U T I S M & F RI E ND S Newsletter of London School Centre for Autism Awareness Edisi OKTOBER 2012
Fokus
Sekolah Ekstra Kurikuler
LSCAA (I)
Trial Class: Anak-anak berkebutuhan Khusus berkesempatan untuk mencoba kelas ekstrakulikuler yang disediakan LSCAA diantaranya kelas komputer dan Yoga.
We v
’
K
abar gembira bagi orang tua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) khususnya anak Autis. London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) kini membuka kelas ekstrakurikuler bagi para ABK (Autis). Berbagai kegiatan tersebut adalah Belajar Komputer dengan konsentrasi Desain, Musik, Art (merajut dengan jari, melukis diatas kain) dan jugaYoga.
quotes
LSCAA memberi kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
Sudirma e moved: n Park Tower B Appartment, Jl. KH. M , Lt 2, No. 08 as Mans Ph: 021 2 yur Kav. 35 9338944 Hotline: 0815 1130 0225 sesuai dengan kemampuan setiap anak. Hal ini didasari rasa percaya LSCAA bahwa setiap anak pasti memiliki bakat dan jika diasah secara terus menerus diharapkan dapat membawa kebaikan pada anak-anak tersebut.
“I am different, but not less”
03.autism newsletter.okt12.indd 1
-Temple Grandin-
Follow Us
@LSCAA17 1
10/24/2012 12:28:23 PM
WA WA N C A R A Paramitha Elly Christina Hioe
PENTINGNYA YOGA bagi Abk:
Sebenarnya manfaat yoga tidak hanya untuk ABK saja tetapi juga untuk semua anak dan orang dewasa. Terutama untuk ABK, dengan mengikuti yoga, postur tubuh menjadi lebih baik (ABK mempunyai kecenderungan postur tubuh membungkuk), memiliki pernafasan menjadi lebih baik, memiliki flexibilitas dan kelenturan tubuh, menjadi lebih fokus dan konsentrasi, meredakan emosi dan bisa membantu memudahkan komunikasi dua arah. Dengan seringnya berlatih yoga juga dapat menjadikan ABK lebih percaya diri. Berikut kutipan wawancara tim autism & friends dengan Paramitha Elly Christina Hioe atau yang biasa disapa mbak Mimit.
Apakah setiap ABK dapat mengikuti Yoga? Kelas Yoga dan Kerajinan Tangan (merajut) dapat menjadi salah satu pilihan kegiatan ekstrakulikuler ABK seusai sekolah.
Kegiatan ekstrakulikuler ini juga diharapkan mampu sebagai sarana kreatifitas, belajar mandiri, disiplin, mengasah rasa percaya diri dan memiliki jiwa sportifitas yang tinggi. Tidak hanya melatih keterampilan pada si anak, LSCAA juga akan memfasilitasi kegiatan field trip bersama, parent sharing session dan siblings sharing session. Tak hanya bertujuan sebagai sarana saling mendukung bagi orang tua dan keluarga (kakak dan adik) tetapi juga dapat saling berbagi informasi dan juga memberikan tips dan trik mendidik dan merawat anak autisme. Berlokasi di Apartemen Sudirman Park Lt 2 tower B, LSCAA telah menyiapkan kelas yang nyaman dan guru-guru berpengalaman yang akan memberikan laporan perkembangan anak kepada orang tua. Bagi orang tua yang membutuhkan assesment, Bpk Tri Gunadi, AMd.OT, S.Psi, S.Ked akan siap membantu. Semoga bentuk komitmen LSCAA akan dapat memberikan manfaat bagi anak-anak kebutuhan khusus agar dapat memiliki keterampilan yang cukup. Sehingga keterampilan tersebut akan menambah bekal mereka dikemudian hari.
