Logika kebangsaan dan identitas keindonesiaan

Page 1

LOGIKA NASIONALISME DAN IDENTITAS KEINDONESIAAN

Andi Ahmad Yani Presidium Nasional Indonesia Social Justice Network (ISJN) PhD Candidate in Dept. of Political Science, Leiden University


• Kata nation berasal dari Bahasa Latin yaitu natio dengan kata dasar nascor yang berarti ’saya lahir’. • Pada zaman Romawi, kata natio seringkali digunakan untuk mengolok-olok orang asing. • Bangsa Romawi mengidentifikasi dirinya sebagai Populus Romanus bukan Natio Romanorum. • Kekaisaran Romawi seringkali menggunakan simbol SPQR (Senatus Populusque Romanus) Zernatto, Guido & Mistretta Alfonso (1944) Nation: The History of a Word, The Review of Politics

Makna Nasionalisme


• Sebelum abad 18, sejak nasionalisme menjadi sebuah gerakan baru, sebuah negara senantiasa berdasar pada agama (religion) atau struktur kekeluargaan (dynatic ties). • Warga masyarakat senantiasa loyal kepada keyakinan (church) atau sistem kekerabatannya (ruling family). • Konsep nasion baru berkembang setelah revolusi Perancis (1789) • Carlton Hayes (1926) dan Hans Kohn (1944) berpendapat bahwa nasionalisme merupakan proses sekulerisasi dimana menempatkan kebangsaan sebagai bentuk kemandirian (dari gereja dan keluarga) dan menjadi tujuan akhir kehidupan manusia.

Sejarah Nasionalisme


• Parlemen Revolusi Prancis saat itu bernama Assemblee Nationale yang kemudian menjadi awal proses transformasi institusi politik tersebut • Sebelumnya lembaga ini adalah lembaga yang sangat eksklusif dan hanya kaum bangsawanlah yang bisa duduk di lembaga tersebut. • Sejak menggunakan kata nationale, lembaga ini menjadi lebih egaliter dengan proses transformasi kesetaraan hak bagi semua kelas dengan kaum kelas elite dalam berpolitik. • Sejak itulah makna kata nation menjadi seperti saat ini yang merujuk pada konsep bangsa atau kelompok manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara dan memiliki kesetaraan dalam semua sektor kehidupan

Berkembangnya Nasionalisme


APA MATERI DASAR PEMBENTUK NASIONALISME? • Etno-nationalism: (Anthony Smith, 1986) Suatu komunitas sosial yang memiliki identitas kultural yang terdiri atas sejarah kolektif, nilai, ritual, dan simbolisme. • Post-colonialist spirit: Michael Ignatieff, Ben Anderson(1991) Spirit perlawanan sebuah komunitas untuk merdeka dari penjajahan dan hanya merasa akan aman jika mereka dapat mengontrol sebuah tingkatan dalam kekuatan negara. • Chauvinism: Hans Kohn (1944) Michael Ignatief (2003) Keinginan dalam mempertahankan kebutuhan sebagai sebuah komunitas yang senantiasa memiliki sesuatu yang lebih besar dari keberadaan mereka sendiri.

Logika Nasionalisme


• Benedict Anderson (1983) melihat nasionalisme sebagai sebuah ide atas komunitas yang dibayangkan bagi negaranegara pasca kolonial. • Dikatakan sebagai komunitas yang dibayangkan karena setiap anggota dari suatu bangsa, bahkan bangsa yang terkecil sekalipun, tidak mengenal seluruh anggota dari bangsa tersebut. • Nasionalisme hidup dari bayangan tentang komunitas yang senantiasa hadir di pikiran setiap anggota bangsa yang menjadi referensi identitas sosial. • Anderson berargumen bahwa nasionalisme masyarakat pascakolonial di Asia dan Afrika merupakan hasil imitasi sejarah nasionalisme di Eropa.

Imagined community Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism


• Mochtar Pabottingi dalam artikelnya di harian Kompas membantah argumen Anderson bahwa nasionalisme Indonesia duplikasi dari Eropa. • Pabottingi (1993) berpendapat: - Pertama, Indonesia lahir bukan dari lamunan asal jadi (idle imagination) melainkan dari imajinasi kreatif dan penuh keberanian dari para pelopor bangsa kita. - Kedua, para pelopor bangsa telah menggugah masyarakatnya yang terbelakang dengan mengembangkan imajinasi mereka dalam iklim yang mematikan imajinasi.

Duplikasi Nasionalisme Eropa?


• Bung Karno menegaskan bahwa nasionalisme Indonesia merupakan nasionalisme yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan borjuis atau pedagang seperti halnya nasionalisme Eropa. • Nasionalisme Indonesia haruslah beriringan dengan pemberlakuan sistem ekonomi-politik yang memberi ruang kepada rakyat kebanyakan (marhaen) untuk mengendalikan sumber-sumber ekonomi strategis yang akan digunakan untuk kemakmuran rakyat. • Sistem semacam ini yang oleh Bung Karno disebut dengan “Sosio-Demokrasi” yang tidak boleh dipisahkan dari “Sosio-Nasionalisme” sebagai paham kebangsaan Indonesia. • Kedua konsep ini ditambah dengan paham Ketuhanan

Pondasi Nasionalisme Indonesia http://www.negarawanmuda.org/menguatkan-identitas-keindonesiaan/


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.