Rp 5.000,- (Luar Pulau Jawa Tambah Ongkos Kirim)
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Ekbis Harga Rumah BNR Ditawarkan Rp 4 Miliar Perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR) memberikan diskon 25 persen dari total harga untuk Cluster the Cliff. Rumah di cluster itu ditawarkan mulai Rp 2 miliar hingga Rp 4 miliar.
Politik & Hukum
Kejari Periksa Kepala Kemenag Inhil Kepala Kantor Kemetrian Agama (Kemenag) Indragiri Hilir (Inhil) Aziz Senin, (25/10) sore diperiksa pihak Kejaksaan Negeri Tembilahan, terkait dugaan korupsi dana pembagunan Madrasyah di Inhil. Menurut informasi yang diperoleh, pemeriksaan oleh Kasi Tindak Pidana Khusus (Pidsus), Hendri Antoro terhadap yang bersangkutan...
Sumedang
Baru Diperbaiki, Jalan Cipaku Rusak Lagi
Bekasi RIBUAN BURUH BERUNJUKRASA TOLAK REVISI UU 13/2003 Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Bekasi, di Delta Mas, Cikarang Pusat.
TEROR WARTAWAN
KADES SUNGAI PIYAI BERGAYA ALA JAGOAN TUJUAN program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) adalah upaya BACA mewujudkan segenap negara yang berada HAL 12 warga digaris kemiskinan..
KEPALA DINAS MILIH ’BUNGKAM”
ALOKASI DANA APBN 2009 DINSOS JABAR SARAT PENYIMPANGAN ? MASYARAKAT meminta aparat terkait proaktif menindaklanjuti proyek-proyek yang tidak sesuai BESTEK, masyarakat minta agar BACA KEJARI tidak tutup mata HAL 13 atas laporan masyarakat.
MENGUNGKAP DUGAAN PENYIMPANGAN DI DINKES DUGAAN penyimpangan anggaran tahun 2009 di lingkungan Dinas BACA Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat HAL 20 yang belum lama ini sempat mendapatkan sorotan publik seolah hilang diterpa angin.
2
TAHUN IV „ EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
KONSULTASI HUKUM
DARI REDAKSI
LENSA
Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Siasat Kota
KESEMPATAN BERKARIR DIBUTUHKAN: 1. Kepala Perwakilan Provinsi. 2. Kepala Biro Kota dan Kabupaten 3. Marketing Iklan Persyaratan: - Pendidikan S1 - Minimal SLTA berpengalaman di Bidang Jurnalistik - Berpengalaman di Bidang Marketing, minimal 1 tahun.
PENGUMUMAN Diberitahukan kepada khalayak umum baik instansi pemerintah, Swasta dan Perwakilan, Biro. Wartawan, Bahwa kantor redaksi Surat Kabar Siasat Kota telah pindah ke: JLN.CIPINANG BESAR NO.26 RT.008/RW 06 KEL.CIPINANG BESAR SELATAN JAKARTA TIMUR
Membuka kolom Konsultasi Hukum serta Siap Memberikan Bantuan Hukum Perdata Maupun Pidana Yang Diasuh oleh : Jhonson Purba Marajo E. Hutagaol SH. MH Alamsyah P.Tarihoran SH Alamat Kantor : Jln.Pemuda, Kav.721 Rawamangun
TERHITUNG SEJAK Tanggal 20 September 2010
Jakarta Timur,Telp (Fax) : (021) 47882752, Jln. Prambanan Raya, Blok G-1, No.10 Komp. Borobudur, Aren Jaya, Bekasi Timur, Telp (021) 80272658, Email : siasat_badai@yahoo.co.id
STOP PERS YANG tersebut di bawah ini bukan lagi wartawan SK Siasat Kota z Julham Ka.Biro Kabupaten Bekasi z Wellington Wartawan Liputan Depnakertrans dan BNP2TKI z Miftah Kussusur Ka.Biro Mojokerto Segala tindak tanduknya bukan lagi menjadi tanggung jawab redaksi. ttd Pemimpin Redaksi
Gambar di atas merupakan Proyek infrastruktur di Wilayah Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Proyek yang didanai APBD Pemkab Bekasi TA 2010 melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan ini, diduga sarat penyimpangan dan terkesan asal jadi. Proyek ini disiyalir melanggar ketentuan pada RAB. Dugaan Penyelewengan berupa pengurangan volume yang terpantau wartawan media ini adalah dengan modus mengurangi ketinggian Bagesting dengan cara menggali dudukan bagesting tersebut. Selain itu sesuai hasil pengukuran wartawan di lapangan, ketinggian/ketebalan hanya 10 cm. Tidak hanya itu, pemadatan lapisan bawah (base cos) juga tidak dilakukan, sehingga kualitas dari proyek sangat diragukan. Melihat fisik proyek yang didanai uang rakyat ini, menimbulkan pertanyaan, Sejauh mana efektivitas bidang pengawasan, khususnya PPTK dalam menjalankan tupoksinya? z ARIOS
Untuk pengiriman berita paling lambat Jumat 24:00. Apabila lewat jam yang ditentukan berita akan dimuat edisi berikutnya.
DEWAN PENASEHAT: F Montororing SH MA, Riduan Pardede, Elizabeth Carren | PENASEHAT HUKUM: Marajo E Hutagaol SH, Alamsyah P Tarihoran SH, Moh. Erzi Zulfian HB, SH, Maruli Harianja, Anju DT. Pardede, SH, | PEMIMPIN UMUM: B Purba | PEMIMPIN PERUSAHAAN: Jhon Hendri | PEMIMPIN REDAKSI: Jhonson Purba | DEWAN REDAKSI: Jhonson Purba, B.Purba,Drs. Karto Manlu, SH, MM, MH Exson Hartono, Jhonson Arios, | MANEJER IKLAN / ADVETORIAL: | SIRKULASI: Edwan Septri Budi, Asnawi | BENDAHARA/KEUANGAN: Ita Novita | REDAKTUR PELAKSANA: Jhonson Arios | REDAKTUR I :Exson Hartono, Frengky Simanungkalit | REDAKTUR DAERAH: Bangun Purba | STAF REDAKSI : Richard P, Jhon P Simamora, Jhon Nainggolan, Ipong JH, Buyung Rivai, Ahmad Shody, Liza, Boy Tampubolon,Togap Huta Galung, Nurita Sinaga, Paskah Simamora, Vefro Margondo Marbun, Erwinsyah Abi Zammil | ARTISTIK: Dava | KORLIP: Eliaman.S | LIPUTAN DEPNAKERTRANS & BNP2TKI: Djoko Soetarko | LIPUTAN DEPARTEMEN PERDAGANGAN dan DEPKES: | LIPUTAN DEPARTEMEN KEUANGAN: Anissa Rachma, Feby Octafianty S | DEPARTEMEN PENDIDIKAN: Richard P| DEPARTEMEN PERHUBUNGAN: Jhon P Simamora | DEPARTEMEN DALAM NEGERI: Buyung Rivai | MABES POLRI: | POLDA METRO JAYA: Mombang, Rosmaniar | JAKARTA BARAT: Antony Tjioe (Korlip) | JAKARTA SELATAN: Syaiful Ardi (Korlip) | JAKARTA UTARA: Yanso Mansur Sitorus (Korlip) | JAKARTA TIMUR: Albert Simangunsong.
DITERBITKAN : CV. JONEL INDONESIA Badan Hukum : Akta No. 1 tanggal 8 Agustus 2007 SIUP No. 510/1715-PERINDAG/PK/VIII/2007 DASAR HUKUM : UU NO.40 TAHUN 1999
KANTOR REDAKSI/TATA USAHA: Jln. Cipinang Besar No.26 RT.008/RW 06 Kel. Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur TELEPON : ( 021 ) 80272658 - 37415008
Email : siasat_badai@yahoo.co.id Nomor Rekening Bank Mandiri KK. Harapan Indah : 125-00-05578 19-0. an. Jhonson Purba
Percetakan PT Temprina (Jawa Pos Group) isi di luar tanggung jawab percetakan.
PERWAKILAN: KALIMANTAN TIMUR : Balser (Ka.Perwakilan) | KALIMANTAN SELATAN: M Hatim (Ka.Perwakilan), Nurhidayat | JAWA BARAT: Rapdin M (Ka. Perwakilan), H Sinurat |PURWASUKA: Marseven | BANTEN: Ary Bintara, SH (Ka.Perwakilan) | LAMPUNG: Ricardo Sinaga (Ka.Perwakilan) | JAWA TIMUR: Hertanto (Ka.Perwakilan) | PRIANGAN: Harold S (Ka. Perwakilan), Simson D, Ridwan, Aam Sutisna | KEPRI/BATAM: Hendra Sihaloho (Ka.Perwakilan) | RIAU: Dodyanto D.Simbolon, Martono SE | BENGKULU: Herman A (Ka.Perwakilan) | SUMUT: M Silaban,Yudiman Simbolon (Koorlip) | SUMSEL : M.Korik (Ka.perwakilan) Efriadi Efendi .NS, Hamsatun NAD: H Miswar Husda (Ka.Perwakilan) | JAMBI: Jhoni (Ka. Perwakilan),), M.Zein (korlip) BIRO: BONTANG: Tommy. M.H.S | SAMARINDA: Lindon. R. Sitorus | TARAKAN: Edy Susanto | BALIKPAPAN: M. Daulat | KUTAI KARTANEGARA: Erwin, Abed Nego | TANAH BUMBU: Agus Kisyanto | PENAJAM/GROGOT: Lundu | KABUPATEN BANDUNG: Mochammad Al boim | KODYA BANDUNG: Roliston JR Simanjuntak | SUKABUMI: | PURWAKARTA: | KOTA BEKASI: Jalettar S, Manson H, Anton Hutabarat | KAB. BEKASI: Alhidayah, Arman, Martono Binti Tari, Lau Binsar Sihite, Antonius Pasaribu | DEPOK: | LEBAK: | PANDEGLANG: Andang Suherman (Ka.Biro), Budiana | KOTA/KAB BOGOR: Charles BM. (Ka.Biro), Rony S. Pangaribuan, Irma Maya Sofa,Piling, Siti Sarah A. (Kota Bogor), Berman Simbolon (Cileungsi)| KARAWANG : Marseven P (Ka.Biro), Imam Saprudin | SUMEDANG: Ana Mulyana | TASIKMALAYA: Heri Anggoro | MAJALENGKA: Drs Sabungan Simatupang (Ka.Biro), Roy Lumbantoruan, Majistrit HSB | SOLO: Drs. Zulkifli (Ka.Biro) | BIRO SURABAYA/SIDOARJO: | BIRO BANJARMASIN: Syahrianto Ruslan, Reza Syahbudin | MOJOKERTO: | KAB. BATANGHARI: H. Ridwan Thaher (Ka.Biro), A Latif | KAB. TANJAB BARAT: Rudi Kurniawan (Ka.Biro)| MERAGIN : Darmawan K (Ka.Biro)| KODYA PEKANBARU: BENGKALIS: Sihartodo Aritonang (Ka.Biro), Saidun Bachin (Korlip), Sarjono, Asmon Gultom, Sofyan, Efendy | BENGKULU TENGAH: Zulkifli AM | KAUR: Khaidir S (Kabiro) | KAB. MUSI RAWAS & KOTA LUBUK LINGGAU: Abuhasan Azhari | DUMAI: | SIAK: S Manurung (Korlip), L Nababan, Mardohot Sihotang, Herbert Siahaan | KAB.KAMPAR: Sopiyan (Ka.Biro), Firnando Hutagaol | SAROLANGUN: Alhuda (Ka.Biro) | OKU INDUK/TIMUR/SELATAN: Umar Tusin(Ka.Biro) IKAB INDRAGIRIHILIR: MR Indrayani | SAMOSIR: Luhut Sijabat BA (Kabiro), Timbul Naibaho | TAPUT/HUMBAHAS: | TABAGSEL: | TABAGSEL PALUTA: | TAPSEL: | PADANG SIDEMPUAN: | PALAS: | BINJAI/LANGKAT: | DAIRI: Jonner Simbolon (Kabiro), Bangun Purba | KABUPATEN TOBASA: Edward Sitorus (Kabiro)| PAKPAK BHARAT: Jokerta Tumanggor (Kabiro), S.Jonarsin Manik | KAB. ROHIL/BAGANSIPIAPI: Hendrik Fasya SE (Ka.Biro), Azmi | TANJUNG BALAI KARIMUN: Kamarudin (Ka.Biro) | SIANTAR/SIMALUNGUN: WARTAWAN SURAT KABAR SIASAT KOTA DALAM MENJALANKAN TUGAS JURNALISTIKNYA SELALU DILENGKAPI KARTU IDENTITAS DAN SURAT TUGAS SERTA NAMA TERCANTUM DI DALAM BOX REDAKSI
3
LAPORAN UTAMA
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
UNGKAP SUAP DI MK, MAHFUD DIMINTA GANDENG KPK Jakarta, Siasat Kota Keputusan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK), Mahfud MD tentang pembentukan Tim Investigasi Kasus suap di MK yang dipimpin Refly Harun justru mengundang kritik. Pasalnya, bisa saja penunjukan Refly itu untuk meredam sikap kritis mantan wartawan yang kini menjadi praktisi hukum itu.
S
ELAIN itu, sebenarnya leb ih tepat jika Mahfud MD me minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyelidikinya. Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latief, mengatakan bahwa investigasi dugaan suap di tubuh MK sebaiknya diserahkan ke KPK. “Jadi bukan kepada orang yang melakukan kritikan kepada MK,” ucap Yudi saat ditemui usai menjadi pembicara diskusi di DPR RI, Jumat (29/10), pekan lalu. Menurutnya, pembentukan tim investigasi sebenarnya sudah tepat. Namun soal orang yang duduk di tim, kata Yudi, jangan tanggungtanggung. “Kalau eksternal, menurut saya (investigasi) harus dilakukan KPK. Jadi jangan sampai itu menjadi suatu cara untuk membungkam sikap kritis Refly Harun,” kata Yudi. Namun demikian Yudi tetap menghormati keputusan Mahfud MD yang ingin mempertahankan MK sebagai lembaga negara yang bersih dan berwibawa. Apalagi, kata dia, MK merupakan salah satu lembaga yang menjadi indikator dalam upaya pemberantasan korupsi di lembaga tinggi. “Bisa dibayangkan kalau lembaga MK yang menjadi pengawal terakhir judicial review sudah bobol, maka seluruh bangunan negara sudah sempurna korupsinya. Kalau korupsi sudah pada tingkat hukum maka sebuah negara tinggal tunggu kehancurannya. Sekarang MK strategis untuk mencegah itu supaya tidak ada permainan-permainan dalam proses legislasi,” katanya. Yudi menilai keputusan Refly menerima tantangan itu berarti sama saja mempertaruhkan diri.
“Saya tidak tahu argumennya apa, tapi jangan sampai itu suatu cara untuk membungkam kritisisme Refly Harun. Refly Harun sendiri sudah dipertaruhkan. Dia yang mulai mengkritik juga harus mestinya menjalankan obyektif, jangan justru mekanisme dijadikan alat membuat seseorang yang tadinya kritis dan menjadi bagian sudah tidak kritis,” ujarnya. MPR Dukung Investigasi Dugaan Suap Sementara itu Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefuddin mendukung pembentukan Tim Invesigasi dugaan suap di tubuh Mahkamah Konstuitusi (MK). Menurutnya, isu suap yang menimpa hakim dan pejabat MK memang harus dibuktikan dengan melakukan investigasi. “Pembentukan tim oleh Ketua
MAHFUD MD
YUDI LATIEF
Menurutnya, selama ini MK masih bersih. Karenanya, dengan adanya isu suap yang menimpa MK harus dibuktikan. Kalau memang isu suap tu terbukti maka, Mahfud harus bertindak tegas. “Sejauh ini MK masih cukup bersih. Karenanya menjadi tugas kita bersama menjaga MK, dan isu-isu seperti y a n g
berkembang harus bisa dibuktikan. Kalau pun ada itu betul-betul harus bisa dihilangkan,” tukasnya. Pembentukan Tim Investigasi kata Lukman tidak menyalahi aturan.
Apalagi kata dia, tim yang dibentuk sifatnya internal. “Saya pikir tidak karena ini inisiatif MK. Ini tim internal. Tidak ada masalah dan bagus,” ucapnya. Penunjukan Praktisi Hukum Tata Negara, Refly Harun selaku Ketua Tim Investigasi juga tidak dipermasalahkan Lukman. Menurutnya, Refly yang pertama mengendus adanya informasi dugaan suap sehingga perlu ditindaklanjuti. “Karena Refly yang mengangkat isu pertama, supaya mungkin dia memiliki informasi dan data dasar untuk menjadi modal bekerja lebih lanjut,” pungkasnya. z ARIOS/ JPNN
M K , Mahfud MD harus diapresiasi dan didukung oleh semua pihak. Dan kita berharap tim bisa melakukan investigasi dengan baik, dan pada akhirnya bisa melaporkan ke publik apakah benar atau tidak, sehingga citra MK harus tetap terjaga,” katanya.
Soal Suap Rp.1 M Hakim MK, Refly Tak Mengarang Cerita Jakarta, Siasat Kota Pengamat Hukum dan Tata Negara, Margarito Kamis menyambut positif tindakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang memilih Refly Harun sebagai Tim investigasi kasus suap hakim MK. “Saya gembira sekali dengan respon Mahfud yang memilih Refly sebagai Ketua Tim Investigasi, itu bagus sekali,” kata Margarito, Jumat (29/10) lalu. Menurutnya, dalam tulisan Refly Harun yang dimuat di koran harian Kompas yang berjudul ‘MK masih Bersih ?’, menunjukkan bahwa ada titik terang soal adanya oknum yang berusaha melakukan praktik penyuapan sengketa pilkada. “Jadi apa yang dituliskan oleh Refly itu tidak ngarang-ngarang,” katanya. Sebagaimana diketahui, MK dibuat kaget dengan Opini Refly Harun di Kompas, Senin 25 Oktober berjudul ‘MK
REFLY HARUN Masih Bersih?’. Dalam tulisan itu, Refly mengaku pernah mendengar langsung bahwa di Papua ada orang yang mengantarkan dan menyediakan uang bermiliar-miliar untuk berperkara di MK, termasuk untuk
menyuap hakim di MK dalam kasus Pemilukada. Refly menyatakan melihat dengan mata kepala sendiri tumpukan uang sejumlah satu miliar rupiah untuk diberikan kepada hakim MK oleh orang yang sedang berperkara di MK. Refly juga mendengar langsung dari seseorang yang pernah ditunggu oleh hakim MK untuk mentransfer uang sebesar Rp 1 miliar sebelum pengucapan keputusan MK, tapi orang tersebut tidak punya uang sampai waktu yang ditentukan. Dalam tulisannya, pengajar hukum dan tata negara di Universitas Indonesia Esa Unggul itu mengatakan, dia mendengar keluhan peserta pemilihan kepala daerah di Papua. Untuk menyelesaikan sengketa di Mahkamah Konstitusi membutuhkan biaya Rp 10-12 miliar. Ia juga menuliskan bahwa hakim Mahkamah
meminta uang Rp 1 miliar untuk memenangi perkara. Refly Harun Ditantang Sementara itu Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md. meminta Ketua Tim Investigasi Dugaan Markus Mahkamah Konstitusi Refly Harun membuktikan pernyataan dugaan makelar kasus di institusinya. “Saya kira Refly orang yang sportif. Sudah mengumumkan seperti itu, maka dia harus mengumumkan hasilnya,” katanya. Mahkamah memberi tenggat 30 hari untuk membuktikan pernyataan Refly. Jika tidak terbukti, Mahfud meminta Refly mengumumkan lagi di media massa. Namun, bila Refly tidak mengumumkan hasil kekeliruan investigasinya, Mahkamah akan mengambil alih tugas tersebut. “Bahwa dia salah, saya yang akan umumkan dia
ceroboh,” kata Mahfud kemarin. Pembuktian kasus ini sebenarnya hanya perlu waktu sepekan. Refly tinggal meminta orang yang mengaku menyuap menunjukkan hakim yang dituduhkan. “Kalau Refly mengatakan sulit membuktikan itu, berarti dia omong kosong,” kata Mahfud. Adapun Refly menyatakan siap membantu mengumpulkan informasi praktek mafia peradilan di Mahkamah Konstitusi. Hasilnya akan disampaikan langsung kepada Ketua Mahkamah Mahfud Md. Jika ada indikasi mafia peradilan, penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak yang berwenang. Tim yang dipimpinnya tidak akan mengurusi masalah ini sampai tuntas. “Saya kan bukan penyidik, bukan polisi, jaksa, atau Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujarnya. z EXSON/IT
4
EKONOMI & BISNIS
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Sediakan Fasilitas Memadai
HARGA RUMAH BNR DITAWARKAN Rp 4 MILIAR Bogor, Siasat Kota Perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR) memberikan diskon 25 persen dari total harga untuk Cluster the Cliff. Rumah di cluster itu ditawarkan mulai Rp 2 miliar hingga Rp 4 miliar.
BANTUAN untuk korban tsunami Mentawan
RIGI Galang Dana untuk Korban Tsunami Mentawai Tembilahan, Siasat Kota Prihatin atas bencana Tsunami yang terjadi Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), puluhan Relawan Indonesia Gugus Indragiri Hilir (RIGI) menggelar penggalangan dana bantuan Kamis (28/10).Menurut koordinator penggalangan dana bagi korban gempa bumi dan tsunami Mentawai Relawan Indonesia Gugus Inhil, Reza, penggalangan bantuan ini bagi membantu saudara yang terkena musibah di sana. “Untuk meringankan beban penderitaan bagi keluarga kita yang terkena bencana di Pulau Mentawai Sumbar kita mulai hari ini akan menggelar aksi penggalangan dana di berbagai persimpangan jalan di kota Tembilahan,” sebutnya Kamis (28/10). Bantuan ini nantinya akan disalurkan bagi membantu para korban musibah gempa dan tsunami di Mentawai tersebut. Kegiatan ini akan digelar selama beberapa hari ke depan.”Kemudian bantuan yang terkumpul secepatnya akan kita salurkan kepada posko penerima bantuan ini,” sebutnya. Berdasarkan pemantauan, tampak puluhan relawan menyorongkan kardus yang bertuliskan bantuan bagi korban gempa dan tsunami Mentawai kepada para pengguna jalan yang lewat.”Kegiatan penggalangan dana ini kita pusatkan di beberapa persimpangan jalan di Kota Tembilahan, seperti di Jalan Sudirman dan Jalan M Boya Tembilahan,” tegas Reza. Lanjutnya, selain menggelar penggalangan dana di jalan-jalan, beberapa orang relawan juga mengedarkan kotak bantuan kepada para pemilik toko yang ada di kota Tembilahan. z IIN
Keberadaan Hutan Mangrove tidak Dievaluasi Karawang, Siasat Kota Luas hutan mangrove di Kabupaten Karawang termasuk luas penyusutannya tidak pernah diketahui. Hal itu disebabkan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kab. Karawang tidak pernah melakukan pendataan dan mengevaluasi keberadaan hutan mangrove tersebut. Kepala Bidang Kehutanan Distanhut Kab. Karawang, Edhy Hediyanto, menjelaskan bahwa instansinya tidak memiliki anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut. Padahal, pihaknya telah berulang kali mengusulkan untuk kegiatan itu diajukan kepada pemerintah daerah setempat. “Akan tetapi, tidak pernah ada realisasinya,” ucapnya. Ia mengakui, tidak adanya anggaran yang menyebabkan instansinya tidak mengevaluasi keberadaan hutan mangrove. Salah satu program penanaman mangrove yang tak pernah dievaluasi di antaranya penanaman hutan mangrove di lahan seluas 200 hektare pada 2007 yang diprakarsai oleh pemerintah pusat. “Itu juga tidak pernah kami evaluasi,” ujarnya. Meskipun demikian, menurut Edhy, dinas terkait sempat mendapat laporan dari lembaga independen tentang pertumbuhan tanaman bakau. Lembaga tersebut menyatakan, persentase pertumbuhan hutan mangrove di Kab. Karawang hanya 60 persen. Ia mengatakan, enam dari tiga puluh kecamatan yang ada di Kab. Karawang memiliki pantai. Dengan adanya pantai itu, tentunya ada tanaman mangrove, sebagai salah satu penyangga abrasi. Enam kecamatan itu masing-masing Cilamaya Wttan, Cilamaya Kulon, Tempuran, Cilebar, Pedes, dan Pakisjaya. Dari enam kecamatan tersebut, menurut Edhy, hutan mangrove di dua kecamatan dikuasai oleh Perhutani. Dengan demikian, Perhutani memiliki kewenangan untuk menanam ataupun menebang tanaman mangrove tersebut. Adapun hutan mangrove di empat kecamatan lainnya, merupakan hutan milik masyarakat. Meskipun, awalnya bibit mangrove itu berasal dari pemerintah pusat. “Jika ada kerusakan, yang mereboisasi kawasan tersebut tentunya pemkab dan masyarakat,” ujar Edhy. Salah satu contoh hutan mangrove yang terjaga adalah di Pantai Samudera Baru Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes. Kepala Desa Sungai Buntu,Tata Husein, mengaku paham dengan kebutuhan para pengunjung tempat wisata Samudera Baru. Tata memanfaatkan tanah timbul yang lebarnya dari pantai tidak lebih dari 70 meter dan panjangnya satu kilometer sebagai tempat dia bermain pada 2004. Dia berusaha menanam bakau, si api-api, dan ketapang, agar tanah timbul tidak tenggelam digerus ombak. Menyadari kebutuhan tanaman bakau lebih banyak, Tata kemudian membeli dari tambak-tambak di Desa Sedari Kec. Cibuaya dengan harga Rp 200 setiap batangnya. Tanaman itu pun kemudian dibibitkan dan setelah agak besar ditanam di tepi pantai. z MARSEVEN
T
HE Cliff yang dibangun di atas lahan 6,1 hektare ini hanya menyediakan 72 unit rumah dengan tipe pilihan. Pertama, jenis standar dengan posisi kavling sejajar jalan utama. Kemudian tipe Up Slope yang letak kavlingnya lebih tinggi dari jalan utama, sehingga posisi bangunan, mulai dari lantai dasar lebih tinggi. Sedangkan tipe Down Slope, posisi kavling dan lantai dasar sejajar
dengan jalan utama. Dan, sebagian bangunan ada yang letaknya di bawah lantai dasar. Luas bangunan dan tanah pun dibagi tiga, yaitu tipe 263/300, 335/375 dan 349/435. Sales Manager BNR, Atang Wiharna mengatakan, rumah di dalam cluster tersebut dibuat dengan mengikuti kontur tanah perbukitan guna mempertahankan keaslian daerah tersebut. The Cliff memiliki nuansa resort
dengan pemandangan Kota Bogor disertai wahana permainan di lantai bangunan. Sehingga, memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. “Pokoknya ini berbeda dengan cluster lain,” ujarnya. Atang menjelaskan, cluster ini memiliki ruang hijau hingga 60 persen dan bagian belakang rumah tak menyatu dengan rumah lain. Di belakang terdapat taman dan jogging track yang besar. “Jadi, penghuni tak disuguhkan pemandangan tembok tetangga,” terangnya. Cluster ini dilengkapi CCTV dan kartu khusus bagi kendaraan penghuni. Fasilitas neighbourhood center juga dibangun demi kenyamanan konsumen. z CBM
HARI KEUANGAN Menteri Keuangan Agus MArtowardojo (dua kanan) menyalami pegawai kementerian keuangan dalam acara simpatik 'Peduli Ibu Pertiwi' di Plaza Barat, Senayan, Jakarta, Minggu (31/10). Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Keuangan sekaligus penggalangan dana bagi korban bencana alam Merapi dan Mentawai.
1.280 Koperasi di Kab. Bandung Megap-megap Kab. Bandung , Siasat Kota Sebanyak 1.280 koperasi yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kab. Bandung, kini nasibnya megapmegap dan tergolong terpuruk serta sudah tak “bernyawa”. Sedangkan yang masih bisa eksis untuk melangsungkan usahanya kini hanya tinggal sekitar 200 koperasi. Dari 200 koperasi yang masih aktif, hanya 50 yang tercatat di Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kab. Bandung sebagai mitra Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kab. Bandung. Ke-50 koperasi itu tercatat karena memenuhi kewajiban membayar iuran keanggotaan koperasi ke Dewan Koperasi sebesar Rp 15.000/ bulan/koperasi. “Terus terang, 1.280 koperasi di Kab. Bandung yang tak bernyawa sudah berlangsung 10 tahun terakhir. Sebelumnya yang tercatat ada 1.480 koperasi,” kata Ketua Pansus 7 Pembahas Raperda Pajak, Akta Koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) DPRD Kab. Bandung, Aep Saepulloh kepada “GM” di Cicalengka, Kab. Bandung, Kamis (28/10). Menurut Aep, penyebab keterpurukan ribuan koperasi itu diduga karena pengelolaannya tidak profesional. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia untuk memenejnya bisa menjadi pemicunya. “Bisa pula akibat kurang mendapatkan per-
hatian dari pemerintah,” kata Aep. Tinggal Papan Nama Dikatakan Aep, koperasi yang terpuruk itu kini hanya tinggal papan namanya saja. Bahkan, banyak juga yang papan dan bangunan koperasinya sudah tidak berbekas karena sudah lama tidak berkembang. Kalau keterpurukan koperasi karena kurangnya dana dari pemerintah, kata Aep, ini perlu dipertanyakan. “Sebenarnya dana sisa anggaran dana di Kab. Bandung setiap tahunnya mencapai rata-rata Rp 300 miliar. Sehingga, sangat memungkinkan dana sisa anggaran itu digunakan untuk pengembangan koperasi. Tetapi dalam proses pengucurannya harus dibuatkan dulu undang-undang (UU) atau peraturan pemerintah yang dibuat pemerintah pusat, yang bisa mengalihkan dana itu untuk koperasi. Memang selama ini belum ada UU yang bisa mengatur hal itu,” katanya. Umumnya koperasi yang tidak jelas juntrungannya itu, tambahnya, sebelumnya bergerak pada bidang usaha home industry. Seperti usaha atau kerajinan tahu, tempe, pertanian, dan bentuk usaha lainnya. Ratarata satu lembaga koperasi itu bisa mempekerjakan 5-100 pekerja. Tetapi, untuk simpan pinjam bisa mencapai lebih dari 1.000 anggota.
“Sebenarnya, koperasi yang sudah mati itu bisa dihidupkan kembali. Tetapi dalam proses pengembangannya harus selektif. Yakni, mengacu pada UU No. 28/2009 tentang Pendaftaran dan Pendirian Koperasi,” katanya. Pengembangan itu, lanjutnya, harus dibarengi dengan pelatihan tentang tata cara memenej koperasi. Selain itu, harus dibarengi dengan pasokan modal, pembinaan, dan pengawasan. “Selama ini, koperasi yang merana itu, karena kurang pembinaan dan pengawasan. Sementara yang namanya dana untuk memberikan modal usaha koperasi bukan menjadi masalah. Karena pada setiap tahunnya, yang namanya anggaran untuk koperasi itu selalu ada. Termasuk di antara 200 koperasi yang masih aktif tadi, masih menerima bantuan modal dari pemerintah,” katanya. Dengan masih adanya koperasi yang bertahan itu, bisa dijadikan sebagai tonggak ekonomi warga setempat. Seperti halnya yang dilakukan para anggota kelompok koperasi di Soreang. “Mereka membentuk dan mempertahankan koperasi, sehingga bisa mengembangkan usaha pembuatan kerajinan tradisional minuman bandrek. Ada pula yang memertahankan koperasinya itu guna usaha home industry bidang makanan,” katanya. z R. MARPAUNG
5
JAKARTA
TAHUN IV „ EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
SMPN 262 Jakarta Tampak Indah DRAINASE BURUK Sejumlah kendaraan melaju menerjang air yang menggenang di kawasan Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/10). Meskipun tidak turun hujan jalanan di kawasan tersebut tetap tergenang air akibat buruknya drainase.
PLN CIRACAS KECEWAKAN KONSUMEN Jakarta, Siasat Kota Seorang pelanggan PLN di Depok bernama Dirk Yohanes yang bertempat tinggal di Jl. Kapitan, Sukatani saat ditemui wartawan Siasat Kota di kantor PLN Ciracas Jakarta Timur sedang marah-marah pada petugas. Dirk merasa diperlakukan sewenang-wenang oleh petugas P2TL, listrik dirumahnya tanpa sepengetahuannya di putus dan disuruh membayar sebesar Rp 9.828.530.- Merasa tidak benar memakai listrik sebesar itu, kontan Dirk mengamuk pada petugas sambil mengancam akan menuntut PLN ke kantor LBH.
P
LN Ciracas dalam bulan Juli silam melakukan oprasi pe makaian listrik ilegal di rumah Dirk Yohanes Jl. Kapiten, Sukatani Depok. Menurut berita acara pemeriksaan tim P2TL yang ditanda tangani oleh Arif R dan Sutoro, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan segel tera KWH meter sudah di pres ulang, dan arus terukur dan KWH meter error 65% sehingga piringan KWH meter berputar tersen-
dat. Sudah barang tentu kejadian itu merugikan pihak PLN, hasil penelitian petugas karena adanya tangan jahil dari konsumen kata petugas PLN Ciracas yang tidak mau disebut identitasnya. Sementara Dirk Yohanes selaku pelanggan merasa hasil pemeriksaan tim P2TL PLN Ciracas adalah pemeriksaan akal-akalan, masa daya listrik R-1/2200 VA ia dibebankan membayar Rp 9.828.530.-
ini perbuatan yang kejam dari petugas PLN kata Dirk pada Siasat Kota saat dijumpai di kantor LBH Ampera Jakarta Timur, Jumat (29/10). Moh. Erzi Zulfian, SH Wakil Direktur LBH Ampera Jakarta ketika dimintai komentar oleh Siasat Kota mengatakan bahwa terbuka kemungkinan membawa PLN ke BPSK (badan penyelesaian sengketa konsumen) DKI di Jakarta Timur. Persoalan layanan PLN pada konsumen memang masih terus digugat oleh masyarakat, mulai dari seringnya listrik padam, pencatatan meter yang asal tembak, dan yang paling ekstrim adalah merekayasa kesalahan pelanggan dengan membuat operasi listrik ilegal mencarai-cari kesalahan pelanggan dan meminta bayaran sejumlah uang, ini keluhan yang sering dijumpai pada konsumen dari hasil investigasi Siasat Kota di berbagai tempat di Bekasi dan Depok. Ketika dicegat Siasat Kota saat sedang lari pagi Dirut PLN Dahlan Iskan yang dimintai komentar soal keluhan pelanggan ia hanya berkomentar akan memperbaiki kinerja PLN dan akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat. z ROS/SYAIFUL
TINGKATKAN KUALITAS
SMPN 27 Jakarta Terapkan Pelatihan dan Pengenalan IT Jakarta, Siasat Kota Diawali dengan langkah merubah wajah dan tampilan fisik sekolah, SMPN 27 Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan mutu. Langkah peningkatan sarana dan prasarana ini diharapkan akan mampu mencetak siswa berkualitas dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Sebelum dipimpin Jamila ini wajah SMPN 27 jauh berbeda. Pintu gebang dan pagar sekolah disulap hingga tampak cantik dan apik nuansa hijau mendominasi halaman sekolah dan didukungnya dengan rimbunnya tanaman hingga terlihat asri. Dijumpai diruang kerjanya di SMP Negeri 27, Jamila mengungkapkan, dibantu para tenaga pengajar yang sangat profesional dan juga dengan staff yang ada disekolah ini tegasnya. Dan beliau selalu berprinsip untuk terus melakukan langkahlangkah upaya memajukan sekolah. Baik dari sisi kualitas pendidikan sarana dan prasarana sekolah dan juga kualitas murid hingga kualitas para pengajar atau guru. Jamila menyadari untuk menarik minat masyarakat khususnya di Jakarta agar menuntut ilmu di SMPN 27 pihanknya harus melakukan perubahan lebih baik. Dan ini saya awali dengan mempercantik wajah fisik sekolah agar tampak menarik sehingga memikat masyarakat karena sela-
Jakarta, Siasat Kota SMPN 6 Jakarta yang terletak di Jln. Kayu tinggi Kelurahan Cakung Timur ini semakin tampak indah sejak dipimpin Komsatun yang tidak bosanbosannya untuk memperindah sekolah dengan bantuan para Guru, Penjaga melakukan berbagai penghijauan sekolah pada taman yang ditumbuhi berbagi jenis tanaman sekolah agar tercapai proses belajar mengajar yang positif dan nyaman. Selain itu juga, untuk ketertiban proses belajar mengajar para orang tua murid yang hendak mengantar dan menjemput anaknya cukup hanya di depan pagar saja. Demikian dikatakan Kepala Sekolah ini
ketika ditemui wartawan Siasat Kota baru-baru ini. Lebih lanjut dikataknnya lagi, dengan suasana lingkungan yang semakin baik ini akan mendukung proses belajar mengajar yang baik yang bermuara pada peningkatan mutu akademik sehingga para lulusan akan melanjutkan sekolahnya sesuai dengan pilihan yang diinginkan, katannya Pantauan wartawan Siasat Kota terhadap akademik dan non Akademik SMPN 246 Jakarta ini sudah sangat bagus, demikian juga halnya dengan tenaga pengajar yang sangat mendukung segala program yang telah disepakati bersama z RICHARD
DEMO BANJIR Massa yang menamakan diri Barisan Muda Pejuang Jakarta Raya (Bang Jaya) bersiap melakukan aksi dari kawasan Monas menuju Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (29/10). Mereka menuntut perluasan lahan terbuka hijau untuk serapan air serta mendesak pembatasan penggunaan mobil pribadi untuk meminimalkan problem banjir dan kemacetan ibukota .
SMPN 90 Jakarta Disiplin Hasilkan Mutu yang Baik
PINTU gebang dan pagar sekolah disulap hingga tampak cantik dan apik nuansa hijau. ma ini disadari image masryarakat tentang sekolah ini seakan masih sesuai dengan keinginan. Kami ingin siswa yang masuk ke sekolah merupakan anak yang memiliki kualitas dan berpotensi yang nantinya mampu mencetak prestasi di sekolah kendatipun begitu untuk prestasi SMPN 27 ini tak bisa diremehkan oleh siapa pun. Dan sudah banyak prestasi yang diraih oleh sekolah tersebut. Untuk itu kami berusaha merubah tampilan sekolah lebih dulu agar menarik, ujarnya. Seiring dengan langkah itu Jamila melanjutkan, mutu pendi-
dikan dan siswa pun ditingkatkan, namun terlebih dulu kami meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya yakni para guru, ujarnya. Hal itu, menurutnya dilakukan dengan memberikan sejumlah pelatihan seperti pelatihan komputer agar para guru mengenal IT. Jika SDM nya berkualitas maka akan mampu mencetak murid yang berkualitas. Setelah SDM, saran dan prasarana sekolah pun ditingkatkan, Jamila mengaku bersyukur atas keberhasilannya memimpin sekolah SMPN 27 ini, tegasnya. z RICHARD
Jakarta, Siasat Kota Disiplin yang tinggi adalah merupakan salah kunci keberhasilan baik untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan untuk mencapai sesuatu yang inginkan untuk mencapai mutu pendidikan yang maksimal tentu harus diraih dengan kerja keras yang mengandalkan standarisasi kurikulum yang tertinggal tetapi terpenting dari semua itu tidak terlepas dari disiplin ataupun peningkatan mutu tidak bisa terlaksana disekolah. Demikan dikatakan Hj Hernawati selaku Kepala SMPN 90.“Seorang siswa mustahil meraih prestasi yang bernilai tanpa mempunyai disipilin� tambahnya Dengan diterapkannnya disipilin baik untuk siswa, guru maupun dirinnya sendiri tak heran sekolahnya meraih banyak prestasi dan presentasi keberhasilan siswa yang signifikan. Sekolah yang sudah mempunyai kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kepala Sekolah ini mempunyai perhatia khusus
Hj HERNAWATI terhadap anak didiknya yakni masalah peningkatan mutu belajar ataupun untuk guru yang mengajar di sekolah memberikan perhatian lebih untuk anak didiknya dan para gurunnya. Ketika wartawan Siasat Kota berbincang dengan salah seorang guru jumeno tentang kepemimpinan Kepala sekolahnya mengatakan sosok kepemimpinan yang tegas dan bertanggungjawab dan juga sangat dekat dengan para guru disini , katannya. z RICHARD
6
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
POLITIK & HUKUM
18 Satuan Unit Polda Metro Jaya Raih ISO 90012008 Jakarta, Siasat Kota Dit Lantas Polda Metro Jaya kembali menunjukkan konsistensinya dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Buktinya, karena melahirkan inovasi dan prosedur terbaik dalam pelayanan kepada masyarakat, 18 satuan unit Polda Metro Jaya raih ISO 90012008. 18 Satuan yang mendapat ISO 90012008 antara lain Unit Kecelakaan dan Pelanggaran Subdit Penegakkan Hukum Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya, 5 unit kantor Satpas SIM, dan 12 unit Samsat di seluruh jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya. ISO 90012008 ini didapat dari beberapa pihak yang notabenenya sudah sangat berpengalaman dalam hal manajemen mutu seperti PT. Succofindo, PT. Mantec, dan PT Global. Penghargaan pun diberikan secara simbolis di Gedung Pertemuan Polda Metro Jaya, Kamis (21/ 10) WIB, atas beberapa inovasi seperti Polpos berbasis IT di Thamrin, Sam-sat Drive thru, dan Sim/Samsat Keliling. Kesatuannya mendapat penghargaan, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono pun mengaku bangga. Kendati demikian, pihaknya tidak akan berhenti melakukan inovasi-inovasi demi terciptanya pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Saya masih sangat berharap peningkatan mutu pelayanan Polisi, khususnya sektor lalu lintas agar lebih profesional, mudah, murah, cepat, tepat dan akuntabel,” kata Drs Condro Kirono MM didampingi Kompol Bonaparte. “ISO yang telah diperoleh ini jangan semata-mata sebagai simbolis, melainkan harus diterapkan dalam Standard Operating Procedure unit-unit yang telah menerima,” pesannya. z EXSON/ARIOS
Dirlantas Polda Metro Jaya Diganti Jakarta, Siasat Kota Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Condro Kirono, digantikan oleh mantan Direktur Lalu Lintas Polda Sumatra Utara, Komisaris Besar Royke Lumowa. Royke resmi menjabat sebagai Dirlantas Polda Metro mulai Sabtu (29/10). Serah terima jabatan akan dilaksanakan Sabtu (30/10) di ruang pertemuan utama Mapolda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal SutarKOMBES CONDRO KIRONO man akan langsung memimpin acara serah terima jabatan. Condro rencananya akan dipindahkan ke Korps Lalu Lintas Mabes Polri. Pangkatnya juga akan dinaikkan dari Komisaris Besar menjadi Brigadir Jenderal. Selama bertugas, Royke kerap menggantikan Condro. Alumni Akademi Kepolisian 1987 ini pertama kali bertugas sebagai Kasatlantas Polres Jayapura yang sebelumnya dijabat Condro. Beberapa tahun lalu, Royke juga menggantikan Condro yang menjadi Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur. Saat ini, lelaki asal Manado ini lagi-lagi menggantikan Condro yang menjabat Dirlantas Polda Metro. “Ini berat,” ujar Royke. Menurutnya, lalu lintas Ibu Kota perlu penanganan serius. Dia berjanji akan meneruskan program yang sudah berjalan pada era kepemimpinan Condro, diantaranya pelayanan STNK dan Sim dengan cepat, dan Traffic Management Centre yang menjadi mata elang Ditlantas. Di awal kepengurusannya, Royke akan terlebih dahulu mengenal situasi Ibu Kota. “Saya baru tahu Jakarta ketika Sekolah Pimpinan saja beberapa tahun lalu di PTIK,” paparnya. Dirinya membutuhkan kerjasama berbagai pihak agar penanganan kemacetan akibat dinamika alam ataupun karena padatnya kendaraan bermotor dapat diselesaikan. z EXSON/ARIOS
SIDANG PEMERIKSAAN SAKSI Mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol.Susno Duadji (kiri) didampingi Penasehat hukumnya Hendri Yosodiningrat (kanan) saat sidang dengan agenda mendengar keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/10) Susno Duadji diduga terseret kasus mafia hukum dalam penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (SAL), dan menggelapkan dana pengamanan Pilkada Gubernur Jawa Barat pada 2008 sebesar Rp8 miliar.
Terkait Dugaan Korupsi Dana Pembangunan Madrasah
KEJARI PERIKSA KEPALA KEMENAG INHIL Tembilahan, Siasat Kota Kepala Kantor Kemetrian Agama (Kemenag) Indragiri Hilir (Inhil) Aziz Senin, (25/10) sore diperiksa pihak Kejaksaan Negeri Tembilahan, terkait dugaan korupsi dana pembagunan Madrasyah di Inhil. Menurut informasi yang diperoleh, pemeriksaan oleh Kasi Tindak Pidana Khusus (Pidsus), Hendri Antoro terhadap yang bersangkutan cukup lama namun Aziz tidak datang sendiri melainkan membawa beberapa orang staf dan warga dekatnya.
S
EMENTARA itu Kepala Kejak saan Negri Tembilahan, Ferzian syah Sesunan ketika dikomfirmasi, Selasa (26/10) melalui telepon gengamnya tidak menampik upaya pemanggilan terhadap yang bersangkutan. Namun pemanggilan yang dilakukan pihaknya hanya sekedar konfirmasi. “Benar pi-
hak Kejaksaan telah melakukan pemanggilan terhadap saudara Aziz, tapi hanya sekedar kita mintai komfirmasi saja,” jawab Kejari melalui SMS yang dikirim Riau Mandiri. Setelah Riau Mandiri kembali meminta kepada Kejari untuk menjelaskan terkait permasalahan apa hingga terjadinya
pemeriksaan pihaknya kepada orang nomor satu di Kantor Kementrian Agama Inhil tersebut.”Tanya Kasi Pidsus, saya masih mendampingi Jaksa Muda Tindak Pidanan Husus (Jampidsus),” sebutnya lagi melalui SMS. Sementara itu Kasi Pidsus Hendri Antoro ketika dikonfirmasi mengatakan untuk kasus tersebut masih dalam tahapan memperdalami dan baru akan dilakukan bulan ini (Oktober,red). “Ya Mas masih kami perdalam dan baru dimulai bulan ini,” jelas Hendri, sambil mengatakan pemeriksaan oleh pihaknya tersebut terkait masalah dana pembangunan Madrasyah dari APBN. Sedangkan Kepala Kantor Kementrian Agama Inhil, Aziz, ketika dihubungi Riau Mandiri melalui SMS hingga berita ini ditirunkan tidak ada jawaban. Padahal komfirmasi ini sangat membantu yang bersangkutan dalam menjelaskan kepada public sehingga tidak terjadi salah persepsi dan penapsiran. z IIN
PPDI Garut Tuntut Perangkat Desa Diangkat Jadi PNS Garut, Siasat Kota Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa yang diisi dari Pegawai Negeri sipil Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota atas nama Bupati/Walikota. Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Kesejahteraan perangkat desa saat ini masih sangat minim. Padahal, tanggung jawab kami sama besarnya, seperti pegawai negeri sipil ujar beberapa perangkat Desa Di Kab Garut saat ditemui wartawan. Saidah (37) selaku perangkat Desa Sukahurip Ke- SAIDAH camatan Pangatikan yang kini menjabat sebagai Bendahara Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kab Garut saat di temui di kantornya mengatakan PPDI Kab Garut menuntut agar perangkat desa diangkat jadi PNS, dengan status perangkat Desa diangkat menjadi Pegawai negri sipil maka akan memberikan motivasi kepada perangkat desa untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan puiblik, menanamkan rasa tanggung jawab kerja yang tinggi terhadap tugas tugas yang di emban aparatur pemerintahan desa, untuk meningkatkan kesejahteraan perangkat desa serta mewujudkan rasa keadilan sesama perangkat desa menjadi pegawai Negri Sipil (PNS). Kesejahteraan perangkat Desa di Kabu-
paten Garut lanjut Saidah sangat memprihatinkan honor yang didapat sangat jauh dari upah minimun kabupaten, upah minimum kabupaten saja sudah Rp. 800 ribu sedangkan honor perangkat desa dibawah Rp 400 Ribu rupiah itu juga dibayarkan tiga atau empat bulan sekali ujarnya. Hal senada di sampaikan oleh Sekertaris PPDI Kab Garut Ateng Jaelani didampingi oleh Ade Sharip Ketua PPDI Kecamatan balubur Limbangan, Nurdin pengurus PPDI Desa Surabaya, dan Saepudin Ketua PPDI Kecamatan Selaawi saat ditemui wartawan di sela sela Rapat konsolidasi PPDI Kab Garut, Ateng Jaelani mengatakan alhamdulilah dukungan kami dapatkan dari Ketua DPRD Kab Garut Ahmad Bajuri SE, Ketua DPRD Kab Garut mengirim surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), surat bernomor 800/1091-DPRD perihal usulan DPRD Kab Garut Agar perangkat Desa diangkat menjadi PNS, surat dari DPRD kab Garut ini juga di tembusan kepada Presiden Republik Indobnesia, Kementrian Dalam negri,Kementrian pendayaguanaan aparatur negara, Gubernur jawabarat, Ketua DPRD Provinsi Jawabarat dan Bupati Garut, ujarnya. Ateng mengatakan PPDI Kab Garut juga mengirim surat kepada Direktorat pemerintahan Desa dan kelurahan, Direkorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan desa serta ke departemen Dalam Negri , surat NO :06/PPDI/VIII/
2010, prihal usulan DPD PPDI Kab Garut terhadap RUU Tentang Desa , Surat dari PPDI Kab Garut merupakan usulan agar dalam Pasal 30 ayat satu yang berbunyi sekertaris Desa sebagaimana Maksud dalam pasal 17 ayat 2 di isi dari Pegawai Negri Sipil yang memenuhi persyaratan, usulan PPDI Sekertaris Desa dan Perangkat desa lainnya yang selama ioni ada di angkat menjadi Pegawai Negri Sipil. Pasal 31 ayat 1 berbunyi perangkat Desa lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 17 ayat 3 diangkat dan ditetapkan oleh kepala desa dengan keputusan kepala Desa setelah mendapat persetujuan Camat usulam PPDI perangkat Desa lainnya diangkat oleh sekretaris daerah Kabupaten/ kota atas nama Bupati/ Walikota . Di tempat terpisah usulan dari PPDI Kab Garut juga mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di kab Garut salah satunya Ujang Semmi selaku ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Koalisi Rakyat Bersatu (FKRB) saat ditemui wartawan di kantornya ujang mengatakan dengan diangkatnya para perangkat desa menjadi PNS maka terwujud azas keadilan karena sebelumnya terlebih dahulu para sekdes yang memenuhi persyaratan diangkat menjadi PNS, bila perangkat diangkat menjadi PNS maka dengan sendirinya para perangkat akan berusaha menyetarakan pendidikannya yach tidak menutup kemungkinan para perangkat kuliah lagi sebagai penyetaraan dan dengan para perangkat yang berpendidikan ,percepatan pembangunan dan perbaikan kualitas pelayanan publik dapat lebih baik lagi, ujarnya. z RIDWAN
7
POLITIK & HUKUM
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Sidang Perkara Narkoba Terdakwa PRT Lia di PN Jaktim
TERDAKWA TERANCAM 5 TAHUN PENJARA Jakarta, Siasat Kota Sidang terdakwa pembantu rumah tangga (PRT) Lia (38) digelar Rabu, (27/10) pekan lalu, menghadirkan saksi verbal lisan yakni anggota serse narkoba Polsek Metro Jatinegara bernama Andi Achmad Zulkifli yang memeriksa terdakwa Lia. Ketua majelis Hakim Tri Widodo, SH.,MH sebelum mengambil sumpah terhadap saksi sempat menegurnya karena membawa senjata di persidangan, akhirnya sejata milik anggota Polri berpangkat Briptu itu akhirnya dititipkan pada Jaksa.
S
AKSI Andi Achmad Zulkifli dihadirkan oleh Jaksa Ibnu Suud, SH sebagai saksi verbal lisan karena terdakwa Lia membantah keterangannya yang ada dalam Berita Acara Pemeriksaan tidak benar, Lia mengaku dipaksa oleh Polisi untuk mengakui bahwa ia tahu isi amplop kecil warnah putih yang disuruh majikannya untuk diserahkan
pada terdakwa Lukman Hakim adalah shabu-shabu, dan karena ia takut terus ditekan oleh Polisi maka ia mengiakan saja apa mau Polisi kata Lia di persidangan. Dihadapan Ketua Majelis Hakim Tri widodo, SH saksi Andi Achmad Zulkifli mengaku bahwa saat memeriksa terdakwa tidak ada paksaan dan tekanan, namun saat
KASUS PENCURIAN PIRING Rasmiah (60), pembantu rumah tangga yang didakwa mencuri piring, buntut sapi, dan pakaian bekas majikannya, bersiap menjalani persidangan, di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Banten, Rabu (27/10). Sidang lanjutan janda satu anak yang sempat dipenjara selama empat bulan itu digelar dengan agenda mendengarkan keterangan sejumlah saksi.
ditanya apakah terdakwa Lia membaca BAP sebelum diteken, saksi mengatakan terdakwa membaca BAP, namun saksi ketika di ingatkan oleh penasehat hukum Ferdinand Montororing, SH.,MA kalau terdakwa Lia tidak bisa baca tulis, saksi bersikeras bahwa teerdakwa bisa membaca, namun saat ditanya hakim apakah terdakwa membaca bersuara, saksi menjawab, “terdakwa terlihat seperti kumur-kumur” kontan majelis Hakim dan pengunjung tertawa mendengar keterangan saksi. Saksi sempat ditegur keras oleh Hakim, saksi diperingatkan agar jangan memberi keterangan bohong, karena terdakwa membantah keterangan saksi. Bahkan Ferdinand penasehat hukum Lia memperingatkan saksi memberi keterangan palsu, sebab saat ditanya “apa saat saksi Andi memeriksa Lia ada ditanyakan identitas diri terdakwa”, saksi menjawab ada dan nama lengkap di KTP adalah LIA, tapi pada persidangan sebelumnya di KTP Lia ia bernama lengkap Siti Saliyah lahir di Cianjur, soal identitas ini pernah diajukan eksepsi oleh Ferdinand namun Majelis Hakim menolak eksepsinya. Ini namanya peradilan menyesatkan kalau sampai hakim menghukum orang yang tidak bersalaha, ancaman hukumnya lima tahun paling rendah sesuai dakwaan, dosanya tujuh turunan lho, mengatasnamakan Tuhan menghukum orang, apa tidak dosa Ferdinand balik bertanya pada Siasat Kota. Lebih baik membebaskan seribu orang bersalah dari pada menghukum satu orang tak bersalah kata Ferdinand sambil pamit pada Siasat Kota meninggalkan pengadilan. Sidang masih akan dilanjutkan memeriksa Saksi Ahli pada selasa besok (2/11) kata Moh. Erzi Zulfian, SH salah satu pengacara Lia. z ROS/SYAIFUL/JHONSON
Jelang Akhir Pendaftaran, PKS Umumkan Cagub Banten Cilegon, Siasat Kota Partai Keadilan Sejahtera akan mengumumkan kepada masyarakat mengenai kandidat gubernur Banten periode 2011-2016, pada akhir pembukaan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum setempat. “Kami akan umumkan siapa yang akan kami usung, pada last minute pembukaan pendaftaran calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten,” kata Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq, di sela-sela Muyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 DPW PKS di Cilegon. Dia menjelaskan, sesuai dengan azas yang dimiliki oleh PKS, kandiadat yang akan maju, di antaranya, adalah mereka yang dianggap lolos dan memiliki latar belakang bersih.“Partai kami adalah berlandaskan keterbukaan dan dialogis, siapapun nanti calon tentunya mereka yang memiliki `track record` dan kepribadian sangat baik,” katanya. Namun, kata dia, kandidat yang bakal diusung oleh PKS, merupakan kandidat yang memiliki karakter dan kepribadian sangat baik di hadapan publik serta memiliki popularitas sangat tinggi.“Kami akan mengusung
calon yang tentunya akan menang, karena kami, akan mengajukan kandidat yang peluang kalahnya kecil,” katanya. Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Provinsi Banten, Irfan Maulidi mengatakan, pengalaman pemilihan gubernur Banten tahun 2006 merupakan bekal bagi PKS untuk melihat dan mengusung calon.“Kalau untuk calonnya kami belum bisa tentukan apakah dari kader internal atau dari luar. Semuanya akan dilihat dari perkembangan yang ada,” katanya. Dalam acara Muswil ke-2 PKS tidak dihadiri oleh Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Pada Muswil ke-2 yang berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 22 sampai 24 Oktober tersebut, Pemerintah Provinsi Banten diwakili Asisten Daerah (Asda) I Pemprov Banten, Syafrudin Ismail. “Ibu Gubernur Banten tidak bisa datang di acara PKS, karena secara bersamaan ada tasyakuran Partai Golkar di Jakarta. Namun Ibu Gubernur berpesan dan sangat mengapresiasi keberadaan PKS,” kata Syafrudin. z ARY
Kemkominfo Sosialisasikan Bahaya Narkoba Kota Tasikmalaya, Siasat Kota Menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-82, Badan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerja sama Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar dialog interaktif tentang penanganan penyalahgunaan narkoba. Dialog digelar melalui Radio Martha FM Kota Tasikmalaya, Kamis (28/10) dengan menggandeng LSM Granat Kota Tasikmalaya. Menurut Sekda Kota Tasikmalaya Tio Indra Setiadi, Kota Tasikmalaya cukup dikenal dengan sebutan Kota Santri, namun tidak dapat dimungkiri kota ini berada pada jalur distribusi narkotika, hal
inilah yang menjadi wujud keseriusan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menangani penyalahgunaan narkoba karena Kota Tasikmalaya masuk daftar 100 Kota yang mendapat prioritas penanganan HIV/Aids akibat pengguna narkoba suntik. Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Kota Tasikmalaya Asep Heru menyampaikan peredaran narkoba berdasarkan rilis Badan Narkotika Nasional (BNN) telah memasuki usia Sekolah Dasar. Sehingga masyarakat harus proaktif mensosialisasikan masalah narkoba, dimulai dari lingkungan keluarga, pintanya. z HERI
DPRD Setujui LKPJ AMJ Bupati Karawang Karawang, Siasat Kota Setelah melalui pembahasan intensif dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang, DPRD Kab. Karawang akhirnya menyetujui Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Bupati Karawang 2005 – 2010. Persetujuan DPRD terhadap LKPJ AMJ tersebut disampaikan saat Sidang Paripurna DPRD Kab. Karawang yang berlangsung Rabu, (27/10). Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya atas kinerja rekan-rekan di legisltatif yang telah melakukan pembahasan intensif terhadap LKPJ AMJ Bupati Karawang 2005 – 2010. “Hal ini tentunya menunjukkan kerja keras dari rekan-rekan di DPRD dalam upaya membangun Karawang ke depan,” ujarnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, beberapa catatan yang disampaikan dalam rekomendasi DPRD sebelumnya tersebut merupakan wujud pertanggungjawaban dari DPRD. Hal ini karena keberhasilankeberhasilan yang dicapai oleh Pemerin-
tah Daerah tidak terlepas dari fungsi kontrol yang dijalankan oleh rekan-rekan di DPRD. “Untuk itu, sekali lagi saya sampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada DPRD,” imbuhnya. Bupati melanjutkan, catatan-catatan yang terangkum dalam rekomendasi tersebut tentunya akan dibahas guna menyongsong program pembangunan di tahun 2011. Untuk itu, Bupati berharap agar sesibuk apapun tugas yang dilaksanakan oleh para anggota DPRD, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilukada, agar tidak lupa terhadap tugas pokok bersama dalam menyusun perbaikan program pemerintah ke depan. Dalam laporan Pansus LKPJ AMJ yang dibacakan oleh Bambang Maryono, menyebutkan bahwa Pemkab Karawang telah berhasil memenuhi kewajiban konstitusionalnya dengan menyampaikan LKPJ AMJ kepada DPRD. Sedangkan dalam substansi pemerintahan, Pemkab Karawang telah berhasil menciptakan pelaksanaan nilai demokrasi dan prinsipprinsip good government, yang terlihat dalam capaian indikator makro daerah dan tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Bambang Maryono melanjutkan, parameter keberhasilan lainnya, adalah terlihat dari prestasi yang dicatat oleh Kab. Karawang, antara lain anugrah aksara dari Mendiknas, Pelopor Pemberantasan Buta Aksara dari MURI, Penghargaan Bupati dengan Kepedulian Terbaik di Bidang Pendidikan dari Gubernur Jawa Barat, Penghargaan Bupati Pembina Terbaik dalam Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Gubernur Jawa Barat.. Sementara itu, dalam rekomendasi DPRD yang disampaikan oleh Sekretaris DPRD Kab. Karawang, Dadang Bahar, menyebutkan bahwa arah kebijakan umum (AKU) dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Karawang, sebagaimana yang telah disepakati oleh Bupati dan DPRD Kab. Karawang. Dadang Bahar menambahkan bahwa catatan dan masukan yang disampaikan dalam rekomendasi tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan hendaknya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program ke depan, sehingga dapat tercipta pemerintahan yang baik dan bersih. z IMAM
SIDANG PERDANA HUMALA Mantan rekan satu tim Gayus Tambunan di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Humala Setia Leonardo Napitupulu saat menjalani sidang Perdana di PN Jakarta Selatan, Rabu (27/10) Humala Setia Leonardo Napitupulu didakwa melanggar pasal 2 UU Tipikor dengan ancaman minimal 4 tahun atau maksimal 20 Tahun penjara.
8 Tanpa Rencana Tata Ruang, Kondisi Garut Amburadul Garut, Siasat Kota Karena belum memiliki rencana tata ruang wilayah, kondisi Kabupaten Garut kini amburadul. “Kami sudah beberapa kali mendesak pemerintah untuk pembuatan tata ruang,” kata Wakil Ketua Komis A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Rajab Prilyadi Syam, Rabu (27/10). Salah satu contoh keamburadulan itu adalah penataan di wilayah perkotaan yang tidak memiliki lahan terbuka hijau dan penataan saluran air atau drainase yang baik. Bahkan banyak rumah warga di perkotaan yang didirikan di daerah terlarang seperti bantaran sungai. Selain tidak adanya aturan tata ruang ini, dinilai akan menghambat iklim investasi. Para pemilik modal tidak memiliki kepastian hukum dalam menanamkan modalnya di Garut. “Para investor bakalan takut, karena mereka tidak mau konyol mendirikan unit usaha kalau tidak ada aturan atau acuan dalam pemanfaatan ruang,” ujar Rajab. Tidak adanya tata ruang dapat memicu terjadinya bencana. Soalnya pembangunan yang tidak terencana dapat menimbulkan kerusakan terhadap pengendalian lingkungan, tambahnya. Sementara, Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Garut, Deni Suherlan, mengakui bila pihaknya belum memiliki peraturan tata ruang wilayah. Namun, Deni, mengaku saat ini tengah menyusun peraturan tersebut. “Kami masih menyusun aturan yang baru, saat ini masih menggunakan tata ruang yang dibuat tahun 2002 lalu,” ujarnya. Lanjut Kadispertacip, lambatnya pembuatan rencana tata ruang ini diakibatkan oleh banyaknya aturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Aturan baru itu dianggap menyulitkan dalam mencocokkan dengan aturan yang ada di daerah. Dalam rencana tata ruang yang baru, pemanfaatan lahan budidaya menjadi program prioritas. Kondisi itu untuk mengurangi jumlah lahan kritis. “Perbaikan lahan juga sebagai langkah antisipasi bencana,” ujarnya. z HAROLDS
KASUISTIK
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
DEMO SUPIR ANGKOT Sejumlah supir angkutan umum antar kota berunjuk rasa di gerbang perbatasan menuju kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (26/10). Mereka berunjuk rasa dengan memblokir jalan umum sebagai aksi protes terhadap razia kelengkapan kendaraan yang digelar petugas polisi lalullintas yang dianggap tidak adil karena razia tersebut hanya dilakukan kepada angkutan umum.
Terkait Bansos Fiktif
KADES SITUGEDE LAYAK DIPERIKSA? Garut, Siasat Kota Digulirkannya bantuan sosial untuk kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut tahun 2010 ternyata menuai berbagai permasalahan dan dugaan penyimpangan dalam penerapan bantuan sosial tersebut. Desa Situgede merupakan salah satu Desa penerima dana Bansos.
B
EBERAPA paket dana un tuk kegiatan pembangunan baik fisik maupun ekonomi yang diterima Desa ini antara lain, Pembuatan jalan lingkungan kampung Pongkor RT 03/RW 08 dengan nilai Rp 25 juta, penerima bantuan saudara Atik, perbaikan jalan lingkungan Kp timanghayu RT 04/ RW 04 dengan nilai Rp 3 juta, penerima dana bantuan saudara Alit Komarudin, Pembuatan Tembok penahan tanah(TPT) di Kp Bongkor dengan Nilai Rp 25 juta, penerima dana saudara D. Kurnia, Rehab Masjid nurul Iman Di kp Bongkor RT 01/RW 08 senilai Rp 5 juta, penerima dana Ade Rijal, Rehab Masjid Jami AT Taufiq di Kp Jatisari RW 10 senilai Rp 5 Juta penerima dana H Agung, Bantuan modal Untuk pengembangan budidaya ikan Lele, kelompok Jaya berkah Di Kp Kiara
gelay RT 01/RW 07 senilai Rp 20 juta penerima dana D. Kurnia, Bantuan Modal Usaha Ternak Domba kelompok Putra Harapan di Kp Bongkor RT 08 RW 01 dengan nilai Rp 10 juta penerima dana Ade Rohman, Bantuan Modal Usaha Bata Merah Kelompok Saluyu, Kp Cisalado RT 02 RW 09 dengan nilai Rp 18 juta penerima dana saepulrohman, bantuan Modal Usaha pegelolaan susu murni di Kp jati Rt 02/RW 11 senilai Rp 2,5 juta, penerima dana Dedi Mulyadi, bantuan Modal Usaha, perbengkelan jatisari jaya di Kp jati dengan nilai Rp 5 juta penerima dana kurnia Sugandi. Salah seorang tokoh masyarakat desa Situgede yang dapat dipercaya namun enggan di sebutkan identitasnya mengatakan , dana pencairan bansos sudah lama namun sampai saat ini untuk aktivitas penera-
pan dana tersebut terutama untuk pembangunan TPT di Kp Bongkor tidak pernah ada di duga bantuan tersebut di salahgunakan untuk kepentingan pribadi ujar tokoh masyarakat merasa kesal. Beberapa warga Kp bongkor juga membenarkan bahwa di kampungnya tidak ada aktivitas pembangunan TPT yang di biayai oleh dana bantuan sosial tahun 2010, kami juga heran masa dananya sudah cair ko tidak ada aktivitasnya, mungkin saja dikorupsi cetus warga kesal. Ditempat terpisah Daman Hadiwijaya selaku Kades Situgede saat di konpirmasi mengatakan dana bansos untuk TPT tidak kami gunakan untuk membangun TPT di kampung bongkor karena permintaan dari warga, kami juga sudah buat berita acaranya sambil menujukanya kepada wartawan sebuah surat berita acara tertanggal 10 juni 2010 yang ditandatangani oleh D. Kurnia, Iwan kartiwa, Selaku panitia Pembangunan TPT, asep sadeli selaku ketua BPD, Nandi .S selaku ketua LPM, Holid Selaku Kadus 1, Iyep.S selaku Kadus 2, Usep Rahman selaku kadus 3 dan 4 , ujang juhana Selaku kadus 5 serta kades dan camat karangpawitan.
Selanjutnya Daman mengatakan saya selaku kades siap bertanggung jawab bahkan siap di periksa oleh siapa saja, baik oleh inspektorat maupun aparat penegak hukum tantang daman. Ditempat Terpisah salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Koalisi Rakyat Bersatu (FKRB) saat di mintai komentarnya terkait banyaknya dugaan bansos FiktiF di kab Garut, Ujang Semmi Selaku ketua FKRB mengatakan sebaiknya Auditor yang ada (Inspektorat, BPK,KPK, POLRi dan Kejaksaan) memeriksa setiap pengguliran dana bansos yang telah di berikan ,tak menutup kemungkinan dana rakyat tersebut di jadikan ajang bancakan oleh oknum oknum yang tak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi , kelompok atau golongan, bila terjadi penyimpangan bahkan bila itu Fiktif segera mungkin usut tuntas hingga kepengadilan agar para pelakunya jera, aparat penegak hukum jangan takut oleh para Mafia bansos, LSM FKRB siap memberikan bantuan advokasi atau mendampingi masyarakat yang merasa dirugikan oleh para pengelola kebijakan ujarnya. z RIDWAN
PEMKAB HARUS BERTANGGUNGJAWAB
Tunggakan Raskin Mencapai Rp 4 Miliar Garut, Siasat Kota Program Raskin yang merupakan subsidi pangan sebagai upaya dari Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin. Tujuan dari program tersebut tentunya untuk memberikan bantuan dan meningkatkan serta membuka akses pangan keluarga miskin dalam rangka memenuhi kebutuhan beras sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat pada tingkat harga bersubsidi dengan jumlah yang telah ditentukan. Sasarannya tentunya terbantu dan terbukanya akses beras keluarga miskin yang telah terdata dengan kuantum tertentu sesuai dengan hasil musyawarah desa/kelura-
han dengan harga bersubsidi di tempat, sehingga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin. Akan tetapi pada kenyataanya program raskin sering tersendat terutama terkait tunggakan yang akan menghambat pendistribusian beras raskin tersebut. Mengenai hal itu, seperti halnya di kabupaten Garut, terhitung sejak bulan Maret hingga pertengahan Oktober ini, tunggakan raskin yang belum dibayarkan oleh desa-desa di Kabupaten Garut nilainya mencapai Rp 4 miliar lebih. Para penunggak raskin tersebut mayoritas berada di wilayah Garut Selatan. Ketua Satuan Kerja (Kasatker) Raskin Dolog Garut, Zulkarnaen saat ditemui di Dolog Garut belum lama ini mengatakan, Dari catatan yang dikeluarkan oleh Dolog Kabupaten Garut, beberapa wilayah di Garut Selatan yang banyak menunggak raskin yakni Kecama-
tan Cibalong, Cisompet, Pamengpeuk, Cisewu, Talegong, Peundeuy dan Bayongbong. Selain itu, beberapa kecamatan lain seperti Lewigoong, Tarogong Kaler, Limbangan, Karangtengah dan Cilawu juga masih memiliki tunggakan raskin yang saat ini belum dilunasi. “Besaran tunggakan bervariasi. Total mencapai Rp 4 miliar lebih. Paling besar diantaranya yakni Kecamatan Cibalong dan Cisompet,” tukasnya. Ditambahkannya,Tingginya angka tunggakan tersebut, menurutnya dikarenakan proses penagihan dilakukan oleh tim dari dolog. Seharusnya proses penagihan tunggakan raskin tersebut bukan hanya menjadi tugas Dolog namun juga pemerintah kabupaten (Pemkab) Garut. Dirinya berharap Dolog Garut Pemkab Garut dapat ikut bersama-sama menangani masalah tunggakan raskin tersebut agar distribusi beras raskin kepada masya-
rakat dapat berjalan lancar. Langkah itu menurut Zulakarnaen dapat ditempuh dengan cara membentuk tim khusus untuk menangani tunggakan raskin. Dengan adanya tim koordinasi yang dibentuk pemkab, lanjut dia, proses penagihan bisa dilakukan oleh tim tersebut yang beranggotakan berbagai instansi terkait jika perlu melibatkan juga aparat dari penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian. “Seharusnya ada tim khusus yang menangani masalah raskin agar proses pembayaran dapat berjalan lancar dari desadesa. Apalagi kan Pemkab Garut tidak menyediakan dana talangan,” imbuhnya. Selain membentuk tim khusus untuk menangani masalah tunggakan raskin, Pemkab Garut juga diharapkan bisa menyediakan dana talangan untuk menutupi tunggakan raskin dari pemerintahan desa.
Menurut Zulkarnaen, di beberapa kabupaten/kota lain hal serupa sudah dilaksanakan termasuk membentuk tim khusus penanganan tunggakan raskin. Dengan begitu, Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari program Raskin, setiap bulannya dapat menerima raskin dengan lancar karena tidak ada tunggakan. Tunggakan raskin sendiri, menurutnya seringkali terjadi karena dana tersebut macet di pemerintahan desa. Dikatakannya, biasanya dari tingkatan masyarakat yang dikoordinir oleh ketua Rukun Tetangga (RT) selalu membayar lunas beras tersebut. “Biasanya masyarakat sudah bayar, namun oleh desa uangnya dipakai dulu membayar PBB (pajak bumi dan bangunan-Red). Kalau ada tim dari khusus kabupaten, desa pasti nggak akan berani nakal lagi dengan menunggak raskin,” ujarnya sambil mengakhiri pembicaraan. z AAM
9
KASUISTIK
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
OKNUM GURU SD TEMBILAHAN HAJAR SISWA Tembilahan, Siasat Kota Citra guru kembali tercoreng. Guru Bahasa Inggris SDN 001 Tembilahan dilaporkan ke polisi karena mencekik dan meninju seorang muridnya. Guru yang seharusnya mengajarkan cinta damai kepada siswanya, tapi tindakan yang dilakukan Robbi (35), guru Bahasa Inggris SDN 001 Tembilahan sungguh keterlaluan. Ia tega mencekik dan meninju siswanya hanya karena permasalahan sepele. Pelaku pun dilaporkan ke polisi oleh kelaurga korban.
B
ERDASARKAN informasi yang diperoleh Rabu (20/10) sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi pertengkaran antara korban M Basri (11) dengan seorang siswi perempuan yang menuduh Basri mengejeknya. Saat itu siswi perempuan tersebut sempat meninju bagian dada Basri. Saat itu reflek Basri akan membalasnya, tapi terlanjur ditangkap guru Bahasa Inggris diketahui bernama Robby. Bukan malah melerai dengan baik, tapi saat itu ia sempat mencekik dan meninju bagian pipi kiri siswa kelas VI tersebut. “Saat itu
Pak Robby langsung mencekik dan meninju muka kawan saya ini. Saat itu ia juga menyeretnya untuk dibawa ke kantor kepala sekolah, tapi Basri tidak mau,” ujar salah seorang murid yang mengaku melihat langsung pemukulan ini. Pengakuan serupa disampaikan korban Basri dan beberapa temannya yang lain. Sebelumnya Basri dan seorang rekannya sempat juga dipukul dengan penggaris panjang oleh pelaku Robby. Robby yang merasa kesakitan dan takut, setelah terlepas dari pegangan
guru ‘ringan tangan’ ini, langsung pulang kerumahnya di Lorong Surau, Jalan H Arief sambil menangis. Sehingga pihak keluarganya menanyakan permasalahan ini kepada kepala sekolah, saat itu sekolah mengelak adanya pemukulan siswa oleh guru Bahasa Inggris tersebut. “Sebenarnya tidak ada pemukulan ini, ini hanya terjadi kesalahan informasi saja. Saya telah tanyakan kepada yang bersangkutan,” ungkap Kepala SDN 001 Tembilahan, Syafruddin kepada riauterkini.com, Rabu (20/10). Guru Bahasa Inggris yang disebut melakukan pemukulan tersebut, Robby juga berdalih ia tidak ada melakukan pemukulan tersebut, ia dalihnya hanya mau melerai pertengkaran antar muridnya tersebut. Tidak senang atas kejadian pemukulan ini, maka pihak keluarga korban melaporkan peristiwa pemukulan ini kepada pihak kepolisian. Korban pun berdasarkan pengamatan riauterkini.com kelihatan sangat ketakutan saat melihat pelaku dibawa polisi ke ruangan SPK Polres Inhil. “Saya tidak mau sekolah besok,” jelas Basri, ia terlihat masih trauma atas kejadian yang menimpanya ini. Pihak keluargapun menyarankan selama beberapa hari ini ia harus ditenangkan dulu. z IIN
DEMO KETENAGAKERJAAN Seorang aktivis FBPR (Forum Bersama Perjuangan Rakyat) melakukan aksi teaterikal dan tidur di jalan saat berunjukrasa menyambut kedatangan Menakertrans, Muhaimin Iskandar di Perempatan Dieng, Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/10). Mereka menuntut pemerintah membatalkan Revisi UU Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) yang dinilai merugikan kaum buruh.
Jakarta, Siasat Kota Sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta masih kerap terkena pemadaman akibat kendala teknis maupun non teknis dalam penyediaan energi listrik. Problematika itu membuat pengembang kawasan permukiman terpadu harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pengadaan genset. “Kami harus menyediakan genset yang harganya sangat mahal guna menjamin ketersediaan pasokan listrik bagi para penghuni maupun penyewa properti komersial. Saat ini, kami sudah menyediakan tiga unit genset dengan biaya pengadaan sebesar Rp1 miliar yang memasok listrik . Jadi, saat Gardu Induk Duri Kosambi milik PT PLN bermasalah, kawasan terpadu ini masih tetap teraliri listrik,” kata Direktur Agung Abadi Grup Sedangkan untuk proyek baru City Park Business District (CBD) yang siap diperkenalkan kepada publik medio November , perusahaan berencana menyediakan genset berkapasitas total 1 MW. Tidak tanggung-tanggung, biaya pembelian genset itu mencapai Rp1 miliar. “Angka itu belum termasuk berbagai peralatan pendukung lainnya. Sedikitnya biaya penyediaan fasilitas listrik alternatif bisa mrnghabiskan anggaran setidaknya Rp2 miliar,” imbu Manajer Marketing Agung Abadi Grup, Andry Susanto. Dalam pengembangan proyek CBD ini, Agung Abadi Grup mengandalkan dukungan pembiayaan perbankan. Sebab, separuh dari total biaya investasi atai setara Rp100 miliar bersumber dari pinjaman PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sedangkan 25 persen sisanya berasal dari uang muka yang dibayarkan konsumen, dan 25 persen lagi berasal dari internal perseroan. Kawasan komersial di areal seluas 2,9 hektare ini akan menjadi bagian dari pengembangan kawasan properti terpadu seluas 40 hektare yang dikembangkan Agung Abadi Grup di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Agung Abadi Grup saat ini juga telah memasarkan apartemen Sky Garden (700 unit) dan City Garden (700 unit). Selain membangun hunian vertikal, Agung Abadi Grup juga mengembangkan landed house. Diantaranya adalah Pasadena Residence, Royale Palm, dan Garden Maisonette juga ruko Garden Boulevard. z MOMBANG
Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Premanisme
KARTU ATM TERTELAN, SEJUMLAH UANG HILANG
Bank Mandiri Digugat Nasabah Jakarta , Siasat Kota PT Bank Mandiri Tbk diketahui tengah digugat oleh salah satu nasabahnya bernama Nasruddin yang mengalami kejadian tertelannya kartu ATM. Sejumlah uang senilai Rp 8,9 juta dalam rekening tersebut menjadi hilang pasca kartu ATM milik penggugat tertelan.Kuasa hukum Nasruddin, David ML Tobing, menyatakan Bank Mandiri tidak melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengelola sistem jaringan ATM dengan baik. “Setiap bank yang menyelenggarakan kegiatan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) berkewajiban untuk memenuhi prinsip perlindungan nasabah, prinsip kehati-hatian, serta meningkatkan keamanan sistem atau jaringan APMK,” kata David, dalam gugatannya, sebagaimana dikutip, Jumat (29/10). Gugatan bernomor 632/Pdt.G/ 2010/PN Jaksel itu telah didaftarkan kemarin, Kamis (28/10). Menurutnya, Bank Mandiri telah melanggar Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/ DASP perihal penyelenggaran kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu. Selain itu, kewajiban memeliha-
Listrik Kerap Padam, Pengembang Siapkan Genset
ra APMK juga ditentukan dalam Pasal 29 ayat (1) point b, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/11/PBI/2009. David melanjutkan, Bank Mandiri juga dinilai telah merugikan konsumen karena tidak dapat memberikan hak dasar konsumen atas keamanan menggunakan kartu ATM. Soal kemanam ini dijamin sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. “Hak subjektif Nasruddin sebagai konsumen telah dilanggar,” katanya. Permasalahan ini bermula pada 6 Juli 2010, saat Nasruddin mengungjungi gerai ATM Bank Mandiri yang terletak di SMA Gonzaga, Jl, Pejaten Barat Nomor 10A, Pasar Minggu. Tujuannya ingin mengambil uang tunai. Tombol ATM sudah ditekan sesuai dengan instruksi, tetapi Nasruddin salah menekan jumlah uang dan ingin membatalkan penarikannya. Namun, setelah menekan tombol pembatalan (cancel), kartu miliknya malah tidak keluar dan tertelan. Nasruddin langsung menghubungi call center Bank Mandiri 52889777 yang tertera di mesin ATM. Petugas yang mengaku bernama Iskandar dan berkan-
tor di Bank Mandiri Pusat, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav36-38 Jakarta Selatan 12190 pun menjawab keluhannya dan Nasruddin dimintai beberapa keterangan seperti nomor kartu ATM, nomor rekening, nama Ibu Kandung. “Seperti halnya pertanyan dari petugas call center bank pada umumnya. Sehingga tanpa adannya kecurigaan, pertanyaan tentang nomor rekening dan ibu kandung dijawab,” paparnya. Sesampainya dikantor, Nasruddin menceritakan kejadian ini kepada temannya. Saat itu, ia disarankan untuk menghubungi Call Mandiri, yang kali ini bernomor 14000 untuk melakukan pemblokiran ATM. Setelah blokir dikonfirmasi, Nasruddin pergi ke Bank Mandiri tempatnya membuat rekening, di Cabang Kemang Selatan. Di sana, rekening miliknya dicek dan ternyata sudah terjadi penarikan uang sebanyak Rp8,9 juta. David menegaskan, atas kejadian tersebut kliennya menuntut kerugian materil sebanyak Rp8,9 juta dab immateriil sebanyak Rp100 juta. “Bank Mandiri harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh Nasruddin,” jelasnya. z BOY
Bogor, Siasat Kota Pelaksana layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) mengakui, pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan rawan praktik-praktik premanisme baik yang dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum maupun masyarakat yang mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat. Untuk itu, penerapan transaksi berbasis teknologi informasi (TI) dalam proses tender pengadaan barang dan jasa mampu menekan kerawanan tersebut. “Selain rawan terkena ancaman premanisme, praktik bad governance dalam pengadaan barang dan jasa juga memperbesar potensi kebocoran anggaran. Bahkan, tidak jarang pula terjadi bentrokan fisik antara rekanan (penyedia) barang dan jasa,” kata Kepala Balai LPSE Jawa Barat (Jabar), Ika Mardiah, dalam diskusi bertajuk Urgensi UU Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Akselerasi Belanja Pemerintah yang Efektif dan Efisien Melalui Lelang secara Elektronik, di Bogor, Sabtu (30/10). Penyimpangan yang timbul dalam proses pengadaan barang dan jasa yang masih menggunakan pola konvensional juga memperburuk kualitas barang dan jasa. Hal itu disinyalir sebagai ekses tingginya inefisiensi anggaran sehingga tujuan pembangunan tidak bisa terpenuhi. “Saat pertama kali diterapkan di tahun 2008 lalu, bahkan ada resistensi dari kalangan asosiasi pelaku usaha yang menjadi rekanan pengadaan barang dan jasa. Mereka menganggap LPSE melalui mekanisme electronic procurement (e-Procurement) malah menghambat proses lelang barang dan jasa. Tapi, setelah dilakukan sosialisasi secara intensif, akhirnya pelaku usaha mulai merasakan manfaatnya,” tukasnya. Dari target semula sembilan lelang barang dan jasa di 2008, imbuh Ika, LPSE Jabar hanya mampu mewujudkan tiga paket lelang yang memanfaatkan e-Procurement. “Untungnya, penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa ini didukung penuh oleh Pemprov Jabar. Bahkan, saat pelantikannya, Gubernur Ahmad Heryawan memasang target 75 persen pengadaan barang dan jasa di tahun 2009 sudah menggunakan pola e-Procurement,” tuturnya. z CHARLES/MAYA
10
PENDIDIKAN
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
SDN Jatimulya 03 Harapkan Perhatian Pemerintah Bekasi, Siasat Kota Otonomi menuntut dilakukanya perubahan penyesuaian, pembudayaan dan pembaruan dalam rangka mewujudkan proses pendidikan yang bermutu, memperhatikan keragaman, serta mampu mendorong partisipasi masyarakat. Sebagaimana diketahui ,pendidikan merupakan persoalan strategis bagi pembangunan bangsa yang ingin maju .peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai apabila didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan Seluruh masyarakat menaruh harapan kepada penyelenggara pendidikan ,agar anakya dapat merajut
masadepan yang gemilang, tentunya dengan peningkatan mutu pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan peserta didik yang cerdas ,unggul dan berjiwa iovatif dan kreatif. Hal tersebut dikatakan kepala SDN Jatimulya 03 Kabupaten Bekasi,Hj. Dedeh Nurohmah ,Spd kepada Siasat Kota diruang kerjanya ,belum lama ini.Menurut Hj, Dedeh Nurohmah ,Spd,dalam menjalankan proses belajar disekolah SDN Jatimulya ini ,seluruh tim,baik guru maupun staf yang terlibat, selalu berusaha menata lingkungan sekolah,untuk menciptakan, suasana indah,bersih dan rapi . SDN Jatimulya 03, saat ini jumlah siswa
Bagian Informatika Gelar Pelatihan Internet Sehat Garut, Siasat Kota Bagian Informatika, Setda Kabupaten Garut menggelar Pelatihan Internet Sehat, Rabu (27/10) di Ruang Pelatihan PT. Telkom Garut. Pelatihan ini diikuti peserta dari berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Garut, dan dihadiri oleh Kepala Bagian Informatika, Setda Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya dan Kepala Telkom Kabupaten Garut, Dian Risdiansyah. Panitia penyelenggara kegiatan, Ahmad Hasyim melaporkan, tujuan penyelenggaraan pelatihan ini diantaranya untuk memberikan pemahaman dalam menggunakan internet, memahami teknik-teknik dalam berinternet, dan memahami, mendorong penggunaan internet dengan sehat sebagai sumber informasi di kalangan Pemerintah kabupaten Garut, dan masyarakat pada umumnya. Dirinya menambahkan, penyelenggaraan pelatihan ini diharapkan peserta mampu menggunakan teknikteknik dalam internet yang sehat dan bermanfaat sebagai media pencari informasi. “Peserta berasal dari kecamatan dan kelurahan yang ada di lingkungan Kabupaten Garut sebanyak 40 orang”, tutupnya. Sementara itu Asisten administrasi Umum, Drs. Darsani, M.Si menyambut baik dengan digelarnya pelatihan Internet Sehat ini. Dirinya berharap Kabupaten Garut dapat berkembang sebagai salah satu kota riset di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dan menjadikan website Garut sebagai website resmi Pemerintah Kabupaten Garut yang memuat berbagai informasi konten berbasis budaya local. z Simson
Road Show Merupakan Program Disdik Bogor, Siasat Kota “Disdik Bogor, melaksanakan Road Show yaitu program berjalan untuk pembinaan kepegawaian khusus kepada Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Kepala TU di SDN Cibeureum Kecamatan Cileungsi Sabtu 16 Oktober 2010, dan ini merupakan bagian dari tugas rutinitas setiap tahun, “ ujar Ketua K3S Abdul Madjid S.Ag. S.Pd.Hadir dalam kesempatan tersebut, selain dari tim Disdik yang dipimpin Kabid Sarpras Hendrik M.Si.Juga, kepala SD, SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Cileungsi serta TU dari tiap-tiap Sekolah. Menurut Ka.UPTK Cileungsi Drs. Munawar M.Pd “ Program Pendidikan yang terus berjalan di Negara Republik ini mengacu kepada UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 34 berbunyi : Wajib belajar merupakan tanggung jawab Negara dan di selenggarakan oleh Lembaga Penddidikan, Pemerintah Daerah , dan masyarakat. Jadi, untuk itulah Disdik Kabupaten Bogor terus berusaha meningkatkan pelayanan Pendidikan serta perencanaan kedalam, utamanya membenahi Manajemen sebagai landasan kerja Kepala Sekolah dan Staf TU dilingkungan Kecamatan Cileungsi, “ tegas Munawar. Ditambahkannya, dalam menjalankan tugas sehari-hari mengacu kepada Program Disdik yang terukur dan pendekatan dalam pembinaan melalui konsilidasi, kebersamaan, musyawarah dan mufakat yang nantinya akan menjadi keberhasilan prestasi untuk Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( K3S) dan Staf Tata Usaha (TU). “Dengan adanya Program Road Show, merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia Pendidikan, tetapi sikap jujur dan disiplin yang lebih utama, dalam menjalankan pekerjaan. Karena memiliki sikap demikian, dapat mengembangkan profesionalisme dalam memimpin kelembagaan, “ ujar Ling mengakhirinya. z PIGA
500 orang ,guru pns 13 orangdan ,honor 15 orang. Hj. Dedeh Nurohmah, Spd mengharapkan 2 ruang tingkat melihat bangunan satu ruang ini ,tidak memungkinkan karena ruang guru dan kepala sekolah digabung.kami mohon kepada pemerintah Kabupaten Bekasi,melalui dinas pendidikan dapat di realisasikan. Saat ini SDN Jatimulya03 belum memiliki fasilitas ruang komputer dan ruang perpustakaan .’kalau tempat musollah kami sudah ada ‘katanya . Besar harapan kami ditahun yang akan datang ,kebutuhan itu dapat terpenuhi seperti apa yang diharapkan .’imbuhya. z J.SIHOMBING
KONDISI atap yang rusak parah.
SELAMA 22 TAHUN SISWA SDN SUKAWARGI 5 BELAJAR BERDESAKAN Garut, Siasat Kota Lebih dari 250 siswa SDN Sukawargi 5 Kecamatan Cisurupan Garut terpaksa harus belajar berdesak-desakan. Pasalnya sekolah ini sejak berdiri dari 22 tahun silam hanya memiliki dua ruang kelas. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut, terpaksa dibagi dua rombongan belajar yang dijadikan satu. Seperti Kelas 1A dan 1B belajar di satu ruang. Kelas dua pun digabung dalam satu kelas yang sama. Padahal jumlah siswa dalam satukelas lebih dari 40 siswa. “Sisanya mulai kelas tiga sampai kelas lima terpaksa nebeng ke sekolah lain karena kami tidak punya ruang kelas lagi,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri Sukawargi 5, Kecamatan Cisurupan, Otib Satibi SPdi, saat ditemui di Gedung DPRD Garut, Selasa (26/10). Karena sejak 21 tahun lalu menumpang di sekolah lain yakni SD Negeri Sukawargi 2, banyak siswa maupun orangtua siswa yang mengeluhkan kondisi tersebut. Apalagi, banyak orangtua siswa yang tidak setuju jika anak-anaknya bersekolah pada sore hari. Kegiatan belajar mengajar dua kelas yang dilakukan dalam satu ruangan, lanjut dia, banyak siswa yang mengeluhkan kondisi tersebut. Pasalnya, kata dia, para siswa mengaku konsentrasi mereka sering terganggu. “Tapi mau gimana lagi, sekolah ini satu-satunya yang dekat dengan rumah warga. Sekolah lainnya juga sudah penuh,” kata Otib. Selain menumpang ruang belajar ke sekolah lain, sekolah tersebut juga tidak memiliki ruang kepala sekolah, guru, kamar mandi maupun perpustakaan. “Kami mengalah tak punya ruangan, demi anak-anak,” tambahnya.
Meski sudah berusia 21 tahun, jangankan mendapatkan bantuan pembangunan ruang kelas baru. Bantuan rehabilitasi ruang belajar yang sudah ada pun tidak pernah. Padahal, kata dia, hampir setiap tahun sekolahnya sering meminta bantuan untuk pembangunan ruang kelas baru. “Sudah lima kali kepala sekolah berganti, tapi sejak berdiri hingga saat ini belum pernah dapat bantuan rehabilitasi. Apalagi bantuan kelas baru,” jelasnya. Ia mengatakan, selama bertahuntahun salah satu alasan yang mengganjal pemberian bantuan ruang kelas baru (RKB) oleh Dinas Pendidikan adalah karena tidak adanya lahan yang akan dijadikan tempat pembangunan ruang kelas baru tersebut. Para orangtua siswa pun akhirnya berinisiatif mengumpulkan uang untuk membeli lahan. Dengan dana swadaya, akhirnya kata dia, saat ini sudah dimiliki lahan seluas 380 meter persegi. “Namun ternyata hingga kami memiliki lahan pun, tetap tidak ada bantuan,” kata dia. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Komar Mariana mengakui adanya sekolah yang hanya memil-
iki dua ruang kelas belajar. Meski demikian, kata Komar, hal tersebut sama sekali tidak menggangu proses dan kegiatan belajar mengajar siswa. Menurutnya, selama ini kegiatan KBM di sekolah tersebut berlangsung normal meski memang menumpang di sekolah lain. “Siswa masih bisa belajar normal. Mereka bias sekolah siang meski di bangunan sekolah lain,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya. Ia membantah jika pihaknya sengaja tidak memperhatikan sekolah yang sejak berdiri hanya memiliki dua ruang kelas belajar tersebut. Bantuan RKB untuk sekolah itu, kata dia, terganjal dengan tidak adanya lahan untuk pembangunan ruang kelas baru. “Bukan tidak terperhatikan. Waktu itu mereka belum punya lahan. Tapi kalau sudah ada, kita akan upayakan pembangunan RKB dari APBD 2011,” jelasnya. Dikatakannya, dalam APBD 2010 ini tidak ada alokasi anggaran untuk pembangunan RKB. Anggaran hanya diperuntukkan untuk bantuan rehabilitasi. Kalau pun ada bantuan RKB, lanjut dia, itu sudah dialokasikan untuk tingkat SMP dan SMA. “Kalau alokasinya untuk rehabilitasi sementara kita gunakan untuk pembangunan RKB itu menyalahi aturan. Nanti kami juga yang kena. Pokoknya tahun depan kita akan upayakan untuk dianggarakan,” ia menambahkan. Untuk jangka pendek sambil menunggu realisasi pembangunan RKB, kata dia, para siswa SD Negeri Sukawargi 5 terpaksa tetap menumpang di sekolah tetangganya. “Kita pun akan upayakan untuk membeli lahan agar minimal sesuai standar sarana dan prasarana,” tukas Komar. z AAM
Kelembagaan SMPN 2 Teluk Jambe Timur Diresmikan Bupati Karawang, Siasat Kota program yang dicanangkan oleh Menteri, Sebagai salah satu upaya meningkatGubernur, maupun kepala daerah serta kan daya tampung sekolah SMP dalam para pejabat dinas pendidikan lainnya. rangka menunjang program Namun demikian, program Wajar Dikdas 9 Tahun, PemerWajar Dikdas tidak mungkin intah Kabupaten Karawang bisa berhasil dilaksanakan membangun beberapa unit apabila kita tidak mengetahui sekolah baru termasuk SMPN permasalahan yang sesunggu2 Teluk Jambe timur. Peresmihnya. “Program Wajar Dikdas an Kelembagaan SMPN 2 Tetidak mungkin berhasil bila lukjambe Timur tersebut ditidak didukung oleh infraslakukan secara langsung oleh truktur yang memadai,” Bupati Karawang, Drs. H. ujarnya. Dadang S. Muchtar dan disakBupati mencontohkan, sikan oleh Kepala Dinas Penuntuk setiap kabupaten/kota DADANG S. MUCHTAR didikan Kabupaten Karawang, dengan jumlah penduduk Eka Sanatha, serta perwakilan dari DPRD. sebesar 2 juta orang, maka setidaknya terBupati Dadang S. Muchtar dalam dapat sekitar 35 ribu lulusan SD untuk kesempatan tersebut mengatakan, saat ini setiap tahunnya. Di Kabupaten Karawang program Wajib Belajar Pendidikan Dasar sendiri jumlah lulusan SD mencapai 39 (Wajar Dikdas) merupakan salah satu ribu per tahun. Sedangkan daya tampung
SMP yang ada hanya sekitar 25 ribu siswa per tahun. Dengan demikian terdapat sekitar 18 ribu siswa lulusan SD yang tidak tertampung di SMP. “Dengan kondisi ini, tentunya tidak mungkin program Wajar Dikdas dapat berhasil, karena masih ada 18 ribu yang tidak bisa melanjutkan ke SMP,” jelasnya. Guna menyelesaikan permasalahan tersebut, lanjut Bupati, Pemkab Karawang berupaya meningkatkan daya tampung SMP yang ada dengan menggunakan 7 langkah yang integral dan komprehensif, dimana salah satunya adalah membangun 12 unit sekolah SMP baru. Langkah lainnya adalah dengan membangun 839 unit ruang kelas baru, 18 SMP dobelshift, 3 SMP Kelas Jauh, 32 SMP Terbuka, 10 SMP Satu Atap, serta memanfaatkan program Kejar Paket B untuk 120 siswa per kecamatan. z IMAM
11
PENDIDIKAN
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
KEBERHASILAN DUNIA PENDIDIKAN DIPENGARUHI KEPEMIMPINAN KEPSEK Majalengka, Siasat Kota Gedung Yudha Karya Abdi Negara menjadi saksi penegasan Bupati H.Sutrisno,SE.MSi kepada para Kepala Sekolah dan Calon Kepala sekplah bagaimana menerapkan komidmen untuk menciptakan dunia pendidikan yang baik dan benar dalam rangka meningkatkan IPM di wilayah yang dipimpinya.
P
ENEGASAN tersebut boleh saja muncul akibat kurangnya profe sionalitas seorang kepala sekolah dalam menciptakan peningkatan pendidikan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Peningkatan Mutu Pendidikan memang bukan semata-mata tanggung jawab kepala sekolah melainkan semua lapisan harus mampu bahu-membahu mendorong satu dengan yang lain sehingga kerinduan untuk menciptakan Murid yang berkwalitas,beriman dan berbudi pekerti dapat terwujud dengan baik. Bupati Majalengka, H. Sutrisno, SE., M.Si dalam acara pembekalan bagi Calon Kepala Sekolah mengatakan bahwa Sekolah merupakan sistem sosial yang kompleks yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan dalam bentuk input, proses maupun output sehingga membutuhkan seorang pimpinan yang mampu dan kompetitif mengelola semua sumber daya sekolah secara efektif dan efisien serta mampu mengembangkan
H. SUTRISNO, SE.MSi menyampaikan sambutan. sekolah secara optimal, mandiri dan akuntabel sesuai karakteristik yang dimiliki sekolah dan masyarakat setempat. Menurut Bupati untuk menjalankan hal itu seorang Kepala skeolah harus memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi , kewirausahaan dan sosial, oeh karena itu perlu adanya seleksi calon kepala sekolah agar didapatkan kepala sekolah yang qualified dalam mengelola sekolah. Namun menurut Bupati Kepala sekolah juga bukan hanya seorang manajer yang banyak berkonsentrasi pada permasalahan anggaran, dan persoalan administratif lainnya, namun juga dituntut menajadi seorang pemimpin yang mampuni menciptakan visi dan mengilhami staf serta semua komponen individu yang terkait dengan sekolah. Selanjutnya Bupati menyitir perkataan prof. Dr. Ibrahim Bafadal seorang guru
besar di bidang pendidikan yang menyatakan bahwa “ Tidak Ada Anak Yang Tidak Bisa Di Didik, Yang Ada Guru Yang Tidak Bisa Mendidik, Tidak Ada Guru Yang Tidak Bisa Mendidik Yang Ada Kepala Sekolah Yang Tidak Bisa Membuat Guru Bisa Mendidik”, dari ungkapan ini dapat digambarkan bahwa betapa peran Kepala Sekolah menduduki posisi penting dalam dalam peningkatan mutu pendidikan. Selesai menyampaikan sambutan Bupati Majalengak H. Sutrisno, SE., M.Si meresmikan acara pembekalan bagi calon kepala sekolah di lingkungan Pemkab Majalengka, hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd, Sekretaris Daerah Drs. H. Ade Rachmat Ali, M.Si, kepala BKD, Para Kepala OPD dan Undangan lainnya. z BUNG
SDN Bojongsalam IV Harapkan Sapras yang Memadai Bandung, Siasat Kota Peningkatan kualitas anak didik haruslah ditunjang sarana dan prasarana (Sapras) yang memadai dan didukung dengan profesionalisme para guruguru dalam menjalankan tugas yang diembannya, selain dari pada itu peran serta masyarakat dan orang tua sangat diharapkan agar para anak didik dapat lebih giat dan tekun mengikuti pembelajaran yang diberikan para guru. SDN Bojongsalam IV Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung memiliki berbagai program pembelajaran untuk memajukan anak didiknya yang lebih berkualtas dan berprestasi, di antaranya penerapan pembelajaran dengan maksimal, mendorong para anak didik lebih aktif, kreatif dan inovatif untuk
mengembangkan setiap pembelajaran yang telah diterapkan para guru-guru. Di samping program pembelajaran yang diutamakan SDN Bojongsalam IV dikembangkan pula pembelajaran ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan kreatifitas anak yang dimilikinya, sekaligus menerapkan kedisiplinan bagi para anak didik yang mengarah pada pendewasaan terhadap anak-anak. Sejak kepemimpinan Hj. Setiatin, S.Pd, SDN Bojongsalam IV telah mengalami perkembangan yang signifikan terutama prestasi-prestasi anak didik bahkan jumlah siswa-siswi saat ini mencapai 325 orang. Dengan kerja keras dan kesabaran tinggi yang dimiliki para guru dalam menjalankan tugas-tugasnya telah dapat meningkat-
kan kedisiplinan bagi para anak didik dan dapat pula mendorong para anak didik lebih tekun mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru. Dengan jumlah ruangan kelas yang dimiliki SDN Bojongsalam IV belum mencapai 6 ruangan kelas, namun pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar tidak pernah terganggu, bahkan guru-guru optimis program pendidikan dapat tercapai setiap tahunnya. Namun, di samping itu pihak sekolah sangat mengharapkan adanya penambahan ruangan kelas terhadap SDN Bojongsalam IV demi mensukseskan wajib belajar 9 tahun dan mengingat jumlah siswa-siswi di SDN Bojongsalam hampir setiap tahun mengalami peningkatan. z R.MARPAUNG
Raperda Pendidikan Harus Jamin Hak Belajar Masyarakat Garut, Siasat Kota Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Penyelenggaraan Pendidikan, harus mampu memberikan jaminan hak belajar bagi masyarakat, demikian kata dr. H. Helmi Budiman,MM, Ketua Komisi D DPRD Garut. Meski merealisasikan hak belajar rakyat itu, sering terbelenggu banyaknya siswa yang tidak mampu memenuhi kebutuhan biaya pendidikan termasuk sarana penunjangnya. Lanjutnya, seusai beraudensi dengan kalangan guru yangtergabung dalam Forum Guru Garut (Fogar), Selasa (26/10). Sehingga diharapkan pemerintah secara konsekwen memenuhi alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBD, di luar pemenuhan kebutuhan biaya pegawai
dan pemerintah. Serta masyarakat juga kembali diingatkan harus memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan. Begitu juga, harus benar-benar memfokuskan anggaran pendidikan tersebut demi tetap menjamin keberlangsungan hak belajar masyarakat. Kemudian bisa menyiapkan lulusan anak didik dapat langsung memasuki bursa tenaga kerja, guna mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya. Penyelenggaraan pendidikan SMK semestinya lebih banyak daripada SMA. Setidaknya, setiap SMK menjalin kerjasama, untuk memperoleh rekomendasi dari setiap perusahaan sesuai dengan bidang kejuruan masing-masing, katanya. Agar setiap tamatan SMK bisa langsung bekerja sesuai dengan bidang kea-
khlian serta keterampilannya masingmasing. Pelaksanaan program wajib belajar, yang selama ini mengratiskan SPP, pada kenyataannya masih banyak peserta didik mengeluarkan biaya lebih mahal dibanding dengan biaya SPP guna memenuhi sarana penunjang pendidikan. Maka dalam proses penyusunan Raperda Tentang Penyelenggaraan Pendidikan, masih terus menghimpuan beragam kontribusi pemikiran dari masyarakat, ungkap Helmi Budiman. Sementara Ketua Fogar, Drs H. Dadang Johar Arifin, mengatakan, Raperda tersebut masih belum berpihak bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan di daerahnya, katanya. z HAROLDS
Ribuan Siswa Peroleh Bantuan Biaya Pendidikan Kota Tasikmalaya, Siasat Kota Pemkot Tasikmalaya menyalurkan dana bantuan pendidikan senilai Rp 3 miliar kepada 3.000 siswa SMA, SMK dan MA kurang mampu yang orang tuanya pemegang kartu Jamkesmas dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Mereka memperoleh bantuan biaya pendidikan masing-masing sebesar Rp 1,5 juta untuk murid kelas X, dan sebesar Rp 780.000 untuk kelas XI, dan XII Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Tasikmalaya, H. Syarif Hidayat di halaman kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota, Selasa (26/10), diwarnai suasana haru para orang tua siswa. “Kita sudah menyerahkan kepada 3.000 murid setiap tahun selama tiga tahun terakhir ini,” katanya. Bantuan tersebut, menurut wal ikota, sebagai perwujudan kesederajatan sosial, dan pendidikan. Jadi, setiap tahun mereka mendapatkan bantuan walikota sebesar Rp 3,060 miliar,” ujar H. Syarif, dengan menegaskan, Pemkot Pemkot menganggarkan biaya bantuan pendidikan bagi murid miskin itu sekitar Rp 9 miliar untuk 9.000 murid. Sedangkan, menurut Kepala Disdik Kota Tasikmalaya, H Endang Suherman, mereka yang memperoleh bantuan pendidikan itu masing-masing 1.000 siswa kelas X hingga kelas XII. Sementara pemberian bantuan untuk siswa kelas XI dan kelas XII itu sebagai penggati Dana Sumbangan Pendidikan Bulanan (DSPB)-nya. “Filosifis berpikirnya ketika mereka sejak SMP dibantu dana BOS, mana mungkin mereka melanjutkan sekolahnya kalau tidak dibantu. Jadi, sekarang dibantu untuk awal tahunnya, dan nanti kelas lanjutannya akan DO (drop out) kalau tidak dibantu pula,” katanya sambil menyebutkan kriteria murid tergolong miskin itu itu indikator adalah bisa orangtuanya pemegang BLT atau Jamkesmas selanjutnya yang validasinya yaitu pihak sekolah,” katanya. z HERI
SMPN I Cileungsi Juara Umum Putra Scout Agricultural Competition 2010 IPB Bogor, Siasat Kota SMP Negeri I Cileungsi meraih juara umum putra scout agricultural competition 2010 IPB Bogor yang diadakan pada 8 Oktober 2010 lalu di Dermaga Bogor. Perlombaan itu dihadiri seluruh perwakilan dari Jawa, bukan hanya Jawa Barat. Kepala SMP Negeri 1 BUDI WAHYU Cileungsi, Budi Wahyu, S.Pd yang baru menjabat selama 3 bulan, ketika dikonfirmasi Siasat Kota mengatakan kebanggan yang dirasakan setelah meraih Juara umum. “Saya berbangga hati dan akan berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan selama menjabat Kepala Sekolah, termasuk fasilitas tiap-tiap ruangan,” katanya. Sebagai bukti SMP Negeri 1 akan segera dibangun di lokasi Perumahan Alam Sentosa agar dapat menampung anak didik dari lingkungan tersebut, karena Cileungsi sudah semakin padat. “Tiap-tiap ruangan sudah ada 2 buah kipas angin untuk menambah kesejukan anak untuk belajar dan akan memperindah semua khususnya lingkungan SMP Negeri 1 Cileungsi,” tambah Wahyu. z BERMAN SIMBOLON
SMA 2 Kota Bogor Tingkatkan Disiplin dan Mutu Pendidikan Bogor, Siasat Kota Seiring berjalannya waktu sekolah,selalu berusaha meningkatkan mutu dan prestasi siswanya. Hal ini dimaksud untuk memberikan pelayanan masyarakat berorientasi pada peningkatan mutu sekolah sebagai lembaga pembentukan kpribadian siswa. Sekolah harus berusaha mendapatkan perubahan kea rah yang lebih baik. Keadaan ini akan mendorong siswa untuk meraih prestasi dalam memenuhi tuntuan jaman yang mengutamakan kemampuan atau keahlian gambaran dari era globalisasi. Sma 2 Bogor merupakan sekolah yang mampu meraih berbagai prestasi pada keseluruhan aspek penyelenggaraan pendidikan sekolahnya baik bersifat akademik atau non akademik serta ekstra kurikuler yang mengarah kepada terlaksananya pembinaan yang baik serta semakin meningkat citra SMA NEGRI 2 ditengah masyarakat. Kemajuan sekolah terwujud berkat kerja keras dan kemampuan kepala SMA 2 BOGOR, Kepala Sekolah, Drs. Muhammad Riapi dalam membenahi serta mengatur manajemen sekolah yang di ikuti kebersamaan komitmen,disiplin dan kesanggupan para guru serta personil sekolah lainnya. Kita harus melakukan upaya konkrit dalam pengembangan sekolah, baik dalam aspek peningkatan displin,penataan lingkungan penyelenggaraan KBM,pengembangan ekskul kemampuan pembinaan akhlak para siswa secara bertahap. z MAYA
12
JEJAK KASUS
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Soal Dugaan Korupsi Proyek Multimedia Disdik
Penahanan Dua Tersangka Akan Diperpanjang Bekasi, Siasat Kota Berkas kasus dua tersangka korupsi proyek multimedia Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Mantan Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Tony Sukasah dan Sekretaris Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (KPPK) Kabupaten Bekasi, Een Suwandi belum juga dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Bekasi. Padahal, masa AGUS SETIADI, SH
penahanan salah satu tersangka yang kini ditahan di Lapas Bulak Kapal itu sebentar lagi bakal berakhir. Kasie Pidana Khusus, Kejari Cikarang, Agus Setiadi, mengatakan akan memperpanjang masa penahanan kedua tersangka. Hal itu untuk mempermudah pemberkasan kasus dua pejabat Pemkab Bekasi tersebut. Baik untuk tersangka Een
Suwandi dan Tony Sukasah. ”Penahanan dua tersangka yang saat ini ditahan di Lapas Bulak Kapal akan kami perpanjang,” ujar Agus. Adapun perpanjangan penahanan kedua tersangka hingga 40 hari mendatang. Terkait kasus korupsi itu, Agus juga mengatakan tidak tertutup kemungkinan bakal ada tersangka baru. Hingga kemarin, sejumlah pejabat Pemkab Bekasi, kepala sekolah
maupun rekanan kontraktor, sudah dimintai keterangan sebagai saksi. ”Saat ini belum ada tersangka baru,” ungkapnya juga. Untuk diketahui, dugaan korupsi proyek multimedia untuk 30 sekolah di Kabupaten Bekasi senilai Rp 3 miliar itu bantuan APBD Provinsi Jawa Barat 2007 untuk pembelian laptop, scanner, printer dan proyektor akan tetapi diduga diselewengkan. z ARIOS/EXSON
TPPK Lapor Polisi Soal Pembongkaran Pasar Turi Surabaya, Siasat Kota Tim Pemulihan Pascakebakaraan Pasar Turi melaporkan pembongkaran bangunan Pasar Turi tahap IV yang dilakukan Abu Hasan selaku pemenang lelang pembongkaran Pasar Turi kepada Polrestabes Surabaya, Sabtu. Sekretaris tim pemulihan pascakebakaran (TPPK) Pasar Turi, Kemas Chalim mengatakan, pembongkaran itu menyalahi aturan karena sampai saat ini kasus Pasar Turi telah masuk dalam gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, dan belum ada keputusan pasti. “Kami menyayangkan pembongkaran itu kerena proses hukum di PN Surabaya belum selesai,” katanya menegaskan. Menurut dia, Abu Hasan sudah melakukan pembongkaran bangunan Pasar Turi semenjak Jumat (29/10). Abu membongkar lantai tiga Pasar Turi atau bekas stan penjualan baju tentara. Namun dari kasus ini, TPPK tidak menyalahkan Abu sebagai pembongkar, pasalnya tindakan pembongkaran tersebut mendapat surat kuasa dari Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot Surabaya. Kemas menyesalkan pengeluaran surat perintah pembongkaran yang diterbitkan oleh Pemkot Surabaya tersebut. ”Dalam hal ini, kami tidak protes kepada pembongkar, tapi kami kecewa dengan sikap pemkot. Seharusnya pemkot lebih tahu dengan menunggu keputusan dari pengadilan,” ujarnya. Dikatakannnya lagi bahwa laporannya kepada Polrestabes Surabaya tersebut juga tidak bersifat resmi, hanya permintaan untuk menghentikan pembongkaran terlebih dahulu. ”Tidak ada laporan resmi kok, hanya bersifat pemberitahuan dan berkeluh kesah saja,” paparnya. Dalam pelaporan tersebut, lanjut dia, pihak kepolisian menjanjikan akan menindaklanjuti dengan meminta pihak pembongkar untuk menghentikan aktivitasnya terlebih dahulu. ”Tadi dijanjikan, untuk dihentikan dulu pembongkarannya. Cuma itu yang kami minta, tidak lebih,” ucap Kemas. Sementara itu, Kepala Bagian Perlengkapan Pemerintah Kota Surabaya Noer Oemarjati mengaku bahwa pengeluaran Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada pemenang lelang pembongkaran Pasar turi karena adanya desakan dari kelompok pedagang lain yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Turi Bersatu. z TAN
BANGUNAN RSLH (kanan) sesuai dengan penjelasan warga atap seng tampak terpotong-topong.
Teror Wartawan
KADES SUNGAI PIYAI BERGAYA ALA JAGOAN Tembilahan, Siasat Kota Tujuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) adalah upaya mewujudkan segenap warga negara yang berada digaris kemiskinan dapat memperoleh tempat tinggal yang layak, aman dan bermartabat. dalam mendukung pelaksanaan aktifitas hidup sehari-hari, atau hal lain yang membuat kehidupan penghuninya bermartabat sebagai manusia karena Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan dalam menjaga kelangsungan kehidupan dan penghidupan.
N
AMUN sejumlah warga Desa Sugai Piyai Keca matan Kuindra Kabupaten Indragiri Hilir, Riau mengeluh sekaligus komplain terhadap pelaksanaan pembangunan RSLH tahun 2010 tersebut karena warga menilai dalam pengerjaan proyek tersebut bahan yang digunakan tidak sesuai dengan yang diinginkan warga Hal tersebut di ungkapkan salah seorang warga desa sungai piyai Kepada MI saat berada di Kota Tembilahan yang didampingi warga lain Menurut warga tersebut ban-
KADES SUNGAI PIYAI ARFIN yak tidak sesuai dari kentetuan yang berlaku karena seluruh bahan yang digunakan adalah bahan baku kelas III seharusnya bahan Kelas I. sebagai skala perbandingan di sejumlah desa lain RSLH untuk dinding berbahan kayu kelas I yaitu kayu Punak, sedangkan RSLH yang dikerjakan di sungai piyai untuk dinding berbahan kayu tumu (sejenis bakau) untuk atap seng dipotong-potong, padahal dana yang dianggarankan untuk pembangunan 1 unit RSLH tersebut sebesar Rp. 35 juta. Masih menurut warga untuk bangunan RSLH 6 x 6 M dengan bah-
an kelas IV hanya menelan dana sekitar 20 juta saja. Lantas kemana kelebihan dana 15 juta dari angaran 35 juta itu. “ ungkap warga Hal tersebut terbukti saat Tim Metro Indonesia ke lokasi pengerjaan pembangunan RSLH di dalam desa sungai piyai. Berdasarkan pengamatan Tim MI dari 25 unit yang sedang dikerjakan tidak mempuyai plang perencanaan Sedangkan berdasarkan info yang dirangkum oleh MI Dana keseluruhan untuk pembangunan 35 unit RSLH tersebut cukup besar yakni Rp. 1 Milyar yang merupakan Dana dari Propinsi Riau.
Kepala Desa Sungai Piyai Arifin yang mengaku saat dikonfirmasi oleh MI dikediamannya selasa (26/10) mengakui memang memakai bahan yang disebutkan warga karena pada waktu sosialisasi tidak ditentukan bahannya “Jangan percaya dengan masyarakat karena 10 dari masyarakat itu belum tentu benar isunya lagi pula anda belum tahu kinerja saya, kalau anda punya bestek mari kita samakan besteknya, saat kami mengikuti sosialisasi di kabupten dan berdasarkan RAB tidak ada klasifikasi bahannya berarti boleh memakai bahan asalasalan (tidak kelas I) yang penting kuat, dan untuk desa kami tidak perlu pakai plang perencanaan, memang ada tawaran mau pakai plaster atau dinding papan kita pilih memakai dinding papan ini berdasarkan pertimbangan bahwa kondisi desa kita, lagi pula di desa kita kalau bahan dari kayu tumu banyak dan di desa kita tidak banyak yang bisa memplaster kalau diambil tukang dari luar desa kasian tukang disini yang pandai di bahan kayu” akunya “ Saat ditanya kualitas bahan Arifin mengakui ada kesalahan teknis dalam pemberlian bahan “ saya mengakui kemarin ada kesalahan dalam pembelian bahan maklum lah saya kan beli bahan melalui HP setelah bahannya sampai dilokasi banyak ada sebagian dicampur dengan kayu jenis lain tapi mirip ulin “ katanya mengakui keteledorannya” Arifin juga kembali mengungkapkan proyek tersebut bentuknya adalah swakelola tidak memilik struktur pengurus yang jelas karena sebagai pengelolah adalah Yansah tanpa ada sekretaris dan bendahara di percayakan kepada Idrus sedangkan dirinya sebagai pemantau. Saat para wartawan mohon pamit Arifin meminta agar beritanya di pending dulu, namun wartawan metro indonesia berusaha memberi pengertian bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan karena semua informasi didapat berdasarkan hasil konfirmasi dengan dirinya, akan tetapi dirinya seolah tidak terima dan mengirimkan SMS teror kepada salah seorang wartawan Metro Indonesia yang isinya bernada acaman “ silahkan saja naikkan baik yang wajar maupun yang tidak wajar tapi kalau tidak sesuai saya bisa bertindak tidak wajar juga “ sungguh seorang pemimpin desa yang berjiwa kerdil dan masih memelihara mental premanisme lalu bagaimana dengan para pengambil kebijakan di negeri ini mulai dari pemerintahan Lurah sampai Pemerintahan Negara apakah masih ada yang bermental seperti Kades Sungai Piyai Arifin sampai dimanakah SDM sosok Arifin yang hanya bisa pamer melakukan percobaan melanggar hukum. z IIN
13
JEJAK KASUS
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Kepala Dinas Milih ’Bungkam”
ALOKASI DANA APBN 2009 DINSOS JABAR SARAT PENYIMPANGAN ? Bandung, Siasat Kota Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah baik melalui APBD maupun APBN di lingkungan Dinas Sosial (Dinsos) provinsi Jawa Barat disinyalir sarat dengan berbagai penyimpangan. Anggaran yang umumnya berbentuk bantuan baik barang maupun stimulan uang itu juga memiliki potensi kebocoran yang cukup tinggi. Padahal pemerintah membiayai kegiatan-kegiatan tersebut secara prinsip untuk meredam timbulnya gejolak sosial ditengah masyarakat sehingga kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan.
N
AMUN maksud bijak dari pemerintah itu sep ertinya mengalami stagnasi, karena dalam tahap implementasi, Dinsos Jabar sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi sektor sosial di Jawa Barat tersebut masih menerapkan paradigma lama “alergi transparansi”. Hal tersebut berdampak pada pembelengguan hak publik terhadap informasi yang menurut undang-undang disebut sebagai bentuk pengawasan masyarakat (Wasmas), sehingga kontrol yang idealnya dapat dilakukan oleh masyarakat justru jadi terkebiri. Parahnya, hal itu terjadi justru saat pemerintah sedang menerapkan pola anggaran partisipatif dimana transparansi menjadi sebuah faktor utama terciptanya akuntabilitas. Seperti diberitakan Siasat Kota pada edisi sebelumnya, bahwa
hingga saat ini Dinsos Jabar masih ‘bungkam’. Padahal, notabene program tersebut merupakan program prioritas berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinsos Jabar menurut Pergub Jawa Barat No. 68 Tahun 2009 tanggal 9 Juni 2009 dan Rencana Strategis (Renstra) Dinsos Jabar Selain itu, dengan masih tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jawa Barat yang mencapai hingga 3,2 juta orang lebih dari 22 jenis PMKS harusnya menjadi sebuah gambaran nyata bahwa permasalahan sektor sosial di Jawa Barat belumlah tertangani secara optimal. Tingkat keberhasilan Dinsos Jabar dalam pencapaian sasaran program berdasarkan output, outcome, benefite dan impact dari setiap kegiatan yang dikelolanya pun menjadi layak dipertanyakan.
Lihat saja permasalahan sosial yang setiap harinya dapat ditemui seperti masalah anak jalanan, gelandangan, fakir miskin, pengemis, tuna susila dan banyak lagi PMKS lainnya yang dapat kita jumpai di jalanan. Hal tersebut merupakan potret dari ‘kebobrokan’ mental para pemangku jabatan di Dinsos Jabar, yang harusnya perduli dan mampu ‘melahirkan’ program-program kegiatan yang benar-benar menyentuh dan dapat dirasakan manfaatnya. Bukan justru program kegiatan yang rawan ‘bancakan’. Bagaimana tidak, setiap tahunnya pemerintah baik pusat maupun provinsi selalu mengalokasikan anggaran melalui APBD maupun APBN kepada Dinsos Jabar guna menunjang penanganan masalahmasalah sosial tersebut. Namun, alokasi uang rakyat tersebut seolah kurang efektif jika tidak ingin dikatakan ‘mubazir’. Hal itu jika dikaitkan dengan fakta dilapangan bahwa sering kali anggaran tersebut justru tidak dirasakan manfaatnya oleh para sasaran kegiatan. Berdasarkan data, pada Tahun Anggaran (TA) 2009 pemerintah mengalokasikan dana melalui APBN kepada Dinsos Jabar untuk membiayai kegiatan Pemberdayaan Sosial Keluarga, Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya sebesar Rp.8.905.000.000,- dan kegiatan Pemeberdayaan Sosial Keluarga, Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya (Pemeberdayaan Komunitas) sebesar
Rp.2.500.000.000,-. Disamping itu, Dinsos Jabar melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya juga mendapatkan alokasi dana dari APBD TA. 2009 sebesar 14.824.164.500,-. Namun, ketika dikonfirmasi terkait realisasi pelaksanaan anggaran tersebut, Dinsos Jabar justru ‘bungkam’. Bungkamnya Dinsos Jabar tersebut disinyalir karena takut jika ‘borok-borok’ penyimpangan yang selama ini disembunyikan secara sistematis akan terkuak ke permukaan. Apalagi dalam catatan SK, Dinsos Jabar pernah bermasalah dalam kasus iklan bodong di Harian “SP” pada APBD TA. 2005 dan juga penyimpangan pada kegiatan pemberdayaan karang taruna melalui bantuan sarana pengembangan KUBE yang dibiayai oleh APBN TA. 2007. Dilain pihak, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Barat dari PDIP, Herry Mei Oloan S mengatakan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi dan penjelasan yang seluas-luasnya terhadap pelaksanaan anggaran Negara. “Bahkan seringkali penyimpangan anggaran itu terungkap dari laporan masyarakat,” ujarnya ketika ditemui di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat belum lama ini. Jadi, tambahnya, masyarakat memiliki akses dan peranan dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja aparatur pemer-
Hj. ENNY HERYANI RATNASARI Kadinsos Jabar intah, karena hal itu juga diatur dalam perundang-undangan. “Silahkan masyarakat melaksanakan fungsinya tp harus sesuai dengan koridor hukum. Jika memang ditemukan adanya indikasi-indikasi penyimpangan, silahkan laporkan,” tegasnya. Hingga berita ini diturunkan, informasi tentang realisasi pelaksanaan anggaran negara dilingkungan Dinsos Jabar masih ‘gelap’. Humas Dinsos Jabar, Soeful, yang beberapa kali ditemui mengatakan bahwa pengelola kegiatan yang dipertanyakan tersebut sudah pindah. Alasan yang tidak rasional mengingat mekanisme pertanggung jawaban pengelolaan anggaran adalah berjenjang dan melekat serta tidak dipertanggung jawabkan secara personal melainkan institusi. Artinya, data-data realisasi pelaksanaan anggaran yang dipertanyakan tersebut diyakini tidak ikut pindah dan dalam struktur anggaran, pengelolaan anggaran tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja. Karena itu diharapkan agar Kadinsos Jabar tidak ‘mengkebiri’ hak publik terhadap informasi dan bersedia mendukung program pemerintah dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab dengan asas transparence and accountable. z ROLISTON
Lanjutan Sidang Kasus Suap BPK Jabar
TJANDRA: PEMBERIAN UANG ADALAH INISIATIF SEJUMLAH SKPD berkomunikasi aktif dengan BPK, yakni atas perintah Walikota secara struktural. “Karena kepala inspektorat yang memfasilitasi kegiatan tersebut,” ucapnya. SEKDA Kota Bekasi, Tjandra Utama Effendi saat digiring petugas dari gedung KPK menuju Rutan Mabes Polri. Jakarta, Siasat Kota proses pemeriksaan BPK RI berTerdakwa Tjandra Utama langsung, ada pertemuan InspekEfendi, Sekretaris Daerah Kota torat dengan sejumlah Sekretaris Bekasi dalam sidang lanjutan dug- SKPD di Bapeda untuk menginput aan suap pejabat BPK RI Jawa Bar- dana partisipasi pembinaan terseat senilai Rp 200 juta, di penga- but. Karena, proses pemeriksaan dilan Tindak Pidana Korupsi (Tip- teknis yang menjadi pendamping ikor), Jakarta, Selasa (26/10), pe- auditor BPK itu adalah Inspektorkan lalu, bahwa pemberian uang at dan Dinas Pengelolaan dan merupakan inisiatif dari sejumlah Pendapatan Kekayaan Daerah SKPD atas prestasi kerja tim BPK (DPPKAD) Kota Bekasi. dalam pelaksanaan pelatihan adTerkait pertanyaan Hakim Ketministrasi keuangan 2010. ua yang dipimpin oleh Cokorda Tjandra yang selalu didampin- Raisumba, SH, mengenai pergi pihak keluarga ini, dalam kesak- mintaan atas dana inisiatif itu, sesiannya di hadapan Majelis Hakim cara tegas Tjandra membantah ada Ketua serta Jaksa Penuntut Umum keterlibatannya. “Bagi saya tidak (JPU), menyatakan, dugaan suap ada hubungannya. Jadi, jauh hari itu tidak berhubungan dengan au- telah ada hubungan komunikasi dit BPK RI, Jawa Barat, untuk pem- antara Inspektorat, DPPKAD dan berian opini wajar tanpa pengecual- BPK,” katanya. ian (WTP) bagi Pemkot Bekasi. Namun, dalam keterangannya Dijelaskan bahwa sebelum terkait Kepala Inspektorat untuk
Minta Tuntutan Dibatalkan Sebelumnya, dalam sidang terhadap terdakwa Suharto serta Enang Hermawan, keduanya pejabat BPK RI, Jawa Barat kuasa hukum terdakwa, Junimart Girsang, SH, di persidangan lanjutan Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/ 10) meminta JPU untuk membatalkan tuntutannya selama lima tahun. Menurut Junimart dalam pembelaan (Pledoi) yang dibacakannya, tuduhan terhadap kliennya (terdakwa Suharto serta Enang Hermawan), atas suap yang dilakukan pejabat Pemerintah Kota Bekasi bukan tindak pidana korupsi melainkan hadiah prestasi kerja terkait keberhasilannya dalam melaksanakan pembinaan kepada para SKPD Kota Bekasi. “Kami meminta, hakim ketua serta JPU harus berlaku objektif dan berhati nurani dalam melakukan pemeriksaan terdakwa dalam kasus dugaan suap
ini,” terangnya. Sementara, keterangan terdakwa Suharto mengatakan pihaknya hanya membantu narasumber untuk melakukan perbaikan pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan yang baik, dalam rangka hasil pemeriksaan tahun anggaran 2009, yang nantinya akan menjadi opini WTP. Hal ini dilakukan, karena ada visi untuk berperan aktif dalam mewujudkan aset daerah, keuangan dearah yang akuntabel serta transparan. Dikatakan, sesuai dengan permintaan Pemerintah Kota Bekasi pada tanggal 21 Januari 2010, BPK telah mengirimkan beberapa staf yang bertugas sebagai narasumber untuk memberikan pandangan teori terhadap sejumlah pegawai SKPD dalam rangka melakukan pengadministrasian dan transparasi laporan keuangan pada khususnya. Kegiatan itu pula dinamakan dengan program pembinaan. Adapun kegiatan tersebut, sebelumnya ada pemeriksaan terlebih dahulu dengan tujuan agar Pe-
merintah Kota Bekasi dapat melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah sesuai dengan perundangundangan. “Dalam waktu bersamaan pejabat pemkot bekasi datang ke kantor BPK dan mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan kegiatan itu,” Suharto menjelaskan bahwa pihaknya menilai biaya itu merupakan uang pembayaran honor dan penunjang yang dianggarkan melalui APBD 2010 dalam kegiatan internal selama satu tahun anggaran. “Setelah selesai kegiatan, komunikasi terputus. Karena, kami sudah fokus dalam pemeriksaan terhadap laporan keuangan tahun anggaran 2009,” ucapnya. Sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Jupriyadi, SH, dengan Jaksa Penuntut Umum Rudi, SH, menghadirkan empat saksi terdakwa itu, yakni Gunawan Sidauruk selaku Kepala BPK, Darmawan selaku Ketua Tim Pemeriksa, Suharto Ketua Tim Pemeriksa Pemerintah Kota Bekasi dan Enang Hermawan selaku anggota Tim Auditor. z JHS
14
BEKASI
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
TINGKATKAN LAYANAN AIR BERSIH
PDAM Bekasi Berencana Lakukan Penyulingan Air Laut Bekasi, Siasat Kota Untuk meningkatkan layanan air bersih di Bekasi, saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berencana membangun pabrik penyulingan air laut. Rencana itu disampaikan Direktur Utama PDAM Bekasi, Wahyu Prihantono, WAHYU PRIHANTONO belum lama ini. “Kami sudah mendapat ‘sign’ dari pemerintah pusat bahwa penyulingan air laut boleh dilakukan,” katanya. Rencana yang masih pada batas penjajakan tersebut akan ditindak lanjuti perihal kemungkinan terkait penyulingan air laut ini. Tindaklanjut itu dibutuhkan mengingat pesatnya perkembangan di Bekasi, seperti Perumahan dan kawasan industri atau pabrik, khususnya di bagian utara Bekasi. “Saya sudah minta Direktur Teknik untuk melakukan kajian lebih mendalam,” ujar Wahyu. Ditambahkan Wahyu, kendala yang dihadapi dalam pencapaian atau realisasi dari rencana peningkatan layanan air bersih ini adalah ketidakmampuan warga untuk membayar pemasangan istalasi. “Kami juga sudah mengajukan permohonan ke pemerintah pusat agar biaya pemasangan instalasi bisa dibantu,” tambahnya. Labih jauh Wahyu menjelaskan, ketidak sanggupan membayar pemasangan instalasi itu terpantau di daerah Tarumajaya dan Muaragembong. Keterbatasan ekonomi masyarakat menjadi alasan yang memperkecil jumlah peminat layanan air bersih ini. Selain itu, Wahyu menyebutkan, tingkat kebocoran air turun menjadi 31 persen atau sekitar satu juta juta meter kubik per bulan. “Kebocoran itu termasuk air penggelontoran pipa atau juga pencurian air. Kita mulai ke dalam, menekankan karyawan PDAM untuk tidak melayani pemasangan ilegal,” katanya. z MANSON/4R105
Lepas Sambut Camat Cibitung Bekasi, Siasat Kota Mutasi pejabat di Pemerintahan Kabupaten Bekasi merupakan bukti bagi bagi setiap PNS. Belum lama ini, Pejabat Lama Drs. H. Sutia Resmulyawan selaku Camat Cibitung digantikan R.Yana Suyatna S.Ip,MSi sebagai pejabat yang baru. Dalam sambutannnya, Drs. H Sutia mengatakan bahwa ia masih senang mengabdi di Kecamatan Cibitung namun karena adannya mutasi beliau harus mengikhlaskan jabatan tersebut kepada Camat yang baru. Lebih lanjut dikatakannnya Camat yang baru yang menggantikannnya diharapkan dapat bekerjasama dengan para stafnya, Lurah maupun tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar sehingga dengan adannya kerjasama yang baik dapat menghasilkan lebih dari yang saya perbuat selama ini,katannya “ saya sangat berat rasannya meninggalkan warga yang ada di Kecamatan Cibitung” paparnya Sementara itu, Camat yang baru R.Yana Suyatna dalam sambutannnya mengharapkan agar para lurah, Kepala Desa se Kecamatan Cibitung agar menjalin kerjasama yang baik serta siap melayani masyarakat sebaik mungkin agar pelaksanaan di wilayah yang dipimpinnya dapat berjalan dengan lancar sesuia dengan keinginan masyarakat, ungkapnya Acara lepas sambut dihadiri unsur Muspida, Alim Ulama. Kapolsek Cibitung , Unsur Pendidikan Kecamatan Cibitung, tokoh masyarakat beserta pejabat, staf dari instansi masing-masing yang berada di wilayah Cibitung. z MANSON
RIBUAN BURUH BERUNJUKRASA TOLAK REVISI UU 13/2003 Bekasi, Siasat Kota Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Bekasi, di Delta Mas, Cikarang Pusat, Kamis, (28/10) siang.
R
IBUAN buruh yang berasal dari 80 perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi ini menolak revisi UU 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang saat ini sedang dibahas di DPR RI. Revisi yang dilakukan justru dianggap tidak berpihak kepada kepentingan kaum buruh. Setidaknya ada delapan tuntutan yang disampaikan oleh para pengunjuk rasa tersebut, yaitu menolak adanya tenaga kerja kontrak atau outsourcing. Masa kerja kontrak yang naik dari tiga tahun menjadi lima tahun dan dapat diperpanjang tiga tahun lagi. “Kami sudah menolak adanya outsourcing. Sekarang di revisi UU No 13 malah akan dilegalkan. Ini kan sangat bertentangan den-
gan kesejahteraan kami,” ucap Wakil Ketua SPSI Bekasi, Mansyur Ahmada. Selain itu, kata dia, buruh juga menolak nilai pesangon yang diturunkan dari sembilan bulan menjadi lima bulan gaji. Menolak pemberian pesangon kepada buruh yang upahnya di bawah Pendapatan Tidak Kena Pajak. Mereka juga menolak persyaratan unjuk rasa yang diperketat karena dianggap bisa membatasi kebebasan buruh untuk menyampaikan pendapMUSTAKIM at. Perwakilan buruh tersebut kemudian diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim untuk
KESAKSIAN WALIKOTA BEKASI Walikota Bekasi Mochtar Mohammad menyampaikan kesaksian dalam sidang dengan terdakwa Kepala Inspektorat Bekasi, Hari Lukmantohari, dan Kepala Bidang Aset Pemkot Bekasi, Herry Suparjan di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (18/10). Hari Lukmantohari dan Herry Suparjan didakwa dalam kasus dugaan suap dua oknum pejabat BPK Jawa Barat, Suharto, dan Enang Hermawan untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) audit anggaran pembelanjaan pemerintah daerah.
Pedagang Pasar Bekasi Tolak Relokasi Bekasi, Siasat Kota Sejumlah pedagang pasar tradisional Family di Kota Harapan Indah menggelar aksi mogok makan di halaman kantor Wali Kota Bekasi, pekan lalu. Mereka mendesak pemerintah daerah mengambil alih pengelolahan pasar yang berdiri sejak 15 tahun itu, agar 417 pedagang kembali berdagang. Peserta mogok makan adalah 11 pedagang ditemani tiga aktivis mahasiswa Bekasi yang simpatik terhadap nasib para pedagang. Sejak 15 Oktober lalu, pasar Family seluas lebih-kurang 4.000 meter persegi dipagari seng oleh PT Hasana Damai Putra (HDP), pengelola lahan pasar. Menurut para pedagang, relokasi pasar tidak meminta persetujuan. Pengelola pasar langsung menutup semua akses menuju pasar,
dan membongkar bangunan pasar di antara Boulevard dengan Kota Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi itu. “Mereka menyebar preman ke pasar, meneror pedagang, dan menakut-nakuti pembeli agar tidak belanja ke pasar Family,” ujar salah satu Pedagang. Pedagang diminta pindah ke pasar modern di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekitar 5 kilometer dari Pasar Family. Permintaan itu ditolak para pedagang dengan alasan sepi pembeli sementara ongkos angkut sayur mahal. Dalam aksi mogok makan itu, menyuarakan bahwa status lahan Pasar Family fasos, sehingga diminta kepada pemerintah Kota Bekasi mengambil alih pengolahan pasar tersebut dan membiarkan pedagang berjualan. z ARIOS
menyampaikan aspirasi mereka.Setelah terjadi dialog, Ketua DPRD mengatakan sikap dewan akan mendukung perjuangan kaum buruh. “Namun, kami berpesan, karena ini isu nasional hendaknya perjuangan para buruh jangan hanya di aras lokal. Namun menghimpun kekuatan untuk bersamasama menolak revisi undang-undang ketenagakerjaan yang memang malah tidak pro buruh,” ucapnya. Mustakim pun akhirnya bersedia mengeluarkan pernyataan sikap dari DPRD Kabupaten Bekasi didepan para pengunjuk rasa.Setelah aksi di depan gedung DPRD mereka akan membubarkan diri dan tidak mendatangi kantor Bupati Bekasi dan kantor dinas tenega kerja Kab. Bekasi. Aksi pun berlangsung damai dengan dikawal ketat puluhan satpol PP dan petugas kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kabupaten. z FRENKI/ALHIDAYAH
Penipuan Berkedok Investasi Marak di Bekasi
Bekasi, Siasat Kota Modus penipuan berkedok investasi di kalangan ibu-ibu rumah tangga kembali terjadi. Kali ini menimpa warga Perumahan Elok, Babelan, Kabupaten Bekasi. Sedikitnya puluhan warga tertipu dengan penipuan berkedok investasi yang mengaku sebagai pemenang tender proyek PLN. Akibatnya, warga yang tertipu mengalami kerugian mencapai Rp50 juta hingga Rp250 juta. Puluhan warga Perumahan Elok, Babelan, Kabupaten Bekasi pagi tadi, bergerombol keluar rumah masing masing. Mereka berbondongbondong keluar rumah karena mengaku tertipu oleh salah satu warga bernama Juliati, yang mengaku sebagai pemenang tender proyek PLN. “Kerugian penipuan berkedok investasi yang menimpa warga cukup besar, dari Rp50 juta sampai Rp250 juta,” kata Ratna, salah satu korban. Modus penipuan berkedok investasi itu sendiri diketahui dengan cara menjanjikan keuntungan dengan menanamkan modal berupa uang tunai. “Katanya akan dikembalikan satu bulan kemudian, dengan keuntungan yang sangat menggiurkan yakni sebesar 30 persen dari uang yang ditanamkan,” ujar Ratna. Sedangkan dari beberapa warga yang tertipu diperoleh keterangan bahwa mereka sudah memberikan uang dengan berbagai jumlah yang sangat besar. Hingga kini, jumlah total kerugian uang yang sudah masuk dari sejumlah warga kurang lebih hampir Rp1,3 miliar. Saat ini, warga perumahan di Taman Elok Candra Baga, Kabupaten Bekasi sudah melapor ke pihak yang berwajib, namun belum ada tindak lanjut dan belum ada penjelasan dari petugas terhadap modus penipuan tersebut. z JHS
Gagalkan Perampokan, Pemilik Warnet Tertembak Bekasi, Siasat Kota Kawanan perampok yang beraksi di Kota Bekasi makin berani dan sadis. Mereka tidak segan-segan melakukan aksi kekerasan seperti penembakan terhadap korbannya. Seperti naas yang dialami Nafrudin, 31, pemilik Warnet Avanet di Jalan Kalibaru Timur, Medan Satria, ditembak perampok. Akibatnya, korban mengalami luka serius di tangan kanannya. Peristiwa bermula saat pelaku yang berjumlah dua orang awalnya pura-pura memperbaiki motor di halaman warnet. Padahal saat itu keduanya tengah mengincar untuk mencuri mo-
tor salah satu konsumen warnet. Namun, saat tengah mengotak-atik motor aksi keduanya dilihat tetangga korban yang langsung melaporkannya ke Nofriadi. Tapi, saat ditanya pelaku panik dan menembak Nofriadi. ”Setelah ditanyai, pelaku mengaku sedang perbaiki rantai motor. Tapi saya ditembak,” terangnya. Dia juga menambahkan, hapal wajah pria yang menembaknya. ”Saya mengenali ciri-ciri pria yang menembak saya dan temannya. Karena mereka tidak gunakan penutup wajah,” terangnya. Usai menembak, kedua pelaku kabur dengan menggunakan Satria FU ke arah
Jalan Sultan Agung. Warga yang mengetahui kejadian itu lantas membawa korban ke Rumah Sakit Ananda guna mendapat perawatan. Sedangkan, istri korban Ita Yuniati, 30, mengatakan usai menembak tidak ada satu warga yang berani mengejar pelaku. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Ade Ari mengatakan akan menyelidiki kasus penembaka tersebut. ”Kami belum mengetahui persis apakah pelaku pemain lama atau wajah baru,” terangnya. Tapi dia memastikan berdasarkan proyektil peluru dari tangan korban diketahui perampok menggunakan pistol rakitan. z EXSON/JPC
15
BOGOR
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Tugu Batalyon TKR 1946 Dipindahkan SMP PGRI Surya Kencana Bogor, Siasat Kota Perlu dipertanyakan kepada SMP PGRI Surya Kencana atas pemindahan tugu Batalyon TKR 1946 yang berada dibelakang kantor Kecamatan Cileungsi karena itu adalah milik negara bukan sekolah pemerintah. Oleh karena itu perlu dipertnyakan. Kalau asset pemerintah sudah gampang diambil alih oleh swasta, suatu saat NKRI akan mudah diambil oleh orang luar. Komentar salah satu masyarakat yang tidak mau disebut namanya, pengambila alihan tugu dengan cara dipindahkan dan memperkecil areal tugu. Apalagi tugu tersebut sudah diketahui oleh semua penduduk Cileungsi sebagai sejarah yang berjasa memperjuangkan wilayah Cileungsi zaman dulu, sepantasnya harus dihargai. Lahan eks markas veteran dikampung tengah, desa Cileungsi saat ini berada dalam penguasaan SMP PGRI Surya Kencana dan sudah berdiri bangunan permanent yang nota bene katanya untuk perluasaan sekolah. Sangat disayangkan kalau tugu yang sudah bersejarah khusus di Cileungsi diperjual belikan oleh oknum. Setelah Siasat Kota turun ke sekolah dan mengkonfirmasi kepala sekolah, menurut salah satu guru bahwa kepsek tidak ada ditempat. Salah satu tokoh masyarakat yang dikonfirmasi Siasat Kota, Somad S.Pd yang cukup berjasa di cileungsi pada bidang pendidikan sangat menyesalkan tindakan tersebut. z BERMAN SIMBOLON BATALYON TKR 1946.
KERESAHAN WARGA KP.BOJONG KASO DIRESPON KOMNAS HAM Bogor Siasat Kota Keresahan warga dari Kp. Bojong Kaso Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi langsung di tanggapi atau di respon oleh Joni Nelson S. dari Komnas HAM, dengan janji akan menyurati Bupati. DPRD . POLRES .Kabupaten Bogor dan Departemen Agama ( Depag ) sekitar permasalahan tanah dan rencana pembangunan Islamic Centra di tanah milik ahli waris dari keluarga besar Gerald Tugo Faber yang di tempati warga Negara Republik Indonesia.
P
ERLU di simak dan di pertanyakan kebenaran pember itaan di Koran Pakuan Raya 18 Oktober 2010 di halaman Transyogi, mengenai di hibahkannya tanah tersebut olerh warga yang punya tanah ke Pemkab. Siapakah yang punya tanah ?. Menurut Pengadilan Negeri Cianjur ( PNCJ ) Tahun 2000, pemilik tanah sah atau ahli warisnya adalah namanama yang tertera dihalaman penetapan PNCJ Tahun 2000. Salah satunya Hidayat Faber beserta anak cucunya. Jadi, mengenai pemberitaan di Koran adalah Propaganda belaka dari H. Andi Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai
Gerindra. Sangat di sayangkan, wacana yang ditulis atau diberitakan melalui media cetak tidak berdasarkan atau fakta yang ada pada keluarga besar Gerald Tugo Faber. Junedi selaku Ketua Komisi A DPRD Bogor yang tinggal di Griya Kenari Mas Cileungsi, berbatasan dengan yang disebutkan tanah garapan,tidak berkomentar, karena warga yang mau menanyakan perihal tersebut dan menghubunginya melalui Ponsel mengatkan tidak ada dirumahnya. Di sms pun, tidak ada jawaban. Lalu, pihak warga menghubungi langsung ke ahli waris yang sah namanya Teddy dan ada yang menghubunginya lewat Ponsel, dia dengan tegas
mengatakan bahwa sampai saat ini tanah tersebut tidak pernah dihibahkan kepada siapapun. Mengenai sertifikat tanah atas nama Hotman Lumban Gaol, perlu dipertanyakan keabsahannya, dari mana timbulnya sertifikat tersebut. Sekali lagi saya tegaskan, “ Pewaris sah kepemilikan tanah menurut Pengadilan Negeri Cianjur Tahun 2000 adalah keturunan Gerald Tugo Faber dan tidak pernah melapaskan hak sebagai pemilik tanah, apalagi untuk menghibahkannya, “ ungkapnya. Mengenai sebutan Bangli di tanah garapan, sangat menyesahkan bagi warga yang memiliki KTP Cileungsi, karena sebutan Bangli singkatan Bangunan Liar penghuninya juga tentu liar alias jalang, berpindah-pindah bangunan dengan orangnya. Jangan memakai istilah Bangli…donk, bangunan warga di tempat tersebut adalah menetap, cuma tanpa IMB. Pertanyaannya, “ apakah semua bangunan Rumah di perkampungan ataun Desa khususnya dikampung Bojong Kaso Desa Cileungsi Kidul sudah memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), ? jangan pilih tebang, “ ujar warga. z PIGA
BANGUNAN LANGGAR PERDA
Puluhan Kios Dibongkar Satpol PP Bogor, Siasat Kota but, para pemilik dan pedagang yang seSatuan Polisi Pamong Praja (Sat- belumnya menempati lokasi itu hanya pol PP) membongkar paksa puluhan bisa memandangi bekas tempat usaha kios di depan perumahan Griya Ke- mereka dirubuhkan. Dace Supriadi, nari Mas Cileungsi, tepat jam 10 siang Kepala Satpol PP yang memimpin langtanggal 14 Oktober 2010. Pembongkaran paksa dilakukan petugas karena pemiliknya tidak mengindahkan surat peringatan yang sudah dilayangkan sebelumnya. Satpol PP Kabupaten Bogor benar-benar memenuhi janjinya. Puluhan kios persis di depan perumahan Griya Kenari Mas diratakan dengan tanah meski sebelumnya beredar kabar bahwa pembongkaran paksa bakal mendapat perlawanan, nyatSATPOL PP saat membongkar bangunan liar. anya hingga seluru bangunan dirubuhkan perlawanan tidak ada. sung penertiban bangunan tersebut Pembongkaran paksa kios yang sudqah merasa lega karena pembongkaran berberdiri diatas 10 tahun tadinya adalah jalan lancar. Hal ini menurutnya tidak taman Perumahan Griya Kenari Mas lepas dari adanya sosialisasi yang diCileungsi. Pada saat petugas Satpol PP lakukan sebelumnya bersama dengan meluluhlantakan bangunan liar terse- semua pedagang. “Kepada mereka kita
sudah jelaskan bahwa keberadaan kioskios melanggar perda, sehingga akan dibongkar paksa,” jelasnya ketika ditemui Siasat Kota. Kios-kios tersebut sudah menjadi ajang bisnis yang laku diperjual belikan antara Rp.25 juta sampai Rp.30 juta. Kalau dikontrakan berkisar Rp.10 hingga Rp.12 juta per tahun. Lahan itu adalah taman perumahan griya kenari mas yang sudah ditata oleh pengembang perumahan PT. Panca Media Rumah Utama sejak 20 tahun lalu. Tetapi setelah krisis ekonomi dan reformasi, taman tersebut berubah fungsi yang dimulai seorang oknum RT menjadi lahan kios dengan imbalan yang diterima sebesar Rp. 2,5 juta per kios. Setelash wartawan Siasat Kota mengkonfirmasi hal tersebut kepada kepala Dusun perumahan griya kenari mas, Ir.Lili Agung,SH jawabannya akan dikembalikan menjadi taman perumahan. z BERMAN SIMBOLON
Lurah Kebun Pedes Dekat Dengan Masyarakat Bogor, Siasat Kota Lurah Kebun Pedes, Kota Bogor, Yusep Farijal bekerja secara maksimal, terlihat jiwa pemimpin dan berwibawa serta penuh dengan kebijaksanaan dalam mengambil suatu keputusan, semua permasalahan ke aparat lurah atau permasalahan lainnya yang berhubungan dengan kelurahan dilakukan dengan hati-hati serta musyawarah terlebih dahulu karena sangat meghargai semua pendapat aparatnya khususnya perwakilan kelurahan (tokoh masyarakat dan lembaga lainnya di Kelurahan Kebon Pedes). Ketika siasat kota berkunjung ke kantor kelurahan Yusep Farijal terlihat ketransaparannya ketika ditanya seputar permasalannya kelurahannya, seperti mengalokasikan ADKL (Alokasi Dana Kelurahan). Serta kinerja dan apaturnya tidak satupun di tutup- tutupi dan pelayanan terhadap warganya pun di lakukan tanpa pandang bulu. Yusuf Farijal mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun kelurahan kebon pedes, saya butuh dukungan dan doa dari semua pihak untuk memajukan kelurahan demi kepentingan bersama, mudah-mudahan ke depannya kelurahan kita jadi percontohan kelurahan-kelurahan lain di Kota Bogor. z MAYA
Diperindagkop Kota Bogor Serahkan Sertifikat Halal Bogor, Siasat Kota Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Diperindagkop) Kota Bogor, pekan lalu menyelanggarakan pelantikan bintek proposal bagi koperasi dan UKM Kota Bogor yang dibarengi dengan penyerahan setifikat halal bagi 49 industri kecil menengah (UKM) yang menjadi binaaan Disperindagkop Kota bogor, di aula Warung Kondang Bogor. Ketua panitia pelaksana pelatihan, Esther Y. menerangkan bahwa peserta pelatihan Bintek sebanyak 30 UKM,bersetujuan di antaranya untuk membekali pengurus UKM agar dapat mengakses permodalan dengan membuat proposal dengan standar keuangan. Sedangkan narasumber pelatihan di antaranya dari Bank Syariah Mandiri. Kemudian kepala Dinas Diperindagkop Kota Bogor H. Edgar Suratman menegaskan bahwa UKM yang telah memiliki sertifikat halal di harap dapat membangun daya saing dalam era globalisasi. Sertifikat halal ini, lanjut Edgar merupakan kelengkapan penting dalam proposal pengajuan pinjaman untuk modal, selain tanda daftar industri dan ijin usaha serta dokumen lainnya. Sedangkan proses pengujian penerbitan sertifikat halal ini tidak saja dari penelitian produk saja, melainkan pada kemasan pula. Kedepan harap Edgar, dapat di bangun konsep integral terpadu untuk meningkatkan potensi produk wilayah yang ada. Selain itu pemberian sertifikat halal ini merupakan aplikasi dari program WaliKota Bogor H. Diani Budiarto. Untuk mewujudkan kota Bogor sebagai kota halal. Edgar. z MAYA
Lepas Sambut Danramil Cileungsi Bogor, Siasat Kota Lepas sambut Danramil Cileungsi dilaksanakan pada Rabu, 6 Oktober 2010 di halaman Kantor Danramil Cileungsi. Danramil Kapten Infantri M.Rachmat (lama) menjadi Danramil Cisarua-Bogor, digantikan oleh Kapten Infantri Wibowo dari Kodim Bogor. Kapten Infantri M. Rachmat yang bertugas selama 1,5 DANRAMIL dan istri tahun memaparkan “Selama bertugas di Cileungsi belum berhasil, masih banyak tugas-tugas yang belum terselesaikan khususnya mengenai kriminal. Saya siap untuk menerima pergantian ini karena itu sudah biasa ditubuh TNI dan merasa bangga karena sekaligus Hari Ulang Tahun TNI dan selalu menjalankan tugas pokok TNI menurut UU-RI No.34 tahun 2004 tentang TNI,” katanya. Dalam perbincangannya dengan Siasat Kota, Danramil yang baru, Wibowo, mengatakan akan meneruskan program Danramil yang lama yaitu jangan sampai terjadi ada unsur SARA. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Cileungsi, Kapolsek Cileungsi, Tokoh masyarakat MUI Cileungsi, Kepala KUA Cileungsi, semua keluarga Koramil Cileungsi serta para tamu undanagan. z BERMAN SIMBOLON
Penataan dan Pemasangan Reklame Harus Sesuai Perbup Bogor, Siasat Kota Bahwa penataan dan pemasangan reklame diruang public merupakan hal yang harus diperhatikan, mengingat bahwa keselarasan antara keindahan dan keamanan bagi masyarakat terjaga. Sedangkan penataan dan konstruksi reklame harus memenuhi standar yang ditentukan oleh Apsi. Dan desain untuk reklame selain perlu mendapat perhatian dari segi etika,masalah keamanan juga perlu di perhatikan.artinya pada papan reklame harus dibuat lubang agar tidak mudah rusak terkena angin dan hujan. Sedangkan jumlah pemasangan reklame di tentukan oleh pihak DTKP kasis wasdal H. Herri Priyatna sebanyak 3 ukuran per reklame 50X5M(persegi). Dan Kabupaten Bogor memiliki potensi strategi untuk menempatkan titik reklame untuk sarana promosi. Penyelenggara media reklame harus mengutamakan prinsip kpribadian dan budaya bangsa. Reklame yang ditampilkan tidak boleh bertentangan dengan norma keagamaan dan kesusilaan. Pendirianya pun harus memperhatikan keindahan, keserasian,ketertiban dan keselamatan masyarakat. Semuanya di atur dalam peraturan daerah (PERDA) No. 6 Tahun 2004 tentang penyelanggaraan reklame. Terutama yang diatur di pasal 20 harus melalui persetujuan Bupati dan BPT Kabupaten Bogor. z MAYA
16
PRIANGAN
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Jalan Menuju TWA Gn. Papandayan Rusak Parah Garut, Siasat Kota Menjelajahi keindahan pesona alam Kabupaten Garut,sepertinya tidak akan ada habisnya. Sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh pegunungan dan tiga gunung besar, yaitu Gunung Cikurai, Gunung Guntur, dan Gunung Papandayan. Gunung Papandayan. yang meletus sejak 12 November 2002 lalu banyak yang menyangka kawasan ini menjadi rusak, tapi rupanya letusan besar yang terjadi di gunung setinggi 2.665 meter dari permukaan laut (mdpl) ini justru membuat kawasan ini semakin indah. Tumbuh-tumbuhan meranggas mulai kembali hijau, tumpukan material batubatuan di sekelilingnya, serta timbulnya beberapa kawah baru, menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa kawah aktif pada saat-saat tertentu mengeluarkan suara seperti tiupan, bahkan ada kawah yang mengeluarkan suara seperti air mendidih yang dimasak di dalam panci. Kawasan Papandayan yang mempunyai luas 7.132 hektare (ha), terbagi menjadi Cagar Alam (CA) dengan luas 6.807 ha dan Taman Wisata Alam (TWA) seluas 225 ha. Namun disayangkan, jalan menuju kawasan gunung papandayan yang mana dari daerah Cisurupan menuju areal parkir tempat wisata alam (TWA) kawasan gunung Papandayan yang jaraknya mencapai 9 kilometer kini kondisinya rusak berat dan tak pernah diperbaiki sejak beberapa tahun silam. Hal tersebut diungkapkan Dones (25) warga Kp.Ciseupan desa. Keramatwangi Kec.Cisurupan Garut salah satu volunter di gunung papandayan ketika ditemui di lokasi gunung papandayan Selasa (26/10), jalan menuju objek wisata kawah gunung papandayan sudah lama rusak berat dan belum pernah diperbaiki. “seingat saya, sejak tahun 2002 pasca gunung papandayan meletus, jalan tak pernah diperbaiki, padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang dapat dilalui pengunjung baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat,” ujarnya. Hal senada dikatakan Tolip Firmansah (28) guide gunung papandayan warga Kp.Cirandog rt.04/02 desa. Keramatwangi Kec. Cisurupan Garut menyatakan buruknya kondisi jalan terlihat pada jalan menuju gunung papandayan.jalannya rusak dan permukaan aspal banyak mengelupas serta berganti tanah. Selain itu jalannya berlubang karena lapisan aspal sudah tidak ada. Jika kemarau, jalan berdebu dan saat hujan serta jalan becek. Ditambahkan Tolip,kondisi jalan masuk TWA gunung papandayan yang hancur sering dikeluhkan pengunjung. Karena jalan sempit dan rusak, terkadang calon wisatawan yang akan berkunjung dengan menggunakan bus besar membatalkan kunjungannya. “kami mempertanyakan komitmen Pemkab Garut atas kesanggupannya untuk memperbaiki jalan masuk gunung papandayan untuk menjadi prioritas. Tapi, sampai sekarang belum ada realisasinya, bahkan dari dinas terkait pun sudah beberapa kali meninjau lokasi jalan gunung papandayan, namun belum ada buktinya,” kesalnya. Sementara itu salah satu pengunjung, Alvius (40) wisatawan asal Jakarta yang berkunjung beserta puluhan rekannya darilembaga Eyckman yang sengaja dating untuk meneliti kandungan air mineral dikawasan gunung papandayan menuturkan gunung papandayan merupakan wisata yang luar biasa dan memiliki potensi yang patut untuk di kembangkan dan diletarikan. “tapi kami menyayangkan jalan menuju gunung papandayan jalannya rusak berat, dan kurang terpelihara padahal menuju objek wisata,” cetusnya. z AAM
Hartono Terpilih Sebagai Ketua Panitia Pilkades Wanamekar Garut, Siasat Kota Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh penduduk desa setempat. Usia minimal Kepala Desa adalah 25 tahun, dan Kepala Desa haruslah berpendidikan paling rendah SLTP, penduduk desa setempat. Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa dilakukan oleh Panitian Pemilihan, dimana dibentuk oleh BPD, dan anggotanya terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat, Ridwan Firdaus selaku humas panitia Pilkades Wanamekar saat di temui wartawan di kediamannya. Selanjutnya Ridwan menjelaskan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa .BPD memproses pemilihan kepala desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala desa.Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat; Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil; Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan. Calon Kepala Desa dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat; Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara terbanyak, Panitia Pemilihan Kepala Desa melaporkan hasil pemilihan Kepala Desa kepada BPD, Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia Pemilihan. z HAROLDS/SIMSON
Terkait Penambangan Emas
BUPATI HARUS BERTANGGUNGJAWAB Garut, Siasat Kota Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan penambangan emas Cihideung desa. Cipangramatan kec.Cikajang Garut,yang telah berjalan sejak tahun 2008silam, kini menimbulkan pro kontra serta menjadi perhatian berbagai pihak. Pemkab Garut pun kini turun tangan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di kawasan penambangan emas tersebut, bahkan Pemkab Garut berencana akan menutup semua aktivitas di penambangan emas Cipangramatan.
M
ENYOROTI hal itu, Paguyu ban Masyarakat Penambang Emas Cipangramatan (PMPEC) angkat bicara, pihaknya merasa kecewa dengan sikap Bupati Garut, Aceng HM Fikri, S.Ag yang dianggap telah mempermainkan mereka bahkan PMPEC akan mempertanyakan ketegasan sikap bupati. Hal itu menyusul adanya larangan dari Pemkab Garut terhadap aktivitas penambangan emas yang dilakukan di kawasan Cihideung. Ketua PMPEC A. Dolly Yusuf didampingi Sekretaris Atep Gunawan menyatakan, PMPEC tak menyangka dan kecewa atas sikap bupati yang dinilai tidak konsisten sehingga berdampak terhadap munculnya sejumlah permasalahan terkait aktivitas penambangan emas di Cihideung. Ditambahkan Dolly, sebelum melakukan aktivitas penambangan, sejak awal Januari lalu pihaknya telah menempuh proses perizinan. Adapun proses yang telah dilakukan lanjutnya, diantaranya pembuatan kesepakatan dengan para pemilik lahan yang akan dijadikan tempat penambangan, izin tetangga yang ada di sekitar lahan penambangan termasuk pemerintahan setempat mulai dari RT, RW sampai kepala desa yang dilanjutkan dengan pembuatan izin
PENJUALAN MENINGKAT Seorang peternak domba hasil pembibitan dari Garut memberi makan domba ternak di Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/10). Meski harga domba Garut cenderung lebih mahal yakni Rp. 1.250.000 - Rp. 2.750.000 namun permintaan domba untuk hewan kurban semakin meninkat.
Insya Allah IPR tak lama lagi akan ke luar. Ini tentu saja sangat menggembirakan kami. Namun ternyata pada kenyataannya, pada Bulan Oktober ini Pemkab Garut malah melaksanakan sosialisasi Undang-undang nomor 4 tahun 2009 di aula Kecamatan Cikajang yang intinya melarang adanya penambagan emas di daerah Cipangramatan. Ini tentu saja sangat kami sesalkan,” imbuh Dolly. Menganggap bupati yang paling bertanggungjawab terkait keberadaan penambangan emas di Cihideung karena sejak awal komtek yang ditandatangani oleh Muspika sudah memberikan “janji manis”, maka setempat termasuk para UPTD yang sejak PMPEC sepakat memintai pertangungjawapebruari lalu sudah mereka pegang. “Tak bannya. Merekapun menetaplama kemudian dibentuk WPR kan akan melakukan aksi (wilayah pertambangan rakyatsekaligus audiens ke Komisi B Red) seluas 25 hektar dengan DPRD Garut pada Rabu (27/ dibagi 4 KPR atau kelompok 10) mendatang. Merekapun penambangan rakyat yang masmeminta DPRD menghadirkan ing-masing mendapat lahan sebupati dan Sekda dalam acara luas lima hektare,” tukas Dolly. audiens tersebut agar semua Dibeberkannya, keempat permasalahannya jelas. Tak KPR yang mendapat kepertanggung-tanggung, dalam aksi cayaan mengelola WPR terseini mereka mengerahkan sekibut adalah KPRBL milik H. tar 2 ribu orang yang terdiri dari Cece, KPERC milik Atep ACENG HM FIKRI masyarakat penambang mulai Gunawan, Bina Tambang mildari investor, mandor, buruh hingga keluik Isol dan KPBRC milik H. Didin. Sedanarga yang menggantungkan hidupnya dari gkan sisanya seluas 5 hektare, dikelola oleh usaha penambangan emas Cihideung. perorangan tyang masing-masing mendaAdapun tuntutan yang akan disampaipat lahan seluas 1hektare, termasuk Dolly kan PMPEC dalam acara audiens tersebut Yusuf. terdiri dari empat poin, diantaranya meMasih ungkapnya, setelah semua perminta Perda pertambangan segera disahizinan dikantongi, semua pengelola WPR kan dan minta pernyataan tertulis dari baik kelompok maupun perorangan pada bupati tentang ketegasan kapan IPR awal Mei lalu “sonding” ke bupati untuk akandikeluarkan. “intinya, kami meminmenanyakan IPR (izin penambangan ta pertanggungjawaban kepada bupati, rakyat) sekaligus minta doa ke bupati agar kalau memang IPR tidakakan diterbitkan, penambangan yang akan dimulai tanggal kenapa sejak awal kami disuruh mengulima Mei berjalan dengan lancar. “Saat itu rus segala perizinan,”tegas Dolly. z AAM Pak Bupati bilang silahkan berjalan dan
Pemuda-Pemudi Berprestasi Raih Penghargaan Garut, Siasat Kota Bagi kaum muda, Hari Sumpah Pemuda selalu memicu inspirasi dan motivasi baru untuk memajukan bangsa Indonesia. Hari ini kita merasakan kembali tekad, semangat, dan harapan pemuda-pemudi Indonesia yang bersatu : satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Andi Alfian Mallarangeng yang dibacakan Wakil Bupati Garut, Diky Chandra pada Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-82 di Lapangan Otista Kabupaten Garut, Kamis (28/10). Pemuda Indonesia dengan kepribadian Indonesia yang tertanam dalam jiwanya akan mampu berpengaruh besar dalam menentukan arah dan langkah bangsa ketika menghadapi persoalan-persoalan kini dan masa depan, yakinnya. z SIMSON
Dana Gempa Rp113 M Masih Parkir di Rekening Pemerintah Pusat Garut, Siasat Kota Ribuan korban gempa bumi Tasikmalaya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terjadi pada 2 September 2009 lalu, belum mendapatkan dana bantuan rehabilitasi dan rekontruksi. Padahal dana bantuan tahap II tersebut sebelumnya telah dialokasikan oleh pemerintah pusat sebesar Rp.945 miliar untuk 13 kabupaten/ kota korban gempa di Jawa Barat. Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Garut, Dahlan Saputra, menyatakan, dana bantuan untuk para korban gempa di wilayahnya hingga kini masih terparkir di rekening pemerintah pusat. Total bantuan untuk korban gempa di Garut dialokasikan sebesar Rp.113 miliar. Dana tersebut rencananaya akan digunakan untuk memperbaiki rumah rusak berat sebanyak 5.881 unit dan rumah rusak sedang sebanyak 1.727 unit. Jatah bantuan bagi rumah yang mengalami rusak berat sebesar Rp15 juta dan sebesar Rp10 juta/rumah bagi yang mengalami rusak sedang. “Sampai kini dana itu be-
lum juga kami terima, padahal sudah ada alokasinya” ujar Dahlan, Jumat (29/10). Menurut dia, alasan pemerintah pusat belum mencairkan dana tersebut akibat belum terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kabupaten Garut. Soalnya berdasarkan ketentuan, dana dari pemerintah pusat itu akan dibagikan ke daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana. Selanjutnya, dana tersebut baru akan disalurkan ke para korban gempa melalui rekening kelompok masyarakat masing-masing. Dahlan menambahkan, lambatnya pencairan dana ini akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat. Apalagi saat ini tim fasilitator telah berada di lapangan untuk mendampingi para korban gempa dalam membangun kembali rumahnya yang rusak. “Bila kondisi ini dibiarkan bisa fatal, masyarakat bisa melakukan demonstrasi,” ujarnya. Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut, Rajab Prilyadi Syam, mengaku telah memanggil Sekretaris Daerah dan
Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, untuk segera membentuk Badan Penanggulanagan Bencana Daerah. “Sekarang kita tinggal menunggu pemerintah mengeluarkan peraturan Bupati untuk membentuk lembaga itu,” ujarnya. Dia berharap lembaga ini sudah dapat terbentuk sesegera mungkin. Soalnya, akibat belum terbentuknya lembaga ini banyak diantara korban bencana yang terlantar. Seperti halnya korban gempa bumi yang sampai saat ini belum sepenuhnya mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Sementara Agus Riyadi, Pokmas dari Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, harus puas tinggal dengan dinding dari terpal plastic bekas spanduk partai, karena rumahnya luluh lantak karena gempa. “Saya berharap secepatnya dana itu bisa segera cair. Anggota Pokmas kami yang berpenghasilan dari laut, kini hanya mengandalkan bantuan para dermawan saja. Karena laut pun cuacanya tidak menentu, jadi hasilnya sering nihil,” ujar Agus. z HAROLDS/SIMSON
17
BANTEN
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Korban Puting Beliung Butuh Bantuan
DITERJANG BANJIR Sejumlah warga Kampung Palupui, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten memeriksa rumahnya yang hancur diterjang banjir bandang arus Sungai Palupui, Selasa (26/10) . Banjir terjadi setelah daerah itu diguyur hujan lebat sejak Selasa siang mengakibatkan 25 rumah warga rusak berat dan tidak ada korban jiwa.
TAHUN 2010 JUMLAH PENERIMA LISTRIK GRATIS MENINGKAT Banten, Siasat Kota Peningkatan penerima Program Listrik Perdesaan pada tahun 2010 meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Ketenagalistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, Sunandar, di ruang kerjanya, pekan lalu.
M
ENURUT Sunandar, program listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Banten untuk warga yang tidak memiliki listrik dan tergolong warga miskin pada tahun ini mengalami peningkatan. ”Ini membuktikan
bahwa tahun 2010 penerima listrik gratis bagi warga miskin diperkirakan akan merata dan diharapkan pada tahun 2014 mendatang seluruh warga merata untuk memiliki listrik gratis, sehingga terwujud menjadi Banten terang seperti yang
diprogramkan Pemprov Banten,” katanya. Sunandar menjelaskan, pada tahun 2009 penerima listrik gratis bagi warga yang kurang mampu mencapai 2.000 KK, dan pada tahun 2010 meningkat 50 persen, 247 ribu KK. ”Hampir dari setengah penerima listrik gratis ini terserap di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, dikarenakan sebagian penduduk disana belum memiliki instalasi listrik di rumahnya dan 50 persen lagi di wilayah Banten Selatan,” jelasnya. z ARY
55 KK Desa Sajira Terima Listrik Gratis
Warga Prabu Gantungan Terima Listrik Gratis
Banten, Siasat Kota Terwujudnya Program Listrik Perdesaan (Prolisdes) yang diberikan Pemprov Banten melalui Dinas Pertambangan dan Energi, Provinsi Banten pada tahun 2010 mencapai lebih dari 25 ribu penerima listrik gratis yang tersebar secara merata di seluruh wilayah Provinsi Banten. Desa Sajira, Kecamatan Sajira memperoleh sebanyak 50 Kepala Keluarga yang mendapat listrik gratis. Kades Sajira, Ace Citra Wahyu ketika dikonfirmasi Siasat Kota mengatakan, melalui Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, pihaknya telah mengajukan 150 KK untuk mendapatkan listrik gratis. “Alhamdulilah, meski tidak sepenuhnya warga Desa Sajira yang mendapat listrik gratis, namun kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Banten. Pada tahun depan kami akan mengajukan kembali warga yang belum mendapatkan listrik gratis. Saya yakin keluarga miskin yang ada di Desa Sajira perlahan-lahan akan merata dan memiliki listrik,” katanya. Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Hj.Ratu Atut Choisiah sudah menunjukan keberhasilannya dalam menujang SDM di Provinsi Banten dan diharapkan kedepannya agar program pembangunan seperti ini berjalan hingga tuntas. Hal itu dikatakan salah satu warga Sajira dalam perbincangannya dengan wartawan Siasat Kota, beberapa waktu lalu. z ARY
Banten, Siasat Kota Kepala Desa Prabu Gantungan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Hidayat saat ditemui wartawan Siasat Kota di kantornya menerangkan bahwa 50 KK warganya pada tahun 2010 ini telah mendapatkan listrik gratis. “Hanya 50 KK yang mendapat listrik gratis dari 150 KK yang diusulkan. Jumlah ini merata di setiap wilayah Provinsi Banten. Setiap desa mendapat jatah 50 KK, meskipun yang diajukan lebih dari 100 KK. Ini sepeti diprogramkan dan mungkin keterbatasan anggaran dari Pemerintah Provinsi Banten. Kami mengharapkan dengan pengajuan 150 KK ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk menambahkan anggaran pada tahun mendatang,” kata Hidayat. Hampir seluruh warga Indonesia sudah merasakan program Listrik Pedesaan (Prolisdes), namun untuk mencapai hasil yang maksimal Dinas Pertambangan dan Energi meminta warga di Provinsi Banten bersabar dikarenakan keterbatasan anggaran dan jumlah masyarakat kurang mampu sangat besar. ”Distamben berharap agar bersabar dan menunggu giliran,” kata Kepala Seksi Ketenaga Listrikan Provinsi Banten, Sunandar saat dimintai komentarnya. z ARY
Pelantikan Pejabat PTA Berlangsung Lancar Banten, Siasat Kota Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten (Waka PTA) serta Hakim Tinggi dan Kepala Pengadilan Agama (KPA) Kabupaten Pandeglang dan juga pisah sambut Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama Banten (Waka PTA) serta pelepasan dua Hakim Tinggi yang lama, yang sebelumnya bertugas di Pengadilan Tinggi Agama Banten berjalan lancar. Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama Banten, Drs. Hasan Bisri SH.MH dimutasi menjadi Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama
Bandung, Jawa Barat dan Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama yang baru yaitu, Drs H.Muahidin SH.MH. Muahidin sebelumnya sebagai Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Lampung. Selain itu pada kesempatan tersebut juga dilantik dua hakim tinggi, yaitu; Dra Julaihash.SH.MH, yang sebelumnya bertugas di Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dan H. M. Arahman SH, sebelumnya di Pengadilan Tinggi Agama Mataram. Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Pandeglang kini dija-
bat Drs. Deden Ibin SH yang sebelumnya sebagai Hakim Pangadilan Agama Jakarta Pusat Kelas 1A. Sementara KPA yang lama Drs. U Sutardji, menjadi Hakim Tinggi PTA Ternate. Pelepasan Hakim Tinggi ada dua yaitu, Drs H Samun Abduh SQ.MH dan Drs H Maftuh Abubakar SH.MH. Kedua hakim tersebut dimutasi ke PTA Semarang, Jawa Tengah. Pelantikan dipimpin Drs H.M.Tahril Hasan, dengan saksi pelantikan, Drs Nurul Jaman Romli SH dan Drs H.AH. Chahairudin Ridwan SH.MH. z ARY/TOMI
Lebak, Siasat Kota Korban terjangan puting beliung di Kabupaten Lebak, Banten, membutuhkan bantuan material untuk membangun kembali rumah yang roboh akibat bencana alam tersebut. “Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan material bangunan karena kami tidak memiliki dana untuk membangun kembali rumah yang roboh itu,” kata Mulyadi (45) warga Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ia mengatakan, terjangan puting beliung yang terjadi Jumat (22/10) sore begitu cepat sehingga rumah miliknya yang terbuat dari bambu roboh hingga rata dengan tanah. Saat ini, ia dan keluarga terpaksa menumpang di rumah orangtua yang selamat dari amukan angin puting beliung.Bahkan, terjangan puting beliung juga melukai seorang tetangganya terkena reruntuhan material bangunan rumah. Namun, ia selamat karena lukanya tidak begitu parah dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung untuk mendapat pengobatan medis.“Kami sangat berharap adanya bantuan material bangunan untuk membangun kembali rumah yang ambruk itu,” katanya. Amin,40, warga Cempa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengatakan, terjangan puting beliung selain merobohkan rumah juga menumbangkan puluhan pohon.Saat ini, warga sudah menyingkirkan pohon-
pohon yang tumbang juga rumah yang rusak sedang dan ringan kembali diperbaiki.Sedangkan, rumah yang roboh hingga rata dengan tanah terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang selamat dari terjangan puting beliung. Puting beliung disertai hujan lebat dan petir melanda Kecamatan Cibadak dan Kalanganyar. Kerusakan terparah akibat musibah ini terjadi di Desa Tambakbaya, Kaduagung Barat, Cikatapis, Aweh dan Cilangkap. “Saat ini korban puting beliung sangat berharap adanya bantuan makanan dan material bangunan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Lebak Dedi Indepur menjelaskan, pihaknya terus melakukan pendataan korban angin puting beliung untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Saat ini, pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa sembilan bahan pokok untuk para korban puting beliung. Berdasarkan data sementara jumlah rumah yang rusak akibat puting beliung tercatat 361 rumah, dan 34 di antaranya roboh, dan sisanya sebanyak 327 rusak sedang dan ringan. Selain itu juga sejumlah jembatan roboh akibat longsoran tanah. Mereka para korban saat ini ditampung di rumah-rumah warga yang selamat dari amukan angin beliung.“Insya Allah, kami akan mengajukan kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan bantuan material bangunan yang rumahnya ambruk,” katanya. z ARY
BUKTIKAN PRESTASI
Lulusan SMAN I Kota Serang Berhasil Masuk PTN Serang, Siasat Kota Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar, dan terencana untuk mewujudkan suasana proses belajar dan mengajar, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Penerapan arti dan tujuan pendidikan itu selalu diupayakan di SMAN I Kota Serang telah melangsungkan proses pembelajaran di sekolahnya dengan hasil dedikasi yang tinggi dan cukup memuaskan. Sekolah ini merupakan favorit bagi orang tua siswa untuk menye-
kolahkan anaknya, karena selain berbasis internasional juga berhasil masuk ke perguruan tinggi Negara (PTN) dan kelas exel. Selain itu juga setiap penerimaan siswa bar u jumlah pendaftar selalu meningkat setiap tahunnya, padahal SMAN cukup banyak di Kota Serang, namun untuk kesiapan masa depan serta kualitas dan kuantitas mutu pendidikan siswa. Kepala SMAN 1 Kota Serang, Aziz Khaidir memaparkan kepada Siasat Kota bahwa mutu sekolah mengacu pada aturan yang ada. Dalam pembimbingannya, siswa-siswi dituntut agar hidup mandiri, serta menggali potensi yang ada, agar terampil edukatif dan mandiri. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan siswa yang masuk ke PTN dan kelas exel. z ARY
DPRD PROVINSI BANTEN
Bersama Staff Sekretariat Daerah DPRD Provinsi Banten
Mengucapkan Selamat
HARI RAYA IDUL ADHA H.Suparman.SH, MSI Wakil Ketua
AENG HAERUDIN Ketua Irfan Maulidi.A.Md.Ak Jayeng Rana Eli Mulyadi.SE Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Drs DADI RUSTANDI Sekretaris Dewan
PLN UPJ CIKANDE
BESERTA SELURUH KARYAWAN / KARYAWATI
Mengucapkan Selamat
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA Dengan Memperingati Hari Sumpah Pemuda Kita Bangkit kan Semangat Pemuda Pemudi Untuk Menjadikan NKRI Yang Bermartabat dan Berwibawa
JEJEM JEMBAR Manejer
18
KARAWANG
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Jamaah Haji Kloter 22 Kab. Karawang Diberangkatkan Karawang, Siasat Kota Tepat pada pukul 11.45 WIB, Rombongan Jamaah Haji asal Kabupaten Karawang yang tergabung dalam Kloter 22 diberangkatkan. Dengan menggunakan bis menuju Embarkasi Bekasi, para jamaah tersebut akan menuju Asrama Haji Pondok Gede Bekasi yang informasinya akan sampai pukul 14.30 dan langsung berangkat menujuh Tanah Suci, sebelum berangkat ke tanah suci. Rombongan tersebut dilepas oleh Bupati Dadang S. Muchtar dan kakandepag Kab. Karawang Drs. H. Suhendar, MM di Islamic Center Karawang, Bupati Dadang S. Muchtar saat melepas kepergian para jamaah tersebut mengatakan bahwa dirinya atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Karawang mengiringi kepergian mereka dengan iringan doa. Bupati Juga mengatakan bahwa 14 November 2010 mendatang Karawang akan menggelar Pemilukada dimana para Jamaah Haji Karawang yang nantinya akan berdoa di Arafah yang pasti doadoa dikabulkan, oleh karenanya doakan agar pemilukada di Karawang sejuk, damai, aman, dan sukses tanpa ekses. Ucapnya. Dalam laoprannya Kapala Kementrian Agama Kabupaten Karawang Drs. H. Suhendra, MM, mengatakan bahwa keberangkatan kali ini adalah keberakangatan ke tiga bagi warga karawanga dengan jumlah calon jamaah haji sebanyak 424 orang. Dan atas nama Kementrian Agama mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Haji, Semoga para Haji Kab. Karawang mendapatkan naungan ridho Allah, disehatkan jasmani dan ruhaninya di selamatkan dalam perjalanannya dan semoga menjadi haji yang mabrur dan mabrurah, dan juga berdoa semoga Drs. H. Dadang S. Muchtar diberikan kesehatan lahir dan bathin dijadikan pemimpin yang amanah dan istiqomah dapat bekerja dengan baik dan dapat mensejahterahkan masyarakat Karawang. Hadir dalam pelepasan Calon Jamaah Haji kloter 22 Sekda Ir. H. Iman Sumantri, Para Asisten, Pejabat di lingkungan Kantor Kementrian Agama dan Pemkab Karawang. z IMAM
Bupati Canangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Karawang, Siasat Kota Sebagai salah satu upaya melestarikan semangat gotong royong di masyarakat, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. muchtar mencanangkan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Tingkat Kab. Karawang Tahun 2010. Pencanangan tersebut ditandai dengan dipukulnya kentongan oleh tiga orang tokoh masyarakat bertempat di halaman Kantor Kecamatan Purwasari, Senin (25/10). Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kab, Karawang untuk memotivasi masyarakat untuk terus memelihara nilai-nilai luhur dan semangat bergotong royong. “Terlebih semangat gotong royong tersebut saat ini, baik di kota – kota maupun di desa-desa telah semakin luntur,” jelasnya. Lebih lanjut Bupati menceritakan, dahulu semangat gotong royong masyarakat sangat tinggi. Hal ini salah satunya terlihat dari waktu mereka membangun rumah atau pun membersihkan saluran air, dimana mereka melakukan dengan bergotong royong bersama-sama. “Singkat kata, melalui kegiatan ini, yuk, mari kita sama-sama agar budaya yang baik ini dapat terus digalakkan kembali di Kab. Karawang,” ujarnya. Di sisi lain, terkait dengan akan diselenggarakannya Pemilukada mendatang, Bupati Dadang S. Muchtar mengajak seluruh masyarakat Kab. Karawang untuk turut mensukseskan penyelenggaraan Pemilukada, terlebih, biaya yang dikeluarkan untuk Pemilukada ini sangat besar. “Untuk itu, mari kita sukseskan Pemilukada dengan menggunakan hak pilih dengan baik,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kab. Karawang, Saridin Sinabang mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Tahun 2010 ini adalah untuk melestarikan kembali nilai-nilai dan semangat kegotong royongan yang hampir pudar di masyarakat. z IMAM
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 82
Karawang, Siasat kota Sebagai salah satu upaya untuk mengenang kembali tekad para pemuda yang telah mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-82 yang dipadukan dengan Apel Kesadaran Nasional Tingkat Kab. Karawang. Bertindak selaku Inspektur Upacara dalam kegiatan yang berlangsung di Lapang Karang Pawitan tersebut adalah Dandim 0604/Karawang, Letkol. Kav. Djoko Purwanto, Kamis (28/10). Letkol. Kav. Djoko Purwanto dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa tema peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini adalah: “bangun karakter pemuda demi bangsa indonesia yang maju dan bermartabat”. “Tema ini secara khusus mengandung pesan bahwa para pemuda bangsa indonesia harus memiliki karakter untuk membangun bangsa yang maju dan bermartabat,” ujarnya. Lebih lanjut Djoko mengatakan, peringatan ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas dan memper teguh sikap pemuda melalui tataran kultur pemuda Kabupaten Karawang yang memiliki jatidiri, profesional dan memiliki etos kerja yang tinggi,. “Sehingga dapat melanjutkan perjuangan bangsa yang selaras kearah kemajuan yang lebih baik dari sebe lumnya,” jelasnya.. Djoko melanjutkan, kehidupan pemuda dalam percaturan global akan menjadi eksis apabila mengacu pada tiga pilar kekuatan utama dalam pembangunan pemuda, yaitu profesional, integritas dan solidaritas. z IMAM
LIMA PASANGAN CABUP PAPARKAN VISI MISI DI DPRD Karawang, Siasat Kota Mengawali hari pertama kampanye, lima pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Karawang yang akan bertarung dalam Pemilukada Kab. Karawang Tahun 2010 memaparkan visi dan misi yang akan mereka laksanakan bila kelak terpilih. Mereka memaparkan visi dan misi mereka dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Karawang, Kamis (28/10).
P
ASANGAN nomor urut satu, yaitu Hj. Eli Amalia Priatna dan Endang Abdullah mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan visi dan misi mereka. Pasangan yang diusung oleh koalisi partai PKB, Hanura, PPP, dan PBR ini mengusung visi Terwujudnya Karawang Yang Agamis, Maju, Sehat, Sejahtera, Lahir dan Bathin. Visi ini dilandasi bahwa untuk mensejahterakan masyarakat, diperlukan adanya perilaku agamis, berwawasan maju ke depan, serta memiliki jasmani, rohani, dan sosial yang sehat. Pasangan nomor urut dua, yaitu Karda dan Deden Darmansyah mengusung visi Tercapainya Masyarakat Kabupaten Karawang Yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera. Melalui visi ini, pasangan tersebut berharap dapat menciptakan masyarakat mandiri dengan kekuatannya sendiri, mampu merespon peluang yang ada, serta makmur secara lahir dan bathin dalam menjalani kehidupan.
Pasangan nomor urut tiga, yaitu Drs. H. Sony Hersona, GW, MM, dan Drs. H. Dadang s. Muchtar yang juga merupakan Bupati Karawang saat ini, mengusung visi yang sama, yaitu Terwujudnya Masyarakat Karawang Yang Sejahtera Melalui Dua Pilar Pembangunan Pertanian dan Industri Yang Selaras Seimbang Berdasarkan Iman dan Taqwa. Visi didasarkan pada tiga bidang prioritas yaitu, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan, yang didukung oleh pembangunan infrastrutktur yang memadai. Pasangan nomor urut empat, yaitu H. Ade Swara, MH, dan dr. Celica Nurachadiana mengusung visi Karawang Sejahtera Berbasiskan Pembangunan Berkeadilan Dilandasi Iman dan Taqwa. Pasangan ini juga menegaskan bahwa keberhasilan program-program pembangunan harus bisa dirasakan oleh masyarakat secara hakiki, dan bukan hanya retorika saja.
Pasangan nomor urut lima, yaitu Endang Warsa dan Agustia Mulyana mengusung visi, Bekerja Keras Untuk Terwujudnya Masyarakat Karawang Yang Lebih Baik, Adil, Sejahtera, dan Mandiri, Melalui Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Pertanian dan Industri Yang Seimbang Berdasarkan Iman dan Taqwa. Plt. Ketua DPRD Sementara, Tono Bachtiar, S.IP usai penyampaian visi dan misi para cabup dan cawabup tersebut mengatakan, dengan disampaikannya visi misi masing-masing calon tersebut maka seluruh masyarakat Kab. Karawang dapat mengetahui program dan kegiatan yang akan diusung oleh masing-masing pasangan calon. Tono Bachtiar menambahkan bahwa apabila salah satu dari pasangan calon tersebut telah terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010 – 2015, dapat merealisasikan dan mewujudkan visi dan misinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kab. Karawang. Tono Bachtiar juga mengimbau kepada seluruh pasangan calon untuk berkompetisi dalam Pemilikada Tahun 2010 secara jujur, bersih, dan demokrasi. Sehingga dalam pelaksanaan pemilukada dapat berjalan aman, tertib, lancar, dan berkualitas, sehingga dapat menghasilkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang amanah dan dipercaya masyarakat. z MARSEVEN
ANGGOTA KPU DEMO Ketua KPU Karawang, Emay Ahmad Maehi, berorasi di depan ratusan anggota PPK dan PPS Pilkada Karawang, saat unjuk rasa di depan Pemkab Karawang, Jabar, Senin (25/10). Anggota KPU Karawang beserta anggota PPK dan PPS Pilkada Karawang sekitar Karawang meminta penjelasan kepada Pemkab Karawang mengenai pencairan anggaran Pilkada yang sempat terlambat.
Bupati Resmikan Gedung Prototipe Kantor Desa Karawang, Siasat Kota Salah satu dari gedung prototype kantor desa di Kabupaten Karawang yaitu Kantor Desa Cilamaya dan Desa Sukakerta Kec. Cilamaya Wetan akhirnya selesai dibangun dan siap digunakan. Peresmian kedua gedung kantor desa yang megah tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati. Peresmian kedua gedung prototype kantor desa tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya Pemerintah Kab. Karawang untuk membangun dan menseragamkan seluruh kantor desa yang ada. Gedung kantor desa yang baru tersebut jauh lebih representatif dari gedung sebelumnya karena dilengkapi oleh sejumah fasilitas ruangan, antara lain ruang Kepala Desa, Sekdes, Kaur Desa, LPM Desa, Bidan Desa, Perpustakaan, serta ruangan khusus petugas Babinsa dan Babinkamtibmas. Bupati Dadang S. Muchtar saat peresmian tersebut mengatakan, belum ada daerah lain yang telah menseragamkan gedung kantor desa dan dilengkapi dengan sejumlah ruang
guna menunjang kegiatan Pemerintah Daerah dalam pelayanan masyarakat desa. “Kabupaten Karawang merupakan daerah pertama yang mempelopori program penyeragaman gedung kantor desa di seluruh Indonesia, jelasnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan selain dilengkapi dengan ruangan perpustakaan desa, gedung prototipe kantor desa juga dilengkapi dengan ruangan khusus untuk bidan desa, serta para petugas Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri. “Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi nongkrong di warungwarung karena telah memiliki ruangan kantor tersendiri,” ujarnya. Bupati melanjutkan, program pembangunan gedung prototipe kantor desa ini menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Kab. Karawang, yang dalam pengelolaannya diserahkan ke masing-masing pemerintahan desa. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah tersendiri dalam proses pelaksanaannya. “Seperti di Desa Cilamaya yang ternyata mampu melengkapi kantor desa dengan sebuah
mushola,” imbuhnya. Bupati menambahkan, dirinya atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kab, Karawang secara khusus memberikan penghargaan kepada Kepala Desa CIlamaya dan Sukakerta, karena mereka merupakan dua desa pertama yang berhasil menyelesaikan pembangunan gedung prototipe kantor desa. “Dengan adanya penghargaan ini, mudah-mudahan dapat memotivasi kepala desa lainnya untuk menyelesaikan kantor desa mereka, khususnya terkait sertifikat tanah kantor desa,” tambahnya. Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Pemkab Karawang juga menyerahkan bantuan berupa alat teknologi penunjuk lokasi keberadaan ikan serta alat telekomunikasi bagi kelompok nelayan di Desa Pasirukem, Kec. Cilamaya Wetan. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kab. Karawang, Hendro Subroto kepada perwakilan dari kelompok nelayan Desa Pasirukem. z IMAM
19
SUMEDANG
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Pembinaan Kader Juru Dakwah
BARU DIPERBAIKI, JALAN CIPAKU RUSAK LAGI Majalengka, Siasat Kota Kondisi Jalan Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka sangat memprihatinkan, kondisi rusaknya jalan tersebut sangat disayangkan oleh warga setempat sebap perbaikan jalan tersebut yang baru saja dilakukan oleh salah satu rekanan yang berdomisili dikabupaten majalengka.
S
EJAK dilakukan perbaikan dua bulan lalu dengan biaya Rp.648.000 .000,- dari APD Propinsi tersebut bukan sekarang saja sudah rusak pada bulan kemaren satu bulan sejak dilakukan pengaspalan jalan tersebut sudah ada yang rusak dan langsung diperbaiki dan sekarang sudah rusak lagi tutur warga. Berdasarkan pantauan Siasat Kota
dilapangan benar bahwa kondisi jalan tersebut sudah rusak, kondisi hujan yang terus menerus memang tidak menguntungkan para rekanan yang melakukan pengaspalan jalan apalagi kondisi jalan yang labil akan berpotensi besar mengakibatkan kerusakan pengaspalan, akan tetapi apakah secepat itu sudah mengalami kerusakan terlebih jalan Desa Cipaku tidak terla-
lu banyak dilewati kendaraan bermuatan berat sehingga ada asumsi warga menyebutkan bahwa rekanan terlalu banyak mengambil keuntungan sehingga tidak memperhatikan kwalitas pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi iklim alam. Lebih lanjut menurut salah seorang warga yang juga memahami kontruksi pengaspalan jalan menyebutkan terjadinya kerusakan tersebut diduga adanya pengurangan bahan yang semestinya dilaksanakan yang akibatnya ketahanan jalan menghadapi musim penghujan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Sampai beita ini diturunkan Wartawan Siasat Kota belum dapat menemui pihak yang berkompeten mengenai kondisi jalan tesebut. z BUNG
Bupati Hadiri Pelepasan Jemaah Haji Majalengka, Siasat Kota Bupati Majalengka H. Sutrisno,SE., M.Si, menghadiri acara Pelepasan Jemaah Haji Kabupaten Majalengka Musim Haji Tahun 1431 H/ 2010 M sekaligus memberikan amanat / tausiyah dihadapan sekitar 1000 orang Peserta Calon Jemaah Haji Kabupaten Majalengka yang berkesempatan hadir pada acara tersebut. Acara diawali dengan Laporan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Majalengka Drs. H. Moch. Athoilah, M.Ag. Dalam laporannya Kepala Kementrian Ag-
ama Kabupaten Majalengka menyampaikan bahwa Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Majalengka sebanyak 1067 Orang, Terdiri dari Pegawai Pemerintah, BUMN, Pegawai Swasta, pelajar, dan Mahasiswa, namun yang menarik bahwa ternyata Jemaah haji Kabupaten Majalengka di dominasi oleh Ibu Rumah Tangga yang berjumlah empat ratusan lebih. Selanjutnya disampaikan bahwa Jemaah haji Kabupaten Majalengka akan diberangkatkan melalui 3 Kloter yakni kloter 63, 64 dan kloter 82. 20 orang diantaranya tidak dib-
erangkatkan dari Majalengka namun menginduk ke Bandung. Sementara itu Bupati Majalengka H. Sutrisno, SE., M.Si dalam amanatnya antara lain menyampaikan bahwa Jemaah haji merupakan orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk ‘Sowan” ke tanah suci, tidak semua orang Islam bisa mengunjungi tanah Suci , oleh sebab itu hendaknya nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dipergunakan dengan sebaik-baiknya dengan meluruskan niat beribadah sematamata karena Allah SWT. z ROY
Bupati H.Sutrisno Kembali Lakukan Mutasi Majalengka, Siasat Kota Lagi-lagi Bupati H.Sutrisno, SE.MSi melakukan mutasi dijajaran pemerintahan yang dia pimpim, tidak kurang dari empat kali mutasi dalam satu tahun sudah terjadi dilingkungan Pemkab Majalengka, mutasi kali ini dilakukan hanya tingkat Eselon Tiga dan Empat, sedangkan sebelumnya selalu disertai mutasi eselon Dua. Jumlah pejabat yang mutasi bertepatan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2010 tersebut sebanyak 58 orang, yang terdiri dari 18 Eselon Tiga didalamnya tiga orang Camat, Gatot Sulaeman,AP.MSi yang tadinya bertugas sebagai camat Kadipaten menjadi Camat Ligung, dan digantikan oleh Arif Daryana,AP.MSi. menjadi Camat Kadipaten, sedangkan Sapari Aziz Heryanto,SH yang berlatar belakang dari dinas pendidikan dipercaya menjadi Camat Sukahaji. Pengambilan Sumpah atau pelantikan dilakukan digedung Graha Yuda Majalengka setelah selesai upacara peringatan hari sumpah Pemuda hadir dalam acara tersebut unsur Muspi-
PEJABAT yang baru saat disumpah da dan para kepala Dinas. Berdasarkan pantauan Siasat Kota dilapangan selama kepemimpinan Bupati H.Sutrisno sudah ada beberapa Camat yang memeiliki skil didunia pendidikan dipercaya jadi camat dimana sebelumnya sangat kental untuk meduduki jabatan Camat memiliki latar belakang pendidikan Pemerintahandan Lulusan dministrasi Negara. Mutasi pada prinsipnya dilakukan untuk meningkatkan kinerja para pegawai berdasarkan prestasi yang dimiliki, dengan dasar kemampuan atau skil diharapkan akan mampuni melakukan perpaikan, perubahan dalam melaku-
kan pelayanan terhadap masyarakat. Menurut beberapa masyarakat yang berhasil dihubungi Siasat kota, mutasi sangat dinantikan oleh berbagai pihak dilingkungan kepala sekolah sesuai dengan janji Bupati H.Sutrisno akan memberlakukan sistim periode bagi kepala sekolah sehingga antrian calon kepala sekolah tidak menumpuk dari tahun ke tahun seperti yang terjadi selama ini. Dengan adanya mutasi yang dilakukan tepat pada hari sumpah pemuda menjadi mutasi terbaik yang berdasarkan mekanisme atau system karir yang berlaku di pemerintahan dan sesuai dengan undang-undang. z ROY
Majalengka, Siasat Kota Bupati Majalengka H. Sutrisno,SE., M.Si, di dampingi Wakil Bupati Majalengka Dr. H. Karan Sobahi, M.M.Pd, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka Drs, H. Ade Rachmat Ali, M.Si menghadiri acara pembukaan Pembinaan Kader Juru Dakwah Tingkat Kabupaten Majalengka Tahun 2010 bertempat di Gedung Yudha Karya Abdi Negara , Selasa 19 Oktober 2010. Acara yang direncanakan berlangsung selama 3 hari tersebut di ikuti oleh 45 orang Juru Dakwah yang tersebar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Majalengka. Dalam sambutannya Bupati Majalengka H. Sutrisno,SE., M.Si antara lain mengatakan bahwa dengan adanya program pembinaan ini diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan, dimana Juru Dakwah mempunyai peran yang sangat strategis dalam membumikan nilai nilai religius untuk menuju kemajuan dan kesejahteraan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Majalengka yakni “Religius Maju dan Sejahtera”. Kader dakwah dituntut bukan hanya bisa menyampaikan pesan-pesan moral namun lebih dari itu harus bisa menyampaikan berbagai program pemerintah untuk disosialisasikan serta bisa memberikan kontribusi dalam mendukung upaya masyarakat dalam z ROY memberdayakan potensinya masing-masing.z
Wabup Hadiri Syukuran Milad ke-45 Majelis Ta’lim Majalengka, Siasat Kota Wakil Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd , mewakili Bupati Majalengka menghadiri Milad Ke-45 Majlis Ta’lim Kuliah Subuh Mesjid Agung Al-Imam,bertempat di Mesjid Agung Al-Imam Majalengka, Rabu 20 Oktober 2010. Dalam sambutannya Wabup antara lain mengatakan bahwa momentum Milad ini hendakanya menjadi dorongan semangat dan motivasi dalam menambah pengetahuan dan wawasan ilmu keagamaan yang bermanfaat dalam membangun kesalehan sosial. Menurut Wabup , menuntut ilmu itu hukumnya wajib tanpa memandang tua, muda , besar dan kecil, laki-laki atapun perempuan, selanjutnya Wabup menyitir Hadis Rasulullah SAW “Barang Siapa yang menginginkan kebaikan di dunia, hendaklah ia mencari ilmu; barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat hendaklah ia mencari ilmu, dan barang siapa menginginkan kedua-duanya hendaklah ia mencari ilmu”. Wabup juga menjelaskan bahwa pembangunan di bidang keagamaan memiliki nilai fungsi strategis, diantaranya adalah merupakan implementasi dari UUD 1945 bahwa Negara dan pemerintah berkewajiban menjamain kemerdekaan penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk ber‘ibadah menurut agama dan kepe‘rcayaannya itu, fungsi strategis yang kedua adalah membina kehidupan beragama yang ditandai dengan peningkatan kualitas iman dan taqwa yang merupakan dasar atau pondamen yang mempengaruhi upaya pembangunan di sector lainnya. N Mengingat begitu pentingnya fungsi strategis tersebut maka Pemerintah telah menggulirkan berbagai program antara lain program pengamalan dan penghayatan nilai-nilai keagamaan, peningkatan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, pembinaan kelembagaan keagamaan, program peningkatan layanan kehidupan beragama serta program peningkatan kelestarian dan pemeliharaan kearifan local. z MEJIS
Sekda Terima Kunjungan Peserta Diklat Dari Kabupaten Jepara Majalengka, Siasat Kota Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka Drs. H. Ade Rachmat Ali, mewakili Bupati Majalengka menerima kunjungan peserta diklat teknis Peningkatan kapasitas bagi sekdes dari Kabupaten Jepara yang terdiri dari 40 orang Sekdes yang telah berstatus sebagai PNS, serta 10 orang pendamping dari Biro Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Badan kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara, bertempat di Gedung Yudha Karya Abdi Negara Selasa, 19 Oktober 2010 Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung selama dua hari dengan obyek observasi di pusatkan di Desa Weragati Kecamatan palasah yang berprestasi di tingkat Kabupaten yakni sebagai juara I lomba desa tingkat kabupaten Majalengka, dan ditingkat provinsi meraih juara III pada tahun 2007. Adapun objek yang akan diteliti meliputi Adminsitrasi Desa, Kelembagaan Desa, Sumber Pendapatan Desa dan Pengelolaan keuangan Desa. Dalam sambutannya Sekda Menjelaskan gambaran umum mengenai kabupaten majalengka, potensi unggulan, mega proyek yang akan dan sedang dibangun di Kabupaten majalengka dan sekilas menjelaskan pemerintahan dan kelembagaan desa di Kabupaten Majalengka, Sekda juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka pemberdayaan desa memiliki visi untuk optimalisasi otonomi desa menuju terwujudnya desa mandiri melalui penguatan pada aspek kelembagaan desa, keuangan desa, aparatur pemerintahan desa, keuangan desa, sarana dan prasarana desa serta pemberdayaan masyarakat desa. Diakhir sambutannya sekda mengharapkan agar para peserta Observasi lapangan Diklat Teknis peningkatan kapasitas Sekdes dari Kabupaten jepara dapat menggali potensi dan menimba ilmu serta berbagi pengalaman dengan pemerintah desa dan masyarakat majalengka, Sekda juga berpesan kepada camat palasah agar dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Hadir pada kesempatan tersebut Assisten Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kepala BKD Kabupaten Majalengka, para kepala bagian di Lingkungan Setda serta Camat Palasah. z ROY
20
BANDUNG
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Masyarakat Mengharapkan Keterbukaan Kepala PSDG Bandung, Siasat Kota Melalui DIPA APBN 2007, pemerintah mengalokasikan Rp. 5,7 miliar untuk Pengadaan Peralatan Geofisik dan Pengadaan Pemipaan sebesar Rp 2,3 miliar pada Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG). Akan tetapi menurut informasi yang dihimpun media ini alokasi dana tersebut disinyalir Fiktif. Ketika hal tersebut dikonfirmasi media ini melalui surat Nomor: 070 tertanggal 23 Agustus 2010, dan surat No.071 yang dikirimkan 28 Oktober 2010 lalu, hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban. Ntah dengan alasan apa, Kepala Pusat Sumber Daya Geologi yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No. 444 tidak bersedia menjawab konfirmasi media ini. Ketika Siasat Kota menanyakan tentang perkembangan Surat Wawancara Khusus ke DN selaku Humas di Pusat Sumber Daya Geologi melalui telepon seluler mengatakan bahwa segala Surat yang masuk bukanlah kewenangan Humas, karena kewenangan ditarik ke bagian TU dan PPK. Masyarakat berharap agar Kepala Pusat Sumber daya Geologi, Farida Zen lebih transparan terhadap publik, karena berkaitan dengan keuangan negara atau milik rakyat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan keseriusan aparat penegak hukum dalam penuntasan permasalahan ini, guna mencegah kerugian negara. z ROLISTON
PAMERAN DIRGANTARA Pengunjung memerhatikan miniatur pesawat pada "ITB Aeroexpo 2010" di lapangan ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/ 10). Aeroexpo menampilkan beragam produk dan teknologi yang terkait dengan pesawat.
TERKAIT PEMBANGUNAN KAPAL MAGEX
Kapus P3GL Ogah Dikonfirmasi?
Bandung, Siasat Kota Pembangunan satu unit kapal riset, Kapal Marine Geological Exploration (Magex) untuk keperluan survei geologi kelautan dan geofisika kelautan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Departemen Sumber Daya Mineral yang diduga tidak sesuai dengan rencana, sehingga merugikan Negara. Demikian rangkuman hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) atas laporan keuangan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral tentang pembangunan kapal riset geomarin III. Dalam pemeriksaannya BPK-RI menjelaskan, dibuatnya tiga kali amandemen dalam kontrak tidak sesuai dengan prosedur Kepres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Dalam kontrak pertama pembangunan kapal tersebut seharusnya telah selesai dibangun bulan juni tahun 2007, tetapi kapal baru selesai dan serah terima dari pembuat ke departemen ESDM. Konon katanya pada 15 Desember 2009. Informasi yang dihimpun Siasat Kota seputar pembangunan kapal tersebut, sejak awal perencanaan sudah bermasalah. Sumber mengatakan, bahwa konsultan perencana pembangunan kapal explorasi dikerjakan oleh orang dalam PPPGL. PT Surveyor Indonesia sebenarnya hanya dipakai sebagai pormalitas saja untuk memenuhi persyaratan prosedur pengadaan barang dan jasa sesuai tuntutan kepres. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan kukutan orang kuat di lingkungan Departemen ESDM yang selalu menguasai proyek di lingkungan Departemen ESDM. Lebih jauh sumber menjelaskan, PPPGL sebenarnya tidak perlu mengeluarkan biaya sebesar tujuh miliar lebih hanya untuk “mencuri” disain kapal riset sesuai yang diperlukan PPPGL karena ada beberapa perusahaan galangan kapal riset yang sudah berpengalaman membangun kapal riset di Germani dan Amerika Serikat. Jadi bisa pesan langsung sesuai spesifikasi yang diinginkan, mereka bisa melakukan survei dan mencarai harga yang bersaing karena ada beberapa pilihan galangan. Sementara itu Kepala Pusat (Kapus) PPGL, Ir. Subaktian Lubis, M.Sc, ketika hendak dikonfirmasi, dikantornya Jl. Dr. Junjunan nomor. 236 (17/4), tidak berhasil dan selalu tertahan di pintu pos pengamanan karena menurutnya kalau tidak ada janji dilarang untuk masuk. Ketika Siasat Kota mencoba menghubungi melalui SMS ke Andi Siboro selaku Humas dengan tujuan meminta waktu wawancara langsung terkait berita di media ini edisi terdahulu, tetap saja tidak mendapatkan tanggapan. z ROLISTON
MENGUNGKAP DUGAAN PENYIMPANGAN DI DINKES Bandung, Siasat Kota Dugaan penyimpangan anggaran tahun 2009 di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat yang belum lama ini sempat mendapatkan sorotan publik seolah hilang diterpa angin. Kegiatan bermasalah yang kabarnya mendapatkan perhatian ‘khusus’ dari aparat penegak hukum di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat seolah tidak jelas tindak lanjutnya.
D
UGAAN penyimpangan proyek di lingkungan Dinkes Jabar awalnya terkuak setelah Koordinator Monitoring Community, Agus Suherman membeberkan adanya kejanggalan-kejanggalan dalam proses pelaksanaan tender pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinkes Jabar. Kejanggalan yang mengindikasikan terjadinya penyimpangan baik secara prosedural maupun administratif tersebut ditemukan pada proses lelang enam paket pengadaan barang/ jasa yang dibiayai oleh APBD 2009, diantaranya; pengadaan alat suntik, pengadaan peralatan kedokteran umum, pegadaan peralatan kedokteran penunjang kegawat daruratan, pengadaan alat medis dan non medis serta pengadaan obat anti tuberculosis. Dalam keterangannya, Agus mengatakan indikasi penyimpangan terhadap Keppres 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dapat terlihat dari hasil penilaian panitia lelang Dinkes Jabar terhadap unsur administrasi dan teknis salah satu perusahaan peserta lelang yang nilainya mencapai 100 persen. Disamping tidak masuk akal, penilaian tersebut dapat dikatakan baru pertama kali ditemukan. Lebih lanjut Agus menduga telah terjadi kolusi antara pihak panitia lelang dengan perusahaan yang sebelumnya memang sudah dipersiapkan untuk menjadi pemenang tender. Hal itu bila dikaitkan dengan adanya satu grup perusahaan yang dapat memenangkan tender. Disamping itu, harga HPS yang ditetapkan oleh panitia bernuansa mark-up karena selisihnya sangat jauh dari harga pasaran, seperti Ventilator.
Bukan hanya itu, Agus juga menduga adanya pemalsuan alat kesehatan (alkes) bermerek Meiden oleh “PT. GP” yang merupakan salah satu rekanan perusahaan pemenang tender, dimana alkes yang seharusnya merupakan barang impor, tetapi ternyata barang lokal yang dicap impor. Ia mengaku telah melaporkan dugaan penyimpangan proses tender dilingkungan Dinkes Jabar tersebut kepada pihak Kejaksaan Tinggi Jabar. Isu penyimpangan dalam proses lelang Dinkes Jabar juga disampaikan oleh “PT. ALB” yang merasa keberatan dan menyanggah keputusan panitia lelang tentang usulan calon pemenang. Ketika itu “PT. ALB” yang juga menjadi peserta tender dikalahkan karena surat ijin usaha perdagangan tidak memenuhi syarat, padahal ijinnya lengkap dan masih berlaku dari Dinas Perindustrian Kota Depok. Sehingga ada kesan panitia memang sengaja mencaricari kesalahan guna menggiring calon pemenang yang konon sudah dipersiapkan sebelumnya. Ketika dikonfirmasi terkait dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lingkungan Dinkes Jabar, Kepala Dinkes Jabar, dr.Hj.Alma Lucyati, M.Kes, M.Si, MH.Kes melalui surat bernomor 440/25270/Pegum tanggal 7 Oktober 2010 menyangkal informasi yang disampaikan oleh sumber SK. Menurutnya, gugurnya “PT. ALB” dikarenakan SIUP yang tidak sesuai dengan yang diminta. Sementara untuk pemalsuan alat instrument merek Meiden, Kadinkes menjamin bahwa tidak ada pemalsuan merek, karena untuk pengadaan alkes tahun 2009 tidak ada alat instrument yang bermerek Meiden. Dan untuk alat suntik yang digunakan adalah
Soal Akreditasi SMP, SMA/SMKN/Swasta
Hj. ALMA LUCYATI local dengan merek One Jek, bukan Becton Dickenson (BD). Namun bagaimana dengan informasi yang berhasil dihimpun oleh SK yang menyebutkan bahwa Direktur “PT. GP” adalah seorang pengusaha yang ‘kebetulan’ memiliki istri PNS yang berdinas dilingkungan Dinkes Jabar. Apakah pemenangan paket pekerjaan oleh “PT. GP” dan grupnya adalah berkat lobi-lobi dan pendekatan yang dilakukan ataukah melalui tender murni. Selain itu, dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun didapatkan informasi bahwa Dinkes Jabar sempat ‘berurusan’ dengan pihak Kejaksaan, meski hingga berita ini diturunkan kelanjutan dari ‘urusan’ itu tidak jelas. Bahkan, informasi yang didapatkan dari lingkungan Dinkes Jabar, Jaksa yang menangani permasalahan dugaan penyimpangan tersebut berinisial “L”. Namun hal itu tidak disinggung dalam jawaban yang disampaikan oleh Kadinkes Jabar, meski diyakini dirinya pasti mengetahuinya. Jawaban konfirmasi yang disampaikan oleh Kadinkes Jabar justru tidak menyentuh substansi permasalahan, jika tidak ingin dikatakan tidak nyambung. Banyak poin penting yang dipertanyakan justru tidak terjawab, dan jawaban yang disampaikan juga terkesan menutup-nutupi dan hanya formalitas belaka. Roliston
Ketertutupan Informasi Disdik Jabar Diduga Sebagai Cara Tutupi Korupsi Bandung, Siasat Kota Kegiatan yang dikerjakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat diduga menyisakan banyak masalah. Menurut hasil penelusuran Siasat Kota di lapangan, ditemukan kejanggalan yang terindikasi bermuatan KKN. Ketika dilakukan konfirmasi sebagai tindak lanjut surat konfirmasi bernomor 042 pada tanggal 25 Oktober 2010, tentang kegiatan kreditasi SMP,SMA/SMK Negri/Swasta, sampai berita ketiga ini diturunkan masih belum mendapatkan tanggapan. Yang mana kegiatan tersebut disinyalir mengandung unsur KKN, dari nara sumber yang kita dapat dari lapangan yang tidak mau di sebutkan namanya bahwa di dalam kegiatan tersebut di sinyalir ada beberapa sekolah yang memberikan sogokan supaya lulus Akreditasi, dan juga konon katanya mekanisme pengangkatan BAP (Badan Akreditasi Provinsi) yang nota bene disinyalir merupakan pensiunan dari Pegawai Disdik
Provinsi Jabar,Dan ketika Siasat Kota menelusuri kembali ke DISDIK Prov Jabar, sampai saat ini belum mendapatkan jawaban/ tanggapan sampai berita ini di turunkan, Sudah berbagai pihak yang di coba dimintai SK tanggapannya terkait dengan kegiatan tersebut sampai sekarang belum diterimanya jawaban dari DISDIK Propinsi Jawa Barat untuk permasalahan dimaksud sangat menyayangkan dan merasa prihatin. Memang kerap muncul pemberitaan di Massa Media khususnya yang sering menyoroti kinerja Disdik Provinsi Jawa Barat tentang keengganan DISDIK Jabar dalam membuka berbagai kegiatan yang dikerjakan oleh Dinas tersebut kepada khalayak, hal ini tentunya menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi masyarakat tentang apa yang mendasari ketertutupan Disdik Jabar dalam memberikan informasi. Begitupun di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 68 Tahun 1999, UU No. 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan PERS, UU No. 28
Tahun 1999, dan PP No. 71\2000 BAB II pasal (2) dan (3) dan Instruksi President RI No. 5/ 2004 Tentang Pencepatan Pemberantasan Korupsi. Seharusnya para pejabat di lingkungan Disdik Prov Jabar khususnya Kepala Dinas harus proaktif untuk memberikan informasi seputar pengelolaan anggaran kegiatan tersebut, dan kalau hal ini didiamkan dan terus berlanjut akan menambah kesan serta dugaan kuat bahwa penyimpangan pengalokasian anggaran di DISDIK Prov Jabar benar kerap terjadi. ”Diharapkan bagi kepala Dinas Pendidikan Dr.H.Moh.Wahyudin Zarkasyi.Ak, dan juga bagi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, serta Kuasa Pengguna Anggaran, agar lebih transparan dalam memberikan informasi, kepada masyarakat Sampai dengan berita kedua ini diturunkan, Siasat Kota masih tetap memantau perkembangan permasalahan tersebut dengan melakukan penelusuran atas jawaban surat konfirmasi yang pernah dikirmkan beberapa waktu lalu. z ROLISTON
21
INDRAGIRI HILIR
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
ANUAR NAWANG KADISDIK KAB INDRAGIRI HILIR:
Saya Ingin Dunia Pendidikan Inhil Menjadi Lebih Baik Lagi Tembilahan, Siasat Kota Sebenarnya saya sangat sedih dengan sejumlah permasalahan yang menimpa Dinas Pendidikan selama ini tapi itukan lalu adalah milik masa lalu yang penting sekarang mari kita semua berusaha dan berupaya bahu membahu membangun kembali citra pendidikan inhil menjadi lebih baik lagi, baik itu untuk inhil sendiri maupun terbaik di Riau bahkan mungkin terbaik di tingkat Nasional Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, Drs. Anuar Nawang MH. pada kamis (21/10) di ruang kerjanya. komitmen berupaya menjadikan dunia pendidikan Inhil lebih baik lagi.
Menurut Anuar Nawang saat dirinya dipercaya memimpin Dinas pendidikan dirinya telah komitmen akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan memberikan yang terbaik untuk lembaga yang dipimpinnya. Memimpin dunia pendidikan tidak cukup hanya dengan mengandalkan program dan retrorika semata akan tetapi mengolah pendidikan harus konsisten dengan kedisiplinan dan punya arahan konsep program yang jelas. Karena dunia pendidikan adalah lembaga yang sangat menentukan untuk melahirkan generasi yang mempunyai wawasan yang handal. Memimpin pendidikan tanpa adanya
kedisiplinan dan arahan konsep program yang jelas bisa dipastikan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang merongrong lembaga pendidikan itu sendiri. Yang harus diperbaiki sekarang adalah semua system karena memimpin Dinas Pendidikan tidak boleh menganut system otoriter akan tetapi harus mengadopsi system demokrasi artinya dalam membuat perencanaan dan mengambil kebijakan kadisdik harus selalu berkoordinasi dengan stafnya. “Disamping itu sebagai seorang pemimpin saya akan memberikan contoh selalu berprilaku yang baik dan terampil dalam artian harus siap dan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan seputar masalah pendidikan, ini menepis anggapan di masyarakat yang beramsumsi bahwa seorang Kepala Dinas Pendidikan hanya banyak beretrorika sedikit bekerja Saya konsen terhadap lembaga pendidikan karena saya berasal dari pendidik, dan secepatnya saya akan sosialisasikan kepada pengawas dan UPTD mulai dari seputar kedisiplinan, kepegawaian, tata tertib, administrasi. Apabila sudah diterapkan tidak mau dipatuhi kita akan peringatkan terlebih dahulu selanjut apabila masih melanggar kita akan tindak tegas dan jatuhkan sanksi sesuai dengan kententuan yang berlaku. z IIN
Expose Investment Award 2010
BUPATI: INHIL PUNYA POTENSI DI SEMUA BIDANG Tembilahan, Siasat Kota Bupati Indragiri Hilir, Dr H Indra M Adnan memimpin expose menciptakan investasi yang kondusif guna menyongsong Inhil Berjaya dan Gemilang pada tahun 2025, Rabu (27/10) di Aula Kantor Bupati. Di hadapan Tim Penilai dari Provinsi Riau dan unsur muspida Inhil, Bupati menjelaskan bahwa Inhil yang dijuluki sebagai Negeri Seribu Jembatan mempunyai potensi investasi dari segala bidang.
E
XPOSE dalam rangka Inves ment Award 2010 yang ditaja Badan Perizinan, Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPPMPD) Inhil ini diharapkan memberikan pencerahan yang bisa menarik para investor ke Inhil pada semua bidang usaha. “Hampir pada semua sektor usaha, Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai potensi yang cukup besar seperti perkebunan, perikanan dan kelautan, pertanian dan holtikultura, pertambangan dan energi, kehutanan serta
pariwisata, “ jelas Indra. Dari sekian banyak potensi yang dapat dijadikan modal investasi, lanjut Indra, Inhil memberikan perhatian lebih kepada komoditi utama pada sektor perkebunan. Karena Inhil memiliki lahan perkebunan yang sangat luas, bahkan merupakan perkebunan kelapa terluas di dunia yakni sekitar 722.806 hektare. Bupati juga menjelaskan, betapa besarnya potensi Inhil pada bidang perikanan dan kelautan yang disebab-
kan oleh luasnya perairan sungai dan laut yang dimiliki Inhil. Disusul kemudian bidang pertambangan dan energi, apalagi di Inhil baru saja ditemukan beberapa titik kandungan minyak bumi yang disebut dengan Blok Indragiri. “Di negeri kita ini baru saja ditemukan beberapa titik sumber minyak bumi yang kita sebut dengan Blok Indragiri, walaupun belum ada investor yang berani untuk melakukan exploitasi karena masih minimnya fasilitas pertambangan dekat lokasi tersebut, sehingga harus mengeluarkan modal yang sangat besar, “ papar Bupati. Ketua Tim Penilai dari Provinsi Riau, Raja Iskandar memberikan apresiasi yang positif dengan penyampaian Bupati Inhil tentang potensi Kabupaten Indragiri Hilir.“”Bapak Bupati menyampaikan semua potensi dengan sangat baik, sistematis dan terperinci, mudah-mudahan ke depan Indragiri Hilir dapat menjadi negeri yang makmur dengan segala sumber daya yang dimilikinya, “So Far So Good”,” ujarnya. z IIN
ANUAR NAWANG
53 Sekdes dan Seklur Ikuti Pelatihan Penyusunan Profil Tembilahan, Siasat Kota Sebanyak 53 sekretaris kelurahan (Seklur) dan sekretaris desa (Sekdes) mengikuti pelatihan penyusunan profil desa dan kelurahan, Kamis (28/10) di Aula Hotel Indah Sari Tembilahan. Kegiatan tersebut akan dibagi menjadi 4 gelombang dan total peserta sebanyak 212 orang. Dalam sambutannya Bupati Inhil H Indra Muclis Adnan yang dibacakan Asisten I H Said Ismail, mengatakan, pelatihan profil desa dan kelurahan ini sangat penting terutama dalam rangka sebagai acuan untuk sebuah proses keputusan atau kebijakan di desa dan kelurahan. “Kita minta para peserta yang mengikuti pelatihan ini ikutilah secara baik, berdialog secara aktif dengan instruktur. Karena sebuah perencanaan yang baik harus ditopang oleh data yang baik dan akurat,” jelasnya. Profil desa dan kelurahan, lanjutnya, merupakan gambaran tentang desa dan kelurahan yang berkaitan dengan, antara lain situasi dan kondisi desa dan kelurahan profil atau data yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan dan gerak apa yang ada di masyarakat.”Contohnya masalah kependudukan, ada yang pindah dan ada yang datang, maupun melahirkan dan lain-lain,” imbuhnya. Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masysarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) H Edy Syafwannur, menjelaskan antara lain pelatihan ini juga bertujuan untuk melengkapi administrasi desan mapun kelurahan dalam memudahkan perencanaan. “Maka dari itu kita berharap setiap desa dan kelurahan harus mampu membuat suatu profil untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. Selain itu desa dan kelurahan juga harus memilki bank data, karena dapat berfungsi untuk mempercepat pembangunan di suatu daerah tersebut,” tukasnya. z IIN
JCH Inhil Kloter 12 Berangkat dari Bandara Indragiri Tembilahan, Siasat Kota Jumlah jamaah calon haji (JCH) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang tergabung dalam kloter 12 sebanyak 94 orang. Kloter 12 ini direncanakan akan berangkat dari Bandara Indragiri Tembilahan menuju Embarkasi Batam hari ini. Namun karena pesawat yang mengangkut JCH ke Batam hitung carter, maka akan ditambah jumlah JCH dari kloter 13 sebanyak 140 orang. Tapi untuk bea penginapan dan makan selama 2 hari di Batam semua ditanggung oleh Pemkab Inhil. “Karena pesawat yang kita gunakan hitunganya sistem carter, maka kita tambahkan dengan 140 JCH lagi. Jadi total JCH yang berangkat besok (hari ini, red) berjumlah 234 orang,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Haji Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Inhil, H Muamar Kadafi, Kamis (21/10). Ketika ditanya kenapa hanya ditambah 140 JCH saja, saat itu Muamar mejawab, pesawat yang membawa rombongan JCH untuk Kloter 12 hanya mampu membawa 140 orang dari sisa yang ada. Sedangkan subsidi yang dijanjikan pemerintah kepada JCH akan diberikan ketika sudah berada di Batam. “Subsidi senilai Rp1 juta per orang, semuanya akan kita diberikan di Batam,” sebutnya. Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Inhil, sebelumnya JCH berjumlah 544. Setelah hari ke-
berangkatan ada 5 JCH yang batal, 1 diantaranya meninggal sedangkan 4 lagi mengundurkan diri. Sedangkan untuk JCH tertua berumur 86 tahun bernama Andi Halim dan yang termuda Ambok Asek berumur 19 tahun. “Ada juga suami dari salah seorang JCH kita yang berasal dari Kecamatan Tanah Merah meninggal tadi pagi. Ketika itu mereka masih kita inapkan di salah satu hotel di Tembilahan. Tapi atas kesepakatan pihak keluarga, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya,” tambah Kabag Umum Pemkab Inhil, Junaidi. Pantauan di lokasi, sebelum kegiatan pelapsan JCH tersebut diisi dengan ceramah agama, terlebih dulu 539 JCH itu bersalam-salaman dengan Wakil Bupati H Rosman Malomo, Sekda H Alimuddin RM, Ketua DPRD H Raus Walid dan para pejabat serta unsur muspida Inhil. Juga tampak diantara ratusan para keluarga JCH yang mengantar menitikan air mata mereka ada yang merasa bahagia terharu dan sedih dan lain-lain semua perasaan bercampur menjadi satu. Wabup: Harus Taati Peraturan Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H Rosman Malomo, mengimbau seluruh jamaah calon haji (JCH) menaati peraturan yang berlaku ketika berada di negeri orang. Apalagi bangsa ini dikenal dengan bangsa yang bermartabat.
“Kita minta JCH untuk selalu menjaga nama baik bangsa ini serta menaati segala peraturan yang berlaku. Karenanya kita dikenal seluruh dunia sebagai salah satu bangsa yang bermatabat,” ujar Rosman Malomo, menjawab usai melepas 539 JCH di Gedung Engku Kelana Tembilahan, Kamis (21/10). Lanjutnya, ibadah haji merupakan Rukun Islam yang ke-5 bagi kalangan yang mampu, baik secara keuangan maupun secara kesehatan. Karena ibadah ini merupakan ibadah yang berat. Selama menjalankan ibadah di Tanah Suci banyak ketidaksempurnaan yang diterima, itu semua merukan ujian. “Jika banyak cobaan yang kita terima selama di sana itu merupkan ujian dari Allah. Sebap tidak semua orang yang bisa menjadi tamunya. Laksanakanlah ibadah ini dengan sempurna, karena haji mabrur, haji yang paling kita harapkan,” jelasnya sambil menyebutkan hikmah haji adalah suatu mutiara yang indah. Pemkab Inhil, dalam hal ini akan terus memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya,menurut Rosman, memberangkatkan JCH dari Tembilahan ke Embarkasi Batam (Kepri) dengan mengunakan pesawat. “Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan terbaik Pemkab kepada JCH. Ke depan kita berusaha akan lebih memberikan pelayanan yang lebih bagus,” imbuhnya. z IIN
KOBARAN api yang menghanguskan 3 rumah warga.
3 Unit Rumah Hangus Terbakar
Tembilahan, Siasat KOta Kebakaran kembali terjadi di Tembilahan kali ini terjadi di Jalan Pelajar Gang Kecubung I Rt 01 Rw 04 Kelurahan Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilri, Riau akibat dari amukan si jago merah tersebut 3 unit rumah hangus tinggal puing-puing. Berdasarkan info yang dirangkum dari salah seorang korban Maksum mengatakan bahwa kejadian tersebut sekitar pukul 22.30 Wib saat itu api secara tiba-tiba membakar dinding dan hanya dalam hitungan detik api sudah menjalar kemana-mana, mereka sekeluarga sempat panik dan keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri akan tetapi api semakin membesar dan melalap kedua rumah yang berada disampingnya yang dihuni oleh kerabatnya ungkapnya dengan nada trauma Guna mengantisipasi api menjalar kemana segenap warga berjibaku memadamkan api dengan segala kemampuan dan peralatan seadanya bahkan air yang menggenangi drainase di sekitar rumah warga kering terkuras untuk untuk memadamkan api Menurut Sekretaris BPBD Edy Herlan, “Kita mendapatkan laporan dari H. Ateng sekitar Pukul 22.30 wib dan langsung mengirimkan 45 petugas dan 2 Armada Mobil Damkar (pemadam kebakaran) akan tetapi untuk menuju lokasi kejadian jalan yang akan dilalui sangat sulit, 2 mobil damkar kita terpuruk akan tetapi petugas kita terus berupaya menjinakan api dengan mengangkat mesin robin ke lokasi kejadian dan alhamdulillah tak selang berapa lama api dapat dijinakan. Sebanyak 3 rumah terbakar “ ujar mantan Kepala Kantor Pemadam Kebakaran ini. Namun untuk penyebab kebakaran dan kerugian Edy Herlan menolak memberikan keterangan “ kalau soal itu (sebab dan kerugian) mungkin bisa ditanyakan ke pihak kepolisian karena diluar wewenang saya “ tutupnya. z IIN
22
NUSANTARA
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
3.500 Petani Dapat Sertifikat Tanah Gratis Tasikmalaya, Siasat Kota Puncak peringatan HUT ke-50 Agraria tingkat Priangan Timur, sebanyak 3.500 orang petani warga Kabupaten Tasikmalaya bersuka cita menerima pembagian tanah garapan secara gratis, sekaligus sertifikatnya. Penyerahan sertifikat gratis dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) tersebut diserahkan secara simbolik oleh Bupati Tasikmalaya Drs. H.Tatang Farhanul Hakim dalam upacara HUT Agraria yang berlangsung di halaman kantor Setda Kabupaten Tasikmalaya dan dihadiri oleh Kepala BPN RI Dr. Joyo Winoto. Sebanyak 3.500 sertifikat gratis yang dibagikan kepada para petani Kabupaten Tasikmalaya sekarang ini adalah tanah Negara yang sebelumnya jadi objek landreform tapi terlan-
tar, jelas Joyo Winoto.”Tidak menutup kemungkinan jika ada lahan tanah terlantar di bawah Departemen Kehutanan, tanah itu akan kembali didistribusikan kepada masyarakat, terutama masyarakat penggarapan untuk dimanfaatkan,” lanjut Joyo. Sekjen Serikat Petani Pasundan (SPP) Agustiana sebagai koordinator ribuan petani yang memeriahkan Hari Agraria tersebut mengatakan, para petani yang menerima sertifikat tanah menyambutnya dengan rasa gembira. “Sebab sertifikat tersebut merupakan pengukuhan secara hukum atas tanah garapannya, sehingga tidak akan ada kekhawatiran tanah tersebut diklaim oleh pihak lain,” jelas Agustiana disela-sela pameran Hari Agraria yang cukup meriah. z HERI
Kondisi Naskah Sunda Kuno Mengkhawatirkan Garut, Siasat Kota Puluhan naskah kuno di situs Kabuyutan Ciburuy di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sangat mengkhawatirkan dan terancam musnah. Kondisi ini diakibatkan tidak adanya biaya perawatan. “Kondisi naskah cukup mengkhawatirkan,” ujar Kepala Seksi Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, Warjita, di ruang kerjanya baru baru ini. Selama ini pemerintah daerah tidak pernah mengalokasikan biaya pemeliharaan naskah. Padahal telah berulang kali mengajukan biaya perawatan naskah dalam setiap penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahunnya, ujar Warjita. Untuk anggaran tahun 2011 mendatang pihaknya telah mengajukan biaya pemeliharaan sebesar Rp150 juta, namun sampai saat ini belum ada kepastian apakah dana tersebut akan disetujui atau tidak. “Anggaran yang diajukan selalu dicoret, itu karena perhatian terhadap sejarah ini sangat kurang,” katanya. Jumlah naskah yang tersimpan di Kabuyutan Ciburuy, saat ini sebanyak 27 kropak yang tersimpan dalam tiga peti. Setiap kropak jumlahnya bervariasi, antara 15 sampai 30 lempir (lembar). Tiap lempir naskah berukuran 28,5 x 3 sentimeter dengan ukuran ruang tulisan 25,5 x 2,5 sentimeter. Teks naskah kuno ditulis pada
daun lontar dengan menggunakan bahasa Sunda dan Jawa Kuno dengan cara ditoreh. Tiap halaman memuat empat baris tulisan. Dari jumlah tersebut, hanya tinggal 10 kropak yang masih dapat dikatakan utuh. Sedangkan sisanya, tidak lengkap karena sudah terlepas dari masing-masing ikatannya. Ditambah lagi banyak lempiran yang patah dan hancur. Pemeliharaan naskah tersebut masih dilakukan dengan cara tradisional. Naskah yang diperkirakan dibuat pada abad ke-16 periode Hindu atau masa Kerajaan Padjadjaran. Naskah kuno ini, hingga sekarang belum sepenuhnya terungkap. Padahal, siapa tahu, isis naskah tersebut mengandung unsure kearifan local. Helmi Budiman, Ketua Komisi D DPRD Garut membantah bila pihaknya telah mencoret anggaran pemeliharaan naskah lontar. Menurutnya, pemeliharan terhadap benda sejarah dan budaya harus dilakukan dengan baik. “Kami tidak pernah mencoret anggaran tapi hanya menggembalikannya untuk mengefesiensikan,’ ujarnya. Meski begitu, dia meminta pemerintah daerah untuk secepatnya membuat aturan tentang benda sejarah dan cagar budaya. Hal itu untuk melindungi keberadaan benda tersebut. “Kalau tidak ada aturan, tidak menutup kemungkinan benda sejarah dan budaya di kita ini bisa hilang,” ujarnya. z HAROLDS
DPRD PROVINSI BANTEN
Bersama Staff Sekretariat Daerah DPRD Provinsi Banten
Mengucapkan Selamat
HARI SUMPAH PEMUDA H.Suparman.SH, MSI Wakil Ketua
AENG HAERUDIN Ketua Irfan Maulidi.A.Md.Ak Jayeng Rana Eli Mulyadi.SE Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Drs DADI RUSTANDI Sekretaris Dewan
DPRD PROVINSI BANTEN
Bersama Staff Sekretariat Daerah DPRD Provinsi Banten
Mengucapkan Selamat
HARI PAHLAWAN H.Suparman.SH, MSI Wakil Ketua
AENG HAERUDIN Ketua Irfan Maulidi.A.Md.Ak Jayeng Rana Eli Mulyadi.SE Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Drs DADI RUSTANDI Sekretaris Dewan
TES KESEHATAN BALON BUPATI HABISKAN Rp 12,3 JUTA Tasikmalaya, Siasat Kota Tahapan persiapan Pemilukada Kabupaten Tasikmalaya sudah memasuki tes kesehatan para bakal calon bupati dan wakil bupati. Biaya tes kesehatan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati di Tasikmalaya terbilang amat tinggi. Untuk satu orang, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya menyebut subsidi yang diberikan mencapai Rp 2,5 juta. Sedangkan rata-rata tiap calon menghabiskan biaya hingga Rp 12,3 juta. “Tes kesehatan yang kami lakukan itu mengikuti standar pemeriksaan kesehatan calon presiden dan wakil presiden,” kata Deden Nurul Hidayat, Ketua KPUD, Rabu (20/10). Hari ini delapan pasang bakal calon memang menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya. Hasilnya akan menjadi rekomendasi bagi peneta-
pan calon oleh KPUD pada tanggal 7 November 2010 mendatang. Kedelapan calon tersebut empat dari partai politik diantaranya pasangan Uu Ruzhanul Ullum-Ade Sugianto yang diusung PPP, PAN dan PDIP, Endang Hidayat-Asep Achmad Djaelani yang diusung PKB dan PKS, Subarna-Dede T Widarsih dari Golkar, terakhir Ahmad
Saleh-Ucu Asep Dani dari Demokrat. Sedangkan dari jalur perseorangan antara lain Harmaen Muchyi-Tachman Iding Husen, Ade Sumia-Nanang Ma’mur, Endang Hidayat-Akhmad Juhana, dan Endang Khusaeni-Dede Suherman. Tes kesehatan akan dilakukan oleh 19 tim dokter spesialis dibawah koordinasi Ikatan Dokter Indonesia Tasikmalaya. Mereka memiliki kemampuan dan spesialisasi sesuai bidangnya masing-masing sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan kondisi dari tiap calon tanpa adanya upaya rekayasa apapun. ”Pemeriksaan meliputi penyakit dalam, jantung, mata, tekanan darah, dan sebagainya,”ujar Ketua IDI Tasikmalaya, Ali Firdaus. “Hasilnya baru akan diketahui beberapa hari kedepan karena memerlukan waktu cukup lama untuk pemeriksaan laboratorium.” z HERI
Tumpukan Sampah Hiasi Pos Polisi Pasar Cileungsi Bogor, Siasdat Kota Dahulu 20 tahun yang lalu Cileungsi boleh dibilang sangat indah dan bersih karena penduduknya masih sedikit, khususnya bagi pendatang. Dan masih banyak pohonpohon, sawah dan tanah kosong. Sekarang penduduknya terus bertambah terlebih perumahan yang semakin padat mengakibatkan Cileungsi semakin panas dan kotor. Terlebih sampah yang menumpuk didepan pasar Cileungsi samping Pos Polisi yang sudah lama tidak pernah diangkut mengakibatkan aroma bau yang sangat tidak enak dicium oleh masyarakat umum yang tiap hari dilewati. Sepantasnya Camat Cileungsi Sukirman harus perduli terhadap keindahan dan kebersihan wilayah dengan cara memanggil aparat desa (12 desa), dan Kepala Pasar Cileungsi, Dishub, Kapolsek, Danramil dan bagian kebersihan untuk mencari jalan keluarnya. Setelah Siasat Kota menemui Camat dikantornya tidak berada ditempat, malah informasi yang didapat dari salah satu karyawan Kecamatan mengatakan
SAMPAH yang menumpuk di depan Pasar Cileungsi samping Pos Polisi. “Camat jarang masuk karena sakitsakitan”. Pantaslah pejabat yang sakitsaktitan jarang sidak kelapangan untuk jalan-jalan melihat keindahan lingkungan. Begitu juga salah satu komentar tokoh masayarakat yang sudah sangat dipandang di Cileungsi mengatakan “Saya sangat kesal meliha t Camat ini, karena kurang peduli terhadap kebersihan”, komentar Ketua BPD Desa
Cileungsi Kota, Somad S.Pd yang setiap hari melewaati sampah tersebut. Komentar Somad lagi, “Dulu mantan-mantan Camat sering turun kelapangan untuk melihat bagaimana perkembangan situasi termasuk mengenai kenbersihan lingkungan. Namun setelah camat dijabgat oleh Sukiman, sama sekali tidak pernah turun kelapangan dan tidak dikenal oleh masyarakat. z BERMAN SIMBOLON
Tono Bahtiar Ditetapkan Sebagai Ketua DPRD Sementara Karawang, Siasat Kota DPRD Karawang akhirnya menetapkan secara resmi H. Tono Bachtiar, S.Ip sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPRD Sementara menggantikan H. Karda Wiranata yang telah ditetapkan sebagai Calon Bupati Karawang. Penetapan Tono Bachtiar sebagai Plt. Ketua DPRD Sementara tersebut dilakukan mekanisme Sidang Paripurna DPRD yang digelar di Gedung Paripurna DPRD Kab. Karawang, Menyikapi penetapan tersebut, Bupati Dadang S. Muchtar yang turut hadir dalam sidang mengatakan, dirinya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras anggota DPRD yang dalam waktu singkat telah mampu menetapkan Plt. Ketua DPRD Sementara guna mengisi kekosongan yang ada. “Dengan dilantikan sdr. Tono Bachtiar, Insya Allah, tidak akan ada keterlambatan, kekurangan terhadap tugas-tugas yang harus di-
laksanakan DPRD,” ujarnya. Terlebih saat ini, lanjut Bupati, DPRD tengah membahas KUA – PPAS, pembahasan anggaran tahun 2011, serta sejumlah raperda yang harus segera disusun dan diselesaikan tepat waktu. “Namun demikian, dengan sikap enerjik dan semangatnya, saya kira beliau akan mampu mengisi kekosongan yang ada,” imbuhnya. Di sisi lain menjelang diselenggarakannya Pemilukada tanggal 14 November 2010 mendatang, Bupati Dadang S. Muchtar juga mengingatkan seluruh elemen pemerintahan daerah, untuk tetap utuh dan menghilangkan sekat-sekat yang ada, khususnya terkait kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan, karena Pemerintah harus tetap eksis sebagai pelayan masyarakat. “Untuk itu, mari kita jaga kekompakan bersama, dan jangan saling menjelekkan, karena kita merupakan satu badan dalam pemerintahan,” tambahnya.
Wakil Ketua II DPRD Karawang, Ir. Teddy Luthfiana, menjelaskan, berdasarkan peraturan yang ada, DPRD Karawang sebelumnya telah mengirimkan surat kepada Fraksi PDI-Perjuangan terkait non aktifnya Ketua DPRD yang berasal dari fraksi tersebut. Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan dikirimkannya surat dari DPC PDI-Perjuangan yang mengusulkan Sdr. H. Tono Bachtiar, S.Ip sebagai pelaksana tugas Ketua DPRD. Sementara itu, dalam Pemilukada Karawang Tahun 2010, KPUD Karawang telah menetapkan Karda Wiranata yang berpasangan dengan Deden Darmansyah sebagai salah satu dari lima pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang dengan nomor urut 2. Pasangan lainnya adalah Eli Amalia – Endang Abdullah (No. 1), Sony Hersona – Dadang S. Muchtar (No.3), Ade Swara – Cellica Nurachdiana (No. 4), dan Endang Warsa – Agustia Mulyana (No.5). z MARSEVEN
23
NUSANTARA
TAHUN IV „ EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Bulan Bakti Gotong Royong
Pakpak Bharat, Siasat Kota Gotong royong secara serentak, dilaksanakan bersamaan di Desa Rumerah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kabupaten Pakpak Bharat. Bulan bakti gotong royong dilaksanakan pada 21 Oktober 2010, pekan lalu, yang di pinpin oleh Camat, Sitellu Tali Urang Julu (STTU Julu), Liper Berutu. Acara tersebut juga dihadiri pihak Dinas Parawisata dan Kebudayaan. Bulan bakti gotong royong tersebut adalah gotong royong skop Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, yang di pusatkan di SUASANA gotong royong ibu kota kecamatan Desa Rumerah. Salah seorang anggota masyarakat menilai kalau pelaksanaan gotong royong pilih kasih. Karena masyarakat yang tingkat kehidupannya sudah lumayan tidak ikut gotong royong, padahal masyarakat kalangan tak mampu dipaksakan. Masyarakat juga meminta kepada pemerintah kabupaten supaya jangan pilih kasih. z JTGR
PT DK Menimbulkan Keresahan Masyarakat Pakpak Bharat, Siasat Kota Jalan antara Desa Rumerah dan Desa Pardomuan Kecamatan.Sitellu Tali Urang Julu (STTU JULU), Kabupaten Pakpak Bharat. jadi rusak, sampai membuat keresahan masyarakat setempat. jalan rusak karena eskapator, melintasi di jalan tersebut yang bolak balik. Eskapator yang merupakan milik PT. DK ESKAPATOR milik PT DK (PT Dairi Karya). Salah seorang warga meminta agar jangan merusak yang sudah ada, jangan hanya tau merusak yang bagus, namun untuk memperbaiki tidak mau� kata salah seorang warga. z JTGR
Anggota DPR-RI, H. Qomar Kunjungi Dairi
3.625 ORANG DI DAIRI BELUM MERDEKA DARI BUTA AKSARA Sidikalang, Siasat Kota Anggota DPR-RI, H.Qomar mengajak seluruh komponen bangsa untuk menuntaskan buta aksara diseluruh Indonesia. Ajakan tersebut dikatakannya pada puncak acara Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Propinsi Sumatera Utara, dipusatkan di Stadion baru Sitinjo Sidikalang, Kabupaten Dairi, Kamis (21/10) pekan lalu.
A
CARA tersebut dihadiri Wakil Bupati Dairi Irwan syah Pasi,SH ,Wakil Bupati Tobasa Liberty Pasaribu, Wakil Bupati Samosir, Ir.Mangadap Sinaga, Wakil Ketua DPRD Dairi, Ir Benpa Hisar Nababan, Kadis Pendidikan Sumut, Drs H. Bahrumsyah,MM, perwakilan propinsi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota seSumatera Utara, muspida dan tokoh masyarakat dan suluruh PLS seluruh kursus seluruh Indonesia. Qomar mengatakan masih ada 3.625 orang di Dairi dan Sumatera Utara 201.468 orang masih belum merdeka dari buta aksara. Maka, untuk itu tahun depan tidak adalagi tandatangan lambang jempol, semuanya harus pandai menulis. Dia mengajak seluruh komponen agar menuntaskan buta aksara tersebut di Sumatera Utara khususnya Dairi dengan membuat suatu program.Dengan itu kalau
membuat program itu jangan setengah-tengah. Apapun pekerjaan kita jangan setengah-setengah, kalau setengah-setengah hasilnya setengah. Tapi kalau dikerjakan dengan full, maka hasilnya akan memuaskan. Olehkarena itu, ketika setiap stockholder melakukan suatu program kalau dikerjakan bersama hasilnya dapat dirasakan masyarakat dengan melalui suatu komitmen. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Bahrumsyah, MM peringatan HAI ke 16 tingkat Sumut pertama dilaksanakan di Desa Tunggurono, Kabupaten Deliderdang. Sejak itu kegiatan peringatan HAI dilaksanakan dengan tuan rumah kabupaten/kota se Sumatera Utara secara bergilir dan berkesinambungan. Penetapan Kabupaten Dairi sebagai tuan rumah penyelenggara peringatan HAI ke 45 tingkat Propinsi Sumatera Utara berawal
H. QOMAR dari kesepakatan seminar PNFI HAI ke 44 tahun 2009 yang lalu di Pangururan, Kabupaten Samosir. Dilaksanakan kegiatan lomba, baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi. Untuk lomba tingkat Nasional Provinsi Sumatera Utara berhasil memperoleh anugerah aksara diserahkan Menteri Pendidikan pada HAI Ke 45 di Balikpapan Kalimantan Timur kepada Bupati Kabupaten Batubara dan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan.Atas keberhasilan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan program pemberantasan buta aksara atau lebih dikenal dengan keaksaraan fungsional yang saat ini hanya tinggal 201.468 orang atau 2,18 persen. z BANGUN
SEPUTAR PENANGKAPAN DUA ANGGOTA POLRES
Wakapolres Pakpak Bharat: Itu Hanya Salah Paham Aja Pakpak Bharat, Siasat Kota Wakapolres Pakpak Bharat, Kompol B Pasaribu menegaskan dua oknum polres yang ditangkap masyarakat Kuta Jungak yang diduga beking kayu hasil pembalakan liar beberapa hari lalu adalah tidak benar, mereka hanya di suruh oleh Polen Tumangger untuk membantu sekedar mengantar , pas di tengah perjalanan di cegat oleh warga namun walupun demikian kami akan tetap memproses mereka sesuai dengan kesalahanya dan telah disidik oleh kanit P3D. Hal dimaksud dikemukakan Waka Polres di ruang kerjanya Kamis, (28/10) kepada Sib menjawab sejauh mana proses penanganan maupun keterlibatan kedua anggota polres Pakpak Bharat yang ditangkap oleh masyarakat Kuta Jungak minggu lalu yang menghebohkan seluruh
masyarakat Pakpak Bharat Menurut Pasaribu, Polen Tumangger membeli sejumlah broti dan papan dari masyarakat yang juga marga Tumangger lalu memuat ke dalam mobil bak terbuka. karena kenal baik Tumangger menyuruh salah seorang anggota polisi guna menyetir dan di tengah jalan distop warga. Waka Polres juga mengatakan sejak kejadian itu telah mengadakan penyelidikan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Pakpak Bharat tentang asal usul kayu maupun kepemilikan sebenarnya. Ternyata sesuai dengan temuan di lapangan kayu maupun broti yang di beli Tumangger bukan hasil illegal loging namun kayu dari hutan rakyat dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah dari Kepala Desa, ujar Waka sambil menunjukkan surat dari kades kepada wartawan.
Sementara itu Plt Kadis Kehutanan Pakpak Bharat Ir Haris Gajah dikonfirmasi di ruang kerjanya Kamis (28/10) mengakui telah melakukan survey dengan Polres Pakpak Bharat ke lokasi dengan mengikut sertakan saksi ahli Pemetaan, Hari Simamora dan saksi ahli klasifikasi kayu Junter Napitupulu, namun belum bias memberikan hasil temuan karena masih dalam kajian. Mungkin dua hari ini sudah dapat kami simpulkan, katanya. Seperti diketahui, Jumat (22/10) pukul 2 pagi dua oknum polisi dari Polres Pakpak Bharat mengawal mobil bermuatan kayu jadi, diduga hasil illegal loging distop masyarakat Kuta Jungak, dan hasil tangkapan dimaksud di arak massa ke kantor DPRD Pakpak Bharat pada hari yang sama tepat pukul 12 siang sebagai barang bukti. z JOKERTA
Peringatan Hari Anak Nasional di Dairi Sidikalang, Siasat Kota Peringatan Hari Anak Nasional (HAN), di halaman pendopo Kantor Bupati Dairi dilaksanakan secara sederhana dan berhikmad, Selasa (26/10). Acara tersebut dihadiri Ketua Tim Pengerak PKK, Ny KRA Johnny Sitohang Adinegoro br Sianturi, Ketua Dharma Wanita, Staf ahli bupati, DPRD, SKPD, Asisten, guru dan siswa. Pada kesempatan itu, Bupati Dairi yang diwakili Sekda, Drs. Arsenius Marbun, mengatakan anak adalah amanah dan karunia Tuhan yang didalam dirinya terdapat harkat danmartabat sebagai manusia seutuhnya. Bahwa anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Dalam meningkatkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dalam upaya optimalisasi kelangsungan hidup anak. Bertumbuh dan berkem-
bang secara optimal, baik fisik, mental maupun social berakhlak mulia, perlu dilakukan dukungandalam pemenuhan kebutuhan akan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi. Peringatan Hari Anak Nasional adalah strategi pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungananak. Diharapkan, akan terselenggaranya komunikasi dan kordinasi yang berlangsung secara terus menerus pada lintas sector dalam rangka pelaksanaan peringatan HAN. Peringatan HAN ini bertujuan untuk merangsang per tumbuhan dan menumbuh kembangkan kreatifitas anak menjadi pedoman untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan. Menyelenggarakan konsultasi dan kordinasi dengan pengambilan keputusan untuk memasukkan perlindungan terhadap anak ke dalam kebijakan program pembangunan. z BANGUN
Peletakan Tapal Batas
Pakpak Bharat siasat kota Peletakan tapal batas antara kabupaten Pakpak Bharat Dan Humbang Hasundutan, yang di hadiri Oleh Kepala Dinas Kabupaten Pakpak Bharat. Is Muh Aris Gajah ,dan anggota Dinas Kabupaten Humbanghasundutan. (18/10) lalu. Gunung simpon (delleng simpon) adalah salah satu objek wisata Kabupaten Pakpak Bharat karena begitu banyak menyimpan keunikan, sementara jalan propinsi antara kabupaten pakpak bharat dan kabupaten humbang hasundutan, sedangkan jalan tersebut adala membantu kelancaran perjalanan masyarakat kabupaten pakpak bharat dan kabupaten humbang hasundutan, apabila jalan tersebut sudah tembus ,atomatis pendapatan asil daerah
meningkat,dan sekali gus kemajuan dan peningkatan masyarakat kedua kabupaten tersebut, dan objek wisata delleng simpon pengunjungnya pun semakin banyak. masyarakat mengharapkan perbaikan jalan antara kabupaten pakpak bharat dan kabupaten humbang hasundutan. z J TGR
Mengenang Sejarah Bale Silendung Dibangun
Pakpak Bharat, Siasat Kota Untuk mengenang sejarah di Desa Rumerah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU JULU), Kabupaten Pakpak Bharat, dibangun bale silendung bulan, dikatakan silindung bulan karena pada jaman kerajan dahulu lokasi si lendung bulan, adalah tempat musawarah (merunggu), kenapa di tempat tersebutb karena lokasi tersebut agak tinggi, dan sekalian bisa melihat kedatangan musuh. PEMBANGUNAN Bale Silendung Disamping itu juga, masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mengarapkan kepada pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat,adat istiadat, dan tradisi suku Pakpak Bharat supaya di tingkatkan, sebab adat dan tradisi pakpak yang masih tertinggal di pedalaman. z JTGR
Kelompok Tani Maneas Pakpak Bharat, Siasat Kota Anggota kelompok tani MANEAS Desa Rumerah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU JULU ), Kabupaten PakpakBharat. mengelola pembibitan, kelompok benih rakyat (KBR). dana kelompok benih rakyat dana tersebut langsung dari Dinas Kehutanan Tingkat Propinsi, dana kelompok benih rakyat, yang langsung turun dari tingkat satu (1). anggota kelompok tani maneas,yang sangat semangat sekali untuk melaksanakan pengisian polibek, pembibitan, kelompok benih rakyat. Pada saat wartawan Siasat Kota komfirmasi kepada salah satu anggota kelompok tani Maneas Desa Rumerrah. mengatakan semenjak Pakpak Bharat Mekar Dari Kabupaten Dairi, dan kelompok tani maneas desa rumerah, yang sudah di bentuk 4 tahun lebih kurang, baru ini lah langsung anggota kelompok, tani mengkelola pembibitan, karena kami selama ini masyarakat petani selalu di kecewakan, oleh dinas pertanian kabupaten pakpak bharat, di satu sisi kami masyarakat di anjurkan, menanam jagung, tapi kenapa, pada saat jagung kami
KELOMPOK tani MANEAS membutuhkan pupuk kimia,bahkan kami tidak bisa mendapatkan pupuk kimia, secukupnya untuk tanaman kami,karena kami masyarakat petani tidak bebas, secara pribadi untuk membeli pupuk kebutuhan tanaman kami. Di satu sisi lagi, dinas pertanian itu memberikan bibit kepada kami masyarakat petani, tidak pas penyalurannya, masyarakat petani yang betul betul mau menanam, tapi tidak mendapatkan malahan, yang tidak betul betul menanamnya, malah mendapatkan.kami masyarakat petani meminta kepada pemerintah kabupaten, supaya betul betul di kordinir. z J TGR
Rp 5.000,- (Luar Pulau Jawa Tambah Ongkos Kirim)
TAHUN IV EDISI: 101 1 - 15 NOVEMBER 2010
Restrukturisasi Polrestro Bekasi Kabupaten
ENAM KAPOLSEK BERPANGKAT KOMISARIS POLISI Bekasi, Siasat Kota Mengikuti Restrukturisasi di tubuh Polri sebagai dinamika yang bertujuan untuk penyegaran dan semangat baru, belum lama ini dilakukan serah terima jabatan dan kenaikan pangkat untuk beberapa Kapolsek di Wilayah Hukum Polres Metro Bekasi Kabupaten. Polres Metro Bekasi Kabupaten yang terdiri dari 15 Polsek, 6 diantaranya kini dipimpin oleh Kapolsek berpangkat Komisaris Polisi (Kompol). Prosesi sertijab itu diadakan pada Sabtu (23/10), pekan lalu.
E
NAM Kapolsek yang dimutasi dan mendapat kenaikan pangkat, yaitu; Kapolsek Cibitung, AKP M. Jhoni sekarang pangkatnya menjadi Kompol. AKP Yan Patra Tambunan,
sebelumnya menjabat Kapolsek Serang Baru menjadi Kapolsek Cikarang Timur dengan pangkat Kompol. Kemudian AKP Badri, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakasat Reskrim Polres
KOMPOL SUDIRMAN. LWP
KOMPOL IWAN SAKTIADI, S.IK
FOTO bersama usai sertijab.
Kabupaten Bekasi, menjadi Kompol dan mendapat tugas baru sebagai Kapolsek Babelan. Sementara Kapolsek Tambun juga mendapat kenaikan pangkat dan tetap dipimpin Kompol Sutriyono. Untuk Polsek Cikarang Selatan dijabat oleh Kompol Dhoni yang sebelumnya bertugas di Polda Metro Jaya. Dan Kapolsek Karang Asih kini dijabat Kompol Moch Saiful Bahri yang sebelumnya sebagai Kaden Pamobvit Polres Kabupaten Bekasi. “Sertijab merupakan hal yang biasa dan merupakan dinamika dalam tubuh Polri untuk penyegaran dan semangat baru. Dengan promosi jabatan dan tempat ini, nantinya diharapkan para pejabat tersebut mampu mengaplikasikan ilmu dan kemampuannya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, Kombes Pol Setija Junianta usai memimpin sertijab. Lebih jauh Kapolres menjelaskan, restrukturisasi dalam bentuk mutasi dan kenaikan pangkat tersebut didasarkan pada telegram Kapolri tanggal 20 Oktober 2010. “Enam Polsek yang harus dipimpin Kapolsek berpangkat Kompol, merupakan kebijakan dari Mabes Polri, setelah menilai tingkat kerawanan wilayah masing-masing
UCAPAN selamat kepada Kapolsek yang baru.
Polsek,” jelasnya. Mantan Wakapolwiltabes Surabaya ini juga menambahkan, dengan restrukturisasi jabatan di tingkat Polsek, maka ada jabatan baru di Polres yang harus diisi, seperti Kepala Satuan Perencanaan (Kasat Ren) dan Bagian Pahti. “Dengan adanya kenaikan pangkat dan pergeseran posisi, maka rangkaian posisi yang lain pun di Polres ikut bergerak,” tambahnya.
pan, akan tetapi ia tetap komit untuk meneruskan program lama yang belum terlaksana, dalam pelayanannya kepada masyarakat. “Saya belum mengerti kondisi Bekasi seperti apa, karena baru serah terima dan baru menginjakkan kaki di sini. Saya akan meneruskan program yang lama. Intinya tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya. z ARIOS/ALHIDAYAH
Kasat Lantas Dijabat Kompol Iwan Saktiadi, S.IK Selain mutasi pada jajaran Kapolsek, juga dilakukan mutasi kepada Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Bekasi Kabupaten. Posisi Kasat Lantas yang tadinya dijabat oleh Kompol Sudirman. LWP, digantikan oleh Kompol Iwan Saktiadi, S.IK. Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Kompol Iwan Saktiadi dulunya bertugas di Jawa Timur dan Polda Metro Jaya. Sementara Kompol Sudirman, dimutasikan ke Ditlantas Polda Metro Jaya. Kasat Lantas yang lama, Kompol Sudirman, ketika dimintai tangapannya atas mutasi tersebut, ia berpesan agar Kasat Lantas yang baru meneruskan program peningkatan Lalu Lintas yang telah digariskan Ditlantas. “Harapan kita agar nantinya Kasat Lantas yang baru dapat melayani masyarakat dengan baik dan meneruskan program lalu lintas yang belum terlaksana, untuk memberikan rasa puas kepada masyarakat,” ujar Perwira berdarah Batak itu. Sementara itu Kasat Lantas yang baru, Iwan Saktiadi kepada wartawan mengatakan belum dapat memberikan banyak tangga-
KOMBES POL SETIJA JUNIANTA Kapolrestro Bekasi Kabupaten
Perkara Narkoba di PN Jaktim
Jaksa Tuntut 4 Tahun Penjara, Hakim Putus Rehab Jakarta, Siasat Kota Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili terdakwa Remmy Kristiadi seorang producer sebuah production house yang terlibat mengkonsumsi shabu-shabu di putus bebas dari tuntutan Jaksa selama empat tahun penjara potong tahanan, namun diwajibkan mengikuti rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial di Panti Rehabilitasi BNN Lido Kabupaten Bogor. Remmy Kristiadi yang dikenal sebagai artis sinetron dan juga produser sebuah production house, pada tanggal 19 April dicokok tim serse narkoba Polsek Metro Jatinegara di rumah Ismail di bilangan Cipinang Cempedak Jakarta Timur saat sedang mengkonsumsi shabu-shabu bersama
temannya Lukman Hakim yang menurut sumber Siasat Kota adalah aktivis Partai Gerindra di Ambon. Menurut surat dakwaan Jaksa Ibnu Suud, SH dari Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, bertanggal 18 Juni 2010, “Remmy mengajak Lukman untuk makai shabu-shabu bareng, Remmy menghubungi Lukman melalui HP untuk make di rumah Ismail”, Lukmanpun mencari shabu-shabunya dengan menghubungi Ny. Yoke melalui HP. Walaupun Ny. Yoke sedang ada di Denpasar-Bali, tapi Lukman berhasil membujuk Yoke untuk mengusahakan bagaimanapun caranya, maka Yoke kemudian menelepon pembantu rumah tangganya bernama Lia, dan menyuruh Lia mengambil sebuah
amplop putih kecil yang ada di laci meja rias di kamar tidur Yoke di rumahnya bilangan Manggarai. Lia-pun mengerjakan perintah sang majikan, akhirnya Lia juga ikut dijebloskan ke penjara oleh Polsek Metro Jatinegara sekalipun Lia berdalih tidak tau apa isi amplop yang ia serahkan pada Lukman. Remmy selama ditahanan Polisi dan di persidangan menolak didampingi Pengacara, oleh Jaksa Ibnu Suud, SH dituntut dengan pidana penjara 4 tahun potong tahanan, Jaksa menggunakan Pasal 112 UU No.35 Th.2009 tentang Narkotika dengan alasan Remmy terbukti menguasai dan memiliki Narkotika seberat 0.0480 Gram, namun oleh Majelis Hakim yang diketuai oleh
KAREL TUPPU, SH. MH Ketua PN Jakarta Timur
H. B.J. Nasution, SH.,MH berpendapat lain dengan tuntutan Jaksa, Hakim hanya mengganjar Remmy dengan hukuman wajib mengikuti rehabilitas medis di Panti Rehabilitasi Narkoba BNN Lido. Sementara Jaksa Ibnu Suud, SH tidak mengajukan banding atas putusan Majelis Hakim, hal ini menurut seorang advokat muda Rony Eli Hutahaean, SH ketika diminta pendapatnya, katanya “Jaksa pasti ada deal alias kesepakatan dengan terdakwa”, sebab ada surat edaran Jaksa Agung kalau putusan dibawah sepertiga tuntutan maka Jaksa wajib banding. Kalau Jaksa tak banding itu berarti ada pesanan dong dari terdakwa, apa mungkin Jaksa melawan perintah Jaksa Agung. z ROS/JHONSON