2020
kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun Executive Summary Studio Rencana Kawasan. Kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu kami dalam proses penyusunan Executive Summary Studio Rencana Kawasan ini, terutama kepada: 1. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami, 2. Bapak Ir. Didik Kristadi, MLA., M.Arch.UD. selaku dosen pembimbing studio yang selalu memberikan arahan dan masukannya kepada kami, 3. Bapak Ir. Didik Kristadi, MLA., M.Arch.UD., Bapak Irsyad Adhi Waskita Hutama, S.T., M.Sc., dan Bapak Zulfikar Dinar Wahidayat Putra, S.T., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Metode dan Teknik Rencana Kawasan yang senantiasa memberikan arahan dan masukannya kepada kami, 4. Asisten Dosen mata kuliah Studio Rencana Kawasan yang memberikan bimbingan dan masukannya kepada kami, serta 5. Teman-teman PWK angkatan 2019 yang telah memberikan dukungan serta bantuannya. Besar harapan kami agar Executive Summary ini nantinya dapat berguna dalam menambah wawasan, pengetahuan, dan mengasah keahlian kami sebagai calon perencana kota dalam merencanakan suatu kawasan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Executive Summary ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan sebagai bahan evaluasi bagi kami agar kedepannya kami dapat lebih baik lagi dalam merencanakan suatu kawasan. Semoga Executive Summary ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Kami berharap Executive Summary ini dapat membawa manfaat baik bagi kami, maupun bagi siapapun yang membacanya. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalah kata dalam penulisan kata pengantar ini. Yogyakarta, 15 Mei 2020 Tim Penyusun
MEET THE TEAM
DAFTAR ISI I.
Kata Pengantar
II. Tim Penyusun
30
basic Center, Edges, Mix, Proximity
III. Daftar Isi
01
54
ProďŹ l Kawasan, Gambaran
Density, Parking, TrafďŹ c, Energi,
Umum, Deliniasi Kawasan, KDB,
Water, Permakultur
introduction
reccurent issue
KLB, Image of The City
12
81
Neigborhood, Transect,
SWOT, Motto, Visi - Misi,
Connection
Masterplan, Detail Rencana
the bigger picture
masterplan Individu
IN TRODUCTION
PROF IL KAWASAN | GAMBARAN UMUM | DELINEASI KAWASAN KDB | KLB | IMAGE OF T HE CI T Y Studio 4 Rencana Kawasan 01
PROF IL KAWASAN Luas Keliling Kelurahan Kecamatan Kabupaten Provinsi
: 1.220.000 m² : 468 m : Tridadi, Trimulyo, Pandowoharjo : Sleman : Sleman : Daerah Istimewa Yogyakarta
GAMBARAN UMUM Kawasan yang akan kami rencanakan ini terletak di Kabupaten Sleman, lebih tepatnya Kecamatan Turi. Kawasan kami mencakup tiga kelurahan yaitu Tridadi pada bagian barat daya, Trimulyo pada bagian utara, dan Pandowoharjo pada bagian timur. Pada bagian selatan kawasan ini berbatasan langsung dengan Jalan Magelang. Pada bagian timur, kawasan ini berbatasan langsung dengan Jalan Pelda Sugiono. Pada bagian barat, kawasan ini berbatasan dengan Jalan Turi. Pada bagian utara, kawasan ini berbatasan dengan Jalan Pendowo. Kawasan kami dilalui oleh Sungai Bedog. Kawasan yang akan kami rencanakan dapat digolongkan ke dalam kawasan Urban Village yaitu kawasan dimana masyarakatnya dapat menyesuaikan budaya nonurban mereka dengan perkembangan keberadaan kota. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perkembangan kawasan ke arah urban namun tidak meninggalkan ciri pedesaan, seperti dominansi lahan pertanian. Kawasan ini di dominasi oleh fungsi bangunan permukiman. Sedangkan untuk guna lahannya kawasan ini didominasi oleh guna lahan pertanian. Dominasi tersebut sekaligus menjadi ciri dari kawasan kami. Studio 4 Rencana Kawasan 02
DELINEASI KAWASAN
KDB & KLB KDB – Kawasan amatan didominasi oleh bangunan dengan KDB lebih dari 0,6. Bangunan dengan KDB mendekati 1 cenderung banyak ditemukan pada area-area yang dekat dengan jalan besar seperti bagunan yang ditemukan disekitar Jalan Magelang dan sekitar Jalan Pelda Sugiono. KLB – Kawasan Jalan Magelang Km 11-12 didominasi oleh bangunan dengan KLB 0,21-1,2. Bangunan dengan KLB 0,21-0,7 banyak ditemukan di area permukiman, sedangkan bangunan dengan KLB 0,71-1,2 banyak ditemukan di sepanjang Jalan Magelang. Studio 4 Rencana Kawasan 03
IMAGE OF T HE CI T Y DISTRICT
EDGES
EDGES
area komersial sepanjang Jalan Magelang
area persawahan Jalan Pendowo
Sungai Sempor
LANDMARK
NODES
PATH
SPBU Dukuh
Simpang Jalan Magelang dan Jalan Turi
Jalan Magelang
Studio 4 Rencana Kawasan 11
THE BIGGER PICTURE
NEIGHBORHOOD | TRANSECT | CONNECTION
Studio 4 Rencana Kawasan 12
NEIGHBORHOOD
Kawasan Jalan Magelang Km 11-12 pada kondisi existing memiliki 11 neighborhood, kemudian direncanakan menjadi 8 neighborhood. Pembagian ini didasarkan pada center bagi setiap neighborhood dan kepadatan bangunan yang ada.
Studio 4 Rencana Kawasan 13
14
15
16
17
TRANSECT
Penentuan transect zone didasarkan pada peta kepadatan bangunan, sempadan, dan persebaran vegetasi. Pada Kawasan Jalan Magelang Km 11-12 terdapat 3 transect zone, yaitu T2, T3, dan T4 dengan T4 merupakan area di sepanjang Jalan Magelang.
Studio 4 Rencana Kawasan 18
19
20
Industri
21
22
23
24
CONNECTION
Kawasan Jalan Magelang Km 11-12 dilalui oleh jalan arteri primer berupa Jalan Magelang yang memiliki status sebagai jalan nasional, memiliki jalan lokal berupa Jalan Turi dan juga jalan lingkungan di area permukiman. Di Kawasan ini juga masih terdapat banyak sekali cul-de-sac serta jalan yag rusak. Oleh karena itu direncanakan adanya jalan baru yang menghubungkan cul-de-sac dan perbaikan jalan. Studio 4 Rencana Kawasan 25
26
27
28
29
BASIC
CEN TER | EDGES | MIX | PROXIMI T Y
Studio 4 Rencana Kawasan 30
CENTER
Center menyediakan layanan atau kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang-orang dalam neighborhood. Center idealnya dapat dijangkau dengan berjalan kaki, umumnya memiliki jangkauan 200-400 m. Di kawasan amatan sendiri, jangkauan center idealnya yaitu 200 m. Analisis Proses analisis dilakukan dengan mendefinisikan tipe existing centers yang sudah diidentifikasi pada bab neighborhood sebelumnya. sehingga dapat berfungsi menjadi center.
Rencana Rencana dilakukan dengan membuat center baru di neighborhood yang pada kondisi existing tidak memiliki center dan melakukan perbaikan potensial center, yaitu sekolah dan masjid. Studio 4 Rencana Kawasan 31
32
33
EDGES
Edges dapat didefinisikan sebagai elemen urban yang membatasi baik berupa batas permeable (dapat ditembus) maupun nonpermeable (tidak dapat ditembus). Edges terdiri dari dua tipe, yaitu seam (permeable) dan filter (nonpermeable). Seam merupakan batas semu yang mendorong pergerakan, sedangkan filter merupakan batas yang menghalangi sehingga membatasi adanya interaksi. Analisis Proses analisis dilakukan dengan mencari edges yang terdapat di kawasan kemudian mengklasifikasi egdes tersebut sesuai tipe edges dalam Urban Design Reclaimed.
Rencana Mengurangi dampak negatif dari filter yaitu dengan membentuk jembatan melintasi sungai; dan membentuk bioswale, jalur hijau, dan greenbelt di Jalan Magelang. Studio 4 Rencana Kawasan 34
35
36
37
38
39
RENCANA EDGES Jembatan Melintasi Sungai Bioswale, Jalur Hijau, Greenbelt
40
MIX
Mix merupakan keberagaman yang terdapat dalam suatu neighborhood berupa keberagamaan secara ekonomi maupun sosialnya. Keberagaman ini menjadi indikator sebuah urbanisme yang baik karena orang dapat dengan mudah menjangkau kebutuhannya. Analisis Mengidentifikasi existing mix yang ada di kawasan amatan dilihat dari bagaimana tipe mix-nya dan permanenitas bangunannya. Hal ini untuk mengetahui kondisi area-area dalam kawasan termasuk low mix atau high mix sehingga dapat disusun rencananya.
Rencana Rencana dilakukan dengan menguatkan atau meningkatkan mix di kawasan amatan yaitu dengan melakukan infill di lahan kosong. Infill dilakukan dengan membuat fasilitas-fasilitas publik. Peningkatan mix ini juga ditujukan untuk mendukung proximity kawasan. Studio 4 Rencana Kawasan 41
42
43
44
45
46
PROXIMI T Y
Proximity dalam urban planning ini merupakan evaluasi kemampuan untuk mencapai urban places di mana kemudahan pencapaian antara di mana orang tinggal dengan tempat bekerja, kebutuhan seharihari, dan layanan yang mereka butuhkan menjadi hal yang penting dalam neighborhood. Analisis Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas yang paling dibutuhkan dalam neighborhood dan keterjangkauannya terhadap penduduk. Kemudian mengidentifikasi area prioritas tinggi yang membutuhkan fasilitas tersebut.
Rencana Mmeningkatkan proximity di area yang telah ditentukan dengan melakukan infill strategy. Infill dilakukan dengan membangun taman bermain, gedung serba guna, pendopo kesehatan, dan open space. Studio 4 Rencana Kawasan 47 99
PROXIMITY FASILITAS Fasilitas Pendidikan Fasilitas Peribadatan Fasilitas Lapangan
48
PROXIMITY JUMLAH ANAK Tinggi Sedang Rendah
49
PROXIMITY JUMLAH LANSIA Tinggi Sedang Rendah
50
PROXIMITY KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan Tinggi Kepadatan Sedang Kepadatan Rendah
51
OVERLAY PROXIMITY Area Padat dengan Proximity Tinggi Area Padat dengan Proximity Sedang Area Padat dengan Proximity Rendah
52
RENCANA PROXIMITY Taman Bermain Gedung Serba Guna Pendopo Kesehatan Open Space
53
RECURREN T ISSUE
DENSI T Y | PARK ING | T RAF F IC | ENERGI | WAT ER | PERMAKULTUR
Studio 4 Rencana Kawasan 54
D E N S I T Y
Density dapat diartikan sebagai kepadatan spasial yang ditujukan untuk memberikan intervensi desain untuk menunjukkan bahwa peningkatan desain bukanlah pilihan yang buruk. Kepadatan yang tinggi bisa menjadi ancaman terhadap perumahan kepadatan rendah yang ada sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik. Pengaturan kepadatan juga ditujukan untuk mengontrol kondisi crowd atau keramaian yang bisa disebabkan oleh peningkatan densitas.
Analisis Analisis dilakukan dengan menemukan parcel lahan yang dekat dengan civic uses, komersial, atau public transit. Kemudian, mengidentifikasi tipe transect zone dari tiap-tiap parcel untuk menentukan jenis infill yang cocok untuk peningkatan densitas. Rencana Peningkatan density ditujukan untuk menjamin keberagaman mix dan proximity. Rencana peningkatan density dilakukan dengan pembangunan infill pada lahan-lahan potensial yang telah ditentukan.
Studio 4 Rencana Kawasan 55 99
PARCEL SEKITAR KOMERSIL Komersil Parcel
56 99
PARCEL SEKITAR CIVIC USES Civic Uses Parcel
57 99
PARCEL SEKITAR AREA TRANSIT Area Transit Parcel
58 99
DENSITY KEPEMILIKAN LAHAN Milik Pemerintah Milik Masyarakat
59 99
TRANSECT ZONE PADA PARCEL
Parcel pada T4 Parcel pada T3 Parcel pada T2
60 99
OVERLAY DENSITY
Parcel yang Membutuhkan Infill Parcel yang Dipertahankan
99 61
RENCANA DENSITY
Infill untuk Komersial Infill untuk Pendidikan
62 99
P A R K I N G
Kawasan sekitar Sungai Sempor sendiri merupakan kawasan yang tidak memiliki terlalu banyak permasalahan tentang parkir. Namun, adanya bahasan parking bertujuan untuk menentukan titik – titik parkir yang kemungkinan menimbulkan efek negatif dari parkir. Penggunaan ruang parkir yang buruk akan merusak neighborhood, merusak pedestrian, dan mengganggu ekonomi komersial koridor.
Analisis Mencari dan menganalisis area parkir yang strategis,kemudian mengusulkan satu pengatasan dari empat kemungkinan bagi satu lokasi, yang meliputi eliminasi, convert, buffer, dan development. Rencana Pada kawasan amatan diusulkan beberapa rencana parkir diantaranya 1. Parking on street pada Jalan Pendowo dan Jalan Pelda Sugiono. 2. Parking off street pada Pabrik PT Supratik Suryamas 3. Menambah sempadan jalan untuk mengurangi parking on street yang mengganggu jalan lingkungan
Studio 4 Rencana Kawasan 63
PETA PARKING
Area parkir
64
PETA PENGATASAN PARKIR Parking On Street (eliminasi) Parking Below (development) Small Retail (convert) Adding Vegetation (buffer)
65
PETA RENCANA PARKIR
Parking On Street Parking Off Street
66
T R A F F I C
Analisis traffic bertujuan untuk menentukan lokasi dimana lalu lintas yang padat yang menyebabkan berkurangnya kualitas neighborhood. Tujuan analisis traffic adalah untuk mengusulkan strategi rancangan yang dapat memitigasi masalah lalu lintas.
Analisis Proses analisis yang dilakukan yaitu dengan menganalisis jalan yang mempunyai konflik yaitu jalan lingkungan yang langsung bertemu dengan jalan arteri, jalan dengan pedestrian kurang dari 50%, dan jalan dengan lalu lintas padat dan juga pedestrian padat. Rencana Rencana yang diusulkan diantaranya : 1. Memberi parallel parking pada Jalan Pendowo 2. Meletakkan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) pada Jalan Magelang agar pejalan kaki dapat dengan mudah menuju sisi sebrang 3. Memberi pohon–pohon di Jalan Magelang sebagai peneduh (street trees) 4. Menempatkan polisi tidur pada Jalan Pelda Sugiono, khususnya depan SDN Dukuh 2 Sleman, SDN Murten, dan Yayasan Daarul ‘Ilmi Sembada Studio 4 Rencana Kawasan 67
PETA JALAN MINIM PEDESTRIAN
Pedestrian<50%
68
JALAN YANG MEMILIKI KONFLIK Jalan Lingkungan yang Langsung Bertemu dengan Jalan Arteri
69
PETA RENCANA TRAFFIC
Parallel Parking Speed Bump Jembatan Penyebrangan Orang Portal Jalan Street Trees
70
E N E R G I
Energi berperan penting dalam kehidupan sehari â&#x20AC;&#x201C; hari manusia, yaitu sebagai penyokong aktivitas seperti penyediaan listrik dan bahan bakar. Perencanaan energi yang ideal akan membangun keseimbangan yang baik antara permintaan energi dari suatu neighborhood dengan sumber daya energinya. Analisis Mengidentifikasi penggunaan energi pada kawasan ke dalam tiga skala yaitu tinggi, sedang, dan rendah energi. Rencana Rencana energi yang diusulkan yaitu dengan : 1. Membuat mikorhidro pada beberapa titik Sungai Sempor 2. Membuat solar panel yang diletakkan pada area pertanian kawasan dan dirancang dengan berdiri serta menancap tanah sehingga tidak mengurangi lahan pertanian yang ada. 3. Membuat kincir angin pada area pertanian kawasan.
solar panel
kincir angin Studio 4 Rencana Kawasan 71
72
PETA RENCANA ENERGI
Solar Panel Mikrohidro Kincir Angin
73
Aliran air yang berkelanjutan memiliki konsekuensi pada bentuk dan tata letak lingkungan yang dibangun. Agar saluran air efektif, maka pendekatan perlu dipertimbangkan dari awal. Harus terdapat sinergi potensial yang berfokus pada binatang di alam, pergerakan air, dan makanan. Serta potensi peningkatan lingkungan melalui sistem drainase yang berkelanjutan.
W A T E R
Analisis Analisis yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi letak selokan atau drainase jalan dan mengidentifikasi letak fasilitas irigasi pada Sungai Sempor Rencana Rencana water yang diusulkan diantaranya : 1. Kolam pemandian untuk warga sekitar pada salah satu titik di Sungai Sempor 2. Water control pada beberapa titik Sungai Sempor yang dekat dengan permukiman dan peternakan. 3. Stable Kuda Waterfront sebagai tempat rekreasi menyusuri sungai dengan kuda
Studio 4 Rencana Kawasan 74
PETA WATER Sungai Selokan Fasilitas Irigasi
75
PETA RENCANA WATER
Kolam Pemandian Bale Kuda Waterfront Water Control
76
77
P E R M A -
K U L T U R
Permakultur merupakan kata serapan yang disadur dari bahasa Inggris, yaitu Permaculture, singkatan dari Permanent Agriculture. Artinya, pertanian dengan tatanan kehidupan yang lestari, terus menerus, dan permanen. Permakultur memegang erat prinsip keseimbangan dan keberlanjutan.
Analisis Mayoritas lahan pada kawasan amatan merupakan lahan hijau berupa pertanian maupun perkebunan yang terdiri dari berbagai jenis tanaman, diantaranya cabai, melon, semangka, papaya, singkong, jagung, salak, kacang, dan padi. Rencana Rencana permakultur diusulkan yaitu dengan menambah communal garden di beberapa titik pada permukiman warga dan greenbelt pada Jalan Magelang KM 11 â&#x20AC;&#x201C; 12.
Studio 4 Rencana Kawasan 78
PERMAKULTUR Kebun cabai Kebun melon Kebun semangka Kebun pepaya Kebun singkong Kebun jagung Kebun salak Kebun kacang Sawah
79
PETA RENCANA PERMAKULTUR
Greenbelt Communal Garden
80
MAST ERPLAN
SWOT | MOT TO | VISI-MISI | MAST ERPLAN | DE TAIL RENCANA INDI VIDU
Studio 4 Rencana Kawasan 81
ANALISIS SWOT STRENGTHS
WEAKNESS
• Kawasan Jalan Magelang KM 11-12 merupakan kawasan agricultural yang dilalui oleh sungai, dimana komponen agricultural yang ada pada kawasan Jalan Magelang KM 11-12 diantaranya adalah lahan pertanian atau sawah yang luas, lahan perkebunan sayur dan buah, budidaya jamur, kolam ikan, serta peternakan. • Koridor Jalan Magelang KM 11-12 yang mendukung area komersial
• Kawasan Jalan Magelang KM 11-12 memiliki 3 administrasi yang berbeda, yaitu kelurahan Tridadi, Trimulyo, dan Pandowoharjo, sehingga cukup sulit dalam perizinan dan pengelolaan dalam mengembangkan kawasan • Kurangnya fasilitas umum dan fasilitas sosial • Kurang bahkan tidak ada pusat kegiatan ekonomi • Jarak antar blok yang jauh sehingga kurang konektivitas
• Kawasan Jalan Magelang KM 11 – 12 memiliki peluang untuk mengembangkan usaha budidaya jamur karena dekat dengan Agrowisata Jejamuran Jogjakarta • Peluang mengembangkan usaha pada kawasan karena dekat dengan lokasi desa wisata, yaitu Desa Wisata Temon dan Desa Wisata Dukuh • Banyak lahan terbengkalai yang dapat dimanfaatkan untuk rencana tanpa harus mengambil lahan hijau
• Lahan pertanian pada kawasan dapat terancam dan dibangun menjadi gedung – gedung karena berbatasan dengan Jalan Magelang KM 11 – 12
OPPORTUNITIES
THREATS
Studio 4 Rencana Kawasan 82
MOT TO MANDIRI : Makmur, Asri, Nyaman, Dinamis, Indah, Ramah, Inovatif
VISI Menjadikan Kawasan Jalan Magelang KM 11 â&#x20AC;&#x201C; 12 sebagai kawasan preservasi yang mandiri dan berketahanan pangan serta memiliki komunitas intra-nieghborhood yang baik.
MISI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membenahi infrastruktur sarana dan prasarana kawasan Menciptakan kawasan yang memiliki energi mandiri Meningkatkan peran pertanian dan peternakan pada kawasan Menyusun dan menyelenggarakan program distrubusi hasil pertanian Meningkatkan keterhubungan antar neighborhood Merancang infrastruktu penunjang kegiatan masyarakat
Studio 4 Rencana Kawasan 83
MAST ERPLAN
Rencana Kawasan Jalan Magelang KM 11-12 Integrated Bridge
PLTMH
Greenbelt
Oemah Tani
Peternakan Terpadu Kepanjen
Mitra Tani
Communal Garden
Studio 4 Rencana Kawasan 84
RENCANA INDIVIDU OEMAH TANI
Fadhilla Purba Sari â&#x20AC;&#x201C; 19/440230/TK/48557
Luasnya neighborhood lahan pertanian pada kawasan amatan menunjukkan bahwa perlunya center pada lahan pertanian untuk dapat menjangkau neighborhood yang ada. Oemah Tani menjadi alternatif pengusulan rencana Center di tengah lahan pertanian pada kawasan. Oemah Tani merupakan area center lahan pertanian, berupa pendopo yang dapat berfungsi sebagai tempat istirahat petani maupun tempat untuk melakukan aktivitas seperti perkumpulan tani. Selain pendopo atau rumah tani, pada area center ini juga tedapat fasilitas composter padi, gudang lumbung padi, serta tempat untuk menjemur padi. Adanya gudang lumbung padi dan tempat untuk menjemur padi akan memudahkan masyarakat dalam menyimpan, mengeringkan, menggiling, dan memproduksi beras secara mandiri. Masyarakat pun dapat memanfaatkan jerami hasil panen sebagai kompos dengan fasilitas composter yang telah disediakan. Studio 4 Rencana Kawasan 85
RENCANA INDIVIDU COMMUNAL GARDEN
Aina Noor Masithoh â&#x20AC;&#x201C; 19/439586/TK/48316
Communal garden adalah kebun bersama berbentuk semacam mini greenhouse bagi beberapa rumah warga yang terletak berdekatan. Penanaman tanaman dilakukan dengan cara hidroponik agar lebih hemat tempat. Jenis tanaman yang ditanam bebas, namun sebisa mungkin merupakan tanaman yang bisa dipanen sebagai makanan. â&#x20AC;&#x153;Diurus bersama dan dipanen bersama" adalah prinsip dalam communal garden ini sehingga hasilnya nanti akan menjadi konsumsi bagi warga itu sendiri. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan kedekatan sosial di dalam komunitas di kawasan Jalan Magelang Km 11-12.
Studio 4 Rencana Kawasan 86
RENCANA INDIVIDU GREENBELT
Jhosua Affeto Sabastian Napitupulu – 19/446439/TK/49544
Green Belt adalah salah satu infrastruktur hijau berupa ruang terbuka yang memiliki tujuan utama untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar tidak saling mengganggu. Tujuan Green Belt diantaranya : •Menjaga ekosistem atau bentang lahan alami existing. •Membuat lingkungan Kawasan menjadi lebih sehat. •Menjadi peneduh atau pereduksi panas sinar matahari. •Membantu memaksimalkan penyerapan air. Studio 4 Rencana Kawasan 87
RENCANA INDIVIDU INTEGRATED BRIDGE
Muhammad Izzuddin Zaki â&#x20AC;&#x201C; 19/443541/TK/48737
Jembatan yang mengintegrasikan dua neighborhood sehingga mengingkatkan konektivitas kawasan. Selain itu, pada jembatan ini juga dibangun sarana pemancingan sederhana atau bisa juga digunakan untuk sekedar duduk bersantai sehingga sebagai sarana rekreasi. Walaupun jembatan ini hanya khusus digunakan untuk pejalan kaki, namun akan efektif dalam penggunaannya karena sanagat berdekatan dengan dua neighborhood terpisah.
Studio 4 Rencana Kawasan 88
RENCANA INDIVIDU MITRA TANI
Saufina Athaya Putri Nugraha – 19/439601/TK/48331
Rencana pada sektor komersial ini merupakan rencana detail dari bab MIX. Rencana ini sebagai salah satu langkah untuk mencapai kawasan mandiri pangan. Rencana ini merupakan respon dari Strength kawasan yang memiliki lahan pertanian, perkebunan serta peternakan produktif serta respon dari Weakness kawasan yang tidak memiliki pusat ekonomi. Mitra Tani memiliki slogan “sahabat petani, sahabat masyarakat”. Sesuai dengan namanya Mitra Tani, produk yang dijual merupakan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan lokal kawasan, namun kami kemas dalam bentuk modern menyerupai mini market. Sesuai dengan slogannya “sahabat petani” karena Mitra Tani membantu petani dan peternak untuk menjual hasil produksinya dengan persaingan dagang yang cenderung minim. Sesuai dengan slogannya “sahabat masyarakat” karena Mitra Tani membantu masyarakat memperoleh kebutuhan dengan harga yang relatif lebih murah karena ongkos distribusi sangat minim. Dengan adanya rencana Mitra Tani diharapkan perekonomian disekitar dapat ikut berkembang
Studio 4 Rencana Kawasan 89
RENCANA INDIVIDU PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
Vian Agung Saputro â&#x20AC;&#x201C; 19/439602/TK/48332
Rencana PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) memaksimalkan adanya aliran Sungai Sempor yang berada di tengah kawasan. Pembangunan PLMTH didasarkan atas adanya debit yang cukup besar dan perbedaan ketinggian di segmen Sungai Sempor. Dekatnya lokasi dengan pemukiman bertujuan untuk mempermudah distribusi listrik. PLMTH ini mewujudkan desa yang mandiri akan energi dengan pengelolaan potensi SDA-nya. Selain itu, juga untuk mewujudkan energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Daya listrik yang dihasilkan oleh PLMTH ini dijadikan sebagai daya listrik pendukung dari listrik yang disalurkan oleh PLN. Dengan PLMTH ini para warga tidak perlu khawatir jika terjadi pemadaman oleh PLN karena telah memiliki sumber daya listrik cadangan. Selanjutnya unruk pengelolaannya akan diserahkan ke warga desa disertai dengan pelatihan dan edukasi sebagai teknisi warga desa. Studio 4 Rencana Kawasan 90
RENCANA INDIVIDU PETERNAKAN TERPADU KEPANJEN
Vinilia Ihramatul Muhlida – 19/443556/TK/48752
Di kawasan amatan terdapat beberapa peternakan sapi yang tersebar di tengah – tengah permukiman warga. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kawasan menjadi lebih mandiri dengan mengkonsentrasikan peternakan di suatu tempat sehingga warga bisa mengelola peternakan secara bersama – sama. Perbaikan peternakan sapi juga dilengkapi dengan adanya pengelolaan limbah dari kotoran sapi. Alternatif pengelolaan limbah tersebut yaitu dengan mengolahnya menjadi biogas. Hal tersebut bertujuan untuk mengkonsentrasikan pengelolaan hewan ternak di kawasan sehingga warga secara bersama – sama mengelola dan mengembangkan peternakan untuk kebutuhan bersama. Adanya peternakan yang dilengkapi dengan pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi biogas juga bisa mendukung terwujudnya kawasan yang mandiri. Studio 4 Rencana Kawasan 91
Perencanaan Wilayah dan Kota Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada