MASYARAKAT MUSLIM MASYARAKAT GAGAL
1
Mengapa Muslim Gagal Melulu? Gagal maning,.. gagal maning...
M
engapa negara maupun komunitas muslim meraih prestasi yang paling rendah diatas planet bumi ini? Sebuntukan satu saja bidang prestasi; penciptaan (riset & teknologi), kualitas kehidupan (ekonomi & kesehatan), kebebasan dan transparansi politik, pendidikan, seni & budaya, dsb yang berhasil dicapai muslim. Pasti negara-negara islam ada pada kategori paling bawah, apalagi di Afrika yang muslim. Mengapa, oh mengapa? Jawabannya sederhana — Intellectually Paralyzed, kelumpuhan intelektual. Muslim cacad oleh filosofi mereka sendiri. Dalam hal intelek, muslim GAGAL TOTAL. Ini bukan karena bentuk otak mereka berbeda dengan manusia modern, tidak. Namun karena filosofi yang meradang di pola pikir mereka, yaitu; Islam (sebagai cara pandang dalam melihat kehidupan). Sejak bayi sampai dewasa, sejak ia mengucapkan kalimat syahadat, mandek-lah otak Muslim. Filosofi memiliki 5 cabang utama : 1. Epistemologi — metode bahwa pengetahuan ditemukan atau disahkan; 2. Etika — standar budaya tentang kelakuan baik; 3. Politik — aplikasi etika terhadap kelakuan sosial; 4. Metafisika — tentang sifat realitas, dan terakhir yaitu; 5. Estetika (akan dijelaskan dibawah). Secara singkat, inilah perbedaan antara filosofi islam dan filosofi Yudeo-Kristen (Barat) : Epistemology Barat = logika (reason) dan metode sains Epistemology islam = “wahyu”, alias: apapun kata Auwloh
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
2
Western ethics = sakralnya nyawa manusia Islamic ethics = penyebaran Islam dengan cara apapun Western politics = pengakuan hak-hak individu Islamic politics = submisi dan totalitarianisme Western metaphysics = alam semesta & isinya mengikuti hukum alam Islamic metaphysics = setiap peristiwa dikuasai kemauan Auwloh Bentuk Muslim metaphysics: Expresi “insya’auwloh” yang didengungkan setiap hari oleh Muslim bukan hanya menyatakan rasa hormat pada Auwloh, tapi pernyataan ketakutan seseorang yang merasa bahwa ia tidak dapat mengontrol nasibnya sendiri. Estetika tidak perlu dijelaskan panjang-panjang. Seni, dalam bentuk apapun, adalah manifestasi nilai-nilai metafisik sang artis (seniman). Nilai-nilai itu bisa disampaikan dengan gambar secara efektif, misalnya. Lihatlah pada lukisan terkenal, “The Scream” oleh Edvard Munch— siapapun bisa merasakan kepedihan yang disampaikan goretangoresan kanvas tersebut! Atau pandanglah ukiran/pahatan Yunani purbakala, dimana bentuk fisik manusia digambarkan dengan kuat, cantik & bahkan jaya. Seni dalam masyarakat totaliter disensor habis; karena adanya ketakutan bahwa nilai-nilai seni sang artis akan konflik dengan nilainilai pemerintah yang berkuasa (status-quo). Di Uni Soviet, misalnya, hanya kejayaan masyarakatarakat kolektif dan negara diijinkan untuk digambarkan. Dan yang digambarkan selalu adalah penggeloraan negara. Banyak artis Soviet dipenjara karena menghasilkan seni yang melanggar kebijakan negara. SENSOR dalam Islam bahkan lebih ketat dengan 'hilangnya nilainilai' kehidupan, khususnya kehidupan manusia. Kecuali tanaman, semua bentuk manusia atau hewan di-LARANG oleh Seni Islam. Ya, memang disana-sini ada saja anda lihat seni islam yang menyelipkan bentuk tubuh manusia atau hewan. Namun dimanapun islam dipraktekkan secara murni dan paling islami, disitulah tidak pernah terlihat gambar-gambar mahluk bernafas. Islam memberi alasan bahwa “Hanya Auwloh yang menciptakan kehidupan, dan itu tidak boleh ditandingi manusia biasa.” Alasan sebenarnya adalah: ISLAM TIDAK MENGHARGAI KEHIDUPAN, khususnya kehidupan manusia. Islam murni sangat takut pada artis
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
3
(seniman) yang menyelundupkan nilai-nilainya sendiri. Di Barat, seniman bebas untuk menciptakan karya-karyanya tentang apapun yang dianggapnya berharga. Dan 'nyawa' adalah yang paling berharga dalam diri seorang artis. Ini sangat bertolak belakang dengan seniman islam. Muslim tidak bego, namun mindset (pola pikir) mereka hancur karena filosofi anti-kehidupan yang terus menerus dicekoki ke dalam benak mereka. (APALAGI kalau yang dimaksud adalah kehidupan Yahudi, Kristen dan non-Muslim; mereka sih pantas diberantas sekarang juga. Dunia harus bebas dari setiap elemen non-Islam, demikian filosofi Islam). Sumber: MengapaMuslimGagalMelulu, islam-watch.org
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
4
Will Muslims Ever Wake Up?
