Memorandum Edisi 10 Oktober 2016

Page 1

FOTO: MEMORANDUM/FERRY/ANGGA

PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390  REDAKSI: 031-8275391  FFax: ax: 0031-8275392. WEBSITE: skhmemorandum.com

SENIN PON, 10 OKTOBER 2016 HARGA Rp 3.500,-

Ibu korban dimintai keterangan, proses evakuasi mayat korban, (inset) korban semasa hidup, dan tersangka AR diapit petugas.

Komplotan ’Tikus’

CINTA TAK DIRESTUI, Pabrik Digulung

Surabaya,Memorandum Sindikat penipuan barang milik pabrik yang kolaps berhasil dibongkar Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Surabaya. Tidak hanya pembeli, unit yang dipimpin AKP

PACAR DIBUNUH

 Bersambung ke halaman 2 

Kelima tersangka bersama petugas dan BB.

Tagih Utang, Dibayar Nyawa

Empat Spesialis copet lintas kota yang digulung dan petugas menunjukkan barang bukti.

Bapak-Anak Dapuan Bacok Mandor

Gresik, Memorandum Spesialis copet lintas kota yang biasa beraksi saat keramaian seperti pertandingan sepak bola, berhasil digulung Satreskrim Polres Gresik, kemarin (8/10). Sedikitnya 4 pelaku berhasil dibekuk dan 2 pelaku lainnya dalam  Bersambung ke halaman 2 

Jakarta, Memorandum Kasus dugaan korupsi yang membelit mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana masih menggelinding ditangan Bareskrim Mabes Polri. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto

FOTO: MEMORANDUM/FERRY

Copet Lintas Kabareskrim Tak Hentikan Kota Diringkus Korupsi Denny Indrayana memastikan kasus dugaan korupsi sistem pembayaran paspor secara elektronik atau payment gateway di Kementerian Hukum dan HAM masih ditangani pihaknya atau tidak berhenti. “Enggak berhenti. Masih bolak-balik  Bersambung ke halaman 2 

Petugas menunjukkan lokasi kejadian dan korban (inset).

Dunia Panas di Dinginnya Bandung (1)

Suatu kebanggan tersendiri bagi saya ketika mendapat tugas untuk meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat. Bahkan dua hari sebelum pembukaan event empat tahunanan ini, saya sudah menginjakkan kaki di Kota Bandung. Ini kali pertama saya berada di kota yang akrab dengan sebutan Kota Kembang.

Setelah turun dari pesawat bersama rombongan wartawan, kami menginap di sebuah hotel yang letaknya di seberang Stasiun Bandung. Malam pertama, saya hanya nongkrong di Kafe Koboi yang letaknya tidak jauh dari stasiun. Di tempat itu menawarkan berbagai macam kopi. Di kafe ini, biji kopi akan digiling ketika ada yang memesan.  Bersambung ke halaman 2 

+ Meng, KPK minta pemerintah merevisi UU Tipikor. Untuk menimbulkan efek jera, koruptor dihukum mati.

L

Alih-alih memperkuat UU Tipikor, di penjara, mereka koruptor itu justru diam-diam dimanjakan dengan berbagai fasilitas.

Si Mameng (Geleng-geleng)

Suasana malam di Kota Bandung.

Kasuari, saat ditagih utang, bapak dan anak ini nekat menghabisi korban. Nyawa korban yang dibantai di Jalan Kemudi 2 tersebut tak terselamatkan dalam  Bersambung ke halaman 2 

Korban Dimas Kanjeng Bertambah Probolinggo, Memorandum Deretan nama korban penipuan penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi bertambah. Minggu (9/10) siang, korban yang berasal dari Tenggarong Seberang, Kutai Kertanegara, melaporkan penipuan tersebut ke posko pengaduan korban Taat Pribadi, di Polres Probolinggo yang mengaku merugi Rp 1 miliar. Adalah Tutik Zakaria (52), asal Tenggarong Seberang, Kutai Kertanegara, yang melapor secara tidak sengaja. Sejatinya wanita paruh baya ini tidak berniat melapor ke Polres Probolinggo. Awalnya, ia datang ke padepokan karena

ada kabar bahwa uang yang telah disetorkannya akan cair. “Sejak Kamis lalu saya datang, tapi baru sadar sekarang dan lapor ke polres ini,” kata Tutik, ditemui di Mapolres Probolinggo. Namun, sesampai di Probolinggo, ia tak langsung ke padepokan. Tetapi singgah ke rumah salah satu kerabat. Di rumah kerabat inilah, ia ditahan agar tidak ke padepokan, melainkan laporan ke Polres Probolinggo. Sebab pemimpin padepokan, Taat Pribadi, tengah ditahan oleh Polda Jawa Timur karena kasus pembunuhan dua mantan pengikut, yang diotakinya.(py)

Luka Hati Terlalu Perih ILUSTRASI: ISTIMEWA

-

FOTO: MEMORANDUM/ARIS

Saritem, ’nJaraknya’ Bandung

Surabaya, Memorandum Utang dibayar nyawa. Itulah gambaran aksi sadis Sutikno dan Rosid, bapak-anak yang tinggal di Jalan Dapuan Gang Lebar. Diduga karena tak menerimakan ucapan mandor Mat Rulan (55), warga Jalan

ima tahun silam, sebelum aku, Yulia, warga Surabaya, bekerja di Jakarta, mas Romi, suami sudah memberi izin. Bahkan dia setuju aku bekerja di sana bersama tetangga yang lain kampung. Dia mengajakku setelah dia sukses hidup disana. Dia juga mau melihatku sukses dari pada di rumah tidak ada kesibukan. Ketika aku belum menikah, aku

sudah bekerja di kawasan Rungkut Industri dan menjadi karyawan tetap. Setahun menikah dan memiliki anak, suami menyuruhku berhenti, anak di rumah tidak ada yang menjaga. Namun aku tetap mau kerja dan berjanji pada suami akan membayar pengasuh yang mau menjaga bayiku. Dengan demikian, aku menganggap masalah selesai.

FOTO: MEMORANDUM/PY

FOTO: MEMORANDUM/KOM

Jasad korban yang dihabisi dengan cara dicekik ini dibuang di lahan kosong Jalan Kertajaya Regency, sebelah utara Gran Royal, Sukolilo. Pembunuhan ini terbongkar

FOTO: MEMORANDUM/FERRY

DIBUANG DI LAHAN KOSONG

Surabaya, Memorandum Gara-gara cinta tak direstui orang tua pacar, AR (17), ABG yang tinggal di Jalan Arif Rahman Hakim, Keputih I, tega membunuh pacarnya, Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadatta (18), mahasisiwi asal Jalan Wiguna Tengah Gang 10.

 Bersambung ke halaman 2 

 Bersambung ke halaman 2  Korban melapor ke polres.


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 2

SAMBUNGAN

Sumenep, Memorandum Polres Sumenep, Madura kembali berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Kali ini korp Bhayangkara mengamankan dua orang pria masing – masing AP (35) warga Dusun Ganjur Desa Lalangon Kecamatan Manding dan LAB (34) warga Jalan Urip Sumoharjo Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep. “Mereka diamankan karena AKP Hasanudin terbukti sedang melakukan pesta sabu,” ungkap Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Hasanudin, Minggu (9/10). Menurutnya, berawal dari informasi masyarakat, bahwa disalah satu rumah kost di jalan KH Sajad Kelurahan Bangselok Kecamatan Kota kerap kali dijadikan tempat pesta sabu. Mendengar informasi tersebut, anggota Satreskoba Polres Sumenep yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskoba Iptu Joni Wahyudi langsung menindak lanjutinya. “Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar terdapat dua orang yang sedang berpesta sabu, yakni AP dan LAB,” paparnya. Dari tangan tersangka, barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya, 1 kantong plastik klip kecil berisi sabu seberat 0,20 gram, 1 kantong plastik klip kecil terdapat sisa sabu yang sudah dipakai, 1 buah korek api gas warna putih bening, 1 buah bong terbuat dari bekas botol air mineral serta dua unit handphone. “Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya, kedua tersangka dijerat pasal 114 (1) subsider pasal 112 (1) subsider pasal 127 junto pasal 132 Undang – Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sementara dari hasil interogasi, tersangka mengaku mendapat zat adiktif tersebut dari Kabupaten Pamekasan,” pungkasnya. (*/rif)

Hari Ini Gudang Garam Stop Beli Tembakau Sumenep Sumenep, Memorandum Perwakilan pabrik rokok PT Gudang Garam Kediri Tbk di Sumenep, Jawa Timur, berencana menghentikan pembelian tembakau rajangan dari petani setempat sejak Senin, 10 Oktober 2016. “Pada Jumat (7 Oktober 2016), kami sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada para pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Sumenep tentang rencana tersebut,” ujar Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan, Freddy Kustianto, di Sumenep, Minggu, 9 Oktober 2016. Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan merupakan salah satu kepanjangan

tangan pabrik rokok PT Gudang Garam Kediri untuk membeli tembakau rajangan di Pulau Madura. Pada tahun ini, mereka ditargetkan membeli tembakau rajangan dari petani di Madura sebanyak 1.600 ton. Mereka mulai “buka gudang” atau membeli tembakau rajangan dari petani sejak 8 September 2016. “Kami ini hanya kepanjangan tangan dan manajemen PT Gudang Garam Kediri memang telah meminta kami

untuk menghentikan pembelian tembakau atau ‘tutup gudang’ sejak Senin (10/10),” kata Freddy. Ia menjelaskan, jumlah tembakau rajangan yang dibeli sejak buka gudang pada 8 September 2016, tidak maksimal. Pada tahun-tahun sebelumnya, PT Gudang Garam Kediri melalui kuasa pembelian tembakau di Geddungan biasanya membeli tembakau rajangan hingga melampaui target. “Namun, mohon maaf, untuk tahun ini, serapannya memang tidak maksimal. Jumlah tembakau rajangan yang kami beli itu hanya sekitar 35 persen dari kondisi normal pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Freddy tanpa menyebutkan angka

pasti jumlah tembakau rajangan yang telah dibelinya. Ia juga mengemukakan, kondisi masa kemarau pada tahun ini kurang mendukung bisnis tembakau rajangan yang ditandai dengan seringnya hujan di wilayah Sumenep pada khususnya dan Pulau Madura pada umumnya. “Secara umum, kondisi tersebut membuat kualitas tembakau yang ditanam maupun setelah panen (tembakau rajangan) pada tahun ini tidak sebagus tahun sebelumnya,” katanya. Di Sumenep, PT Gudang Garam Kediri melalui kuasa pembelian tembakau di Geddungan, menyerap tembakau rajangan dalam jumlah besar. Dalam dua tahun terakhir

Budak Sabu Sukolilo Apes Surabaya, Memorandum Usai membeli sabu, Samsul Hadi (23), budak sabu asal Sukolilo Lor Gg. VI, dibekuk aparat Reskoba Polsek Karang Pilang di traffic light (TL) Jalan Tuwuwo. Samsul semakin tak berkutik, saat digeledah petugas, di sakunya ditemukan barang bukti (BB) 1 poket sabu, seberat 0,5 gram. “Tersangka saat kami tangkap, hendak pulang untuk menikmati sabu,” ungkap Kompol Eko Widodo, Kapolsek Karang Pilang, Minggu (9/10 kemarin. Eko menambahkan, mulanya anak

buahnya mendapatkan laporan dari warga adanya transaksi narkoba golongan satu di Jalan Sidonipah. Berbekal informasi itu, polisi berpakaian preman melakukan pengintaian di sekitar lokasi. Beberapa jam menunggu, akhirnya menemui titik terang. Anggota melihat gerak-gerik mencurigakan dua orang pemuda. Tetapi polisi tidak gegabah untuk menangkapnya. Baru setelah tersangka terlihat membawa barang haram dan pergi, polisi membuntutinya dari belakang. “Sesampai di trafic light Jalan Tuwowo

dan sedang menyala, tersangka berhenti. Kesempatan ini, dimanfaatkan anggota saya untuk meringkusnya,” jelas perwira berpangkat satu melati di pundaknya ini. Di hadapan penyidik, Samsul mengaku, sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Ia terpaksa nyabu untuk menambah stamina agar kuat bekerja.Untuk mendapatkan sabu, Samsul membeli di Sidonipah, setelah diberitahu temannya nomor telepon lalu menghubungi via handphone (HP). Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 112 (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. (rio)

Samsul Hadi didampingi petugas.

Cinta Tak Direstui, Pacar Dibunuh setelah orang tua I Made Ardan lapor ke Polrestabes Surabaya, Minggu (9/1) pagi. Sebab, anaknya sudah sudah tiga hari tidak pulang. “Dari laporan itu, kami melakukan penyelidikan. Tersangka kami tangkap di kawasan Jagir, Wonokromo. Bukti yang

menguatkan, motor korban, Honda Beat, dibawa tersangka,” terang Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga saat ditemui di TKP (tempat kejadian perkara). Dikatakan Shinto, pada 2013 tersangka pernah ditahan dalam kasus serupa. “Saat itu dia membawa kabur korban dan

Sambungan dari halaman 1 ditangkap di Bandung. Dia dihukum 1,5 tahun penjara,” tambah pamen dengan pangkat dua melati ini. Informasinya, meski hubungan keduanya tidak direstui, mereka malah lengket. Hubungan keduanya dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan orang

Copet Lintas Kota Diringkus pengejaran dan telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang. Para pelaku tersebut antara lain, Moch Tohe (27), warga Dusun Dajangan, Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Bangkalan; Chrisnandik (35), warga Jl Kebalen Gang III Surabaya; M Gufron alis Ribut (20), warga Jl Pasar Babakan no 18 Surabaya, dan Abd Khodir alias Unyil (30), warga Jl Brigjen Katamso, Dea Tompo Kerasan, Lumajang yang kos di Jl Kapas Madya Surabaya. Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Heru Dwi Purnomo didampingi Kanit Pidum, Ipda Moch Dawud menjelaskan, komplotan copet ini beraksi di beberapa kota secara berkelompok. Setiap pelaku memiliki peran berbeda sesuai keahlian masing-masing. “Ada yang bagian peme-

tik, pendorong, pengalih perhatian, penerima dan pemberi jalan,” ungkap Heru. Dalam aksinya, lanjut Heru, mereka berangkat bersama dengan menumpangi mobil sewaan. Biasanya mereka menyewa mobil tersebut selama 3 hari. “Dari cacatan pembukuan pemilik rental mobil, komplotan copet ini sudah 6 kali menyewa. Alasannya sih katanya dipakai pergi ke Semarang,” ucapnya. Dia menegaskan, semula polisi hanya menangkap dua pelaku yakni Moch Tohe dan Chrisnandik yang beraksi saat pertandingan sepak bola antara Persegres melawan Aremania di Stadion Petrokimia Gresik. Setelah dikeler polisi, dua pelakunya berhasil dibekuk yakni Gufron dan Khodir. “Waktu kita keler ternyata para pelaku

Sambungan dari halaman 1 ini sudah janjian sebelumnya, bertemu di depan Depot Wong Solo karena mobilnya diparkir situ. Di situ kita tangkap lagi 2 pelaku lainnya,” ungkap mantan Kanit Tipiter Polrestabes Surabaya itu. Barang bukti yang berhasil disita antara lain, mobil Avanza rental, HP Sony Xperia dengan disertai dos booknya dan beberapa ponsel dan dompet milik para pelaku. “Para pelaku kita jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian disertai pemberatan,” paparnya. Dari pengakuan para pelaku kepada penyidik, setiap kali menjual barang hasil copetannya, mereka biasa menghabiskannya untuk bersenang-senang di kawasan Puncak Tretes, Pandaan, Pasuruan. “Sebagian kita habiskan untuk bermalam di Villa Tretes,” kata salah seorang pelaku. (far/har)

Komplotan ’Tikus’ Pabrik Digulung Agung Pribadi juga meringkus penadah. Adalah Hartono, warga Jalan Krembangan; Ismail, warga Jalan Bulak Banteng; M. Pardi, warga Jalan Semampir; A. David, warga Jalan Bulak Banteng; dan Mustofi, warga Jalan Bulak Banteng. Selain kelima tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti satu mesin bubut, satu mesin bor, dua tabung gas, dan satu trafo. “Modusnya pembeli menawar barang dari pabrik yang bangkrut. Setelah barang diterima, ternyata tidak dibayar,” terang

Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga, Minggu (9/10). Informasinya, tersangka Hartono melihat Koran ada barang dari pabrik yang bangkrut akan dijual. Lalu Hartono mengajak Ismail untuk membeli barang dengan ksepakatan harga Rp 33,8 juta. Mendapat tawaran itu, korban setuju dan mempersilahkan kedua tersangka untuk mengambil barang di Jalan Dupak, Ruko Pasific Megah A-5. Saat itu tersangka menjanjikan akan membayar tunai

Sambungan dari halaman 1 melalui ATM di Giant Rajawali. Kemudin Ismail bersama korban menuju ke Giant Rajawali, namun ketika di parkiran,kedua tersangka menghilang. Lalu barang yang sudah dibawa kedua tersangka dijual ke Pardi seharga Rp 4,5 juta. Oleh Pardi barang kembali dijual ke David dan Mustofi seharga Rp 11,7 juta. Aksi sindikat ini akhirnya berjalan mulus. Korban yang merasa ditipu lalu lapor polisi. Dari penyelidikan, akhirnya meringkus lima tersangka berikut barang bukti. (fer)

Kabareskrim Tak Hentikan Korupsi Denny Indrayana (berkasnya) di Kejaksaan,” kata Ari Dono Sukmanto seperti dilangsir detik.com. Sayangnya, sampai sejauh ini, Ari Dono Sukmanto , belum mengetahui sampai sejauh mana perkembangan penyidikan kasus tersebut. Dia menegaskan tidak ada kasus lama yang dihentikan penyidikannya.”Tapi setahu saya, tidak ada kasus yang lama-lama dihentikan,” ucap dia. Sebelumnya, kasus dugaan korupsi payment gateway di Kementerian Hukum dan HAM sempat menjadi sorotan ketika Komjen Budi Waseso menduduki kursi Kabareskrim Polri pada Februari 2015 lalu.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, menetapkan mantan Wamenkum HAM Denny Indrayana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi program payment gateway 2014. Dia diduga menyalahgunakan wewenang dalam program sistem pembayaran pembuatan paspor secara elektronik di Kementrian Hukum dan HAM. Sejumlah saksi mulai dari pegawai di Kementerian Hukum dan HAM, eks Menkum HAM Amir Syamsuddin, tokoh media, dan juga akademisi dipanggil dalam pemeriksaan ini. Sementara Denny berulang kali membantah bahwa kasus

Tagih Utang, Dibayar Nyawa perjalanan ke RSUD dr Soetomo. Kejadian itu lantas direspons dengan cepat oleh petugas gabungan dari Polsek Pabean Cantikan dan Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka langsung mengamankan Sutikno dan Rosid serta sebilah celurit tak jauh dari rumah tersangka. “Sutikno kami tangkap di sekitar Jalan Babaan. Barang bukti celurit yang masih ada bekas darahnya kami temukan di kotak tahu,” jelas Kasat Reskrim AKP Ardian Satrio Utomo, Minggu (9/10). Komisaris Utama: Mangestuti Agil Komisaris: Juniarno D Purwanto Direktur: Choirul Shodiq Wakil Direktur: Noer Fattah Syafi’i Pemimpin Perusahaan: Yoyok Khayatullah

(2014 dan 2015), Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan membeli tembakau rajangan melebihi target awal, yakni masing-masing 2.000 ton lebih dari target 1.600 ton. Pada tahun ini, luas lahan tanam tembakau di Sumenep sebagaimana data di Dinas Kehutanan Dan Perkebunan (Dishutbun) setempat diperkirakan 5.740 hektare. Luas lahan tanam tembakau pada tahun ini di bawah proyeksi Dishutbun Sumenep, yakni 14.366 hektare, karena sebagian petani tidak menanam tembakau diduga akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan (kemarau basah). (*rif)

FOTO: MEMORANDUM/OSCARIO

Polres Sumenep Bubarkan Pesta Sabu

Ditambahkan mantan Kanit Jatanum Sat Reskrim Polrestabes Surabaya ini, barang bukti nyaris dibuang ke sungai, tapi urung dilakukan. “Anggota sudah mencari di sungai, tapi tak ditemukan. Ada informasi BB (barang bukti. Red) masih dibawa tersangka, lalu kita amankan,” ujarArdian. Informasinya, siang itu kedua tersangka mendatangi korban yang sedang berada di gudang untuk menagih utang. Diduga ada ucapan dari korban yang menyinggung bapak dan anak itu. Ini yang

Sambungan dari halaman 1

yang membelitnya itu berpotensi korupsi, meski pada kenyataannya, KPK sempat memberikan warning bahwa proyek tersebut berpotensi korupsi. “Ada rekomendasi KPK, kalau proyek ini beresiko hukum,” kata Kabag Penum Polri saat itu, Kombes Rikwanto, Selasa 31 Maret 2015. Penyidik mengenakan Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 dan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP Juncto Pasal 55 ayat 1 ke satu KUHP tentang penyalahgunaan wewenang secara bersama-sama. (day/*)

Sambungan dari halaman 1 membuat emosi keduanya, yang lantas pulang mengambil celurit dan parang. Korban tak menyangka kedua tersangka kembali untuk menghabisinya. Dengan sadis, mereka menyerang korban secara membabi buta hingga perut korban jebol ditebas celurit. Mendapati korban sekarat, keduanya lalu kabur. Istri korban hanya bisa menangis histeris hingga sebagian warga berdatangan dan menolong korban untuk dibawa ke rumah sakit. Tapi, takdir berbicara lain. Nyawa korban tak bisa diselamatkan. (fer)

tua. Setelah dikeluarkan dari sekolah, tersangka masuk pesantren di Nganjuk. Meski dipisahkan jarak, keduanya masih tetap berkomunikasi. Terakhir Kamis (6/10) lalu, sebelum menghabisi nyawa mahasiswi universitas terbuka jurusan manajamen bisnis itu. Waktu itu tersangka menghubungi korban dan menyebutkan bahwa dirinya berada di Keputih. Diajak ketemuan, korban yang mengendarai Honda Beat berpamitan ke orang tuanya pergi ke rumah teman. Orang tua korban tidak curiga sama sekali, dan menganggap teman yang dimaksud itu adalah teman sekampusnya. Ternyata saat itu korban menemui tersangka. Keduanya sempat jalan-jalan untuk melepas rasa rindu. Setelah berputar-putar, mereka menuju TKP di lahan

kosong. Layaknya orang yang sedang dimabuk rindu, mereka berduaan di lahan kosong yang ditumbuhi rerumputan. Saat itu tersangka belum ada niat untuk menghabisi korban. Keduanya kembali berputar-putar di sekitar TKP. Sekitar pukul 23.30, tersangka kembali mengajak korban ke tempat yang direncanakan itu. Begitu keduanya duduk, dengan sadis tersangka mencekik korban hingga terjadi perlawanan. Tapi karena kalah kuat, korban akhirnya tewas. Mengetahui pacarnya sudah tidak bernapas, tersangka mengambil anting, dompet, handphone, dan motor korban. Usai membunuh, tersanga kembali ke pondokannya di Nganjuk. Tiga hari berlalu dan merasa aman, tersangka kembali ke Surabaya. Ternyata saat itu orang tua korban juga melapor ke

Saritem, ’nJaraknya’ Bandung Tak lama, datang Angga, teman dari media online bergabung. Angga mengatakan jika dirinya mempunyai saudara yang tinggal di Bandung dan akan mengajak jalan-jalan menikmati dunia malam. “Ini kesempatan mengenal dunia malam Bandung,” itu pikiran yang ada di benak saya. Satu jam kemudian, merapat sebuah mobil Toyoya Avanza. “Itu saudara saya sudah datang. Hari pertama disini kita akan survey lokasi dulu,” ujar Angga sambil tertawa. Ketika di dalam mobil, saya berkenalan dan saudara Angga mengenaklan namanya Nizar. “Kita jalan-jalan dulu saja melihat Bandung kalau malam hari, sambil menunggu waktu kumpul sama teman-teman di pub. Ada yang mau pindah tugas,” ajak Nizar. Bandung memang indah ketika malam hari, namun belum puas melihat lihat, telepon Nizar berdering, dan ternyata temannya menghubungi jika sudah ada di lokasi. Perjalanan sekitar 15 menit, kami sudah berada di Pub 83 yang desain interiornya ada banyak pohon sebagai penyangga atapnya, dan di beberapa batangnya terdapat botol-botol kosong bir.

Mejanya terbuat dari tong kosong yang dibrandsebuah produk bir. Sekitar dua jam nongkrong di pub Jalan Ciliwung ini, kami meninggalkan lokasi, dan akhirnya melewati Polsek Andir. Mobil memasuki jalan yang banyak gang. “Ini yang namanya kompleks Saritem, lokalisasinya Bandung. Tapi tidak seramai dulu karena sudah ditutup pemerintah,” ujar Nizar sambil tersenyum. Jika saya amati, ternyata kalau di Surabaya seperti di Jarak sebelum ditutup oleh wali kota. Namun di Saritem tidak ada tempat parkir kusus mobil, sehingga mobilmobil tampak terpakir berjajar di tepi jalan. “Kalau ingin masuk gang, kita harus jalan kaki, untuk melihat cewek-ceweknya,” kata Nizar sambil menepikan mobil. Belum mesin mobil dimatikan, datang dua orang pria yang sebelumnya duduk di ujung gang. Tanpa basa-basi mereka menawarkan cewek bertarif Rp 400 ribu untuk sekali kencan. “Ada yang lebih bagus dan masih muda –muda, tapi yang lumayan mahal,” ujar pria yang mengenakan jaket warna biru. Karena penasaran, saya mencoba masuk di sebuah gang. Tapi tidak tahu jalan apa karena tidak ada papan jalannya.

Luka Hati Terlalu Perih Bagi suamiku, tidak seperti itu. Ia sangat takut kalau anaknya dijaga orang lain. Dia paksa aku untuk berhenti kerja agar anak di rumah ada yang mengawasi. Akhirnya hari-hariku hanya jadi pengangguran yang tak memiliki penghasilan kecuali pemberian suami. Dengan begitu, aku tak bisa seperti dulu yang hidup hura-hura membeli apa saja yang aku inginkan. Tahun demi tahun aku hidup dalam keterbatasan keuangan dan itu harus kujalani dengan penuh kesabaran. Delapan tahun kemudian, anakku sudah sekolah di SD dan aku merasa dia sudah bisa kutinggal kerja. Saat itu ada teman yang sudah lama bekerja di Jakarta mengajakku dan suami memperbolehkan. Tentu saja aku senang diizinkan bekerja dan mertua siap menjaga anakku. Karena sekolah anakku dekat rumah dan lebih senang naik sepeda sendiri, hingga mertua tak perlu antar jemput. Setelah suami memperbolehkan, be-

polisi. Saat polisi mencoba menghubungi HP korban, ternyata masih aktif. Akhirnya tersangka diketahui berada di kawasan Jagir, Wonokromo. Saat itu Unit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Surabaya langsung ke tempat tersangka berada dan meringkusnya di sebuah warung kopi (warkop). Polisi semakin yakin karena di sana juga ditemukan motor korban. Awalnya tersangka sempat menyangkal dan mengaku tak tahu yang dimaksud polisi. Tapi karena masih punya rasa cinta kepada korban, akhirnya tersangka mengakui semua perbuatannya. Dari sini, akhirnya tersangka menunjukkan lokasi pembunuhan. Jasad korban ternyata ditutupi rumput. Setelah diidentifikasi, jenazah dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo untuk divisum. (fer/cr-1/dee)

Sambungan dari halaman 1 Dua orang yang menawarkan cewek sebelumnya mengikuti di belakang kami. Di dalam gang tersebut ada beberapa pintu rumah setengah terbuka dan di dalam masih tampak wanita-wanita duduk di sofa. Saya sempat bernyata dengan pria berjaket biru, berapa tariff mereka. Dijawabnya jika rata-rata tarifnya sama. Bahkan dirinya mengatakan ada tempat yang lokasinya beda dua dua gang, tetapi tarifnya hingga Rp 800 ribu. “Full servive pokoknya, keluar dari tempat itu dijamin puas,” tambah pria tersebut sambil tersenyum. Sebenarnya saya ingin masuk dan melihat kondisi dalamanya, namun hal itu saya uringkan dan mengajak mereka kembali ke mobil. Salah satu pertimbangan, karena tempat tersebut terkadang ada razia. Saya tidak bisa membayangkan, tiba-tiba Satpol PP datang dan mengetuk pintu kamar. Ketika meninggalkan lokasi, ternyata setelah ada gang yang kami masuki, masih ada sekitar lima gang lagi yang menyediakan kepuasan sesaat. “Ah, kenapa nggak mencoba jalan-jalan dulu di lima gang itu dan survey,” saya bergumam dalam hati menyesali ajakan pergi. (bersambung)

Sambungan dari halaman 1 rangkatlah aku ke Jakarta dan bekerja disana. Tiap bulan aku mengirim uang untuk anak melalui rekening suami. Aku hanya boleh pulang saat libur lebaran, tidak bisa setiap bulan, mengingat perjalanan jauh tak cukup dua hari sehingga aku terus menikmati pekerjaanku. Yang membuat aku bingung adalah sikap mertua. Tahun keempat aku menitipkan anak ke mertua, saat aku pulang menjenguk anak, mertua terlihat sinis padaku bahkan menudingku tidak lagi bertanggung jawab. Ternyata suamiku yang keterlaluan. Jatah Rp 2 juta tiap bulan yang aku kirimkan untuk anaknya tidak diberikan orang tuanya. Mertuaku hanya diberi Rp 500 ribu. Sisanya dipakai sendiri. “Dulu aku kerja hasilnya kuberikan kamu. Giliran kamu yang kerja, yah giliran aku yang menerima hasil kerjamu,” jawab suami seperti orang bodoh tak tahu kuwajiban sebagai seorang ayah dan suami. Ternyata sejak aku bekerja, semua biaya

hidup anak juga kebutuhan suami harus aku tanggung. Lalu aku berpikir. Kayaknya, cukup lima tahun saja aku di Jakarta, setelah itu aku tak mengirim apa-apa. Uang kusimpan sendiri nanti kalau pulang ke Surabaya bisa kupakai modal usaha. Setelah aku punya tabungan, kutinggalan pekerjaanku, mau hidup bersama anak agar tak merepotkan siapapun. Alangkah hancurnya harapanku. Saat aku balik ke Surabaya, suamiku sudah punya istri lagi yang dinikahi tanpa minta ijin padaku. Kenyataan itu membuat orang tuaku marah, menyuruhku meninggalkan suamiku. Kondisi rumah tanggaku yang seperti itu akhirnya mendorongku mengajukan cerai di kantor Pengadilan Agama Surabaya. Pekan kemarin sudah mediasi, orang tua suamiku memohon padaku agar aku memaafkan dia. Sudah lama aku memaafkan orang-orang yang menyakitkan hatiku. Tapi untuk kembali bersama seperti dulu aku tidak sanggup. Luka di hati terlalu pedih. (*)

Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab: Noer Fattah Syafi’i. Wakil Pemimpin Redaksi: Supriadi. Redaktur Pelaksana: Arief Sosiawan. Koordinator Liputan: Erwin Yohanes. Redaktur: Andi Saryoan, Sofia Ninik, Roba’i Hamid, Wetly H Ali, Baud Effendi, Samuel Ru’ung, Noor Arief, Rahmat Hidayat. Asisten Redaktur: Sujatmiko, Syaifuddin, Aris Setyoadji, Triyoko, Ferry Ardi Setiawan, Muchlis Darmawan. Staf Redaksi Surabaya: Tri Karyono S, Oskario Udayana. Sidoarjo: Budi Joko Santoso. Gresik: Supardi Hardy. Lamongan: -, Mojokerto: Muhammad Anwar. Pasuruan: -. Probolinggo: Nur Wahyudi. Banyuwangi: Choiri Kurnianto. Jember dan Lumajang: Choiri Kurnianto. Bondowoso dan Situbondo: Choiri Kurnianto. Blitar dan Kediri: Prawoto Sadewo. Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo: Prawoto Sadewo. Madiun Raya: Zainul Arifin. Madura: Nanang Sudjono. Manajer Umum dan Diklat/Manajer Pemasaran: Ahmad Nurzaman. Kepala Pra Cetak: Irfan H. Ali. Alamat Perusahaan: Jl. Karah Agung 45. Fax Mutasi/ Pemasaran: 031-8275390; Telp Hotline: 031-8275391. Redaksi: 031-827590, 031-8273759. Sirkulasi/ Iklan: 031-8276072. Harga Langgnan: Rp. 75.000,- Harga Eceran: Rp. 3.500,-/eks. Harga Iklan Pas: Rp. 19.000,-/baris, Harga Iklan Sosial: Rp. 15.000,-/mm kolom. Spot Warna: Rp. 25.000,-/ mm kolom. Full Color (FC): Rp. 32.000,-/mm kolom. Harga Iklan Kreatif: BW Rp. 26.000,-/mm kolom. Kreatif Spot Warna: Rp. 30.000,-/mm kolom. Kreatif Color: Rp. 36.000,-/ mm kolom. DICETAK OLEH: PT. Temprina Media Grafika; Didirikan oleh: H. Agil H. Ali, Penerbit: PT. Memorandum Sejahtera, SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986. (Jawa Pos Group), Wartawan MEMORANDUM selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari narasumber.


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 3

PASURUAN KEPALA BIRO: Maskur. WARTAWAN: Sudiono, DK. Riyanti. HP: 0812-2219-5558

Melayat, Pulang Jadi Mayat Ibu dan Anak Dihantam KA Logawa Truk tangki susu bertabrakan di Jembatan Tembero, Kejayan.

Tong Pembatas Proyek Jembatan Kejayan Picu Tabrakan Truk Tangki Pasuruan, Memorandum Kecelakaan antara truk tangki muat susu dan Isuzu Elf yang terjadi di jalan raya Pasuruan - Malang di Jembatan Tembero, Kejayan, Kabupaten Pasuruan Jumat (7/10) lalu, diduga karena adanya beberapa tong pembatas pekerjaan proyek perbaikan jembatan yang diletakkan di badan jalan. Dalam kecelakaan ini, tiga orang luka parah. AKP Evon F, Kasat Lantas Polres Pasuruan mengatakan, hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan, pengemudi kedua kendaraan terkejut begitu melihat ada tong pembatas proyek perbaikan jembatan tersebut. “Disitu memang ada perbaikan. Jalan yang berlubang sudah diberitanda drum. Mungkin karena terkejut, dia lalu menghindari drum dan akhirnya malah kena elf,” tandasnya. Informasi yang diterima Memorandum, pekerjaan proyek tersebut sering kali dikeluhkan warga. Pasalnya, perbaikan terkesan tidak maksimal. Jembatan sering kali rusak meskipun sudah beberapa kali diperbaiki. “Sering rusak, diperbaiki, rusak lagi. Jika diperbaiki membutuhkan waktu yang lama, terkesan diulur-ulur. Makanya rawan terjadi kecelakaan,” ungkap Suherman, warga Kurung, Kejayan, Kabupaten Pasuruan. (mas)

Pemain kedua kesebelasan berlaga di Piala Bupati Pasuruan.

Kersikan FC vs GR Lekok Berakhir Seri Pasuruan, Memorandum Turnamen putaran pertama Piala Bupati Pasuruan, mempertemukan antara kesebelasan Kersikan FC Versus Gelora Remaja Lekok, berlangsung cukup tegang dan seru. Suasana lapangan Argond, Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (8/10), mulai memanas sejak wasit meniup pluit tanda pertadingan dimulai. Sejak menit awal, kedua kesebelasan adu taktik pertahanan dan penyerangan. Apalagi, suporter kedua kesebalasan juga terus meneriakkan dukungannya. Bahkan, pertandingan sempat memanas, ketika terdapat sejumlah pelanggaran yang dilakukan kedua kesebelasan. Suporter yang sempat terpancing, segera diredam panitia dibantu dengan pihak kepolisian setempat. Sejak menit awal, para pemain GR Lekok cukup mendominasi penyerangan. Tapi, pertahanan Kersikan Fc cukup tangguh. Hingga turun minum, kedudukan tak berubah. Kedua tim belum mampu menjebol gawang lawan. Pada babak kedua, saling serang pun terjadi. Tapi, pertahanan kedua tim cukup tangguh. Sehingga, sampai bertandingan berakhir skor tetap 0-0. Kedua tim hanya mampu mengumpulkan satu poin untuk modal bertarung di laga berikutnya. (ion)

Pasuruan, Memorandum Hendak melayat pulang jadi mayat. Itulah yang dialami Muslikah (54), warga Dusun Turi, Desa Toyanin, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Ia tewas seketika setelah motor yang ditumpangi bersama anaknya, Abdul Wahab, dihantam kereta api (KA) Logawa jurusan Surabaya-Banyuwangi, Sabtu (8/10) sore. Informasi yang diperoleh Memorandum menyebutkan, korban beserta anaknya, Abdul Wahab hendak melayat ke rumah kerabatnya di Kepel,Kecamatan Bugul Kidup dengan mengendarai sepeda motor nomor polisi N-5906-TW. Ketika hendak menyeberang perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Kepel, dekat dengan rumah

kerabatnya, korban yang datang dari arah selatan langsung menerobos. Pada saat bersamaan, ada kerata api melaju kencang dari arah barat. Akibatnya, korban terkena moncong lokomotif. Menurut Abdul Rokhim (49), warga setempat, sebelum melintas, korban sempat diteriaki pengendara lain karena ada kereta api akan lewat. Tapi korban tetap saja melintas.

Sepeda S d motor t dan d jasad j d korban k b di TKP. TKP

“Keduanya tertabrak. Tapi anaknya selamat dan ibunya terpental ke sawah yang kemudian meninggal di tempat kejadian,” ungkapnya. Setelah kejadian, sejumlah warga berdatangan ke lokasi. Selanjutnya, anggota kepoli-

sian Resort Kota Pasuruan tiba di TKP, mengevakuasi korban ke RSUD Soedarsono. Pengakuan warga, perlintasan Kereta api tanpa palang pintu tersebut memang sering memakan korban jiwa. “Kadang yang namanya apes

memang mau bagaiamana lagi. Tapi perlintasan kereta api seperti ini bisa dikasih palang

pintu, mungkin sedikit bisa diminimalisir,” tandas Rokhim kepada Memorandun. (ryt)

Kreasi Pemuda Pasuruan

53 Sekolah Ikuti Karnaval di Sungai Camplong

PKK Ranggeh Santuni 87 Yatim Pasuruan, Memorandum Tim penggerak PKK Desa Ranggeh, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Ahad (9/10), menyantuni puluhan anak yatim dan dhuafa di balai desa setempat. Santunan ini, diselenggarakan dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1438 Hijriah. Acara yang dihadiri anggota PKK, Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, serta warga Ranggeh ini, berlangsung meriah. Para penerima nampak bahagia menerima santunan tersebut. “Saya mengucapkan terimah kasih sebanyak-banyaknya kepada kelompok kerja PKK Desa ranggeh, yang mengadakan kegiatan ini. Matur nuwon, semoga kelompok PKK dan Desa Ranggeh semakin maju,” kata Sumianti, salah satu penerima. Sementara Ketua PKK, Leni Farida yang juga istri dari kepala Desa Ranggeh mengatakan, jumlah penerima santunan ada 87 anak yatim dan dhuafa. “Ucapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Ranggeh yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini, baik sumbangan moril maupun materil. Kegiatan seperti ini kami lakukan semata-mata mengharap ridho Alloh SWT,” tandas Leni Farida didampingi Ny Panca, istri Sekertaris Desa Ranggeh di sela sela kegiatan. (ion)

Ketua PKK menyerahkan santunan kepada anak yatim.

“Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengibarkan bendera start, pengunjung memadati sekitar Sungai Camplong, dan penampilan peserta”

Pasuruan, Memorandum Sebagi ajang kreatifitas pelajar di Kabupaten Pasuruan, pemerintah menggelar kegiatan carnival on the river atau karnaval di atas sungai Camplong, Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Ahad (9/10). Sedikitnya 53 peserta dari Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kabupaten Pasuruan, mengikuti acara tahunan tersebut. Acara yang cukup menarik ini, dihadiri Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf SE MMA, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Drs

H. Iswahyudi dan sejumlah para tamu undangan lainnya. Pembukaan acara yang merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten yang ke 1087 tahun ini, dibuka dengan lomba menangkap bebek di sungai yang diikuti warga sekitar. Gelak tawa tamu undangan menjadikan acara ini semakin meriah. HM. Irsyad Yusuf SE MMA, Bupati Pasuruan mengatakan, acara carnival on the river yang diikuti pelajar tersebut, merupakan acara yang pernah masuk rekor Muri, sebagai acara karnaval pertama kali yang dilaksanakan di sungai. “Kami pemerintah, turut bangga sekaligus mendukung kegiatan positif yang digagas pelajar SMA Negeri 1 Kejayan ini. Acara ini akan kami jadikan agenda setiap tahunnya ketika Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, “ ungkapnya. Dalam acara ini, para pelajar saling unjuk kreatifitas dengan memanfaatkan barang-barang daur ulang sebagai bahan baku membuat sampan dan baju carnval. “Saya berharap kegiatan ini bisa menarik wisatawan agar datang ke sungai Camplong untuk menyaksikan karnaval unik ini,” kata Bupati Irsyad. (adv)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 4

S I D O A R J O KEPALA BIRO: Jokosan. WARTAWAN: Sudedi Minarno, Khumaidi. TELEPON/SMS REDAKSI/IKLAN BIRO SIDOARJO: 083831013777

Demi Jenguk Ibu Sakit, Pemuda Kediri Curi Matras Gus Ipul dan Abah Saiful Kompak Lepas Jalan Sehat

Ular sanca kembang yang ditangkap warga. (med)

Ular Sanca Sepanjang 5 Meter Gegerkan Warga Seruni Sidoarjo, Memorandum Warga Desa Seruni, Kecamatan Gedangan, Minggu, (9/10) pagi mendadak gempar. Hal itu menyusul ditemukannya Ular Sanca Kembang sepanjang 5 meter, berada di dalam gudang rumah salah satu warga. Munculnya ular pertama kali diketahui oleh pemilik gudang, Abdullah (34), di wilayah RT 15/RW 03 desa setempat. Saat itu, ia hendak melakukan aktifitas seperti biasanya memilah barang bekas yang ada di dalam gudang tersebut. Tiba tiba ia dikejutkan dengan sisik ular. Setelah dipastikan ternyata benar, ular sebesar pipa tiang telkom itu dilihatnya masuk kedalam gudang melalui celah lubang rumahnya. Karena ketakutan, Abdullah meminta bantuan warga lainnya. Termasuk Khoiri (43), tetangganya. Selang kemudian warga pun berdatangan dan menangkap ular tersebut dengan menggunakan alat seadanya. “Saya melihat ular itu masuk melalui lubang angin-angin rumah yang kemudian masuk ke gudang. Ular berhasil kita tangkap ramai-ramai bersama warga yang lain,” kata dia. Untuk menangkap ular tersebut, sambung Abdullah, warga hanya menggunakan alat seadanya. Yakni dengan tangan kosong dan karung. “Karena ularnya sangat besar, sempat ada perlawanan. Namun, ular berhasil ditangkap beramai-ramai,” imbuhnya. Pria yang sehari-hari memiliki usaha barang bekas ini mengatakan tidak ada firasat sebelumnya. Setelah ditangkap, ular diamankan dalam kurungan besi. Dan dari mulut ke mulut akhirnya penangkapan ular tersebar kepada masyarakat sekitar sehingga menjadi tontonan warga. Sementara Khoiri mengaku akan menjualnya jika ada yang berminat. “Untuk saat ini, ular saya amankan di rumah saya sampai ada yang berminat, baru kita jual,” tandasnya.(med/san)

Siswanto dan Ony di Mapolsek Sukodono.(med)

Sidoarjo, Memorandum Apes dialami Siswanto, warga Desa Plemahan RT 01/R 02 Kecamatan Plemahan, Kediri. Berencana pulang kampung menjenguk ibunya yang sakit, pemuda 29 tahun ini malah mendekam di ruang tahanan Mapolsek Sukodono, kemarin. Bukan hanya dia, polisi juga mengamankan tersangka kedua, yakni Nur Ony Ovan Sanjaya (20), warga Desa Keboansikep RT 04/RW 05 Kecamatan Gedangan. Keduanya dibekuk Unit Reskrim Polsek Sukodono setelah mencuri matras atau alat pres paving yang terbuat dari besi sebera 120 kg di gudang UD Jasa Baru milik H Zainul Arifin (43), warga Desa Kelopo Sepuluh RT 15/RW 03 kecamatan setempat. Informasi yang didapat, kejadian itu berlangsung Sabtu (8/10), mulanya Ony menjem-

put Siswanto di Bungurasih, Waru dengan mengendarai sepeda motor Mio W 3981 QC, sekitar pukul 13.30 WIB. Selanjutnya kedua pelaku mendatangi UD Jasa Baru yang kebetulan lokasinya satu atap dengan tempat tinggal korban. Sejak awal, mereka memang berencana mengambil matras yang berada di gudang milik korban. Kedua pelaku langsung nyelonong masuk menuju lokasi dimana Matras itu berada. Meski sebelumnya (Siswanto, red) pernah bekerja lama di tempat itu, rupanya tak lantas membuat perhitungan

pelaku matang. Mereka malah dipergoki pemilik gudang, saat hendak beranjak kabur membawa matras yang telah dicurinya tersebut. Kebetulan, waktu yang bersamaan, ada mobil patroli melintas, sehingga keduanya langsung diamankan dan dibawa ke Mapolsek Sukodono guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Kapolsek Sukodono, AKP Subadri membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, salah satu pelaku merupakan mantan pegawai di situ. Dalam melakukan aksinya, pelaku dibantu oleh satu temannya, yakni Ony. Mereka diamankan lantaran terbukti mencuri barang milik korban. “Saat ini kedua pelaku berikut barang buktinya sudah kita amankan,” ujarnya, Minggu kemarin (9/10). (med/san)

Sidoarjo, Memorandum Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah (Abah Saiful) tampak kompak dan solid. Kekompakan ini ditunjukkan petinggi Jawa Timur dan Sidoarjo itu ketika memberangkatkan Funwalk (Jalan Sehat) Alfamart di Alun-alun Sidoarjo, Minggu (9/10) pagi. Gus Ipul dan Abah Saiful serta anggota DPR RI Indah Kurnia dan Ketua DPRD

Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan) hadir dalam acara tersebut. Di tengah hujan rintik-rintik, Abah Ipul bersama Gus Ipul didaulat panitia untuk memberangkatkan peserta. Jalan Cokronegoro 1 atau di depan Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo menjadi start pemberangkatan. Rute yang ditempuh melalui Jalan A.Yani, Jalan Gajah Mada menuju Jalan KH. Mukmin. Dari Jalan KH. Mukmin, pe-

serta berjalan menuju Jalan Diponegoro kemudian melewati Jalan Thamrin untuk finish di pemberangkatan. Yang menarik dari acara ini tentunya kehadiran Gus Ipul yang tampak kompak dan solid dengan Abah Saiful. Dua pejabat yang sama-sama disukai rakyat itu tampak tidak canggung saat turun bareng menyapa masyarakat. Mereka juga melempar banyak senyum kepada rakyat yang hadir dalam acara itu. (suu/san)

Abah Ipul bersama Gus Ipul ketika memberangkatkan Funwalk Alfamart.(suu)

Jelang Konfercab, Pengurus PCNU dan Kiai Takziah ke Makam Pendiri NU Sidoarjo Sidoarjo, Memorandum Seluruh pengurus PCNU baik jajaran syuriyah, tanfidziyah, lembaga dan banom juga diikuti beberapa MWC NU di wilayah kabupaten Sidoarjo, mengikuti ziarah masyayaikh para pendiri dan pejuang Nahdlatul Ulama yang ada di Sidoarjo. Agenda ini dalam rangka rangkaian agenda konferensi Cabang NU Sidoarjo ke 20 tahun 2016. Seluruh peserta berkumpul di kantor PCNU pada pukul 07.00 wib, lalu menuju makam daerah Kutuk Kecamatan Sidoarjo, lanjut Siwalan Panji tempat masyaikh pondok pesantren tempak KH. M. Hasyim Asy’ari pernah menimba ilmu. Rute selanjutnya ke Pagerwojo Buduran tempat dimakam-

kan KH. Ali Mas’ud, setelah disana langsung menuju utara, yaitu daerah Sepanjang tepatnya di Kelurahan Ngelom untuk menziarahi KH. Hamzah dan KH. Imron Hamzah juga Mbah Raden Ali. Geser sedikit ke Makam pendiri Yayasan Pendidikan dan sosial Ma’arif yaitu KH. M. Hasyim Latif.

Setelah itu, disana lansung menuju selatan tepatnya di Desa Kedungcangkring Jabon, disana menziarahi KH. Aruqot dan KH. Siraj Kholil. Setelah disana, lanjut ke Keboguyang tempat disemayamkan KH. Fadlil dan berakhir di Pondok Pesantren Mambaul Hikam berziarah ke makbaroh KH. Khozin Mansyur. “Agenda ini, selain meminta restu untuk kesuksesan dan kelancaran konferensi Cabang NU Sidoarjo yang akan dilaksanakan di pondok pesantren Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo pada tanggal 29 Oktober 2016, juga menyusuri dan mengenalkan kepada seluruh pengurus NU

siapa para pejuang NU dahulu” demikian yang disampaikan M. Qosim Wira’i sebagai ketua panitia yang juga menjabat Ketua LDNU Sidoarjo. KH Abdi Manab menambahkan ini kita sedang menengok kebelakang melihat kembali perjuangan para pendahulu kita untuk menatap masa depan agar langkah kita kedepan bisa lebih baik. Dalam munajat yang dipimpin oleh KH. A. Rofiq Siraj, berharap agar konfercab kedepan tidak ada masalah sukses serta menghasilkan pemimpin PCNU yang baik. Dan beliau berharap tidak ada penodaan konferensi dengan risywah.(dar/san)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 5

G R E S I K KEPALA BIRO: Supardi (Hardy). WARTAWAN: Koinul Mistono, Syaifuddin Anam, Azharil Farih. ALAMAT: Jl. Pahlawan 34 Gresik. TELP: 031.39921058 - 081.330.330.886

LAKONE

Bos Resto Chicken Bacok Tukang Cuci Motor Gresik, Memorandum Perasaan jengkel Afif Jabir (23) warga Jl Mutiara A no 29 Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) Manyar, tak terbendung saat adik perempuannya didekati oleh Moh Lutfi Tafrizi (19) warga Desa Ketapang Lor RT 01/RW 04, Kecamatan Ujung Pangkah. Tanpa basa-basi, pemilik resto chicken (makanan siap saji) tersebut lantas melabrak Lutfi lalu menyabetkan pisau ke lengan kanannya hingga mengalami luka robek.

Ketua STAI Daruttaqwa, A Syifa’ul Qulub. M.Ei (an)

Ayo Mondok GERAKAN ‘Ayo Mondok’ menjadi tren di kalangan perguruan tinggi yang berbasis pesantren. Bahkan tren tersebut sempat menjadi perdebatan. Namun gerakan yang berisi ajakan untuk kembali ke pondok tersebut mendapat respon positif dari semua pihak. Salah satunya Ketua STAI Daruttaqwa, Manyar, Gresik, A Syifa’ul Qulub mengatakan, dengan meningkatnya lembaga pendidikan tinggi yang berbasis pesantren di seluruh Kabupaten khususnya Gresik, ini memiliki peluang memberikan kontribusi besar kepada masyarakat. “Tren ‘ayo mondok’ bukan semata-mata mempromosikan pesantren sendiri. Tetapi menunjukkan kepada masyarakat bahwa ke depan pendidikan berbasis pesantren merupakan lembaga terbaik,” jelasnya. Selain itu, Lanjut Afuk, sapaan akrabnya, dengan berkembangnya sistem modernisasi seperti saat ini pesantren juga harus berintrospeksi dan berbenah agar mampu mencetak santri yang handal dan berbakti kepada keluarga, masyarakat dan Negara. Terkait perkembangan teknologi di dalam lembaga pendidikan berbasis pesantren, kata Afuk, mempunyai pengaruh yang sangat besar. “Perimbangan teknologi dengan kultur etik santri merupakan tanggung jawab kami sebagai pengasuh,” ungkapnya. (an/har)

Akibat penganiayaan itu, Lutfi terpaksa dilarikan ke Klinik Krisna untuk mendapatkan pertolongan medis. Setidaknya ada 12 jahitan yang harus dilakukan pihak medis untuk menutup luka robek

tersebut. Belakangan diketahui, jika Afif yang berasal dari keluarga kaya merasa gengsi adik perempuannya selalu didekati oleh Lutfi. Pasalnya, Lutfi hanyalah seorang tukang cuci motor di sebelah

Afif (kiri) didampingi petugas (far)

rumahnya. Kapolsek Manyar AKP Frihamdeni melalui Kanitreskrim Ipda Yoyok Mardi mengatakan, tersangka Afif ditangkap di sebuah warung kopi daerah Peganden, Manyar usai membacok lengan kanan Lutfi. “Pelaku sempat kabur setelah dilaporkan oleh korbannya. Tapi sehari kemudian kita tangkap di warkop Peganden,” ujar Yoyok. Dijelaskan, aksi brutal ini bermula ketika beberapa hari sebelumnya Lutfi sering mampir ke toko pracangan milik keluarganya. Dimana toko tersebut selama ini dijaga oleh adik perempuannya. Dari tingkah laku Lutfi yang sering berbincang dengan adiknya tersebut, Afif pun geram. “Korban biasanya beli rokok di toko milik keluarga pelaku. Mungkin sering ngobrol dengan adiknya, pelaku kesal dengan korban,” terangnya. Atas perbuatan itulah, lanjut Yoyok, tersangka dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dikarenakan menggunakan alat berupa pisau. Dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. “Tersangka sudah kita amankan beserta barang bukti pisau yang dipakai untuk membacok korbannya,” imbuhnya. (far/har)

Pembebasan Lahan Tol Sumo Gunakan Sistem Tukar Guling Gresik, Memorandum Proses pembebasan lahan proyek jalan Tol SurabayaMojokerto (Sumo) di kawasan Gresik ada perkembangan positif. Tanah Kas Desa (TKD) yang merupakan aset pemerintah, sudah mulai terbebaskan. Dari 8 desa yang asetnya (TKD) diperuntukan pembangunan jalan tol, ada dua yang siap dibebaskan. Itu setelah pihak Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Badan Pertanahan Nasional (BPN), sudah menemukan tanah pengganti untuk dilakukan tukar guling. Kepala Subsie Pengaturan Tanah Pemerintah BPN Gresik, Dading Wiria Kusuma mengatakan, TKD di dua Desa sudah siap pembebasan. Yaitu di Desa Bambe dan Sumput, Kecamatan Driyorejo. “Tanah penggantinya sudah ada, sehingga tinggal diproses saja,” katanya, kemarin. Adapun TKD di desa lain, diakui belum ada titik terang. Sebab, masih proses mencari tanah pengganti. “Untuk (TKD) desa-desa yang lain masih mencari tanah penggantinya,” lanjutnya. Selain TKD, aset lain yang terlewati proyek alur tanpa batas adalah fasilitas umum (fasum). Misalnya akses jalan desa, dan saluran air. Namun, menurut Dading, fasum tersebut tidak perlu pembebasan. Karena akan tetap difungsikan sebagaimana kegunaanya. “Kalau fasum tidak ada pembebasan, karena nanti akan dilewati saja. Misalnya (pembangunan) akan dibuatkan jembatan,” ungkapnya. Perlu diketahui, bahwa proses pembebasan TKD tidak bisa sembarangan. Berdasarkan Permendagri No. 1 tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa, pemanfaatan TKD bisa digunakan dengan beberapa cara. Antara lain sewa, tukar guling, pinjam-pakai atau kerjasama dan bangun-serah guna atau serah guna-bangun. (koi/har)

Hilang STNKB Honda th. 2004 W-3283-KI a/n: Feby Ari Prabowo d/a: Perum GKGA Blok DD-20 Kebomas Gresik. Hilang STNKB Yamaha th. 2012 W-6320-MQ a/n: Sutrisno Hadi Susanto d/a: Amak Kasim 15 Gresik.

Hilang STNKB Toyota th. 2007 W631-B a/n: Ifatul Ana d/a: Jl. Budi Utomo Sidayu Gresik. Hilang STNKB Honda th. 2009 L6768-GW a/n: Suyadi d/a: Jemur Wonosari Lebar no. 110 Wonocolo Surabaya. Hilang STNKB W-5341-BS a/n: M. Imamul Muttaqin d/a: Ds. Mojopuro Wetan RT. 10 RW. 05 Mlirang Bungah Gresik.

Warga Protes Maraknya Gepeng di SPBU Gresik, Memorandum Sejumlah warga mengeluh dan merasa risih dengan keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Kabupaten Gresik. Salah satunya di SPBU Jl Raya Desa Tenger, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, kemarin (9/10). Pasalnya, pengemis tersebut tak jarang mengeluarkan nada kasar bila tidak diberi uang. Sehingga warga yang mengantri di SPBU itu merasa risih dengan keberadaan pengemis itu. Seperti yang dikeluhkan Noval (32), warga asal Jawa Tengah. Lelaki yang sehari-harinya bekerja di perusahaan wilayah Manyar itu mengatakan, sering mendapati pengemis di area SPBU Tenger yang bicaranya tidak sopan bila tidak diberi uang. “Biasanya pada sekitar pukul 11.00. Macam-macam pokoknya, ada pengemis sambil membawa anaknya yang masih kecil, ada juga yang sudah tua. Mungkin dengan membawa anak masyarakat merasa kasihan dan memberi uang kepada pengemis itu,” ungkapnya, Ia menambahkan, keberadaan pengemis tersebut tidak hanya menghiasai area SPBU saja, sejumlah tempat keramaian lainnya seperti Alun-alun Gresik dan Mal Rama-

yana. Baik itu pagi hari, sore hingga malam hari. Dia berharap petugas terkait melakukan operasi sehingga warga tidak merasa terganggu. “Kalau di Alun-alun Gresik, malah banyak. Setelah datang satu perempuan beberapa menit kemudian datang lagi. Ada juga yang masih anak-anak,” imbuhnya. Menanggapi hal itu, Kasi Ops Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gresik, Agung Endro mengungkapkan, setiap hari pihaknya melakukan razia gepeng atau pengemis. Baik di lokasi keramaian atau area yang kerap digunakan gepeng untuk meminta-minta. “Tadi kami juga mengamankan tiga gepang, dua wanita sudah tua dan satunya anak kecil di area SPBU Sentolang, Kecamatan Kebomas, Gresik. Setelah dilakukan pendataan ketiganya langsung kami serahkan ke tempat penampungan di Kecamatan Cerme untuk diberikan pembinaan,” ungkapnya. Dia menambahkan, meski petugas sering dibuat kucing-kucingan oleh para gepeng tersebut, namun, kata Agung, operasi gepang terus dilakukan sampai masyarakat benar-benar tidak terganggu oleh mereka (gepeng). “Ada anggota Unit Reaksi Cepat (URC) yang selalu standby di lapangan,” tukasnya. (an/har)

Anggaran Ditambah Rp 250 Juta

Kinerja Bidang Perizinan Diminta Lebih Cepat

KEHILANGAN HILANG STNKB Honda W-31 27-MD th. 2013 an. Arifin d/a. Sidowungu RT. 08 RW. 02 Menganti Gresik.

Tiga pengemis yang diamankan satpol PP di area SPBU Sentolang, Kecamatan Kebomas, Gresik. (an)

Foto atas: Almarhum Abdullah Umar (semasa hidup) berfoto bersama ayahandanya, KH Umar Toha dan adiknya. Foto bawah: Ribuan pelayat mengiringi jenazah almarhum Abdullah Umar, usai disalatkan di Masjid Jamik Gresik.(far)

Ribuan Pelayat Iringi Kepergian Putra KH Umar Toha Gresik, Memorandum Peristiwa terbaliknya perahu yang menewaskan 7 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Widang, Tuban membawa duka tersendiri bagi para keluarga yang ditinggalkan. Tiga santri yang tenggelam di Bengawan Solo tersebut diantaranya berasal dari Kota Pudak Gresik, yakni Abdullah Umar (15) warga Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik, Moh Barikly Amry (12) warga Desa Leran, Kecamatan Manyar, dan Lujaini Dani (13) warga Desa Peganden, Kecamatan Manyar. Suasana duka terlihat saat pemakaman Abdullah Umar, putra KH Umar Toha, seorang Ulama Gresik yang juga Imam Besar Masjid Jamik Gresik. Jenazah putra ketiga dari seorang pendakwah ternama ini disalatkan di Masjid Jamik Gresik, kemarin (9/10) sekitar

pukul 10.00. Tampak ribuan pelayat mengiringi kepergian almarhum dari rumah duka menuju Masjid. Saat jenazah dimakamkan di Pemakaman Umum Kelurahan Tlogo Pojok, Gresik, KH Umar Toha, tampak tidak bisa membendung air matanya. Ulama terkemuka di Gresik ini sangat sedih melepas putra tercintanya. Pasalnya, almarhum selama ini digadang-gadang sebagi pewaris dirinya untuk menjadi seorang pendakwah. Di mata keluarganya, almarhum dikenal sebagai sosok remaja yang suka menolong dan pandai. Selama 4 tahun menimbah ilmu di Ponpes, almarhum diketahui sudah menghafal seluruh isi dari kitab kuning imriti dan 2 juz Al Quran. “Alhamdulillah selama 4 tahun mondok, anak saya sudah hafal imriti dan dua juz Al Quran. Dan sesama

tetangga dia juga suka menolong,” ucapnya saat ditemui di lokasi pemakaman. Sementara di tempat berbeda, jenazah almarhum Moh Barikly Amri dimakamkan di Pemakaman Umum di Dusun Pesucian Leran, kemarin (8/10) sekitar pukul 24.00. Sedangkan Lujaini Dani, anak pertama dari pasangan suami istri, Munsifa dan Abdul Ghofar dimakamkan di Desa Peganden, Manyar, kemarin (9/10) sekitar pukul 09.00. Pihak keluarga dan para tetangga pun berduka dengan kepergian Dani yang begitu cepat. “Pihak keluarga Dani sudah bisa merelakan kepergian anaknya. Berbeda pada ketika pertama kali mendengar kabar anaknya yang tenggelam di Bengawan Solo,” ucap Arjak, salah seorang tetangga sekaligus perwakilan pihak keluarga almarhum Dani. (far/an/har)

Gresik, Memorandum Kerja cepat bidang perizinan di Pemkab Gresik menjadi harapan besar kalangan dewan. Bahkan demi mendorong terwujudnya harapan tersebut, para wakil rakyat menambah anggaran pembelian alat untuk menunjang kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP). Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, Mujid Ridwan mengatakan, capaian kerja perizinan ke depan harus ada perubahan yang lebih baik. Pasalnya, dewan sudah memberikan anggaran untuk pembelian alat yang bisa mempercepat kerjanya. “Di dalam PAK (perubahan anggaran keuangan) kemarin sudah kami anggarkan sekitar Rp 250 juta, untuk membeli alat koordinat yang bisa mempermudah kinerja badan perizinan (BPMP, red),” katanya, kemarin.

Mujid Ridwan (koi)

Dijelaskannya, sistem ker ja alat koordinat tersebut bisa menghemat tenaga dan waktu. Petugas sudah tidak perlu repot-repot datang ke lokasi, hanya untuk ngecek kebenaran luas lahan yang diajukan izin oleh pemohon.

Hanya dengan bantuan kecanggihan alat tersebut, petugas langsung mengetahui kebenaran (ukuran, red) data di lapangan. Dengan demikian, harapan proses perizinan cepat bisa benar-benar terwujud di Kabupaten Gresik. Jika setiap tahun terjadi antrian pengurusan izin hingga 500 pemohon, ke depannya diharapkan (antrian) tidak ada lagi. Karena tugas BPMP sudah terbantu dengan menggunakan alat tersebut. “Dari sisa waktu (tahun 2016) yang tersedia ini, masih sangat cukup untuk merealisasi pembelian alat itu,” tambah Wakil Ketua Komisi A itu. Bisa diketahui, pelayanan izin cepat selaras dengan ama nah Perpres Nomor 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Terpada Satu Atap (PTSA). Dengan kemunculan aturan ini, maka ada 97 jenis perizinan yang ditangani BPMP. (koi/har)

DPRD Panggil Pemilik Tower Bodong Gresik, Memorandum Maraknya tower bodong di Kabupaten Gresik menjadi perhatian serius kalangan dewan. Rencananya, para pemilik tower bodong akan dipanggil untuk klarifikasi ke gedung parlemen, pada pekan ini. Ketua Komisi C DPRD Gresik Moh Syafi’ AM mengatakan, banyak persoalan yang harus diklarifikasi langsung dengan para pihak terkait. Khususnya adalah pemilik tower. Kehadiran para pemilik tower menjadi sangat penting. Menurutnya, tidak hanya persoalan izin yang benar-benar harus dicermati. Tetapi, keberadaannya juga syarat dengan permasalahan. “Selain beroperasi tanpa izin, kami juga melihat ada beberapa tower yang berdiri

di lahan yang salah,” kata politisi senior tersebut, kemarin. Sesuai hasil pengamatannya, antara lain ada di taman dan di atas rumah warga. Atas kondisi itu, pihaknya pun mempertanyakan, kenapa bisa terjadi? “Agar lebih tahu bagaimana jelasnya, maka kami di Komisi C telah mengagendakan hearing (dengar pendapat) dengan sejumlah instansi terkait dan pemiliknya. Termasuk BPMP (Badan Penanaman Modal dan Perizinan), Dishub (Dinas Perhubungan), dan Satpol PP,” ungkap anggota fraksi PKB itu. Selain dari Komisi C, agenda pemanggilan terkait penertiban izin tower juga direncanakan oleh Komisi A. Beberapa instansi terkait, khu-

susnya adalah BPMP diminta hadir pada Selasa (11/10) besok. “Undangannya sudah kami kirim untuk hearing dalam Minggu ini,” kata Ketua Komisi A, Suparno Diantoro. Perlu diketahui, keberadaan tower-tower di Gresik ternyata tidak semua mengantongi izin lengkap. Dari total 267 tower yang ada di Gresik, sebanyak 133 tower berdiri tanpa izin lengkap alias bodong. Bersamaan dengan itu, Satpol PP mengaku telah menyegel 13 tower bodong. Selain itu, pihak BPMP juga terus mendata keberadaan tower-tower mokong di Gresik. Hasilnya, ada 12 tower milik PT Tower Bersama Grup berdiri tanpa izin lengkap atau ilegal. (koi/har)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 6

LAMONGAN-BOJONEGORO BIRO LAMONGAN-BOJONEGORO (Meliputi Kabupaten Lamongan-Bojonegoro). KEPALA BIRO: Supardi (Hardi). WARTAWAN: Komari, Reinno Pareno, Muhammad Yusuf Fadhli. NO TELP: 031-3991058, Redaksi 081330330886

NGETOP

Korban Terakhir Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Jelang Subuh Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Arif Mabrury

Petugas evakuasi korban dengan perahu karet menjelang Subuh. (kom)

Afif Afandi (suf)

Peternak Muda DUNIA peternakan sudah menjadi bagian kesehariannya sejak kecil, terutama peternakan kambing. Puluhan kambing dan domba yang dimilikinya, dianggap Afif Afandi, peternak muda asal Solokuro, suatu hobi yang menghasilkan sehingga digelutinya dengan serius. "Sejak kecil orang tua punya puluhan kambing. Cuma saat ini cara perawatan kambing sudah berbeda. Harus punya inovasi dalam menjalankannya, dan tidak lagi mengandalkan cara tradisional seperti dulu," terang Afif, panggilan akrabnya. Obsesinya dalam dunia peternakan, bukan hanya pada satu jenis hewan saja. Mulai dari kambing, ikan, bahkan cacing, merupakan kegiatan rumah yang dijalankan tiap hari dengan dibantu oleh beberapa orang. Dalam mengelola, pemuda yang juga menjadi Sekretaris DPW PSI Jawa Timur ini, mengajak orang lain yang membutuhkan pekerjaan untuk diajak bekerjasama dan dipekerjakan merawat hewan ternaknya. "Jadi, selain punya ternak, juga bisa membantu orang lain. Dengan bagi hasil dari peternakan yang dirawat tanpa sedikitpun membebaninya," ujarnya. Sebenarnya, tambah Afif, jika mau jujur, pemuda itu tidak harus selalu bekerja di kantor menjadi karyawan atau hanya mengharapkan gaji bulanan. Menurutnya, pemuda harus bisa mencari jalan lain untuk mencari tambahan atau pengalaman lain selain kerja di kantor. "Hemat saya, beternak adalah salah satu pilihan pekerjaan sampingan yang berpotensi untuk pemuda," pungkasnya. (suf/har)

Lamongan, Memorandum Pencarian korban perahu tenggelam di Bengawan Solo di Desa Banaran, Kecamatan Babat Lamongan, akhirnya tuntas, Tim SAR berhasil menemukan ke-7 korban yang merupakan santri Pondok Pesantren Langitan Tuban. Korban terakhir ditemukan Minggu (10/10) jelang subuh oleh warga dalam kondisi sudah meninggal dunia. Hasil indentifikasi korban yang terakhir ditemukan tersebut bernama Arif Mabruri (18) warga Sumberejo, Bojonegoro. Setelah dilakukan otopsi, korban kemudian dibawa ke pulang ke rumah duka yang sebelumnya salatkan oleh santri dan pengurus pondok. Kepala Basarnas Jawa Timur M Arifin mengatakan dengan ditemukan korban terakhir tersebut, maka pencarian secara otomatis dihentikan. Seluruh perahu karet dan peralatan diangkut dari Bengawan Solo. ”Tim yang terlibat mengakhiri pencarian dengan melakukan penutupan bersama,” kata M Arifin Minggu (9/10) pagi. Seluruh korban yang telah dilakukan salat jenazah langsung dibawa ke rumah duka masing-masing. Yaitu M Barikli Amri (12) warga Desa

Leran, Kecamatan Manyar Gresik. Riski Nur Habib (15) warga Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Saituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. M Afiq Fadil (19) warga Desa Bulan Paren, Kecamatan Bulak Kamba, Kabupaten Brebes Jawa Tengah dan Arif Mabruri (18) warga Sumberejo Bojonegoro. Seperti diketahui warga Desa Banaran Kecamatan Babat Lamongan, Jum’at (7/10) kemarin digegerkan dengan tenggelamnya perahu yang memuat 25 santri Pondok Pesantren Langitan Tuban di Bengawan Solo yang melintas di Desa Banaran. “Akibat kejadian tersebut sebanyak 7 santri hilang, sedangkan 18 santri berhasil menyelamatan diri saat perahu tenggelam,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Lamongan, Suprapto, Jum’at (7/10) kemarin Menurut Suprapto, peristiwa naas yang menimpah santri Pondok Pesantren Langitan Tuban tersebut bermula saat mereka hendak belanja di Pasar Babat. “Mereka menyeberang Bengawan Solo dengan menggunakan perahu penyeberangan dari Desa Selawe, Kecamatan Widang, Tuban. Namun saat hendak tiba di bantaran sungai di Desa Banaran, Kecamatan Babat, Lamongan, perahu yang mereka tumpangi kemasukan air bengawaan hingga nyaris tenggelam” jelas Suprapto. Saat perahu nyaris tenggelam, lanjut Prapto, panggilan Suprapto, ke 25 santri pondok terbesar di Tuban tersebut panik. Tujuh diantaranya nekat terjun ke Bengawan Solo yang kemudian ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. (kom/har)

Bojonegoro, Memorandum Saat peti jenazah mulai meSuasana haru menyelimasuki ruangan utama rumah muti rumah pasangan Antersebut. Sejumlah anggota kewaruddin dan Sri Pujaeni di luarga yang ikut menyambut Desa Ngampal, Kecamatan kedatangan jenazah tampak tak Sumberrejo, Minggu (9/10) kuasa menahan haru. siang. Mereka kehilangan Dari ruangan utama ruputra kedua bernama Arif mah, tidak lama kemudian Mabrury (18), yang merualmarhum dimakamkan di pakan salah satu dari tupemakaman Desa Ngampal, juh santri Pondok Langitan yang berjarak sekitar 200 meWidang Kabupaten Tuban, ter dari rumah duka. “Semasa yang menjadi korban perahu hidupnya dikenal baik. Altenggelam di Bengawan Solo marhum putra sulung dan dan baru ditemukan Minggu lulus dari Pondok Attanwir Arif Mabrury (ren) (7/10). setingkat SMA Talun pada Tampak ratusan warga berusaha 2013, kemudian mondok lagi di Langitan, mendekat peti mati tergolek jenazah Arif “ kata Maftuh, kakak ipar korban. Mabrury (18), yang diturunkan dari mobil Kapolsek Sumberrejo AKP Nurjein , ambulan yang berhenti tepat di rumah duka. yang sejak hari kejadian terbaliknya perahu Bersamaan itu terdengar isak tangis dari pada Jumat (7/10) lalu hingga ditemukankeluarga dan kerabat. nya ke 7 santri mengatakan, korban Mabrur Kedatangan jenazah didampingi An- merupakan satu korban perahu tenggelam warudin ayah korban bersama pamong yang terakhir ditemukan.” Minggu dini hari desa. Suara tahmid dan tahlil terdengar dari sekitar pukul 03.11 WIB di sekitar lokasi dalam rumah, di depan pintu rumah duka kejadian, mayatnya berhasil ditemukan,” berdiri puluhan kerabat. “Kami berangkat katanya di rumah duka. dari Puskesmas Babat, setengah jam lalu Dari informasi yang diterimanya, pensetelah dilakukan otopsi, “ kata Kepala Desa carian para korban dilakukan dengan mengNgampal Sutisno. gunakan teknik kebur. Yakni sebanyak tiga Kedatangan jenazah, tidak dapat dis- atau empat perahu karet membentuk lingambut oleh Sri Pujaseni ibunya dan Nur karan di air dengan diameter 30 sampai 50 Fiziah, kakak perempuannya. Dikarenakan meter kemudian berputar di area lingkaran. keduanya masih shok di dalam kamar dan “Hal itu dilakukan agar jenazah para korban tak kuasa menerima cobaan yang dialami muncul ke permukaan. Korban Mabrur, korban. Suasana haru tampak menyelimuti terakhir ditemukan di sekitar lokasi titik keluarga di sana. hilang,” katanya. (ren/har)

Warga Tunggul Setor Rp 1,4 Miliar ke Dimas Kanjeng Lamongan, Memorandum Korban penggandaan yang diduga dilakukan anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi akhirnya melapor ke Polres Lamongan. Mereka adalah Sugiono (60) warga Desa Tunggul, Kecamatan Paciran dan Sigi (65) warga Desa Dradah Blumbang, Kecamatan Kedungpring Lamongan. Keduanya merupakan besanan. “Secara keseluruhan kerugian akibat penipuan penggandaan uang tersebut mencapai Rp 1,4 miliar. Uang itu miliki saya dan besan saya” kata Sugiono, setelah melapork ke SPKT Polres Lamongan. Menurut Sugiono, uang sebesar itu diperoleh dengan cara mengadaikan sertifikat tanah ke bank, jual ternak dan barang berharga lainya. “Awalnya utusan yang mengaku dari Probolinggo mendatangi kami. Selain meminta uang, pelaku juga meminta melakukan dzikir dan amalan tertentu agar uang yang diminta menjadi banyak” tegas Sugiono. Untuk menyakinkan kami, lanjut

Sugiono bersama istrinya menunjukan lempengan mirip emas.

Sugiono, pelaku memberi lembengan kuningan yang mirip batangan emas bergambar garuda dan Presiden Sukarno. “Uang yang kami berikan tersebut secara terhadap ” jelas Sugiono. “Selain diberi lempengan mirip emas, kita juga diberi air mineral dan satu lembar uang Rp 100 ribu di dalam kardus. Semula janjinya uang tersebut akan berubah menjadi banyak jika dilakukan dzikir. Namun hingg saat ini ternyata uang tersebut tidak berubah,” katanya. Akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke polisi. Paur Subag Humas Polres Lamongan Ipda Raksan menegaskan bagi warga lain harus waspada dengan kedok penggandaan uang agar kejadian serupa tidak terulang. “Warga harus waspada, terutama harus hati-hati orang yang baru dikenal. Bagi warga yang merasa menjadi korban penipuan dengan mosus penggandaan uang sebaik segera lapor ke polisi agar dapat dilakukan proses hukum” harap Ipda Raksan serius. (kom/har)

Sepasang Muda-Mudi Tewas Kecelakaan Lamongan, Memorandum Nasib nahas menimpah Agus Setiawan (14) warga Dusun Lanjer, Desa Dukuh Agung, Kecamatan Tikung dan Nur Okta Fadilah (13) warga Dusun Bogel, Desa Botoh Putih, Kecamatan Tikung. Keduanya tewas saat dilarikan ke Balai Pengobatan Muhammadiyah Sugio setelah terlibat kecelakaan dengan pikap di Jalan Raya Deket Agung, Kecamatan Sugio. Menurut Khoirul Anam, salah seorang warga, kecelakaan tersebut bermula saat Agus Setiawan membonceng Nur Okta Fadilah

dengan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi S 6056 MC dari arah timur menuju ke ke barat dengan kecepatan sedang. “Saat di Jalan di Desa Deket Agung, sepeda motor tibatiba oleng, kemudian terjatuh ke kanan. Nahasnya saat itu juga dari arah berlawanan meluncur mobil pikap, sesaat kemudian korban yang terjatuh tertabrak” katanya. Polisi yang datang ke tempat kejadian langsung melakukan pertolongan terhadap korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara. “Termasuk memintai keterangan saksi di tempat kejadian” kata

Paur Subag Humas Polres Lamongan, Ipda Raksan, Minggu (9/10). Korban yang mengalami pendarahaan langsung dilarikan ke Balai Pengobatan Muhammadiyah Sugio. Namun dididuga terlalu banyak mengeluarkan darah, akhirnya korban menghembuskan nafas yang terakhir sebelum tiba di Balai Pengobatan tersebut. Kini kasus kecelakaan yang menyebabkan ke dua korban meninggal dunia tersebut ditangani satuan lalulintas polres Lamongan. “Kedua kendaraan yang terlihat laka langsung diamankan petugas

sebagai barang bukti. Termasuk pikap bernomor L 8089 XD yang saat kejadian dikemudikan Mujari warga Desa Sumur Agung Kecamatan Baureno Bojonegoro,” tegas Ipda Raksan. Petugas berharap, warga lain yang sedang mengendarai kendaraan, baik roda 2 maupuan roda 4 di jalan raya selalu menjaga kewaspadaan, agar kejadian serupa tidak terulang. “Lebih baik menjaga diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melintas di jalan raya. Termasuk dapat menghindari dari kecelakaan” pinta Raksan (kom/har)

Tak Kunjung Sembuh, Kakek Megale Bunuh Diri Bojonegoro, Memorandum Ladi bin Marsi (62) warga RT 02/ RW 03, Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Sabtu (8/10) malam ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri di hutan Petak 48 KPH Babad RPH Bareng. Keterangan dari Bagian Humas Polres Bojonegoro menyebutkan, jasad korban ditemukan oleh Samin (50), Wardi (62) dan Handoko (31). Ketiganya warga RT 03/ RW 01 Dusun Margosono, Desa

Bareng, Kecamatan Sugihwaras. Saat ditemukan, leher korban dililitkan pakai tali di dahan pohon sengon. “Dari keterangan pihak keluarga sebelumnya pada Jumat (7/10) sekitar pukul 17.00 WIB, korban keluar dari rumah tanpa pamit. Kemana perginya, keluarga tidak tahu,” kata Kasibag Humas Polres Bojonegoro AKP Suyuno. Lanjutnya, sebelum pergi, korban sempat diajak Subroto (41) anak kandungnya, un-

tuk berobat ke Rumah Sakit Kertosono. Ajakan itu ditolak korban. Korban diketahui menderita penyakit saraf menahun. Hingga larut malam, korban tak kunjung pulang. Akhirnya dilakukan pencarian di wilayah hutan. Upaya itu belum menemukan hasil. Kemudian Sabtu malam, melihat sosok orang bergantung diri. Ketiga saksi, melaporkan ke Polsek Sugihwaras. Kemudian petugas kepolisian

beserta tim medis menuju TKP.”Diduga korban putus asa karena mempunyai penyakit saraf lama tidah sembuh-sembuh,” kata Kasubag Humas. Petugas yang mendatangi TKP, yakni Kapolsek Sugihwaras AKP Temy Arochman, Aiptu Ngadi, Aiptu M Azis, Bripka Endro Brigadir Diky dan dokter Puskesmas Sugihwaras. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (ren/har)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 7

T

U

B

A

N

Kabiro: Abdul Rohman. WARTAWAN: Musyafa, Moc. Arif Saifudin, Luluk Mulyanto, Atmo. ALAMAT KANTOR: JL. AKBP Suroko 17 (Depan Lab Populer Tuban). NO HP: 082177263791

FIGUR

Suami Hajar Istri dengan Gagang Cangkul Tuban, Memorandum Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di wilayah hukum Kabupaten Tuban. Kali ini, Jasmo (55), warga Dusun Krajan, Desa Ngino, Kecamatan Semanding, tega menghajar istrinya dengan menggunakan tangkai cangkul hingga babak belur.

Eko Maskarbulik

Budidaya Srikaya TIDAK semua masyarakat bisa memanfaatkan waktu luang untuk menambah penghasilan setiap hari. Berbeda dengan Eko Maskarbulik, warga Dusun Krajan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, yang berpenghasilan lebih dengan ketekunannya memanfaatkan waktu luang. Selain itu, kesibukannya sebagai perangkat desa setempat, tak menjadikan dia lupa terhadap hal yang terkecil. Seperti contoh, yang awalnya mencoba menanam buah srikaya, kini malah membuahkan hasil lebih. “Pohon srikaya yang ada di saya, memang tidak ditanam secara khusus. Pohon srikaya hanya menjadi tanaman sela disaat ada waktu luang, tetapi untungnya sangat banyak,” kata Eko Maskarbulik mengawali wawancaranya. Ketekunannya itu membuahkan hasil hingga saat ini. Tercatat, bahwa saat musim panen buah srikaya seperti ini tidak kesulitan untuk mejual buah tersebut. Bahkan, para pembeli rela datang sendiri untuk membeli buah manis itu. “Pembelinya biasanya berasal dari Madura dan Surabaya, bahkan sekarang juga dikirim ke Jakarta. Kalau di kirim ke Jakarta, biasanya buah agak tua dan pas sampai di Jakarta sudah matang,” cerita petani Srikaya itu. Dengan mengawali budidaya itu, Eko sapaan akrabnya, bercita-cita ingin mengembangkan Kecamatan Semanding, dengan sentral buah srikaya. Hal itu ditunjang, lantaran kondisi alam dan tanahnya sangat mendukung sekali dalam membududayakan buah itu. “Kita sangat berharap, desa ini nanti dapat menjadi sentra penghasil buah srikaya, dan keberadaan pohon srikaya ini dapat dibudidayakan. Bukan hanya sekedar menjadi pohon pematang ladang atau ditanam sebagai pagar pekarangan rumah warga,” harap Eko dengan penuh keyakinan. (saf/roh)

Akibat perbuatan itu, Sriningsih (35) terpaksa dilarikan ke RSUD dr. Koesma Tuban untuk mendapat perawatan. Serta Jasmo harus berurusan dengan Polres Tuban untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. “Korban kekerasan sudah dibawa di rumah sakit umum Tuban,” terang Kasubbag Humas Polres Tuban AKP Elis Suedayati, Minggu (9/10). Kejadian tersebut dipicu dari percecokan antara suami

dengan istri di dalam rumahnya yang berada di Desa Ngino. Setelah itu, korban sekitar pukul 19.00 tidur diatas ranjang untuk menghilangkan permasalahan tersebut. Tidak terima istrinya tidur, pelaku langsung mengambil tangkai pacul yang berada di belakang rumahnya. Dengan alat tersebut, pelaku langsung menarik korban yang sedang tidur dan di pukuli menggunakan alat itu. Akibatnya korban men-

Pengendara Motor Tewas Tabrak Truk Parkir

Kondisi korban di TKP. (at)

Suasana bersepeda yang digagas IKA UINSA. (saf)

Menpora Berselawat dan Bersepeda di Bumi Wali Tuban, Memorandum Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrowi terlihat asyik bersepeda dan berselawat dengan ribuan peserta di Bumi Wali. Kegiatan tersebut bertajuk Funbike Berselawat yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (IKA UINSA) Koordinator Pantura, Minggu (9/10). Start bersepeda dimulai dari Jalan Sunan Kalijaga dan finish di lapangan Kompi Senapan C Yonmek 521/DY Tuban yang menepuh jarak sekitar 15 kilometer. Setelah itu, diatas panggung Menpora bersama Bupati Tuban H. Fathul Huda mengajak peserta untuk ikut berselawat bersama. “Saya bersyukur bisa ikut bersepeda dan berselawat bersama di Tuban ini,” kata Menpora ini. Menurut Nachrowi, budaya bersepeda harus kembali ditumbuhkan di lingkungan masyarakat. Karena bersepeda dapat menjadikan sehat serta menumbuhkan kebersamaaan. “Olahraga kalau dipadu dengan selawat akan mendapat berkah dan pertolongannya, makanya mari kita budayakan itu,” tambah Imam Nachrowi. Sementara itu Bupati Tuban H. Fathul Huda mengatakan, kehadiran Menpora di tengah warga Tuban adalah kebanggan tersendiri. Apalagi bisa berselawat bersama yang akan mendapat banyak manfaat dan pahala. “Kita minta budaya seperti ini di contoh oleh lembaga yang lain,” terang H. Fathul Huda yang juga Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya. Tampak hadir dalam kegiatan kemarin, Bupati Tuban Fathul Huda, Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, Ketua Umum KONI Tuban Mirza Ali Manshur, dan Sekjen Kementerian Agama Nursyam. Serta Rektor UINSA Abdul Aqla, Ketua DPRD H. Miyadi, Kapolres dan Kasdim 0811 Tuban. Setalah itu, Menpora beserta rombongan meninjau proyek Tuban Sport Center yang rencanannya menelan biaya sekitar Rp 300 miliar. Proyek megah tersebut berada di Dusun Pidengan, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, dengan luas lahan sekitar 10 hektare milik Pemkab. (saf/roh)

KEHILANGAN STNK Kehilangan STNK S-5477-GS An. Martutik, Ds Suciharjo, Kec Parengan, Kab Tuban Kehilangan STNK S-398-HH. An. Wahyuningsih, Ds Klotok RT 09/06, Kec Plumpang, Kab Tuban

galami luka memar dibagian punggung dan paha dan selanjutnya mendapat perawatan di rumah sakit. Tidak terima dengan ulah suaminya, korban langsung melaporkan kejadian kekerasan itu ke Polsek Semanding, Polres Tuban. “Karena kasus KDRT, proses hukum di serahkan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres,” sambung Elis Suedayati. Barang bukti berupa tangkai pacul yang di gunakan untuk memukul korban juga telah diamankan guna proses penyelidikan lebih lanjut. Serta korban telah menjalani pemeriksaan dan di lakukan visum di rumah sakit. “Penyelidikan kasus itu masih berjalan,” jelas Elis Suedayati ini. (at/roh)

Tuban, Memorandum Seorang pengendara sepeda motor, Supari (42), warga Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, tewas di lokasi dengan luka serius di bagian kepala. Penyebabnya, korban menabrak truk tronton parkir di kiri jalan arah Surabaya-Semarang, tepatnya 20 KM dari kota, di Desa Compreng, Kecamatan Widang.

“Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” terang Iptu Nungki Sambodo, Kanit Laka Lantas Polres Tuban, Minggu (9/10). Kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu, korban mengendarai motor nopol W-3360-JX yang berjalan dari arah Surabaya ke Tuban. Saat itu kondisi jalan licin lantaran sedang dalam keadaan hujan. Selanjutnya,

saat berada di lokasi kejadian korban tidak mengetahui jika ada truk gandeng bernopol AE-8151-UB yang sedang di parkir di pinggir jalan. Karena jarak terlalu dekat, kecelakaan tidak bisa dihindarkan hingga sepeda motor milik korban menancap di antara doble ban belakang sebelah kanan. Selain itu, korban terpental dan kepalanya membentur aspal jalan. “Truk itu di kemudikan Nurhadi warga Desa Waru Kulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan,” terang Iptu Nungki panggilan akrabnya. Menurutnya, diduga korban pada saat mengemudikan kendaraannya kurang konsentrasi dan memeprhatikan jalan di saat hujan. Sehingga tidak mengetahui jika ada kendaraan yang parkir di sisi jalan. “Lampu truk itu juga dalam keadaan mati,” tambah Iptu Nungki. Mengetahui kejadian tersebut, petugas Lantas Polres Tuban langsung turun kelokasi kejadian untuk melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, meminta keterangan beberapa saksi guna proses penyelidikan lebih lanjut. “Barang bukti kecelakaan sudah diamankan untuk penyelidikan,” jelas Iptu Nungki. (at/roh)

Lahan Terendam Air, Petani Jagung Pucangan Gagal Panen Tuban, Memorandum Para petani jagung di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, dipastikan gagal panen di musim ini. Pasalnya, tanaman jagung yang baru berumur dua bulan terendam air hujan, Minggu (9/10). Akibat itu, sebagian besar tanaman jagung yang mulai bertongkol daunnya mulai menguning. Kemudian tanaman sebagian mati akibat lahan persawahan terendam air dan sebagain jagung milik warga dipanen dini. “Kurang lebih ada sepuluh hektare yang mati karena direndam air, sebagian dipanen dini karena sudah laku dijual untuk konsumsi muda,” ujar Kepala Desa Pu-

cangan Santiko. Menurut Santiko, matinya jagung ini akibat daerah di Desa Pucangan kerap digiyur hujan. Sehingga membuat sebagian lahan jagung mati, terutama lahan persawahan yang posisinya berada lebih rendah. “Terutama di persawahan yang rendah, seperti sekitar aliran sungai dan sekitar telaga, tanaman jagung mati,” terang Santiko ini. Diperkirakan kerugian akibat matinya jagung mencapai jutaan rupiah per hektare. Sebab jagung tersebut sedianya tingal menunggu tua dan masa panen tiba. “Sebenarnya jagung yang sudah mulai bertongkol tinggal nunggu tua saja mas, tapi terpaksa dijua

muda,” terangnya. Sementara itu, petani warga Pucangan bernama Yono mengaku, kondiri seperti ini tidak sering terjadi. Namun datangnya musim hujan yang sedikit lebih cepat membuat petani terancam merugi. “Hujan sering turun, membuat lahan persawahan penuh air, jagung yang sebenarnya tidak terlalu membutuhkan banyak air akhirnya mati,” keluh Yono. Para petani berharap, ada perhatian dari pemerintah setempat. Setidaknya para petani ini mendapatkan bantuan bibit untuk melakukan tanam padi setelah lahan jagung mereka mati akibat tergenang air hujan. (saf/roh)

Jasmo saat diamankan. (at)

Polres Tak Membuka Posko Korban Dimas Kanjeng Tuban, Memorandum Padepokan Dimas KanMeskipun di wilayah jeng Taat Pribadi. Bahkan Kabupaten Tuban sudah saat ini, para korban hanada belasan warga yang ya bisa pasrah lantaran menjadi korban penipuan telah menyetor uang pada dengan modus pengganbeberapa tahun silam, daan uang oleh Padepotetapi uang yang dijanjikan Dimas Kanjeng Taat kan bisa digandakan tidak Pribadi. Namun begitu, kunjung ditepati. Polres Tuban memastiBahkan, saat ini bakan tidak akan membuka rang berharga milik keluposko pengaduan korban arga Mujiatin, salah satu penipuan itu. korban telah habis dijual. “Kita tidak ada renTidak hanya itu, beberapa AKBP Fadly Samad cana untuk membuka juga rela menjual sawah posko pengaduan itu,” terang AKBP Fadly yang digunakan untuk modal penganadaan Samad, Kapolres Tuban, Minggu (9/10). uang itu. Para korban di Desa Klotok hanya Hal tersebut dikatakan Kapolres, bahwa bisa menunjukan beberapa identitas yang diposko pengaduan akan menimbulkan kere- dapat dari padepokan tersebut. Diantaranya sahan di dalam masyarakat. Namun pegitu, cincin batu, rompi berwarna doreng yang pihak Polres berjanji akan mendatangi dan bertuliskan garda padepokan singgasana mendata para korban pengandaan uang itu. kraton. “Kita akan jemput bola dengan cara Selain itu, id card santri Padepokan mendatangi langsung jika ada warga yang Dimas kanjeng Taat pribadi (PDKTP) menjadi korban,” tegas Fadly Samad. dengan nomor seri A51106. Serta dua buku Seperti diketahui, belasan warga Desa tabungan dari BRI berwarna orange yang Klotok, Kecamatan Plumpang diduga ikut digunakan dalam proses di padepokan menjadi korban penipuan dari jaringan tersebut. (saf/roh)

IPNU-IPPNU Tuban Gelar Konfercab

Bupati: Kader Harus Memajukan Bumi Wali Tuban, Memorandum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Tuban menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke XXII di kantor PCNU, Sabtu (8/10) hingga Minggu (9/10). Dalam Konfercab IPNU dan IPPNU Tuban kali ini, tema yang diusung adalah “Peran Pelajar Bumi Wali Menuju Generasi Madani”. Dari tema tersebut pengurus baru diharapkan berkomitmen merumuskan kebijakan organisasi berkaitan dengan kehidupan kebangsaaan, kemasyarakatan dan keagamaan. Ketua IPNU Demisioner Ahmad Nur Falahudin Ubaidillah usai acara mengatakan, pihaknya berharap IPNUIPPNU Kabupaten Tuban semakin maju dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. “Dengan dukungan dari para alumni, diyakini IPNU-

IPPNU akan melahirkan kader terbaik yang bisa memimpin bangsa. Sudah banyak kader yang selama ini telah memberi kontribusi pada bangsa dan negara. Mengangkat tema itu diharapkan kader-kader NU di Kabupaten Tuban bisa lebih banyak lagi memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. Kami yakin kader NU di Tuban akan sukses dan memberi kontribusi kepada bangsa dan negara,” terang Ahmad Nur Falahudin Ubaidillah seperti dikutip bangsaonline.com. Selain untuk pemilihan ketua dan pengurus baru, kata Ahmad Nur Falahudin, konfercab ini juga untuk meramaikan bulan Muharram. Berbagai kegiatan sudah gelar saat acara pra konfercab. Mulai kegiatan ziarah ke makam pendiri IPNU, pelaksanaan diklat persidangan, dan lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) tingkat pelajar MTs dan MA. “Kegiatan itu juga ter-

masuk rangkaian Konfercab XXII yang bertujuan untuk menilai pertanggungjawaban PC IPNU-IPPNU Kabupaten Tuban masa khidmat 2014-2016,” jelas udin sapaan akrabnya. Kader NU asal Kecamatan Soko ini menyampaikan, agenda paling penting adalah pemilihan ketua dan pengurus baru periode 2016 sampai 2018.Dikonfirmasi terpisah, Bupati Tuban H. Fathul Huda sekaligus Wakil Ketua PWNU Jawa Timur berpesan, agar kader IPNU dan IPPNU bisa berperan aktif dalam memajukan bumi wali. “Sebagai kader sudah sepatutnya ikut partisipasi dan menyamakan program-program yang ada di Pemkab. Sehingga, peran kader bisa membantu pemerintah demi memajukan masyarakat yang sejahtera, religius dan bermartabat. Tapi, kader itu jangan sampai lupa apa yang sudah menjadi tugasnya,” ucapnya. (*/fer)

Puluhan Anak Yatim Melukis Cita-Cita Tuban, Memorandum Sebanyak 60 anak yatim dari binaan Yatim Mandiri Kabupaten Tuban mengelar aksi mengambar sebuah cita-cita diatas kertas putih yang ingin dicapainya. Selain itu, mereka juga berdoa bersama agar citacita yang sudah dilukis tersebut bisa terkabulkan. Beberapa anak yatim ada yang mengambar seorang polisi, dokter, guru dan beberapa gambar lainnya. Kegiatan penuh makna tersebut di laksanakan di Gedung Olah Raga

(GOR) Tuban, Minggu, (9/10). Staf Program Yatim Mandiri Riswanto mengatakan, bahwa aksi menggambar itu dengan maksud bahwa anakanak bisa memvisualkan cita cita yang diinginkan. Sehingga cita-cita itu tertanam sejak dini dalam diri anak dan terus berusaha untuk digapai. ‘’Setalah menggambar dilanjutkan doa bersama,” terang Riswanto ini. Kata Riswanto, program tersebut merupakan kegiatan setiap enam bulan sekali den-

Anak yatim asyik menggambar cita-citanya. (saf)

gan berbagai bentuk kegiatan. Tujuannya untuk membangun

kemandirian dari anak yatim agar lebih bisa siap dalam meng-

hadapi tantangan hidup. ‘’Kita terus berupaya untuk membetuk karakter anak yang cerdas, berwawasan, serta berakhlakul karimah,’’ tegas Riswanto. Sementara itu, kegiatan tersebut juga di hadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban H. Miyadi. Ia berpesan bahwa anak-anak harus memiliki cita-cita yang mulia dan bisa berguna buat kemajuan bangsa ini. “Silahkan digambar cita-cita itu dengan baik, selanjutnya berusaha untuk

mewujudkan harapan itu,” kata H. Miyadi di hadapan puluhan anak yatim. Lebih lanjut, H. Miyadi menegaskan bahwa pentingnya masyarakat Tuban peduli terhadap para anak yatim. Serta sisihkan beberapa harta dan rezeki buat mereka, karena meraka merupakan saudara kiata semua. “Secara penuh saya mendukung program ini dan perlu di lanjutkan untuk lebih baik,” tambah H. Miyadi ini. (saf/roh)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 8

KEDATANGAN/KEBERANGKATAN DARI SURABAYA GUBENG KE BANYUWANGI Kereta Api Mutiara Timur (Eksekutif & Bisnis) Stasiun (Station) Sb. Gubeng Sidoarjo Bangil Pasuruan Probolinggo Tanggul Rambipuji

KA 85 Kedatangan Keberangkatan (Arrival) (Departure) 09.23 09.47 10.09 10.55 12.04 12.29

09.00 09.25 09.52 10.11 11.01 12.10 12.31

Stasiun (Station) Jember Kalisat Kalibaru Kalisetail Temuguruh Rogojampi Karangasem Banyuwangi

Kedatangan (Arrival) 12.43 13.11 14.00 14.25 14.37 14.50 15.04 15.20

KA 85 Keberangkatan (Departure) 12.51 13.13 14.03 14.27 14.39 14.52 15.08 -

MOJOKERTO-JOMBANG

KEPALA BIRO: Muhammad Anwar. MOJOKERTO: Suparno, Soffan Soffa. JOMBANG: As’ad Choirudin, Ferdy Cahyo, Hermawan. Telp/SMS: 082257535345. EMAIL: anwarmojokerto@gmail.com

Pelayanan Parkir Berlangganan Amburadul Jombang, Memorandum Polemik parkir berlangganan di Kabupaten Jombang terus menggelinding. Setelah dilakukan hearing dengan lintas komisi, Perda parkir berlangganan menjadi tarik ulur. Sebab, sebagian anggota dewan menyatakan Perda tersebut harus direvisi dan sebagian menyatakan Perda tersebut sudah baik. Anggota Komisi A DPRD Jombang Irwan Prakoso mengatakan, selama ini sistem pelayanan parkir berlangganan amburadul. Ini terlihat saat membayar pajak kendaraan. Pemilik kendaraan langsung dikenakan restribusi pajak selama satu tahun. Di samping itu, katanya, sewaktu dirinya sebelum menjadi anggota dewan, (di LSM, red), pernah mengajukan clesaction di pengadilan, bahwa pengurusan STNK itu harus dipisah dan tidak boleh satu loket dengan loket pembayaran pajak. Menurutnya, hal itu menyalahi undang-undang konsumen. Alhasil, saat itu disetujui pihak pengadilan. “Kenapa sekarang pengurusan STNK kembali satu loket dengan parkir berlangganan. Tentunya ini sangat merugikan bagi pemilik kendaraan, dan ini yang jadi pertanyaan,” kata Irwan, Jumat (/10). Sementara itu, ketua FRMJ, Joko Fatah mengatakan, pendapatan parkir berlangganan setiap tahunnya terus saja mengalami kenaikan hingga mencapai miliaran rupiah. Fatah menjelaskan, keberadaan juru parkir juga dilengkapi dengan SK. Selama ini, terangnya, honor yang diterima juru parkir tidak sepadan dengan tugas mereka menjaga kendaraan, “Bayangkan, dalam sebulan jukir hanya menerima honor dari Dishub sebesar Rp 350 ribu. Itu pun masih dipotong Dishub Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu sebagai pengganti karcis,” katanya melalui telepon selularnya, Sabtu (8/10). Dia menambahkan, sangat disayangkan dengan kondisi tersebut, sebab jukir belum mendapatkan kesejahteraan yang layak. Di samping itu, katanya, baik itu kesehatan maupun ketenagakerjaan, seharusnya terdaftar di BPJS. “Meski tidak ada jaminan, mereka tidak peduli hujan atau pun panas, mereka tetap menjaga kendaraan,” kata Fatah. Fatah melanjutkan, bagi jukir yang sudah punya SK mereka ditarget Rp 100 ribu. Jadi mereka hanya menerima Rp 250 ribu. Logikanya, jelas Fatah, mereka seakan-akan tidak ditarget tapi honor mereka dipotong setiap bulannya. “Seakan-akan sudah ada target pemasukan besar, dan uang itu larinya kemana?,” tanya Fatah. Setidaknya, tambahnya, dinas terkait harus tahu diri bahwa pelayanan kepada pemilik kendaraan justru kurang dihargai. “Seharusnya Dishub memberi honor mereka sesuai dengan UMK termasuk BPJS juga harus diperhatikan. Saya menyesalkan parkir berlangganan ini menjadi polemik. Pihak Dishub jangan memojokkan para jukir,” pungkasnya.(fdy/as)

Musim Penghujan, Jumlah Pasien DBD Meningkat Mojokerto, Memorandum Musim penghujan tahun ini, jumlah pasien DBD (Demam Berdarah Dengue ) di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto membludak. Dan didominasi anak-anak hingga memadati ruang anak Kertawijaya. Penderita DBD yang ditangani rumah sakit milik Pemkot Mojokerto sejak dua bulan lalu sebanyak 102 orang pasien. “Di bulan Agustus saja, jumlah pasien anak-anak sebanyak 57 orang pasien, bulan September sebanyak 40 orang pasien dan awal bulan Oktober ini,” ungkap dokter poli umum, Dr Lena Fitri Rusdiana, kemarin. Menurutnya, cuaca jelang musim hujan inilah penyebab populasi nyamuk meningkat. “Meski musim panas namun ada hujan sehingga membuat populasi nyamuk Aides Aigepty tidak putus,” terangnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang perkembang-biakannya mayoritas hanya terjadi saat musim hujan. Dia merinci, awal bulan Oktober saja sudah ada lima orang pasien anak yang ditanggani. Bulan September sebanyak 40 orang pasien, bahkan jumlahnya membludak di bulan Agustus yang mencapai 57 orang pasien. Pihaknya memprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah dengan kondisi cuaca yang tak menentu. “Dua bulan kemarin musim panas tapi masih ada pasien DBD. Faktor lingkungan dan cuaca menjadi penyebab berkembangan virus ini,” ungkapnya. Pasien DBD, imbuhnya, bukan hanya warga Kota Mojokerto tapi juga ada rujukan dari rumah sakit daerah lain. Seperti Kabupaten Mojokerto dan Jombang. Menurutnya, tingkat kesembuhan masing-masing anak berbeda, tergantung perawatan dan kondisi pasien saat masuk. “Jika pasien datang dalam kondisi shock, bisa sampai satu minggu masa penyembuhannya,” jelasnya. Ditegaskan, saat pasien mengalami panas tinggi ini belum tentu terserang DBD. Karena bintik-bintik merahpun bisa muncul, bisa tidak, namun trombosit sudah pasti turun. “Di tengah cuaca yang tak menentu ini, kita imbau masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing dan lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Jika masyarakat semua sadar, maka akan putus mata rantai, dengan demikian nyamuk tidak bisa berkembang biak,” pungkasnya.(war)

Obrak Rumah Kos, Hotel, dan Warung Remang-Remang

Tiga PSK dan Delapan Pasangan Mesum Digaruk Mojokerto, Memorandum Bersih-bersih penyakit masyarakat, Satpol PP Kabupaten Mojokerto bersama tim gabungan dari Kepolsian dan TNI melakukan razia. Sasarannya warung remang-remang, Hotel dan rumah kos di wilayah hukum Mojokerto diobrak petugas. Razia digelar selama dua hari, mulai 7-8 Oktober kemarin, berhasil menertibkan delapan pasangan mesum dan tiga PSK yang biasa mangkal di

warung remang-remang. Di warung Desa Mlirip dan desa Desa Awang Awang, Kecamatan Mojosari, tim gabungan berhasil menciduk tiga

Tim gabungan melakukan pendataan. (no)

PSK yakni Sumaiyah (35) asal Dusun Punter, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan dan Astutik (31) asal Desa Glaga, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Pasuruan. Dan Heru Siswati ( 46) warga Dusun Sumberejo, Desa Sumbergirang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Dihari kedua, tim gabungan kembali menyisir hotel dan rumah kos di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari dan di Desa/Kecamatan Puri. Kemudian menyisir hotel Centong, Kecamatan Gondang dan hotel di Kecamatan Pacet. Dari tempat tersebut petugas berhasil mengamankan delapan pasangan mesum. Kepala Satpol PP, Suharsono saat di konfirmasi mengatakan, dari delapan pasangan mesum dan tiga psk, yang terjaring dalam razia ini akan di lakukan pendataan. “Dan mereka akan dikenakan tindak pidana ringan, jika dalam razia berikutnya terjaring dengan kasus yang sama,”ungkapnya.(no)

Dewan Segera Bentuk Pansus BPRS Mojokerto, Memorandum Telusuri kinerja BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) milik pemkot, Kalangan DPRD Kota Mojokerto segera membentuk Pansus. Pembentukan pansus ini setelah diketahui minimnya bagi laba pihak bank pemda itu. “Dengan pansus, maka kita akan bisa menguak secara mendalam perihal minimnya deviden (pembagian laba) yang disetor BPRS kepada pemkot,” ungkap anggota komisi III Cholid Virdaus, kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, penyertaan modal dari pemkot sebesar Rp 13 miliar. Namun hasil yang diberikan pihak BPRS hanya Rp 300 juta pertahun. “Minim sekali. Kalau cuman segitu mending dimasukkan deposito sudah dapat bunga dengan nominal sama,” sindir ia. Kata Cholid, perputaran dana penyertaan di bank tersebut mencapai Rp 70 miliar. Dengan rincian Rp 57 miliar dari bank lain dan selebihnya dari pemkot. “Pihak BPRS tidak menyebut secara gamblang penyebab minimnya

bagi laba. Dengan adanya pansus nanti, persoalan ini akan kita korek lebih dalam. Pembentukan pansus akan kita ajukan ke pimpinan Dewan,” ungkapnya. Seperti diketahui, rapat P-APBD baru lalu dengan pihak BPRS telah menguak persoalan ini. Dewan menyoroti turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang salah satunya akibat turunnya deviden dari BPRS. Fakta itu, membuat dewan gusar. Sementara itu, Direktur PT BPRS Kota Mojokerto, Khoirudin menjelaskan, setiap lembaga keuangan, termasuk BPRS berupaya menjaga tingkat kesehatannya. Itu dibuktikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mencapai 26 persen atau termasuk bank sangat sehat. “Sejak awal beroperasi, deviden yang kami berikan pada pemegang saham selalu dapat ditingkatkan. Namun untuk deviden pada 2015 mengalami penurunan,” tuturnya dalam jawaban via surat elektronik (surel). Dijelaskan, pada 2015 itu, BPRS melakukan banyak investasi, di antaranya adalah

dibukanya dua kantor cabang sekaligus, yakni di Mojosari dan Pandaan. “Adapun untuk pembukaan jaringan/kantor cabang, selalu dilakukan kajian atau studi kelayakan sebagai persyaratan yang telah ditentukan,” ujarnya. Tak hanya investasi saja, dia mengakui bahwa adanya regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2015, berdampak pada dianulirnya pendapatan yang sudah dibentuk oleh PT BPRS Kota Mojokerto. Itu contohnya tentang pendapatan administrasi yang tahun-tahun lalu bisa diakui secara langsung sebagai pendapatan, tapi pada 2015 pendapatan administrasi diamortisasi (pengurangan nilai aktiva tak berwujud) sesuai dengan jangka waktu pembiayaan. Meski deviden turun, namun BPRS ingin berusaha membenahi kinerjanya, sehingga dapat memberikan deviden pada pemegang saham. “Selain itu, kami juga ingin tetap berperan aktif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat,” katanya.(war)

Wali kota saat membuka job fair tahun lalu.