Setiap ABK bisa mengikuti yoga, terutama yang sudah mandiri dan mengerti perintah. apabila belum mandiri dan mengerti perintah, maka saat mengikuti kelas yoga bisa dilakukan pendampingan, lebih baik jika Ibu kandung yang mendampingi, jika tidak bisa dengan suster atau guru pendampingnya. Apakah ada syarat-syarat khusus agar dapat mengikuti yoga? Syarat – syarat khusus tidak ada, untuk mengikuti kelas yoga, yang penting ABK tidak sedang lelah dan tidak kurang tidur saat malam, karena apabila ABK lelah tentunya tidak enjoy saat berada di dalam kelas yoga, dan juga tidak sedang tantrum. Adakah hal-hal khusus yang harus diperhatikan terutama bagi si anak ketika hendak mengikuti yoga? Hal khusus yang harus di perhatikan ketika hendak mengikuti kelas yoga adalah : 1. Memakai pakaian olahraga yang nyaman 2. Membawa matras pribadi, handuk besar dan handuk kecil 3. Sudah makan 2 jam sebelum kelas yoga di mulai 4. Datang 20 menit atau 15 menit sebelum kelas yoga di mulai 5. Diperbolehkan membawa air minum di dalam kelas yoga, untuk menghindari dehidrasi(apabila ABK baru mulai pertama kali belajar yoga)
Foto-foto koleksi: Hioe Management 2
03.autism newsletter.okt12.indd 2
10/24/2012 12:28:27 PM
Cara Menangani ABK Yang Sedang Tantrum di Dalam Kelas? Selama mengajar yoga terutama ABK, belum pernah mengalami anak yang tantrum di dalam kelas saya, kalaupun terjadi anak tantrum dialihkan dengan yoga permainan dan semua murid yang ada di kelas turut berpartisipasi dalam permainan tersebut serta melakukan permainan berpikir positif dengan posisi duduk bersila dan ke dua tangan di tempelkan ke arah kepala (ubunubun kepala), jari-jari tangan memegang kepala, dengan mata terutup, semua murid melakukan relaksasi. Karier di Yoga terutama ABK Mengajar yoga untuk anak regular dan Yoga dewasa (gentle dan Hatha Yoga), Yoga Therapy terutama ABK, pada kelas private/homevisit, kelas komunitas, sekolah inklusi, sekolah Special Needs dan juga fasilitator untuk parenting support serta komunitas, menulis artikel kids clinic pada Majalah Parents Guide tentang yoga anak, sharing artikel Yoga ABK pada Koran Jakarta, Pengajar komunitas, Yoga Anak regular dan ABK pada Namaste International Yoga tahun 2011 dan tahun 2012.
Mbak Mimith, Instruktur Yoga spesial untuk anak berkebutuhan khusus.
Apakah ada perbedaan antara yoga reguler dengan yoga untuk ABK? Hampir tidak ada bedanya yoga kelas regular dengan yoga ABK, kalau anak sudah bisa mandiri dan paham akan perintah pasti kelas yoga akan menyenangkan, yang membedakan adalah untuk ABK terkadang perlu pendampingan. Ketertarikan mengajar yoga pada ABK: Tidak hanya pada ABK saja, saya mengajar yoga untuk anak regular dan dewasa, terutama ABK. Sangat menyenangkan mengajar yoga pada ABK,berawal karena ingin sharing dengan pengalaman pribadi yang mempunyai Putra Tunggal mengalami kebutuhan khusus Down Syndrome, dengan mengikuti kelas yoga,anak saya lebih percaya diri dan jarang emosi. setiap ABK akan bisa meredam emosi, dengan metode pengajaran yoga sambil bermain dan yoga sambil share read aloud serta story mapping, sekaligus mengkampanyekan minat baca pada anak, terutama ABK menjadi lebih mandiri serta percaya diri, untuk berkomunikasi, saya yakin bahwa setiap anak adalah unik dan setiap ABK mempunyai talenta, yang terpenting mengajar dengan hati, ABK lebih mudah di arahkan. Jadi ketertarikan saya mengajar ABK, untuk sharing pengalaman yang sudah saya pelajari selama saya belajar yoga saat menerapkan pada anak saya dan menganggap murid-murid yoga seperti anak sendiri tanpa membeda – bedakan apa kekhususan anak/ murid tersebut.
Paramitha Elly Christina Hioe Founder of Hioe Management special education student. Panin Plaza Jln Teuku Nyak Arief blok CC no.6 unit.03 Permata Hijau Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12210 Telepon : 0815 84 204760 Email : yoga@hioemanagement.com/ hioe@hioemanagement.com Website : www.hioemanagement.com
Mbak Mimith bersama anakanak didiknya saat melaukan Yoga.
3
03.autism newsletter.okt12.indd 3
10/24/2012 12:28:31 PM
S P ESI A L I N F O
Diet Bebas Gluten dan Kasein Regina R. Rastrullo, M.Ed, OT
Kasein – diet bebas kasein ditemukan berguna untuk sejumlah orang dengan berbagai alasan yang berbeda. Diet bebas gluten dan kasein (GF/FC) menghasilkan berbagai dampak positif bagi banyak orang yang didiagnosis menyandang spectrum autisme. Saat ini tidak ada studi yang membuktikan efektivitas dari diet gluten dan kasein pada gangguan spektrum autis. Beberapa penelitian terbuka yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat memberikan sejumlah data yang positif. Ada sebuah anekdot produktif yang mampu membuktikan efektivitas diet. Ketika menghilangkan susu dari diet, sangat perlu diperhatikan untuk meningkatkan konsumsi kalsium dan vitamin D dalam bentuk susu pengganti atau suplemen vitamin dan mineral. Sangat disarankan untuk mengikuti bimbingan dari dokter atau ahli gizi. Makanan yang Mengandung Kasein Susu, Krim, Yoghurt, Krim Asam, Keju (hampir semua keju kecuali yang terbuat dari kedelai), mentega, coklat susu/coklat putih, es krim, krim atau sayur sup, puding dan air tajin. Makanan Yang Kemungkinan Mengandung Kasein Ikan Tuna, keju bebas susu, kosmetik, obat-obatan, asam laktat, perasa buatan/penyedap rasa, coklat manis, hot dogs, daging, sosis.
Produk Susu Yang Kemungkinan Mengandung Kasein Banyak makanan yang bukan terbuat dari susu mengandung protein kasein. Hindari bahan makanan yang mengandung kasein. Makanan Alternatif Bebas Kasein Beras, Susu dengan berbahan dasar Kedelai atau kentang, campuran moka, krim atau krimmer, es krim kedelai, coconut butter, santan dan sorbet (minuman yang biasanya terbuat dari jus buah) Pengganti Tepung Bebas Gluten Untuk membuat tepung campuran, gabungkan semua bahan. Simpan dalam wadah tertutup dalam lemari es sampai digunakan. Anda dapat melipat gandakan jumlah campuran sesuai dengan kebutuhan. All purpose flour blend Gunakan campuran ini sebagai bahan makanan bebas gluten. ½ cup tepung beras 1/4 cup tepung tapioca/kanji Ÿ cup pati kentang/jagung
4
03.autism newsletter.okt12.indd 4
10/24/2012 12:28:34 PM
PROFIL
Erni Adi Astuti, S.Pd: Saya semakin mencintai mereka. E
rni Adi Astuti atau sering disapa dengan panggilan kak Erni ini adalah seorang orthopedagog yang sudah lama menangani anak berkebutuhan khusus. Berikut adalah sedikit dari segudang pengalamannya dalam menangani anak berkebutuhan khusus (Special Need). 1. Sejak kapan kak Erni mulai terlibat mendidik anak – anak berkebutuhan khusus ini? Semenjak saya kuliah di tahun 1993 sampai dengan sekarang. Kebetulan saya memang mengambil kuliah jurusan pendidikan untuk anak – anak berkebutuhan khusus. 2. Apa sih yang membuat kak Erni tertarik belajar Ilmu Pendidikan untuk anak – anak berkebutuhan khusus? Sebenarnya dari awal saat masuk kuliah terus terang saya belum tahu apa itu anak berkebutuhan khusus. Saya pikir saat saya masuk fakultas itu, yang saya tahu hanya nanti setelah lulus akan mengajar. Setelah mulai kuliah saya baru mengerti apa itu kebutuhan khusus dan saat saya mulai magang dan belajar lebih dalam mengenai anak – anak special need ini saya mulai tertarik. Timbul dari hati saya rasa kasih dan sayang saya terhadap mereka.
3. Apa yang menarik dari anak – anak special need ini di mata kak Erni? Mereka itu sebenarnya apa adanya, tulus dan kita sebenarnya bisa berkomunikasi dengan mereka bila kita menggunakan hati kita. Dan bila kita mengajar mereka dengan menggunakan hati kita, ajaibnya mereka bisa mengerti dan memahami kita. Itu yang membuat saya tertarik dengan mereka .Terlintas dipikiran saya apa yang bisa saya buat dan lakukan untuk anak – anak special need ini, supaya mereka tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. 4. Kendala apa saja yang dihadapi selama ini dalam mendidik anak special need ? Lebih pada sikap keluarga yang tidak konsisten dalam menghadapi perilaku anak mereka sehingga anak ini menjadi bingung dan hal ini membuat dampak yang kurang baik buat anak special need ini. 5. Kepuasan/kebahagiaan apa yang dirasakan selama ini saat menangani anak special need? Saat mengajar anak – anak special need ini dan melihat mereka dapat mengerti, memahami dan dapat mengerjakan apa yang kita ajarkan, saat – saat itu merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa buat saya dan itu tidak bisa dinilai dengan apapun.
Autism Teachers Training
Para Guru SDN Se-Jabodetabek yang menghadiri “Autism Teachers Training” berfoto bersama dengan Tri Gunadi (OTR) Ind, S.Psi, S.Ked, Nadine Chandrawinata dan juga Ibu Chrisdina Wempi dari LSCAA.
London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) kembali menggelar acara pelatihan kepada para guru sekolah dasar pada 5 September2012 di Auditorium, Kampus B. Acara yang dilakukan dalam rangka membangkitkan kesadaran masyarakat khususnya guru-guru SD Negeri terhadap penyandang autisme ini menghadirkan dua pembicara dalam sesinya yang singkat. Sesi pertama bertema “Kenali dan Bantu Anak Autis di Sekolah” dibawakan oleh Tri Gunadi (OTR) Ind, S.Psi, S.Ked, dan sesi kedua
yang dibawakan oleh Bapak Dedy Wahyoedy dari IV centre yang memberikan tips dan trik penanganan anak autistik berupa pendidikan vokasional. Dalam kesempatan ini, hadir pula Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata. Lulusan LSPR batch VII ini menyatakan keinginannya untuk kembali fokus untuk mensosialisasikan autisme. (Vinty)
5
03.autism newsletter.okt12.indd 5
10/24/2012 12:28:39 PM
R ESE P
Muffin Kukus Ubi Ungu Resep: KAINARA
Bahan: • 5 butir telur ayam kampung • 100 gram gula aren • 150 gram tepung ubi ungu • 50 gram mocaf • 50 gram almond bubuk • 50 ml air • 150 ml minyak kelapa • Almond iris secukupnya Cara Membuat: 1. Kocok telur dan gula sampai mengembang 2. Masukkan tepung ubi ungu, mocaf dan almond bubuk, aduk dengan spatula
3. Masukkan air dan minyak sayur 4. Tuang adonan ke paper cup/ cetakan muffin/loyang (isi 3/4 penuh) 5. Hias dengan irisan almond di atasnya 6. Kukus hingga matang
Catatan: • Gula aren bisa diganti dengan stevia atau gula jagung • Minyak kelapa bisa diganti dengan olive oil, grapeseed oil, dll • Air bisa diganti dengan susu beras atau susu almond
Kainara menyediakan berbagai macam produk bebas gluten dan casein, seperti cookies, keripik, kerupuk, abon, mie dan soun. Tersedia juga tepung non gluten seperti tepung ubi ungu, mocaf, pati garut, pati ganyong, tepung beras putih/merah/hitam, serta bahan-bahan lain seperti gula aren dan minyak kelapa. Kainara: The Shop at La Mitta Jl. Cempaka No. 20, Jatibening, Bekasi • Tel. 0813 1756 2730, 021-8477417 Email: kainara.sehat@gmail.com • www.kainara.com
R ESE N SI
Ocean Heaven
Perjuangan seorang ayah yang memiliki anak autis Satu lagi film mengenai anak-anak berkebutuhan khusus. Kali ini adalah film mengenai seorang ayah yang memiliki anak autis berjudul Ocean Heaven (Juli 2010). Kisah yang berdasarkan dari cerita nyata ini menggambarkan perjuangan ayah yang berusaha mengajarkan anaknya yang autis dengan sabar. Sang ayah, Wang (Jet Li) diceritakan menderita sakit keras dan umurnya ditentukan hanya dalam hitungan waktu yang sebentar. Sementara anaknya yang berumur kisaran 17-19 tahun (Wen Zhang) menyandang autis. Sejak istrinya meninggal, Wang selalu mengurusi dan memenuhi kebutuhan Dafu, anaknya. Ia selalu membawa Dafu kemanapun ia pergi bahkan ketika bekerja sekalipun. Pak Wang memang sakit namun ia tidak bisa dirawat intensif di RS karena ia harus bekerja dan memenuhi kebutuh an anaknya. Maka masalah muncul ketika Wang berpikir akan masa depan Dafu setelah ia meninggal. Sempat putus asa, maka Wang sempat mencoba membunuh Dafu dan dirinya sendiri dengan cara menenggelamkan diri di laut. Namun usaha itu tak berhasil karena Dafu dengan mengejutkan masih mampu
berenang dan menyelamatkan ayahnya meski tubuhnya sudah dipakaikan batu pemberat. Film ini adalah film fulldrama yang pertama kali dimainkan oleh Jet Li selama 25 tahun menjadi aktor. Pesan yang ingin disampaikan sangat mengena dan sangat bagus bagi mereka para anak agar berbakti lebih baik lagi kepada orang tua dan juga bagus sekali untuk mereka para orang tua, khususnya yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus, agar selalu sabar dan tak berhenti mendidik dengan baik dan penuh kasih sayang. Sumber : http://dhila13.wordpress.com/2012/01/08/ulasan-filmocean-heaven-kisah-nyata-seorang-ayah-dan-anaknya-autis/ Untuk mendapatkan film ini bisa menghubungi Bapak Riswanto Randimin di: 081 2275 34788
6
03.autism newsletter.okt12.indd 6
10/24/2012 12:28:45 PM
C E R ITA I N S P I R A SIO N A L
Ekstra Sabar, Ekstra Hasil bagi Orang Tua Autis Dikisahkan oleh : Riswanto Randimin ANAKKU AUTIS - HIPERAKTIF Anak kami lahir dalam kondisi fisik yang normal (10 bulan dalam kandungan), melalui persalinan normal. Saat lahir, tangisannya sedikit sekali tidak seperti adiknya, dan kesulitan bila menyusu pada ibunya. Perkembangannya sejak bayi hingga 4 bulan normal-normal saja. Pada usia 4 bulan ia pernah terserang panas tinggi hingga steuip. Usia 10 bulan ia sudah bisa berjalan dan berlari. Ia sulit makan bubur bayi, dan bila melihat makanan yang lembek/ cair , ia mual dan muntah. Ia hanya mau minum susu yang dicampur bubur susu bayi melalui botol dotnya. Sehari ia bisa menghabiskan 8 botol. Umur 2 tahun, Ajeng menampakkan ciri-ciri yang dominan seperti Belum bisa bicara, bila menghendaki sesuatu ia menarik tangan kami dan menunjuk barang yang diminta, siklus tidur yang tidak teratur, dan saat tidur posisinya sering berubah. Tidak ada respon bila dipanggil, tidak mau melakukan kontak mata. Bila terjatuh sampai benjol dan berdarah pun ia hanya menangis sebentar saja, tidak ada rasa takut bila berada ditempat yang gelap, tidak takut pada orang yang baru dikenal, sering tertawa sendiri tanpa sebab, emosi yang tinggi bila tidak dikabulkan permintaannya/ menjerit-jerit, suka mencubit dan menggigit.
PEMERIKSAAN MEDIS Pada tahun 2000, kami membawanya ke RS Sarjito Yogyakarta, ternyata pemeriksaannya sangat melelahkan karena harus mendapat banyak rujukan mulai dari psikolog, psikiater, THT, dokter anak, sampai dengan tumbuh kembang anak. Terakhir menjalani test EEG kerena ia pernah kejang pada umur 4 bulan. Hasil tes EEG menunjukkan gelombang otak anak kami sangat tidak beraturan dan saling bertabrakan, hasil diagnosis adanya kelainan pada fungsi otak karena diakibatkan sejenis virus Tokso, sehingga ada dominasi dari fungsi otak terhadap fungsi otak yang lain, yang mengakibatkan didiagnosa Autis - Hiperaktif. Ajeng pernah dibawa ke dokter anak yang sering menangani anak berkebutuhan khusus di Yogyakarta, namun hanya berlangsung dalam 2 kali pertemuan (2 bulan), karena dosis yang diberikan nampaknya terlalu tinggi. Selain itu, ia nampak kurang sehat dan berkeringat dingin. Selanjutnya kami membawanya berobat dengan metode jamu selama 4 tahun. Jamunya sangat pahit, dan awalnya harus dicekoki. Ia mulai sedikit banyak bicara, namun hiperaktifnya masih sangat dominan hingga kelas 2 SD. Diantara waktu tersebut, kami pernah membawanya ke pengobatan dengan metode pijat yang katanya mampu menghilangkan virus. Namun tidak juga membawa hasil yang optimal. Suatu hari, melalui sebuah surat kabar di Yogya kami juga memperoleh informasi adanya pengobatan alternatif anak berkebutuhan khusus, kami pun mencobanya.
SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK Tahun 2003, Ajeng kami sekolahkan di TK Tripusara Rini, Colombo.
Tiap hari ibunya harus menungguinya di dalam kelas, karena bila tidak ditunggui ia akan berlari keluar kelas. Hal ini berlangsung hingga 2 tahun kemudian. Kecerdasannya cukup baik, daya ingatnya cukup tinggi. Pada saat TK Besar kami rajin mengajarinya membaca (setiap hari kami mengajarinya dengan metode bernyanyi, karena di sekolah ia tidak bisa mengikuti pelajaran). Saat itu juga ia sudah mempunya vocabulary bahasa inggris sekitar 70 kata.
SD – HARI PERTAMA SUDAH MAU DIKELUARKAN DARI SEKOLAH Setamat TK, Kami lalu mendaftarkan Ajeng di sebuah SD Negeri, pertama kali masuk ia sudah mau dikeluarkan sekolah karena dianggap mengganggu temannya. Akhirnya setelah dijelaskan dan menunjukkan referensi dari Klinik Tumbuh Kembang Anak yang telah kami persiapkan sebelumnya, pihak sekolah akhirnya membolehkannya sekolah disana dengan catatan harus ditunggui di dalam kelas. Ajeng tidak pernah belajar, namun pada saat hendak tidur, kami selalu membacakan pelajaran sekolah untuknya. Ternyata Alhamdulilah, bisa masuk dalam ingatannya. Dan saat ujian ia bisa mengerjakannya, semua dikerjakan dengan tempo sangat singkat (5 menit) karena ia tidak bisa tenang, apalagi bila melihat di seberang sekolah ada orang jual makanan yang ia suka. Terkadang ia tidak mau sekolah, karena takut dipukulin teman-temannya, yang menganggapnya nakal.
BERBUAH MANIS Awal tahun 2006, Ajeng mulai diterapi menggunakan pengobatan alternatif. Dua bulan berikutnya, siklus tidurnya sudah teratur, hiperaktifnya sudah mulai jauh berkurang. Dari gurunya, kami memperoleh informasi kalau Ajeng sudah bisa duduk tenang di kelas. Banyak perkembangan yang ia peroleh, baik dari segi emosi, sosial, kemandirian maupun pengetahuan. Ia senang bermain puzzle, komputer, maupun prakarya, namun tak pernah lupa untuk sholat lima waktu. Tahun 2007 , bahkan ia sempat naik panggung untuk menari bersama teman-temannya. Betapa bahagianya kami, SUBHANALLAH..... TERNYATA ALLAH MENUNJUKKAN KUASANYA KEPADA KAMI !!!. Dari pengalaman kami diatas, peran serta orangtua dalam upaya menyembuhkan anak berkebutuhan khusus sangat besar, mulai dari mendeteksi kelainan pada anaknya secara dini, mencari terapi/pengobatan yang sesuai dengan penyakit sang anak, masa pendampingan selama masa terapi dan sesudahnya, termasuk mencari sekolah tepat untuk anak. Mudah-mudahan pengalaman dari kami ini bisa memberikan informasi kepada anda khususnya para orangtua anak berkebutuhan khusus lainnya. Karena kita tidak sendirian.
* Untuk mendapatkan kisah lengkapnya, silahkan datang ke www.autisfamily.blogspot.com
03.autism newsletter.okt12.indd 7
7
10/24/2012 12:28:46 PM
DI R E C TO R Y DAFTAR SEKOLAH INKLUSI DAN PUSAT TERAPI AUTISME
Segera Dibuk
a
Kelas Ekstra kurikuler LSCAA
1
Sekolah Autis Mandiri Komp. Kimia Farma Blok E3 No 19 Parung - Serab, Ciledug (Dekat Bintaro Jaya Sektor IX) Tel: 021- 73445265 / 021-70025348 Facebook: http://facebook.com/SekolahAnakMandiri
(London Sch ool Centre for Autism A wareness) U n t uk kelas : - Komputer (Desain) - Yoga - Musik (pia no) - Art (meluk is & merajut den gan jari)
2
SMILE KIDS (Dra. Lucy Lidiawati Santioso, Psi.MA) Plaza Pasific A3 No.52, Jl. Raya Boulevard Barat Kelapa Gading – Jakarta Utara Telp./Fax. (021) 45840482, 45842468 e-mail: smilekids-plus@yahoo.com
3
PROKIDS Komplek Rukan Sunter Permai Blok C No.12, Sunter - Jakarta Utara • Telp. (021) 6516170
4
YPA (Ibu Susanne R. Soetardjo) Sentra Bisnis Artha Gading, Jl. Bulevar Artha Gading Blok A7/27 Kelapa Gading – Jakarta Utara • Telp. (021) 45857270 / 71
Keterangan lebih lanjut Hubungi LS CAA Telp: 021 29 29338944 Hotline: 081 5 11300225 PIN BB: 293 94E58
The Team Principle:
Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera Publisher:
Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR Publication Division:
Joe Harrianto Editor:
Aprida Sihombing
LSCAA juga didukung oleh
:
Designer:
Anies Alwi Reporter:
Bernida, J. Aser Saran dan Kritik:
London School Centre for Autism Awareness Sudirman Park Appartment, Tower B, Lt 2, No. 08 Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 35 PHONE:
02129338944 Hotline:
081511300225 Email:
csr@lspr.edu Website:
www.lspr.edu/csr/autismawareness
8
03.autism newsletter.okt12.indd 8
10/24/2012 12:28:59 PM