Jurnalsumatracetak363

Page 1

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

EDISI 363

Minggu 31 Mei 2015

www.jurnalsumatra.com

Jurnal Sumatra

Wahana Wanita Tour & Travel

Independent Newspaper

Apo Adonyo

Alamat: Ruko Hawaian Blok A no 26 City Resort, Outer Ring Road Kamal Raya Cengkareng

Phone :+6221 290 20 710 atau +6221 290 20 720 Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0813 67 228 345, | Fax: 0711 823 875 TELP : 08212550343 | E-Mail : lovitabassar@yahoo.co.id

Terbit 12 Halaman Harga Rp. 3.000,-

Rahman Djalili Dicerca Pertanyaan 7 Jam

Sengketa PT Ciptamas Bumi Subur

Warga Lapor ke DPRD Sumsel

• Kasus Dugaan Korupsi Diusut Sampai Tuntas PALEMBANG, Jurnalsumatra Mantan Walikota Prabumulih dua periode Rahman Djalili, dipanggil pihak penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejati Sumsel untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan dana kas

daerah Sekretariat Daerah (Setda) Prabumulih 2007-2011 di Kejati Sumsel, Kamis (28/5/2015). Kajati Sumsel T Suhaimi melalui Kasi Pidsus Kejati Sumsel Bobby Sandri menuturkan, pihaknya memang melakukan pemanggilan

Bersambung ke hal 11

Reses DPRD Nyaris Mubazir PALEMBANG, Jurnalsumatra - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Palembang yang juga anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Zulfikri Kadir menyatakan reses yang dilakukan oleh para anggota legislativ lebih banyak mubazirnya daripada manfaatnya. “Sebagai kader PDIP, kami siap memperjuangkan hak-hak ra k ya t . D i s a m p i n g i t u j u ga

memberikan pendidikan politik kepada mereka sehingga mereka peham akan hak dan kewajibannya,” ujarnya. Pria yang terpilih dari Dapil II Kota Palembang ini menyayangkan apa yang dilakukan oleh para anggota dewan saat reses kebanyakan tidak direspon dalam pembanguna fisik yang dilaksanakan oleh eksekutif. Menurut pria yang pernah menyatakan diri menjadi wakil

Bersambung ke hal 11

Kelakar Wak JuSu + Rahman Djalili Dicerca Pertanyaan 7 Jam - Bakal tersandung lagi dak kiro - kiro + Warga Desa Gelumpai Keluhkan Kondisi Jalan - Jalan Desa apo jalan nak menuju kebun dewek pak...???

Kondisi Jalan Desa Gelumpai Yang Semakin Parah.

Warga Desa Gelumpai Keluhkan Kondisi Jalan LAHAT, Jurnal Sumatra---Akses jalan warga Desa Muara G e l u m p a i Ke c a m a t a n M u a ra Payang, Kabupaten Lahat, dipenuhi oleh lumpur, kondisi jalan kian diperparah saat hujan turun, sehingga, wargapun harus menunda untuk mengambil hasil panen dari kebun mereka. Jalan sepanjang empat kilo meter ini, kerusakannya semakin

parah, lantaran dipenuhi lumpur dan sangat licin, tak jarang warga yang memaksakan diri untuk melintas akibatnya terpelosot. U n t u k i t u , m a s ya ra k a t ya n g ada, mengharapkan uluran tangan Pemerintah melalui instasi terkait, agar jalan mereka segera dibangun. Kondisi jalan yang berlumpur, dipastikan sulit dilalui oleh

kendaraan roda dua ataupun bahkan roda empat . Kondisi tersebut telah berlangsung selama puluhan tahun. Pengendara khususnya roda dua kerap kali tergelincir bahkan terbalik lantaran kondisi medan jalan yang licin. Salah seorang petani Desa Muara Gelumpai Yahar (55),

Bersambung ke hal 11

PALEMBANG, Jurnal Sumatra Sedikitnya puluhan warga mendatangi kantor DPRD, Senin (25/5) guna menyoalkan persengketaan lahan antara warga Desa Cahaya Kenten dan Desa Gilirang. Rapat sengketa lahan tebertempat di ruang rapat komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan dengan agenda rapat lanjutan mengenai persoalan sengketa kebun, antara masyarakat Desa Cahaya Kenten dan Desa Gilirang Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin dengan PT Ciptamas Bumi Subur (CBS), yang dihadiri oleh pihak terkait. Rapat dipimpin oleh H. Joncik Muhammad dan H. Arkoni MD bersama para anggota dewan komisi II. Dari pantauan Jurnal Sumatra walau sudah tiga kali rapat, namun persoalan sengketa kebun makin memanas dan belum menemukan titik temu. H Dahlan selaku perwakilan masyarakat saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihak PT CBS sudah semena-mena dengan masyarakat desa terutama desa Gilirang, dengan membawa Brimob yang bersenjata lengkap melarang masyarakat untuk berkebun dan memasang tanda larangan yang berisikan “Diliarang bercocok tanam di areal PT CBS” sementara batas desa belum ada penentuan dari pihak pemerintah. Dahlan juga mengatakan adanya patok-patok dan parit-parit yang telah dibuat oleh PT CBS tanpa ada persetujuan dari masyarakat Desa Gilirang seluas hampir 10 ribu hektar. Sejak PT CBS melakukan kegiatan warga masyarakat mulai terusik ketenanganya dalam melakukan

Bersambung ke hal 11

Muara Enim Kembali Raih Penghargaan WTP

Muara Enim, Jurnal Sumatra - Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk kedua kalinya kembali meraih penghargaan atas laporan keuangannya pada predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penghargaaan terbut berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada kamis (21/05). Jika pada laporan keuangan Kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 yang juga meraih penghargaan WTP namun dengan paragrap penjelasan. Pada laporan keuangan tahun 2014 penghargaan WTP yang di raih Kabupaten Muara Enim dengan predikat wajar tanpa paragraph penjelasan. Hal tersebut adalah penghargaan tertinggi dalam hal laporan keuangan. Penghargaan WTP tersebut diterima oleh Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Saisohar dari Ketua BPK I Gede Kastawan yang diserahkan pada Jumat (22/05) di-

kantor BPK perwakilan Sumsel di Palembang. Dengan diraihnya penghargaan WTP in Kabupaten Muara Enim adalah satu satunya Kabupaten di Sumatera Selatan yang meraih penghargaan ini di mana sebelumnya telah meraih penghargaan Pangripta Sriwijaya sebagai Kabupaten/ kota terbaik di Sumatera Selatan dalam hal pengelolaan keuangan. Bupati Muara Enim melalui Sekretaris Daerah Ir. Hasanuddin, M.S.I yang didampingi oleh Kepala BPKAD Muara Enim Drs. H. Armeli Mendri, AK CA bersama Kabag Humas dan Protokol H. Rinaldo, S.STP, M.S.I dalam acara jumpa Pers mengatakan “ Ini adalah hasil kerja keras seluruh SKPD. Dengan diraihnya penghargaan WTP ini akan memberikan motivasi untuk dapat berbuat lebih baik lagi tahun berikutnya paling tidak kita akan mempertahankan prestasi yang

telah kita raih ”, Sekda menerangkan Kreteria penilaian meliputi aspek pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dimana setiap SKPD wajib melaporkan hasil keuangan. Hasil laporan keuangan pengelolaan daerah itu yang kemudian dirangkum dan disampaikan Ke BPK untuk diaudit. Berdasarkan hasil Audit BPK yang dilakukan secara bertahap dan rinci mereka menilai bahwa laporan keuangan Kabupaten Muara Enim tergolong wajaran baik dalam penyajian laporan maupun angka angka keuangan “, Papar Sekda Menurut Sekda kedepan pada tahun 2015 Permerintah Kabupaten Muara Enim akan menerapkan sistim akuntansi Full Cash To Acural. Selama ini memakai sistim Cash To Actual. Yaitu jika selama ini pendapatan pajak daerah dicatat setelah dilakukan pembayaran atau setelah masuk ke kas

daerah, sekarang sudah diperinci hal hal yang akan menjadi pendapatan keuangan daerah sudah dicatat sebagai piutang. Hal yang mendasarinya adalah laporan yang dibuat seluruh SKPD. Sistim lebih dekat ke akuntabilitas dengan demikian kita dapat memenuhi transparansi dalam hal pengelolaan keuangan. Dan lebih dari itu memenuhi Repormasi birokrasi karena Muara Enim sendiri adalah sebagai Pilot Project Repormasi Birokrasi. Hasanuddin saya menambahkan bahwa penghargaan WTP ini adalah bagian dari pembangunan Kabupaten Muara Enim dalam bidang keuangan. Hal ini agar dapat di publikasikan dengan baik. Kita akan bekerja sama dengan seluruh jajaran SKPD untuk terus meningkatkan kinerja guna membangun Muara Enim lebih baik dimasamasa mendatang (ADV/Cacon)

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers.” (Pesan ini disampaikan oleh SKI Jurnal Sumatra / Jurnalsumatra.com dan Dewan Pers)


2

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Umum

Gagal Paham Kebangkitan Nasional Oleh: Agung Prihatna (Executive Director Center of Social Security Studies)

Wajah kegagalan pembangunan kesehatan menjadi potret republik ini meski usia terus menapak jauh, 70 tahun. Indonesia, negeri yang kita cintai ternyata masih menyediakan cerita-cerita pilu, banyaknya anak negeri yang sulit mendapatkan akses kesehatan. Jatuh sakit atau mati ketika bencana menimpa menjadi akumulasi akut yang tidak berujung. Sistem pelayanan kesehatan yang superkapitalis menambah derita rakyat untuk mendapatkan akses kesehatan. Padahal, rakyat mengakses pelayanan di fasilitas milik pemerintah. Sungguh ironi, berbeda dengan harapan pendiri negeri yang tertuang dalam pembukaan UUD 45, dimana negara dibangun untuk melindungi rakyat. Lalu, siapa yang salah? siapa yang mesti bertanggung jawab dengan kondisi ini? Campur tangan negara mutlak diperlukan, mengingat tugas pemerintah adalah mengangkat derajat hidup rakyat, menciptakan negara sejahtera sebagaimana amanat konstitusi. Sementara, rakyat sebagai penduduk menjadi unsur penting terhadap legitimasi politik pemerintah. Hidup sehat adalah hak rakyat, hak paling mendasar yang menjadi prasyarat seseorang agar bisa berfungsi normal. Dengan demikian, seseorang bisa melakukan aktivitas jika mereka sendiri dalam kondisi sehat. Ditengah buruknya mutu pelayanan kesehatan saat ini, menjadi proses perjalanan panjang. Kompleksitas persoalan kesehatan barangkali sudah saatnya dilontarkan oleh jutaan penduduk yang sedang terperangkap dalam gradasi akses kesehatan. Ilustrasi ini apakah rakyat Indonesia sudah mengalami kebangkitan nasional sesungguhnya? Pemerintah selalu mendengungkan semangat mewujudkan perbaikan mutu pelayanan kesehatan sebagai bukti agenda pembangunan kesehatan 20152019. Beragam kebijakan yang dibuat, tampaknya berusaha berada dalam garis komitmen untuk mengatasi persoalan kesehatan. Namun, dari sekian banyak persoalan yang menuntut keseriusan adalah bagaimana menciptakan masyarakat yang sehat jasmani. Karena, tak bisa dipungkiri buruknya kondisi kesehatan masyarakat selalu terkorelasi dengan mutu fasilitas pelayanan kesehatan. Perbaikan mutu fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas disertai tenaga kesehatan kompeten akan menjadi solusi. Tidak itu

saja, pemberlakuan standarisasi layanan kesehatan juga penting untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas. Dalam kondisi dimana fasilitas layanan kesehatan berorientasi market, bahkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sudah sejak lama menjadikan sistem kesehatan yang justru menyengsarakan rakyat. Paradigma layanan kesehatan yang berorientasi uang jauh mendekati apa yang menjadi harapan social oriented. Semestinya, rumah sakit mampu menyediakan layanan kesehatan paripurna sesuai fungsi rumah sakit yang tertuang dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Tidak hanya itu, dalam UU pun dijelaskan bahwa rumah sakit pemerintah dan pemerintah daerah memiliki fungsi sosial, solusi realistis adalah membangun paradigma kemanusiaan disetiap penyelenggaraan rumah sakit dimanapun berada. Fakta Beberapa kasus buruknya layanan kesehatan marak terjadi seperti penelantaran pasien hingga malpraktek. Contoh yang lalu, matinya dua pasien di RS Siloam Tangerang akibat kesalahan menyuntikan obat anastesi yang disebabkan label obat dan isinya tidak sesuai hingga pasien mengalami gatal-gatal yang disusul kejang dan berakhir kematian. Kasus lain, bayi dua belas hari bernama Habibah yang telah meninggal di RS Sentra Medika Cikarang, jenazahnya ditahan oleh pihak rumah sakit hanya karena harus membayar 24 juta sementara orangtuanya hanya sanggup membayar 6 juta. Ini menunjukkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan telah lalai dalam menjalankan amanat Undang-Undang Ru-

mah Sakit tentang pengawasan dan pembinaan terhadap rumah sakit. Dimana pemerintah selama ini tidak pernah memberikan sangsi yang tegas terhadap rumah sakit yang karena kelalaiannya dalam menjalankan pelayanan kesehatan menyebabkan kematian. Pemerintah juga lengah dalam hal kontrol terhadap obat obatan yang ada di rumah sakit. Sehingga kesalahan pelebelan nama obat yang tidak sesuai dengan isinya bisa tidak terdeteksi dan baru sibuk menelusuri setelah adanya kejadian di rumah sakit. Hal demikian menjadi penyebab matinya rakyat yang seharusnya mendapat perlindungan dari negara. Kasus diatas menjadi renungan bahwa rakyat begitu tidak berdaya dan sebagian tidak mendapatkan perlindungan. Ironis, banyak pejabat pemerintah yang memang tidak peduli dengan nasib anak bangsa. Janji negara melindungi segenap rakyat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dianggap tidak berlaku untuk perlindungan sakit. Anehnya, moment kebangkitan nasional sebagai wujud kebangkitan disegala aspek termasuk kesehatan, hanya dipahami sebagian orang bahkan pejabat sebagai seremoni tahunan. Gagal Paham Bangkitnya pembangunan kesehatan yang belum totalitas dalam aspek promotif dan preventif menjadi tugas bersama, tentunya pemerintah untuk terus memberikan edukasi. Beragam kebijakan yang seharusnya perlu evaluasi dan gagasan bersama, turut menjadi tugas kita sebagai rakyat. Beragam kebijakan keliru yang membuat pelayanan publik terpuruk salah satunya ketika pemberian izin tenaga medis seperti dokter yang dibolehkan praktik di luar

rumah sakit. Dengan alasan gaji yang tidak memadai, sehingga diberikan kewenangan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Instansi rumah sakit mungkin satu-satunya instansi pemerintah yang diberikan izin untuk menambah penghasilan pegawainya. Anehnya, mereka pun gagal paham tentang tugas mereka sebagai pelayan kesehatan yang manusiawi. Hasbullah Thabarany pun pernah mengistilahkan “konsep jual”, karena ada tarif kelas III, kelas II, kelas I, dan bahkan VIP. Banyak dokter pegawai negeri, dibanyak rumah sakit, mendapatkan jasa medis yang bisa puluhan kali dari gaji pegawai negerinya. Akibatnya, dokter merasa rumah sakit “miliknya”. Implikasinya kebijakan tersebut bukan hanya menciptakan dampak negatif terhadap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan dokter di rumah sakit, tetapi merubah paradigma tenaga medis, bahwa mereka lupa ia adalah pegawai negeri yang seharunya melayani publik, bukan urusan dibayar atau tidak dibayar dari setiap jasa yang diberikan. Demikian, rumah sakit publik pun seharusnya melayani rakyat dan bukan menjual jasa kepada rakyat. Karena sesungguhnya, pasien adalah rakyat yang harus dilindungi dan mendapatkan pelayanan paripurna. Kini tujuh puluh tahun bangsa ini merdeka, moment kebangkitan nasional masih terasa euforia ketika berbagai elemen merayakannya. Jauh terpenting, moment yang lebih dari satu abad ini selayaknya menjadi catatan bahwa negeri ini harus bangkit untuk melindungi rakyatnya. Upaya pemerintah untuk terus menambah anggaran kesehatan dan perbaikan kebijakan merupakan solusi, tentunya untuk perbaikan layanan kesehatan.

SalJu Sepakbola Nasional Bakal Mati Suri

KONDISI persepakbolaan nasional kini benar-benar malang. Alih-alih bergerak maju agar bisa kompetitif di ajang turnamen internasional, sepak bola Indonesia saat ini justru dipaksa melangkah mundur karena para elite terjebak dalam pertengkaran yang sulit didamaikan. Kini, situasinya terkesan karut marut dan serba tidak pasti, karena yang akan diterima adalah hantaman palu godam bernama Sanksi FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional. Manakala FIFA mengumumkan sanksi itu, sepak bola di negara ini masuk kondisi mati suri. Sepak bola nasional akhirnya hanya bisa pasrah pada potensi mati suri itu, setelah Presiden Joko Widodo juga menegaskan tidak akan mempersoalkan sanksi FIFA kepada Indonesia. Pemerintahan yang dipimpinnya pun tidak memedulikan keputusan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta menunda keberlakuan surat keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No.01307 tentang pembekuan organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pemerintah menolak melaksanakan putusan PTUN itu. Artinya,Presiden mendukung penuh langkah Menpora Imam Nahrawi yang hingga kini masih bersikeras tetap membekukan PSSI meski dengan risiko Indonesia menerima sanksi FIFA. Padahal, putusan PTUN itu dilandasi pertimbangan majelis hakim tentang fakta terhentinya kompetisi sepak bola seperti ISL, Divisi Utama, Divisi Satu, serta potensi rugi besar yang akan dipikul PSSI dan PT Liga Indonesia. Kerugian bagi persepakbolaan nasional akan tereskalasi manakala sanksi FIFA itu menjadi kenyataan. Dua klub Indonesia, Persib Bandung dan Persipura Jayapura, akan dipaksa menghentikan langkah mereka di ajang turnamen AFC Cup 2015. Setelah itu, tim nasional sepak bola pun bakal dipaksa absen di ajang Sea Games 2015 di Singapura, Juni 2015. Kalau sanksi FIFA itu berkepanjangan, PSSI akan kehilangan hak untuk menghadirkan tim nasional dalam babak penyisihan Piala Dunia berikutnya. Dan, Asian Games ke-18 pada 2018 di Jakarta dan Palembang akan kehilangan daya tariknya jika sanksi FIFA masih berlaku. Sebab, semua negara peserta akan dilarang bertanding di Indonesia. Semua kerugian material akibat sanksi FIFA itu mungkin bisa ditanggung. Akan tetapi, kekecewaan dan rasa malu publik di negara karena absennya tim nasional sepak bola di sejumlah ajang bergengsi itu akan sulit diobati. Bagi publik penggila sepakbola, menonton pertandingan bukan persoalan untung-rugi, melainkan lebih karena bisa meluapkan emosi dan kebanggaan. Dalam konteks tim nasional, kebanggaan itu terefleksikan pada ungkapan ‘Garuda di Dadaku’. Kebanggaan itu mungkin harus dikubur sementara karena sepak bola nasional akan mati suri. Tidak ada yang tahu sampai kapan kondisi kritis sepak bola dalam negeri akan berlangsung. Sebab, segala sesuatunya memang serba tidak jelas. Menpora Imam Nahrawi menegaskan siap bertanggungjawab dengan kondisi persepakbolaan nasional saat ini. Tetapi, semua orang tahu bahwa penegasan ini tidak menyelesaikan. ****

Prosedur Hak Jawab Seseorang merasa dirugikan oleh pemberitaan pers, maka sesuai perintah Pasal 5 ayat (2) UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, orang itu mengirim HAK JAWAB kepada perusahaan pers yang memberitakan dengan tembusan Dewan Pers. Apabila yang dilakukan adalah jumpa pers dengan mengundang perusahaan lain, maka ini tidak masuk kategori hak jawab. Perusahaan pers lain, sebaiknya tak perlu menghadiri undangan karena mereka tidak terkait dengan pemberitaan tersebut. Orang yang melakukan jumpa pers tidak bisa klaim bahwa dia sudah melakukan hak jawab dengan jumpa pers, dengan demikian sanksi Pasal 18 ayat (2) ancaman Rp 500 juta terhadap perusahaan pers yang mengabaikan hak jawab TIDAK BISA dikenakan kepada perusahaan pers karena tidak memuat materi jumpa pers, meski terkait beritanya.

Redaksi Jurnal Sumatra membuka kesempatan kepada elemen masyarakat untuk menyampaikan problem yang dihadapi. Kirim via email: Jurnalsumatra@yahoo.co.id, SMS ke No : 0815 385 6628, atau 0816 3225 8686 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Diterbitkan oleh: PT Teras Jaya Jurnal Sumatra, SK Menkumham RI NO : AHU-10.00795.PENDIRIAN-PT.2014 | SITU: No 2008/SITU/2008, | SIUP : No 1011/KPTS/SIUPPK/2008, | NPWP: 02.779.796.8-301.000, Perintis: Adriyaneka Aviv Bassar SSos, Idham Syarief, (alm) Sulton Napasir SE Penasehat Hukum: Edy Siswanto SH, Sudirman SH | Pelindung: H Syamsuri (Sam Ompong) | Dewan Redaksi: Adriyaneka Aviv Bassar, Tupado Panggabean, Idham Syarief |

Terbit Perdana: 10 April 2008

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id www.jurnalsumatra.com

Pemimpin Umum/Perusahaan/Redaksi/Penanggung Jawab : Adriyaneka Aviv Bassar SSos, | Wakil Pemimpin Redaksi I / Penanggung Jawab : Sarono Putro Sasmito| Wakil Pemimpin Redaksi II / Penanggung Jawab : Idham Syarief | Wakil Pemimpin Perusahaan: Bihassani Bassar | Redaktur Pelaksana: Elan Aryansyah Redaktur: Ata | Sekertaris Redaksi: | Bagian Keuangan: Rodiah, | Bagian Umum: Sanul | Desain Grafis/Pracetak: Ata Staf Redaksi: Eko Saputra, | Fotografer : Hadumuk | Sirkulasi: Sanul Biro-biro: DKI Jakarta: Tupado Panggabean, Lovita, Dedi | Palembang : Aviv, Novianti, Anela Chaniago | Echan | Bangka Belitung : Atanjung | Ogan Komering Ilir: Ata Idham Syarief, Lilis Suryani, Eko Saputra, Herianto WS, Markoni | Ogan Ilir: Ata, Edi Lestari | Prabumulih: Ali Hanafiah, Dahari Sukari, Teguh | Musi Banyuasin : Nurdin | Banyuasin: Lubis Rahman | Muara Enim: Taufik Firdaus alias Cacon | Lahat: Safudin | OKU Selatan: Budi Santoso | OKU: Adwinandy JB, Herman | OKU Timur: Nizar, Miswanto | Pagaralam: Farkazi Gumay, Vanroyen | Lubuk Linggau, Mura, Muratara: Nurian, Lekat | Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ... Bank BCA Rekening No: 1150 3711 35. Bank Sumsel Rekening No: 1400 9400 29 An. Adriyaneka Aviv Bassar. Wartawan Jurnal Sumatra tercantum dalam Box Redaksi dan dibekali ID Card dalam melaksanakan tugas. Percetakan: PT. Sumeks Intermedia, Isi diluar tanggung jawab percetakan


• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Palembang

3


4

Jurnal Sumsel

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Pelajar SMPN 2 Pedamaran Dikembalikan Ke Wali Kayuagung, Jurnal Sumatra - Sebanyak 127 siswa-siswi SMP Negeri 2 Pedamaran, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di lepas atau di serahkan kembali ke orang tuanya masing-masing, Rabu (27/5). Kepala SMPN 2 Pedamaran Musrokim,S.Pd.M.Si dalam sambutannya, berterima kasih atas sumbangsih yang diberikan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Dikatakannya sekarang ini anak-anak diambang kelulusan, karena hasil Ujian Nasional (UN) yang lalu akan diumumkan 10 juni. Masih menurut Musrokim, pada tahun ajaran 2014/2015 ini kelulusan siswa tidak berdasarkan nilai UN semata, melainkan dari nilai sekolah dan prilaku anak tersebut juga merupakan faktor pendukung kelulusan. ”Kami sangat berharap tahun ini seluruh siswa dapat lulus 100 persen,” harapnya, dihadapan para orang tua siswa. Selain itu, Musrokim mengungkapkan selam tiga tahun memberikan pendidikan kurang berkenan tolong dimaafkan, apabila ada tindakan kami memaksakan tindakan yang bertentangan dengan hati nurani, tapi yakinlah ini untuk kebaikan kita semua. Pada hari ini juga pihak sekolah memberikan apresiasi tambahan kepada beberapa orang tenaga pendidik SMPN 2 Pedamaran yang dipindah tugaskan di tempat lain diantaranya, Jamilah, S.Pd, Tanti Maryanti ,S.Pd, Wenny Melyani,S.Pd, dan Moch. Mambora, S.Pd. ”Kami ucapkan terima kasih atas dedikasinya yang telah memajukan SMPN 2 Pedamaran semoga kedepannya komunikasi tetap terjalin” Imbuh Musrokim. Sementara itu, dikesempatan yang sama, Ketua Komite SMPN 2 Pedamaran Bayazi Burniat, meminta kepada dewan guru untuk tidak hentinya memberikan pendidikan kepada para pelajar, begitu juga sebaliknya para pelajar juga agar sulalu menghormati guru di manapun berada. Dia juga berpesan kepada wali murid jika ada permasalahan di sekolah ini tolong kita bicarakan dan selesaikan dengan baik-baik. (Heri) Sekdisperindagkop OKI, Masayu Atika.SH, saat sidak di pasar Kayuagung

OKI Bebas Dari Beras Sintetis KAYUAGUNG, SUMSEL. Jurnalsumatra.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan OKI, Herry Susanto SSos, memastikan disetiap kecamatan yang berada di daerah Kabupaten OKI bebas dari peredaran beras sintetis atau beras berbahan baku plastik.

Dandim Resmikan Mushola Al Ikhlas KAYUAGUNG, SUMSEL. Jurnalsumatra.com – Komandan Kodim (Dandim) 0402 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Letkol Inf M Arif Suryandaru, meresmikan Mushola Al Ikhlas yang dibangun di sekitar Koramil 402-10/Kayuagung, yang terletak di Jalan Letjen Yusuf Singedekane samping Makam Pahlawan Kayuagung, Selasa (26/5/2015). Mushola yang dibangun secara swadaya tersebut diharapkan akan mampu dimanfaatkan dengan baik tidak hanya oleh personel TNI AD yang bertugas di Koramil tersebut, akan tetapi diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dalam melaksanakan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Letkol Inf M Arif Suryandaru mengingatkan, mushola yang telah dibangun ini hendaknya dapat dimakmurkan melalui aktivitas ibadah keagamaan, jangan sampai nanti setelah dibangun justru para anggota dan masyarakat tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. “Artinya jika kita bisa membangunnya maka kita harus siap untuk mengisi dan mempertahankannya, harapan kita tentunya dapat bermanfaat untuk mencetak akhlak dan keimanan disamping tugas Negara yang kita laksanakan sehari-hari,” Kata Dandim. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak dan kepada para donatur dalam sumbasihnya mendukung pembangunan Mushola Al Ikhlas, sehingga pembangunan mushola bisa terlaksana dengan baik. “Semoga niat baik ini menjadi ibadah bagi kita semua,” tuturnya. Acara peresmian Musala Al-Ikhlas ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dandim 0402/OKI Letkol Inf M Arif Suryandaru yang dihadiri oleh sejumlah perwira beserta personel TNI dalam Jajaran Kodim OKI, tampak hadir juga Camat Kayuagung Deni Agung Ariefson, dan tamu undangan lainnya. Sementara itu, Danramil 402-10/ Kayuagung Kapten ARH Marsyito menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Dandim OKI Letkol Inf M Arif Suryandaru yang telah meresmikan penggunaan mushola, ucapan terima kasi juga ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat dan donatur yang telah membantu hingga berdirinya mushola tersebut. “Mushola yang kita bangun dibelakang koramil ini selain digunakan oleh anggota Koramil juga untuk masyarakat umum. Kita berharap kerja sama yang baik dalam membina dan mengisi aktivitas ibadah di mushola ini, sehingga apa yang diamanahkan dandim untuk meningkatkan iman dan takwa dapat terwujud,” tandasnya. (RICO)

“Kalau untuk Kabupaten OKI masih aman dari peredaran beras sintetis, dan hingga saat ini kami belum menerima laporan yang menyebutkan beras sintetis,” kata Kadisperindagkop, Herry Susanto saat dikonfirmasi melalui handphonenya, Senin (25/5/2015). Masih katanya, pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk mencegah kerugian konsumen akibat beredarnya produkproduk palsu tersebut, terlebih beras tersebut membahayakan kesehatan. “Kami akan terus melakukan pantauan disetiap pasar yang berada di OKI untuk mengantisipasi kemungkinan beredarnya beras sintetis tersebut,” katanya. Ia juga menerangkan, ciri-ciri beras sintetis ialah warnanya lebih jernih, aroma berbeda dari beras biasanya dan jika terendam air

maka akan mengapung dan bila digigit akan terasa lebih keras, sementara beras asli akan tenggelam bila direndam air dan mudah digigit. “Secara kasat mata sebenarnya bisa dibedakan antara beras asli dan sintetis. Apalagi kalau dimasak, beras sintetis cukup lama mengembang dan setelah masak bentuknya tidak utuh serta akan mudah basi dan berbau,” jelasnya. Dia juga mengatakan, mengonsumsi beras sintetis dalam jangka pendek dapat mengakibatkan mual, pusing dan diare. Sementara dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker sehingga mempercepat kematian. “Untuk itu, kita harapkan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan bisa bekerja sama jika menemukan adanya beras sintetis atau produk kadaluarsa yang

masih dijual untuk segera melaporkan kepada kami,” ujarnya. Herry juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten OKI agar waspada terhadap peredaran beras sintetis atau beras berbahan plastik tersebut, karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk yang serius terhadap kesehatan. “Yang pastinya Pemerintah Kabupaten OKI memelalui Disperindagkop akan berusaha keras untuk melindungi masyarakat dari makanan yang mengandung zat berbahaya seperti beras sintetis,” ujarnya. Sementara itu, Rabu (27/05) Disperindagkop langsung membentuk tim yang dipimpin Sekretaris Disperindagkop, Masayu Atika.SH, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasar Kayuagung, guna memastikan Isu tentang beras sintetis dan tidak ada pedagang di OKI yang menjual beras sintetis. “Kami telah melakukan sidak dan hasilnya alhamdulillah tidak ditemukan beras sintetis pada penjual beras yang ada di Kayuagung,” jelas Kadisperindagkop Herry Susanto, Ssos, didampingi

Tergabung di grup A bersama tim kuat Palembang dan 2 kuda hitam Pagaralam dan PALI, tim sepakbola OKI tidak meraih satupun poin sehingga berada di dasar klasemen akhir grup tersebut. Kesebelasan asal Bumi Bende Seguguk ini harus duluan angkat koper sebelum penutupan Porprov. Bermain pertama melawan Palembang, OKI menyerah 1-2. Hasil cukup mengejutkan terjadi pada pertandingan kedua berhadapan PALI, tim OKI dicukur 1-4. Kekalahan 2 kali beruntun ini sudah cukup menghentikan laju OKI masuk ke semifinal. Alih-alih meraih kemenangan di pertandingan terakhir berhada-

Sekdis, Masayu Atika.SH. Masih menurut Masayu, walaupun demikian pihaknya sudah mengambil sampel beras untuk di cek apakah ada indikasi beras tersebut mengandung hal-hal yang tidak baik. Diharapkannya agar masyarakat OKI jika menerima atau mendengar masalah beras sintetis agar segera melapor sehingga dapat cek kebenarannya, sehingga dapat diantisipasi.(RICO/ ATA)

13 Desa di OKI Deklarasi Berjamban Sehat Kayuagung, Jurnal Sumatra--Tiga belas kepala desa di Kabupaten OKI mendeklarasikan masyarakatnya terbebas dari buang air besar sembarangan dan telah memiliki jamban sehat. Kesepatakan ini disepakati pada Deklarasi Bebas Buang Air Besar Sembarangan melalui sanitasi berbasis masyarakat di Desa Jaya Bhakti Kecamatan Mesuji, Senin (25/6) kemarin. Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Dr. Ekowati Rahajeng, S. KM, M. Kes mengatakan deklarasi bebas buang air sembarangan bukanlah hal yang mudah. “Perlu Komitmen semua pihak untuk mencapai bebas buang air sembarangan pemerintah daerah juga masyarakat. Deklarasi ini menyatakan bahwa sanitasi dan fasilitas air bersih di desa sudah amat baik. Kami menyambut baik komitmen ini” tegas Ekowati. Bupati OKI, Iskandar SE mengatakan, selain pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana

fisik, salah satu yang menjadi prioritas pembangunan dimasa kepemimpinannya adalah tersedianya sarana air bersih dan sanitasi khususnya bagi masyarakat di pelosok desa. “Dari 18 kecamatan yang ada di OKI, masyarakat di 12 kecamatan kini sudah bisa menikmati air bersih karena sudah dibangun instalasi pengolahan

air (IPA) dan booster, sementara 6 kecamatan lainnya juga akan dibangun secara bertahap dalam waktu 4 tahun kedepan ini,” ujar Iskandar. Dikatakan Iskandar program pembangunan dibidang air bersih dan sanitasi dapat terancam sia-sia. Jika tidak dibarengi dengan upaya pemberdayaan dari masyarakat melalui program sanitasi berbasis

Atlet Wushu dan Senam Sumbang Emas KAYUAGUNG, SUMSEL. Jurnalsumatra.com -- Cabang olahraga (Cabor) Wushu yang merupakan andalan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil unjuk gigi karena sementara ini telah meraih 2 medali emas. Cabor senam juga membanggakan daerah OKI karena mampu menyumbangkan 1 emas. Beberapa Cabor lainnya juga menyumbangkan medali perak dan perunggu. Namun, berbeda dengan cabor sepakbola yang mengecewakan kabupaten yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X di Lubuklinggau. Tim bentukan PSSI OKI ini babak belur saat berlaga di grup A.

Kepala Dinas Perindagkop Herry Susanto, SSos

pan Pagaralam untuk menghibur diri, OKI justru dilibas 3-0 oleh Pagaralam. Hasil Cabor sepakbola berbanding terbalik dengan Cabor wushu dan senam yang mampu meraih medali emas. Ketua KONI Ir H Hapis melalui Ketua Harian KONI OKI Drs Beni Refib didampingi diwakili Sekretaris KONI OKI Sirni Lestari Sag, Rabu (27/5/2015) membenarkan bila kontingen Kabupaten OKI telah meraih beberapa medali emas, perak dan perunggu. Perolehan medali ini masih sementara karena ada beberapa Cabor lainnya yang kini sedang berlaga di semifinal dan final. Kadin Pemuda dan Olahraga

Drs M Dahlan melalui Efriadi selaku perwakilan merincikan, hingga pukul 13 00, Rabu (27/5/2015) kontingen OKI telah meriah 3 medali emas, 6 perak dan 8 perunggu. Rincinya lebih jauh, medalimedali itu diperoleh dari Cabor sepak takraw (1 perunggu), Wushu (2 emas, 1 perak dan 1 perunggu), panjat tebing (2 perunggu), atletik (2 perunggu), senam (1 emas, 3 perak dan 1 perunggu), karate (1 perak), bilyard (1 perak dan 1 perunggu). “Untuk sepak bola, Kabupaten OKI memang kalah terus saat lawan Palembang, PALI dan Pagaralam,” tandasnya ketika dikonfirmasi melalui telpon. (RICO)

masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H. M. Lubis, M. Kes mengatakan dampak dari kebiasaan BAB sembarangan di masyarakat mengakibatkan tingginya penyakit menular seperti diare di masyarakat ‘’Ini untuk meningkatan kesehatan masyarakat di pedesaan dan pinggiran kota agar dapat mengakses pelayanan sanitasi dan air minum serta meningkatkan nilai hidup bersih dan sehat,’’ katanya. Lewat program ini, masyarakat akan membangun sanitasi dan WC sendiri. Ini dimaksudkan untuk terus menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang air besar di sembarang tempat, guna mencapai hidup sehat. Iskandar meminta peran aktif dari Camat, Lurah hingga Kades untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. (heri)


• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

5

Jurnal Sumsel

Diduga, Program Pencetakan Sawah Asal Jadi

Warga OKI Belum Terima Kartu Sakti KAYUAGUNG, SUMSEL. Jurnalsumatra.com - Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), hingga saat ini belum menerima kartu sakti yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat. “Sampai saat ini Kabupaten OKI belum menerima kartu sakti yang digulirkan Presiden Jokowi, baik berupa Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, M Amin, Rabu (27/5/2015). Kalangan warga miskin di daerah tersebut, kata dia, hanya menerima bantuan melalui kartu perlindungan sosial (KPS) baik dalam program keluarga harapan (PKH) dengan keluarga sangat miskin atau KSM, kemudian program simpanan keluarga sejahtera (PSKS). Untuk program PKH yang diterima oleh warga miskin di daerah OKI disalurkan dalam empat tahapan, dimana besaran yang diterima per keluarga berdasarkan jumlah penerima misalnya jumlah anak sekolah mulai SD hingga SMA dan ibu hamil, dengan besaran bantuan untuk keluarga miskin yang memiliki anak sekolah SD Rp 500 ribu kemudian SMP Rp750 ribu, SMA serta ibu hamil Rp1 juta dan bantuan tetap sebesar Rp 240 ribu dibayarkan setiap triwulannya,” jelasnya sambil mengatakan penerima yang mendapatkan nilainya tidak sama sesuai dengan kondisinya. Para penerima bantuan PKH dan PSKS tersebut berdasarkan data BPS serta ditentukan oleh TN2PK. Kemudian penerima ini setelah pencairan akan dipantau oleh pendamping dari Kemensos yang ditempatkan pada setiap kecamatan yang di sebut tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK). Masih katanya, petugas pendamping ini, selain akan melakukan pemantauan juga akan melakukan verifikasi warga yang menerimanya, jika pada tahapan selanjutnya anak dari warga tidak mampu ini berhenti sekolah atau sudah tamat maka penyalurannya akan dialihkan. “Untuk itu, saya berharap, ke depannya seluruh warga miskin di daerah OKI yang dianggap layak dapat menerima pembagian kartu sakti baik KIS, KKS dan KIP, sehingga berbagai kebutuhan mereka dapat terpenuhi. (RICO)

Diduga Kades Kasa Tilep Kas Desa

INDRALAYA, jurnalsumatra.com - Sehubungan dengan adanya penjualan tanah desa yang terletak di seberang Desa Kasah Kecamatan Muara Kuang Kabupatem Ogan Ilir (OI) tepatnya di Semuntur dan Waihandak-Kayu Kumbang Kecamatan Muarakuang april 2015 lalu, membuat warga Kasah mengeluh terhadap tindakan yang suda dilakukan kepala desa. Pasalnya tanah milik desa yang diperkirakan sekira 30 hektar tersebut yang telah dijual oleh Hadi selaku Kepala Desa Kasah kepada pihak PT O.H.H dengan harga 10 juta per hektar, yang menjadi keluhan warga kepala desa menjual tanah desa tanpa melalui rapat desa. Menurut sumber Jurnal Sumatra yang meminta namanya dirahasiakan, uang penjualan tanah milik desa tersebut hingga kini masyarakat Desa Kasa tidak mengetahui akan dipergunakan untuk apa dan untuk dipergunakan untuk apa. Dengan tidak transfarannya uang hasil jual tanah desa tersebut menimbulkan kecurigaan oleh masyarakt desa sehingga warga menduga uang tersebut sudah disalah gunakan Kepala Desa Kasa untuk kepentingan pribadi. Kepala Desa Kasa saat dikonfirmasi melalui via selulernya terhubung akan tetapi tidak dijawab .(JUMADI)

Asrama Polsek Tanjung Raja Memprihatinkan INDRALAYA, Jurnal SumatraKapolres Ogan Ilir (OI) AKBP Denny Y Putro SIk merasa prihatin ketika mengunjungi satu persatu bangunan tempat tinggal personil Polsek Tanjung Raja yang dinilai sudah tak layak huni. Keprihatinan orang nomor satu di lingkungan Kepolisian Ogan Ilir tersebut, terlihat disaat dirinya beserta jajaran, beberapa hari lalu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polsek Tanjung Raja. Dia juga mengecek satu-persatu bangunan tempat tinggal dari bahan kayu yang sudah lapuk, dinding reot serta beratapkan genting yang telah usang

dan bocor. “Kita merasa prihatin, bangunan ini sudah tidak layak, seiring dengan pertumbuhan masyarakat sekarang ini,” papar AKBP Denny Y Putro SIk. “Nanti kedepan, saya coba koordinasi untuk pembangunan asrama. Tapi, iya paling tidak kita upayakan pada anggaran tahun 2016 nanti,” sambungnya. Dari 6 unit Polsek yang dimiliki Polres OI yang tersebar di-16 Kecamatan dalam lingkungan bumi caram seguguk, dikatakan AKBP Denny, setidaknya ada dua Polsek yang bangunannya sudah tidak layak alias masih bertipe bangunan lama, selain Polsek Tanjung Raja

yakni Polsek Tanjung Batu. “Iya, perbandingan dengan asrama Polsek yang lain, bangunannya cukup baik. Saya melihat kedua Mapolsek ini, masih memiliki pola bangunan lama yang sejak tahun 1995 lalu. Kita inginkan kepada para anggota, untuk tetap merawat bangunan tempat tinggal sebelum dapat membangun yang baru,” katanya. Ditambahkannya juga, bahwa kendati masih mengalami kekurangan dari sisi bangunan asrama tempat tinggal, ia berharap kepada seluruh anggotanya untuk tetap profesional dalam menjalankan tugas sebagai pengayom masyarakat. (Edi)

Lima Bulan Tunjangan Kades Tak Dibayar

INDRALAYA, Jurnal Sumatra- Sudah lima bulan tunjangan Kepala Desa (Kades) di wilayah Kabupaten Ogan Ilir tak kunjung cair, hal ini membuat Kepala Desa mengeluh dan cukup prihatin mengapa sudah lima bulan dan mau masuk bulan keenam tunjangan tersebut belum juga cair dan dibayarkan ke masing-masing kepala desa. Tunjangan Kades yang berjumlah Rp. 700.000 per bulan tersebut sampai saat ini belum di-

terima oleh kepala desa. Biasanya tunjangan tersebut sudah cair per triwulan atau pada bulan tiga atau empat kemarin, namun hingga saat ini bulan kelima dan mau masuk bulan ke enam tak ada kabar kapan tunjangan tersebut bisa dicairkan, mengingat hanya tunjangan inilah yang diharapkan oleh masing-masing kades. Ini yang diungkapkan oleh salah satu kades yang berada di Kecamatan Pemulutan Selatan yaitu Kepala Desa Maju Jaya Ke-

camatan Pemulutan Selatan Iwan, “kira-kira kapan tunjangan kami ini (Kades) bisa cair, karena saat ini sudah lima bulan belum juga cair” Imbuhnya. Senada dikatakan oleh kadeskades yang lain, yang berharap supaya tunjangan kades ini segera dicairkan mengingat sudah lima bulan belum dicairkan, “ya kami seluruh kades berharap sekali segera dicairkan secepatnya, karena ini sudah lima bulan dan mau masuk bulan keenam” Harapnya. (Edi)

Satreskrim Polres Lahat Rekonstruksi Tersangka LAHAT JURNAL SUMATRA--Guna untuk membongkar motif kasus pembunuhan terhadap Kurniawan (25) warga Jalan Isauisau, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Lahat. Korban tewas di kawasan Jalan Relay, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Lahat, sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya, saat ditemukan warga tanpa edintitas ini, sudah tidak bernyawa lagi ditumpukkan sampah bekas bangunan di kawasan Jalan Relay, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Lahat. Dan, tewasnya korban yang tidak wajar ini, setelah bendan tajam menghujat korban empat liang tusukan pada bagian belakang, luka bacok dileher kanan dan kiri serta luka tusuk di bawah telingah kanan. Untuk itu, jajaran Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Lahat melakukan rekonstruksi pembunuhan korban Kurniawan alias Wawan (19) di tempat kejadian perkara (TKP), wilayah Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Lahat, sekitar Lapangan Seganti Setungguan dan Jalan Satar Reli TVRI, Kamis siang (28/5). Aksi pembunuhan sadis dengan motif untuk mendapatkan sepeda motor Yamaha Vixion BG 4657 EW ini, akhirnya terungkap saat para pelaku memperagakan 28 adegan, mulai dari perencanaan hingga eksekusi korban yang berprofesi sebagai penjual batagor tersebut. Senjata tajam jenis pisau dari tangan Luwi (DPO), Indawan Ansori alias Dawan (19) dan seorang

rekan Lui belum diketahui identitasnya juga DPO, diketahui tanpa ampun menghujani leher korban. Tangan kanan warga asal Indramayu, Jabar ini dipegang Ali Windi alias Win (19), sedangkan tangan kiri dipegang Kurni alias Med (DPO). Tubuh korban pun tumbang, dengan posisi tengkurap. Dalam rekonstruksi 28 adegan itu terkuak enam pelaku sebelum menghabisi korban Senin malam (23/2), terlebih dahulu tersangka Luwi menghubungi korban yang kos di Jalan Isau-isau, Kelurahan Pasar Baru, Kota Lahat, melalui telpon selulernya, mengajak korban nongkrong dibelakang tribun Lapangan Seganti Setungguan. Untuk kronologis sendiri, dilokasi tersebut telah menunggu tersanga Luwi, Dawan, Win Gio (DPO), Med dan seorang lelaki yang belum diketahui identitasnya, merupakan teman Luwi. Mendapat ajakan Luwi yang sudah dikenalnya, korban pun langsung meluncur ke lokasi dengan menunggangi sepeda motor Yamaha Vixion putih miliknya. Tiba di lokasi yang persis dibawah sebatang pohon, Luwi langsung mendekati korban yang hendak turun dari sepeda motor, kemudian meminjam sepeda motor, dengan alasan pergi sebentar. Luwi pun pergi bersama temannya, menuju kontrakannya di kawasan Lembayung, Desa Manggul, Kecamatan Lahat. Namun, korban merasa ada yang tidak beres, lelaki yang merantau meninggalan seorang anak dan istri di kampung halamannya

ini pun menghubungi ponsel Luwi, namun tidak dijawab. Dirinya pergi m e n i n g ga l a n lokasi. Sedangkan Dawan dan tiga temannya meninggalkan lokasi nongkrong menuju kontrakan Luwi menggunakan dua sepeda motor. Dalam rumah kontrakan Luwi, kawanan ini pun merencanakan pembunuhan sadis itu, untuk mendapatkan sepeda motor milik korban yang sudah berada ditangan Luwi. “La ku omongke samo Luwi, balike bae motor tu,” kata Dawan, dalam rekonstruksi. Luwi, Dawan dan teman Luwi yang belum diketahui identitasnya mempersiapkan senjata tajam jenis pisau. Enam komplotan yang sudah kerap melakukan pencurian ini pun menuju lokasi mereka nongkrong, dan Luwi menghubungi korban, dengan alasan hendak mengembalikan sepeda motornya. Tiba dilokasi korban sempat marah kepada Luwi, sebelum Luwi mengajak korban ke Jalan Satar, atau tidak jauh dari lapangan tembak Kodim 0405 Lahat. Di lokasi jalan yang disekitarnya merupakan kebun karet warga, Luwi dan korban terlibat rebut mulut, lantaran

sepeda motor korban tidak ada di lokasi. Tanpa kompromi, Luwi langsung menarik pisau dari balik bajunya dan menancapkan ke leher bawa telinga kiri korban. Melihat perkelahian sudah dimulai, Win dan Kurni memegang kedua tangan korban. Sedangkan Dawan dan seorang lelaki masih misterius ikut menancapkan senjata tajam yang sudah disiapkan ke leher korban. Dengan leher penuh luka, tubuh korban yang sejak tiga tahun lalu merantau ke Kota Lahat itu pun tumbang di bahu jalan. Sebelum meninggalkan lokasi, Gio dan Kurni sempat mengambil dompet dari dalam kantong celana korban. Awal Mei lalu, Dawan dan Win merupakan warga Desa Tanjung Aur, Kikim Tengah berhasil dibekuk. Kedua kaki Dawan

dan kaki kiri Win pun tak luput dari panasnya peluru anggota Satreskrim Polres Lahat. “Empat tersangka masih buron, mudahmudahan lebaran mereka mudik,” ungkap Kasatreskrim Polres Lahat AKP Achmad Akbar SIk, disela-sela rekonstruksi. Namun, Akbar belum bersedia menjelaskan pasal yang akan dijeratkan kepada dua tersangka yang telah diringkus. Dengan alasan selain untuk mengetahui kronologis pembunuhan sadis itu, rekontruksi digelar juga sebagai salah satu pertimbangan menerapkan pasal. “Untuk pasal yang bakal menjerat tersangka nanti, mengapa hari ini kita lakukan rekontruksi. Tujuannya, untuk mengetahui kronologis saat tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban sendiri,” ungkapnya. (Din)

INDRALAYA, jurnalsumatra. com – Program pencetakan sawah yang baru dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir (OI) 2013 lalu terkesan asal-asalan. Pantauan jurnalsumatra dilapangan (16/5) terlihat pada program sawah cetak dibeberapa tempat seperti di wilayah Kecamatan Muara Kuang dan Kecamatan Lubuk Keliat tepatnya di Desa Kalampadu, Nagasari, Serikembang, Kasah, Kecamatan Muara Kuang, kemudian di Desa Bantian Kecamatan Lubuk Keliat hingga kini penuh ditumbuhi semak belukar lagi. Terkait dengan terbengkalainya program percetakan sawah baru dalam rangka ketahanan pangan tersebut, salah seorang Petani Desa nagasari Arman (37) kecewa atas program yang sudah dikucurkan pemerintah yang tampak dikerjakan asal- asalan. “Tentunya kita sangat kecewa, terlebih lagi lahan 1 Hektar bekas perkebunan cabe yang sebelumnya dijanjikan seluruhnya akan dipetak sawah baru siap tanam itu kenyatannya hanya setengah lahan perkebunannya yang dipetak sementara sebagiannya masih dibiarkan terbangkalai,” keluh Arman. Menurut Arman kekecewaanya terhadap program tersebut bertambah karena ia sudah membuat pematang besar secara permanen untuk mengairi kebunnya yang dijanjikan akan dijadikan sawah namun pada kenyataannya kegiatan percetakan sawah baru tersebut hanya dilakukan sebagian. Selain itu Arman juga menjelaskan, program pencetakan sawah yang tidak selesai tersebut mohon agar kiranya dapat dilihat oleh pihak terkait jangan dibiarkan seperti ini saja pungkas Arman . (JUMADI)

Dinsos Sosialisasi Tingkatkan SDM

INDRALAYA, Jurnal SumatraBertempat di halaman ka n to r Ke camatan Pemulutan Selatan, Pemkab Ogan Ilir (OI) melalui Dinas Sosial, badan narkotika nasional kabupaten (BNNK) dan Karang Taruna, menggelar sosialisasi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kesejahteraan sosial serta penyuluhan Anti Narkoba, Selasa (26/05). Kegiat an terseb ut , men gagendakan bahaya penyalahgunaan narkoba, serta sosialisasi kewirausahaan, diikuti oleh anggota Karang Taruna, Kecamatan Pemulutan Selatan. Acara tersebut diadakan di Kantor Camat Desa Sungai Lebung, dihadiri Ketua Karang Taruna OI, AW Noviadi Mawardi Yahya, Ketua DPRD Ahmad Yani, Kadinsos Eriyadi, Inspektur Inspektorat Herman, Kepala BNNK Masulin Sayuti dan ratusan anggota karang taruna, serta seluruh Kades se-Kecamatan Pemulutan. Ketua Karang Taruna, AW Noviadi mengatakan, penyuluhan ini telah digelar di Kecamatan yang ke tujuh. Seperti Indralaya Utara, Payaraman, Rantau Alai, Pemulutan Selatan, Muara Kuang dan Pemulutan Barat. Rencananya akan digelar di 16 kecamatan dengan materi yang sama. “Sebelum bulan suci Ramadhan tahun ini ditargetkan kegiatan tersebut akan selesai digelar di seluruh Kecamatan. Diharapkan para pemuda bisa bebas dari narkoba, kita juga telah menyerahkan bantuan seragam olahraga Dan peralatan olahraga kepada karang taruna Kecamatan,” ujarnya. Sementara itu Camat Pemulutan Selatan, Tarmizi Sip Msi mengatakan, dengan adanya penyuluhan seperti ini diharapkan dapat mengurangi penyimpangan narkoba dan pergaulan bebas di kalangan pemuda. (Edi)

Optimalkan BLK untuk Cetak Tenaga Kerja Terampil Kayuagung, Jurnal Sumatra--- Bupati OKI melalui Asisten I Setda OKI, Listiadi Martin mengatakan pemerintah daerah sedang mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendongkrak kompetensi tenaga kerja serta menekan angka pengangguran. “Kita berupaya agar BLK bisa menghasilkan tenaga kerja terlatih untuk membuka kesempatan kerja baru,” Demikian diungkapkan Listiadi, saat membuka

pelatihan tenaga kerja terampil di BLK Workshop PU Kelurahan Kedaton, Kayuagung, Selasa (26/5) Ia juga berharap perusahaan yang ada di Ogan Komering Ilir memberi kesempatan kepada lulusan BLK untuk diterima sebagai karyawan “Tentunya kualitas tenaga kerjanya harus benar-benar kita siapkan” pungkas Listiadi. Sekitar 50 orang peserta menjalani pelatihan di Balai Latihan

Kerja Kabupaten OKI. Para peserta menurut Kadisnakertrans OKI, Aris Panani, SP. M. Si akan dilatih selama 10 hari. “Mereka dilatih keahlian teknologi mekanika, pertukangan kayu dan bangunan, tata rias rambut dan muka serta menjahit selama 10 hari” ungkap Aris. Antusias peserta kali ini cukup terlihat. Sebab para peserta tidak cuma dari Kayuagung. Tapi ada yang berasal dari beberapa

kecamatan antara lain seperti SP Padang, Jejawi, dan Teluk Gelam. Dalam kesempatan ini juga diundang beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten OKI seperti Apindo, OKI Pulp, Pengusaha Las dilingkungan Kota Kayuagung dan lainnya. “Tujuanannya para peserta pelatihan ini nantinya menjadi reperensi bagi pengusaha untuk dapat diterima sebagai tenaga kerja” ungkap Aris.(lilis)


6

jurnal Sumsel

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Pemkab Belum Terima Usulan

Guru Wajib Kuasai TIK

LAHAT, Jurnal Sumatra - Minimnya pengetahuan guru khususnya yang mengajar didaerah pelosok terhadap pemahaman TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) menjadi perhatian Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Lahat agar dapat menopang kualitas pendidikan yang baik. Kedepan seluruh guru yang mengajar mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA wajib menguasai program computer agar dapat mewujudkan program bendidikan, berkualitas, Cerdas dan Berkarakter. Seperti disampaikan, Kepala Disdik Lahat Drs Sutoko, dimana jika seorang guru minim pemahaman terhadap ilmu computer dan dunia maya maka akan membingungkan diri sendiri dan siswa, pasalnya saat ini untuk registrasi baik masuk sekolah dan perguruan tinggi atau informasi lainnya banyak yang sudah menggunakan system teknologi sehingga dapat menjadi kendala dikemuadian hari. “Tidak dipungkiri saat ini masih banyak guru yang bingung saat hendak melakukan registrasi seperti pendaftaran sertifikasi maupun pendaftaran untuk diangkat menjdi CPNS maupu naik golongan yang semuanya secara Online, dan hal ini tidak boleh terjadi dikemudian hari,”ujarnya. Dijelaskannya, saat ini upaya yang telah dilakukan Disdik Lahat untuk meningkatkan kemampuan para guru telah dilakukan mulai dari memberikan pelatihan hingga sosialisasi kesekolah-sekolah yang ada. Selain itu, disekolah juga wajib mengajar kan siswa nya tentang ilmu TIK baik pada jam sekolah maupun belajar tambahan sehingga jika kedepan tidak ada lagi alumni pelajar yang masih Gaptek. “Pemahaman internet sangat wajib namun bukan dari sisi yang negative melainkan sisi positifnya, dan jika para guru telah menguasai TIK kita optimis seluruh siswa yang ada diLahat tidak Gaptek,”imbuhnya. Sutoko mengatakan, menjelang tahun ajaran baru nanti Disdik Lahat sangat berharap agar Sekolah tidak memfokuskan materi pelajaran semata melainkan praktek sehingga bakat dan kemampuan yang dimiliki siswa dapat terasah dengan baik. “Nah, seperti jika ada pelajar yang hoby olahraga tertentu maka harus diarah kan dan jika ada yang suka menulis maka diberikan kesempatan, jangan selalu focus terhadap materi semata,” imbuh Sutoko, secara lugas. (Din)

Wabup Kecewa, Sidak Hampir Seluruh SKPD Kosong

LAHAT, Jurnal Sumatra - Inspeksi mendadak (Sidak) rutin yang langsung dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Lahat Marwan Mansyur, SH MM, Rabu (27/5), kemarin, harus mengalami kekecewaan. Pasalnya, saat orang nomor dua pemimpin Lahat ini, meninjau seluruh ruangan SKPD Lahat, banyak yang tidak ngantor alias kosong melompong. Terutama, saat mengunjungi satu persatu ruangan khusus Kepala Bagian (Kabag) ditemui pimpinan dan pegawai yang tidak berada diruangan bahkan disalah satu kantor terlihat banyak berkas berserakan dimeja, terkesan kantor tersebut tak bertuan. Sehingga, disiplin masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah Daerah (Pemkab) Lahat. Pengamatan dilapangan wartawan, dalam Sidak yang dilakukan dibeberapa kantor Rabu (27/5) sejak pukul 09.00 Wib khususnya yang berdekatan dengan ruang dinas Bupati, Wabub Lahat banyak memberikan instruksi mulai dari petugas jaga ruangan hingga staf disetiap kantor bagian, agar selalu menjaga kebersihan dan tidak meninggal kan ruangan disaat jam dinas. Wabub Lahat Marwan Mansyur mengatakan, Sidak yang dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan para pegawai khususnya disaat kepala daerah tidak ada. Ternyata masih ditemukan ada beberapa kantor yang ditinggal pimpinannya dan ada juga staf yang tidak berada diruangan dengan alas an untuk menjemput anak sekolah dan lainnya. Untuk sanksi selama ini hanya dibrikan teguran namun jika dilakukan secara terus menerus maka akan kita tindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. “Sidak rutin yang kita lakukan ini, tujuan untuk melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan para PNS masih menjadi PR yang harus ditingkatkan, sebelumnya telah kita imbau agar tidak meninggal kan ruangan selama jam dinas namun nampaknya tidak diindahkan dengan alasa tertentu,” kata mantan kepala Bapeda dengan nada kecewa, kemarin. Menurut Marwan, selama ini Pemkab Lahat telah memberikan peringatan dan rutin melakukan apel bersama untuk meningkatkan disiplin pegawai. Untuk itu, Pemkab Lahat berharap agar para pegawai tidak mengabaikan tugasnya sebagai abdi Negara dan tetap melayani masyarakat sesuai dengan Visi dan Misi yang diemban selama ini. “PNS itu memiliki tanggung jawab terhaap bangsa dan Negara, karenanya jika tugas sudah diabaikan maka tidak menutup kemungkinan akan ada sanksi yang diberikan nantinya,” tambah Marwan. Sementara itu, salah seorang pegawai yang enggan disebut namanya menuturkan, jika pagi hari banyak rutinitas yang dilakukan dan ada yang ingin menjemput anak sekolah namun semuanya telah mendapat izin dari atasan untuk meninggal kan ruangan. Untuk pelananan tetap kami lakukan sebaik mungkin asal tidak melanggar aturan yang berlaku. “kami tidak bolos dan kami sudah izin, kami keluar bukan karena bupati tidak ada diLahat namun dikarena kan ada hal yang harus diurus diluar,” terang sumber salah satu pegawai, kemarin. (Din)

Pemekaran Kecamatan

Jalan PT Arta Periget Diportal Warga LAHAT JURNAL SUMATRA--- Emosi warga kian memuncak, pasalnya, sudah puluhan tahun berjuang untuk mengambil kembali lahan yang diklaim dan kini dikuasi PT Arta Perigel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian kelapa sawit. Memuncakkan kesabaran warga Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Lahat. Betapa tidak, merasa tidak pernah digubris atas tuntutan pengembalian lahan seluas 900 hektar, ratusan warga Padang Lengkuas, Rabu (27/5) memortal jalan utama perusahaan. Kuasa Masyarakat, Sabroni mengungkapkan pemortalan yang dilakukan didua titik jalan utama perusahaan dilakukan puncak kesabaran warga sudah habis. Tak hanya itu, hal tersebut berani dilakukan sebuah bukti kalau lahan memang milik warga desanya. Menurut Pebroni, saat pemerintahan Gubernur Sumsel, Ramli Hasan Basri, kala itu telah menyatakan lahan masyarakat yang tidak bersedia dibebaskan agar tidak dikerjakan oleh Arta Prigel dan diakui oleh Pemerintah Kabupaten Lahat, melalui Bupati H Solihidin Daud. Namun, sesalnya hal itu dilanggar. “Sekitar 900 hektar, sementara menurut Arta Prigel 533 hektar yang telah diberikan konpensasi. Tahun 1998 konpensasi dengan total sebesar Rp 40 juta diberikan, tapi uang konpensasi tersebut semacam jebakan karena ternyata lahan dibuatkan surat sebagai ganti rugi,” katanya, dengan nada keras bercampur emosi saat diwawancari dilokasi kebun sawit yang diklaim PT Arta Prigel.

Ia menjelaskan, warga sudah berpuluh puluh tahun memperjuangkan lahan tersebut termasuk dengan meminta pertolongan pemerintah. Namun, warga selalu gagal. Untuk itu, warga tidak akan membuka portal yang sudah dipasang hingga perusahaan mengembalikan lahan. Disisi lain, Sabroni menegaskan aksi yang pihaknya lakukan bukan untuk meminta ganti rugi namun, meminta agar perusahaan kembalikan lahan. “Tidak ada negoisasi ganti rugi atau apapun namanya. Kami minta lahan dikembalikan dan kami minta PT Arta Prigel hengkang dari lahan peninggalan leluhur kami ini. Omong kosong selama ini pihak perusahaan perhatian dengan warga. Sebatang kelapa sawitpun tidak ada plasma bagi warga apalagi adanya inkam desa,” tambah Sabroni. Sementara, Ahoni (74) sesepuh warga Padang Lengkuas, akhir tahun 1994 hingga awal tahun 1995, PT Arta Prigel menggusur hutan adat mereka, dengan luas sekitar 900 hektar. Aksi penggusuran dilakukan pada malam hari, untuk mengelabuhi warga Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Kota Lahat, sebagai pemilik sah lahan itu. Menurutnya, hutan yang dahulunya merupakan pemukiman

warga Desa Padang Lengkuas, sebelum pindah ke lokasi saat ini pun digusur menggunakan alat berat. Perusahaan pun dituding telah membabat perkebunan kopi dan karet warga, hingga warga melakukan aksi. Setelah masyarakat bergejolak, managemen Arta Prigel pun memberikan uang yang dituding sebagai ganti rugi, tahun 1998. “Untuk diketahui, dahulunya kawasan ini desa dan lokasi kami bertani. Namun karena desakkan pemerintah kala itu, desa kami dipindahkan dan ternyata perusahaan masuk. Jangankan lahan pertanian, kuburan nenek kami bae digusur dan kini jadi lokasi jalan utama perusahaan. Kami masih ingat semua,” ungkap Ahoni, yang sudah memiliki cicit ini. Lalu, sambung Ahoni, bukan baru baru ini saja warga desanya memperjuangkan lahan tersebut tapi sudah sejak 20 tahun lalu, bahkan hingga ke DPR RI. Menurutnya, saat memberikan uang kepada warga pemilik kebun, PT Arta Prigel menyatakan uang tersebut sebagai kompensasi. Sebab, pembayaran ganti rugi dihitung perbidang, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 60 ribu. “Kuburan orang tua saya terpaksa dipindahkan. Karena akan digusur perusahaan untuk dijadikan jalan. Lagipula, penggusaran lahan dilakukan malam hari sehingga warga tidak mengetahui. Karena tak berdaya kala itu, warga hanya bisa pasrah,” tegas Nawawi (69) yang juga sesepuh warga Desa tersebut, kemarin. (Din)

LAHAT, Jurnal Sumatra Pe m ka b ( Pe m e r i n t a h K a b upaten) Lahat mengklaim belum menerima ususlan resmi dari masyarakat kecamatan Merapi terkait usulan pemekaran kecamatan baru yang diisukan selama ini. Penambahan Kecamatan baru harus dipikirkan sebaik mungkin agar tidak mengandung kepentingan pribadi dari oknum tertentu. Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur SH MM menegaskan, Pemkab Lahat telah mendengar adanya keinginan masyarakat kecamatan Merapi untuk menambah kecamatan baru. Namun, jika hal tersebut tujuannya adalah untuk kemajuan daerah maka dampaknya sangat positif bagi masyarakat, dan sejauh ini belum ada usulan secara resmi dari warga di Kecamatan Merapi tersebut. “Pemekaran harus benarbenar dikaji dan membutuh kan proses yang panjang. Jika benar adalah kehendak warga dan dampaknya positif tentu Pemkab Lahat akan mendukung,” tegas Marwan. Ditambahkannya, jika dilihat dari SDA (Sumber Daya Alam) dan luas wilayah serta p a d a t nya j u m l a h p e n d u d u k sudah memungkin kan untuk penambahan kecamatan baru khususnya dikecamatan Merapi Selatan. Pemkab Lahat tidak pernah mempersulit dan mendukung setiap kegiatan positiif yang dilakukan masyarakat. “Usulan penambahan kecamatan adalah hak warga, tapi jarak Merapi Selatan memang sangat jauh. Dan untuk pemekaran harus menuhi persyaratan dan disetujui oleh tim ahli dari kalangan professional,” pungkas mantan Kepala Bapeda Lahat. Ketua Komisi II DPRD Lahat Hugson Arfan didampingi anggota Dapil II (Kecamatan Merapi area) Tanhar Effendi menuturkan, kecamatan Merapi sudah layak untuk ditambah kecamatan baru karena selain daerahnya yang luas jumlah penduduk cukup padat. Saat ini ada Tiga kecamatan dan 42 Desa serta satu Kelurahan. “Intinya, jika ditambah satu Kecamatan lagi maka masyarakat tidak akan kesulitan khususnya di Kecamatan Merapi Selatan yang jaraknya m e m a n g c u ku p j a u h ,” t u t u r Hugson. (Din)

32 Puskesmas Belum Miliki Sarana dan Prasarana

LAHAT, Jurnal Sumatra--- Target serta keinginan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat, untuk memiliki puskesmas terakreditasi pada tahun 2019, tampaknya harus ditunda dahulu. Sebab, selain masih terkendala dengan sejumlah persyaratan yang ada, juga kurangnya dukungan sarana prasarana, serta sumber daya manusia (SDM) sebagai syarat dalam pencapaian sistem akreditasi. Bahkan, yang dimiliki 32 Puskesmas di Lahat masih belum merata. “Akan tetapi, untuk mencapai semua itu, harus ditunjang dengan sarana prasarana serta sumber daya manusia (SDM) sebagai syarat dalam pencapaian sistem akreditasi di puskesmas yang dimaksud,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lahat, dr H Rasyidi Amri MT MKM, dibincangi wartawan, Senin (25/5), kemarin. Ia mengakui, memang untuk puskesmas itu terakreditas tidak segampang membalikkan telapak tangan, sementara saat ini asih kendala Sumber Daya Manusia

(SDM) seperti tenaga merintah Provinsi “Tidak gampang dan pusat, agar dokter, bidan dan perawat, yang dimiliki untuk mendap- anggaran tersebut masih belum merata dapat turun,” tegasatkan akreditasi nya. di setiap puskesmas. Bahkan, rencana Dikatakan Raini, tapi secara puskesmas akreditasi syidi, puskesmas bertahap settersebut masih terkakreditasi bertuendala untuk Anggajuan untuk meniniap tahunnya rannya. gkatkan kualitas di masing-masing “Tidak gampang pelayanan bidang puskesmas akan kesehatan. Meski untuk mendapatkan akreditasi ini, tapi seada perakita penuhi baik demikian, cara bertahap setiap taturan yang harus segi SDM serta di lengkapi seperti hunnya masing-masing puskesmas akan kita dari sisi Adminissarana penunpenuhi baik segi SDM tratif, teknis, dan jang, sehingga serta sarana penunpelayanan maksijang, sehingga pada mal yang langsung pada 2019, se2019, semua sudah diberikan kepada mua sudah terakreditasi,” tambahpasien. nya. “Emang sih, seterakreditasi,” Oleh sebab itu, dijauh ini SDM mautambahnya. rinya berjanji mulai pun sapras belum tahun 2016, pihaknya terpenuhi secara akan mempersiapkan keseluruhannya, puskesmas dalam menuju akreditasi, akan tetapi, pihaknya pada tahun walaupun terkendala dengan angmendatang serta tahun berikutnya garan. “Kita sudah ajukan kepada Peakan melengkapinya. Bertahap,

setiap tahunnya masing-masing puskesmas akan kita penuhi baik segi SDM serta sarana penunjang, sehingga pada 2019, semuanya terpenuhi terakreditasi,” ujarnya optimis, kemarin. Menanggapi itu, Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur SH MM, memaklumi jika target Dinkes Lahat memiliki puskesmas terakreditasi masih terbentur sejumlah persyaratan. Namun, Pemkab Lahat siap mendorong untuk memenuhi persyaratan seperti pemenuhan alat-alat kesehatan, dan pemerataan tenaga medis. “Insya Allah, kedepan akan kita anggarkan di APBD, seperti alat-alat kesehatan, dan fasilitas puskesmas agar sarana dan prasarana terpenuhi. Kita juga akan usulkan ke pemerintah pusat untuk dropping (menempatkan) tenaga dokter di puskesmas. Selain perawat maupun bidan, disamping sarana prasarana sebagai faktor penunjang dan hal tersebut akan kita konsultasikan, sehingga tidak menyalahi ketentuan berlaku,” ucap Marwan. (Din)

Tekan Tingkat Kriminalitas Satlantas Lahat Genjot Razia LAHAT, Jurnal Sumatra--Kesadaran masyarakat Lahat terhadap pentingnya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) saat berkendara dijalan raya masih terbilang minim. Pasalnya, dari hasil razia yang dilakukan pihak Satlantas (Satuan Lalu Lintas) Polresta Lahat Rabu (27/5) diperempatan Desa Manggul Lembahyung, Kecamatan Kota Lahat masih banyak ditemui pengengendara baik Roda dua (R2) dan Empat (R4) yang belum memiliki SIM. Kasat Lantas Lahat AKP Maruli didampingi KBO Lantas Iptu Herdi Fahrudin mengatakan, ternyata masih ada saja pengendara ataupun masyarakat Lahat

yang ‘terjaring’ razia yang ada. Dimana, petugas masih melakukan penilangan, baik kendaraan atau surat menyurat, dan terpaksa harus diambil penindakan, padahal razia sering dilakukan namun masyarakat tetap tidak memahami pentingnya suratmenyurat saat berkendara. “Kita lihat yang mendominasi adalah SIM dan STNK dan ada juga kendaraan yang tidak lengkap seperti tidak memiliki Nopol dan tidak mngenakan helm. Razia ini akan rutin dilakukan untuk memberikan kenyaman kepada masyarakat,”ujarnya. Menurut Kasat Lantas, melihat masih banyaknya kendaraan dan masyarakat yang terkena ra-

zia ini, dirinya memutuskan kedepan akan lebih mengintensifkan kegiatan-kegiatan serupa. Demi tujuan peningkatan kesadaran berlalulintas dijalanan. Bagi pengendara yang terkena dan kedapatan dalam razia kemarin, jelas akan diberikan sanksi atau penindakan tegas, sesuai aturan yang ada, dan berharap kedepan hal itu tak lagi dilakukan. “Kita akan terus beri efek jera bagi setiap pelanggaran. Sehingga kesadaran masyarakat akan aturan berlalulintas dan berkendaran bisa meningkat, razia ini juga untuk menekan aksi kriminalitas yang sering terjadi khususnya dijalan raya,” ungkapnya, kemarin. (Din)


• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

7

jurnal sumsel

APBD Lahat Naik Rp 1,8 Triliun LAHAT, Jurnal Sumatra--- Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE menyebutkan, bahwasanya tujuh tahun yang lalu, pada saat awal memimpin Kabupaten Lahat, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tercatat Rp 800 M, dengan defisit defisit 80 M, lalu, pada 2015 saat ini telah menyentuh Rp 1,8 T. “Tentu saja ini berkat kerjasama dengan pihak legislatif dengan APBD meningkat dan juga FKPD yang telah memberikan rasa nyaman, bersatu dan kompak, dimana, pada 2014 pendapatan asli daerah (PAD) berkisar Rp 85 M, kemudian meningkat mencapai Rp 150 M di 2015,” ungkap orang nomor satu Pemimpin Lahat, belum lama ini. Untuk diketahui, sambungnya, dari dana Rp 1,8 T tersebut, tentu saja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat, dialokasikan

dan fokus pada pembangunan infrastruktur akses jalan desa sepanjang 1.800 KM. “70 persen di desa sudah membaik, diakhir kepemimpinan di 2018 seluruh jalan desa mendekati 90 persen, hanya terkendala di Kikim karena di lima desa harus membangun lima pembangunan dan memperbaiki,” kata Aswari. Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ir H Alex Noerdin SH menyebutkan, bahwasanya di Bumi Sriwijaya ini memang telah ditetapkan sebagai daerah lumbung energi maupun pangan. “Daya listrik harus cukup salah satu indikator pembangunan, kecukupan daya listrik, infrastuktur pendukung antara lain jalan dan jembatan, hampir 100 persen, kita lihat APBD dari Rp 800 M kini Rp

1,8 T, kemajuan yang sangat luar biasa,” katanya. Dijelaskan Alex, apabila Kabupaten/Kota lain dalam urusan pembangunan seprogresif dengan Kabupaten Lahat, maka, Sumsel menjadi provinsi terdepan, tapi belum seimbang, membangun daerah tidak akan mungkin dari dana sendiri, melainkan dana investasi lain dari luar. “Menciptakan ekonomi dan lapangan pekerjaan, infrastutkrur cukup, kondisi aman, komitmen antara pemerintah dan rakyat bersama-sama tinggi. Persyaratan ini yang coba dilakukan. Disamping itu, investasi masuk dan investor harus kenal. Mencari satu cara atau event untuk memperkenalkan daerah ini, apabila berhasil akan manfaat yang besar,” kata Alex. (Din)

Kecamatan Pagun Tak Miliki Polsek

LAHAT, Jurnal Sumatra--Kunjungan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) ke Kabupaten Lahat dan sejumlah daerah lain di Sumsel, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-69 dan mendekatkan diri pada masyarakat. Bahkan, kehadiran orang nomor satu krops coklat Polda Sumsel ini, selain dismbut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, dalam hal ini Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur SH M, juga seluruh jajaran Mapolres Lahat. Selain itu, warga Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat meminta Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof dr, Iza Fadri, SH, MH, membangun Mapolsek di wilayah mereka. Menurut warga, keberadaan Polsek diharapkan mampu menekan kriminalitas di daerah pedalaman tersebut.

Tokoh masyarakat Kecamatan Pagar Gunung, Tamrin, mengungkapkan, selama bertahun-tahun 20 Desa di Kecamatan Pagar Gunung yang berada 30 kilometer dari Kota Lahat belum memiliki Polsek sendiri. Kehadiran orang nomor satu di Polda Sumsel, diharapkan dapat mempercepat pembangunan Mapolsek di wilayah tersebut. “Keberadaan Mapolsek diharapkan terciptanya suasana aman dan nyaman, dan dapat menekan adanya pelaku-pelaku kejahatan,” ungkap Tamrin, kemarin. Menanggapi itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol prof DR Iza Fadri, mengaku siap menampung dan siap merealisasikan keinginan masyarakat tersebut. Namun, Kapolda berharap selama Mapolsek belum dibangun, semua komponen masyarakat bisa berpartisipasi dalam menjaga kantibmas khususnya

di lingkungan masing masing. “Yang jelas, aspirasi dari masyarakat akan kita tampung, memang target kita dalam satu Kecamatan ada satu Mapolsek,” kata Kapolda, saat berkunjung di Desa Karang Agung, Kecamatan Pagar Gunung, seraya mengaku, kunjungannya ke Kabupaten Lahat dan sejumlah daerah lain di Sumsel, dalam rangka HUT Bhayangkara ke-69. Pada Kesempatan itu, Kapolda Sumsel didampingi Kapolres Lahat AKBP Wira Satya Triputra Sik MH, serta Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur SH MM, melakukan penanaman pohon, pembagian sembako dan kegiatan sosial lainnya. “Selain untuk mendekatkan diri sama masyarakat, Saya ingin memantau langsung kondisi masyarakat di Sumsel ini,” tegas Kapolda. (Din)

Polres Musirawas Tangkap Tiga Tersangka Pemakai Sabu Musirawas, Jurnal Sumatra - Jajaran Kepolisian Resor Musirawas, Sumatera Selatan, menangkap tiga tersangka pemakai narkoba jenis sabu di Kecamatan Nibung, Kabupaten Musirawas Utara. Ketiga tersangka adalah Yan (17), Ap (23) dan Op (31) seluruhnya warga Kecamatan Nibung, kata Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani, Jumat. Ia mengatakan penangkapan tiga tersangka itu berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai mereka sedang pesta sabu. Atas informasi itu polisi langsung begerak dan mengintai lokasi

sasaran ternyata benar dan langsung dilakukan penangkapan. Saat penangkapan itu tidak adaperlawanan dari tersangka dan polisi menemukan beberapa barang bukti antara lain empat paket plastik berisi kristal menyerupai sabu-sabu. Selain itu dua paket plastik kosong bekas kristal juga diduga sabu, dua buah pirek kaca, satu buah bong dari botol plastik yang dibagian ujungnya ada dua pipet kecil dan uang tunai sebesar Rp250 ribu. Ketiga tersangka berikut barang bukti awalnya diamankan di

Polsek Nibung dan saat ini sudah diproses Sat Narkoba Polres Musirawas. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar membantu polisi dalam memberantas seluruh jenis narkoba karena merupakan salah satu target untuk dituntaskan,”tandasnya. Salah seorang warga Desa Remban, Kabupaten Musirawas Syfarudin mengatakan mendukung target polisi itu karena narkoba sudah menyebar hingga ke pelosok desa bahkan penggunanya anak di bawah umur. (ANJAS)

Baturaja, Jurnal Sumatra - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, berjanji untuk mempertahankan lahan milik warga Desa Tanjung Makmur yang diduga diserobot warga Mendayun Ogan Komering Ulu Timur. Bupati Ogan Komering Ulu Kuryana Aziz di Baturaja, Jumat mengatakan permasalahan ini terjadi sejak ada program pembukaan lahan pertanian 2011, lalu lahan warga tersebut diklaim oleh warga desa kabupaten tetangga. “Persoalan ini merupakan masalah antarkabupaten maka penyelesaian di tingkat provinsi. Kita ikuti sesuai aturan yang berlaku,” kata Kuryana saat meninjau langsung lokasi sengketa. Ia menjelaskan, permasalahan serupa pernah terjadi pada 1993 saat dirinya masih menjabat Camat Peninjauan, namun sudah selesai dan tidak ada selisih antarwarga. Namun, ketika ada program cetak sawah pada 2011 permasala-

han tersebut muncul lagi, katanya. Oleh karena itu, kata dia, dirinya yakin kalau tanah tersebut masuk dalam wilayah Ogan Komering Ulu. Menurut dia, pada awalnya merupakan lahan tidur dan tidak ada yang menggarapnya. Namun setelah dibuka lahan pertanian dan sangat maju maka warga tetangga mengakuinya bahwa itu adalah lahan mereka. Menurut dia, ia turun langsung ke lapangan bertujuan agar masyarakat tidak resah dan tidak berlarut-larut dalam masalah ini. “Kalau kita berpihak pada bukti sertifikat hak milik itu jelas bahwa lahan ini milik warga Tanjung Makmur,” katanya. Sementara, Kepala Desa Tanjung Makmur Batumarta Unit 16, Susanto menambahkan bahwa luas lahan milik warganya yang sudah bersertifikat hak milik 328 persil dari 500 hektare lahan diklaim warga tetangga.

“Warga sudah memiliki lahan sejak dibuka transmigrasi oleh pemerintah. Tapi berjalannya waktu, lahan ini dikuasai oleh sekelompok oknum warga dan diperjualbelikan,” katanya. Atas permasalahan tersebut, lanjut dia, warganya yang telah menanam karet dan mengusahakan lahan tersebut untuk tanaman padi tidak bisa dipanen, karena warga tetangga mengklaim lahan mengintimidasi untuk tidak menyadap karet atau menggarap lahan pertaniannya. Irhamudin (42), warga sekitar, mengaku kalau dirinya telah mengusahakan lahan tersebut sejak 1993 dan telah bersertifikat. Ia langsung menerima intimidasi dan dilarang untuk mengelola lahan pertaniannya. “Kami sebagai warga biasa, berharap kepada pemerintah cepat menyelesaikan masalah ini agar bisa menggarap lahan yang memang sudah menjadi hak kami sejak lama,” ujarnya. (ANJAS)

Pemkab Berjanji Pertahankan Lahan Warga

Pemkab Musirawas Utara Anggarkan Pilkada Rp25 Miliar Musirawas Utara, Jurnal Sumatra - Pemerinakan menggelar Pilkada 2015. tah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, Anggaran Pilkada serentak itu juga akan dibantelah menganggarkan dana untuk penyelenggaraan tu dari Provinsi, kabupaten induk Musirawas dan pemilihan kepala daerah sebesar Kabupaten Musirawas Utara juga Rp25 miliar, di luar kebutuhan “Kalau dari Musirasudah menganggarkan dana pedana keamanan dan Panitia Pennunjang seperti untuk keamanan was Utara saat ini su- dan pengawas pemilu. gawas Pemilihan Umum. Anggaran pemilihan kepala dah siap Rp1,5 miliar “Kalau dari Musirawas Utara daerah (Pilkada) serentak sebesar saat ini sudah siap Rp1,5 miliar itu sudah disepakati bersama den- dari Rp10 miliar yang dari Rp10 miliar yang dibutuhkan gan KPU Provinsi Sumsel dan di- dibutuhkan untuk untuk keamanan serta Panitia ambil dari APBD Prubahan 2015, Pengawas Pemilu (Panwaslu),” kata Penjabat Bupati Musirawas keamanan serta Pani- ujarnya. Utara H AgusYudiantoro, Kamis. Dana bantuan dari Provinsi tia Pengawas Pemilu Ia mengatakan anggaran Sumsel dan kabupaten induk untuk pilkada sudah clear dan (Panwaslu),” ujarnya. masing-masing Rp5 miliar dan naskah Nota Perjanjian Hibah khusus dana plafonnya Rp25 Daerah (NPHD) sudah ditandamiliar, sehingga pelaksanaan tangani pekan lalu antara Pemkab Musirawas Utara Pilkada serentak 2015 di wilayah itu diharapkan dengan KPU Provinsi Sumatera selatan sebagai berjalan lancar. penyelenggara Pilkada 2015. “Kami mengharapkan pelaksanaan Pilkada KPU Provinsi Sumatera Selatan menjadi penye2015 di wilayah itu berjalan sesuai harapan, hal itu lenggara Pilkada bupati-wakil bupati Musirawas diyakini karena telah ada pengurus dalam struktur Utara karena KPU kabupaten pemekaran itu belum tahapan seperti Bawaslu dan terbentuknya Sekreterbentuk, sedangkan KPU kabupaten induk juga tariat KPU daerah itu,” jelasnya. (ANJAS)

HUT Bhayangkara, Kapolda Bagikan 1500 Paket Sembako LAHAT, Jurnal Sumatra--Kedatang orang nomor satu jajaran Kepolisian Daerah Polda Sumsel disambut hangat oleh ribuan masyarakat warga Lahat, khususnya yang ada di Kecamatan Merapi Barat. Antusias warga menyambut orang nomor satu krops coklat ini, lantaran, menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara yang ke-69, dan Kapolda Sumsel Prof Irjen Ihza Padli secara langsung membagikan sedikitnya 1500 lebih paket sembako kepada warga di Kecamatan Merapi, pada Selasa (26/5), kemarin. Bukan itu saja, rombongan penegak hokum ini, menyambut HUT Bhayangkara yang ke-69, juga melakukan aksi donor darah dilakukan untuk menambah pasokan darah diPMI (Palang Merah Indonesi) Lahat. Kapolda Sumsel Prof Irjen Ihza Padli mengatakan, kegiatan

Baksos yang dilakukan merupakan rangkaian menjelang perayaan HUT Bhayangkata, sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat diBumi Seganti Setungguan. Dan pihaknya mengimbau agar seluruh masyarakat tetap menjaga situasi agar tetal kondusif dimanapun berada. “Memang menjaga keamanan adalah tugas polisi namun tetap saja harus menjadi tanggung jawab bersama untuj menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan dimanapun berada,” Selain itu, pihaknya juga telah menginstruksikan seluruh anggota Polisi agar tetap menjadi mitra dan melayani masyarakat agar warga khususnya dikabupaten Lahat selalu merasa nyaman dimanapun berada. “Polisi harus dapat menjadi sahabat masyarakat, dan warga jangan sungkan untuk memberikan laporan jika melihat ada sesuatu

hal yang bisa membahayakan baik diri pribadi maupun orang banyak,” pesan Kapolda, kemarin. Kapolres Lahat AKBP Wira Triputra,Sik menuturkan, HUT Bhayangkara kali ini dilakukan dengan melakukan kegiatan Baksos seperti pembagian paket Sembako kepada warga yang tidak mampu, donor darah, dan pengobatan gratis. Untuk kegiatan ini disupport oleh pihak swasta melalui dana CSR dengan harapan dapat meningkatkan jalinan silaturahmi antara Polri dan masyarakat. “Semua yang kita lakukan ini, bertujuan kita ingin hubungan antara polisi dan masyarakat selalu harmonis, dengan adanya kegiatan Baksos ini kiranya dapat membantu meringankan beban masyarakat. Sedangkan untuk donor darah kita target sebanyak 200 kantong yang akan disumbang kepihak PMI,” ungkap Kapolres Lahat. (Din)

Kuasa Hukum: Vonis Mantan Kabag Hukum Berat Musirawas, Jurnal Sumatra - Kuasa Hukum terdakwa M Rifai mantan Kabag Hukum Kabupaten Musirawas utara, Sumatera Selatan, menilai vonis Pengadilan Negeri Palembang, Senin (25/5) terhadap kliennya terlalu berat karena dalam kasus itu terdakwa bukan pelaku utama. “Masih pikir-pikir dulu sebelum menerima atau menolak putusan terhadap klien kami selama empat tahun penjara tersebut,” kata Kuasa Hukum terdakwa, Sulastriana kepada wartawan di Musirawas, Rabu. Ia menilai putusan hakim terhadap kliennya terlalu berat karena dalam perkara ini terdakwa bukan sendirian tapi masih ada tersangka lainnya terlibat dalam kasus tersebut. Mantan Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setda Musirawas Utara itu dihukum empat tahun penjara, denda Rp200 juta dan subsider tiga

bulan kurungan. Rivai terlibat kasus suap penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Musirawas Utara pada 2014. Terdakwa ditangkap tim gabungan Polda Bengkulu, di salah satu kamar hotel kawasan Pantai Panjang Bengkulu 12 September 2014. Hakim Pengadilan Negeri Kelas I Palembang Posma P Nainggolan dalam membacakan amar putusan itu mengatakan lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum selama enam tahun penjara. Putusan itu berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangan, baik keterangan saksi maupun terdakwa sendiri serta barang bukti (BB) yang dihadirkan dipersidangan. Terdakwa terbukti bersalah sebagaimana diatur dalam pasal 12 huruf a Undang-Undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No 20 ta-

hun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. “Vonis dijatuhkan Majelis Hakim itu lebih ringan dua tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Lubuklinggau dalam surat tuntutannya bahwa terdakwa Rifai dituntut hukuman penjara enam tahun dan denda Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan,” tandasnya. Rifai terlibat kasus suap penerimaan CPNS Kabupaten Musirawas Utara pada 2014 dengan barang bukti berupa uang tunai mencapai Rp1,9 miliar. Jaksa Penuntut Umum Darmadi Edison mwngatakan pihaknya juga mikir-mikir dan akan membicarakan dulu dengan pimpinan. “Beda pandangan antara majelis hakim dan JPU itu hal yang wajar, memang tuntutan yang kami ajukan tidak sesuai dengan putusan majelis hakim,” tandasnya. (ANJAS)

Pemkot Palembang: Rumah Toko Harus Ada Pohon Palembang, Jurnal Sumatra - Pemerintah Kota Palembang mewajibkan setiap rumah toko (ruko) memiliki satu pohon berakar tunggang untuk menciptakan suasana asri di perkotaan, kata Kepala Dinas Tata Kota Palembang Isnaini Madani. “Pemilik ruko harus menanam pohon, namun tidak menanam di dalam pot. Aturan ini tidak mainmain karena menjadi syarat dalam pembuatan izin mendirikan bangunan,” kata Isnaini di Palembang, Minggu. Ia mengatakan, pemkot menyediakan alternatif pohon yang akan ditanam di antaranya mahoni, terembesi, jati, atau pohon lainnya yang memiliki kayu keras. Sedangkan untuk letaknya

disesuaikan dengan lokasi ruko karena tinggi pohon ini diharapkan minimal 2,5 meter. “Untuk tahap awal akan diberlakukan ke ruko, nanti semua bangunan dari perumahan warga harus memiliki tanaman berakar tunggang ini,” kata dia. Dalam penerapan aturan ini, Dinas Tata Kota telah berkoordinasi dengan pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Camat dan lurah akan ikut mengawasi penerapan aturan ini, bahkan dapat mencegah proses pembangunan ruko jika tidak sesuai dengan ketentuan,” kata dia. Pemeritah Kota Palembang gencar mengingatkan warganya untuk mematuhi aturan terkait izin mendirikan bangunan karena ter-

jadi pertumbuhan yang signifikan dalam pembangunan perumahan, rumah toko, dan pusat perkantoran dalam beberapa tahun terakhir. Kepala Bidang Tata Bangunan dan Reklame Dinas Tata Kota Palembang Sodik sebelumnya mengatakan, masyarakat harus diingatkan bahwa ketentuan memiliki IMB untuk bangunan baru itu bersifat wajib karena berkaitan dengan penataan kota. “Seiring dengan pergerakan kota menjadi metropolitan, terkait IMB ini harus terus disosialisasikan ke masyarakat yakni mengingatkan apapun bentuk bangunannya harus ada izin, mulai dari rumah tempat tinggal, rumah toko (ruko), perumahan hingga kantor,” kata dia. (ANJAS)


Jurnal Olahraga 8

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Pesaingnya Mundur,

Blatter Kembali Didaulat sebagai Presiden FIFA ZURICH – Sepp Blatter terpilih sebagai Presiden Fédération Internationale de Football Association (FIFA) periode 2015-2019. Ini adalah yang kali kelima Blatter terpilih sebagai orang nomor satu di organisasi tertinggi sepakbola dunia. Dalam Kongres FIFA ke-65 di Zurich, Swiss, yang agenda utamanya yakni pemilihan presiden baru, Blatter menyingkirkan satu-satunya rival, Prince Ali bin al-Hussein dari Yordania. Di putaran pertama, Blatter mendapatkan 133 suara sementara rivalnya 73 suara. Angka tersebut tidak berubah karena Prince Ali mengundurkan diri saat voting memasuki

putaran kedua. Sejatinya Blatter sempat dihadapkan pada suara-suara yang menginginkannya mundur dari pemilihan, seperti Perdana Menteri Inggris Raya David Cameron dan Presiden UEFA Michel Platini. Namun, fakta di Zurich seperti menghapus keraguan yang menimpanya. Usai terpilih, pria asal Swiss itu berterima kasih kepada semua pihak termasuk Prince Ali. Dia pun berjanji ini adalah periode terakhirnya di FIFA. “Saya tidak sempurna karena tidak ada manusia yang sempurna. Tapi, kami tentu akan melakukan tugas baik bersama-sama. Di

akhir masa saya, saya akan memberikan FIFA posisi yang sangat kuat,” kata Blatter, seperti dilansir BBC, Sabtu (30/5/2015). FIFA sendiri sedang dilanda krisis karena beberapa hari sebelum kongres digelar, tujuh petinggi ditangkap Federal Bureau of Investigation (FBI) karena diduga korupsi. Kini, ke semuanya sedang berada di Amerika Serikat untuk investigasi lebih lanjut atau pengembangan kasus. “Saya bertanggung jawab atas apa yang menimpa organisasi ini. Biarkan seperti itu. Saya berani menanggungnya. Saya ingin memperbaikinya bersama-sama dengan Anda,” lanjutnya. (okz)

Biaya yang Harus Dibayar Arsenal untuk Gelandang Juventus LONDON - Dalam beberapa minggu terakhir kabar hengkangnya gelandang Juventus, Arturo Vidal, ke Arsenal kian santer. Bianconeri bahkan bakal melepas Vidal jika The Gunners menyanggupi uang yang diminta. Seperti diberitakan The Metro, Jumat (29/5/2015), Juve meminta uang 28,4 juta pounds atau sekira Rp574 miliar kepada The Gunners. Sekadar informasi, Vidal dikabarkan ingin mening-

galkan Juventus Stadium karena ingin mencari tantangan baru di tim lain. Selain itu, bujukan dari rekannya di Tim Nasional Cile, Alexis Sanchez, juga menjadi salah satu alasan ia menjatuhkan pilihannya ke Meriam London. Arsenal dianggap sebagai pilihan tepat karena tengah membutuhkan pemain setipe dengan dirinya. Arsenal sebenarnya memiliki gelandang-gelandang berkelas

layaknya Santiago Cazorla, Mesut Ozil dan Aaron Ramsey. Namun, ketiganya hanya piawai kala membangun serangan dan tak andal saat membantu tim dalam bertahan. Untuk itu, Vidal jadi pilihan tepat, mengingat mantan pemain Bayer Leverkusen memiliki keahlian tersebut. Sekarang tinggal ditunggu apakah Arsenal mau menyanggupi uang yang diminta Juve atau tidak.(okz)

Puncak Karier Ronaldo Akan Bertahan Sampai 5 Tahun Ke Depan Setiap kali kemenangan Real Madrid pasti terkait dengan kontribusi besar Cristiano Ronaldo di dalamnya. Kariernya tak pernah berhenti bersinar dan entah sudah berapa kiper yang gawangnya jadi sasaran korban gol-gol sang mega bintang. Ketika sejumlah bintang lainnya mulai meredup, “mesin” Ronaldo masih digdaya. Saat para pemain seperti Lionel Messi dan Zlatan Ibrahimovic mulai kehilangan sentuhan magisnya, Ronaldo justru terus memelihara produktivitas prestasi. Musim ini saja bersama Real Madrid di La Liga dalam 15 jornada terakhir, Ronaldo sudah punya rekening 26 gol dan siap meng-overtake rekor 50 gol La Pulga. Puncak kariernya seakan masih akan lestari meski usianya akan memasuki kepala tiga pada 5 Februari yang lalu. Padahal, entrenadorCarlo Ancelotti terbilang jarang mengistirahatkannya di bench. Ancelotti selalu membutuhkan pemain yang sering disapa CR7 itu di tiap kesempatan, terlebih ke t i k a El Realtengah buntu dengan para ariete alternatifnya. Salah satu resep Ronaldo tetap bugar dan bisa mempertahankan konsistensinya mencetak gol adalah pemanfaatan nan efektif dan efisien soal masamasa pemulihan. “Pemulihan lebih penting buat saya dari pada sesi latihan biasa, karena begitu banyaknya jumlah pertandingan yang harus s aya m a i n k a n ,” ungkap Ronaldo kepada AS, Selasa (6/1/2015). “Istirahat menjadi bagian kunci dari rutinitas harian

saya dan membolehkan saya tampil pada level tertinggi dalam profesi saya, sekaligus memperpanjang karier saya,” tambah pemain flamboyan asal Portugal itu. Tapi jika ingin menerka, kira-kira sampai kapan puncak kariernya akan berlangsung? Meski tak bisa memastikan 100 persen, setidaknya dokter tim nasional Portugal, Antonio Gaspar, berani memberikan ramalannya bahwa puncak karier Ronaldo bakal bertahan sampai lima tahun ke depan . “Saya pikir seorang atlet seperti dia akan dengan mudah membawa karier emasnya sampai ( usia ) 33 tahun. Faktanya dalam kasus Cristiano, saya perhitungkan dia akan terus berada di puncak karier lebih lama, bahkan sampai 35 tahun,” timpal Gaspar. “Dia seorang atlet super, melebihi rata-rata pemain lain dan dia juga seorang profesional top yang bisa menjaga dirinya dengan sangat baik dan mainmain soal diet serta waktu pemulihan,” tuntasnya. (berita bola)

Demo Menpora Lagi, Fans Persipura Minta Gerbang Dibuka Jakarta - Persipura Jayapura dan perwakilan fans kembali mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jumat (29/5/2015). Para perwakilan tim berjuluk Mutiara Hitam itu melakukan aksi demo di depan kantor Kemenpora. Salah satu perwakilan Persipura mengatakan bahwa pihaknya kembali ke kantor Kemenpora dengan tujuan yang sama, yaitu

meminta penjelasan langsung dari Menpora Imam Nahrawi, bukan melalui perwakilan seperti pada pertemuan pertama. “Kalo bangsa ini tidak mau mengakui kita, kami masih punya jalan. Kenapa kami dibuat kecewa seperti ini,” ujar salah satu pendemo. Pendemo yang hadir di depan lobi Kemenpora terdiri dari puluhan pria dan perempuan. Harapan

mereka adalah jangan sampai Persipura kalah dari Pahang di babak 16 besar Piala AFC. Pantauan Okezone, para pendemo tidak hanya melakukan orasi, tetapi juga beberapa kali bernyanyi. Para pendemo juga memprotes pintu lobi yang ditutup oleh pihak keamanan gedung. “Kami bukan maling, kenapa pintu ditutup?” protes salah satu pendemo.(okz)

Lini Depan Barca yang Terbaik di Dunia Ya, trio lini depan Blaugrana yang diisi Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar da Silva memang menunjukkan performa luar biasa.

TURIN – Penyerang Juventus, Carlos Tevez, memberikan komentar jelang tampil melawan Barcelona di final Liga Champions, Minggu 7 Juni 2015 dini hari WIB. Tevez menilai, Barca merupakan tim kuat yang dihuni lini depan terbaik di dunia. Ya, trio lini depan Blaugrana yang diisi Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar da Silva memang menunjukkan performa luar biasa. Bayangkan saja, trio yang kerap disebut MSN mampu

mengemas 117 gol sepanjang musim ini. Berkat gelontoran gol maupun assist yang berhasil ditorehkan ketiganya, Azulgrana di ambang merebut tiga trofi musim ini. Mereka sudah mengamankan trofi La Liga. Sementara dua gelar lagi diperjuangkan di final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao dan partai puncak Liga Champions menghadapi Juventus. “Barca merupakan tim pal-

ing kuat di dunia saat ini karena memiliki tiga penyerang yang luar biasa. Jadi,kami mesti bekerja ekstra keras untuk menampilkan permainan sempurna,” jelas Tevez seperti mengutip Football Espana, Sabtu (30/5/2015). Menarik ditunggu tim mana yang akhirnya mampu menggondol trofi Liga Champions. Tentu tim yang bermain lebih baik, sekaligus dinaungi dewi fortuna yang bakal membawa pulang si Kuping Besar ke kota asal mereka. (okz)


Hiburan Kito 9

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Yuri Tathia Dwintan Gunakan Waktu Sebaik Mungkin Palembang, jurnalsumatra.com-Biarpun belum menyelesaikan kuliahnya di Universitas Tridinanti, Fakultas Ekonomi, Jurusan Management dan saat ini masih Semester Delapan, namun sudah menduduki jabatan sebagai Sales Manager di Hotel Aston sebagai salah satu Hotel berbintang di Palembang sudah di sandangnya. Saat dibincangi jurnalsumatra,com di tempat kerjanya Hotel Aston Palembang Yuri Tathia Dwintan yang akrab dipanggil Yuri, anak pertama dari tiga saudara dari Ayah asal Lahat (Sumatera Selatan) dan Ibu asal Kota Palembang, kelahiran Palembang, 23 April 1992, jabatan yang disadangnya ini pun, diawalinya dari bawah seperti profesi orang tuanya dahulu yang bekerja di Novotel Jambi tahun 2000. “Pada waktu sekolah di Bina Warga Palembang saya aktip sebagai Cheeleaders, kemudian tamat sekolah awal tahun 2011 saya langsug kerja di Restoran Novotel Palembang selama 4 tahun sambil melanjutkan kuliah masuk pada akhir tahun 2011 di Universitas Tridinanti Palembang” ungkapnya. Pada awal bulan Februari 2015 dirinya bergabung dengan Hotel Aston dan mendapat posisi jabatan sebagai Sales Manager. “Sebenarnya aku mau melanjutkan sekolah Akper namun tidak diterima, mungkin belum ada kesempatan untuk kuliah dan ikut pelatihan pariwisata yang di adakan PHRI kota pada tahun 2010 kemudian ikut traning di novotel selama 3 bulan. Akhirnya mendapat kesempatan bekerja disana sebagai kasier di orion restoran” ungkapnya menceritakan awal kariernya. Diakuinya, karena ingin meningkatkan karier ia masuk di Hotel Aston dengan harapan bisa memberikan kontribusi kepada Hotell Aston Palembang untuk meningkatkan tingkat hunian hotel dengan bisa mencari tamu sebanyak-banyak mungkin, untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan selama sebulan. “Langkah ini aku ambil untuk bisa menjadi wanita karier yang mana sudah menjadi cita-citaku mengikuti dan mencontoh papaku yang juga pernah bekerja di hotel sebagai room division manager di Novotel Jambi pada tahun 2000” beber cewek manis ini. “Harapan kedepan aku...., akan bisa lebih baik lagi dari karier yang sekarang ini, karena aku mempunyai prinsip waktu adalah uang, kita tidak bisa membeli waktu dengan uang, karena itu harus bisa menggunakan waktu sebaik- baik nya” tutup cewek yang mempunyai hobby traveling dan shoping menjadi favoritenya. Seperti tempat-tempat yang pernah dikunjunginya antara lain, ke Lampung, Bandung, Surabaya dan Bali serta yang sering dikunjunginya Jakarta dan bahkan negara tetangga Malaysia dan Singapure, di mana setiap pergi selalu berbelanja untuk oleh-oleh. (edchan)

Melly Shu Pecahkan Center Stage Palembang Palembang, jurnalsumatra.com-Setelah Sembilan bulan yang lalu pernah hadir di Kota Palembang, kini Melly Shu kembali mengujungi Kota Palembang, di tempat hiburan yang berbeda untuk menampilkan aksinya, dalam keahliannya bermain C-DJ dihadap para dugemer Kota yang dikenal dengan makanan pempeknya ini. Melly Shu membawakan musik aliran Electronic Musik Dance yang biasa disingkat dengan (EDM), musik yang bisa membuat orang bergoyang mengiringi irama yang dimainkannya sesuai dengan namanya, sudah dikuasainya sejak tahun 2010. Membuat Center Stage Palembang Pecaaah. Ketika dibincangi jurnalsumatra.com sebelum penampilan Melly Shu yang mengenakan busana cukup seksi dengan accessories kepakkan bulu ayam di kedua sisi lengang atasnya yang membuat

penampilannya mangkin cantik. “Saya sebelum tampil di Palembang ini baru saja perform di Balikpapan dan sebelumnya lagi ke Pekanbaru, Kendari, Pontianak dan Lampung” paparnya menceritakan banyaknya jadwal untuk show di beberapa kota di Indonesia, mengawali obrolan kami. “Setelah dari Palembang ini, saya akan tampil di PRJ Jakarta pada tanggal 30 May, dan terus tanggal 5 Juni ke Ambon serta tanggal 10 Juni nya sudah kembali perform di Bogor” tambah cewek cantik kelahiran Bogor, 3 Mei 1988 ini. Diakuinya dirinya merasa senang bisa kembali tampil perform di Kota Palembang, karena orangnya baik-baik dan ramah, menerima welcoming banget, “Ada rasa senanglah bisa kembali tampil dan performance di Palembang, aku betah dan enak di Palembang.

Apa lagi teman-temanku yang tahu, kalau akunya mau ke Palembang aja, pada langsung nyerbu minta oleh-oleh pempek Palembang semua” jelasnya sambil tertawa kecil dan tersenyum simpul dengan mengingat ulah teman-teman nya yang sangat suka sekali dengan pempek Palembang. “Karena mereka tau di Palembang ini pempeknya paling enak” tambahnya lagi. “Iya senang, semoga bisa jodoh dan nanti kesini lagi, karena orangorangnya baik-baik, sudah kayak keluarga semua, makanannya juga enak, terutama mpek-mpek nya” jawabnya ketiga ditanya alasan betah dan senang dengan Kota Palembang. Berharap enggak sich bisa mendapat jodoh orang Palembang ? pancing jurnalsumatra. com tawanya pun meledak ha ha ha ha, namun dengan bijak iapun menjawab bisa aja sich, tapi enggak

kepikiran kesitu sich… “Saya suka cowok yang humoris, tapi dewasa dan bijak, yang lebih aku suka cowok yang romantis, insallah aku bisa mendapatkannya” jelasnya sambil tersenyum simpul. D e n g a n a p a ya n g s u d a h diraihnya ini, Melly Shu pun membagikan tip suksesnya, untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan harus terus ikutin apa yang kamu suka ikutin seperti idola kami, lama-lama kamu akan menjadi diri kamu sendiri. Mencoba hal walaupun Cuma 1 kali akan merubah hidup kita dari pada kita enggak melakukan nya sama sekali. Setelah menyampaikan semuanya, tak terasa waktu penampilannya sudah dekat dan Melly pun bergegas untuk menyiapkan sendiri peralatan C-DJnya. Yang mengakhiri obrolan kami (edchan)

FDJ Baby V Hibur Pengujung theVenus Palembang, jurnalsumatra. com-theVenus Luxury Club yang berada di Jl. R. Soekamto Palembang adakan Heineken Night dengan menghadirkan FDJ Baby V dari

Jakarta dalam acaranya.. Lewat permainan C-DJ dalam aliran musik SDM dan Ducth yang juga mengiringin penampilan para model theVenus dan sexy

dancer membuat suasana dinginnya malam menjadi tambah menghangat dan menghibur para pengujung yang hadir. Saat ditemui jurnalsumatra. com, sebelum penampilan FDJ Baby V yang mempunyai nama lahir Vivi Kapu dengan panggilan Vivi ini, mengatakan bahwa dirinya termasuk murid yang berprestasi pada saat di Sekolah Menengah Atas di Manado dengan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. “Semasa saya sekolah di SMA YPKM Manado saya pernah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah dan sempat merasakan kuliah di AKBID tetapi Cuma hanya 4 bulan, karena saya lebih memilih untuk belajar menjadi seorang DJ selama 5 bulan, karena hobby dengan music” ungkap cewek kelahiran Manado tanggal 2 Juni 1991 dari kedua orang tua asal dari Manado ini. Dikatakannya, keputusan yang diambilnya ini, merupakan keputusan nya sendiri namun

tetap persetujuan dari kedua orang tuanya, yang mengatakan kepada dirinya asal bisa menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya, untuk bisa membawa diri. “Saya sebelumnya pernah ke Palembang bareng Kangen Band saat masih vokalisnya Andika yang tampil dilapangan bola pada saat itu, dibandingan dahulu kota Palembang tambah maju dan pada saat saya mau ke tempat ini sore harinya sudah pada macet” bebernya dengan kepesatan pembangunan kota Palembang. “Harapan saya untuk kedepannya nanti pengen lebih sukses didalam pekerjaan yang saya tekuni saat ini seiringi dengan kemajuan kota Palembang yang tambah bagus dan tambah maju kotanya” pungkas cewek yang terlahir sebagai anak pertama dari dua saudara dengan adik satusatunya cowok yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas yang dibantunya untuk pembayaran sekolahnya.(edchan)

Risma Ingin Punya Boutiq Sendiri

Palembang, jurnalsumatra.com-Langkah kakinya di iringi musik yang menghentak mengiringi irama berjalan para model Jakarta yang tampil mengenakan busana bertema daur ulang yang menutupi tubuhnya dengan koran bekas untuk dikenakan, di bagian anggota tubuhnya, menarik mata dan perhatian para pengujung tempat hiburan theVenus Luxury Club di Jl. R. Soekamto Palembang. Risma Wahyu Model asal Jakarta dengan Kelahiran Solo (Jawa Tenggah) 25 Februari 1990 mengawali kharirnya menjadi vokalis Band Mighty di Solo sejak dari tahun 2007, dengan tinggi badan diatas rata-rata wanita Indonesia, membawanya juga ikut terjun sebagai seorang model catwalk dikotanya mulai dari tahun 2010. “Saya mengawali menjadi model dari tahun 2010 sampai saat ini, yang sebelumnya menjadi vocalis band dikotaku Solo dan dari model ini aku sudah pergi kebeberapa kota di pulau jawa seperi Semarang, Surabaya, Malang dan luar pulau Jawa Balikpapan dan Kota Palembang ini” ungkapnya menceritakan awalnya menjadi seorang model longtrip kepada media ini. Diakuinya dirinya sudah sering mendapatkan juara sebagai seorang model di Kota Solo untuk memperagakan busana mengenakan batik carnival antara tahun 2011-2012. “Tak ada yang mendorongku menjadi seorang model, itu atas kemauanku sendiri, karena saya suka dan sekaligus menyalurkan hobby sambil bisa mencari uang” Cita-cita saya menjadi seorang desainer dalam show-show seperti pada saat ini, keluar kota kadang-kadang saya merancang dan membuat kostum teman-teman untuk show model di event-event tertentu. sebagai contohnya pada acara event di Score Balikpapan pada acara tahun baru 2014 kemarin. Ketika ditanya masalah privasinya, dengan tegas dikatakannya “Untuk masalah asmara aku tidak terlalu dipusingi, saat ini saya hanya ingin focus bekerja terlebih dahulu dan saya yakin serta percaya kalau jodoh enggak bakalan kemana-mana” “Tetapi untuk kedepannya semoga saya bisa mempunyai butik atau usaha dari modal yang saya kumpulkan sendiri” harapnya. Ia pun mengatakan untuk memperoleh apa yang dinginkan jangan pernah putus aza pada keadaan dan jangan mudah menyerah, .selalu berusaha dan berdoa adalah merupakan kunci utama sebuah kesuksesan. “Bagi saya sebagai seorang model harus bisa tampil semaksimal mungkin karena sudah menjadi duniaku yang telah saya tekuni saat ini, dan merupakan wujud dari penyaluran hobby saya di dunia modeling” tegasnya. (edchan)


10

Advertorial

• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

PT. Semen Baturaja MoU dengan PDPDE Kembangkan KEK TAA Palembang, Jurnal Sumatra - PT Semen Baturaja lakukan Memorandum of Understanding (MoU)dengan BUMD Sumsel Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PD PDE) laksanakan di Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A Rivai, Selasa (26/5). Gubernur H. Alex Noerdin mengatakan kerjasama yang dilakukan oleh perusahan di Sumsel sangatlah baik, Menurut H. Alex Noerdin kedepan Sumsel akan membangun beberapa infrastruktur guna mendukung Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games. Lanjutnya, H. Alex Noerdin berharap agar MOU yang dilakukan PDPDE dan PT. Semen Baturaja dapat mengambil peran dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api – api yang akan menjadi pintu gerbang sekaligus penggerak roda perekonomian Sumatera Selatan kedepan” lanjutnya. Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo mengatakan MOU ini untuk meningkatkan produksi dan pemasaran. Saat ini PT. Semen Baturaja sendiri memproduksi 2 juta semen per tahun, dan akan terus ditingkatkan dua kali lipat, untuk itu dibutuhkan infrastruktur

pendukung seperti jaringan listrik dengan membangun PLTU berkapastias 125 MW,” ungkapnya. Selain itu pihaknya akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dalam kesempatan ini Dirut PT. Semen Baturaja berharap PT. Semen baturaja dapat memiiki andil besar dalam pembangunan di Sumsel terutama di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung api - api Direktur Utama PD PDE, A Yaniarsyah Hasan mengatakan, kerja sama ini meliputi pembangunan pabrik semen baturaja disebelah Pabrik semen yang sudah ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Juga akan membangun instalasi tenaga listrik sebesar 175 MegaWatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan Semen Baturaja. Nanti dibuat perjanjian jual beli listrik antara kita dan mereka,” ujar Yaniarsyah.. Selain pembangkit listrik yang dibangun dalam jangka waktu tiga tahun kedepan, juga akan Terminal Semen, namun menggunakan bahan baku dari PT Semen Baturaja dan dimanfaatkan untuk KEK TAA seterusnya sebagai area pemasaran dan distribusi produk semen dan turunanya.(ADV/HUMAS PEMPROV SUMSEL)


• Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Sambungan

11

Dari halaman 1.......

Rahman Djalili Dicerca Pertanyaan 7 Jam terhadap mantan Walikota Prabumulih untuk dimintai keterangan untuk tersangka Abdul Latif, Nila Utama dan Ahmad Sobri. “Rahman Djalili diperiksa dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB, atau lebih kurang tujuh jam. Pemeriksaan Rahman Djalili hanya sebagai saksi dari ketiga tersangka,” katanya. Setidaknya, ada 30 lebih pertanyaan yang dilontarkan penyidik Pidsus Kejati Sumsel terhadap mantan Walikota Prabumulih dua periode tersebut di ruang pemeriksaan. Nantinya, setelah pemeriksaan awal yang dilakukan ke depan pihak dari penyidik Kejati Sumsel berencana akan kembali memanggil Rahman Djalili untuk kembali dimintai keterangannya. “Nanti akan dijadwalkan kembali untuk dilakukan pemeriksaan. Ini baru pemeriksaan pertama,” pungkasnya. Rahman Djalili diperiksa sebagai saksi setelah tiga mantan sekretaris daerah yang ditetapkan tersangka dari penyidik Pidsus Kejati Sumsel yakni Abdul Latif periode 2003-2008, Nila Utama periode 2008-2011 dan Ahmad Sobri yang saat itu menjabat sebagai Kabag Keuangan Periode 2007-2009. Selain itu dua pejabat aktif yakni Kabag Keuangan Setda Prabumulih, Ferdiansyah dan mantan Kabag Keuangan, Muslimin. Dari pihak Kejati Sumsel akan terus melakukan pengembangan terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan dana kas daerah Sekretariat Daerah (Setda) Prabumulih 2007-2011 ini. Pihak-pihak terkait bisa saja akan dipanggil untuk mengusut kasus itu secara tuntas di daerah yang saat ini dipimpin oleh Ridho Yahya tersebut. Ridho Yahya juga pernah menjadi wakil walikota di era pemerintahan Rahman Djalili. Kini kasus tersebut menjadi perbincangan warga Prabumulih. (tim)

Dari halaman 1.......

Reses DPRD Nyaris Mubazir walikota Palembang ini, masa reses yang dimiliki aggota DPRD harus dipahami sebagai kegiatan di luar ruang sidang yang masih menjalankan fungsi-fungsi kedewanan. “Yang harus dipahami reses itu bukan berhenti bersidang dan fungsi dewan terhenti, tapi reses adalah pengalihan ruang sidang dari kantor apakah di dapil atau dengan mitra komisi atau dengan lainnya,” ujarnya lagi. Karenanya, dia menambahkan, bahwa terkait berapa lama sebaiknya masa reses diberikan, maka hal itu tergantung pada tujuan dari reses itu sendiri. “Soal waktu mau seminggu, dua minggu, sebulan, itu tergantung apa yang mau dicapai dari reses itu. Nah itu yang harus dirumuskan, jadi apa orientasinya, butuh waktu berapa lama untuk menerima masukan masyarakat untuk jadi bahan persidangan selanjutnya,” sambungnya. Di PDIP sendiri , masih menurut Zulfikri telah meminta pada seluruh anggotanya meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan konstituen dan partai. “Selain itu kami juga minta agar di masa reses para anggota mendata persoalan apa saja yang ada di masyarakat dan nanti disampaikan dalam laporan,” tandasnya. (tim)

Dari halaman 1.......

Warga Desa Gelumpai Keluhkan Kondisi Jalan mengaku prihatin dengan kondisi jalan desa yang berlumpur dan berkubang air. Menurutnya, jalanan lumpur ini sudah lama menjadi permasalahan warga desa. Bahkan, ia menyayangkan jika perhatian Pemkab Lahat terhadap fasilitas warga desa di pedalaman masih belum maksimal. Ia juga menceritakan kondisi berlumpur ini sebenarnya sudah dialami warga desa puluhan tahun lalu. Hanya saja, terjadi pada saat musim hujan berlangsung. Tapi saat ini, meski musim hujan berakhir, kondisi jalanan tetap berbentuk kubangan. Dirinya sedikit kesulitan jika ingin mengangkut hasil perkebunan saat melintas jalan desa yang berlumpur tersebut. Ia berharap kepada pemerintahan desa untuk memprioritaskan fasilitas jalan di desa pedalaman. “Selama ini belum pernah dilakukan pengerasan apalagi pengaspalan. Semua warga Desa sangat mendambakan jalan menuju perkebunan ini diaspal seperti di desa lain,” pintaknya. Sementara, Kepala Desa (Kades) Muara Gelumpai Heriadi, membenarkan jika jalan menuju perkebunan warga desanya berlumpur dan sulit dilewati. Ia mengaku telah mengusulkan perbaikan, tapi hingga saat ini, perbaikan belum terealisasi. “Oleh sebab itu, kami harap Pemerintah untuk segera turun ke lapangan dan melakukan mengecek dan melakukan perbaikan jalan, sebab inilah akses jalan warga desa satu-satunya untuk mengangkut hasil perkebunan yang ada,” ungkap Heriadi. (Din)

Dari halaman 1.......

Warga Lapor ke DPRD Sumsel bercocok tanam padi, Dahlan mengatakan sudah membuka lahan sejak tahun 1972. Masyarakat desa menurut Dahlan, bahwa PT CBS belum ada manfaat untuk masyarakat yang dikatakan oleh pihak PT CBS bahwa 140 orang dipekerjaka itu bohong. Hasil rapat di komisi II, menyimpulkan untuk segera membentuk tim guna penyelesaian sengketa lahan dan memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk melakukan kegiatan bercocok tanam selama enam bulan ke depan dan secara aktif tim yang dibentuk diharapkan dapat memberikan laporan perkembangan di lapangan dan pihak PT CBS tidak diperkenanaan mengunakan aparat keamanan (Brimob) untuk menakutnakuti warga masyarakat (Novi/ A. Chaniago)

Dewan Pers: Laporkan Wartawan Pemeras Ke Kepolisian Jakarta, Jurnal Sumatra Dewan Pers mengimbau kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar melaporkan wartawan yang melakukan pemerasan ke pihak berwajib. “Segera melaporkan ke Polres dan Polda terdekat jika ada wartawan yang melakukan pemerasan karena ini pidana,” kata Anggota Dewan Pers Anthonius Jimmy Silalahi saat melakukan pertemuan dengan rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam dan sejumlah wartawan

dari Agam di Jakarta, Kamis. Ia menambahkan, pemerasan yang dilakukan wartawan telah melanggar kode etik jurnalistik dan pada umumnya mereka ini berasal dari media yang tidak terdaftar pada Dewan Pers. Saat ini, tambahnya, jumlah media yang telah diverifikasi oleh Dewan Pers sekitar 600. Sementara wartawan yang tergabung pada media tersebut sekitar 400.000 orang. Sedangkan wartawan profesional berjumlah sekitar

450.000 orang tersebar di seluruh Indonesia. “Dari 450.000 wartawan ini sekitar 20.000 orang yang telah mengikuti ujian kompetensi wartawan,” katanya. U ntu k itu , p ih a k nya m e minta kepada wartawan yang belum mengikuti ujian kompetensi wartawan agar mengikuti ujian. Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Agam Mulyadi mengatakan, kunjungan

ini untuk menambah pengetahuan dan saling bertukar pikiran. “Ini yang kami harapkan pada kunjungan tersebut dan akan kami lanjuti di Kabupaten Agam,” katanya. Selain mengunjungi ke Dewan Pers, rombongan Pemkab Agam dan wartawan dengan jumlah 21 orang juga melakukan kunjungan ke LKBN Antara, Koran Sindo dan Pemkot Bandung. Di LKBN Antara langsung disambut Dirut LKBN Antara Syaiful Hadi. (ANJAS)

Pelepasan Siswa SMPN Gelumbang Meriah PRABUMULIH, Jurnalsumatra Acara pelepasan siswa kelas 9 di SMPN 2 Gelumbang meriah. Acara yang dimulai dari pukul 08.00 sampai jam 11.00 WIB siang, ini isi dengan beberapa penampilan dia ntaranya penampilan penyanyi vokal oleh anak kelas 8 yang mendapat juara 2 tingkat Kabupaten Muara Enim beberapa

waktu yang lalu, serta drum band. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Polsek Gelumbang, perwakilan Koramil Gelumbang, perwakilan Yonkav 5 serbu dan anggota DPRD Kabupaten Muara enim dan seluruh dewan guru dan seluruh pengurus komite, sejumlah wali murid dari anak kelas 9 beserta seluruh

masyarakat. Dalam sambutanya Kepala SMPN 2 gelumbang ,Sukmawati S.Pd,Msi mengingatkan kepada seluruh murid agar murid jangan lagi sering membuat orang tua dan guru susah, karena kalau anaknya nakal orang tualah yang susah. Oleh karena itu mari mulai

dari sekarang berhenti menyusahkan orang tua , mari sedikit demi sedikit kita selaku anak berusah berbuat baik kepada orang tua kita agar cita cita kita terkabul. Demikian juga Kapolsek Gelumbang mengingatkan kepada seluruh murid dan masyarakat agar menjauhi narkoba. (teguh)

Sumatera Selatan Genjot Investasi Sektor Perikanan Palembang, Jurnal Sumatra - Provinsi Sumatera Selatan menggenjot investasi sektor perikanan dengan mendorong para pelaku usaha dari dalam dan luar negeri mau merambah industri pengolahan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan Galamda Israk di Palembang, Jumat mengatakan, industri pengolahan merupakan sektor yang sangat berpotensi dikembangkan karena luas perairan umum Sumsel mencapai 2,5 juta hektare dengan produksi 97.000 ton pada 2014. “Investasi di industri pengolahan ini terus didorong karena produksi perikanan di Sumsel ini tergolong tinggi dan di atas ratarata nasional, jika tidak ada industri pengolahan maka tidak ada nilai tambahnya atas ribuan ton ikan yang dihasilkan,” ucap Galamda. Untuk itu, pemerintah fokus mendorong investasi jangka panjang, seperti pembuatan tempat penyimpanan ikan, pembuatan pabrik pengolahan ikan, pembuatan kolam, dan pembelian kapal. “Sejauh ini, sudah ada tapi

tumbuhnya memang tidak signifikan, dan diharapkan dengan kehadiran Pusat Pengembangan Perairan Umum di Palembang pada tahun ini yang menjadi satu-satunya di ASEAN dapat mendongkrak investasi,” ujar Galamda. Ia mengatakan, ketersediaan lahan dan Sumber Daya Manusia menjadi kendala para investor untuk merambah industri pengolahan. “Contohnya investasi untuk membuat kolam, tentunya memerlukan lahan yang luas, sementara kegunaan lahan tidak hanya untuk perikanan tapi juga untuk perkebunan dan pertanian,” kata dia. Lantaran keterbatasan lahan ini, pemerintah tidak mematok target tinggi untuk nilai investasi perikanan, meski memiliki luas perairan umum terluas di Indonesia dengan 2,5 juta hektare.

Pada 2015, DKP Sumsel menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp790,66 miliar atau hanya naik tipis dari capaian tahun lalu yang membukukan Rp790,48 miliar. Sementara target hingga akhir Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah hanya mematok Rp807,309 miliar pada 2018. “Rendahnya target investasi ini terbilang wajar karena tidak setiap tahun ada yang membuat lemari pendingin penampungan ikan, ataupun pabrik baru pengolahan ikan,” pungkasnya.(ANJAS)


Halaman 12

Advertorial • Jurnal Sumatra | Edisi 363 | Minggu 31 Mei 2015

Jurnal Sumatra Apo Adonyo

Karunia Motor

Jual Beli Mobil Baru dan Bekas Audio Mobil - Leather Seat - Auto Accessories

Jl. Veteran No. 1036 Telp. 0711 312923 Palembang

Hengky

Dilantik Menjadi Bupati OKU Definitif

Kuryana Aziz Bertekad Majukan Daerahnya BATURAJA, Jurnalsumatra Gubernur Sumatera Selatan, Ir. H Alex Noerdin melantik pejabat bupati definitif Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Aziz di Ruang Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (26/5). Meski sisa jabatannya yang hanya sampai dengan Agustus mendatang Kuryana bertekad untuk terus memajukan daerah yang dipimpinnya. Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, pelantikan Kuryana Aziz sebagai Bupati OKU untuk melanjutkan sisa jabatan Bupati OKU sebelumnya. “Memang tinggal 4 bulan, sampai dengan bulan Agustus. Tetapi masih banyak yang dilaku-

kan. Ini hanya meresmikan, sebab (Kuryana Aziz) sudah jadi bupati sejak beberapa waktu lalu,” ujar orang nomor satu di pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan ini saat pelantikan, Menurut Alex pelantikan ini unik sebab kejadian pelantikan bupati yang hanya mempunyai sisa jabatan hanya empat bulan, belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga, adanya pelantikan ini, Kuryana sudah sepatutnya dapat mensyukurinya. “Selama ini tidak ada, ini patut disyukuri,” tambahnya. Alex juga sangat mengharapkan meski masa jabatan Kuryana singkat namun bukan berarti tidak bisa berbuat banyak utnuk

memajukan Kabupaten OKU. Masih banyak langkah yang bisa dilakukan untuk memajukan daerah ini. Sementara itu sebelumnya Asisten I Bidang Pemerintahan Sumsel, Ikhwanudin mengatakan, Kabupaten OKU merupakan salah satu daerah yang akan ikut dalam gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang berlangsung pada 9 Desember 2015. Pihaknya mengharapkan semua agenda pembangunan dan pergantian kepemimpinan dapat berjalan dengan baik dan lancer sehingga bermanfaat untuk memajukan Kabupaten secara keseluruhan. (ADV)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.