Ertiga nahas, menunggu proses evakuasi. (wan)

Ban Pecah, Hantam Tiang Listrik, Ertiga Tercebur Sungai Jombang, Memorandum Alami pecah ban saat melaju kencang, sebuah mobil Suzuki Ertiga N 850 VL, terjun ke sungai. Lokasinya, di Jalan Raya Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat kejadian tersebut, body mobil ringsek, sejumlah penumpang mengalami lukaluka. Sekaligus harus dilarikan menuju RSUD Jombang, guna mendapatkan perawatan. Kendati tidak merenggut jatuhnya korban jiwa. Namun kerugian materi dampak kecelakaan, ditaksir mencapai jutaan rupiah. Awalnya, rombongan tersebut melaju dari arah timur ke barat. Belum jauh meninggalkan perempatan Mojoagung. Ditengah perjalanan, tiba – tiba terdengar bunyi letusan. Belum juga menyadari arah datangnya suara, sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan. “Akibatnya, minibus menghantam tiang pembatas, sebelum akhirnya jatuh ke sungai, dengan kondisi terbalik,” ungkap Kanit Laka, Satlantas Polres Jombang, Ipda Sulaiman, (09/10). Dari total 6 penumpang minibus, kes-

emuanya alami luka ringan. Masing-masing, sang sopir Budiyono (43), asal Tunggaan II, Desa/ Kecamatan Keraton, Kabupaten Pasuruan. Turut di dalam mobil nahas, yaitu Fery Frans (30), anggota Polisi. Warga Desa Siring Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, berikut sang istri Dayu Wiratmi (23). Lalu balita anak kedua pasangan tersebut, Aufar (3), dan penumpang terakhir Suhartatik (50). Anggota Bhayangkari, asal Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Warga sekitar lokasi yang mengetahui adanya kejadian. Segera menghubungi Polisi, sedang sisanya turut memberikan pertolongan. Petugas yang datang, langsung melakukan olah TKP. Mencatat keterangan saksi, sekaligus mengevakuasi korban menuju rumah sakit. Sedangkan pengangkatan mobil dari dasar sungai. Masih harus menunggu kedatangan mobil derek. “Kesimpulan sementara, kecelakaan tungggal terjadi dipicu pecah ban, yang membuat sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan,” tandas Sulaiman.(wan)

Anggaran DAK Buku Tak Terserap, Ratusan Sekolah Dasar Ngaplo Jombang, Memorandum Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang, telah memastikan anggaran DAK pengadaan buku bagi sekolah dasar tidak dapat terserap. Kendala utama yang dihadapi, lambannya penyerapan anggaran. Hasilnya, jika ngotot untuk dipaksakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan, maka akan berdampak pada alur pembayaran kepada pemenang lelang. Diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Pri Adi, melalui Kasi Sarpras, As’hari Rofiq. Di seluruh wilayah Kota Santri, terdapat

total 554 Sekolah Dasar Negeri. Dari jumlah tersebut, baru 96 penyelenggara pendidikan, yang telah miliki standar perpustakaan sesuai aturan Kementerian. Otomatis, 458 sisanya masih jauh dari kata lengkap. Sebab telah memiliki gedung perpustakaan, namun hanya memiliki beberapa buku penunjang. “Malah, 171 Sekolah Dasar Negeri, tercatat belum memiliki perpustakaan,” paparnya, (09/10). Hal itu tentu sangat ironis, tapi pihak Disdik Jombang mengaku tidak dapat berbuat banyak. Seyogyanya, pada tahun ini, terkoreksi sekitar Rp. 1.154.650.200,. Alokasi

yang dikucurkan dari Kementerian Pedidikan. Dalam bentuk Anggaran Buku Dana Alokasi Khusus, (DAK,red) tahun 2016. Bukan hanya pengadaan buku, dari tiga titik sasaran peningkatan mutu. “Hanya bantuan ATK yang dapat tersalurkan, sedang alat peraga juga mengalami hal yang sama,” imbuh Rofiq. Pesatnya perkembangan teknologi, mekanisme pengadaan buku semakin mudah, sekaligus berdampak pada efisiensi anggaran. Pasalnya, menggunakan e-katalog, yang mencantumkan spek maupun harga. Sangat jauh berbeda dengan tahun 2010 silam. (wan)

Sejumlah perusahaan turut berpartsipasi untuk penyandang disabiltas.

Pemkot Mojokerto Kembali Buka Job Fair 2016 Mojokerto, Memorandum Tekan angka pengangguran, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kembali membuka job fair (bursa kerja). Bursa lowongan kerja akan digelar selama dua hari, 11-12 Oktober tersebut, diharapkan dapat membuka 2.200 lowongan kerja. Wali kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, diharapkan kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat

KEHILANGAN STNK AG 2646 XI,a/n WAHYU ANANG DESANTO , ds. Sumber Agung rt 01 rw 01 Gondang, Nganjuk .

bagi warga Kota Mojokerto. “Job Fair merupakan agenda tahunan dan diharapkan bisa mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Job Fair tahun lalu bisa menekan angka penggangguran sebanyak 1,26 persen,” katanya, kemarin. Angka tersebut, sama dengan angka penggangguran di Jawa Timur. Walikota berharap, dengan Job Fair sebagai agenda tahunan Kota Mojokerto ini, akan menekan terus angka penggangguran di Kota Mojokerto dan ditarget tahun 2016 ini, angka pengganguran di Kota Mojokerto berada dibawa Jawa Timur. Dengan diselenggarakannya

bursa kerja, wali kota menyampaikan terima kasih kepada perusahaan yang turut berpartisipasi membuka lowongan di acara tersebut. “Kita berharap Job Fair kali ini bisa terselenggara dengan baik dan memberikan peluang bagi pencari tenaga kerja dan perusahaan,” harapnya. Lebih lanjut disampaikannya, dalam bursa kerja peluang yang sama akan dimiliki para penyandang disabilitas. Karena, sejumlah perusaahaan juga membuka lowongan untuk mereka. “Kita bertekad terus mendorong terciptanya kesempatan kerja seluas-luasnya bagi pencari kerja penyandang disabilitas,” kata wali kota, Sementara Kepala Dis-

nakertrans Kota Mojokerto, Hariyanto juga menyampaikan, tujuan Job Fair untuk mencarikan pekerjaan, membantu perusahaan untuk menjadi tenaga kerja yang dibutuhkan, mengurangi penggangguran dan pembinaan. “Job Fair digelar mulai tanggal 11 sampai 12 Oktober 2016, bertempat di GOR Gajah Mada. Kota Mojokerto,” ungkap, Hariyanto. Pemerintah Kota Mojokerto saat ini terus berupaya menekan angka pengangguran, dengan melakukan berbagai upaya, mulai dari pelatihan, pameran bursa kerja atau Job Fair juga rencananya melalui program pemagangan. Bahkan tahun 2016 ini sudah

menggelar dua kali Job Fair dan hasilnya lumayan sukses. ”Job fair sangat efektif untuk menampung lulusan sekolah yang ingin langsung kerja,”ujarnya. Sementara soal mekanisme rekruitmen di arena job fair mengacu pada otoritas perusahaan peserta. Akan ada beberapa varian dari interaksi langsung antara para pencari kerja dengan perusahaan terkait proses rekruitmen karyawan. Ada yang langsung wawancara, ada juga yang menerapkan mekanisme lain. “Yang pasti, para pencari kerja mempersiapkan diri dengan baik. Termasuk membawa lamaran kerja dan CV lengkap,” pungasnya. (war/adv)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 9

PATRIA PAMENANG MELIPUTI WILAYAH KOTA/ KABUPATEN BLITAR DAN KOTA/ KABUPATEN KEDIRI. KABIRO: Prawoto Sadewo. WARTAWAN: Susilo Prabowo ST, Aunur Rofiq, Ana Akina, Binti KH, Ahmad Rifai. EMAIL: memorandumppls@gmail.com Tlp.081334603445 Kantor. Jln Kota baru no.9 Kanigoro, Blitar.

PANUTAN

Total Hidup dari Bermusik

M

usik adalah pilihan hidup bagi Hafy Prasetyo (40). Pemain bass grup music H2N ini sudah berkecimpung di dunia musik selama lebih dari 15 tahun. Dalam perjalanan kariernya, sudah tak terhitung berapa kali ia berganti grup. Berpindah dari satu grup ke grup lainnya, membuat pria berambut gondrong ini kenHafy Prasetyo yang pengalaman. Ia pun mahir memainkan beragam jenis musik, mulai dari rock, pop, hingga campursari ia kuasai. Tak heran pula apabila hingga kini ia kerap tampil sebagai additional player di berbagai grup band di Blitar. “Bagi saya sederhana saja, hidup dari ketrampilan yang saya bisa. Alhamdulilah dengan tekad, semangat dan kerja keras saya tetap bisa hidup dari bermusik,” kata Hafy Prasetyo kepada Memorandum, Minggu (9/10). Upaya lain Hafy menyambung hidup selain bermain dari satu panggung ke panggung lain, adalah dengan memberikan les musik dan menjaga studio. Berbekal ilmu yang ia punyai, ia banyak memberikan les musik kepada siswa sekolah. Dalam memberikan ilmu, Hafy tidak pelit, sehingga ia banyak disukai murid-muridnya. “Memberikan ilmu itu adalah ibadah, saya ingin ilmu yang saya berikan kepada murid saya itu banyak memberikan manfaat dan bisa menjadi bekal hidup mereka. Jika mereka sukses menjadi pemusik, bahkan lebih sukses dari saya maka saya akan sangat bangga,” ungkap pria yang hingga saat ini belum memiliki pendamping hidup ini. Pria ramah ini sudah bertekad untuk terus bermain musik sampai akhir usia. Bagi dia, musik sudah menjadi garis dan jalan hidup yang harus ia lalui. Hidup dari panggung ke panggung ia lakoni, ia bersyukur sampai hari ini tidak pernah sepi job bermain bersama band dan artis yang mengajaknya tampil.(ana)

Pesta Miras, Tiga Pria Banjaran Tewas Kediri Kota, Memorandum Tiga warga dari Kelurahan Banjaran, Kota Kediri, tewas usai pesta miras oplosan selama dua hari berturut-turut. Ketiganya, Agus alias Oyeng (45), beralamat di Gang Carik, Budi Setiono/ Kapen (52), dan Harsono/Gombloh (51), dari Jalan Slamet Riyadi, Banjaran. Menurut Ketua RT 2/RW 5 Kelurahan Banjaran, Sugianto, ketiganya tewas saat mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Jam 01.00 WIB (Minggu dini hari, red), keluarga korban memberitahu saya dan mengatakan korban mengalami sesak nafas usai menenggak miras. Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit dan pagi harinya saya dikabari sudah meninggal,” terangnya singkat kepada wartawan, Minggu (9/10). Informasi di lapangan, enam

orang termasuk tiga korban, mulai pesta miras Jumat (7/10) pukul 14.00 WIB dan berakhir Sabtu (8/10) pukul 20.00 WIB di Gang Carik. Warga sekitar melihat, selama dua hari itu, korban terus menerus menenggak miras oplosan yang diduga dibeli dari salah satu warung di Jalan Patiunus, Kota Kediri. Sesaat usai pesta miras, ketiganya mengalami nyeri dan sesak nafas. Yang pertama tewas Budi Setiono, setelah mengeluh nyeri oleh

Warga Banjaran menyiapkan keranda untuk jenazah korban miras.

keluarganya dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, kedua korban yang lain juga sama, mereka meninggal

dunia sesaat usai pesta miras oplosan. “Mereka minum sejak Jumat mas, kemarin malam adik saya mengeluh

Pemkot Blitar Gagal Cetak 20 Ribu KIA

Di bawah guyuran hujan, warga memberangkatkan jenazah Susheri untuk dimakamkan.

Jenazah korban di TKP.

Warga Kesamben Tewas Tertabrak KA Blitar, Memorandum Gatot Subroto (43), warga, Dusun Plampangan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, tewas setelah terpental sejauh 10 meter usai ditabrak kereta api (KA) Matarmaja JakartaMalang, Minggu (9/10), sekitar pukul 06.30 WIB. Lokasi tertabraknya korban, tepatnya di jalur rel kereta api kilometer 9.245. Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya, melalui Kasubbag Humas, AKP Eny Mayasari, menceriterakan kronologis kejadian. Bermula saat korban hendak mengikuti kerja bakti di desanya, korban berangkat dengan menyeberangi rel kereta api yang tidak jauh dari rumahnya. “Pagi itu korban hendak mengikuti kerja bakti kampung, sebelum akhirnya tertabrak KA,” jelasnya. Saat itu, korban berjalan kaki menyeberangi rel kereta api sambil mendengarkan musik dari HP menggunakan Earphone dengan volume yang diduga cukup keras. Akibatnya, korban tidak mengetahui jika ada kereta api yang sedang melintas dari arah kanan. Sehingga, korban yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang, langsung tertabrak dan terpental sejauh 10 meter. “Diduga korban tidak mendengar adanya kereta api yang sedang melintas karena di telinganya ada earphone,” terang seorang saksi. Korban yang mengalami luka berat bagian kepala, langsung tewas di tempat kejadian. Setelah itu kepolisian Polsek Kesamben dibantu warga setampat, langsung mengevakuasi korban dan membawa jenazah ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, untuk otopsi. “Korban langsung meninggal karena mengalami luka robek dibagian kepala yang cukup parah,” pungkasnya.(ana)

dadanya sakit dan tidak bisa bernafas. Kemudian saya bawa ke RS Bhayangkara sekitar pukul 01.00 WIB, namun sekitar pukul 08.00 WIB sudah tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir,” kata Amir, kakak Budi Setiono. Dari peristiwa tersebut, petugas dari Polresta Kediri masih melakukan penyelidikan. “Saat ini kami masing mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi terkait penjual miras yang diduga menjadi penyebab kematian korban,” ungkap Kasubag Humas Polresta Kediri AKP Anwar Iskandar. Kini ketiga jenazah dimakamkan di tempat pemakaman Desa Burengan, Kecamatan Kota, Kediri. Lokasi pemakamannya juga sama. Namun, liang kuburnya saja yang berbeda.(mad)

Belasan Pemuda Keroyok Warga Bobang hingga Tewas Kediri, Memorandum Sushari (26), warga Desa Bobang, Kecamatan Semen, Kediri, tewas setelah dikeroyok belasan pemuda sepulang melihat pertunjukan kesenian jaranan di Dusun Oro Oro, Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Sabtu (8/10) malam. Sedang dua teman satu desa Sushari, Agus Yulianto (22) dan Roni (20), yang saat kejadian bersama korban, babak belur. Informasi yang dihimpun, Sabtu malam (8/10), sekitar pukul 23.00 WIB, ketiganya hendak pulang dari lokasi pertunjukan jaranan. Saat perjalanan, motor mereka kehabisan bensin. Kemudian mereka men-

dorong motor melewati jalan persawahan (bulak) yang panjang serta sepi dan gelap. Hingga sampai di Dusun Mojoduwur, Desa Puhsarang, korban dipanggil seseorang yang dikira temannya. Tidak disangka, ternyata di depan mereka ada belasan orang yang tidak dikenalinya. Tidak jelas akar permasalahannya, belasan orang itu langsung mengeroyok dan menganiaya ketiganya. Sesaat setelah itu, Sushari tersungkur ke aspal yang gelap. Sementara dua temannya terus menerus mendapat pukulan dari para pelaku. Melihat korban tidak berdaya, bukannya menyudahi ulahnya, pelaku mengambil

batang kayu lalu memukul kepala Susheri hingga sekarat. Setelahnya para pelaku kabur meninggalkan para korban. Dari kepala Susheri terus mengeluarkan darah. Oleh warga, korban dilarikan ke RSUD Gambiran Kota Kediri, namun akhirnya meninggal dunia. Kapolsek Semen AKP Rhiko membenarkan kejadian tersebut. Kepada wartawan menjelaskan masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Pelaku belum diketahui. Kita masih meminta keterangan dari dua teman korban yang turut dianiaya,“ terangnya.(mad)

Blitar, Memorandum Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Blitar, tahun ini menargetkan mencetak 20.000 Kartu Identitas Anak (KIA). Sampai saat ini, Pemerintah Kota Blitar melalui Dispendukcapil setidaknya sudah melakukan pencetakan sekitar 10.000 KIA. Kepala Dispendukcapil Kota Blitar, Gatut Harisiswanto, menjelaskan, sejak digulirkan beberapa bulan lalu antusiasme warga untuk mengurus KIA di Kota Blitar cukup tinggi. Jumlah anak berusia 0 sampai 16 tahun di Kota Blitar, kini mencapai 40.000. “Dari jumlah total 40.000 anak, 2016 ini kita targetkan selesai setengahnya,” ungkap Gatut, Minggu (9/10). Ia menambahkan, meski masyarakat antusias, namun masih terkendala minimnya peralatan untuk mencetak KIA. Sebab, saat ini alat yang digunakan sama dengan alat untuk mencetak E-KTP hingga harus bergantian pemakaiannya. Apalagi September lalu, lanjut Gatut, berdasarkan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri, setiap daerah harus melakukan percepatan perekaman E-KTP, otomatis menganggu proses pembuatan KIA. “Antusiasme warga sangat tinggi karena ini merupakan sesuatu yang baru, namun memang di lapangan ada beberapa kendala yang harus kami hadapi,” jelasnya. Ditambahkan Gatut, selain kekurangan mesin cetak, kendala lain yang harus dihadapi Dispendukcapil untuk mewujudkan target 20.000 KIA adalah minimnya petugas. Sehingga, pelayanan pembuatan KIA masih belum bisa berjalan maksimal. “Jika mesin dan petugasnya mencukupi, kami yakin tidak sampai akhir tahun target sudah terpenuhi,” tutur Gatut. Ia berharap, ke depan Dispendukcapil segera memiliki fasilitas pendukung pembuatan KIA, mengingat Kota Blitar merupakan daerah di Jawa Timur yang dipercaya Kemendagri sebagai pilot project KIA. “Ya semoga ke depan pelayanan bisa lebih maksimal untuk KIA, meski saat ini kami juga sudah terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan target itu,” pungkasnya.(ana)

MBANGUN DESA

Wayangan dan Sosialisasi KB Semarakkan Puncak Bersih Desa Kebonsari Blitar, Memorandum Acara bersih desa di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, kian semarak dengan pergelaran wayang, Sabtu (7/10)

malam. Hari itu ratusan warga masyarakat multiusia nampak memadati halaman SDN 1 Kebonsari, dimana pergelaran wayang digelar. Berbeda dengan pergelaran wayang pada umumnya, acara ini juga dibarengi sosialisasi KB oleh Angota Komisi IX DPR RI, Rizki Sadiq, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hadir dalam acara ini, Kepala Desa se-Kecamatan Kademangan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ratusan masyarakat yang datang dari berbagai desa. Bagi masyarakat pedesaan, utamanya warga kebonsari, wayang merupakan tontonan yang sangat digemari. Tingginya antusiasme warga menyaksikan

Wayangan dan sosialisasi KB di Desa Kebonsari.

pergelaran ini salah satunya karena menampilkan dalang kondang dari Solo Jawa Tengah, Putut Wijanarko, yang memiliki banyak penggemar fanatik di Blitar. Sayang, karena padatnya kegiatan, Rizki Sadiq tidak dapat

menghadiri acara ini. Ia diwakili oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Anshori. Menurut Anshori, seni dan budaya merupakan media sosialisasi yang efektif, dan mudah diterima masyarakat. Sehingga mampu mengoptimalkan pro-

gram KB untuk lebih mengakar dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “Pemanfaatan kesenian dan budaya lokal selain strategi meningkatkan gebyar KB, juga mempertahankan seni budaya yang makin terpinggirkan tergerus arus kemajuan teknologi dan informasi,” ungkap Anshori. Anshori melihat sosialisasi program KB yang digalakkan BKKBN saat ini, berbeda dengan yang dulu. Saat ini sosialisasi yang dilakukan lebih efektif, BKKBN rajin memberikan sosialisasi turun ke bawah dengan balutan kearifan lokal. “Saya rasa menggunakan instrumen kearifan lokal ini efektif. Saya masih ingat dulu di Panggungduwet pernah ada sosialisasi KB dari

BKKBN, tapi tidak optimal karena pesertanya diberikan uang transport,” ujarnya. Direktur Advokasi dan Komunikas, Informasi, dan Edukasi (KIE) BKKBN Pusat, Sugiono, menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan kali ini adalah bagian dari advokasi dan KIE KKBPK, yang harus diintensifkan serta diperluas jangkauannya melalui berbagai media. Di antaranya penayangan informasi dan sosialisasi program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. “Sosialisasi program melalui seni budaya, untuk melaksanakan advokasi dan koordinasi, serta dapat menyelenggarakan komunikasi, informasi dan edukasi bidang pengendalian penduduk serta penyelenggaraan keluarga berencana,” katanya. Diharapkan, melalui langkah sosialisasi itu dapat meningkatnya pengetahuan dan sikap positif masyarakat, keluarga dan remaja tentang program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. “Sosialisasi KB ke pedeesaan akan terus kami gelar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga,” tandasnya. Kepala Desa Kebonsari, Riyadi, menyampaikan, sosialisasi KB ini sangat bermanfat bagi warga Desa Kebonsari. Meski minim persiapan, namun ia bersyukur kegiatan kali ini berjalan sukses, aman, dan terkendali. “Sebenarnya acara kali ini adalah puncak dari besih desa, tapi ada tawaran dari Komisi IX untuk diisi dengan sosialisasi KB, tawaran itu bagus sekali dan kami terima,” kata Kades muda ini. Riyadi berharap, sosialisasi KB ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KB, dan mereka juga memiliki antusias lebih untuk mengikuti program KB.(pra)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 10

LINTAS SELATAN MELIPUTI WILAYAH TULUNGAGUNG, TRENGGALEK, PONOROGO. KABIRO: Prawoto Sadewo S.sos. WARTAWAN: Effendy, Ekopriyono, Aji S, Mukhosin, Hari Bahrul Ulum, Sukamto. EMAIL: memorandumppls@gmail.com Tlp.081334603445 Kantor. Jln Kota Baru no.9 Kanigoro Blitar

Bupati dan Kapolres Buka Penyumbat Jembatan Kucur Pohon ambruk di Jalan Pahlawan.

Pohon Tumbang, Jalur Tulungagung-Kediri Tersendat Tulungagung, Memorandum Pohon besar di Jalan Pahlawan Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung tumbang, Sabtu (8/10) malam. Meski tak ada korban jiwa, namun tumbangnya pohon tersebut sempat membuat arus lalu lintas dari Tulungagung ke arah Kediri ataupun sebaliknya macet. Pasalnya, dengan kondisi malam petugas harus menyalakan lampu darurat agar pengguna jalan berhati-hati. Dugaan sementara, pohon tumbang akibat hujan deras. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Memorandum di lokasi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.10 WIB. Pohon besar itu tiba-tiba tumbang dan membuat kaget pengendara yang melintas di ruas jalan tersebut. Tumbangnya pohon itu juga membuat sebagian orang heran. Sebab, peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, padahal angin bertiup tidak terlalu kencang Warga yang mengetahui kejadian itu langsung bergotong-royong memotong ranting pohon serta melapor ke polisi setempat untuk diteruskan ke Badan Pengaggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Perumahan dan Cipta Karya (PUBMPCK) Tulungagung. Muhari, salah satu warga di lokasi mengaku, tidak mengetahui persis kronologi kejadian. Dia hanya menceritakan saat itu dia melintasi lokasi dan tidak ada angin kencang. Tiba-tiba pohon tumbang dan membuat kaget pengendara yang melintas. “Kronologi persisnya saya kurang tahu, yang jelas terdengar seperti kecelakan. Maka itu kita keluar untuk melihatnya,” terangnya. Sementara itu agar kendaran tidak mengalami kemacetan panjang, polisi yang datang ke lokasi mengalihkan jalur tersebut memalui gang desa. (ef/lang)

Trenggalek, Memorandum Bupati Trenggalek Dr Emil Elestianto Dardak, M.Sc, bersama Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasatya, SIK, M.Hum, ingin penyumbatan kayu dan serumpun bambu di Jembatan Kucur cepat tertangani. Kedua Forkopimda ini selain turun langsung ke lokasi kejadian juga tengah sibuk menurunkan personil dan alat berat untuk mengevakuasi kayu yang menyumbat jembatan ini, Sabtu (8/10). Hal ini segera dilakukan karena mendung masih terlihat pekat, sehingga dikhawatirkan bila hujan lebat turun lagi kondisi ini mengakibatkan banjir cukup parah. Pasalnya setelah ada penyumbatan aliran air sungai ini, air disertai lumpur meluber dan mengalir kemana-mana. Kondisi ini terjadi setelah wilayah Trenggalek diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak siang hari. Tak pelak material air ini menggerus tanah dan pepohonan dari pegunungan Kucur yang berada di atas Pabrik Gondorukem dan PT PAK di Jalan Kanjeng Jimat. Material lumpur masih banyak meluber di jalan dan lokasi kejadian masih dilakukan evakuasi, jalan ini untuk sementara ditutup. Penutupan ini dilakukan sampai dengan jalan ini dinyatakan aman dan proses evakuasi selesai dilaksanakan. “Di sini ada aliran sungai diantara

Bupati meninjau Jembatan Kucur.

PT PAK dan Gondorukem. Karena hujan sangat lebat, akibatkan terjadi longsor yang membawa material tanah dan pohon yang besar-besar menuju sungai ini. Tak hanya kayu, serumpun bambu pun juga ikut terbawa arus dan menyumbat jembatan Kucur yang melintang di Jalan Kanjeng Jimat Surondakan ini,” kata Bupati. Saat ini menurut Emil, pihaknya berusaha keras mengevakuasi kayu yang menyumbat terowongan di bawah jalan. Memang kondisinya ada sedimentasi yang cukup lumayan be-

sar. Sehingga dengan pelan-pelan, bila kayu ini bisa kita evakuasi, lumpur yang ada tersebut bisa segera turun ikut terbawa arus sungai. Dan inilah yang sedang difokuskan saat ini. “Karena lereng pegunungan kita yang lumayan terjal, sehingga upaya untuk mengurangi dampak bencana ini, yang bisa kita lakukan adalah menyiagakan alat berat di lokasi-lokasi rawan, termasuk alatalat penunjang lainnya. Sebenarnya sudah kita lakukan, namun saat ini terserap untuk mengatasi bencana

Tanggul Sungai Bandung Kembali Ambrol Kerja bakti dipimpin bupati dan dandim.

Bupati dan Kapolres Ponorogo Bersihkan Sungai Ponorogo, Memorandum Guna mengurangi resiko bencana alam, sejumlah pejabat Kabupaten Ponorogo menggelar Apel Relawan Pengurangan Resiko Bencana di Kabupaten Ponorogo. Bupati, Dandim dan relawan langsung turun ke sungai untuk membersihkan sampah yang biasa menyebabkan banjir, Minggu (9/10) Wilayah Ponorogo memang sudah menjadi langganan banjir dan tanah longsor saat musim hujan. Ini salah satu alasan diadakannya kerja bakti membersihkan sungai di wilayah Kota Reog. Bupati Ponorogo, Ipong Muchilssoni dan Dandim, Letkol Inf. Slamet Sarjianto terjun langsung ikut serta membersihkan sungai. Dengan menyusuri sungai di wilayah Kelurahan Purbosuman, sungai di Kelurahan Sorodikraman, Sungai Paju, Sungai di Kelurahan Brotonegaran dan Sungai yang melintasi Kelurahan

Pakunden. “Hujan deras mengakibatkan sering terjadi banjir di Ponorogo. Ini perlu kita sikapi, karena akibat seringnya banjir menyebabkan pendangkalan sungai,” kata Ipong Ipong menambahkan, banyak faktor yang menyebabkan banjir di wilayahnya. Salah satunya kurang lancarnya saluran air dan akibat sampah yang dibuang di sungai. “Itulah sebabnya di sini bersama pak Dandim turun langsung ikut membersihkan sungai biar tidak terjadi banjir,” paparnya. Lebih lanjut Ipong mengatakan, saat hujan deras mengguyur tidak hanya terjadi banjir yang melanda Ponorogo, akan tetapi juga tanah longsor di sejumlah tempat, namun banjir tetap yang paling sering dialami. “Ini menjadi PR bagi Pemkab Ponorogo, dan kita akan upayakan untuk mencari solusinya,” pungkas Ipong. (kam)

Bupati Trenggalek Tinjau Banjir Trenggalek, Memorandum Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak siang hari mengakibatkan genangan air di seputaran Kecamatan Trenggalek, Sabtu (8/10). Genangan air dengan ketinggian variatif ini antara 30 hingga dengan 70 sentimeter ini terjadi di beberapa titik Kecamatan Kota. Terlihat genangan air ini terjadi di utara Terminal Bus Surodakan, depan kantor Perijinan Terpadu, jalan Panglima Sudirman tepatnya di depan Plaza Karisma, di lingkungan RT 17 Kelurahan Sumbergedong dan masih banyak titik genangan lainnya. Mendengar banyaknya titik genangan air yang terjadi di beberapa Kecamatan Kota membuat Bupati Trenggalek Dr Emil Elestianto Dardak, M.Sc, didampingi TRC BPBD dan Satgas Satpol PP terjun langsung ke lokasi genangan air.

Bupati ingin memastikan keadaan warganya di lokasi kejadian. Mereka juga ingin memastikan penanganan sementara bencana ini, utamanya distribusi logistik bagi warga yang terdampak cepat tertangani. “Terjadinya genangan di beberapa titik ini diakibatkan karena curah hujan yang tinggi. Daerah yang lebih rendah dari sungai di tiga RW di Kelurahan Sumbergedong dan masih tingginya debit air di sungai akibatkan genangan air lebih dari lutut di kelurahan Sumbergedong tersebut,” kata Bupati. Emil mengaku langsung terjun di lokasi untuk memastikan kondisi genangan air. Warga di lokasi ini memang sudah terbiasa dan tidak kaget bila banjir terjadi. Namun saya pastikan malam ini logistik dapat segera terdistribusikan kepada warga yang terdampak,” pungkasnya. (ko)

bencana ini. “Saat ini saya telah menerjunkan lebih dari 30 personil untuk membantu penanganan bencana. Semoga bencana ini segera teratasi dan tidak semakin parah,” pungkas orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek tersebut. Sampai dengan berita ini ditulis, nampak terlihat petugas tanggap bencana Pemkab Trenggalek bersama Polres maupun Kodim 0806, tengah bahu membahu mengevakuasi bencana ini. (ko)

Pelajar Ponorogo Perlu Bus Sekolah

Tanggul Sungai Bandung.

Tulungagung, Memorandum Salah satu konstruksi tanggul Sungai Parit yang sudah terpasang garis polisi (police line) dan berada persis di bawah jembatan penghubung jalur alternatif antar daerah di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung Sabtu (8/10) malam kembali ambrol. Sejumlah warga menuturkan, konstruksi tanggul yang baru selesai dibangun pada akhir 2015 tersebut pertama ambrol pada Agustus 2016 lalu dan kini kerusakannya bertambah luas karena kembali ambrol. “Sebelumnya sudah ambrol sekitar 40 meter dan tinggi 12 meter, belum lagi ditambah ambrolnya hari ini. Ya jelas khawatir, apalagi kerusakan terjadi di dekat pondasi kaki jembatan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Bandung, Tulungagung dengan Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Kalau tidak segera ditangani, kondisi tanggul bisa lebih buruk dan mengancam konstruksi jembatan,” kata Agus, warga Desa Suwaru, Kecamatan Bandung. Dari pantuan Memorandum, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo pernah meninjau langsung konstruksi tanggul yang jebol di dekat jembatan di Kecamatan Bandung tersebut. Namun menurutnya itu wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Akan tetapi Syahri berjanji segera koordinasikan agar secepatnya dilakukan penanganan. (ef)

yang ada di wilayah selatan, khususnya untuk menormalisasi sungai di sana,” imbuhnya. Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini menyampaikan, pihaknya berupaya untuk mengerakkan satu alat berat untuk mengevakuasi bencana ini. Sedangkan Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus PS saat dikonfirmasi meyatakan pihaknya telah menerjunkan tim tanggap darurat bencana PolresTrenggalek untuk ikut membantu jalannya evakuasi

Bupati saat meninjau lokasi banjir.

Ponorogo, Memorandum Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar dan mengurangi kemacetan akibat padatnya laju kendaraaan di jalan, maka tranportasi bus sekolah merupakan kebutuhan yang mendesak saat ini di Ponorogo. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo menilai pengadaan tranportasi bagi pelajar, yaitu bus sekolah perlu segera direalisasikan. “Sebagai gambaran awal nanti ada empat shelter di selatan, barat, utara dan timur untuk bus sekolah. Berbagai masukan dari sejumlah pihak kita tampung, kita lakukan uji coba, dan diambil yang terbaik untuk kepentingan bersama,“ kata H. Junaedi, SH, MM Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Minggu (9/10). Junaedi menambahkan, gambaran awal untuk arah selatan shelter di perempatan Dengok, dari arah barat di depan Kantor Dinas Kesehatan yang lama dan dari arah timur di perempatan Jeruksing. Namun semua masih perlu kajian dan uji coba, sedangkan untuk masalah anggaran tidak ada masalah. “Kita juga masih perlu belajar dari beberapa wilayah yang telah sukses dengan pengadaan bus sekolah. Untuk itu dalam waktu dekat kita adakan study banding ke Bali terkait bus sekolah. Armada nanti kita sewa dari perusahaan, kita bayar sesuai tarif yang berlaku,“ tuturnya. Selain gagasan pengadaan tranportasi bus sekolah, masih banyak ide cemerlang pria ber-

Junaedi, kepala Dishub Kabupaten Ponorogo.

sahaja ini yang sekarang telah diaplikasikan di bidang lalu lintas. Salah satunya jalan satu arah di jalan Soekarno-Hatta yang sudah barang tentu dengan berbagai pertimbangan. “Alhamdulillah sekarang sudah lancar. Gagasan lain yang masih dalam taraf mencari solusi mengurai kemacetan yaitu jalan Dr Soetomo yang padat,” imbuh Junaedi. Sebab, lanjut Junaedi, terdapat di jalan Dr Soetonmo ada sekolah dan dua rumah sakit yang jadi penyebab kemacetan, apalagi pada jam-jam sibuk. Namun saat ini masih mencari solusi dengan uji coba dan kajian. “Terkait masalah parkir yang masih semrawut, kita akan mencari formula untuk penataan agar terlihat rapi,” pungkasnya. (kam)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 11

M A D IU N R AYA BIRO MADIUN RAYA MELIPUTI NGANJUK, KAB/KOTA MADIUN, PACITAN, NGAWI, MAGETAN. KEPALA BIRO: Zainul Arifi n. WARTAWAN: Joko Wiyono, Ester Mardiana, Budi Suryanto, Dian Anggey Suraya, A. Fredi Prasetyo W, Danang Finantoko. EMAIL: Memomataraman@gmail.com. Telp: 082234539483. KANTOR: Jln. Munggut Peni.1 Blok.C.1. No.11 Perum. Mojopurno. RT 24/RW 06 Kelurahan Munggut Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun

Jadi Bunda Baca Ngawi

Wali Murid Tuntut Transparansi Pungutan Rapat Komite MTsN 1 Kedunggalar Kisruh Ngawi, Memorandum Rapat sosialisasi hak dan kewenangan Komite di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kedunggalar, Sabtu (8/10), kisruh. Wali murid melayangkan protes atas kebijakan sekolah dan komite terkait sejumlah pungutan. Antaranya untuk pembelian air galon.

Bunda Baca Ngawi Hj Antik Budi Sulistyono bersama Suami. (zai)

M

enjadi seorang istri Bupati, tentu melekat sejumlah jabatan yang harus diemban, tak terkecuali Hj Antik Budi Sulistyono yakni istri Bupati Ngawi, Budi ‘Kanang’ Sulistyono. Selain menjadi Ketua PKK, Antik juga telah dikukuhkan menjadi Bunda Baca di Kabupaten setempat, saat acara pembukaan pameran dan Wisata Buku Ngawi Book Fair Tahun 2016, kemarin. Pengukuhan perempuan kelahiran 22 September 1962 itu, dilakukan oleh Bupati Kanang. Diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk membudayakan gemar membaca. “Mudah-mudahan ini dapat meningkatkan masyarakat untuk gemar membaca,” ujar Antik. Alumni UII Jogjakarta itu berharap, sekarang masyarakat jangan hanya mendengar saja, tapi gemar membaca. Dengan perkembangan era teknologi informasi khususnya di Kabupaten Ngawi, masyarakat hendaknya membudayakan membaca hal yang positif yang akhirnya akan mendapat hasil positif pula. “Membaca menjadi kebutuhan yang positif untuk semua,” tandas istri orang nomor satu di Ngawi ini. Bunda Baca Ngawi juga mendapat bantuan buku untuk 12 desa, masing masing satu desa mendapat 1.000 buku, dua rak buku, ditambah 50 judul buku untuk menambah wawasan di Perpustakaan Umum Ngawi dari Perpustakaan Jawa Timur. (zai)

Bupati Magetan, Sumantri saat membacakan sumpah janji PNS. (hum)

Lantik 30 PNS, Bupati Magetan Ingatkan Disiplin Kerja Magetan, Memorandum Sebanyak 30 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan, diambil sumpah jabatan dalam pelantikan pejabat struktural pemkab setempat, di Pendopo Surya Graha, Jalan Basuki Rahmad Selatan, Nomor Satu Magetan, kemarin. Berdasarkan data, puluhan PNS yang diambil sumpah janji, terdiri dari berbagai golongan. Antaranya, golongan III sebanyak 21 orang, dan golongan II sebanyak sembilan orang. Kegiatan dipimpin Bupati Magetan, Sumantri. Dalam sambutannya, Bupati Sumantri menyampaikan, esensi sumpah atau janji, merupakan sebuah komitmen yang harus ditepati. Sumpah mengandung tanggungjawab moral untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. “Saya berharap, tingkatkan kinerja, profesionalitas, loyalitas, dedikasi, tanggung jawab dan disiplin dalam bekerja,” ujarnya Bupati mengingatkan, tentang pentingnya kedisiplinan yang merupakan sikap mental. Disiplin adalah berupa kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mentaati dan mematuhi peraturan atau norma yang berlaku pada suatu organisasi. “Hal ini sejalan dengan revolusi mental yang dicanangkan oleh pemerintah,” tandasnya. Sumantri juga menginstruksikan, kepada para PNS tersebut agar mentaati semua peraturan yang berlaku, dan menjaga sikap, sehingga dapat menjadi tauladan bagi lainnya. “Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing,” tandasnya. (hum/zai)

Sumiyati, wali murid yang ikut hadir dalam rapat mengatakan, kebijakan mengenai pengutan air sangat memberatkan orang tua. Menurut dia, mayoritas pendapatan orangtua dari hasil tani dan kerja serabutan, hasilnya tak menentu. ‘’Kasihan wali murid yang tidak mampu. Katanya sekolah gratis, tapi faktanya ada tarikan,’’ ujarnya pada Memorandum, Minggu (9/10). Ia mengungkapkan, pihak sekolah juga tidak ada transparansi penggunaan dari tarikan tersebut. Ketidakjelasan itu diperparah dengan

banyaknya murid tidak mau minum air galon yang disediakan sekolah. ‘’Kata anak saya, dia dan teman-temannya banyak yang tidak mau minum, bahkan air tersebut katanya pahit. Malah digunakan untuk siram tanaman dan cuci keset, yang jelas tidak bermanfaat,’’ungkapnya. Wali murid lainnya mempertanyakan keabsahan pungutan air galon sebesar Rp 16 ribu perbulan itu. Sebab penarikannya juga tidak disertai kuitansi sebagai tanda bukti pembayaran. Apalagi setiap pertemuan, orang tua wali

Suasana MTs Negeri 1 Kedunggalar, Ngawi. (dok)

tidak diberi rekapan anggaran jumlah uang yang terkumpul maupun saldonya. ‘’Kami inginkan ada kuitansi dan rekapan anggaran uang itu, jadi kami sebagai orangtua akan tenang, percaya bahwa dana tersebut tidak dis-

Polisi Razia Kendaraan Pesilat yang Pakai Knalpot Brong Ngawi, Memorandum Karena tidak disiplin berlalulintas, polisi merazia sejumlah kendaraan rombongan peserta pengesahan warga baru pencak silat, Minggu (9/10). Kendaraan yang terjaring razia adalah memakai knalpot brong, serta pengendara yang tidak memakai helm. “Ini memang sesuai instruksi. Pihak Polres melalui Satlantas akan menindak tegas bagi mereka yang melanggar aturan,” ujar Kasatlantas AKP Miftahul Amin pada Memorandum , Minggu (9/10). Ia mengungkapkan, sebelum masuk wilayah kota, petugas menghentikan rombongan. Semua kelngkapan kendaraan diperiksa. Termasuk mengecek helm, jumlah muatan yang menggunakan mobil, hingga knalpot. Beberapa peserta pengesa-

Rombongan peserta pengesahan warga baru pencak silat yang terkena razia. (dwy)

han mengaku, sudah mengetahui aturan itu melalui ketuanya. Karena banyaknya peserta, kadang masih ada saja yang membandel untuk menuruti kemauannya sendiri. “Kadang teman-teman

lain ingin acara ini menjadi moment berharga. Jadi ada yang semaunya sendiri. Padahal sudah ditekankan untuk tertib lalu lintas,” kata Setiawan (47) salah satu rombongan peserta pengesahan. (dwy/zai)

Pasang Besi Cor, Tewas Tersetrum

Korban tewas usai tersengat listrik. (est)

Nganjuk, Memorandum Ahmad Asrori (30), yang seharihari bekerja sebagai kuli bangunan, tewas tersengat listrik di rumah Sarko, warga Dusun Jlumpang, Desa Jatirejo, Kecamatan Nganjuk, Minggu (9/10) pukul 09.15 wib. Korban warga Dusun Sono, Desa Sonopatik, Kecamatan Brebek, tewas ketika akan mamasang besi cor. Kejadian tersebut segera dilaporkan ke Polsek setempat. Petugas pun bergerak ke Lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang langsung diidentifikasi oleh tim Polres Nganjuk. Selanjutnya korban dibawa ke Rs Bhayangkara guna dilakukan visum. Kapolsek kota, Kompol Sutono membenarkan kejadian itu. Kejadian berawal saat korban tengah bekerja dengan memasang besi cor. Tanpa disadari, saat korban mengangkat besi, menyangkut kabel listrik yang ada di atasnya. Begitu menyengat, kuli bangunan itu langsung tewas di lokasi kejadian. “Iya benar, korban meninggal karena sengatan listrik, untuk sementara TKP kita beri garis polisi,” ungkap Kapolsek Kota. (est/zai)

Pembangunan Kandang Ayam Desa Rowomarto Bermasalah Nganjuk, Memorandum Pembangunan kandang ayam modern di Desa Rowomarto, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, bermasalah. Muncul pro kontra antar warga. Penyebabnya, pembangunan kandang tersebut belum mendapatkan izin. Berdasarkan keterangan Kepala Desa Rowomarto, Hartoyo, kandang seluas kurang lebih 500 meter persegi, milik Bayan Mashuri tersebut, dibangun pada minggu kedua September 2016, tanpa seizin masyarakat. Menurut Hartoyo, saat pembangunan berjalan, sempat dihentikan sementara oleh Muspika dan Kades pada 24 September. “Tidak tahu perkembangannya, tiba-tiba lokasi sudah dipondasi,” ungkapnya. Hingga pada 4 Oktober lalu, kata dia, pihak desa kemudian mengadakan rapat yang dihadiri oleh Muspika, Kapolsek dan beberapa perwakilan warga desa setempat. Dalam rapat tersebut, Bayan Mashuri menyampaikan bahwa niat dari pembangunan kandang ayam tersebut, untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat desa setempat. “Kandang ayam yang akan kita buat, tidak

Rapat warga Desa Rowomarto, Kecamatan Patianrowo, membahas pembangunan kandang ayam. (est)

mencemari lingkungan karena menggunakan sistem modern dan pakai blower,” ungkapnya sang pemilik kandang kepada Memorandum. Kapolsek Patianrowo, AKP Bahrudin yang mengahadiri pertemuan mengatakan, untuk

sementara, pemilik kandang agar mengurus admistrasi berupa izin dan lainnya. “Bukan Desa tidak memperbolehkan. Intinya, jika masyarakat sudah setuju Desa pun dengan sendirinya akan mengikuti,” ujarnya. (est/zai)

alahgunakan pihak sekolah,’’ terangnya. Saat rapat berlangsung, Tri Purwati guru yang mengelola

terkait air galon menjelaskan pada orang tua dan wali murid, bahwa air yang disediakan sekolah mengandung oksigen

dan baik untuk kesehatan, jadi rasanya agak pahit. Pihaknya akan mendatangkan tim dokter dari Tri Mukti guna mengetes kuwalitas air itu. ‘’Airnya memang mengandung oksigen jadi rasanya pahit. Kalau tidak mau minum dibawa pulang saja dikasihkan orangtuanya biar tambah sehat,’’ jelasnya. Sementara itu, Kepala MTs Negeri 1 Kedunggalar, Sunadi berdalih jika kebijakan pembayaran air galon telah disepakati oleh komite dan wali murid. Bila ada pihak orang tua murid yang tidak setuju, itu hanya isu saja dan komite yang bisa menjelaskan. ‘’Itu kebijakan komite jadi saya tidak tahu menahu,’’ucapanya singkat. (iko/zai)

Warga Keluhkan Minimarket Jalan Wilis Nganjuk, Memorandum Keberadaan pasar tradisional maupun toko kelontong di Kabupaten Ngawi, terancam mati. Ini menyusul mulai menjamurnya minimarket waralaba di wilayah tersebut. Salah satunya di Jalan Wilis, Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk. Widi 40 tahun warga Dusun Jaraan, Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk, mewakili suara warga lingkungan setempat, menyayangkan keberadaan minimarket tersebut. Kehadiran minimarket itu mengacam pemilik toko kelontong dan pasar tradisional sekitar. “Saya dengan beberapa warga terkejut dengan ada minimarket di lingkungan kami. Kehadirannya tak hanya mengancam toko kelontong di sini, tapi juga pasar tradisional,” kata Widi kepada Memorandum, Minggu (9/10). Lebih lanjut Widi mengatakan, pihaknya tidak pernah mengetahui izin usaha keberadaan minimarket tersebut. “Kami menduga minimarket yang ada di jalan Wilis tersebut tidak berizin alias bodong,” terangnya. Anggota DPRD Nganjuk Karyo Sulistyono S.Sos mengatakan, munculnya minimarket yang tak mengantongi izin atau bodong, harus diawasi. Jika terbukti minimarket jalajn

Minimarket di Jalan Wilis, Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk. (frd)

Wilis itu tak mengantonbgi izin, maka harus segera ditertibkan. “Pedagang kelontong wajib diberi ruang. Mereka adalah tulang punggung ekonomi rakyat kita,” ungkapnya ketika dihubungi melalui ponselnya. Masih kata Karyo, Pemkab Nganjuk harus segera menerbitkan perda atau aturan lainnya, terkait pendirian minimarket atau toko modern. Dengan begitu bisa dikontrol dan diawasi untuk diberdayakan. “Iya, perdanya harus kita desak ke pemerintah,” ungkap anggota dewan dari Fraksi Golkar tersebut. Plt Sekda Nganjuk Agus Wahyudi mengaku, belum mengetahui adanya rencana penertiban minimarket oleh

Dewan. “Saya belum dengar mas,” ujarnya. Perlu diketahui, toko modern menurut pasal 1 angka 5 Perpres No.112 Tahun 2007, adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, department store, hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan. Keberadaannya harus memperhatikan kondisi sosial di sekitarnya. Ini diatur dalam pasal 4 ayat 1 Perpres No.112 tahun 2007, bahwa setiap toko modern wajib memperhitungkan kondisi sosial ekonomi mayarakat sekitar, serta jarak antara toko modern dengan pasar tradisional yang telah ada. (frd/zai)

Ketua PKK Kota Madiun Lies Bambang Irianto (kiri) bersama Wali kota dan Ketua BKKBN Surya Candra Surapaty. (Hum)

Ketua PKK Kota Madiun Terima Penghargaan BKKBN Madiun, Memorandum Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Surya Candra Surapaty memberikan penyematan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada KetuaTP PKK Kota Madiun, Lies Bambang Irianto, kemarin pagi di Wisma Haji, Kota Madiun. Hadir dalam penyematan tersebut, Ketua DPRD, Sekda dan Wakil Wali Kota yang masing masing bersama istrinya. Selain itu, hadir juga, Staf Ahli, Asisten dan Kepala SKPD di Lingkungan Pemkot Kota Madiun serta Kader PKK setempat. Wali Kota Madiun, Bambang Irianto menyambut baik kehadiran Surya Candra bersama rombongan. “Kedatangan ke Kota Ma-

diun untuk menyematkan tanda penghargaan tertinggi di Bidang KB, Manggala Karya Kencana, kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun. Penghargaan tersebut sangat membanggakan karena menunjukkan keberhasilan pembangunan Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kota Madiun,” ujar Bambang. Ia menambahkan, itu semua karena dukungan warga Kota Madiun terhadap program pembangunan daerah khususnya di Bidang Kependudukan dan Keluargaa Berencana. Menurut Bambang, tidak ada keberhasilan Pembangunan tanpa didukung dengan keberhasilan KB atau Keluarga Berencana. “Sebab sebagus dan sesuksees apapun Pembangunan

yang kita capai, apabila kita gagal mengendalikan jumlah penduduk lewat KB akan berakhir dengan sia-sia. Hasil pembangunan adalah untuk kesejahteraan rakyat, gagal diwujudkan kerena jumlah penduduk yang terlalu besar. Ibaratnya sepotong kue yang seharusnya bisa mengenyangkan satu atau dua orang, harus dibagikan kepada sepuluh orang,” tandasnya. Orang nomor satu di Kota Madiun itu juga mengaku bangga atas capaian yang diraih selama ini. Kebersamaan dan kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun dengan masyarakat dan para Kader, baik Kader KB maupun PKK di Lapangan tercermin dari berbagai penghargaan yang diraih kota pecel tersebut. (hum/zai)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 12

OASE

Ibu-Ibu Menyusui

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Dan, sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barang siapa yang rida (menerima cobaan tersebut), maka baginya keridaan (Allah). Dan barang siapa murka, maka baginya kemurkaan (Allah).” (HR Ibnu Majah)

T

O

T

A

L

“Mas... Mas... maaf kalau mau merokok di ruang merokok dong... Ini si kecil terganggu dan jadi bangun...,” ujar seorang ibu muda yang lagi menyusui bayinya.

“Ya Mbak... Maaf juga... Mbak kalau mau nyusuin di ruang menyusui juga dong... Ini si kecil saya juga terganggu dan ikut bangun...”

Alat Kencing Dianggap Colokan Pertanda? A S

FOTO: MEMORANDUM/TRIYOKO

Petugas menggeledah remaja yang dicurigai membawa sajam.

Cegah Bentrok Suporter, Polisi Razia Pemabuk Surabaya, Memorandum Kian maraknya pemuda mabuk yang berkerumun dan disinyalir bisa melakukan aksi kejahatan, belakangan menjadi atensi petugas Polsek Gayungan. Karena itu, Minggu (9/10) dini hari kemarin polisi memelototi kerumunan pemuda yang biasa cangkruk di Jl Gayungsari hingga di sekitar akses tol Juanda atau di Jl Kerto Menanggal. Kapolsek Gayungan Kompol Esti Setija Oetami yang memimpin razia itu bergerak cepat memeriksa satu per satu pemuda yang biasa mangkal di Kerto Menanggal. “Kami mengindikasi bila mereka akan berbuat kejahatan, karena seringkali mabuk di lokasi itu,” kata Esti. Untungnya, dalam razia malam itu tak ditemukan pemuda yang tengah pesta miras, pun dengan sasaran senjata tajam ternyata malam itu tak ditemukan. Dikatakannya, selama ini yang selalu didapat adalah remaja yang pesta minuman keras, namun kemarin sasaran tersebut tak dijumpai. Lebih jauh dikatakan Esti bila dalam razia kemarin pihaknya yang menurunkan kekuatan penuh anggotanya juga merazia beberapa pemuda dengan atribut sepak bola. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tawuran antar suporter. “Seperti yang kita lakukan di sekitar bundaran Waru atau tepatnya didepan Cito, disana sebelumnya kami amankan puluhan pemuda diduga akan mendukung tim sepak bola. Kami tak ingin ada bentrok suporter di wilayah Gayungan, karena itu rutin kami gelar razia,” imbuhnya. (yok)

Mungkin Ableh merasa tubuhnya belum tersetrum meski jarinya sudah disentuhkan ke alat kencing yang dikiranya colokan itu. “Ah… mungkin ngefong,” bisa jadi itulah yang terlintas di pikirannya. Ableh lantas meng-ukrek-

ukrek colokan itu. Meski kecil, mulailah muncul setrum di tubuhnya, walau hanya terasa di lokasi yang amat terbatas. Aksi itu dilakukan Ableh pada Jumat (16/9) lalu. Ketika itu ibunda Nikmah sedang bekerja. Saat pulang sekitar pukul 18.00, dia langsung memandikan korban. Saat itulah dia melihat ada bercak darah di bungkus alat kencing anaknya. Ibu korban panik, lantas menanyakannya kepada Nikmah. Dan, jawabannya amat

mengejutkan: alat kencingnya di-ukrek-ukrek sang kakek. Ketika hal ini dikroscek ke Ableh, ibunda Nikmah malah dijontor kepalanya. Sang ibunda lantas melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tanjung Priok. Ableh pun dicokok, bukan dicolok, tanpa perlawanan. Seperti dilansir media online Pos Kota, Kapolsek Tanjung Priok Kompol France Siregar menanggapi, “Tersangka masih kami periksa. Tersangka mengakui perbuatannya. Katanya sih baru sekali.” (*/jos)

ILUSTRASI: ISTIMEWA

pa beda alat kencing gadis cilik dan colokan listrik? Tentu saja sangat beda. Tapi, seorang kakek warga Jalan Sunter Jaya VIA, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sama sekali tidak bisa membedakannya. Buktinya, kakek tersebut, sebut saja Ableh (60), mencolokcolokkan jarinya ke alat kencing cucunya, sebut saja Vajinatul Nikmah. Bahkan saking semangatnya, alat kencing Nikmah sampai robek.

KUA Duduk, Gresik, Hambat Proyek Jalan Jalan raya Gresik-Lamongan, sering kali macet total di kawasan Duduksampeyan, Gresik. Penyebabnya, terjadi penyempitan jalan mulai depan Mapolsek sampai sebelah barat perempatan Duduk. Pemerintah sebenarnya sudah membebaskan beberapa rumah dan bangunan pemerintah. Tinggal beberapa rumah saja yang belum beres. Jalan di depan dua kantor pemerintah, Puskesmas dan Balai Desa, sudah dilebarkan. Tapi di depan kantor KUA masih terjadi penyempitan. Padahal, kiri kanan kantor sudah dilebarkan dan sudah diaspal. Tapi, pagar KUA yang sebenarnya sudah reot, masih bertahan. (robai hamid)

Rumah Warga Jetis Membara Surabaya, Memorandum Warga Jl Jetis Kulon I, Sabtu (8/10) malam, dikejutkan dengan kebakaran yang terjadi di rumah milik Ali, warga setempat. Rumah berlantai satu itu ludes setelah diamuk si jago merah. Untungnya tak sampai ada korban jiwa akibat peristiwa kebakaran itu. Upaya sejumlah tetangga korban untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya tak membuahkan hasil. Namun beruntung petugas PMK segera datang ke lokasi sehingga api tidak sampai merembet ke bangunan rumah warga di sekitarnya. Dituturkan oleh beberapa saksi mata yang ada di lokasi, diduga api pertama muncul dari bagian dapur rumah korban. Diketahui, waktu itu api langsung membesar dari bagian belakang rumah korban. Petugas PMK dari Rungkut serta Kecamatan Jambangan bisa menguasai api. Informasinya, selama ini keluarga pemilik rumah itu memasak menggunakan kayu bakar. Diduga saat itu di dapur

memang tengah ada aktivitas memasak menggunakan kayu bakar, sementara penghuni rumah itu tengah keluar. Percikan api dari kayu bakar itulah yang kemudian merembet ke dinding rumah dan mengakibatkan api membesar. “Api muncul dari bagian belakang rumah diduga dari kayu bakar di bagian dapur,” ungkap Budi, warga setempat. Saat api mulai membesar, sebenarnya warga berusaha menyelamatkan sebagian harta benda korban, namun upaya itu tak banyak membuahkan hasil. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab kebakaran itu,” terang Kanit Reskrim Polsek Wonokromo AKP Ade Waroka. (yok)

FOTO: MEMORANDUM/TRIYOKO

aya punya keponakan. Namanya sebut saja Sri. Usianya menjelang remaja, sehingga ia sudah tergiur dengan lawan jenis. Sebagaimana remaja sekarang, ia pun pacaran dan merajut cinta dengan seorang pemuda. Adi, namanya. Mereka pun dimabuk kepayang oleh nadanada cinta. Yeah, seperti saya muda dululah. Ayah Sri atau kakakku tidak setuju dengan hubungan anaknya. Alasannya cukup banyak. Pertama Sri masih sekolah. Ia khawatir, sekolah anaknya terganggu karena masalah cinta. Menurutnya, sudah bukan rahasia lagi, bahwa cinta juga mengandung racun pembunuh dan bisa membuat cita-cita porakporanda. Itu menurut dia. Alasan kedua, Adi masih menganggur. Jadi tidak bisa dijadikan sandaran hidup, apalagi sebagai laki-laki, ia harus menafkahi keluarganya. Selain menganggur, Adi juga dikenal sebagai orang embongan. Konon, perangainya kasar dan kerap membuat onar. Soal ini, saya tidak tahu pasti. Sedangkan alasan ketiga adalah soal keturunan. Menurut kakak saya, orang tua Adi itu miring. Alias minor di kalangan tetangga. Soal ini, saya juga tidak tahu pasti. Ayah Sri sangat getol ingin memutus tali kasih anaknya dengan pacarnya. Ia mengaku kepada saya, sudah berkalikali meminta Sri menjauhi Adi, tapi Sri seperti tidak pernah mendengarkan perkataannya. Nasehatnya masuk ke telinga kanan, lalu mberosot ke telinga kiri. Ayah Sri pun hampir putus asa. “Bibirku ini seperti pintu yang ‘lecek’, karena sering ngomong ke Sri, tapi dia tak gubris. Mau saya kasari, saya khawatir terjadi hal-hal kurang mengenakkan,” demikian keluh ayah Sri kepada saya. Sebagai adik, saya juga mendengarkannya dengan seksama. Jika tidak mendengarkan, saya khawatir dikira kongkalikong sama Sri dan itu jelas berbahaya. Saya bisa dikira sebagai saudara yang subversif. Pada akhirnya, ayah Sri memiliki pandangan yang sangat brillian. Ia ingin memisahkan anaknya dengan gendakannya itu dengan cara halus, alias atas jasa si dukun pemisah cinta. Namun, ujung-ujungnya saya yang disuruh mencarikannya. Ini yang membuat saya tidak enak. Tapi mau bagaimana lagi, akhirnya saya melaksanakan perintah abang saya. Lagi-lagi karena saya khawatir dicap sebagai saudara yang subversive. Maksudnya, saudara yang mokong. Kebetulan saya orang yang suka keluyuran. Jadi tahu di mana markas para dukun pemisah cinta. Saya menuju pada seorang dukun, yang kata kabar di luar sana, mak tokcer. Tanpa babibu, saya omongkan maksud saya. Dia pun manggutmanggut, lalu saya diberi ‘bekal’ untuk dikonsumsi Sri, tetapi tentu sebelumnya saya selipkan amplop yang jumlahnya rahasia, tapi bisa membuat dia tak kekurangan makan seminggu. “Tolong air ini diminumkan pada anak itu. Jangan sampai dia tahu. Bisa ditaruh di masakan khusus untuk dia atau minuman yang biasa ia konsumsi,” demikian pesan Mbah dukun, yang mohon maaf saya tidak berani menyebutkan namanya dalam rubrik ini. Dari si Mbah itu, saya langsung meluncur ke rumah kakak saya, yang tak lain adalah ayah Sri. Ternyata, ayah Sri tak ada di rumah, sehingga yang menyambut saya adalah Sri. Tetapi ketika pantat saya baru saja duduk di kursi ruang tamu, saya mendengar pengakuan Sri yang membuat saya seperti disambar geledek di siang bolong. “Om, tadi malam saya mimpi didatangi kakek. Beliau berpesan pada saya, jangan minum air yang diberikan oleh dukun itu. Itu artinya apa, Om?” tanya Sri lugu. Eh ladalah, aku pun terpaku. Bagaimana tidak terpaku, lha wong yang tahu saya ke dukun itu hanya ayahnya. Sedangkan yang tahu kalau dari dukun itu dapat air itu juga saya sendiri. Ah, ternyata almarhum ayah juga ikut urun rembuk pada cucunya. Akhirnya saya tidak jadi memberikan air itu pada Sri. Terus terang saya takut kualat, karena almarhum ayah saya itu termasuk orang ahli tirakat. Ketika esoknya, ayah Sri bertanya lewat telepon bagaimana hasilnya saya ke dukun. Saya pun bilang dengan sangat lantang: “Ternyata dukunnya takut dengan almarhum ayah, karena menurut teropong dukun itu, almarhum ayah merestui hubungan cucunya dengan si Adi.” Ternyata kakak saya percaya 100 %. Mungkin dia juga berpikiran, jika dia melawan, ia juga bisa kualat kwadrat, karena sebenarnya yang seharusnya meneruskan tirakat almarhum ayah adalah dia. Sedangkan dia tidak mau karena kesibukan bisnisnya yang na’udzubillah. Demikian dikisahkan seorang teman yang tinggal disekitar Jembatan Merah – Surabaya pada Memorandum. (*)

Api membakar rumah di Jalan Jetis Kulon.


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 13

Gus Ipul Serahkan Jenazah Rizki PEMBACA SKH MEMORANDUM yang budiman. Jika kampung Anda punya hajat atau kegiatan seperti bersihbersih kampung, pengajian, atau kegiatan sosial lainnya, silakan informasikan kepada Redaksi SKH Memorandum melalui SMS, WA ke nomor 081238620301 atau melalui email blusukansurabaya @gmail.com. Wartawan kami akan meliput kegiatan tersebut. Untuk mempermudah komunikasi, cantumkan nama, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Terima kasih.

KOTA SURABAYA

Surabaya, Memorandum Setelah menjalani identifikasi di Rumah Sakit dr Soetomo, akhirnya jenazah Rizki Nur Habib (15), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang jadi korban tenggelamnya perahu di Bengawan Solo diserahkan kekeluarganya. Penyerahan ini, disampaikan langsung Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf di di ruang jenazah rumah sakit, Minggu (10/10) pagi. Jenazah Rizki langsung diterbangkan ke daerah untuk dimakamkan di Sumatera Utara. “Saya mewakili Gubernur Jatim Soekarwo, menyerahkan jenazah Bersambung ke halaman 14

Proyek Saluran dan Rumah Pompa Muspro PEMBACA harian pagi MEMORANDUM yang budiman dimana pun berada, kami menyediakan berbagai rubrik tanya jawab atau konsultasi soal Agama Islam, Spiritual, Hukum dan Narkoba, serta Kuliner, secara gratis. Cukup mengirim pertanyaan lewat email: konsultasimemorandum@gmail.com, SMS/Whatsapp: 081238620301 atau mengirimkan surat lewat pos dengan menempelkan guntingan kupon yang tersedia ke redaksi Jl. Karah Agung 45 Surabaya, Anda akan mendapat jawaban. Semoga rubrik ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Banjir Kepung Surabaya

Rubrik konsultasi tentang Narkoba diasuh oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jatim Brigjen Pol Amrin Remico.

Minum Obat Batuk, Positif Narkoba? APA bisa dijelaskan obat-obatan yang dijual di apotek atau luar yang mengandung seperti narkotika?sehingga ketika ada tes urine mendadak hasilnya positif. Apakah orang yang terdeteksi positif itu bias dikatakan pemakai narkoba?terima kasih sebelumnya. Rudi, Jalan Simolawang, Surabaya Jawab: Tes untuk pemeriksaan narkoba secara garis besar ada tes skrining rapid tes dengan teknik metode imunoassay dan tes konfirmatori dengan metode kromatografi. Untuk tes skrining rapid tes memang pengerjaan cepat dan sensitivitas tinggi tetapi kurang spesifik pada suatu zat sehingga dapat terjadi false positif. False positif dapat terjadi karena obat-obatan tertentu mengandung rantai kimia yangg mirip dengan narkotika yang mungkin terkandung dalam sampel pemeriksaan. Sehingga jika didapatkan hasil positif pada pemeriksaan rapid tes maka dapat dilakukan uji konfirmasi terhadap sampel yang sama dengantes kromatografi sehingga didapatkan hasil pemeriksaan sampel yang lebih spesifik. Untuk pertanyaan kedua, tes skrining urine dengan metode rapid tes jika didapatkan hasil positif tidak bisa langsung didiagnosa penyalahguna narkotika karena metode rapid tes mudah terjadi false positif sehingga bila memang diperlukan pemeriksaan konfirmasi terhadap sampel yang sama dan juga wawancara anamnesis dan pemeriksaan oleh petugas medis. Gunting di sini

KUPON KONSULTASI

Banjir di wilayah Benowo Babat Jerawat, Jetis Wetan, Kendangsari, dan Tenggilis Timur Dalam.

Surabaya, Memorandum Hujan yang mengguyur kota Surabaya sejak Sabtu (8/10) malam hingga Minggu (9/10) dini hari membuat sejumlah wilayah di Kota Surabaya kebanjiran. Salah satunya di kawasan jalan Tenggilis Timur Dalam RT 03/RW 01, Kelurahan/Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Kondisi ini, terjadi karena sejumlah rumah pompa tidak lagi mampu menguras bajir. Banjir yang terjadi di wilayah Tenggilis Timur dalam tersebut, disebabkan meluapnya air sungai Tenggilis, setelah hujan turun semalaman. Daya tampung sungai yang membujur dari timur ke barat ini, tak muat hingga air meluap menggenangi permukiman warga.

“Waduh, pagi-pagi subuh sudah kebanjiran karena hujan semalam,” kata Wahyu, salah satu warga Tenggilis Timur Dalam yang rumahnya terendam banjir hingga setinggi lutut, Minggu (9/10). Menurut Wahyu, banjir yang terjadi di wilayahnya tersebut dikarenakan luapan

air sungai ketika intensitas hujan cukup deras atau lama. Daya tampung sungai tidak mencukupi dan airnya meluber. Air akan surut selama sekitar 3-5 jam tergantung ketinggian genangannya. “Gara-gara air banjir masuk rumah, terpaksa nanti nunggu surut baru baru bisa nguras dan bersih-bersih,” ujar bapak dua orang anak ini. Wahyu berharap sungaisungai dan selokan di area Kelurahan Tenggilis dilakukan pengerukan dan pembersihan karena masih banyak endapan dan sampah. Selain itu juga Bersambung ke halaman 14

FOTO: MEMORANDUM/TRI KARYONO

M Tumpukan karung berisi bekas galian di jalan Nias

engantisipasi hujan dan ancaman banjir, petugas Dinas PU Binamarga dan Pematusan Pemkot Surabaya melakukan pengerukan gorong-gorong atau saluran air di sepanjang jalan Nias, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng. “Daerah sini sejak dulu, hujan sedikit saja sudah tergenang airnya,” kata Misdi warga setempat, Minggu (9/10). Pantauan dilapangan,

sepanjang jalan Nias dekat rel Kereta Api (KA) sisi utara, dikeruk dengan menggunakan tenaga manusia. Hasil dari pengerukan saluran ditumpuk diatas bahu jalan seperti yang terlihat kemarin. Selama ini memang salurannya mampet dan airnya menggenang tidak lancar, imbasnya saat hujan turun saluran tidak mampu menampung air dan membuang ke arah sungai hingga mengakibatkan banjir. (yon)

FOTO: MEMORANDUM/MUCHLIS

Saluran Air Jalan Nias Dikeruk

Rekrutmen Komisaris Surya Artha Gagal Surabaya, memorandum Rekrutmen direksi dan dewan komisaris PT BPR Surya Artha Utama (SAU), gagal total. Padahal rekrutmen tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Alhasil BUMD mi-

Khalid

lik Pemkot Surabaya ini, informasi, rekrutmen yang dibuka sejak 8 April 2015 tidak ada peminatnya. Sampai akhirnya masuk beberapa peserta dan saat dilakukan fit dan proper test , peserta banyak mengundurkan diri. “Jadi peserta seleksi mengundurkan diri semua. Menurut informasi, mereka enggan melanjutkan karena beban yang dipikul cukup berat ditambah lagi kemungkinan ada tekanan dari birokrasi dan legislatif,” tegas sumber Memorandum

di Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya. Ketika dikonfirmasi kepada Kabag Perekonomian Khalid, membenarkan kondisi yang ada. Hanya saja mereka mengundurkan diri bukan karena adanya beban dan tekanan. Namun mereka mengundurkan diri karena tidak memenuhi persyaratan. Seperti untuk dirut harus memiliki sertifikat mengenai perbankan. “ Jadi peserta rekrutmen baik untuk jabatan di direksi maupun di komisaris, kondisinya sama. Mereka mengundurkan diri karena tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh tim seleksi,” katanya. Disinggung soal jumlah peserta, Khalid mengatakan untuk komisari berjumlah 6 orang dan direksi sebanyak 6 orang. Mereka semua mengundurkan diri karena tidak memenuhi persyaratan. “Kami akan melapor ke Wali Kota soal ini. Harapannya bisa dilakukan rekrutmen lagi,” tegasnya. Untuk diketahui beberapa pesyaratan yang harus dipenuhi pelamar BPR milik Pemkot Surabaya adalah calon dewan komisaris dan calon direksi diutamakan bertempat tinggal di Surabaya. Selain itu pendidikan formal paling rendah setingkat diploma tiga. Calon dewan komisaris dan direksi harus memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau lembaga jasa keuangan non perbankan paling singkat selama 2 (dua) tahun. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan BPR yang sehat paling singkat selama 2 (dua) tahun. Calon dewan komisaris dan direksi wajib memiliki sertifikat kelulusan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi profesi. (udi)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 14

SEPUTAR SURABAYA

Pusat Anak Tirikan Pasar Tradisional Kota Surabaya Tak Dapat Kucuran Anggaran Revitalisasi FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

Surabaya, Memorandum Pemerintah pusat mengucurkan triliuan rupiah untuk revitalisasi pasar tradisional. Sayangnya anggaran tersebut sama sekali tidak mengucur ke pasar tradisional yang ada di Surabaya.

Shobikin bersama pengurus DPW PSI Jatim.

PSI Tak Percaya Politisi Lama Surabaya, Memorandum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak merekrut dan tidak percaya terhadap kemampuan politisi lama, yang selama ini, malang melintang di partai praktis. PSI menjadi satu-satunya parpol yang lolos verifikasi dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), meninggalkan Partai Idaman, Partai Beringin Karya, Partai Rakyat Berdaulat dan Partai Kerja Rakyat Indonesia. PSI mentarget mendapat dukungan 7 persen suara saat pemilu 2019 mendatang, jika parpol seumur jagung ini lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua DPW PSI Jawa Timur, Shobikin menjamin semua politisi yang duduk dikepengurusan parpol yang baru berdiri dua tahun lalu ini, merupakan wajah baru di dunia politik praktis. “Saya menjamin mereka (pengurus PSI) merupakan wajah baru. Karena memang, PSI tidak merekrut

politisi lama masuk distruktur partai,” tandas Shobikin di kantor DPW PSI Jawa Timur, Minggu (9/10) siang. Lanjut Shobikin, kepengurusan PSI sudah ada di 38 kabupaten/kota dan 458 pengurus DPC di seluruh Kecamatan se Jawa Timur. “Total pengurus di Jawa Timur saat ini, ada 1.214 orang,” terang dia. Sebagai partai politik baru, PSI lanjut Shobikin tidak melakukan deklarasi untuk show kekuatan secara langsung. Ia beralasan, kegiatan deklarasi menghabiskan banyak anggaran, dan dinilai tidak terlalu efektif. “Selama dua tahun, kader PSI bekerja keras, tanpa memperdulikan cibiran dan ledekan,” urai dia. Sebagai partai politik anak muda, PSI digawangi oleh kader muda yang sangat minim pengalaman politik praktis, tinggal menunggu verifikasi KPU untuk ikut pemilihan umum (pemilu). (day)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Moh. Ardi Prasetyawan mengatakan anggaran revitalisasi pasar ini merupakan program pemerintah pusat untuk menjadikan pasar tradisional lebih baik. Harapannya pembeli kembali ke pasar karena sudah tertata dengan baik dan tidak becek. Hanya saja program revi-

talisasi pasar sebanyak 5.000 unit yang dilakukan di seluruh Indonesia ini tidak menyentuh Surabaya. Alasannya, kondisi pasar di Surabaya masih baik dan juga dianggap pemda setempat masih mampu untuk menganggarkan sendiri pembangunan pasar. “Untuk Surabaya memang belum ada.Namun di Jatim sendiri ada beberapa

pasar yang sudah dilakuklan revitalisasi seperti di Malang, Situbundo,” jelasnya. Ia menambahkan revitalisasi pasar ini sendiri diperuntukan bagi pasar yang sudah ada. Artinya, tidak boleh untuk membangun pasar baru. Bahkan jika ada pasar lama mendapatkan anggaran revitalisasi namun untuk pandah ke lokasi baru, itu pun tak diperbolehkan. “Kami akan melakukan ketat terhadap pasar yang mendapatkan anggaran revitalisasi. Kami tidak ingin, sudah dilakukan revitalisasi malah pembelinya tak ada,”

katanya. Anggaran revitalisasi terbagai 3 kriteria. Yaitu pasar tipe A akan mendapatkan anggaran Rp 12 miliar, tipe B dapat Rp 7 miliar dan tipe C dapat Rp 5 miliar. Kriteria ini berdasarkan jumlah pedagang yang ada. Masih lanjutnya, pasar tradisional masih dibutuhkan. Di sana tak hanya sebatas transaksi namun juga interaksi sosial, Makanya dibutuhkan upaya untuk memperbaiki kondisi pasar agar citra pasar tidak seperti dulu yaitu becak dan berbau. “Pasar Oro-Oro Ombo Malang adalah pasar

DPRD Jatim Khawatir Iuran KIS Diselewengkan Surabaya, Memorandum DPRD Jawa Timur mengkhawatirkan pelaksanaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diberikan kepada masyarakat rawan penyelewengan. Pasalnya masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), masih diberi beban untuk mendapatkan KIS. BUktinya, masyarakat masih ada saja ditarik iuran Rp24 ribu/bulan. Kondisi ini, jelas rawan diselewengkan. M Rofik warga Simomulyo mengaku dirinya mengurus BPJS kelas dua dengan iuran Rp51 ribu/bulan. Namun oleh BPJS diberikan kartu KIS yang notebene dalam aturannya iurannya

ditanggung oleh pemerintah. “Waktu itu saya bayar satu Rp51 ribu/bulan. Tapi oleh pihak BPJS diminta bayar untuk keluarga saya yang notabene berjumlah lima orang. Sungguh sangat berat bagi saya,”ungkap Rofiq. Amburadulnya pelaksanaan BPJS dan KIS, Komisi E DPRD Jatim memastikan mengundang Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dan BPJS. Sesuai rencana, Rabu besok (12/10) memastikan informasi adanya masyarakat yang memegang kartu KIS namun masih dipaksa bayar iuran. Politisi Partai Gerindra DPRD

Jatim, dr Benyamin Kristianto membenarkan pelaksanaan KIS masih amburadul. Ia menuding, tidak semua pemegang KIS diaktifkan. Apalagi, muncul dugaan BPJS tak mampu membayar tunggakan, karena kondisi keuangan yang harus ditanggung sedemikian besar. “Apakah pemegang KIS benar-benar dari keluarga mampu atau miskin,” terang dr Benjamin. Dr Benjamin yang juga anggota komisi yang membidangi kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan ini, menambahkan ada kekhawatiran jika pemerintah sudah menanggung iuran KIS, kemudian disatu sisi BPJS mener-

ima iuran dari KIS. “Disini terjadi double account dan ini sebuah pelanggaran. Dan ini bisa dipidanakan,”jelasnya. Terpisah, Ketua Komisi E DPRD Jatim, dr Agung Mulyono menegaskan sebuah pelanggaran jika pemegang kartu KIS harus membayar iuran. Pasalnya dalam UU JKN disebutkan pemerintah akan menanggung iuran masyarakat miskin yang masuk dalam katagori PMKS. Karenanya kalau itu sampai terjadi berarti BPJS melakukan pelanggaran. “ Rabu besok (12/10), Komisi E mengundang Dinas Kesehatan Jatim dan BPJS terkait beberapa masalah,” tagas dia. (day)

Yatim Mandiri Peduli Pendidikan Yatim-Duafa Surabaya, Memorandum Ribuan anak yatim duaffa SD, SMP dan SMA di Jatim , sabtu ( 8/10) mendapat bea siswa dari Yayasan Yatim Mandiri. Bantuan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap donator yang sudah menyerahkan rezeki ke Yayasan Yatim Mandiri. Imam Fachrudin SE Ketua Cabang Yatim Mandiri Surabaya mengatakan,bea siswa diberikan sebagai wujud perhatian yang sudah disampaikan donatur untuk disampaikan kepada anak anak yang membutuhkan. Imam mengatakan acara yang dibertajuk ‘Inspiring muharram indonesia peduli pendidikan Yatim duaffa’ adalah untuk menghantarkan anak anak yatim duaffa menata masa depannya tanpa khawatir dengan persoalan biaya. “Anak anak yatim duaffa ini akan mendapat bantuan pendidikan utuk setiap semester. Dan akan terus dipantau setiap tahunnya. Dengan minimal nilai rapor 7,” ungkap pria

Imam Fachrudin . Setiap anak akan mendapat bea siswa beragam sesuai dengan jenjang sekolahnya, untuk SD akan mendapat Rp250.000 SMP Rp300.000 dan SMA Rp350.000 yang diberikan setiap semester. Selain itu juga ada jenjang pasca SMA, yaitu bantuan pendidikan Diploma 1. “Alhamdulillah ini sudah meluluskan 1 angkatan dan mengantar mereka juga mendapat pekerjaan,”ungkap Imam. Ini kata Imam sesuai dengan tujuan kita agar mereka punya motifasi, membanggakan orang tua, dan nantinya bisa mandiri secara ekonomi. Diakuinya memang lembaganya agak kewalahan dengan jumlah anak yatim duaffa yang ingin mendapatkan bea siswa, makanya mereka harus selalu up date dan jika ada yang layak mendapatkan bea siswa, maka biasanya menggantikan yang sudah lulus. (day)

rumah pengoperasian rumah pompa bisa dimaksimalkan. “Ya dibersihkan lah. Setiap hujan deras durasi 30 menit-1 jam an segera aktifkan rumah pompa. Mungkin plengsengan sungai bisa ditambah ketinggiannya dan dilakukan pengerukan, termasuk saluran got besar di dalam kampung kotor banyak sampah dan endapan,” pungkas pria berambut keriting ini. Dari informasi yang diperoleh, banjir juga menggenangi

beberapa lokasi di kota Surabaya, diantaranya wilayah Bendul Merisi, Jetis Wetan, Babat Jerawat, Kendangsari, Kebonsari dan Injoko dengan ketinggian mencapai 15-30 sentimeter. Di wilayah Kendangsari RW 03yang meliputi RT 1-9, Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo ini juga menjadi langganan banjir. Sebab, di wilayah kampung tersebut selokannya kecil. “Air mengalir lewat Gang

Sambungan dari halaman 13 2 ke Gang 3 ke arah Kali Rejo menuju Tenggilis. Saluran gorong-gorong kayaknya kurang berfungsi karena berada pada tempat lebih tinggi, justru air mengalir menjauhi gorong-gorong,” kata Supeno warga Kendangsari. Saluran gorong-gorong yang ada di jalan Kendangsari Gang Lebar, lanjut Supeno, posisinya paling tinggi. “Jadi air mengalir ke barat jalan dan ke timur jalan, sedang gorong-gorong ada di tengah-

tengah jalan. Harusnya ada rumah pompa di Tenggilis untuk mengantisipasi kiriman air dari Kendangsari,” pungkasnya. Sementara itu di wilayah jalan Kebonsari VI RT 05/RW 02 Kecamatan Jambangan juga terjadi genangan jika hujan turun deras. Padahal di wilayah perbatasan RW 01 dengan RW 02 sudah ada rumah pompa Jambangan Baru. “Warga berharap rumah pompa bisa difungsikan untuk

Gus Ipul Serahkan Jenazah Rizki Rizki Nur Habib kepada keluarga,” terang Saifullah Yusuf. Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini, menambahkan atas nama Pemprov Jawa Timur, serta masyarakat Jatim, turut berduka cita atas musibah ini. Dengan diserahkannya jenazah santri berusia 15 tahun tersebut maka total tujuh korban perahu tenggelam di Bengawan Solo itu telah diterima seluruh keluarga korban. Enam korban lainnya, yakni atas nama Abdullah Umar (12), M. Barikly Amry (12), M. Lujaini Dani (13), ketiganya asal Gresik, Jawa

ujarnya. Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengapresiasi kerja keras semua pihak yang ikut terlibat dalam penanganan musibah ini, antara lain pengasuh dan keluarga besar Pondok Pesantren Langitan, Tim SAR gabungan seperti BPBD Jatim, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, relawan, Wagub Jatim Saifullah Yusuf menyerahkan jenazah Rizki Nur Habib santri Ponpes Langitan yang jadi korban tenggelamnya perahu di Bengawan Solo.

Timur, Muhsin (16) asal Surabaya, M. Arif Mambruri (18) asal Bojonegoro, Jawa Timur, serta M. Afiq Fadlil (19) asal

menyedot air dari saluran sisi selatan. Karena setiap hujan saluran air yang ada di sisi selatan selalu meluber ke jalan Kebonsari Tengah hingga jalan Pagesangan perempatan pasar,” kata Puji. Terpisah, Kabid Pematusan Dinas PU Bina Marga dan pematusan Kota Surabaya, Samsul Hariadi saat dikonfirmasi Memorandum belum memberikan jawaban. SMS yang disampaikan, juga belum dibalas. (lis/udi)

Sambungan dari halaman 13

FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

Banjir Kepung Surabaya

Yayasan Yatim Mandiri menggelar acara bertema inspiring Muharram Indonesia peduli pendidikan yatim-duafa.

tradisional yang sudah tertata baik,” cetusnya. Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Zandi Feryansa mengatakan pihaknya tidak tahu jika pasar yang dikelola PD Pasar Surya atau lembaga lain di Surabaya tidak mendapatkan anggaran revitalisasi. Namun yang pasti, pasar yang dikelola PD Pasar Surya melakukan revitalisasi dari APBD 2016. “Tahun ini ada 4 pasar yang direvitalisasi. Yaitu Pasar Keputran, Pasar Kembang, Pasar Pucang dan Pasar Tembok Dukuh,” cetusnya. (udi)

Brebes, Jawa Tengah. “Korban terakhir ditemukan atas nama Arif Mambruri pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi,”

serta anggota TNI dan seluruh jajaran kepolisian. Riswan paman Rizki, mengatakan pasrah dengan peristiwa yang terjadi ini. Sejak awal keluarga sudah menerima informasi dan berharap ditemukan dalam kondisi selamat. “Tapi takdir berkata lain, dan Habib ditemukan sudah meninggal, dan kami pasrah,” katanya. (day)

SURAT PEMBACA

Macet di Manukan Hingga Benowo TIDAK tuntasnya pembangunan box culvert di saluran Banyuurip membawa masalah tersendiri bagi warga di Surabaya Barat. Kemacetan terus terjadi setiap saat dari Manukan Kulon hingga Benowo gara-gara proyek box culvert hanya sampai di Manukan Wetan. Padahal, lalulintas di sana sangat padat karena jalan tersebut menghubungkan Surabaya-Gresik. Saya berharap proyek box culvert dilanjutkan kembali. Charles. Warga Benowo Indah ANDA bisa mengirimkan Surat Pembaca atau komentar tentang kebijakan atau pelayanan publik, konten pemberitaan atau opini di SKH Memorandum. Surat Pembaca atau komentar dikirim ke SMS no 081238620301, E-mail: harian_memorandum@yahoo.com atau ke Redaksi Memorandum, Jl. Karah Agung 45, Surabaya 60232, dengan mencantumkan nama lengkap, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, disertai fotokopi atau scan identitas diri.


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

H A L A M A N 15

IKLAN PAS Properti SURABAYA

RUMAH DIJUAL

RUMAH DIJUAL

J.Rmh 10x5 PDAM,PLN 145Jt NG & Kos2an 6Kmr Penuh 7,5x14 Grsi Spd,Dapur Didlm 350Jt.Jl.Gadel Tengah I/22 H:P.Heru 085100068731

J.Tnh Uk:5x10=90Jt.Jl Paving.Tnh 6x14= 85Jt-J.Rmh 4x11=135Jt (full Kramik) Rmh 5x17=235Jt.Hub:081235285858 (p.Sawal) daerah benowo Jual Prum gria Kebraon Blok CF/3 Lt.112m2 KT3,KM2 Fas PDAM,Listrik.Tipe.45 Full Bangunan.Sdh SHM Ada Sumur Bor(Nego) Hub:085100626818 - 081252564676 J.Kav Promo DP Min 10Jt,Uk:6x13,6x14,6x 15,Lok:Ry Kacangan 100m dr Jln Ry Dermo.Lok Ry Jelaq BR Gresik 200m Dr Jl.Ry Jelaq H:081212679157/085101748193

J.Rmh Jl Kapas Madya Barat 6Lt.5,25x18,2Lt ,TMR,PLN,PAM,IMB,SHM.H:800Jt(NG) T:081331420688/085604755688 Rmh Mewah Jalan Besar Lt.635/LB.300 SHM,2LT Jl.Rungkut Asri barat 34 Sby.3,850m Hub:081233355517 Di Jual Rumah Ditengah kota Nirwana kahuripan tipe 36 L108.Sertifikat.395Jt.Tanpa perantara.Hub:085100980917.

RUMAH DIJUAL J.Rmh Hrg 1,5M Nego,Semampir barat Gg.5 No.17-C Kel.Medokan Semampir,Kel Sukolilo,Sby-Timur.SHM Bangunan 11/2 Lantai 3KT,2KM(1Kamar utama+Km dlm) Atas 1Kmr dan 1Km,Garasi Hadap Ketimur Hub:082244815545

& Angsuran bisa diatur Daerah Krian dan Bangil Tersedia Rumah subsidi pemerintah Angs. 600 rb-an STOCK TERBATAS

Rumah 6x8 = 200 jt Tanah Kav 6x12

CASH & KREDIT

DP. 70Jt

Telp. 081 252 701 602 / 089 6570 32258

PALING MURAH Gratis asuransi

WA 0812.3028.9288 79.28/09-26/10

Di Jual pu espass»06 Warna Hitam(L) Kijang Innova V diesel th»2008,Warna Hitam Metalik,Tgn 1 (W-Sda) Hub:081235568583

DP.4 Jt-an

PICK UP L300

DP 11 Jt-an

Honda karisma»2002 Cakram PGN 1 Dobel Msin Enak lengkap ori 3,6Jt.0851.0082.1235 / 0812.4970.5043

BANK

PANGGILAN NO STOP H:0852.3480.0270. Ahli Kulkas,AC,TV,Mesin Cuci.P.Air,Kipas Angin dll.Minggu Buka T:8281170

Pinjaman Tanpa Jaminan untuk karyawan PT/CVGuru/PNS.Max25Jt Syarat:Fc KTP KK & Sk Penghasilan Asli Stempel Kntr Hub:Indah 085730363389

HUB: Jl. Barata Jaya 19 No. 5 Surabaya 031-5043081 -5048607 - 085100583104 00.27/08-26/09

RUPA-RUPA

Bantu pinjamkan jaminan sertifikat,BPKB, Melayani take over Hub:081703114244

INVESTASI

MENERIMA PEMBIAYAAN KENDARAAN

INVES Hanya 50Jt Atau 75Jt saja dpt 1 unit Rmh Type 36.Daerah bangil & Krian Segera Hub:0822.3332.3808 Adam

R4,BUS,TRUCK,TRONTON Menerima Pinjaman Dana Jaminan BPKB, Proses Cepat, Bunga Ringan

HUB: PUTUT 082230960620 / 087854480258 78.17/09-27/10

38.16/09-15/10

CASH BACK UNTUK PEMBELIAN HANYA BULAN INI !!!

Rumah mau dilelang BANK Terjerat Rentenir Kredit Macet Kredit ditolak Bank Terjerat dana Talangan

BANGUNAN

Dengan hanya Rp. 250.000,- Anda mendapatkan Sulusinya 38.17.09-16/10

38.27/10-26/10

C75 = 50.000 Eceran = 52.000 C65 = 45.000 Eceran = 47.000 Reng = 22.000 Eceran = 23.000

AYLA DP 9 Jt-an XENIA DP 19 Jt SIGRA DP 19 Jt

Metal Stat = 22.000

Hub: 0812 1780 0900 38.7/10-06/11

JAMINAN BPKB Mobil dan Motor Proses Cepat 1 hari Kerja Tanpa BI CHECKING BISA TOKE OVER Hub: 085105704999- 087851395999 38.27/08-27/09

00.27/09-26/10

ALUMINIUM Class and stainless PROMO DP Minim

Kantor : Jl. Ry Simolowaru 159 Sby T. 031) 5965356 Gudang: Ry Tambak Medokan Ayu 68 Sby T.031-8783044 E-mail: amandabambang1@gmail.com

- Bunga Termurah - Bisa Cari Unit Sendiri - DPRendah - Angsuran Ringan

- Syarat Mudah & Fleksibel - Instan Approval - Unit 2005- Up - Tenor 5 Thn

Pick Up DP. 8 Jt, Teris DP 16 Jt, Luxio DP 26 Jt, GranMax D DP 22 Jt, Sirion dP. 30 Jt Proses Cepat & mudah DP. Ringan

0822.3344.0990 /0851.0142.2950

081332211135 WA / 087734111135 WA / 08153211115 38.23/09-12/10

LOWONGAN

ELEKTRONIK DICARI HARGA TINGGI BUKTIKAN!!! Cari / beli TV,LCD,LED dll T:0851.0011.0415 / 0812.3594.962 (sampai malam) AC...AC...DINGIN!!! Berkwalitas,AC Split Scond=1 Juta (05-3/4-1PK-2PK) 350 Watt.08 5100995098-0315012481 Persewaan AC.

Jln.Taruna No.7 Wage Taman Sidoarjo

031-8549567-081230911115

SENDY 082232446706 5F9DBF51

Hadi 50 Tahun Mencari teman curhat janda/wanita bebas Umur,Suku Dll.Yang penting nyambung SMS 0857.4870.8420

Mlm tabungan syariah resm ojk apli 4 jt 1 thn 30 jt uztd yusuf mansur hub 085606663483

0822.4718.5701

Jl. Kenjeran V/20 T: 081231492036

AVANZA DP. 15 Jt AGYA DP. 14 Jt CALYA DP. 19 Jt CEPAT INNOVA DP. 45 Jt PROSES & MUDA FORTUNER DP. 80 Jt Hub: 0812.3311.1938 SIENTA DP. 24 Jt WA : 0812.3311.1938

3894874 3773148

8550709 8674774 8280245 8721742 8491289 8481219

Wahyu Arsitektur Bangun baru renovasi murah & design segala rmh/Ruko Hub:081803801964/085101551964

* * * * *

AYLA DP. 10 Jt Angs. 2.021.000 AYLA DP. 6 JT Angs. 2.486.000 Sigra DP. 15 Jt Angs. 2.806.000 Xenia 1300cc DP 15 Jt Angs. 4.434.000

Jl. Karang Asem IV/47 Jl. KedindingTghBaru10/7

Jl. Taman Waru Permai A/67 Jl. Blimbing X/111 P.Candra Jl.Karang Rejo VI/25 Rungkut Mapan Sel Blok CI-1 Jemur Wonosari Lbr 65 Kutisari Indah Utr 7/48

• HONDA •

79.01/10-01/11

2/08-2/10

Dijual Rumah Perum Kedundung Indah Jl.Muria Iv Depan masjid Muria Hub: 081554223123

SURABAYA UTARA

SURABAYA SELATAN

Dicari Sopir SIM A Lam:Jl.Raya Kalirungkut No.22-A Sby

Harga Nego, Proses dibantu

79.06/09-05/10

MOJOKERTO

5930135 8792004 5039948 5023819 5025002

ARSITEKTUR

AYLA DP 12 Jt XENIA DP 15 Jt

Hub: 0821.6109.9950 / 0851.0027.5717

J.Tnh SHM Split 5x20=75Jt,Ds. Sewaluh Balongbendo-Krian,RMh SHM 5x13=175Jt Sambung rejo-Sukodono Bisa di cicil 081231417020 / 081230782610

WA. 0857.3607.0979

PU DP. 9 jt XENIA 1.3 DP. 8,5 jt AYLA DP. 11 jt G.Max DP. 19 jt

Dijamin - Harga terbaik - Kredit pasti OK - Proses cepat - Tanpa Ribet (data dijemput)

Jl. Petemon Barat 70235999 Jl. Manukan Tengah 19N/1 7405142 Jl. Adityawarman 46A 5663195 Jl. Prada Kali Kendal V/20G 7347415

Jl. Wisper Brt II Blok NN/45 Jl. Kedung Baru No. 104 Jl. Jedong I/ 20 Jl. Pucangan VII/26 Jl. Pucang Anom 41

MOTOR

79.18/09-18/10

: DP 9 Jt : DP 17 Jt : DP 11 Jt : DP 19 Jt

Tanah Gratis 20x20,Tambak Udang 10x20 Gresik dgn Menabung di koprasi kesra laba 9%/Thn 3x12 di sby H:8708227/WA 085649653702 Terbatas

RUMAH DIJUAL

085100380511

SURABAYA TIMUR

LOWONGAN

00.27/09-26/10

Informasi Hubungi 082139577575-085101177660

PU XENIA 1.3 AYLA G. MAX

Tnh Dijual Sdh di Apit Rmh+Urukan,Ukr 5x12 Leter C,Hrg 162Jt Nego.Bulak Setro utara 2-A Sby (Kenjeran) Hub:081353008626

SURABAYA BARAT

Jl. Simolawang I/82 Sby

BIRO JODOH

Kredit KTP Luar Kota, Kost bisa dilayani

T.120SS

Jual Cepat Tanah Uk:3x13m,Tambak Wedi Lebar I/J Suramadu Hub:081.332.020.898

SIDOARJO

38205709 3573859

Putri 31Th Cantik Menarik Kulit Bersih,Janda 1 Anak,Krja Swasta,Cari Suami Yg Jujur,Setia,Brtanggung jawab,Hanya yg serius Hub:0822.5790.1677

MOTOR BEKAS + BARU Segala Merk Sport & Bebek MITSUBUSHI MOTOR

TANAH DIJUAL

Jual Tnh SHM Bangsal Mejoketo L.1960m2 BU Hrg.425Jt (Nego) Hub:082115066999081332224306

Jl. Wonorejo I/63 5460513 Jl. Jetis Kulon I/32 8289784 Jl. Kembang Kuning 91 5636334 Jl. Simo Gunung Baru 24 5685065 Jl. Ngagel Dadi III/1 08819504155 JL.Manyar Sabrangan 9i/94 70241128 Jl. Semampir Kelurahan 39 0315920722

Jl. Lebak Rejo 34 Jl. Rembang Sel 41B Jl

BIRO JASA

Supra X TR»2010 Pjk Baru 8,5Jt.Nego Pacar Kembang 5/31 087703312224

Promo Datsun DP.14Jt,Gratis VR,EM,C.Jok dll.(S&KB) Disc.Trbaik.085330049534(WA)

RUPA-RUPA MOBIL

Dijual Ruko Jln.A.Yani 281-A Sby (Dpn Carrefour A.Yani Sby) Lt.65,LB75.Kamar Ada 2,KM1+Dapur Ruang Toko/Ruang Kantor,SHM Nol Jln Raya Hrg 2.4 Nego.Tnp Perantara Minat Hub:Dini Tlp/WA 081230373096-085731689355

SURABAYA TENGAH

Melayani Bor Sumur, Bor Setros,Bosr Arde/Grounding,Mesin/Manual.Hub:0857.318 6.7707/0821.3113.2269

CBR 250CC/Tiger»06(M)+Vixion»09(B)= 8.5Jt/Pulsar 200CC=8Jt/Mtc Kimco»08+»06 /RX100 Ors 100% Tlf Hp:0821.3198.3021

DP 17 Jt/Angs. 2.704.00

Gran Max 1.300 cc standart Gran Max 1.500 cc standart Gran Max 1.500 cc AC Nippon Denso (ND) Power Sterring

Jual Tnh 5x9m Bogorami Timur /gg.2 Srt Petok D,Jln 3m Paving Hub:Bogarami Timur Gg.3 No.23 081334131608

38.8/09-08/10

DAIHATSU KREDIT NEW DAIHATSU TERMURAH.Ayla DP3,9Jt. Xenia 13jt.Gak Ribet Pasti ACC.082231630005-085648744445553CA807

RUKO

LAYANAN IKLAN PAS

SURABAYA

RUPA-RUPA MOBIL - AGYA - AVANZA - YARIS- INNOVA - FORTUNER - SIENTA

Jual Rmh Berbek III-K/16 SHM 8x20m,PLN, Sumur,4KT,1KM (daerah Kos∆an) Cocok untuk Kos∆an Dkt Pabrik H:08121691979

ANEKA KEBUTUHAN

OTOMOTIF DAIHATSU

TANAH DIJUAL Jual Tanah Petok D / Sporadix Luas 8,6ha, Raya tambak langon Sby.Nanati diuruskan sampai menjadi SHM.Hrg 2.7Juta per 1m2 Hub:081330766853

00.08/10-07/11

38.30/008-30/09

MOBIL

RUMAH DIJUAL

38.Kms-mgg) 2/08-14/10

CARI Tenaga Beby Sitter Pendidikan Gratis Pengalaman & yg belum langsung kerja Hub:085748274556-087853385009082257663447 Cari tenaga baby sitter pendidikan Gratis pengalaman & yang belum langsung kerja Hub:085748274556-087853385009082257663447 Di butuhkan Wanita Umur 21Th-25Th.Untuk Club Malam.Penampilan menarik Fas Mees Hub:0822.3468.0095

ELEKTRONIK MEBEL LAPTOP HP. DLL

Dcr Karyawati Pijat Umur 20-35Th Hub:081241526620 / 0858.5388.0873 Di Cari Sgr pegawai wanita utk Rumah makan bs bungkus nasi.Hub:0821.4053.1245

SEDOT WC Jitu Ahli Sedot Saluran Air & Sedot WC Mampet,Tanpa Bongkar Kimia,Terima Kuras,Sumur,Tandon,Kolam,Sedot Wc,Borongan,Kenjeran 0315150.3330/Rungkut 0851.0877.7759 Mayjen 0851.0362.8003 CV.Mitra Sedot WC (031)8791356 (031) 8712042,085102466960-085733563184 (24 Jam Hari Minggu/Besar) ada diskon seluruh sby

(031)5922404 - (031)3893066 (031)8782440 - (031)3893077 08123509409

Galaxi Bumi Permai N2/6 Surabaya 38.20/09-19/10

Perusahaan Resmi+Terdaftar 38.18/09-17/10

SERVICE CV.TOP Ahli pendinginan AC Split Cuci 30 ,Freon 50,Bonkar/Pasang 100,Ahli Kipas,Msn Cuci,Central/Chiler,Casetta,While,Dispenser, P.Air,TV,DVD dll J/B.AC Bekas Kjrn:0315150.3333 Rkt,0851.0304.0303,Myjnd 03151503332

HOTEL ORCHID GUEST HOUSE Jl.Bongkaran 49 Sby Tlp.3550211 Room Rate Rp.180.000/Malam. Rp.100.000/6 Jam

BUTUH CEPAT u/ Kantor/ PT 75 Orang P & W * Min SMP,SMU/K-S2 U/Bagian : * Pengalaman tdk diutamakan - ADM,ACC,KEU,HRD, (Bukan Sales) * Kerja Minggu ini - Gudang, Pack, Umum PENGHASILAN : 3,8 - 5 JT + BONUS+Dll. TLP/SMS DATA Hub: 0857.3321.6221

5920876 / 085100127996 / 081242974292

( Bpk. Raffty HRD Personalia)

41.24/09-23/10

38.01/10-01/11 38.06/09 05/10

Divisi: Pabrik,Sec, Ad, Gdng P/W usia: 17-45 thn (Pensiunan) Min: SMP,SMA/Sederajat, D3, S1 Tidak Mengutamakan Pengalaman Status Tetap, bukan Kontrak Bukan Aoutcorsing/Penyalur ANDA MINAT HUB/SMS DATA DIRI (Nama,Alamat,Pendidikan,Usia)

Hub: Bpk. Budi Iswanto (Personalia HRD) Hp. 081335586439

(031) 5611001/8665686/70922999 38.20/09-19/10

38.21/09-21/10

79.27/09-26/10

79.07/10-06/11

THERAPYS KEBUGARAN Cantik-Putih-Sexy-Indo China

Tradisional Full Body Massage Untuk pegal dan capek Khusus Panggilan 60rb Hub:Farhan-081233448794 IBU MIRA AHLI Massage Urat Bisa Lulur/Masker Scrap Jamu Bisa Panggil Hub:0823.3722.3816 Pijat Capek∆ + Bekam Kering Buat Wanita 24Jam H:Didit Tlp / WA 088217696764 -NO SEXTOMMY MASSAGE KHUSUS Wanita & Pasutri,Prifasi,Terjamin,Ramah & Bersih Call To Hotel / Apartemen Hub:085.931.242.475 RADOO Putih,Tinggi,Bersih,Atletis,Body Fitnes buat Wanita & Pasutri Hub:0856.0731.1278 Bu Janda Sintal Jawa Manis Lembut Keibuan Massage Call To Hotel : 087.853.894.305 Melayani Massage Wanita Hub:Agus 081232967744

Pijat Lulur Scrab bisa Dipanggil 24Jam Hub:Wawan 0858.0694.4771 Hrg 85 Ribu

00.5/10-11/10

Fran New Massage Lelaki Jantan,Body Fitnes Ok Punya H:0838.3053.4869 Putra Massage++++ Siap Dipanggil / Ditempat 24 Jam u/ Info Call 085101165543

Call/SMS : 081217234891 38.09/10-08/11

38.27/09-26/10

41.09/09-15/10

38.29/09-29/10

Levino Atletis Massage Melayani Pria / Pasutri Ditempat/Dipanggil 085735560502

79.20/09-19/10

Room BerAC, Bersih,Pemijat Ramah Blesteran Cainese, Sexy, Cantik, Full Service, No. Asisten

Jl.Raya Sukomanunggal Jaya Komp Ruko Satelit Town Square D18 38.29/09-28/10

-

JASA KILAT,PUTUS NYAMBUNG ASMARA & PERSELINGKUHAN PIL/WIL/PACAR,Juga Aura Pemikat & Penglaris,Praktek Pakis & Dupas.Hub:(Abah To) Hp:0812.303.9275 / 0858.5297.7996 SPESIALIS JASA PELET @ PENGASIHAN Tentang Pacar,Pil/Wil,Jodoh,Kerjaan,Bisnis, Jabatan Hub:Gus Stiawan Jl.Pakis 51 Sby Hp:0822.4505.3532/0877.5165.5543 GENDAM ASMARA,Solusi Perselingkuhan, Taklukan Pacar,Hub:0812.9369.9917.Klik:W WW.kirandulawe.com

BUSANA

PARANORMAL - PENGOBATAN

Jl. Kali Kepiting Jaya 2/25 Sby

Tokcer 100% 1 jam Lancar Garansi Resmi

Membesihkan racun (tanpa operasi) bisa awet muda, penyakit apapun seluruh tubuh, migrain, kencing manis, lemah syahwat, stroke, jantung lemah, asam lambung, hernia, prostat, liver dll. Pria ,Wanita,Bayi

79.18/09-18/10

ATASI TERLAMBAT BULAN JOSS... PASTI LUNTUR Harga terjangkau

* VIAGRA USA/CIALIS * VAKUM PENIS/K.SILIKON * PROCOMIL /PERANGSANG * PENIS GETAR / MANUAL * PENIS MUTIARA GOYANG * PENIS MAJU-MUNDUR

* PENIS IKAT PINGGANG * VAGINA GOYANG SUARA * VAGINA GETAR/CENTER * CREAM /VAKUM PAYUDARA * PELANGSING /PENGGEMUK * CROW-UP PENINGGI BADAN

41.18/08-27/09

MENERIMA PESANAN : TOPI mulai Rp. 5.000 KAOS mulai Rp. 6.000,JAKET mulai Rp. 30.000,ALMAMATER Rp. 35.000,Perum Griya Karya Sedati Permai (GKSP) Blok BA No.1 RT 29 Sedati dekat Juanda

38.18/09-18/10

AHLI GIGI

41.8/09-9/10

41TM.1/09-8/10

38.29/09-29/10

Pertama dan satu-2nya kopi nikmat dengan sejuta manfaat untuk pengobatan, Asam urat, darah tinggi, kencing manis, asam lambung dll. (BPOM, Halal MUI) 41.24/09-23/10 38.10-09-09/10

Ilmu/Ajian ≈Lampai Lumpuh∆ Kelebihan Ilmu Ini Sehebat Apapun Ilmu Lawan Hanya dgn Ditatap lumpuh lunglai & Seampuh Apapun Senjata Lawan akan tawar.Minat Hub:083831056189

38.4/10-3/11

38.16/09-15/10

PARANORMAL AHLI RAMAL KARTU CKI,JITU BISA BACA NASIB,RMH TANGGA,JODOH,BISNIS,DLL. DTNG LANGSUNG KE IBU RINA! JL.KEDUNGSARI MASUK SAMPING KANAN GIANT SURABAYAN 3/34 T.0315490592/081229729706 (Tidak terima SMS)

Jam: 07.00 s/d 21.00

HP. 081254557089

PENGOBATAN FASDHU Mengatasi berbagai Macam Keluhan Stroke,Diabet,Jantung Koroner ,Lemah Syahwat,Gagal Ginjal,Dll.Hub:0812 3355 7839

38.4/10-04/11

JOY Muscle Massage+++ untuk panggilan 24 Jam Go Hub:085102165650

40.08/09-13/10

Djoko LELONO Ningrat Mengobati jantung kor oner,Mata,Urat kecepit dll.Juga Mandi membuang sial dan Ruwatan.Hub: 081357505056.

41.TM09/09-15/10

00.30/09-29/10

Putra Massage++++ Siap Dipanggil / Ditempat 24 Jam u/ Info Call 085101165543

41.14/09-13/10 41.14/09-14/10

40.23/09-22/10

38.25/09-24/10

EXSCUTIVE CLASS SURABAYA Totok Kejantanan pria, massage, lulur, totok wajah, bod scrub, (cantik,semok, arab, montok) NO SMS 00.14/09-13/10 41.6/09-12/10

38.21/09-20/10

38. 21/9-20/10

Diadakan pelatihan aji tapak sesontengan penyembuhan kilat tanpa obat budaya BaliWarisan leluhur nusantara sembuh dengan sentuhan +Ucapan yg niat dan tulus mengaktifkan DNA+ Darah+Organ dalam + Sel+Otot+daging +syaraf +tulang pulih seperti sedia kala

Mengobati Hernia Tanpa Operasi. Cocok dipakai olahragawan & Pekerja Berat untuk Pencegahan. Baik digunakan sebelum/sesudah operasi !! Sedia Obat Paasutri & Alat Bantu P/W

HUB: ZHU FU SHOP

Pendaftaran SMS WA 082232205324 (Tyagraj)

082244452417 / 085784699917 38.06/10-06/11

41.3/08-31/09

PASANG IKLAN PAS 081332224306 085101994897 083830506366 081330371927

Candi Lontar Kulon 45M Surabaya 38.21/09-21/10

38.06/10-06/11

20/09-19/10

38.23/09-22/10

38.08/10-08/11


SENIN PON , 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 16

PROBOLINGGO MELIPUTI WILAYAH KOTA/KABUPATEN PROBOLINGGO. KABIRO: Nur Wahyudi. WARTAWAN: Richard De Nre, Happy Lailatuansyah, M. Hisbullah Huda, Yusron Fuadi

Ketel Tahu Meledak, 4 Rumah Hancur, 3 Kritis Penetapan Desa Rangkang sebagai desa bersih narkoba yang dilakukan Wakapolres Probolinggo Kompol Hendy Kurniawan.

Rangkang Ditetapkan Jadi Desa Bebas Narkoba Probolinggo, Memorandum Narkoba sudah melanda ke keseluruh lapisan masyarakat. Bahkan tidak jarang terjadi banyak korban meninggal dunia karena pengaruh penyalahgunaannya. Indonesia sedang dalam keadaan darurat Narkoba. Karena itu, semua pihak harus berjuang bersama-sama perang melawan narkoba. “Melawan narkoba tidak hanya bergantung dengan aparat penegak hukum untuk membawa para pelaku-pelaku penyalahgunaan ke penjara. Masyarakat juga harus melawan kejahatan ini,” ujar Wakapolres Probolinggo, Kompol Hendy Kurniawan. Dalam memerangi segala bentuk penyalahgunaan narkoba, Polres Probolinggo membentuk percontohan desa bebas narkoba di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan yang dipelopori Satuan Binmas Polres Probolinggo ini, bertemakan Desa Kawasan Berbasis Pondok Pesantren Bebas Dari Segala Jenis Peredaran Narkoba. Hadir dalam acara tersebut Wakapolres Probolinggo Kompol Hendy Kurniawan, Forpimka Kraksaan, Kapolsek jajaran Polres Probolinggo, anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa, Lurah dan Kepala Desa Kecamatan Kraksaan, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Kraksaan. “Desa Rangkang ini sendiri dipilih sebagai salah satu desa bebas narkoba karena di wilayah ini merupakan kawasan pondok pesantren,” tandas Hendy. Dikatakan, masyarakat Desa Rangkang sendiri sangat antusias dengan dibentuknya desa bebas peredaran narkoba dan memahami tentang bahaya penggunaan narkoba. “Kami selain memberikan pesan-pesan kamtibmas, juga memberikan bantuan berupa peralatan siskamling kepada Kepala Desa Kraksaan, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar dalam menjaga keamanan di lingkungannya,” ucapnya. Terpisah, salah satu tokoh agama, KH. Hofil Hasyim, mengatakan, pihaknya sangat bangga desanya menjadi pembuka program desa bebas narkoba. Didaulatnya menjadi desa anti narkoba merupakan beban moral yang cukup berat, namun ini merupakan tantangan dan penghargaan supaya desanya benar-benar bebas dari narkoba, sehingga menjaga nama baik desa selalu ditekankan dan ditegaskan kepada seluruh warganya agar warganya tak ada satupun yang tersangkut karena kasus barang haram itu nantinya. “Didaulat jadi desa bebas narkoba bukanlah hal yang mudah, soalnya kami harus bekerja keras memastikan tidak ada satu wargapun yang menggunakan atau mencoba-coba mau menyentuh barang haram yang merusak generasi itu, makanya kegiatan pengawasan juga masuk dalam daftar kami setiap waktunya,” tuturnya. Tak hanya itu, penyebaran narkoba sudah sedemikian parahnya menimpa semua kalangan, tidak hanya orang tua, pemuda hingga anak-anak usia sekolah yang tidak disangka akan menggunakan pun bisa melakukannya, makanya pihak desa selalu melakukan persiapan dan selalu mengawasi gerak gerik pendatang yang masuk ke kawasan desa. “Biasa barang haram itu ada yang memasoknya, jadi setiap warga kami minta bekerjasama dengan intensif mengawasi apapun yang dilakukan warga lainnya di desa apakah ibuibu rumah tangga, orang tua hingga pemuda pemudi semua diawasi termasuk orang-orang yang berdatangan ke desa, jangan sampai kami kecolongan dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab untuk merusak generasi kami didesa sebawang ini,” kata KH. Hofil Hasyim. Desa bebas narkoba yang didaulat Polres Probolinggo, lanjut KH. Hofil Hasyim, menjadi pembuktian untuk menjaga nama baik Desa Rangkang. “Kami akan melakukan berbagai pengawasan dan memastikan warganya tidak ada yang menyentuh narkoba jenis apapun sehingga bersama-sama menjaga agar generasi muda dapat menjadi generasi penerus yang bersih kedepannya,”paparnya. (mhd)

Tempat produksi tahu porak poranda

Probolinggo, Memorandum Tiga orang kritis, dan empat rumah rusak, akibat ketel tahu meledak, Ahad (9/10) petang. Rumah pemilik pabrik tahu, Mustofa di Dusun Watu Gajah, Desa Sambirampak Lor, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, mengalami kerusakan paling parah. Hancur tak berbentuk. Begitu pula dengan tiga rumah tetangganya, yang berada tepat di kanan-kiri rumahnya. Informasi yang berhasil dihimpun Memorandum, saat produksi tahu, salah satu pekerjanya lupa membuka penutup ketel tahu dari baja, berdiameter satu meter, setinggi dua meter. Akibatnya, uap yang tertampung dalam tabung itu, tertahan. Hingga akhirnya tabung tidak kuat lagi menahan tekanan, dan meledak. Kerasnya ledakan, membuat ketel itu terlontar sejauh tiga meter dari lokasinya semula. "Tidak jelas bagaimana mulanya, tiba-tiba ada ledakan. Saya kira suara petir yang

menggelegar, tapi ternyata ketel itu yang meledak," kata salah satu warga, Shodiq. Ledakan ketel itu pun, memporak porandakan rumah tersebut, sekaligus tiga rumah lainnya yang berdekatan dengan rumah naas tersebut. Sementara itu, tiga korban dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Rizani Paiton. Mereka adalah Darmo Supandi (56), Suwarni (57), dan Sakdullah (27). Seluruhnya merupakan karyawan pabrik tahu yang baru berdiri sebulan terakhir ini. Kerugian material akibat insiden ini,

sekitar 150 juta rupiah. Beberapa saat kemudian, Satreskrim Polres Probolinggo, mendatangi lokasi kejadian. Ditemui di lokasi, Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Harianto Rantesalu mengatakan, dugaan sementara penyebab kejadian ini, akibat human error. Dimana salah satu karyawan home industri tahu ini, lupa membuka penutup ketel. Sehingga uap menumpuk, dan menyebabkan tekanan tinggi, hingga meledak. “Tapi masih kami selidiki lebih lanjut. Sementara TKP kami amankan, dengan memasang garis polisi. Keterangan lebih lanjut, masih belum dilakukan karena pamilik rumah, Mustofa masih syok,” terang Kasatreskrim. Insiden inipun mengundang simpati warga sekitar, mereka berbondong-bondong datang untuk melihat dari dekat, lokasi kejadian. (py)

Lapan Ambil Pecahan Roket Falcon di Probolinggo Probolinggo, Memorandum Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melalui Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan menyatakan, benda yang jatuh dilangit Pulau Gili, Kecamatan Suberasih, Kabupaten Probolinggo, merupakan pecahan roket Falcon 9. Roket tersebut merupakan pendorong yang digunakan untuk meluncurkan satelit komunikasi Jepang JCSAT16 pada 14 Agustus lalu, yang diluncurkan Space X United State America (USA). “Pecahan roket Falcon 9 ini merupakan objek sampah antariksa pertama yang jatuh di wilayah Indonesia. Sampai saat ini Lapan telah menerima dan menyimpan tiga objek sampah antariksa yang jatuh di Sumenep Madura. Sekarang tambah

satu yang jatuh di Pulau Gili,” ujar Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan, Dian Yudha Rudianto, kepada wartawan, di Mapolres Probolinggo Kota, Ahad (9/10). Dian Yudha Rudianto mengatakan, sampah antariksa sebelumnya juga pernah jatuh di wilayah Indonesia. Seperti bekas tabung bahan bakar roket Rusia yang jatuh di Gorontalo pada 1981 silam. Objek kedua adalah bekas tabung bahan bakar roket Rusia yang jatuh di Lampung pada 1988, sedangkan objek ketiga adalah pecahan roket Cina yang jatuh di Bengkulu pada 2003. “Jatuhnya beberapa benda antariksa tersebut tersebar di beberapa titik di Pulau Giligenteng dan Pulau Giliraja, Sumenep, tepat pada tanggal 26 September 2016. Benda-

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan langsung membawa pecahan roket Falcon 9 dari Mapolresta Probolinggo.

benda tersebut menimpa rumah, kandang sapi, dan peraian sekitar Pulau Giliraja. Sedangkan dipulau Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tepat tanggal Jum’at (7/10),” tandasnya. LAPAN sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan penerbangan dan antariksa, merespon dengan cepat terhadap peristiwa tersebut. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan langsung mengambilnya di Mapolres Probolinggo untuk diteliti. Sesuai dengan amanat UU No 21 Tahun 2013, tentang Keantariksaan, Pasal 59, disebutkan bahwa untuk tujuan keamanan dan keselamatan, serta kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, setiap benda antariksa yang jatuh di wilayah kedaulatan dan wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib diserahkan kepada lembaga yang berwenang mengelolanya. Sehingga Kapolres Probolinggo Kota menyerahkan 1 benda jatuh yang telah ditemukan di wilayah Pulau Gili, berupa satu panel kepada pihak LAPAN. “Jika benda jatuh antariksa tersebut milik asing, maka LAPAN akan menindaklanjuti sesuai dengan perjanjian internasional yang berlaku,” papar Dian Yudha Rudianto.(mhd).

Pemkot Probolinggo Pilih Kasih Bosda GTT Negeri Cair, GTT Swasta Nunggak 10 Bulan

Aksi GTT menuntut haknya.

Probolinggo, Memorandum Sedikitnya 1.331 guru tidak tetap (GTT) di lembaga swasta Kota Probolinggo, mengeluh. Selama 10 bulan terakhir, mereka belum menerima honor bosda (bantuan operasional sekolah daerah) dari Pemkot Probolinggo. Sementara bosda untuk GTT sekolah negeri, sudah cair. “Sampai sekarang belum ada honor GTT yang dicairkan selama 10 bulan. Padahal GTT yang di lembaga negeri sudah cair, karena anggarannya melekat di Dinas Pendidikan,” ujar Ketua Forum Komunikasi Sekolah Swasta (Forkoss), Sujono, Ahad (9/10). Sujono mengatakan, Pemkot Probolinggo pilih kasih tehadap GTT di lembaga swasta. Hal itu telah disam-

paikan kepada Dinas Pendidikan, DPRD, Ketua-Ketua Partai Politik (Parpol), sampai Walikota sendiri lewat surat. “Barangkali ada yang terbuka pintu hatinya,” tandasnya. Menurut Sujono, honor GTT di lembaga negeri melekat di Dinas Pendidikan. Sedangkan bagi GTT di lembaga swasta, anggarannya melekat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) berupa dana hibah kepada lembaga tempat GTT mengajar. Sebagai penerima hibah, lembaga telah mengajukan proposal pengajuan kepada walikota. “Proposal sudah masuk sebelum tahun 2016. Bahkan proposal untuk tahun 2017 juga sudah masuk. Tapi belum ada realisasi. Jika tak ada lagi perhatian, kami berencana

melakukan demo pertengahan bulan Okteber ini,”jelas Sujono. Keluhan GTT swasta ini, mendapat tanggapan Ketua Komisi A, DPRD Kota Probolinggo, Ali Muhtar. Pihaknya sudah mengingatkan di beberapa pembahasan, baik itu pembahasan komisi maupun badan anggaran (Banggar). “Kami meminta agar Bosda paling akhir bulan Nopember 2016 harus segera dicairkan. Apalagi sudah dibicarakan di internal Dispendik. Jika tidak ada kepastian, kami akan angkat lagi di Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB),” tegasnya. Disisi lain, lanjut dia, Fraksi PKB tidak ingin ada dikotomi antara sekolah negeri dan swasta karena merujuk Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2015 tentang sistem penyelenggaraan pendidikan tidak ada lagi diskriminasi sekolah. “Yang kami tahu dari beberapa sumber, kuncinya ada di Walikota Hj. Rukmini untuk mencairkan dana Bosda tersebut,”ucap Ali Muhtar. Dihubungi via telpon, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Rey Swugtya, tak memberi jawaban. Beberapa kali dihubungi, tak diangkat. (mhd)

Pemkab Ajak Petani Gunakan Pupuk Organik Probolinggo, Memorandum Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih pada penggunaan pupuk yang ramah lingkungan. Demi mewujudkan hal tersebut, masyarakat diberi pelatihan pembuatan pupuk organik. Kegiatan yang digelar di RM Rahayu Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih ini, diikuti 80 peserta. Mereka terdiri dari kelompok tani di Kecamatan Sukapura, Lumbang, dan Kecamatan Tongas serta Koordinator BPP dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Kasubbid Pelestarian Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam BLH Kabupaten Probolinggo, Sugeng Hariyono mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi ketergantungan petani dalam pemakaian pupuk kimia yang semakin mahal dan langka. “Disamping juga mengurangi dan mengendalikan pencemaran lingkungan aki-

Menggunakan pupuk organik, hasil lebih baik.

bat pembuangan limbah kotoran ternak dan limbah cair tahu. Serta, meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan,” katanya. Sementara Kepala Bidang Pelestarian dan Pengendalian Lingkungan BLH Kabupaten Probolinggo, Hendri Priyanto mengungkapkan pemakaian pupuk kimia secara terus-menerus dan berlebihan menyebabkan unsur hara di dalam tanah semakin berkurang. Akibatnya tanah semakin bergantung pada pupuk kimia. “Hal tersebut tentunya akan

berdampak kepada penurunan kualitas produk, tingginya residu pestisida dan yang tidak kalah penting adalah gangguan ekosistem dan pencemaran lingkungan,” ungkapnya. Menurut Hendri, Kabupaten Probolinggo memiliki bahan baku pupuk organik yang sangat besar dan belum termanfaatkan secara optimal, baik yang berasal dari biomassa maupun kotoran ternak dan air limbah tahu. “Selain biaya pembuatannya yang sangat murah, juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang semakin mahal dan langka,” pungkasnya. (wn/yd)

Pembangunan Simpang Lima Gladak Serang (1)

Sempat Mangkrak, Dana Miliaran Menguap PEMBANGUNAN simpang lima Gladak Serang, Kelurahan Kanigaran, Kota Probolinggo, sejatinya dimulai sejak Walikota HM Buchori, antara tahun 2012-2013. Gembar-gembornya, simpang lima Gladak Serang akan menjadi simbol baru bagi Kota Probolinggo. Sentuhan arsitektur modern dengan dukungan teknologi pada bangunan fisiknya, akan menjadi pemandangan yang bagus. Tapi apa yang terjadi kemudian? Proyek justru mangkrak. Anggaran miliyaran rupiah seperti menguap begitu saja, tak ada artinya. Kondisi tersebut memunculkan spekulasi,

proyek tak direncanakan secara matang. Bahkan, bisik-bisik dari rekanan, ada kesalahan kontruksi sehingga menyebabkan pembangunannya mangkrak. “Itu kesalahan perencanaan. Desain konstruksinya nggak jelas. Box culvert yang besar itu nggak ada penahannya. Cuma sesek (ayaman bambu). Mana bisa kuat, lamalama ambles juga,” ujar salah seorang rekanan kota. Menurutnya, sebelum box culvert dipasang, ada paku bumi atau penahan beton sebagai penyangga yang mesti dipasang. Sehingga kemungkinan terjadi ambles karena lalu lalang kendaraan

Box culvert Gladak Serang sebelum dibongkar.

besar dapat dihindari. Namun kenyataannya tidak demikian. Lama-lama, box culvert mi-

ring, tidak presisi. Dan, kelanjutan pembangunan simpang lima ini, baru

dilaksanakan pada periode Walikota Hj Rukmini, 2016. Yang pertama dilakukan pihak rekanan pada pembangunan lanjutan ini adalah justeru membongkar box culvert. Semua yang sudah terpasang, diangkat lagi. Pembongkaran ini seakan menegaskan bahwa konstruksi awal simpang lima memang benar terjadi salah perencanaan. Pembangunan yang sekarang berjalan adalah pemasangan tiang pancang dari beton sebagai penahan box culvert. Dengan begitu, konstruksi bangunan akan kuat. Pertanyaannya, mengapa pembangunan tahap pertama

beberapa tahun lalu itu tidak ada tiang pancangnya? Apakah DPU sudah menghitung secara detil masalah kontruksi tersebut sehingga tak memerlukan tiang pancang beton. Salah seorang aktifis LSM dari Format Jatim Sarful mengatakan, pembangunan yang perencanaannya, katakanlah salah, maka proyek itu berpotensi merugikan keuangan negara. Sayangnya, selama beberapa tahun berjalan, tidak ada evaluasi atau bahkan sanksi terhadap adanya kesalahan itu. Dewan pun kurang bertaji dalam mendorong pelaksanaan pembangunan yang akuntabel dan tranparan.(yud/bersambung)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 17

JEMBER RAYA-LUMAJANG KEPALA BIRO: Choiri Kurnianto, SH. WARTAWAN: Edi Winarko, Ulum Subekti, Rifai, Marjuni, Yuyun NW. ALAMAT: Jl. Dr Soetomo V/110 Jember. CP: 085335103739

Pemkab Lumajang Harus Serius Tangani Penambangan Pasir Lumajang, Memorandum Aliansi Masyarakat Pencinta Lingkungan (Ampel) Lumajang mendesak para institusi untuk terus menegakkan supremasi hukum khususnya penambangan pasir Lumajang. Ketua Aliansi Masyarakat Pencinta Lingkungan (Ampel) Lumajang Arsat subekti menyesalkan adanya carut marutnya penanganan penambangan pasir di Lumajang. Sejauh ini sanksi yang telah dilakukan oleh para penegak hukum di Lumajang sangat lemah dan kurang cermat. Kondisi demikian dibuktikan dengan berbagai macam penanganan pasir di Lumajang yang telah dilakukan oleh para penegak hukum. Kondisi demikian seharusnya menjadi perhatian serius semua pihak untuk menindaklanjuti berbagai macam persoalan penambangan pasir di Lumajang. “Penanganan penambangan pasir di Lumajang sejauh ini masih sangat lemah dan kurang cermat. Seharusnya semua pihak yang terkait serius dalam menangani persoalan penambangan pasir di Lumajang,” paparnya, Minggu (9/10). Institusi penegak hukum harus bisa menyelesaikan setiap persoalan demi penegakan supremasi hukum yang ada di Lumajang, khususnya menyoal penegakan hukum. Jika memang ada yang menyalahi aturan seharusnya ditindaktegas. (kbrn)

Kemen PAN Apresiasi Polres Situbondo Situbondo, Memorandum Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN RB) Prof DR Hj Diah Natalisa, MBA saat berkunjung ke kolam budi daya ikan air tawar dan perkebunan pohon pepaya di Polsek Kota mengatakan, inovasi perkebunan dan perikanan yang digagas Kapolres Situbondo AKBP. Puji Hendro Wibowo SH, SIK, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya, patut mendapat apresiasi. Sebab, inovasi atau trobosan yang digagas Kapolres Situbondo, unik dan berbeda dengan polres-polres yang ada di Indonesia, Sabtu (8/10). Inovasi yang dilakukan Kapolres Situbondo, menurut Diah Natalisa, sangat unik. “Jika polres-polres di seluruh Indonesia memacu inovasi di bidang IT, tapi di Polres Situbondo justru inovasinya dilakukan dengan cara mengembangkan koperasi, perkebunan dan perikanan. Ini menurut saya unik dan patut mendapan apresiasi,” terangnya usai menebar benih ikan air tawar dan penanaman pohon pisang di Polsek Kota, Desa Kalibagor, Kecamatan/Kabupaten. Situbondo. Tidak hanya itu, Diah Natalisa yang didampingi Sekpri Tim Ahli Wakil Presiden RI, Reza Fahlevi berharap inovasi atau terobosan yang dilakukan Kapolres Situbondo bukan saja bisa diikuti oleh polres-polres di Jatim maupun di seluruh Indonesia, melainkan institusi lainnya juga bisa melaksanakan inovasi seperti ini. Karena jika usaha ini berhasil, sudah barang tentu akan bisa mensejahterakan anggotanya dan akan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di sekitar pembudidayaan ikan air tawar maupun perkebunanan milik Polres Situbondo tersebut. “Saya berharap institusi lainnya bisa meniru yang digagas Kapolres Situbondo,” harapnya. Lebih lanjut, Diah Natalisa mengatakan, pemanfaatan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi produktif yang telah dilakukan Polres Situbondo ini merupakan hal yang baik, lebih-lebih masyarakat yang ada di sekitarnya merasakan manfaatnya. “Inovasi ini menurut saya perlu direkomendasikan dan direalisasikan serta direflikasi di tempat lainnya. Sebab, inovasi seperti ini, jika berkembang maka dampaknya bisa dirasakan anggotanya dan akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggotanya pula,” pungkasnya. Kapolres Situbondo AKBP. Puji Hendro Wibowo mengatakan, inovasi pengembangan usaha koperasi, perkebunan dan perikanan merupakan buah pemikiran bersama yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. “Jika kita mau memanfaatkan lahan-lahan yang ada di seluruh polsek se Kabupaten Situbondo secara maksimal dan terus bekerja keras, maka lahan yang ada itu, selain akan bermanfaat untuk lingkungan sekitar juga n bisa dirasakan manfaatnya bagi anggota. Misalnya, jika lahan tersebut ditanamai sayur mayur, maka anggota yang ada di polsek setempat tidak perlu mengeluarkan uang untuk belanja sayur mayur tersebut, hanya tinggal petik kemudian dibawa pulang,” ujarnya.(eru)

Apel pasukan pengamanan pilkades.

1.029 Pasukan Gabungan Amankan Pilkades Situbondo, Memorandum Apel penggeseran pasukan pengamanan pilkades yang melibatkan 636 anggota Polres Situbondo, 100 anggota Brimob Jatim, 31 anggota Polres Banyuwangi, 31 anggota Polres Bondowoso, 31 anggota Satpol PP, 31 anggota TNI Kodim 0823 dan 100 anggota Linmas yang berlangsung di halaman depan Mapolres Situbondo, dipimpin Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, SH, Minggu (9/10). Apel yang dipimpin Bupati Dadang ini bertujuan untuk pengamanan pilkades di 17 desa dan 14 kecamatan. “Untuk pengamanan pilkades, kita terjunkan 1.029 personel gabungan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kondisi kamtibmas saat pemilihan kepala desa berlangsung,” jelas Dadang. Lebih lanjut, Dadang mengatakan, untuk tanggung jawab keamanan secara teknis menjadi kewenangan Kapolres Situbondo yang dibantu oleh Kodim 0823. “Untuk mengantisipasi kerawanan dalam pelaksanaan pilkades, maka tim gabungan disiapkan untuk berjaga-jaga,” katanya. Kapolres Situbondo AKBP. Puji Hendro Wibowo SH, SIK mengatakan, apel penggeseran pasukan pengaman pilkades dengan sandi operasi Mantab Rengganis 2016 yang dipimpin oleh Bupati Situbondo itu, tidak lain untuk memberikan rasa nyaman, aman, tertib dan kondusif terhadap masyarakat yang melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala desa. Dengan penggeseran pasukan pengaman pilkades itu, sambung Kapolres, diharapkan pelaksanaan pilkades di 17 desa berlangsung demokrasi dan dapat memjaring pemimpin desa yang amanah sesuai dengan keinginan masyarakat (eru)

Tertabrak KA Sri Tanjung, Warga Sumber Bringin Tewas Jember, Memorandum Seorang pengendara motor tewas tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di perlintasan tanpa palang pintu di desa Sumber Salak, Kecamatan Ledok Ombo, Jember, Minggu (9/10). Korban yang mengendarai sepeda motor jenis bebek dengan nopol P 5755 QA itu tewas dengan kondisi cukup mengenaskan, motor korban juga mengalami rusak berat setelah terseret kereta api yang melintas dari arah Banyuwangi menuju Jember. Saat dikonfirmasi Kapolsek Ledok Ombo AKP. Wardoyo membenarkan atas terjadinya peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara motor tersebut. “korban tewas diketahui atas nama Dares (37), warga Dusun Sumber Bringin, Desa Sukowono, kejadiannya sekitar

pukul 08.30 WIB. Korban rencananya mau belanja barang bangunan tak jauh dari lokasi” ujarnya Minggu (9/10). Polisi yang menerima laporan dari warga langsung terjun untuk melakukan olah tempat kejadiaan perkara (TKP) di lokasi kejadiaan. “Hasil olah TKP, diduga penyebab laka lantas karena kelalaian pengendara motor sendiri. Korban diduga kurang berhati-hati saat akan melintasi perlintasan tanpa penjagaan dan palang pintu di kawasan itu. Di saat bersamaan muncul KA Sri Tanjung dan langsung menyambar tubuh korban bersama kendaraanya, korban

tewas seketika setelah terseret beberapa meter,” terangnya. Akibat kecelakaan itu, KA Sri Tanjung sempat berhenti beberapa menit di lokasi kejadiaan, namun tidak berselang lama KA kembali melanjutkan perjalanan sehingga tidak sampai mengganggu jadwal perjalanan para penumpang. Guna kepentingan otopsi, jasad korban langsung dibawa petugas menuju rumah sakit Dr Soebandi Jember dan selanjutnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan motor korban telah diamankan ke Mapolsek setempat. “Kami imbau masyarakat agar selalu waspada dan berhatihati saat melintasi perlintasaan tanpa palang pintu, jangan terburu-buru dan pastikan dulu tidak ada Kereta api agar aman,” pungkas Wardoyo. (uul/coi)

Drs H Hasrul Azwar MM sedang melihat Unit Samsat Home Care (HORE).

Komisi III DPR RI Dukung Inovasi Polres Jember Jember, Memorandum Anggota Komisi III DPR RI Drs H Hasrul Azwar MM mengapresiasi inovasi yang dilakukan Polres Jember, yakni bagaimana cara mendekatkan polisi dengan masyarakat untuk melayani dengan baik.”Saya kaget dengan banyaknya inovasi yang dibuat Polres Jember,” ujarnya. Dikatakan Hasrul, selain memanfaatkan teknologi, Polres Jember juga turun langsung ke masyarakat untuk sosialisasi inovasi tersebut. “Saya pernah dengar inovasi-inovasi di Polres Jember, tapi saya tidak tahu kalau inovasinya hebat seperti ini. Karena Polres Jember juga langsung turun ke masyarakat, dan yang paling saya kaget mereka bisa berkolaborasi dengan Kejaksaan, Pengadilan dan Lapas untuk masalah keamanan. Ini sangat hebat,” kata Hasrul usai meninjau inovasi pelayanan di Polres Jember. Minggu (9/10) Dalam kunjungannya Hasrul Azwar disambut oleh

Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif dan jajaran Polres Jember, serta Muspida, maupun tokoh masyarakat (Tomas) dan tokoh agama (Toga) Jember. Hasrul dari Dapil I Sumatra Utara mengatakan, peninjauan ini dalam rangka melihat lebih dekat inovasi yang dilakukan Polres Jember. Sebagai wilayah yang jumlah penduduknya cukup banyak, Provinsi Jawa Timur mengikutsertakan kompetisi inovasi pelayanan publik cukup banyak, khususnya dalam ranah kepolisian. “Tidak hanya WAR (We Are Ready), tapi ada tiga inovasi yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan instansi lain, ada juga Samsat Home Care (HORE). Inovasi ini sangat bermanfaat pada masyarakat, karena ada kemudahan-kemudahan dalam memberikan pelayanan dan transparan dalam pelaksanannya,”jelasnya. Hasrul dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI berharap inovasi yang ada

di Polres Jember bisa meningkatkan kinerja internal kepolisian dan dapat membangun sistem informasi yang baik. “Harapan kami inovasi ini juga dapat contoh oleh Polda hingga Polres yang lain di seluruh Indonesia,”tandasnya. Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif mengaku senang dengan apresiasi yang diberikan anggota Komisi III DPR RI. Dikatakan, saat ini sudah ada beberapa daerah dan instansi yang datang untuk studi banding di Polres Jember. “Kami juga berharap pemerintah dan Kapolri mau menerima inovasi yang kami ciptakan ini. Meskipun masih sederhana tetapi kami akan terus mengembangkannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada,” ujar Sabilul. Beberapa inovasi yang diciptakan Polres Jember yaitu Pos Khidmat, Pos Wedang Cor, Pos Sagita, Jempol Nancep, Jember Suwar Suwir, WAR, Pentolan Online, Criminal Justice System, dan Samsat HORE.(edy)

Jasad pendaki disemayamkan di rumah sakit.

Lagi, Pendaki Semeru Meninggal Lumajang, Memorandum Belum genap seminggu, kawasan lereng Gunung Semeru menelan korban jiwa lagi. Kali ini, Sahat Pasaribu (23), warga Depok (Jabar) meninggal karena tidak kuat menahan cuaca ekstem di lereng kaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Meninggalnya Sahat diduga yang bersangkutan tidak kuat. Apalagi, kondisi korban sebelumnya kurang sehat. Namun korban tetap saja bersama 12 rekan-rekan pendaki lainnya tetap melanjutkan pendakian untuk menaklukan puncak Gunung Semeru. Untuk menurunkan jasad korban, tim dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). melakukan evakuasi meski kondisi cuaca buruk dan jalan licin. Akhirnya, korban bisa dievakuasi di kawasan Kali Mati tepatnya di Jambangan. Selanjutnya, dibawa ke pos Ranu Pane Sabtu siang (08/10) dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr Haryoto untuk disemayamkan. Kepala Bidang Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ahmad Susdjoto menjelaskan, Sebelum melakukan pendakian korban bersama 12 rekannya menyerahkan surat sehat. Isi surat keterangan tersebut, korban dalam kondisi sehat dan bisa melakukan pendakian. Korban dan rekan-rekannya sempat berisitirahat di Ranu Pani. Keesokan harinya, Rabu (4/10) para pendaki ini melanjutkan

perjalanannya menuju Ranu Kumbolo dengan jalan beriringan. Sesampai di Ranu Kumbolo kondisi badan semakin lemah, namun korban bersikeras tetap ingin melanjutkan perjalanannya hingga sampai di kawasan Kali Mati dan beristirahat semalam. Di kawasan Kali Mati ini kondisi korban semakin lemah dan kondisi badannya sakit, Meski demikian, korban tetap saja ingin meneruskan pendakian karena jarak Kali Mati menuju puncak kurang lebih 200 meter. “Meski kondisi kesehatan korban semakin menurun, korban tetap saja ingin melanjutkan perjalanannya. Tapi belum sampai puncak, korban muntah-muntah hingga dirinya tidak bisa bernafas, dan akhirnya menghembuskan nafas di kawasan Kali Mati,tepatnya di Jambangan,” jelas Ahmad Susdjoto. Dia menambahkan, untuk saat ini kawasan lereng kaki Gunung Semeru cuacanya cukup ekstrem. Dengan kondisi kesehatan korban yang semakin lemah, korban tidak kuat menahan Kondisi cuaca saat itu. “Disamping cuaca, kondisi kesehatan korban juga kurang baik. Dari surat keterangan korban yang kita terima , tertulis jelas jika korban dinyatakan sehat,” terang Ahmad Susdjoto. Lebih lanjut, dia menuturkan, meski saat ini lereng kaki Gunung semeru kondisi alamnya cukup ekstrem, namun tidak menyurutkan niat para pendaki dari dalam maupun luar negeri mendaki gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu. (uul)

Bupati Lumajang melantik pejabat baru.

Bupati Lumajang Lantik 76 Kepala Sekolah Baru Lumajang, Memorandum Pemkab Lumajang kembali melakukan rotasi pejabat. Tidak tanggung-tanggung jumlah pejabat yang dirotasi 125 orang yang terdiri dari 76 orang tenaga pengajar (guru) di Kabupaten Lumajang yang diberi kepercayan untuk melaksanakan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Selain guru, Pemkab Lumajang juga melakukan rotasi terhadap 39 orang pegawai negeri sipil (PNS) eselon 3 dan 4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang, Drs Nurwakid Ali Yusron menjelaskan, rotasi guru yang dilakukan Pemkab Lumajang ini tidak lain untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah yang habis masa periodesasinya. Nur Wakid menambahkan, meski sudah beredar jika SMA dan SMK dalam waktu dekat

akan diambil alih Pemerintah Provinsi, rotasi ini tetap bisa dilakukan, mengingat pengambil alihan baru akan dilakukan pada 2017 mendatang. Meski sekarang ini masa transisi, target program 2016 harus tercapai.“Dari jumlah 79 orang guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah, tiga orang di antaranya diberi tugas baru sebagai pengawas,” ungkap Nur Wakhid. Masih kata Nur Wakid, selain melakukan rotasi terhadap tenaga pengajar,Pemkab Lumajang juga melakukan rotasi jabatan PNS dengan jabatan eselon 3 dan 4 dengan untuk menduduki jabatan pejabat pengawas dan fungsional, serta tenaga administrator. “Memang rotasi 3 dan 4 ini dilakukan untuk mengisi jabatan yang selama ini kosong di lingkup Pemkab Lumajang,”jelasnya,

Minggu (9/10). Terkait rotasi guru dan PNS eselon 3 dan 4, Nur Wakid juga menjelaskan, dalam rotasi yang dilakukan pemkab kali ini tidak saja dari kalangan pengajar dan eselon 3-dan 4, namun ada pejabat yang juga dilantik oleh Bupati Lumajang Drs As’at Malik, yakni Iskandar. Dia sebelumnya menjabat Kepala Bagian Rumah Tangga dan Protokol (RTP) Pemkab Lumajang sekarang ini dipercaya memegang jabatan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra). Iskandar menggantikan posisi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) yang sebelumnya dijabat oleh Wanani, yang memasuki masa pensiun. Selain itu Bupati Lumajang melantik Yudi Prasetyo sebagai Camat Gucialit. Sebab camat yang lama sudah pensiun per 1 September 2016. (uul/coi)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 18

BONDOWOSO-SITUBONDO KEPALA BIRO: Choiri Kurnianto, SH. WARTAWAN: Adi Purnomo, Bambang, Cipto H Silvani, Edo Firman, Abd Hakim, Heru Hartanto, Heri Iwantoro.

Perahu Diterjang Ombak, Nelayan Besuki Tenggelam Sepuluh pemuda yang menggelar pesta miras di tempat umum diamankan tim Tangkal Sat Sabhara Polres Bondowoso.

Polres Bondowoso Sergap 10 Pemuda Pesta Miras Bondowoso, Memorandum Satuan Sabhara Kepolisian Resor Bondowoso mengamankan atau menyergap sepuluh pemuda yang menggelar pesta minuman keras (miras) di depan gudang Sampoerna, Sabtu (8/10) malam. Kapolres Bondowoso AKBP Afrisal SIK kepada wartawan menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan hasil kegiatan Tim Tangkal Sat Sabhara dalam memberantas penyakit masyarakat atau pekat di wilayah hukum Polres Bondowoso. “Kegiatan inio dilaksanakan untuk menjalankan program Gerdu Bersinar (Gerakan Terpadu Berantas Kemaksiatan dan Narkoba),” ujar Afrisal. Dari penangkapan tersebut, petugas berhasil mendapatkan barang bukti berupa miras oplosan. Kesepuluh tersangka kemudian dilakukan sidang tipiring untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(mkl/ap)

Dua Orang Ditemukan, Satu Hilang Situbondo, Memorandum Satu dari tiga orang nelayan asal Dusun Mandaran RT 1.RW 1, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki dikabarkan hilang di Perairan Besuki, setelah perahu jenis pakisan yang ditumpanginya diterjang ombak besar setinggi 2 meter. Keterangan yang berhasil di himpun Memorandum, ketiga nelayan yang hendak menangkap ikan itu pergi melaut pada Sabtu (8/10) dini hari, yaitu sekitar pukul 02.00 WIB. Namun setelah berada ditengah-tengah perairan,

tiba-tiba perahu tidak stabil dan sulit dikendalikan. Ini karena terjangan ombak setinggi 2 meter. Akibatnya, sejumlah nelayan yang sedang menaiki perahu itu terpental ke laut dan tenggelam ditelan ombak. Nahkoda perahu, Hasan

Pencarian korban terus dilakukan dari Basarnas maupun nelayan Besuki.

alias Pak Matus (41), sampai saat ini belum ditemukan. Sedangkan dua orang nelayan lainya, yakni Subari (36) dan Faruk (38) berhasil menyelamatkan diri. Posisi perahu saat ini sudah berada di dermaga Pelabuhan Besuki. Komandan Tim Basarnas, Prahista mengatakan, berdasarkan hasil laporan, perahu nelayan mulai berlayar pada Sabtu (8/10) dini hari, yaitu sekitar pukul 02.00 WIB. Peristiwa hilangnya nelayan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. “Sudah dua hari ini, kami dari tim Basarnas bersama personel dari BPBD, Tagana, Pol Air Polres Situbondo dan dibantu para nelayan setempat, terus melakukan pencarian. Hingga kini, korban masih belum ditemukan,” ungkapnya, Minggu (9/10). Terpisah, seorang kerabat korban yang hilang, Bas menuturkan, peristiwa yang dialami saudaranya adalah musibah. “ini adalah musibah alam. Semoga saja tim penyelamat, segera menemukan Le Hasan,” harap keponakan korban, Bas (32) saat ditemui Memorandum dikediaman Hasan. (kim)

Pansus Perangkat Daerah Tolak Kantor Lingkungan Hidup Berdiri Sendiri Pengunjung betah menikmati wisata Alas Sumur yang asri.

Pengunjung Padati Wisata Alas Sumur Bondowoso, Memorandum. Wisata Rawa Indah di Dusun Rawa RT 11 Desa Alas Sumur, Kecamatan Pujer makin diminati pengunjung. Ratarata dalam sepekan di hari libur, ratusan orang datang ke destinasi wisata baru itu. Ibrahim, warga Desa Sumber Pandan, Kecamatan Grujugan mengatakan, jika dirinya sudah dua kali datang bersama keluarga. “Alamnya asri. Bahkan anak saya paling senang naik perahu bebek pedal dan flying fox, apalagi tiketnya murah,” terangnya. Kades Alas Sumur, Totok mengatakan,dirinya berharap pemerintah memberi perahatian dan membantu membangun akses jalan menuju lokasi wisata.(cip/coi)

Anggaran Perlindungan TKI Minim, Pemkab Situbondo Tak Penuhi Kewajiban Situbondo , Memorandum Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Situbondo, Hadi Priyanto mengatakan, pihaknya berulang kali mempertanyakan mimimnya pengajuan anggaran perlindungan terhadap TKI. Konon draf anggarannya sudah diajukan Disnakertrans, namun selalui dicoret tim anggaran Pemkab. Hadi Priyanto yang juga anggota Komisi II DPRD Situbondo ini mengaku, tak pernah berharap ada TKI mengalami kecelakaan di luar negeri. Namun pemkab harus mengantisipasi kemungkinan adanya TKI mengalami musibah. Menurut Hadi, Pemkab Situbondo kurang memperhatikan nasib warganya yang kini menjadi TKI. Buktinya, anggaran perlindungan terhadap TKI masih sangat minim. “Padahal saat ini banyak warga Situbondo mengadu nasib ke luar negeri. Salah satu tujuannya ke Malaysia. Resiko TKI yang bekerja di luar negeri cukup tinggi. Mulai kecelakaan kerja atau meninggal dunia, hingga terkena deportasi karena masalah keimigrasian” Kata Hadi, Sabtu (8/10). Dia mengaku, pengalaman dua kali membantu memulangkan jenazah TKI di daerah pemilihannya. Selain prosedurnya agak rumit, biaya pemulangan jenazah juga cukup besar, sekitar Rp 4 jut. Besarnya biaya ini tak mungkin dibebankan terhadap keluarga TKI yang rata-rata berasal keluarga tidak mampu. Disamping itu, politisi Partai Demokrat ini meminta Pemkab Situbondo melakukan pembenahan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Menurut dia, seharusnya pimpinan daerah memberikan kepercayaan penuh kepada Disnakertrans. Jangan sampai langkah yang dilakukan menjadi opini negatif. Sementara beberapa sumber menyebutkan. Untuk anggaran TKI meninggal dunia di luar negeri, Disnakertrans hanya memiliki anggaran 1 orang pemulangan jenazah TKI. Ironinya, saat ini anggaran bantuan kemanusian TKI itu sudah terpakai dan tidak menutup kemungkinan Disnakertrans akan kelimpungan. Padahal pemulangan jenazah dari bandara akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Padahal perlindungan terhadap TKI yang terkena musibah menjadi kewajiban pemerintah. Tak hanya TKI yang meninggal dunia, pemkab juga harus menganggarkan pemulangan TKI yang terkena deportasi. (edo)

Situbondo, Memorandum Kerja Pansus Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DPRD Kabupaten Situbondo hampir rampung. Sejumlah rekomendasi dihasilkan. Salah satunya, Pansus mengusulkan Ketahanan Pangan tidak digabung dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) sesuai draft usulan tim Otonomi Daerah (Otda) Pemkab Situbondo beberapa waktu lalu. Artinya, Ketahanan Pa ngan tetap menjadi dinas ter sendiri dengan tipe B dengan nama Dinas Ketahanan Pangan.”Pansus sepakat agar urusan pemerintahan bidang perikanan dan bidang pangan ditangani oleh dinas tersendiri, tidak di gabung dalam satu SKPD,” ujar Janur Sasra Ananda, Ketua Pansus OPD, kemarin. Dia mengaku, pansus memiliki beberapa dasar. Di antaranya peraturan Menteri Pertanian Tahun 2016 Tentang Tugas dan Fungsi Dinas Urusan Pangan dan Urusan Pertanian. ”Bahwa urusan pangan menjadi program prioritas pembangunan nasional,”tambah Janur. Tentang hal itu, Janur yang juga Ketua Komisi II mengatakan, jika itu menjadi program nawacita ke tujuh. Bunyinya, ketahanan pangan harus bisa mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi

Sat Lantas Polres Bondowoso ketika menggelar razia kendaraan roda dua di alun-alun.

Razia Malam, Sat Lantas Polres Bondowoso Tilang Puluhan Motor Bondowoso, Memorandum Sat Lantas Polres Bondowoso menggelar razia kendaraaan bermotor di Alun-Alun Bondowoso, Sabtu (8/10) malam. Puluhan sepeda motor ditilang dan 28 disita karena tidak dilengkapi surat tanda bukti kendaraan. Kapolres Bondowoso AKBP Afrisal SIK melalui Kasat Lantas AKP Hadi Siswoyo mengatakan, pada razia malam kali ini berhasil menyita sedikitnya 28 sepeda motor karena tidak dilengkapi surat kendaraan bermotor, dan menilang motor tanpa dilengkapi spion, serta menggunakan knalpot bising

(brong) yang semuanya rata-rata anak muda. Sunandar, warga Kelurahan Nangkaan mengatakan, dirinya mendukung kegiatan ini. Karena untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas hingga jatuhnya korban jiwa yang mayoritas pelakunya adalah para pengendara motor. “Ya, mereka seenaknya melanggar aturan. Bahkan suara bising knalpot sepeda motornya sangat mengganggu masyarakat. Ditambah lagi arak-arakan sepeda motor, serta balapan liar ketika malam hari,” ungkapnya.(cip)

Bupati Situbondo Minta Kadisnakertrans Urus Kepulangan TKI Ilegal Rapat pansus di gedung DPRD Situbondo.

domestik. Selain itu, pansus juga tidak menyetujui Kantor Lingkungan Hidup (KLH) berdiri sendiri. Pansus merekomendasikan agar SKPD ini digabung dengan Dinas Perumahan, dan Kawasan Permukiman. Pertimbangannya, urusan bidang perumahan dan kawasan permukiman satu rumpun dengan urusan lingkungan hidup.”Sehingga mengefesiensi belanja langsung dan tidak langsung. Sedangkan seluruh urusan tetap ditangani dengan baik,” terang Janur. Rekomendasi lain, pansus meminta agar Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) tidak dipecah menjadi dua badan. Dalam draf yang diusulkan eksekutif, DPPKAD menjadi dua badan, yakni Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, serta Badan Pengelolaan Pajak dan Retrebusi Daerah. ”Urusan penunjang ke uangan tetap dilaksanakan oleh satu badan, yaitu DP-

PKAD. Tidak membutuhkan penambahan badan baru. Pertimbangannya, badan baru akan menambah belanja pegawai,” terang Janur. Siswo Pranoto, anggota Pansus OPD mengatakan, keluarnya beberapa rekomendasi ini sekaligus sebagai peringatan pemerintah yang telah melakukan mutasi jabatan le bih dulu. “Sayang sekali sudah ada mutasi. Bupati seharusnya menunggu pansus,”tandasnya. Siswo berpendapat, bupati terlalu terburu-buru dalam melakukan mutasi jabatan. Sebab, setelah keluarnya rekomendasi, otomatis akan ada perubahan lagi. Salah satunya, pemkab harus melakukan perubahan terhadap penunjukan Kepala KLH yang baru. ”Kepala KLH yang baru menjabat sekitar satu minggu terancam mutasi lagi ketika lingkungan hidup dimerger ke Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman,” katanya. (edo)

Situbondo, Memorandum Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH meminta kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) segera mengurusi kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Dusun Pesisir Utara RT.002/ RW.001, Desa Kilinsari, Kecamatan Panarukan yang ditahan Imigrasi dan polisi Malaysia, Minggu (9/10). “Kendati mereka TKI ilegal, tapi harus diurusi kepulangannya, walaupun Pemkab Situbondo harus menempuh mekanisme yang panjang dalam pengurusannya. Untuk itu, saya mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Situbondo yang akan bekerja ke negara lain harus menggunakan jalur resmi, sehingga ketika ada persoalan pemerintah bisa segera mengatasinya dengan cepat,”tandas Bupati Dadang. Menurut Dadang, ditangkapnya 13 TKI ilegal asal Desa Kilensari, hendaknya bisa dijadikan pelajaran berharga bagi masyarakat Kabupaten Situbondo yang akan bekerja ke luar negeri. Sebab, urusan antar negara bukan urusan

Dadang Wigiarto SH

yang mudah diselesaikan begitu saja. “Dengan ditangkapnya 13 TKI ilegal asal Desa Kilensari, saya meminta kepada semua pihak yang berkecimpung dalam urusan rekrutmen TKI, agar mengarahkan masyarakat pada pemberangkatan jalur resmi. Tidak malah menjerumuskan masyarakat memilih jalur ilegal,” harap Dadang. Tidak itu saja, Dadang juga meminta kepada pemerintahan desa, pemerintahan kecamatan agar terus memberikan pengarahan kepada masyarakat yang mengurus surat-surat keberangkatan ke luar negeri agar memilih jalur resmi.

“Saya tegaskan kepada pemerintahan desa dan kecamatan agar tidak memberikan surat rekomendasi atau surat keterangan kepada masyarakat yang akan berangkat bekerja ke luar negeri melalui jalur ilegal,”tegasnya. Lebih lanjut, Dadang mengatakan, untuk membebaskan 13 TKI Ilegal yang dipenjara di Malaysia itu, pihaknya sudah menugaskan Kadisnakertrans untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun provinsi dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). “Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kadisnakertrans kepada saya, untuk membebaskan atau memulangkan 13 orang TKI ilegal asal Desa Kilensari,Kecamatan Panarukan, tak semudah apa yang dibayangkan. Namun harus mengirim surat kepada Kementerian Tenaga Kerja, melakukan koordinasi secara kontinyu kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun BNP2TKI dan memvalidkan data-data 13 TKI ilegal yang di penjara di Malaysia itu,” pungkasnya (eru/coi)

Troi Seri IV, Ajang Promosi Wisata Bondowoso Bondowoso, Memorandum Bupati Bondowoso Amin Said Husni berharap lomba Paragliding Trip of Indonesia (Troi) seri IV yang digelar pada 13-16 Oktober di Puncak Megasari, Kecamatan Sempol bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Lomba Troi yang masuk rangkaian Festival Ijen, menurut Amin merupakan salah satu promosi wisata untuk mengenalkan potensi Bondowoso. “Karena yang datang dari berbagai daerah dan bisa membuat Bondowoso semakin dikenal. Khusus bagi atlet mereka bisa lebih tahu Bondowoso dan bisa menceritakannya kepada temannya yang lain,” ujarnya. TroI di Bondowoso ini merupakan seri ke empat dari lima seri yang direncanakan. Seri Pertama digelar di Karanganyar (Jateng), kemudian Manado, Sumbawa Barat, Bondow-

oso dan terakhir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Amin mengatakan, TroI adalah sesuatu yang unik. Adanya Puncak Megasari, Bondowoso memiliki potensi untuk digunakan area olahraga dirgantara. Apalagi tidak semua daerah memiliki potensi tersebut. Karena itu, dia berharap, hal itu bisa menjadi keunikan dan menjadi nilai lebih bagi Bondowoso.Lebih lanjut menurut Amin, potensi Bondowoso tidak hanya itu saja. Bersmaan dengan agenda TroI ada Jazz de Ijen yang diadakan di Sempol dan Jazz Republik Kopi di Museum Kereta Api Bondowoso. “Seluruh sajian itu tentunya bisa menjadi bentuk hiburan tersendiri bagi pemerintah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Bondowoso,”tandasnya. Dijelaskan, salah satu hal yang menjadi keluhan para wisatawan adalah insfrastruktur. Dalam hal ini kata

Latihan paralayang.

Amin, pihaknya telah memfokuskan pembangunan insfrastruktur di ber-

bagai destinasi wisata. Misalnya di Kawah Wurung, Puncak Megasari

dan jalur di Kawah Ijen. “Bahkan TMMD tahun ini kami taruh di Desa Solor, karena di sana ada destinasi wisatanya dan kami akan fokuskan pembangunan menuju tempat– tempat wisata yang ada diseluruh wilayah Bondowoso,” tegasnya. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Perhubungan (Disparporahub) Bondowoso Harry Patriantono mengatakan, TroI merupakan kegiatan yang merupakan sarana promosi wisata bagi Bondowoso. “Walau masih pertama kalinya, TroI sudah masuk dalam salah satu kalender tahunan pariwisata Bondowoso, yakni Ijen Festival,” tegasnya. Diharapkan dengan even nasional itu, lebih bisa banyak lagi mengenalkan Bondowoso kepada dunia. Harapannya bisa berdampak secara luas pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif di masyarakat Bondowoso pada umumnya. (edo)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

TELEPON PENTING PEMADAM KEBAKARAN POLISI AMBULANS

113 110 118

HALAMAN 19 RSU BLAMBANGAN PELAYANAN GANGGUAN PDAM PELAYANAN GANGGUAN PLN INFORMASI REKENING LISTRIK PMI UNIT TRANSFUSI DARAH PMI TELKOM CALL CENTER

421118 421525 424207 123 / 421441 424240 423212 147

TELEPON PENTING

B A N Y U WA N G I

TERMINAL BIS SRITANJUNG TERMINAL BIS BRAWIJAYA

510635 424438

STASIUN KA BANYUWANGI BARU KETAPANG STASIUN KA KARANG ASEM PELABUHAN PENYEBARANGAN KETAPANG INFO KELUARGA BERENCANA

510396 424306 424308 163

KEPALA BIRO: Choiri Kurnianto SH. WARTAWAN: Hujaini SE, Hariyadi, E Budi S, Fatahur Ar, Ayu Nida, Imam Ashari, Siswanto, Doni M.Sugito; ALAMAT: Jl. Badung No. 1A Taman Baru, Banyuwangi. CP: 081234565895

Rampok Bercelurit Acak-Acak Wonosari Wan Hepy dan motor yang dibakar massa.

Maling Buah Naga Sekarat Dimassa Banyuwangi Memorandum Ketahuan warga mencuri buah naga dalam jumlah tertentu, seorang maling babak belur dan nyaris tewas dihajar massa, di kebun Dusun Selorejo, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Minggu (9/10). Tersangka diketahui bernama, Wan Hepy (28) asal Dusun Sumberjambe, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo. Akibat perbuatannya, Hepy mengalami luka lebam di bagian kedua belah mata, dan telinga tersangka mengeluarkan darah. Pemilik kebun, Jupri Astoyo Swandoko (51) Dusun Silirkrombang, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, menyayangkan aksi pencurian Wan Hepy. “Kasihan tapi bagaimana lagi, aksi meresahkan warga,” ungkapnya. Polsek Purwoharjo melalui Kanitreskrim Aiptu Gatot Kukuh Suryanto SH mengatakan, tersangka Wan Hepy tertangkap massa saat melakukan aksinya di kebun buah naga milik Jupri Astoyo Swandoko. Rupanya kemarahan warga sudah tidak bisa dikendalikan, dan berakhir Wan Hepy digebuki ramai – ramai hingga babak belur, dan nyaris saja tewas. Bukan itu saja, keberingasan massa semakin menjadi. Motor Honda Green dengan nomor polisi DK 3353 EI, milik tersangka, dibakar. Tersangka ditangkap massa sekitar pukul 02.35 wib, dan baru diserahkan ke polisi sekitar pukul 06.00 wib. Kondisi tersangka sudah babak belur dan tidak sadarkan diri. Barang bukti yang diamankan Polsek setempat, antaranya satu buah tobos berisi buah naga 50 kilo gram, dan satu unit sepeda motor yang sudah dibakar massa. (swa/coi)

Gondol Rp 32 Juta dan Perhiasan Emas Banyuwangi, Memorandum Sekelompok perampok bersenjata api dan celurit, beraksi di rumah Jamhari, (57), warga lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi. Dalam aksinya, perampok berhasil menggasak uang puluhan juta rupiah beserta perhiasan emas dan barang berharga lain. Dalam aksinya, perampok menyekap dan mengikat Jamhari dan keluarganya. Informasi di lapangan, pelaku berjumlah empat orang, dan semuanya menggunakan penutup wajah. Aksi perampokan itu terjadi Sabtu (8/10) dini hari. Mereka masuk ke rumah Jamhari dengan cara mencongkel jendela bagian belakang rumah. Keterangan Jamhari, Jumat (7/10) malam, dirinya tidur sekitar pukul 22.00 WIB. Tepat tengah malam, dia ter-

bersenjata clurit. Jamhari sempat meneriaki orang tersebut. Melihat ini, pelaku langsung mendekat dan mengancamnya dengan menodongkan senjata api ke lehernya. Setelah itu, datang lagi satu pelaku lain yang bersenjatakan clurit. Pelaku ini kemudian memukul kaki kanan Jamhari dengan potongan besi linggis sebanyak tiga kali. “Selanjutnya saya ditengkurapkan dengana

Polres Banyuwangi Tingkatkan Layanan Online Banyuwangi, Memorandum Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Polres Banyuwangi baru-baru ini meluncurkan layanan Laporan Kehilangan dan SKCK secara online. Laporan kehilangan dan SKCK online ini, bisa diakses masyarakat melalui dua situs milik Polres Banyuwangi. Yakni polresbanyuwangi.com dan polres-banyuwangi.com. Masyarakat hanya perlu mengakses salah satu situs tersebut, kemudian masuk kelayanan yang diinginkan. “Selanjutnya, masyarakat bisa langsung mengisi data pada formulir yang ada di situs tersebut,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto. Setelah mengisi data pada formulir, masyarakat akan mendapatkan nomor pendaftaran. Nomor inilah yang kemudian dibawa ke loket layanan SKCK untuk pembuatan SKCK. Dengan menunjukkan nomor tersebut, masyarakat yang membutuhkan SKCK tinggal menunggu proses pencetakan SKCK-nya saja. Begitu juga dengan laporan kehilangan secara online. Setelah mengklik layanan, langsung mengisi data dan barang yang hilang pada formulir yang telah disediakan. Selanjutnya, yang bersangkutan besoknya bisa datang ke ruang sentra pelayanan Kepolisian terpadu (SPKT) Polres Banyuwangi untuk mencetak surat laporan tersebut. Budi Mulyanto menambahkan, khusus untuk laporan kehilangan hanya kehilangan barang-barang yang sifatnya kecil. Seperti kehilangan SIM, kartu ATM, KTP dan lain-lain. “Intinya ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan yang kami berikan,” kata mantan Kapolres Sampang ini. Laporan kehilangan dan pendaftaran SKCK secara online ini, menurutnya, selain lebih efektif karena mudah diakses dari manapun, juga akan memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses pengurusan surat-surat tersebut. Sebab pengisian data bisa dilakukan di rumah atau di tempat kerja. Diluncurkannya laporan kehilangan dan pendaftaran SKCK secara online, melengkapi layanan yang sudah ada. Sebelumnya, Polres Banyuwangi juga sudah menerapkan pendaftaran SIM secara online. Mekanismenya sama, masyarakat mengisi formulir pada situs yang disediakan. Selanjutnya tinggal melaporkan ke petugas loket pelayanan SIM untuk pembuatan dan pencetakan SIM yang diinginkan. (jai)

Petugas Gabungan Amankan Kayu Jati Warga Grajagan Banyuwangi Memorandum Aksi pelaku ilegal loging di BanyuwangiSelatan,cukupmarak. Kondisi itu, membuat Perum Perhutani RPH Gaul dan RPH Karetan BKPH Karetan, KPH Banyuwangi bersama Polsek Purwoharjo,menggelaroperasigabungan, kemarin (8/10). Hasilnya, petugas menemukan kayu jati glondongan, tidak dilengkapi dokumen sah, sebanyak satu batang 0.165 m3 dalam gudang milik Timin, di Dusun Curahjati, Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo. 20 batang kayu jati 1,162 m3 juga ditemukan Kayu Jati Ilegal diamankan petugas dalam rumah Timin. Menurut pengakuan petugas, petugas. kayu jati glondongan berasal dari petak 81 a dan petak 79 g. “Puluhan kayu jati yang ditemukan di rumah Timin tersebut, sudah kami laporkan ke Polsek Purwoharjo, untuk ditindaklanjuti,” kata Mantri Gaul, Sijarwo. Asper Karetan, Muhamad Jiman membenarkan, telah melakukan operasi di rumah Timin dan menemukan tumpukan kayu jati ilegal. “Kayu jati tersebut dijadikan barang bukti (BB),” katanya. Pabin KPH Banyuwangi Selatan, AKP Setyo Widodo yang didampingi Danru Polhudmob, Mua,ji mengatakan, pihaknya terus melakukan operasi di wilayah kawasan hutan dan disekitar kawasan hutan. “Kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap ilegal loging di wilayah kawasan hutan KPH Banyuwangi Selatan,” kata Wakil ADM/KSKPH Banyuwangi Selatan, Heva Tulus Hidajat S,hut. (swa/coi)

Jamhari menunjukkan jendela yang dicongkel pelaku untuk jalan masuk ke dalam rumahnya.

bangun setelah mendengar suara mencurigakan di rumahnya. Saat keluar kamar dia melihat seorang pelaku

paksa,” jelasnya, Minggu (9/10). Dalam keadaan tengkurap, kaki dan tangan Jamhari diikat dengan tali rafia. Wajahnya

juga ditutupi, sehingga Jamhari tidak melihat apa yang terjadi. Menurutnya, tiga anggota keluarganya yang lain juga ikut disekap. Hanya anaknya yang masih SMP dan cucunya yang berusia lima tahun tidak disekap pelaku. Setelah menyekap dirinya, lanjut Jamhari, salah satu pelaku sempat bertanya di mana dia menyimpan uang. Diapun menunjukkan tempat penyimpanan uang. Setelah itu dirinya tidak tahu lagi apa yang dilakukan pelaku. Yang pasti pelaku mengobok-obok isi rumahnya. “Mereka berada di rumah saya sekitar satu jam,” katanya. Dari empat pelaku yang beraksi, kata Jamhari, hanya dua pelaku yang aktif berkomunikasi. Keduanya berbahasa Indonesia dengan logat Jawa. Sementara dua pelaku lainnya, sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia mencurigai dua pelaku yang tidak berbicara itu kenal dengan dirinya, sehingga takut suaranya dikenali. Yang menarik, aksi perampokan itu terjadi sehari setelah korban mendapatkan arisan. Jamhari mengaku, sehari sebelumnya, Kamis (6/10) malam, dirinya mendapatkan arisan. Pelaku berhasil menggondol uang korban sebesar Rp 32 juta. Perhiasan emas senilai Rp 50 juta, dengan rincian dua gelang masing-masing seberat 10 dan 15 gram, kalung dua masing-masing 15 dan 10 gram, laptop merk Toshiba, tujuh unit HP, dua unit Samsung tab dan kartu ATM BCA atas nama Silvia Ekawati. Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki mengaku, masih melakukan penyelidikan terkait perampokan tersebut. Dia mengaku masih mendalami beberapa hal yang ditemukan dalam olah TKP. Mengenai dugaan pelaku menggunakan senjata api, mantan Kapolsek Srono ini masih belum bisa memastikannya. “Bisa jadi itu mainan, orangnya tidak mengerti,” jelasnya dihubungi melalui saluran telepon. (jai/coi)

Deputi bidang pelayanan publik Kemen-PAN RB, Diah Natalisa, mendengarkan penjelasan dari Kapolres Banyuwangi terkait layanan laporan kehilangan online.

Kementerian PAN RB Apresiasi Layanan Publik Polres Banyuwangi Banyuwangi, Memorandum Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) meminta, publikasi menyeluruh mengenai inovasi pelayanan publik di lingkungan Kepolisian. Sebab, meski sudah banyak inovasi yang dilakukan Kepolisian dalam pelayanan publik, namun belum terekspos. Pernyataan ini disampaikan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN RB, Diah Natalisa dalam kunjungannya ke Polres Banyuwangi, Jumat (7/10) lalu. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi tahap akhir kompetisi pelayanan publik yang diselenggarakan Kemenpan RB. Diah Natalisa mengapresiasi layanan public berbasis teknologi informasi (TI) yang dilakukan Polres Banyuwangi. Salah satunya adalah, layanan Laporan Kehilangan secara online. “Laporan kehilangan (online) ini baru, yang lain belum, belum dilakukan daerah lain,” jelasnya di sela-sela kunjungan. Polres Banyuwangi menurutnya, sudah banyak berbenah dalam hal pelayanan public. Cukup banyak inovasi yang dilakukan,

namun belum terekspos secara keseluruhan. “Saya juga memohon bantuan teman-teman media untuk mengangkat ini, bahwa semua pihaknya sudah berusaha melakukan pembenahan termasuk juga di Polri,” pintanya. Menurutnya, terobosan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Dia meminta, inovasi pelayanan publik yang sudah ada dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan untuk membantu percepatan pelayanan publik. Perempuan ini juga memuji keterlibatan masyarakat diluar Polri dalam inovasi pelayanan Publik. Dia melihat Polres Banyuwangi sudah bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia dan Pemda untuk meningkatkan pelayanan publik. Pejabat berhijab ini berjanji, akan membawa hasil kunjungannya hari itu ke rapat bersama asisten perencana dan anggaran (Asrena) Kapolri. Menurutnya khusus untuk program di Polri, biasanya dibicarakan dengan Asrena. “Kebetulan minggu depan akan ada rapat dengan Asrena. Kita akan bahas, mana yang dapat diterapkan di Polres lain di Indonesia,” janjinya. (jai)

Muscab VIII PPP Banyuwangi Tetapkan Formatur

Ketua Harus Besarkan Partai Banyuwangi,Memorandum Tidak ada lagi persaingan antar kader, tidak ada hujan interupsi utusan Muscab, apalagi agenda penyampaian visi - misi dari kandidat calon Ketua Partai. Sebab, sistem pemilihan pengurus partai berlambang Ka’bah, kini berbeda dengan sistem sebelumnya. Kali ini, penekanan pemilihan pemimpin dalam Muscab VIII DPC PPP Banyuwangi, hanya memilih formatur. Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Drs. H.Musyaffa Noer. MM.M.Si mengatakan, Muscab VIII PPP tidak memilih ketua secara langsung, namun menggunakan sistem Ahlul Halli Wall Aqdi (sistem perwakilan). Perwakilan tersebut berasal dari unsur pengurus DPP, DPW, Pengurus Harian DPC, unsur Majelis Cabang Partai, dan unsur PAC. Perwakilan lima unsur inilah yang selanjutnya bermusyawarah menentukan Ketua dan struktur kepengurusan PPP lima tahun mendatang. “Setelah terpilih lima formatur nanti, ada waktu 14 hari efektif, untuk bermusyawarah menentukan ketua dan struktur pengurus,” jelas

H.Musyaffa Noer kepada awak media, Sabtu (8/10/2016) di Hall Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi. Musyaffa Noer menambahkan, proses musyawarah formatur, nantinya akan dilaksanakan di DPW.PPP Jatim, sehingga nama ketua terpilih baru bisa diketahui setelah musyawarah formatur tersebut. Tetapi proses rapat formatur, bisa berpotensi molor, jika ada persoalan-persoalan yang belum dapat diatasi. Seperti halnya penentuan ketua, sekretaris dan bendahara, susunan personalia di kepengurusan, serta keterwakilan 30 persen unsur perempuan sesuai amanat Undang-undang. Ketua DPW PPP Jawa Timur berharap, kepada kepengurusan DPC PPP hingga tingkat ranting, kedepan memiliki semangat dan berusaha bekerja keras mewujudkan target kemenangan PPP, yakni masuk tiga besar Partai pemenang Pemilu tahun 2019 mendatang. Pengurus PPP wajib melakukan konsolidasi hingga tingkat desa, membuat program yang bersentuhan dengan masyarakat. “Pemilu tahun 2019 mendatang, PPP Banyuwangi harus mampu memperoleh 8 kursi di DPRD Kabupaten

Drs H Musyaffa Noer MM MSi

Banyuwangi” ucap Ketua DPW PPP Jatim. Untuk mewujudkan target kemenangan tersebut, Ketua PPP terpilih bersama jajarannya akan membuat MoU dengan DPW PPP Jatim. Perjanjian tersebut diantaranya harus mampu membentuk struktur kepengurusan hingga tingkat Desa atau Ranting. Melakukan rehabilitasi

Muscab VIII jadi momentum kekuatan baru PPP. Tampak Drs H Musyaffa Noer MM MSi, Ketua PC NU Banyuwangi KH Masykur Ali jadi tamu kehormatan diapit Ketua demisioner KH Achmad Faujan SPd MM.

Kantor Sekretariar DPC PPP Banyuwangi, dan bersedia menyediakan mobil operasional partai yang di branding, dan yang lainnya. “DPW PPP Jatim bisa meninjau kembali SK Ketua, jika MoU yang telah disepakati tidak dilaksanakan... tiga bulan pertama PAC tidak terbentuk, pasti akan kita layangkan surat peringatan” tegasnya.

Secara umum, DPW PPP Jawa Timur merasa puas dengan pelaksanaan Muscab VIII DPC PPP Banyuwangi, yang berlangsung cukup meriah,sukses dan kondusif, terbukti seluruh pengurus Partai di Hadir di arena Muscab, termasuk Bupati Banyuwangi, H.Abdullah Azawar Anas dan Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Ali. (ydi/*)

Faujan Berpeluang Pimpin PPP Banyuwangi

KH Achmad Faujan SPd MM

Banyuwangi,Memorandum Kans KH Achmad Faujan, S.Pd. MM sebagai Ketua DPC Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) Banyuwangi, periode 2016-2021, berpeluang. Hal ini diketahui, setelah namanya masuk dalam formatur mewakili unsur DPC, dalam Muscab VIII yang digelar, Sabtu (9/10). Sebelum dinyatakan demisioner, KH.Ach,Faujan mengatakan, kondisi Partai Persatuan Pembangunan di

Banyuwangi cukup kondusif. Tidak terpengaruh oleh situasi Muscab PPP di Kabupaten Jember yang cukup memanas. “Soliditas dan kekompakan kader PPP Banyuwangi cukup terjaga, mereka cukup memahami situasi dan kondisi yang terjadi. Insha Allah di sini tidak ada konflik,” ucap KH.Ach Faujan saat dikonfirmasi Memorandum. Disinggung mengenai pelu-

angnya untuk memimpin kembali Partai berlambang Kabah, dengan rendah hati, Faujan menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai. Jabatan sebagai Ketua DPC PPP Banyuwangi akan segera berakhir, setelah formatur hasil Muscab terbentuk. “Formatur terbentuk, secara otomatis saya demisioner. Selanjutnya lima orang formatur akan bermusyawarah menetapkan ketua, dan

susunan pengurusnya,” ungkapnya. Hasil Muscab VIII DPC PPP Banyuwangi telah menetapkan lima orang formatur. Yakni, Achmad Baidowi. M.Si dari unsur DPP, Drs. Abdur Rosyid dari DPW, KH. Achmad Faujan, S.Pd.MM dipercaya mewakili Pengurus Harian DPC PPP Banyuwangi, KH. Syaibani mewakili Majelis DPC, dan Masyhuri, S.Sos mewakil unsur PAC. (ydi/*)


SENIN PON, 10 OKTOBER 2016

HALAMAN 20

MOTIVASI BEROLAHRAGA

OLAHRAGA

Bekerja keras yang membutuhkan aktifitas fisik, berbeda dengan olahraga. Meski pun tubuh anda bergerak, anda tetap membutuhkan olahraga yang teratur.

Dana Atlet Peparnas Jatim Minim Salam Olahraga, PEMERHATI dunia olahraga yang budiman, guna kemajuan, penguatan semangat, dan peningkatan prestasi atlet Jawa Timur khususnya dalam menghadapi persaingan nasional di arena PON XIX Jawa Barat, September mendatang, sampaikan kritik, saran, dan pendapat anda ke WA 088213236787 dan WA 088213193948 dengan menyertakan identitas anda. Terima kasih. Redaksi

Kecewa Kegagalan Petinju Jatim Sebagai penggemar tinju yang selama ini sangat bangga dengan prestasi para petinju Jatim, kami cukup kecewa dengan penampilan mereka di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX. Sebab, sudah mengeluarkan dana tidak sedikit agar petinju Jatim yang nota bene bukan hasil pembinaan dari Pertina Jatim, ternyata hasilnya sangat buruk. Percuma berlatih dan try out ke luar negeri tetapi tak mampu menunjukkan kualitasnya. 0821325534765

Pesilat dan ofisial memamerkan trofi juara umum silat internasional.

Jokotole Juara Umum Festival Silat Tafisa Games PERGURUAN silat Jokotole tidak sia-sia ditunjuk Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) untuk mewakili Indonesia pada festival Pencak Silat Internasional “Tafisa Games 2016” di Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Jakarta, Sabtu (8/10). Karena perguruan yang berlokasi di Bangkalan Madura itu sukses meraih juara Umum. PS Jokotole yang diperkuat 12 pesilat dari Bangkalan, masing masing sebagai juara pertama dipenampilan terbaik katagori berpasangan putra dan katagori berkelompok putri. Sedangkan dikatagori berpasangan putri sebagai juara tiga, dan berkelompok putra sebagai juara II. Dewan Pendekar Pusat PS Jokotole, Boyke Santoso, mengemukakan, sukses yang dicapai pesilat Jokotole sebagai bukti pada publik utamanya 9 negara yang ikut di festival internasional itu. Mereka menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan yang betul-betul tradisional murni gaya khas pencak silat Madura. Yakni trengginas, gesit, dan gerakannya cepat serta keras. Menurut Boyke, kendati pada seleksi nasional di Bali masuk tiga besar, tetapi Jokotole mampu menunjukkan sebagai perguruan silat terbaik di Nasional yang pada penampilannya mendapat respon baik dari negara peserta. “Ini memang target kita, kita bisa membuktikan bahwa kita (Jokotole, red) yang terbaik di nasional itu yang membuat peserta yang lain kagum dan simpatik terhadap Jokotole khususnya dari negara negara luar, kita dapat respon baik dari Malaysia, Jepang mereka cukup simpatik kepada kita,” ujar Boyke Santoso. Festival Pencak Silat Internasional “Tafisa Games 2016” selain diikuti tuan rumah Indonesia, juga terdapat pesilat Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Belanda, Jerman, Afrika Selatan dan Brunei Darussalam. “Indonesia selain Jokotole juga mengirimkan pesilat darii Persinas Asad, Pagar Nusa, Tapak Suci dan Perisai Putih,” pungkasnya.(*/sr)

Hari Ini Hearing dengan DPRD Khawatir tidak bisa berlaga pada Pekan Paralimpiade Nasional atau Pekan Paralimpik Indonesia (Peparnas), perwakilan atlet penyandang cacat Jawa Timur meminta hearing dengan Komisi A DPRD Jatim, hari ini, Senin (10/10). Rapat dengar pendapat ini, dilakukan agar 140 atlet penyandang cacat asal Jawa Timur tetap mendapat perhatian atau back up dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Freddy Pornomo, Ketua Komisi A DPRD Jatim, membenarkan, rencana hearing dengan perwakilan atlet Jatim yang berlaga di Perpanas Bandung. “Mereka menyam-

paikan beberapa hal, termasuk keluhan anggaran selama kegiatan Perpanas berlangsung,” terang Freddy Poernomo. Meski begitu, Freddy menyampaikan, saat ini sudah ada perhatian dari Pemprov Jatim terkait support anggaran. “Akhirnya Gubernur Jatim Soekarwo membantu tiket pesawat pulang pergi senilai Rp 132 juta dan per atlet mendapat uang saku Rp 500 ribu dan seragam kontin-

gen,” terang Freddy. Kepala Dispora Jawa Timur Supratomo menyampaikan, kebutuhan anggaran untuk 140 atlet Perpanas akhirnya bias diback up. Ia menyampaikan, awal tidak terakomodir kebutuhan atlet Perpanas asal Jawa Timur, karena mereka tidak lagi masuk di KONI. “Karena tidak ada di KONI, maka kebutuhan anggaran tidak terback up APBD,” terang Supratomo dikonfirmasi,

Minggu (9/10) petang. Sampai akhirnya, kebutuhan atlet selama menjalani pertandingan 15 hari di Bandung diback up Pemprov Jatim, setelah revisi di Perubahan APBD Jatim Tahun Anggaran (TA) 2016. “Revisi dalam P APBD, akhirnya kebutuhan bisa diberikan selama Perpanas berlangsung,” tandas dia. Kedepan, untuk kebutuhan prestasi olahraga

masyarakat penyandang cacat, pihaknya (Dispora Jatim, red), akan melakukan pembahasan dengan DPRD Jatim dan lembaga yang menaungi disabilitas yang diikuti 140 atlet penyandang cacat Jawa Timur. Kondisi ini, berbanding terbalik 180 derajat, terkait perhatian Pemrov Jawa Timur terhadap kegiatan PON XIX di Bandung beberapa waktu lalu.(day)

Pelari Kenya Juara Banyuwangi 10 K PELARI asal Kenya, David Mutai Kipkirul, menjadi yang tercepat dalam lomba lari 10 K (Kilometer) Banyuwangi Internasional Run 2016 di Kota Gandrung tersebut, Minggu (9/10). David mencatat waktu terbaik 31 menit 57 detik untuk menempuh 10 km. Dia mengalahkan rekan senegaranya, Samson Karega, yang finish di urutan kedua dengan selisih waktu 6 detik lebih lambat. Di posisi ketiga ditempati Muindi Onesmus dengan catatan waktu 33:08.

Sedangkan pelari nasional asal Malang, Atjong Tio Purwanto, hanya mampu finish diurutan keempat dengan cacatan waktu 33:38 atau terpaut 1 menit 41 detik dari David Mutai. Atjong Tio ditemui usai perlombaan mengaku, sangat sulit untuk bersaing dengan pelari Kenya, yang berada di 3 urutan terdepan. Selain itu, adanya masalah dengan pelari dikelas 3 Km dan 5 Km cukup menghambat memacu kecepatan larinya. “Kan ini saingannnya pelari

internasional, jadi cukup sulit untuk bertarung dengan kualitas mereka. Karena itu, saya tetap bersyukur bisa menjadi juara keempat,” ungkap Atjong Tio. Di bagian putri peraih medali perak Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, Yulianingsih, menjadi juara dengan catatan waktu 39:14. Disusul pelari Kenya Valentine Jepkemoi di posisi kedua dengan catatn waktu 40:36, dan di peringkat ketiga diraih Rieke Febrianti dengan catatan waktu 41:48.(*/sr)

Peserta lomba lari 10 K Banyuwangi Internasional Run 2016 meninggalkan start


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.