5 minute read

Dana Insentif Guru di Sumenep Segera Cair

Kendati demikian, Agus mengatakan, jika pada proses administrasi guna mencairkan insentif guru sebasar Rp1,5 juta per orang itu dikarenakan terkendala kurangnya administrasi.

“Memang tahun 2022 kemarin tertunda karena ada kesalahan administrasi. Tetapi kami akan mengupayakan tahun ini digabung pencairannya.” terangnya

Advertisement

Ia juga mengatakan, pihak­ nya telah berkoordinasi dengan Timgar terkait mekanisme pencairan insetif guru itu. Bahkan ia memproyeksikan pecairan dana itu pada Juni 2023.

“Kami sudah sampaikan ke Timgar untuk mencairkan itu (insentif 2022) bisa diproyeksikan mendahului anggran. InsyaAllah nanti pencairannya bulan Juni 2023” pungkasnya (adv/dam)

RSUD dr. H. Moh. Anwar Buka Lowongan Pegawai

Sumenep, Jatim Pos

Rumah Sakit Umum pencairan dana itu tahun ini.

“Memang sempat adala kendala tetapi kami upayakan itu tahun ini bisa segera direalisasikan.” ujarnya wan Pers. Pihak pengadu tak setujui, kalau kami sebagai teradu menyetujui dan hanya mengikuti,” ujarnya.

Diketahui, anggaran insentif guru non ASN dan non PPPK pada tahun 2022 mengalami kendala sehingga utuk pencairannya ditunda.

Sekadar diketahui, jumlah penerima insentif guru yang terdata di Disdik Sumenep sebanyak 5.050 orang sedangkan anggarannya Rp. 1,5 juta per orang.

Lebih lanjut dia katakan, perkara yang menimpa war­

Trosobo Taman. Geng Warkang berkumpul dan kemudian berjalan ke arah wilayah Wonoayu Sidoarjo dengan memakai sepeda motor sambil membawa sajam berupa clurit besar­besar.

“Sampai di simpang 4 Wonoayu, pada Senin (13/3) jam 03.00 WIB dini hari, lawan yang ditunggu pun tak kunjung datang hingga sekitar jam 04.00 WIB,” paparnya. Ditegaskan oleh Kapolresta sempat membahas soal membuat bumbu untuk berbagai masakan. Agar tidak lelah dan berlama­lama di dapur, wanita tersebut menyarankan untuk membuat bumbu­bumbu masakan dengan kuantitas yang banyak untuk disimpan di dalam kulkas. Hal ini bertujuan agar bisa cepat dalam proses memasak.

Wanita kelahiran 2 September 1979 ini mengaku sangat tertarik dengan makanan sehat. Karena itu ia berusaha mengonsumsi makanan sehat serta mempelajari keseimbangan dalam konsumsi makanan dia tekuni sejak kuliah. Termasuk proses makanan tercerna dalam tubuh. Dia juga mengikuti berbagai kursus tentang pola makan sehat.

Vania sempat mengenyam pendidikan Psikologi dari Universitas Indonesia hingga akhirnya lulus di tahun 2001, ia kemudian melanjutkan ke Culinary Arts Institute Of Santa Monica.

Selain menjadi seorang chef, ia rupanya juga memi­ tawan Bondet ini diserahkan sepenuhnya pada Dewan Pers. “Kami pasrah mengikuti apa yang menjadi upaya penyelesaian Dewan Pers terhadap kliennya,” pungkasnya. (din)

Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep membuka peluang bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Rekrutmen itu BLUD non ASN akan dibuka bulan Maret 2023.

Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar, dr. Erliyati menyampaikan bahwa rekrutmen pegawai baru Tenaga Kesehatan (Nakes) Non Aparatur Sipil Negara (ASN) itu membutuhkan 46 formasi pegawai.

“Formasi pegawai BLUD Non ASN tahun 2023 yang dibutuhkan RSUD Sumenep sebanyak 46 formasi.” ujar, dr Erliyati. Kamis (16 Maret 2023).

Sidoarjo, saat ini 2 tersangka kami sangkakan pasal 2 ayat (1) UU Darurat nomor 12 tahun 1951 terkait tanpa hak menguasai, membawa, mempunyai, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan senjata penikam atau penusuk.

“Sementara penyelidikan akan kami lakukan terus guna menangkap pelaku lainnya. Ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara,” pungkasnya. (zal) liki bisnis yang menjadi sumber pemasukan lain baginya. Salah satu bisnisnya adalah sebuah kafe yang diberi nama Boutique Coffee Shop And Sandwich Bar.

Vania Wibisono ternyata sudah memiliki tiga orang anak yang diberi nama Ason Silvan, Samantha Grania dan Ryan Philip Chareul.

Menurut Vania, dirinya sangat mengutamakan keluarga. Ia pun tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar rumah, ia lebih suka berada di rumahnya, mengontrol keadaan keluarga. Bahkan dia cenderung mengundang teman­temannya ke rumah untuk sekedar berbincang.

Tipikal morning person. Ia selalu beraktivitas sejak pagi, segala hal lebih baik dilakukan saat pagi hari karena menurutnya hal tersebut memberikan energi positif serta menyehatkan tubuh. Terlebih dirinya harus mempersiapkan kebutuhan anak­anaknya. (yus)

Dijelaskan, dari formasi yang bakal diisi pegawai BLUD yang baru itu diantaranya Dokter spesialis Ortopedi, Dokter spesialis Urologi, Dokter spesialis Telinga, Tenggorokan, Hidung.

Sementara, kualifikasi pen­ didikan khusus apoteker dibutuhkan 1 orang dengan lulusan D3 farmasi. Dan 2 orang sebagai asisten apoteker.

Untuk perawat, Lanjut Erly, kualifikasi pendidikan S1 perawat dibutuhkan sebanyak 20 orang dan D3 perawat butuh 20 orang yang akan bekerja langsung setelah mengikuti seleksi.

“Jadi bagi yang memenuhi kualifikasi tersebut bisa langsung mendaftar.” tuturnya Orang nomor satu dilingkungan rumah sakit plat merah ini juga menegaskan bahwa, rekrutmen tersebut merupakan upaya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan agar masyarakat terlayani dengan baik.

“Rekrutmen non ASN ini adalah ikhtiar kami dalam memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sekaligus hal ini juga bagian dari mewujudkan visi Sumenep Melayani.” pungkasnya Renacana rekrutmen pegawai BLUD non ASN akan dimulai pada tanggal 20­25 Maret 2023. Informasi lebih lanjut dapat mengakses laman remsi RSUD dr. H. Moh. Anwar di https://rsudma.sumenepkab.go.id/ (adv/dam) ringkat teratas negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Index 2022 dengan indeks sebesar 68 persen. Hal ini tak lepas dari pemanfaatan wakaf sebagai dana sosial masyarakat yang berfungsi untuk kepentingan ibadah sekaligus memajukan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Saya mendukung pemanfaatan wakaf sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, gerakan wakaf bisa menjadi salah satu pendekatan untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta peduli dengan kemiskinan dan ketimpangan sosial, dengan cara menyisihkan harta melalui wakaf.

“Sekarang sudah membangun Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk menggerakkan ekonomi, termasuk gerakan wakaf di daerah­daerah,” katanya saat sambutan.

Menurutnya, Masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang gemar berbagi. “Sebut saja tradisi tumpengan, slametan, tahlilan dan banyak tradisi lain yang mayoritas dalam ritual tersebut selalu dibarengi dengan acara bagi­bagi berkat dan makan bersama. Dari sini terlihat masyarakat Indonesia sangat kental dengan tradisi komunal dan berbagi,” tuturnya.

Namun, kata dia, fakta tersebut tidak berbanding lurus dengan pengelolaan dana yang bersifat sosial

(charity). Karena masyarakat masih minim pengetahuan literasi tentang perwakafan. Selain itu, nadzir (pengelola harta) wakaf juga harus berkompeten.

“Masih lemahnya tata kelola wakaf, rendahnya literasi wakaf dan kapasitas nadzir yang harus ditingkatkan. Ini menyebabkan pengelolaan wakaf untuk menyejahterakan masyarakat dan menurunkan ketimpangan sosial belum maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia M. Nuh berharap, agar Badan Wakaf Pesantren Tebuireng dapat menjadi kiblat bagi pengelolaan wakaf, baik di tingkat nasional maupun global.

“Yang ingin digagas oleh Badan Wakaf Pesantren Tebuireng, yaitu meningkatkan nilai tambah dari aset wakaf,” ujar M. Nuh.

“Kita sangat berharap kehadiran Badan Wakaf Pesantren Tebuireng menjadi role model, menjadi kiblat, contoh pengelolaan wakaf terbaik yang ada di Indonesia, bahkan dunia,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Badan Wakaf Pesantren Tebuireng (BWPT) Abdul Halim Mahfudz mengatakan, Kerjasama BWPT ini terbuka untuk perorangan, badan hukum, dan korporasi, atau bahkan perusahaan multi nasional.

“BWPT akan membangun kerjasama dengan pemangku kepentingan yang luas, yang peduli untuk bersama­sama mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan,” tutur Gus Iim sapaannya.

Ia menyampaikan, Tebu­ ireng ingin menunjukkan bahwa sedang mengoptimalisasi penggunaan tanah­tanah wakaf yang ada di Tebuireng.

“Khususnya memang wakaf ini yang ditinggalkan oleh hadratuseh sekitar 8 hekatre. Dan kami sudah mulai membangun dimulai dari KH. Sholahudin Wahid,” terangnya.

Saat ini di lahan peninggalan Kiai Hasyim Asy’ari itu itu terdapat gedung SMA Trensains dengan 16 kelas dan gedung SMP Sains 21 kelas. Sebenarnya masih ada sisi lahan yang belum dimanfaatkan. Namun pihaknya sedang berfikir untuk bagaimana mengoptimalkannya. Disisi lain, juga masih ada lahan sekuas 16 hektare yang diwakafkan.

“Kita masih belum mampu untuk mengoptimalkan,” ujarnya.

Dengan adanya GWI ini, ia melihat potensi yang sangat besar, terutama untuk kalangan umat Islam. Akan tetapi, Gus Kikin menegaskan, pengelolaan dan sistemnya harus ditata dengan baik.

“Tidak seperti jaman dahulu mengelola uang begitu saja. Kalau sekarang kan ada sistem, karena semakin lama semakin besar nilai uangnya,” ungkapnya. Sebagaimana diketahui, Peluncuran GWI dilaksanakan di lahan yang diwakafkan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari. Lahan ini diserahkan kepada pesantren Tebuireng untuk pendidikan pada tahun 1934 silam. Kini, lahan tersebut telah berdiri bangunan kompleks Pesantren Sains Tebuireng dan menampung sekitar 1400 santri. (her)

This article is from: