3 minute read

Pemkot Madiun Raih Penghargaan UHC dari Pemerintah Pusat

Next Article
Sudah Disinkronkan

Sudah Disinkronkan

Madiun, Jatim Pos

Pemerintah Kota Madiun meraih penghargaan

Advertisement

Universal Health Coverage (UHC) dari pemerintah pusat. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh

Wali Kota Madiun, Maidi di Balai Sudirman Jakarta, Selasa (14/3/2023).

“Alhamdulillah, hari ini kota kita menerima penghargaan lagi. Meski masih awal tahun, kota kita setidaknya sudah menerima delapan penghargaan. Terbaru, kita mendapatkan penghargaan UHC ini,’’ kata

Wali Kota Madiun, Maidi.

Menurutnya, penghargaan tersebut diberikan atas cakupan jaminan ke­ sehatan bagi masyarakat yang cukup tinggi. Cakupan kepesertaan jaminan kese­ hatan dalam hal ini BPJS

Kesehatan di Kota Madiun mencapai 99,29 persen.

Cakupan itu baik peserta mandiri maupun peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari Pemkot Madiun.

“Artinya, hampir seluruh masyarakat di Kota Madiun sudah tercover jaminan kesehatan,” ucapnya.

Urusan jaminan kese­ hatan di Kota Madiun, me­ nurutnya memang tidak memandang status sosial masyarakat. Masyarakat yang bersedia di kelas tiga, bisa mendaftar sebagai Peserta Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan Pemerintah Kota Madiun. Artinya, tidak ada alasan untuk tidak memiliki jaminan kesehatan.

WaliKotaMadiun,MaidimenerimapenghargaanUniversalHealth Coverage(UHC)daripemerintahpusatdiBalaiSudirmanJakarta, Selasa (14/3/2023). (ist/kmf).

Mantan Sekda Kota Madiun ini menyebutkan bahwa status UHC ini se­ jatinya sudah didapat Kota

Madiun sejak 2018 silam. Namun, penghargaannya baru diberikan sekarang. Lebih lanjut dia kata­ kan, setidaknya Pemkot Madiun telah mengalokasikan anggaran Rp 32 miliar pada 2022 lalu untuk pembayaran iuran BPJS masyarakat. Besaran itu untuk meng­cover sebanyak 78.145 peserta. Jumlah peserta selalu mengalami perubahan. Sebab, ada yang meninggal, pindah, dan lain sebagainya. Karena itu, tim di OPD terkait rutin melakukan rekonsiliasi setiap bulan terkait itu.

“Yang mampu pun, kalau mau di kelas 3, kita biayai. Tidak ada alasan tidak memi­

“Di dalam agenda prioritas sasaran umum pembangunan jangka menengah juga telah kita lakukan,” ungkap Pak Maidi, panggilan akrab

Wali Kota Madiun tersebut.

Mantan Sekda Kota

Madiun ini juga mengungkapkan terkait capaian indikator kinerja utama Kota Madiun. Salah satunya adalah IPM sangat tinggi, yaitu ada di posisi peringkat ketiga di Jawa Timur.

“Ketika IPM naik, apapun program yang dilaksanakan maka daerah itu sudah berhasil. Berhasil membangun kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Adv/jum)

» Pasar Tani Galak, DKPP Pamekasan Pertemukan Petani dan Konsumen

liki jaminan kesehatan. Entah dipakai atau tidak, setiap tahun kita biayai,’’ jelasnya.

Rata­rata Pemkot Madiun mengeluarkan anggaran sebesar Rp 30 miliar lebih untuk BPJS kesehatan. Hal itu dilakukan agar masyarakat memiliki jaminan kesehatan.

“Artinya, masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika sewaktu­waktu sakit. Layanan pengobatan bisa didapat secara gratis,” pungkasnya.

Diketahui, di awal tahun 2023 ini setidaknya Pemkot Madiun telah menerima delapan penghargaan. Sebelumnya, penghargaan yang diterima adalah Karya Bhakti Peduli Satuan Polisi Pamong Praja. Penghargaan serupa juga diraih Kasatpol PP.

Selain itu, Kota Madiun juga meraih Piala Adipura, terbaik 1 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh tingkat provinsi, Juara 1 Investment Award tingkat provinsi, penghargaan Pembina K3 terbaik juga penghargaan zero accident untuk 24 perusahaan di kota kita.

“Alhamdulilah, meski awal tahun kota kita telah menerima delapan penghargaan,” pungkasnya. (Adv/jum)

PembukaanPasarTaniGalakdiBPPSumedangan,JalanRayaSumedangan, KecamatanPademawu,Pamekasan,Madura,JawaTimur. Pamekasan, Jatim Pos

Menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat menggelar Pasar Tani Galak.

Pasar Tani Galak yang menggandeng 13 BPP tersebut berpusat di BPP Sumedangan, Jalan Raya Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (15/3/2023).

Pasar Tani Galak tersebut bertujuan untuk mempertemukan petani dengan konsumen secara langsung. Pasar Tani Galak itu juga menyediakan sembako berkualitas bagus dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasar.

Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah mengatakan, bahwa pasar tani galak ini menjadi pasar yang pertama untuk menjual hasil pertanian secara langsung kepada masyarakat.

“Selain itu untuk menawarkan kepada pedagang pedagang besar bahwa Pamekasan mempunyai produk­produk pertanian seperti yang ditawarkan,” kata Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah.

Dikatakan Ajib, menjelang bulan puasa ramadhan dan hari raya, harga hasil tani biasanya melonjak mahal. Sehingga, pihaknya berinisiatif menggelar pasar murah untuk menekan harga sembako di pasaran agar tidak terlalu mahal.

Disamping menawarkan hasil panen para petani, pihaknya juga bekerjasama dengan se­ jumlah instansi seperti, Disperindag Pamekasan dan Bulog.

“Ada beras, gula, Mie instan dan minyak goreng dari stand Bulog. Tujuannya untuk menekan harga­harga yang terus menaik menjelang puasa Romadhon,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa Pasar Tani Galak akan berlangsung selama satu hari. Dalam setahun, pihaknya akan menggelar minimal 3 kali.

“Minimal kami laksanakan 3 kali dalam setahun, dengan tujuan untuk menampung hasil pertanian pada saat Puncak panen,” harapnya.

Terpisah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Pamekasan, Nurul Widiastuti mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan sangat mendukung kegiatan pasar tani galak. Apalagi, saat ini masing­masing pemerintah kabupaten kota wajib mengendalikan kenaikan inflasi.

“Nah ini salah satu kegiatan kita bagaimana kita mengendalikan inflasi pasar murah dan insyaallah hari Kamis akan kita gelar pasar murah di Food Colony, Jalan Raya Kesehatan,” ucap mantan PJ Sekda Pamekasan itu.

Kendati demikian, pihaknya akan meminta Kepala DKPP Pamekasan untuk menggelar pasar tani galak di lingkungan kota. Nantinya, kegiatan tersebut akan bersinergi dengan Disperindag dan Dinas Koperasi.

“Kita arahkan nanti kegiatan di pusat kota. Disamping bagaimana kita mengenalkan produk­produk hasil tani dan menfasilitasi hasil tani ini untuk dipasarkan,”pungkasnya. (did)

This article is from: