Jurnalsumatracetak 288

Page 1

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

Wahana Wanita Tour & Travel

Independent Newspaper

Alamat: Ruko Hawaian Blok A no 26 City Resort, Outer Ring Road Kamal Raya Cengkareng

Phone :+6221 290 20 710 atau +6221 290 20 720

EDISI 288

Senin 17 Feberuari 2014

Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0813 67 228 345, | Fax: 0711 823 875 TELP : 08212550343 | E-Mail : lovitabassar@yahoo.co.id

www.jurnalsumatra.com

Kelakar Wak JuSu

+ Kemenkes RI Nunggak Jamkesmas - Bayarlah pak, laju dak + SBY Soroti Penyalahgunaan Media Oleh Pemiliknya - Maklum menjelang pemilu

Hasbi Asadki : Terminal A Simpang Periuk “Liar” Lu b u k l i n g gau, Jurnal Sumatra Hasbi Asadiki Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Kota Lubuklinggau mengatakan, Terminal Type A Simpang Periuk tidak jelas alias Liar. Hal tersebut diungkapkannya ketika diwawancarai wartawan Jurnal Sumatra di gedung DPRD Kota Lubuk Linggau usai pertemuan dengan warga terkait permasalahan rencana penutupan akses jalan yang melewati bandara silampari. “Selagi belum ada penyelesaian masalah asset, Terminal Type A Simpang Periuk untuk tidak dilakukan pemungutan disitu dan kita minta sopir sopir mobil yang melewati terminal tersebut tidak berhenti disitu dan membayar reterbusi karena terminal itu liar dan tidak jelas “ tegasnya.

Bersambung Hal 11

Muaraenim Bakal Tenggelam MUARAENIM. Jurnal Sumatra Wilayah Kecamatan Semendo (Darat, Laut dan Tengah), Kecamatan Tanjung Agung hingga Kecamatan Lawang Kidul memiliki ribuan hektar hutan lindung. Wilayah ini dinamakan mangkoknya air atau sumber air atau juga Daerah Aliran Sungai (DAS). Dan bila lambat laun tergerus atau habis oleh pembabatan hutan secara ilegal. Maka dipastikan akan gundul atau gersang hingga mengakibatkan hilangnya resapan air. Keberadaan hutan di ulu wilayah Kabupaten Muara Enim yang terdiri dari beberapa kecamatan memegang peran penting. Bersambung Hal 11

Terbit 12 Halaman Harga Rp. 3.000,-

Kemenkes RI Nunggak Jamkesmas * Tunggakan Capai Rp2,2 Milyar Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com - Klaim berobat gratis melalui program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dari Kementrian Kesehatan RI, nunggak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung hingga Rp2.254.759.109, klaim tersebut merupakan klaim pasien tahun 2013. Pihak RSUD Kayuagung berharap Kementrian Kesehatan dapat segera melunasi tunggakan tersebut. Direktur RSUD Kayuagung, dr Fikram mengakui adanya tunggakan klaim dari program Jamkesmas tersebut. “Tunggakan itu merupakan klaim pasien jamkesmas beberapa bulan terakhir sampai akhir Desember tahun 2013, jumlahnya mencapai Rp2,2 Miliar. Agar pelayanan pasien rumah sakit Kayuagung tidak terhambat, kami berharap Kemenkes dapat melunasinya segera,” ujar dr Fikram kepada jurnalsumatra.com, Kamis (13/2). Bersambung Hal 11

Kabupaten Belitung Miliki 235 Hektar HKm Bangka Belitung, jurnalsumatra.com --- Kabupaten Belitung saat ini memiliki Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 235 hektar yang tersebar di Kecamatan Sijuk dan Desa kacang Butor dengan pengelolaan oleh swadaya masyarakat. Dinas pertanian & Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Belitung terus mendorong pembukaan Hutan kemasyarakatan oleh masyarakat melalui kelompok produktifnya agar lingkungan sekitar bisa diberdayakan secara ekonomi. “sejauh ini kami memberikan peluang perijinan membuka Hutan Kemasyarakatan dalam rangka mendorong kegiatan usaha kepariwisataan, bukan untuk di eksploitasi,”ujar Yulianta, Kepala Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian & Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Belitung, Kamis (13/02). Menurut Yulianta, dua perijinan yang sudah diterbitkan oleh Pemerintah kabupaten Belitung Bersambung Hal 11

FOTO : net

SBY Soroti Penyalahgunaan Media Oleh Pemiliknya Bengkulu, Jurnal Sumatra – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Pers Nasional 2014 di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu, menyoroti para pemilik media yang berpolitik dan menyalahgunakan medianya untuk kepentingan sendiri.

“Hegemoni dan kontrol dari kekuasaan terhadap kehidupan demokrasi itu buruk. Saya harus mengatakan sama buruknya dengan hegemoni dan kontrol pemilik modal pers yang melebihi kepatutan,” kata Presiden. Presiden mengaskan hegemoni dan kontrol pemilik modal

merupakan salah satu isu yang mengemuka seiring dengan sejumlah pemilik media yang turut maju dalam arena politik. Pada peringatan Hari Pers Nasional 2014 tersebut, penyalahgunaan media untuk kepentingan politik para pemiliknya Bersambung Hal 11

Gubernur Kepri Dukung HPN 2015 Di Batam Batam, Jurnal Sumatra - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mendukung pelaksanaan Hari Pers Nasional tahun 2015 diselenggarakan di Kota Batam untuk memperkenalkan dan mempromosikan wisata daerah itu

ke seluruh Indonesia. “Saya mendorong saja agar HPN bisa dilaksanakan di Batam. Yang melaksanakan kalian (wartawan),” kata Gubernur saat ditemui pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Kepri di Batam, Sabtu.

Sebagai Kota Meeting Incentive Conference and Exhibition (MICE), Batam dilengkapi puluhan hotel berbintang dengan fasilitas ruang pertemuan, sehingga pas untuk dijadikan lokasi HPN tahun 2015. Bersambung Hal 11

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers.” (Pesan ini disampaikan oleh SKI Jurnal Sumatra / Jurnalsumatra.com dan Dewan Pers)


2

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Umum

Mereposisi Desa di Mata Birokrasi Oleh: Adi Yanto Kasubag Humas Informasi dan Pemberitaan Setda OKI

“Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang desa telah disahkan oleh DPR pada 5 Januari lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri yang menandatangani pengesahan Rancangan Undang-Undang ini. Keputusan itu menjadi angin segar bagi masyarakat pedesaan. Memberikan harapan baru Baik dari segi peran dan fungsi desa dalam tataran otonomi, jaminan pelayanan umum, termasuk peningkatan kesejahteraan aparatur desa. Seiring dengan itu, tugas seorang kepala desa dan aparatur desa kedepan akan semakin berat. Kepala desa dan aparaturnya harus benarbenar cakap dalam mengambil keputusan terutama dalam mengelola aset dan keuangan desa. Jangan sampai kepala desa menorehkan suatu catatan hitam dalam lembaran masa jabatan yang ia laksanakan.” Desa adalah ujung tombak pelaksanaan kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Sebagai representasi kehadiran pemerintah, desa adalah miniatur negara yang merupakan garda terdepan yang berhubungan langsung dengan rakyat. Posisi ini menyebankan desa berikut aparaturnya paling dekat dengan masyarakat ketimbang aparatur lain yang sekaligus memiliki tantangan tersendiri. Akibat perkembangan tuntutan zaman, desa mengalami perubahan posisi. Desa diperlakukan tidak lagi seperti dulu. Karenanya, desa juga memiliki kepentingan yang berubah termasuk anggarannya. Eko. S dalam bukunya

(Govenernance Reform:2003) seperti dikatakan Suyatno Dosen Fisip UGM melalui essaynya yang diterbitkan Harian Nasional Media Indonesia Mengatakan, Sebagai basis kehidupan masyarakat akar rumput, desa mempunyai dua wilayah berbeda. Pertama, wilayah internal desa (demokrasi desa). Desa sering kali disebut miniatur Negara. Desa menyelenggarakan sendiri tata pemerintahan. Desa memiliki Badan Perwakilan Desa (BPD), menyelenggarakan pemilihan kepala desa sendiri dan sebagai miniatur Negara desa memiliki segudang tugas birokrasi kenegaraan, memberikan pelayanan administratif se tingkat desa, serta melakukan kontrol serta mobilisasi warga. Sungguh tugas berat nan begitu komplek serta tidak ringan bagi Kepala Desa. Kedua, wilayah eksternal desa. Dalam hal hierarki, desa lebih berorientasi ke atas. Desa diposisikan sebagai klien Negara yang hanya menerima progam serta kebijakan dari hierarki di atasnya; Kecamatan, Kabuapaten, Propinsi hingga pemerintah pusat. Padahal, desa sebenarnya memiliki ‘otonomi asli’. Desa dibentuk secara mandiri dengan asas kebersamaan oleh masyarakat. Dalam usia, desa jelas keberadaannya lebih tua dari negara atau kabupaten. Realitas tentang keberadaan desa sebagaimana diungkapkan tadi selayaknya menjadi pemikiran yang khomprehensif, mendalam serta secara bersama. Desa layak mendapatkan perhatian yang lebih di mata pemerintah.

Baik dari segi peran dan fungsi desa dalam tataran otonomi, jaminan pelayanan umum, termasuk peningkatan kesejahteraan aparatur desa. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa telah disahkan oleh DPR Pusat. Undang-Undang Ini adalah angin segar bagi masyarakat desa karena Undang-undang ini mengatur tentang Kedudukan dan Jenis Desa; Penataan Desa dan Kewenangan Desa. Melansir dari situs Sekretarias Kabinet, Kamis (30/1/2014) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa antara Aturan lain yang juga disebutkan adalah Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; Hak dan Kewajiban Desa dan Masyarakat Desa; Keuangan Desa dan Aset Desa; serta Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan. Kewenangan desa nantinya meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan ada istiadat desa. Undang-undang desa juga mengatur tentang alokasi dana dari pemerintah pusat yang selama ini tidak pernah ada anggaran dari pusat. Jumlahnya mencapai 10 persen dari dana per daerah atau berkisar 700 juta untuk tiap desa per tahunnya.Dana ini wajib diberikan, juga tidak boleh dicuil sedikitpun. Selain kucuran anggaran dari pusat, Desa juga memungkinkan mendapat kucuran dana dari APBD Provinsi, Kabupaten/ Kota. Ini wajib dilaksanakan, tergantung dengan kekuatan masing-masing daerah.Selain itu, Undang-Undang Desa juga mengamanatkan agar dibentuk DPR tingkat desa, atau yang disebut dengan Badan Permusyawaratan Desa yang anggotanya sekitar sembilan orang. Namun demikian Undang-undang ini tidak memangkas kewenangan Bupati atau Walikota atau Gubernur. Seiring dengan kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa yang terus ditingkatkan, tugas seorang kepala desa dan aparatur desa kedepan akan semakin berat. Kepala desa dan aparaturnya harus benar-benar cakap selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan dengan berpijak peraturan, petunjuk teknis, pedoman pelaksanaan yang telah ditetapkan, terutama dalam mengelola aset dan keuangan desa. Administrasi dan bukti-bukti juga harus lengkap, jangan sampai kepala

desa menorehkan suatu catatan hitam dalam lembaran masa jabatan yang ia laksanakan. Disini dituntut peran dan tugas camat serta pemerintah Kabupaten untuk membina para kepala desa secara terus menerus dengan baik akan menjadi langkah awal menuju kesuksesan pembangunan di tingkat desa. Pembangunan dimulai dari dari desa juga sudah jauh didengungkan oleh Bupati OKI, Iskandar, SE. Membangun OKI dari desa dibawah komando Iskandar SE,-M. Rifai merupakan konsep mewujudkan visi membangun Ogan Komering Ilir yang lebih maju. Membangun dari desa dimaknai dengan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Masyarakat mampu mengembangkan ekonominya sesuai dengan sumberdaya yang ada disekitarnya. Ekonomi yang berbasis rakyat dan diusahakan sendiri oleh masyarakat. Program pembangunan berbasis potensi yang meliputi revitalisasi perkebunan rakyat, perikanan rakyat, mendorong produktivitas ekonomi lokal terutama industri kecil dengan memberikan fasilitas serta kesempatan berkembang bagi usaha mikro kecil dan menengah baik dari aspek teknologi, permodalan maupun pemasaran. Jika beberapa program ini dapat diimplementasikan secara optimal, diyakini gagasan membangun dari desa upaya mewujudkan masyarakat desa yang lebih baik dan lebih sejahtera di masa datang akan dapat diwujudkan. q

6 KM berjalan kaki, Wabup Beni kunjungi Warga Layan

Sekayu, Jurnal Sumatra Akses jalan yang rusak menuju Desa Layan Kecamatan Sungai Keruh, membuat Wakil Bupati Beni Hernedi herus berjalan kaki sepanjang 6 km (14/2). Keadaan ini disebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melalui jalan tersebut. Jalan utama warga jika ingin keluar desa ini, dapat bertambah parah jika hujan turun yang membuat kondisi jalan sama sekali tidak dapat dilalui. Jika

sudah begitu, warga tidak berani keluar desa dan membuat hasil pekerbunan dan geliat perekonomian terhenti. Jalan sepanjang 6 km yang menghubungkan Desa Layan ke Desa Jirak ini penuh lumpur dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Hanya sepeda dan sepeda motor yang dapat malalui jalan tersebut, itupun harus dengan kecepatan yang sangat rendah dan melintas dipinggir jalan yang sebelumnya

telah dipasang kayu oleh warga. Bahkan agar tidak terjatuh, warga lebih senang menuntun sepeda untuk melalui lumpur Sedangkan untuk anak-anak, jika ingin bersekolah harus berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 wib menuju Desa Jirak dengan cara berjalan kaki tanpa menggunakan sepatu karena lumpur. Kewaspadaan tinggi juga harus diterapkan para siswa karena setiap saat jalan yang licin dapat membuat mereka

terpeleset. “Beginilah cara kami bertahan hidup dan mencari nafkah. Kami harus menempuh jalan ini dengan kondisi seadanya, melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu dengan cara bergotong royong agar dapat dilalui sepeda motor,” ujar Kepala Desa Layan, Rohadi, Melalui jalan ini pula, kata dia, puluhan anak-anak pergi kesekolah dengan berjalan kaki sejak pukul 03.00 wib. Tidak jarang, lanjut dia, anakanak terjebak dalam lumpur dan terpeleset yang membuat pakaian sekolah mereka menjadi kotor. Perjuangan menuju sekolah dapat lebih berat jika hujan turun, karena kondisinya akan jauh lebih berbahaya. “Jalan ini sudah ada sejak 14 tahun lalu, tapi masih belum dibenahi juga. Padahal inilah satu-satunya akses yang harus dilalui warga jika ingin keluar desa,” tutur dia. Keadaan ini, kata dia, membuat dirinya dan warga bingung karena tidak tahu lagi harus mengadu kemana. “Kami juga bingung mau menuntut kemana hak kami, harapan kami jalan itu diperbaiki, pihak perusahaan bantu kami untuk masalah jalan ini sampaisampai menangis melihatnya,” ungkap dia dengan nada lirih. Hal senada juga dikatakan Tomasy Haji Nadrib, dia

mengakui bahwa jalan tersebut milik perusahaan dan warga hanya menumpang lewat. Tapi, lanjut dia, setidaknya jalan tersebut dapat dilalui dengan aman, terutama untuk anakanak. “Kami mohon lihat lah anak-anak sekolah, dan warga untuk mecari nafkah, tolong benahi jalan ini,” ungkap dia Menanggapi kondisi jalan yang sangat buruk tersebut, Wakil Bupati Beni Hernedi menegaskan pihaknya sudah memanggil perusahaan dan mengajaknya kesini untuk dipertemukan dengan warga guna mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan jalan tersebut. “Saya sudah merasakan sendiri dan melihat langsung, jalan yang sangat memperihatinkan, saya harap untuk tahap awal ini pihak perusahaan harus benahi yang tanggap darurat, itu yang harus kita buat bisa lewat dahulu,” tegas dia. Sementara itu, Perwakilan PT Binatek, Saudi menuturkan, pihaknya berjanji akan secepat dan semaksimal mungkin melakukan perbaikan jalan di Desa Layan, terutama bagian pengerasan. “Kalau masalah koral, itu akan semampu kami. Kami akan lakukan semaksimal mungkin, kami juga berharap setelah dilakukan pengerasan, jalan ini harus bersama-sama dijaga,” tandas dia. (nurdin)

Redaksi Jurnal Sumatra membuka kesempatan kepada elemen masyarakat untuk menyampaikan problem yang dihadapi. Kirim via email: Jurnalsumatra@yahoo.co.id, SMS ke No : 0815 385 6628, atau 0816 3225 8686 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

SalJu Dampak Dari Penyalahgunaan Kebebasan Pers Kebebasan pers adalah kebebasan media komunikasi baik melalui media cetak maupun melalui media elektronik. Dengan demikian kebebasan pers merupakan suatu yang sangat fundamental dan penting dalam demokrasi karena menjadi pilar yang ke 4 setelah lembaga eksekutif, lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Jadi, pers yang bebas berfungsi sebagai lembaga media atau aspirasi rakyat yang tidak bisa diartikulasikan oleh lembaga formal atau resmi tetapi bisa diartikulasikan melalui pers atau media massa. Pers yang bebas tidak bertanggung jawab, sering menimbulkan dampak yang tidak baik bagi masyarakat. Dewasa ini, penggunaan pers atau media massa sebagai sarana komunikasi sangatlah menguntungkan karena kita bisa mendapatkan berita yang hangat dengan cepat tanpa mengeluarkan uang yang banyak. Media komunikasi modern seperti radio, televisi dan lainnya dengan muda dapat kita gunakan. Dengan media komunikasi tersebut pertukaran nilai-nilai budaya antar bangsa akan cepat terjadi. Padahal belum tentu sesuai dengan budaya-budaya indonesia. Program ditayangkan seperti kejahatan, perangdan halhal yang menjurus pornografi dapat menimbulkan dampak negatif yang menjurus pada kemerosotan moral masyarakat. Hal tersebut tentu dapat membahayakan bangsa ini, karena dampak yang ditimbulkan akan mengancam kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Faktor-faktor penyebab penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berbicara di muka diantaranya adalah: 1. Lebih mengutamakan kepentingan ekonomis (oriented bisnis) 2. Campur tangan pihak ketiga 3. Keberpihakan 4. Kepribadian 5. Tidak mempertimbangkan kondisi sosial budaya masyarakat

Sedangkanbentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berbicara melalui media massa diantaranya dapat berupa: Penyiaran berita/informasi yang tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik, seperti penyebutan nama tersangka dan gambar lengkap tersangka untuk melengkapi informasi kriminal. Peradilan oleh pers (trial by press) seperti berita yang menyimpulkan bahwa seorang atau golongan atau instansi telah melakukan kesalahan tanpa melalui informasi yang seimbang dan lengkap tanpa melalui proses peradilan. Iklan yang menipu, yaitu iklan yang bersifat tidak jujur, menipu, menyesatkan, dan merugikan suatu pihak baik secara morill, material maupun kepentingan umum. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang cara penyalur kebebasan berpendapat dan berbicara malaui media massa harus dipatuhi oleh semua pihak bukan saja insan pers. Meskipun pemerintah telah berusaha membuat peraturan untuk mengatur kebebasan pers, namun kebebasan pers yang tidak bertanggung jawab, penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berbicara melalui media massa masih saja terjadi. Penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berbicara melalui media massa selain membawa dampak negatif ada kalanya juga memberikan dampak yang positif. Penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berbicara dapat berdampak pada semua pihak baik dalam lingkup individu, masyarakat ataupun negara. sumber: (nyaw)

Keluarga Besar

Turut Berduka Cita Atas meninggalnya M Idrus pada usia 53 Ayahanda dari Ari Wahyudi

(Wartawan Jurnal Sumatra) Pada hari 09:00 WIB Minggu 2 - 2 - 2014 Dimakamkan di Sungai Goreng Kertapati Palembang Semoga amal ibadahnya diterima di Sisi Allah SWT Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan, amin...

