Pieces of
East Java EDITORIAL BOARD: Farhan Effendy Adi Sasono Endah Imawati Hariyanto Dodo Hawe REPORTERS: Faiq Nuraini Benni Indo Sudarma Adi Wiwit Purwanto Samsul Hadi Haorrahman Taufik Sri Wahyunik PHOTOGRAPHER: Ahmad Zaimul Haq Hayu Yudha Prabowo Erfan Hazransyah Dodo Hawe DESIGN & ARTWORK: Oscar Nugroho Edy Minto Prasaro DISTRIBUTION CHANNELS: Yohanna T. Christiana
Masa liburan akhir tahun hampir tiba. Tiba pula saatnya bagi Anda untuk berlibur mencari tempat-tempat baru untuk dikunjungi. Dan, inilah saat bagi kami untuk menyuguhkan potongan kisah (piece) dari tempat-tempat unik dan asyik untuk berpetualang dan menjelajah. Mulai dari paling ujung utara Jawa Timur, yaitu di Pulau Bawean hingga paling ujung selatan di Pacitan. Laut Jawa yang tenang menjadi awal perjalanan kita, tepatnya di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Di sini Anda akan disuguhi panorama cantik laut biru muda berpasir putih di Gili Noko, kawanan rusa langka yang telah menjadi maskot Asian Games 2018 di Pudakit Barat, dan Danau Kastoba yang indah yang dikelilingi pepohonan hijau di Desa Paromaan. Dari Kabupaten Gresik, kita bergeser sedikit ke selatan tepatnya di Desa Bejijong, Sentonorejo, dan Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, guna merasakan sensasi tinggal di rumah era kejayaan Kerajaan Majapahit. Di sana sudah berdiri ratusan rumah yang dibangun dengan arsitektur semirip mungkin dengan rumah-rumah di era Majapahit. Puas mengenang “kejayaan masa lalu�, kita beralih ke kampung kekinian, yakni Kampung Kreatif di Kota Malang, yang terdiri atas Kampung Warna-Warni, Kampung Tridi, dan Kampung 3G (Glintung Go Green). Kampung-kampung ini disulap dari yang awalnya kumuh menjadi penuh warna dan hijau asri. Dari wisata kampung, kita berpetualang di ujung tenggara Jawa Timur, menyusuri hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi. Di sini kita dapat merasakan sensasi ketenangan yang jauh dari kebisingan kota sembari menikmati ikan bedul yang dimakan bersama nasi, sambal, lalapan, oseng kerang, dan rempeyek. Wisatawan asing biasanya akan turun ke hutan bakau yang berlumpur. Tanpa mengenakan alas kaki, mereka duduk sambil mengoleskan lumpur ke tubuhnya. Namun tak lengkap rasanya berpetualang di Kabupaten Banyuwangi tanpa melintasi Track Eks-trim Sukamade untuk menjadi saksi bertelurnya penyu di Pantai Sukamade. Perjalanan sehari semalam terbayar lunas dengan panorama indah Pantai Sukamade dan melihat tingkah lucu anakanak penyu yang sedang belajar berjalan menuju ke arah laut. Sebelum ke Pacitan, kita mampir dulu di Blitar dan Tulung Agung untuk membeli buah dan cokelat dan menikmati sajian khas Ayam Lodho. Kencangnya deburan ombak dan angin pantai selatan di Pantai Kedung Tumpang, Tulung Agung, dan Pantai Klayar di Kabupaten Pacitan menjadi akhir perjalanan kita di edisi III kali ini. Akhir kata, selamat menikmati edisi akhir tahun majalah Jatim Travel Guide. Semoga materi yang kami sampaikan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. (jtg)
PUBLISHER: PT. Antar Surya Media CHIEF EXECUTIVE OFFICER: Herman Darmo GENERAL MANAGER: FX Agus Nugroho VICE GENERAL MANAGER: M. Taufiq Zuhdi ADVERTISING MANAGER: Margaretha Sandra M. MARKETING PROMOTION: Yohanna T. Christiana 1
Content
PUBLISHED BY:
ADVERTISING SALES: Yohanna T. Christiana 0822 2655 8518 Safa Lovita Khalida 0822 2683 9303
Kami menantikan komentar, saran, dan kritik Anda. Silakan kirimkan ke: Redaksi Harian SURYA ADDRESS: Jl. Rungkut Industri III No. 68 & 70, Surabaya PHONE: 031 - 841 9000 Fax: 031 - 847 0000 Email: redaksi@surya.co.id
PERCETAKAN: PT. Antar Surya Jaya
42 TRAVELER
Merenung di Ketenangan Hutan Mangrove Cocok bagi Anda yang penat dengan keramaian dan kesibukan kota. Kawasan ini biasa menjadi tempat wisatawan asing untuk berlama-lama berdiam diri.
SCAN UNTUK MENUJU KE E-PAPER
2
Content
Content Edisi III 2016
10
Damai di Kastoba What’s On Berada di antara perbukitan di tengah pulau, Danau Kastoba menjadi salah satu ikon destinasi wisata Pulau Bawean.
34
Kampung WarnaWarni Malang Looks Kampung yang berubah rupa, dari yang dulunya kumuh menjadi ceria penuh warna.
72
Tanjakan Ciluk Ba Menuju Pantai Klayar
Also in this edition 20
Rumah Khas Mojopahit
30
Travel Events
48
Adrenalin di Track Sukamade
60
Kampung Cokelat Blitar
64
Pantai Kedung Tumpang
Traveler Pantai Klayar memiliki ombak besar dengan hamparan pasir putih yang khas pantai di wilayah selatan.
3
Kabupaten GReSIK
Genggam Kuat Kultur Kota Santri Status Gresik sebagai Kota Santri dan Kota Wali tak boleh luntur dalam hal apapun. Termasuk dalam upaya mengembangkan pariwisata, Pemkab Gresik di bawah kepempimpinan Bupati Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Muhammad Qosim, juga menerapkan konsep wisata yang berbudaya. 5 5
6
7
8
Di Pulau Noko, pemandangan laut bukan hanya berhias indahnya langit. Birunya laut semakin menakjubkan dengan pemandangan gunung-gunung dari kejauhan. Selain itu, airnya juga tenang hingga bisa memantulkan sinar matahari. Pantai yang dangkal membuat pasir putih di bawahnya terlihat sangat jelas. Belum lagi, di bawah lautnya terdapat beragam biota laut, berbagai jenis ikan, dan terumbu karang yang indah. Sangat cocok bagi wisawatan yang doyan snorkling. “Semakin lengkap setelah menikmati keindahan di pulau dengan berjemur atau sekedar bermain pasir dilanjutkan snorkling. Setelah itu, lanjut lagi naik Jukung (perahu
kecil) mengeliling Noko sambil menikmati pemandangan laut dan gunung-gunung di Pulau Bawean serta pulau kecil lain dari atas perahu,” ungkap Miko, wisatawan yang datang ke Noko beberapa waktu lalu. Dari atas perahu, air lautnya terlihat ada dua warna, biru dan hijau. “Ini luar biasa, rugi kalau datang ke Bawean tidak mengunjungi Noko,” sambung pria asal Gresik yang datang bersama sejumlah rekannya tersebut. Saking eksotisnya, sejumlah orang yang pernah berkunjung ke sana memiliki beragam pendapat. Mulai yang menyebut pantai di Noko lebih indah dibanding Karimun Jawa, menyebut Noko seolah-olah surga yang terapung di Pulau
Bawean, lebih bagus dari pantai-pantai di Lombok, dan sejumlah ungkapan lain. “Gili Noko memang sangat eksotis. Keindahannya tidak kalah atau bahkan lebih bagus dibandingkan Karimun Jawa,” ujar Muhammad Qosim, Wakil Bupati Gresik yang telah berulang kali mengunjungi pulau kecil di sebelah Gili Timur tersebut. Dari dari sekian banyak lokasi wisata di Pulau Bawean, terbukti Gili Noko paling banyak peminatnya. Mulai dari wisatawan domestik sampai turis asing yang berniat jalan-jalan ke Bawean, Noko menjadi tujuan utama mereka, selain tempat-tempat wisatawan lainnya. (mtaufik)
Untuk bisa menikmati keindahan Pulau Noko, tentunya wisatawan harus datang ke Bawean. Dari Surabaya, wisatawan bisa menggunakan dengan pesawat perintis jurusan Juanda-Bawean. Namun, sejauh ini jadwal penerbangan hanya seminggu dua kali dan kapasitas pesawat juga cuma 15 orang. Sementara dari Gresik, bisa menggunakan kapal penyeberangan dengan tarif Rp 150.000 untuk kapal cepat dengan waktu perjalanan sekitar 3,5 jam. Rute penyeberangan selama ini lebih banyak dipakai oleh wisatawan tujuan Bawean.
AKSES KE SANA
Dari Bawean, penyeberangan menuju Gili Noko ditempuh sekitar 15 menit dari Pamona menggunakan kapal nelayan yang tarifnya Rp 300.000. Kapal nelayan ini bisa ditumpangi sampai 15 orang, dan tarif tersebut termasuk perjalan pulang-pergi ke Pulau Noko.
9
10
11
12
13
14
DUTA BANDARA
PASTIKAN WISATAWAN MENDAPAT INFORMASI YANG TEPAT Begitu menginjakkan kaki di Kedatangan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, calon penumpang akan langsung dihadapkan dengan sebuah lokasi yang luas, elegan, dan kompleks. Namun, di sela-sela itu, kita juga akan mendapati sejumlah perempuan berpenampilan rapi dan menarik yang sibuk menyapa dan menyambut para penumpang. Mereka adalah Duta Bandara yang sengaja ditempatkan di situ untuk sepenuhnya melayani para calon penumpang penerbangan Garuda Indonesia dan internasional. Bila ada sesuatu yang tidak dimengerti, segeralah hampiri dan tanyalah mereka.
D
uta Bandara dihadirkan untuk membantu dan memandu mengarahkan penumpang yang ingin berwisata ke Jatim. Para penumpang wisatawan itu akan diberi diskripsi tentang pariwisata Jatim. Mereka juga akan dengan senang hati menjelaskan eksotisme Gunung Bromo, luar biasanya Kawah Ijen hingga indahnya Malang. Tidak hanya itu, mereka juga membantu memandu menunjukkan akses dan sarana transportasi menuju lokasi yang dituju para calon penumpang. Selain itu, hotel yang ideal juga akan dibantu ditunjukkan para Duta Bandara tersebut. Tetap dengan keramahan dan kehangatannya, Duta Bandara itu terus menyambut penumpang. Tampak sejumlah penumpang yang menghampiri Duta Bandara untuk mengetahui hotel di sekitar Kawah Ijen Banyuwangi. “Kami dengan senang hati melayani para penumpang di Bandara Juanda. Rata-rata, mereka bertanya hotel. Kadang ada juga yang minta selfie,” ucap Afidah Musholina, salah satu Duta Bandara.
Bahkan tidak hanya urusan wisata, banyak pula penumpang yang minta dibantu mendapatkan taksi. Atau sekedar menuju lounge. “Kami siap membantu penumpang lebih nyaman di bandara,” tutur Refanda Zulkarnain, Duta Bandara yang lain. “Kehadiran Duta Bandara untuk membantu penumpang yang ingin mengenal potensi objek wisata di Jatim. Mereka siap memandu wisatawan di bandara kapan pun,” ujar Agustinus Supriyanto, Customer Services & Hospitality Section Head PT. Angkasa Pura 1 Juanda. Para Duta Bandara Juanda itu mulai direkrut awal 2016 dan mulai bertugas pada Juni. Agustinus menuturkan, Duta Bandara ada di seluruh cabang PT Angkasa Pura I (Persero), termasuk Cabang Juanda. Kehadiran mereka di bandara akan menjadi cerminan untuk merepresentasikan daerahnya. Mereka juga mempromosikan pelayanan di bandara. Mereka juga harus mempromosikan pariwisata, serta kebudayaan daerahnya. (adv)
16
Kehadiran Duta Bandara untuk membantu penumpang yang ingin mengenal potensi objek wisata di Jatim. Mereka siap memandu wisatawan di bandara kapan pun.
TEKS: FAIQ NURAINI FOTO: AHMAD ZAIMUL HAQ
17
SCAN UNTUK MENUJU KE WEBSITE BANDARA JUANDA
R U M A H
M A J A P A H I T
NIKMATI SENSASI TIDUR BERALAS TIKAR PANDAN
Ingin merasakan sensasi tinggal di rumah era kejayaan Kerajaan Majapahit? Datang saja Desa Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di sana sudah berdiri ratusan rumah yang dibangun dengan arsitektur semirip mungkin dengan rumah-rumah di era Majapahit.
M
Majapahit ini mulai dibangun sejak 2015. Di awal pembangunan, ada 299 rumah ala Majapahit dibangun di tiga desa, yakni Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar. Semuanya masuk ke dalam Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Setelah itu pada 2016 ini, ada tambahan 300 unit rumah yang dibangun, dan jangkauannya di tujuh desa, di antaranya Desa Trowulan dan Desa Watesumpak. “Ke depan, ada 16 desa yang akan dibangun rumah Majapahit. Desa-desa yang dibangun rumah Majapahit terutama yang banyak terdapat peninggalan zaman itu,� ujarnya. Merupakan replika rumah zaman Majapahit, bentuk bangunannya pun harus semirip mungkin dengan bangunan, sesuai deskripsi Mpu Prapanca. Rumah Majapahit dibangun dengan ciri khas pondasi tinggi dan penggunaan batu bata merah.
engapa Trowulan? Berdasarkan berbagai temuan arkeologi, kecamatan ini diyakini menjadi ibukota Kerajaan Majapahit ketika diperintah raja Tribhuwana Wijayatungga Dewi (1328-1372). Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Mojokerto, Ustadzi Rois menjelaskan bahwa adanya rumah Majapahit adalah program pemerintah, karena Trowulan menjadi cagar budaya nasional. “Ini program bersama pemprov dan pemkab untuk melestarikan cagar budaya dari Kerajaan Majapahit. Kami lalu membuat replika rumah Majapahit,� kata Rois. Sebagai destinasi wisata budaya, rumah
21
Penggunaan batu bata merah adalah ciri bahan yang digunakan untuk candi peninggalan Majapahit. Selain itu pengunaan jendela jenis kupu tarung dan hiasan di atap adalah ciri khas yang lain. Replika rumah benar-benar mendekati asli, karena dindingnya tanpa cat. Luasan bangunan rumah Majapahit mengikuti luasan tanah milik warga desa. Ada rumah dengan luas 4x5 m2, ada juga 3x4 m2. Rumah Majapahit itu bisa menampung 2-4 wisatawan. Yang pasti, rumah itu dibangun untuk tempat menginap wisatawan, sesuai dengan kondisi asli kehidupan ala Majapahit. Dengan hanya membayar Rp 20.000 per orang per hari untuk menginap, wisatawan akan disiapkan alas tidur berupa tikar dari pandan dan bantal/dugel
22
dari kayu randu. Sensasi ala Majapahit juga makin terasa, ketika wisatawan disuguhi jajanan tradisional, dan nasi jagung. Jika ingin menikmati kesenian tari, tak jauh dari rumah-rumah Majapahit itu juga terdapat sanggar tari yang bakal memberi suguhan tarian tradisional. Bagi penikmat kerajinan perak, di Desa Bejijong dan Sentonorejo ada sentra kerajinan perak yang memproduksi barang kerajinan ala Majapahit. Para penikmat destinasi wisata budaya, tujuan ke Rumah Majapahit tak terlalu jauh dari Surabaya, dengan moda transportasi apapun. Jika menggunakan pesawat, maka begitu mendarat di Bandara Juanda, traveler bisa menyewa travel ke objek wisata, dengan waktu sekira 45 menit hingga sejam. Jika menggunakan bus,
dari Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, jarak ke objek hanya ditempuh sejauh 11 km atau sekira 15 menit. Begitu juga dengan moda Kereta Api (KA), traveler bisa berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya ke Stasiun Mojokerto selama sejam, dan dilanjutkan menumpang becak motor ke objek wisata selama 15-20 menit. Yang pasti, sensasi khas ala Majapahit bakal dirasakan traveler di Rumah Majapahit itu. (Sudarma Adi)
Sensasi ala Majapahit juga makin terasa, ketika wisatawan disuguhi jajanan tradisional, dan nasi jagung.
23
Destinasi Wisata di Dekat Rumah Majapahit
24
T
ak jauh dari Rumah Majapahit, terdapat banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang bisa digunakan untuk destinasi wisata. Yang tampak di permukaan tanah antara lain, berupa candi, kolam, pondasi-pondasi bangunan, serta benda-benda purbakala lainnya berupa arca, yoni, batu bertulis (prasasti) hingga patung. Banyak peninggalan yang bisa jadi objek wisata, namun yang dibahas disini hanya destinasi yang sudah dikenal, yakni Patung Buddha Tidur, Candi Brahu dan Kolam Segaran.
jalan raya kurang lebih 1 km. Selain letaknya yang strategis, lokasi Candi Brahu juga masih terasa asri. Itu karena di kawasan candi peninggalan umat Buddha ini dikelilingi oleh hamparan rumput taman hijau yang menyegarkan mata. Tak hanya itu, keberadaan aneka jenis bunga yang tumbuh di sana, semakin membuat pandangan mata menjadi segar. Bahkan di salah satu sisi taman, ada tanaman beringin yang dibonsai dan dimodifikasi bentuknya, sehingga menyerupai bentuk sebuah stupa candi. Bentuknya yang unik cukup mampu menarik perhatian pengunjung yang datang. Merujuk pada sejarah di masa Majapahit, Candi Brahu ini berfungsi sebagai tempat peribadatan.
Patung Buddha Tidur Mungkin tak ada yang menyangka bahwa objek wisata ini adalah patung Buddha terbesar nomor tiga di dunia. Namun itulah faktanya, dimana patung ini ada di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Patung ini dibangun di dalam kompleks Maha Vihara Mojopahit. Adapun letaknya sebenarnya cukup strategis karena berada di jalan lintas Surabaya – Mojokerto – Jombang. Jadi kalau mau naik bus dari Surabaya, traveler bisa mengambil jurusan Jombang kemudian meminta diturunkan di Trowulan. Dari jalan utama, kita harus berjalan kaki ke kompleks vihara yang cukup tersembunyi di belakang rumah-rumah penduduk. Merunut sejarahnya, patung ini mempunyai ukuran panjang 22 m, lebar 6 m, dan tinggi 4,5 m. Pembuatan patung ini dilaksanakan pada 1993 lalu oleh YM Viryanadi Maha Tera. Dibuat dari bahan beton yang dipahat perajin patung asal Trowulan. Selain Patung Buddha Tidur, di dalam kompleks juga terdapat vihara yang dapat digunakan untuk sembahyang umat Buddha yang sedang berkunjung. Di salah satu sudut kompleks, traveler juga dapat menemukan miniatur Candi Borobudur dan patung-patung Buddha.
Kolam Segaran Awal ditemukannya kolam segaran ini adalah pada 1926, dalam kondisi teruruk tanah dan hampir tak kelihatan. Penemunya adalah arsitek Belanda, Ir Henri Maclaine Pront. Pada 1974, tim arkeologi melakukan pemugaran secara total selama 10 tahun. Belum diketahui secara pasti fungsi kolam peninggalan Kerajaan Majapahit ini. Tapi menurut masyarakat sekitar, ini adalah kolam untuk menjamu atau sebagai tempat rekreasi para tamu. Cerita rakyat mengatakan itu adalah tempat pembuangan piring, sendok, mangkuk dan gelas usai para tamu selasai menggunakannya. Bahkan, konon itu adalah peralatan makan yang terbuat dari emas. Dilakukan seperti itu, karena Majapahit ingin menunjukkan pada tamu akan kayanya kerajaan ini. Sedangkan ada peneliti lain mengatakan, kolam segaran ini berfungsi untuk menambah kelembaban Kerajaan Majapahit supaya menjadi sejuk. Dengan berdirinya kolam segaran ini menunjukkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan. Adapun kolam ini memiliki panjang 375 m, lebar 175 m. Sedangkan untuk tebal dinding mencapai 1,6 m dan kedalaman 2,88 m. Kolam Segaran ini dibuat oleh tumpukan batu bata tanpa ada lem. Untuk menghubungkan batu satu dengan yang lain yaitu dengan cara digosokkan satu dengan yang lain sampai rata. Meskipun musim panas, air kolam ini tak bisa habis atau kering. Jika traveler ingin ke sana, tak terlalu jauh karena kolam ini ada di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Akses dari Kota Mojokerto tidak jauh, hanya berjarak sekitar 12 km perjalanan ke arah tenggara. Tepatnya traveler harus melewati Jl Raya Mojokerto – Jombang, setelah bertemu perempatan Trowulan, anda harus belok kiri. Kolam segaran berada sekitar 500 meter dari Jl Raya Mojokerto – Jombang. (Sudarma Adi)
Candi Brahu Candi Brahu adalah sebuah situs sejarah dari Majapahit yang terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Brahu ini selesai dipugar pada tahun 1995. Candi Brahu ini juga adalah candi yang kondisinya paling utuh saat ditemukan di kawasan Trowulan. Candi Brahu ini dibangun dengan tehnik menumpuk batu bata sehingga terbentuklah sebuah bangunan candi, dengan ukuran lebar sekira 18 m dan ukuran panjang 22,5 m dengan posisi bangunan menghadap ke arah barat. Lokasi dari objek wisata ini cukup strategis, karena bila dilihat dari letaknya, candi ini berada di sebelah utara dari jalan raya Mojokerto-Jombang, sehingga traveler tak akan kesulitan untuk menemukan lokasi dari Candi Brahu ini. Adapun jarak Candi Brahu dari
foto-foto: ahmad zaimul haq
25
TRAVELING NAIK KERETA API LEBIH AMAN DAN NYAMAN TEMUKAN TUJUAN WISATAMU
NAIKI KERETA API YANG TEPAT
PT. KAI DAOP VIII SURABAYA
Air terjun Coban Sewu di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
TEATRIKAL PERTEMPURAN 10 NOPEMBER 1945
SEKOLAH KEBANGSAAN November 2016 Sekolah dan Tempat Bersejarah, Surabaya Kegiatan yang digagas oleh Walikota dalam rangka menanamkan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan terutama bagi generasi muda , anak didik sekolah. Kegiatan yang dikemas model sekolah ini bertempat di lokasi-lokasi bersejarah perjuangan. Diharapkan siswa dapat mengisi kemerdekaan ini dengan belajar sebaik-baiknya.
Travel Events Bulan November - Desember 2016 menjadi momen yang penuh dengan agenda event yang berkaitan dengan peringatan hari nasional dan kebudayaan.
PARADE SURABAYA JUANG
13 & 27 November 2016 Tugu Pahlawan, Surabaya
Fragmen Surabaya Membara merupakan rekonstruksi dari perjuangan Arek-arek Suroboyo dalam mengusir tentara sekutu dari tanah Surabaya. Selain diperankan oleh ratusan talent berbagai usia, tank TNI juga ikut andil. Acara ini juga diiringi musik perang yang membuat suasana mencekam. Pengunjung dibawa ke aura perang yang sesungguhnya.
06 November 2016 Sekolah dan Tempat Bersejarah, Surabaya Parade Surabaya Juang ini diawali dengan sebuah drama / pertunjukan pertempuran antara arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu. Diwarnai dengan suara-suara bom dan senjata- senjata perang, seakan kita dibawa ke suasana pertempuran yang sebenarnya. Setelah itu dilanjutkan dengan pawai dari Tugu Pahlawan sampai ke Taman Surya.
30
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Banyuwangi Ethno Carnival 12 November 2016 Kabupaten Banyuwangi Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival 2016 mengusung tema besar cerita rakyat “The Legend of Sritanjung Sidopakso� tentang Legenda Banyuwangi atau asal-usul nama Banyuwangi, yaitu kisah sumpah pati Sritanjung
GERAK JALAN PERJUANGAN 22 November 2016 Alun-alun Mojokerto Tugu Pahlawan Surabaya Napak tilas dari perjuangan para pemuda yang sebagian besar merupakan Arek – Arek Suroboyo. Para pemuda ini bertempur dengan semangat membara dalam mengusir penjajah yang akan merebut kembali Indonesia yang pada saat itu baru saja memproklamirkan kemerdekaannya. Mojokerto -Surabaya ini adalah rute yang menjadi bagian dari perjuangan para pemuda pada tahun 1945.
FESTIVAL KUWUNG 3 Desember 2016 Kabupaten Banyuwangi Kegiatan tahunan tertua yang biasa digelar dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi. Festival yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2016 ini mengangkat tema folklore yang menghadirkan beragam seni budaya asli Banyuwangi.
27
KOTA MALANG MAKIN BERWARNA
SIAPA tidak kenal dengan Kota Malang. Kota yang dulu memiliki udara sejuk dengan penduduknya yang ramah ini, telah sukses memikat hati banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Berbagai potensi yang dimiliki telah menjadikan Kota Malang sebagai kota penuh warna.
PEMBANGUNAN PERCANTIK WAJAH KOTA MALANG KINI DAN NANTI KIRI-KANAN: Hutan Kota Malabar, Toko Oen, Kampung Warna-Warni, Taman Slamet.
S
ama seperti kota-kota lainnya, Kota Malang juga mengalami banyak kemajuan di segala aspek. Berbagai pembangunan baik fisik dan non-fisik terus dilangsungkan. Tujuannya semata-mata tidak hanya untuk mempercantik dan memperindah Kota Malang. Namun, lebih dari itu, kesemuanya merupakan wujud nyata pelayanan terbaik dari Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinan Wali Kota Malang, H Moch Anton kepada warga Bumi Arema. Saat ini, Kota Malang juga semakin memanjakan masyarakat dan para wisatawan dengan keindahan-keindahan di seluruh sudut kota.” Banyak taman di Kota Malang yang telah direvitalisasi menjadi cantik, menarik serta ramah publik,” kata Anton. Masyarakatnya pun memiliki alternatif pilihan untuk berwisata bersama keluarga. Kehadiran taman-taman tematik seperti Alun-alun Kota, Taman Trunojoyo, Taman Kunang-kunang, Taman Merbabu dan yang sebagainya mewarnai perkembangan wisata di Kota Malang sehingga makin menarik untuk dikunjungi. Ia mengatakan, kehadiran kampung yang berkarakter juga turut mewarnai pembangunan Kota Malang. Kampung Tridi, Kampung Warna-Warni dan Kampung Glintung Go Green (3G) merupakan kampung tematik yang muncul atas kreativitas anak-anak muda di daerah tersebut. “Atas kreativitas mereka pula, Kota Malang makin dikenal hingga ke dunia internasional. Sudah banyak para wisatawan yang berkunjung
ke kampung tersebut,” tambahnya. Para wisatawan, kata dia, datang ke Kota Malang tak sekedar untuk berwisata dan berfoto selfie. Namun juga sampai melakukan studi komparatif dan studi replikasi untuk meniru dan menerapkan inovasi tersebut di daerahnya masing-masing. Wisata selfie merupakan jenis wisata baru yang diusung oleh Pemerintah Kota Malang untuk memikat kedatangan wisatawan. Munculnya pojok-pojok selfie menghantarkan Kota Malang menjadi kota yang pantas untuk dikunjungi. Apalagi kondisi Kota Malang dari hari ke hari semakin kondusif. Ia menjelaskan, ragam kuliner juga turut mewarnai perkembangan dunia pariwisata di Kota Malang. Tak berlebihan jika Kota Malang memang pantas layak dikunjungi. Menghabiskan waktu dan berlibur dengan keluarga di Kota Malang merupakan pilihan terbaik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Teruslah bergeliat membangun diri menuju kota metropolis yang cantik, indah, ramah publik serta ramah lingkungan. Jayalah terus Kota Malang. Sejahteralah Warganya. “VISIT BEAUTIFUL MALANG”
32
Walikota Malang, H. Moch. Anton
KR A E TI F KOTA MALANG
Siapa bilang kampung yang kumuh tidak bisa disulap menjadi kampung wisata yang keren? Di Kota Malang, terdapat 3 kampung kreatif yang dulunya kumuh, kini berubah menjadi penuh warna, penuh gambar-gambar 3D yang keren, dan penuh tumbuhan hijau nan asri.
33
KAMPUNG
WARNA
WARNI
B
ila Anda bepergian ke Kota Malang, sempatkan mampir di Kampung Warna Warni. Ini kampung lama yang berubah wajah. Dari yang dulu kusam, kini menjadi ceria penuh warna.
Tidak susah mencari kampung yang resminya dinamai Wisata Kampung Jodipan, karena letaknya tak jauh dari pusat kota. Dari Stasiun Kota Malang di Jalan Trunojoyo, kendaraan bisa Anda arahkan ke selatan. Sekitar 500 meter kemudian, Anda akan mendapati jembatan yang masuk Jalan Gatot Subroto. Nah, di situ Anda tinggal menoleh ke kiri. Di situ terlihat ratusan rumah yang dibangun di tebing Sungai Brantas dicat berwarna-warni mencolok mata. Tidak hanya dinding, tetapi juga atapnya. Bila ingin mampir ke Kampung Warna Warni, menepilah di ujung jembatan. Di situ ada gapura yang sudah menyambut para wisatawan. Tak kalah dengan ramahnya gapura, para warga setempat juga akan dengan senang hati menyambut Anda. Umumnya, wisatawan yang datang ke kampung yang terletak di Kecamatan Blimbing itu untuk berfoto. Mereka terkesan dengan warna warni rumah. Di jalanan sempit kampung yang hanya bisa dilalui sepeda motor itu, Anda bebas ke mana saja. Suka suka pilih tembok mana untuk dijadikan background foto. Bila ingin mendapatkan latar belakang lanscape Kampung Warna Warni, Anda bisa mengambil angle foto dari atas jembatan. Bahkan pernah ada yang nekat mengambil foto dari jembatan kereta api untuk mendapatkan angle yang ekstrem. Tentu saja, foto-foto itu kemudian disebarkan di media sosial dan pasti mengundang orang lain untuk datang ke sana. Kampung yang kini dikunjungi hingga 1.000 orang di akhir pekan itu, tidak secara sengaja dijadikan tujuan wisata. Mulanya, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengerjakan project kuliah. Mereka bergandengan tangan dengan sebuah perusahaan cat. Mereka memilih Kampung Jodipan itu untuk diubah wajahnya, tujuannya juga untuk mengubah perilaku warga yang suka membuang sampah sembarangan, termasuk di Sungai Brantas. Idenya, bila kampung itu indah dan bersih, maka warga akan tergerak untuk menjaga tetap seperti itu, dan mau tidak mau perilaku mereka pun berubah.
TINGGAL INCAR
Rumah Mana untuk Foto 34
WARUNG KOPI OSING
Looks
Umumnya, wisatawan yang datang ke kampung yang terletak di Kecamatan Blimbing itu untuk berfoto. Mereka terkesan dengan warna warni rumah.
Bila ingin mendapatkan latar belakang lanscape Kampung Warna Warni, Anda bisa mengambil angle foto dari atas jembatan.
Ternyata, setelah kampung itu selesai di-make over, mata netizen tidak tahan untuk tidak membagikan. Tak lama kemudian tersebarlah foto-foto Kampung Warna Warni itu di media sosial bagai virus. Dampaknya pun sudah bisa ditebak, wisatawan pun pelan pelan mengalir ke situ. Pemerintah Kota Malang pun, mau tak mau, mengambil peran di dalamnya dengan memberikan fasilitas untuk promosi dan pengembangan kampung itu. Perubahan pun terus terjadi terhadap warga kampung itu. Tak sedikit di antara mereka yang kemudian bisa mendulang rupiah dari para wisatawan, antara lain dengan menjual minuman segar. Sebenarnya ide mewarnai kampung ini bukan orisinal milik warga Malang. Jauh sebelumnya sudah ada Desa Burano dan Desa Riomaggiore di Italia, Gamcheon Culture Village di Korea Selatan, Rainbow Family Village di Taiwan, Bo-Kaap di Afrika Selatan, dan Kampung Code di Yogyakarta. Namun, perubahan yang cepat – dari kampung kumuh menjadi cerah ceria – Kampung Jodipan ini mendapatkan momentumnya ketika netizen sudah mengambil peran dalam penyebaran kabar. (Sri Wahyunik)
KAMPUNG
TRIDI
SEMUA RUMAH
TERBUKA UNTUK SELFIE Bila program Pemerintah Kota Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang yang satu ini sudah terealisasi, maka para wisatawan di Kampung Warna Warni hanya tinggal menyeberang jembatan untuk sampai di Kampung Tridi.
K
esatrian adalah nama kampung ini yang sudah dikenal sejak berpuluh tahun lalu. Namun, beberapa bulan terakhir, ada nama baru disematkan untuk kampung ini, yaitu Kampung Tridi (3D/tiga dimensi). Dinamai Kampung Tridi karena di kampung itu terdapat puluhan tembok rumah warga yang menjadi media lukisan tiga dimensi. Sama seperti Kampung Warna Warni, Kampung Tridi juga akhirnya menjadi jujugan para wisatawan yang ingin mendapatkan lokasi untuk selfie. Di kampung ini Anda akan mendapai banyak sekali lukisan tiga dimensi yang siap melayani hasrat narsis pengunjung. Ada lukisan Hulk si manusia hijau yang seolah menjangkau siapa saja yang ada di depannya. Ada juga seekor gorila sedang memegang sebuah smartphone yang seolah hendak memotret siapa pun di depannya. Kampung ini akan dikembangkan menjadi lebih menarik. Selain terus menambah lukisan 3D hingga menjadi 80 lukisan, pengelola kampung akan membuat pelatihan melukis 3D. Pelatihan ini untuk memenuhi syarat sebuah tempat wisata, yaitu something to do. “Kalau semua lukisannya sudah selesai, para
FOTO ATAS: Tiket masuk menuju ke Kampung Warna-Warni, sebelum ke Kampung Tridi.
36
pelukis akan memberikan pelatihan melukis 3D,” kata Edy Gimbal, pentolan pelukis di Kampung Tridi. Yang menarik, warga di Kampung Tridi antusias dengan perubahan itu dan sadar betul konsekuensi lingkungannya menjadi tempat wisata. Mereka akan membiarkan teras rumahnya dimasuki orang tak dikenal yang ingin mengambil foto. Cisa dan istrinya Indrias Siswati, warga Kampung Tridi, pun hanya tertawa melihat pengunjung berfoto di lukisan rumahnya. Keluarga itu membuka lebar gerbang pagar rumah. “Baru dilukis sekitar lima hari lalu. Semenjak ada lukisan, pagar selalu saya buka. Supaya pengunjung bisa masuk dan berfoto, kami tidak masalah,” ujar Indri. Kebiasaan membuka pagar ketika rumah kosong itu berbeda dengan sebelumnya. Sebelumnya, Indri selalu menutup pagar dan menguncinya ketika mereka pergi bekerja. Sekarang tidak lagi. Mereka kini tidak pernah mengunci pintu pagar agar pengunjung bisa bebas berfoto dengan gambar di teras rumahnya. “Ya sempat ada perasaan was-was, ya gimana rumah ditinggal tetapi pagar dibuka. Namun akhirnya kami memilih memasrahkan kepada Tuhan saja. Yang penting pengunjung senang,” ujarnya. (Sri Wahyunik)
Walikota Malang, H. Moch. Anton, menyempatkan diri berfoto di Kampung Tridi.
Jalan masuk menuju Kampung Tridi.
“Ya sempat ada perasaan waswas, ya gimana rumah ditinggal tetapi pagar dibuka. Namun akhirnya kami memilih memasrahkan kepada Tuhan saja. Yang penting pengunjung senang.“
KAMPUNG GLINTUNG GO GREEN
WISATA KAMPUNG HIJAU
DI TENGAH KOTA SUASANA adem langsung terasa saat menginjakkan kaki di gang-gang RW 23, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sengat matahari di siang hari tertutupi hawa sejuk dan sepi di kampung yang pada zaman Belanda masuk perdukuhan Glintung itu. Selain karena daerah itu masih menyimpan kesejukan dataran tinggi Kota Malang, suasana adem juga muncul dari banyaknya tanaman hijau di setiap rumah warga.
Kampung Glintung Go Green.
S
ejak sekitar tiga tahun lalu, permukiman padat itu pelan-pelan berubah dari kampung kumuh menjadi kampung hijau nan bersih. Bisa dipastikan setiap rumah yang hampir seluruhnya tak memiliki pekarangan menanam pelbagai tumbuhan hijau, mulai dari sayur, bunga, hingga tanaman hias. Setiap sisi tembok luar rumah yang kosong diisi vertical garden. Ada yang model hidroponik, ada juga vertical garden dalam pot yang disusun rapi. Lahan kanan-kiri jalan yang kosong tak luput jadi tempat tumbuhnya pembibitan tanaman. Sejak program penghijauan di kelurahan itu dicanangkan Desember 2012, sudah banyak hal yang berubah. Nyaris tak ada sampah berserakan baik di gang utama masuk kampung maupun di gang-gang tikus lain yang lebarnya antara 2 hingga 3 meter persegi. Di beberapa titik, terpasang pengumuman yang sekaligus berlaku sebagai peringatan: “Membuang putung rokok sembarangan didenda Rp 10.000.” Saat ini kampung itu lebih dikenal dengan nama Glintung Go Green (3G). “Pedukuhan Glintung dulu bukan hanya RW 23, tapi juga RW 4, 5, 6, 17, dan 18. Awalnya saya punya ide kawasan Glintung menjadi kawasan hijau. Tapi RW lain tidak ada yang mau. Jadi saya mulai dari RW yang saya pimpin dulu,” kata Ketua RW 23, Kelurahan Purwantoro, Bambang Irianto. Ia adalah pemelopor konsep 3G. Kelebihan kawasan itu bukan sekadar apa yang tampak secara kasat mata: hijau, bersih, dan rapi. RW 23 Kelurahan Purwantoro juga sukses memulai Gerakan Menabung Air (Gemar). Konsep gerakan ini justru yang menjadi objek “jualan” utama kampung kepada para wisatawan. Kampung tersebut membuka paket wisata yang bisa ikuti oleh rombongan yang terdiri maksimal 50 orang sejak 2014. Tarif
paketnya Rp 1 juta sekali kunjungan. Sejam pertama, para wisatawan disodori sejarah dan konsep Gemar yang diaplikasikan di RW 23. Pemaparan berisi sejarah singkat sebelum dan sesudah kampung direhabilitasi total. Bambang bercerita, dulu saban tahun kampung Glintung menjadi langganan banjir saat hujan deras. Air bah dari saluran irigasi pinggir jalan utama 38
Setiap sisi tembok luar rumah yang kosong diisi vertical garden. Ada yang model hidroponik, ada juga vertical garden dalam pot yang disusun rapi.
Selain hijau, bersih, dan rapi, RW 23 Kelurahan Purwantoro juga sukses memulai Gerakan Menabung Air (Gemar).
dari ujung paralon hidroponik ke paralon lain. Jika beruntung, pengunjung juga dapat menyaksikan warga memanen sayur di “kebun mini” mereka. Lantai dua rumah warga juga tak luput dari kawasan hijau. Di lantai dua rumah Bambang, misalnya, ada puluhan jenis tanaman yang berjajar di dalam pot dan paralon hidroponik. Selain akses jalan, nyaris tak ada ruang kosong di tempat terbuka sekitar 50 meter pesegi itu. Di sebuah lahan kosong, ada satu kebun pembibitan yang luasnya sekiar 10 x 10 meter. Kebun ini baru dibangun oleh pemerintah kota setelah kampung berkembang. “Kebanyakan bantuan pemerintah salah, yakni membangun yang mematikan. Contohnya pembangunan jalan paving dan lain-lain. Tanpa adanya perubahan mindset warganya,” ujar Bambang. Kerja keras yang dijajaki sejak 2012 itu menorehkan prestasi membanggakan. Program Gemar di Kampung 3G menjadi masuk nominasi 15 besar Guangzhou International Award for Urban Innovation. Pada awal Desember mendatang, Bambang dan perwakilan Pemkot Malang akan mempresentasikan inovasi itu di hadapan para juri di Ibu Kota Provinsi Guangdong, Tiongkok. “Glintung dinilai setara dengan Boston, Amerika Serikat (nomine lain). Byuh Glintung dengan taman kota saja sudah kalah hijaunya. Jadi menurut saya, yang setara bukan penghijauannya, tapi cara berpikir masyarakatnya,” pungkas Bambang. (Aflahul Abidin)
Surabaya-Malang, meluber hingga ke jalan gang depan rumah warga. Maklum saja, kontur tanah di kawasan itu lebih rendah ketimbang jalan raya. Sejak Gemar berjalan, banjir tak pernah kembali. “Gemar itu sesuatu yang baru. Bahasa lainnya managemen tata kelola air. Program ini kami mulai akhir 2014. Finalisasinya pada 2015,” lanjut pengusaha kripik tempe itu. Bentuk aplikatif dari Gemar adalah pembuatan biopori dan sumur injeksi di area kampung. Secara teknis, biopori dan sumur injeksi menyerap air hujan untuk dimasukkan kembali ke dalam tanah. Jika dikelola dengan benar, cara itu efektif mencegah menurunnya kontur tanah. Sebagai kawasan padat, amat sedikit lahan kosong di sana yang tak ditumpuk aspal, plester, atau paving. Dengan 600 biopori dan tujuh sumur injeksi di RW 23 Kelurahan Purwantoro, air hujan yang bermuara ke saluran air mulai berkurang. Debit arus saluran air yang berhulu ke Sungai Brantas itu pun menurun signifikan. Setelah menerima pemaparan singkat, para wisatawan akan diajak berkeliling RW melewati lorong-lorong kecil dan naik ke lantai dua rumah warga. Sayur dan tanaman hias yang terusun di setiap vertical garden dikelola secara modern. Sebagian besar hidroponik disiram dengan sistem pengairan listrik. Suasana kampung yang cenderung terhindar dari bising kendaraan membuat wisatawan bisa mendengar lirih gemericik air 39
Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi
PENGEMBANGAN DAN SINERGI EKOWISATA BANYUWANGI
B
anyuwangi telah dikenal dengan wisata alamnya. Pengembangan pariwisata di Banyuwangi terus ditingkatkan. Destinasi wisata ke Banyuwangi akan disinergikan dengan berbagai wisata di daerah tetangga, seperti halnya Taman Nasional (TN) Bali
Barat. “Kami dapat program promosi dan pengembangan pariwisata dari Kemenpar (Kementerian Pariwisata) satu cluster dengan Taman Nasional Bali Barat,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Dengan promosi dan pengembangan pariwisata dalam satu cluster tersebut, Anas mengharapkan adanya peningkatan arus wisatawan antara Banyuwangi dan Bali. “Ini bisa mendorong peningkatan wisatawan. Misalnya, jika wisatawan di Bali yang ingin menikmati gunung atau atraksi budaya yang baru, bisa nyebrang ke Banyuwangi. Atau bisa sebaliknya, dari Banyuwangi terus ke Bali,” papar Anas. Berbagai hal terus ditingkatkan. Transportasi laut yang menjadi penghubung Banyuwangi-Bali ditingkatkan. Kapal fery kini nyaman untuk para penumpang dengan berbagai fasilitas layaknya kapal wisata. Anas menyempatkan untuk mencoba Kapal Fery KMP Satya Lencana yang memiliki fasilitas nyaman. Kapal fery
Tidak ada persaingan dalam kamus kita, yang ada kita ingin bersinergi untuk berkembang bersama. Kami ingin ada sebuah festival budaya yang digelar bareng dengan memanfaatkan Selat Bali
foto: Erfan Hazransyah
ini ruang tunggunya dilengkapi pendingin ruangan, juga disediakan tempar tidur standar untuk penumpang. Selain juga ada hall untuk pertemuan. Ada tiga kapal yang sejenis ini. Tarifnya pun tidak berbeda dengan fery lainnya. “Penghubung utama antara Banyuwangi dan Bali adalah kapal laut. Jadi, perlu adanya transportasi laut yang nyaman. Saya kira kapal ini cukup nyaman untuk transportasi wisata yang menghubungkan Banyuwangi dan Bali ini,” ujar Anas. Anas menjelaskan Kemenpar tengah mengembangkan 10 destinasi wisata tambahan untuk dikembangkan dan dibantu promosinya. Salah satu yang siap dikembangkan adalah cluster Banyuwangi dan kawasan Bali Barat. “Banyuwangi dipilih menjadi salah satu cluster ini, karena pengembangan Banyuwangi dan Bali Barat masih dalam satu konsep ekowisata. Arah pengembangannya TN Bali Barat, TN Baluran, dan Kawah Ijen,” tutur Anas. Dengan cara cluster tersebut, harap Anas, bisa menjadi momentum sinergitas dengan berbagai daerah tetangga untuk meningkatkan sektor pariwisata. Anas pun akan menggagas membuat atraksi budaya bersama Pemkab Buleleng. “Tidak ada persaingan dalam kamus kita, yang ada kita ingin bersinergi untuk berkembang bersama. Kami ingin ada sebuah festival budaya yang digelar bareng dengan memanfaatkan Selat Bali,” pungkas Anas. Fasilitas di destinasi wisata pun ditingkatkan. Kereta gantung (cable car) di Kawah Ijen Banyuwangi akan segera terealisasi. Pengembangan Kawah Ijen tetap akan mengedepankan konservasi. Dengan mengedepankan konsep ecotourism, pengembangan pariwisata Kawah Ijen berdasar pada kelestarian lingkungan dan harmoni dengan masyarakat. Ijen akan tetap jadi satu kesatuan ekosistem di mana kelestarian alam menjadi tumpuan utamanya, dan pariwisata menjadi pengembangannya. Masyarakat di sana pun akan berkembang sesuai konsep konservasi. (ook)
40
MY Bramuda
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar)
EKOWISATA BERBASIS DESA
S
elain dikenal dengan wisata alamnya, kini Pemerintah Banyuwangi terus mengembangkan ekowisata berbasis desa. Desa-desa dengan potensi unik kini terus dikembangkan. Pengembangan ekowisata berbasis desa, berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi masyarakat di desa. ”Pemkab terus mengembangkan ekowisata berbasis vilage. Potensi dan atraksi desa terus kami dorong. Sehingga kini masyarakat desa terus berinovasi,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) MY Bramuda. Desa-desa di Banyuwangi kini terus berinovasi menjadi potensi wisata. Taman Sari, Songgon, Gombengsari, Banjar, Kemiren, dan desa-desa lainnya menjadi desa dengan atraksi wisata yang unik. Tamansari sebagai desa penyangga Kawah Gunung Ijen yang menjadi destinasi favorit, layak dikunjungi dengan potensi kerajinan belerang, seruni, dan madu. Dekat dengan Tamansari, terdapat Desa Banjar yang dikenal penghasil aren (gula merah) dengan banyak kuliner khas aren. Jadi sebelum ke Ijen, layak untuk berpetualang di desa-desa itu. Selain itu, yang layak dikunjungi adalah Songgon. Kawasan wisata Karo, Songgon, Banyuwangi kini mulai ramai dibicarakan. Di tempat ini dikenal dengan wisata hutan pinusnya. Tempat ini menjadi favorit untuk selfie, dengan nuansa hijau pinus, nuansa kian nyentrik dengan banyak rumah pohon, camping, dan bergelantungan di pinus. Tidak hanya pinusnya, di Songgon juga ada tempat bagi penikmat arung jeram. Di Desa Sumber Bulu, Songgon ada tempat untuk arung jeram di sungai yang dikenal Kali Badeng. Dengan menggunakan ban, menelusuri sungai atau yang dikena dengan tubing atau body rafting. Bagi penikmat kopi rakyat dan adventure, bisa mencoba tantangan Gombengsari. Desa ini dikenal sebagai Kampung Kopi. Pemandangan kebun kopi rakyat terhampar di desa ini. Hampir setiap rumah memiliki pohon kopi. Desa ini terkenal dengan kopi robustanya. Selain robusta, juga ada kopi konoga, togosari dan lainnya. “Di desa ini menyediakan paket-paket wisata. Wisatawan akan disuguhkan suasana pedesaan, spot-spot wisata alam dan edukasi,” kata Bramuda. Selain kopi, pengunjung juga bisa melihat langsung budidaya dan pengolahan susu kambing Etawa Tidak hanya
foto: Erfan Hazransyah
kambing, traveller juga diajak melihat peternakan ayam bekisar. Setelah makan siang di hutan pinus, traveller diajak menjajaki wisata alam hingga peninggalan Belanda dengan berjalan kaki. Ada air terjun yang tidak terlalu tinggi. Pengunjung bisa duduk di salah satu batunya. Bramuda mengatakan, pemerintah terus mendorong desa-desa untuk mengembangkan potensi wisata. Pemerintah terus memberikan edukasi pada masyarakat desa dengan memberikan pelatihan-pelatihan. ”Masyarakat sebenarnya telah memiliki modal besar. Selain potensi wisatanya, modal utama mereka adalah keramahan,” kata Bramuda. Pemerintah terus memberikan edukasi dan pelatihan-pelatihan pada masyarakat untuk peduli dan mengembangkan potensi wisatanya. Pemerintah juga bekerja sama dengan agen-agen wisata untuk menyediakan paket-paket wisata menuju ekowisata berbasis desa. ”Ini yang terus kami kembangkan bersama perangkat desa dan pemuda-pemuda setempat,” kata Bramuda. (ook)
41
Merenung di Ketenangan
Hutan Mangrove
P
enat dengan keramaian dan kesibukan kota, hutan mangrove (bakau) di blok Bedul Kecamatan Purwoharjo Banyuwangi, bisa menjadi pilihan. Kawasan ini biasa menjadi tempat wisatawan asing untuk berlama-lama berdiam diri. Suasana tenang dan sunyi, hanya terdengar suara-suara hewan membawa kita benar-benar menikmati alam. Sensasi tak biasa ketika makan siang dengan bungkus daun jati dan minum kelapa muda di atas perahu.
42
“Biasanya wisatawan asing senang berlama-lama di sini. Bahkan ada yang berjalan di atas lumpur, dan mengoleskan lumpur ke seluruh tubuhnya,� kata Kasi Wisata dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Aekanu Hariyono. Menurut Aekanu, wisatawan asing yang datang ke sini untuk menikmati kesendirian dan suasana ekslusif. Mangrove Bedul berada dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Pintu masuknya memasuki kawasan ini berada di bagian belakang Alas Purwo.
HUTAN MANGROVE
Traveler
Hutan Mangrove Purwoharjo Banyuwangi, menyajikan ketenangan alam
Tiba di pintu masuk, berjalan kaki menuju Dermaga Pandang, tempat perahu-perahu nelayan. Perahu tersebut oleh para nelayan dikenal dengan perahu gondang gandung. Ini merupakan modifikasi dari dua perahu yang dijadikan satu. Dan di atasnya di beri tempat duduk dengan maksimal penumpang 15 orang. Dengan perahu itu, pengunjung dibawa menyusuri kawasan Segoro Anakan (Anak Laut). Kawasan itu merupakan muara sungai air payau yang mengalir ke Samudera Indonesia. Sepanjang perjalanan, mata disuguhkan pemandangan hutan bakau dengan aneka burung. Sesekali terlihat elang terbang di atas hutan bakau. Dengan perahu gondang-gandung, pengunjung dibawa ke Sungai Kere’. Di sinilah tempat favorit para wisatawan. “Tempat ini menjadi favorit wisatawan,� kata Aekanu. Nelayan akan mematikan mesin perahu dan bersandar di hutan bakau. Di sungai ini disiapkan menu nasi lalapan ikan laut yang dibungkus dengan daun jati. Dibungkus daun jati dipercaya membuat makanan tidak cepat basi dan segar. Menu yang disajikan biasanya Ikan Bedul yang merupakan andalan tangkapan warga desa setempat. Ikan Bedul tersebut dimakan bersama nasi, sambal, lalapan, oseng kerang, dan rempeyek. Suasana kian nyentrik dengan kelapa muda. Di tempat inilah, biasanya wisatawan asing turun ke hutan bakau yang berlumpur. Tanpa mengenakan alas kaki, mereka duduk sambil
Biasanya wisatawan asing senang berlama-lama di sini. Bahkan ada yang berjalan di atas lumpur, dan mengoleskan lumpur ke seluruh tubuhnya A E K A N U H A R I YO N O Kasi Wisata dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi
43
Traveler
COBAN SEWU
Perjalanan menyusuri Alas Purwo menuju aneka destinasi wisata yang ada di Alas Purwo
44
mengoleskan lumpur ke tubuhnya. Ada yang memanjat pohon dan duduk di batangnya. “Mungkin bagi kita itu aneh. Tapi bagi mereka, itu merupakan sensasi tersendiri yang mungkin tidak pernah dijumpai dan didapat di negaranya. Bahkan ada pula wisatawan asing yang berlama-lama sambil berdiam diri hingga menjelang gelap,� kata Aekanu. Sungai Kere’ semakin masuk, semakin sempit. Sungai makin mengecil dan terlihat dangkal, sehingga membuat jarak pengunjung dengan pepohonan mangrove menjadi lebih dekat. Banyak bule menyebut sungai ini sebagai Amazon. Saat di Sungai Kere, aneka jenis suara serangga dapat terdengar jelas. Suasananya benar-benar tenang dan damai. Di Sungai Kere’ terdapat gubuk-gubuk di pinggir hutan bakau yang biasa dijadikan nelayan sebagai tempat singgah saat istirahat. Mereka hanya singgah, tidak menetap di sana. Beberapa kapal nelayan pun tertambat di tepian airnya. Setelah perut kenyang dan puas menikmati ketenangan, perjalanan bisa dilanjutkan ke tempat-tempat wisata di Alas Purwo. Wilayah Mangrove Bedul memang terletak di tengah-tengah antara pantai Grajagan dan Alas Purwo serta Plengkung (G-Land). Sepanjang menyusuri segara anakan, pengunjung bisa menikmati aneka satwa seperti monyet, biawak, burung bangau, elang laut dan blibis. Kalau beruntung, bisa melihat jenis burung migran dari Australia. Seperti cekakak suci (Halcyon chloris/Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa glareola). Biasanya pengunjung dibawa ke Jograng untuk mendaratkan perahu. Setelah mendarat, bersama guide, pengunjung dibawa untuk menyusuri jalan setapak di Alas Purwo sepanjang sekitar satu kilometer. Perjalanan terasa seperti penjelajahan. Melewati rintangan rumput liar, dan melompati pohon tumbang yang melintang di jalan. Mengingatkan penjelajahan saat pramuka. Setelah itu, pengunjung bisa memilih tempat wisatawa pilihan mereka. Karena di Alas Purwo terdapat banyak obyek wisata terutama pantai, dan obyek wisata cantik lainnya. (haorrahman)
ALAS PURWO
Obyek Wisata
di
Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo bisa menjadi objek penjelajahan wisata. Taman nasional seluas 43.420 hektare memiliki banyak tempat menarik untuk dijelajahi, seperti pantai, goa, padang sabana, dan lainnya. Berikut ini tempattempat wisata di Alas Purwo:
1. Pantai Trianggulasi Salah satu pantai yang mempunyai formasi hutan pantai yang masih lengkap, didominasi pohon nyampung (Calophyllum inophyllum), bogem (Baringtonia asiatica) dan pandan laut (Pandanus tectorius). Kondisi pantainya berpasir putih bersih, biasanya pada bulan April – November digunakan oleh 4 jenis penyu yang ada di Alas Purwo untuk bertelur (penyu belimbing, sisik, abu-abu dan hijau).
yang ada di Pancur adalah Panorama sore hari (sunset), Mammal Watching dan Jungle Tracking. Di pancur juga terdapat camping ground yang biasa digunakan untuk berkemah.
2. Pantai Plengkung Pantai dengan ombak yang sangat bagus untuk olah raga selancar. Bagi peselancar Plengkung termasuk tiga besar terbaik dunia. Saat ini di Plengkung terdapat 3 (tiga) pengusaha pariwisata alam yang menyediakan paket wisata surfing yang dilengkapi dengan fasilitas akomodasi. Gelombang laut yang besar dengan panjang mencapai 1-2 km serta berlapis-lapis sangat baik untuk olah raga surfing. Para peselancar menamai masing-masing jenis ombak tersebut dengan nama : Kong, Money trees, Launching pad, Speedy, Chicken break, Twenty-twenty dan Tiger track. 3. Pantai Pancur Dinamakan Pancur karena ada sungai yang mengalir sepanjang tahun ke laut melalui pantai yang agak terjal sehingga membentuk Pancuran. Adapun potensi wisata
4. Pantai Ngagelan Ngagelan merupakan tempat penetasan telur penyu semi alami. Merupakan salah satu lokasi pendaratan dan peneluran 4 jenis penyu dari 6 jenis yang ada di Indonesia yaitu : penyu lekang/ abu-abu (Lepidochelys olivaceae), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu belimbing (Dermochelys coreacea) dan penyu hijau (Chelonia mydas).Ngagelan merupakan pusat pemelihan tukik-tukik atau anakan penyu yang menetas, sebagian besar tukik tersebut akan langsung diplepasliarkan ke pantai sedangkan sisanya dipelihara selama beberapa bulan untuk kepentingan riset dan atraksi pelepas liaran.
Traveler
Traveler
ALAS PURWO 5. Pantai Cungur
bang. Daerah ini merupakan teluk yang sering dijadikan persinggahan kapal apabila cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan dari Selat Bali menuju ke Pelabuhan Muncar. Area ini ditandai dengan adanya pohon Perpat (Bruguiera sp.) yang termasuk dalam kelompok mangrove.
Wilayah cungur merupakan daratan hutan pantai yang hanya dibatasi oleh pengaruh pasang surut air laut yang masuk dari Samudera Hindia ke dalam muara sungai Segoro Anakan. Wilayah pantai cungur memiliki ekosistem khas hutan dataran rendah, hutan pantai, dan hutan mangroove. Lokasi ini sering digunakan sebagai habitat burung-burung air untuk berkembang biak dan mencari makan, bahkan setiap tahunnya sering dilintasi dan dikunjungi oleh beberapa jenis burung migran dengan jumlah yang cukup banyak. Tercatat sebanyak Âą 39 jenis burung yang terdapat di wilayah ini.
8. Bedul Kawasan hutan Mangrove di Bedul merupakan hutan mangrove terluas yang masih tersisa di Jawa. Keindahan lokasi ini dari keutuhan dan kealamian hutan mangove yang ada dan menjadi tempat untuk mencari makan dan berkembang biak beberapa jenis burung air (bangau tong-tong, pecuk ular, trinil, raja udang dan lain-lain) serta beberapa jenis burung migran.
6. Kayu Aking Terletak di sebelah selatan Tanjung Sembulungan di Pantai Selat Bali. Berpasir putih bercampur koral, tidak berombak karena merupakan teluk dan dapat digunakan untuk mandi dan tidak berbahaya. Kayu Aking merupakan lokasi dengan tonjolan-tonjolan batu karang yang menjorok ke laut, sehingga di lokasi ini dapat dilakukan kegiatan wisata minat khusus yaitu memancing.
9. Sadengan Sadengan merupakan lokasi pengelolaan habitat satwa. Beragam jenis satwa beraktivitas di padang penggembalaan Sadengan mulai Banteng Sadengan, beragam jenis burung, Kijang, Rusa, Banteng, Babi Hutan, Lutung dan lain-lain. Dari 302 jenis burung yang ada di Taman Nasional Alas Purwo beberapa family terdapat di Sadengan seperti Elang Jawa, Elang Ular Bido, Elang Ikan Kepala Kelabu, Elang Laut Perut Putih, Peregam, Srigunting, Ayam Hutan Merah, Jalak Putih, Bangau Sendang Lawe, Blekok Sawah, Merak Hijau,dan masih banyak lagi.
7. Pantai Perpat Terletak di sebelah selatan Payaman, berjarak Âą 5-10 km dari Payaman, hanya bisa dijangkau dari Muncar lewat laut dengan memakai perahu selama Âą 2 jam. Perpat mempunyai laut yang tenang dan tidak bergelom-
46
10. Situs Kawitan dan Pura Luhur Giri Salaka Tempat persembahyangan umat Hindu, berada di jalan masuk ke Triangulasi. Situs ini merupakan salah satu pura peninggalan sejarah yang sampai sekarang masih dipakai oleh umat Hindu untuk acara keagamaan yaitu upacara Pager Wesi yang diadakan setiap 210 hari sekali. 11. Makam Gandrung Makam Gandrung, merupakan obyek pertama yang bisa dijangkau di area Tanjung Sembulungan. Pada lokasi ini terdapat dua makam tempat peristirahatan penari gandrung yang terkenal dari daerah Banyuwangi. Biasanya masyarakat Muncar dan sekitarnya yang mayoritas nelayan mengirim doa (selamatan) untuk mendapatkan berkah agar hasil tangkapan ikannya melimpah. Selain itu tanggal 15 Muharram setiap tahunnya di Makam Gandrung ini dilakukan upacara tradisional “Petik Laut”. 12. Wisata Goa Kawasan Taman Nasional Alas Purwo mempunyai banyak goa, dan hingga saat ini terdidentifikasi 44 buah goa. Wisata Goa yang terdapat di Taman Nasional Alas Purwo diantaranya Goa Istana, Goa Mayangkoro, Goa Padepokan, Goa Basori dan Goa Jepang. Di goa-goa tersebut merupakan tempat kegiatan Ritual (semedi) dan tempat habitat Kelelawar serta Ular. Selain itu masih terdapat satu goa yang merupakan peninggalan Bangsa Jepang yang pernah dimanfaatkan oleh Bangsa Jepang pada zaman penjajahan yaitu dinamakan “Goa Jepang” berupa peralatan-peralatan yang digunakan dalam perang seperti meriam. Sedangkan di kawasan Goa Istana terdapat sumber air bernama Sendang Srengenge yang airnya diyakini dapat membuat orang awet muda. (sumber: tnalaspurwo.org)
foto-foto: erfan hazransyah
47
NIKMAT ADRENALIN DI TRACK EKSTRIM SUKAMADE Menguji Kesabaran Bersama Penyu
BANYUWANGI
Selain Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi juga memiliki Taman Nasional Meru Betiri. Titik tujuan akhir ada di Pantai Sukamade, tempat bertelur dan penangkaran penyu. Di sinilah kesabaran Anda akan diuji. Untuk ke Sukamade, butuh waktu minimal sehari semalam. Karena, untuk menyaksikan langsung penyu bertelur, hanya bisa malam hari. Sedangkan perjalanannya, dilalui pada siang hari. Setidaknya ada tiga tujuan wisata di taman nasional ini. Selain Pantai Sukamade, juga ada Pantai Rajegwesi, serta pantai yang memiliki pasir putih dan eksotis, Pantai Teluk Hijau. Jangankan destinasinya, perjalanan menuju Pantai Sukamade pun sudah memuaskan mata. Lokasinya terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Perjalanan ke Sukamade dikenal memiliki jungle track yang ekstrem, berliku dan menanjak. Karena itu, pengunjung disarankan menggunakan kendaraan dobel gardan, atau mobil off road lainnya. Tapi tak perlu khawatir, karena sudah banyak agen perjalanan yang menyediakan mobil segala medan semacam itu.
48
Perjalanan mulai terasa seru sejak memasuki gerbang Taman Nasional Meru Betiri. Dari sini, rasa kantuk dijamin hilang karena jalan yang dilakui berbatu dan menanjak. Ngeringeri sedap!Tenang saja, para driver agen wisata telah berpengalaman melalui jalanjalan ini. Kendaraan akan menggoyang tubuh Anda sepanjang perjalanan. Goyangan semakin asyik,
ketika driver memutar musik dangdut koplo. Tapi Anda akan terperana, karena jalanan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan itu, juga menjadi jalur truk besar yang biasa ditemui di Jalur Pantura. Kok bisa? “Kalau pagi, truk melewati jalan ini untuk mengangkut cokelat dan kebutuhan-kebutuhan warga yang ada di sana,� kata Sutripno, salah satu driver yang sudah lulus uji di track Sukamade.
Lalu, bagaimana apabila berpapasan dengan kendaraan dari arah yang berlawanan. Tidak ada cara lain, salah satu harus mengalah dan mencari celah untuk berhenti agar salah satu kendaraan bisa lewat. Tidak perlu diperdebatkan, karena para driver di tempat ini sudah saling mengerti. Anda tinggal menikmati perjalanan sambil bertanya ini itu pada guide atau driver. Memang, dalam perjalanan ini, larangan berbicara dengan sopir tidak berlaku. Secara umum, perjalanan ke Sukamade layak dijadikan bahan cerita setelah pulang. Contohnya, ketika sopir memilih potong kompas dengan cara menyeberangi sungai sedalam 40 cm. Para sopir biasanya menggunakan sebutan kali satu hingga tiga. Untuk perjalanan yang lebih cepat melalui kali satu. Tapi karena kali satu airnya agak dalam setelah hujan, mereka akan memilih kali dua dan tiga. Saat menyeberang kali ini, biasanya pengunjung ditawarkan untuk naik ke atas kap mobil. Percikan air dari laju ban akan memberikan sensasi yang layak diabadikan dengan kamera. Rugi kalau tidak dipotret saat momen itu. Di sungai inilah, ketahanan mobil diuji. Ada mobil yang mogok atau mengalami kerusakan saat menyeberang sungai. Kebetulan, driver kami lagi apes. Mobilnya mengalami ‘patah kaki’ depan. Akibatnya, mobil itu
50
SUKAMADE
tidak bisa lagi digunakan. Tapi beruntung ada penduduk yang melintas dan menawarkan bantuan. Dia memanggil tukang las yang ada di Kampung Sarongan. Perbaikan mobil dilakukan di lokasi, meski harus menceburkan diri ke sungai. “Penduduk di sini ramah-ramah, dan siap membantu apabila terjadi sesuatu,� kata Sutripno, staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Perjalanan sekitar lima jam pun berakhir di tempat penangkaran penyu, Pantai Sukamade. Di situ disediakan juga penginapan dan makan malam. Lalu, pukul 20.00, kami diajak ke pantai untuk menunggu penyu berukuran jumbo naik ke pantai dan bertelur. Terdapat empat spesies penyu yang bertelur di Pantai Sukamade, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivacea), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Dari empat spesies penyu tersebut,Penyu Hijau adalah jenis yang paling banyak dan mudah ditemukan bertelur di Pantai Sukamade. Di sinilah kesabaran Anda akan diuji. Anda harus menunggu penyu naik ke pantai untuk bertelur. Hampir setiap malam, ada penyu yang bertelur di pantai ini. Tapi harus sabar, dan menuruti aturan. Menunggu penyu bertelur, seperti bermain petak
umpet. Anda tidak boleh bersuara keras, dan dilarang menyalakan ponsel. Karena suara dan cahaya dari ponsel, akan membuat penyu tidak mau naik ke pantai. Anda pun harus rela ketika ranger (petugas) meminta untuk pindah tempat agar tidak keliatan penyu. Apabila ada yang melanggar siap-siap untuk dipelototi oleh pengunjung lainnya. Sekitar pukul 21.00 ada penyu yang naik untuk bertelur. Tapi, tidak berapa lama penyu itu kembali ke laut tidak jadi bertelur. Kami harus menunggu dua jam lagi untuk penyu kedua. Di Pantai Sukamade ini setiap malam dilakukan patroli dan pengamatan penyu untuk menjaga agar telur penyu aman dan mendata penyu-penyu yang mendarat dan bertelur. Pagi hari, waktunya bermain bersama anak-anak penyu (tukik). Pengunjung diberi kesempatan untuk melepas tukik ke laut. Di sini terkadang, wisatawan terutama wisatawan asing menitikkan air mata saat melihat anak-anak penyu lucu itu berlarian ke laut. Berwisata ke Sukamade, Anda akan melupakan segala aktifitas sehari-sehari. Selain pengalaman yang seru, tidak ada sinyal ponsel. Anda akan merasa damai. Komunikasi di sini dilakukan dengan menggunakan handy talky (HT). (haorrahman)
Traveler
53
Traveler
KOPI GOMBENGSARI
BANYUWANGI BATIK FESTIVAL
Traveler
Putri Indonesia memeragakan batik di Banyuwangi Batik Festival (BBF)
BATIK BANYUWANGI KIAN MENDUNIA
Nuansa hangat di malam puncak Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2016, di Taman Blambangan Banyuwangi, 9 Oktober malam. Eksistensi batik Banyuwangi terlihat sangat tegas ketika Putri-putri Indonesia membawakan koleksi batik karya Priscilla Saputro. Priscilla bersama Batik Nyonya Indo, mendesain khusus batik dengan nama koleksinya, Flora Universa, untuk BBF tahun ini.
55
Traveler
BANYUWANGI BATIK FESTIVAL
“Flora Universa merupakan sebuah persembahan estetika busana berbasis tradisi sebagai respon positif kepada Banyuwangi,� kata Priscilla. Putri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita kian menambah anggun batik Banyuwangi. Kezia tampil elegan dengan gaun malam karya Priscila. Mengenakan batik Sekar Jagad Blambangan warna merah, berpadu dengan aplikasi kristal swarovsky, kian menonjolkan kesan mewah nan elegan. Penampilan Keiza terlihat semakin sempurna dengan kilauan permata di mahkotanya. Selain Kezia, Putri Pariwisata Intan Aletrino dan finalis Putri Indonesia 2016 Belda Amelia, juga ikut meramaikan catwalk BBF 2016 dengan busana yang sama, berwarna warna hijau dan biru.
56
BANYUWANGI BATIK FESTIVAL
BBF 2016 menunjukkan perkembangan kreativitas yang luar biasa dari para pelaku IKM dan desainer lokal. Memasuki tahun keempat, BBF telah mampu menjadi pengungkit traffic wisatawan, sekaligus menjadikan batik Banyuwangi sebagai identitas daerah. Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf yang berkesempatan menyaksikan langsung even BBF mengatakan UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda, sehingga kita harus melindungi keaslian dan proses membatiknya. “Pernah ditemukan salah satu motif batik yang dicetak oleh merek terkenal. Padahal produk bisa dikatakan batik jika prosesnya dilakukan tulis dan cap,” ujarnya. BBF ini kata Triawan, merupakan ajang untuk menujukkan kecintaan terhadap batik serta melestarikan budaya untuk anak cucu. “Pelaksanaan BBF wujud kecintaan budaya lokal dalam menggugah generasi pembatik untuk meningkatkan daya saing di bidang fesyen kita,” ujarnya. Pagelaran BBF diihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, M Basoeki Hadi Moeljono, Ketua DPR RI Ade Komarudin. BBF juga semakin meriah dengan kehadiran penyanyi papan atas Denada Tambunan dan Danang penyanyi Banyuwangi yang sukses lewat ajang D-Academia. (Haorrahman)
Karya Priscilla merupakan beragam motif Banyuwangi menjadi satu di selembar kain. Priscilla memilih garis-garis tegas yang tidak terlalu kompleks pada kerah, menjadi aksen yang menghidupkan kesan anggun dan penuh wibawa. Priscilla mengatakan, usai gelaran BBF Presiden Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, berencana akan membawa batik Banyuwangi dalam ajang peragaan busana prestisius, who next ‘s Paris. “Rencananya Februari 2017, kita akan bawa batik Banyuwangi ke sana,” ujarnya. BBF tahun ini mengambil tema Sekar Jagad Blambangan, penggambaran tunggal tentang apa-apa yang indah dari daerah yang dulunya Kerajaan Blambangan itu. Priscilla mengaku sangat terkejut dengan perkembangan batik di Banyuwangi. Dia sempat bingung akan menampilkan konsep di BBF 2016. Ini karena, apa yang telah dipikirkan sebelumnya ternyata telah ada di Banyuwangi. ”Saya sempat bingung mau menampilkan apa. Karena batik Banyuwangi telah berkembang sangat pesat,” kata Priscilla. Selain karya Pricilla, batik Banyuwangi ditampilkan menawan oleh pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), perancang lokal (Shanet Sabintang) dan desainer nasional. Desain- desain busana batik yang tampil di atas panggung
57
Traveler
Directory
HOTEL Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65122 Hotel horison ultima Jl. Green Boulevard No. 2, Malang, Jawa Timur 65125 Ijen suites resorts and convetion Jl. Ijen Nirwana Raya Blok A No. 16, Kota Malang, Jawa Timur 94107 Maxone hotel Jl. Jaksa Agung Suprapto No.75, Rampal Celaket, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65111 BANYUWANGI Kendi Villas and Spa – Bintang 2 Alamat: Jl Putri Gunung no 99, Kalibaru, Banyuwangi 68466 Watu Dodol Hotel – Bintang 2 Alamat: Jl. Raya Situbondo KM.14, Banyuwangi, Banyuwangi
MALANG The Singhasari Resort Hotel Bintang 5 Jl. IR Soekarno120, Batu, Malang Jambuluwuk Batu Resort Hotel Bintang 5 Jl. Trunojoyo 99, Desa Songgokerto, Batu, Malang
Swiss belinn Jalan Veteran No.8A, Penanggungan, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Ketapang Indah Hotel – Bintang 3 Alamat: Jl. Gatot Subroto Km. 6, Banyuwangi – Jawa Timur, Banyuwangi 68421
Best western OJ Hotel Jalan Dr. Cipto No. 11, Kota Malang, Jawa Timur 65111
Hotel Blambangan – Bintang 3 Jalan Doktor Wahidin Sudirohusodo No.4, Kepatihan Banyuwangi 68411
Ibs styles malang Jalan Letnan Jendral S. Parman No. 45, Purwantoro,
Ijen Resort & Villas – Bintang 3 Lokasi: Randu Agung, Desa Kluncing, Licin, Banyu-
Tugu Malang Hotel Hotel Bintang 5 Jl. Tugu No. 3, Malang Center, Malang Kusuma Agrowisata Hotel Hotel Bintang 4 Jl. Abdul Gani Atas Batu, Batu, Malang Kampung Lumbung Boutique Hotel Hotel Bintang 3 Jl. Raya Beji Puskesmas, Batu, Malang Ubud Hotel & Villas Hotel Bintang 3 Jl. Bedungan Sigura-gura Barat No.6, Malang Center, Malang Harris hotel conventions Jl. A Yani Utara Riverside Blok C No.1, Polowijen, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126 Atria hotel malang Jalan Letnan Jendral S. Parman No. 87 - 89, Kota Malang, Jawa Timur 65122
58
wangi – Jawa Timur No.Telepon: Telephone : 0333-7733338 / 429000 Kawah Ijen Inn Alamat: Licin, Glondok, Banyuwangi, Banyuwangi 68454 Hotel Baru Lokasi: Jalan Mayjen MT Haryono, Banyuwangi, 68411 Baru Dua Beach Hotel and Restaurant – Bintang 2 Lokasi: Jl. Raya Situbondo Km. 12, Banyuwangi Hotel Mangir Asri Jl. Raya Mangir – Rogojampi, Jawa Timur, Banyuwangi Red Island Panjul Homestay Lokasi: Dsn. Pancer 008/001 Ds. Sumber Agung Kec. Pesanggaran, Banyuwangi Gelora Atlit Banyuwangi Guest House Lokasi: JL. Simpang Gajah Mada No. 1, Banyuwangi Ijen Asparin Homestay Alamat: Desa Randu Agung, Licin Banyuwangi, Banyuwangi
TULUNG AGUNG RSUD. Kodya Dati II Pasuruan Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 4, Pasuruan 0343 - 421079 RS Kab Dati II Bangil Jl Dr Soetomo No 101, Bangil 0343 - 741382 BLITAR Patria Garden Hotel Jl. Batanghari Dimoro, Blitar Patria Plaza Hotel Jl. Kartini No 10, Blitar Patria Palace Hotel Jl. Mastrip No 56, Blitar Tugu Blitar Jl. Merdeka 173, Blitar Grand Mansion Hotel Blitar Jl. Melati No. 90, Blitar
59
AGROWISATA BELIMBING KARANGSARI
Cicip Belimbing Langsung dari Pohon Selama ini Blitar terkenal dengan tempat wisata sejarah makam Bung Karno dan Candi Penataran. Tapi jangan salah, sekarang wisata buatan berbasis pertanian memang sedang berkembang di Blitar. Di Kota Blitar ada Agrowisata Belimbing Karangsari, sedangkan di Kabupaten Blitar ada Agrowisata Kampung Coklat 60
KAMPUNG BUAH
B
agi para pecinta buah belimbing belum afdol kalau belum pernah mampir ke Agrowisata Belimbing Karangsari. Agrowisata yang terletak di Jl Cemara No 303 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, ini merupakan penghasil belimbing kualitas unggul. Belimbing Karangsari merupakan varietas asli yang dimiliki Kota Blitar yang terkenal dengan sebutan belimbing merah. Buahnya lebih besar dan rasanya manis. Lokasi wisata ini juga mudah dijangkau. Agrowisata Belimbing Karangsari berada di jalur alternatif Blitar-Tulungagung lewat Ngunut. Lokasinya tidak jauh dari jalan raya. Ada penunjuk arah menuju ke tempat wisata ini. Begitu masuk kawasan wisata, anda langsung disuguhi replika raksasa Belimbing yang menjadi ikon Kota Blitar. Di depan rumah penduduk juga terlihat banyak pohon belimbing. Anda cukup membayar tiket sebesar Rp 2.000 per orang untuk masuk ke kawasan wisata. Kalau Anda ingin masuk ke kebun belimbing, anda harus membayar lagi Rp 10.000 per orang. Dengan biaya masuk itu, Anda bisa melihat-lihat pembudidayaan buah belimbing sepuasnya. Anda juga bisa mencicipi belimbing unggulan langsung dari pohonnya. Anda tinggal memetik sendiri lalu langsung memakannya. Rasanya lebih segar dan manis. Kalau ingin membawa pulang belimbing untuk oleh-oleh, Anda bisa memetiknya sendiri. Pohon belimbing tidak terlalu tinggi, dengan berdiri Anda sudah bisa memetik buahnya seperti di kebun sendiri. Kalau dibawa pulang, anda cukup membayar Rp 10.000 per kilogramnya. Agrowisata Belimbing Karangsari lumayan luas menempati lahan seluas 5 hektare dengan populasi pohon sekitar 2.000 pohon. Dalam satu tahun, agrowisata belimbing ini bisa empat kali panen. Belimbingnya lumayan besar. Satu buah beratnya bisa mencapai 6 ons. Rasanya manis dan dagingnya lembut. Di tempat ini, anda juga bisa menikmati berbagai makanan dan minuman olahan berbahan belimbing. Mulai keripik belimbing, permen belimbing, manisan belimbing, sampai minuman sari belimbing. �Untuk sementara, kami hanya buka Sabtu-Minggu dan hari besar,� kata Ketua Tim Pengelolaan Agrowisata Belimbing Karangsari, Widodo SP. Agrowisata ini mulai dirintis sejak 2007. Tetapi, peresmian agrowisata baru dilakukan sekitar 2013. Sampai sekarang, agrowisata itu terus mengembangkan populasi belimbing. Salah satunya dengan mendorong masyarakat agar menanam pohon belimbing di tiap perkarangan rumah. �Ke depan, kampung sini mau dijadikan kampung belimbing. Berarti begitu masuk kampung, di halaman rumah warga sudah banyak pohon belimbing,� ujarnya. (samsul hadi)
NEKAT: Seorang wisatawan memanjat pohon untuk memetik buah belimbing.
61
Looks
KAMPUNG COKLAT
MENIKMATI
YANG SERBA
COKELAT
KAMPUNG COKELAT
Looks
Dari Agrowisata Belimbing Karangsari, pengunjung bisa mampir ke Kampung Coklat. Kampung Coklat berada di Jalan Banteng Blorok, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Kampung Coklat ini merupakan tempat wisata edukasi pembudidayaan pohon kakao (cokelat). Jarak Kampung Coklat dari Agrowisata Belimbing Karangsari hanya sekitar 7 kilometer Suasana wisata Kampung Coklat sudah terlihat ramai begitu mendekati lokasi. Apalagi ketika akhir pekan. Mobil-mobil terlihat diparkir berjajar di halaman rumah warga. Pengunjung terlihat mondar-mandir di pinggir jalan. Penjual makanan dan mainan juga terlihat berjajar di dekat pintu masuk Kampung Coklat. Dari depan, Kampung Coklat terlihat seperti bangunan rumah biasa. Pengunjung masuk dengan membayar tiket seharga Rp 5.000 per orang. Begitu masuk ke dalam, pengunjung akan disuguhi puluhan pohon kakao yang mulai berbuah. Di bawah pohon kakao ini tertata kursi dan meja secara berkelompok. Seperti di kafe. Karena disebut wahana edukasi, maka sejak pintu masuk, di hampir semua sudut pengunjung disuguhi berbagai tulisan tentang cokelat, mulai dari asal muasal tanaman ini masuk Indonesia hingga sejarah berdirinya Kampung Coklat itu. Gambar-gambar yang ditampilkan mempermudah pengunjung memahami apa itu cokelat. Di dalam juga terdapat stan penjual makanan. Jenis makanan yang dijual juga didominasi warna cokelat. Misalnya, mi cokelat, nasi cokelat, dan minuman cokelat. Tapi ada juga jenis makanan tradisional seperti rujak dan nasi pecel.
Pengunjung bisa membeli makanan di stan tersebut lalu menyantapnya di bawah pohon coklat. Pengunjung serasa menikmati hidangan di dalam pesta kebun cokelat sambil menikmati live music dari samping kebun. Setelah menikmati makanan dan minuman, pengunjung bisa berjalan-jalan keliling melihat pembudidayaan pohon cokelat. Pengunjung bisa melihat bibit pohon cokelat sampai proses pengolahan buah cokelat. Tak hanya itu, bagi pengunjung juga bisa menikmati terapi ikan di Kampung Coklat. Ada dua kolam terapi ikan di lokasi. Bagi pengunjung yang membawa anak, juga disediakan wahana bermain seperti rumah balon dan mobil-mobilan. Ketika pulang, pengunjung bisa mampir di display makanan olahan dari cokelat yang ada di bagian depan. Di situ tersedia berbagai makanan kemasan cokelat. Mulai permen cokelat, bubuk cokelat, dodol cokelat, dan banyak lagi. �Tempatnya asyik, kami minum coklat di bawah pohon cokelat, sangat alami. Tempatnya juga bersih,� kata Restu Rudita Pertiwi (22), mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (samsul hadi)
BAWAH: Kuliner mi cokelat yang unik.
Pantai Kedung Tumpang
MEMBURU KOLAM ALAMI DI ATAS KARANG
Tak berlebihan jika menyebut Pantai Kedung Tumpang sebagai surga tersembunyi di Pulau Jawa. Pantai yang berada di Desa/Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu memang berbeda dengan pantai-pantai lain di Pulau Jawa. Pantai Kedung Tumpang bukan berupa pasir, melainkan gugusan karang yang tergerus ombak. Gugusan karang yang tergerus ombak ini kemudian membentuk beberapa kolam laguna alami yang berisi air laut. Di pantai ini, pengunjung bisa menikmati sensasi berenang di kolam laguna sambil memandang laut lepas.
SCAN UNTUK MELIHAT VIDEO PANTAI KEDUNG TUMPANG
Pantai Kedung Tumpang bisa dibilang masih alami. Belum banyak pengunjung yang yang menjamah pantai ini. Maklum, lokasi pantai terpencil dan medan untuk mencapai pantai lumayan berat.
PANTAI KEDUNG TUMPANG
Rute terdekat menuju pantai bisa lewat Kabupaten Blitar maupun Kota Tulungagung. Tetapi, rute paling mudah lewat Kota Tulungagung. Jarak panta dari Kota Tulungagung sekitar 30 kilometer. Lokasi pantai, dari terminal Tulungagung ke timur sampai melewati kampus IAIN Tulungagung. Setelah ketemu traffic light Anda ambil arah kanan kemudian lurus terus mengikuti jalan utama ke arah Desa Jabon Kecamatan Kalidawir sampai ketemu pertigaan. Sampai di pertigaan Anda ambil kiri arah ke pantai Molang. Lokasi Pantai Kedung Tumpang satu arah dengan Pantai Molang. Perjalanan menuju pantai hanya bisa dilakukan dengan kendaraan pribadi, sebab tidak ada angkutan umum menuju ke lokasi. Anda bisa memakai mobil maupun sepeda motor menuju ke lokasi. Sebaiknya Anda berangkat ke lokasi pantai pagi atau siang hari. Sebab, kalau malam hari, penerangan jalan menuju ke lokasi minim. Kondisi jalan juga
berkelok-kelok naik turun. Sebagian jalan rusak. Anda juga akan melewati hutan jati. Kalau ingin langsung sampai pantai, lebih baik naik sepeda motor. Sebab, jalan menuju ke pantai sulit dilewati mobil. Kalau naik mobil, anda hanya berhenti sampai Desa Pucanglaban. Mobil harus diparkir di halaman rumah penduduk. Kemudian anda bisa naik ojek atau jalan kaki menuju ke pantai. Jarang dari kampung ke pantai sekitar 3,5 kilometer. Kalau naik ojek hanya membayar Rp 15.000 per orang untuk sekali berangkat. Akses jalan menuju pantai sebenarnya sudah lebar tetapi kondisinya berlumpur. Tiket masuk pantai hanya Rp 5.000 per orang. Setelah perjalanan naik ojek selama 15 menit, anda sudah tiba di lokasi. Begitu di lokasi, anda langsung disambut hamparan luas Samudera Indonesia. Anda bisa istirahat sebentar untuk minum es kelapa muda di warung-warung di lokasi atau berfoto dengan latar laut lepas.
67
Traveler
Traveler
PANTAI KEDUNG TUMPANG
Selanjutnya, Anda bisa meneruskan perjalan menuju ke Pantai Kedung Tumpang. Akses menuju ke pantai hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki. Anda akan menuruni tebing menuju lokasi. Se-baiknya ada memakai sandal gunung karena medan ke lokasi licin. Akses jalan ke lokasi masih alami. Hanya ada tali tambang di kanan kiri jalan sebagai pegangan bagi pengunjung yang hendak naik maupun turun tebing. Lama perjalan turun tebing kirakira 30 menit. Lelah anda akan terbayar begitu tiba di Kedung Tumpang. Embusan angin laut langsung meluruhkan rasa gerah yang Anda alami ketika menuruni bukit menuju lokasi. Hamparan karang dengan kolam-kolam alami di atas laut membuat perasaan Anda menjadi segar kembali. Asal ombak tidak sedang tinggi, Anda bisa berpuas-puas merenangi kolam-kolam alami itu. Pilihan lain, Anda bisa berfoto dengan latar belakang kolam renang itu atau laut lepas. Dwita Dwi (22), mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, mengaku kagum dengan keindahan Pantai Kedung Tumpang. Ia baru pertama kali melihat kolam alami yang berada di atas laut. ”Rute ke lokasi cukup jauh, medannya juga berat, tapi begitu sampai di lokasi rasanya puas setelah melihat keindahan pantai ini,” katanya. Dwita sebenarnya sedang mengikuti PPL yang diadakan kampusnya di Jombang. Saat itu, ia ingin liburan ke pantai di Jawa Timur. Ia mencoba men-
cari lokasi pantai yang indah di Jatim lewat internet. “Saya tertarik datang ke Kedung Tumpang, karena di internet disebutkan ada kolam alaminya di atas laut. Tapi sayang akses ke lokasi masih kurang bagus,” ujarnya. Kasirin, warga Desa Pucanglaban, mengatakan wisata Pantai Kedung Tumpang memang baru dibuka sekitar 1,5 tahun lalu. Akses jalan menuju pantai juga baru dibuka. Hanya saja kondisi jalan menuju ke pantai belum diaspal. Pembukaan wisata pantai secara tidak langsung berimbas pada ekonomi masyarakat. Masyarakat yang biasanya matapencahariannya sebagai petani sekarang bisa nyambi sebagai tukang ojek dan berjualan di lokasi. ”Aksesnya memang belum bagus, tapi jumlah pengunjungnya terus bertambah. Pas akhir pekan jumlah pengunjung bisa mencapai 100 orang,” katanya. (samsul hadi)
68
“Rute ke lokasi cukup jauh, medannya juga berat, tapi begitu sampai di lokasi rasanya puas setelah melihat keindahan pantai ini.”
AYAM LODHO
DAHSYATNYA
AYAM LODHO Tulungagung memiliki kuliner khas, yaitu ayam lodho. Ayam lodho merupakan olahan makanan yang mempunyai bahan dasar ayam dengan rempah-rempah resapan bumbu bersantan.
Kuliner
ayam lodho punya kekuatan cita rasa tersendiri, meskipun sekilas seperti ayam opor. Seringnya berbahan dasar ayam kampung. Pilihan ayam kampung yang dipadu bumbu rempah-rempah asli Indonesia menjadi alasan yang membuat makanan ini begitu spesial di lidah. Ada beberapa tahap untuk membuat ayam lodho, Pertama, ayam kampung direbus dalam rendaman santan kelapa dan racikan berbagai jenis rempah-rempah, antara lain: cabai rawit, daun salam, lengkuas, serai, daun jeruk, garam, bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbar, dan jinten bubuk. Ketika santan dan bumbu rempah-rempah meresap, daging kemudian dibakar atau dipanggang di atas bara api dengan bahan bakar arang, baru kemudian disajikan bersama nasi putih hangat dan urap sebagai menu pelengkapnya. Untuk menikmati nasi ayam lodho. Campuran sambal akan membuat rasa gurih di lidah. Ada satu warung yang cukup ramai di Tulungagung. Yaitu warung lodho Sumber Rejeki yang terletak di Jalan Mayor Sujadi Timur No. 12, Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Harganya, satu paket Rp 115 ribu dengan komposisi satu ekor ayam lodho bakar maupun goreng. Satu ceting nasi putih, urap-urap dan lalapan sambal. Kalau untuk harga satu ekor ayam lodho saja dikenai harga Rp 100 ribu. Satu potong ayam, Rp 25 ribu. Nasi Rp 3000 sedangkan lalapannya Rp 5000. (samsul hadi)
Melenggang di Tanjakan dan Kelokan Tajam Jalur Pacitan- Trenggalek ALL NEW KIJANG INNOVA 2016 “THE LEGEND REBORN”
Menikmati destinasi wisata yang menarik di jalur Pacitan - Trenggalek memang membutuhkan energi ekstra, baik secara fisik maupun dari sisi kendaraan yang digunakan. Tim Travel Guide menjajal ketangguhan kendaraan legendaris Toyota Kijang Innova tipe Q generasi paling baru All New Kijang Innova selama 3 hari di jalur Pacitan - Trenggalek. Tim Travel Guide memanfaatkan kesempatan yang bagus ini selain untuk eksplorasi keindahan alam di pelosok Jawa Timur sekaligus merasakan langsung kenyamanan dan fitur fitur canggih All New Kijang Innova. Mobil ini merupakan perubahan dari generasi sebelumnya yaitu kijang innova, dan pada generasi terbarunya memag tampak terjadi perubahan yang sangat besar yang sudah di lakukan oleh toyota. Melihat tampilan luar, sisi eksterior mobil ini
memang lebih stylish dan futuristik. Dari bagian depan misalnya terpasang new LED projector headlamp yang memberikan pencahayaan yang sangat terang. Tampilan gagah juga tampak dari rear bumpernya yang lebih besar dari generasi sebelumnya sehingga terlihat lebih sporty. Lampu Utama All New Innova 2016 Makin Keren dengan LED yang Terintegrasi. Tidak ketinggalan di bagian belakang juga mengalami perubahan dengan tampilan lampu belakang yang lebih besar dan lebar dari sebelumnya. Tampilan ini dipertegas dengan tambahan sirip hiu di bagian atas membuat All New Innova terlihat macho. Untuk tipe Q, pada pintu 70
belakang juga sudah disematkan Fitur Smart Close Back Door. Toyota juga melakukan perubahan besar pada Innova terbarunya dari sisi desain maupun fitur-fitur yang disematkan. Demikian juga pada dapur pacu, All New Innova makin melenggang di kondisi dan kontur jalan apapun berkat mesin baru, 2GD-FTV berkapasitas 2.400 cc. Dari mesin 2GD-FTV baru dapat menyemburkan tenaga sekitar 177 dk dan torsi 450 Nm di1.400-2.600 rpm. Perubahan ini diharapkan agar Innova tetap menjadi pilihan Multi Purpose Vehicle (MPV) kelas medium bagi masyarakat Indonesia dengan menggusung slogan “The Legend Reborn”. (iit)
NYAMAN BERKENDARA SERASA BERASA DI RUMAH Masuk kabin All New Kijang Innova tipe Q terasa sangat beda, pandangan pertama begitu berkesan All New Innova sebuah fitur drive mode, yaitu sebuah fitur penunjuk pola mengemudi dengan beberapa pilihan pola seperti eco mode, sport mode dan normal. paling rendah adalah tipe G sedangkan untuk tipe menengah tipe V. Dan untuk Fitur drive mode biasanya hanya terdapat pada mobil sedan kelas premium. tipe yang paling tinggi adalah tipe Q dan seperti biasa toyota telah menyediakan Melirik fitur lainnya yakni fitur tilt and telescopic steering pada bagian kemu- dua model mesin yaitu mesin diesel dan mesin gasoline yang masing masing di, fitur ini memudahkan pengemudi untuk memindah setir pada posisi yang di- memiliki harga yang berbeda. inginkan. Fitur ini sudah diadaptasi oleh mobil-mobil mewah saat ini. Dari sisi dimensi All New Kijang Innova juga mengalami perubahan dengan Sementara untuk kenyamanan selama berkendara fitur hiburan All New In- memiliki panjang, lebar dan tinggi yang berbeda dengan model lama. nova sudah dilengkapi dengan Layar sentuh 7 inch yang lengkap fitur – fitur hiAll New Innova memiliki dimensi panjang 4.735 mm, lebar 1.830 mm dan buran audio video, usb connectivity, smartphone tinggi 1.795 mm. Untuk jarak sumbu 2.750 mm, connectivity serta Toyota Movie. jarak pijak depan 1.540 mm dan jarak pijak beMasuk kabin All New Kijang Innova tipe Q terasa Tentu saja fitur-fitur keamanan standar lainnlakang 1.540 mm. ya seperti light and key warning, ISOFIX, ABS, SRS sangat beda, pandangan pertama begitu berkesan All Yang terbaru lagi pada All New Innova adaNew Innova sebuah fitur drive mode, yaitu sebuah Airbag, EBD dan VSC+HAC sudah diaplikasikan lah interior (Blue Illunination) New Kijang Innova fitur penunjuk pola mengemudi dengan beberapa pada All New Innova 2016. tipe Q dan V. Kijang Innova Tipe Q memiliki fitur All New Innova dilengkapi dengan desain dash- pilihan pola seperti eco mode, sport mode, dan normal. terbaru dengan unsur kemewahan yaitu Blue Ilboard yang benar-benar baru. Pada tipe Q, dashlumination, fitur ini memberikan pengalaman board Innova 2016 dipercantik dengan kombinasi selama berkendara semewah pada saat berada warna hitam dan kayu yang membuat All New Innova terlihat mewah dan elegan di rumah. dari dalam. Tipe Q juga dilengkapi dengan fitur Follow me home dimana fitur ini berDemikian juga desain atap All New Innova 2016 dengan tambahan lampu fungsi untuk memberikan pencahayaan pada saat masuk ke rumah dimana lamLED biru serta desain AC penumpang yang elegan tidak membuat anda bosan pu akan menyala sekitar 30 detik setelah mesin dimatikan. berada di dalam kabin penumpang. Satu lagi fitur terbaru yang terdapat pada All New Kijang Innova tipe Q adaPada generasi terbaru Kijang Innova tersedia dengan 3 tipe, untuk tipe yang lah adanya Seat Back Table yang berfungsi untuk menempatkan barang bawaan seperti buku, Tablet dan handphone juga dapat digunakan untuk meletakkan botol minuman. Dari pilihan warna All New Kijang Innova mempertahankan empat warna baru yaitu putih (super white), Silver metalic, Drak grey mica metallic dan atitude black, juga menambah dua baru yaitu Avant grade bronze dan Alumina jade. (iit)
17
P A N T A I
K L A Y A R
Tanjakan Ciluk Ba Tak Terlupa Jalur selatan Jawa Timur Keindahan panorama alam di Jawa Timur baik pegunungan maupun pantai tak ada habisnya dieksploitasi. Sepanjang pantai mulai dari Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, hingga Malang menyimpan keindahan yang unik. Di setiap lekuk pantai selalu ada yang membuat berdecak kagum. Deretan pantainya membentang eksotik dengan hamparan pasir putih dipadu bebatuan alami.
72
S
Dari kejauhan panorama Pantai Klayar sudah terlihat. Untuk menuju bibir pantai, kendaraan roda empat harus diparkir agak jauh di atas. Itu membuat wisatawan bebas menikmati pantai. Ombak yang bergulung dan menghantam karang serta melandai di pasir putih sudah terlihat dari area parker. Sambutan pertama itu selalu sanggup membuat wisatawan bergegas menuju ke pantai. Jika malas berjalan kaki, tersedia ojek. “Ojek Rp 5.000 saja langsung ke pantai,� sapa tukang ojek ramah. Kalau pakai ojek siapkan saja uang Rp 5000. Akan tetapi, jika ingin menikmati paket lengkap wisata pantai, sebaiknya berjalan saja hingga bibir pantai. Dengan berjalan, ada banyak kesempatan mengabadikan momen istimewa. Dari dekat, gulungan ombak, dentuman air yang menghantam karang, hingga air yang mendesis saat mencapai pasir menjadi musik alami yang tidak pernah seragam. Dari kejauhan juga terlihat karang mirip Sphinx, karang bolong, serta seruling laut, dan air mancur alami yang muncul hingga setinggi 10 meter membuat Klayar direkomendasikan untuk pecinta pantai. Di dekat karang mirip Sphinx ada view indah untuk lokasi pemotretan.
alah satu destinasi pantai di Pacitan yang saat ini banyak dicari wisatawan adalah Pantai Klayar. Terletak di Dusun Kendal, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Pantai Klayar memiliki ombak besar dengan hamparan pasir putih yang khas pantai di wilayah selatan. Berapa kali pun berkunjung, selalu ada cerita baru yang siap diabadikan. Pantai Klayar terletak sekitar 45 km sebelah barat pusat kota Pacitan. Pantai itu dapat dicapai dengan sepeda motor atau mobil pribadi. Ada point plus ketika mencapai Klayar. Medannya menyulut adrenalin. Jalan yang sempit, kelokan tajam, dan rute naik turun yang ekstrem serta beberapa ruas jalan mulai rusak membutuhkan konsentrasi ekstra saat berkendara di rute itu. Warga setempat menyebutnya dengan Tanjakan Ciluk Ba. Disebut demikian karena setelah tanjakan yang tinggi langsung disambut jalan menurun tajam. Namun, justru rute itu yang membuat siapa saja akan berdecak kagum dan mensyukuri keindahan alam Pacitan, karena selama perjalanan suguhan pemandangan bukit dan lembah hijau tiada henti menemani perjalanan dari pusat kota hingga ke Pantai Klayar.
73
Dari pusat kota Pacitan menuju Klayar dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil selama kurang lebih 2,5 jam perjalanan. Karena jalanan sempit dan berkelok, angkutan umum terutama bus pariwisata akan berhenti di wisata Gua Tabuhan. Selanjutnya silakan berganti dengan kendaraan sewa model pikup menuju lokasi pantai. Sudah seharusnya pengunjung mematuhi aturan di sekitar pantai. Wilayah Klayar masuk zona pantai selatan yang dikenal memiliki gulungan ombak besar tidak beraturan dan sangat berbahaya. Wisatawan wajib mematuhi rambu-rambu yang sudah terpasang di sepanjang titik rawan pantai, baik dalam bentuk bendera merah maupun tulisan yang terpampang seperti larangan mandi dan sejenisnya. Begitu pula di area seruling samudera. Wisatawan dilarang keras memasuki area seruling samudera tanpa pengawalan dari penjaga. Nah, untuk menikmati panorama keindahan pantai ini, pengunjung dikenai tiket masuk Rp 5.000. Murah, kan? wiwit purwanto/iit
Terpaan ombak yang menembus karang bolong menimbulkan air mancur yang meliuk-liuk. Tingginga 5–10 meter bergantung pada kekuatan ombak yang datang. Air yang menyerobot masuk ke dalam karang menimbulkan suara nyaring mirip suling. Warga menyebutnya seruling samudera. Taklukkan Jalur Ada beberapa rute mencapai Klayar. Dari Surabaya, wisatawan bisa melalui jalur Jombang-Kertosono-Nganjuk-Caruban-Madiun-Ponorogo-Pacitan, Pantai Klayar. Jarak tempuh melalui rute ini sekitar 7 jam perjalanan. Bila dari arah Jawa Tengah secara umum rute yang direkomendasikan adalah rute dari Wonosari, Yogyakarta. Jalurnya lewat Piyungan-Pathuk-Wonosari-Pracimantoro-Giribelah-Punung-Pantai Klayar. Jarak tempuh melalui rute ini sekitar 3,5 jam perjalanan. Bila dari Solo, ikuti jalur Ponjong-Pracimantoro-Giribelah-Punung-Pantai Klayar dengan waktu tempuh sekitar 4 jam perjalanan. Jalurnya sama-sama menarik.
74
CORDES SUR CIEL NAN MENAWAN
Desa yang terawat baik di puncak bukit di selatan Prancis ini berada di departemen Tarn, wilayah Midi-Pyrénées. Terpilih sebagai Desa Paling Menawan di Prancis pada 2014, Cordes sur Ciel saat ini menjadi salah satu tempat wisata terbesar di Midi-Pyrénées. Berkunjung ke Cordes sur Ciel di awal atau akhir musim, Anda mungkin beruntung untuk melihat, mengapa tempat ini bernama demikian (terjemahan harafiah Cordes sur Ciel: tali di atas awan, red.). Awan bergantung rendah dan kabut sering menyelimuti sekeliling lembah, membuat Cordes tampak di atas kabut dan seperti mengambang di langit. SEJARAH SINGKAT CORDES SUR CIEL
Cordes sur Ciel terletak di persimpangan perkebunan anggur Gaillac AOC dan hutan besar Grésigne yang memiliki luas 4.000 hektar. Ia juga berada di tengah-tengah area historis yang kaya peninggalan sejarah lainnya, seperti desa abad pertengahan Puycelsi, Castelnau-de-Montmiral, Penne, maupun Bruniquel di Aveyron. Cordes sur Ciel adalah salah satu kota tertua dengan dinding berkeliling di Midi-Pyrénées, yang menandai kesejahteraan dearah tersebut pada Abad Pertengahan. Cordes didirikan tahun 1222 oleh Raimond VII, bangsawan asal Toulouse. Ia berharap kota baru tersebut kuat melawan pasukan yang datang dari arah utara, untuk menyerang para pemeluk Cathar, bagian dari gerakan agama Kristen yang tersebar di wilayah Eropa pada abad ke-11, terutama di teritori Languedoc selama abad ke – 12 dan 13. Cordes menjadi salah satu kota yang dikunjungi para peziarah yang menuju Santiago de Compostela. Peziarah melepas penat di sini semalam atau lebih, di jalur antara Conques dan Toulouse. Kulit kerang, simbol St. James (Santo Yakobus), dapat dilihat di rumah-rumah di Cordes. Sayangnya, dinding pertahanan tidak dapat melindungi dari pandemi Maut Hitam (Black Death), yang melanda Cordes untuk pertamakalinya pada musim semi tahun 1348 dan melenyapkan sekitar seperempat penduduknya. Perang Seratus Tahun (1337-1453) antara Prancis dan Inggris turut menyebabkan penderitaan, ketika pasukan Inggris mendekati sekeliling bukitnya. Prancis secara keseluruhan melemah akibat konflik tersebut, tidak terkecuali Cordes. Cordes secara berangsur pulih dan pada pertengahan kedua abad ke-15, saat berlimpah keberuntungan dengan datangnya industri tanaman pewarna, pastel. Tahun 1870, Cordes memperoleh kesejahteraan dengan hadirnya bordir mekanik dan, pada puncaknya, sebanyak 300 mesin tenun beroperasi di sana. Cordes secara resmi dikenal sebagai Cordes sur Ciel pada tahun 1993. Nama barunya menggambarkan fenomena musiman, ketika kabut musim semi dan musim gugur mengelilingi kaki Puech de Mordagne, menjadikan desa ini terlihat melayang di atas awan – Cordes in the Sky.
MENGUNJUNGI CORDES SUR CIEL
Cordes merupakan bastide (kota abad pertengahan) nan luas dan secara menakjubkan terawat dengan baik, dengan belasan jalan-jalan kecil untuk dijelajahi. Arsitektur menakjubkan berpadu dengan letaknya di puncak bukit dikelilingi pedesaan Midi-Pyrenees nan rupawan, menjadikannya kota peninggalan abad pertengahan Prancis yang mempesona. Hanya dengan berjalan-jalan menikmati bangunan-bangunan historis dan pemandangan sekitarnya, merupakan kunjungan yang teramat menyenangkan. Namun tetap saja amat menarik mengamati ciri khas pada masing-masing bangunan. Bangunan-bangunan Gothic paling indah dan terawat di antaranya: • La Maison Prunet (akhir abad ke-13). Salah satu bangunan tertua, memiliki jendela melengkung khas gothic. • La Maison du Grand Fauconnier (abad ke 14). Bangunan terbuat dari batu pasir. • La Maison du Grand Veneur (abad ke 14). Bangunan gothic tertinggi yang memiliki 4 lantai. Pada lantai 2 terdapat pahatan batu indah menampilkan adegan berburu. • La Maison du Grand Ecuyer (abad ke 14). Bangunan dengan pahatan pada bagian fasad, termasuk gambar perempuan sedang memakan apel. Cordes sur Ciel memiliki sejumlah museum yang didedikasikan terhadap berbagai aspek sejarah dan aktivitas modern tempat ini, juga memiliki taman ornamental Jardin des Paradis (Taman Nirwana). Banyak pilihan untuk Anda, beberapa di antaranya : Museum Seni Modern dan Kontemporer yang juga menjadi tempat pameran karya bordir; Museum Seni dan Sejarah Charles-Portal, khusus menampilkan sejarah Cordes melintasi beragai era; Historama, dengan lebih 80 model patung lilin yang memperlihatkan kehidupan kelas menengah di abad pertengahan; dan bagi Anda penyuka manis, singgah di Museum Art du Sucre sayang jika dilewatkan.
FESTIVAL – FESTIVAL DI CORDES SUR CIEL
Terdapat banyak festival digelar sepanjang musim, yang beberapa di antara dirayakan di seluruh penjuru desa. Salah satu yang menarik untuk keluarga adalah Festival Abad Pertengahan Grand Fauconnier, yang mengundang para pengunjung untuk bergabung dalam keceriaan festival, dengan berpakaian ala abad pertengahan, lalu menikmati pertunjukan teater jalanan, demontrasi kerajinan abad pertengahan dan menyaksikan burung-burung setempat memangsa buruan. Bagi pecinta musik, Festival Musik Klasik selama musim panas sepatutnya dihadiri. Bermacam-macam konser dihelat di desa dengan pemandangan elok ini. Anak-anak biasanya menyukai Turnamen Jousting (adu tombak berkuda abad pertengahan, red.), dan menyemangati pemain favorit masing-masing. (adv)
MADU YANG INI
LEBIH CEPAT
DISERAP TUBUH
KETIMBANG YANG LAIN
Advertise with
Us
Semua madu berasa manis? Ya, karena ia mengandung karbohidrat yang tinggi, terutama gula. Tapi, karbohidrat madu mudah dikonversi menjadi glukosa, bahkan oleh perut yang paling sensitif. Kandungan glukosa dan fruktosanya sekitar 70%. Sedangkan sukrosanya kurang dari 2%. Jadi, madu dapat digunakan sebagai pemanis yang aman, untuk menggantikan gula. Untuk energi, madu juga bagus karena mengandung 65 kalori per sendok makan. Sedangkan satu sendok makan gula hanya memberikan 15 kalori. Jika dikonsumsi dengan air hangat, madu dapat membantu pencernaan lemak yang tersimpan dalam tubuh.
MADU mengandung berbagai vitamin dan mineral. Sedangkan vitamin dan mineral dalam gula pasir boleh dikatakan tak ada. Oleh karena itu, madu memiliki banyak manfaat. Misalnya untuk membantu peningkatan daya tahan, kesuburan, dan keperkasaan, serta pengurang stres, penyembuh luka, pembentuk sel baru, pereda pilek, sinusitis, demam panas, batuk, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Madu juga mengandung antibiotik. Hal ini dibuktikan seorang peneliti bernama Peter C. Molan, 1992, dari Departement of Biological Sciences, University of
Waikoto, Selandia Baru. Menurutnya, madu mengandung zat antibio-
tik yang aktif melawan serangan berbagai kuman patogen penyebab penyakit. Penelitian lain menyatakan, madu mengandung lebih dari 180 zat, dan banyak yang bersifat antioksidan, yang berperan untuk membantu mencegah penyakit degeneratif serta pencegah penuaan dini. Konon, ratu Mesir yang terkenal dengan kecantikannya, Cleopatra, menggunakan madu untuk merawat
kesehatan dan kecantikan. Di Jepang, masyarakatnya membiasakan diri minum madu tiap malam agar bisa bangun tidur dengan bugar. Itulah beberapa manfaat dari madu. Namun, madu yang kami jelaskan di atas hanya madu biasa, alias madu manis. Kali ini, yang kami tawarkan kepada Anda adalah madu khusus, yang manfaatnya jauh lebih tinggi, yaitu madu hitam, kental, pahit. Mereknya? Madu Bima 99. Jangan salah: Madu Bima 99. Salah seorang konsumen, pria 40 tahun yang berasal dari Jakarta, pernah berkata bahwa ia menderita
diabetes karena merupakan keturunan penderita diabetes. Jika diabetesnya sedang kambuh, penglihatannya akan langsung buram. Dan cara yang ia lakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi madu hitam kental pahit. “Karena reaksinya memang sangat cepat,� ujarnya. Kini, Madu Bima 99 telah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet-outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi situs website dan media sosial kami di @madubima99, www.madubima.com, dan www.facebook.com/ Madu Bima 99. (*)
ADVERTISING SALES: Yohanna T. Christiana 0822 2655 8518 Safa Lovita Khalida 0822 2683 9303
Kami menantikan komentar, saran, dan kritik Anda. Silakan kirimkan ke: Redaksi Harian SURYA ADDRESS: Jl. Rungkut Industri III No. 68 & 70, Surabaya PHONE: 031 - 841 9000 Fax: 031 - 847 0000 Email: jatimtravelguide@gmail.com
www.madubima.com
www.facebook.com/Madu Bima 99 INFO LENGKAP HUBUNGI: 081319188095
DISTRIBUTOR JAWA TIMUR: 0811321002, 08785596017 Surabaya: 081216168720, 0817595165, 082139755667, 085102544757 | Sidoarjo: 082319111987 | Gresik: 085215763795 | Lamongan: 081230766649 | Tuban: 085730206108 | Pasuruan: 081252156699 | Mojokerto: 081232496391, 085852539605 | Bojonegoro: 081330139104 | Jombang: 085706508579, 081232496391 | Kertosono: 085645672256 | Nganjuk: 085237012935 | Madiun: 085237015265, 082231157632 | Ponorogo: 081336744556, 085235039595 | Magetan: 081381180740, 082330292956 | Ngawi: 081803340198 | Kediri: 0821321157632, 085853327799 | Pare: 082131593999 | Blitar: 081330170100 | Tulungagung: 081231519605 | Trenggalek: 0856655710390 | Malang Kota: 081239686453, 081261664431, 081371469586 | Malang Kab: 081233274700, 082232871540, 081805040307 | Probolinggo: 085232302824 | Jember: 085102798372, 081330105700 | Bondowoso: 082335528658 | Lumajang: 085334968429 | Banyuwangi: 085746855432 | Madura: 085258781559, 087751122789 | Bangkalan: 08573299141, 082337399816