Akankah muslim Bangkit? By Ali Sina
D
alam artikel berjudul “What went wrong?” (Apa yang sudah salah?), Dr Farrukh Saleem, penulis freelance dari Islamabad memberikan gambaran dunia Islam yang sangat mengenaskan dengan menunjukkan bahwa negara-negara Muslim adalah yang paling miskin, paling buta huruf dan paling terbelakang di dunia. Ditulisnya: Total GDP/tahun dari 57 negara-negara Muslim masih dibawah US$2 trillion. AS sendiri memproduksi barang dan jasa senilai $10.4 trillion; China $5.7 trillion Japan $3.5 trillion Jerman $2.1 trillion. Bahkan GDP India saja diperkirakan lebih dari $3 trillion. Negara-negara kaya seperti Saudi Arabia, UAE, Kuwait dan Qatar secara kolektif memproduksi barang & jasa (minyak) senilai $430 billion; BELANDA saja masih memiliki GDP tahunan yang lebih besar, sementara Thailand memproduksi barang dan jasa senilai $429 billion. Muslim bertotal 22% dari penduduk dunia tapi memproduksi kurang dari 5% GDP dunia. Yang lebih menyedihkan adalah bahwa GDP negara-negara muslim secara menyeluruh semakin menurun. Orang Arab, khususnya, yang paling menyedihkan. Menurut Arab Development Report PBB: Setengah jumlah wanita Arab buta huruf; satu diantara 5 Arab menerima kurang dari $2/hari; hanya 1% dari penduduk Arab memiliki computer; dan
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
5
hanya 1% yang memiliki komputer memiliki akses Internet; 15% usia kerja Arab menganggur dan jumlah ini bisa berlipat ganda pada tahun-tahun selanjutnya; pertumbuhan rata-rata penghasilan per capita dalam 20 tahun terakhir dunia Arab hanya 1/2 % per-annum, lebih buruk dari negara di subSahara Africa. ď Ź ď Ź
Negara-negara paling miskin di planet ini adalah Ethiopia, Sierra Leone, Afghanistan, Cambodia, Somalia, Sudan, Nigeria, Pakistan & Mozambik. (Jangan lupa ALBANIA = mayoritas Muslim! -adm) Paling sedikitnya 7 dari negara paling miskin itu adalah negara-negara dengan mayoritas muslim. Kesimpulan: Muslim adalah yang paling miskin dari jajaran negara miskin. 57 negara mayoritas muslim masing-masing hanya memiliki rata-rata 10 universitas dari jumlah total kurang dari 600 universitas bagi 1.4 milyar Muslim; India saja memiliki 8.407 universitas, AS 5.758. Dari 1.4 milyar Muslim hanya dua orang : Abdus Salam dan Ahmed Zewail yang menang hadiah Nobel Prize dalam Kimia dan Fisika. Salam melakukan penelitiannya di ITALIA dan UK, sementara Zewail di California Institute of Technology, Amerika Serikat. Dr Salam bahkan di negaranya tidak dianggap muslim, karena penganut Ahmadiyah. Selama 105 tahun, 1.4 milyar Muslim hanya mampu menghasilkan 8 Nobel Laureat, sementara HANYA 14 JUTA YAHUDI menghasilkan 167 Nobel Laureat. Dari ke 1.4 milyar Muslim, kurang dari 300.000 dikualifikasikan sebagai 'ilmuwan', dan itu dikonversi ke dalam rasio 230 ilmuwan untuk setiap 1 juta Muslim. AS memiliki 1.1 juta ilmuwan (4.099 ilmuwan per 1 juta orang); Jepang memiliki 700.000 (5.095 ilmuwan per 1 juta orang). Fakta: dari 1.4 milyar Muslim 800 juta buta huruf (6 dari 10 Muslim tidak dapat membaca). Sementara di negara-negara non-muslim, tingkat melek huruf sudah 85%. Muslim dengan 22% total penduduk dunia, hanya 1% dari mereka berhasil memenangkan hadiah Nobel. Sementara Yahudi hanya berjumlah 0.23% dari penduduk dunia, tapi 22% dari mereka mendapatkan Hadiah Nobel.
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
6
Apa yang salah? Muslim miskin, buta huruf dan lemah. Mengapa bisa? Penting mencapai diagnosis yang tepat guna mendapatkan obat yang tepat. Jadi, bagaimana diagnosis Dr. Saleem? Diagnosis 1: Muslim miskin, buta huruf dan lemah karena mereka telah "meninggalkan warisan ilahi Islam'. Obat: Kami harus kembali ke masa lalu kita. Diagnosis 2: Muslim miskin, buta huruf dan lemah karena kami menolak maju sesuai jaman. Yah, silahkan, maju sesuai jaman -- sesuai Quran!
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
7
MENGAPA MUSLIM RENDAH PRESTASI? Thierry Gattuso 2005/11/24
J
umlah Muslim sedunia mencapai 22% jumlah penduduk dunia, tapi menurut United Nations' Arab Human Development Report (Laporan Perkembangan Arab PBB):
Setengah jumlah wanita Arab BUTA HURUF; Satu dari 5 Arab hidup dibawah US$2 per hari; Hanya 1% penduduk Arab memiliki komputer pribadi, dan setengah dari 1% menggunakan internet; 15% penduduk usia kerja Arab menganggur; 60% Muslim BUTA HURUF”. Hanya dua yang muslim pernah memenangkan hadiah Nobel di bidang sains, yaitu: Dr. Abdus Salam tahun 1979 untuk fisika dan Dr. Ahmed Zewail tahun 1992 untuk Kimia (itupun, mereka berdua membuat karya ilmiahnya di “negara kafir”, Italy & UK dan US). Dr Salam adalah pengikut Ahmadiyah asal Pakistan, sehingga tidak dianggap sebagai Muslim oleh masyarakatnya sendiri. Hanya 600 universitas yang melayani penduduk Muslim sebanyak 1.2 milyar di 57 negara. Setengahnya hanya terfokus pada pengajaran pendidikan dan ilmu agama Islam. India saja memiliki 8.407 universitas bagi 1 milyar penduduknya dan USA 5.758 universitas. Jumlah total GDP (Pendapatan Kotor Domestik) tahunan dari ke-57 negara Muslim berada dibawah $2 trillion. AS memproduksi barang dan jasa senilai $10.4 trillion; Cina $5.7 trillion Japan $3.5 trillion India $3 trillion Jerman $2.1 trillion
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
8
Sementara negara-negara kaya minyak, Saudi, Arab Emirat , Kuwait dan Qatar secara keseluruhan memproduksi barang dan jasa sebanyak $430 billion; Thailand saja memproduksi barang dan jasa senilai $429 billion. Rendahnya prestasi Muslim ini akut di ke 57 negara Islam. Muslim mengatakan sedang merampungkan diri setelah periode lama kolonisasi dan de-kolonisasi dan efek-efek pemindahan orang-orang Palestina dari tanah Arab. Tapi bagaimana dengan prestasi Muslim yang tinggal dan bekerja di negara-negara Barat? Faktanya, mereka juga tidak lebih baik dari saudara-saudara mereka di negara-negara Muslim asalnya. Di UK, sensus tahun 2001 untuk pertama kalinya melihat latar belakang agama negara itu. Menurut sensus, Muslim berjumlah 2.8% dari penduduk total UK, Hindu 1%, Sikhs 0.6, Buddhists dan Yahudi cuma 0.5%. Tapi dari angka populasi tersebut: 31% Muslim usia kerja tidak memiliki kualifikasi, ini angka tertinggi dari semua kelompok agama lainnya. Seperti di banyak negara, memiliki rumah sendiri adalah prestasi besar dan merupakan tanggung jawab finansial. 82% Sikh diikuti oleh 78% dari Yahudi memiliki rumah sendiri di UK. Hanya 52% Muslim memiliki rumah sendiri, yang terendah dari semua kelompok agama lainnya. 14% Muslim menganggur, dibanding dengan 8% Sikh dan 6% Hindu. Rendahnya prestasi Muslim lebih parah melihat asal-usul para pendatang Muslim, Hindu, Sikh dan Buddhist di UK. 75% Muslim, 97% Hindu, 98 % Sikh dan 69% Buddis berada di UK, datang dari atau memiliki hubungan dengan Asia Selatan sebagai daerah asal. Oleh karena itu faktor-faktor budaya bisa dihapus saat membedakan prestasi kelompok-kelompok agama ini. Artinya, variabel agamalah yang menjadi faktor dominan, bukan budaya daerah asal, karena kaum Hindu, Sikh dan Buddis juga berasal dari wilayah yang sama dengan kaum muslim. TAPI hanya Muslim-lah yang mengeluh bahwa mereka harus menghadapi halangan bahasa dan menghadapi diskriminasi di UK dan menganggap ini sebagai faktor rendahnya prestasi. Kaum Buddhis, Hindu dan Sikh juga menghadapi halangan yang persis sama TAPI prestasi mereka jauh lebih baik dari Muslim. Rendahnya prestasi ini tidak mengherankan bagi mereka yang
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
9
mengenal sifat Islam sebenarnya. Semua yang perlu diketahui Muslim ada dalam Quran, Hadis atau Sunnah. Muslim tidak didorong untuk mencari pengetahuan dan memperbaiki diri sendiri. Muslim adalah anti kemajuan, modernitas dan sains. Mereka yang mengontrol Islam tidak ingin melihat muslim terdidik karena muslim terdidik akan menerapkan logika dan jalur pikir kritis terhadap Quran dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa isinya cuma koleksi dongeng dan tahayul rancu dari jalan pikir seorang Bedouin bandit abad ke 7, Muhammad. PS: Muslim punya mantera bahwa mereka dianjurkan untuk 'mengejar ilmu sampai ke negeri Cina'. Loh.. mengejar ilmu kok harus ke negara kafir?! Pemakan babi pula?! Ah! Islam emang nggak konsisten!
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
10
Arab development: Self-doomed to Failure
PERKEMBANGAN ARAB: MENGUTUK DIRI SENDIRI KE DALAM KEGAGALAN The Economist Jul 4th 2002
Satu lagi laporan dari para pakar Arab menjelaskan mengapa kawasan mereka begitu terbelakang! APA sih yang tidak beres dengan dunia Arab? Mengapa mereka begitu ketinggalan jaman? Mereka punya minyak yang bisa membuat kawasan itu kaya raya, maju dan makmur. Tapi nyatanya?! Pemerintahan mereka otokratik, pemilu mereka cuma sebuah lelucon besar, setengah penduduknya BUTA HURUF, pengangguran, kebodohan dan ajaran konservatif picik merajalela. Malah kebanyakan anak muda Timur Tengah memiliki impian untuk satu hari bisa dapat visa tinggal di Barat. Kenapa oh kenapa? Di meja makan dari Maroko sampai ke Mesir, tidak henti-hentinya para pakar Arab saling bertanya, mengapa oh mengapa kita jadi begini? Mereka akhirnya menerbitkan diagnose mereka dalam “The Arab Human Development Report 2002”, yang diterbitkan minggu ini oleh UNDP. Dunia Arab mencakup ke 22 anggota Liga Arab, yang mewakili 280 juta orang, hampir sama dengan penduduk Amerika Serikat. Dari 68 juta orang di Mesir, sampai 565.000 orang di Qatar. Kawasan itu memiliki proporsi anak muda yang paling tinggi di dunia —38% orang Arab berada dibawah usia 14— dan diperkirakan, jumlah penduduk akan meningkat sampai 400 juta dalam 20 tahun mendatang. Jadi betapa anehnya bahwa total GDP SELURUH dunia Arab adalah US$531 billion yang berada DIBAWAH SPANYOL, satu negara saja! Padahal Spanyol termasuk yang paling “miskin” di kawasan Eropa.
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
11
Satu dari 5 orang Arab hidup dengan $2/hari. Dalam 20 tahun belakangan ini, pertumbuhan pemasukan per kepala per tahun adalah 0.5%. Ini adalah angka yang paling rendah didunia, dan hanya bisa disejajarkan dengan Afrika sub-Sahara. dengan tingkat rata-rata ini, kata laporan itu, diperlukan 140 tahun bagi rata-rata orang Arab untuk melipatgandakan pemasukannya, sementara di bagian dunia lain, ini bisa dicapai dalam 10 tahun saja. Stagnasi pertumbuhan (ekonomi) bersamaan dengan jumlah populasi yang meningkat pesat berarti hilangnya kesempatan kerja. Sekitar 12 juta orang, atau 15% dari jumlah buruh sudah menganggur, dan dengan trend seperti sekarang ini, angka pengangguran bisa meningkat menjadi 25 juta di tahun 2010. Halangan bagi prestasi, menurut laporan ini, bukan kekurangan sumber, melainkan tiga esensi: kebebasan (demokrasi), pengetahun dan tenaga perempuan (isu persamaan hak gender). Jika “defisitdefisit� ini tidak diberi kesempatan untuk mencapai potensi mereka, maka akan timbul kombinasi membahayakan antara kekayaan dan kepicikan! Kebebasan (demokrasi) Defisit ini, menurut interpretasi UNDP, adalah AKAR dari segala mala petaka dalam dunia Arab: kelanjutan otokrasi-otokrasi absolut; pemilu-pemilu yang curang; percampuran antara bidang eksekutif dan legislatif (karena dalam bahasa Arab keduanya memiliki makna kata serupa); tekanan atas kebebasan media dan masyarakat; serta sebuah kultur patriarkhi yang sangat tidak toleran dan suasana sosial yang menyesakkan. Kawasan ini penuh dengan penampilan luar sebuah 'demokrasi.' Pemilu sering dilakukan dan bahkan konvensi-konvensi hak azasi manusia ditandatangani. Namun, arus besar demokratisasi yang menyapu bagian-bagian dunia lain rupanya tidak menyentuh orang Arab sedikitpun. Demokrasi hanyalah ditawarkan sebagai konsesi, bukan sebagai hak. “Peralihan kekuasaan lewat kotak pemilu bukan sebuah fenomena lazim dalam dunia Arab,� kata laporan itu. Lebih lagi, para pejabat, mulai dari menteri kebawah, ditunjuk HANYA karena koneksi. Ini mengakibatkan otoritas yang tidak responsif dan jajaran administrasi negara yang tidak kompeten.
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
12
Kebebasan berekspresi dan berserikat juga sangat dibatasi dengan tajam. Tidak ada negara Arab yang memiliki pers bebas, dan hanya tiga negara memiliki pers yang 'setengah bebas.' Selebihnya hanyalah moncong suara pemerintah. Pengetahuan (Science) Orang Arab menghabiskan persentase lebih tinggi dari GDP pada bidang pendidikan ketimbang kawasan berkembang lainnya. TAPI ini nampaknya percuma saja. Kualitas pendidikan sangat merosot dan ada ketimpangan antara lapangan pekerjaan dengan sistem pendidikan. 65 juta orang dewasa buta huruf, 2/3-nya adalah perempuan. 10 juta anak-anak tidak pernah merasakan bangku sekolah sama sekali. Dunia Arab semakin terbelakang dalam riset sains dan information technology (IT). Investasi dalam riset & pembangunan kurang dari 1/7 rata-rata dunia. Hanya 0.6% penduduk menggunakan Internet dan 1.2% memiliki computer. Kreativitas mati total. dalam 1000 tahun sejak berkuasanya Kalif Mamoun, kata laporan ini, dunia Arab menerjemahkan buku sebanyak buku yang diterjemahkan Spanyol dalam 10 tahun! Status Perempuan (Issue Gender) Islam menghormati perempuan? Think again! Laporan ini mengkonfirmasikan apa yang selalu dikatakan para “kafir�: dunia Arab tidak memperlakukan perempuan mereka sebagai warga negara penuh; hak-hak kaum perempuan jauh lebih sedikit ketimbang lelaki. Satu dari dua perempuan Arab buta huruf total. Partisipasi mereka dalam kehidupan ekonomi dan politik negara mereka adalah yang PALING RENDAH DI DUNIA. Menurut ukuran “gender-empowerment measure� UNDP, Arab menduduki tingkat terendah, sedikit diatas Africa sub Sahara. Jangan tanya! Laporan ini ditulis oleh orang Arab sendiri sehingga mereka dengan jitu menghindari topik bagaimana PERAN ISLAM dalam kemerosotan atau keterpurukan masyarakat muslim di seluruh dunia!
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
13
Memang dari usia sekolah, orang Arab sudah dijejali ancaman agar jangan sekali-kali membantah tradisi, otoritas dan Quran. Phobia mereka akan fawda (chaos) dan fitnah berakar kuat. “Peran pemikiran�, tulis seorang ilmuwan Syria “adalah untuk menjelaskan dan mentransmisi... dan bukan untuk mencari dan bertanya!� Jadi kini dengan barisan Arab-arab muda yang menganggur, tanpa keahlian dan penuh kebencian terhadap masyarakat mereka sendiri, paling tidak mereka menemukan sedikit harga diri dalam agama mereka, Islam. Dengan semua pintu tertutup, beberapa dari mereka mengarahkan bahaya kemarahan mereka itu kepada pihak lain diluar masyarakatnya, yaitu kepada dunia Barat. Sumber -- English Version
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
14
TRAGEDI DUNIA ARAB Sudah menikmati cipratan rejeki dari minyak (yang notabene perlu bantuan kafir untuk menggali, memproses, mendistribusi, menjual & membeli), keadaan dunia Arab tetap saja dibawah rata-rata!
Tidak ada satupun produk buatan Arab yang memiliki kualitas tinggi untuk dijual di pasaran dunia. Karpet Iran? Ingat Iran BUKAN Arab! Produktivitas Arab adalah yang paling rendah di dunia. Tidak ada satupun universitas kelas dunia. Tradisi 'sains' Arab (itu juga contek sains Yunani) hanya menampilkan sejumlah kecil program riset dalam bidang PERANG kimia dan biologis. Tidak ada negara Arab yang merupakan negara demokrasi tulen. Tidak ada negara Arab yang menghormati HAM. Tidak ada negara Arab yang memiliki media independen. Tidak ada satupun masyarakat Arab yang menghormati hak2 wanita dan minoritas secara penuh. Tidak ada satupun pemerintah Arab yang pernah menerima tanggung jawab atas kegagalannya sendiri.
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
15
Special Dispatch Series No.1951. June 6, 2008
KOLUMNIS ARAB: KERUSAKAN ISLAM AKIBAT MUSLIM SENDIRI Dalam artikel di harian Kuwait, Al-Siyassa, berjudul "Muslim Melawan Islam," seorang muslim, Dr. Ahmad Al-Baghdadi menulis: Quote: "Dimana-mana di dunia, Muslim mendobrak masuk dan membakar kedubes-kedubes Denmark, mereka menyerukan bagi larangan impor barang-barang Denmark. Muslim juga melancarkan kampanye di saluran TV dengan tujuan membela nama nabi [Muhammad] dan agama Islam... Apakah Muslim pernah memikirkan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan sendiri terhadap Islam, baik didalam maupun diluar negara-negara Islam? �Berapa tahanan yang mendekam di penjara-penjara Muslim karena (perbedaan) pendapat, ide dan identitas budaya mereka? Apakah sesuai dengan Islam kalau para Muslim melarikan diri dari negara-negara Islam ke negara-negara KAFIR untuk mencari keselamatan, keamanan dan hidup penuh harga diri? Apakah sesuai dengan Islam kalau Muslim bungkam dihadapan penguasa tiran yang Muslim? Apakah sesuai dengan Islam bahwa satu keluarga berkuasa atas semua pengikut (Islam) sedunia? Apakah sesuai dengan Islam bahwa negara-negara Muslim mendirikan istana-istana mengkilap sementara 60% penduduk mereka BUTA HURUF? Kenyataannya adalah bahwa musuh Islam terbesar adalah muslim sendiri, karena mereka sudah menanggalkan segala kepantasan dalam menghadapi kaum lain, dan juga
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
16
menanggalkan keberanian untuk menantang opresi sesama Muslim..." [1]
SIAPA Yang MELUKAI NABI? Dalam artikel di situs liberal Aafaq.org, penulis Mesir, Ahmad AlAswani, mendaftarkan tindak-tindak kriminal dunia Muslim yang ia percaya telah melukai nabi Muhammad dan mendiskreditkan nama baik Islam: Quote: "Bukan kartun, buku atau film yang bisa merusak agama atau mempengaruhi sebuah kepercayaan. "Satu-satunya pihak yang merusak nabi adalah mereka yang membantai dan membom orang-orang tidak bersalah diseluruh dunia, dari New York ke Madrid, London, Bali, Riyadh & Cairo, Kabul, Baghdad - sambil memuja-muja Allah dan nabiNya dibawah bendera jihad... ---------------Diantara mereka yang merugikan nama baik nabi dan nama baik islam itu adalah Sheikh Yousef Al-Qaradhawi, yang menghasut atau menimbulkan pembunuhan terhadap anakanak Yahudi di dalam kandungan ibu mereka (eg. ceramah kuliah kepada Asosiasi wartawan Mesir, 1996) dan untuk operasi (bom) bunuh diri, seperti juga mereka yang menyebabkan kematian korban-korban yang tidak bersalah dengan mengumumkan jihad di Iraq atas nama agama dan nabi. "Mereka yang merugikan nama baik nabi itu adalah mereka yang mengajukan kepada dunia suatu resolusi melawan penghinaan terhadap agama, sambil mereka sendiri mencemarkan nama baik agama-agama lain pada setiap doa di dalam mesjid-mesjid, seperti juga di dalam sekolahsekolah mereka dan di saluran satelit mereka -dan terutama [agama] orang-orang Kristen dan Yahudi, yang mereka kutuk di dalam setiap doa. Ketika Negara-negara islam
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
17
menyerahkan draft dari resolusi ini kepada Dewan Hak Azasi Manusia - United Nation, Saudi Shura Council mengajukan penolakan atas keberatan-keberatan terhadap kutukan dan penghinaan islam kepada agama-agama lain karena cacian terhadap agama-agama lain adalah bagian dari ajaran Islam yang penting. "Mereka yang merugikan nama baik nabi dan nama baik islam itu adalah mereka (ulama Al-azhar, Mesir) yang mengeluarkan fatwa bahwa perempuan boleh menyusui (breastfeeding) rekan-rekan lelaki dewasa mereka [ini bukan fatwa lelucon, ini sungguhan. Artikel tentang ini dapat dibaca DISINI. -adm], dan menyatakan bahwa meminum air
kencing nabi itu adalah suatu sumber berkat - atau mereka yang mengizinkan dan membiarkan bualan seperti itu untuk dipelajari di dalam sekolah-sekolah dan perguruan tinggi ilmu agama... “Mereka yang merugikan nama baik nabi Muhammad itu adalah mereka yang mengajar anak-anak di sekolah-sekolah (terutama sekali yang disebut sekolah Islam), untuk membenci orang-orang Kristen dan terlarang untuk mengasihi mereka... "Mereka yang mencederai nama baik islam dan nabi muhammad itu adalah mereka yang percaya bahwa atributatribut eksternal seperti jenggot, noda hitam gosong di jidat, kerudung atau jilbab, atau suatu jubah adalah menentukan ke-islam-an seseorang, dan juga mereka menuduh yang lain sebagai sesat dan layak dibunuh berdasarkan atribut-atribut eksternal ini. "Mereka yang merugikan Nabi itu adalah mereka yang percaya bahwa wanita adalah kotor, dan bahwa wanita itu merugikan kemurnian doa seperti halnya seekor anjing atau seekor keledai[2] dan mereka yang percaya bahwa seorang wanita kurang cerdas secara intelektual dibanding laki-laki. Mereka lupa bahwa itu sama saja dengan berbicara tentang ibu, saudari, kekasih, putri, atau istri mereka sendiri yang seharusnya sederajat dengan manusia dari semua segi kebaikan. "- Mana-mana yang merugikan nabi itu adalah orang-orang seperti [Orang Mesir geolog dan PhD] Zaghlul Al-Najjar, yang
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
18
memiliki pengetahuan (akademik) namun pada waktu bencana alam seperti badai, tsunami, letusan-letusan volkanis, dan banjir sebagai hukuman ilahi atas orang berdosa, dan ia juga menghina Alkitab orang Kristen sebagai pemalsuan --dan semua itu atas nama Islam dan nabi... �Mereka yang melukai nama baik nabi adalah rezim di negara-negara Arab yang membuat negara-negara mereka sebagai benteng pertahanan tirani dan kediktatoran di dunia, dan mereka menuntut monopoli tafsir teks kitab suci dan agama demi membenarkan tindakan-tindakan kriminal mereka. �Mereka yang melukai nama baik nabi adalah muslim yang tidak hidup di Barat yang menganggap tradisi islam adalah tindakan terroris, kemunafikan, tak menghargai kehidupan, dan membunuh sesamanya atas nama jihad dan menyerang kebebasan berpendapat dibawah dalih mempertahankan islam sebagai prinsip, yang mana sesungguhnya bukan apaapa kecuali hanya prasangka yang berurat-akar... Inilah apa yang kita (muslim) hasilkan, bukan yang lain.� [3]
Murderous Acts Have Destroyed The Image of Islam TINDAKAN-TINDAKAN PEMBUNUHAN TELAH HANCURKAN CITRA ISLAM Similar claims were made by Bahraini columnist Abdallah Al-Ayoubi in an article in the Bahraini daily Akhbar Al-Khaleej: "The harm to the Muslim religion has not been caused only by the publication, in Danish papers, of cartoons disparaging the Prophet Muhammad or by the film... produced by the Dutch MP. There are many [other], graver, dangers that Muslim religion is exposed to. They come from those who use religion as a cover for their criminal conduct, which they attribute to the teachings of the Islamic faith... Quote: "Humane and noble [religious] precepts have been destroyed by extremist 'Islamic' movements such as Al-Qaeda, the Taliban, and others, that
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
19
perpetrate hideous crimes against innocent [people] in their own countries as well as in other, non-Muslim, countries... When base, despicable acts are carried out by [Muslim] societies and nations, they cause tremendous harm to [Islamic] religious teachings. "This is what happened, for example, as a result of the September 11th crimes against the U.S., and as a result of the attacks in London and Madrid that followed in their wake. "The Muslim nations must first and foremost purge themselves of [elements] that use Islam and its teachings as a disguise [i.e.] in order to present their crimes against humanity as jihad in the name of Allah... It is inconceivable that the teachings [of Islam] should justify the murder of dozens, [even] thousands, of innocent people. It is such iniquities that have corrupted the image of Islam in the eyes of non-Muslims... "[Muslim] nations must adopt the language of reason... in order to deal with the attacks on [Islam], and to wage war against 'Islamic' extremism, which has distorted Muslim religious teachings... "Those who harm the Muslim religion must be confronted, using sound logic rather than emotion; up until now, responses to attacks [on Islam] have been based not rationality but on pathos. The exaggerated reactions to the Danish press's publication of the offensive cartoons were manifested in setting fire to Danish diplomatic representations - although the Danish government bears no responsibility for these cartoons. "Such [responses] will not only fail to prevent harm to [Islam], but will actually magnify it..." [4]
Catatan Kaki: [1] Al-Siyassa (Kuwait), March 31, 2008. [2] According to some interpretations of Muslim law, the presence, or mere passing, of a woman, a dog, or a donkey during prayer detract from the purity of the prayer. [3] www.aafaq.org, April 5, 2008. [4] Akhbar Al-Khaleej (Bahrain), March 31, 2008.
Sumber Translator: Adadeh, ali5196, namasamaran
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
20
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose