Informatif JSI 1: Sampah Banda Aceh 2016

Page 1

p r o d u k

i n f o r m at i f

PENANGANAN SAMPAH

KOTA BANDA ACEH

j s i

2016


WRITERS TIM RISET JSI

LATAR BELAKANG

3

EDITOR ARYOS NIVADA

PENYEBAB SAMPAH

4

DESAIN LAYOUT TEUKU HARIST MUZANI

HAMBATAN PENGELOLAAN SAMPAH &

SENIOR EXPERT

10

KESIMPULAN

13

DAFTAR PUSTAKA

14

ANDI AHMAD YANI, AFFAN RAMLI, CAROLINE PASKARINA, ELLY SUFRIADI, CHAIRUL FAHMI, MONALISA, FAHRUL RIZA YUSUF

COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2016 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG JARINGAN SURVEY INISIATIF Jln. Tgk. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, INDONESIA Telp. (0651) 6303 146 Web: www.jsithopi.org Email: js.inisiatif@gmail.com


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 3

LATAR BELAKANG Satu pemikiran filosofi mengatakan “sampah merupakan ancaman bagi yang mengeluh dan berkah bagi yang bekerja�, mungkin itu adalah sebuah ungkapan yang paling mengena bila kita perhatikan fenomena sampah yang saat ini menjadi menjadi momok bagi dunia, termasuk Indonesia yang telah menetapkan diri sebagai negara darurat sampah Kondisi darurat, dikarenakan pengelolaan sampah semakin hari menjadi semakin berat. Bahkan kontradiktif (tidak sejalan) dengan gerakan pemeliharaan bumi (Green Earth) yang makin gencar dicanangkan sekaligus target di dunia. Sampah merupakan fenomena yang menjadi tantangan bagi pemerintahan kota bahkan negara. Hal ini memerlukan pengelolaan mendasar yang harus terpenuhi untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang baik. Masalah sampah perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Karena apabila tidak ditangani secara baik dan benar, sampah akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, sehingga akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan, sosial, ekonomi dan keindahan. Untuk itu semua pihak harus sadar betapa pentingnya mengurusi dan mengelola sampah agar tidak berdampak semakin buruk terhadap kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Permasalahan sampah di Indonesia secara umum antara lain, disebabkan

oleh semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat sarang dari serangga dan hewan pengerat, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, juga menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang

sebanyak 14 persennya adalah sampah plastik(5). Indonesia saat ini berstatus darurat sampah mengingat sampah yang dihasilkan masyarakat belum mampu dikelola dengan baik(3). Merujuk pada data yang dilansir Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai

Indonesia saat ini berstatus darurat sampah mengingat sampah yang dihasilkan masyarakat belum mampu dikelola dengan baik. membahayakan kesehatan. Tercatat dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada car-free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, 21 Februari 2016, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian LHK Sudirman, mengatakan total sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan

sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton(6). Berdasarkan data diatas dapat diidentifikasikan bahwa di Indonesia pengelolaan sampah dan edukasi terhadap masyarakat tentang sampah masih sangat butuh perhatian serius pemerintah dan seluruh elemen masyarakat sipil.


4 | P R O D U K I N F O R M AT I F J S I

PENYEBAB SAMPAH

Sampah tidak bisa kita hindari dengan dinamika keseharian yang terjadi, dimanapun terdapat populasi manusia yang mendiami, sampah menjadi hal biasa di kota dan desa, karena setiap manusia pasti menciptakan sampah dalam kehidupan kesehariannya. Semakin banyak penduduk, maka akan semakin banyak pula konsumsi akan suatu barang atau produk. Konsumsi produk kebutuhan sehari-hari mau tidak mau menghasilkan sisa-sisa produk, yaitu sampah. Bukan hanya sampah alam dan sampah rumah tangga, sampah industri dan sampah spesifik juga kian meningkat seiring dengan penambahan jumlah populasi yang mendiami suatu daerah. Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Dikarenakan penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka, dimana mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir(2).

AKIBAT YANG DITIMBULKAN Does cold even song like two yet been. Literature interested Pengeloalaan sampah yang tidak baik akan menimbulkan dampak yang akan merugikan manusia dan lingkungan. Paling tidak terdapat tiga dampak utama yang merugikan, yaitu dampak terhadap kesehatan, dampak terhadap lingkungan serta dan dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi.

DAMPAK TERHADAP KESEHATAN APengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penanganan sampah yang buruk adalah penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah (haemorhagic fever), penyakit kulit, penyakit yang diakibatkan oleh cacing pita (taenia) akibat hewan peliharaan memakan sisa makanan/sampah yang berujung


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 5

pada terjangkitinya manusia. Termasuk juga bahan makanan dapat beracun akibat penanganan sampah, seperti yang terjadi di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan terganggunya keseimbangan biologis pada ekosistem air karena berubahnya ekosistem perairan tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan ledakan.

DAMPAK TERHADAP KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana, termasuk memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Hal ini dengan sendirinya akan menyebabkan meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (berujung kepada rendahnya produktivitas). Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lainnya, infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang

Piala Adipura. Terakhir adalah pada tahun 2016, jadi dalam 10 tahun ini pelaksanaan pengelolaan sampah sudah semakin maju di Kota Banda Aceh. Tidak heran kalau sangat minim sekali di Kota Banda Aceh mendapatkan pemandangan sampah berserakan di lingkungan masyarakat. Respon positif juga ramai dikatakan publik, maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh. Penanganan sampah yang baik memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Banda Aceh, selain kebersihan, keindahan kota, juga bisa semakin dinikmati semua

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki(2).

PENANGANAN SAMPAH DAN KESEHATAN DI BANDA ACEH Tindakan penanganan sampah dari institusi pemerintah yakni Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh merupakan ujung tombak yang diamanahkan masyarakat kepada walikota dan wakil walikota Banda Aceh dalam kebersihan Kota Banda Aceh. Saat ini publik menilai Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh sudah melakukan langkah-langkah dalam penanganan sampah dan kebersihan di Kota Banda Aceh. Atas kinerjanya, Kota Bandah Aceh sudah memperoleh 8 (delapan) kali Piala Adipura sebagai penghargaan kota bersih di Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Banda Aceh sudah berhasil mendapatkan 6 (enam)

warga dan semua yang berkunjung ke provinsi paling barat di Pulau Sumatera ini. Selain itu langkah kongkrit dari Pemko Banda Aceh meminimalisir sampah memberikan efek positif pada masyarakat kota dengan semakin asri dan keindahan kota senantiasa terjaga. Keberhasilan mewujudkan kesehatan dan kebersihan yang baik di lingkungan Kota Banda Aceh berefek positif kepada keadaan lingkungan dimana kesehatan akibat sampah seperti penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah, penyakit kulit dan sampah beracun di lingkungan masyarakat juga sudah mampu dikendalikan dengan baik. Sehingga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh sampah sudah mampu ditekan, angka penyakit tersebut sangat kecil di lingkungan kota Banda Aceh. Terbukti dari data penyakit yang diderita oleh warga Banda Aceh berdasarkan rangking penanganannya di tingkat Puskesmas sebagai berikut (Tabel 1):


6 | P R O D U K I N F O R M AT I F J S I

Dari data pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa penyakit yang bersinggungan dengan pengaruh sampah sudah lebih bisa ditangani, hanya terdapat diare serta penyakit kulit dan alergi yang rutin hadir setiap bulannya. Sedangkan penyakit-penyakit seperti kolera, tifus, demam berdarah dan sampah beracun, tidak menjadi penyakit dan dengan angka yang minim sekali di kota Banda Aceh. Tetapi dalam kasus diare dan penyakit kulit walaupun cukup rendah, harus juga diteliti lebih dalam karena penyakit diare dan penyakit kulit alergi merupakan penyakit yang sangat umum terjadi mengingat bukan hanya persoalan sampah yang menyebabkan hal ini terjadi, tetapi juga faktor makanan dan pola makan. Tindakan serius pengelolaan sampah di Banda Aceh terus dikembangkan dan dipikirkan, karena secara umum armada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh masih kurang untuk mengangkut seluruh sampah di Kota Banda Aceh secara bersamaan. Adapun armada yang tersedia pada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh adalah seperti pada Tabel 3.


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 7

Dengan armada yang terbatas Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh dan elemen pemerintah kota harus memikirkan agar pengelolaan sampah dapat terus terlayani dengan baik. Mekanisme solusi atas keterbatasan armada dengan membagi penjemputan atau pengambilan sampah melalui pembagian 4 shift kerja. Tujuan memanfaatkan armada yang ada sehingga semua sampah yang dihasilkan masyarakat Banda Aceh dapat tertangani dengan baik. Berikut ini pembagian shift pengangkutan sampah di Kota Banda Aceh : 1. Shift 1 = Pukul 06.00-10.00 WIB 2. Shift 2 = Pukul 10.00-14.00 WIB 3. Shift 3 = Pukul 14.00-18.00 WIB 4. Shift 4 = Pukul 19.00-23.00 WIB (Sumber : Mirzayanto; Kabid Persampahan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh 2016)


8 | P R O D U K I N F O R M AT I F J S I

Menurut Mirzayanto (Kabid Persampahan pada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh 2016) menyatakan harus difahami bahwa waktu kerja di lapangan yang hampir mencapai tengah malam dengan mengerahkan 526 pekerja tambahan (outsourcing), pengelolaan sampah di Banda Aceh belum mampu tertangani dengan sempurna.

Pemerintah kota dengan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh terus memikirkan kekurangan 10% pengelolaan sampah kota, maka pada beberapa titik yang kurang tertangani diberikan bantuan berupa becak roda 3 (tiga) berjumlah 38 unit. Sehingga dapat membantu menangani kekurangan dalam pengangkutan sampah di Kota Banda Aceh.

Pada tahun 2016 hanya 90% yang mampu dioptimalkan pemerintah kota melalui Dinas kebersihan dan Keindahan kota Banda Aceh, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berkisar pada angka 87.78%. Sejauh ini Kondisinya sangat baik dengan pelayanan yang mampu ditingkatkan jumlah penduduk yang terus meningkat sekitar 10.000 jiwa (BPS Aceh, “Aceh Dalam Angka 2015�, 2016).

Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh melakukan kerja sama dan beberapa juga mendapat pendampingan karena beberapa daerah masih mengelola sampah secara mandiri, hal ini karena beberapa alasan, tetapi walaupun pada pengelolaan mandiri desa juga kadang hasil sampah yang dikelola juga di arahkan pada kontainer milik Dinas kebersihan dan Keindahan kota Banda Aceh.


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 9

Terdapat juga daerah-daerah yang masih menggunakan sarana penumpukan sampah pada lingkungan sendiri dan membakarnya, juga terdapat juga masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Hal ini memperburuk untuk lingkungan tetapi terkadang keterbatasan tenaga dalam menangani hal ini juga harus dipertimbangkan, selain dari pihak Dinas kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh selaku yang mengurus sampah sudah memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait pengelolaan sampah sekaligus memberikan pemahaman akan ketidakpahaman tentang pengelolaan sampah. Jika tidak dilakukan menyadarkan dan memberikan keahlian pengelolaan sampah, maka berdampak langsung di lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian masyarakat. Pada kedua kasus (pembuangan sampah saluran air dan pembakaran sampah) diatas peran dari Dinas kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh sudah berupaya mereduksinya (meminimalisir) peningkatan volume sampah di Kota Banda Aceh. Tindakan lain yang dilakukan Pemko Banda Aceh dengan mengerahkan pekerja untuk membersihkan sungai dan aliran air secara rutin.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Banda Aceh, Pemko telah membagi wilayah kerja dalam beberapa zona kerja dan waktu pengambilan sampah. Dasar pertimbangannya adalah wilayah (baik itu daerah ekonomi maupun daerah permukiman) dan populasi yang mendiami wilayah di Kota Banda aceh. Hal ini juga untuk memudahkan pelaksanaan pengelolaan sampah dan pertimbangan dalam pendistribusian pekerjaan. Semua hasil pengumpulan sampah yang dalam hal ini sebagian besar menggunakan sistem door to door pada setiap desa dibawa ke TPA Kampung Jawa sebagai Landfill (Banda Aceh menggunakan sistem Landfill dalam pengelolaan sampah akhirnya). Pada TPA Kampung Jawa semua sampah dipilah dan diuraikan menjadi beberapa kelas, ini juga menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banda Aceh karena dari sampah yang masuk sebagian digunakan sebagai bahan daur ulang, pembuatan pupuk kompos dari usaha komposisasi sampah, dan juga sudah digalakkan sampah digunakan untuk bahan bakar biogas yang digunakan masyarakat sekitar TPA. Sampai saat ini sudah terakomodir 23 rumah yang menggunakan biogas sebagai bahan bakar rumah tangga, dan direncanakan menjadi 100 rumah pada akhir tahun 2016.


1 0 | P R O D U K I N F O R M AT I F J S I

Hambatan Pengelolaan Sampah Banda Aceh dan Rekomendasi Upaya pengelolaan sampah kota yang baik, sebaiknya didasarkan pada usaha penanganan sampah sedini mungkin, sedekat mungkin dari sumbernya dan sebanyak mungkin mendayagunakan kembali sampah(2). Berdasarkan hal ini, maka pengelolaan sampah di Banda Aceh harus di tingkatkan lagi sedekat mungkin dari sumber sampah. Seharusnya Banda Aceh yang selama ini sudah mampu menghadirkan wajah kota yang bersih dari sampah, perlu terus mengembangkan diri melalui edukasi terhadap masyarakat terhadap sampah, sehingga pengelolaan sampah juga melibatkan masyarakat. Masyarakat sudah harus diajarkan mengelola sampahnya sebelum barang tersebut terbuang, ada beberapa prinsip yang dapat diajarkan kepada masyarakat untuk sadar terhadap sampah, yaitu:


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 1 1

1. Reduce (mengurangi); sebisa mungkin melakukan minimalisasi

.

barang atau material yang dipergunakan. Semakin banyak menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan

2. Re-use (memakai kembali);

sebisa mungkin memilih dan memilah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barangbarang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

3. Recycle (mendaur ulang);

sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut.

4. Replace (mengganti);

meneliti barang yang dipakai sehari-hari. Mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga perlu mengkaji agar hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya mengganti kantong keresek dengan keranjang bila berbelanja, dan tidak mempergunakan (mengganti) styrofoam, karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami(2).

Penyediaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan akan armada sampah dan tempat sampah seharusnya sudah harus ditambah, bila tidak dapat dipenuhi mungkin bentuk kerja sama pada beberapa pihak dan pada beberapa pemegang dana sosial dapat dilakukan


Edukasi terhadap masyarakat mengenai 4 hal diatas harus sudah harus diterapkan pada masyarakat Banda Aceh, sehingga volume sampah bisa lebih direduksi jumlahnya dan sebagian sampah dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai barang yang lebih berguna. Pemerintah Kota Banda Aceh memang sudah mulai mengajak masyarakatnya untuk dapat memanfaatkan sampah, pada program ini Pemko Banda Aceh juga melibatkan akademisi dari Universitas Syiah Kuala untuk mengawal dan memberi arahan pada pengelolaan sampah(9). Pemko mengajak masyarakat memanfaatkan sampah untuk menambah daya guna bahan sehingga dapat menghasilkan sebuah pemasukan dari sampah. Beberapa hasil karya masyarakat kini sudah mulai berkembang dan menjadikan pemasukan kepada beberapa kelompok kerja masyarakat, juga berpotensi menjadi PAD baru bagi Pemko Banda Aceh.

Penyediaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan akan armada sampah dan tempat sampah seharusnya sudah harus ditambah, bila tidak dapat dipenuhi mungkin bentuk kerja sama pada beberapa pihak dan pada beberapa pemegang dana sosial dapat dilakukan. Karena ini juga merupakan sebuah upaya menaikkan tingkat kebersihan dan kesehatan kota serta meningkatkan tingkat partisipatif semua pihak tentang Dengan penerapan 4 hal diatas, diharapkan kondisi kota Banda Aceh. sampah yang diambil oleh Dinas Kebersihan dan Keindahan kota Banda Aceh sudah merupakan Kendala lainnya adalah metode pengelolaan sampah yang telah dengan terpilah oleh masyarakat sampah di Banda Aceh adalah dengan metode dan kemudian sampah yang dihasilkan di kota landfill. Melalui metode ini memang pengeloBanda Aceh dapat direduksi secara berkala. laan sampah dapat dikelola dengan baik dan mampu untuk dimanfaatkan sebagai pemasukan Kendala berikutnya dari pengelolaan sampah (kenaikan daya guna suatu barang yang dalam di kota Banda Aceh adalah kurangnya armada hal ini sampah) baik itu daur ulang plastik, pupuk angkutan sampah sehingga pemerintah melalui kompos, biogas dan lainnya. Namun, sampah Dinas Kebersihan dan Keindahan kota Banda Aceh yang ditampung pada masa tertentu akan penuh harus bekerja direntang waktu kerja yang lebih dan jenuh serta diharapkan dapat segera di cari panjang karena harus menggunakan kendaraan landfill baru. secara lebih bijak dengan metode bergantian, belum lagi diperparah dengan kurangnya tempat Pemko Banda Aceh melalui Dinas Kebersihan dan sampah pada tempat-tempat kegiatan publik dan Keindahan, harus sudah menyiapkan jauh hari pada rumah-rumah penduduk sehingga masih kita sebelum lahan landfill ini penuh, karena landfill dapati pada beberapa tempat terdapat sampah selain membutuhkan daerah yang luas juga harus berserakan. Hal ini membuat tenaga penyapu memperoleh izin setempat karena terkadang jalanan harus bekerja lebih sering dan tenaga akan menimbulkan penolakan dari masyarakat serta waktu yang dikerahkan jadi lebih besar. sekitar lokasi tersebut.


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 1 3

KESIMPULAN Kota Banda Aceh yang telah mengumpulkan 8 Piala Adipura, dimana 6 Piala Adipura diperoleh dalam 10 tahun terakhir, sudah tentu telah mampu mengelola sampah dengan baik Cakupan kerja pengelolaan sampah juga dari waktu ke waktu mampu ditingkatkan (sudah mencapai 90% total sampah yang mampu dikelola dari 87.78% di tahun sebelumnya) dengan mengerahkan banyak tenaga dan menerapkan sistem shift dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat sehingga pengelolaan sampah bisa maksimal di Kota Banda Aceh. Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh sudah melalukan kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dalam pengelolaan sampah kepada masyarakat. Pendekatan kepada masyarakat melalui pemanfaatan sampah (pupuk kompos, sampah plastik untuk di daur ulang, pemanfaatan sampah untuk produk-produk usaha kreatif, dan lainnya) dirasa sudah dapat menghadirkan lapangan kerja baru juga memberikan masukan kepada pemerintah melalui PAD, serta pemanfaatan daerah landfill yang dalam hal ini TPA Kampung Jawa menghasilkan biogas untuk konsumsi bahan bakar bagi masyarakat merupakan terobosan yang sangat baik dan diharapkan dapat terus ditingkatkan dikemudian hari.  


1 4 | P R O D U K I N F O R M AT I F J S I

Daftar Pustaka 1. BPS.go.id, 18 September 2016 2. Anonym, https://biosbarti.wordpress.com/2013/03/24/masalah sampah/ , 2016, 18 September 2016 3. Kompas.com, http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/indonesia-daruratsampah/2, 2016 , 18 September 2016 4. Badan Pusat Statistik Aceh 2016, Aceh dalam Angka 2015 (BPS), 2016 5. Alvionitasari.Rezki, https://m.tempo.co/read/news/2016/02/21/083746865/sampahdi-indonesia-capai-64-juta-ton-per-tahun 6. Wahyuni .tri, http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/ indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/ , 2016 , 18 September 2016 7. http://data.bandaacehkota.go.id 8. http://kebersihan.bandaacehkota.go.id/ 9. Bakri. http://aceh.tribunnews.com/2016/08/23/sampah-problem-besar-bagi-kotabanda-aceh, 23 Agustus 2016, 2016

Daftar Tabel 1. Data Penanganan Penyakit pada Puskesmas di Banda Aceh 2014 2. Data Penderita Diare berdasarkan Gampong di Banda Aceh 2013 3. Armada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh 4. Luas Kecamatan Banda Aceh 5. Luas Kecamatan dan Kepadatan Penduduk Banda Aceh


P E N A N G A N A N S A M PA H K O TA B A N D A A C E H | 1 5

COPYRIGHT JARINGAN SURVEI INISIATIF www.jsithopi.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.