Back to
Heritage EDITORIAL BOARD: Farhan Effendy Adi Sasono Endah Imawati Hariyanto Dodo Hawe REPORTERS: Faiq Nuraini Benni Indo Faisol Sugiharto Erfan Hazransyah PHOTOGRAPHER: Hayu Yudha Prabowo Erfan Hazransyah Dodo Hawe DESIGN & ARTWORK: Oscar Nugroho Edy Minto Prasaro DISTRIBUTION CHANNELS: Wahyu Nofiantoro PUBLISHER: PT. Antar Surya Media CHIEF EXECUTIVE OFFICER: Herman Darmo GENERAL MANAGER: FX Agus Nugroho
Berbagai macam “busana batik” masih terus dijual dan laris di pasaran, dengan harga yang kian hari kian murah. Namun mengapa banyak pihak yang menyebut batik justru mengalami kemerosotan penjualan? Apakah sesungguhnya pengertian batik itu? Batik yang termasuk dalam 10 warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sesungguhnya berasal dari istilah Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti membuat titik. Jadi sesungguhnya batik itu merupakan seni melukis yang dilakukan di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias di atas kain tersebut. Hal ini menandaskan bahwa batik merupakan sebuah metode, dan bukannya motif atau corak. Jadi, “busana bercorak batik” yang dihasilkan melalui proses printing yang banyak dijual dengan harga murah di pertokoan / mal saat ini, masih bisakah disebut sebagai batik? Tentunya hal itu sudah sangat salah kaprah! Justru akibat dari penjualan massal “busana bercorak batik” printing itulah yang membuat penjualan batik tulis dan cap terus mengalami kemerosotan sejak 2012. Hal itu pun turut dialami oleh para pengrajin batik Jawa Timur di antaranya di Madura, Tulungagung, Bojonegoro, Sidoarjo, Jember, dan Banyuwangi. Oleh karena itu, yang harus kita lestarikan bukanlah “busana bercorak batik”, melainkan metode pembuatan batik berupa tulis dan cap. Salah satu batik Jawa Timur yang paling dikenal karena keunikannya adalah batik Tanjung Bumi, di Kabupaten Bangkalan, Madura, yang juga dikenal dengan istilah “Batik Gentongan”, dengan warna merah-kecoklatannya yang khas. Batik Gentongan merupakan salah satu batik termahal di Jawa Timur, sehingga berdasarkan kekhasan dan kelangkaannya itu, ia layak untuk dijadikan koleksi yang berharga bagi para kolektor batik, maupun kolektor barang seni pada umumnya, yang banyak mengoleksi benda-benda peninggalan (heritage) berupa batik kuno. Selain batik, yang juga digemari dari Pulau Madura adalah kulinernya, khususnya bebek. Dan kuliner bebek yang tengah booming saat ini di Madura salah satunya adalah Bebek Songkem, yang menunya dinobatkan sebagai Juara 1 Festival Kuliner se-Madura. Selain Bebek Songkem, ada pula Bebek Sinjay, Ole Olang, Tera’ Bulan, dan Ayam Geprek, yang bisa menjadi jujugan saat perut ke-roncongan ketika berkunjung ke Pulau Garam. Selanjutnya, bagi para traveler, kami juga menghadirkan panorama wisata Pantai Tiga Warna di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang menghadirkan suasana pantai yang sejuk, bersih, alami, dan unik dengan tiga warna air lautnya. Pantai yang hanya dibatasi 100 orang pengunjung ini juga memiliki pemandangan bawah laut yang eksotis, dengan aneka terumbu karang yang berwarna-warni. Akhir kata, selamat menikmati edisi pertama majalah Jatim Travel Guide. Semoga materi yang kami sampaikan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. (osc)
VICE GENERAL MANAGER: M. Taufiq Zuhdi ADVERTISING MANAGER: Margaretha Sandra M. MARKETING PROMOTION: Yohanna T. Christiana PHOTO COVER BY: Dodo Hawe 2
JATIM TRAVEL GUIDE
7
BY TRBUN NEWS
Content PUBLISHED BY:
ADVERTISING SALES: Yohanna T. Christiana 0822 2655 8518 Oscar Nugroho 0822 3355 0860 Ahmad Wahyudi 0813 3424 2443 Safa Lovita Khalida 0822 2683 9303
Kami menantikan komentar, saran, dan kritik Anda. Silakan kirimkan ke: Redaksi Harian SURYA ADDRESS: Jl. Rungkut Industri III No. 68 & 70, Surabaya PHONE: 031 - 841 9000 Fax: 031 - 847 0000 Email: redaksi@surya.co.id
TRANSLATED BY:
PERCETAKAN: PT. Antar Surya Jaya
20 WHAT’S ON
Gelinjang Batik Gentongan Mengenal lebih dalam pesona batik gentongan yang telah melegenda sejak zaman dahulu, serta pengembangannya di zaman modern melalui sektor UMKM-nya.
4
Content
Content Edisi I 2016
36
Bebek Songkem Pak Salim Looks Menu Bebek Juara 1 Festival Kuliner se-Madura
40
Air Terjun Coban Sewu Traveler Air terjun di Kabupaten Malang yang disebut-sebut sebagai Niagaranya Indoensia
51
Pantai Tiga Warna: Hanya untuk 100 Pengunjung
Also in this edition
Traveler
4 Content 10
Amazing Images
14
Travel Events
64
Hospital Directory
67
Emergency Directory
Warna air lautnya memang berbeda, yaitu biru tua, biru muda, dan putih bening pada bagian bibir pantai...
5
Impikan Infrastruktur dan Akses yang Mudah Saifullah Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Timur
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, memimpikan kemudahan akses ke setiap destinasi wisata di Jatim. Orang yang datang ke tempat-tempat wisata harus dibuat terkesan dan tidak kapok untuk kembali bersama teman serta keluarganya. “Akses yang mudah, infrastuktur yang memadai di tempat wisata adalah impian saya. Saya juga memimpikan semua destinasi wisata di Jatim menjadi tempat paling menyenangkan bagi semua pengunjung. Jangan sampai ada wisatawan pulang dengan keluhan-keluhan,” ucap Gus Ipul, kepada Jatim Travel Guide, Kamis (14/4). Saat ini, Gus Ipul mengaku akan terus mengarahkan seluruh pembangunan untuk melihat dan memperhatikan sektor pariwisata. Menurutnya, harus ada keinginan yang kuat dari setiap daerah (kabupaten/kota) di Jatim untuk tidak sekadar melirik sektor ini. Pariwisata harus menjadi industri tersendiri. Apalagi, lanjutnya, di Jatim ada ratusan lebih destinasi wisata yang luar biasa panorama dan daya tariknya. Sedikitnya, 20 di antaranya sudah sangat dikenal masyarakat. Mulai dari wisata alam sampai wisata buatan di Jatim kini menjadi jujugan wisatawan. Membentang mulai dari Malang, Madura, hingga Banyuwangi. Dalam catatan Dinas Paiwisata Jatim, setiap tahunnya ada 48 juta wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi Jatim. “Masa depan kita ada di sektor pariwisata. Dan pariwisata itu menghidupi banyak orang,” tambah Gus Ipul. Dari semua destinasi wisata di Jatim, sebagian besar adalah wisata alam. Selain itu wisata buatan di Jatim juga makin bergairah. Destinasi pantai, air terjun, kawah, hingga gunung kini makin ngetren jadi jujugan wisatawan. Ada Pantai Plengkung Banyuwangi, Sendang Biru Malang, Gunung Bromo dengan Suku Tenggernya, Kawah Ijen, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga wisata religi. Menurut Gus Ipul, pariwisatalah yang mampu menghidupkan masyarakat. Ada multiefek ekonomi di setiap lokasi wisata. Ekonomi warga terus berdenyut dan bergerak. Karena wisatawan datang pasti perlu makan dan menginap, serta membelanjakan uangnya Kuliner adalah sisi lain yang mengikuti denyut pariwisata. Bahkan kuliner berkembang menjadi destinasi tersendiri, sehingga makin banyak kuliner di Jatim yang memanjakan lidah para pengunjung. “Namun sekali lagi, tantangan kami adalah bagaimana destinasi wisata itu didukung oleh infrastruktur yang memadai,” tambah pria asal Pasuruan ini.
Saya memimpikan semua destinasi wisata di Jawa Timur menjadi tempat paling menyenangkan bagi semua pengunjung.
Gus Ipul bersama istri, Fatma Saifullah Yusuf di Kawah Ijen.
Banyuwangi Jadi Jujugan
Menurut Gus Ipul, pariwisata di Jatim telah berkembang luar biasa. Salah satunya adalah daerah Banyuwangi. Setiap akhir pekan, ratusan ribu orang datang ke daerah ini. Bahkan wisatawan asing kini juga makin banyak yang ke Banyuwangi. Padahal, dulu Banyuwangi hanya dilewati wisatawan yang hendak ke Bali. Tapi sekarang, Banyuwangi menjadi jujugan. Karena itu, lanjut Gus Ipul, daerah lain harus didorong berkreasi yang sama. Dengan dukung-an industri kreatif, semua akan bisa berkambang. Destinasi yang mampu mendatangkan orang harus ditunjang dengan infrastruktur yang mamadai dan dukungan masyarakat yang baik. “Masyarakat harus diedukasi dan dibudayakan. Masyarakat harus kita ajak tersenyum saat menyambut wisatawan. Saat ini Jatim berpacu dengan waktu. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah momentum untuk menjual Jatim ke dunia internasional,” kata Gus Ipul. Gus Ipul mengaku, saat mengajak keluarga-nya ke Kawah Ijen Banyuwangi, mereka sangat terkesan dengan munculnya blue fire di lokasi tersebut. Cahaya biru alam yang begitu memesona sampai banyak bule tidur di kawah tersebut.
Wisata Kawah Ijen dan Blue Fire di Banyuwangi. “Memang untuk sampai ke situ harus mendaki. Tetapi perjuangan menuju ke Kawah Ijen, semua terbayar tuntas dengan adanya blue fire. “Saya sempat heran, kok banyak bule bersemangat naik
7
ke kawah. Nyaris saya kalah sama mereka. Padahal banyak bule yang sudah tua. Tapi saya melihat semangat mereka ke Kawah Ijen luar biasa,” ucap Gus Ipul. (fai)
My StreetFire My Adventure
Banyuwangi – Populasi Honda CB150R Streetfire di Jawa Timur terus meningkat seiring melonjaknya angka penjualan. Untuk mengakomodir kebutuhan para pemilik Honda CB150R StreetFire di Jawa Timur yang menginginkan adanya sebuah event gathering seluruh pemilik Honda CB150R StreetFire, PT Mitra Pinasthika Mulia, main dealer sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT menggelar acara My StreetFire, My Adventure diPulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timurpada tanggal 26 – 27 Maret 2016.
Foto dan teks: Corporate Communication PT. Mitra Pinasthika Mulia
Kegiatan ini diikuti oleh 900 HondaCB150R StreetFire owner yang terdaftar dalam CB150R Community Jawa Timur. Sebanyak 300 anggota CB150R StreetFire dariwilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo mengambilstart di kantor pusat MPM Honda,jalan Simpang Dukuh 42-44, Surabaya. Sementara 200 anggota CB150R StreetFire dari wilayah barat Jawa Timur mengambil start di GOR Ken Arok, Malang.Dan 400 anggota CB150R StreetFire dari wilayah selatan, langsung menuju ke Pulau Merah. Perjalanan menuju Pulau Merah, Banyuwangi melewatirute Bangil – Pasuruan – Probolinggo. Di Probolinggo, rombongan berhenti sejenak di Warung Pak Sholeh Rest Area Tonggas yang ditunjuk jadi lokasi check point pertama. Di lokasi ini seluruh anggota CB150R Streetfire dari wilayah timur dan barat akan berkumpul untuk kemudian melanjutkan perjalanan bersama–sama menuju Pulau Merah, Banyuwangi. Sebelum puncak acaragathering komunitas di Pulau Merah dimulai, acara diawali dengan CB150R StreetFire City Rally, seluruh peserta dari daerah masing-masing berbondong-bondong menuju ke Pulau Merah. Setelah berkumpul di lokasi finish, akan disambut dengan tarian khasdaerah, Gandrung Banyuwangi. Sepanjang acara, peserta akan dihibur dengan atraksi DJ Performance dan OM ONENADA. Ada juga sexy dancer dan music reagee, yang menghangatkan acara di puncak acara api unggun sembari melakukan pelepasan lampion dan menikmati pesta jagung bakar. Keesokan hari (27/3), di pagi hari para peserta diajak bersenam sehat dilanjutkan dengan kegiatan CBR Peduli Pulau Merah, sebagai aksi CSR. Selain bersih-bersih kawasan pantaiPulau Merah, para peserta juga membagikan 40 tong sampah dan signage (papan petunjuk arah).Puncak penutupan acara dilakukan dengan penyerahan cinderamata dan pin. (adv)
Amazing Images
Amazing Images
pemerintah kota surabaya
SURABAYA HOSPITAL EXPO
MAJAPAHIT TRAVEL FAIR 14 - 17 April 2016 Grand City Convex, Surabaya Travel Fair terbesar di Indonesia Timur ini telah menginjak usianya yang ke-17. Para pelaku bisnis pariwisata dan usaha kecil menengah berkesempatan mempresentasikan produk dan jasa mereka dalam perhelatan tahunan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur tersebut. Selain menampilkan berbagai bisnis pariwisata dan UMKM, juga akan ditampilan berbagai pentas kesenian, kuliner tradisional, dan fashion show busana tradisional.
Travel Events Bulan April - Juni 2016 menjadi momen yang penuh dengan agenda event yang berkaitan dengan kesehatan, budaya, dan belanja.
Event Surabaya Hospital Expo ini mengumpulkan para penyedia alat kesehatan se-Jawa Timur untuk menampilkan produknya. Tentunya disertai dengan diskon khusus selama pameran. Pada event ini juga diadakan berbagai seminar kesehatan yang diikuti oleh para pemilik Rumah Sakit, direktur Rumah Sakit, dokter, dokter gigi, perawat, paramedis, akademisi dan pemerhati Rumah Sakit, dan pengelola layanan kesehatan lainnya.
SURABAYA HEALTH SEASON
14 - 17 April 2016 Grand City Convex, Surabaya
Surabaya Health Season merupakan bulan diskon bagi layanan jasa kesehatan di Surabaya. Banyak Rumah Sakit baik swasta maupun milik pemerintah yang berpartisipasi. Tak Ketinggalan klinik-klinik dan laboratorium juga ikut meramaikan, Semua memberikan harga khusus selama berlangsungnya Surabaya Health Season.
pemerintah kota surabaya
Menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-723 tahun, selama bulan Mei, pusat-pusat pembelanjaan di Surabaya menawarkan potongan harga sampai dengan 70%. Jangan lewatkan kesempatan ini!
pemerintah kota surabaya
19 - 21 April 2016 Grand City Convex, Surabaya
14
Travel Events pemerintah kota banyuwangi
OSENG CULTURE FESTIVAL
15 Mei 2016 Tugu Pahlawan - Balai Kota, Surabaya
6 - 8 Mei 2016 Desa Banjar Kecamatan Licin, Banyuwangi Sebuah event yang berasal dari masyarakat Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, yang memperkenalkan identitas seni dan budaya masyarakat Banyuwangi. Seni dan budaya yang masih dipelajari secara lintas generasi, berdasarkan kecintaan pada tradisi, bukan karena uang, seni dan budaya yang dibesarkan di desa-desa dan di kampung-kampung, oleh mereka yang mewarisi dan menjaga keberlangsungan seni budaya agar tidak putus dan punah.
LATE NIGHT SHOPPING 13 - 14 Mei 2016 Tunjungan Plaza, Surabaya
PARADE BUNGA DAN BUDAYA
Untuk lebih memeriahkan lagi bulan belanja di Surabaya, Tunju-ngan Plaza memberikan diskon lebih besar lagi dalam acara Late Night Shopping. Acara ini diadakan hanya 2 hari saja, dan sesuai dengan namanya, hanya untuk belanja pada malam hari mulai pukul 22.00. Jangan lewatkan kesempatan untuk berbelanja barang impian anda!
Mengawali perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-723 tahun, dihelat sebuah atraksi dalam balutan seni budaya dan rangkaian bunga sepanjang jalan protokol dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota. Acara ini diikuti oleh berbagai kecamatan dan organisasi masyarakat dari seluruh penjuru Kota Surabaya yang menampilkan kekhasannya masing-masing dalam bentuk barisan maupun mobil parade. Acara ini senantiasa mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
PASAR MALAM TJAP TOENDJOENGAN Mei 2016 Food Festival East Coast Center, Surabaya Pasar Malam Tjap Toenjoengan menghadirkan berbagai makanan khas Nusantara dengan nuansa Suroboyo tempo doeloe lengkap dengan gubug, bangku, serta dekor unik pasar malam. Selain itu terdapat pula berbagai macam acara dan hiburan tradisional seperti ludruk, keroncong, berbagai tarian, dan campur sari.
pemerintah kota surabaya
pemerintah kota surabaya
pemerintah kota banyuwangi
International Tour de Banyuwangi Ijen 2016 11 - 14 Mei 2016 Gunung Ijen, Banyuwangi ITdBI adalah ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin Union Cycliste Internationale (UCI) yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2012. Sebagai ajang sport tourism, ITdBI diyakini bisa semakin meningkatkan pemahaman publik nasional dan internasional tentang kekayaan wisata alam dan budaya Banyuwangi.
15
FRANCE SPRING FESTIVAL Mei 2016 Berbagai tempat di Surabaya France Spring Festival hadir di Surabaya setiap tahun. Festival yang menghadirkan seni budaya negara Prancis ini diadakan di berbagai tempat di Surabaya di bulan Mei. Sungguh dapat menambah pengetahuan kita akan budaya mancanegara.
FESTIVAL KALIMAS SURABAYA Mei 2016 Taman Prestasi, Surabaya Dengan hadirnya Festival Kalimas, sungai yang membelah kota Surabaya ini, yang biasanya sepi di malam hari, sekarang menjadi ramai dengan perahu-perahu yang dihiasi lampu warnawarni. Bukan itu saja, penumpang perahunya juga memakai kostum beraneka ragam budaya.
pemerintah kota surabaya
16
Travel Events
pemerintah kota surabaya
Travel Events
FESTIVAL KULINER KAMPUNG AMPEL
underwater festival
Mei 2016 Kampung Ampel, Surabaya
TRAVEL.KOMPAS
Kampung ampel menghadirkan nuansa Timur Tengah di Surabaya. Begitu juga dengan aroma rempah-rempah khas masakannya. Kampung ini akan lebih ramai lagi di bulan Mei, karena akan hadir Festival Kuliner Kampung Ampel. Selain menikmati kuliner Timur Tengah, pengunjung juga akan dipameri foto-foto Kampung Ampel jaman doeloe.
pemerintah kota surabaya
21 - 22 Mei 2016 Pulau Tabuhan, Pantai Bangsring Banyuwangi Event ini digelar untuk mengangkat potensi bahari yang dimiliki kabupaten yang berjuluk “The Sunrise of Java” tersebutmasyarakat akan diajak untuk menikmati potensi alam bawah laut di Banyuwangi di beberapa titik yang menajdi destinasi baru untuk snorkeling ataupun diving seperti di Pulau Tabuhan, Pantai Bangsring atau Teluk Banyu Biru. Nantinya juga akan adakan lomba foto bawah laut untuk memotret keindahan laut Banyuwangi.
SURABAYA URBAN CULTURE
FESTIVAL CAK & NING SURABAYA
29 Mei 2016 Sepanjang Jalan Tunjungan, Surabaya 14 - 17 April 2016 Grand City Convex, Surabaya Pemilihan Duta Wisata Cak & Ning diikuti oleh perserta yang tidak hanya memiliki kecantikan atau ketampanan saja, tapi juga harus diimbangi dengan pengetahuan dan ketrampilan yang baik. Mereka akan berperan serta dalam meningkatkan ekonomi dan mempromosikan budaya dan wisata yang dimiliki Surabaya di tingkat nasional hingga internasional.
Event tahunan yang diadakan untuk memelihara budaya khas Surabaya. Selain berbagai macam kuliner khas Surabaya, hadir juga permainan-permainan zaman dulu yang saat ini susah untuk ditemui. Tak ketinggalan “parikan” serta tari-tarian tradisional ikut meramaikan acara ini.
pemerintah kota surabaya
pemerintah kota surabaya
18
pemerintah kota surabaya
RAMADHAN VAGANZA FOODTRUCK VAGANZA
Acara kuliner yang disajikan melalui Food Truck ini memang mempunyai keunikan tersendiri. Selain menikmati makanannya, kita juga dapat melihat truk-truk yang asudah dimodifikasi menjadi sebuah kedai makanan. Truk yang digunakannya pun beragam, mulai model kuno sampai truk modern.
19
Ramadhan Vaganza hadir untuk lebih menyemarakkan suasana puasa bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Acara ini menampilkan keindahan ramadhan lewat berbagai event menarik seperti pameran, bazaar dan acara-acara kuliner yang diselenggarakan di Grand City Convex. pemerintah kota surabaya
Juni 2016 Food Festival East Coast Center, Surabaya
18 - 26 Juni 2016 Grand City Convex, Surabaya
What’s On
Batik gentongan
Gelinjang Batik Gentongan Tangan ibu paro baya itu bergerak cepat. Dia menyapu permukaan kain yang berwaran hijau tua. Sesekali tangan kanannya menyeka keringat yang membasahi wajah. Dia berdiri, lantas membungkuk. Berulangkali seperti itu. The hands of the middle-age woman were moving fast. She swept the surface of the green cloth in front of her. Sometimes her right reached fo her face, wiping away the dripping sweat. She stood up, and then bent down, repeatedly.
Une femme frotte un large tissu vert de ses deux mains avec application. Elle s’arrête un instant pour essuyer quelques gouttes de sueur qui perlent sur son front puis s’abaisse à plusieurs reprises.
S
uasana cukup nyaman untuk bekerja meski di luar rumah. Rindang dedaunan pohon mangga melindungi dari terik sinar matahari. Hari itu, Sumini harus menyelesaikan dua kain yang penuh malam (proses lorotan), bahan pembuat batik. Malam yang seperti lilin itu menjadi salah satu bahan baku penting membuat batik tulis dan cap. Fungsinya menutupi bagian tertentu agar tidak terkena pewarna. Malam dan pewarna merupakan dua si-
It was nice weather to work outdoors. The big, shady mango tree provided a good hiding place from the blazing sun. That day, Sumini had to finish 2 pieces of cloth covered in wax - one of the materials for making batik. Wax is one of the most important elements in making both handwritten and printed batik. It covers certain parts of the cloth and prevents it from getting unwanted stains from the colorants. Wax and colorants are indeed as different as oil and water.
L’environnement est idéal pour travailler en extérieur. De grandes feuilles de manguier protègent Sumini du soleil. Elle a la journée pour retirer la cire collée sur deux étoffes. La cire, semblable à celle de la bougie, est une ressource essentielle pour la fabrication du Batik, le tissu traditionnel indonésien. Ce dernier peut être fait à la main (Batik tulis) ou bien grâce à un système d’impression (Batik cap). Le Batik est un tissu particulier, coloré par bains successifs, sur lequel une cire chaude est appliquée pour réserver certaines zones à une autre couleur ou pour faire apparaitre un motif spécifique.
20
BATIK GENTONGAN
fat bahan yang saling bertolak belakang sebagaimana minyak dan air. Lilin mengandung minyak sedangkan pewarna mengandung air. Bagian-bagian tertentu yang diberi lilin secara otomatis tidak bisa ditembus oleh pewarna. Tidak ada aturan baku dalam mengatur komposisi saat membuat malam (dari berbagai bahan yang ada). Hampir setiap pembatik punya formula sendi-
What’s On
ri-sendiri. Sumini bekerja di Batik Noval Putra di Desa Paseseh, yang salah satunya, memproduksi Batik Gentongan, legenda batik dari Tanjungbumi, Bangkalan, Madura. Sebagian warga di desa ini membuat batik di rumah-rumah mereka. Tidak terlihat alat canggih. Sumini bekerja dengan perlengkapan sederhana. Untuk menggusur malam yang melekat di kain, hanya menggunakan bambu
Wax contains oil while colorants contain water. When the cloth is covered in wax, it can’t get mixed with the colorants. There are no fixed rules in making wax. Almost every person who makes batik has his/her own wax formula. Sumini works in Batik Noval Putra in the village of Paseseh, which produces Batik Gentongan. Batik Gentongan is the
specialty of Tanjungbumi, Bangkalan, Madura. Many of the residents in this village make batik in their own houses. There are no modern machines. Sumini works with simple tools. To remove the wax from the cloth, she uses a homemade tool; a 50 cm-long bamboo stick, with stove wicks tied to both ends.
Pour colorer le tissu, il est nécessaire de préparer un bain d’eau et de colorants dans lequel, le tissu est plongé, recouvert au préalable de cire mélangée à de l’huile rendant ce tissu imperméable. Il n’existe pas vraiment de composition exacte de ces préparations eau-colorant et cire-huile. Chaque fabricant de batik, appelé Pembatik, possède la sienne. Sumini travaille pour le fabricant Noval Batik Putra, basé dans le village de Paseseh. Cette entreprise est spécialisée dans la production de Batik Gentongan, un batik origi-
naire de l’île de Madura. La plupart des villageois de Paseseh fabriquent le textile dans leur propre maison. Sumini n’utilise aucun outil sophistiqué. Elle travaille exclusivement avec des instruments traditionnels. Pour ôter la cire, elle se sert par exemple d’un morceau de bambou d’une cinquantaine de centimètres auquel est attachée une mèche à chaque extrémité. Un objet confectionné par ses soins.
21
kemudian membentangkannya di jemuran tali. Jemuran itu tertutup kain terpal warna oranye. Kain itu memang pantang terkena pancaran matahari secara langsung. Dia mengambil kain tersisa yang warna dasarnya merah. Mengawali proses sama : meletakan kain di atas tikar yang sudah tergelar di tanah. Dengan ‘senjata kreasinya’, dia membuang malam yang menempel. Cekatan tanpa banyak bicara. Bukan hanya Sumini yang membantu pembuatan Batik Gentongan di Noval Batik Putra. Di belakang rumah, kurang lebih 30 meter dari tempat kerja Sumini, ada perempuan lain, Selama, bertugas membersihkan sisa-sisa malam yang masih menempel di kain. Tempat kerja Selama hanya sebuah bangunan semipermanen. Tidak terlalu tinggi, berukuran 2 meter kali 5 meter, dan beratap genteng. Ada sebuah drum kecil dengan warna hitap pekat dan berisi air mendidih. Suara gejolak air terdengar jelas. Pasti sangat panas. Di belakang perempuan itu berdiri, ada bak kecil dari semenan batu batu memanjang. Warnanya hijau kehitaman. “Di sini, tempat membilas dan membersihkan sisa malam dengan pisau. Biar nggak ada yang menempel,” tutur Selama dalam bahasa Madura. Pemilik Noval Batik Putra, Luluk Atul Maknunah menuturkan proses pembuatan Batik Gentongan terlihat sederhana tapi tidak setiap orang mampu melakukannya. Butuh ketelatenan mencelup dan membilas seperti dilakukan Ibu Selama. Ketelatenan itu mulai jarang ditemukan. Beberapa kali, perempuan 38 tahun ini harus menerima keadaan : silih bergantinya orang yang bertugas mencelup dan membilas. “Ibu Selama itu baru dua tahun ini
FOTO-FOTO: DODO HAWE
Tidak banyak bicara tapi Sumini sesekali melempar senyum kepada Tim Jatim Travel Guide yang mengamatinya bekerja. “Ini buat ngisi waktu, sebelumnya saya kerja 10 tahun, jadi TKW di Saudi Arabia,” tutur ibu berkebaya cokelat ini dalam bahasa Madura, Satu kain, yang kira-kira berukuran 200 cm dengan lebar 100-an cm, selesai. Sumini
Sumini talked very little and sometimes smiled to the Jatim Travel Guide team who were observing her. “This is how I make use of my spare time. I worked as a labor in Saudi Arabia for 10 years before,” she said in Madurese. One piece of 200x1 00 cm cloth was finally done, Sumini laid it out to dry, away from the sunlight. She isn’t the only one helping to make Batik Gentongan
in Noval Batik Putra. Approximately 30 m from Sumini’s workplace is another woman, Selama, whose work is to clean any wax left on the cloth. Selama’s workplace is a small 2x5m semi-permanent building. There’s a small, black barrel filled with boiling water. Behind her is a small container made of stones which is a blackish green color. “Here is the place for rinsing and cleaning the candle residue with a knife so it
does not stick,” said Setama in Madurese. Novat Batik Putra Owner, Luluk Atul Maknunah said the Gentongan Batik-making process looks simple but not everyone can do it. It takes patience when dyeing and rinsing as done by Mrs. Selama. This patience is rarely found. “Mrs. Selama has worked for just two years in my place. Previously, it was done by males but they could not handle it and chose to work in Malaysia,” she said.
Sumini n’utilise aucun outil sophistiqué. Elle travaille exclusivement avec des instruments traditionnels. Pour ôter la cire, elle se sert par exemple d’un morceau de bambou d’une cinquantaine de centimètres auquel est attachée une mèche à chaque extrémité. Un objet confectionné par ses soins. Vêtue d’un kebaya couleur de terre, Sumini travaille silen-
cieusement. Elle adresse parfois un sourire à notre équipe de journalistes qui l’observe. “C’est juste pour passer le temps. Avant j’ai travaillé pendant 10 ans en Arabie Saoudite“ nous dit-elle dans la langue de Madura Un premier tissu d’un mètre sur deux est entièrement nettoyé de sa cire. Sumini étend ensuite le textile sur un fil à linge placé sous une bâche orange afin de le protéger
du soleil. Elle se saisit alors d’une étoffe rouge et répète le même procédé : elle place le tissu sur une natte, puis grâce à son morceau de bambou, commence à ôter, avec adresse, la cire. Sumini n’est pas la seule à travailler pour Noval Batik Putra. Trente mètres derrière sa maison une autre femme nommée Selama s’exécute également.
22
BATIK GENTONGAN
What’s On
kerja di tempat saya. Tadinya laki-laki, tapi tidak kuat dan memilih kerja di Malaysia,” paparnya. Proses produksi tetap harus berjalan. Saat ini, Noval Batik Putra yang masuk generasi ketiga, mampu menghasilkan 100-150 batik per bulan. Tidak semuanya Batik Gentongan dan tidak semua orang bekerja di rumah Luluk, yang berlokasi sangat dekat dengan jalan masuk ke Desa Paseseh, Tanjungbumi. Kurang lebih 50-an warga setempat membantu sesuai dengan keahlian masing-masing. Satu kain dapat dikerjakan oleh banyak tangan. Begitu kain kembali ke rumah, orang lain mengambil dan mengerjakan bagiannya. Setelah selesai, ada beberapa pedagang yang bertugas memasarkan. “Merendam adalah proses paling lama,” ujar Luluk. Luluh hanyalah satu di antara sekian banyak pembatik di Paseseh, yang masih
melestarikan Batik Gentongan. Paseseh termasuk Kecamatan Tanjungbumi, berjarak kurang lebih 50 km dari pusat kota Bangkalan. Batik yang berasal dari desa ini memiliki motif batik tulis pesisir dengan warna–warna tajam seperti warna merah. Gentong batu sudah digunakan warga untuk membantu proses pewarnaan batik sejak abad 17. Pembatik merendam kain (mori putih) ke sebuah gentong yang didalamnya berisi air bercampur minyak dempel dan abu sisa pembakaran kayu dari tungku. Proses perendaman bisa satu hingga dua minggu. Setelah direndam, kain dicuci guna menghilangkan zat yang melekat pada kain bawaan dari pabrik. Setelah kering, dikanji dengan sagu yang terbuat dari ubi kayu. Setelah selesai tahap ini, kain mulai digambar. Berikutnya di-isen, di-kurik, dan ditembok. Fase ini merupakan pemasangan malam
pada kain sebelum pewarnaan. Sangat mungkin pewarnaan berlangsung dua kali, tergantung kebutuhan. Setelah pewarnaan, kain di-lorot, membuang malam yang melekat di kain, yaitu dengan memasukan kain ke air mendidih. Teknik pewarnaan dengan cara mencelupkan kain yang sudah diberi malam ke sebuah gentong membuat batik Tanjungbumi dikenal dengan nama batik gentongan. Selain Paseseh, ada dua desa lain yang sampai sekarang masih membuat Batik Gentongan, yaitu Tanjungbumi dan Bandangdaja. Tinggal beberapa orang yang menguasai teknik gentongan. Setidaknya, mereka sudah lanjut usia mewariskan keterampilannya kepada anak-anaknya. Kini, dengan generasi yang sudah berganti, gelinjang Batik Gentongan tetap kentara. Desa Paseseh, misalnya, telah menjadi kampung batik dan tempat favorit wisatawan. Beberapa upaya dilakukan seperti membawa Batik Gentongan mengisi ruang-ruang pameran di hotel berbintang lima, gedung pameran, dipamerkan di komunitas masyarakat asing. Ada desainer yang membawa batik itu Jepang, merancang ulang sebagai bahan baju dan kimono untuk kalangan atas di Jepang. (hariyanto)
The production process is stilt running. Currently, Noval Batik Putra is entering the third generation and able to produce 100-1 50 pcs of batik per month. Not all of them are Batik Gentongan and not all of the people work at Luluk’s house, which is located very close to the entrance to the village of Paseseh, Tanjungbumi. Approximately 50 local residents help in accordance with their respective expertise. One fabric can be worked on by many hands. When the cloth is back home, others pick it up and do their part. Once completed, there are traders who are in charge of marketing. “Soaking is the Longest process, said Luluk. She is only one among many batik-makers in Paseseh who still preserve Batik Gentongan. Paseseh, which includes the District Tanjungbumi, is approximately 50 km from the Bangkalan city center. Batik originating from this village has coastal motifs
with sharp colors, such as red. A stone vat has been used by people to help the batik dyeing process since the 17th century. The batik makers soak Batik fabric (white muslin) in a vat containing water mixed with putty oil and ash residue from the wood stove. The soaking process can be one to two weeks. After this, the fabric is washed to remove substances attached to the fabric factory defaults. Once dried, it is starched with sago made from cassava. After completion of this stage, the fabric is painted, di-isen, dik urik, and walled. This phase is the application of a candle to the fabric before dyeing. Sometimes staining takes place twice, depending on needs. After dyeing, the fabric is di-lorot : throwing the candle inherent in the fabric by immersing the cloth in boiling water. The staining technique of dipping a cloth that has had the candle application into a
vat produces batik Tanjungbumi, known as batik gentongan. In addition to Paseseh, there are two other villages still making Batik gentongan, namely Tanjungbumi and Bandangdaja. Only a few people master the technique of gentongan. At least the elderly pass on their skills to their children. Now, with a generation that has changed, the spirit of Batik gentongan remains intact. Paseseh village, for example, has become a batik village and a favourite tourist destination. A Lot of effort has gone into bringing Batik Gentongan to fill the exhibition rooms of 5-star hotels, and convention halls, so it can be showcased for foreign communities. There has been a case where a Japanese designer took the Batik to Japan to redesign it for clothing materials, and kimonos for the upper-class socialites in Japan. (hariyanto)
Selama travaille dans un bâtiment de deux mètres sur cinq avec un toit en tuiles. Dans la pièce, un petit baril noir d’eau bouillante. L’écume s’agite dans le récipient. Derrière Selama se trouve une bassine en ciment d’un vert noirâtre. “Dans cette bassine, on rince et gratte la cire restante avec un couteau » explique-t-elle en madurais. Madame Luluk Atul Maknunah, la propriétaire de l’entreprise, souligne que la fabrication du Batik Gentongan est un art que peu de personnes sont capables de maîtriser. Il faut s’armer de beaucoup de patience pour effectuer la teinture et le rinçage, à l’image de Selama. Luluk admet avoir de grande difficultés à trouver de bons employés. La femme d’affaire de 38 ans doit constamment chercher de nouvelles personnes en charge de la coloration et du lavage. « Selama a travaillé pour moi pendant 2 ans. Son prédécesseur était un homme. Il n’était malheureusement pas assez compétent et a décidé de partir travailler en Malaisie » raconte-t-elle. Elle n’a pas d’autres choix, la fabrication du Batik doit continuer. Noval Butik Putra est une entreprise familiale. 100 à 150 batiks y sont produits chaque mois. Tous ne sont pas des Batik Gentongan.
Une cinquantaine de villageois de Paseseh participent à la confection des batiks. Le tissu passe par de nombreuses mains lors sa confection. « Le trempage est l’étape qui nécessite le plus de temps » explique Luluk. Une fois le batik finalisé, des vendeurs sont en charge de la commercialisation du textile. Luluk est l’unique Pembatik poursuivant la tradition du Batik Gentongan dans le village de Paseseh. Ce dernier, situé dans la région de Tanjungbumi, se trouve à 50km de Bangkalan, la ville principale de l’île de Madura. Les batiks en provenance de ce village se caractérisent par des couleurs foncées. Depuis le 17ème siècle, les Pembatik ont recours à des jarres en pierre pour la coloration des étoffes. Les fabricants trempent le tissu de coton blanc dans une jarre remplie d’un mélange d’eau, d’huile dempel (une huile de goyave, typique de la région de Java Est), et de cendres. Le trempage peut prendre une à deux semaines. Le tissu est ensuite lavé, afin d’éliminer toutes substances toxiques, séché, puis couvert de sagou. Ces étapes terminées, les dessins sont alors réalisés. La fabrication se poursuit avec la phase du isen-isen (nouveaux tracés faisant
apparaître de fins motifs), du kurik (lignes dessinées entre les grands motifs) et enfin, du nembok (application de la cire chaude sur les parties qui ne doivent pas être colorées). La coloration peut être répétée une seconde fois en fonction du résultat souhaité. Lorsque les couleurs sont fixées, le tissu est plongé dans l’eau bouillante afin d’ôter la cire. Cette technique a donné son nom au Batik Tanjung, plus connu sous le nom de Batik Gentongan. Hormis Paseseh, deux autres villages fabriquent encore ce type de batik : Tanjungbumi et Bandangdaja, également situés à Madura. Quelques personnes seulement sont encore capables de maitriser la technique du Gentongan. Les plus âgés ont transmis leur savoir-faire à leurs enfants. Grâce aux nouvelles générations, la production de Batik peut perdurer. Paseseh est ainsi devenu un village prisé pour ses batiks très appréciés des touristes. Le Batik Gentongan est aujourd’hui présenté dans de grandes salles d’exposition en Indonésie et à l’étranger. Certains stylistes ont par exemple rapporté ce tissu traditionnel indonésien au Japon et l’utilisent aujourd’hui pour créer des
23
What’s On
Batik gentongan
BATIK menarik perhatian bukan semata-mata hasilnya. Tapi, proses pembuatannya yang membutuhkan keterampilan, ketelatenan dan kesabaran dari pembuatnya. Batik berasal dari bahasa Jawa ‘Mbatik’, kata ‘Mbat’ berarti Ngembat atau melontarkan atau melemparkan sedangkan kata ‘Tik’ bisa dimaknai sebagai titik.
J
adi, Batik atau Mbatik adalah melemparkan titik berkali-kali pada kain. Ada juga yang mengatakan, batik berasal dari kata Sunda, yang berarti menyungging pada kain dengan proses pencelupan. Batik Gentongan mengalami ‘pelemparan titik berkali-kali itu’, sekaligus menjalani proses pencelupan di air dan di tempat yang khusus : sebuah gentong. Prosesnya panjang, memakan waktu, tapi menghasilkan batik dengan karya seni dan sentuhan manusia yang kental.
Dots Dropping and Dipping Not only is the end result of Batik attractive, but also the process of making it needs skill, perseverance, and patience from the artisan. Batik is derived from a Javanese word ‘Mbatik’, the word ‘Mbat’ means to throw and ‘Tik’ means little dots. Thus, Batik or Mbatik is the action of a constant throwing of Little dots on fabrics. It is also said that Batik comes from a Sundanese word meaning to menyunggin during the dripping process. Batik Gentongan requires frequent dotting, and dipping in water in a special container called “gentong”. It is a long process and takes time but it results in exquisite art which requires only human touch. The Process of Batik Gentongan
Le marquage de points et le trempage du Batik Le Batik suscite l’intérêt de par la beauté de ses motifs mais également la spécificité de sa fabrication. Le mot Batik trouve ses racines dans le mot javanais Mbatik. Le mot Mbat siginifie “arracher ou jeter”, tandis que le mot Tik signifie “point”. Ainsi, Batik ou Mbatik signifie “marquer les points sur le tissu”. D’autres personnes pensent que le mot Batik est originaire de la langue sundanaise et signifie “la coloration sur le tissu par le trempage”. La conception du Batik est longue mais permet la création d’une véritable œuvre d’art.
Lempar Titik dan Pencelupan
Proses Batik Gentongan Leccak : proses awal batik dengan cara mencelupkan
cairan pewarna alam. Kain direndam satu hari penuh, diangkat, disikat dan ditiriskan dan diangin-anginkan tapi tidak sampai kering. Lantas, kembali masuk gentong satu hari penuh lagi. Proses ini berlangsung kurang lebih 3 bulan sampai mendapat tingakt warna yang diinginkan.
Rengreng : proses menggambar motif batik pada kain yang sudah dilecak. Bisa menggunakkan pensil lebih dalu atau langsung dibatik menggunakkan malam. Butuh waktu 3-7 hari.
Leret pertama : proses merebus kain yang telah di-
kain putih ke dalam campuran minyak nyamplong dan air abu lomang. Tujuannya melembutkan kain, mengharumkan kain, mempermudah proses pembatikan, dan memaksimalkan pengikatan warna oleh kain saat pewarnaan. Butuh sekitar 2 bulan.
warnai di gentong, direbus di air panas bercampur tepung kanji sampai malam-nya bersih.
Pembatikan : proses membatik kain yang telah diwarnai di gentong, baik yang masih putih maupun yang sudah dengan motif tertentu.
Isen : proses mengisi motif yang telah direngreng. Bu-
tuh waktu sekitar satu bulan, tergantung tingkat kehalusan motif batik yang diinginkan.
Nembok : proses menutup motif batik yang tidak ingin
Gentongan untuk warna kedua : proses ini sama seperti proses gentongan untuk warna pertama.
Gentongan untuk warna pertama : proses
rot pertama.
diberi warna yang pertama. Butuh waktu sekitar 3-7 hari.
Leret kedua : proses ini sama seperti pada proses lo-
pewarnaan di gentong, direbus di gentong, yang berisi
Leccak: The first step of dipping the white cloth in the mixture of “nyamplong” oil and “Lomang” water. It is done to soften and freshen the cloth, and to simplify the batik making process, and aLso maximize colour absorption during the colouring process. • Rengreng: Drawing the pattern on a cloth that has already been through the Leccak step. It can be done by using the pencil from the beginning or directly using the wax and it takes 3-7 days. • Isen: The patterning step on a cloth that has already been through the Rengreng step. It takes about a month depending on the level of smoothness the batik requires.
• Nembok: The process of pattern covering that is not initially meant to be coloured. It takes 37 days. • Gentongan for the first dyeing : The process of colouring in gentong, boiled in gentong with natural dyes in it. The cloth is soaked for a day and air-dried but only half way dried. This takes roughly 3 months until the desired colour is found. • First Leret: The first process of boiling the dyed clothes in gentong, boiled in a mixture of water and starch flour until it is wax-free. • Pembatikan: The process of membatik on the fabric that has
been dyed in gentong, both plain and patterned. • Gentongan for the second dye: This step is the same as the first Gentongan step. • Second Leret: This step is the same as the first Leret. • There are several repeated steps until the artisan has found the desired colour. The Batik Gentongan process is delayed up to 7 days when someone in the neighbourhood is deceased. Batik Madura has a particular pattern, especially in the red colour found on the fabric.
La fabrication du Batik Gentongan - Leccak : le tissu de coton blanc est immergé dans un mélange d’huile, d’eau et de cendres. L’objectif de cette première étape est d’adoucir et de parfumer le textile mais également de préparer la coloration. La phase du leccak peut prendre jusqu’à deux mois. - Rengreng : les motifs sont dessinés sur le tissu. Il est possible d’utiliser un crayon ou de réaliser les traits directement à la cire chaude. Cette étape nécessite de trois à sept jours. - Isen : les motifs sont complétés avec de nouveaux tracés. Selon le degré de finesse des dessins, cette étape
peut prendre jusqu’à un mois. - Nembok : les zones qui ne doivent pas être colorées sont couvertes de cire. Ce travail nécessite de trois à sept jours. - Gentongan – première coloration : le tissu est plongé toute une journée dans une jarre d’eau bouillante mélangée aux colorants naturels. L’étoffe est ensuite séchée et l’opération répétée jusqu’à obtenir l’intensité de couleur souhaitée. Cette première teinture dure environ trois mois. - Leret pertama : le tissu est plongé dans l’eau bouillante mélangée avec de la fécule de maïs pour ôter la cire.
- Pembatikan : de nouveaux motifs sont tracés sur le tissu. - Gentongan – deuxième colorisation - Leret kedua : l’étoffe est à nouveau plongée dans l’eau bouillante pour enlever la cire. - Certaines opérations sont alors répétées jusqu’à trouver la bonne harmonie de couleurs.
27
La fabrication du Batik Gentongan est stoppée pendant sept jours en cas de décès dans le village. Le Batik de l’île de Madura se caractérise par des motifs spécifiques et une prédominance de la couleur rouge.
Dia yang Tersisa
Tresna Art di Jl KH Moch Cholil XII/29 Bangkalan, masih sepi. Jarum jam di tangan menunjukkan angka 9 lebih 20 menit. Di sebuah bangunan khusus, 2 x 2 meter, dekat kolam ikan, Ibu Sofiah yang berasal dari Desa Paseseh, Tanjungbumi, sudah duduk, beralas tikar.
P
erempuan berusia 35 tahun ini memangku kain berwarna putih dengan motif tertentu. Motif dengan warna kecokelatan yang sudah memenuhi hampir semua sudut kain. Tangan kirinya membawa canting kecil, mengambil cairan malam yang panas, mengangkat ke depan mulut, meniupnya, baru menetakkannya ke kain. “Setiap hari Sabtu dan Minggu, saya memang di sini. Biasanya berdua, tapi hari ini, teman saya ada halangan,” tuturnya kepada Jatim Travel Guide, yang menyambanginya Sabtu (20/2/2016). Sudah enam tahun atau sejak 2010, Ibu Sofi, begitu dia akrab disapa, menjalani rutinitas itu. Tugasnya sederhana saja. Sembari menyelesaikan batik, dia memberikan penjelasan mengenai batik kepada para pengunjung Tresna Art. Bila perlu, mengajari cara membatik. Pernah mengajari wisatawan dari Australia, Malaysia, dan tentu, pengunjung dari dalam negeri. Praktik membatik di Tresna Art ini gratis, tapi hanya berlangsung dua hari saja (Sabtu dan Minggu). Menurut informasi, ada tempat lain yang juga menawarkan layanan serupa. Bahkan, setiap hari. Semilir angin menepis suasana panas di bangunan kecil itu. Ibu Sofi terus bercerita mengenai dirinya, yang (maaf), secara fisik tidak sempurna. Tidak banyak orang yang menggunakan tangan kiri untuk bekerja dan Ibu Sofi mampu melakukannya. Tidak terlihat memang tangan kanannya yang tertutup kain, dan kakinya yang kurang sempurna. Keterbatasan fisik ini tidak memengaruhi keahlian membatiknya. Sebaliknya, Ibu Sofi, dapat dibilang, dalam keterbatasan itu, dia punya talenta yang besar. “Saya belajar batik sendiri, dari ibu saya, sejak umur 9 tahun. Dari lima anak, dua anak perempuan termasuk saya, yang meneruskan membatik,” paparnya. Hanya lulus pendidikan di pesantren, sang ibu melarang Sofi melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi (SMP). Alasannya sederhana. Sang ibu mengkhawatirkan, kondisi fisik Sofi yang tidak sempurna, menjadi bahan olok-olokan. Belajar otodidak, membatik dan membatik. Itulah keseharian Ibu Sofi sejak kecil. Dari ikut orang, kemudian mandiri hingga sekarang, membatik di rumah sendiri. Sekarang, dia menjadi spesialis motif, termasuk yang rumit. “Yang paling sulit, kalau ada kelok-kelokannya,” tukasnya. Ibu Sofi menyibakkan kain yang dipegangnya, meneliti beberapa motif. Tangannya kemudian menggosok-gosok bercak yang menempel di kain. Bercak itu adalah percikan malam. Wajahnya memperlihatkan rasa lega ketika bercak itu mudah dihapus. “Yang saya kerjakan ini mengisi motif. Harus hati-hati, tidak boleh salah. Kalau salah, pekerjaan berbulan-bulan tidak ada artinya,” tandas Ibu Sofi. Satu jam berbincang dengan Ibu Sofi, beberapa pengunjung mulai berdatangan. Satu rombongan bermobil dari Jakarta, dua rombongan dari Surabaya. Di antaranya menyempatkan diri melihat kegiatan membatik Ibu Sofi. Ada yang bertanya atau sekadar merasakan menyentuh canting batik. (naskah: hariyanto | foto: dodo hawe)
30
Rendez-vous di Mont-Saint-Michel Keajaiban dari Barat Dilihat dari jauh maupun dekat, Mont-SaintMichel adalah suatu keajaiban nan indah. Bayangannya di teluk Saint-Michel menambah pesona pulau pasang berbatu ini. Mont-Saint-Michel membentang sepanjang cakrawala dan menentang gelombang pasang tertinggi di Eropa. Sebuah kastil abad ke-11 terletak di puncak Mont-Saint-Michel terlihat gagah di hari yang cerah dan misterius diterpa kabut.
Salah Satu Tempat Wisata Prancis yang Paling Banyak Dikunjungi
Terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1979, pulau ini menjadi tempat bersejarah Prancis yang paling diminati wisatawan. 2,5 juta turis dari seluruh dunia berkunjung ke pulau berbatu ini setiap tahun: mereka berbondong-bondong melihat lebih dekat kota mistis ini, dan melakukan perjalanan spiritual. Mont-Saint-Michel, situs wisata suci.
Wahyu yang Menjadi Nyata
Nama Mont-Saint-Michel berasal dari malaikat agung Michael. Menurut legenda, keberadaan Mont-Saint-Michel bermula dari kehadiran sang malaikat ke dalam mimpi-mimpi Aubert, Uskup Avranches. Pada tahun 709, mengikuti permintaan sang malaikat, Uskup Aubert membangun tempat perlindungan berupa batu tandus yang disebut Mont Tombe. Pada tahun 966, atas permintaan bangsawan Normandia, para biarawan Benedictine menetap di sana dan mendirikan sebuah biara.
Arsitektur Abad Pertengahan yang Luar Biasa
Gereja ini pelan-pelan mengalami perubahan. Gereja dan gedung bagi para biarawan dibangun selama abad ke-11 dan ke-12, diikuti dibangunnya serambi bergaya arsitektur Merveille dan ruang makan, mulai abad ke-13 hingga 16. Sebuah benteng militer dibangun pada abad ke-14. Benteng tersebut melindungi pulau ini selama berlangsungnya Perang Seratus Tahun. Pengembangan Mont-Saint-Michel adalah sebuah keajaiban. Kapal muatan membawa granit dari tambang di pulau Chausey. Batu-batu granit itu lalu dipotong berbentuk balok dan diangkut ke atas bukit.
Sebuah Landmark Reliji
Mont-Saint-Michel diakui sebagai situs ziarah selama berabad-abad. Situs ini, seperti halnya Roma dan Way of Saint James, merupakan tempat ziarah paling penting dari abad Pertengahan Barat. Pada tahun 2001, komunitas biarawan Yerusalem menghidupkan kembali doa harian dan menunjukkan keramahtamahan biarawan. Mont-SaintMichel menjadi bagian dari 13 ‘Ville Sanctuaires’ (kota kuil) di Prancis.
Musim Panas 2015: Mont-Saint-Michel Menjadi Pulau Sekali Lagi
Seiring waktu, pasang tinggi dan campur tangan manusia menyebabkan endapan lumpur di sekitar Teluk. Pada tahun 2006, hampir tertutup daratan, Mont-Saint-Michel tidak lagi menyerupai sebuah pulau. Sebuah proyek untuk mengembalikan pulau pasang ke laut dikerjakan pada tahun yang sama. Sebuah bendungan baru dirancang untuk menyapu lumpur dan pasir secara bertahap sudah mulai beroperasi di Sungai Couesnon. Area parkir lama di kaki pulau telah dibongkar dan dipindah ke daerah baru di dekat jembatan, di daratan. Jalan lintas pun akan bernasib sama, menandai akhir pekerjaan konstruksi dan kembalinya pulau Mont-Saint-Michel. Ketika koefisien pasang surut air mencapai lebih dari 110, Mont-Saint-Michel secara singkat berubah kembali menjadi sebuah pulau. Dasar benteng luar Mont-SaintMichel berada di bawah air. Akses pejalan kaki ke pulau ini pun terputus. Fenomena ini hanya berlangsung beberapa jam pada suatu waktu, tetapi merupakan hal baru yang tidak terjadi selama lebih dari 130 tahun!
Mont-Saint-Michel Must-Sees
IFI SURABAYA Jalan Ratna No.14 Blok C2 Kompleks AJBS Surabaya 60246 Tel: (62-31) 5035 035
• Menikmati panorama Teluk dan Bukit dari platform elegan dari jembatan baru (dan manfaatkan waktu Anda di sana untuk melihat bendungan baru). • Menjelajahi Grand Rue, satu-satunya jalan desa yang curam, dan benteng. • Berjalan-jalan di toko-toko suvenir dan restoran. • Mengunjungi museum sejarah Mont-Saint-Michel, atau museum Kelautan dan Ekologi. • Mendatangi Logis de Tiphaine, rumah historis Sir Bertrand du Guesclin, Ksatria abad ke-14 dan perwira tentara Raja, dan istrinya, Tiphaine, peramal terkenal. • Mengunjungi gereja Saint-Pierre dan Maison du Pelerin (Pilgrim House). • Mengagumi keindahan arsitektur biara dan taman sekitarnya. • Mendengarkan suara nyanyian memesona para biarawan selama layanan gereja setiap hari. • Mengagumi pemandangan Teluk dari puncak Mont-Saint-Michel. • Menyeberangi Teluk saat air laut surut dengan pemandu wisata. Melintasi Teluk sendiri sangat berbahaya dan dilarang. Pergeseran pasir dan air pasang merenggut banyak nyawa peziarah di masa lalu, karenanya pulau itu dijuluki: MontSaint-Michel-au-Péril-de-la-mer (Mont-Saint-Michel-bahaya-di-laut). • Bersuka ria di pertunjukan Archeoscope, pengalaman multimedia yang akan membawa Anda kembali ke abad pertengahan.
Akses
Lewat udara : Normandia, dari bandara Caen Carpiquet dan bandara Deauville Normandie, atau Inggris : dari Rennes dan bandara Dinard Bretagne Dengan Kereta Api: Paris - Rennes - Le Mont-Saint-Michel (kereta + bus) Paris - Dol de Bretagne - Le Mont-Saint-Michel (kereta + bus) Paris - Caen - Pontorson (kereta api) - Le Mont-Saint-Michel (bus); Dengan Mobil: A13 ke Caen - A84 ke Avranches - Le Mont-Saint-Michel A11 ke Le Mans - A81 ke Laval - Fougères, Le Mont-Saint-Michel. (adv)
What’s On
Batik gentongan
Gallery Tresna Art
Yang
Ribuan atau
Jutaan
RUANGAN itu berada di sisi kiri pintu masuk utama Gallery Tresna Art. Tidak terlalu luas. Kurang lebih berukuran 3 x 10 meter. Di ruangan inilah, Hj Rr Supiatun Amin, sang pemilik, menempatkan koleksi batik Gentongan. Berjajar rapi batik dengan beragam motif. Harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
D
i bagian lain, yang langsung berhadapan dengan pengunjung ketika masuk, Gallery Tresna Art memajang koleksi batik tulis lain. Tinggal pilih yang masih dalam bentuk kain (jarik, sarung, selendang) atau busana jadi. Tentu saja, harganya jauh berbeda dengan batik Gentongan. Batik Gentongan memang spesial. “Bisa stok tiga atau lima setiap bulannya, itu sudah bagus, karena memang jarang sekali,� tutur Supi Amin menjawab pertanyaan Jatim Travel Guide. Bukan hanya prosesnya yang rumit dan lama. Umumnya, perajin batik Gentongan hanya membuat satu motif untuk satu kain saja dan tidak akan membuat lagi motif serta warna yang sama. Jadi, setiap batik punya keunikan tersendiri. Supi Amin yang pernah bekerja di Dinas Pariwisata ini mengungkapkan, enaknya memajang batik Gentongan di galerinya. “Senang dapat uangnya tapi stoknya lama.
32
BATIK GENTONGAN
What’s On
kabupaten lainnya, tidak terlalu intens memproduksi. Satu-satunya yang bertahan dengan ribuan motif adalah batik Bangkalan, dengan pusatnya di Tanjungbumi. “Banyak motif tapi warna-warnanya tetap, merah, hijau, kuning dan biru. Tren sekarang, pewarnaan alami, dengan warna tanah. Meski menggunakan pewarnaan alam, warna batik Gentongan bisa awet dalam waktu sangat lama,” terang Supi Amin. Kurang lebih 1000-an motif batik tulis dari Tanjungbumi. Misalnya, Rongterong, Ramo, Perkaper, Serat Kayu dan sebagainya. Lantas yang lebih berkelas, jenis batik Gentongan seperti motif kuno, Sek Malaya, yang berarti laut bergelora. Motifnya mengekspresikan imajinasi perempuan perajin batik, yang sedang menanti kepulangan suami dari melaut. “Batik ini punya karakter khas warna merah dan biru. Coraknya sulit, detail sekali, dengan tingkat kesulitan tinggi. Hanya orangorang tertentu yang dapat mengerjakan,” tandas Supi Amin yang punya misi besar melestarikan batik tulis khas Madura. Galeri Tresna Art hanya memajang batik tulis orisinal, bukan cap atau percampuran cap yang difinishing dengan tulis, atau batik cap yang dilumuri malam seolah batik Gentongan. Galeri yang dulunya menjadi markas para seniman di Bangkalan ini, tidak hanya menyediakan batik tulis, tapi juga makanan dan suvenir khas Madura.
Susah mengonfirmasi, selesainya satu kain,” ujarnya lalu tersenyum. Hal itu berbeda dengan batik tulis dengan kualitas biasa, yang seminggu saja sudah bisa selesai. “Pernah Bapak Kapolwil Surabaya, pesan batik Gentongan, setahun belum selesai. Sampai acaranya sudah lewat, juga belum selesai,” lanjut Supi Amin yang merintis galeri sejak 1989. Semula, Tresna Art hanya menerima pesanan saja. Lantas, terpikir kenapa peluang derasnya permintaan atas batik tulis itu tidak dimanfaatkan optimal. Jadilah, Galeri Tresna Art, yang kini banyak menjadi tempat kunjungan pecinta batik bila sedang berada di Madura. Galeri yang sudah memiliki legalitas sejak 2006 ini mengadaptasi rumah khas Madura. Kental dengan nuansa etnik. Pengunjung dapat menemukan berbagai motif dan warna batik tulis khas Madura, yang rata-rata berwarna pekat dan bernuansa alam, serta motif yang kebanyakan bergambar hewan dan bunga. Supi Amin memang mencoba mempertahankan pakem Bangkalan meski ada pula koleksi batik dari Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Ciri khas batik tiga daerah ini diakui, sudah semakin luntur. Misalnya, inovasi batik Pamekasan, hampir semua motif masuk, sehingga tidak ada yang khas. Dua
(naskah: hariyanto | foto: dodo hawe)
Batik ini punya karakter khas warna merah dan biru. Coraknya sulit, detail sekali, dengan tingkat kesulitan tinggi. Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengerjakan
33
Kuliner
BEBEK SONGKEM
Bebek Songkem Pak Salim
“M
SATU sentakan kecil, kaki kanan itu langsung terlepas dari tempatnya. Tidak perlu bekerja keras, karena da-gingnya yang empuk itu mengelupas saat dicabut dengan tangan. Kalau tidak suka dengan sambal mangganya yang beraroma harum, daging dapat langsung memadukannya dengan hangatnya nasi putih.
antap, enak banget (nyaman onggu),� kata Tari dari Jakarta sembari mengacungkan jempol tangannya. Perempuan cantik yang terlihat kepedasan ini memboyong sembilan orang keluarganya mampir ke Bebek Songkem Pak Salim, di Jl Raya Ketengan, Ma-dura. “Turun dari kereta langsung ke sini.� Keluarga besar yang hendak mengha-diri pernikahan saudara itu memesan bebek songkem kukus, bebek songkem goreng, dan ayam goreng. Menu-menu ini memang menjadi andalan Bebek Songkem Pak Salim, yang tengah booming di dunia kuliner. Menu ini telah dinobatkan sebagai juara 1 Festival Kuliner se-Madura. Bebek Songkem Pak Salim menempati bangunan seperti joglo, yang sederhana tapi cukup luas. Setidaknya, ada 12 meja saji di bangunan utama dan empat petak lesehan dengan ukuran 3 x 3 meter di sisi luar. Pilih-an menunya dua: bebek dan ayam, dengan metode pengolahan kukus dan goreng. Kalau satu ekor terlalu besar atau banyak, boleh memesan sepotong saja. Tentu saja, harganya berbeda jauh. Kebetulan, Tim Jatim Travel Guide berkesempatan mencoba satu ekor bebek songkem dan satu ekor bebek goreng. Tidak perlu menunggu lama. Pela-yanannya cepat. Penampilan menu begitu menggoda. Satu paket berisi satu ekor, dilengkapi sambal mangga, irisan mentimun, daun pisang sebagai alas bebek songkem kukus, daun kemangi dan nasi putih. Sekujur daging bebek songkem kukus berselimut bumbu, campuran bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan cabai hijau.
36
BEBEK SONGKEM
37
Kuliner
Bentuk bebek goreng dan kukus hampir sama. Posisi kedua kaki bagian depan seperti orang merapatkan kedua tangan. “Kalau orang menyembah, mengatupkan kedua telapak tangan, sungkem kepada orang yang lebih tua atau yang dihormati,” tutur Hj Mauluddijah Hermanto, penanggung jawab Bebek Songkem Pak Salim. Cikal bakal bebek songkem dari Sampang, karena ada desa yang dikenal sebagai kampung ‘bebek songkem’. Songkem atau sungkem berkaitan dengan tradisi sungkem kepada orang yang dihormati, seperti orangtua, kiai dan tokoh. Di setiap desa di Madura minimal ada seorang kiai yang oleh almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) disebut Kiai Ndeso. Mereka ini dengan sukarela mengajar mengaji anak-anak desa tanpa digaji. “Sebagai tanda terima kasih, wali murid kiai, pada hari-hari tertentu membawakan oleholeh spesial berupa bebek atau ayam,” terang Mauluddiyah. Bebek Songkem Pak Salim mendapat suplai langsung dari Sampang untuk bahan baku bebek dalam keadaan sudah dikukus. Tinggal dihangatkan atau digoreng, tergantung pesanan. Kenapa bisa empuk? Menurut Mauluddiyah, bebek dikukus tanpa air selama kurang lebih tiga jam. Ketika proses itulah, posisi leher dan kepala bebek ditekuk, menunduk seperti orang sungkem. Sebagai pengganti air, digunakanlah pohon pisang untuk membantu memasaknya. Hasilnya, daging bebek yang empuk dan tetap menyatu utuh sementara bumbunya merasuk hingga ke tulang-tulangnya. Bahkan, kandungan minyak di kulit dan daging akan luruh sehingga bebek songkem kukus diklaim rendah kolesterol. (*)
Sebagai pengganti air, digunakanlah pohon pisang untuk membantu memasaknya. Hasilnya, daging bebek yang empuk dan tetap menyatu utuh sementara bumbunya merasuk hingga ke tulang-tulangnya. Bahkan, kandungan minyak di kulit dan daging akan luruh sehingga bebek songkem kukus diklaim rendah kolesterol.
‘Jalur Bebek’ ala Jl Raya Ketengan
JALAN Raya Ketengan, Bangkalan, agak mirip dengan Jl Ketabang Kali di Surabaya. Satu ruas jalan yang penuh dengan kuliner enak. Bedanya, Jl Ketabang Kali, satu arah dan tidak terlalu panjang dengan aneka pilihan kuliner, sebaliknya Jl Raya Ketengan, yang dua arah itu, hampir semua kulinernya berbasis bebek atau ayam. Jarak tempuh Surabaya-Bangkalan tidak lebih belasan menit dari Jembatan Suramadu. Selepas tol yang tarifnya sudah turun, tinggal 17 km menuju Jl Raya Ketengan. Saat siang merupakan puncaknya. Hampir semua deretan tempat kuliner di jalan itu penuh pembeli. Selain Bebek Songkem Pak Salim,
38
BEBEK SONGKEM
ada beberapa yang lain. Bebek Sinjay Begitu digigit, teksturnya sangat empuk. Bumbunya meresap. Menikmati dengan nasi hangat, dan keremes saja, sudah sangat nikmat. Sambal pencit menambah selera makan. Sederhana tapi orang rela antre hanya untuk mencicipinya. Karena popularitasnya, bebek sinjay sekarang sudah menyebar ke berbagai penjuru tempat, di Surabaya, Sidoarjo dan kota lain.
Kuliner
ti Seporsi Nasi Jagung, Gengan Mronggih dan ikan asin. Tera’ Bulan Resto yang berarti ‘bulan purnama’ ini menyajikan bebek bengal. Resepnya bener-bener asli turun temurun dari Madura. Bebeknya pas gurihnya, pas kematangannya, jadi cukup lunak untuk dikunyah. Bebek goreng kecokelatan, tanda digoreng garing. Selain bebek bengal ada Soto Madura, yang benar-benar beda dengan Soto Madura lain, tidak terlalu berlemak dan kaya bumbu.
Ole Olang Rumah makan Ole Olang yang punya tagline ‘Madhura Ongghu Nyaman Ongghu’ (Madura Sungguh Enak Sungguh) menjadi jaminan rasa Madura yang sesungguhnya. Seluruh menu bergaransi 100% “Tidak ENAK Tidak Usah BAYAR”. Bebek Cetar Membahana adalah menu terlaris dan terfavorit. Nikmat dan gurih karena menggunakan bumbu khas Madura. Selain menu bebek ada Udang, Ayam, Gurami, Kepiting dan makanan khas Madura seper-
Ayam Geprek Pedasnya kenangan bersama mantan pasti tak ingin terulang. Tetapi, pedasnya bersama Ayam geprek sambel korek yakin, pasti mau lagi. Rumah makan ini menyajikan ayam kampung dengan bumbu rempah pilihan sehingga bumbunya meresap sampai tulang. Makan bareng bersama keluarga akan lebih menyenangkan dengan suasana yang berbeda
39
Traveler
Coban Sewu
Niagaranya
Indonesia Amerika Serikat dan Kanada boleh berbangga punya air terjun Niagara. Tapi di Indonesia ini, juga ada air terjun yang serupa Niagara. Lokasinya pun berada di perbatasan. Eits, tidak seperti Niagara yang berada di perbatasan negara Amerika Serikat dan Kanada. Air terjun di Indonesia ini berada di perbatasan dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang.
N
amanya Coban Sewu. Coban berarti air terjun. Sewu berarti seribu. Ada dua versi penyebutan air terjun ini. Warga Lumajang lebih akrab dengan sebutan Tumpak Sewu. Sedangkan warga Malang menyebut Coban Sewu. Kali ini, kita sepakati untuk menyebut Coban Sewu karena tempat ini berupa air terjun. Sedangkan tumpak berarti bertingkat. Karena banyak air mengalir di tempat yang bertingkat, maka warga Lumajang menyebut Tumpak Sewu. Sementara warga Malang menyebut Coban Sewu bukan karena banyaknya aliran air. Melainkan, karena tingginya air terjun hingga disebut setinggi 1000 meter. Maka disebutlah air terjun itu Coban Sewu. Di wilayah Kabupaten Malang, Coban Sewu berada di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading. Sedangkan di Kabupaten Lumajang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Secara administratif Coban Sewu terletak di aliran Sungai Glidih yang menjadi perbatasan Kec.Ampelgading Kabupaten Malang dan Kec. Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Untuk bisa turun ke Coban Sewu, aksesnya cukup menantang. Jalur yang dilalui curam dan hanya bersandar p
jang jalan. Tangga yang mengantarkan pengunjung ke bawah terbuat dari kayu dan bambu. Sebagai informasi ta mengatasi dahaga karena perjalanan akan melelahkan.
42
COBAN SEWU
Terlepas dari perbedaan itu, Coban Sewu memiliki keindahan yang luar biasa. Air terjun ini membentang membentuk setengah lingkaran dengan jarak bentangan sekitar 500 meter. Banyak aliran air di sepanjang tebing itu. Bahkan, ada satu sungai yang menjadi jalur utama mengalirnya lahar dingin dari Gunung Semeru. Sungai itu menjadi pembatas antara Kabupaten Malang dan Lumajang. Di sebelah barat sungai masuk Kabupaten Malang. Sedangkan sebelah timur, masuk Kabupaten Lumajang. Namun, air yang banyak mengalir berada di Kabupaten Malang. Sedangkan di Kabupaten Lumajang tetesan air sangat sedikit. Menurut keterangan ketua karang taruna Desa Sidomulyo Abdul Karim, aliran air yang berada di sebelah timur dulunya deras. Namun, setelah berdiri sebuah pabrik tapioka yang berada tidak jauh dari Coban Sewu, aliran air mulai menyusut. Pabrik itu membuat sumur sehingga air yang mengalir ke tebing tidak sederas dulu. Pengunjung bisa menyaksikan lengkukan pelangi jika cahaya matahari tepat jatuh di bawah air terjun. Maka
pada bambu dan tali yang dipasang sepanambahan, bawalah air secukupnya untuk
sebetulnya, waktu yang tepat datang ke Coban Sewu saat menjelang siang. Pengunjung juga bisa mendekati air terjun serta menikmati kucuran air di bawah. Namun akses menuju bawah cukup menantang. Siapkan tenaga! Coban Sewu yang memisahkan Kabupaten Malang dan Lumajang memiliki dua pintu masuk utama. Pengunjung bisa masuk melalui Kabupaten Lumajang atau Malang. Sebelum beraksi, ada baiknya memeriksa bekal air dan makanan. Jika tidak sempat berbekal sedari awal, jangan khawatir. Di pintu masuk ada beberapa warung yang menjual makanan ringan dan air minum. Tiket di masing-masing tempat masuk sama. Yaitu sebesar Rp 5.000. Bagi Anda yang membawa motor, dikenai biaya parkir Rp 5.000. Sedangkan mobil Rp 10.000. Jika masuk melalui Kabupaten Malang, pengunjung bisa turun langsung ke bawah air terjun tanpa harus membeli tiket lagi. Namun, bila masuk lewat Lumajang, pengunjung akan membeli tiket masuk lagi di pos perbatasan Kabupaten Malang sebesar Rp 5.000. Satu hal yang unik jika masuk dari Lumajang adalah tempat yang tepat melihat Coban Sewu. Tempat itu disebut ‘panorama’. Pengunjung bisa melihat secara keseluruhan air terjun dari ketinggian yang sempurna di panorama. Jarak antara lokasi parkir menuju panorama sekitar 300 meter. Jalannya menurun dan melewati perkebunan salak. Pengunjung bisa saja berhenti di panorama sekadar melihat Coban Sewu dan mendengar gemericik airnya. Namun, rasa-rasanya tidak cukup jika hanya berhenti di panorama. Lebih seru lagi turun dan mendekat ke CobanSewu! Untuk bisa turun ke Coban Sewu, aksesnya cukup menantang. Jalur yang dilalui curam dan hanya bersandar pada bambu dan tali yang dipasang sepanjang jalan. Tangga yang mengantarkan pengunjung ke bawah terbuat dari kayu dan bambu. Sebagai informasi tambahan, bawalah air secukupnya untuk mengatasi dahaga karena perjalanan akan melelahkan. Selain menapaki anak tangga yang terbuat dari kayu dan bambu, pengunjung juga akan melewati aliran air terjun yang mengalir di bebatuan tebing. Cukup licin, namun aliran air tidak teramat deras. Jalanan menuruni lembah itu kecuramannya bisa sampai 80 derajat. Harus ekstra hati-hati! Pakailah sepatu atau sandal gunung agar bisa meminimalisir kemungkinan terpeleset di batu yang licin. Jika tidak menggunakan kedua benda itu, pengunjung bisa berjalanan dengan kaki telanjang. Dalam keadaan santai, perjalanan dari panorama menuju ke bawah Coban Sewu ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Jarak yang ditempuh sekitar 1 Km. Sementara pintu masuk Kabupaten Malang, belum ada lokasi seperti panorama. Jalur turun menuju Coban Sewujuga tidak jauh berbeda dengan Lumajang. Namun waktu tempuh tidak terlalu lama. Sekitar 30 menit saja dalam kondisi santai. Akses dari Kabupaten Malang baru dibuka sekitar Agustus 2015. Sementara akses dari Lumajang telah dibuka sejak Maret 2015. Baik di Lumajang dan Malang. Sepanjang jalan akan tersedia tempat sampah yang terbuat dari plastik hitam. Beberapa yang lainnya terbuat dari kayu.
43
Traveler
Traveler
coban sewu
bawah pukul 16.00. Saat berada di bawah, mata akan dimanjakan dahsyatnya pemandangan Coban Sewu. Seakan-akan kita berada di sebuah dome yang dindingnya dialiri air sepanjang waktu. Di bawah Coban Sewu, ada dua kolam kecil dan beberapa tingkatan air terjun yang juga relatif kecil. Biasanya, para pengunjung mandi dan sekadar foto-foto di tempat itu. Maka jangan sia-siakan kesempatan bisa turun ke Coban Sewu. Tetapi, pilihan tetap ada pada Anda sebagai pengunjung. Apakah ingin lewat Kabupaten Malang atau Lumajang. Yang terpenting, tetaplah menjaga kebersihan saat berkunjung ke ‘serpihan surga’ ini!
Tidak hanya sampah plastik, para pemuda juga mengantisipasi sampah tulisan atau yang biasa disebut vandalisme.Mengantisipasi hal itu terjadi, pemuda karang taruna Sidomulyo tengah menyiapkan dua papan saat ini. Papan itu diperuntukkan kepada setiap pengunjung yang ingin menulis atau memiliki kebiasaan coret-coret. Para pemuda desa setempat sangat peduli pada kebersihan Coban Sewu. Keberadaan tempat sampah itu merupakan swasembada mereka. Tanpa ada campur tangan pemerintah setempat. Mereka sadar, semakin terkenalnya Coban Sewu maka akan banyak orang yang berdatangan ke sana. Peluang menumpuknya sampah pun akan semakin besar. Sekalipun, seperti para pemuda karang taruna Desa Sidomulyo, pernah mengajukan proposal pengadaan tempat sampah ke Pemerintah Kabupaten Lumajang. Namun hingga kini proposal permohonan mereka belum mendapat jawaban pasti. Alhasil, para pemuda di Malang dan Lumajang setiap harinya harus siaga plastik sampah sekaligus membakar sampah-sampah yang ada. Perlu diketahui juga, akses pengunjung yang akan turun ditutup pukul 16.00 wib. Sebaiknya jika ingin merasakan sensasi berdiri di bawah reruntuhan air Coban Sewu, datanglah sebelum pukul 16.00. Baik dari Kabupaten Malang atau Lumajang sama-sama menutup akses ke
Jagalah kebersihan! Itulah satu pesan dari para anak-anak muda di desa dekat Coban Sewu. Mereka sangat mengapresiasi pengunjung yang datang dan menjaga kebersihan. Bagi mereka, keindahan Coban Sewu bukan semata milik mereka sendiri, melainkan milik seluruh warga Indonesia dan khususnya Jawa Timur. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan menjadi tanggungjawab siapapun yang datang ke Coban Sewu. Selamat berpetualang! (naskah & foto: benni indo)
Surabaya ± 4 jam (157,1 km)
Kab Pasuruan : ±3.5 jam (115,6 km) Bondowoso : ±4 jam (158,9 km)
Malang ± 2 jam (65,7 km)
Coban Sewu Probolinggo ± 2.5 jam (63 km)
Sidoarjo : ±4 jam(133,0 km)
Kota Batu ± 2.5 jam (76 km)
Kab Mojokerto : ±4 jam (155,5 km) Kab Banyuwangi : ±5 jam (221,4 km)
Tarif Parkir Roda 2:
Rp 5.000
Tarif Parkir Roda 4:
Rp 10.000
Ketinggian Coban Sewu :
Tiket Masuk :
Rp 5.000
± 180 meter
44
Fasilitas : Warung makanan ringan, lahan parkir, toilet, tempat sampah
Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016
“MORE FOR LESS”
Sehubungan dengan tingginya minat masyarakat, Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) kembali diadakan tahun ini. Sebagai ajang pameran travel yang paling dinanti setiap tahunnya dan juga yang terbesar di Indonesia, GATF 2016 ini mengajak Anda untuk menjelajah destinasi liburan dari jaringan Garuda Indonesia yang luas, dimana pengalaman yang unik dan tak terlupakan telah menanti.
G
ATF memberikan kemudahan untuk anda mendapatkan semua kebutuhan liburan seperti tiket promo Garuda Indonesia dengan periode perjalanan hingga maret 2017, paket wisata, hingga perlengkapan liburan. Jika Anda suka menyelam, maka Bali, Raja Ampat, atau Labuan Bajo adalah lokasi selam terbaik di dunia. Namun jika Anda menyukai hiking dan trekking, Anda bisa melakukannya lewat keindahan Gunung Bromo atau Gunung Rinjani. Atau jika Anda suka berbelanja, Anda dapat menikmati akhir pekan di Singapura atau Hong Kong. Apapun yang Anda inginkan, Garuda Indonesia dengan jaringannya memiliki destinasi yang tepat untuk Anda. Acara tahunan terbesar ini akan dilaksanakan serentak di 14 kota besar di Indonesia pada tanggal 29 April – 1 Mei 2016 yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Jambi, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Solo, Denpasar, Ujung Pandang, Manado, Jayapura, dan Timika. Di Surabaya event GATF 2016 akan diadakan di Atrium Tunjungan Plaza 1 & 3 akan diramaikan oleh 35 Travel Agent terbaik se-Surabaya yang siap menawarkan paket perjalanan terbaik, dan menggandeng BCA sebagai bank partner untuk memperlancar proses pembayaran. Sejalan dengan tema yang diusung tahun ini yaitu “More For Less”, GATF 2016 telah menyiapkan berbagai penawaran menarik bagi para pengunjung, tersedia pula beragam games, dan sejumlah stan menarik. Beragam pengalaman liburan juga disuguhkan lewat paket – paket wisata seperti budaya, petualangan, kuliner, belanja dan fotografi, wisata ke pulau-pulau nan eksotis yang terkenal dengan keindahan pantainya, sampai dengan paket perjalanan umroh, dan masih banyak lagi. GATF 2016 adalah bagian dari komitmen Garuda Indonesia untuk terus mengembangkan industri pariwisata nasional dengan menyuguhkan pengalaman liburan yang inspiratif lewat paket – paket wisata yang menarik dan terjangkau. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menikmati beragam penawaran menarik di seluruh rute domestic dan internasional, dengan cicilan 0% hingga 12 bulan. (adv)
PKK CORNER Aneka jenis produk usaha kecil menengah dijual di PKK Corner, Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang. Foto: HAYU YUDHA PRABOWO
PKK Corner:
Tempat Belanja Khas dan Lengkap Pemburu oleh-oleh di Kota Malang bisa datang ke tempat ini. PKK Corner di Jalan Tangkuban Perahu. Karena terletak di kawasan pusat kota, PKK Corner sangat gampang dicapai dari mana pun dan jam bukanya pun cukup panjang, 08.00 – 17.00. Di sini bisa menjadi jujugan alternatif bagi wisatawan, karena tempat yang dikelola tim penggerak PKK Kota Malang ini tidak hanya menyajikan makanan khas Kota Malang, tetapi juga produk lainnya. Sebut saja batik, bordir, rajut, lukis, dan kerajinan tangan lainnya. (adv)
Menggagas Wisata Musik di Malang Kota Malang menjadi pusat wisata musik? Bukan sesuatu yang mustahil. Beberapa tiga dekade lalu, kota ini pernah menjadi barometer musik Tanah Air, khususnya musik rock. Grup band mana pun tidak bisa menyebut diri sukses kalau belum bisa memuaskan publik musik Malang. Di kota ini pula, sejumlah musisi kenamaan Indonesia berasal, sebut saja Sylvia Saartje, Abadi Soesman, Ian Antono, hingga Caroline Gunawan atau biasanya dipanggil Alena. Konon, Kota Malang juga memiliki band indie terbanyak di Indonesia. Pun, sejak beberapa tahun lalu, di Kota Malang didirikan sebuah museum musik, yaitu Museum Musik Indonesia (MMI). Adalah Ciciel Sri Rejeki, pengurus MMI, yang meng-usulkan Malang dijadikan pusat wisata musik. Usul ini disampaikan di sela talk show Badan Ekonimi Kreatif (Bekraf) untuk Kota/Kabupaten/Desa Kreatif di ICCC 2016. “Saat ini Kota Malang belum memiliki tempat wisata. Orang kalau mau berwisata ya ke Batu. Wisata musik bisa menjadi solusi Kota Malang,” kata Ciciel. Museum Musik Indonesia yang berada di Perum Griya Shanta Blok G no 407 memiliki 18.000 koleksi. Mulai dari piringan hitam, kaset, CD, buku-buku yang berhubungan dengan musik. Diakui Ciciel sejak 2009 hingga saat ini, banyak musisi terkenal singgah ke MMI. Sayangnya, warga sekitar
belum banyak yang datang ke sana. “Mungkin karena mereka belum tahu dan mengenal MMI. Padahal, ini satu satunya di Indonesia,” kata Ciciel. MMI sendiri sudah bersedia menyumbangkan 18.000 data yang mereka punyai kepada pemerintah, dalam hal ini Bekraf. Dari situ, ia berharap ada sebuah lembaga yang memilik data lengkap tentang musik Indonesia. “Ini memang tujuan kami menjadikan Kota Malang sebagai tempat wisata musik,” tambah Ciciel. Agaknya ada kesesuaian antara MMI dengan Bekraf.
Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf, Boy Berawi, mengungkapkan lembaganya sedang memulai sebuah bank musik. Mereka bekerja sama dengan berbagai asosiasi untuk mengumpulkan data tentang musik, mulai era 1960-an hingga kini. “Mungkin akhir bulan akan kami launching datanya,” papar Boy. Data itu akan dikompilasi dalam sebuah website yang bisa diakses siapapun. “Harapan kami, bank musik ini bisa menginspirasi orang membuat musik kreatif yang sesuai selera masyarakat,” katanya. Masalah yang dihadapi, kata Boy, adalah digitalisasi karya-karya musik lama dari bentuk analog menjadi soft file, yang juga membutuhkan izin si pencipta. Bagi Boy, Kota Malang punya peluang menjadi tujuan wisata musik, apalagi MMI hanya ada di Malang. Ia pun tidak akan menolak sumbangan data musik MMI. “Kan tidak ada tujuan komersial,” katanya. Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari, menanggapi, musik di Indonesia sangat potensial, tidak terkecuali di Kota Malang. “Musik sangat potensial di Indonesia untuk dikerjakan karena terjadi kerusakan ekosistem,” kata Hari. Kerusakan ekosistem yang dimaksud adalah ba-nyaknya pembajakan yang merugikan musisi dan industri musik. Mengantisipasinya, Bekraf bekerja sama dengan PT Telkom untuk membuat platform musik secara streaming. “Akan kami realisasikan September mendatang,” tambah Heri. (bni)
Yamaha YZF R25 Tour Jawa - Bali TOURING untuk mempererat keakraban sesama pemilik Yamaha R25 kembali di gelar. Pada Rabu (13/2/2016), Yamaha Jatim mengadakan touring dengan para penunggang kuda besi YZF R25 yang tergabung dalam komunitas Yamaha YZF R25 Jatim.
Revs Your Ego with Yamaha YZF-R25, A Superbike You Can Ride Everyday Even dengan tema ’’R25 Tour to Bali” tersebut diikuti 60 bikers yang terdiri dari 24 orang RC25 (R25 Community) Chapter Surabaya, 6 orang RC25 (R25 Community) Chapter Jember, dan 30 orang YROI (Yamaha R25 Owner Indonesia) Chapter Malang. Para peserta Touring diberangkatkan pukul 19.00 WIB oleh Erwin Tansil dengan lokasi start di depan kantor main dealer Yamaha PT. Surya Timur Sakti Jatim di Jl. Basuki Rahmad 45-47, Surabaya. ’’Acara R25 Tour to Bali ini dilakukan dengan tujuan untuk menjalin keakraban kepada sesame pemilik Yamaha R25 khususnya yang ada di Jawa Timur dan juga memberikan layanan kepada konsumen setia Yamaha, sekaligus pembuktian ketangguhan, kegesitan dan kehandalan motor Yamaha YZF R25,” kata GM Service PT. Surya Timur Sakti Jatim, Ilham Wahyudi. Rute R25 Tour to Bali melalui jalur Surabaya – Jember – Bondowoso – Situbondo – Banyuwangi – dan berakhir di Denpasar, Bali. Selain menjajal ketangguhan Yamaha R25, para peserta touring juga menyempatkan diri untuk mengunjungi diler Yamaha di setiap kota yang dilalui. Diler pertama yang dikunjungi adalah Sentral Yamaha Jember. Di lokasi tersebut, RC25 Jember ikut bergabung mengikuti touring. Perjalanan berlanjut menuju ke diler Pahala Motor Bondowoso dan SIP Panji Situbondo. Selanjutnya para peserta menuju diler Yamaha Agung Tabanan di Bali. Di Kota Dewata tersebut, rombongan disambut oleh R25 Community Bali. Acara kemudian dilanjutkan dengan agenda kopdar dan Gala Dinner di Jimbaran. Pada keesokan harinya mereka kembali kopdar di Bisma Motor. Di sana, R25 Community Bali menyerahkan plakat kepada R25 Jatim sebagai lambang persahabatan meskipun berbeda pulau. ’’Kami berterima kasih kepada pihak Yamaha yang mau mendukung R25 Jatim dalam acara R25 Tour To Bali ini,” tutur Rizky, ketua RC25 Surabaya. ’’ Motor Yamaha YZF R25 ini sangat nyaman dikendarai untuk jarak jauh, tidak membuat pengendaranya capek, tarikan responsive, handling-nya mantap. Touring ke Bali inilah yang menjadi bukti nyatanya,’’ lanjut Rizky. (adv)
Traveler
Memiliki daerah sejuk sekaligus pantai, membuat Malang menjadi kota yang wajib dijelajahi. Menyusur di daerah selatan, ada sederet pantai cantik yang bisa dipilih. Pantai yang indah dengan pesona air laut yang jernih itu salah satunya berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang.
P
antai itu dikenal dengan sebutan Pantai Tiga Warna. Warna air lautnya memang berbeda, yaitu biru tua, biru muda, dan putih bening pada bagian bibir pantai. Laut biru tua berada di lepas pantai. Warna itu muncul akibat gradasi terumbu karang yang berada di bawahnya. Sementara warna biru muda berada di tengah, diapit biru tua dan putih jernih. Berjarak 166 km dari Surabaya, Pantai Tiga Warna bisa ditempuh dengan kisaran waktu 4–5 jam. Jika berangkat dari Kota Malang, jaraknya 73 km dan ditempuh dalam 2,5 jam.
52
PANTAI TIGA WARNA
Sebaiknya Anda membawa kendaraan pribadi. Jalur menuju Desa Tambak Rejo cukup bagus. Kemungkinan kendala saat berada di kawasan jalur lintas selatan (JLS), karena sedang ada perbaikan jalan. Namun, JLS akan rampung pada 2016. Pilih jalur menuju tempat penjualan ikan (TPI). Ketika Anda sudah berada di jalur menuju TPI, akan ada papan penunjuk arah berbelok kanan menuju Pantai Tiga Warna. Setelah belokan ke kanan, berjarak sekitar 800 meter, Anda akan tiba di tempat parkir. Selanjutnya, untuk masuk ke kawasan wisata, harus ber-
Traveler
jalan kaki sekitar 1 km. Panjang pantainya sekitar 500 meter. Pasirnya sangat lembut berwarna agak jingga. Yang tidak kalah eksotis adalah pemandangan bawah lautnya. Banyak terumbu karang cantik dengan ikan-ikan berenang dengan damai di celah-celah terumbu karang. Anda dilarang keras menginjak terumbu karang itu! Suguhan lain adalah deburan ombak yang menampar karang. Suara gelegarnya tidak pernah sama. Jika ingin menikmati suasana dalam ketenangan, ambil posisi nyaman di bawah pepohonan yang rindang di bibir pantai.
Panjang pantainya sekitar 500 meter. Pasirnya sangat lembut berwarna agak jingga. Yang tidak kalah eksotis
adalah pemandangan bawah lautnya. Banyak terumbu karang cantik dengan ikan-ikan berenang dengan damai di celah-celah terumbu karang. Anda dilarang keras menginjak terumbu karang itu!
53
Pengunjung bisa snorkling. Ada persewaan peralatan snorkling Rp 25.000. Selain itu, juga ada persewaan kamera bawah air dengan tarif Rp 50.000. Namun, sebaiknya Anda membawa memori kamera sendiri karena di tempat persewaan kamera biasanya tidak disediakan memori. Jika membawa sendiri, tentu ada banyak spot yang bisa diabadikan.
Traveler
PANTAI TIGA WARNA
Jangan lupa membawa amunisi bekal. Di kawasan pantai memang ada dua warung, tetapi hanya menjual menu minimalis, yaitu kerupuk, mi instan, tahu goreng, air mineral, dan minuman isotonik berbagai merek. Tidak ada yang menjual nasi. Musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk menikmati Pantai Tiga Warna. Biasanya saat musim hujan, awan mendung menutup cahaya senja yang indah. Medan saat musim hujan juga becek sehingga Anda harus berhati-hati melalui jalan setapak berlumpur.
Wajib Bawa Pulang Sampah Kawasan pantai itu dikelola dengan serius oleh warga. Pengelola pantai yang digerakkan warga setempat memang menekankan agar setiap pengunjung menjaga kebersihan.
Barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah akan dicek ketika masuk pantai. Petugas akan menghitung. Saat Anda pulang, barang bawaan akan diperiksa kembali untuk memastikan jumlah barang yang berpotensi menjadi sampah sama.
56
PANTAI TIGA WARNA
53
Traveler
Khusus untuk Pantai Tiga Warna, pengunjung dibatasi 100 orang. Itu sebabnya, pemesanan harus dilakukan paling tidak seminggu sebelumnya. Barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah akan dicek ketika masuk pantai. Petugas akan menghitung. Saat Anda pulang, barang bawaan akan diperiksa kembali untuk memastikan jumlah barang yang berpotensi menjadi sampah sama.
Jika ternyata jumlahnya berbeda atau kurang dari catatan saat awal masuk, petugas akan memberikan dua opsi. Kembali ke lokasi untuk mencari sampah itu hingga ditemukan atau membayar denda Rp 100.000 per item yang hilang. Intinya, para petugas mengajak pengunjung tetap menjaga kebersihan. Ketua Bhakti Alam Sendangbiru Pantai Tiga Warna, Saptoyo, mengatakan awalnya kawasan pantai merupakan daerah konservasi mangrove.
Yang ke sana hanya warga yang melakukan konservasi. Beberapa dari mereka mengunggah foto kawasan pantai saat menanam mangrove. Foto-foto tersebar luas di media sosial. Di situlah awal mula keramaian Pantai Tiga Warna terdengar. Orang banyak berkunjung tidak hanya menanam mangrove, tetapi bertamasya. Setelah terbukanya peluang dikunjungi banyak orang, maka peluang banyaknya sampah juga terbuka. Menyadari hal itu, Saptoyo dan timnya memiliki ide untuk mengecek setiap barang bawaan pengunjung yang berpotensi menjadi sampah. Saptoyo memang sangat peduli terhadap tanah kelahirannya itu. “Dulu terumbu karang di sini sangat indah. Demikian juga dengan hutan mangrove yang rapat di sepanjang pantai,� katanya. Ia bercita-cita menghadirkan kembali keindahan alam itu. Bersama dengan para pemuda di sekitar pantai, Saptoyo bergerak. “Ini demi masa depan, demi anak cucu di masa mendatang,� tegasnya. Di Pantai Tiga Warna inilah, pengunjung diharapkan tidak sekadar menikmati alam. Mereka juga diajak menjaga kelestarian alam. Maka, wisata di Pantai Tiga Warna tidak sekadar wisata biasa, melainkan wisata luar biasa!
Di Pantai Tiga Warna inilah, pengunjung diharapkan tidak sekadar menikmati alam. Mereka juga diajak menjaga kelestarian alam. Maka, wisata di Pantai Tiga Warna tidak sekadar wisata biasa, melainkan wisata luar biasa!
60
Yang Harus
Disiapkan Reservasi minimal 7 hari Sebaiknya reservasi dilakukan sepekan sebelum perjalanan. Jika tidak, Anda kemungkinan akan kehabisan kuota. Bahkan, saat musim liburan, reservasi dilakukan sebulan sebelumnya. Khusus untuk Pantai Tiga Warna, pengunjung dibatasi 100 orang. Sebaiknya, Anda melakukan reservasi ke 0812-3333-9889 (call only) agar dapat kuota.
Datang sebelum pukul 12.00 WIB Untuk menikmati pemandangan, saat terbaik masuk kawasan wisata adalah sebelum pukul 12.00 WIB. Di atas waktu itu, dikhawatirkan cuaca gelap yang membuat perjalanan kurang spektakuler.
Pasang-surut air laut Sebaiknya datang ke Pantai Tiga Warna saat air pasang karena bisa berenang di atas terumbu karang. Jika air laut surut, pengelola sulit mengarahkan tempat berenang yang tepat.
Sebelum tiba di Pantai Tiga Warna, Anda akan menelusuri pantai-pantai cantik lainnya seperti Pantai Clungup, Pantai Gatra dan Pantai Batu Pecah. Di kawasan konservasi juga ada dua pantai yang menjadi tempat bertelurnya para penyu yaitu pantai Bongsong dan Pantai Asmoro. Kedua pantai itu berada di sebelah barat kawasan Pantai Tiga Warna.
Bawalah makanan dan minuman Di sepanjang jalur antara pos administrasi hingga Pantai Tiga Warna tidak ada tempat makan. Sebaiknya pengunjung menyiapkan logistik sendiri.
(naskah: benni indo | foto: hayu yudha prabowo) Tarif parkir Rp 5.000 untuk motor, sedangkan mobil Rp 10.000. Tarif masuk ke lokasi Pantai Tiga Warna Rp 5.000 per orang.
Jika ada kunjungan khusus ke Pantai Tiga Warna, akan ada guide yang mengantar untuk rombongan beranggotakan 10 orang. Tarif guide Rp 75.000.
Selain itu, ada camp area di Pantai Gatra. Per malam dikenai tarif Rp 25.000. Di Pantai Gatra juga ada persewaan perahu kayak. Sekali sewa tarifnya Rp 25.000.
DISTRIBUTION CHANNEL
GARUDA INDONESIA 36 titik distribusi di Executive Lounge dan Sales Office Garuda Indonesia di East Java Bali Nusa (EJBN) dan Singapura. ACCOR GROUP JAWA TIMUR Titik distribusi di seluruh jaringan hotel Accor Group di seluruh Jawa Timur, di antaranya Pullman Hotel, Novotel Hotel & Resorts, Mercure Hotel, Ibis Hotel, dan Ibis Budget. SHERATON HOTEL SURABAYA Delapan titik distribusi di Sheraton Hotel Surabaya, di antaranya lobby, restoran, gym, lounge. TEMPAT-TEMPAT WISATA JAWA TIMUR Jalur distribusi di berbagai tempat-tempat pengelola wisata di Jawa Timur.
H
ospital DIRECTORY
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama saat traveling. Kita tidak akan bisa menikmati ke-senangan secara maksimal jika kita tra-veling dengan kondisi tubuh yang tidak sehat dan bugar. Berikut merupakan daftar Rumah Sakit yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur.
BERSEJARAH - Rumah sakit Darmo (Darmo Ziekenhuis) yang mulai dibangun pada 1919 itu, pada masa Jepang, dijadikan sebagai tempat penahanan orang-orang Belanda. Pada 1996, Pemkot Surabaya menetapkan bangunan RS Darmo sebagai cagar budaya. Foto: AHMAD ZAIMUL HAQ
hospital SURABAYA Adi Husada Kapasari Surabaya, RS. Jl. Kapasari No.97, Surabaya 031 - 3764555 Adi Husada Undaan Surabaya, RS Jl. Undaan Wetan No.40 – 44, Surabaya 031 - 5321256 Darmo Surabaya, RS Jl. Raya Darmo No.90, Surabaya 031 - 5676253 Dr. Ramelan Surabaya, RSAL Jl. Gadung No. 1, Surabaya 031 - 8438153 RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertodjoso Jl A Yani, Wonocolo, Surabaya 031- 8292227 RS Mukti Mulia Jl. Kayun No. 1 – 5, Surabaya 031 - 5345426, 5343522
RS National Hospital Surabaya Jl. Boulevard Famili Selatan Kav. 1, Graha Famili, Surabaya 031- 2975777 RS. Royal Surabaya Jl. Raya Kendangsari Industri No. 1, Surabaya 031 - 8476111 RS. Denkesyah TNI AD Surabaya Jl. Kesatrian No. 17, Surabaya 031 - 5670656, 5611272 RS. Islam Surabaya Jl. Ahmad Yani 2 – 4, Surabaya 031 - 8284505 RS. Katolik St. Vincentius a Paulo Jl. Diponegoro No. 51, Surabaya 031 - 5677562 RS. TNI AU Sumitro Surabaya Jl. Serayu No. 17, Surabaya 031 - 576662, 5662593 RSB. Adiguna Jl. Alun-alun Rangkah No. 1 – 3, Surabaya 031- 3711851 RSIA. Kendangsari Surabaya Jl. Raya Kendangsari No.38, Surabaya 031 - 8436200 RSU. Haji Surabaya Jl. Manyar Kertoadi, Surabaya 031 5947760
Directory
SIDOARJO RSAB Yasem Sidoarjo Jl. Samanhudi No.85a, Sidoarjo 031- 8962129 RSU. Delta Surya Jl. Pahlawan No. 9, Sidoarjo 031 - 8961271-72, 8962531 Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru Jl. Jend. S. Parman No. 8, Waru, Sidoarjo 031 - 8542111 RSI. Siti Hajar Jl. Raden Patah No.70, Bulusidokare, Sidoarjo 031 - 8921233 GRESIK RS Dati II Kab Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 243-B, Gresik 031 - 3951239 RS Nyi Ageng Pinathi Gresik Jl. KH Abdul Karim 76-78, Gresik 031- 3981167 RS Petrokimia Gresik Jl Jend A Yani 69, Gresik 031 - 3978658 MOJOKERTO
RSUD. Dr. Soetomo Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo No. 6 – 8, Surabaya 031 – 5501000
RS Islam Hasanah Mojokerto Jl. HOS. Cokroaminoto No. 26-28, Mojokerto 0321 - 321635
Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Jl. K.H Mansyur 210-214, Surabaya 031 - 3531223
RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Husodo Jl. Gajahmada No. 100, Mojokerto 0321 - 321661
Rumah Sakit Bunda Jl. Raya Kandangan 74 (Lama 23-24), Surabaya 031- 7409436, 7450593
RS. Gatoel Mojokerto Jl. R. Wijaya 56, Mojokerto 0321 - 321682, 399772
Rumah Sakit Umum Dr. M. Soewandie Jl. Tambakrejo No. 45 – 47, Surabaya 031 - 3717141, 3725905
RS. Islam Sakinah Mojokerto Jl. RA. Basuni No. 12, Sooko, Mojokerto 0321 - 321922
Rumah Sakit Mitra Keluarga Satelit Surabaya Jl. Satelit Indah II, Darmo Satelit, Surabaya 031 - 7345333
RS. Kartini Jl. Airlangga 137, Mojosari, Mojokerto 0321 - 592261
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya Jl. Kenjeran 506, Surabaya 031 - 99000880
Rumah Sakit EMMA Jl. Raya Ijen No. 67, Mojokerto 0321 – 328737
RS Premier Surabaya Jl. Nginden Intan Barat Blok B, Surabaya 031 - 5993211
Rumah Sakit Islam Arofah Jl. Gajah Mada No.1, Mojokerto 0321 - 596900
RS PHC Surabaya Jl. Prapat Kurung Selatan No. 1 Tanjung Perak, Surabaya 031 - 3294801 - 3
BALONGBENDO
RS Surabaya Medical Service Jl Kapuas 2, Tegalsari, Surabaya 031 - 5686161 RS Siloam Jl. Raya Gubeng No. 70, Surabaya 031 - 5031333
65
RSU. Anwar Medika Semawut – Balongbendo Rt. X / Rw. IV 031 - 8974943 LAMONGAN RSUD Dr. Soegiri Lamongan
Directory
hospital
Jl. Kusuma Bangsa No. 7, Lamongan 0322 – 322582, 321718
RS. PTPN XII Bhakti Husada Banyuwangi Jl. Krikilan – Glenmore, Banyuwangi 0333 - 821575
BOJONEGORO
RSI. Fatimah Kalirejo Jl. Jember No. 25 Kalirejo, Banyuwangi 0333 - 423204
RS Anak & Bunda Bojonegoro Jl. K.H Hasyim Asy’ari No 17, Bojonegoro 0353- 881748 RS. Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Jl. Dr. Wahidin No. 36, Bojonegoro 0353 881740 TUBAN RS Kesehatan Muhammadiyah Tuban Jl. Diponegoro No. 1, Tuban 0356 - 321334 RS. Bina Husada Jl. Panglima Sudirman No. 2, Tuban 0356 - 321630 RSUD. Dr. R. Koesma Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 800, Tuban 0356 - 321010 PASURUAN RSUD. Kodya Dati II Pasuruan Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 4, Pasuruan 0343 - 421079 RS Kab Dati II Bangil Jl Dr Soetomo No 101, Bangil 0343 - 741382 PROBOLINGGO RS. Dharma Husada Jl. Soekarno Hatta No. 10, Probolinggo 0335 - 422176, 422177 RSU. Wonolangan Jl. Raya Dringu No. 118, Probolinggo 0335 - 424007 RSUD. Dr. Moh. Saleh Jl. M. Panjaitan 65, Probolinggo 0335 - 432702 RSUD. Waluyo Jati Krakasan Jl. Dr. Soetomo No. 1 Krakasan, Probolinggo 0335 - 841160, 841481 JEMBER RS Tindkat III Baladhika Husada Jl. P.B. Sudirman No. 49, Jember 0331 - 484674, 489207 Rumah Sakit Utama Husada Jl. Manggar N0. 134, Ambulu, Jember 0336 - 881187 BANYUWANGI RS. Alhuda Jl. Diponegoro No. 65 Genteng, Banyuwangi 0333 - 842033
RSUD. Blambangan Jl. Letkol Istiqlah No. 49, Banyuwangi 0333 - 421118 RSUD. Genteng Jl. Raya Timur No. 5 Genteng, Banyuwangi 0333 - 845839 LUMAJANG RS Bhayangkara Lumajang Jl. Kyai Ilyas No. 7, Lumajang 0334 - 881791 RS. Djatiroto Lumajang Jl. PB. Sudirman No. 81, Lumajang 0334 - 321004 RS. Wijaya Kusuma Jl. A. Yani No. 149 Lumajang 0334 - 881791 RSUD. Dr. Haryoto Lumajang Jl. A. Yani No. 281, Lumajang 0334 - 881666 MALANG RSD Kabupaten Malang Jl. Punggungrejo No. 1 Kepanjen, Malang 0341 - 395041 RS Baptis Batu Malang Jl. Desa Junrejo, Batu, Malang 0341 - 594161 RS. Tk. II Dr. Soepraoen Jl. S. Supriadi No. 22, Malang 0341 - 325111, 325112 RS. TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Jl. Abdulrachman Saleh, Malang 0341 - 792273 RSI. Gondanglegi Malang Jl. Hayam Wuruk No. 66, Gondanglegi, Malang 0341 - 879047 RSJ DR Radjiman Widioningrat Lawang Jl. A. Yani 1, Malang 0341 - 426015 RSUD. Dr. Saiful Anwar Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2, Malang 0341 - 362101
0351- 383956 RS. Tk. IV Madiun Jl. Pahlawan No. 79, Madiun 0351 - 454787 RSUD. Dr. Soedono Madiun Jl. Dr. Soetomo No. 59 Madiun 63116 0351 – 464325 KEDIRI Baptis Kediri, RS Jl. Brigjen (pol) IBH. Pranoto 1-7, Kediri 0354 - 682170 ext. 684172 RS Amelia Jl. Pahlawan No 25 A, Pare, Kediri 0354 - 394118 RS Dina – L Kediri Jl. Hayam Wuruk No 90, Kediri 0354 - 689078 RS. Bhayangkara Kediri Jl. KBP. M. Duryat No. 17, Kediri 0354 - 671100 RSIA Achmad Dahlan Jl. Kh Achmad Dahlan No 39, Kediri 0354 - 773115 RSUD Gambiran Kota Kediri Jl. Letkol Istiqlah No. 49, Banyuwangi 0333 - 421118 RSUD. Genteng Jl. KH. Wahid Hasyim No. 64, Kediri 0354 - 773097, 774494 RS TNI AD TK.IV Kediri Jl. Mayjen Sungkono 44, Kediri 0354 - 687801 JOMBANG RS Kristen Mojowarno Jl. Merdeka No. 59 Mojowarno, Jombang 0321 - 492200, 495093 Rumah Sakit Nur Wachid Jombang Jl. Yos Sudarso 24, Denanyar, Jombang 0321 - 870666 NGAWI RSUD. Dr. Soeroto Kab. Ngawi Jl. Dr. Wahidin No. 27 Ngawi 0351 - 749023 PONOROGO
RSU. Bokor Turen Jl. A. Yani No. 91 Turen, Malang 0341 - 824453
Dr. Harjono Ponorogo, RSUD Jl. Raya Ponorogo – Pacitan, Ponorogo 0352 - 481218, 489136
MADIUN
RSU. Aisyiyah Diponegoro Ponorogo Jl. Diponegoro No. 50, Ponorogo 0352 - 481784
RS Dati II Kab Madiun Jl. A Yani KM 2 Caruban, Madiun
66
EMERGENCY PHONE NUMBERS KANTOR POLISI Polda Jatim Jl. Ahmad Yani No. 116, Surabaya 031 - 8282076
Polresta Pasuruan Jln. Balai Kota No. 3, Pasuruan 0343 - 424256
Polres Jember Jl. Kartini No. 17, Jember 0331 - 424699
Polres Madiun Jl. Soekarno Hatta No. 66, Madiun 0351 - 498905
Polres Tuban Jl. Dr. Wahidin SH 873, Tuban 0356 - 321290
Polrestabes Surabaya Jl. Sikatan No 1, Surabaya 031 - 3559100
Polres Probolinggo Jl. Dr. Moh. Saleh 34, Probolinggo 0335 - 842413
Polres Kediri Jl. PB Sudirman No. 56, Pare 0354 - 396872
Polresta Madiun Jl. Sumatra No. 30, Madiun 0351 - 454771
Polres Mojokerto Jl. Bhayangkara No. 25, Mojokerto 0321 - 392258 / 0321 - 322059
Polres KPPP Jl. Kalianget No. 1, Surabaya 031 - 70975110
Polresta Probolinggo Jln. Anggrek No. 2, Probolinggo 0335 - 435827
Polresta Kediri Jl. Brawijaya No. 25, Kediri 0354 - 773650
Polres Ngawi Jl. Jaksa Agung Suprapto 10, Ngawi 0351 - 748173
Polresta Mojokerto Jl. Bhayangkara No. 46, Mojokerto 0321 - 330400
Polres Sidoarjo Jl. KBP M. Duryat 45, Sidoarjo 031 - 8955556
Polres Lumajang Jl. Alun-alun Utara 11, Lumajang 0334 - 881110
Polres Tulunggagung Jl. A. Yani Timur 09, Tulunggagung 0355 - 3211334
Polres Magetan Jl. Ins Pol Ismiadi No. 4, Magetan 0351 - 891587
Polres Jombang Jl. Wahid Hasyim, Jombang 0321 - 861184
Polres Gresik Jl Basuki Rahmat no. 22, Gresik 031- 3974110
Polres Batu Jln. Hasannudin Kec. Junrejo, Kota Batu 0341-599045
Polres Nganjuk Jl. Gatot Subroto, Nganjuk 0358 - 786777
Polres Ponorogo Jl. Bhayangkara No. 60, Ponorogo 0352 - 481110 / 0352 - 481010
Polres Pamekasan Jl. Stadion No. 81, Pamekasan 0324 - 328142
Polres Malang Jl. A Yani 01 Kepanjen, Malang 0341-398656 / 0341-395300
Polres Bondowoso Jln. Ahmad Yani No. 29, Bondowoso 081 23584235
Polres Trenggalek Jl. Brigjen Soetran 06, Trenggalek 0355 - 791110
Polres Pacitan Jl. Ahmad Yani No. 60, Pacitan 0357 - 881110
Polres Bangkalan Jl. Soekarno Hatta 45, Bangkalan 031 - 3095007
Polresta Malang Jln. Jaksa Agung Suprapto 19, Malang 0341 - 325555
Polres Situbondo Jl. PB Sudirman No. 30, Situbondo 0338 - 676534
Polresta Blitar Jl. Merdeka No. 107, Blitar 0342 - 801110
Polres Bojonegoro Jl. MH. Thamrin No. 46, Bojonegoro 0353 - 8810601
Polres Sampang Jl. Trunojoyo, Sampang 0323 - 21510
Polres Pasuruan Jln. Gajahmada No. 19, Pasuruan 0343 - 742721
Polres Banyuwangi Jl. Brawijaya No. 21, Banyuwangi 0333 - 421110
Polres Blitar Jl. Sudirman No. 32, Blitar 0342 - 693074
Polres Lamongan Jl. Kombes Pol Duryat 60A, Lamongan 0322 - 321110
Polres Sumenep Jl. Urip Sumoharjo 35, Sumenep 0328 - 662110
67