LAPORAN BULANAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN NOVEMBER 2017 NO: 018/LAP/12/CO/2017
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 89, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
UCAPAN TERIMA KASIH Laporan
bulanan
berkala
merangkum
segenap
kegiatan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan. Sekretariat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar kepada semua pihak yang telah memungkinkan dan mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan dengan baik untuk Jakarta Berketahanan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 ii
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
KATA PENGANTAR Laporan bulanan ini merupakan upaya pertanggungjawaban internal Sekretariat Jakarta Berketahanan, merangkum dan mengkonsolidasikan seluruh laporan kegiatan Sekretariat, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, maupun komunikasi publik periode bulan November 2017. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka mewujudkan
Tata
Kelola
Pengetahuan
(Knowledge
Management).
Dengan
tersusunnya laporan bulanan ini, diharapkan akan semakin memberikan gambaran jelas dan terarah ihwal perkembangan kegiatan Jakarta Berketahanan. Jakarta,
Desember 2017
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/Chief Resilience Officer (CRO) Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 iii
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
DAFTAR ISI Ucapan Terima Kasih............................................................................................................ii Kata Pengantar .......................................................................................................................iii Daftar Isi ....................................................................................................................................iv A. Pendahuluan ......................................................................................................................1 i. Sekretariat Jakarta Berketahanan ....................................................................2 ii. Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) ...............4 iii. Kepala Sekretariat/Deputi CRO ........................................................................5 iv. Manajer Program ....................................................................................................6 v. Communication Officer ........................................................................................7 B. Kinerja Sekretariat ...........................................................................................................8 i. Capaian Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta .............................8 ii. Pertemuan Sekretariat ...........................................................................................9 iii. Kegiatan Internal ......................................................................................................62 iv. Laporan Keuangan Sekretariat............................................................................97 C. Komunikasi Publik ...........................................................................................................99 i. Media Sosial ...............................................................................................................99 ii. Laman Website .........................................................................................................102 D. Kendala dan Saran ..........................................................................................................104 i. Kendala .....................................................................................................................104 ii. Saran ..........................................................................................................................104 E. Lampiran .............................................................................................................................106 i. Tabel Pengeluaran Petty Cash Bulan November 2017 .............................106 ii. Tabel Kegiatan Bulan November 2017 ..........................................................107
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 iv
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
A. PENDAHULUAN Setelah sukses memilih 63 kota di tahun 2013 (Gelombang 1) dan 2014 (Gelombang 2), 100RC menerima 325 aplikasi dari 80 negara di 6 benua termasuk Jakarta pada tahun 2016 (Gelombang 3). Pada bulan Mei 2016, Kota Jakarta terpilih sebagai salah satu dari 37 kota dunia untuk bergabung dalam jejaring internasional 100RC. Ikatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller Philanthropy Advisors/100 Resilient Cities (RPA/100RC) terkait Program 100RC diresmikan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent (LOI) tentang Pengembangan dan Implementasi Strategi Ketahanan Kota antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller Philanthropy Advisors/100 Resilient Cities (RPA/100RC). LOI ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta dan Presiden 100 Resilient Cities (100RC) pada tanggal 24 Juli 2017.LOI ini menjabarkan harapan
bersama
untuk
bermitra
dan
bekerjasama
dalam
mengembangkan
kemampuan dalam memelihara, serta memulihkan fungsi penting Jakarta terhadap adanya guncangan/shocks dan tekanan/stresses sehingga masyarakat, komunitas, serta sistem kota dapat terus berkembang menjadi kota yang berketahanan. Program 100RC memasilitasi 100 kota di dunia yang menjadi anggotanya untuk (i) mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan meningkatkan implementasi dari konsep tersebut secara global. Bentuk dukungan Program 100RC berupa (i) bantuan dana untuk menyelenggarakan sekretariat yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO) dan bertugas menjadi penghubung antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan The Rockefeller Foundation dan pemangku kepentingan lainnya; (ii) memasilitasi penyusunan Strategi Ketahanan Kota; (iii) menghubungkan anggotanya dengan organisasi City Solutions yang dapat membantu implementasi strategi serta menghubungkan dengan anggota lainnya dalam jaringan internasional 100RC; serta (iv) menyediakan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 1
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
bantuan teknis dan sumber daya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencakup penyediaan Mitra Strategi/Strategy Partner atau konsultan sesuai kebutuhan.
i.
SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN
Berdasarkan dengan pengalaman dari kota lain yang juga tergabung dalam jejaring 100RC dan diskusi dengan Semarang sebagai sesama kota berketahanan, maka dipandang
perlu
untuk
membentuk
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
untuk
mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan. Adapun sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan hasil dari penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak terkait; serta (iii) memberikan dukungan dan bantuan untuk pelaksanaan program 100RC di Jakarta. Adapun usulan struktur kerja Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)
dan
pembentukan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan/Resilient
Jakarta
Secretariat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah dikonsultasikan dengan 100RC digambarkan sebagai berikut:
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 2
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Third Party Grantee/ UCLG ASPAC
Resilient Steering Committee
Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO)
Resilient Jakarta Secretariat
Deputy CRO Working Team
- Program Manager - Communication Officer
Strategy Partner/ AECOM
Gambar. Struktur Kerja dan Organisasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 100RC, UCLG ASPAC, Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan Strategy Partner.
1.
Tugas dan peran koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO), yaitu: a. Penanggung
jawab
penyusunan
Strategi
Ketahanan
Kota
untuk
membangun visi ketahanan kota yang menarik; memimpin dialog terkait ketahanan kota; bertindak sebagai kontak utama 100RC; dan menjadi mitra kontributor yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 3
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b. Melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan memberikan masukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta secara berkala untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis. 2.
Dewan Pembina Ketahanan Kota/Resilient Steering Committee terdiri dari para pakar, akademisi, praktisi,
tokoh masyarakat, dan pejabat di
lingkungan
DKI
Pemerintah
Provinsi
Jakarta
yang
bertugas
untuk
memberikan saran dalam penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta. 3.
Tim Kerja/Working Team terdiri dari SKPD/UKPD lintas sektor di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun pihak/lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya yang terlibat dalam penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan difasilitasi oleh Wakil Koordinator Ketahanan Kota/Deputy CRO dan staf Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat.
4.
Sebagaimana tersebut dalam Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent yang telah ditandatangani mengenai penyaluran dana untuk penyusunan Strategi Ketahanan Kota, Program 100RC memberikan bantuan dana selama dua tahun dan menunjuk United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak Ketiga/Third Party Grantee yang mengelola
kebutuhan
finansial
dan
operasional
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. 5.
Mitra Strategi/Strategy Partner adalah konsultan dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Program 100RC untuk mendukung penyusunan Strategi Ketahanan Kota. Program 100RC menunjuk AECOM sebagai Strategy Partner untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
ii.
KOORDINATOR KETAHANAN KOTA/CHIEF RESILIENCE OFFICER (CRO) Merujuk pada hasil konsultasi dan koordinasi dengan Sekretariat 100RC AsiaPasifik, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 4
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Lingkungan Hidup diusulkan sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pertimbangan utama sebagai berikut: i.
Pejabat senior di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai akses langsung kepada Gubernur untuk melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota
dan
memberikan
masukan
secara
berkala
untuk
pengambilan keputusan yang bersifat strategis. ii.
Selama ini aktif sebagai kontak utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Program 100RC, dan menjadi mitra kontributor yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.
iii.
Telah mengikuti Orientasi sebagai Chief Resilient Officer (CRO) yang diselenggarakan oleh 100RC di Singapura pada tanggal 1418 Mei 2017.
Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO) tidak mendapatkan remunerasi dalam bentuk gaji dan tunjangan dari 100RC, memperhatikan status ASN yang telah mendapatkan remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terkait dengan usulan penunjukkan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), telah disampaikan Nota Dinas No 693/-1.711.5 dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada
tanggal 29 September 2017.
iv.
KEPALA SEKRETARIAT/DEPUTY CRO Sesuai dengan usulan, Struktur Jakarta Berketahanan yang didukung oleh 100RC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat adalah pelaksana harian dari kebijakan dan keputusan Chief Resilience Officer (CRO). Sekretariat
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 5
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dipimpin
oleh
Kepala
Sekretariat/Deputy
CRO, Manajer Program,
dan
Communication Officer. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekretariat adalah:
Memimpin penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan efektif dan inklusif.
Mengendalikan
diskusi
ketahanan
dengan
ragam
para
pemangku
kepentingan dan memastikan partisipasi aktif dan keterlibatan publik dalam proses penyusunan dokumen;
Mengawasi tata keloka Strategy Partner (konsultan yang ditunjuk dan didanai oleh 100RC) dalam proses pengembangan strategi dan memastikan kualitas dari setiap tahapan tercapai;
Mengelola
operasionalisasi
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
dan
memastikan kemajuan pekerjaan secara internal disampaikan kepada unsur Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta;
Mempromosikan pesan-pesan ketahanan kepada publik melalui berbagai saluran komunikasi;
Memberikan fasilitasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi ketahanan.
Memimpin keterlibatan aktif Tim Kerja;
Melakukan
koordinasi
dan
mengelola
keterlibatan
para
pemangku
kepentingan dan memastikan keterlibatan mereka selaras dengan visi Jakarta Berketahanan dan dilaksaknakan secara inklusif.
Melaksanakan program-program dan proyek-proyek yang ditemukenali hasil proses pengembangan strategi
Melakukan pengawasan dan mengevaluasi kemajuan serta menyegarkan kembali strategi dan menemukenali gagasan-gagasan baru
v.
MANAJER PROGRAM Dalam rangka menunjang peranan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam menyusun
Strategi
Ketahanan
Kota
dan
dalam
menjalankan
aktifitas
keseharian sekretariat, Chief Resilience Officer (CRO) perlu didukung oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 6
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
beberapa orang staf yang salah satunya adalah Manajer Program. Tugas Pokok dan Fungsi Manajer Program, yaitu:
Memantau kemajuan kinerja Sekretariat Jakarta Berketahanan serta membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam mengawasi ketepatan waktu penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta;
Mendokumentasikan proses penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan pelibatan pemangku kepentingan terutama dalam rangka meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan di internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
Menyiapkan laporan yang diperlukan oleh Koordinator Ketahanan Kota, Kepala Sekretariat, dan 100RC;
Membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam mengelola pelibatan pemangku kepentingan, terutama dengan internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tim kerja;
Melakukan penelitian mengenai kebijakan nasional dan lokal saat ini yang terkait dengan program 100RC;
Memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat yang dijalankan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan;
Mengelola operasional, anggaran dan pembiayaan Sekretariat Jakarta Berketahanan.
vi.
COMMUNICATION OFFICER Dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta) melalui pendekatan kolaboratif, Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada di Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan pula komunikasi publik untuk menanamkan ko kepentingan
tersebut.
resilience) kepada seluruh pemangku Komunikasi
publik
ini
juga
bertujuan
untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 7
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta). Melihat pentingnya peran komunikasi publik dalam mendukung upaya perwujudan
Jakarta
sebagai
kota
berketahanan,
maka
dibutuhkan
communication officer untuk mengoptimalkan proses meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan sebagai salah satu bentuk komunikasi publik dan pelibatan pemangku kepentingan. Communication Officer memilki tugas untuk
Mengangkat profil Jakarta
di media (contoh: membuat
radio program, editorial opini, dsb.) dengan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta.
Mengelola kehadiran digital Jakarta Berketahanan (blog, FB, twitter, dsb.).
Mengorganisir kegiatan publik sebagai bentuk pelibatan pemangku kepentingan yang lebih luas terhadap Jakarta Berketahanan.
Menyiapkan
materi
komunikasi
Kota/Chief Resilience Officer
untuk
Koordinator
(CRO), Kepala
Ketahanan
Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Mendukung pengelolaan logistik dan operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan.
B. KINERJA SEKRETARIAT i.
CAPAIAN PROGRAM 100 RESILIENT CITIES (100RC) JAKARTA Salah satu dampak positif dari penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
survey
online/offline, lokakarya, sesi kerja dan Seminar di bulan September dan Oktober telah menjadikan , Sekretariat Jakarta Berketahanan semakin dikenal oleh SKPD dan NGO di Provinsi DKI Jakarta.Salah satu indikatornya adalah Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 8
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sekretariat seringkali diundang dan dilibatkan dalam kegiatan para pemangku kepentingan tersebut. Capaian yang cukup signifikan pada Bulan November 2017
adalah
dilibatkannya
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
sebagai
narasumber sekaligus fasilitator Lokakarya Peningkatan Kapasitas Perencana Bappeda, Perencana Bappeko/kab, dan Perencana SKPD se-Provinsi DKI Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
ii.
PERTEMUAN SEKRETARIAT Selain untuk memastikan dan menjamin terjalannya program 100RC Jakarta, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan pertemuan dengan beberapa pihak dan pemangku kepentingan dalam rangka berkoordinasi dan mengintegrasikan segala jenis upaya untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta). November 2017 yang berupa:
1.
Pada hari Rabu, 1 November 2017, menghadiri
di Dinas Ketahanan Pangan,
Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam Lokakarya tersebut berupa: a. Lokakarya ini turut dihadiri oleh berbagai pihak dan pemangku kepentingan terkait pertanian perkotaan di DKI Jakarta yang menjadi perwakilan dari sektor Pemerintah (Pusat maupun Provinsi DKI Jakarta), kedutaan besar, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas sosial. b. Lokakarya diisi oleh sambutan dan paparan oleh beberapa pihak, yaitu: pihak KARINA, Kedutaan Besar Belanda, dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Pihak KARINA yang menjelaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian Perkotaan ini merupakan
sebuah
pendekatan
kolaboratif
dengan
melakukan
serangkaian lokakarya. Desain Besar Pertanian Perkotaan ini bertujuan untuk menciptakan praktek pertanian perkotaan yang baik dan berkelanjutan. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 9
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
c. Pihak Kedutaan Besar Belanda melanjutkan pembukaan lokakarya dengan menjelaskan pertanian perkotaan merupakan solusi untuk menghasilkan pangan berkualitas dengan lahan terbatas serta mampu menciptakan lapangan kerja baru serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) alternatif bagi kota. d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memberikan paparan sekaligus membuka lokakarya secara resmi dengan menegaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian Perkotaan ini merupakan sebuah metode kolaboratif yang melibatkan semua pihak. Pertanian perkotaan ini juga sejalan dengan salah satu dari 23 janji kerja Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017-2022. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan bahwa DKI Jakarta sedang dalam proses menuju kota berketahanan (resilient city) dan sudah tergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities (100RC). Desain besar pertanian perkotaan ini bisa menjadi bahan pembahasan utama dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan. e. Dengan telah tersusunnya draft Desain Besar Pertanian Perkotaan Perkotaan, KARINA
MURIA mengadakan Lokakarya Konsultasi Multi-
pihak Terkait Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta sebagai bentuk konfirmasi dan finalisasi desain besar tersebut dengan para pemangku kepentingan di DKI Jakarta. f.
Lokakarya terbagi ke dalam 3 (tiga) sesi yang berupa: (i) Sesi penjelasan Desain Besar Pertanian Perkotaan yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum terkait pertanian perkotaan di Jakarta, (ii) Sesi diskusi yang akan membahas 4 (empat) topik utama di dalam Desain Besar, dan (iii) Sesi Pleno untuk menjelaskan hasil diskusi dari tiap-tiap topik.
g. Sebagai penutup, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup
menjelaskan
bahwa
seharusnya
pendekatan
kolaboratif ini bisa membantu berbagai permasalahan di DKI Jakarta secara berkelanjutan dan komprehensif karena turut melibatkan banyak Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 10
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
pemangku kepentingan. Adanya Desain Besar Pertanian Perkotaan ini akan membantu dari sisi konten penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta. h. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa: (i) Tim KARINA
MURIA akan menambahkan masukan dari lokakarya
ke dalam draft Desain Besar Pertanian Perkotaan. (ii) Desain besar pertanian perkotaan ini akan menjadi bahan bagi Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta yang akan disarankan untuk turut dimasukkan ke dalam RPJMD 2018-2022. (iii) Tim KARINA Jakarta
MURIA akan bekerja sama dengan Tim Sekretariat
Berketahanan
terkait
penyusunan
Strategi
Kota
Berketahanan yang berhubungan dengan pertanian perkotaan. (iv) Dalam waktu dekat, Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan pertemuan dengan berbagai rekan yang membantu penyusunan beberapa grand design terkait permasalahan Jakarta untuk berkoordinasi terkait penyusunan Strategi Ketahanan Kota. 2. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 69, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Sekretariat
menghadiri
undangan
Karina
Internasional
untuk
berpartisipasi sebagai peserta Lokakarya, khususnya pada FGD 3 tentang Kota Tangguh. Dalam lokakarya tersebut hadir pula UCLG
Aspac, LSM APIK, Kementrian PUPR,
Programme dan BPBD
Care,
World Bank KOTAKU
Jakarta dan Kab. Sikka serta BNPB dengan
ketiga peserta terakhir menjadi nara sumber. b. BNPB dalam paparannya menyampaikan banwa saat ini sedang dilakukan
pengukuran
kapasitas
kabupaten/kota
dalam
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 11
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ketangguhannya menghadapi bencana. ditemukan
akan
menjadi
bahan
Gap atau kesenjangan yang
masukan
untuk
perencanaan
pembangunan di masing-masing kabupaten/kota, Persoalannya adalah belum adanya payung hukum di BNPB yang menjelaskan adanya dasar penganggaran. Di sisi lain, alat ukur kesiapsiagaan bencana juga sering berubah, mulai dari Score Card ke Urban Indicator dan kembali lagi ke Score Card. BNPB menargetkan untuk mengukur 136 kabupaten/kota yang beresiko bencana, hasilnya adalah tersusunnya Indeks Resiko Bencana. c. BPBD
Kabupaten
Sikka
menyampaikan
bahwa
Kabuten
Sikka
menempati urutan no. 1 di NTT yang paling rawan bencana, dan no, 59 rawan bencana tingkat nasional. Kekeringan, Banjir dan Longsor menjadi ancaman bencana utama. Hal ini disebabkan oleh musim kering yang panjang dan musim penghujan yang pendek dengan intensitas hujan
yang
tinggi.
Untuk
mengantisipasi
dan
meningkatkan
ketangguhan masyarakat, BPBD di SIkka menggagas program Desa Tangguh Bencana dengan harapan bahwa berawal dari Desa Tangguh, akan didapatkan Kabupaten Tangguh. d. BPBD DKI, Bapak Tri Indrawan, menyampaikan bahwa DKI memasukkan paham kesadaran atas kebencanaan ke level masyarakat dengan program First Responder Citizen.
Dengan pola, menjemput bola ke
sekolah-sekolah, sekolah minggu, pengajian-pengajian.
Target BPBD
DKI adalah mencetak 100 First Responder Citizens who can provide first help when the flood or fire happen or understand about the how to mitigate risk of disaster. e. Bapak Tri juga menyampaikan bahwa Disaster has no boundary but boundary in authority. Makanya diperlukan kerja sama antara daerah, misalnya kerjasama DKI dengan wilayah-wilayah sekitarnya. f.
PMI juga memiliki program Garda Pengurangan Resiko Bencana
di
sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan bekerja sama dengan BNPB untuk Desa Tangguh Bencana. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 12
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
g. Perlunya
program
Ketahanan
Bencana
yang
dipadukan
dengan
Ketahanan ekonomi, misalnya Urban Farming di Jakarta. Pak Tri juga mengingatkan perlunya sinkronisasi program-program NGO dengan program pemerintah. h. Secara ringkas berikut poin poin hasil FGD: (i)
Diperlukannya payung hukum untuk dasar penganggaran di BNPB;
(ii) Diperlukannya pembagian peran antar pemerintah pusat dan daerah untuk koordinasi; (iii) Diperlukannya
wadah
lintas
pelaku
antar
Kementerian
dan
Lembaga dengan NGO agar terjadi harmonisasi program; (iv) Konteks kebencanaan di desa dan kota berbeda; (v) Fokus
pada
pemberdayaan
masyarakat
dan
pemberdayaan
ekonomi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana agar
jika
bencana datang, kegiatan ekonomi dapat segera pulih; i.
Perlunya menyetujui alat ukur untuk mengukur ketangguhan terhadap bencana dan adanya hal pengembangan data.
j. k. Saran dan Tindak Lanjut (i)
Mendapatkan perumusan akhir dari KARINA yang mencakup semua TPB, tidak terbatas pada Tujuan 11.
(ii) Hasil rumusan ini perlu disinkronkan dengan perumusan adaptasi dan localizing SDG di tingkat pemerintah DKI. 3. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: b. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Asisten Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 13
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang; Sekretariat Jakarta Berketahanan; serta Peneliti dari Cardiff University, Inggris, yaitu Dr. Andrew Flynn. c. Peneliti dari Cardiff University menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini
adalah
untuk
menggali
informasi
mengenai
permasalahan
pembangunan kota Jakarta, yaitu: (i) bagaimana Jakarta mengatur dan mengelola perencanaan, dikaitkan dengan aspek lingkungan, aspek kesehatan,
dan
aspek
kesejahteraan;
(ii)
bagaimana
Jakarta
mensinergikan diantara ketiga aspek tersebut dengan perencanaan yang ada; serta (iii) bagaimana upaya mewujudkan kota yang lebih berketahanan terhadap perubahan iklim. d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup membuka pertemuan dan menjelaskan hal-hal berikut: (i)
Di Indonesia ada beberapa jenis perencanaan tata ruang mulai dari tingkat nasional hingga tingkat lokal, yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; Rencana Tata Ruang Wilayah Kepulauan; Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta-Bogor-Tanggerang-Depok-Bekasi; Rencana Tata Ruang Wilayah Kota; Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; serta Rencana Detil Tata Ruang Kawasan.
(ii)
Segala aspek lingkungan selama ini sudah menjadi pertimbangan dalam proses penyusunan muatan perencanaan tersebut. Namun demikian
pada
permasalahan,
prakteknya yaitu:
(i)
di
lapangan,
sulitnya
terjadi
memonitor
beberapa
implementasi
perencanaan di lapangan karena tidak memiliki teknologi yang canggih;
(ii)
kurang
kuatnya
penegakan
hukum
terhadap
pelanggaran implementasi perencanaan; serta (iii) terbatasnya kapasitas sumber daya manusia. (iii)
Terkait dengan pengurangan risiko bencana banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan beberapa upaya, yaitu: (i) menormalisasi sungai dengan cara mengangkat sedimentasi
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 14
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dalam sungai dan menambah lebar sungai sehingga kapasitas sungai
meningkat;
(ii)
membangun
waduk-waduk
kecil
di
beberapa wilayah di Jakarta; dan (iii) membangun tanggul laut. (iv)
Permasalahan lainnya adalah tantangan untuk bisa bersinergi dengan perencanaan wilayah sekitar Jakarta, yang masuk ke dalam
wilayah
Jakarta
Metropolitan,
yaitu
Bogor,
Depok,
Tangerang, dan Bekasi. Hal ini juga tidak mudah karena masingmasing Pemerintah Daerah sekitar memiliki otonomi khusus terhadap pengelolaan pembangunan wilayahnya. Selama ini, Pemerintah
Provinsi
DKI
Jakarta
memberikan
dana
servis
lingkungan sebagai insentif kepada wilayah sekitar Jakarta. Salah satu contoh peruntukan dana ini adalah diberikannya insentif kepada
Pemerintah
Kota
Bekasi
untuk
mengkompensasi
pengelolaan dan pengurangan dampak Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Bantar Gebang. (v)
Terkait dengan masalah persampahan, akan dibangun empat buah
Fasilitas
Pengolahan
Sampah/Intermediate
Treatment
Facility (ITF) di Jakarta untuk dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA secara signifikan. (vi)
Hingga
saat
ini,
polusi
udara
belum
dianggap
sebagai
permasalahan utama di Jakarta. Permasalahan pembangunan kota yang saat ini menjadi prioritas di Jakarta terkait dengan masalah air, sanitasi, sampah, dan mobilitas. Namun demikian, pada bulan November 2017 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai pemetaan kondisi kualitas udara di Jakarta. Sehingga, bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya. (vii)
Dari aspek transportasi, kondisi transportasi umum di Jakarta sudah semakin baik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, yaitu: (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah armada dan meningkatkan kualitas Busway; serta (ii) dibangunnya MRT dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 15
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
LRT untuk dapat meningkatkan layanan transportasi kepada masyarakat dan mengurangi kemacetan. (viii) Isu sanitasi juga menjadi prioritas DKI Jakarta saat ini. Sekitar 800 ribu penduduk Jakarta masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAM Jaya belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta dikarenakan keterbatasan ketersediaan air baku. Kualitas air sungai dan air tanah dangkal DKI Jakarta tidak layak untuk menjadi sumber air baku dikarenakan tercemar secara kimiawi dan biologi sehingga menjadi penyebab terjangkitnya penyakit. Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAL Jaya telah melakukan upaya pembenahan sistem sanitasi, melalui dua pendekatan, yaitu: (i) Sistem Off Site (perpipaan) yang terdiri dari 15 Zona dan, (ii) Sistem On Site (Non Perpipaan) dengan Layanan Sedot Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). (ix)
Permasalahan
utama
Jakarta
lainnya
adalah
kurangnya
ketersediaan air. Beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai solusi
dari
permasalahan
tersebut
adalah:
(i)
manajemen
kebutuhan air, yaitu dengan mengurangi pemakaian air mulai dari skala rumah tangga; (ii) mendapatkan tambahan sumber air, yaitu dari sumber mata air lainnya, dari pemanenan air hujan, dari hasil pengolahan air limbah, dari proses desalinasi air laut, dan dari waduk. (x)
Saat ini, Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup telah menginisiasi dan tengah menyusun 8 (delapan) macam Grand Design, contohnya seperti Grand Design Green Building dan Grand Design Air Bersih dan Sanitasi. Grand Design tersebut membantu para pemangku kepentingan di Jakarta untuk dapat menemukenali permasalahan dan sumber permasalahan pembangunan kota, sehingga dapat merumuskan solusi yang dituangkan ke dalam peta jalan dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 16
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
rencana aksi untuk beberapa tahun ke depan. Grand Design ini diharapkan dapat disinergikan dengan perencanaan-perencanaan lain yang sudah ada di DKI Jakarta. e. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa: (i)
Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terbuka dengan peluang kolaborasi dengan Cardiff University di kemudian hari.
(ii)
Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa menjalin komunikasi dengan peneliti dari Cardiff University untuk dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan seputar pembangunan kota Jakarta.
4. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: (i) membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City di Bonn, Jerman, mulai tanggal 09 sd 15 November 2017, termasuk waktu perjalanan; (ii) selain perwakilan dari DKI Jakarta, dari Indonesia akan hadir pula wali kota Bekasi dan Jambi. 5. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan SKPD di Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017 dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 17
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b. Pihak Bappeda menyampaikan ada perubahan dari rencana yang semula disampaikan pada rapat pertama Tanggal 30 Oktober 2017, yaitu pihak yang membuka acara pelatihan adalah Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup diminta untuk memberikan pengarahan setelah pembukaan. c. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari Bappeda dan Bappeko di Provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan adalah para perencana dari masing-masing SKPD di provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang. d. Pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM meminta pihak Bappeda untuk memberikan TOR kegiatan dan mengatur jadwal pertemuan dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk memaparkan rencana kegiatan. e. Pihak Bappeda meminta pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM untuk membuat draft agenda kegiatan, yang mencakup materi dan aktivitas apa saja yang akan dilakukan pada pelatihan. f.
Pertemuan selanjutnya untuk koordinasi persiapan kegiatan pelatihan ini bersama dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, direncanakan diadakan pada tanggal 16 November 2017.
6. Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat 100RC Asia Pasifik, dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta. Sekretariat berkesempatan mendampingi Tim 100RC bertemu dengan Kepala Bappeda, Ibu Tuty Kusumawati. Ada beberapa poin penting dari hasil pertemuan tersebut: a.
Tanggal-tanggal penting RPJMD 16 November Public Consultation
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 18
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
27 November Preliminary Draft selesai 29 November Draft disampaikan ke DPRD Desember Final Report b.
Diselaraskan dengan 23 program prioritas Gubernur terplih: Bahagia Warganya. Menekankan pada aspek mental. Diselaraskan pula dengan 24 program wajib dan 8 program pilihan yang diatur oleh Pemerintah pusat untuk gubernur terpilih sesuai dengan UU No. 43.
c.
Anggaran untuk 10 IPAL sudah dianggarkan di tahun 2018. 2 lokasi IPAL tersebut juga sudah disurvey, RPTRA Muara Condet dan CIracas. Detail Engineering Design (DED) untuk 2 lokasi IPAL tersebut segara diselesaikan dan diharapkan akhir November sudah diterima. Rencananya IPAL akan dibangun di bawah tanah RPTRA dengan lead sector adalah Dinas SDA, sedangkan lahan diatasnya adalah RPTRA dengan lead sector Dinas Kehutanan. Area ini akan dilengkapi dengan taman air mancur mini, dimana sumber airnya adalah dari recycled water dan dilengkapi dengan kolam air mancur yang akan ditanami ikan sebagai indikator polusi air. Dalam hal ini, 100RC diminta perannya untuk ikut berpartisipasi, walaupun dana APBD bisa mencover semuanya, jika 100RC tidak berpartisipasi. Peran Bappeda dalam hal ini sebagai coordinator atau hub,karena alokasi anggaran melibatkan lebih dari satu dinas. Kunci Sukses dari proyek IPAL, menurut Kepala Bappeda, adalah right sizing with integrated approach. Untuk koordinasi lebih lanjut, bisa juga berkomunikasi dengan Pak Subagyo dan Pak Arief selaku wakil Kepala Bappeda.
d.
Untuk masalah pipa air limbah rumah tangga. Disarankan agar masing masing Rumah Tangga membiayai sendiri pipa dari WC nya (household piping) ke depan rumah. Sedangkan pipa dari depan rumah ke IPAL akan menjadi tanggungan APBD. Untuk Rumah Tangga tidak mampu akan dicarikan hibah atau subsidi. Selanjutnya,
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 19
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
IPAL komunal ini akan dikelola oleh komunitas dengan pola Community Action Plan. e.
Selain RPJMD, terdapat juga Rencana Strategis atau Renstra setiap DInas yang harus sudah tersusun selambatnya 6 (enam) bulan setelah pelantikan Gubernur atau bulan April.
7. Pada Rabu, 8 November
2017, Sekretariat Jakarta berketahanan juga
melaksanakan peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan siang bersama dengan para tamu undangan. Pada acara ini, Deputi Gubernur DKI
Jakarta
Bidang
Tata
Ruang
dan
Lingkungan
Hidup
meresmikan
keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta). Kegiatan ini turut dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Akademisi, dan Organisasi non-pemerintah. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan diharapkan mampu untuk membangun ketahanan Jakarta. Dengan melakukan pendekatan kolaboratif dalam prosesnya. 8. Pada hari Jumat, 10 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan
dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017 dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah: i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor 253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
untuk
melaksanakan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 20
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; ii. Memberikan
keterampilan
kepada
Perencana
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali, menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan; iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan merumuskan kebijakan dan program penanganannya; iv. Memiliki
kemampuan
untuk
mengkolaborasikan
kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan kota. c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di lingkungan
Pemerintah
Provinsi
DKI
Jakarta
sehingga
dapat
menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang. d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah: i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan studi kasus
penyusunan ketahanan kota/Urban Resilience dan
Grand Design Kota Layak Anak. ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: (1) proses penjaringan dan pendalaman permasalahan guncangan dan tekanan serta kekuatan dan kelemahan kota, seperti yang dilakukan pada program 100RC Jakarta; (2) contoh proses analisa yang dilakukan dalam program 100RC Jakarta; serta (3) contoh proses perumusan rencana aksi yang dilakukan pada penyusunan Grand Design Jakarta Menuju Kota Layak Anak. e. Pada
hari pertama, pelatihan
akan
diikuti oleh
perencana
dari
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 21
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang. f.
Narasumber kegiatan ini adalah Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM.
g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran 2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta. h. Draft TOR kegiatan sudah tersedia, namun output dan indikator dari masing-masing output belum tersedia. Perlunya run down acara pelatihan dengan jumlah jam pelajaran (jpl) yang terukur dengan metoda pembelajaran yang mengutamakan peran aktif peserta atau pembelajaran orang dewasa. Alokasi waktu hanya sampai pukul 16.00, dengan komposisi mode ceramah dan diskusi di kelas setengah hari dilanjutkan dengan role play atau studi kasus. i.
Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.
9. Pada
Senin,
13
November
2017,
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program Youth in Action for Urban Resilince
dan
Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan menjelaskan kepada pihak IBU Foundation bahwa Program 100RC Jakarta
sedang
melakukan
finalisasi
dokumen
Penilaian
Awal
Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) untuk disetujui Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan lingkungan Hidup serta menyusun rencana untuk proese pelibatan pemangku kepentingan dan pengerjaan Tahap II program 100RC Jakarta. b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen dari IBU Foundation untuk turut terlibat dalam proses membangun ketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 22
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya. c. Pertemuan ini bertujuan untuk berkoordinasi terkait membangun ketahanan kota Jakarta dengan IBU Foundation sebagai implementing agency
Youth in
Action for Urban Resilince
terkait advokasi
kelembagaan. Program ini mengidentifikasi kalangan pemuda (youth) dalam kisaran umur 14-24 tahun. d.
Youth in Action for Urban Resilince tepatnya di Kelurahan Klender, Krendang, Duri Utara, dan Pinangsia, telah mulai dilaksanakan dengan membentuk kelompok kerja/working group di setiap kelurahan dan rencananya ingin mengikutsertakan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam prosesnya. Untuk program ini, terdapat 4 (empat) implementing agencies yang berperan sebagai fasilitator
di
bidang
Informasi
dan
Teknologi
untuk
Ketahanan
(Universitas Krida Wacana/UKRIDA), eco-entrepreneurship (Yayasan Rebana), kebencanaan (Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia), dan advokasi kelembagaan (IBU Foundation). e. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menyampaikan bahwa Grand Design Jakarta sebagai Kota Layak Anak akan diluncurkan pada 14 Desember 2017 (untuk lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) di Balai Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 17 Desember 2017 (untuk penduduk dan anak-anak Jakarta) di Ruang Publik Terpadu Ramah
Anak
(RPTRA).
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
juga
menyarankan IBU Foundation untuk turut serta dalam kegiatan ini Youth in Action for Urban Resilience di Jakarta Barat dan Timur . f.
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menjelaskan bahwa
IBU
Foundation perlu untuk berkoordinasi dengan BPBD Provinsi DKI first responder citizens Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 23
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Youth in Action for Urban Resilince di g. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menyampaikan bahwa revisi dokumen regulasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan dalam jangka waktu yang berbeda. Untuk RPJMD dan Rencana Strategis akan ditinjau dalam kurun waktu setiap 1 (satu) tahun. Sedangkan, untuk dokumen perencanaan kota (RTRW dan RDTR) akan ditinjau setiap 5 (lima) tahun sehingga penting untuk melihat proses revisi dokumen regulasi agar program yang telah dijalankan bisa terus menerus dilaksanakan untuk mewujudkan ketahanan Jakarta. h. IBU Foundation menjelaskan bahwa UKRIDA telah memiliki Children Urban Resilience Frameworks
Youth in Action for Urban
Resilience
sehingga
ada
baiknya
mengundang UKRIDA dalam pertemuan selanjutnya untuk bertukar pikiran terkait kerangka ketahanan kota/City Resilience Framework (CRF) yang dimiliki oleh 100 Resilient Cities (100RC). i.
IBU
Foundation
juga
menyampaikan
bahwa
pihak
Pemerintah
Bangladesh yang sempat melakukan kunjungan ke Sekretariat Jakarta Berketahanan pada 25 Oktober 2017 mengapresiasi pengadaan jalur evakuasi dan sistem peringatan dini (early warning system) yang dimiliki Youth in Action for Urban Resilince di Jak j.
.
Saran dan Tindak Lanjut i. Turut mengundang pihak UKRIDA pada pertemuan berikutnya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara konsep Children
Urban
Resilience
Frameworks
dengan
kerangka
ketahanan kota/City Resilience Framework (CRF). ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mengikutsertakan IBU Foundation dalam salah satu kelompok kerja/working group untuk proses Tahap II Program 100RC Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 24
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
iii. IBU
Foundation
akan
mengundang
Sekretariat
Jakarta Youth in
Action for Urban Resilince 10. Pada hari Selasa, 14 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat lanjutan dengan dan Bappeda Provinsi DKI dan AECOM terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta . Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan
dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017 dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah: i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor 253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
untuk
melaksanakan
peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; ii. Memberikan
keterampilan
kepada
Perencana
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali, menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan; iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan merumuskan kebijakan dan program penanganannya;
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 25
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
iv. Memiliki
kemampuan
untuk
mengkolaborasikan
kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan kota. c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di lingkungan
Pemerintah
Provinsi
DKI
Jakarta
sehingga
dapat
menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang. d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah: i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan studi kasus Program 100RC Jakarta dan Grand Design Jakarta menuju Kota Layak Anak ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: proses identifikasi pemangku kepentingan terkait; identifikasi guncangan dan tekanan yang dialami Jakarta; penjaringan dan pendalaman persepsi kota; serta penilaian asset kota terhadap guncangan. e. Pada
hari pertama, pelatihan
akan
diikuti oleh
perencana
dari
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang. f.
Pemateri kegiatan ini adalah Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan. Sedangkan fasilitator kegiatan ini adalah Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Tim AECOM.
g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran 2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta. h. Saran dan Tindak Lanjut: i. Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup pada tanggal 16 November 2017 untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 26
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii. Tim fasilitator akan bekerjasama dengan pihak Bappeda untuk mempersiapkan
kelengkapan
materi
dan
perangkat
yang
digunakan saat kegiatan berlangsung 11. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. FGD Penyusunan Naskah Dinas Akademis dan Raperda tentang Air Limbah Domestik diselenggarakan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta di Hotel Mercure, Jalan Sabang, Jakarta Pusat. b. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia selayaknya didukung oleh infrastruktur perkotaan yang dapat mengakomodir segala kebutuhan masyarakat kota besar, sebagaimana layaknya kotakota besar di dunia. Salah satu infrastruktur yang belum tersedia secara layak untuk kota metropolitan seperti Jakarta adalah sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik. Hal ini terlihat dari air sungai yang melintas di Kota Jakarta berwarna hitam dan berbau tidak sedap, hampir seluruh air limbah domestik perkotaan di Jakarta langsung mengalir ke badan air seperti air cucian (greywater) bahkan tidak menutup kemungkinan air kotor (black water) juga. c. Tujuan dari dilaksanakan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik adalah memberikan saran/masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pengelolaan air limbah/air kotor domestik meliputi hal 1). Melakukan penyusunan Naskah Akademis mengenai pengelolaan air limbah/air kotor domestik dari semua aspek meliputi teknik, sosial ekonomi, budaya, hukum dan aspek lainnya yang memenuhi standar kualitas naskah akademis yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan
standar
ilmiah.
2).
Menyusun
Draft
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 27
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Air Limbah Domestik yang berisi pengaturan pengelolaan air limbah/air kotor domestik di Provinsi DKI Jakarta yang komprehensif, implementatif dan sesuai
dengan
Rancangan
perundang-undangan
Peraturan
Daerah
sebagai
Tentang
dasar
Pengelolaan
penyusunan Air
Limbah
Domestik. d. Keluaran
yang
dihasilkan
dari
pelaksanaan
kegiatan
ini
adalah
Tersusunnya Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi DKI Jakarta. 12. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan
berkelanjutan
telah
menjadi
dasar
dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. b. Dasar hukum penyusunan KLHS ini adalah UU No32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan program. c. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 28
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak terjaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang. d. Tujuan
dari
dilaksanakannya
diskusi
publik
KLHS
adalah
untuk
mengakomodasi keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghimpun masukan terkait identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan terebut dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran dan usul serta menyampaikan informasi yang terkait isu-isu lingkungan hidup yang dialami di lingkungan sekitar. e. Acara di buka oleh Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bpk. Ali Maulana Hakim, S.IP dan dimoderatori oleh Kabid Tata Lingkungan Dan Kebersihan, Ibu Erni Pelita Fitratunnisa. Diskusi publik ini melibatkan banyak
pihak
dari
berbagai
kalangan,
yaitu Pemerintah
Pusat
(Kementerian PU PR., Kemendagri., Kementerian LHK), Pemerintah Daerah (Kedeputian
Gubernur
bidang
TRLH.,
Bappeda.,
Dinas
Perhubungan, Dinas Bina Marga., Dinas Sumber Daya Air, Dinas KPKP, Diskominfotik.,
Dinas
Kehutanan.,
Dinas
Kesehatan.,
Biro
Tapem), BUMD (PD. PAL JAYA., PD PAM JAYA), Dewan Riset Daerah, Akademisi, Praktisi, Pemerhati Lingkungan serta Asosiasi (Sekretariat Jakarta
Berketahanan
100
RC.,
ICLEI., Green
peace.,
GBCI.,
C40., Ciliwung Institute). f.
Dinas Lingkungan Hidup melalui Pokja penyusun KLHS telah berhasil merumuskan daftar panjang isu strategis pembangunan berkelanjutan Prov.DKI Jakarta dari hasil FGD Teknokratik yang telah diadakan pada tanggal 28 April 2017 lalu. Isu strategis tersebut dikelompokkan menjadi 5 Aspek utama dengan isu-isunya; (i) Aspek Fisik Lingkungan (penataan
ruang,
polusi
udara);
(ii)
Aspek
Ekonomi
Financial
(perekonomian daerah, iklim investasi, ekonomi kerakyatan); (iii) Aspek Fisik Lingkungan (perubahan iklim, perumahan dan permukiman, limbah Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 29
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dan sampah, transportasi, energi, air bersih, pangan); (iv) Aspek SosialBudaya (pendidikan dan IPTEK, Kesehatan, pembangunan sosial budaya); (v) Aspek Legal Kelembagaan (reformasi birokrasi, kerjasama antar daerah jabotadebekpunjur). g. Peserta diskusi diminta memberikan tambahan dan masukan dari isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan yang telah di saring oleh POKJA. Beberapa usulan, masukan dari peserta secara garis besar, adalah: i. Perlu untuk menyamakan janji dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang akan direalisasikan ke dalam bentuk program RPJMD dalam mengkaji, paakah sudah terakomodir atau belum beberapa
aspek
berkelanjutan
dalam
yang
telah
isu-isu
strategis
disaring
oleh
pembangunan
Pokja
dari
Dinas
Lingkungan Hidup. ii. Pembagian
permasalah/isu
strategis
sebaiknya
dibagi
berdasarkan substansinya. Tidak di generalisasikan menjadi sebuah isu yang banyak interpretasinya (tidak fokus). Misalnya jika mengenai pencemaran, isu strategisnya harus dibedakan antara pencemaran sampah padat, limbah cair, polusi udara. iii. Dalam pembagian aspek isu strategis yang telah terkelompokkan menjadi 5 aspek utama, tidak terjaring secara detail mengenai pengelolaan
air
bersih
(water
management)
dan
sanitasi,
peruntukan target untuk ruang terbuka hijau juga tidak tersentuh, sementara hal-hal tersebut adalah bagian dari target yang strategis. iv. Dinas Lingkungan Hidup perlu melampirkan kegiatan/program Pemprov. DKI Jakarta yang telah berjalan dalam RPJMD 20122017, terutama program-program yang berkaitan dengan isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan yang telah disaring oleh Pokja. Pelampiran program ini penting untuk dijadikan sebagai tolak ukur dari kegiatan apa saja yang telah terlaksana, keberhasilannya dan sejauh mana sudah mencapai target. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 30
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
v. Dokumen KLHS final hendaknya disusun dengan menganut prinsip dari hulu ke hilir sehingga dihasilkan suatu solusi yang komprehensif. Untuk mencapai hal ini, diperlukan keterlibatan semua sektor untuk mensinergikan kegiatan, sehingga tidak ada yang terlewat dan menghindari pengerjaan yang sifatnya sendirisendiri. vi. Masalah
penyediaan
air
bersih
merupakan
masalah
yang
kompleks, hendaknya dalam penyusunan KLHS pembangunan berkelanjutan,
tim
Pokja
harus
memiliki
indikator/target
pencapaian dari isu air bersih. Sehingga jelas bobot prioritasnya. vii. Isu-isu strategis yang sudah terbagi menjadi 5 aspek tersebut, terlalu general. Untuk masalah polusi udara, perlu dibedakan juga isu strategis dari polusi kendaraan bermotor, dari industri, persampahan dan lainnya. viii. Isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan yang disaring oleh tim Pokja adalah mirip dengan target dari SDGs (Sustainable Development Goals), sebaiknya menselaraskan dengan SDGs. ix. Sebelum
difinalkan
berkelanjutan,
kembali
perlu
isu-isu
adanya
strategis
kesepakatan
pembangunan dari
semua
stakeholders. x. Perlu adanya kejelasan target atau indikator dan waktu yang diharapkan
untuk
tercapainya
solusi
dari
isu-isu
strategis
tersebut. h. Kesimpulan, Saran dan Tindak Lanjut i. Hasil masukan dari diskusi publik ini akan diolah oleh Tim Pokja KLHS dari Dinas Lingkungan Hidup untuk di identifikasi lebih lanjut mengenai materi muatan kebijakannya, rencana dan program dari Pemerintah DKI Jakarta yang berpotensi sebagai solusi
untuk
mengatasi
isu-isu pembangunan
berkelanjutan
sehingga menghasilkan suatu susunan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana dan program. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 31
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii. Pengelompokkan isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan kedalam 5
aspek utama, terlalu
umum. Tim
Pokja
perlu
merumuskan kembali isu-isu strategis tersebut kedalam substansi yang lebih detail. Perlu juga dimasukkan target dan time line yang dibutuhkan serta indikator untuk mencapai kesuksesannya. iii. Perumusan isu-isu strategis ini sebaiknya diselaraskan dengan SDGs yang sudah mempunyai 17 goals, 169 targets dan indikator. 13. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Acara dibuka oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan (sektor pemerintahan pusat dan daerah provinsi DKI Jakarta, akademisi, sekolah, serta komunitas) terkait kesehatan di wilayah Jakarta Barat. b. Acara ini diadakan selama 3 (tiga) hari yang dimulai dari Rabu, 15 November 2017 yang sekaligus mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Administrasi Jakarta Barat. c. Pada acara ini, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menjelaskan bahwa
Gerakan
Masyarakat
Hidup
Sehat
(GERMAS)
di
Kota
Administrasi Jakarta Barat telah dilakukan di berbagai lampu merah (pembagian buah gratis), sekolah, dan kantor pemerintahan dengan bantuan dari Camat, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, tenaga kesehatan, dan pelajar di wilayah Jakarta Barat. d. Pada Acara ini, pihak Kementerian Kesehatan turut menjelaskan bahwa DKI Jakarta telah mengalami kenaikan peringkat terkait Deklarasi STBM dari seluruh provinsi yang ada, dari posisi 34 (terakhir) naik ke posisi 26 dalam 6 (enam) bulan. Hal ini juga turut didorong dengan pencapaian
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 32
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kelurahan Pekoan yang berhasil mencapai 100% STBM dan perilaku tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS). e. Pada acara ini, Walikota Administrasi Jakarta Barat turut mengapresiasi kecamatan terdiri dari 1 (satu) dokter, 1 (satu) perawat, 1 (satu) bidan, dan 1 (satu) tenaga kesehatan untuk melakukan pendataan dan penyuluhan kesehatan ke masyarakat di Jakarta Barat. f.
Pada acara ini turut dilakukan juga deklarasi GERMAS bersama dengan seluruh tamu undangan yang dipimpin oleh Camat Tambora. Deklarasi GERMAS sendiri berbunyi: i. Melakukan Aktivitas Fisik ii. Mengkonsumsi Sayur dan Buah iii. Tidak Merokok iv. Tidak Mengkonsumsi Alkohol v. Memeriksa Kesehatan secara Rutin vi. Membersihkan Lingkungan vii. Menggunakan Jamban
g. Pada acara ini turut dijelaskan bahwa persentase kematian akibat kecelakaan dan penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, stroke, dsb.) yang diderita oleh penduduk Indonesia meningkat, sedangkan persentase kematian akibat penyakit menular (HIV/AIDS, cacar, tifus, dsb.) tetap. Tren ini diperkirakan akan terus berlangsung seiring dengan pergeseran pola hidup yang semakin meninggalkan pola hidup sehat. h. Pada acara ini, juga dilakukan senam bersama yang disarankan untuk terus dilakukan sebanyak 2 (dua) kali sehari (tepatnya pada pukul 10.00 dan 14.00) untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. i.
Acara ini juga menghadirkan sebuah talkshow yang menekankan pentingnya konsumsi sayur dan buah di sekolah. Hal ini dilakukan untuk membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sejak usia dini.
j.
Saran dan Tindak Lanjut
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 33
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
i. Untuk menjaga keberlanjutan dari program STBM dan GERMAS, diperlukan sebuah regulasi yang menjadi landasan hukum bagi program tersebut. ii. Diperlukan edukasi yang berkelanjutan terkait pola hidup sehat dan
konsumsi
makanan
dengan
gizi
seimbang
untuk
mengembangkan pola hidup sehat di DKI Jakarta 14. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan
Lingkungan
Hidup
dan
Saudari
Istifarini
dari Foresight
Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program Green Space in Jakarta
Garden and
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menerima kunjungan Sdr, Nur Istifarini dari Foresight Consultant
Associate yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Turut hadir Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Ibu Dian berasal dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, b. Foresight
Internasional
adalah
lembaga
konsultan
pembangunan
internasional yang berkantor pusat di Amerika Serikat bermaksud untuk melakukan kolaborasi dengan Kedeputian dalam rangka mengajukan proposal ke donor-donor di Amerika Serikat dan lembaga internasional. Proposal yang dimaksud adalah dalam bidang
Urban Greenery and
Greenspace Governance Development yang tekait erat dengan Grand Design Ruang Terbuka Hijau dan Urban Farmng yang sedang disusun oleh Kedeputian; c. Menanggapi usulan kolaborasi, Bapak Deputi menyarankan Foresight untuk meminta jadwal presentasi proposal kepada Bapak Deputi. Dalam Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 34
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
acara
presentasi,
mengundang
ada
pihak-pihak
kemungkinan terkait,
Bapak
termasuk
Deputi donor
juga
yang
akan
tertarik.
Berangkat dari hasil presentasi, Foresight nanti akan diminta untuk melakukan revisi proposal berdasarkan masukan. Selain itu, jika dianggap memenuhi kriteria tertentu maka Foresight dipersilakan menyampaikan draft Surat Pernyataan yang intinya berisi pernyataan bahwa Kedeputian mengakui keahlian dan pengalaman Foresight yang dapat berkontribusi dalam pencapaian penyusunan Grand Design Ruang Terbuka Hijau dan atau Pertanian Perkotaan. Sebaliknya, Kedeputian dapat membantu memberikan fasilitas kepada Foresight untuk berhubungan dengan SKPD terkait. d. Saran dan Tindak Lanjut i. Foresight merevisi proposal dan menyampaikan permohonan untuk melakukan presentasi di hadapan Kedeputian dan Tim penllai; ii. Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Deputi Gubernur adalah bentuk maksimum dukungan kedeputian terhadap usulan Program, walaupun bentuk surat tersebut tidak terdapat dalam nomenklatur. Bentuk ideal adalah Memorandum of Understanding yang prosesnya memakan waktu yang sangat lama dan tidak terukur. 15. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan Pertemuan
dengan
KARINA
terkait
rencana
pelibatan
Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dihadiri oleh Saudari Diyah Perwitosari dari pihak KARINA.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 35
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b.
Tujuan
pertemuan
adalah
untuk
membahas
rencana
partisipasi
Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban Forum dalam salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia. c. Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa rencana partsipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan ini telah dilaporkan kepada Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Deputi memberikan arahan untuk menekankan pentingnya melakukan pendekatan kolaboratif dalam proses pembangunan berkelanjutan. d. Pada pertemuan ini, Pihak KARINA menjelaskan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan diharapkan untuk mengisi side events yang talkshow initiatives
upscaling small scale
enyasar 5 (lima) Sustainable Development Goals
(SDGs) yaitu Tujuan 1: No Poverty; Tujuan 11: Sustainable Cities and Communities; Tujuan 12: Responsible Production and Consumption; Tujuan 13: Climate Action; dan Tujuan 17: Partnerships. e. Pihak KARINA juga menjelaskan bahwa hal ini bisa dikaitkan dengan gagasan pertanian perkotaan dari MURIA yang bisa berkembang (upscaling) menjadi Grand Design Pertanian Perkotaan Provinsi DKI Jakarta. f.
Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa dengan tema tersebut, Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa berkontribusi dengan penjelasan metode pendekatan kolaboratid dalam rangka upscaling initiatives. Selain itu, upaya upscaling initiatives bisa juga dikaitkan dengan area temuan/discovery areas Jakarta. Sebagai contoh, Grand Design Pertanian Perkotaan yang sudah dilaksanakan MURIA yang
penduduk Jakarta kepada bahan pangan yang berkualitas. g. Pihak KARINA menjelaskan bahwa untuk kegiatan ini akan dibiayai oleh KARINA dan UCLG ASPAC. Meskipun begitu, KARINA merasa bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 36
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
diperlukan
narasumber
lain
yang
berasal
dari
luar
Asia
untuk
mencerminkan bahwa World Urban Forum bukan hanya untuk negaranegara di Asia. h. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa 100 Resilient Cities (100RC) memiliki beberapa kota di luar Asia sehingga Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa mencoba menghubungi 100RC terkait narasumber. i.
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melihat bahwa ada baiknya berkomunikasi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta yang telah memiliki program First Responder Citizen untuk di-upscale.
j.
Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi pihak dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait upscaling program First Responder Citizen. ii. Pihak KARINA akan memberikan draft konsep side events pada acara World Urban Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan. iii. Akan dilakukan pertemuan lanjutan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan, KARINA, dan UCLG ASPAC untuk membicarakan lebih lanjut terkait konsep side events pada acara World Urban Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan.
16. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melaksanakan Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4 November 2017. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup melakukan pertemuan dengan ICLEI yang dihadiri juga oleh unsur dari Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretariat Jakarta Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 37
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Berketahanan. Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Sebelum rapat dimulai, Bapak Deputi juga menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan tim ICLEI kepada tim Plan Internasional yang baru saja selesai rapat di tempat yang sama. b. ICLEI adalah jaringan global untuk pemerintah sub-nasional dengan komitmen
pembangunan
masa
depan
yang
berkelanjutan
dan
beranggotakan lebih dari 1.500 kota dan metropolitan di dunia. c. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tindak lanjut persiapan Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises. Slamet Daroyni, Project Officer ICLEI, memimpin delegasi beranggotakan 3 orang dan didampingi oleh Ibu Fitri dan rekannya dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Slamet menyampaikan awalnya kegiatan launching dan lokakarya akan disatukan demi efektifitas. Namun mengingat konfirmasi kehadiran Pak Gubernur belum didapatkan sampai saat ini, maka acara launching yang sedianya akan dibuka oleh Gubernur pada minggu ketiga November diundurkan menjadi minggu ke-2 December. Tetapi kegiatan Lokakarya sehari akan tetap dilaksanakan pada hari Kamis, 25 November 2017 dengan memohon perkenan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk membuka. d. Menanggapi hal ini,
Bapak Deputi menyampaikan
bahwa
acara
launching adalah bagian dari kegiatan publikasi kepada masyarakat luas. Publikasi yang maksimal akan tercapai jika Bapak Gubernur berkenan membuka dengan dukungan penuh kehadiran dan liputan rekan-rekan media. Plan A, Pak Gubernur berkenan membuka pada jadwal yang telah ditentukan, walaupun diundur. Namun, jika karena satu dan lain hal, Pak Gubernur berhalangan makaPlan B, Bapak Deputi Gubernur beliau siap menggantikan posisi Gubernur untuk membuka acara. Agar publikasi tetap mencapai sasarannya, undangan kepada rekan-rekan wartawan harus maksimal.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 38
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
e. Selanjutnya, terkait rencana pelaksanaan lokakarya sehari, Bapak Deputi menyampaikan bahwa beliau siap membuka acara serta menyarankan hanya mengundang maksimum 30 orang peserta saja Selaras dengan pendapat Pak Deputi, Ibu Fitri dari Dinas Lingkungan HIdup juga mengatakan bahwa lokakarya ini lebih bersifat brainstorming atau curah pendapat. Menurut Bapak Deputi, yang diundang adalah mereka yang dikenal
sebagai
die-harder
atau
dikenal
luas
komitmen
dan
kompetensinya dalam bidang terkait. Sekretariat Jakarta Berketahanan, Asisten Deputi Tata Ruang dan Asisten Deputi Lingkungan Hidup juga perlu diundang. f.
Bapak Deputi juga meminta ICLEI untuk membagi dokumen 10 kota berketahanan yang mereka presentasikan di Bonn. Presentasi ICLEI di acara Bonn juga mohon dibagi ke Sekretariat.
g. Menutup acara pertemuan, Bapak Deputi juga menyarankan bahwa undangan disebarkan hari ini, kebutuhan logistik dan ruang pertemuan dan diselesaikan hari ini (Jumat, 17 November 2017). Bapak Deputi juga mempersilakan ICLEI untuk menggunakan ruang kerja Deputi untuk menyelesaikan tugas-tugas administratif. h. Saran dan Tindak Lanjut i. Tim ICLEI menyelesaikan persiapan administratif lokakarya, yaitu memastikan
ruangan
Gubernur),
konsumsi,
pertemuan
(Ruang
menyepakati
daftar
Rapat
I
Deputi
undangan
dan
menyebarluaskannya dengan disertai dengan Kerangka Acuan Kerja. Pada saat laporan ini ditulis, ruangan sudah disediakan. Begitu pula dengan konsumsi yang akan disediakan oleh ICLEI. ii. ICLEI akan membagi dokumen 10 Kota Ketahanan versi ICLEI, dengan kota Bogor dan Balikpapan sebagai dokumen terbaik. Selain itu, ICLEI juga akan membagikan file presentasi mereka di Bonn serta perangkat dalam mewujudkan Ketahanan Kota.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 39
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
17. Pada hari Senin dan Selasa, 20 dan 21 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan
Penyusunan Perencanaan
. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini diinisiasi oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang. b. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini mengusung tema mengundang Sekretariat Jakarta Berketahahanan dan AECOM sebagai nara sumber dan fasilitator. c. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini berlangsung selama 2 (dua) hari, yaitu pada hari Senin dan Selasa pada tanggal 20 dan 21 November 2017 di Ruang Pola, Blok G Lantai 4Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Pada hari pertama, Senin, 20 November 2017, peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan yang hadir adalah perencana di Bappeda dan staff perencana di Subbanppekab. SKPD. Sedangkan, peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan pada hari kedua, Selasa, 21 November 2017 adalah staf perencana dari SKPD Provinsi DKI Jakarta. d. Pada hari pertama (Senin, 20 November 2017), kegiatan pendidikan dan pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Bapak Subagyo,. Bapak Subagiyo membacakan arahan dari Ibu Tuti K, Kepala Bappeda. Dalam sambutannya, Pak Subagyo menjelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) masalah utama di Jakarta yaitu: urbanisasi, globalisasi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan proses Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 40
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya. Proses perencanaan dengan pendekatan kolaboratif menjadi salah satu alternatif lain bagi Bappeda Provinsi DKI Jakarta, dibanding dengan dua pendekatan lainnya, yaitu pendekatan teknokratis dan pendekatan terpadu. e. Sedangkan pada hari kedua (Selasa, 21 November 2017), kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dibuka oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang
menjelaskan
bahwa
penting
collaborative
untuk
melakukan
governance).
proses
Collaborative
governance dimaknai sebagai bersatunya institusi publik dan pihak terkait (stakeholders) non-pemerintah dalam proses pengambilan keputusan melalui konsensus dan partisipasi yang hasilnya ditanggung bersama dalam pelaksanaan kebijakan atau program. Kepemerintahan Kolaboratif dibutuhkan agar sasaran perencanaan pembangunan pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan tidak salah sasaran. Sebab, selama ini pemerintah hanya bekerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi
(tupoksi)
dan
bukan
berdasarkan
isu
utama.
Bahkan
terperangkap di dalam silo sehingga sering terjadi mispersepsi antara pemerintah dan masyarakat, bahkan dengan sesama SKPD. f.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini terbagi dalam 2 (dua) sesi besar, yaitu: (i) Pemaparan materi yang terbagi dalam 2 (dua) topik (Topik dengan
studi
kasus
Pendekatan Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Penyusunan Grand Design Kegiatan exercise metode perencanaan dengan pendekatan kolaboratif yang mendorong peserta pendidikan dan pelatihan melakukan bermain peran
(role-play)
kolaboratif
untuk
serta
menggunakan
menemukenali
dan
perangkat
pendekatan
menyetujui
aspek-aspek
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 41
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ketahanan kota. Perangkat yang akan digunakan dalam pelatihan ini adalah: i. Identifikasi Pemangku Kepentingan ii. Survey untuk Penilaian Persepsi Kota iii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota iv. Penilaian Aset Kota v. Penilaian Kerentanan Aset Kota vi. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota g. beberapa hal berupa: i. Perencanaan kolaboratif adalah sebuah proses interaktif dari perwujudan konsensus (Healey, 2006), penyusunan rencana, dan implementasinya (Margerum, 2002) sebagai sebuah cara untuk membangun jaringan dan untuk meningkatkan penyampaian pemahaman diantara para pemangku kepentingan terkait (Innes and Booher, 2000) ii. Dalam
konteks
Indonesia,
perencanaan
kolaboratif
mengkonseptualisasikan partisipasi dari perspektif pemerintah daerah dan masyarakat (Beard, 2002) iii. Dalam konteks mewujudkan Jakarta Berketahanan, Pemerintah Provinsi
DKI
Jakarta
menyadari
bahwa
masih
belum
terintegrasinya Proses Kerja dari Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah secara menyeluruh dan tidak ada yang mau bertanggung jawab menyelesaikan masalah tersebut. iv. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara UKPD dan berbagai pemangku kepentingan lainnya yang ada di Jakarta untuk menyelesaikan masalah di Jakarta. h. Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 42
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Penyusunan Grand Design
menjelaskan beberapa hal
berupa: i. Dalam program 100RC Jakarta, proses kolaborasi yang dilakukan akan melibatkan 4 (empat) pemangku kepentingan, yaitu: pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas sosial yang berfokus
pada
kerangka
ketahanan
kota/City
Resilience
Frameworks. ii. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks terdiri dari 4 (empat) dimensi, masing masing memiliki 3 (tiga) faktor penggerak atau seluruhnya ada 12 faktor penggerak kota berketahanan: iii. Dimesi Kesehatan dan Kesejahteraan terdiri dari 3 faktor penggerak,
yaitu:
(i)
Pemenuhan
Kebutuhan
Dasar,
(ii)
Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak, dan (iii) Menjamin Pelayanan Kesehatan Masyarakat iv. Dimensi Ekonomi dan Kemasyarakatan,terdiri dari 3 faktor penggerak, yaitu: (i) Mendorong partisipasi masyarakat yang terpadu, (ii) Menjamin Kestabilan Sosial, Keamanan, dan Keadilan, dan (iii) Mendorong Kemakmuran Ekonomi. v. Dimensi Infrastruktur dan Lingkungan Hidup terdiri dari: 3 faktor penggerak, Perlindungan
yaitu pada
(i)
Menyediakan
Aset Alam dan
dan
Meningkatkan
Buatan, (ii)
Menjamin
Ketersediaan Pelayanan Publik, dan (iii) Komunikasi dan Mobilitas yang dapat Diandalkan. vi. Dimensi
Kepemimpinan
penggerak,
yaitu:
(i)
dan
Strategi
Meningkatkan
terdiri
dari3
Kepemimpinan
faktir dan
Pengelolaan yang Efektif, (ii) Memberdayakan Seluruh Pemangku Kepentingan,
dan
(iii)
Perencanaan
Jangka
Panjang
yang
Terpadu. i.
Untuk lebih jelasnya, silakan cermati Gambar 1.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 43
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Gambar. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks
i. Proses kolaborasi ini diawali dengan proses menemukenali pemangku kepentingan yang tepat dengan konteks Jakarta. ii. Setelah menemukenali pemangku kepentingan, proses pelibatan dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan latar belakang dari pemangku kepentingan tersebut, yaitu: 1.
Survei untuk melibatkan pemangku kepentingan yang lebih
luas.Wawancara,
untuk
melibatkan
pemangku
kepentingan yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap proses penyelesaian isu. 2. Sesi Kerja (working session), untuk berdiskusi dengan para pakar terkait penyelesaian isu.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 44
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3. Focus
Group
Discussion
(FGD),
untuk
melibatkan
pemangku kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi tentang penyelesaian isu. 4. Lokakarya, proses pelibatan dengan melibatkan pemangku kepentingan yang lebih beragam dalam penyelesaian isu. j.
Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat setelah melalui proses diskusi kolaboratif.Sedangkan dalam penyusunan grand design Kota Layak Anak, proses kolaborasi yang dilakukan lebih spesifik, yaitu dengan mengacu pada indikator yang telah dirancang oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
k. Indikator tersebut terbagi ke dalam:
Gambar. Indikator Kota Layak Anak
l.
Pemangku kepentingan yang dilibatkan pada proses penyusunan grand design Kota Layak Anak juga telah diidentifikasi terlebih dahulu, yaitu: UKPD terkait, NGO/INGO, Sektor Swasta, Kelompok Anak, Akademisi, dan Media Massa.
m. Proses pelibatan pemangku kepentingan juga sudah spesifik dengan membagi kelompok pemangku kepentingan sesuai dengan klaster yang ada pada indikator kota layak anak.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 45
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
n. Proses pelibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan grand design Kota Layak Anak dilakukan melalui: i. Focus Group Discussion (FGD), untuk melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi tentang penyelesaian isu. ii. Lokakarya,
melibatkan
pemangku
kepentingan
yang
lebih
beragam dalam penyelesaian isu. iii. Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat setelah melalui proses diskusi kolaboratif. o. Sesi Tanya Jawab dan Tanggapan i. Pendekatan Kolaboratif ini memang sangat bagus, akan tetapi bagaimana jika hasil dari pendekatan Kolaboratif ini bertentangan dengan apa yang sudah direncanakan di awal? Jawaban: Tentu hal tersebut bisa dilakukan pengukuran di antara dua hasil yang sudah ada, jika memang nantinya yang memiliki peluang berhasil adalah dari pendekatan kolaboratif, maka pihak pemerintah harus merevisi rencana sebelumnya. ii. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya selama ini sudah menerapkan pendekatan kolaboratif, namun seringkali tidak efektif
karena
banyak
pihak
yang
tidak
mau
menjadi
penanggungjawab, padahal telah disepakati bahwa itu adalah tugasnya. Nah, bagaimana mengatasi permasalahan tersebut? Jawaban: Kalau sudah disepakati harusnya ada pihak yang menjadi penaggungjawab, akan tetapi apabila tidak ada maka harus ada pihak ketiga sebagai pemberi sanksi, baik untuk dilaporkan kepada gubernur ataupun pemangku kepentingan lainnya yang berasal dari kalangan non-pemerintah. iii. Pendekatan kolaboratif dengan metode cakram dan tempel menempel ini sangat tidak efektif, karena pada praktiknya ketika membicarakan permasalahan kota Jakarta tidak semudah ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 46
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jawaban:
Sebenarnya
permasalahan scientific
yang
dan
hasil
dihadirkan
adanya
riset pada
dan
pengelompokan
kegiatan
keterwakilan
ini
berbagai
bersifat
pemangku
kepentingan. Peran Bapak dan Ibu di sini adalah menyuarakan pendapatnya untuk memilih dari semua isu ini, isu apa yang paling membutuhkan perhatian lebih di DKI Jakarta. p. Saran dan Tindak Lanjut i. Agar segera dibuatkan DIKLAT metode pendekatan kolaboratif untuk beberapa perwakilan SKPD dengan Bappeda sebagai fasilitator. ii. Mohon
memberikan
menggunakan
instruksi
pendekatan
kepada
seluruh
kolaboratif
dalam
SKPD
agar
penyusunan
rencana strategis ataupun perencanaan pembangunan. 18. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Konsultasi
Publik
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Acara dimulai dengan Laporan Kegiatan dari Ketua Bappeda, Ibu Tuty Kusumawati. Dalam laporannya, Ibu Tuty menyampaikan bahwa Konsultasi Publik RPJMD secara tatap muka selama satu hari adalah amanah Undang-Undang. Namun jika waktu tatap muka tersebut masih dipandang kurang, maka masukan dapat disampaikan ke laman website Bappeda. b. Rapat Konsultasi Publik ini dibuka secara oleh Bapak Gubernur Anies R. Baswedan, Ph.D sekaligus memberikan arahan. Berikut disampaikan poin-poin penting dari arahan beliau: i. Rancangan RPJMD 2018-2022 disusun sesuai visi, misi dan program prioritas Gubernur terpilih. VIsi: Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 47
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Visi ini kemudian dijabarkan dalam 5 misi. ii. Visi dan Misi ini kemudian dituangkan dalam Kerangka Strategis Gubernur 2018-2022: Terbangunnya warga dan ekosistem kota yang setara, sejahtera dan bahagia dengan dilandasi semangat gotong royong. Kerangka ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam 3 Strategi: Strategi 1: Keadilan dan Keberpihakan; Strategi 2 Orientasi pada Warga dan Ruang Interaksi; Strategi 3) Birokrasi Efektif dan Penguatan Tata Kelola. Strategi 1 Memuat komponen: Kesempatan yang
setara, Suara
Warga, Kota Global dan
Kelestarian Kota. Strategi 2 memuat komponen: Pola Perilaku dan Ruang Interaksi, Ekosistem Sosial, Pelibatan Warga. Sedangkan Strategi
3
mengandung
komponen:
Kepercayaan
Publik,
Profesionalisme Birokrasi; Sistem dan Institutionalisasi Solusi. iii. Pada intinya Bapak Gubernur menegaskan bahwa ada 3 landasan perencanaan: Gagasan, Narasi dan Aksi. Dengan pendekatan Gerakan, artinya semua pihak terlibat. iv. Menurut Gubernur, ada 4 (empat) tingkat Partisipasi Publik, yang paling rendah adalah Sosialisasi, disusul oleh Konsultasi dan Partisipasi serta yang paling tinggi adalah kolaborasi. Saat ini yang ingin dipakai adalah kolaborasi atau bahasa sederhananya adalah Gotong Royong. Selain itu, ada juga 4(empat) tingkat: City 01: Pemerintah Kota sebagai Administrator, warga sebagai Penghuni; City 02: Pemerintah Kota sebagai Penyedia Jasa, Warga sebagai Konsumen; City 03: Pemerintah Kota sebagai Administrator, Warga sebagai Partisipan dan City 04: Pemerintah Kota sebagai Kolaborator, Warga sebagai ko-kreator. City04 ini yang akan dipraktikan di Jakarta , salah satunya melalui acara Konsultasi Publik. Jadi Bantulah pemerintah (sesuai dengan arahan dari Pres Sukarno, ketika kampanye pemberantasan buta huruf). Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif, kita lihat Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 48
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
hasilnya adalah tingkat melek huruf di Indonesia telah mencapai 95 persen dari angka 5% di awal kemerdekaan. Bandingkan dengan Mesir dan India di mana angka melek hurufnya saat ini masih berkisar di angka 85%. v. Selain itu, Bapak Gubernur juga menegaskan bahwa sebelumnya para pemimpin melihat Jakarta sebagai Land City, bukan Coastal City yang berakibat pembangunan di Kepulauan Seribu agak terbengkalai dengan indikator bahwa pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Seribu hanya 0.23%, bandingkan dengan Jakarta daratan yang mencapai 6.8%. Bahkan Indeks Pebangunan Manusia (IPM) di Kepulauan Seribu ada di angka 68.84 atau di bawah IPM Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayapura. vi. Persoalan utama lainnya di Jakarta adalah: Sampah (7,000 ton per hari), kemudian masalah hunian,
data mengungkapkan
bahwa ada 1,300,000 Rumah Tangga di Jakarta tidak memiliki rumah, padahal mereka sudah beranak pinak beberapa generasi di Jakarta. Kemudian akses air bersih. Hanya 57% warga yang memiliki akses ke air bersih pipa, sisanya mereka membeli air bersih Rp. 20,000 per hari (mayoritas warga kurang mampu), sedangkan yang warga yang memiliki akses air bersih membayar langganan hanya sebesar Rp. 120,000 per bulan. vii. Persoalan lainnya adalah Angka Partisipasi Sekolah 12 tahun 68%, dengan angka terendah di Jakarta Utara di angka 51-58 %. Angka Kesenjangan ekonomi dengan Gini Ratio 0.39 yang menunjukkan ketimpangan. Jumlah warga yang berpendapatan Rp.1.000.000 per bulan sebanyak 3 juta jiwa dan ada 384.300 warga yang masih berpendapatan Rp. 510.000 per bulan viii. Pak
Gubernur
mengakhiri
arahan
dengan
menonjolkan
pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan pembangunan di Jakarta dan menekankan 3 kata: gagasan, narasi dan aksi dalam perencanaan
pembangunan.
RJPMD
adalah
narasi
yang
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 49
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
memerlukan masukan secara kolaboratif dari semua pemangku kepentingan. ix. Selanjutnya peserta dibagi ke dalam 4 kelompok kerja terpisah untuk membahas dengan lebih mendalam sesuai dengan keahlian dan kepentingannya masing-masing. Setiap kelompok dipimpin oleh minimal Echelon 3 dari bidang terkait dan menampilkan paparan dari beberapa ahli untuk mengkritisi RPJMD. c.
Saran dan Tindak Lanjut i. Seharusnya materi Rancangan RPJMD diberikan jauh jauh hari untuk memberikan kesempatan para pemangku kepentingan mempelajarinya terlebih dahulu
19. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga berkesempatan mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancaara dengan Michael Taylor dari Thomson Reuters terkait upaya membangun ketahanan Kota Jakarta. Wawancara tersebut dilakukan secara teleconferensi melalui saluran telepon yang disediakan oleh 100RC Asia Pasifik. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam wawancara berupa: a. Peranan dan tanggung jawab Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan
Lingkungan
Hidup
selaku
Koordinator
Ketahanan
Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang bertanggung jawab atas penyusunan Strategi Ketahanan Kota. b. Sekretariat Jakarta Berketahanan dibentuk pada tanggal 6 September 2017 untuk mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Chief Resilience Officer
(CRO)
dalam
mewujudkan
Jakarta
yang
berketahanan.
Sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan hasil dari penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 50
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
terkait;
serta
(iii)
memberikan
dukungan
dan
bantuan
untuk
pelaksanaan program 100RC di Jakarta. c. Permasalahan utama yang dihadapi Kota Jakarta yang merupakan guncangan dan tekanan yang sudah diidentifikasi dan dinilai pada Tahap I Penyusunan Strategi Ketahanan Kota, yaitu Penilaian Awal Ketahanan. Guncangan yang dialami Jakarta diantaranya meliputi: banjir karena curah hujan, kebakaran, dan wabah penyakit. Tekanan yang
dialami
Jakarta
sehari-hari
diantaranya
meliputi:
masalah
kemacetan dan penurunan muka tanah. d. Sebagai beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan Kota Jakarta, Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyusun beberapa Grand Design yang disusun dengan pendekatan kolaboratif. e. Sekretariat Jakarta Berketahanan yang disupervisi oleh CRO dan 100RC, telah membuat draft dokumen Penilaian Awal Ketahanan Kota Jakarta yang memuat Area Temuan berikut: i.
Bagaimana Jakarta bisa meningkatkan kapasitas tata kelola pemerintahan dan Manajemen Kota?
ii.
Bagaimana Jakarta bisa membangun dalam menghadapi berbagai masalah bencana?
iii.
Bagaimana kesehatan dan kesejahteraan di Jakarta bisa ditingkatkan melalui pengelolaan air dan limbah yang lebih baik?
iv.
Bagaimana meningkatkan mobilitas dan konektivitas warga Jakarta?
f.
Kendala penyusunan Strategi Ketahanan Kota adalah: (1) sulitnya mendapatkan pemangku kepentingan yang tepat dan konsisten menghadiri kegiatan 100RC Jakarta; dan (ii) tidak semua pemangku kepentingan terkait bisa menghadiri kegiatan 100RC Jakarta.
g. Jakarta juga belajar dari Kota Megapolitan lainnya, yaitu Seoul, Mexico City, dan Santiago. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 51
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
h. Saran dan Tindak Lanjut: i. Artikel
hasil
wawancara
yang
sudah
dipublikasikan
dapat
diunggah juga di portal knowledge management Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. 20. Pada Kamis, 23 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/Ambitious City Promises (ACP) yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: Pendahuluan a. Program ACP diawali dari Promise of Seoul tahun 2015 untuk menurunkan emisi gas secara ambisius. Program ini bertujuan untuk membangun secara berkelanjutan
dengan pendekatan bottom-up,
yaitu masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan gagasan serta ide-idenya sehingga menghasilkan pembangunan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan dapat menurunkan emisi gas. b. Program ini sesuai dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang telah berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 30% di tahun 2030 berlandaskan instrumen Peraturan Gubernur Nomor 131 tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi gas rumah kaca DKI Jakarta. c. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2017 ini ICLEI
Local
Governments for Sustainability tengah mengembangkan program ACP. Melalui program ini, ICLEI akan memberikan asistensi teknis dan berbagai pelatihan pengembangan kapasitas kerja kepada kota Jakarta untuk membuat komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca yang disertai aksi keterlibatan aktif para pemangku kepentingan yang berasal dari masyarakat dan sektor swasta. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 52
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
d. Sehingga, program ACP ini merupakan solusi untuk Pemprov DKI Jakarta untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah emisi gas dengan bantuan dana sebesar 41% dari Pemerintah Jerman. Peserta yang hadir a. Green Building Council Indonesia (GBCI); JAKPRO (LRT); Dinas Perhubungan (DISHUB); Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang; Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP); Dinas Perindustrian (DPA); Badan Perencanaan Nasional (Bappenas); Biro Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sumber Daya Air (DSDA); Plan International; Dinas Kehutanan; Bappeda Kota Tangerang dan PT. Transportasi Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan a. Di awali dengan pembukaan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta dan dilanjutkan pemaparan singkat program ACP oleh ICLEI yang bertemakan engaging citizens and driving climate action. b. Berikutnya ada presentasi dari Dinas Lingkungan Hidup tentang program mitigasi perubahan iklim DKI Jakarta seperti menyediakan feeder busway dan penyediaan jalur sepeda. Lalu menceritakan Pergub Nomor 131 tahun 2012 sebagai acuan dasar untuk program penurunan gas emisi dan penjabaran faktor penghambat untuk mencapai target penurunan gas emisi rumah kaca, seperti kekurangan lahan untuk hutan kota, pelebaran pedestrian, dan bangunan gedung lama yang belum menjadi bangunan hijau. c. Selanjutnya, ada diskusi tanya jawab dan juga pemetaan aksi-aksi dan penyusunan Road Map sebagai pengantar program ACP 2017-2020. Terakhir, Asisten Deputi bidang Tata Ruang dan ICLEI menceritakan hasil kesimpulan yang telah dicapai di dalam Lokakarya kepada Deputi Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 53
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Lokakarya ditutup oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Hasil yang dicapai a. Program ini membantu tercapainya target Pemprov DKI Jakarta untuk menurunkan 30% emisi gas. b. Program ini berjalan selama tiga tahun (2017-2020). c. Sebesar 41% dari total pembiayaan program ini ditanggung oleh Pemerintah Jerman. d. ICLEI
siap
memfasilitasi
Pemprov
DKI
Jakarta
untuk
pelatihan
peningkatan kapasitas. e. Dokumen mekanisme pelibatan stakeholder dalam pengembangan implementasi Pemprov DKI Jakarta. f.
Dokumen kerangka institusional dalam pelibatan masyarakat.
g. Platform komunikasi dengan masyarakat. h. Dokumen hasil identifikasi aktor potensial untuk menunjang program ACP. i.
Inventarisasi gas rumah kaca secara scientific.
j.
Perda nomor 5 tahun 2014 menghambat penurunan emisi gas.
k. Target gerakan dimulai dari Desember 2017. Kesimpulan dan saran a. Mengingat cukup besarnya masalah peningkatan suhu akibat gas rumah kaca di DKI Jakarta. Maka, kami perlu menegaskan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk kooperatif dan mau berkolaborasi di dalam diskusi yang ada agar segera dibuatkan pemetaan masalah untuk menunjang program pengurangan emisi gas rumah kaca ACP. b. Selanjutnya agar ditinjau kembali Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi
karena
dapat
menghambat
program-program yang
berkaitan dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 54
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
21. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengadakan Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat Jakarta Berketahanan dan pihak Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children. b. Tujuan pertemuan adalah untuk memperkenalkan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang menyusun Grand Design Kota Layak Anak dengan Plan International Indonesia. Dalam hal ini, yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children bisa ikut berkolaborasi dalam penyusunan dan implementasi grand design nantinya. d. Pada pertemuan ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children menjelaskan beberapa hal berupa: i. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children merupakan sebuah yayasan yang telah berumur hampir 100 tahun dan berfokus pada kesejahteraan anak. Di Indonesia, Yayasan Sayangi Tunas
Cilik/Save
The
Children
telah
berkontribusi
untuk
membantu anak usia dini selama 40 tahun dan 4 (empat) tahun di Jakarta. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 55
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children lebih banyak memiliki program yang menargetkan anak-anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). iii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children tidak hanya fokus terhadap kesejahteraan anak namun juga mulai menyadari bahwa penting untuk memberikan edukasi terkait penanggulangan bencana pada kelompok usia dini serta edukasi terkait persampahan. iv. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga tengah dalam proses kerja sama dengan FORTUM, perusahaan dari Finlandia yang mengurusi pengelohan sampah dan sedang dalam proses pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, terkait edukasi persampahan dan life skills di Sunter, Cilincing, Koja, dan Bantar Gebang. v. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga fokus pada edukasi anak terkait literasi dengan Sekolah Dasar Rorotan 05 sebagai sekolah rujukan untuk literasi. vi. Selain itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga tengah menginisiasi program youth resilience yang dilihat bisa dikolaborasikan dengan program 100RC Jakarta. vii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga tengah dalam proses onboarding untuk menjadi salah satu Platform Partners dari 100RC. e. Terkait hal ini, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa program yang baik seperti yang dilakukan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children perlu diinternalisasi ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan rapat lanjutan untuk menjelaskan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children kepada SKPD Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 56
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
f.
Saran dan Tindak Lanjut i. Akan ada pertemuan lanjutan antara Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children dengan SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk penjelasan program sebagai upaya dalam menginternalisasi program ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children akan diundang dalam rapat persiapan lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat yang akan diadakan pada hari Selasa, 28 November 2017.
22. Pada hari Senin, 27 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta tentang Pendekatan Kolaboratif. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan menjelaskan
bahwa
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
akan
mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam acara Metropolitan Network Exchange Program di Santiago, Chile. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan akan berdiskusi
dengan
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(Bappeda) Provinsi DKI Jakarta terkait mekanisme kerja sama dengan wilayah sekitar Jakarta. b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan
pada 20 dan 21 November 2017.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 57
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
c. Bappeda Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang bisa disampaikan terkait kegiatan lokakarya, pendidikan, dan pelatihan tersebut, yaitu: i. Peserta pada hari pertama kegiatan (Bappeda, Banppeko) lebih antusias dalam pembahasan materi paparan kegiatan sedangkan, peserta pada hari kedua (SKPD Provinsi DKI Jakarta) lebih antusias dalam mengikuti kegiatan exercises. ii. Perlu ditelaah lagi sejauh mana pendekatan kolaboratif perlu dilakukan dalam penyusunan perencanaan mengingat proses pendekatan kolaboratif yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. iii. Collaborative planning perlu dipelajari lebih dalam karena in-line dengan
cara
kerja
Gubernur
Provinsi
DKI
Jakarta
yang
menekankan collaborative approach. d. Pada pertemuan ini, Bappeda Provinsi DKI Jakarta turut menjelaskan beberapa mekanisme kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kota-kota yang ada di sekitarnya, berupa: i. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan wilayah Bekasi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang dengan
menyerahkan
sejumlah
dana
untuk
pembangunan
komunitas (community development) di sekitar wilayah tersebut yang memiliki dasar hukum berupa Surat Keputusan (SK) Gubernur yang diperbaharui di setiap tahunnya. ii. Untuk penyediaan air baku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD membeli air baku dari wilayah sekitar. Kerja sama ini murni bersifat bisnis sehingga berbeda dengan mekanisme kerja sama persampahan dengan Bekasi. iii. Sedangkan, untuk koordinasai beberapa badan (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, BPTJ; Badan Pengatur Jalan Tol, BPJT; Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur, BKSP; dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, BBWSCC) Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 58
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
berada di kewenangan pemerintah pusat yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah. iv. Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Jabodetabekjur juga berada
di
kewenangan
pemerintah
pusat
(Kementerian
ATR/BPN) yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah. e. Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan segera menyelesaikan prosiding kegiatan lokakarya, pendidikan, dan pelatihan setelah mendapat materi tambahan dari Bappeda Provinsi DKI Jakarta. ii. Akan diadakan diskusi lanjutan terkait pendekatan kolaboratif antara
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
dengan
Bappeda
Provinsi DKI Jakarta. 23. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Badan Penanggulangan Bencana Ddaerah Provinsi DKI Jakarta; Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi
DKI
Jakarta;
Dinas
Penanggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta; Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta; Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta; Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta; pihak Sektretariat
Jakarta
Berketahanan;
Plan
International
Indonesia;
Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children; Yayasan IBU; Palang Merah Indonesia; dan American Red Cross.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 59
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI). c. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup membuka
pertemuan
dengan
menjelaskan
bahwa
Kedeputian
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sedang menyusun Desain Besar (Grand Design) Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang prosesnya akan dilakukan melalui pendekatan kolaboratif sehingga melibatkan berbagai pemangku kepentingan. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) pentingnya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dan (ii) rencana Lokakarya untuk diskusi antar pemangku kepentingan. e. Pada rapat ini, Pihak American Red Cross dan PMI menjelaskan latar belakang disusunnya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang berupa: i. Dengan telah disusunnya peta kebencanaan DKI Jakarta oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta dan teridentifikasinya Jakarta Utara sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi kedua di Indonesia, diperlukan sebuah upaya penanggulangan bencana yang lebih komprehensif. ii. Belum adanya Peraturan Daerah mengenai kebencanaan yang terjadi di DKI Jakarta. iii. Oleh karena itu, diperlukan sebuah payung besar yang bisa memayungi segala upaya penanggulangan risiko bencana. f.
Rapat ini juga membahas tentang rencana lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas berupa: i. Lokakarya ini berupa sebuah upaya melakukan pendekatan kolaboratif dalam menyusun Desain Besar Penanggulangan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 60
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang akan dilaksanakan pada Rabu, 13 Desember 2017. ii. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup menyarankan agar mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka acara lokakarya. iii. Kegiatan lokakarya akan melibatkan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta sebagai narasumber dalam lokakarya ini. iv. Pada lokakarya ini, diperlukan pakar terkait kebencanaan dan BPBD Provinsi DKI Jakarta yang menjadi aktor utama dalam lokakarya nantinya. v. Kegiatan lokakarya ini akan memiliki diskusi terkait: (i) Koordinasi pengelolaan berbasis komunitas secara formal dan terstruktur, (ii) pelibatan kelurahan secara aktif, dan (iii) perumusan kebijakan penanggulangan
bencana
berorientasi
pada
kebutuhan
komunitas dan kelurahan. vi. Sedangkan, yang menjadi output dari lokakarya ini adalah: (i) Target dan Strategi Kebencanaan, (ii) Rumusan regulasi untuk Desain
Besar
Komunitas,
Penanggulangan
dan
(iii)
Rencana
Risiko
Bencana
implementasi
Berbasis
Desain
Besar
Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. g. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup menyarankan agar pihak American Red Cross dan Palang Merah Indonesia melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait data awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam lokakarya nantinya. h. Saran dan Tindak Lanjut i. Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan nota dinas untuk meminta Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka lokakarya ini. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 61
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii. Pihak
American
Red
Cross
dan
Palang
Merah
Indonesia
melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait data awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam lokakarya nantinya iii. Akan diadakan rapat lanjutan terkait pembahasan bahan diskusi pada lokakarya pada Selasa, 5 Desember 2017.
iii.
KEGIATAN INTERNAL Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan beberapa kegiatan internal untuk mengembangkan kapasitas dalam menjalankan program 100RC Jakarta dan berkoordinasi terkait kemajuan program 100RC Jakarta. Kegiatan internal Sekretariat Jakarta Berketahanan di bulan November 2017 ini berupa:
1.
Pada hari Kamis, 2 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam rapat berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang
dan
Lingkungan
Hidup
serta
dihadiri
oleh
Sekretatariat Jakarta Berketahanan, UCLG ASPAC, dan AECOM. b. Sebelum pertemuan dimulai, telah dilaksanakan weekly call dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM yang membicarakan
tentang
kemajuan
revisi
dokumen
Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) dan Persiapan untuk kunjungan Sekretariat program 100 Resilient Cities (RC) Singapura pada tanggal 6-8 November 2017 terkait persiapan Tahap II program 100RC Jakarta. Dalam weekly call tersebut, ditekankan bahwa perlu untuk mendiskusikan tentang aspek kohesi sosial yang telah dituangkan pada dokumen PRA
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 62
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
serta melakukan kategorisasi pemangku kepentingan untuk dilibatkan sesuai dengan area temuan (discovery area). c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran dari seluruh rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini harus dilaporkan ke Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tenggat waktu untuk penyelesaian dokumen PRA yang disepakati pada tanggal 10 November 2017. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses penyusunan
dasar
hukum
untuk
program
100RC
Jakarta
Berketahanan, (ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC Jakarta
Berketahanan,
(iii)
Kegiatan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan, dan (iv) Kegiatan komunikasi program 100RC Jakarta.. e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta, diputuskan bahwa bentuk legalitas untuk program 100RC Jakarta akan berupa Surat Keputusan Gubernur (SK Gub). Dalam hal ini, akan disusun 3 (tiga) SK Gub berupa: SK Gub tentang Penugasan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), (ii) SK Gub tentang Tim Teknis program 100RC Jakarta, dan (iii) SK Gub tentang Tim Pengarah (Steering Committtee) Program 100RC Jakarta yang akan mengatur susunan dewan pengarah. Dewan Pengarah ini akan terdiri dari jumlah yang ganjil dan ditunjuk berdasarkan latar belakang yang sesuai dengan area temuan/discovery areas. f.
Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC Jakarta berupa: i. Revisi Dokumen PRA yang akan diselesaikan pada akhir minggu pertama November 2017 dengan menghilangkan Dokumen PRA yang telah direvisi akan diterjemahkan oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 63
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sekretariat. Seluruh rangkaian proses revisi Dokumen harus selesai pada 10 November 2017. ii. Masih terdapat beberapa hal yang perlu ditambahkan dalam Interim report terkait permasalahan air dan sanitasi di
Jakarta
yang
disusun
oleh
AECOM
berupa:
(i)
Memasukkan konteks solusi dari permasalahan air Jakarta saat ini (contoh: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Grand Design Air Minum dan Sanitasi, dan 16 Zona Instalasi Pengolahan Air Limbah), dan (ii) Proses survey lokasi yang belum dijelaskan
secara
komprehensif sehingga
bisa
menimbulkan ketidakjelasan g. Kegiatan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
juga
turut
disampaikan pada pertemuan ini. Beberapa hal penting yang menjadi bahan pembahasan adalah: i. Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
masih
menunggu
disposisi gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernu DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk
mengikuti
Networking
Learning
antar
kota
metropolitan anggota jaringan 100RC ke Santiago, Chile terkait kota berketahanan (resilient city). Terkait dengan acara di Chile, Sekretariat Jakarta Berketahanan diminta untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta, proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata kelola pemerintahan (governance) yang turut melibatkan kota-kota satelit di sekitar Jakarta untuk menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Bahan terkait presentasi ini bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI Jakarta. ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut mengikuti network call 100RC Asia Pasifik yang menggambarkan bahwa
Jakarta
merupakan
kota
tercepat
dalam
menyelesaikan tahap I program 100RC. Pada network call Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 64
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ini, terdapat pula pembahasan mengenai solusi terkait ketahanan pangan di Chennai, India yang menginisiasi pertanian perkotaan. iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri rapat dengan JICA terkait kegiatan peningkatan kapasitas untuk tim teknis sanitasi di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk
menjelaskan
pentingnya
proses
peningkatan
kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi di Jakarta. h. Terkait
kegiatan komunikasi, terdapat beberapa hal yang
dibahas berupa: i. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa di-edit sepanjang waktu. ii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam tampilan website agar memudahkan navigasi pengunjung website. iii. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap berita-berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan dengan menggunakan Rich Site Summary (RSS), sebuah program yang bisa memberikan update secara reguler. Kliping ini juga bisa memuat tentang best practices terkait praktek ketahanan kota. iv. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap minggu dengan
konten
sekretariat,
yang
kliping,
menjelaskan
serta
bahan
tentang
pustaka
kegiatan
baru
yang
didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan. v. Perlu
pula
untuk
menghubungi
Kementerian
PUPR,
Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian ATR/BPN untuk menjadi narasumber terkait kota berketahanan. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 65
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
vi. Sekreteriat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan pertemuan khusus terkait komunikasi dengan mengundang beberapa narasumber. vii. Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
juga
perlu
untuk
mengadakan pertemuan dengan pihak media, setidaknya dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sekali, untuk mulai membahas
tentang
kota
berketahanan
dan
memulai
membangun koneksi untuk penyebaran informasi yang lebih luas. i.
Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa: i. Perlu mulai mengundang Kota-kota di sekitar Jakarta ke dalam rapat membahas program 100RC Jakarta dan pentingnya ketahanan (resilience) bagi sebuah kota. Dalam pertemuan pendekatan
ini,
juga
kolaboratif
perlu dalam
ditekankan
pentingnya
menyelesaikan
suatu
masalah. ii. Strategi Ketahanan Kota yang akan disusun diharapkan bisa menjadi masukan untuk RPJMD 2018-2022. Namun, apabila proses penyusunan masih belum selesai pada saat itu, Strategi Ketahanan Kota bisa juga menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Provinsi DKI Jakarta. j.
Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa: i. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan melakukan penyelesaian dokumen PRA dengan tenggat waktu tanggal 10 November 2017. ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyelesaikan draft SK Gub pada minggu ke-2 November 2017.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 66
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
iii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan meminta data kepada Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait materi presentasi untuk studi banding ke Santiago, Chile. iv. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi pihak komunikasi 100RC terkait website. v. Tim
Sekretariat
pertemuan
akan
dengan
pihak
mendiskusikan media
mekanisme
untuk
penyebaran
informasi Jakarta Berketahanan. vi. Tim
Sekretariat
menyelenggarakan
Jakarta pertemuan
Berketahanan dengan
UCLG
akan ASPAC
terkait pelatihan komunikasi. vii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyelenggarakan rapat dengan kota-kota di sekitar Jakarta untuk penjelasan program 100RC Jakarta pada minggu ke-3 November 2017. 2. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik terkait terkait pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam Tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. CRO dan tim sekretariat dapat memperoleh bantuan dari organisasi City Solutions dan dari jaringan 100RC untuk dapat terhubung dengan mitra penyedia jasa dan keahlian yang dibutuhkan dalam penyusunan strategi ketahanan; serta dapat saling berbagi dan mempelajari pengalaman untuk mengatasi permasalahan kota secara kolektif. b. Disamping
itu,
CRO
dapat
memperoleh
bantuan
100RC
untuk
terhubung dengan jaringan CRO lainnya/100 RC Network yang memiliki beberapa kegiatan, seperti: aksi individual dan kolektif, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta peningkatan hubungan dan kerjasama interpersonal. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 67
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
c. CRO dan Tim sekretariat juga bisa menggunakan perangkat-perangkat 100RC yang dapat mendukung proses penyusunan dan implementasi Strategi Ketahanan Kota. Perangkat-perangkat tersebut terbagi ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan fungsinya, yaitu: i.
Perangkat untuk mendiagnosa kebutuhan ketahanan, yaitu: Inventarisasi Aksi/Actions Inventory Penilaian Persepsi/Perceptions Assessment Perangkat Aset dan Risiko/Assets & Risk Tool Indeks Ketahanan Kota/City Resilience Index (CRI) Pembingkaian Masalah/Problem Framing
ii.
Perangkat untuk memaksimalkan nilai ketahanan yang potensial, yaitu: Garasi Ketahanan/Resilience Garage Akademi Ketahanan/Resilience Academy
iii.
Perangkat untuk melindungi dan menyampaikan nilai ketahanan, yaitu: Realisasi Nilai Ketahanan/resilience Value Realization (RVR) Ketahanan Taktis/Tactical Resilience
d. Pada pertemuan ini, pihak 100RC Asia Pasifik menekankan pentingnya penggunaan perangkat dari 100RC dan menggunakan jasa mitra dalam penyusunan strategi ketahanan kota. Mitra yang dimaksud adalah SMA (individual expert) dan Platform Partner Services (institution). SMA atau individual
expert
adalah
partner 100RC
yang
siap
memberikan
kontribusi pemikiran sesuai dengan bidang kepakarannya. Kontribusi ini berupa pro bono jam kerja mereka untuk memberikan advise atau remarks terhadap dokumen ketahanan. Bantuan jasa dari mitra 100RC tersebut dapat diakses melalui katalog Solusi Kota/City Solutions. 3. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 68
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Saudara Andre dari AECOM memberikan presentasi hasil Pre-feasibility Study: Community Scale Waste Water and Recycled Water Business Case. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa nilai polusi air sungai Ciliwung adalah Nol di hulu Talaga Warna Bogor dan meningkat di angka 10 di daerah Depok kemudian secara tajam naik di kisaran 20 di hilir daerah Jakarta. Artinya semakin ke hilir, khususnya di daerah Jakarta, tingkat pencemaran mencapai puncaknya. Ini akibat dari Grey dan Black water limbah rumah tangga dan pabrik yang tidak diolah atau langsung dibuang ke sungai. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal adalah jawaban untuk mengurangi pencemaran sungai, khususnya bagi mereka yang tinggal di permukiman padat dimana jarak antara septic tank makin sempit bahkan masih banyak yang membuang langsung ke sungai (open defecation). Sedangkan jaringan perpipaan sewerage tidak mencapai daerah mereka. Persoalannya di mana IPAL Komunal bisa dibangun? Sulitnya mencari lahan kosong di Jakarta. Akhirnya lahan yang dijadikan sasaran adalah lahan milik pemerintah, berupa RPTRA. b. Selain studi yang dilakukan AECOM, Sskretariat Jakarta Berketahanan mengetahui bahwa ada juga kegiatan-kegiatan sejenis yang berskala luas
atau
ruang
lingkupnya
adalah
kebijakan.
Kegiatan kegiatan
tersebut harus dijelaskan agar kegiatan pilot project ini selaras dan saling melengkapi. Berikut kegiatan-kegiatan dimaksud: 1.
Penyusunan Grand Design Pelayanan Air Minum dan Air Limbah Domestik, diprakarsai oleh USAID IUWASH PLUS dan melibatkan SKPD terkait. Grand Design ini akan launching pada pertengahan November ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 69
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2.
The Project for improving Planning Capacity for the Sewerage System in DKI dan JICA New Master Plan (2012-2030) dan Decentralised Waste Water Management.
3.
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah program
dari
Kementrian
Kesehatan
dengan
Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas). Unsur pertama STBM adalah stop defecation. Contohnya adalah di Kecamatan Makasar Jakarta Timur, dari 5 kelurahan sudah tercapai 2 kelurahan yang bebas open defecation pada bulan Oktober 2017 dari based line lebih dari 1000 KK dengan pratik BAB sembarangan. 4.
Ada 15 Zona atau kawasan IPAL di Jakarta untuk menanggulangi open defecation. Satu zona adalah satu IPAL yang melayani sekitar 300 KK. Khususnya terkait pemilihan lokasi IPAL.
4.
Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan pertemuan dengan Saudari Mery Ana, mahasiswi semester akhir Institut teknologi Bandung (ITB), terkait kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Saudari Mery Ana menyampaikan keinginan yang kuat untuk dapat terlibat
dalam
kegiatan
100RC
Jakarta.
Ia
menyampaikan
pengalamannya dalam menjalankan penelitian terkait dengan Resilient City, manajemen kawasan pesisir, serta pengalaman magang lainnya terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). b. Sekretariat Jakarta Berketahanan menyampaikan bahwa untuk saat ini memang dibuka peluang untuk magang. Staf magang tersebut akan mendapatkan peningkatan kapasitas sekaligus perluasan jaringan secara tidak langsung, karena kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan seringkali melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci di Jakarta, yang terkait dengan ketahanan kota.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 70
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
c. Pihak sekretariat meminta Saudari Mery Ana untuk membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) sederhana yang memuat, latar belakang, tujuan kegiatan magang, target capaian kegiatan magang, ketersediaan waktu dan lamanya magang, serta profil singkat yang mencakup pengalaman penelitian dan pengalaman kerja. KAK sederhana ini nanti perlu disampaikan dan dipresentasikan di hadapan CRO Sekretariat Jakarta Berketahanan. d. Saudari Mery Ana menyampaiakan kesediaannya dan akan meminta waktu
untuk
bertemu
CRO
pada
awal
Bulan
Desember
2017,
dikarenakan ingin menyelesaikan sidang Tugas Akhir terlebih dahulu di Bulan November 2017 5. Sekretariat Jakarta berketahanan juga mendapatkan pelatihan dan Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC Jakarta pada hari Selasa, 7 November 2017, siang. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan
pelatihan
dan
orientasi
dibuka
dengan
merumuskan
pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO), AECOM, dan 100RC. b. Pemateri dan fasilitator pada kegiatan orientasi ini adalah Will Symons dari AECOM Melbourne, Sam Kernaghan dan Yumi dari 100RC Asia Pasifik. c. Will Symons menyampaikan materi mengenai Rencana Kerja pada Tahap II Penyusunan Strategi Ketahanan Kota. Rencana kerja ini mencakup pembahasan mengenai (i) bagaimana proses penyusunan strategi; (ii) apa saja hasil yang akan dicapai; serta (iii) siapa saja yang berperan dan apa perannya dalam penyusunan strategi. d. Adapun proses penyusunan strategi meliputi tahapan-tahapan, yaitu: identifikasi
dan
pendalaman
permasalahan;
keterkaitan
antar
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 71
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
permasalahan;
identifikasi
solusi;
memprioritaskan
solusi;
dan
penyusunan strategi. e. Hasil yang akan dicapai adalah: laporan Area Temuan; laporan keterkaitan antar Area Temuan; identifikasi peluang; kerangka strategi; strategi ketahanan; dan peluncuran strategi ketahanan. f.
Terkait dengan peranan dan tanggung jawab tim, dikemukakan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO) yang memimpin penyusunan strategi ketahanan kota di Tahap II. Sedangkan tim AECOM dan tim 100RC menjadi tim pendukung yang mendampingi dan mendukung terselesaikannya strategi ketahanan kota.
g. Pihak 100RC Asia Pasifik menyampaikan perlunya integrasi Strategi Ketahanan dengan RPJMD. Untuk itu pertemuan dengan Bappeda, perlu dilakukan. 6. Pada Rabu, 8 November 2017, Sekretariat Jakarta berketahanan kembali mendapatkan pelatihan dan Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of Works dan tenggat waktunya. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Kegiatan
pelatihan
dan
orientasi
dibuka
dengan
menemukenali
pemangku kepentingan yang tepat untuk setiap Area Temuan (Discovery Areas) yang dipimpin oleh Will Symons dari AECOM Australia. b. Pada proses ini, penting untuk menemukenali Champions (pemimpin dari setiap kelompok kerja/working group), Decision Makers (manajer dari setiap kelompok kerja/working group yang akan lebih banyak berperan dalam mengimplementasikan seluruh hasil diskusi dalam ranah pemerintahan di masa depan), technical experts (untuk memberikan pandangan teknis bagi setiap kelompok kerja/working group), affected parties (pemangku kepentingan yang akan terkena dampak dari hasil diskusi
tiap
kelompok
kerja/working
group),
Non-governmental
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 72
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Organization/NGO (untuk memberikan pandangan lain terkait area temuan masing-masing kelompok kerja/working group), dan Donors (untuk mempermudah proses implementasi pada tahap III program 100RC Jakarta). c. Pelatihan dan Orientasi ini juga menekankan bahwa 100RC memiliki mitra dan perangkat yang dapat membantu dalam Tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta. Namun, perlu diperhatikan untuk memilih mitra dan perangkat yang tepat untuk disesuaikan dengan jadwal dan tenggat waktu yang dimiliki oleh Jakarta dalam penyelesaian tahap II. d. Pertemuan ini juga membahas tentang pendekatan dan metode yang akan dilakukan untuk menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta. Dalam hal ini, akan ada 2 (dua) metode yang dibahas yaitu: i. Metode dalam mendefinisikan masalah di setiap kelompok kerja/working
group
dan
area
temuan
yang
membahas
diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah, yaitu: 1.
Untuk memperjelas area temuan/discovery areas.
2. Menemukenali pemahaman awal dari setiap anggota kelompok
kerja/working
group
terkait
area
temuan
tersebut. 3. Menyusun
kembali
pertanyaan
analisis
(diagnostic
questions) yang telah ditemukenali sebelumnya. 4. Menentukan tenggat waktu dan memperkuat komitmen dari setiap anggota kelompok kerja/working group. 5. Menemukenali standar dan/atau indikator yang telah ada terkait area temuan di setiap kelompok kerja/working group. 6. Menemukenali studi dan penelitian yang relevan dengan setiap area temuan. 7. Semua
kegiatan
ini
akan
dilakukan
dalam
format
Lokakarya yang akan dilanjutkan dengan → Focus Group Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 73
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Discussion
(FGD)
yang
akan
dilanjutkan
dengan
→
wawancara dan survey terhadap pemangku kepentingan terkait yang hasilnya akan dibawa ke dalam → Rapat terbatas untuk para pakar/expert meeting yang akan berlanjut dengan → Pertemuan dengan pihak swasta untuk memperudah implementasi yang selanjutnya menghasilkan → Ringkasan dari Proses Mendefinisikan Masalah Tahap II untuk
kemudian
dikonfirmasi
dalam
→
Rapat
Konfirmasi/Konsinyering. ii. Metode dalam menemukenali solusi untuk setiap kelompok kerja/working
group
dan
area
temuan
yang
membahas
diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah, yaitu: 1.
Pendekatan lintas sektoral (cross-cutting approach) untuk menemukan solusi terbaik yang bisa didapatkan.
2. Diperlukan 5 (lima) kelompok kerja/working group untuk membahas setiap area temuan dan 1 (satu) kelompok kerja/working group untuk melakukan pendekatan lintas sektoral. 3. Kegiatan menemukenali solusi dilakukan dengan format FGD
yang
dilakukan
paralel
dengan
FGD
untuk
pendekatan lintas sektoral dengan skema: Focus Group Discussion (FGD) Area Temuan yang akan dilanjutkan dengan →FGD Pendekatan Lintas Sektoral yang hasilnya akan dibahas kembali pada →FGD
Area Temuan dan
kembali dibahas ke dalam FGD Pendekatan Lintas Sektoral yang akan menghasilkan →Laporan untuk Area Temuan dan Pendekatan Lintas Sektoral yang akan dikonfirmasi dalam → Rapat Konfirmasi/Konsinyering.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 74
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
e. Selain itu, pelatihan dan orientasi ini juga menjelaskan tentang penulisan pembagian
Scope
of
Works
cakupan
kerja
(SoW) yang akan bertujuan untuk dan
menjelaskan
tahapan
dalam
menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta. f.
SoW ini akan terdiri dari 5 (lima) bagian yang berupa: i. Pendahuluan dan Konteks yang akan berisi penjelasan tentang tujuan dari Program 100RC Jakarta, visi penulisan dari SoW, ringkasan dari Tahap I Program 100RC Jakarta, ringkasan dari Area Temuan/Discovery Areas (DA), serta peluang dan kendala dalam program 100RC Jakarta. ii. Tata Kelola dan Pembagian Tanggung Jawab yang mencakup tentang formasi inti dari Steering Committee (SC), Tim Kerja, kelompok kerja/working group dari setiap area temuan, mitra dan perangkat dari 100RC yang akan digunakan dalam tahap II. iii. Pendekatan yang dilakukan untuk memperjelas langkah untuk menyelesaikan tahap II mulai dari masukan, keluaran, hasil, metode pengerjaan, serta tenggat waktu. iv. Lampiran yang akan berisi pembagian peran dari Sekretariat Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC; Term of Reference (ToR); dan Template dalam penyusunan strategi ketahanan kota pada tahap II.
g. Sebagai tindak lanjut, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan berupa: i. Template dari dokumen SoW akan disediakan oleh AECOM pada 17 November 2017. ii. menjadi tanggung jawab dari Sekretariat Jakarta Berketahanan yang akan selesai pada 16 November 2017. iii. disusun oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dukungan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 75
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
100RC untuk memberi masukan terkait mitra dan perangkat 100RC yang akan selesai pada 30 November 2017. iv. Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC yang akan selesai pada 15 Desember 2017. v. Lampiran yang akan termasuk dengan communication plan akan dilengkapi oleh
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
pada
15
Desember 2017. 7. Pada Kamis, 16 November 2017 sore, Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, AECOM, serta UCLG ASPAC. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat Jakarta Berketahanan; UCLG ASPAC; dan pihak AECOM. b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program 100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta. c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran dari seluruh rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini akan dilaporkan ke Gubernur Provinsi DKI Jakarta di minggu ke-4 November 2017. Oleh karena itu, Dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta harus sudah diberikan pada Senin, 20 Oktober 2017. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses penyusunan dasar hukum untuk program 100RC Jakarta Berketahanan, (ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC Jakarta Berketahanan, (iii) Kegiatan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan,
dan
(iv)
Rencana
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 76
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta. e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah menyusun draft konsideran dan konsep untuk Surat Keputusan Gubernur terkait Tim Kerja dan Kelompok Kerja Program 100RC Jakarta untuk kemudian dibahas bersama dalam rapat dengan SKPD terkait. f.
Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC Jakarta berupa: i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4 November 2017. ii. Telah ada 2 (dua) mock-up design laman website yang mengakomodir komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, namun masih memiliki beberapa kekurangan. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan berencana untuk melakukan conference call dengan pihak APCO Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan 100RC terkait website pada Jumat, 17 November 2017. iii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA. iv. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan bahwa website harus membedakan antara pustaka dengan produk dari program 100RC Jakarta. Diperlukan satu sesi khusus bagi internal Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 77
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Ruang dan Lingkungan Hidup terkait website dan operasional internal sekretariat. v. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk memudahkan penyusunan strategi dan impelementasi dari strategi tersebut di tahap III. vi. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi ketahanan yang terintegrasi. vii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan output yang diharapkan. viii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta. g. Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut disampaikan pada pertemuan ini. Beberapa hal penting yang menjadi bahan pembahasan adalah: i. Sekretariat Jakarta Berketahanan masih menunggu disposisi gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk studi banding ke Santiago, Chile terkait kota berketahanan (resilient city). Terkait studi banding ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan diminta untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta, proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata kelola pemerintahan (governance) yang turut melibatkan daerah-daerah di sekitar kota untuk menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Bahan terkait presentasi ini bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI Jakarta. ii. Sekretariat Jakarta
Berketahanan juga
mengikuti beberapa
kegiatan yang dijelaskan dalam tabel berikut. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 78
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Tanggal
Aktivitas
6/11/2017
Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta
7/11/2017
Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC Jakarta
8/11/2017
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of Works dan tenggat waktunya Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan siang bersama dengan para tamu undangan
10/11/2017
Rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
13/11/2017
Pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program Youth in Action for Urban Resilince dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta.
14/11/2017
Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
15/11/2017
Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat. Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur.
16/11/2017
Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke 53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 79
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
h. Terkait
rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa pelatihan
ini
menentukan
harus
lebih
kebijakan
fokus
dan
pada
bukan
proses
pada
kolaboratif
output
dari
dalam Jakarta
Berketahanan. i.
Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa: i. Sekretariat perlu untuk membuat paparan terkait program 100RC Jakarta
yang
pemahaman
berisi kota
tentang
Latar
berketahanan,
Belakang,
proses
konsep
kolaboratif
dan yang
dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu untuk membuat database pemangku kepentingan dari program 100RC Jakarta. j.
Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
dan
AECOM
akan
menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017. ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai pada minggu ke-4 November 2017. iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan membuat paparan terkait program 100RC Jakarta yang berisi tentang Latar Belakang, konsep dan pemahaman kota berketahanan, proses kolaboratif yang dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 80
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call dengan pihak APCO Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan 100RC terkait website pada Jumat, 17 November 2017. v. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan sesi khusus dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terkait website dan operasional internal sekretariat pada minggu ke-4 November 2017. 8. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menyelenggarakan Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Pihak Sekretariat 100 Resilient Cities (100RC) Asia Pasifik serta turut dihadiri oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM. b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program 100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta. c. Pihak Sekretariat 100RC Asia Pasifik membuka pertemuan dengan mengapresiasi tim Jakarta Berketahanan (AECOM dan Sekretariat) atas penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA). Meskipun begitu, tetap masih ada perbaikan di beberapa hal yang harus diselesaikan sesegera mungkin. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan proses
penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary
Resilience Assessment, PRA) Jakarta dan (ii) Rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta. e. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC Jakarta berupa: Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 81
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4 November 2017. ii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA. f.
Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC Jakarta terkait Tahap II program 100RC Jakarta berupa: i. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi ketahanan yang terintegrasi. ii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan output yang diharapkan. iii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta.
g. Terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa pelatihan
ini
menentukan
harus
lebih
kebijakan
fokus
dan
pada
bukan
proses
pada
kolaboratif
output
dari
dalam Jakarta
Berketahanan. Pelatihan sendiri akan diawali dengan paparan mengenai pendekatan kolaboratif dan konsep ketahanan yang akan dilanjutkan dengan exercise metode kolaboratif. h. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut membahas beberapa hal berupa: Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 82
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
i. Rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta
bersama
Bappeda
Provinsi
DKI
Jakarta
ini
akan
ditindaklanjuti dengan pelatihan lebih detail kepada Bappeda Provinsi DKI Jakarta di tahun 2018. ii. Chief Resilience Officer (CRO) Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu untuk membuat database pemangku kepentingan dari program 100RC Jakarta. iii. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan SKPD Provinsi DKI Jakarta serta pemerintah kota sekitar Jakarta terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi ketahanan yang terintegrasi untuk memudahkan penyusunan strategi dan implementasi dari strategi tersebut di tahap III sehingga timeline tahap II yang telah disusun sebelumnya akan berubah. i.
AECOM juga meminta kejelasan terkait pembayaran cetak dokumen PRA karena budget AECOM tidak mencukupi untuk
mencetak
dokumen tersebut. j.
Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
dan
AECOM
akan
menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017. ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai pada minggu ke-4 November 2017. iii. Biaya cetak dokumen PRA akan ditanggung oleh Sekretariat 100 Resilient Cities (100RC) Asia Pasifik.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 83
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
9. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut melaksanakan Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM.. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Gladiresik ini bertujuan untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. b. Pada gladiresik ini, disepakati bahwa paparan dari kegiatan pendidikan dan pelatihan ini akan dibawakan oleh Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Program Manager Sekretariat Jakarta Berketahanan. c. Materi yang disampaikan akan memilki topik: (i) Pendekatan kolaboratif dalam proses perencanaan dan (ii) Pendekatan kolaboratif dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. d. Gladiresik ini juga akan memberikan exercise terhadap perangkat dalam melakukan pendekatan kolaboratif pada program 100RC Jakarta. Exercise menggunakan perangkat berupa: i. Survey Penilaian Persepsi Kota ii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota. iii. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota iv. Penilaian Aset Kota v. Penilaian Kerentanan Aset Kota e. Saran dan Tindak Lanjut i. Akan dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta pada Senin dan Selasa, 20 dan 21 November 2017. ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan berada di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta pada pukul 07.30 untuk mempersiapkan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 84
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
10. Pada hari Senin, 20 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM. b.
Tujuan
pertemuan
adalah
untuk
membahas
dokumen
Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta. c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa dokumen PRA ini tidak
bisa
diterima
(unacceptable)
sebagai
dokumen
yang
menggambarkan situasi Jakarta saat ini. d. Karena hal tersebut, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memutuskan untuk menghentikan seluruh proses Tahap
II
program
100RC
Jakarta
sampai
dokumen
PRA
ini
disempurnakan. e. Terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan mengenai penulisan dokumen PRA berupa: i. Dokumen PRA ini merupakan ringkasan dari seluruh output rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC Jakarta. Meskipun berupa ringkasan, bukan berarti dokumen ini memiliki konten ii. Dokumen PRA perlu ditulis ulang dengan Bahasa Indonesia (refinement). Kemudian jika dokumen sudah dianggap final dan disetujui oleh CRO, langkah selanjutnya adalah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Bukan sebaliknya.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 85
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
iii. Dalam
penulisan
ulang
dokumen,
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan dan AECOM harus berdiskusi untuk menentukan poin-poin utama apa saja yang perlu dimunculkan dalam dokumen. Dengan demikian, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut berkontribusi dalam proses penulisan dan bukan sekedar sebagai penterjemah. iv. Agar
komunikasi
antara
AECOM
dan
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan berjalan dengan lebih kondusif, AECOM diminta untuk bekerja di kantor Sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1 (satu) minggu. Tindak lanjut, daPenulisan dokumen PRA harus lebih fokus kepada konten daripada layout. v. Konsistensi
antara
Area
Temuan
(Discovery
Areas)
dan
Pertanyaan Analisis (Diagnostic Questions) dengan seluruh konten dokumen PRA juga perlu diperhatikan. f.
Melihat dokumen PRA yang tidak sesuai dengan harapan, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menekankan bahwa dokumen prosiding yang telah disusun selama ini juga dilihat kembali.
g. Untuk selanjutnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa versi asli dari seluruh output dan dokumen
program
100RC
Jakarta
harus
ditulis
dengan
Bahasa
Indonesia. h. Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menulis minutes of meeting yang akan disepakati oleh kedua belah pihak pada
hari
Rabu,
22
November
2017
untuk
kemudian
disebarluaskan kepada Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan tim AECOM yang berhalangan hadir. ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun timeline yang jelas dan terukur untuk penulisan ulang dokumen PRA pada hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 86
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah: (i) pembagian dan pembelajaran ulang data mentah hasil seluruh rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang akan masuk ke dalam dokumen PRA, (iv) proses penulisan ulang dokumen PRA, dan (v) Siapa yang mengerjakan bagian mana dengan kalkulasi man-days nya. iii. AECOM akan bekerja di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1 (satu) minggu. iv. AECOM akan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan. 11. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM. b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100 Resilient
Cities
(100RC)
dan
rencana
revisi
dokumen
Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta. c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) membuka pertemuan dengan mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan harus menyiapkan nota dinas kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkait penetapan Dewan Pengarah (Steering Committee) dari program 100RC Jakarta yang berisi kriteria dari anggota dewan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 87
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
pengarah, jumlah dewan pengarah, serta saran terkait anggota dewan pengarah. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan rencana
revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary
Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (ii) kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, dan (iii) persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile. e. Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan membentuk rencana kerja revisi dokumen dengan menjelaskan
konten
yang
perlu
ditambahkan
dan
penanggung
jawabnya. f.
Terkait
kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, terdapat
beberapa hal yang dibahas berupa: i. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide (konsultan komunikasi 100RC) harus memberikan source code dari website tersebut kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan. ii. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa di-edit sepanjang waktu. iii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam tampilan website agar memudahkan navigasi pengunjung website. iv. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap beritaberita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan dengan menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang best practices terkait praktek ketahanan kota. v. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan konten yang menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru yang didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan melalui milis sebagai salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 88
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
g. Terkait
persiapan untuk berpartisipasi dalam
The 100RC Network
Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang dibahas berupa: i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC. ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan. iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua) merchandise untuk diberikan kepada CRO dan walikota Santiago, Chile. iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan. v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait koordinasi antarwilayah
yang
telah
dilakukan.
Perlu
pula
untuk
menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR) Jabodetabek. vi. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
turut
mengingatkan
bahwa
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan perlu segera menyelesaikan penyusuan Standard Operational Procedures (SOP) dengan turut menambahkan mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas. h. Saran dan Tindak Lanjut i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun timeline yang jelas untuk penulisan ulang dokumen PRA pada Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 89
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah: (i) pembagian dan mempelajari kembali data mentah hasil seluruh rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang akan masuk ke dalam dokumen PRA, dan (iv) proses penulisan ulang dokumen PRA. ii. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide. iii. Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
akan
mulai
menerbitkan
newsletter online Jakarta Berketahanan pada bulan Desember 2017 iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menambahkan informasi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait koordinasi antarwilayah yang telah dilakukan. Perlu pula untuk menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR) Jabodetabekjur. 12. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Sekretariat Jakarta Berketahanan bersepakat dengan pihak AECOM untuk menulis ulang dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) agar dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca. b. Pihak AECOM bersepakat untuk bekerja bersama dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1 (satu) minggu dan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 90
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan. c. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Penulisan dokumen PRA ditulis dalam Bahasa Indonesia dan harus lebih fokus kepada konten dan sintesa dari masing-masing konten daripada layout dari dokumen. Dokumen Paket 6 yaitu dokumen Konteks Kota menjadi fokus utama yang diperbaiki strukturnya. d. Struktur penulisan masing-masing dokumen mulai dari Paket 1 hingga Paket 6 termasuk juga kebutuhan untuk melakukan rapat pemantauan kemajuan penulisan, peninjauan penulisan, dan proses layouting, dapat dilihat pada tabel berikut: Paket
Sub
List Dokumen
1
Pendahuluan (+ringkasan eksekutif)
2
Konteks Kota 2.1
Pengantar
2.2
Karakteristik Wilayah
2.2.1
Kepemerintahan
2.2.1.1
Wilayah Jabodetabek
2.2.1.2
Wilayah Administrasi Kota Jakarta
2.2.1.3
Tata Kelola Pemerintahan
2.2.2
Demografi
2.2.2.1
Demografi Kependudukan
2.2.2.2
Demografi Ekonomi
2.2.2.3
Demografi Sosial
2.2.3
Klimatologi dan Hidrologi
2.2.3.1
Iklim (Curah Hujan, Matahari, Kelembaban, suhu dll)
2.2.3.2
Hidrologi (Sungai, DAS, Waduk, dll)
2.2.4
Tata Guna Lahan (*jelaskan perubahan fungsi lahannya)
2.2.4.1
Permukiman
2.2.4.2
Ruang Terbuka Hijau
2.3
Kesehatan dan Kesejahteraan
2.3.1
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 91
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Paket
Sub
List Dokumen
2.3.2
Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak
2.3.3
Pelayanan Kesehatan
2.4
Ekonomi dan Masyarakat
2.4.1
Partisipasi Masyarakat
2.4.2
Stabilitas Sosial, Ekonomi dan Keadilan
2.4.3
Kemakmuran Ekonomi
2.5
Infrastruktur dan Lingkungan
2.5.1
Aset Infrastruktur (Alam dan Buatan)
2.5.2
Fasos dan Fasum
2.5.3
Mobilitas
2.5.4
Komunikasi
2.6
Kepemimpinan dan Strategi
2.6.1
Tata Kelola Kota (OPD)
2.6.2
Jenis Perencanaan
2.6.2.1
Rencana Pembangunan
2.6.2.1.1
RPJP
2.6.2.1.2
RPJMD
2.6.2.1.3
Renstra
2.6.2.2
Rencana Tata Ruang
2.6.2.2.1
RTR Jabodetabekjur
2.6.2.2.2
RTRW DKI Jakarta
2.6.2.2.3
RDTR PZ
2.6.3
Proses Perencanaan Pembangunan di DKI Jakarta
2.6.3.1
Pendekatan untuk Perencanaan
2.7
Kerentanan terhadap Guncangan dan Tekanan
2.7.1
Guncangan
2.7.1.1
Kerentanan terhadap Banjir (karena hujan, rob dll)
2.7.1.2
Kerentanan terhadap Kebakaran
2.7.1.3
Kerentanan terhadap Gempa Bumi
2.7.1.4
Kerentanan terhadap Penurunan Muka Tanah
2.7.1.5
Kerentanan terhadap Serangan Teroris
2.7.2
Tekanan
2.7.2.1
Urbanisasi yang tinggi
2.7.2.2
Kualitas Pangan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 92
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Paket
Sub
List Dokumen
2.7.2.3
Degradasi Lingkungan (Air, sampah, sanitasi, udara)
2.7.2.4
Kapasitas Tata Kelola Kepemerintahan dan perencanaan terpadu
2.7.2.5
Kemacetan
2.8
Pengarusutamaan Pengurangan Risiko
2.8.1
Risiko
2.9
Daftar Pustaka
2.1
Daftar Istilah
3 4 5 6
Inventarisasi Aksi Kota Penilaian Persepsi Kota Aset Kota, Guncangan, dan Tekanan Area Temuan Progress Monitoring Meeting Proof Reading Layouting
e. Berdasarkan kerangka penulisan dokumen tersebut di atas, diperlukan waktu sebanyak 7 (tujuh) minggu, yaitu terhitung sejak minggu ke-4 Bulan November 2017 hingga minggu ke-2 Bulan Januari 2018, untuk menyelesaikan penulisan ulang dokumen PRA. f.
Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa masing-masing personil tim Sekretariat Jakarta Berketahanan (tiga orang) dan tim AECOM (dua orang)
mendapatkan
jatah
sebanyak
rata-rata
10-11
hari
untuk
mengerjakan penulisan dokumen PRA. Draft dokumen PRA kemudian diperiksa penulisannya oleh Kepala Sekretariat sebelum disampaikan kepada CRO untuk direview dan disetujui. 13. Pada Rabu, 29 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan Conference Call dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait komunikasi) terkait pengembangan laman website Jakarta Berketahanan. Conference Call ini bertujuan untuk memberikan pelatihan terkait pengelolaan website
dan
mengembangkan
website
secara
komprehensif
kepada
Sekretariat Jakarta Berketahanan. Pihak 100RC dan APCO Worldwide
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 93
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
merencanakan untuk melakukan hand-over laman website kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan pada Minggu pertama Desember 2017.
14. Pada Kamis, 30 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan, melakasanakan Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment PreFeasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa: a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) serta dihadiri oleh pihak Sektretariat Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM. b.
Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku
Koordinator
Ketahanan
Kota/Chief
Resilience
Officer
(CRO)
membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta perlu untuk melihat dan mempelajari rencana pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta. d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan penyusunan dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta, (ii) Kemajuan rencana revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (iii) kemajuan website, portal, dan newsletter Jakarta Berketahanan, dan (iv) persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile. e. Terkait kemajuan penyusunan dokumen Waste Water Treatment PreFeasibility Jakarta, Dokumen tengah disusun dengan menambahkan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 94
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
masukan dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk turut memperhatikan rencana pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta. Namun, tetap terdapat beberapa hal yang perlu ditambahkan berupa: i. Tim AECOM perlu melakukan klarifikasi terhadap data yang dihadirkan dalam dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta. ii. Tim AECOM perlu pula menjelaskan alasan pemilihan lokasi yang diajukan untuk menjadi lahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD). iii. Tim AECOM perlu untuk melakukan korrdinasi dengan PLAN International Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di Kelurahan
Jelambar
terkait
teknologi
potensial
untuk
pengembangan SPALD. f.
Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM
telah
membentuk
rencana
kerja
revisi
dokumen
dengan
menjelaskan konten yang perlu ditambahkan dan penanggung jawabnya serta telah mulai mengerjakan revisi dokumen. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa setidaknya diperlukan waktu 2 (dua) minggu untuk melakukan proofreading dokumen PRA yang telah direvisi. Proses finalisasi dkumen PRA akan dilaksanakan pada minggu pertama Januari 2018. g. Terkait kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website pada Kamis, 30 November 2017. Namun hingga rapat ini dilaksanakan, pihak APCO Worldwide (konsultan komunikasi 100RC) belum memberikan kemajuan pengerjaan website kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 95
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
h. Sekretariat juga sudah harus mulai melakukan kliping terhadap beritaberita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan dengan menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang best practices terkait praktek ketahanan kota. Kliping ini bisa menjadi bahan untuk newsletter Jakarta Berketahanan. i.
Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan konten yang menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru yang didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan. Newsletter ini juga harus memiliki konten: (i) Berita terkini, (ii) pojok pengetahuan:
Buku,
Literatur,
Resilience
Strategies,
(iii)
Penjelasan
mengenai 100RC, (iv) kliping terkait kota berketahanan, dan (v) agenda kegiatan yang mengacu pada website dan/atau portal. j.
Terkait
persiapan untuk berpartisipasi dalam
The 100RC Network
Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang dibahas berupa: i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC. ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan. iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua) merchandise untuk diberikan kepada CRO dan walikota Santiago, Chile. iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan. v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi detail terkait proses kerja sama dan koordinasi antarwilayah Jabodetabekjur. Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 96
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
k. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup turut mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera menyelesaikan penyusuan Standard Operational Procedures (SOP) dengan turut menambahkan mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas. l.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga meminta agar Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan kontak dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik untuk memastikan kelancaran kerjasama antara CRO (bersama Sekretariat Jakarta Berketahanan) dengan Strategy Partner dalam program 100RC Jakarta.
m. Saran dan Tindak Lanjut i.
Tim AECOM akan melakukan korrdinasi dengan PLAN International Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di Kelurahan Jelambar terkait teknologi potensial untuk pengembangan SPALD.
ii.
Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mempersiapkan newsletter dan laporan bulanan yang akan selesai dalam minggu ke-5 November 2017.
iii.
Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik setelah rapat ini selesai.
iv.
LAPORAN KEUANGAN SEKRETARIAT 100RC memberikan bantuan dana selama dua tahun dan menunjuk United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak Ketiga/Third
Party
Grantee
yang
mengelola
kebutuhan
finansial
dan
operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. Kebijakan Pembukuan Keuangan berlaku di Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk transaksi keuangan sesuai perincian di bawah ini: a. Sekretariat Jakarta Berketahanan mengelola catatan akuntansi internal dan melaporkannya kepada CRO dan UCLG ASPAC
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 97
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b. UCLG ASPAC mengelola keuangan secretariat secara keseluruhan dan pencatatannya Sebagai perwujudan pengelolaan keuangan internal, Sekretariat Jakarta Berketahanan mengelola uang kas bulanan yang digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan. Rincian alokasi uang kas tersebut diusulkan kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan keuangan dilaporkan kepada CRO dan UCLG ASPAC pada setiap bulannya. Laporan Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Laporan Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017 Tanggal 2/11/2017
Keperluan
Usulan
Harga per Unit
Aktual Total (Rp)
Jumlah
Jumlah
Total (Rp)
Snacks for secreatariat's weekly meeting (2 Nov 2017) Snacks for 100RC Meeting
15000
16
240000
5
75000
15000
16
240000
7
105000
7/11/2017
Merchandise (Recycle Bag)
23000
50 x 25000
1250000
75
1725000
7/11/2017
Delivery for goodie bag
-
-
-
-
100000
7/11/2017
-
-
-
5
81000
8/11/2017
Additional Snacks for meeting Paket 4 Lunch
-
-
-
1
100000
13/11/2017
Nestle 330 ml
1600
-
-
48
76800
13/11/2017
Gofood for nestle 330ml
-
-
-
-
10000
17/11/2017
Gofood for meeting
-
-
-
-
101000
6/11/2017
TOTAL
Sekretariat
Jakarta
2373800
Berketahanan
juga
dapat
melakukan
permintaan
pembelian/Purchase Request barang atau jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional sekretariat dan untuk penyusunan Strategi Ketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 98
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kota. Permintaan tersebut disampaikan kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017 Total Biaya
Tanggal
Nomor
Kebutuhan
08/11/2017
UCLG ASPAC/PR/0206
Paket prasmanan 49 pax untuk
(Rp) 4900000
soft launching kantor sekretariat TOTAL
4900000
C. KOMUNIKASI PUBLIK Sekretariat Jakarta Berketahanan menyadari bahwa diperlukan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan pula resilience) kepada seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Komunikasi publik ini juga bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran
(raising
awareness)
seluruh
pemangku
kepentingan di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta).
i.
MEDIA SOSIAL Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
menggunakan
media
sosial
untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta). Meskipun begitu, target utama dari komunikasi publik menggunakan media sosial merupakan penduduk Jakarta di tingkat komunitas mengingat konten dari media sosial yang ringan sehingga mudah dicerna oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 99
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
semua kalangan. Media sosial yang digunakan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk kegiatan komunikasi publik adalah Facebook, Instagram, dan Twittter. 1.
Facebook Penggunaan laman Facebook sebagai sarana meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan di Jakarta dilakukan dengan tujuan menyebarkan informasi dan pemahaman terkait konsep ketahanan serta kemajuan dari program 100RC Jakarta dengan menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas. Saat ini, akun Facebook Sekretariat Jakarta Berketahanan (@JakBerketahanan) telah memilki 151 followers pada tanggal 30 November 2017. Hal ini menunjukkan peningkatan dari followers yang berjumlah 139 pada 31 Oktober 2017.
Gambar. Akun Facebook @JakBerketahanan sebagai sarana penyebearan informasi kegiatan sekretariat (kiri) dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness seluruh pemangku kepentingan di Jakarta (kanan)
Hal ini menunjukkan bahwa akun Facebook @JakBerketahanan mulai mampu menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas dari sebelumnya. Diharapkan dengan adanya akun facebook ini, akan Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 100
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
semakin banyak pemangku kepentingan di Jakarta yang paham dan berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan. 2. Instagram Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
mulai
menggunakan
sebagai salah satu media sosial sebagai sarana meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan pada tanggal 13 Oktober 2017. Sampai saat ini, akun instagram Sekretariat Jakarta Berketahanan (@jakberketahanan) sudah memiliki 40 followers.
Gambar. Akun Instagram @jakberketahanan sebagai sarana penyebearan informasi kegiatan sekretariat dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness seluruh pemangku kepentingan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 101
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3. Twitter Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
juga
memiliki
akun
(@ResilientJKT) yang aksesnya belum diberikan oleh 100RC sehingga masih belum dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan.
ii.
LAMAN WEBSITE Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengembangkan laman website sebagai
perangkat
komunikasi
publik.
Selain
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan, laman website ini juga dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi sumber informasi terkait ketahanan kota (urban resilience) sehingga akan memiliki konten terkait pustaka terkait ketahanan kota, kliping berita terkait ketahanan, kegiatan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan, kemajuan program 100RC Jakarta, serta penjelasan mengenai 100RC dan kondisi ketahanan Jakarta. Laman website ini juga akan menyebarluaskan cara untuk menghubungi Sekretariat Jakarta Berketahanan bagi yang para pemangku kepentingan yang ingin turut bergabung dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient Jakarta). Saat ini, laman website masih dalam tahap pengembangan dengan dibantu oleh pihak APCO Worldwide (mitra 100RC terkait komunikasi). Telah ada 2 (dua) desain mock-up laman website yang akan terus dikembangkan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 102
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Gambar. Desain mock-up laman website Jakarta Berketahanan. Desain mock-up satu (kiri) dan Desain mock-up dua (kanan).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 103
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
D. KENDALA DAN SARAN i.
KENDALA Dengan telah aktifnya Sekretariat Jakarta Berketahanan, upaya membangun ketahanan Jakarta kini dilaksanakan oleh: (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (ii) CRO, (iii) Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM, dan (v) UCLG ASPAC yang berperan untuk mengurusi hal-hal terkait finansial dan administrasi. Banyaknya pihak yang terlibat dalam proses membangun ketahanan Jakarta tidak hanya membawa dampak positif di dalam prosesnya. Koordinasi yang belum baik antara berbagai pihak membuat proses penyusunan output yang tidak optimal sehingga memperlambat proses perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan. Kondisi
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
yang
baru
terbentuk
juga
memberikan kendala tersendiri dalam proses mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan. Tim sekretariat Jakarta Berketahanan juga masih harus mengurus hal-hal administratif serta logistik kantor sekretariat sedangkan output juga harus segera dicapai dengan hasil yang optimal.
ii.
SARAN Untuk memperbaiki koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung dalam upaya membangun ketahanan Jakarta, diperlukan pertemuan koordinasi rutin antara (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (ii) CRO, (iii) Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM, dan (v) UCLG ASPAC untuk mengoptimalkan proses perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan. Pertemuan rutin juga perlu dilakukan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan dan Strategy Partner dengan pemangku kepentingan terkait di Jakarta, untuk menambah rasa ikut memiliki terhadap proses perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan. Selain itu, Strategy Partner/AECOM sebaiknya mulai bekerja di satu ruangan yang
sama
dengan
tim
Sekretariat
Jakarta
Berketahanan
untuk
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 104
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mempermudah koordinasi sehingga mengoptimalkan output yang akan dicapai. Selain itu, patut pula untuk mempertimbangkan penambahan personel pada tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk mencapai output secara lebih optimal.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 105
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
E. LAMPIRAN i.
TABEL PENGELUARAN PETTY CASH BULAN NOVEMBER 2017 Detail Expenses: Petty Cash Report Date : 29/11/17
Date
Description
2/11/2017 6/11/2017 7/11/2017 7/11/2017 7/11/2017 8/11/2017 13/11/2017 13/11/2017 17/11/2017
Snacks for secreatariat's weekly meeting (2 Nov 2017) Snacks for 100RC Meeting Merchandise (Recycle Bag) Delivery for goodie bag Additional Snacks for meeting Paket 4 Lunch Nestle 330 ml Gofood for nestle 300ml Gofood for meeting
Qty
Unit Price 5 7 75 5 1 48 -
Total Price
15,000 15,000 23,000 1,600 -
Total
Detail Summary : Total Budget Total Expenses
Project Code Remark
75,000 105,000 1,725,000 100,000 81,000 100,000 76,800 9,000 101,000
9710 9710 9710 9710 9710 9710 9710 9710 9710
2,372,800
3,000,000 2,372,800
Saldo
627,200
Prepared By /
Reviewed By /
Approved By /
pemohon
Diketahui
Disetujui
( Tri Mulyani Sunarharum )
( ____________________)
( ____________________ )
Gambar. Tabel Pengeluaran Petty Cash Sekretariat Bulan November 2017
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 106
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii.
TABEL KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2017 TABEL KEGIATAN MINGGU KE-1 BULAN NOVEMBER 2017
No.
Hari Rabu (1 November 2017)
Kamis (2 November 2017)
Jumat (3 November 2017)
Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.
Menghadiri Lokakarya “Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap ) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 69, Jakarta Pusat.
Waktu: 13.00 – 15.00
Waktu: 08.30 – 13.30
Tujuan: membahas kemajuan program 100RC Jakarta,
Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan
1.
Kegiatan
Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Lokakarya “Konsultasi Multipihak Desain Besar Pertanian Perkotaan” di Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta. Waktu: 08.30 – 16.00 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 107
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
terutama terkait finalisasi dokumen final PRA
gambaran terkait Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
2. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia. Waktu: 09.30 – 11.00 Tujuan: untuk menggali informasi mengenai permasalahan pembangunan kota Jakarta Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 108
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia Waktu: 13.30 – 14.30 Tujuan: untuk membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City Promises di Bonn, Jerman 4. Melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 109
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.30 – 16.30 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 110
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-2 BULAN NOVEMBER 2017
No.
Senin (6 November 2017)
Selasa (7 November 2017)
Hari Rabu (8 November 2017)
Kamis (9 November 2017)
Jumat (10 November 2017)
1.
Kegiatan
Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta. Waktu: 09.00-11.00 Tujuan: untuk membahas Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta.
Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan Waktu: 08.00-09.00 Tujuan: untuk membahas kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of Works dan tenggat waktunya.
Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Waktu: 08.30 – 18.00
Waktu: 15.00 - 16.00
Tujuan: untuk membahas penulisan Scope of Works dan tenggat waktu penyelesaiannya.
Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 111
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2. Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta.
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC Jakarta.
Waktu: 13.00-15.00 Waktu: 11.00-16.00 Tujuan: untuk mengenali kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta.
Tujuan: untuk merumuskan pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO), AECOM, dan 100RC.
Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan siang bersama dengan para tamu undangan. Waktu: 11.30 – 13.30 Tujuan: untuk meresmikan keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 112
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-3 BULAN NOVEMBER 2017
No.
Hari Rabu (15 November 2017)
Senin (13 November 2017)
Selasa (14 November 2017)
Kamis (16 November 2017)
Jumat (17 November 2017)
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program “Youth in Action for Urban Resilince di Jakarta Barat dan Timur” dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Menghadiri Focus (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat.
Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat.
Pertemuan dengan KARINA terkait rencana pelibatan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Waktu: 15.30 – 16.00
Waktu: 08.30 – 16.30
Waktu: 08.00 – 13.00
Waktu: 09.00-11.00
Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan
Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait Raperda Tentang Air
Tujuan: untuk mewakili Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta
1.
Kegiatan
Group Discussion
Waktu: 09.00 – 10.00
Tujuan: untuk membahas tindak lanjut komitmen dari IBU Foundation untuk turut
Tujuan: untuk membahas rencana partisipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 113
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
terlibat dalam proses membangun ketahanan kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya.
kolaboratif.
Limbah Domestik untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
mendapatkan gambaran tentang program kesehatan dan sanitasi di Jakarta
Forum dalam salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia.
2.
Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur. Waktu: 08.30 - 13.30 Tujuan: Untuk
Melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Saudari Istifarini dari Foresight Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program “Garden and Green Space in Jakarta�. Waktu: 08.00 - 09.00 Tujuan: untuk membahas
Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya
Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4 November 2017 Waktu: 10.30 - 12.00 Tujuan: untuk membahas tindak lanjut persiapan Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 114
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
kemungkinan kolaborasi dalam bidang RTH
3.
Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100
Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM.
Waktu: 11.00 - 12.00 Tujuan: membahas kemajuan dari program 100RC Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.
Waktu: 17.30 - 20.00 Tujuan: untuk membahas kemajuan dari program 100R Jakarta yang akan menjalani tahap II Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 115
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
program 100RC Jakarta. 4.
Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM. Waktu: 16.30 - 19.00 Tujuan: untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 116
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-4 BULAN NOVEMBER 2017
No.
Senin (20 November 2017)
Selasa (21 November 2017)
Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 20 November 2017 dengan peserta seluruh perencana dari Pemerintah Provinsi
Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 21 November 2017 dengan sasaran peserta SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Hari Rabu (22 November 2017)
Kamis (23 November 2017)
Jumat (24 November 2017)
1.
Kegiatan
Menghadiri Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan, menjadi peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/ Ambitious City Promises yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM.
Waktu: 09.00 – 17.00
Waktu: 09.00 – 10.00
Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) dan rencana revisi dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai
Waktu: 10.30 – 14.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 117
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
DKI Jakarta.
Jakarta Waktu: 08.00 – 16.30
Waktu: 08.00 – 16.30 Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang. 2.
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA).
akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang. Mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancara dengan Michael Taylor dari Thomson Reuters Foundation terkait upaya membangun ketahanan kota
Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/ Save The Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 118
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta. Waktu: 17.30 - 19.00
Waktu: 13.30 – 15.30 Waktu: 15.00 – 16.00
Tujuan: untuk membahas dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
Tujuan: berbagi pengalaman Jakarta terkait upaya membangun ketahanan kota
Tujuan: untuk memperkenalkan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 119
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-5 BULAN OKTOBER 2017
No.
Senin (27 November 2017)
Selasa (28 November 2017)
Hari Rabu (29 November 2017)
Kamis (30 November 2017)
1.
Conference Call
Kegiatan
Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta tentang Pendekatan Kolaboratif
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA).
Waktu: 09.00 -10.00 Waktu: 07.30 – 08.30 Tujuan: Membahas tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan
Tujuan: membahas pembagian kerja pengerjaan revisi dokumen PRA.
dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait komunikasi) terkait pengembangan laman website. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: melakukan pelatihan terkait pengelolaan website dan mengembangkan website secara komprehensif
Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste
Water Treatment PreFeasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment PreFeasibility Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 120
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pendekatan Kolaboratif� yang telah dilakukan pada 20 dan 21 November 2017 2.
Menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Waktu: 09.00 – 11.30 Tujuan: membahas Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 121