Diterbitkan oleh: PT Teras Jaya Jurnal Sumatra, | SITU: No 2008/SITU/2008, | SIUP : No 1011/KPTS/SIUP-PK/2008, | NPWP: 02.779.796.8-301.000, Perintis: Adriyaneka Aviv Bassar SSos, Sulton Napasir SE, Idham Syarief |

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id www.jurnalsumatra.com

Pemimpin Umum/Perusahaan/Redaksi/Penanggung Jawab : Adriyaneka Aviv Bassar SSos, | Wakil Pemimpin Redaksi I / Penanggung Jawab : Idham Syarief | Wakil Pemimpin Redaksi II / Penanggung Jawab : Elan Aryansyah, SE | Wakil Pemimpin Perusahaan: Bihassani Bassar | Redaktur Pelaksana: Elan Redaktur: Ata | Sekertaris Redaksi: | Bagian Keuangan: Rodiah, | Bagian Umum: Sulton Nafasir SE, | Desain Grafis/Pracetak: Ata, Budi Penasehat Hukum: Edy Siswanto SH, Sudirman SH | Pelindung: H Syamsuri (Sam Ompong), | Dewan Redaksi: Adriyaneka Aviv Bassar, Tupado Panggabean, Idham Syarief Staf Redaksi: Eko Saputra, | Fotografer : Hadumuk | Sirkulasi: Sanul, Marthin Situmorang, Jonathan Sitinjak Biro-biro: DKI Jakarta: Tupado Panggabean, Lovita, Dedi | Palembang : Habibi, Ari | Bangka Belitung : Atanjung | Ogan Komering Ilir: Ata Idham Syarief, Lilis Suryani, Eko Saputra, Herianto WS, Markoni | Ogan Ilir: Ata, Eko Saputra, Jumadi, Edi Lestari | Prabumulih: Iwan, Ali Hanafiah, Abi | Musi Banyuasin : Nurdin | Banyuasin: Herianto | Muara Enim: Taufik Firdaus | Lahat: Musdin, Hapizul | OKU Selatan: Taruna, Jonpek | OKU: Adwinandy JB, Herman, Achmad Husni Pratama | OKU Timur: Nizar | Pagaralam: Farkazi Gumay, Vanroyen | Lubuk Linggau: Iman Santoso | Musirawas : Iman Santoso | Nurul Hilmi | Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Irzan, Septa | Bank BCA Rekening No: 1150 3711 35. Bank Sumsel Rekening No: 1400 9400 29 An. Adriyaneka Aviv Bassar. Wartawan Jurnal Sumatra tercantum dalam Box Redaksi dan dibekali ID Card dalam melaksanakan tugas. Percetakan: PT. Sumeks Intermedia, Isi diluar tanggung jawab percetakan


• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Dana Bantuan Ormas Rp16 miliar PALEMBANG, Jurnal Sumatra Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan dana bantuan untuk Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk tahun ini sebesar Rp16 miliar. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kesatuan, Pembagunan dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ikhwanuddin saat diwawancarai, kemarin. Ikhwanuddin mengatakan, bantuan dana ormas sebesar Rp16 miliar tersebut diperuntukkan bagi seluruh Ormas yang ada di Provinsi Sumsel. “Adapun jumlah ormas yang telah mengajukan proposal bantuan dana ormas kekita yaitu sebanyak 460 ormas,” katanya. Namun, dari 460 ormas yang telah mengajukan proposal tersebut hanya sekitar 76 atau 78 ormas yang akan menerima bantuan dana tersebut. “Ya, sekitar 76-78 ormas yang betul-betul memenuhi syarat dan menjadi prioritas untuk dibantu. Sedangkan sisanya tidak dapat dibantu karena ada yang tidak memenuhi syarat untuk dibantu dan ada yang memenuhi syarat tetapi tahun kemarin sudah dibantu,” ujarnya. Ikhwanuddin menjelaskan, adanya ormas yang telah memenuhi syarat tapi tidak dapat menerima bantuan tersebut dikarenakan mematuhi peraturan dari Pemerintah Pusat. “Ya, ada surat edaran dari Dirjen Keuangan yang mengingatkan kita untuk tidak mengalokasikan bantuan kepada Ormas yang telah menerima bantuan pada tahun kemarin. Tapi pada tahun depan kemungkinan Ormas tadi dapat menerima bantuan ini,” jelasnya. Lebih lanjut diungkapkanny, pada dasarnya, persyaratan untuk menerima bantuan dana ormas sama seperti tahun lalu, hanya saja untuk tahun ini mengalami sedikit perubahan. “Pemerintah memberikan klasifikasi atau tingkatan ormas yang berhak menerima bantuan yaitu tingkat nasional, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota. Nah untuk menerbitkan SKP untuk tingkat provinsi ormas tersebut harus memiliki 4-5 kepengurusan ormas atau sekitar 25 persen dari 17 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumsel,” ungkap Ikhwanuddin. Saat ditanya mengenai berapa besaran dana yang akan diterima masing-masing ormas yang telah memenuhi persyaratan atau yang diprioritaskan untuk dibantu. Ikhwanuddin mengatakan bahwa masingmasing ormas akan menerima bantuan dana secara beragam atau berbeda-beda antara ormas yang satu dengan ormas yang lainnya. “Ya, ada ormas yang menerima Rp50 juta, Rp75 juta, Rrp100 juta, pokoknya sesuai dengan pengajuan yang diajukan mereka,” katanya seraya menambahkan ormas yang belum memiliki kepungurusan 4-5 di kabupaten/kota tapi telah terdaftar di Kesbangpol dan memenuhi persyaratan untuk dibantu dapat sambil jalan untuk memenuhi hal tersebut. (Bibicell)

Berolahraga Sambil Berwisata di SD Laskar Pelangi Bangka Belitung, jurnalsumatra.com --- Ber-olahraga sambil ber-wisata di lokasi SD Laskar pelangi merupakan rancangan program baru yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa Lenggang Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya menumbuh kembangkan kedua segmen tersebut. Senam pagi bersama yang dilakukan setiap hari minggu itu, diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar sampai dengan masyarakat sekitarnya.”melalui olahraga Pemerintahan Desa Lenggang mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan sekaligus menikmati wisata di sekitar replika SD Laskar Pelangi yang menjadi ikon Belitung Timur,”ujar Evo Lesmana Kepala Desa Lenggang Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (13/02). Selain itu, tambah Kades Lenggang, kegiatan ini juga untuk menjalin kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat agar tetap saling bersynergi dalam membangun kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah,”paparnya. (alizartanjung)

3

Jurnal Palembang

Birokrasi Iain Berantakan Pihak BLU Lempar Tanggungjawab Palembang, Jurnal Sumatra -Tugas dari seorang Wakil Rektor III yang menangani bidang akademik atau kemahasiswaan selayaknya membantu menyukseskan agenda mahasiswa tersebut. Tapi apalah daya ketika sudah disalip oleh pihak atasan lain yang terindikasi “main mata” dengan rektorat agenda dari mahasiswa tadi dikesampingkan. Hal itu diungkapkan oleh Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah IAIN Raden Fatah, Dwi Listianti yang kesal dengan tanggungjawab pihak rektorat yang dianggap tidak memenuhi janjinya. Menurut Dwi, pihak LPM Ukhuwah sudah memenuhi prosedur dengan memberikan surat peminjaman gedung ke pihak rektorat IAIN pada tanggal 17 Feb 2014 kemarin untuk acara Seminar Jurnalis Lingkungan yang akan diadakan 10 Februari besok (hari ini). Dan sudah di acc oleh pihak rektorat dan pihak Badan Layanan Umum (BLU) untuk diapakai pada hari itu. Akan tetapi, tanpa konfirmasi yang jelas pihak Ukhuwah melihat sebuah spanduk terpajang yang menunjukkan ada acara lain yang menggunakan gedung Academic Center. “Kami sudah masukin surat ke pihak rektorat, dan beberapa hari kemudian dapat jawaban kalau gedung yang kami pinjam buat agenda kami di acc oleh wakil rektor III. Namun, tiba-tiba gedung tersebut juga ada yang memakainya untuk agenda pelantikan pengurus Fakultas baru di IAIN yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Kami sontak kaget dan langsung menghubungi pihak rektorat,” ungkap Dwi. Lanjut Dwi, tak lama setelah itu dirinya langsung menghubungi wakil Rektor III IAIN, Prof. Suyitno untuk melapor keadaan ini. Dwi juga mengaku, kalau surat yang diserahkan pihak Ukhuwah sudah ada disposisinya dan deal untuk diapakai dalam Seminar Jurnalisme Lingkungan pada tanggal 10 Februari 2014 (hari ini-red). “Saya sudah telpon pak Yitno untuk mengadu kondisi ini siapa tahu ada solusi yang diberikan. Tapi jawaban beliau sangat tidak diplomatis karena menganggap ini bukan tugasnya yang mengurusi gedung untuk sebuah acara yang dilakukan oleh mahasiswa. cerita Dwi. Sementara itu, Syahril selaku petugas penanggungjawab gedung Academic Center juga tidak tahu menahu kalau pihak Ukhuwah juga sudah mengirim surat peminjaman gedung tersebut. Yang dirinya ketahui, dia dihubungi pihak rektorat untuk mempersiapkan gedung dan sebagainya untuk acara pelantikan Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Saya hanya menjalankan perintah saja untuk mengurusi perlengkapan gedung beserta isinya untuk acara pelantikan pengurus FEBI. Kalau mau jelas lagi silahkan hubungi pihak rektorat,” cetusnya. Ketika dikonfirmasi via phone, Wakil Rektor III IAIN Raden Fatah, Prof Suyitno mengatakan, tugas mengurusi gedung ini bukan urusan dirinya dan kalau mau mengurusi lebih jelas permasalahan gedung silahkan hubungi pihak BLU. (BIBICELL)

Dinsos Sumsel Tertibkan Panti Asuhan Ilegal Palembang, Jurnal Sumatra - Dinas Sosial Sumatera Selatan pada 2014 ini berupaya meningkatkan pembinaan dan penertiban panti asuhan yang hingga kini beroperasi tanpa izin atau ilegal. “Berdasarkan hasil pendataan petugas di lapangan, sekarang ini terdapat sekitar 10 persen panti asuhan yang ada di 15 kabupaten dan kota dalam provinsi ini ilegal,” kata Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan Apriadi di Palembang, Jumat. Dia menjelaskan, sekarang ini hanya ada 132 panti asuhan yang terdaftar dan resmi berada di bawah pengawasan dan pembinaan Dinsos Sumsel. Panti asuhan itu sebagian besar atau sekitar 60 persen berlokasi di Kota Palembang, sedangkan selebihnya tersebar di 14 kabupaten dan kota lainnya, kata Apriadi. Melihat jumlah panti asuhan yang tidak memiliki izin masih cukup banyak perlu dilakukan berbagai tindakan penertiban sehingga tidak merugikan masyarakat dan mengganggu program pembinaan sosial. Dalam kegiatan penertiban itu, bagi panti asuhan yang terbukti melakukan kegiatan tidak sesuai dengan ketentuan atau melakukan aksi kriminal akan ditindak tegas dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sedangkan bagi panti asuhan yang dinilai telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik namun belum memiliki izin, akan dilakukan pembinaan dan didorong untuk mengurus perizinannya sehinga bisa beroperasi leih baik lagi. Melalui kegiatan penertiban dan pembinaan itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi panti asuhan beroperasi tanpa izin dan dimanfaatkan oleh “oknum” tertentu untuk kepentingan memperkaya diri sendiri serta kelompok tertentu, katanya. (ant)

FOTO:ARI WAHYUDI/JURNALSUMATRA

Sekta Lima Palembang Kinerja Polsekta 5 Dipertanyakan

11 Bulan Kasus Pembunuhan Adi Tak Terungkap PALEMBANG, Jurnal SumatraKinerja Sekta Lima dipertanyakan, betapa tidak sudah 11 bulan kasus terbunuhnya Adi candra(28) rabu,(27/3) 2013 lalu ini, belum juga ada titik terangnya, padahal identitas tersangka sudah dikantongi pihak kepolisian setempat. “Kami benar-benar berharap kepada pihak kepolisian mengungkap kasus pembunuhan keponakan kami ini, apalagi kasus ini hampir setahun, namun pihak sekta lima belum juga mengungkap kasus ini, cak mano nian wong polsekni begawi,” ujar salah seorang paman korban yang enggan menyebutkan namanya kepada koran ini, Jum’at (13/2). Sebelumnya diberitakan di beberapa media diJalan. KH.Azhari Lorong.Hijriah tepatnya dibelakang Sekta Lima terjadi kasus pembunuhan yang menewaskan Adi Candra, beberapa hari usai pembunuhan ini pihak kepolisian setempat sudah mengantongi identitas tersangka inisial (T) . Selain itu Kapolda Sumatera Selatan(Sumsel) yang saat itu menjabat Irjen Pol Iskandar Hasan Sempat mendatangi kediaman keluarga korban, dan berjanji akan mengungkap kasus

tersebut. “Kami akan berusaha sesegera mungkin menangkap pelakunya, dari itu kepada kapolsekta lima

bahwa anaknya adalah orang baik,santun dengan orangtua serta sopan pada temannya, bahkan anak ini tergolong anak yang penurut kepada orangtuanya. “Saya yakin anak ini tidak ada musuh ataupun melakukan tindak kriminal lainnya, anaknya pendiam suka bergaul dengan semua orang , harapan saya pada pihak berwajib yang menangani kasus terbunuhnya anak kami Adi ini supaya cepat menangkap pelakunya, karna sampai saat inipun saya selalu terus berusaha membantu pihak kepolisian mengumpulkan beragam informasi,” Kata Akip. Sementara itu Kapolsekta Lima AKBP M Hadiwijaya saat dikonfirmasi Rabu (12/2) berkilah tidak berusaha dalam mengungkap kasus ini, meskipun kasus ini sudah lama terjadi namun belum ada titik terangnya. “Kasus terbunuh korban Adi, sampai saat ini kita masih berusaha melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan memang identitas pelaku sudah kami ketahui, namun karena sedikitnya informasi yang kami dapatkan, membuat kami kesulitan menangkap tersangka,” Kata M Hadi. (Ari)

“Kasus terbunuh korban Adi, sampai saat ini kita masih berusaha melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan memang identitas pelaku sudah kami ketahui, namun karena sedikitnya informasi yang kami dapatkan, membuat kami kesulitan menangkap tersangka,” Kata AKBP M Hadi. sesegera mungkin membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kasus ini,” Kata Iskandar. Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan Jurnal Sumatra menyebutkan, tersangka melarikan diri kepulauan Bangka Belitung, tapi pelaku sulit untuk ditangkap karena diduga kuat saat pengejaran pelaku dikepulauan Bangka Belitung sudah ada yang membocorkan waktu penangkapan, hingga saat ini kasus pembunuhan adi belum juga terungkap. Terpisah M.Akip (57) orangtua korban mengenang,

Gubernur: Banyak IUP Di Sumsel Terancam Dicabut Palembang, Jurnal Sumatra - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, banyak izin usaha pertambangan di daerah itu tidak memenuhi syarat sehingga terancam dicabut. Lebih dari dua ratus Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Sumsel, tetapi separuhnya belum memenuhi syarat, kata gubernur kepada wartawan usai rapat pimpinan dengan pemerintah kabupaten dan kota di Palembang,

Rabu petang. Menurut dia, IUP yang tidak memenuhi persyarata itu antara lain belum memiliki NPWP dan belum membayar pajak. Jadi bila IUP itu tidak dilengkapi maka pihaknya akan melakukan penertiban atau pencabutan, kata gubernur. Jika IUP tidak memenuhi persyaratan maka akan terjadi kerugian negara, kata dia. Gubernur mengatakan, memang KPK dengan adanya

kerugian akibat IUP tidak benar tersebut untuk sementara ini masih dalam tahap pencegahan. Jadi KPK masih memberikan waktu untuk memperbaiki pelaksanaan kewajiban kabupten dan kota dalam pengelolaan pertambangan minerba. Sehubungan itu bupati dan wali kota tidak main-main serta segera menertibkan IUP tersebut karena saat ini masih KPK masih dalam tahap pencegagan. (antara)

Sertifikasi Aset Pemkot Palembang Masih Terkendala “Kami mulai menjajaki kerja sama dengan BPN Kota Palembang karena ternyata tidak tepat MoU dengan badan tersebut tingkat provinsi,” kata Kepala Bagian Aset

foto: ilustrasi

Palembang, Jurnal Sumatra - Sertifikasi aset Pemkot Palembang masih terkendala karena awalnya akan menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pertanahan Nasional Sumatera Selatan, ternyata mesti ke tingkat kota. “Kami mulai menjajaki kerja

sama dengan BPN Kota Palembang karena ternyata tidak tepat MoU dengan badan tersebut tingkat provinsi,” kata Kepala Bagian Aset dan Perlengkapan Kota Palembang Kapiatul Ahliah, Rabu. Menurut dia, awalnya pihaknya siap melaksanakan MoU untuk sertifikasi aset pemkot dengan

BPN Sumsel. Namun, setelah proses dijalankan ternyata harus kerja sama dengan BPN Kota Palembang. Ia mengatakan, akibatnya kini kembali melakukan penjajakan dengan BPN Palembang. Karena itu proses sertifikasi

masih terkendala sehingga belum bisa dilaksanakan. Dia menjelaskan, sampai kini mayoritas aset pemkot atau sekitar 80 persen berupa gedung dan tanah belum bersertifikat hak milik. Jumlah aset pemkot tersebut sebanyak 580 item berupa tanah

dan gedung yang tersebar di Kota Palembang. Kapiatul menambahkan, pihaknya telah menginventarisir aset yang belum disertifikasi tersebut. Mudah-mudahan secepatnya bisa segera MoU dengan BPN Kota Palembang, katanya. (antara)


4

Jurnal Sumsel Kilas jurnalsumatra.com

250 Orang Buruh BSP Mogok Kerja Tuntut UMR MUARA ENIM, Jurnal Sumatra - Para buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Bersatu Muara Enim (SBBM) yang merupakan buruh PT Bumi Sawindo Permai (BSP) berjumlah 250 orang mengadukan nasibnya ke DPRD muara Enim. Menurut Rahmansyah, dengan adanya perselisihan terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP) yang diberlakukan perusahaan sebagai perhitungan uang pesangon yang akan dibayarkan kepada 20 orang pekerja / buruh. Dengan rincian terang dia, sejauh ini PT.BSP menggunakan UMP tahun 2013 sebagai dasar pembayaran uang pesangon, sebagai uang penghargaan sebesar Rp 1.630.000, pada tahun 2014 ini. “Tentunya melanggar UMP yang ditetapkan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan. Padahal, telah ditetapkan UMP tahun 2014 di sektor perkebunan adalah sebesar Rp 1.925.000. Dengan demikian kebijakan yang dikeluarkan perusahaan terhadap 20 org pekerja /buruh, telah merugikan,” jelasnya. “Kedatangan kami ke dewan, menegaskan menolak upah minimum yang diberikan oleh pihak manajemen BSP kepada karyawannya,” ujar Ketua Umum Federasi SBBM, Rahmansyah, SH MH, didampingi koordinator aksi Kusnain Edy, SH, saat konsultasi dengan Komisi IV DPRD Muara Enim, Selasa (11/2) di Ruang Badan Musyawarah DPRD Muara Enim. Dengan kebijakan sepihak ini, ratusan pekerja kebun sawit dan pabrik kelapa sawit yang berpusat di Kecamatan Tanjung Agung solider melakukan aksi mogok kerja dan demonstrasi ke DPRD Muara Enim. “Dengan harapan, pihak perusahaan dapat menerapkan UMP Provinsi,” himbaunya. Senada diucapkan Kusnain, selama ini phak perusahaan tidak mengindahkan apa yang diinginkan para pekerja. “Tidak tahu, apa sudah dipanggil dewan atau belum. Pastinya, tanpa batas waktu bila perusahaan tidak menerapkan UMP, mogok kerja akan terus berlanjut. Apalagi pihak perusahaan tidak hadir,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Muara Enim, Faizal Anwar SE, dan anggota lainnya, menyatakan telah menerima surat dari pimpinan PT.BSP yang pada pokoknya menyatakan bahwa pihak PT.BSP bersedia menjadikan UMP tahun 2014 sebagai upah dasar perhitungan pesangon. “Untuk itu, DPRD Kabupaten Muara Enim, akan terus memonitor pelaksanaan pembayaran pesangon ke 20 orang pekerja / buruh PT BSP,” tegasnya. (Cacon)

Tiga Pejabat Bank BNI Diperiksa Kejari Kemungkinan Akan Ada Satu Tersangka Lubuklinggau, Jurnal Sumatra - Tiga Pejabat Tinggi Bank BNI Cabang Lubuklinggau diperiksa pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau, Kamis (13/2), Dalam dugaan pidana korupsi kegiatan pengucuran dana pinjaman pada bank BNI cabang Kota Lubuklinggau pada tahun 2011. Tiga Pejabat tersebut yakni, Pimpinan Cabang (Pimcab) Bank BNI Lubuklinggau, Ahmad Nehru, Kepala Unit Pekreditan Bagian Pemasaran, Novi Firmansyah dan Tim Analis Pengkreditan, Ibu Ari.Kemungkinan. Setelah pemeriksaan selesai, dalam waktu kurang lebih satu bulan, Kejari rencananya akan menetapkan satu tersangka. Kajari Lubuklinggau Kuntadi melalui Kasi Intel Wilman Ernaldi mengatakan, Dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya meminta keterangan adanya dugaan korupsi kredit fiktif di Bank BNI Cabang Lubuklinggau. “ Kami melakukan pemanggilan ini, guna meminta keterangan dari pertanyaan yang kami berikan.Sehingga dugaan korupsi bisa diketahui arahnya kemana dan dimana. Untuk Ahmad Nehru sendiri, kami memberikan 65 pertanyaan yang isinya tentang mekanisme pengucuran dana di Bank BNI,” katanya. lebih lanjut Wilman mengatakan, Untuk keduanya juga sama mengenai mekanisme pengucuran dana, namun belum bisa menerangkan berapa saja pertanyaan yang diajukan. “Mereka diperiksa ditempat ruangan berbeda, jadi belum bisa memberikan secara keseluruhan mengenai pertanyaan ataupun hasilnya. Target kami, dalam waktu satu bulan, akan ada satu tersangka. Nanti kalian tahu, dan tunggu saja,” jelas nya. Ditambahkan Wilman, Untuk berikutnya, pihaknya akan kembali memanggil ketua tim penyelamat kredit pada Bank BNI Cabang Lubuklinggau. “Kami akan terus melakukan penyelidikan terkait dugaan kredit fiktif pada Bank BNI cabang Lubuklinggau, yang mana kerugian tersebut nilainya milyaran rupiah. Tetapi kami belum bisa menentukan berapa jumlah kerugian sebenarnya,” katanya. Perlu diketahui, Kasus dugaan kredit fiktif itu menguap bermula dari adanya temuan operasi intelijen Kejari Kota Lubuklinggau. Dimana ada warga di Desa Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas merasa kebingungan harta bendanya akan disita pihak bank, karena macet membayar kredit pinjaman. Warga itu bingung, bagaimana bisa harta bendanya mau disita, tapi dia merasa tidak pernah meminjam kredit di bank. Setelah dilakukan operasi intelijen, akhirnya didapati dugaan korupsi kredit fiktif. (Iman)

Puluhan Siswa Alami Kesurupan

foto : ilustrasi/net

Warga Lembak Keluhkan Lalat Prabumulih, jurnalsumatra.com - Beberapa warga di ibukota Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim, mengeluh karena rumahnya setiap hari diserbu lalat. Lalatlalat tersebut kerap masuk dan mengotori lingkungan rumah warga. Bahkan serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera ini hinggap di makanan sehingga bisa menimbulkan sumber penyakit. Banyaknya lalat tersebut, diduga dampak dari pembuangan limbah kotoran ayam yang dibuang sembarangan oleh para peternak. “Kami ni kadang lah jengkel, banyak lalat yang masuk dan mengotori rumah, bukan sedikit dek lalat ini la nak ribuan. Dak pacak nian ado makanan yang tebuka dikit, lalat pasti datang hinggap di makanan,” kata Ali (45) warga sekitar pada koran ini, kemarin (10/2). Ia mengatakan, banyaknya lalat ke pemukiman warga itu, berasal dari sejumlah peternakan ayam yang ada di daerahnya. Kondisi itu, dampak dari limbah kotoran ayam yang dibuang sembarangan oleh para peternak. Bahkan limbah kotoran ayam yang dicampur sekam, ada yang sengaja dibuang di pinggir jalan. Tak pelak, selain menimbulkan banyak lalat, juga mengeluarkan bau tak sedap. “Iyo seharusnyo kan, ado tempat pembuangan limbah dewek khusus untuk nampung kotoran ayam. Yang aku liat waktu itu, hampir segalo peternakan ayam di Tapus itu caknyo idak katek tempat pembuangan limbahnyo. Kalu dak diantisipasi dari sekarang, serbuan lalat ini pacak nimbulke sumber penyakit, hal cak ini jangan nak dibiarke terus-terusan,” jelas Ali dengan nada tinggi. Ia pun mengaku heran, banyaknya peternakan ayam yang tidak memiliki tempat pembuangan limbah, luput dari pengawasan petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Muara Enim. Bahkan selama ini, jarang sekali pengecekan tingkat kebersihan kandang serta penanggulangan dampak lingkungannya. “Dikawasan ini ado berapo ikok peternakan ayam dengan pola kerjasama dengan investor dari luar daerah Dari mulai bibit anak ayam, pakan hingga obat-obatan dikirim. Kalu la besak, ayamnyo dikirim lagi ke investor. Tapi sayangnyo ini, usaha peternakannyo cak dak katek pengawasan dari dinas ini sehingga mengotori lingkungan masyarakat,” tuturnya. Warga lainnya , Herman juga kesal dengan para pengusaha ayam yang kurang peduli dengan lingkungan , karena pendapatnya seandainya pengusaha mau untuk menanggulangi lalat dapat menggunakan racun lalat, cetusnya kesal Salah seorang pengusaha ternak ayam , Toni ketika dikonfirmasi mengaku kalau kandangnya atau farm miliknya memuliki tempat pembuangan limbah . Namun demikian katanya tidak menutup kemungkinan kalau peternak lainnya yang tidak memiliki pembuangan limbah, katanya via telephon selulernya kemarin Terpisah, Camat Lembak, Elvik Fransiska SSTP MSi, ketika dikonfirmasi belum dapat memberikan keterangan resmi terkait keluhan sejumlah warga tersebut (Dahari)

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

PAGARALAM, Jurnal Sumatra –Sedikitnya 8 orang anak didik SMP Negeri 1 Kota Pagaralam, di Dusun Baru, Kelurahan Alun Dua mengalami kesurupan, kemarin (13/2). Kejadian yang sempat menghebohkan dan membuat panik guru, siswa serta masyarakat sekitar, terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat mengikuti les tambahan di sekolah. Kepala SMP Negeri 1 Pagaralam Sastra Darmawan SPd, melalui Wakasek Ahmad Rifai SPd, MPd, didampingi Wakasek Bidang Kesiswaan Alpian Jaya SPd, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya siswa yang kesurupan di sekolah, berjumlah 8 orang dan semuanya perempuan. “Kesurupan yang menimpa siswa di sekolah sangat mengagetkan dewan guru, anak didik serta masyarakat dilingkungan sekolah, karena kejadian ini datangnya tiba-tiba, tanpa ada asal muasal yang jelas, tau-tau siswa sudah bicara ngelantur tidak jelas dan matanya melihat dengan tajam,” ucap Rifai. Kejadian ini, diceritakannya, terjadi saat siswa hendak mengikuti les sore sekitar pukul 13.00 WIB. Saat semua siswa masuk kelas dan menunggu guru yang akan mengajar, tiba-tiba ada dua siswa di Kelas VIII B yang kesurupan. “Mungkin karena siswa ini pikirannya sedang kosong dan cepat merambat ke siswa lainnya dari kelas yang berbeda.” Sambungnya. Mendapati hal demikian ini, pihak sekolah langsung berusaha memanggil orang yang bisa mengobati kesurupan. Dan semua siswa yang tidak kena kesurupan ini langsung dipulangkan. “Berhubung jumlah siswa yang kesurupan cukup banyak, sehingga pengobatannya dilakukan secara bertahap dan alhamdulillah pertolongan yang diberikan berhasil. Sekitar pukul 15.00 WIB, semua siswa yang kesurupan sadar dan normal seperti semula,” ungkapnya.(Van)

Pemkab Musirawas Tertibkan Tambang Galian C Liar Musirawas, Jurnal Sumatra - Pememrintah Kabupaten (Pemkab) Musirawas, Sumatera Selatan, akan menertibkan usaha pertambangan galian C tanpa izin (liar) yang menjamur saat ini. Praktik usaha pertambangan liar itu berdampak pada lingkungan dan pencemaran yang dampaknya akan dirasakan masyarakat banyak, kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Musirawas Ir Suhendi di Musirawas, Kamis. Lokasi tambang liar itu berada di setiap anak sungai dan dekat dengan perkampungan, lahan pertanian dan sawah serta berada di sekitar jembatan. Maraknya usaha galian C itu untuk memenuhi pesanan material berbagai proyek 2014, namun tidak dilakukan dengan legalitas secara hukum. “Kami akan melibatkan polisi dan Satpol PP untuk melakukan penertiban tersebut karena sudah dilakukan teguran secara lisan dan tertulis kepada pemilik usaha itu, namun tidak diindahkan,” jelasnya. Pihaknya sudah merekomendasikan kepada pemilik puluhan tambang liar di Desa Prabu Menang, Kecamatan Selangit untuk mendapat izin dari Pemkab Musirawas, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan. “Aktivitas penambangan galian C di Musirawas tersebar hampir seluruh kecamatan, paling banyak berada di Kecamatan Tugumulyo seluruhnya tanpa izin,” jelasnya. Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan dan Eenergi Musirawas, Oktaviano menjelaskan, pertambangan galian C pada 2014 tumbuh menjamur terutama di Kecamatan Tugumulyo dan berada dekat saluran irigasi teknis. Pada tahun 2013 terdata ada 14 kegiatan penambangan galian C dan tahun ini tumbuh dua kali lipat, meskipun sudah diberikan teguran, namun pemiliknya tetap beroperasi dan tidak berminat mengurus izin. “Kami tidak berdaya menghadapi maraknya kegiatan Pertambangan Galian C yang tidak mengantongi izin (Ilegal) itu, bahkan aktivitasnya dinilai semakin marak di wilayah hukum Musirawas,” ujarnya. (ant)

Bangunan Kolam Retensi Sekayu Dipertanyakan Sekayu, Jurnal Sumatra Pembangunan kolam retensi yang terletak di Kelurahan Balai Agung Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, tahun anggaran 2013 dinilai mubazir dan perlu dipertanyakan, pasalnya debit air kolam pada saat musim banjir, ketinggiannya sama rata dengan air sungai Musi. Diduga perencanaan awal pembangunan tidak dipertimbangkan secara matang, sehingga kolam retensi tersebut tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Padahal biaya untuk pembuatan yang dikeluarkan melalui dana APBD Muba mencapai milliyaran rupiah. Ironisnya lagi parit saluran air menuju kolam tersebut, selesai dikerjakan tahun 2013 tadi, sudah ambruk diterjang air, karena kontruksi pembangunan diduga tidak sesuai prosedur, sehingga tak dapat menahan beban. Dalam pantauan koran ini dilapangan, kolam retensi tersebut dinilai mubazir, sebab pada umumnya kolam retensi bisa menampung air, dari tempat yang tinggi ketempat yang renda, sehingga dapat mengursangi banjir. Sementara kolam retensi saat ini debit airnya sama rata dengan ketinggian air sungai musi, maka pada saat banjir kolam tersebut, tidak mampu mengurangi kedalaman air. Disisi lain pembuatan parit saluran air menuju kolam tersebut, hanya menggunakan batu bata bukannya batu kali. Padahal kekuatan batu bata ketika berhubung dengan air bisa diragukan, dampaknya baru selesai dikerjakan tembok pada parit tersebut sudah ambruk.

Musa (37) warga kelurahan Serasan Jaya menjelaskan,”pembangunan kolam retensi berikut parit tersebut dikerjakan tahun anggaran 2013 tadi sebagai lanjutan pembangunan tahun 2012 lalu. Tapi walaupun kolam itu dibangun, tetap saja pemukiman warga digenangi air, karena debit air pada kolam sama rata dengan ketinggian air sungai musi, maka keberadaan kolam tidak mampu menampung air, pada saat musim banjir, ini jelas hanya menghamburkan uang daerah saja ”, ungkapnya. Lebih lanjut Musa mengatakan,” kalau pembangunan parit sungai menggunakan batu bata, bukannya batu kali, sehingga kekuatannya tidak seimbang dengan tekanan air, lihat saja sekarang tembok tersebut sudah ambruk diterjang air waktu banjir tahun 2013 tadi. Padahal baru selesai dikerjakan, seharusnya pihak pemerintah pertimbangkan terlebih dahulu sebelum membangun”, katanya. Hal Senanda diungkapkan salah seorang aktivis LSM pemerhati kontruksi Edison,ST “Seharusnya pemkab muba atau instansi terkait harus lebih memahami teknis, jangan sampai pekerjaan itu mubazir dan tidak ada manfaatnya, karena uang yang dikeluarkan oleh Pemkab muba itu tidak lah sedikit, semestinya di kaji ulang jangan asal asalan saja, Jelasnya. Pihak instansi Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kab Muba, terkait permasalahan ini sepertinya tidak mau tahu bahkan menganggap semua ini tidak ada masalah dan terkesan cuci tangan.(Tim)

Bocah SD Digagahi Kakak Ipar Prabumulih , Sumsel jurnalsumatra. com - Diduga telah memperkosa adik iparnya sebut saja Mawar (9) . Bocah kelas lll SDN desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim. Kakak ipar korban (TSK) Jai ( nama diinisialkan) dilaporkan mertuanya , Mat Lani ke Polsek Lembak . Peristiwa aib itu terjadi dirumah pelaku di Dusun II Desa Alai Minggu (9/2) sekitar pukuk 17.00 Wib . Peristiwa yang miniimpa bocah yang masih lugu itu . terungkap, ketika ayah korban , Mat Lani (51) , melapor ke Polsek Lembak, Senin (10//2)) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Kepada petugas, Mat Lani menjelaskan. anaknya telah diperkosa oleh menantunya atau kakak ipar korban, Minggu (9/2)) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat perkosaan itu menyebabkan kemaluan (maaf, red) korban mengalami luka robek dan pendarahan, sehingga harus menjalani perawatan tim medis RSUD Prabumulih. “Aku dak terimo pak, anak aku diperkosa oleh dio (menantunyo)). Aku minta dio dihukum setimpal dan seberatberatnyo,” ucap ayah korban, dengan nada sedih bercampur emosi kepada wartawan di RSUD kemarin Menurut dia , peristiwa itu bermula saat korban mendatangi rumah pelaku bermaksud meminta air minum kepada pelaku. Diperkirakan lantaran rumah sedang sepi ditambah melihat kemolekan tubuh korban yang baru mekar-mekarnya , timbul niat bejad pelaku untuk menggagahi korban. “Begitu anak aku masuk rumah, mantu

aku itu langsung menutup dan mengunci pintu rumah dan menarek tangan anak aku,” terang Mat Lani. Setelah i puas menyalurkan napsu setannya , sekira pukul.18.30 WIB korban disuruh pulang ke rumah. saudara sepupu korban, Cangkul . Melihat kondisi korban yang pucat dan mengeluarkan darah dari kemaluannya, Cangkul lalu memberitahukannya kepada orang tua korban dan memanggil bidan Desa untuk diperiksa, oleh Bidan Desa korban disarankan segera dibawa ke Rumah sakit. Kepala Desa Alai, Julman, ketika dikonfirmasi via ponsel, membenarkan korban yang masih duduk dibangku kelas 3 SD diperkosa oleh pelaku. Namun sayang dia tidak mau menyebutkan lebih jauh perihal kejadian yang menimpa warganya tersebut. “Kemaren sore kejadiannyo, oleh orang tuanyo kejadian itu sudah dilaporkannyo ke Polsek Lembak. Soal dio (pelaku, red) aku dak tahu jugo, tanyo be ke keluarganyo atau polisi lembak. Diperkosa atau idak kito tunggu dulu hasil visumnya ,” ujar Kades Alai via telephon selurelnya kemarin Sementara, Kapolres Muara Enim, AKBP Haris SIk, melalui Kapolsek Lembak, AKP Saefuloh, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari orang tua korban adanya dugaan pemerkosaan “Siang sekitar pukul 12.30 WIB tadi ayahnya yang melapor kesini. Korban telah dirawat di RS Prabumulih, dan kasusnya segera kita selidiki. Sementara pelaku masih kita buru,” tandas Saefuloh. ( Dahari)

foto : ilustrasi/net


• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

5

Jurnal Sumsel

Disnakertrans Kesulitan Catat K3 Perusahaan MUARA ENIM. Jurnal Sumatra Menurut Kepala Disnakertrans Muara Enim, Ali Rahman, usai peringatan Hari K3 di Lapangan Sepakbola Merdeka, kemarin pagi (12/2), pencatatan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diakui sulit dikarenakan pecatatan langsung dengan terjun ke lapangan (perusahaan), banyak faktor dalam perekapan data tersebut. Diantaranya, keterbatasan waktu, dan tidak adanya tenaga sifatnya melakukan pengawasan penuh seperti penyidik. Hal yang dilakukan, kata dia, yakni menerima rekapan atau laporan dari pihak perusahaan langsung bila terjadi kecelakaan kerja. “Bila ada kecelakaan kerja, maka hari itu juga kita langsung mendapatkannya,” jelasnya. Sejauh ini pada 2013 lalu, rinci dia, dari 255 perusahaan komintmen dengan K3, yang terdata terdapat 0,56 persen dari 24 ribu tenaga kerja yang masuk dalam angka kecelakaan kerja. “Dan angka tersebut, merata pada tenaga kerja dalam beberapa bidang kerja, seperti perkebunan, kehutanan maupun pertambangan,” bebernya. Disinggung, adakah semacam sanksi untuk perusahaan kelalaian dalam K3? Ali menuturkan singkat, pihaknya tidak memiliki kewenangan atas itu atau belum ada kebijakan untuk penutupan selamanya atau sementara. Dalam amanat, Menteri Tenakertrans RI memperingati hari K3, disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Muara Enim Nurul Aman SH, dijelaskan visi 2015, Indonesia harus berbudaya K3. Dengan tema pokok mewujudkan K3 secara nasional, guna mendorong semua pihak dengan memprioritaskan K3. Dimana, papar Aman, dalam kasus kecelakaan kerja di Freeport Papua, dan kecelakaan mobil tangki pertamina Jakarta , jangan sampai terjadi lagi. Dan juga dalam hal kesehatan (penyakit) juga diprioritaskan. “Karena K3 merupakan hak dasar tenaga kerja di seluruh Indonesia atau secara nasional. Untuk itu seluruh sektor harus menerapkan K3,” ujar Wabup Dalam kesempatan sama, disayangkan Ketua Komisi IV DPRD Muara Enim, Faizal Anwar. Menurutnya, Disnakertrans Muara Enim harus turun kelapangan atau bisa mengalokasikan waktu khusus. Dan jangan hanya menerima laporan dari perusahaan saja. “Harus dilihat konkret dan nyata dilapangan, apakah perusahaan melaksanakan standar K3 atau tidak. Dan lakukan peninjauan secara rutin,” tegasnya. Selama ini, diakuinya, legislatif mendapatkan adanya temuan kasus K3 dengan terjun ke lapangan langsung. Dan bukan dari laporan Disnakertrans Muara Enim. Menurut catatannya, perusahaan yang mengalami kasus K3 terbanyak dari bidang perusahaan perkebunan, perusahaan industri terkait dan kehutanan. “Pastinya dewan selalu mengingatkan dalam hal ini. Pihak terkait harus melakukan kroscek dilapangan. Apakah perusahan telah menerapkan Sefty Induction atau belum,” ungkapnya. (Cacon)

foto : ilustrasi/net

Perda Mandul, Hewan Kaki Empat Berkeliaran Sekayu, Jurnal Sumatra- Meski sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeliharaan Hewan kaki empat, namun anehnya Hewan kaki empat seperti sapi masyarakat masih saja bebas berkeliaran memenuhi jalan, seperti ditemui koran ini persis di Jalinsum tepatnya Di desa Ulak teberau Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin, hewan kaki empat sapi paling banyak berkeliaran, sehingga memenuhi ruasruas jalan, tampak lebih jelas hewanhewan tersebut dibiarkan pemiliknya berkeliaran, tanpa ada sanksi dari pemerintah setempat.

sepengetahuan kami, kecamatan ini paling banyak hewan kaki empat seperti sapi yang sengaja bebas diliarkan pemiliknya, padahal hewan kaki empat sudah ada peraturan yang mengatur”, jelasnya. Lebih lanjut Irawan mengharapkan, “kepada pemilik hewan ternak berkaki empat supaya tidak seenaknya melepas hewan ternaknya, karna kalau dibiarkan liar di tempat-tempat umum akan berdampak sangat fatal bagi pengguna jalan, juga pemerintah setempat harus menerapkan peraturan yang ada. Bagi pemilik hewan berkaki empat, jika perlu pemilik ternak tersebut dikenai sanksi”, ungkapnya. (Nurdin)

Polsek Rambang Dangku Bongkar Komplotan Curanmor Muara Enim, Jurnal Sumatra Kepolisian Sektor (Polsek) Rambang Dangku pimpinan AKP Tony Priyanto berhasil membongkar komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Tiga tersangka yang ditangkap ditempat yang berbeda sekaligus menyita barang bukti lima unit sepeda motor, serta , empat buah kunci leter T, sebilah sangkur. Terungkapnya kasus tersebut diawali dengan penangkapan tersangka Lipra alias Kipli Bin Sopian, (20) warga kampung II Desa. Jemenang Kecamatan Rambang Dangku,Rabu (12/2) sekitar pukul 01.30 WIB, di lokasi Jembatan Layang PT TEL Rambang Dangku. Dari catatan Polsek Rambang

Wawako Setuju Sistem SKP Prabumulih, sumsel jurnalsumatra.com --Wakil Walikota Prabumulih, Andriansyah Fikri SH men dukung pergantian metode penilaian kinerja PNS. Kalau sebelumnya menggunakan metode Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) menjadi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Dijelaskan orang nomor 2 di kota MINA s itu, dengan metode SKP tolak ukur kinerja pegawai lebih jelas dan transparan. Sehingga pemberian rewar d berupa kenaikan pangkat kepada PNS bisa lebih tepat sasaran. “Selama ini dengan metode DP3, penilaian yang dilakukan tidak jelas dan tidak transparan. Sehingga sering kita temui PNS yang tibatiba sudah naik pangkat padahal kinerjanya minim. Nah, dengan SKP, PNS diberikan sasaran atau target tertentu dalam kinerjanya. PNS harus mencapai target itu, bila ingin naik pangkat,” ujar Fikri dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis tentang SKP di aula RSUD kota Prabumulih, Senin kemarin Masih kata mantan ketua DPRD Prabumulih ini , , tidak ada lagi kecemburuan sosial di kalangan PNS. Serta ada imej bahwa yang bisa naik pangkat dengan cepat, karena kedekatan dengan oknum pimpinan atau oknum lainnya. “Metode ini lebih jelas dan transparan. Tinggal lagi bagaimana BKD dapat mengawasi secara benar jalannya sistem ini,” terangnya. Masih kata Fikri , penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP terdiri dari dua unsur yaitu, SKP (sasaran kerja pegawai) dan perilaku kerja dengan bobot penilaian masing-masing unsur SKP sebesar 60 % dan perilaku kerja sebesar 40 %. “SKP itu sendiri ada 4 tolak ukur yaitu kualitas kinerja, kuantitas kinerja, waktu serta biaya. Sementara perilaku kerja lebih kepada tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh seorang PNS dalam bekerja misalnya kedisiplinan, integritas dan komitmen,” katanya. Nah, jika PNS telah mencapai target yang ditentukan dalam posisinya, maka ia berhak untuk diberikan reward.atau hadiah Begitupun dengan pemberian punishment atau sanksi. Akan ada ukurannya jika PNS tidak bisa mencapai target yang diberikan, pungkasnya Hadir dalam acara tersebut para kabag, kadin kakan dan para PNS (dahari)

Dari pantauan sebelumnya pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi, terpaksa berhati-hati karna keberadaan hewan tersebut berada di tempat– tempat umum, ini jelas mengganggu para pengguna jalan, bukan tidak mungkin, kalau terus dibiarkan, akan mengancam keselamatan penguna jalan yang selalu melintas di sekitar lokasi tersebut. Seperti yang dijelaskan salah seorang pengguna jalan yang sedang melintas membawa mobil travel menggaku bernama Irawan (39) tujuan ke Palembang mengatakan, “kami sangat berhati-hati pada saat melintas di sekitar lokasi JALINSUM tepatnya kecamatan lawang wetan ini,

Dangku, tersangka Kipli diduga eksekutor pencurian sepeda motor yang terparkir dihalaman SMP Desa Jemenang, sekitar akhir Januari lalu. Setelah diusut ternyata, tersangka Kopli memilki jaringan tersangka lain yang kerap beraksi dalam kasus pencurian dan kekerasan (curas). Dari pengembangan itu lah, anggota Reskrim Polsek Rambang Dangku bergerak cepat siangnya sekitar pukul 13.30 WIB, berhasil menangkap Deska Heriansyah Bin Darman (25) Desa Tanjung Menang Kampungp.II Kecamatan Rambang. Dangku di rumahnya tanpa melakukan perlawanan. Selanjutnya, dari keterangan tersangka Deska, masih ada tersangka lainnya, kembali petugas melanjutkan perburuannya sehingga berhasil menangkap Randi Depriansyah Bin Darman (20) Desa Manunggal Makmur Trans XIII Kecamatan. Rambang Dangku. Dari ketiga komplotan itu, petugas berhasil menyita, lima unit sepeda motor, serta , empat buah kunci leter T, sebilah sangkur. Selanjutnya, ketiga tersangka langsung digelandang ke Polsek Rambang Dangku untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kapolres Muara Enim AKBP Mohamad Aris melalui Kapolsek

Rambang Dangku AKP Tony Priyanto didampingi Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH MH,Kamis (13/2), menyatakan, penangkapan ketiga tersangka setelah menindak lanjuti, laporan korban Janes Pratama Bin M Rizal (25) swasta yang tinggal di belakang indomaret Kelurahan Sukajadi Prabumuli Kota Prabumulih. Janes korban keganasan tersangka yang merampoknya di lokasi Jalan Umum simpang Indira Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim pada 14 Desember 2013 lalu, sebagaimana laporan korban tercatat dalapam laporan polisi LP/ B/171/II/14/ SS/Res M E / Sek Rb. Dangku. Kapolsek menceritakan kronologis kejadiannya, sewaktu korban mengendarai sepeda motor yang berboncengan dengan teman wanitanya, Reni di Jalan Umum simpang indira Rambang Dangku, dipepet dan dihentikan oleh tersangka sambil mengancam menggunakan sajam berupa sangkur dan merampas motor korban. “Ketga tersangka, merupakan pemain lama yang sangat meresahkan, tidak hanya kasus curanmor saja, tetapi juga kasus curas. Bahkan, tersangka tidak segansegan melukai korban jika melawan,”kata Kapolsek. Dari pengakuan tersangka lanjut Kapolsek, sepeda motor tersebut rencananya akan dijual kepada penadahnya yang kini masih dalam penyelidikan. “Satu motor, dijual berpariasi tergantung kondisi fisik motor. Kalau baru bisa dijual Rp 3 juta lebih, tapi kalau motor sudah lama, bisa dijual dibawah Rp 2 juta,”urai Kapolsek. (Marshal)

Kapolres: Kasus Penembakan Anggota Ditangani Polda Musirawas, Jurnal Sumatra - Kepala Kepolisian Resor Musirawas, Sumatera Selatan, AKBP Chaidir, mengatakan bahwa kasus penembakan anggota polisi ditangani Kepolisian Daerah Sumsel terkait dengan langkah menjerat pelakunya. “Kasus tewasnya Brigadir Polisi Ekwanto hingga saat ini masih dalam penyelidikan Bidang Propam Polda, untuk mengusut dugaan salah tembak oleh rekan korban,” katanya di Musirawas, Kamis. Ia mengatakan kasus dugaan salah tembak itu, sudah direkonstruksi di tempat kejadian perkara pada Rabu (12/2). Penyelidikan selanjutnya, katanya, sepenuhnya dilakukan oleh jajaran Bidang Propam Polda Sumsel. Ia menjelaskan anggota tim Buser Polres Musirawas Brigpol Ekwanto tewas saat penggerebekan bandit di Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, beberapa hari lalu. Ia tewas tertembus peluru rekannya sendiri. Mengenai dugaan tersebut, pihak Polres Musirawas menyerahkan penyidikan sepenuhnya ke Polda Sumsel agar transparan dan objektif. “Saya dan Kasat Reskrim sudah sampaikan mengenai kronologis penangkapan, memang diakui ada ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan tugas oleh anggota, kami minta maaf langsung kepada keluarga almarhum,” ujarnya. Terkait dengan persoalan tersebut, Polres Musirawas tidak menutup-nutupi kasus tersebut. Ia menjelaskan bahwa jika memang ada kelalaian dalam menjalankan tugas maka proses penyidikan dilakukan oleh Polda Sumsel. “Saya sampaikan secara ‘gentelman’ ke istri almarhum, tentang peristiwa bersama Kasat Reskrim dan Tim Buser yang bertugas saat itu, tentang kronologis sebenarnya, sedangkan untuk publik akan kami sampaikan setelah ada penyelidikan dari Polda Sumsel,” katanya. Hingga saat ini, Kasat Reskrim, Kanit Buser, dan lima orang anggota yang melaksanakan tugas bersama korban saat itu, sedang menjalani pemeriksaan di polda terkait dengna masalah tersebut. Kasubdit III Propam Polda Sumsel AKBP Kristovo mengatakan tim sudah melakukan rekonstruksi di TKP. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan tersangka anggota yang diduga salah tembak tersebut. Rekonstruksi itu, dilakukan setelah setelah memeriksa lima orang saksi dari anggota Reskrim Polres Musirawas. “Untuk mengusut siapa sebenarnya pelaku penembakan terhadap Brigpol Ekwanto tersebut,” katanya. (ant)

Polsek Lembak Kepung Massa MUARA ENIM, Jurnal Sumatra Berawal dari tertangkapnya pelaku judi togel (toto gelap) Teguh Mawi (28), warga Talang Beliung Kecamatan Belide Darat yang tangkap oleh pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Lembak pada, Jumat (7/2), sekitar pukul 22.30 WIB, di Jalan perbatasan Desa Babat dan Desa Tanjung Bunut Kecamatan Belide Darat. Pengkapan tersebut menyulut emosi warga dari dua dua desa di Kecamatan Kecamatan Belide Darat yaitu Desa Ibul dan Desa Lubuk Semantul, massa berjumlah sekitar 60 orang mengamuk. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Minggu (9/2), pemicu aksi penyerangan massa ke Polsek Lembak bermula usai ditangkapnya pelaku togel warga massa dua warga desa ini diminta warganya agar Teguh Mawi dilepaskan atau dikeluarkan dari tahanan Polsek Lembak. Tersangka yang malam itu mengendarai motor miliknya, jenis Yama Vega R dengan nomor polisi BG 6638 DV disergap petugas karena terindikasi terlibat aksi perjudian togel. Namun bukannya mematuhi apa

yang diperintahkan petugas, nekatnya tersangka melabrakan salah satu petugas yang akan menangkapnya. Hingga mengakibatkan Briptu Doni terpental akibat benturan keras motor pelaku. Lebih parah, kaki kanannya patah, lutut dan perutnya luka lecet karena terhempas di aspal jalan. Sedangkan tersangka terjatuh dari sepeda motornya, beraninya lagi dia sempat menarik senjata tajam jenis pisau cap garpu dari balik pinggang kanannya berusaha melawa petugas, namun petugas yang telah siaga berhasil membekuknya. Benar saja dalam penggeledahan ditemukan 500 rekap togel yang diperkirakan total pasangan Rp 1,4 juta, dan uang tunai sebanyak Rp 74 ribu. Selanjutnya, tersangka digelandang ke Polsek Lembak, sedang Briptu Doni dibawa ke Puskesmas Lembak. Lantaran kondisinya tidak bisa dilakukan perawatan medis lebih lanjut, sempat dibawa Rumah Sakit Bunda Prabumulih, korban kemudian dirujuk kembali ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Malam itu juga, pasca melakukan penangkapan tersangka, Kapolsek Lembak AKP Saefullah menerima laporan dari Kades Ibul yang menyatakan, ada mobilisasi massa yang diperkirakan berasal dari Desa Ibul dan Lubuk Semantul yang akan menuju Polsek Lembak. Diketahui massa lengkap dengan senjata pentungan kayu dan parang. Tidak bisa dendalikan oleh kedua Kades terkait, akhirnya kondisi yang semaki ricuh dilaporkan ke Polsek Lembak. Yang kemudian ditindak lanjuti, 100 personel tim gabungan terdiri dari Polsek Rambang. Dangku, Polsek Lubai, Polsek Sugai Rotan, Polsek Gelumbang, ditambah bantuan dari aparat TNI dari Bataliyon Kaveleri (Yonkav) Karang Endah memecah konsentrasi massa Sabtu (8/2), sekitar pukul 01.00 WIB, di Desa Ibul. Massa yang melihat tim gabungan datang, langsung kocar-kacir ketakutan karena takut ditangkap petugas. Sementara itu,Kapores Muara Enim AKBP M Aris melalui Kapolsek Lembak AKP Saefullah membenarkan adanya

kerumunan massa yang hendak bergerak menuju Polsek Lembak dari dua desa tersebut. Pihaknya telah melakukan penyelidikan, dimana hasilnya seorang provokator yakni Hr, warga Desa Lubuk Semantul Kecamatan Belde Darat, yang diketahui sebagai bandar togel alias bosnya tersangka, hingga kini masih DPO. “Mereka yang sebagian besar masih anak muda, meminta tersangka togel yang sudah kita tangkap untuk dilepaskan kembali, Beruntung, massa tidak sampai ke Polsek Lembak, karena petugas gabungan baik dari unsur Polri maupun TNI berhasil membubarkanya.Kendati demikian, petugas saat ini masih berjagajaga di Polsek Lembak, hal ini untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak dinginkan ,” ucap Saefullah. “Tersangka masih kaki tangan Hr, dan sudah kita titipkan ke Polres Muara Enim dengan tujuan untuk mengantisipasi agar massa tidak bergerak menuju Polsek Lembak. Untuk perkaranya sendiri masih ditangani Polsek Lembak,” pungkasnya (Cacon)


6 Camat Kayuagung Himbau Masyarakat Rekam E KTP Kayuagung, Jurnal Sumatra – Untuk mensukseskan perekaman Elektroni Kartu Tanda Penduduk (E KTP) yang merupakan program pusat, Camat Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Denny A. Ariefson, STTP, M.Si, mengharapkan masyarakat kecamatan Kayuagung agar segera membuat dan melakukan perekaman E KTP ke Kantor Camat Kota Kayuagung. Denny A. Ariefson, STTP, M.Si, “Saya berharap masyarakat Kecamatan Kayuagung yang belum melakukan pembuatan E KTP agar segera melakukan perekaman ke Kantor Camat Kayuagung,” harap dia Jumat (14/02), seraya menambahkan perekaman memang harus segera dilakukan, karena banyaknya E KTP yang harus dicetak dipusat sehingga mengiriman E KTP memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Camat juga berharap pada tahun ini masyarakat lebih banyak melakukan perekaman E KTP, karena, selama ini di Kecamatan Kota Kayuagung baru merekam sekira 50 persen. Dijelaskan Denny, adapun persayaratan melakukan perekaman E KTP masyarakat harus membawa Kartu Keluarga (KK) yang keluaran terbaru, karena KK terbaru Nomor Induk Kependudukannya (NIK) telah online jadi bisa dilakukan perekaman. (Ata)

Festival Danau Ranau OKUS Berjalan Sukses Muaradua, Jurnal Sumatra - Meriah Festival Danau Ranau (FDR) salah satu ajang promosi pariwisata yang dibuka Bupati H Muhtadin Sera’i, diiringi Aban Geminser rombongan menuju panggung utama disambut dengan tari sambut serasan seandanan dan teatrikal terjadinya “Muaradua”, ditandai dengan pemukulan gong lima kali, FDR secara resmi dibuka. Didampingi kepala Dinas Pariwisata Dra.Lia Tirtayana, M.Si, tampak wakil bupati Hj.dr.Herawati Gatot,Sp.M, Ketua Tim PKK Kabupaten Hj.Sumiati Muhtadin, Ketua DPRD OKU Selatan Sri Mulyadi,SE,M.Si Kepala Kejaksaan Negeri Cabang Baturaja Di Muaradua M.Ali Akbar,SH .MH, Anggota DPR RI,H. Erwin Singajuru, Para Kepala SKPD, FKPD, Kepala Badan, Camat Sekabupaten OKU Selatan, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Para tamu Undangan pengunjung festival Menambah semaraknya Festival Danau Ranau Tahun 2013. Dalam kesempatan tersebut H.Muhtadin Sera’i mengapresiasi panitia penyelenggara FDR, sebagai ajang Promosi pariwisata, guna meningkatkan pendapatan asli daerah PAD dibidang jasa dan wisata alam seraya memperkenalkan investor yang sengaja diundang guna melihat lebih dekat potensi yang dimiliki danau ranau bila dimungkinkan silahkan dibangun taman wisata beserta fasilitas hotel-hotel disekitar objek wisata ini, sehingga dapat meningkatkan kesejah teraan masyarakat untuk menuju OKU Selatan Cemerlang 2015. Terucap kebanggaan beliau usia 9 tahun kabupaten dengan terlaksananya program-program yang mendapat dukungan masyrakat yang ada di daerah ini secara merata tanpa pilih kasih, beliau meyakinkan bahwa wisata alam danau ranau dan wisata yang ada di Kabupaten OKU selatan akan menjadi yang terbaik di provinsi Sumatera Selatan,seraya mengajak masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban yang sudah kondusif , tidak membuang sampah sembarangan ke danau, menjadikan keindahan dan kebersihan danau ranau tetap terjaga. Kepala Dinas Pariwisata Dra. Lia Tirtayana,M.Si, membenarkan perlunya event seperti ini untuk perkenalkan objek wisata yang ada,melalui kegiatan ini kita manfaatkan guna promosi dengan menyiapkan stand pameran berbagai produk kerajinan serta produk kuliner,ajang pentas pagelaran budaya, lomba lukis, perahu cadik, lomba lagu senandung harmonis. Dalam gelar budaya bertema nilai agama, adat istiadat kebudayaan daerah menampilkan 19 kecamatan yang ada di daerah ini tak ketinggalan 15 kabupaten di sumsel, ditambah penampilan dari kab Nias sumut, ambil bagian dalam gelar budaya pada ajang FDR tahun ini berlangsung selama tiga hari. Alhamdulillah berjalan dengan lancer dan sukses “ujarnya. (TARUNA/FEK)

Ny Lindasari Iskandar Lantik 14 Ketua PKK Kecamatan Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra - Ketua TP PKK OKI, Ny Lindasari Iskandar melantik 14 Ketua PKK Kecamatan yang ada di wilayah Bumi Bende Seguguk, Jumat (14/02), di Kantor TP PKK Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun 14 Ketua TP PKK Kecamatan yang dilantik yakni terdiri dari, Kecamatan Kota Kayuagung, Pedamaran, Tanjung Lubuk, SP Padang, Teluk Gelam, Jejawi, Mesuji, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, Cengal, Pedamaran, Sungai Menang, Lempuing Jaya, Pangkalan Lampam. Prosesi pelantikan tersebut berjalan dengan sukses dan sesuai dengan rencana, dengan dikenakannya tanda jabatan oleh, Ny Lindasari Iskandar, kepada Ketua TP PKK Kecamatan masingmasing. Hadir dalam pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan yakni, Bupati OKI, Iskandar SE, Sekda Kabupaten OKI, Para Kepala Dinas, Badan, Kantor, dan Bagian, serta Camat yang berada di Pemerintah Kabupaten OKI. (RICO)

Jurnal Ogan Komering

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Iskandar Lantik 8 Kepala Desa Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com - Sebanyak delapan Kepala Desa (Kades) yang berada dikabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), tadi siang dilantik oleh Bupati OKI, Iskandar, SE, di lapangan bola Desa Srigeni Kecamatan Kota Kayuagung, rabu (12/02). Adapun delapan kepala desa yang dilantik langsung oleh Bupati OKI, Iskandar, SE, berdasarkan laporan Kepala Badan Pemerintahan Desa Kabupaten OKI, M. Ali Amir, SH, MH ialah, tiga orang kepala desa dari Kecamatan Kota Kayuagung, yakni, Topik kedes terpilih dari hasil pemilihan Desa Srigeni, tanggal 25 Desember 2013 lalu, Hera Yani, kades terpilih dari desa Tanjung Serang, hasil dari pemilihan pada tanggal 26 Desember 2013, dan Safrudin, kades terpilih dari Desa Bulu Cawang, pada tanggal 28 Desember 2013lalu. Sedangkan tiga orang lagi kepala desa dari Kecamatan Air Sugihan yakni, Arahman, kepala desa terpilih dari hasil pemilihan tanggal 23 Desember 2013 lalu, dari Desa Sungai Batang, Eni Kusrini, kepala desa terpililih hasil pemilihan dari Desa Simpang Heran, pada tanggal 25 Desember lalu, dan selanjutnya, Sudarno, yang terpilih menjadi kepala desa berdasarkan hasil pemilihan dari Desa Suka Maju pada 25 Desember 2013 lalu. Dua orang lainnya yakni, Jasun dari Desa Danau Ceper Kecamatan Jejawi, yang terpilih menjadi kepala desa hasil pemilihan pada tanggal 24 Desember 2013 lalu, dan yang terakhir yakni, Sunardi, kepala desa terpilih dari Desa Lubuk Larak Kecamatan Pedamaran yang merupakan kades terpilih hasil dari pilkades pada tanggal 31 Desember 2013. Dalam sambutannya Bupati OKI, Iskandar, SE, mengucapkan selamat atas terpilih dan telah dilantiknya delapan kepala desa dari desa masing-masing. Hendaknya dari sumpah jabatan yang telah diucapkan mereka sendiri yang didengar oleh allah SWT didepan masyarakatnya yang hadir dalam acara pelantikan ini, kedepan hendaknya kepala desa yang telah dilantik dapat bekerja secara maksimal dalam melayani dan membangun desa sesuai dengan program kerja kita kedepan, “membangun OKI dari pelosok desa”. “Ungkap Iskandar. Pemimpin desa yang merupakan kepala desa tersebut, bukan pemimpin yang hanya memimpin dan memikirkan pendukungnya saja, harus mensama ratakan masyarakatnya jangan ada yang dibeda-bedakan, karena kekompakan dalam suatu desa merupakan kekuatan untuk menyongsong kemajuan dari desa tersebut, “Katanya. Lanjutnya, maka dari itu harapan saya agar kedepan kepada seluruh masyarakat OKI yang terdiri dari 312 desa dari 18 kecamatan agar dapat bersatu dan kompak dalam segala hal apapun untuk menjadikan OKI kabupaten yang maju dalam bidang apapun. Apa lagi program kita kedepan telah didukung oleh pemerintah pusat untuk membangu OKI mulai dari desa dengan diturunkannya program 1 Milyar 1 Desa pada tahun 2015 mendatang. Bupati OKI, Iskandar, SE, yang baru dilantik beberapa bulan lalu, juga berjanji akan segera membayar dana Lelang Lebak Lebung (L3) 2013 lalu kepada kepala desa, dan akan melunasi hutang gaji dan tunjangan perangkat desa diakhir maret 2014 mendatang, “janjinya menyelesaikan hutang dan pembayaran segala hal pada masa Bupati OKI sebelumnya. (RICO)

Iskandar SE Lantik Kades Terpilih Kecamatan Mesuji Kayuagung, Jurnal Sumatra – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar SE, pekan lalu melantik Enam kepala desa terpilih pada Pilkades beberapa waktu lalu di kecamatan Mesuji. Kegiatan Pelantikan tersebut di pusatkan di desa Makarti Mulya(Unit III).Turut Hadir dalam menyemarakan kegiatan kegiatan tersebut Plh.Sekda OKI H. Husin SPd, Para Kepala dinas, Camat Mesuji Mucklis S.IP dan Ibu, Sekc am Mulono beserta ibu, Kapolsek Mesuji Aipda Azizir Halim,Tokoh masyarakat,dan tamu undangan lainnya. Kepala BPMD, H Ali Amir SH, dalam laporannya menyampaikan,Para kepala desa yang dilantik pada hari ini merupakan hasil pada pilkades tahun 2013 lalu.Adapun Keenam kades yang dilantik tersebut masing-masing, kades Makarti Mulya Sri Surani SPd,kades Surya Adi , Sukartono, kades Sungai Sodong, Maonah, kades Kembang jajar, Murnadi,

kades Pematang kasih, Ahmad karim,Dan Kepala Desa Sido Basuki, Mohamad Hasan. Bupati OKI, Iskandar SE, dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepala para kades yang telah dilantik. Dalam hal ini dia meminta kepada kades yang dilantik agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, serta dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat desa yang dipimpinnya terutama dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat yang memilih dirinya sebagai pemimpin. ”Tugas ini merupakan amanah, maka kalau itu bentuknya amanah harus Ikhlas jadi berubah menjadi sebuah ibadah maka seyogya harus di pertangungjawabkan di hadapan manusia dan allah SWT”ungkapnya. Dirinya juga meminta kepada para kepala desa agar bisa bekerjasama dengan baik dan selalu berkoordinasi dengan pimpinan wilayah setempat, agar

Lagi-lagi PBK Bermasalah

Rosmanidar : Saya Masih PNS Inderalaya, Jurnal Sumatra_. 164 tenaga pendidik honorer yang tergabung dalam forum K1 guru honorer Ogan Ilir menuntut dibatalakan SK pengangkatan dan NIP (Nomor Induk Pegawai ) Rosmanidar guru PNS Di SD 07 Rantau Alai Ogan Ilir yang diduga tidak sesuai dengan aturan pengangkatan tenaga honorer K1. Menurut, ketua forum K1 guru honorer Ogan Ilir, Teguh, diketahui dari 165 tenaga honorer K1 ada 4 empat guru honorer yang mendapatkan SK pengangkatan dan NIP termasuk Rosmanidar, diantara nya, Aslamiyah, Rusmalah Dewi, Zalipah dan ketiganya sudah dibatalkan SK pengangkatan namun hingga kini hanya Rosmanidar yang masih belum dibatalkan SK pengangkatan dan NIP oleh pihak terkait. Lebih lanjut dikatakan Teguh, kami minta kepada dinas terkait, BKN Regional 7, BKD OI, Dinas Pendidikan dan pihak pihak terkait agar kiranya membatalkan SK pengangkatan dan NIP atas nama Rodmanidar. Paling tidak disamakan dengan ketiga guru honorer lainya, jangan dibeda bedakan sehingga kami berasumsi ada apa di balik semua ini. Sementara itu, Fatoni, Kabid formasi dan Mutasi BKD OI, membenarkan bahwa SK pengangkatan dan NIP Rosmanidar memang belum ditangguhkan. Namun perlu diketahui, pada bulan Desember 2013 sudah ada surat pembatalan SK pengangkatan dan NIP tapi hingga saat ini saya baru mengetahui kalau yang bersangkutan masih bekerja dan tetap menerima gaji setiap bulannya. Sementara itu, M. Syukri S.Sos, M,Si bidang pembinaan dan pengembangan BKD OI, mengatakan bedasarkan verifikasi ulang dari BKN regional 7 SK tersebut sudah dibatalkan. Namun sejauh mana proses nya hingga kini saya tidak tahu. Sekarang kita tinggal menunggu surat keputusan dari Bidang formasi dan Mutasi Dinas Pendidikan OI, apakah sudah ditindak lanjuti atau belum, silahkan konfirmasi ke diknas untuk lebih lanjut. Satu hal pasti yang bersangkutan (Rosmanidar ) sudah mendapatkan surat pemberhentian secara tidak hormat dari BKN 7 sebulan setelah dilantik. Sementara itu, bidang mutasi Dinas Pendidikan OI belum bisa di konfirmasi karna sedang dinas luar. Saat di konfirmasi melalui telephone. Rosmanidar, mengatakan bahwa perlu kalian (wartawan) ketahuai, SK pengangkatanya atas rekomendasi BKN7 kepada KANWIL Departemen Agama Provinsi Sumatera Selatan, dan bukan dari SK Bupati. Hingga sekarang status saya masih pegawai negeri tidak ada surat ataupun pernyataan dari BKN 7 , BKD, KANWIL maupun Diknas yang membatalkan pengangkatan saya, pungkasnya sembari mengakhiri pembicaraan. (Jumadi)

supayadirinyadapatmewujudkan program- program pemerintah kabupaten OKI dengan Motto “Membangun OKI dari Desa” Maka itu dirinya untuk terus meningkatkan pembangunan di kabupaten OKI ini harus di iringi pelayanan yang prima terlebih akan meningkatkan pula tunjangan para kepala desa dan perangkatnya sesuai dengan Upah Minimum Regional(UMR). Program Membangun OKI dari desa dengan perealisasian satu milyar perdesa pada tahun 2015 mendatang, dirinya meningatkan agar kepala desa tidak mainmain dengan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) sebab katanya dengan ADD sebelumnya yang jumlahnya hanya sepersepuluh telah banyak kepala desa tersandung hukum maka kedepannya jangan jumlah bantuan kedesa membengkak, akan membengkak pula para kepala desa yang tersandung hukum,jelas iskandar.(Heri)

Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra - Sedikitnya tiga unit rumah yang berada di Jalan Letnan Marzuki Zahri depan KPUD Kabupaten OKI, Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir ludes terbakar, Minggu (16/2). Lantaran, mobil pemadam kebakaran bermasalah tidak bisa menyemprotkan air kearah api. “Tiga rumah yang terbakar itu yakni, milik Udin yang mempunyai usaha foto copy, warung manisan milik Ibnu Hasan alias Iben, dan rumah pribadi milik RM Edykary,” kata H Zakaria selaku staf Kepala Badan Linmas yang turun kelapangan. Menurutnya, ini bukan weweng dirinya untuk berkomentar, tapi ini sudah menjadi tugas saya sebagai staf untuk membantu rekan-rekan di lapangan. Kalau mengenai ketidak profesionalan petugas pemadam kebakaran dalam menjalan tugas, dirinya belum mengetahui persis, karena dirinya baru ditugaskan di Linmas itupun sebagai staf. “Maaf, kalau mengenai provesional pekerja pemadam itu bukan wewenang saya, itu pimpinan yang menjawabnya,” singkat Zakaria seraya menyalami Mantan Wakil Bupati OKI, H Engga Dewata Zainal, SSos, yang sempat melihat kebakaran tersebut.

Menurut informasi dihimpun, api berawal dari rumah pemilik foto copi, ketika asap mengepul warga sudah memberitahukan kepihak pemadam kebakaran yang jarak tidak begitu jauh dari lokasi kebakaran. Tidak berapa lama pemberitahuan, petugas pemadam kebakaran, branwir tiba dilokasi. Saa itu, api masih menghanguskan toko foto copi milik Udin. Mobil kebakaran dengan suara sirine keras itu, petugas tidak bisa mengoperasikan, penyemprotkan air kearah api. Hingga api bergeser ke rumah Iben dan menghanguskan rumah tersebut. Selang penayaluran air dari tangki mobil pemadam kebakaran tak kunjung mengeluarkan air. Sehingga, api dengan cepat melalap rumah seni permanen itu. Kemudian, api terus membesar dan akhirnya merayap ke rumah RM Edykari salah satu calon legislatif (Caleg) asal Partai Golkar. Setengah jam dari itu, selang pemadam kebakaran baru bisa dioperasikan dan menyemprot kearah api yang sudah membesar di atas rumah Edikari. Penyemprotanpun tak lama, air di dalam tangki habis, dan tiba mobil pemadam kebakaran lainnya. “Gila, ini mobil pemadam kebakaran atau mobil hisasan saja,” kata warga yang menyaksikan kebakaran yang

menghanguskan tiga rumah dalam 30 menit. Warga sangat kecewa dengan kinerja petugas pemadam kebakaran tadi, karena mobil kebakaran tak bisa mengeluarkan air saat api masih membakar rumah pemilik foto copi. “Terus terang kami sebagai warga tentunya sangat kecewa dengan petugs PBK ini, seharusnya api tidak menyalar sampai rumah keduanya itu, kalau saja petugas PBK bisa menyemprotkan air saat kejadian,” ujar warga yang meminta bupati mengevaluasi petugaspetugas pemadam kebakaran ini. Kejadian, seperti ini sebenarnya, sudah berulang kali terjadi. Baru-baru ini kebakaran di Desa Sukarami Kecamatan Tanjung Lubuk, mobil PBK kekosongan air dalam tangki ketika hendak menyemprotkan air ke rumah yang terbakar. Kemudian, kebakaran sekarang ini, PBK kesulitan untuk menyemprotkan air dan air di dalam tangki hanya ada sedikit. Menyikapi kurangnya profesionalan petugas PBK menurut Mantan Wakil Bupati OKI H Engga Dewata Zainal SSos, kepala badan Linmas harus pandai dan harus keras dan pembinaan maupun lain sebagainya. “Harus “pandaipandai” kalau tidak petugas pemadam kebakaran akan terus menjadi hujatan masyarakat,” kata Engga. Demikian, RM Edykari rela dan ikhlas menerima musibah ini. “Ya ini namanya musibah jadi saya mohon jangan dibesarbesarkan pemberitaannya, dan saya tahu api asalnya dari mana,” singkat Edi pada wartawan. Mengenai kerugian pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan. “Mengenai kerugian belum bisa disimpulkan seberapa besar kerugian setiap rumah. Karena pemilik toko foto copy tidak ada di tempat dan pemilik warung masih sok,” kata Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat SIk melalui Kapolsek Kayuagung Hendra Gunawan SH. (RICO)


• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

7

Jurnal Ogan Komering Ilir

OKI Akan Dibagi Jadi Tiga Kawasan Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi kawasan yang strategis di Sumatera Selatan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati OKI, M. Rafa’i, SE, pada saat mensosialisasikan peraturan Daerah Kabupaten OKI Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten OKI 2013-2033, di ruang Bende Seguguk II Setda OKI, Rabu, (12/2). “Perda tata ruang ini sangat perlu kita sosialisasikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir agar masyarakat dapat memahami Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam rangka mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. ”ungkap Wakil Bupati OKI M. Rifa’i. Lanjutnya, Pengembangan kawasan strategis Kabupaten OKI dibagi menjadi tiga kawasan, yakni kawasan Ekonomi, Sumber daya lingkungan dan Sosial Budaya. Dari sudut pengembangan Ekonomi, kebijakan tata ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir kedepan akan dikembangkan menjadi

empat kawasan yakni, Kawasan penyangga Kota Palembang yang meliputi Kecamatan Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung dan Kecamatan Pampangan. Kawasan Minopolitan terdiri dari kawasan Minopolitan sungai dengan pusat pelayanan di Desa Muara Batun Kecamatan Jejawi, Kawasan minopolitan pesisir dengan pusat pelayanan di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Cengal. Kawasan Agropolitan meliputi kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sebagai Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur, Tanjung Lubuk dan Kecamatan Teluk Gelam dan pusat pelayanan di Desa Tugu Mulyo. “Jelasnya. Lebih lanjut Rifa’i mengatakan, Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu Kawasan KTM Sungai Menang, meliputi Desa Gajah Mati, Gajah Mukti, Srigading, Gajak Makmur, Gading Jaya dan Desa Gading Mas dengan pusat pelayanan Desa Gajah Makmur dan Kawasan KTM Tulung Selapan dengan pusat pelayanan di Desa Rantau Lurus. Kawasan strategis dinilai dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup hutan mangrove pantai timur dan kawasan plasma Nutfa Kerbau Rawa Pampangan, kawasan Sosial Budaya kawasan Cagar Budaya Kota Lama Kayuagung. Sosialisali RTRW dipimpin langsung oleh Wakil Bupati OKI, dihadiri oleh kepala dinas, badan, kantor, dan bagian beserta camatcamat dan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Kabupaten OKI dan lain-lainnya. Salah seorang peserta yg hadir Herry Susanto S.Sos, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sangat mendukung program pemerintah tersebut Tentunya dengan program tersebut, menyentuh masyarakat secara langsung sehingga diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Dengan Pengembangan kawasan strategis Kabupaten OKI dibagi menjadi tiga kawasan, yakni kawasan Ekonomi, Sumber daya lingkungan dan Sosial Budaya. Dari sudut pengembangan Ekonomi, kebijakan tata ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir kedepan akan dikembangkan menjadi empat kawasan sangat tepat dengan kawasan OKI,” kata Herry.(RICO/ata)

Polres OKI Ringkus 3 Orang Pengedar Narkoba

Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com – Tiga orang yang diduga anggota jaringan pengedar narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu mati kutu setelah tim narkoba Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), meringkus tersangka beserta barang buktinya. Merepun akhirnya digelandang ke Mapolres OKI untuk mempertanggung jawabkan atas

kepemilikan barang haram tersebut. Dari tangan ketiga tersangka tersebut yakni salah satunya adalah, Arpeni alias Pendi (30) warga Desa Penangguan Duren Kecamatan Tulung Selapan, diamankan 4 paket sabu-sabu seharga Rp 200 ribu, 10 paket seharga Rp 800 ribu dan 15 paket seharga Rp 1,5 juta. Kemudian Ahmad Karudin (32) warga

Desa Pematang Panggang Kecamatan Mesuji OKI, dari tangan Ahmad ditemukan barang bukti 1 paket sabu-sabu seberat 1,90 gram seharga Rp 3,5 juta. Tersangka lainnya Kholidi (32) warga Desa Sukamerindu Kecamatan Pedamaran OKI, dari tangannya diamankan 20 butir pil ekstasi logo Guess warna orange dan 1 paket sabu-sabu seharga Rp 500 ribu. Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat SIk melalui Kasat Narkoba AKP Priyanto SH didampingi Kasubag Humas Polres AKP Halim mengatakan, ketiga tersangka telah lama menjadi target operasi pihak kepolisian. Tersangka di tangkap saat sedang melalukan transaksi di unit 7 Desa Bumi Arjo Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI. Dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti1 paket sabu-sabu seberat 1,90 gram seharga Rp 3,5 juta. “Saat ini tersangka berikut barang bukti kita amankan di Mapolres OKI, ketiga tersangka ditangkap pada, Selasa (11/2), hanya saja waktu dan tempatnya berbedabeda,”dan ketiga tersangka ini masih dalam pengembangan terhadap bandar narkoba lainnya. “Ungkapnya. (RICO)

Caleg OKU Tak Indahkan Surat Peringatan KPU Baturaja, Jurnal Sumatra - Sejumlah calon anggota legislatif di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, tidak mengindahkan surat peringatan dari Komisi Pemilihan Umum kabupaten setempat, terkait penertiban alat peraga kampanye di luar zona yang ditetapkan. “Calon anggota legislatif di Ogan Komering Ulu (OKU) terkesan membandel, sebab masih banyak atribut kampanye seperti baliho dan spanduk di daerah itu sampai saat ini masih banyak dipasang di luar zona kampanye dan tidak sesuai dengan Peraturan KPU No15 tahun 2013,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja OKU, Agus Salim di Baturaja, Selasa. Oleh sebab itu, kata Agus, pihaknya bersama Panitia Pengawas Pemilu dan Polres setempat sepakat akan melakukan penertiban secara serentak di seluruh kecamatan, terhitung 13 Februari 2014.

Dikatakannya, hal tersebut sesuai dengan surat pemberitahuan Nomor 331.1/172/ XLVIII/2014 tentang penertiban yang ditandatangani KPU kabupaten setempat. “Kita sudah koordinasi untuk melakukan penertiban alat peraga kampanye yang dipasang di luar zona kampanye,” tegas Agus Salim. Menurut dia, penertiban itu dilakukan mengingat sebagian besar calon legislatif di daerah tersebut telah memasang atribut kampanye di zona terlarang, seperti pada fasilitas umum. “Untung saja tidak ada yang memasang baliho di gedung sekolah, tempat ibadah dan kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” tegasnya. Selain itu, atribut kampanye sebagian besar juga dinilai tidak sesuai dengan Peraturan KPU No15 tahun 2013 mengatur bahwa baliho dan spanduk milik calon

legislatif hanya dapat memuat informasi nomor tanpa gambar atau visi, misi, program, jargon, serta foto pengurus parpol yang bukan calon anggota DPR RI dan DPRD kabupaten/kota. Ia mengemukakan, untuk itu pihaknya bersama instansi terkait akan segera melakukan penertiban dan seluruh atribut kampanye yang diamankan bakal dimusnahkan. “Atribut kampanye yang sudah disita tidak dapat diambil baik oleh perorangan maupun kelompok,” katanya. Dia berharap, hal itu dapat memberikan efek jera bagi pengurus parpol dan calon legislatif agar mentaati aturan. “Kota Baturaja juga tidak akan semerawut lagi kalau seluruh calon legislatif mematuhi aturan, dengan tidak memasang atribut kampanye di luar zona yang telah ditetapkan,” ujarnya. (ant)

Ogan Komering Ulu Umrohkan 36 Warga Miskin Baturaja, Jurnal Sumatra - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tahun 2014 akan memberangkatkan umroh gratis ke Tanah Suci Makkah sebanyak 36 orang warga miskin atau kurang mampu di daerah itu. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Yulius Faisol di Baturaja, Jumat, mengatakan bahwa program umroh gratis tersebut diperuntukkan khusus masyarakat di daerah itu dengan kriteria yang tidak mampu. Dikatakannya, kriteria masyarakat berhak mengikuti program umroh gratis tersebut, sesuai pengajuan dari tingkat

kecamatan yang akan memilih mana paling pantas untuk diberangkatkan. “Saat ini kami belum menerima data para calon yang akan diberangkatkan dari tingkat kecamatan, karena baru programnya saja. Namun, yang jelas kriteria masuk kategori tidak mampu,” katanya. Ia mengungkapkan, seleksi calon peserta umroh gratis itu diserahkan kepada pemerintah tingkat kecamatan, karena lebih mengenal warga yang tidak mampu dan pantas untuk diberangkatkan. Selanjutnya, kata dia, hasil seleksi akan disampaikan ke Pemkab Ogan Komering Ulu untuk diterbitkan surat keputusan

mana yang berhak mendapatkan program tersebut. Menurut dia, program tahunan tersebut sudah berjalan empat tahun, dan hingga saat ini sebanyak 101 orang warga Ogan Komering Ulu sudah diberangkatkan ke tanah suci menjalani ibadah umroh atas biaya pemkab setempat. Dijelaskannnya, untuk memberangkatkan umroh sebanyak 36 orang pada 2014 ini, Pemkab Ogan Komering Ulu menyiapkan anggaran sebesar Rp750 juta. “Setiap peserta dialokasikan dana Rp21 juta untuk biaya umroh gratis,” katanya. (antara)

Tim Gabungan Pemkab OKU Tertibkan Atribut Kampanye Baturaja, Jurnal Sumatra - Tim gabungan terdiri atas Panwaslu, Polres dan Satpol PP Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Jumat, menertibkan ratusan atribut kampanye milik para calon anggota legislatif yang dinilai melanggar peraturan. Penertiban itu dilakukan karena atribut kampanye calon anggota legislatif (caleg) dipasang di zona terlarang, yakni di fasilitas umum, serta jalan protokol. Pantauan di lapangan, tim gabungan yang terdiri atas empat regu itu mulai melakukan penertiban pada pukul 09.00 - 11.30 WIB dengan menyisir seluruh jalan protokol di Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, serta kecamatan lainnya di OKU. Selama proses penertiban semuanya berjalan lancar, meski sempat mendapat

protes dari sejumlah tim sukses para caleg, namun bisa dilaksanakan dengan baik,” kata Kasat Pol PP Ogan Komering Ulu (OKU) Agus Salim di Baturaja, Jumat. Sementara Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH melalui Kasat Intelkam AKP Hamdanil Azmi WP menjelaskan, sesuai kesepakatan atribut kampanye yang ditertibkan kali ini baru sebatas pelanggaran zona kampanye, sedangkan untuk pelanggaran lainnya akan ditertibkan di lain kesempatan. “Kalau pelanggaran yang lain akan ditertibkan nanti,” tegasnya. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) OKU Holidi Djakfar menambahkan, pada hari pertama ini 704 alat peraga kampanye di dua kecamatan yakni Baturaja Barat dan Baturaja Timur milik para caleg yang

ditertibkan karena melanggar zona. Ia mengungkapkan, jumlah yang ditertibkan tersebut berupa baliho dari ukuran kecil hingga berukuran besar serta spanduk yang dipasang di luar zona seperti di pohon dan fasilitas umum lainnya. “Yang paling banyak kita tertibkan adalah atribut kampanye dipasang di Simpang Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur. Penertiban akan kami lakukan selama tiga hari” katanya. Menurut dia, seluruh atribut kampanye itu saat ini diamankan di Kantor Satpol PP OKU. “Kami beri waktu beberapa hari bagi tim sukses atau para caleg yang merasa atribut kampanye ditertibkan untuk mengambilnya kembali di Kantor Satpol PP OKU,” ujarnya. (antara)

2 Pendemo Ditembak Brimob Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com - Ratusan orang pendemo yang menyerang kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya dapat dibubarkan setelah 2 orang yang dianggap propokator dilumpuhkan oleh brimob Polres OKI, pada saat melakukan simulasi tentang sistim pengamanan kota dalam rangka pengamanan Pemilihan Umum (pemilu) 2014, di lapangan upacara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, jumat (14/02). Pada simulasi tersebut ratusan orang pendemo berunjuk rasa serta menyampaikan aspirasinya untuk menurunkan jabatan Ketua KPUD Kabupaten OKI, karena dianggap curang dan memihak segelintir atau salah satu caleg serta capres. Dalam aksi unjuk rasa tersebut masyarakat yang berdatangan, “dalam hal ini diperankan oleh anggota Polres OKI, Sat Pol PP dan Linmas Kabupaten OKI, memaksa masuk serta ingin membakar dan menghancurkan kantor KPU, tetapi dihalang oleh tim pengaman pemilu, sehingga terjadilah insiden saling dorong dan berujung pada perbuatan anarkis yang dilakukan oleh pendemo. Mendapati situali yang memanas akhirnya tim pengamanan pemilu yang dibentuk dalam gabungan anggota TNI, Polri, Sat Pol PP dan Linmas Kabupaten OKI bersiap melakukan formasi bertahan untuk menahan serangan massa yang bertindak anarkis, tetapi massa semakin anarkis dan menyerang pasukan pengaman pemilu sehingga dikeluarkannya tembakan

peringatan keudara. Mendengar tembakan yang dilakukan oleh anggota kepolisian massa bukannya kabur malah bertindak semakin anarkis dan menyerang, sehingga dua orang yang dianggap propokator ditembak dan dilumpuhkan oleh brimob Polres OKI, dan akhirnya massa berhasil dibubarkan. Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat SIK, Didampingi oleh Kodim 0402 saat diwawancarai mengatakan, “Antisipasi untuk pengamanan persiapan pileg maupun pilpres kami dari pihak polres dan kodim siap mengamankan pemilihan umum 2014, yang mana pada hari ini sama-sama kita saksikan simulasi tentang sistem pengamanan kota, dalam rangka pengamanan pemilu 2014, seandainya terjadi konflik seperti ini, “ujarnya. Lanjutnya, jumlah personil yang kita turunkan dari Polres sebanyak 800 personil, dari Kodim sebanyak 302 anggota TNI. Untuk titik-titik rawan sudah kita antisipasi yakni di Kantor KPU, Pemda dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga sudah kita antisipasi, sedangkan untuk wilayah terbagi menjadi dua tipe yakni tipe aman dan rawan satu, untuk tipe rawan satu di Kabupaten OKI terdapat pada jalur perairan sekitar 180 TPS yang perlu kita amankan, “tegasnya. Adapun hadir dalam simulasi tersebut, Bupati OKI, Iskandar SE, Wakil Bupati, M. Rifa’i, Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat SIK, beserta Wakapolres, Kodim 0402, Ketua KPUD OKI, Dedi Irawan, Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian yang berada di Pemkab OKI. (RICO)

Diduga, Kepsek SMPN 1 Rantau Alai “Pungli” “Menurut ku wajar- wajar bae kan dan jugo kalu duetnyo nak aku bagikan dengan guru- guru yang ado disini juga mungkin idak salah, kareno duit itukan untuk kebutuhan sekolah, cuma payah, caknyo tu masyarakat sini ado yang idak senang dengan akuni jadi wajar kalu mereka tu buat laporan yang idak-idak,” jelas Atia INDRALAYA Jurnal Sumatra – Berdalih untuk membuat parker sekolah, Atia SPd, Kepala Sekolah SMPN 1 Rantau Alai Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, memungut uang kepada Pelajar. Ironisnya, hamper setahun uang pungutan sebesar Rp150 ribu perpelajar tersebut hingga kini tidak ada realisasinya. “Yo pak, pungutan itu bulan limo tahun kemaren, katonyo untuk bangun lahan parkir. Tapi sampai sekarang tetap katek lahan parkir, “ keluh salah seorang wali murid yang meminta namanya dirahasiakan kepada Jurnal Sumatra. Ditambahkannya, memang waktu itu pihak wali murid pernah diundang untuk rapat komite, pada rapat komite tersebut pihak sekolah, mengajak para orang tua/wali murid untuk mengumpulkan uang sebanyak seratus Rp150 ribu dengan rincian untuk membangun lahan parkir sebesar Rp100 ribu dan mengambil ijazah dan Rp50 ribu. Melihat kondisi sekolahan yang belum ada lahan parkir atau garasi parkir para orang tua wali sebagian ada yang setuju dengan ide ini, namun sanggatlah disayangkan hingga saat ini tempat parkir yang dijanjikan oleh Kepala Sekolah belum juga terealisasi sehingga para orang tua wali banyak sekali yang merasa kecewa dengan apa yang diucapkan Kepsek beberapa bulan yang lalu. Paidil Ketua Komite di SMPN 1 Rantau Alai saat ditemui di kediamanya membenarkan kalau disekolah itu memang pernah mengadakan rapat komite dipekirakan pada bulan mei 2013 lalu dan telah mufakat mengumpulkan uang sebesar Rp150 ribu untuk membangun lahan parkir dan pengambilan ijazah pelulusan pada tahun 2013. Namun sangat disayangkan hingga saat ini pembuatan lahan parkir yang dijanjikan pihak sekolah belum juga terealisasi sehingga membuat para orang tua wali murid di kelas III ini bertanya-tanya terus kepada saya selaku ketua Komite. Atia S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Rantau Alai (11/02) saat dikonfirmasi diruangan kerjanya membantah jika uang sumbangan tersebut untuk lahan parkir dan juga bukan untuk dipergunakan untuk pengambilan ijazah pelulusan. Menurut Atia, uang pungutan tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan sekolah. “Menurut ku wajar- wajar bae kan dan jugo kalu duetnyo nak aku bagikan dengan guru- guru yang ado disini juga mungkin idak salah, kareno duit itukan untuk kebutuhan sekolah, cuma payah, caknyo tu masyarakat sini ado yang idak senang dengan akuni jadi wajar kalu mereka tu buat laporan yang idakidak,” jelas Atia dengan logat melayu seraya menambahkan, kalu memang tindakan akuni salah atau idak wajar aku siap berenti pak, ungkap Atia kepada Jurnal Sumatra (11/02). Masih menurut Atia kalau uang tersebut belum semuanya ada yang ngasi hanya ada 47 siswa yang baru ngasih ke saya selain itu belum kemudian uang tersebut hingga saat ini masih ada sama saya sebanyak tiga juta lagi. (jumadi)


8

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Mayat Wanita di Pinggir Sungai Ogan

Indralaya, Sumsel, jurnalsumatra.com – Belum tuntas penyelidikan kasus penemuan mayat wanita di Tanjung Seteko Indralaya Rabu kemarin, kini ada lagi Sosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan di tebing pinggiran Sungai Ogan desa Ulak Kembahang Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sabtu (15/2), sekitar pukul 03.00 dinihari. Mayat yang diperkirakan berumur 30 tahun ini saat ditemukan masih lengkap dengan pakaiannya, mengenakan celana panjang jens warna hitam, manset warna hitam dan atasan bermotif bunga bunga warna merah dan diduga korban pembunuhan. Diiduga mayat wanita tersebut baru saja di bunuh dan dibuang ke sungai ogan, karena mayat perempuan yang berambut pendek ini belum mengeluarkan aroma busuk dan pada tubuhnya belum ada pembengkaan atau membiru. Informasi yang didapat, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Bambang (25), warga Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk Keliat yang hendak mencari ikan ke sungai. Saat itu Bambang seperti biasa setiap harinya mulai pukul 03.00 dinihari langsung ke Sungai untuk mencari ikan, belum berapa lama turun ke sungai terlihat oleh Bambang di depan matanya ada sesosok mayat perempuan. Bambang langsung berlari memanggil warga yang ada di sekitarnya. Karuan saja dalam waktu sekejab masyarakat sdh banyak memadati lokasi penemuan mayat. Melihat temuan tersebut, masyarakat langsung menghubungi pihak Polsek Tanjung Batu. Petugas Polsek Tanjung Batu dipimpin oleh Kapolsek Tanjung Batu Iptu Iwan Gunawaan di dampingi kanitres AIPTU Dwiyanto langsung meluncur ke lokasi. Saat ditemukan, kondisi mayat belum membusuk dan kepala bagian belakang korban terdapat luka diperkirakan karena benda tumpul. Sementara Diperkirakan dilokasi tersebut hanya tempat pembuangan saja karena dari lokasi sekitar 4meter tepatnya pinggir jalan ditemukan ceceran darah segar. Petugas hanya menemukan kain yang diduga untuk mengikat korban sementara barang milik korban yakni berupa cincin emas masih melingkar dijari korban. Guna kepentingan penyelidikan, mayat tersebut dibawa ke RSUD Kayuagung untuk diotopsi. Kapolres OI, AKBP Asep Jajat Sudrajat melalui Kasatreskrim. AKP Suhardiman saat dikonfirmasi membenarkan ada kejadian tersebut dan mengatakan, kuat dugaan, mayat wanita tersebut adalah korban pembunuhan. Motifnya belum diketahui dan masih dalam penyelidikan. “Kalau ada yang kehilangan anggota keluarga silahkan melapor.” pungkasnya.(Jumadi)

Pemerkosa Bocah SD Dibekuk Polisi Prabumulih, sumsel, jurnalsumatra.com - Tidak lama setelah ada laporan dari orang tua korban , Mat Lani ( berita Edisi sebelumnya) Satuan Reskrim l Polsek Lembak berhasil menangkap pelaku pemerkosaan seorang bocah SDN Alai , Mawar (9) bukan nama sebenarnya. TSK yang tak lain kakak ipar korban Jaini (25) warga Dusun II Desa Alai Utara, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim itu ditangkap petugas Selasa (12/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. tak jauh dari persembunyiannya dekat SMPN Sungai Duren . . Selanjutnya tanpa memberikan perlawanan tersangka langsung di gelandang petugas ke Mapolsek Lembak. Guna menghindari hal yang tidak diinginkan , tersangka diserahkan ke Polres Muara Enim. Kepada petugas, bapak satu anak ini mengaku sudah tiga kali menggagahi korban, ketika situasi rumahnya sedang sepi. Bocah masih ingusan itu awalnya diimingi tersangka uang sebesar Rp2 ribu agar tutup mulut dan tidak memberitahukan perbuatan bejatnya kepada kakak korban. “Tersangka ini mengaku sudah tiga kali memperkosa korban, antara bulan Januari-Februari ini,” jelas Kapolres Muara Enim, AKBP Aris SIk, melalui Kapolsek Lembak AKP Saefuloh SH, didampingi Kanit Reskrim Aiptu Erik Y, Rabu (12/2). Namun tersangka ketika melakukan perbuatan pertama kali tidak sampai memasukkan sepenuhnya alat vitalnya ke dalam kemaluan korban. Begitu juga yang kedua kalinya, barulah pada aksi ketiga kalinya tersangka dengan cara memaksa sehingga berhasil melukai dan mengoyak selaput darah kemaluan korban. “Sudah 3 kali perkosaan itu dilakukannyo kepada korban, tapi yang pertamo dan keduo baru kepalanyo (maaf, red) be yang dimasukke. Barulah ketigo kalinyo, ia masukke galo nian ke kemaluan korban,” ungkap Saefuloh. Saefuloh pun menambahkan, awalnya korban tidak mau mengaku. Namun setelah dibujuk oleh perawat RS dari Desa Alai, akhirnya korban mengaku telah diperkosa tersangka. “Korban mungkin takut kareno diancem tersangko, jadi dio ngaku cuma jatuh dari maen Sepeda be,” tukas Kapolsek. Akibat perbuatannya tersangka dikenakan pasal berlapis yakni, tentang perlindungan anak dan pasal 285 KUHP. “Hukumannyo pacak diatas 15 tahun,” tandasnya. Terungkap kasus pemerkosaan ini setelah ayah korban, Mat Lani (51) warga Desa Alai, Lembak, melaporkannya ke Polsek Lembak, pada Senin (10/9/2014) lalu. Kepada petugas, Mat Lani menyebutkan anaknya telah diperkosa oleh menantunya (pelaku) atau kakak ipar korban, pada Minggu (9/2/)) sore sekitar pukul 17.00 WIB Akibat perkosaan itu menyebabkan kemaluan (maaf, red) korban mengalami luka robek dan pendarahan, sehingga harus menjalani perawatan tim medis RSUD Prabumulih (dahari)

Usai Membabi Buta, Akbar Tewas Ditangan Massa PALI Jurnal Sumatra – Naas yang di alami Akbar (47) warga Desa Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Yang waktu itu berniat untuk mengajak sang istri untuk rujuk kembali setelah menghadap salah satu keluarga Yeti (40) mantan istri Akbar yang asli Desa Air Itam Kecamatan Penukal, bukan istri kembali yang didapat oleh Akbar malah merengang nyawa sendiri. Menurut informasi di lapangan mengatakan, korban memaksakan diri untuk bertemu dengan mantan istrinya. ‘’ia mengatakan jika tidak bertemu hari ini dengan sang mantan istri ia akan mati’’ tidak lama berkisaran waktu setelah berucap kepada keluarga mantan istri nya. Akbarpun dikabarkan tewas mengenaskan dengan luka – luka di sekujur tubuhnya, Kamis (13/02) selepas Mahgrib sekira pukul 18:25 WIB. Sebelumnya diketahui Akbar warga Desa Karang Agung ini hilang kendali setelah membujuk dan berniat mengajak istrinya untuk rujuk kembali tidak dipenuhi keluarga mantan istrinya untuk bertemu. Merasa tidak enak hati Akbar yang diketahui sebagai korban masa, hilang kendali masuk ke beberapa warung tokoh warga Desa Air Itam, setelah dibujuk keluar dari tokoh warga, kembali masuk ke salah satu warung tokoh lainnya. “Entah tidak diketahui apa maksud dan tujuan warga Desa Abab tersebut membabi buta masuk dan menyerang penghuninya. Setelah itu menghujamkan senjata tajam (sajam) jenis pisau nya ke warga setempat ya itu Rendi (21) di bagian perut dan Mat (58) perutnya juga tembus nyaris ke jantung akibat sajam yang dilanjarkan Akbar,

hingga kedua korban dilarikan ke RS Bunda Prabumulih dan RSUD Prabumulih’’, celetuk salah satu warga Desa Air Itam. ‘’tidak hanya Rendi dan Mat yang menjadi sasarannya, warga Abab yang di duga mengalami gangguan jiwa ini menyandra salah satu warga demi melindungi dirinya dari amukan emosi warga’’ ungkap warga lainnya di TKP yang namanya enggan disebutkan di koran. Melihat kejadian itu, Spontan, massa yang belum diketahui identitasnya ini mengeroyok tersangka penusukan Rendi dan Mat hingga korban amuk massa ini tewas mengenaskan terkapar di tengah jalan dekat jembatan Air Itam. Akibat amuk masa itu membuat kondisi Desa manjadi ramai warga berdatangan melihat dari dekat siapakah nan gerangan sang Akbar. Beruntung perangkat desa maupun pemuka masyarakat setempat cepat tunrun tangan, juga menghubungi Polsek Penukal Abab, hingga suasana bisa dikendalikan. Kapolsek penukal abab, Iptu Indrowono SH bersama anggota yang mendapat laporan atas kejadian itu, langsung terjun ke lokasi kejadian, kapolsek, melakukan indentifikasi kejadian korban dan membawa mayat nya ke puskesmas Air Itam. ‘’sekarang mayatnya masih mau dibawah ke rumah sakit RSUD PALI untuk divisum ,’’jelas Indroyono melalui ponselnya. Pihaknya belum bisah memberikan penjelasan lebih lengkap seputar kejadin itu karena masih fokus membawa mayat korban untuk divisum. Pihaknya masih melakukan npenyelidikan penyebab kejadian tersebut, pungkas Indrowono pada malam itu. (IRZAN/SEPTA)

Perampok Berhasil Sikat Mobil, Motor, Emas Dan Uang P RA B U M U L I H . s u m s e l , jurnalsumatra.com --Komplotan perampok sebanyak tiga orang menyatroni rumah Sujimin (51), warga Desa Karya Mulya Dusun 2 Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT). Perampok berhasil menggasak sejumlah barang berharga milik korban berupa 1 unit mobil merk Toyota All New Avanza warna Hitam bernomor polisi BG 5720 XX, satu unit motor merk Yamaha Jupiter Z warna kuning bernomor polisi BG 2170 CB, emas seberat 5,5 suku, uang tunai sebesar Rp 8,5 juta, dua unit handphone merk Nokia serta beberapa surat berharga. Total kerugian yang diderita korban ditaksir sebesar Rp 220 juta. Kejadian itu terjadi, Sabtu (8/2) sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku yang menggunakan senpi serta satajam itu memukul serta mengikat kaki dan tangan Sujimin. Ketika aksi mereka dipergoki . Istri dan anak korban yaitu Painem (42) serta Anggi (14) juga menjadi sasaran ketiga pelaku. Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian yang sempat menghebohkan warga tersebut berawal ketika istri

korban, Painem membangunkan suaminya Sujiman karena mendengar suara seperti orang membuka jendela depan rumah. Sujiman lantas beranjak dari tempat tidurnya dan melihat sumber suara i. Ketika ia keluar dari kamar,dia melihat sosok orang asing sudah masuk ruang tamu . . Pelaku yang aksinya diketahui korban, langsung menyerang korban hingga pingsan. Mendengar suara seperti orang jatuh, isterinya Painem pun lalu ikut keluar kamar untuk mengecek. Namun, baru saja hendak keluar pelaku yang sudah masuk kamar langsun menodongkan pistol kearah korban. Korban pun shock dan menuruti perintah pelaku yang menyuruhnya diam. Mendengar ribut-ribut di rumahnya, anak korban Anggi terbangun dan keluar dari kamarnya untuk mengecek. Tak ayal, Anggi pun ikut diancam para pelaku. Anggi beserta ibunya lalu diikat tangan, kaki serta mulutnya dengan menggunakan hordeng yang dirobek oleh para pelaku. Sementara Sujiman yang pingsan juga ikut diikat oleh para pelaku.

“Abes ngikat kami, pelaku langsung minta tunjuki dimano tempat kami nyimpen duit. Aku cuman biso pasrah terus kutunjukki tas yang ado isi duitnyo. Terus pelaku jugo nanyo kunci mobil samo motor, kareno pistol lah di kepala, langsung aku tunjukke bae,” ujarnya . Kata Painem, Setelah berhasil menggasak harta korban , pelaku langsung kabur dengan membawa mobil yang ada di dalam garasi serta motor yang ada di dapur. Masih kata Painem setelah mendengar bunyi mesin mobil dan motor, dia langsung berusaha melepaskan ikatan , lalu berteriak minta tolong kepada warga. “Mobil itu baru kredit jalan 3 bulan . Rencanonyo nak dipake untuk nyaksikan anak kami yang nak di wisuda yang di Yogya,” ujarnya dengan nada sedih . Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIk melalui Kapolsek RKT, Iptu Budiharto membenarkan kejadian tersebut. “Kita sudah meminta sejumlah keterangan dari korban dan saksi serta mengejar para pelaku. Saat ini tengah memburu para pelaku,” pungkasnya. (Dahari)

Pasutri Jadi Pengedar Ganja Prabumulih , sumsel ,jurnalsumatra.comJajaran polsek Gelumbang. berhasil membengkuk pengedar ganja (narkoba) , Juwita (38) IRT , warga dusun 1 Desa Karang Endah Selatan Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim dirumahnya Selasa lalu sekitar pukul 21.00 Wib . Sementara suaminya, Laude (50) yang diduga juga sebagai pengedar masih dalam pengejaran pihak Polres Muara Enim Ibu satu anak ini ditangkap setelah petugas sebelumnya melakukan penyamaran sebagai pembeli. Dari tangannya petugas berhasil mengamankan BB , 20 paket kecil ganja kering siap edar, 1 paket besar ganja kering serta batang ranting ganja kering, dan uang kertas sejumlah Rp 1.003.000, serta beberapa bal plastik klip. Menurut Kapolsek Gelumbang, Iptu Mulyono , penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat bahwa dirumah tersangka kerap dijadikan lokasi transaksi dan menjual ganja. “Tersangka memang menjual ganja secara paketan dengan sasaran pembelinya anak-anak yang masih muda,” ujar Kapolres Muara Enim, AKBP M Aris Sik, melalui Kapolsek Gelumbang, Iptu Mulyono SH, Jumat kemarin saat dikonfirmasi via telephon serulernya Berkat informasi warga tersebut, petugas menyamar dan berpura-pura ingin membeli paket

ganja kepada tersangka. setelah disepakati . Sejumlah petugas yang menyamar kemudian mendatangi dan mengintai TSK di sekitar TKP . “Ada beberapa anggota kita yang menyamar, satu anggota seolah sebagai pembeli. Sedangkan anggota lainnya memantau dari kejauhan dengan bersiaga untuk menangkapnya bila berusaha lari,” jelas Mulyono. Tanpa sadar dan santai, TSK mempersilahkan petugas yang menyamar menunggu. Tidak lama kemudian terlihat tersangka membawa paket ganja yang telah dibungkus dalam koran kemudian dimasukkannya dalam amplop berwarna coklat. Tanpa menunda lagi dan khawatir tersangka curiga, petugas langsung menangkap TSK dan selanjutnya bersama barang bukti (BB) langsung dibawa ke Mapolsek Gelumbang. “Dan pagi nya tersangka yang sudah kita amankan, langsung di bawa ke Polres Muara Enim Mulyono menambahkan pihaknya masih mengembangkan penyelidikan dan memburu suami tersangka. “Saat kita tangkap, suaminya lagi tidak ada dirumahnya,” tandasnya. Akibat perbuatannya, tersangka bakal dikenakan pasal UU No. 35 tahun 2009, tentang narkotika dengan hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara (dahari)


Hiburan

9

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Melissa Karim:

Stop Perdagangan Anak & Eksploitasi

Seks di Pantura! JAKARTA - Melissa Karim mengaku prihatin dengan maraknya eksploitasi seks anak di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Melissa pun menggalang dana untuk mencegah hal tersebut. Melissa bersama komunitas pelari “Berlari Untuk Berbagi”, melakukan penggalangan dana untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) di jalur pantura dengan berpartisipasi di Tokyo Marathon 2014 yang digelar 23 Februari 2014. “Ada banyak permasalahan sosial di negeri ini, salah satunya perdagangan anak, dan eksploitasi seks di Pantura. Karena itu diperlukan strategi pencegahan kejahatan kemanusiaan dengan mendidik generasi muda lewat program PAUD,” ujar Melissa ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2/2014). Penggalangan dana ini juga didukung Komunitas Vespa Indonesia. Mereka melakukan pelelangan sebuah motor yang

berhasil dilelang seharga Rp97,5 juta. Seluruh dana itu akan disumbangkan kepada Dewi Hughes Internasional Foundation yang banyak mendirikan PAUD. “Jalur Pantura adalah jalur yang sangat ramai dengan lalu lintas antarprovinsi, dan kami ketahui menjadi tempat perdagangan anak di bawah umur tertinggi di Indonesia,” ujar Dewi Hughes. Selain Melissa Karim, 40 pelari asal Indonesia lainnya akan terlibat di Tokyo Marathon. Mereka terdiri dari berbagai profesi dan kalangan di Indonesia. “Kita di Tokyo even tahunan major marathon. Kita mulai ini dari berbagai komunitas. Semua kita melijat lari good cost untuk beri inspirasi bangsa. Alhamdulillah, ini kita mulai mulai esensi gaya hidup sehat, kemudian dengan berbagi dan beri manfaat untuk sekitar kita,” tandas pengusaha, Sandiaga Uno. (okz)

Dipenjara, Depe Keluhkan Penyakitnya JAKARTA - Tidak hanya Dorce, teman-teman Dewi Perssik lainnya seperti Anna Tarigan juga ikut menjenguk Depe di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sebagai bentuk dukungan. Menurut Anna, selama berada di rumah tahanan, Depe bercerita tentang sakitnya. Pasalnya, Depe baru saja sembuh dari tifus. “Lebih ke curhat, tentang penyakit. Dia kan habis tifus, jadi panasnya turun naik. Kondisinya menurun,” kata Anna di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (14/2/2014). Menurut Anna, meski tidak tidur semalaman Depe sudah banyak berbaur dengan temantemannya. “Dia enggak bisa tidur semalaman. Dia malah dipijitin sama teman-temannya. Dia gampang berbaur, banyak teman. Malah dia banyak nanya kamu kenapa-kenapa,” katanya.’ (okz)

“Messi akan Pecahkan Semua Rekor” “Messi akan memecahkan semua rekor yang diinginkannya, dan ia tak akan menyadarinya, tanpa tahu berapa hitungan golnya. Saya terkadang berpikir Messi belum mencapai puncak permainannya, ia adalah salah satu pemain yang muncul sekali dalam 30-40 tahun,” ujar Martino, seperti dilansir Goal, Minggu (16/2/2014). BARCELONA – Lagi, pemain fenomenal Barcelona, Lionel Messi mengukir catatan sejarah di dunia sepakbola Spanyol dan klub. Dua gol yang diciptakannya pagi dini hari tadi kala melawan Rayo Vallecano, mencatatkannya sebagai pencetak gol terbanyak klub di semua ajang dengan 337 gol, serta 228 gol di La Liga, terbaik ketiga setelah Hugo Sanchez (234 gol) dan Temo Zarra (251 gol). Melihat catatan rekor fantastis tersebut dan umur Messi yang masih terhitung muda, 26 tahun. Tanpa ragu pelatihnya di Azulgrana,

Gerardo ‘Tata’ Martino memuji pemain Argentina tersebut. Ia yakin Messi dapat memecahkan semua rekor, dan saat ini, Messi belum mencapai puncak permainannya. “Messi akan memecahkan semua rekor yang diinginkannya, dan ia tak akan menyadarinya, tanpa tahu berapa hitungan golnya. Saya terkadang berpikir Messi belum mencapai puncak permainannya, ia adalah salah satu pemain yang muncul sekali dalam 30-40 tahun,” ujar Martino, seperti dilansir Goal, Minggu (16/2/2014).

Mental juara dan ‘baja’ memang dimiliki Messi, setelah sebelumnya sempat turun penampilannya pascacedera dan mendapat banyak kritikan. Perlahan, pemain yang pernah memenangi empat Ballon d’Or ini bangkit dan menunjukkan kelasnya bersama Pedro Rodriguez , Alexis Sanchez, dan Neymar. Kemenangan ini bisa menjadi modal positif Xavi Hernandez dkk untuk melawan Manchester City dalam ajang Liga Champion pekan depan, Rabu 19/2/2014 dini hari pukul 02:45 WIB. (okz)


10

Jurnal Puspen TNI

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Komandan Kontingen Garuda TNI Laksanakan Patroli Udara di Lebanon

Lebanon, Jurnal Sumatra Untuk memantau area operasi yang menjadi tanggung jawab satgas Kontingen Garuda pada misi perdamaian di Lebanon, Komandan Kontingen Garuda TNI Kolonel Inf Adipati Karnawijaya didampingi Komandan Satgas Indo FPC (Indonesia Force Protection Company) Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah, Komandan Satgas CIMIC (Civil Military Co-

Operations) Mayor Arm Syamsul Bahri serta Komandan Satgas MCOU (Military Community Outreach) Mayor Arm Ezra, beberapa waktu lalu melaksanakan Patroli Udara di wilayah operasi UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) Lebanon Selatan. Kegiatan Patroli Udara / Air Patrol Recce yang dilaksanakan Satgas yang tergabung dalam misi perdamaian

Unifil ini, merupakan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701, tahun 2006. Resolusi ini kemudian diimplementasikan oleh pasukan-pasukan di bawah bendera Unifil dalam bentuk patroli, baik dengan berjalan kaki, berkendaraan darat maupun patroli udara serta penempatan Pos Pengamatan Statis (Static Observation Post), di area operasi masing-masing, termasuk

Advertorial

yang dilaksanakan Kontingen Indonesia saat ini. Sesaat sebelum Heli take off dari Ital Air Base Naqoura Extension Camp yang letaknya tidak terlampau jauh dengan Sudirman Camp (Mako Satgas Indo FPC), seluruh penumpang menerima brief and basic safety tentang keselamatan selama penerbangan dan sekaligus menerima penjelasan tentang rute

paroli yang akan di tempuh selama melaksanakan Air Patrol Recce. Selanjutnya Heli Bell dengan nomor ekor 282 lepas landas dari runway, Naqoura Extension Camp. Rute yang dijadikan sasaran patroli ialah memantau seluruh batas sektor AOR (Area Of Responsbility) UNIFIL, selanjutnya menuju ke titik hostpot yang selama ini sering kali terjadi ketegangan antara IDF (Israel

Defence Force) dan LAF (Lebanese Armed Force) yaitu garis batas yang selama ini dikenal dengan istilah Blue Line In Panorama Point. Pelaksanaan Patroli Udara ini berlangsung kurang lebih 2 jam, hingga akhirnya patroli selesai dan proses VTOL (Vertical Take - Off and Landing ) di LZ (Landing Zone) Ital Air Base – Naqura Extension Camp berjalan dengan aman. (puspen TNI)

Bupati Lantik TP PKK Muratara

Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H Akisropi Ayub Jum’at ( 14/2 ) Melantik Pengurus Anggota Tim Penggerak (TP) Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Muratara. Sekaligus penyerahan surat tugas kepada ketua TP PKK Muratara dari ketua Propinsi Sumatera selatan (Sumsel) Hj. Eliza Alex Noerdin. Bupati Muratara H Akisropi Ayub Memberikan ucapan selamat kepada segenap pengurus TP PKK Kabupaten Muratara yang baru dilantik. Ia mengatakan bahwa esensi otonomi daerah adalah dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. “Maka dari itu peran serta masyarakat dalam hal ini, pemerintah daerah akan lebih kuat dan efektif apabila didukung oleh seluruh komponen masyarakat serta mitra kerja pemrintah, baik dunia usaha maupun organisasi kemasyarakatan yang diakui,” ujarnya. Menurutnya, upaya peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan PKK. PKK sangat berperan penting dalam pemerdayaan ekonomi keluarga karena muncul dan timbulnya gerakan PKK timbul dari bawah dengan peran khusus wanita sebagai pengeraknya. “PKK sebagai gerakan pembagunan yang terus berupaya menumbuhkan, menghimpun, mencerahkan dan membina keluarga untuk menujuh keluarga sehat sejahtera.” Jelas Akis. Orang nomor satu di Muratara ini menjelaskan, Keluarga harus di upayakan menjadi sejahtera karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai arti besar untuk pembagunan apabila semua keluarga

sudah dapat terwujud tara kehidupan dan penghidupan yang sejahtera dan harmonis tentu akan berimplikasi pada terwujudnya masyarakat Muratara yang sejahtera. “Visi gerakan PKK adalah terwujudnya keluarga sejahtera madani, yaitu mewujudkan masyarakat madani yaitu masyarakat yang maju, demokratif dan sadar hukum dengan visi tersebut setiap keluarga disadarkan akan perannya untuk ikut mewujudkan masyakat madani,” harapnya. Sementara itu, Ketua TP-PKK Sumsel Hj Eliza Alek Noerdin mengatakan, Bahwa Bupati Muratara tidak hanya melantik melainkan mendapat gelar pembina sekaligus penyantun dari TP PKK Muratara. “Saya ucapkan selamat kepada ibuibu anggota TP PKK Muratara yang baru dilantik. Dan untuk terus membentuk dasawisma karena merupakan tombak kebawah supaya mendapat inpirasi dari masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, dasawisma sering terjadi kendala pihaknya dalam menjalankannya. Maka dari itu dirinya mengajak anggota yang baru dilantik untuk tetap semangat dalam mengkobarkan dasawisma kembali. “Saya yakin kepada ibu-ibu PT PKK Muratara karena bagi mereka tidak asing lagi dengan tugas yang ada bahkan mereka sudah cukup solit atau mengerti walaupun kabupaten baru,” pungkasnya. Acara tersebut dihadiri Ketua TP PKK Sumsel Hj. Eliza Alex Noerdin, Bupati Muratara H Akisropi Ayub, Ketua DPRD Mura Sri Hernalni, ketua Bayangkari Erie Chaidir, Ketua Persit Reni Widyo, Ketua Adhiyaksa Dharma Karini Ny Kuntadi, serta Ketua Dharma Wanita Ny Rustam Effendi. (ADV)


• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Dari Halaman 1

Hasbi Asadki : Terminal A Simpang Periuk “Liar” “Selagi belum ada penyelesaian masalah asset, Terminal Type A Simpang Periuk untuk tidak dilakukan pemungutan disitu dan kita minta sopir sopir mobil yang melewati terminal tersebut tidak berhenti disitu dan membayar reterbusi karena terminal itu liar dan tidak jelas “ tegasnya. Menurut Dirinya, yang dilakukan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub ) Kabupaten Musi Rawas menyalahi aturan karena tidak dibenarkan perda berlaku di daerah yang bukan wilayahnya. “Sebenarnya DPRD Lubuklinggau bahkan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas sudah beberapa kali menyampaikan apa yang dilakukan petugas Dishub. Merupakan pemungutan liar, dan kita minta Dishub agar tidak melakukan pemungutan inikah sudah ada keresahan dari sopir sopir mobil yang melintasi kota lubuklinggau terlalu banyaknya pungutan. Padahal pungutan itu bukan pungutan kota lubuklinggau melainkan pungutan kabupaten musi rawas “ Ujar Hasbi Sementara itu Rohimin Harom Ka.UPTD Terminal Transportasi kabupaten Musi Rawas saat di wawancarai wartawan koran ini Selasa (11/2), Membatah kalau Terminal Type A Simpang Periuk merupakan terminal liar. “ Apa yang kita lakukan Sesuai dengan perda No. 21 tahun 2011 tentang reterbusi terminal, tidak benar kalau terminal ini liar, selagi terminal Simpang Periuk ini milik Pemerintah Kabupaten Musi Rawas kita tetap melakukan pemungutan reterbusi sesuai dengan aturan yang ada “ Jelasnya. Ditambahkannya, Untuk Tahun 2013 Terminal Type A Simpang Periuk menambah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Musi Rawas sebesar 700 juta dari target yang direncanakan sebelum nya sebesar 600 juta. “ Kita melewati target PAD sebesar 600 juta, memang benar kita tidak melakukan perbaikan terminal karena terminal ini akan ada peralihan aset ke pemerintah kota lubuklinggau, namun entah kapan karena belum ada sikronisasi antara Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dengan Pemerintah Kota Lubuklinggau “ Urai nya. ( Iman)

Dari Halaman 1

Muara Enim Bakal Tenggelam Hal tersebut dikemukan Kepala Dinas Kehutanan Rustam Effendi, melalui Kepala Bidang Pelestarian Hutan Lahan Mughni Hambali, disela aktifitasnya, kemarin (10/2). “Bila tidak ditangani dengan serius 10 tahun kedepan bisa saja Kabupaten Mara Enim seperti Bogor mengirim air banjir ke Jakarta sekitarnya, alias tenggelam,” ujar “Dan bila demikian, lihat saja akibatnya, air akan mengalir deras hingga banjir sampai ke Kota Muara Enim,” ulasnya. Sejauh ini, pihaknya tetap berupaya menghimbau pihak - pihak terkait untuk menjaga kelestariaan hutan di kawasan tersebut. Baik dengan melibatkan masyarakat, pemerintah maupun pihak pihak perusahaan. Terlebih kata dia, berdasarkan peraturan menteri kehutanan (permenhut) No 63 tahun 2009 semua pihak dan juga perusahaan wajib melakukan penanaman usai melakukan eksplorasi wilayah hutan. Contohnya, bila dipakai 1 hektar perbandingannya harus ditanam tanaman atau pohon yang sesuai dengan wilayah sebanyak lahan 1 hektar itu, selama 35 tahun lamanya. “Jadi sudah kewajiban dan harus dilaksanakan,” tegasnya. Langkah lainnya, lanjut dia, dalam menjaga dan membuat resapan air tetap baik, pihaknya melakukan pemberdayaan seluruh elemen masyarakat. Seperti, partisipasi bertanam tanaman sesuai dengan cocoknya wilayah, dan bahkan kedepan diwacanakan seluruh PNS Pemkab Muara Enim sumbang 2 batang untuk melakukan penghijauan. Namun diakuinya secara detail, belum mengetahui persis berapa banyak hutan yang habis diwilayah ulu ini. Sejauh ini masih dalam kondisi aman. Yang menjadi kendala selama ini keterbatasan personel Polhut yang hanya berjumlah 9 orang untuk melakukan pengawasan hutan dari hulu hingga hilir. “ Untuk itu, seluruh masyarakat jangan merambah hutan dan harus menjaga kelestarian hutan, karena daerah sumur tangkapan air vital. Kemudian, lahan yang sifatnya dibuka dipulihkan lagi hutan lindungnya,” pinta dia. Sementara itu, Tasman, Camat Semendo Darat Ulu (SDU), mengatakan diwilayahnya hingga kini aman dari pembabatan hutan lindung. Menurutnya, dia selalu menghimbau kepada masyarakat di setiap acara baik bentuknya penyuluhan, agar kiranya masyarakat senantiasa melestarikan dan memanfaatkan serta memelihara hutan. “Sejak lama kita wanti - wanti kepada masyarakat maupun perusahaan dan ditegaskan jangan merambah hutan, karena akan berbahaya,” jelasnya (Cacon)

Sambungan

PC Mulai Kurang Diminati Setelah Kehadiran Laptop Bangka Belitung, Jurnalsumatra.com --- Kehadiran elektronik canggih computer seperti Laptop, Notebook, Netbook termasuk Smartphone dan tablet dengan keunggulannya masing-masing jelas memberi dampak langsung pada penjualan Personal Computer (PC) atau Komputer Desktop.”Saat ini penjualan PC sudah mulai menurun,”ujar Ani Pengelola Global Komputer, Senin (10/02). Menurut Ani, penjualan PC memang sudah mulai berkurang karena kebanyakan pelanggan sudah beralih ke Laptop, Notebook d a n sejenisnya.”Namun bukan berarti PC tidak diminati,”katanya.

Ada beberapa alasan orang tetap menggunakan PC diantaranya waktu pemakaian yang tahan lama juga untuk perawatan PC lebih mudah ketimbang Laptop dan lainnya,”paparnya. Dikatakannya, memang orang sekarang ingin yang lebih mudah seperti Laptop bisa dibawa kemana-mana sehingga lebih efisien dan efektif. Dissamping itu, tambahnya, Laptop atau Notebook terus memperbaharui teknologinya sehingga juga sebagai penarik konsumen walau perangkat ini harganya berdasarkan kurs dollar yang berlaku. Untuk di Belitung kita tidak terlalu berani melakukan stock yang berlebihan kecuali konsumen melakukan indent terlebih dahulu,”tambahnya.(alizartanjung)

9 Pos Dana Bagi Hasil Diterima Belitung Timur Bangka Belitung, jurnalsumatra.com --- Sebanyak sembilan pos dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat untuk tahun anggaran 2013 telah diterima oleh Kabupaten Belitung Timur melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Menurut Kepala DPPKAD Kabupaten Belitung Timur Peris Nainggolan.,SE mengatakan ke-sembilan pos tersebut diantaranya dana bagi hasil dari perolehan sektor pertambangan umum sebesar Rp.27.505.904.455 ; sektor PBB Migas Rp.17.877.913.345 ; sektor PPh21 Rp.3.979.460.764 ; sektor perkebunan Rp.3.701.708.155 ; sektor PPh Pasal 25 & 29 Rp.382.887.315 ; sektor perikanan Rp.347.408.873 ; sektor sumberdaya hasil hutan Rp.297.388.857 ; sektor minyak bumi Rp.2.055.656.310 ; dan sektor PBB Pedesaan & perkotaan sebesar Rp.1.171.521.735,”papar Peris, Kamis (13/02). Ia mengemukakan, besar kecilnya penerimaan pendapatan bagi hasil yang diterima oleh Kabupaten Belitung Timur tergantung dari besar kecilnya jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak di Kabupaten Belitung Timur. “Semakin tinggi jumlah pajak yang dibayar maka semakin besar pula bagi hasil yang diterima dari pusat,” uajrnya.(alizartanjung)

Dari Halaman 1

Kabupaten Belitung Miliki 235 Hektar HKm tercatat berada di lokasi Hutan Produksi Batu Itam-Aik Gelarak, Bukit Gunong Peramun, Desa Air Selumar Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung seluas 115 hektar yang perijinannya dipegang oleh kelompok tani Arsel Community. selain itu, perijinan lainnya ada di Hutan Lindung Gunong Tajam, Air Terjun Gurok Beraye, Desa Kacang Butor seluas 120 hektar yang ijinnnya dipegang oleh kelompok tani gurok beraye,”ujar Yulianta. Ia mengatakan, hutan kemasyarakatan adalah salahsatu cara kami untuk mengubah mindset (cara berpikir,red) masyarakat tentang hutan, hutan bukan untuk dikuasai lahannya tapi lebih kepada bagaimana mengolah hutan agar memiliki nilai tambah ekonomi tanpa merusak lingkungan,”paparnya. Ditambahkannya, dilingkungan sekitar hutan HKm masyarakat dipersilahkan membangun tapi hanya semi permanen dan tidak boleh melebihi 10 persen dari total lahan yang dikelola,”ujarnya. (Alizartanjung)

Dari Halaman 1

SBY Soroti Penyalahgunaan Media Oleh Pemiliknya juga menjadi bahasan dan isu utama. Apalagi di tengah tahun politik, mendekati Pemilu 2014. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Margiono mengatakan, kontrol pemilik media menjadi isu yang panas hingga saat ini. Objektivitas dan independensi media secara utuh terhadap pemiliknya pada kenyataannya sulit diwujudkan. Hal yang bisa diwujudkan adalah semaksimal mungkin objektif dan independen. “Mengajak objektif betul adalah tidak mungkin. Yang bisa disebut adalah semaksimal mungkin objektif dan independen,” katanya. Deklarasi Hari Pers Nasional 2014 yang dibacakan oleh Ketua Dewan Pers Bagir Manan juga memuat isu tersebut. “Demi menjaga martabat dan integritas pers yang independen dan fair, pers Indonesia harus dapat menahan diri dan mengenal batas dalam mengampanyekan para pemiliknya yang terjun ke dunia politik,” katanya. Bagir Manan menambahkan, penggunaan media untuk tujuan tujuan politik praktis niscaya akan berdampak negatif bagi nama baik media tersebut di mata masyarakat. “Dalam jangka panjang, hal tersebut juga berdampak negatif terhadap martabat pers nasional secara keseluruhan,” katanya. Sementara itu, Presiden Yudhoyono menghadiri peringatan Hari Pers Nasiolnal itu didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hari Pers Nasional yang digelar di Benteng Marlborough, Kota Bengkulu, selain dihadiri oleh para insan dan tokoh pers, juga tampak para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional ini, Presiden juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman, menandatangani prasasti Tugu Pers Bengkulu, menanam pohon Ketapang di sekitar Benteng Marlborough, Kota Bengkulu, dan melepaskan anak penyu (Tukik) ke Pantai Panjang, Bengkulu. Selain itu, pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sebagai perintis sekolah Jurnalistik ASEAN dan penghargaan Anugerah Adinegoro 2013 yang di antaranya diterima Fotografer Antara, Fanny Oktavianus, untuk Kategori Jurnalistik Foto. (antara)

RSUD Prof.Dr.Marsidi Maret Dioperasionalkan

Bangka Belitung, jurnalsumatra.com --- RSUD Prof. Dr. Marsidi sebuah rumah sakit modern yang sedang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung direncanakan beroperasi pada bulan Maret tahun 2014 ini. RSUD ini akan menggantikan RSUD sebelumnya yang kondisinya sudah kurang layak untuk melayani masyarakat Belitung. Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan RSUD Prof.Dr.Marsidi yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Desa Air Raya Perawas ini dibangun menggunakan dana bantuan (Daba) dari APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sekarang memasuki Daba tahap kedua sebesar Rp.36 miliar. Dikatakannya, RSUD baru ini akan memiliki daya tampung ruang rawat inap sebanyak 240 unit, lebih besar dari kapasitas RSUD lama,”ujarnya. Dengan tersedianya rumah sakit modern ini, diharapkan dapat melayani peserta BPJS secara optimal sesuai dengan instruksi Presiden RI Susilo Bambang Yudhyono yang dicanangkan pada awal Januari lalu,”papar Sanem. (alizartanjung)

Dari Halaman 1

Gubernur Kepri Dukung HPN 2015 Di Batam Selain itu, Kota Batam juga dilengkapi fasilitas belanja dan wisata yang dapat memanjakan pengunjungnya. Jika Ketua PWI setuju melaksanakan HPN di Batam, Gubernur meminta seluruh anggota PWI berupaya memberikan pelayanan kepada seluruh tamu wartawan dari seluruh Indonesia dan menjamunya dengan baik. “Jadilah tuan rumah yang baik, jangan buat malu,” kata dia. Pemerintah Provinsi Kepri siap mendukung pelaksanaan HPN dan membantu panitia. Sementara itu, pengurus PWI Kepri Rizal Saputra mengatakan sudah mengajukan kepada pengurus pusat agar HPN tahun 2015 dilaksanakan di Batam. “Sudah diajukan, jadi tahun 2015 itu antara Kepri dengan NTB,” kata dia. PWI Kepri berharap pengurus pusat memilih Kepri sebagai lokasi HPN 2015. “Kami akan berikan yang terbaik,” kata dia. Sementara itu, Wali Kota Batam mengatakan kota itu memiliki seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan pertemuan tingkat nasional. Tiap tahunnya Batam melayani puluhan agenda MICE tingkat regional dan nasional, dan dikunjungi sekitar 6.000.000 wisatawan dalam negeri yang datang sekedar berlibur atau pun untuk menghadiri berbagai pertemuan. Batam juga dikunjungi sekitar Rp1,25 juta wisatawan manca negara dan menjadi kota ke tiga di Indonesia yang paling banyak dikunjungi turis asing. (antara)

11

Joni Opus Jurnalis Muara Enim Enim Tutup Usia Muara Enim, Jurnal Sumatra Media Muara Enim pada Selasa (11/02) berkabung atas kepergiaan salah satu anggotanya yakni Joni Bin Opus yang sering dipanggil Joni Opus menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa dini hari pukul. 02.30 WIB, setelah beberapa bulan menderita sakit, Joni tutup usia di desa kelahirannya Setia Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten MUBA. Isak tangis keluarga mengiringi kepergiannya menuju keperistrahatannya yang terakhir, teman sejawat dan kolega berdatangan ke rumah duka. Tampak para teman sesama Jurnalis larut dalam suasana duka yang dialami keluarga. Joni Opus sendiri mulai terjun menjadi seorang Jurnalis Muara Enim sejak tahun 2002. Kiprahnya telah banyak dikenal dan dikenangan para sahabatnya serta masyarakat Muara Enim. Joni sendiri terakhir tercatat sebagai Ketua PWI perwakilan PALI dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komunitas Jurnalis Muara Enim (KJM) Joni Opus meninggalkan pada Usia 46 Tahun dan 6 orang anak dari pernikahhan pertamannya ia mempunyai 3 orang anak dan dari pernikahan keduanya 3 orang anak. Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar, Wabup H Nurul Aman SH, Sekda H Taufik Rahman SH juga turut berduka yang diwakili oleh kasubag Humas Pemkab Muara Enim Eli Martini SH dan staff, juga hadir Kepala Dinas Pertambangan Muara Enim Ir Yulius, sekretaris DPC PPP Hafidz Firsada Fadil, tokoh pemuda dan mantan ketua presidium pembentukan Kabupaten PALI H Iskandar, para ketua dan pengurus PWI Kabupaten Muara Enim dan para pelayat lainnya. Prosesi pemakaman berlangsung puluk 14.00 WIB setelah jenazah disholatkan dirumah duka serta langsung dimakamkan di TPU desa Setia Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kab. Muba yagn berada tak jauh dari Rumah orang tuanya tersebut. Sesaat telah proses pemakaman dilakukan sambutan keluarga yang diwakili oleh Al Azhar Wartawan Enim Ekspres menyampaikan “ Saya mewakil keluarga menyampaikan rasa trrima kasih yagn dalam atas bantuan baik moril maupun materil yang telah diberikan para tetangga teman teman almarhum, baik sejak beliau meninggal dini hari tadi dam sampai sekarang sampai saat proeses pemakaman beliu. Saya juga mengucapkan permohonan maaf jikalau sesama hidup almarhum melakukan kesalahan saya mohon dimaaf kan dan diikhlaskan agar almarhum Joni Opus tenanga menghadap Allah SWT. Dan kita do’akan semoga mendapat tempat yang layak di Sisi Allah di ampuni segala dosanya dan dimaafkan kesalahannya dan diterima segala amal sesama hidupnya, dan kami juga memohon untuk keluarga diberikan ketabahan dan kesabarab serta kekuatan iman dalam menerima cobaan ini, “ katanya. Ketua PWI Sumatera Selatan H. Octaf Riady, SH melalui Ketua PWI perwakilan Muara Enim yang dihubungi memalui Handphone menyampikan ucapan turyt berduka cita yang dalam atas meninggalnya Joni Opus. Semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya. Ketua PWI Muara Enim Marshal didampingi sekretaris PWI Ardani Zuhri, Ketua Pers Pemantau Pembangunan Muara Enim Hijazi, pengurus Persatuan Pers Muara Enim (PPM) Heru, cacon dan pengurus lain mengungkapkan turut berduka cita, atas meninggalnya almahum. “Kita mendoakan agar almarhum diterima segala amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT,” ungkap Ardani Zuhri Kasubag Humas dan Protokol Pemkab Muara Enim Eli Martini turut pula menyampaikan ucapan belasungkawa, “ kami seluruh Bagian Humas dan Protokol Pemkab Muara Enim mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya saudara Joni Opus, semoga ia diterima dan mendapat tempat yang layak disisi-Nya, dan diterima segala amal ibadah semasa hidupnya. Dan kepada kleuaraga yang ditinggalkan semoga mendapat ketabahan dan kesabaran dalam menerima musibah ini. Kami juga menyampaikan permintaan maaf Bapak Bupati Muara Enim tidak dapat menghadiri pemakaman karena saat ini yang bertugas di Jakarta, beliau mewakilkannya kepada kami. Usai prosesi pemakaman para Jurnalis bertolak dari Desa Setia Jaya, rombongan yang berjumlah 30 orang itu pergi meninggallan teman mereka yang telah terbaring tenang diperistirahatannya. Selamat jalan sahabat kami Joni Opus perjuanganmu akan kami lanjutkan (Cacon)

Dari Halaman 1

Kemenkes RI Nunggak Jamkesmas Dijelaskannya, tunggakan tersebut meliputi, tunggakan biaya obat, peralatan kesehatan dan jasa dokter dan medis. “Kita bersyukur pihak ketiga yang mensuplai obat masih mau terus mengirim obat, kalau tunggakan terus bertambah kami takut pihak ketiga berhenti mengirim obat, tentu ini akan menghambat pelayanan rumah sakit,” jelasnya. Pihaknya sudah melakukan penagihan ke Kemenkes, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan, mengenai klaim dari pasien yang berobat mulai Januari 2014 sampai sekarang, menurut Fikram klaim masuk dalam program jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui Badan Pelaksana Jaminan

Sosial (BPJS). “Untuk tunggakan klaim jamkesmas ini kita sudah menghubungi pihak Kemenkes, mereka berjanji akan segera membayarnya, tetapi sampai sekarang belum terealisasi,” ungkapnya. Menurut Fikram, tunggakan klaim berobat gratis di RSUD Kayuagung bukan hanya jamkesmas saja yang nunggak tetapi klaim jaminan sosial Kesehatan (jamsoskes) Sumsel semesta dari beberapa daerah juga nunggak. “Dari Ogan Ilir (OI), OKI dan OKU Timur juga nunggak, tetapi untuk jamsoskes ini masing-masing daerah sudah menganggarkan dan kita tinggal tunggu saja pembayarannya,” tandasnya. (RICO)


Karunia Motor

Halaman 12

Jual Beli Mobil Baru dan Bekas Audio Mobil - Leather Seat - Auto Accessories

Jl. Veteran No. 1036 Telp. 0711 312923 Palembang

• Jurnal Sumatra | Edisi 288 | Senin 17 Feberuari 2014

Hengky

KUA PPAS APBD Muba 2014 Rp 3,7 Triliun

SEKAYU – Jurnal Sumatra Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) H Pahri Azhari dan Ketua DPRD Kabupaten Musi Banyuasin Ir H Uzer Effendy MS serta para Wakil Ketua Dewan, kemarin malam secara resmi menandatangani Nota Kesepakatan bersama terhadap Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten MUBA Tahun Anggaran 2014, Kamis (12/12/13) sekitar pukul 23.10 WIB.

Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama terhadap KUA-PPAS Tahun Anggaran 2014 antara Pemkab Muba dengan DPRD ini, berlangsung pada Rapat Badan Musyawarah Rapat Ke-2 dengan agenda Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Antara DPRD Dan Bupati Musi Banyuasin Terhadap KUA-PPAS APBD MUBA Tahun Anggaran 2014 yang dipimpin Ketua Dewan. Untuk selanjutnya KUAPPAS ini akan menjadi pedoman untuk pembahasan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten MUBA Tahun Anggaran 2014. Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPRD MUBA melaporkan hasil kerja Banggar yang telah melakukan pembahasan secara mendalam di tingkat fraksi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terhadap KUA-PPAS yang diajukan oleh Pemkab MUBA pada tanggal 11 Desember 2013 di Kantor Perwakilan Kabupaten MUBA di Palembang.

Ketua DPRD Muba Ir H Uzer Effendy MS yang memimpin jalannya Rapat menyatakan, “Penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS APBD Tahun Anggaran 2014, kami lakukan setelah Badan Anggaran DPRD memahami dan mengerti alasan yang mendasari disusunnya KUA dan PPAS APBD 2014, jika masih terdapat hal-hal yang masih perlu didiskusikan maka akan dibahas kembali pada rapat-rapat komisi dan Banggar nanti, ujarnya” ujar Uzer

Effendy. Sementara menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) MUBA Ir Akmal Edy, “Plafon anggaran KUA PPAS APBD 2014 yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 3,7 Triliun dengan porsi belanja terhadap total APBD, belanja tidak langsung sebesar 32,72% dan belanja langsung 67,78%, dengan proporsi belanja per sektor meliputi sektor perekonomian, sosial budaya, sarana prasarana, pemerintahan umum, dan lain-lain”.

Penandatanganan nota kesepakatan dilakukan di ruang rapat Badan Musyawarah DPRD MUBA dan dihadiri para anggota Badan Musyawarah dan Badan Anggaran DPRD MUBA, Sekda Drs H Sohan Majid MM, asisten Setda Kab MUBA dan para Kepala SKPD, nota kesepakatan bersama ini akan menjadi pedoman dan acuan dalam menentukan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan Pemkab MUBA Tahun 2014,” tambahnya. (Nurdin/ADV)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.