Jurnalsumatracetak 290 maret i

Page 1

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

Wahana Wanita Tour & Travel

Independent Newspaper

Alamat: Ruko Hawaian Blok A no 26 City Resort, Outer Ring Road Kamal Raya Cengkareng

Phone :+6221 290 20 710 atau +6221 290 20 720

EDISI 290

Senin 3 Maret 2014

Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0813 67 228 345, | Fax: 0711 823 875 TELP : 08212550343 | E-Mail : lovitabassar@yahoo.co.id

www.jurnalsumatra.com

Terbit 12 Halaman Harga Rp. 3.000,-

Diduga, Dokter RSUD Kayuagung Salah Diagnosa Pejabat PALI Saling Lapor Dengan Isteri Muda MUARA ENIM- Jurnal Sumatra - Seorang pejabat di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang berinisal Za, (50), melaporkan isteri mudanya berinisal Ek, (27), warga Desa Lubuk Empelas Kecamatan Muaraenim yang diduga adalah isteri sirihnya sendiri ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Muaraenim kemarin. Yang bersangkutan melapor tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan Ek kepada dirinya yang terjadi pada 22/2 silam. Dimana menurut Za, saat itu dirinya sedang mengikuti rapat bersama dengan pengurus PGRI Kabupaten Muaraenim. Kemudian datang Ek menemui dirinya.

Baca Halalaman 11

Penusuk Kades Pagar Dewa Ditangkap Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Pelaku penusukan Kepala Desa Pagar Desa Kecamata Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang merupakan kakak beradik warga desa setempat berhasil ditangkap. Kedua orang kakak beradik Hasan bin Godot (17) dan Hanafi bin Godot (15) tersangka pembunuhan terhadap alm. Kunci Rahman (41) Kepala Desa (Kades) Pagar Dewa Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI, yang terjadi, Jumat (28/2) lalu, tidak berkutik ketika dibekuk oleh polisi yang bertindak cepat dengan menangkap kedua tersangka di areal perkebunan sawit. Bersambung Hal 11

Kelakar Wak JuSu + Diduga, Dokter RSUD Kayuagung Salah Diagnosa - Kalu nak nunggu mati dianggap kelinci dong..... + Kondisi Jalan Lintas Sumsel Memperihatinkan - tapi nyatonyo pemerintah cuek bae...

Direktur RSUD Kayuagung, dr Fikram, ketika dikonfirmasi Jurnal Sumatra melalui handphonenya mengatakan, kesalahan diagnosa merupakan hal biasa, asalkan pasiennya tidak meninggal dunia akibat dari kesalahan diagnosis tersebut. Kayuagung, Jurnal Sumatra – Kesalahan diagnosis merupakan penyebab terbesar dari semua tuntutan mall praktek, yang apa bila terjadi atau sudah diambil tindakan, akan mengakibatkan kematian pada pasien. Kegagalan dokter menemukan penyakit pasien atau dokter mendiagnosis pasien dengan penyakit yang tidak pernah dimiliki pasien sehingga dapat memberikan pasien obat yang salah dan operasi yang tidak diperlukan. Bersambung Hal 11

KPI Ingatkan Media Harus Adil Beritakan Pilkada Palembang, jurnalsumatra.com – Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan mengingatkan kepada pimpinan media, baik cetak maupun elektronik agar bersikap adil dalam pemberitaan atau publikasi kegiatan pemilihan umum. “Media harus adil dalam kegiatan publikasi dan meliput proses penyelenggaraan Pemilu Legislatif 9 April 2014 dan mematuhi peraturan KPU tentang kampanye, karena sekarang ini masih terdapat sejumlah media yang terindikasi melakukan pelanggaran itu,” kata anggota KPU Sumsel Divisi Sosialisasi dan Kampanye, Ahmad Naafi di Palembang, Sabtu. Bersambung Hal 11

Kondisi Jalan Lintas Sumsel Memperihatinkan Baturaja, Sumsel, jurnalsumatra.com - Jalan lintas Sumatra yang menghubungkan kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sangat memperihatinkan kondisinya. Mulai dari Kecamatan Pengandonan Kabupaten OKU sampai Simpang Meo Kecamatan Tanjung Agung. Terjadi longsor badan jalan sedalam 40 cm. Selain memperihatinkan kondisi jalan tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan, selain kondisi alam yang menuntut kepiawaian pengemudi juga menuntut konsentrasi tinggi melalui jalan tersebut.

Menurut Adam warga setempat yang kini tengah menggeluti usaha sebagai pedagang durian menuturkan sudah banyak yang mengalami kecelakaan di jalan tersebut dan tidak sedikit menelan korban jiwa. Selain kondisi jalan longsor turut pula terjadinya pentyempitan jalan di desa Paduraksa dengan terjadinya aktifitas pasar tradisional atau kalangan di desa Paduraksa kecamatan TanjungAgung Muaraenim Muaraenim. Para pedagang menggunakan badan jalan utk berjualan dan parkir kendaraan masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan luar biasa, ini terjadi setiap hari senin yaitu hari kalangan di desa itu.(adwinandy)

Kasus BRI Bisa Mengarah Pasal Pencucian Uang Jambi, Jurnal Sumatra - Penyidik Polresta Jambi bisa mengarahkan ke pasal pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), terhadap oknum pegawai BRI Jambi yang melakukan penggelapan dana Kredit Usaha Ringan (KUR) miliaran rupiah. Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Sunhot P Silalahi Sik di Jambi, Kamis, mengatakan bahwa hasil ekspos kasus oknum pegawai BRI Jambi diduga menggelapkan uang senilai miliaran rupiah dalam bentuk kegiatan dana KUR, bisa mengarah para beberapa pasal tentang Undang-Undang pidana korupsi, TPPU dan Perbankan. Bersambung Hal 11

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers.” (Pesan ini disampaikan oleh SKI Jurnal Sumatra / Jurnalsumatra.com dan Dewan Pers)


2

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Umum

Pendidikan Gratis, “Katanya”

PENDIDIKAN gratis sering kali diucapkan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun, masyarakat miskin nampaknya kerap berpendapat bahwa pendidikan hanyalah untuk orang-orang yang mampu atau elite saja. Pasalnya, masih banyak rakyat Indonesia yang putus sekolah karena beberapa faktor, salah satunya faktor perkonomian. Padahal, saat ini kita sudah berada pada zaman kemerdekaan, bukan lagi pada masa imperialisme (penjajahan); zaman ketika hanya anak pejabat, gubernur,

jenderal, dan kaum borjuis yang bisa mengenyam pendidikan. Sedangkan kuli-kuli pasar, nelayan, dan anakanak petani atau kaum proletar tidak bisa bersekolah dikarenakan faktor ekonomi tadi. Jika mengacu pada UndangUndang Dasar (UUD) 1945, pasal 31 ayat 1 s/d 4 tentang pendidikan dan kebudayaan menyatakan bahwa; Pertama, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan gratis. Kedua, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ketiga, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan suatu keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang. Dan yang terakhir adalah negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan nasional. Kemudian, undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 telah menjelaskan secara rinci mengenai segala bentuk pendanaan pendidikan di Indonesia. Lalu pertanyaan yang paling fundamental

ialah, sudahkah pendidikan di negeri ini dirasakan oleh semua kalangan? Tentu jawabannya belum. Mengapa? Karena masih banyak rakyat Indonesia yang sudah masuk sekolah namun tidak bisa melanjutkannya (berhenti). Hal tersebut dikarenakan pungutan biaya yang mahal untuk membeli buku, sepatu dan perlengkapan sekolah. Bahkan ada yang lebih memprihatinkan lagi, yaitu belum pernah mengenyam pendidikan atau bangku sekolah. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara Indonesia sesungguhnya berhak mengenyam atau mendapatkan pendidikan gratis, dan negara sebagai penguasa wajib melaksanakan undang-undang tersebut tanpa terkecuali. Belum maksimal Tak dapat kita pungkiri bahwa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) itu sudah ada yang gratis. Akan tetapi ternyata tidak seperti yang kita pikirkan. Para guru/oknum di sekolah terkadang masih saja sering meminta sumbangan ini-itu (pungutan liar) kepada muridnya. Padahal hal tersebut dilarang. Namun dikarenakan ada seperti lingkaran setan di dunia pendidikan kita, aktivitas tersebut dianggap lumrah dan wajar. Sehingga bagi murid yang kurang mampu selalu mendapat diskriminasi baik itu perlakuan buruk atau nilai yang dimanipulasi sang oknum. Maka tidak heran jika banyak

murid yang seperti itu memilih Drop Out (DO). Oleh karena itu, semestinya pemerintah baik pusat ataupun daerah lebih maksimal dan lebih sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) dalam mengawasi tingkah laku guru-guru “preman” tersebut. Pasalnya jika dibiarkan begitu saja, maka dunia pendidikan kita akan terus tercoreng oleh perbuatan mereka. Pendidikan yang semestinya bisa dirasakan oleh setiap lapisan, jadi tidak bisa dirasakan cuma gara-gara persoalan pungutan liar yang diminta sang guru. Mungkin nominal seribu atau sepuluh ribu dianggap sedikit oleh banyak orangtua murid. Namun letak persoalannya bukan di situ, akan tetapi undang-undang dasar sudah mengamanatkan dan pemerintah wajib melaksanakannya. Sebagai penutup penulis ingin mengatakan bahwa sudah 69 tahun bangsa Indonesia merdeka, namun sampai detik ini kita masih melihat keadaan dunia pendidikan kita yang semakin hari semakin memprihatinkan. Sudah saatnya kita bilang, “Putus lingkaran kemiskinan dengan pendidikan gratis dan selamatkan anak-anak Indonesia!”

Aldi Mansur Mahasiswa Unindra PGRI Jakarta Aktivis Pendidikan

Hapuskan Mental Anti Kritik Kampus Jangan remehkan mahasiswa. Sejarah telah mencatat gerakan reformasi pada 1998 yang berhasil dilakukan ribuan mahasiswa Indonesia untuk menumbangkan orde baru saat itu. Menuangkan kritikan yang membangun melalui tulisan sudah sangat tepat dilakukan mahasiswa. Selain menyuarakan kritik, mahasiswa juga harus mampu menawarkan solusi dari permasalahan yang diungkapkan. Pihak kampus sudah seharusnya menerima kritikan tersebut dengan lapang dada sebagai bentuk kepedulian mahasiswanya sendiri dalam sumbangsih memperbaiki kualitas perguruan tinggi. Selain itu, kontrol sosial ini juga bermanfaat sebagai upaya perbaikan kinerja akademisi kampus. KASUS kampus yang enggan dikritik sedang marak akhir-akhir ini. Mahasiswa yang masih terus menyuarakan kritiknya, akan mendapat “hadiah” skorsing, dipaksa pindah ke perguruan tinggi lain atau drop out (DO). Bahkan, parahnya lagi, ada yang dijerat pasal pencemaran nama baik. Seperti kasus yang terjadi pada salah satu mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta, Muhammad Maulana Riswandha yang lebih akrab dipanggil Ican. Presiden mahasiswa (presma) Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) ini dikenal kritis dan membuat berbagai terobosan yang mendapat apresisasi dari kalangan pejabat institusi maupun mahasiswa. Dia rajin memberikan pengawalan secara masif terhadap beberapa kebijakan kampus tempatnya kuliah. Kekritisan Ican berujung pahit. Pemikiran kritisnya tentang kampus yang dituangkan di akun twitternya berakhir pada skorsing selama tiga bulan dari kegiatan akademis dan non-akademis. Keputusan ini diperkuat dengan surat keputusan Rektor. Dukungan terus mengalir untuk Ican, mulai dari simpatisan di kampus hingga berbagai media. Kasus yang sama juga terjadi pada salah satu mahasiswa kampus swasta di Semarang, Wahyu Dwi Pranata. Wahyu beberapa kali membuat tulisan yang mengkritisi kebijakan di kampusnya melalui blog dan media sosial. Sikap kritis Wahyu atas kebijakan dan biaya kuliah tersebut mengantarkannya pada pemaksaan untuk mengundurkan diri dari kampus. Kemudian Rektorat mengembalikan uang kuliah, transkrip nilai, dan semua surat-surat yang dibutuhkan agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi lain. Saat dikonfirmasi pihak media, Rektor menjelaskan persoalan dianggap telah selesai karena Wahyu sudah mengundurkan diri. Salurkan Sikap Kritis dengan Menulis Persoalan di atas hanya sebagian kecil contoh dari beberapa kasus mahasiswa

yang terus menghidupkan sikap kritis melalui tulisan. Sebagai agent of change, sudah selayaknya mahasiswa melakukan perubahan terhadap masyarakat, terutama diawali di lingkup kecil, kampusnya sendiri misalnya. Sebagai calon intelektual, mahasiswa juga diharapkan sebagai pengontrol sosial. Menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) mahasiswa adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual. Oleh karena itu, pola kritis mahasiswa berperan aktif dalam pengaruh sosial. Ada memang, mahasiswa yang apatis terhadap apa pun yang terjadi di sekitarnya. Bahkan jumlahnya lebih besar dibanding yang terus peduli pada

permasalahan sosial. Pasalnya mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang) ini merasa sudah terbebani dengan tugas kuliah yang kian hari semakin banyak. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memaksa mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. Tak ada lagi waktu untuk mengurusi kebijakan kampus maupun biaya kuliah yang dibayarkan. Uang kerap kali membuat sensitif. Kampus lebih populer tidak menerima kritikan, meski dari mahasiswanya sendiri. Biaya kuliah yang dibayarkan mahasiswa jarang sekali ditransparasikan oleh perguruan tinggi swasta. Ketimpangan ini sungguh sangat bertolak belakang dengan kondisi di perguruan negeri. Kampus yang juga dibiayai pemerintah ini lebih transparan dalam laporan keuangannya kepada mahasiswa. Sementara kampus swasta

adem ayem saja dengan keuangan. Mahalnya biaya perkuliahan yang mencapai langit sekali pun tidak akan pernah disebutkan perinciannya secara detail kepada mahasiswa. Dalam hal ini, kampus menjadi pemenang atas kasus tersebut. Kampus ibarat negara kecil. Sama halnya seperti pemerintah yang berkuasa, kampus lebih leluasa mengambil dan memutuskan kebijakan. Sementara mahasiswa, rakyat kecil yang tidak berhak mengutak-atik. Mahasiswa selalu menghadirkan suasana di mana emosi mudah sekali bergejolak. Dinamika kampus yang sarat akan demokrasi memberi ruang bagi para mahasiswa untuk menegakkan keadilan sosial. Sudah menjadi rahasia umum, ketika aspirasi mahasiswa tidak ditanggapi secara serius, aksi demonstrasi akan menjadi jalan terakhir. Jangan remehkan mahasiswa. Sejarah telah mencatat gerakan reformasi pada 1998 yang berhasil dilakukan ribuan mahasiswa Indonesia untuk menumbangkan orde baru saat itu. Menuangkan kritikan yang membangun melalui tulisan sudah sangat tepat dilakukan mahasiswa. Selain menyuarakan kritik, mahasiswa juga harus mampu menawarkan solusi dari permasalahan yang diungkapkan. Pihak kampus sudah seharusnya menerima kritikan tersebut dengan lapang dada sebagai bentuk kepedulian mahasiswanya sendiri dalam sumbangsih memperbaiki kualitas perguruan tinggi. Selain itu, kontrol sosial ini juga bermanfaat sebagai upaya perbaikan kinerja akademisi kampus. Jadi, lebih memilih didemo mahasiswa atau menerima kritikan melalui tulisan? Bukankah mengkritik itu bagian dari demokrasi yang sehat? Ulum Minnafiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus

Redaksi Jurnal Sumatra membuka kesempatan kepada elemen masyarakat untuk menyampaikan problem yang dihadapi. Kirim via email: Jurnalsumatra@yahoo.co.id, SMS ke No : 0815 385 6628, atau 0816 3225 8686 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

SalJu

Dokter Bagaikan ‘Malaikat’

Dokter (dari bahasa Latin yang berarti “guru”) adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran. Tak heran karena keahliannya dalam menolong pasien yang sakit menjadi sembuh, sehingga dokter dianggap ‘malaikat’ karena mampu menolong kesembuhan dari penyakit. Namun sebaliknya, jika terjadi kesalahan dokterpun bisa menjadi ‘malaikat’ pencabut nyawa. Semisal terjadi kesalahan dalam mendiagnosa atau mall praktek, suatu penyakit pasien sehingga menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat, bukan kesembuhan didapat malah bertambah parah. Kesalahan dalam mendiagnosa pasien memuunculkan dugaan adanya suatu malpraktik medik pada umumnya adalah akibat kurangnya komunikasi dokter-pasien. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya waktu yang dihabiskan dokter bersama pasien dan keluarganya, yang mungkin disebabkan karena banyaknya pasien yang mengantre di luar kamar praktik. Atau juga bisa disebabkan oleh faktor kepribadian dokter yang tertutup, tidak banyak bicara bila tidak ditanya. Atau juga bisa disebabkan oleh kurangnya ilmu dan pengetahuan sang dokter, sehingga tidak dapat memberikan informasi yang cukup kepada pasien dan keluarganya. Namun sebaliknya malpraktik juga bisa dikarenakan ketidak pahaman dokter itu sendiri terhadap ilmu kedokteran. Memang, kesalahan itu manusiawi bagi seorang manusia, tetapi jika ini selalu dianggap remeh maka nyawapun taruhannya. To err is human. Berbuat kesalahan itu manusiawi. Dokter juga manusia, sehingga tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, perlu dilihat apakah peristiwa negatif yang dialami oleh pasien tersebut adalah suatu kelalaian/kesalahan dokter atau bukan. Beberapa contoh peristiwa negatif yang bukan akibat kesalahan dokter adalah sebagai berikut: Hal inilah yang menimbulkan anggapan bahwa dokter spesialis forensik adalah dokter yang jago hukum. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar namun tidak sepenuhnya pula salah. Memang benar bahwa dokter spesialis forensik merupakan cabang spesialistik ilmu kedokteran yang dalam kurikulumnya mempelajari pula tentang hukum yang berlaku di Indonesia serta dampak hukum suatu perbuatan pidana. Hal ini penting karena tugas dari seorang dokter spesialis forensik adalah membuat terang suatu perkara pidana, sehingga rasa keadilan masyarakat dapat tetap terpenuhi. Pada umumnya, timbulnya suatu gugatan adanya dugaan malpraktik medik adalah karena terjadinya suatu peristiwa yang bersifat negatif. Dengan kata lain, terjadi suatu peristiwa di mana setelah dilakukannya suatu tindakan medik, ternyata keadaan pasien menjadi bertambah buruk, menderita kesakitan yang lebih hebat, menjadi lumpuh, koma, bahkan meninggal. Hal ini tentunya menjadi suatu tanda tanya besar di kalangan keluarga pasien atau masyarakat awam lainnya, kenapa hal tersebut bisa terjadi? Jangan-jangan dokter yang menangani pasien tersebut salah terapi atau lalai melakukan tindakan medik tersebut? Haruskah dokter menerima hukuman? Hukuman seperti apa saja yang bisa diterima oleh dokter? Penulis akan mencoba mengulasnya dalam tulisan ini. Munculnya gugatan terhadap dugaan adanya suatu malpraktik medik di satu sisi merupakan pertanda bahwa kecerdasan hukum masyarakat Indonesia sudah bertambah tinggi. Masyarakat tidak menerima begitu saja apa yang dilakukan oleh dokter yang merawatnya seperti zaman dahulu di mana hubungan dokter-pasien masih bersifat paternalistik (kebapakan). Zaman sekarang, bila seorang pasien tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkannya, maka ia bersikap kritis terhadap pelayanan yang dialaminya. Ia mencoba untuk mengetahui apakah penyebabnya sehingga pengobatan penyakitnya tidak berhasil. Oleh sebab itu, sudah seyogyanya setiap dokter memahami teknik-teknik berkomunikasi yang baik, belajar memberikan penjelasan sejelas-jelasnya kepada pasien dan keluarganya terhadap pelayanan yang diberikannya. Dengan demikian, pasien dan keluarganya merasa puas dan memahami duduk persoalannya. Seorang dokter semestinya bersikap sopan dan ramah, santun tutur-katanya. Hal ini juga merupakan tantangan bagi dokter-dokter muda yang baru lulus dari suatu fakultas kedokteran. Tidak bisa dipungkiri, hal ini juga berhubungan dengan faktor kepribadian seseorang. Namun demikian, sopan-santun dan ramah-tamah merupakan suatu hal yang bisa dipelajari dan diterapkan oleh masing-masing individu. Seorang dokter sudah selayaknya menjadi teladan dan panutan bagi masyarakat, khususnya pasien-pasiennya. Oleh sebab itu, dokter pun dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan ilmu yang terbaru, sehingga dapat memberikan informasi yang baik dan benar bagi pasien-pasiennya. (berbagai sumser)

Diterbitkan oleh: PT Teras Jaya Jurnal Sumatra, | SITU: No 2008/SITU/2008, | SIUP : No 1011/KPTS/SIUP-PK/2008, | NPWP: 02.779.796.8-301.000, Perintis: Adriyaneka Aviv Bassar SSos, Sulton Napasir SE, Idham Syarief |

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id www.jurnalsumatra.com

Pemimpin Umum/Perusahaan/Redaksi/Penanggung Jawab : Adriyaneka Aviv Bassar SSos, | Wakil Pemimpin Redaksi I / Penanggung Jawab : Idham Syarief | Wakil Pemimpin Redaksi II / Penanggung Jawab : Elan Aryansyah, SE | Wakil Pemimpin Perusahaan: Bihassani Bassar | Redaktur Pelaksana: Elan Redaktur: Ata | Sekertaris Redaksi: | Bagian Keuangan: Rodiah, | Bagian Umum: Sulton Nafasir SE, | Desain Grafis/Pracetak: Ata, Budi Penasehat Hukum: Edy Siswanto SH, Sudirman SH | Pelindung: H Syamsuri (Sam Ompong), | Dewan Redaksi: Adriyaneka Aviv Bassar, Tupado Panggabean, Idham Syarief Staf Redaksi: Eko Saputra, | Fotografer : Hadumuk | Sirkulasi: Sanul, Marthin Situmorang, Jonathan Sitinjak Biro-biro: DKI Jakarta: Tupado Panggabean, Lovita, Dedi | Palembang : Habibi, Ari | Bangka Belitung : Atanjung | Ogan Komering Ilir: Ata Idham Syarief, Lilis Suryani, Eko Saputra, Herianto WS, Markoni | Ogan Ilir: Ata, Jumadi, Eko Saputra | Prabumulih: Iwan, Ali Hanafiah, Abi | Musi Banyuasin : Nurdin | Banyuasin: Herianto | Muara Enim: Taufik Firdaus | Lahat: Musdin, Hapizul | OKU Selatan: Taruna, Jonpek | OKU: Adwinandy JB, Herman, Achmad Husni Pratama | OKU Timur: Nizar | Pagaralam: Farkazi Gumay, Vanroyen | Lubuk Linggau: Iman Santoso | Musirawas : Iman Santoso | Nurul Hilmi | Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Irzan, Septa | Bank BCA Rekening No: 1150 3711 35. Bank Sumsel Rekening No: 1400 9400 29 An. Adriyaneka Aviv Bassar. Wartawan Jurnal Sumatra tercantum dalam Box Redaksi dan dibekali ID Card dalam melaksanakan tugas. Percetakan: PT. Sumeks Intermedia, Isi diluar tanggung jawab percetakan


• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

3

Jurnal Palembang

Pemprov Sumsel Jajaki Kerja Sama Dengan Polandia Palembang, jurnalsumatra.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan menjajaki kerja sama dengan Polandia tentang pengelolaan lingkungan, termasuk pengolahan air bersih. Penjajakan tersebut terkait dengan rencana utusan Polandia akan berkunjung ke Palembang untuk membahas pelaksanaan kerja sama dalam pengelolaan lingkungan dan pengolahan air bersih, kata Pelaksana Tugas Sekda Pemerintah Provinsi Sumsel Mukti Sulaiman kepada wartawan usai rapat persiapan kerja sama dengan Polandia di Palembang, Jumat. Menurut Mukti, penjajakan kerja sama maslah pengelolaan lingkungan dan air bersih itu, karena pemerintah Polandia menilai kondisi perairan di Sumsel sama dengan di negara mereka. Perairan di Polandia hampir sama dengan Sumsel karena di negara itu banyak sungai

besar dan juga ada kawasan rawa, sehingga diharapkan rencana kerja sama akan semakin bermanfaat. Jadi dengan adanya pengelolaan lingkungan dan program penjernihan air sungai dan rawa, diharapkan kekayaan alam itu akan semakin bermanfaat. Selain itu dengan pengelolaan sungai secara maksimal diharapkan bisa mengatasi permasalahan air untuk kebutuhan masyarakat. Ia menjelaskan, dipilihnya Sumsel untuk rencana kerja sama, karena di daerah ini banyak sungai besar seperti Sungai Musi, Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematan dan masih banyak lagi. Sedangkan kawasan rawa-rawa hampir di semua daerah di Sumsel ada termasuk di Wilayah Kota Palembang terbentang cukup luas yang airnya dapat dimanfaatkan untuk dijernihkan untuk kebutuhan warga, katanya. (antara)

Syukuran Kompas Gramedia di Palembang

Penilaian Kinerja Guru PAI Palembang, Jurnal Sumatra - Penilaian Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) berjalan dengan lancar. Demikian disampaikan Drs.Harmain, dan Dra. Pramita pengawas khusus guru PAI saat memberi penilaian di Sekolah Dasar Negeri 74 (SDN) Kamis, (27/2), menurutnya, hasil penilaian kinerja guru PAI, sangat memuaskan Pantauan wartawan di lapangan pada saat pengawas dari Dinas pendidikan khusus

untuk guru pengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Drs.Harmain dan Dra.Pramita berjalan dengan lancar. Ditambahkan, Drs.Harmain dan Dra. Pramita pengawasan ini kami lakukan kesemua sekolah di Palembang khusunya untuk guru PAI supaya guru yang mengajar lebih memperhatikan lagi bacaan sholat dan gerakan sholat yang benar. Paling tidak murid murid khususnya di SDN 74 yang sudah diajarkan dari gurunya

tahu bacaan dan gerakan sholat yang benar. Agar para murid tahu dasar bacaan dan gerakan sholat yang baik dan benar. Linda Riza pengajar Pendidikan Agama Islam Menyatakan Penilaian yang kami terima oleh pengawas memberikan hasil positif untuk kami dan arahan serta penjelasan dari pengawas sangat kami terima dengan baik agar kedepannya kami lebih memperhatikan lagi anak didik kami. Ungkapnya.(Ari)

Paku Bumi Fly Over Jakabaring Ancam Pengendara Ishak Mekki Potong Tumpeng Syukuran PALEMBANG, Jurnal Sumatra - Puncak acara syukuran Kompas Gramedia ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki yang dipusatkan di Bundaran Air Mancur (BAM) Palembang, Minggu (2/3/2014). Yang spesial, rupanya Sabtu (1/3/2014) kemarin bertepatan dengan peringatan hari lahir Ishak Mekki yang ke-56 tahun. Proses pemotongan tumpeng didampingi

oleh seluruh kepala unit grup Kompas Gramedia di Palembang dan disaksikan sekitar 700 karyawan grup Kompas Gramedia. Dalam sambutannya, Ishak Mekki menyatakan Kompas Gramedia merupakan media terbesar di Sumsel, bahkan nomor 20 terbesar di dunia. “Tentunya saya mendoakan Kompas Gramedia menjadi lebih baik dan tetap terbesar di Sumsel,” ujarnya dalam sambutan. (sripoku)

Kapolda Sumsel: Jangan Percaya Bila Terima SMS Hadiah PALEMBANG, Jurnal Sumatra - Saat ini, penipuan menggunakan dunia maya dan SMS masih terus terjadi dan selalu dimanfaatkan komplotan penipu untuk menguras uang dari para korbannya. Meski beberapa waktu lalu, Polsek IT I Palembang telah menangkap komplotan penipuan menggunakan SMS dan dunia maya, nampaknya tidak membuat para pelaku berhenti untuk melakukan penipuan. Hampir setiap hari, para pelaku ini menyebarkan SMS yang mengiming-imingi korbannya dengan hadiah mobil atau sebagainya agar korbannya tertarik. Seperti SMS yang kirim dari nomor +6285259850978. SMS ini berisikan “Sebelum di transfer uangnya harap Tlp/sms dulu di No baru sy ini, 085795871555, soalnya ada perubahan No rekening. Tks.”. Itulah isi SMS yang dikirimkan nomor tersebut. Tetapi ketika ditelepon, nomor ini tidak aktif lagi. Saat nomor yang ada di dalam SMS di sms, nomor ini menjawab bahwa Anda telah memenangkan satu unit mobil undian dari MKios. Untuk mengambil mobil ini, Anda harus mentranfer sejumlah ung untuk biaya administrasi. Bila terus dibalas, maka orang yang mengirim SMS ini terus memastikan bahwa undian tersebut memang benar-benar ada dan asli. Inilah bujuk rayu yang dilakukan para penipu untuk menarik korbannya agar termakan bujuk rayu mereka untuk mentranfer uang ke rekening yang telah dipersiapkan. Terkait maraknya penipuan yang dilakukan pelaku menggunakan sarana dunia maya dan SMS, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution ketika ditemui Tribunsumsel.com, Sabtu (1/3/2014) menuturkan, dengan banyaknya penipuan melalui dunia maya dan SMS saat ini, masyarakat harus berhati-hati dan jangan langsung percaya apa yang diterima baik melalui dunia maya dan SMS. Karena saat ini, dengan kemajuan teknologi para pelaku akan lebih mudah melakukan penipuan untuk menguras uang korbannya tanpa harus bertemu “Bila korbannya sudah kena dan mengirim uang ke rekening yang diberikan, biasanya para pelaku langsung mengambil uang yang ditransfer saat itu juga. Bila lambat, maka rekeningnya akan diblokir karena laporan dari korbannya,” katanya. Lanjut Saud, seperti tangkapan Polsek IT I Palembang beberapa waktu lalu terlihat, para pelaku memang telah membentuk kelompok dan menyebar. Dengan memalsukan KTP dan membuat rekening sebanyak-banyaknya disertai M-Banking, para pelaku dapat mengecek uang yang telah ditransfer korbannya. Sehingga, para pelaku langsung mengambil uang tersebut secara cast di bank sebelum rekening tersebut di blokir pihak bank. Selain itu, bila rekening tersebut teelah diblokir pihak bank, para pelaku biasanya akan tetap melakukan aksinya karena masih banyak rekening bank lain yang telah dibuat untuk melakukan penipuan. “Untuk kasus di Polsek IT I yang lalu, kami meminta PPATK untuk menelusuri. Langkah awal dua tersangka telah diamankan, hingga kini juga masih terus dikembangkan,” jelasnya. Jenderal bintang dua ini juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan undian yang menawarkan hadiah baik itu uang hingga mobil. Lebih baik dilakukan pengecekan terlebih dahulu ke pihak yang berkompeten dari SMS yang telah diterima dan menanyakan ke pihak kepolisian untuk modus-modus yang sering digunakan para pelaku penipuan ini. Sehingga tidak menjadi korban penipuan. “Saya saja sering dapat SMS seperti itu, tetapi langsung saya hapus. Itu memang penipuan, jadi masyarakat juga harus berhati-hati dengan modus-modus penipuan seperti ini,” pungkasnya. (tribunss)

PALEMBANG, Jurnal SumatraTerhentinya pembangunan proyek fly over Seberang Ulu Jakabaring sejak sepekan terakhir, membuat bahan-bahan material bangunan terbengkalai akibat belum terpakai. Seperti halnya tiang-tiang pancang atau paku bumi yang berukuran besar yang diletakkan di pinggir jalan. Dari pantauan Sripoku.com Kamis (27/2/2014), tampak tiang pancang paku bumi tertumpuk di pinggir Jalan Gub H

Bastari Jakabaring tepatnya di seberang jalan Mapolresta Palembang dan Gedung DPRD Kota Palembang. Meskipun tumpukan paku tidak menganggu arus lalulintas kendaraan, namun tumpukan paku bumi yang terbuat dari besi dan beton ini dinilai sangat berbahaya bagi siapa saja yang melintasi tumpukan paku bumi karena bisa mengelinding. Terutama bagi pengendara yang saban

hari lalu-lalang melintasi jalan. Tampak tumpukan tiang pancang paku bumi, hanya ditumpuk seperti biasa yang tidak ada alat khusus. Terlihat jelas bagian dasar tumpukan paku bumi, dilapisi kayu penyangga dan karung yang berisikan pasir. Padahal paku bumi berukuran pancang bulat yang dikhawatirkan tumpukan paku bumi bisa saja menggelinding dan mengancam pengendara. (sripoku)

Warga Talang Kelapa Tolak Pembangunan Gereja HKBP PALEMBANG, JUrnal Sumatra Yohanes Simajuntak selaku juru bicara panitia pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menjelaskan, pada 17 Februari 2014, telah melakukan peletakan batu pertama kali. “Luas areal tanah tersebut 2.000 meter persegi, dimana lokasi tersebut akan dibangun kediaman pendeta, Gereja HKBP dan tempat parkir kendaraan. Sejak tahun 2010, panitia pembangunan Gereja HKBP terus melakukan kepengurusan surat izin pendirian bangunan, namun hingga saat ini proses perizinan tersebut belum selesai,” ungkap Yohanes di kantor Camat AlangAlang Lebar, Palembang, saat dilakukan rapat membahas permohonan izin

pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Selasa (25/2/2014). Sementara terkait indikasi dugaan pemalsuan nama-nama warga yang mendukung pembangunan Gereja HKBP, kata dia, hal tersebut tidak benar. “Panitia memiliki data asli dan bukan fotocopy. Jika pembangunan Gereja HKBP akan dilaksanakan, maka panitia Gereja HKBP akan mengundang semua pihak, agar setelah pembangunan dilaksanakan tidak menimbulkan polemik,” jelasnya. Sementara perwakilan warga Kelurahan Talang Kelapa, Muhammad Suep, secara lantang menolak pembangunan Gereja HKBP. “Apabila tetap dilakukan pembangunan

tanpa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka warga akan melakukan pembongkaran secara paksa,” tegas Suep. Ditempat yang sama, Kepala Kemenag Kota Palembang, Alfjri Zabidi, menyampaikan bahwa keputusan dalam rapat, warga menolak pembangunan Gereja HKBP, apapun alasanya dari panitia pembangunan Gereja HKBP. “Kami (Kemenag Kota Palembang) merasa kecewa dengan panitia pembangunan Gereja GKBP, karena perizinan pembangunan hingga saat ini belum selesai, tapi telah dilakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan tersebut,” pungkasnya. (beritanda)

KPU Sumsel Sosialisasi Pemilu di SMA Negeri 1 Palembang PALEMBANG, Jurnal Sumatra - Guna menjangkau pemili pemula yang lebig luas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumatera Selatan menyambangi SMA Negeri 1 Palembang yang beralamat di Jalan Srijaya Bukit Besar, untuk memberikan sosialisasi kepada kalangan pelajar, Sabtu (1/3/2014). Seorang komisioner KPU Sumsel, Ahmad Naafi mengatakan, kepada para pelajar yang sudah berusia 17 tahun ke atas bisa ikut dalam pemilu nanti, sehingga jangan sampai para pelajar lebih menjadi golongan putih (Golput). (tribun)

Oknum Polisi Datang-datang Main Pukul PALEMBANG, Jurnal Sumatra - Merasa telah dianiaya dan merusak tempat usaha yang dikelolanya yang berada di Brigjen Hasan Kasim Celentang Palembang, Bardianto (29) melaporkan oknum polisi ke Pengaduan Propam Polda Sumsel, Jumat (28/2/2014). Menurutnya, seperti biasa tempat usaha yakni wahana hiburan atau pasar malam yang dikelolanya telah buka. Tetapi saat Rabu (26/2/2014) pukul 21.00 datang enam orang yang mengaku sebagai anggota polisi ke tempat usahanya yakni taman hiburan Green Island langsung memukuli karyawan. “Tidak ada surat perintah atau penangkapan terhadap usaha yang saya kelola, tetapi tiba-tiba mereka memukuli dan mengambil hadiah, uang dan rokok yang ada di tempat kami,” katanya. Meski tiga karyawannya yakni Husni (48), Eman (27) dan Muklis (21) tidak melawan, tetap saja mereka ditendang dan

dipukuli. Setelah memukuli, ketika ditanya mengaku anggota dari Polda Sumsel. “Usai memukuli, barang yang ada dimasukan ke dalam mobil Avanza. Tak hanya itu, delapan karyawan juga dibawa ke polda, tetapi dua jam kemudian dilepaskan lagi,” ungkapnya. Mereka mencoba mencari tahu dan barang yang diambil juga akan dikembalikan. Namun uang dan rokok tidak ada lagi ketika ditanya. Ia menyayangkan kejadian ini, terlebih onkum anggota polisi ini tanpa pernah menunjukkan surat perintah atau melakukan melanggar hukum langsung memukuli karyawan dan mengamankan barang-barang yang ada di

sana. “Tidak tahu tujuannya apa ketika datang ke tempat usaha kami. Padahal izin tertulis dari RT hingga camat dan untuk kepolisian sudah berkoordinasi dan diperbolehkan. Kami tidak melanggar hukum,” pungkasnya. Pihaknya akan melaporkan lagi kejadian ini, setelah mendapat pengarahan dari petugas Yanduan Propam Polda untuk dilakukan visum terhadap korban-korban yang telah dianiaya. Sedangkan Kabid Propam Polda Sumsel Kombes Pol Didiek ketika ditemui di ruang kerjanya menuturkan, segala bentuk laporan yang masuk ke Bidang Propam mengenai anggota akan ditindaklanjuti. “Nanti akan diproses, bila memang bersalah anggota itu akan dilakukan penindakan. Kami menunggu laporan dari korban, jika memang ada akan segera ditindak lanjuti,” katanya.(tribunss)


4

Jurnal Sumsel Kilas jurnalsumatra.com

Aksi Kriminalitas di Muaraenim Didominasi Curanmor MUARA ENIM, Jurnal Sumatra - tindak krimalitas saat ini di wilayah hukum Polres Muaraenim masih didominasi pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Tindak curanmor tersebut juga mencakup tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat) dengan sasaran kendaraan bermotor milik korban. Menurut Sobirin warga Kelurahan Pelita Sari Kecamatan Muaraenim. Tingginya angka pencurian kendaraan bermotor khususnya di kota Muaraenim. Diungkapkan sobirin Dilingkungan tempat tinggalnya saja sudah beberapa kali warga kehilangan sepeda motor milik mereka saat terparkir didepan rumah. Kondisi ini menurutnya jelas sangat meresahkan, dan dia berharap pihak berwajib dapat mengungkap para pelaku. “Kita jadi tambah repot, didepan rumah sendiri harus menambahkan kunci pengaman, kadang-kadang kita lupa karena sudah dirumah sendiri,”ujarnya. Sementara Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Mohamad Aris melalui Kasat Reskrim Eryandi Yuswanto membenarkan hal tersebut. Karena menurutnya,hampir setiap hari pihaknya baik di Polres Muaraenim maupun di Polsek jajaran,menerima laporan tindak kejahatan dengan subjek pelaporan kendaraan bermotor. “Jadi, hasil analisa dan dari laporan yang masuk kita mendata, untuk di Muaraenim ini tindak kejahatan atau pelanggaran hukum tertinggi masih di Curanmor,”ujarnya. Modus operandi yang dilakukan para pelaku menurutnya bermacam-macam. Namun yang paling banyak adalah mengincar sepeda motor,baik yang diparkir didepan rumah korban atau terparkir di tempat umum. Untuk beberapa kasus khususnya di polsek jajaran menurutnya, para pelaku sengaja mengincar para korban untuk merebut sepeda motornya di jalanan. “Itu sudah termasuk curas dan curat, tapi kerugian korban rata-rata kehilangan sepeda motor,”ujarnya. Untuk curas dan curat khusus yang mengincar kendaraan korban menurutnya, rata-rata modus yang dilakukan adalah menghadang para korban. Kemudian pelaku mengancam, dan jika korban melawan tidak jarang korban dilukai. “Untuk di Muaraenim modusnya rata-rata seperti itu, kita belum mendapat laporan modus lain seperti memukul korban dari belakang atau menembak korban saat mengendarai sepeda motor,”jelasnya.(Marshal)

Hambat Informasi Bisa Disengketakan MUARA ENIM, Jurnal Sumatra - Secara Person maupun lembaga bisa menuntut dan mengajukan permohonan kepada pihak Komisi Informasi (KI) jika mengalami hambatan atau kegagalan dalam mendapatkan informasi yang layak diketahui publik oleh pihak atau badan serta organisasi tertentu. Sementara menurut Public Officer Pilar Nusantara Sudirman selaku pihak penyelenggara kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan tujuan,agar para penggiat sosial,LSM, serta pekerja media di Muaraenim mengerti dan memahami mengenai undang-undang yang mengatur Keterbukan Informasi Publik (KIP). “Tujuannya itu, agar semuanya paham apalagi yang namanya penggiat sosial dan media merupakan pintu dari informasi itu sendiri,”jelasnya. Pemerintah menurutnya juga berkewajiban membuka akses informasi untuk publik. Salah satunya dengan membentuk dan menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Hanya saja sejauh ini lembaga atau unit tersebut belum berjalan. “Alasanya karena mereka belum memiliki SOP,’jelasnya. Sementara menurut koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Selatan Nunik Handayani saat menjadi pembicara dalam diskusi dengan tema Edukasi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP untuk para penggiat media dan sosial di Muaraenim yang digelar di Hotel Grand Zuri Muarenim kemarin. Mengatakan Karena hak untuk mendapatkan informasi saat ini di Indonesia sudah diatur melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 yang mengatur tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Terkait sengketa yang berkaitan dengan informasi publik sendiri menurutnya saat ini sudah diatur dalam Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Sehingga menurutnya, pihak yang ingin mendapatkan informasi bertindak selaku pemohon bisa mengajukan hal tersebut. Sementara pihak termohon sendiri menurutnya bisa berasal dari lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta. “Jadi sudah ada aturan dan mekanisme yang mengatur hal itu, tentu saja substansinya memang informasi yang memang publik layak untuk mengetahuinya,’ujarnya. Syarat pengajuan permohonan penyelesaian sengketa sendiri menurutnya juga harus memenuhi aspek sebagaimana yang diatur dalam undang-undang tersebut. Substansi yang dimohonkan juga harus jelas,termasuk pihak mana yang jadi termohon. Pihak KI menurutnya berhak dan wajib memfasilitasi sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang. “Namun hal itu semuanya harus lengkap dan jelas terlebih dahulu, dan dalam prosesnya juga ada mediasi antara pemohon dan termohon,”jelasnya. (Marshal)

Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Wakil Bupati Muara Enim Lantik Pejabat Eselon MUARA ENIM, Jurnal Sumatra - Sebanyak 106 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim dilantik Wakil Bupati Muara Enim H. Nurul Aman SH yang mewakili Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar pada Selasa (25/2/2014) di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS). Tampak hadir dalam acara tersebut Asisten I, Drs.Bulgani Hasan, Muspida dan para pimpinan SKPD. Dalam sambutanya Bupati Muara Enim yang dibacakan oleh Wabub Nurul aman mengatakan pelantikan dan mutasi di jajaran pejabat struktural adalah bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan serta bagian dari pembinaan karir pegawai negeri sipil itu sendiri. Mengenai penempatan seseorang pada suatu jabatan

dilakukan dengan mengacu kepada asas profesionalisme, kompetensi, prestasi kerja, jenjang pangkat dan persyaratan objektif lainnya. “Diharapkan pelantikan pejabat baru ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya. “Pelantikan pejabat ini, hendaklah dimaknai dari sudut pandang organisasi, bukan hanya sekedar penempatan figur-figur pejabat pada pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu,” jelas Wabup. Selain itu kata Bupati, pengembangan karir pegawai tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan melainkan lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas dan pelayanan umum. Penilaian yang digunakan dalam menentukan jabatan bagi

setiap pegawai, tambah Wakil Bupati, melalui pertimbangan kapasitas, kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas, pendidikan dan pelatihan, serta nilai pengabdian dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab yang telah diembankan kepada masing-masing pejabat. “Kepada pejabat yang baru, saya mengajak untuk bekerja dan terus meningkatkan kinerjanya seiring dengan semakin berat dan kompleksnya tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang akan kita hadapi bersama,” imbuhnya “Ditunjuknya seorang PNS untuk menduduki suatu jabatan, pada hakikatnya mengandung makna sebagai pemberian kepercayaan dan amanah serta penghargaan dari pemerintah,” tegas Wakil Bupati.. Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Muara Enim Herawati SH menguraikan, pejabat yang dilantik sebanyak

106 orang yang terdiri dari 3 orang pejabat eselon III/A, 11 orang pejabat eselon III/B, 62 orang pejabat eselon IV/A dan 28 orang pejabat eselon IV/B. Pejabat yang dilantik antara lain, Drs. Moh. Esman Faridy, M.Si sebagai Sekretaris Dinas PU Cipta Karya Muara Enim

yang jabatan lamanya sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan Muara Enim, lalu Ahmad Firdaus, ST MH menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan Muara Enim, jabatan lamanya Sekretaris Dinas PU Cipta Karya Muara Enim. (Cacon)

Warga Kecam Penebangan Pohon di Areal Keramat Gunung Ibul Prabumulih Sumsel jurnalsumatra.com Aksi penebangan puluhan batang pohon di lokasi tanah keramat, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, kota Prabumulih, yang diduga dilakukan oleh oknum ketua RW setempat, beberapa waktu lalu, terus menuai protes Menurut Warga aksi penebangan pohon itu tidak hanya merusak cagar budaya dan mengancam ekosistem beragam jenis binatang yang hidup di lokasi hutan keramat tersebut, namun juga dapat menghilangkan nilai sejarah keberadaan tanah keramat di lokasi tersebut. “Kami dak seneng, pohonpohon diareal tanah keramat di tebangi.,” ucap Opik (37) warga Gunung Ibul, kepada wartawan Senin kemarin. Menurut dia, seharusnya lahan tanah keramat seluas sekitar 2,5 hektar itu dilestarikan dan dikembangan tanpa perlu merusak cagar budaya yang ada di tanah keramat tersebut. “Kato rombongan penebang itu disuruh Ketuo RW, untuk ditukar guling jadi lapangan bola samo sekolah SMP. Mereka dak menghargoi wong-wong tuo dulu yang susah payah bangun tempat ini,” tambah Opik, dengan nada kesal. Kecaman serupa juga dikatakan Lehan (73). Menurutnya, sebagian warga tak pernah dilibatkan dalam perencanaan tersebut. Bahkan, ia membantah keras jika lahan tersebut sudah dihibahkan

“Ini masih tanah adat, dan belum dihibahke itu kato sapo. Kalu untuk pembangunannyo jelas kami dukung, tapi bukan caro mak ini,” ujar Lehan. Lurah Gunung Ibul, Sudirman, ketika dihubungi terkait aksi penebangan puluhan batang pohon yang diduga dilakukan oleh oknum ketua RW 01, mengatakan persoalan itu hanya kesalahpahaman dan ketidaktahuan sebagian warga. “Kegiatan itu benar, dan sudah berdasarkan hasil musyawarah warga. Rencananya di lokasi itu akan dibangun lapangan bola dan SMP Negeri 7, dan bukan di tukar guling sama tanah lapangan bola yang ada di dekat TPU Gunung Ibul,” terang Sudirman. Sudirman juga mengatakan, uang hasil penjualan batang kayu yang ada dilokasi tersebut berdasarkan hasil rapat warga akan diserahkan ke kas RW untuk pembangunan masjid, dan lainnya. “Tidak benar ditebang-tebang saja, itu juga berdasarkan rapat warga akan dikembalikan untuk kas RW. Bahkan rencananya jalan disitu akan di cor kembali, dan dibangun tembus hingga ke jalan lingkar depan SMA Negeri 7. Apalagi di kelurahan kita ini memang belum ada SMP,” urai Sudirman, menambahkan. Sudirman menambahkan, jika tidak ada halangan lokasi lapangan bola lama yang berada dekat dengan TPU Gunung Ibul, akan dibangun balai dan pasar desa. “Rencananya tahun ini dibangun, untuk dijadikan lokasi pasar desa dan balai,” tukasnya.(Dahari)

Pembangunan Los Pasar Perlu ditinjau Ulang Sekayu, Jurnal Sumatra Pembangunan puluhan Los pasar di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dinilai belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyak yang tidak tepat bahkan terkesan ada kepentingan pribadi dan bukan kepantingan masyarakat yang membutuhkan pasar, disamping itu juga dilapangan masih ada pembangunan yang tidak sesuai dengan specifikasi bahkan dari kontruksi yang terpasang terutama pada kerangka baja itu jelas tidak sesuai disini jelas terjadi pembengkakan dana, sementara pihak Dinas Koperasi Umum Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Musi Banyuasin sepertinya pura-pura tak tahu. Menurut Ketua Lembaga Misi Aspirasi Ekonomi rakyat bidang pengawasan kontruksi Edison,ST, mengatakan “ kalau pembangunan pasar yang ada di kabupaten musi banyuasin ini sudah bagus, namun hendaknya pihak pasar sebelum mebangun harus check dulu dilapangan mengenai kelayakan pembangunan pasar tersebut, jangan pembangunan itu dibangun namun tidak ada manfaatnya, kan sayang, katanya. Lebih lanjut Edison mengatakan,

“ di beberapa kecamatan yang kita tinjau, seperti di Pasar Desa Beji Mulyo, kecamatan Tungkal Jaya, itukan menurut kami, pasar tersebut mubazir dan azas manfaatnya tidak tepat, karena tempat pembangunan itu terlalu jauh dari desa, sehingga para pedagang lebih memilih bedagang yang tempatnya strategis yang ada penduduknya bukan didalam kebun karet”, ungkapnya. Kita juga menulai pembangunan pasar yang ada itu jelas banyak kepentingan pribadi ketimbang kepantingan masayarkat, karena disitu ada nilai bisnisnya seperti pemgadaan lahan atau tanah untuk pembangunan, disamping itu juga Lembaga kita menyorot masalah kontruksi pembangunan yang ada itukan jelas masih ada penyimpangan-penyimpangan seperti pada kerangka baja, dan kita tidak tinggal diam semua pembangunan yang ada sudah kita check dan dihitung berapa volume yang terpasang”, pungkasnya. Ketika di konfirmasi melaui surat Klaripikasi Lembaga (LM AER) Kab. Muba yang ditujukan kepada Dinas UMKM Kabu Muba beberapa waktu lalu, sapai berita ini diturunkan belum ada jawaban, dan permasalahan tersebut dalam waktu dekat akan dilimpahkan ke pihak penegak hukum”, Jelasnya. (Nurdin)

Security PTPN VII Beringin Gagalkan Pencurian Karet Muara Enim, Jurnal Sumatra Aksi kawanan pencuri getah karet kepergok security perusahaan di areal perkebunan karet PTPN VII Beringin saat berpatroli, Sabtu (22/2) sekitar pukul 18.00 WIB, di Jalan Pertamina Afdeling VII Desa Aur Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Akibatnya, sempat terjadi kejar-kejaran antara security dengan empat pencuri

yang masing-masing mengendarai sepeda motor. Karena, takut tertangkap, lalu keempat pelaku, lari tunggang-langgang masuk areal perkebunan karet, sedangkan sepeda motor dan karet hasil curiannya ditinggalkan begitu sajaa di TKP. Setelah dikumpulkan dan ditimbang getah karet yang dicuri sekitar 130 killogram, jika diperkiran senilai Rp 1,3 juta. Dilokasi itu juga, petugas

Warga Petanang Gotong Perbaiki Jalan Desa Prabumulih , Sumsel, jurnalsumatra.com – Tak kurang dari. Dua ratus orang warga desa Petanang Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim bergotong royong memperbaiki jala desa sepanjang 600 meter dan membersihkan parit mulai dari perti gaan jalan Kabupaten sampai ke ujung desa Kamis kemarin Jalan yang membelah desa dengan jumlah penduduk 2300 jiwa dan luas wilayah 800 ha 2 , bermata pencaharian 98 persen petani karet itu pernah dibangun menggunakan dana aspirasi salah satu anggota dewan Provinsi pada tahun 2011 lalu . Namun diduga aspal levennya tipis maka belum sampai setahun aspalnya sudah terkelupas , ujar beberapa warga yang sedang bergotong royong kepada awak media Kamis ( 27/2). Diakui k a d e s Pe t a n a n g. Ta r m i ad i , kegiatan gotong royong didesanya di lakuka sebulan sekali tetapi sifatnya hanya tambal sulam menggunakan pecahan batu bata

dicampur tanah makanya begitu hujan ditambah dilalui mobil maka badan jalan kembali berlubang . Tetapi gotong royong kali ini lubang ditimbun menggunakan batu koral sehingga diperkirakan akan bertahan lama. Batu koral didapat dari bantuan mantan walikota Prabumulih , Drs.Rachman Djalili, MM sebanyak 6 m2. Tetapi karena ternyata masih kurang terpaksa sebahagian menggunakan pecahan batu bata yang diperoleh dari sisa bangunan SDN , kata kepala desa Petanang yang baru tiga bulan menjadi orang nomor satu didesanya Diakui dia , kegiatan gotong royong didesanya memang sudah biasa dilakukan warga. Yakni setiap bulannya. Dan menurutnya kegiatan bersama dan kekompakan warga itu sangat membantu dalam upaya perawatan jalan atau sarana lainnya seperti parit, balai desa dan Masjid. B ahkan untuk pelaksanaan sedekah wargapun masih dikerjakan secara gotong royong . ” kami. sangat

terbantu dengan adanya kegiatan gotong royong masyarakat , kalau tidak ada gotong royong barang kali jalan desa ini sudah tak dapat dilewati lagi , sambil menunjuk lubang dibadan jalan yang kedalamannya tak kurang 30 cm . Karena kalau semuanya harus dikerjakan Pemkab tentunya dak mungkin . Karena kan luas wilayah Kabupaten Muara Enim sangat luas,” katanya Di akuinya , seperti bak kata pribahasa kan memelihara itu lebih sulit dari membangun .” Ucapnya Harapan dia , gotong royong yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita itu perlu dilestarikan , karena selain membantu pemerintah desa juga masyarakat umum. Misalnya dalam pelaksanaan persedekahan masih kental dengan cara dikerjakan bersama tampa harus dibayar, makanya jika tidak ada lagi gotong royong maka bagi yang akan mengadakan persedekahan akan kualahan juga kalau semua peketjaan harus dibayar ,” imbuhnya ( dahari)

mengamankan 4 unit sepeda motor tanpa nomor polisi. Atas kejadian tersebut, Senin (25/2) oleh Daryono Bin M Hasim (37) security PTPN VII Beringin Lubai Kabupaten Muara Enim dilaporkan ke Polres Muara Enim, sebagaiman tercatat dalam laporan polisi, LP/B-1/105/II/2014/ Sumsel/Res MA Enim. Kapolres Muara Enim AKBP

Mohamad Aris melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto didampingi Kasubag Humas Aiptu M Yarmi, membenarkan telah menerima laporan ada pencurian getah karet di lokasi perkebunan karet milik PTPN VII Beringin. “Laporan sudah kita terima, saat ini masih dalam pengusutan anggota Reskrim,”ungkap Yarmi. (Marshal)


Bupati Muratara Lantik Pejabat Eselon II dan III

Muratara, Jurnal Sumatra - Pejabat Bupati Muratara H Akisrofi Ayub melantik pejabat struktural eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Daerah ( Pemda ) Kabupaten Muratara rabu ( 26/2 ) Pk.11.00 Wib. Dalam kata sambutan nya, Bupati mengucapkan selamat kepada pejabat yang telah dilantik,dan diharapkan pejabat tersebut dapat melaksankan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan dengan sebaik baiknya sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Kab.Muratara, Ungkap nya. Pengambilan Sumpah dan Pelantikan ini merupakan rangkaian dari kelanjutan dari pelantikan sebelumnya, dan di sisi lain kegiatan ini akan dilakukan secara periodik di masa yang akan datang. Promosi dan dalih tugas adalah konsekuensi logis dalam sebuah organisasi sebagai gambaran proses dinamika dan perwujudan dalam upaya pembangunan yang berkesinambungan.seiring dengan hal tersebut maka jabatan yang kita sandang bukanlah hak yang harus kita dapatkan,akan tetapi sebuah kepercayaan yang diberikan dan harus dijalani dengan sebaik- baiknya sebagai bentuk tanggung jawab atas jabatan yang diamanahkan. kepada pejabat yang dilantik, “ Kata nya. Lebih lanjut Akis mengatakan, Sekali lagi para pejabat yang baru di lantik diharapkan agar dapat segera menginventarisir potensi dan permasalahan yang ada pada unit kerja yang di pimpin dengan cara inovatif, antisipatif, kreatif, solid dan pro aktif dalam melaksanakan tugas. “Saya yakin berdasarkan pengalaman dan profesionalisme pejabat yang baru dilantik semua tantangan akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baik nya, “ Jelas nya. Adapun pejabat yang di lantik terdiri tiga dari eselon II, Satu dari eselon III Yakni di antaranya : 1. Drs. H.M Isa Sigit,SIp,MM Jabatan Lama: Staff bagian hukum dan kepegawaian setda kab. Muratara Jabatan Baru : Assisten Kesejahteraan Rakyat, Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab.Muratara 2. H.A Rakhman S.Sos,MM Jabatan Lama : Assisten Kesejahteraan Rakyat, Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab.Muratara Jabatan Baru : Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Musi Rawas Utara 3. Hendriansyah, ST,MSi Jabatan Lama : Sekretaris Dinas PU dan Perhubungan Kab.Muratara Jabatan baru : Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kab. Muratara Serta dari Esselon III yakni H.Zulkifli, ST,MM Jabatan lama : Kabid Perekonomian dan Fisik BAPPEDA Kab.Muratara Jabatan Baru : Sekretaris Dinas PU dan Perhubungan Kab.Muratara. ( Iman )

Anggota DPRD Provinsi Reses Ke Kecamatan Gelumbang Prabumulih, Sumsel - jurnalsumatra.com - Delapan orang anggota DPRD Provinsi Dapil IV Muara Enim , Prabumulih dan Pali , H.Abadi Darmo, Medi Basri , Adi , Giri , A.Yani , Deni , Aswandi dan Rizal Kenedi melakukan Reses tahap akhir ke kecamatan Gelumbang Rabu kemarin Abadi Darmo selaku ketua rombongan menjelaskan kalau kunjungan anggota dewan menemui masyarakat dalam upaya menyerap aspirasi guna ditampung dan dibawa ke komisi dan fraksi guna disampaikan kepada Gubernur Sumsel selaku ekskutif Selain itu menurut dia masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat atau kelompok tani dapat mengajukan provosal ke pada anggota dewan yang paling dikenalnya untuk mendapatkan dana aspirasi dimana setiap anggota dewan mendapat Rp 5 milyard . Untuk 8 anggota dewan jumlahnya Rp . 40 M. Dewan lainnya menjelaskan per syaratan mengajukan provosal untuk berbagai pembangunan seperti untuk jalan setapak, Masjid , sarana pertanian , pembudi dayaan ikan dan lainnya. Sepanjang untuk kepentingan masyarakat maka semuanya akan ditampung , tetapi jangan over leving atau dananya berasal dari dua sumber kata anggota dewan lainnya ,Aswandi , A.Yani Anggota Legislatif lainnya mengaku kalau dananya langsung akan ditransfer ke kelompok yang mengajukan provosal , jadi jangan ada prasangka buruk akan dipotong karena anggota yang mengajukan melihat dana itu saja tidak , imbuhnya Sedangkan anggota dewan dari comisi 1 Deni menjelaskan kalau komisi 1 sangat intern dan mendukung keinginan masyarakat dapil 3 untuk membentuk DOB Gelumbang Menjadi kabupaten baru . Sebab kata dia sudah memenuhi persaratan seperti di atur UU otda yakni sudah 6 kecamatan namun demikian hendaknya para pengurus presedium harus selalu berkodinasi dengan anggota dewan comisi 1 baik di Provinsi maupun di tingkat kabupaten . .” Kalau kita bandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan yang saat ini sudah terbentuk 30 DOB maka Sumsel yang baru 15 kabupaten/ kota maka Gelumbang sudah layak apalagi Sumsel termasuk urutan ke 5 provinsi terkaya ,” kata Deni Hadir diacara reses yang diadakan di pendopo kecamatan Gelumbang itu para UPTD, kades,LKMK/D, sekdes tolmas ,pemuka agama, pemuda dan undangan lainnya (dahari)

5

Jurnal Sumsel

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

PWI dan Pemkab Muba Terus Jalin Silaturahmi Sekayu, Jurnal Sumatra - Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Musi Banyuasin yang ke 68. hari ini (28/2) ratusan Komunitas Onthel Sekayu (KOS), ikut memeriahkan kegiatan tersebut, hadir pada saat itu. Wakil bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi, Sekda, Sohan Majid, dari SKPD juga peserta dari berbagai kalangan, acara ini dilaksanakan atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan PWI Perwakilan Musi Banyuasin. Setelah penyerahan Bendera tanda pelepasan dari ketua PWI Kurnaidi dengan Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi, langsung mengibarkan bendera tanda pelepasan, wabup dan rombongan ‘onthelis’ menjalani kegiatan ini dengan penuh gairah dan semangat. Wabup yang selalu tersenyum sambil memutar pedal sepeda jadul itu selalu menjadi objek perhatian masyarakat di sekitar jalur yang di lintasi rombongan”. Karena, masyarakat belum pernah melihat Wabup mengendarai sepeda onthel sebelumnya. Peserta mengambil

start dari Lapangan Gelanggang Remaja (Tugu Bundaran) sampai Jalan Jembatan Musi (JM) pasar Sekayu, dan berakhir kembali lagi tempat start. Setelah peserta KOS tiba di lapangan Stier kemudian dilangsungkan pembangian undian untuk para peserta, bagi yang beruntung panitia penyelenggara sudah menyiapkan beber beberapa hadia bagi yang beruntukng, hadia tersebut dari jam dinding, sepeda, TV, dan Kulkas, para pemenang langsung diumumkan untuk mendapatkan hadia tersebut. Menurut ketua PWI Perwakilan Muai Banyuasin, Kurnaidi, acara ini masih dalam rangka kegiatan HPN dan HUT PWI Perwakilan Musi Banyuasin yang ke 68, dan ini berjalan tidak terlepas dari kerjasama dan keharmonisan PWI Muba dengan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, kita juga kedepan akan berusaha agar para anggota PWI yang ada di kabupaten Musi banyuasin kedepan lebih propesional, kita juga mengharapkan agar tidak ada perselisihan antara PWI dengan Pemkab Muba”, katanya. (Nurdin)

Mahfud MD Buka MTQ Ke-42 Muara Lakitan

Wabup Mediasi Sengketa Lahan SEkayuJurnal Sumatra - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) akhirnya memediasi sengketa lahan antara warga Desa Tanah Abang Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin dengan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Plasma 7 milik PT Musi Banyuasin Indah (MBI). Sebenarnya sengketa lahan ini sudah lama terjadi sejak di buatnya PIR Tahun 1997, namun hal tersebut belum menemukan titik terang di karenakan kedua bela pihak tidak ada yang ingin di rugikan. Dan sudah berulang kali di lakukan mediasi dan musyawarah seperti ini. Mediasi kali ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi yang dilaksanakan di kantor camat Kecamatan Batanghari Leko, Kamis (27/2). Selain dihadiri Camat Batanghari Leko, Siswadi DC SSos MSi, perwakilan SKPD Kabupaten Musi Banyuasin terkait, mediasi ini juga dihadiri Kepala Desa Tanah Abang, Andi Karnain SE, serta kedua pihak yang sedang terlibat sengketa. Pihak PT MBI diwakili oleh Zulkifli selaku perwakilan dari perusahaan, serta Mawi yang mewakili warga Tanah Abang. Dalam mediasi yang diwarnai dengan situasi yang menegangkan, karena kedua belah pihak bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing. Dalam mediasi ini pihak warga yang di wakili oleh juru bicaranya Mawi, masih tetap dengan pendiriannya

dengan menuntut ganti rugi lahan kepada pihak PT MBI. “Kami sebagai warga memiliki bukit surat-surat tanah tersebut. Kami menginginkan pihak PT MBI membayar ganti rugi lahan tersebut, karena lahan itu sekarang masih di tanami sawit oleh PT MBI,” ujar Mawi. Menurut Beni Hernedi, Pemerintah Kabupaten berada dalam posisi netral, tidak memihak manapun. Jadi, penyelesaian diserahkan berdasarkan aturan yang berlaku. Jika tanah yang dipersengketakan adalah milik rakyat, harus diserahkan kepada rakyat begitu pula sebaliknya. Beni juga mengharapkan kepada kedua belah pihak agar dengan adanya mediasi ini diharapkan tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan apalagi sampai terjadi konflik yang besifat brutal. “Permasalahan masyarakat kalau bisa cukup selesaikan secara musyawarah. Dan semoga permasalahan ini tidak sampai ke rana hukum,” tegasnya. Di karenakan tidak menemui titik tengah sesuai dengan keinginan keduabelah pihak, permasalahan ini diserahkan kepada kedua belah pihak yang bersengketa sampai status kepemilikan tanah tersebut dinyatakan sah. Akhirnya, untuk sementara kedua belah pihak sepakat dan berkesimpulan mengenai pengolahan di serahkan ke PT.MBI dan pembagian hasilnya akan dimusyawarahkan kemudian oleh kedua belah pihak. (Nurdin)

Musirawas, Jurnal Sumatra - Pembukaan MTQ Ke –42 yang pelaksanaan nya di Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas akan di buka langsung oleh Profesor. DR. H. Mahfud MD di Masjid Agung Darussalam Muara Beliti (7/3 ) Pk.13.30 Wib. Kepala Bagian ( Kabag ) Kesejahteraan Rakyat ( Kesra ) Kabupaten Musi Rawas H. M. Zoher Hasan, S.Sos saat di mintai komentar nya mengatakan, Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an ( MTQ ) Ke-42 tahun 2014 ini kalau tidak ada halangan,rencana nya akan di buka langsung oleh Bapak Profesor .DR. H. Mahfud MD yang pembukaan nya di Masjid Agung Darussalam Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas tanggal 7 Maret 2014 Pk.13.30 Wib. Pelaksanaan MTQ Ke-42 ini di Kecamatan Muara Lakitan yang berlangsung selama Empat Hari mulai tanggal 7 Maret sampai 10 maret 2014. “Pembukaan MTQ Ke-42 Kali ini pelaksanaan nya di Kecamatan Muara Lakitan, tetapi Pembukaan nya berlangsung di Muara Beliti. Insya allah pembukaan nya akan di buka langsung oleh Bapak Profesor.DR.H.Mahfud MD pada tanggal 7 Maret 2014 Pk.13.30 Wib,”Jelas Zoher. Lebih lanjut Zoher mengatakan, Sesudah Pembukaan,Rombongan akan menuju Pendopoan dan malam nya akan di adakan Sholat magrib serta Isya bersama dan sesudah itu akan di adakan Tauziah yang penceramah nya di datangkan langsung dari Jakarta yakni Bapak Kyai H.Kirun,” Ungkap nya. Ditambah kan nya, MTQ Ke-42 tahun 2014 kali ini di ikuti sebanyak 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas dan di perlombakan sebanyak 6 Cabang diantara nya : A. Cabang Tilawatil Qur’an : 1. Golongan anak-anak, Umur maksimal 13 Tahun 11 Bulan 29 Hari. 2. Golongan Remaja, Umur maksimal 19 Tahun 11 Bulan 29 3. Golongan Dewasa, Umur maksimal 40 Tahun 11 Bulan 29 Hari 4. Golongan Qoroat Sabah, Umur maksimal 44 Tahun 11 Bulan 29 Hari 5. Golongan Cacat Netra, Umur maksimal 44 Tahun 11 Bulan 29 Hari 6. Golongan Tartil Al-qur’an Putra dan Putri, Batas umur maksimal 10 Tahun 11 Bulan 29 Hari B. Cabang Hifzil Qur’an 1. Golongan 1 Juz dan tilawah, Umur maksimal 12 Tahun 11 Bulan 29 Har 2. Golongan 5 Juz dan Tilawah, Umur

maksimal 14 tahun 11 Bulan 29 Hari 3. Golongan 10 Juz, Umur maksimal 16 Tahun 11 Bulan 29 Hari 4. Golongan 20 Juz, Umur maksimal 18 Tahun 11 Bulan 29 Harri 5. Golongan 30 Juz, Umur maksimal 20 Tahun 11 Bulan 29 Hari C. Cabang Tafsir Qur’an 1. Golongan Tafsir Qur’an Baahasa arab hapalan 30 Juz dan tafsir Juz II Putra dan Putri maksimal umur 20 Tahun 11 Bulan 29 Hari 2. Golongan Tafsir Bahasa Indonesia beserta hapalan 30 Juz dan tafsir Juz VIII Putra dan Putri umur maksimal 29 tahun 11 Bulan 29 Hari 3. Golongan Tafsir Bahasa Inggris beserta hafalan I s/d Juz X dan tafsir Juz VI, Putra dan Putri umur maksimal 29 Tahun 11 Bulan 29 Hari D. Cabang Fahmil Al-Qur’an Cabang ini masing-masing satu 1 regu Per kelompok yang terdiri dari 3 orang Putra dan Putri atau campuran, Pendidikan Tsanawiyah/ SMP atau Aliyah/SMU batas umur maksimal 18 Tahun 11 Bulan 29 Hari E. Cabang Syahril Al-Qur’an Cabang ini masing-masing 1 regu Per kelompok yang terdiri dari 3 orang Putra- Putri atau campuran, pendidikan Tsanawiyah/SMP atau aliyah/SMU batas umur maksimal 18 Tahun 11 Bulan 29 Hari F. Cabang Khot Al-Qur’an Cabang ini terdiri dari : 1. Golongan Naskah (Penulisan Buku Putra dan Putri 2. Golongan Dekorasi Putra dan Putri 3. Golongan Hiasan Mushaf Putra dan Putri umur maksimal semua golongan 35 Tahun, “Urai nya. Masih di katakan nya, Diri nya berharap semoga seluruh para peserta MTQ kali ini jangan sampai ada yang minjam dari luar Sumatra alias ngebon, dan apabila ketahuan peserta tersebut langsung di coret atau Didiskualifikasi. “ Dirinya minta kepada seluruh para peserta untuk tidak melakukan hal- hal yang melanggar yang telah ditetapkan oleh panitia, dan apabila nanti ketahuan tanggung sendiri resiko nya. Dan tema yang di angkat untuk MTQ kali ini yakni “ Dengan MTQ Ke-42 Tingkat Kabupaten Musi Rawas Mari Kita Tingkatkan Pemahaman Dan Pengamalan Isi Kandungan Al-Qur’an Untuk Menuju Musi Rawas Darussalam. ( Iman )

Heri Amalindo Resmikan Puskesmas Betung Abab PALI Jurnal Sumatra – Kesehatan anak sangat lah penting dan menjadi perhatian semua pihak tanpa terkecuali. Ini menjadi sorotan besar penjabat Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM, saat meresmikan penggunaan Puskesmas Betung Abab, Kecamatan Betung Kamis (27/2). Heri mengajak semua elemen dan masyarakat khususnya ibu – ibu untuk memperhatikan kesehatan dan gizi anak, karena anak merupakan asset dan masa depan Kabupaten kita. Menurut Heri, masa depan Kabupaten PALI ditentukan oleh kesehatan anak. Anak yang sehat membuat masa depan PALI menjadi cerah, untuk itu putra asli daerah PALI ini meminta ibu – ibu untuk memprioritaskan asupan gizi bagi anak. ‘’Mari kita dahulukan asupan gizi anak seperti susu, buah buahan dan sayuran. Agar anak sehat dan cerdas. Jika perlu kita korban kan sedikit keperluan pribadi kita demi kesehatan anak, karena anak – anak adalah

masa depan kita semua’’, ungkapnya. Acara peresmian pemakaian Puskesmas Betung yang di hadiri Ketua TP PKK Kabupaten PALI Ir Hj Sri Kustina, anggota DPRD Propinsi Sumsel H Rizal Kenedi SH, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, Camat Abab, Camat Penukal Utara dan beberapa kepala dinas. Heri Amalindo menyerahkan bantuan bagi pengrajin usaha ikan salai tegulurung khas dari PALI. Pada kesempatan itu juga penjabat Bupati PALI Heri Amalindo meninjau pelaksanaan KB gratis bagi ibu – ibu. Bahkan dengan penuh keakraban dan kekeluargaan Heri Amalaindo dan Sri Kustina memberikan langsung vitamin A kepada anak balita.(IRZAN)


6

Jurnal Ogan Komering

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Pembukaan MTQ Dimeriahkan Pameran Stand dan Pawai Disprindagkop Pamerkan UKM Kayuagung, Jurnal Sumatra Untuk memeriahkan pagelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an XXVI pelaksanakan pembukaanya di Mesjid At Tohirin yang akan dilaksanalan di Desa Jejawi Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), diadakan juga pameran. Kendati banyak peminat yang ingin mengikuti pameran tersebut namun dikarenakan lokasi terbatas jadi hanya ada dua instansi yang turut dalam pameran tersebut. Wakil Ketua Paniti MTQ, Muktaqid Zen yang juga Kabag Kesra Setda OKI mengatakan, pemerintah daerah terus mempersiapkan penyelenggaran MTQ OKI. “Tiap koordinator terus melakukan pematangan dan persiapan menjelang Herry Susanto S.Sos MTQ. Kami berharap Kadin Prindagkop penyelenggaran MTQ berjalan lancar dan sukses,” kata Taqid, disela kesibukannya dalam mempersiapkan segala hal. Muktaqid menjelaskan, MTQ akan dibuka pada Senin (3/4/2014) malam. Sebelum pembukaan MTQ, akan digelar pawai taaruf serta pembukaan pameran pembangunan dan pameran untuk MTQ. “Garis start pawai taaruf akan dimulai di Depan rumah Kepala Desa Jejawi dan Fihnis di Halaman Masjid At At Tohirin. Pawai taaruf akan dimulai pukul 13.00 WIB, dan dilanjut pada malam harinya acara pembukaan MTQ,” ujarnya. Pantauan Jurnal Sumatra, persiapan acara tersebut sudah selesai dan telah siap dilaksanakan. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) turut serta dalam pameran. Kepala Disperindagkop Herry Susanto S.Sos, ketika diwawancarai Jurnal Sumatra saat persiapan di lokasi stand menjelaskan, pihaknya menampilkan sepuluh stand yang terdiri dari stand Usaha Kecil Menengah (UKM). Disjelaskannya, untuk Disperindagkop satu stand UKM Kecamatan Jejawi dan Delapan stand Komunitas UKM Sriwijaya yang bernuansa Islami dan ada juga stand pasar tani dari Dinas Pertanian. (Ata/rico)

Ciptakan Generasi Bangsa Berkepribadian INDRALAYA jurnal Sumatra – Untuk meningkatkan kwalitas pelajar SMPN 1 Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan yang terletak di Ilir Desa, berupaya menigkatkan mutu pendidikan dan kebersihan sekolah. Hal ini dilakukan guna menciptakan generasi penerus bangsa yang mempunyai pengetahuan luas dan berkepribadian yang baik. “Karena belajar dalam kondisi lingkungan yang bersih, sehingga dalam proses belajar mengajar menjadi aman dan nyaman,” demikian dikatakan Bahtera SPd Kepsek SMPN 1 Lubuk Keliat kepada jurnal sumatera belum lama ini di ruang kerjanya. Ia juga mengungkapkan, bagaimana semangatnya untuk memajukan pendidikan ditempat ia bekerja ini. Menurutnya tahun 2012 ia pernah menjadi kepala sekolah di SMP Muhammadya yang terletak di Desa Muara Meranjat OI, hingga sampai pada tahun 2012 tepatnya pada bulan januari saya diberi kepercayaan lagi mejadi kepalah sekolah SMPN 1 Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk Keliat OI. Diceritakannya, awal ia menjabat kepala sekolah SMP 1 Lubuk Keliat hanya 52 pelajar yang mendaftarkan diri. Meski demikian SMPN 1 Lubuk Keliat telah meluluskan siswanya sudah lumayan banyak hampir mencapai 100 persen tiap kelulusan. “Semua ini berkat kerja sama kita semua dan dukungan masyarakat sekitar sekolahan,” ucap Bahtera. Masih menurutnya, adapun jumlah tenaga pengajar pada pertama berdirinya sekolahan, hanya ada lima tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk dirinya. “Hingga saat ini tenaga Pengajar di sekolahan yang saya pimpin Lima PNS dan 17 belas tenaga honorer” meski dengan kondisi yang serba kekurangan, namun kami tetap berjuang demi para pelajar telah mempercayakan diri untuk menuntut ilmu di sekolah yang saya pimpin berserta para tenaga pengajar,” ujar Bahtera. Menurutnya meskipun demikian ia bersama para tenaga pengajar yang ada terus bertekad untuk terus memajukan pendidikan disekolahan yang ia pimpin ini, agar tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolahan lainnya.(jumadi)

Tampak penjual ikan berjualan dibadan jalan, sementara petak los yang seyokyanya untuk pedagang ikan namun kosong tidak berpenghuni

foto : rico/jurnalsumatra

Kaban Akan Panggil Pemilik Los Kayuagung, Jurnal Sumatra – Kepala Badan (Kaban) Pengelolaan pasar dan kebersihan, Tohir Yanto S.Sos, akan memanggil pemilik los yang tidak ditempati. Hal tersebut ditegaskannya menanggapi keluhan para penjual ikan yang terpaksa berjualan dibadan jalan sehingga harus gontokan dengan penertiban dikarenakan dilarang berjualan dikawasan tersebut. Ditambahkan Tohir, kawasan pasar ikan memang menjadi target untuk dirapikan dan akan ditata para

pedagang agar tidak berjualan di badan jalan. Untuk solusi bagi mereka yang tidak memiliki tempat pihaknya akan memanggil pemilik los yang tidak ditempati agar dapat digunakan untuk berjualan para pedagang ikan yang tidak memiliki lokasi. “Kami berterimakasih atas kritik saran para pedagang ikan, dalam waktu dekat kami akan memanggil pemilik petak pada los pasar ikan yang tidak ditempati dan akan dirembuk jalan solusinya, “ tegas Tohir seraya

menambahkan, sesuai aturan jika memang petak los tidak digunakan maka pemerintah berhak mengambil alih untuk disewakan kepada pedagang ikan yang belum memiliki petak pada los ikan. Pasar merupakan titik pantau penilaian adipura yang utama jadi diharapkan kepada para pedagang khusus yang berjualan agar menempati tempat atau los yang sudah disediakan, jangan sampai berjualan dibadan jalan, karena selain akan membuat pasar tidak teratur juga bisa memuat tidak rapi.

Pedagang Ikan Sayuati (40) mengeluhkan petak los pasar ikan banyak yang kosong karena tidak dihuni oleh pemiliknya. “Bagaimana kami mau jualan, tidak ada tempat lagi. Memang sudah disediakan pemerintah los untuk jualan ikan, tapi petak pada los tersebut banyak dimiliki oleh bukan para pedagang sehingga petak banyak yang kosong dan kami tidak boleh menempati,” ungkap salah seorang pedagang ikan Sayuti (40) kepada Jurnal Sumatra dilokasi pasar. (ata)

24 Guru OKI Akan Ikuti Uji Kompetensi Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Sedikitnya 124 guru di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), akan mengikuti uji kompetensi. “Uji kompetensi guru tersebut rencananya akan digelar pada 4 sampai dengan 6 Maret 2014 dan diselenggarakan secara online di SMAN 3 Unggulan Kayuagung,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Iskandar ZA, melalui Kabid SMP/SMA M Sabit SPd, didampingi Kasi Pengembangan Karir, Yuliadi, kepada jurnalsumatra.com,”rabu

(26/2/2014). Selain guru dari semua jenjang pendidikan, uji kompetensi tersebut nantinya juga akan diikuti sejumlah pengawas sekolah. Jumlah peserta dalam setiap ruangan akan disesuaikan dengan ketersediaan komputer. Bagi peserta yang terlambat datang masih diberi kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi susulan nantinya. Jika hingga batas akhir peserta tidak hadir maka dipastikan tidak akan dapat mengikuti uji kompetensi karena server pusat akan tertutup

secara otomatis. Untuk menghindari terjadi keterlambatan tersebut, maka peserta uji kompetensi diharapkan datang tepat waktu atau jika perlu sebelum uji kompetensi dimulai. “Uji kompetensi wajib diikuti semua guru baik itu yang sudah berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) maupun yang belum menjadi PNS,” katanya. Uji kompetensi untuk mempermudah pemetaan dan salah satu syarat mengikuti sertifikasi terutama yang sudah memenuhi persyaratan. (RICO/ata)

Antisipasi DBD, Dinkes lakukan Fogging Kayuagung, Jurnalsumatra. com – Mengantisifasi datangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aygepty, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering (Ilir), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mulai melakukan fogging massal di beberapa titik dalam Kecamatan Kota Kayuagung. Menurut Plh Kepala Dinas Kesehatan OKI, HM Lubis, SKM, Selasa (25/2) mengatakan, bahwa kita mulai melakukan fogging karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada bulan februari dan maret Kecamatan Kayuagung menjadi daerah endemik. Tapi untuk tahun ini hingga sekarang belum ada kasus DBD, begitu juga di kecamatan lainnya selain kota kayuagung belum ada laporan dari sejumlah puskesmas yang ada di OKI. Dikatakan Lubis, nihilnya penyakit DBD selain karena di daerah OKI sudah jarang turun hujan, juga pada tahun 2013 dan 2012 lalu Dinas Kesehatan terus gencar hampir setiap minggu melakukan fogging serta menyebarkan abate ke setiap kecamatan terutama kecamatan yang menjadi endemic dan berkat sering dilakukan fogging secara terus-menerus sehingga jentikjentik nyamuk demam berdarah menjadi mati atau tidak bisa berkembang. Meskipun belum ada kasus,

tapi kita terus memonitor dan melakukan penanggulangan agar penyakit tersebut tidak menyerang warga. “Kita kemarin sudah mulai penyemprotan (fogging) dilakukan di beberapa titik seperti di dalam kota Kayuagung di 11 Kelurahan dan desa, dan wilayah lain yang masyarakatnya rawan terserang DBD. Kita juga meminta kepada warga agar menjaga kebersihan kawasan perumahan masing-masing untuk mencegah berkembangnya nyamuk,” katanya. Untuk mencegah dan menghindari menyebarnya penyakit tersebut masyarakat harus membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dengan selalu

menjaga kebersihan lingkungan.” Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kasus DBD di masyarakat, minimal harus dimulai dengan kebersihan lingkunganya sendiri,” terangnya. Sementara Direktur RSUD Kayuagung, Dr H Fikram menyebutkan, bahwa hingga saat ini belum ada satunya penderita terserang DBD yang di rawat di RSUD sejak tahun 2014 ini mungkin karena tahun lalu Dinas Kesehatan OKI sangat gencar melakukan Fogging dan menyebarkan obat abate ke beberapa wilayah yang menjadi endemik, dengan seringnya di fogging membuat jentik-jentik nyamuk menjadi mati, ungkap Fikram. (RICO)

Jalan Desa NTB OI Longsor INDRALAYA, Jurnal Sumatra – Jalan Desa yang berada di Desa Naikan Tembakang (NTB) Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir beberapa waktu yang lalu longsor. Hal ini menyebabkan aktifitas warga sekitar terganggu karena jalan desa yang berada didekat sungai ogan tersebut merupakan akses penghubung warga sekitar untuk ke desa tetangga. Oleh karena itulah warga berharap supaya jalan tersebut bisa diperbaiki. Menurut warga sekitar Zulfikar mengatakan bahwa sudah lama jalan tersebut rusak dan longsor, mungkin diakibatkan karena beberapa waktu yang lalu sehingga membuat jalan tersebut mengalami longsor dan ini sangat menyulitkan kami untuk pergi kemana-mana apalagi menggunakan motor, Ungkapnya. Sementara itu Kepala Desa Naikan Tembakang Ayuhan Abu ketika dihubungi membenarkan bahwa memang ada salah satu jalan yang berada di desanya mengalami longsor, dan ini diakibatkan karena banjir yang melanda beberapa waktu yang lalu, dan akan kita usahakan untuk segera diperbaiki. (Edi)

KPU OKU Lakukan Pelipatan Surat Suara Pemilu “Untuk Dapil I sebanyak 67.798 lembar surat suara, Dapil II 69.658 lembar, Dapil III 68.888 lembar serta Dapil IV sebanyak 48.028 lembar, yang masing-masing sudah ditambah 1.000 lembar surat suara cadanga untuk setiap dapil,” katanya. Baturaja, Sumsel, jurnalsumatra – KPU Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Kamis, mulai melakukan pelipatan surat suara pemilu legislatif 9 April 2014 dengan mengerahkan sekitar 200 orang warga di daerah itu. Proses pelipatan surat suara

tersebut dipusatkan di Balai Kecamatan Baturaja Timur dengan dikawal ketat petugas keamanan dari Polres Ogan Komering Ulu (OKU), kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKU, Naning Wijaya di Baturaja. Menurut dia, pengamanan ketat tersebut dilakukan untuk mencegah

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti merusak surat suara ataupun mencoblos duluan surat suara yang akan dilipat. Ia menjelaskan, ada sekitar 1.020.448 lembar surat suara yang akan dilipat terdiri atas surat suara untuk DPR RI, DPD dan DPRD provinsi

masing masing 254.372 lembar. Sedangkan untuk DPRD kabupaten jumlahnya menyesuaikan dengan daerah pemilihan (dapil). “Untuk Dapil I sebanyak 67.798 lembar surat suara, Dapil II 69.658 lembar, Dapil III 68.888 lembar serta Dapil IV sebanyak 48.028 lembar, yang

masing-masing sudah ditambah 1.000 lembar surat suara cadanga untuk setiap dapil,” katanya. Sementara Ketua Divisi Logistik KPU OKU Imaddudin menambahkan bahwa pelipatan kertas suara itu dibagi menjadi dua shift dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan pukul

13.00 hingga 17.00 WIB. “Hari pertama pelipatan surat suara dilakukan oleh sekitar 200 orang petugas. Tiap lembar kertas dilipat dan disortir pekerja akan mendapatkan upah sebesar Rp200 yang nantinya diakumulasikan pada saat hari terakhir pelipatan,” katanya.(antara)


• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

7

Jurnal Ogan Komering

Tak Laporkan Dana Kampanye, Parpol Didiskualifikasi Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan partai politik (Parpol) dan Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk membuat laporan dana kampanye agar tidak didiskualifikasi dari peserta Pemilu Legislatif 9 April 2014. “Kami meminta pengurus partai politik segera menyerahkan laporan dana kampanye sebelum 2 Maret 2014, Parpol yang tidak melaporkan dana kampanye diancam dengan sanksi pencoretan jika pada pelaporan final tahap dua yakni 2 Maret 2014 belum menyerahkan laporan penerimaan dan penggunaan anggara kampanye. “Aturan ini berlaku secara nasional, dan kami harapkan semua parpol memenuhi hal tersebut,” kata Ketua KPU Kabupaten OKI, Dedi Irawan, S.IP, M.Si, melalui, Deri siswadi, S.IP, Divisi Hukum, Sosialisasi dan Kampanye, rabu (26/2/2014). Menurut dia, seluruh partai politik diwajibkan melapor dana kampanye agar mereka tidak dicoret atau didiskualifikasi. Apabila, mereka dicoret dari peserta pemilu maka kursi di DPRD dan DPR RI tidak bisa mengikuti peserta pemilu. Karena pentingnya laporan sumber pendanaan dan penggunaan dana kampanye tersebut sesuai Surat Edaran Nomor 69 dan 811 Tahun 2014 tentang Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu dan tentang teknis cara pelaporan. “Kami sudah melaksanakan sosialisasi pada tanggal 13 Februari 2014 lalu tentang pelaporan dana kampanye, pihaknya juga telah mengirimkan surat pada tanggal 19 Februari 2014 lalu kepada seluruh partai politik peserta pemilu agar mereka bisa menyerahkan laporan dana kampanye. Sebab KPU sudah memberikan batasan waktu penyetoran laporan dana kampanye yakni sampai 2 Maret 2014 pukul 18.00 WIB.

“Kami tidak main-main jika tidak melaporkan dana kampanye dipastikan dicoret dari peserta pemilu,” katanya. Ia menjelaskan, setidaknya tiga hal yang penting dilaporkan yakni sumbangan dana kampanye partai politik, rekening khusus dana kampanye dan laporan penggunaan dana awal kampanye. KPU OKI menyediakan format laporan sehingga memudahkan partai politik dan calon anggota legislatif berupa format DK1 sampai DK13. Format tersebut antara lain terdiri dari DK1Parpol untuk laporan penerimaan sumbangan dari pihak lain yang berbentuk perseorangan. Format DK-2 Parpol untuk surat pernyataan penyumbangnya dan lain-lain. “Kami berharap partai politik bisa mengisi format dengan baik dan benar tentang laporan dana kampanye,” katanya. Ia menyebutkan, partai politik dilarang menerima sumbangan dari pihak asing, penyumbang yang tidak jelas identitasnya, pemerintah, dan pemerintah daerah. “Selain itu juga BUMN, BUMD, dan usaha milik negara lainnya. Kami minta sumbangan itu jelas dari calegcaleg sebagai peserta Pemilu,” katanya. Deri juga menambahkan, jika memang ada caleg yang belum jelas terkait dengan peraturan dan mekanisme dalam pemilu, KPU OKI siap memberikan arahan. “Sebenarnya kami memang tidak melakukan hubungan langsung dengan caleg, kami lebih berkomunikasi ke partai politik, namun jika masih ada yang belum jelas kami siap membantu,” ujarnya. Disinggung siapa saja caleg yang sudah melaporkan dana kampanye, Deri menjawab sampai dengan sekarang belum ada satu parpol yang melaporkan dana kampanye. “Sampai dengan sekarang belum ada satu pun Parpol yang melaporkan dana kampanye,” katanya. (RICO)

Teluk Gelam Akan Jadi Tempat Sabung Ayam Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Objek wisata teluk gelam Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), akan jadi pusat perhatian lagi, karena sempat sebelumnya objek wisata tersebut vakum selama setengah tahun. Untuk itu Manajer Parai Lake Resort Teluk Gelam, Arif Anwar, mengatakan selasa (25/2) akan mengangkat kembali nama objek wisata andalan masyarakat OKI ini dengan mengadakan event festival sabung ayam. “Setelah sempat vakum selama setengah tahun akibat gulung tikarnya invertor lokal yang mengelolanya, kini objek wisata teluk gelam diaktifkan dengan menggandeng investor lokal yang baru berenergik. Karena wisata teluk gelam ini salah satu objek wisata andalan masyarakat OKI,” katanya. Pihak objek wisata akan meramaikan wisata teluk gelam dengan cara menggelar event yang dapat menarik para pengunjung. “Salah satu even besar yang akan digelar adalah festival sabung ayam, yang akan

merebutkan bermacam hadiah, bukan arena sabung ayam untuk perjudian,” kata Arif. Operation Manager pengelola wisata teluk gelam, Andry Hermansyah, menambahkan,” saat ini pihaknya mulai melakukan pembersihan terhadap objek wisata yang sempat terbengkalai, untuk memberikan kesan yang indah bagi para pengunjung nanti. Sedangkan menurut, Irhamsyah selaku Operation manajer pengelola hotel teluk gelam mengatakan, untuk hotel sendiri kita juga memberikan discount kepada pengunjung yang ingin menginap, sebab selama ini kurangnya minat untuk menginap di hotel teluk gelam karena harga kamar yang sangat mahal. “Sekarang kita buat promo discount 40 persen untuk hari senin – jum’at, fasilitas free, kolam renang untuk 2 orang atau room free breakfast,”tutur Irhamsyah. Selain itu, hotel teluk gelam juga akan menyiapkan fasilitas karouke keluarga dan VIP untuk pengunjung.” Jadi pengunjung bisa karouke, Spa dan kolam renang,” tandasnya. (RICO)

Ketua KPU OKI, Dedi Irawan, S.IP, M.Si, memperlihatkan surat suara saat pembukaan kota perdana

foto : ata/jurnalsumatra

KPU OKI Libatkan Ratusan Warga Lipat Surat Suara Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com – Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), melibatkan 520 warga melakukan sortir dan pelipatan surat suara untuk Pemilu anggota legislatif 2014 di Gedung Olahraga Perahu Kajang Kabupaten OKI, Kamis (27/2/2014). Menurut Ketua KPU OKI, Dedi Irawan, S.IP, M.Si, pihaknya telah meminjam gedung olahraga Kabupaten OKI, untuk digunakan kegiatan sortir dan melipat surat suara pileg 2014. Dedi juga menjelaskan, dengan melibatkan banyak warga untuk melakukan sortir dan pelipatan surat suara untuk DRP RI dan DPRD Provinsi, DPD dan DPRD akan cepat selesai. “520 orang dari masyarakat umum itu, dipimpin oleh ketua kelompoknya masing-masing, dengan jumlah 20 orang perkelompok. Mereka melakukan pelipatan

surat suara itu, untuk sementara yang didahulukan adalah DPR RI dan DPRD Provinsi. Namun, kata dia, pihaknya memperkirakan pada kegiatan pelipatan surat suara untuk Pileg tahun kemarin dengan jumlah surat suara sebanyak 1 juta hanya dikerjakan oleh 200 orang dan selesai selama 4 hari. Surat suara untuk empat jenis yakni DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun kabupaten totalnya kurang lebih sekitar 2 juta 2 ratus lembar. “Jadi perkiraan saya, jika pada tahun ini surat suara sebanyak 2 juta 2 ratus maka diperkirakan batas waktu selesai pelipatan surat suara paling lambat 5 sampai dengan 6 hari, apa lagi jam kerjanya dimulai dari jam 9 pagi sampai dengan 9 malam, mungkin saja kurang dari hari yang ditetapkan” katanya. Menurut dia, lokasi sortir dan pelipatan surat suara sengaja kita kumpulkan di

gedung olahraga perahu kajang ini agar mudah dipantau oleh pihak kepolisian, “Untuk keamanan sendiri siapa saja yang keluar masuk didalam gedung ini akan diperiksa pihak kepolisian yang berjaga didepan,” katanya. Dedi menjelaskan, surat suara yang telah selesai dilipat akan kita angkut ke kantor KPU dan dikawal oleh pihak kepolisian. “Sebenarnya masih banyak masyarakat yang kami tolak untuk melipat surat suara ini, kami hanya menerima 520 orang, karena kemarin mereka yang mendaftar sendiri untuk dipergunakan jasanya,” katanya. Untuk upahnya sendiri kami memberikan harga perlembar dengan harga sebesar Rp 75 per lembar, jadi tergantung kelompok mana yang paling banyak melipat suara. Apa bila ada surat suara yang rusak akan kita kumpulkan berapa banyak yang rusak, dan akan kita buat berita acaranya setelah semuanya selesai dilipat. (RICO)

OKI Akan Pertahankan Adipura Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra. com – Bagi Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Iskandar SE, mempertahankan Adipura merupakan tantangan sendiri pada zaman pemerintahanya yang baru ini. Sebagai tolak ukur dari piala Adipura sebelumnya, Kabupaten OKI mampu meraih penghargaan piala Adipura dengan predikat juara II se-Indonesia untuk kata gori kota kecil terbersih. Pertanyaan sekarang,” mampukah Kabupaten OKI mempertahankan piala Adipura atau mungkin memberikan suatu kejutan bagi masyarakat OKI pada zaman pemerintahan bupati baru ini. Menjawab pertanyaan tersebut Kepala Badan Pengelolaan pasar dan kebersihan, Tohir Yanto S.Sos, mengatakan, tidak akan muluk-muluk atau sesumbar untuk menentukan apakah Kabupaten OKI, mampu menyaingi predikat gelar sebelumnya. “Yang penting adalah nawaitu atau niat dari kita untuk bekerja sebagaimana mestinya, serta tidak luput juga bantuan dari masyarakat agar dapat mendukung Kabupaten yang kita cintai dan banggakan ini, dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing. Serta yang paling pengting membuang sampah pada tempat yang kita sediakan sehingga mempermudah petugas keberdihan dalam menjalankan tugas,” katanya, saat berbincang dengan jurnalsumatra.com diruang kerjanya. Lebih lanjut Tohir mengatakan, untuk masyarakat kota Kayuagung diharapkan terus meningkatkan budaya hidup bersih,

terutama dalam lingkungan rumahnya masing-masing, karna hidup bersih itu bukan hanya untuk menghadapi penilaian adipura saja. Namun, hidup bersih itu juga berguna bagi kesehatan kita semua, sedangkan untuk sampah rumah tangga diharapkan kepada masyarakat agar bisa membuangnya pada tempat sampah yang telah disediakan dan nantinya pasukan kebersihan akan mengambilnya dan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkapnya. Kepala Badan Pengelolaan pasar dan kebersihan, yang baru dilantik beberapa bulan ini mengatakan, dalam upaya meraih adipura 2013 Tim kebersihan yang ada di kota Kayuagung terus melakukan rutinitasnya membersihkan kota Kayuagung bukan hanya menghadapi penilaian adupura saja namun, pasukan kebersihan selalu membersihkan kota Kayuagung setiap harinya untuk menjaga kota Kayuagung selalu bersih. “Dalam upaya meraih adipura tahun 2013, petugas kebersihan membagi kegiatan dalam dua sip, untuk sip pertama dilakunan pembersihan pada pagi hari dimulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan selesai, sedangkan untuk sip sore dilakukan pembersihan dari pukul 14.00 sampai dengan selesai,” katanya. Kita juga berupaya untuk bekerja sama dalam hal mempertahankan adipura ini, tidak hanya dilingkungan dinas instansi yang terkait dalam hal mempertahankan adipura ini seperti Dinas Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup dan lain-lain, kita juga mengajak masyarakat, seperti yang saya katakan pada awal pembicaraan kita tadi,” ungkapnya.

Ketika disinggung mengenai penilaian, Tohir mengatakan, berdasarkan penilaian P1 pada bulan Oktober atau November 2013 lalu, ada peningkatan yang cukup signifikan diraih kabupaten OKI, seperti untuk penataan pasar maupun TPA yang saat ini terlihat jauh lebih baik penataannya. “Kalau dari tim penilai mengakui ada perubahan yang baik terutama pada pasar dan TPA, seperti pada pasar penataan para pedagang, dan pembangunan lokasi parkir,” katanya. Lanjutnya, penilaian Adipura tahap pertama (P1) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) baru selesai dilakukan oleh tim dari Penilaian Kementrian Lingkungan Hidup (BLH), meskipun demikian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI terus berupaya untuk melakukan pembenahan dibeberapa tempat yang menjadi titik pantau adipura seperti kebersihan jalan protokol dan pasar. Hal ini merupakan sebagai bentuk persiapan Penilaian tahan Kedua (P2) yang baru akan dilaksanakan pada minggu pertama pada bulan April mendatang. Pasar merupakan titik pantau penilaian adipura yang utama jadi diharapkan kepada para pedagang terkhusus yang berjualan agar menempati tempat atau los yang sudah disediakan, jangan sampai berjualan di pinggir jalan, karna selain akan membuat pasar tidak teratur juga bisa memuat tidak rapi. Dalam hal penertipan pasar ini, kita juga bekerja sama dengan Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan. Agar para pedagang tertip dan tidak berjualan dipinggir jalan sehingga merusak keindahan kota yang kita cintai ini. (RICO/lilis)

Buruh Pencuri Getah Beku Ditangkap Sekolah di OKI Harus Berlantai Keramik Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Guna kenyamanan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), melalui Bidang Subsidi dan Bangunan, menargetkan selama lima tahun kedepan tidak ada lagi sekolah yang tidak berlantaikan keramik di wilayah Bumi Bende Seguguk, mulai dari tingkat SD hingga SMK/SMA sederajat. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan OKI, Drs Iskandar ZA, melalui Kabid Subsidi dan Bangunan, Herianto SPd MSi, di ruang kerjanya Senin (24/2). Oleh karena itu, kata Herianto, dia mengimbau kepada pihak sekolah agar segera mungkin memasukkan profosal di Disdik OKI.” Dalam hal ini sekolah harus mengajukan profosal ke kita, saat ini sudah banyak yang masuk profosal dari sekolah,” katanya. Kelayakan sekolah yang telah berlantai keramik, setidaknya kata dia, sudah memcipatakan suasana kegiatan belajar mengajar yang nyaman. Karena menurut dia, dari ratusan jumlah sekolah di OKI masih

banyak yang belum memiliki lantai keramik. Karenanya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pihaknya siap membantu semua sekolah di OKI secara bertahap.” Insya Allah target itu akan kita rampungkan, demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar di sekolah” ungkapnya. Pria yang baru dua minggu menjabat kabid Subsidi dan Bangunan ini, mengatakan sejauh ini masih melanjutkan kegiatan pelaksanaan DAK tahun 2013 yang sampai saat ini dana termin ketiganya belum juga cair. Dalam hal ini dia mengimbau kepada pihak sekolah untuk bersabar menunggu pencairan DAK yang pengerjaanya saat ini baru 75 persen. ” Kita harap sekolah bisa bersabar menunggu pencairannya” tuturnya. Disinggung mengenai pelaksanaan DAK tahun 2014 ini, agar sesuai berjalan juklak dan juknis mantan staf di Badan Pengelolaan Pasar dan Kebersihan ini, akan melakukan pantauan ke lapangan di sekolah-sekolah yang menerima DAK, dan pihaknya juga akan peka terhadap laporan masyarakat mengenai pengerjaan proyek DAK yang diduga terindikasi menyalahi aturan. (RICO)

INDRALAYA, Jurnal Sumatra – Gara-gara terdesak kebutuhan ekonomi, dua orang buruh karet warga Desa Kuang Dalam Barat, Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir (OI), nekad mencuri getah karet beku dalam mangkok yang masih menempel di batang karet. Akibat perbuatannya keduanya kini mendekam di sel Mapolsek Muarakuang OI. Tersangka bernama Eko Pradena bin Hasan (18) dan Nopriadi Bin Sukirman (18) keduanya tinggal di Desa Kuang Dalam Barat Kecamatan Rambang Kuang OI. Keduanya diamankan kemarin bersama satu karung getah yang masih tercetak dalam mangkuk senilai Rp 1juta. Informasi yang berhasil dihimpun, korban yang merupakan pemilik kebun karet bernama Efriadi bin Faisal (25) mengaku sering kehilangan getah beku karet di dalam mangkok yang masih menempel di pohon karet,kemudian korbanpun melaporkannya ke Mapolsek Muarakuang lantaran mengalami kerugian secara ekonomi. Kemudian dibawah pimpinan Kapolres OI AKBP Asep Jajat Sudrajat melalui Kapolsek Muarakuang Iptu Robby Sugara bersama anggota polisi lainnya melakukan penyelidikan dan pengintaian. Saat tengah mengintai anggota polisi melihat 2 orang tersangka yang sedang melakukan pencurian getah karet dengan cara mengambil getah karet yang ada di dalam mangkok lalu memasukkannya ke dalam karung berwarna putih “Saat mereka memasukkannya ke dalam karung dan hendak membawanya, langsung ditangkap kedua tersangka beserta BB berupa getah karet (beku), kemudian di bawa ke Mapolsek Muarakuang. Kerugian ditaksir Rp 1juta. Tersangka terkena pasal 363 kuhp tentang pencurian dengan ancaman diatas 3tahun penjara,”kata Kapolres OI

AKBP Asep Jajat Sudrajat melalui Kapolsek Muarakuang Iptu Robby Sugara, Rabu kemarin. Terpisah tersangka Eko Pradina yang masih remaja tersebut mengaku terpaksa mencuri karena tidak memiliki uang,”soalnya buntu jadi terpaksa mencuri,”ujarnya tertunduk lesu. (Jumadi)


8 Napi Rutan Prabumulih Diduga Mengindap Penyakit HIV Prabumulih, jurnalsumatra.com Kepala Dinas Kesehatan kota Prabumulih, dr H Iwan Hasibuan MKes mengatakan, pasien penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), jangan dijauhi atau dikucilkan serta tidak boleh namanya dipublikasi . Pasalnya, penderita HIV/AIDS harus di lindungi, agar tidak berdampak sosial dan psikologis . Dijelaskan Iwan menyusul ada dugaan pasien nara pidana dari Rutan Kelas IIB Prabumulih berinisial IG, yang mengindap penyakit HIV/AIDS dan kini sedang di rawat di RSUD Prabumulih. “Pasien yang dibawa dari rutan dan dirawat akibat mengalami penyakit diare serta penyakit sesak nafas tersebut, saat ini menjalani perawatan di ruang khusus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih,” katanya kepada awak media senin kemarin Diakuinya , setelah menerima laporan adanya pasien tersebut, pihaknya terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap napi tersebut. “Kita juga telah membentuk tim khusus selama pengobatan. Sebetulnya napi tersebut dirawat di RSUD belum tentu menderia HIV/AIDS , tetapi yang pasti karena diare. Nanti setelah sembuh akan dikembalikan ke Rutan,”

& Peristiwa

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

bebernya. Iwan pun berharap kepada seluruh masyarakat yang berada di dekat penderita HIV/AIDS, hendaknya tidak perlu menjauhinya tetapi harus memperlakukan sama dengan orang lain bahkan harus memberikan perhatian lebih. “Pasien penderiata HIV atau AIDS sebenarnya tidak perlu dijauh atau dikucilkan . Dan untuk IG jika hasil analisis atau pemeriksaan memang mengidap penderita HIV/AIDS juga harus diperlakukan biasa biasa saja Karena belum tentu ia tertular penyakit mematikan itu dari pergaulan negatifnya. Tak sedikit penderita HIV/AIDS tertular dari tranfusi darah ataupun dari penyakit yang ditularkan orangtuanya,” ujarnya Masih kata Iwan ,penularan penyakit HIV/AIDS tak semudah seperti dipikirkan masyarakat sebab kata dia , penularan bisa terjadi apabila seseorang melakukan hubungan seks bebas dengan penderita HIV/AIDS, menggunakan jarum suntik yang sama atau melalui transfusi darah. “Jika masyarakat atau sesama napi hanya sekadar berkomunikasi, bersalaman, maka penyakit itu tidak akan menular,” tandasnya. Terpisah, Kepala Rutan Kelas IIB KePrabumulih, Sulardi ketika dikonfirmasi via telephon seluluenya tidak aktif.(Dahari)

Pelaku Video Mesum Ditangkap Kayuagung, Jurnalsumatra.com – Pelaku Video mesum Warga Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), tidak berkutik ketika ditangkap anggota Polres OKI, kamis (27/2/2014).

Tiga Tewas Akibat Perkelahian di OKI Palembang, jurnalsumatra.com – Sebanyak tiga orang korban dinyatakan tewas akibat perkelahian antarwarga Desa Sungai Ceper dan Gajah Mati, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat, sekitar pukul 09.00 WIB. “Perkelahian antarkedua warga desa dilatari oleh perebutan penguasaan angkutan transfortasi buah sawit di suatu kawasan, dan keributan ini hanya melibatkan suatu kelompok bukan seluruh warga dari kedua desa,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Dedi Kurniawan yang dihubungi dari Palembang untuk mengkonfirmasi mengenai kebenaran kejadian tersebut. Ia mengemukakan, dari tiga korban itu, terdapat seorang warga dari Sungai Somor. Hal itu terjadi karena korban ketiga bermaksud membawa mayat saudaranya yang masih berada di lokasi bentrok. “Sementara ini informasi yang diterima dari lapangan terdapat tiga orang tewas,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten OKI sendiri menerima informasi mengenai bentrok tersebut pada sore hari atau berselang beberapa jam dari waktu kejadian. Menurutnya, hal itu terjadi karena kedua desa menempuh waktu sekitar empat jam untuk menjangkau Kayuagung. Selain itu, juga dihadapkan kesulitan transfortasi dan sinyal telepon seluler. “Untuk mengetahui kejadian sebenarnya harus mendatangi lokasi secara langsung, karena daerah berada di luar jangkauan sinyal telepon seluler,” katanya. Sementara itu, Bupati OKI telah berkomunikasi dengan Kapolri untuk melaporkan kejadian tersebut. Selain kejadian tersebut, pihaknya juga mendalami kasus lain terjadi pada hari yang sama yakni tewasnya Kepala Desa Pagar Desa sekitar pukul 14.00 WIB. “Untuk tewasnya kepala desa ini tidak ada kaitan dengan kasus bentrok Sungai Ceper, kedua kasus ini masih didalami motifnya,” ujarnya. (antara)

Kades Pagar Dewa Merenggang Nyawa Kayuagung, Jurnalsumatra.com – Kepala Desa Pagar Dewa Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kunci Rahman (41) merenggang nyawa dengan luka tusuk di bagian tengah dadanya, Jumat (28/2/2014) pukul 15.00. Korban dibunuh oleh dua bersaudara yang juga warganya sendiri dengan menggunakan pisau badik. Menurut informasi, korban sempat dilarikan ke Puskemas Makarti Mulia Kecamatan Mesuji, untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun ketika diperjalanan nyawa korban tidak dapat tertolong. Karena kehabisan darah dan luka serius yang dialaminya dimana korban mengalami luka tusuk pada bagian tengah dadanya sedalam 12 cm. Selang beberapa menit dari kejadian, ada dugaan rumah keluarga pelaku di Desa Pagar Dewa dibakar oleh warga. Apalagi kades ini sudah dua kali menjabat sebagai pemimpin desa. Sebab itu, ketika warga mendapat informasi pembunuhan itu, langsung beringas mencari keluarga pelaku dan pelaku pembunuhan. Kronologis kejadian menyebutkan, peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Hasan bin Godot (17) dan Hanafi Bin Godot (15) ini terjadi di Trans Swakarsa Desa Pagar Dewa, awalnya korban Kunci selaku kepala desa mendapat laporan dari warga trans bahwa ada warga yang menyeket tanah, warga tersebut tidak lain adalah kedua pelaku. Ketika menerima laporan, tiba-tiba kedua pelaku ini juga datang menemui kepala desa yang saat itu sedang berada di halaman rumanya, sebagai kepala desa kemudian korban ini menegur keduanya yang tak lain adalah dua kakak beradik, namun tidak diketahui secara pasti mengapa keduanya menjadi marah, diduga sempat terjadi cekcok mulut antara kades

dan kedua tersangka. Percekcokanpun semakin memanas, hingga akhirnya, tanpa pikir panjang salah satu dari tersangka langsung mencabut sebilah badik dan langsung menghujamkannya ke dada Kades Pagar Dewa hingga jatuh tersungkur bersimbahan darah. Setelah menusuk korban kedua pelaku ini langsung kabur melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Warga yang mengetahui kejadian itu, lalu korban cepat dibawa ke puskemas untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi, karena kehabisan darah. Kapolres OKI AKBP Erwin Rahcmat SIk melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di desa setempat. “Yang tewas itu kepala desa yang diduga dibunuh oleh kakak beradik,” kata Surachman. Mengenai motif kejadian pihak kepolisian belum mengetahui persis. Dan kini personil kepolisian sudah menuju ke lokasi kejadian. Demikian, Kapolsek Mesuji AKP Azizir Alim membenarkan, adanya pembunuhan terhadap kades Pagar Dewa Kunci Rahman. “Kini pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku,” ujar Azizir.. Mendapat informasi pembunuhan terhadap pemimpin desa, Bupati OKI Iskandar SE, didampingi Camat Mesuji Muchlis langsung menjemput korban di tempat kejadian perkara (TKP) dan membawanya ke Puskemas Makarti Mulia, namun sayangnya nyawa korban tak bisa tertolong. “Saya harapkan kepada masyarakat dan keluarga korban untuk dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang justru dapat merugikan diri sendiri dan berbagai pihak,” kata Iskandar seraya berucap serahkan semuanya ke jalur hukum. (RICO)

Dua Pemeran video yang sama – sama berasal dari Kecamatan Lempuing kabupaten OKI tersebut yakni, Wondo bin Husin (21), warga Desa Kepayang dan Fatimah (17), warga Desa Sindang Sari. Pelaku Mengaku perbuatan yang di lakukan layaknya hubungan suami istri ini di lakukan Sejak tahun 2011, hubungan tersebut sering dilakukan dirumahnya sekitar bulan agustus tahun 2012, untuk sutingan vidio lewat Hpnya bulan juni 2013,” ungkapnya. Penyebaran video ini lantaran pihak keluarga Fatimah Rotul binti Umar Sahit tidak setuju dengan dirinya, Fatimah membenaran

kalau perbuatan itu ia lakukan tapi tidak mendapat restu orang tua, bahkan sekarang ia dinikahkan orang tuanya dengan Eko warga Desa Minanga Tanjung Sari OKUT tanggal 15/2 yang lalu,” terangnya. Seperti yang diberitakan kemarin, video yang bedurasi 09:06 menit itu beredar melalui Handphone (HP) warga. Didalam rekaman berjudul Fatim Vs Wndo itu terlihat perempuanya mengenakan baju kaus warna hitam bergambar winidepoo, kaus dalam berwarna pink, dan memakai calana panjang warna Hitam, memakai ikat pinggang warna putih, sementara pasangan

laki-lakinya sama sekali tidak terekam, hanya terekam lengan dan sebagian badanya saja yang tidak mengenakan baju. Adegan persetubuhan itu direkam oleh pasangan laki-lakinya di atas ranjang beralasan tikar dalam sebuah gubuk terbuat dari papan. Didalam vedeio itu sesekali kedua melakukan percakapan dengan bahasa jawa, saat sang laki-laki akan merekam adegan mesum yang mereka lakukan.”Iki apa-apaan, ko direkam,” kata sang perempuan yang sudah menanggalkan celananya. Sementara sang laki-laki menjawab juga dengan bahasa jawan.” Wes meneng wae,” jawabnya. Sang perempuan kembali berkata “Meneng wae apo dio” cetusnya. Setelah adegan mesum itu dilakukan beberapa menit. Pasangan laki-lakinya mengatakan.”Inilah sang Fatim” sambil merekam pasanganya yang masih dalam posisi terlentang. Informasi yang berhasil

dihimpun jurnalsumatra.com menurut keterangan warga lempuing, perempuan yang beradegan mesum itu merupakan warga Desa Sindang Sari, dan lakilakinya Warga Desa Kepayang, Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI. Hal ini dibenarkan oleh pihak Polri Resort (Polres) OKI. Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat saat ditemui wartawan mengatakan sudah mendapat informasi terkait menyebarnya video mesum itu.”Bah wa benar warga OKI Kecamatan Lempuing pemeranya. Semenetara itu Kasat Reskrim AKP Surachman di dampingi IPDA Sulardi SH KBO Reskrim polres OKI saat ditemui diruang kerjanya, membenarkan pelaku kedua pengedar video mesum tersebut warga OKI Desa Kepayang dusun 3 dan perempuannya dari Desa Sindang Sari, kedua pelaku berasal dari yang sama, kedua tersangka sekarang kita amankan di polres,” ungkap Surachman. (RICO)

Mandor PT Sampoerna Argo Ancam Rekan Kerja Dengan Senpi Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Eka (25) salah satu mandor Perusahan PT Sampoerna Agro dilaporkan oleh rekan kerjanya ke Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Lantaran, mengancam, Viktor L Gultom (31), yang merupakan Asisten Perkebunan PT Sampoerna Agro dengan senjata api (Senpi) rakitan, setelah niatnya untuk memasukan keluarganya bekerja di perusahaan tak diterimah. Menurut informasi, Senin (24/2) di sentral pelayanan kepolisian (SPK) Polres OKI, terlapor Eka berniat untuk memasukan keluarganya bekerja di Perusahaan PT Sampoerna Agro ditolak oleh pihak manajemen. Akibat penolakan rekan kerjanya, Eka yang merupakan seorang mandor diperusahaan tersebut nekat mengamcam Viktor yang menjabat asisten ditempatnya bekerja dengan mengangkat kera leher baju dan kemudian menodongkan senjata api.

Dari tindakan yang dilakukan rekan kerjanya ini, akhirnya Viktor L Gultom mendatangi Polres OKI, untuk melaporkan Eka yang sebagai mandor kebun di lokasi Talang Ibul. Dalam laporan tadi, tertuang dalam LP B /59/II/2014/Sumsel/ res OKI, Viktor menuturkan, kejadian pengancaman tersebut terjadi pada, Rabu (19/2) pukul 10.45 dikebun Limau Kasturi Blok 62 C, dimana saat itu terlapor yang berlamat di Simpang Talang Rimba Kecamatan Cengal ini datang menemuinya dengan maksud untuk memasukan dua orang saudaranya untuk bekerja diperusahaan tempatnya berkerja. Namun permintaan tersebut ditolak oleh pelapor lantaran kapasitas pekerja diperusahaan tersebut sudah penuh, namun jawaban tersebut ternyata membuat terlapor marah dan naik pitam karena permintaannya ditolak. Merasa daerah sendiri, lalu

terlapor Eka, menarik kerah baju korban seraya mencabut senjata api yang terselip dipinggangnya dan langsung mengancam pelapor dengan menodongkan senjata api rakitan kearah dada pelapor.“ Dia langsung menarik kerah baju saya, lalu dia bicara nak mati kamu, belum tau kamu siapo aku,” kata pelapor menirukan perkataan terlapor kepada wartawan. Peristiwa itu, tidak sampai berujung kepada penganiayaan dan penembakan, sebab pada saat itu juga karyawan lainnya langsung merelai keduanya hingga akhirnya keributan dapat dilerai, saat itu terlapor langsung pergi, sementara itu pelapor langsung mengadukan peristiwa tersebut kepihak perusahaan untuk diteruskan kepihak kepolisian. “Saya diancam pak, pistol itu ditempelkannya kedada saja, saya hanya diam dan tidak melawan, kemudian karyawan lain yang melerai, setelah saya rembukan dengan manajemen akhirnya

peristiwa ini saya laporkan,” kata Viktor. Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat SIk didampingi Kasubag Humas AKP Halim membenarkan, adanya laporan tersebut dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Satreskrim. “Laporan sudah kita terima dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan,” singkat AKP Halim. (RICO)

Kaburnya napi tadi, Ka Lapas Ronald belum berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari napi yang kabur, pihaknya masih berusaha melakukan pencarian sendiri. “Masih kita cari sendiri, kalau sudah kita cari sendiri ternyata masih tidak ketemu, maka kita baru minta bantuan polisi, sementara kita belum minta bantuan polisi, kita tetap minta bantu polisi,” tutur Ronald. Diuraikan Ronald, napi Pentar tersandung kasus pencurian dengan kekerasan, di vonis oleh majelis Hakim dengan kurungan penjara selama 3,6 tahun.

“Sebenarnya napi itu 2 bulan lagi dia bebas, tapi kita kurang tahu, kenapa dia nekat melarikan diri,” ungkapnya panjang lebar mungkin ada masalah sesama napi. Terpisah, Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat SIk melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman SIk mengatakan, mengenai napi kabur pihaknya belum mendapat laporan. “Pihak Lapas belum meminta bantuan kami untuk melakukan pencarian, biasanya kalau ada napi yang kabur Ka lapas langsung minta bantuan kami untuk melakukan pencarian,” singkat Surahman. (RICO)

Akibat Lalai, Napi Kabur Kayuagung, Sumsel. Jurnalsumatra.com – Nara Pidana (Napi) kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) warga binaan Lembaga Permasyarakatan (LP) Kayuagung berhasil mengibuli petugas sipir tahanan yang berpura-pura culun dengan membersihkan rumah dinas dan akhirnya berhasil melarikan diri, Senin (24/2). Napi yang berhasil kabur tadi yakni, Pentar alias Beng. Menurut informasi Kepala Lapas Kayuagung, Ronald Heru Pratama Amd IP SH, napi yang melarikan diri itu, sebenarnya hampir habis

masa binaan. Namun, entah mengapa dirinya melarikan diri. “Napi tersebut mungkin 2 bulan lagi masah tahanannya,” kata Ronald ketika dihubungi melalui telpon yang mengaku masih melakukan pencarian terhadap napi yang kabur. Diakui Ronald, sebelumnya Pentar diperintahkan untuk membersihkan rumput dan rumah dinas. Ketika membersihkan lokasi, Pentar dilakukan penjagaan oleh sipir penjara. “Pentar kabur ketika sipir yang menjaganya lengah dan saat itulah napi bernama Pentar ini melarikan diri,” ujar Ronald.


Hiburan • Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Main Sinetron, Shinta Bachir

Lepas Jilbab A

rtis Shinta Bachir terpaksa melepas jilbab dari wajahnya saat main sinetron ‘ABG Jadi Manten’. Shinta punya alasan atas hal tersebut. Menurut pemain film ‘Kawin Kontrak 3’ itu, kontrak bermain di sinetron tersebut sudah ada sebelum ia memutuskan untuk berjilbab. Makanya, lanjut Shinta, ia harus mengikuti prosedur kontrak itu dan harus menanggalkan

jilbabnya. “Iya ini lepas jilbab, karena udah kontrak awal. Setiap diwawacara saya bilang terikat kontrak lama, ya (sinetron) ini maksudnya. Ini syuting udah lama sebelum saya berjilbab, dari aku datang ke lokasi syuting pake celana pendek (di atas paha), sampai kesini pake jilbab,” akunya saat Sebenarnya, Shinta mengaku berat untuk mencopot jilbabnya. Tapi, ia juga tak ingin egois dengan

keinginannya memakai jilbab. Shinta pun menjalani sinetron stripping keduanya itu dengan maksimal meski tanpa jilbab. “Berat sebenernya udah ngomong sama kantor juga. Ini udah jalan dua episode. Kalo saya paksa pakai jilbab, terus mundur, kan peran saya jadi orang jawa berkonde kasihan yang lain,” pungkas wanita kelahiran Wonosobo 28 tahun lalu tersebut. (detikhot)

Pose Seksi di Majalah Pria Dewasa,

Yunita Siregar: Kenapa Nggak? Yunita Siregar, bintang Hot Profile detikHOT kali ini menuturkan dirinya masih tengah merintis karier di industri hiburan. Menapaki kariernya di bidang akting sejak usia 18, jalur profesi yang ia tekuni saat ini pun kian Nita seriusi. Kini ia tak hanya melirik tawaran untuk berakting. Yakin punya potensi di modelling, Nita juga siap menerima tawaran bila ia diminta untuk tampil di majalah pria dewasa. Penampilan fisik cewek yang nge-fans dengan aktor Leonardo Dicaprio ini terbilang menunjang. Dengan tinggi 166 cm dan berat 48 kg, Nita punya tubuh yang

proporsional. Selebihnya, sebagai artis ia punya penampilanyang‘beda’.Kulitcokelatnya dan rambutnya yang panjang membuat penyuka S a t e

Padang ini tak kalah menarik dari mereka yang meyakini cantik haruslah berkulit putih. “Buat aku kenapa nggak tampil di majalah pria dewasa? Nggak semua yang tampil di sana berarti ‘murahan’,” ucapnya santai. Menurutnya pose sensual yang harus dilakukan dinilai sebagai bagian dari tuntutan pekerjaan secara profesional. Ia pun menetapkan batasan mengenai makna seksi kala dipotret. “Selama nggak naked, ya nggak apa-apa menurut aku,” urainya lagi. (detikhot)

9


10

Jurnal Puspen TNI

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Personil Kontingen Garuda Terima Koin Penghargaan di Lebanon Lebanon, Jurnal Sumatra - Personil Kontingen Garuda (Konga) XXVI-F2/UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) Satgas Indo FPC (Indonesia Force Protection Company), Kapten Psk Noviery Jacky Wohel yang menjabat sebagai Komandan Tim (Dantim)-2 Satgas Indo FPC menerima Koin Penghargaan dari Force Commander UNIFIL, Mayor Jenderal Paolo Serra. Pemberian penghargaan dilaksanakan usai memimpin jajar kehormatan (Guard Of Honour) atas kunjungan delegasi Finlandia, Letnan Jenderal Arto Raty, Permanent Secretary of Defense of Finland ke Markas UNIFIL HQ (Headquarter) Naqoura Camp, Lebanon, Senin (24/2/2014). Tugas melaksanakan jajar kehormatan merupakan tugas protokol yang sifatnya insidentil dan diperintahkan langsung oleh Force Commander. Melalui Protocol & Registry UNIFIL HQ Letkol Chandra menyampaikan bahwa, Force Commander sangat concern terhadap tugas jajar kehormatan ini dan selalu hadir dalam setiap sesi latihan hingga pada tahap pelaksanaan hormat jajar itu sendiri. Hal itu semata dilakukan dalam menjaga kehormatan dan kebanggaan UNIFIL dalam setiap kunjungan delegasi pejabat negara peserta TCC (Troops Contribution Country). Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Indo FPC Konga XXVI-F2/UNIFIL, Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah menyampaikan, usai mengantar kembali delegasi Finladia dengan prosesi jajar kehormatan yang berjalan dengan aman dan lancar, Kapten Psk Jacky selaku Komandan jajar kehormatan langsung diperintahkan menghadap Force Commander UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra dan mengatakan “you did a great job” serta menjabat tangan Kapten Psk Jacky untuk memberikan apresiasi kebanggaan. Dansatgas Konga XXVI-F2/UNIFIL Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah turut bangga atas penghargaan tersebut dan mengucapkan selamat kepada Dantim-2 Satgas Indo FPC, Kapten Psk Noviery Jacky Wohel. “Tidak semua prajurit UN mendapatkan Koin Penghargaan tersebut. Jadikan moment ini sebagai motivasi untuk berbuat yang terbaik di tugas-tugas selanjutnya” kata Dansatgas. (puspen TNI)

Panglima TNI Kirim 100 Pendongeng Nasional ke Sinabung Jakarta, Jurnal Sumatra - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia, Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E., para Asisten Panglima TNI, Wakapuspen TNI Brigjen TNI Suratmo, M.Si (Han) dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Koes Moeldoko mengirimkan 100 Pendongeng Nasional untuk membantu psikologis korban erupsi Gunung Sinabung, khususnya anak-anak. Upacara pemberangkatan tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/3/2014). Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan bahwa kegiatan yang mengangkat tema “Pendongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi”, di dukung oleh 241 personil antara lain personil TNI, Pengurus Dharma Pertiwi, sejumlah artis dan pendongeng nasional dari seluruh Indonesia.

“Saya sangat menghargai ide cemerlang dan pemikiran positif dari Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Koes Moeldoko dan jajarannya yang telah memberikan pemikiran yang sangat kompetitif dengan adanya ide dongeng nasional untuk membantu anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung”, kata Jenderal TNI Moeldoko. Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, para pendongeng adalah pasukan khusus yang dihadirkan untuk membangkitkan semangat anak-anak korban Gunung Sinabung yang sudah terlalu lama berada di tempat pengungsian. “Uluran tangan para Pendongeng Nasional dengan buah cerita yang diberikan kepada anakanak di tempat pengungsian akan membangun sebuah imajinasi bagi anak-anak”, ujarnya. “Dengan imajinasi yang terbangun dengan baik, maka akan melahirkan sebuah kreatifitas yang menghasilkan inovasi-inovasi bagi anakanak Indonesia yang akan melahirkan jiwa kompetitif untuk membawa bangsa Indonesia semakin hebat dan semakin baik di masa depan”, kata Panglima TNI. Pendongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi untuk korban erupsi Gunung Sinabung ini, akan berlangsung selama tiga hari dan merupakan rangkaian HUT ke-50 Dharma Pertiwi tahun 2014. Selain mengirimkan pendongeng, juga dikirimkan bantuan berupa 2.500 tas dan buku tulis, 10 ton beras, 2.500 dus mie instan dan 2.500 liter minyak goreng, yang diangkut dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 dan Foker28 milik TNI. (PUSPEN TNI)

TNI Gelar Pengobatan Gratis di Desa El Adeisse-Lebanon Lebanon, Jurnal Sumatra Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) dibawah pimpinan Letkol Inf M. Asmi selaku Komandan Satgas (Dansatgas) menggelar pengobatan gratis di Desa El Adeisse, Lebanon Selatan, Kamis (27/2/2014). Pengobatan gratis ini merupakan salah satu program CIMIC (Civil Military Coordination) Kontingen Garuda XXIII-H/Unifil yang dilaksanakan di desa-desa binaannya,

dimana salah satunya adalah Desa El Adeisse yang merupakan binaan Kompi Mekanis Alfa Satgas Indobatt dibawah pimpinan Lettu Inf Ading selaku Komandan Kompi (Danki). Tim Kesehatan Kontingen Garuda XXIII-H/Unifil yang diterjunkan di Desa El Adeisse dipimpin oleh Dokter Satgas Indobatt Lettu Ckm dr. Finot, Serma (Kowal) Nyoman Kartini, Serma Sugiono dan Serda (Wara) Rizca Arif, dimana sebelumnya telah mendapat persetujuan dari otoritas lokal setempat yakni Mayor (Kepala Desa) El Adeisse, Mr. Ali Rammal.

Pada kegiatan pengobatan gratis yang digelar oleh Kontingen Garuda, Mr. Ali Rammal selaku Mayor desa El Adeisse turut hadir menyaksikan warganya yang berbondong-bondong datang untuk berobat ke Medical Camp Satgas Indobatt. “Saya selaku otoritas lokal mengucapkan rasa terima kasih kepada Letkol Inf M. Asmi selaku Komandan Indobatt, Mayor Sus M. Toriq Ketua Tim Cimic serta tim kesehatan yang telah bersedia menggelar kegiatan ini di desa kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Dansatgas Indobatt Konga XXIII-H/Unifil Letkol Inf M. Asmi senantisa menekankan bahwa kegiatan Cimic memiliki arti yang sangat penting dan tidak bisa dipandang sebelah mata karena berkat kegiatan yang dilakukan oleh tim Cimic, maka kegiatan operasi dan kegiatan lainnya yang menjadi tugas dan tanggung jawab Satgas Indobatt dapat berjalan dengan aman dan lancar. Pada pelaksanaan Medical Camp kali ini, pasien yang paling

banyak datang adalah para lansia yang rata-rata berumur 50 tahun keatas dengan keluhan peradangan pada sendi (Osteoartritis). Dengan dilaksanakannya kegiatan Medical Camp secara rutin oleh Kontingen Garuda XXIII/ Unifil di wilayah AOR (Area Of Responsibility) secara bergantiganti tempat, maka masyarakat akan mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah dikarenakan terbatasnya tenaga dokter yang ada di wilayah AOR Satgas Indobatt di Lebanon Selatan. (puspen TNI)

Konflik Darfur Medan Operasi Yang Tidak Ringan Sentul, Jurnal Sumatra - Darfur merupakan medan operasi yang tidak ringan, demikian dikatakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Munir, dihadapan 800 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nations Mission In Darfur) yang sedang melaksanakan PDT (Pre Deployment Training) beberapa waktu lalu, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Wakasad juga menegaskan, sebagai

pasukan yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di bawah bendera Unamid, Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B harus dapat membawa perdamaian di tanah Darfur. “Upayakan untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok yang bertikai, agar dapat menjadi penengah”, tandasnya. Seperti diketahui, Batalyon Komposit merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan, Afrika, selama satu tahun. Dengan

dikomandani oleh Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., alumni Akademi Militer 1997, Batalyon yang berkekuatan 800 personil TNI, terdiri dari unsur TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dimana sebagian besar pasukan ini direkrut dari Batalyon Infanteri 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi. Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., mengatakan bahwa keberangkatan pasukan ke Darfur untuk membawa

kedamaian dan harus mampu memenangkan hati dan pikiran rakyat Darfur, agar tercipta kedamaian disana. Saat ini, Satgas Batalyon Komposit TNI sedang melaksanakan berbagai persiapan dalam rangka penugasan ke Darfur, melalui kegiatan Pre Deployment Training yang diselenggarakan oleh PMPP TNI, personil Konga XXXV-B/Unamid dilatih dan diberikan berbagai pembekalan, yang terkait dengan aspek penugasannya di Darfur. Kegiatan PDT sendiri dilaksanakan sejak 18 Februari sampai dengan 19 Maret mendatang. (PUSPEN TNI)


• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Sambungan

11

KB Gratis Di Tempirai Pemetung Basuki Desa Penunjang Kabupaten Martapura, jurnalsumatra – Tugu pak tani di desa Pemetung Basuki Kecamatan Martapura didirkan dengan dana swadaya masyarakat secara murni, ujar KAdesnya Herman Rolip. Tugu tersebut didirikan sebagai lambing kemakmuran sejak desa tersebut didirikan oleh sesepuh desa belasam tahun silam. Desa yang berpenduduk tiga ribu jiwa ini bersandar dari sector ekonomi perkebunan dan pertanian. Lebih utama sector tanaman karet, kelapa sawit dan persawahan. Selain itu sektor perdagangan juga sangat menunjang karena warga dari wilayah sekitarnya terutama dari warga sebagian lampung dan desa tetangga melakukan kegiatan jual beli di pasar tradisionil desa tersebut. Lalu hasilnya dibawa ke pasar Martapura ibukota KAbupaten OKU Timur. (nizar)

PALI Jurnal Sumatra – Puskesmas Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Pali Sumsel memberikan pelayanan KB Gratis untuk masyarakat setempat. Pelayanan ini dalam rangka menyemarakkan hari jadi ulang tahun Kecamatan yang ke sebelas. Puncak acara yang dilaksanakan pada senin (24/02/2014). Tersebut diikuti oleh 300 ibu ibu pasangan usia subur. Adapun kegiatan KB yang dilakukan beruka pemasangan susuk KB, IUD, spiral juga sterilisasi dan pembagian pil KB serta kondom. Sebelumnya pihak Puskesmas telah melaksanakan sosialisasi dalam rangka merangsang warga kecamatan penukal utara agar mencanangkan program Keluarga Berancana (KB) dalam kehidupan berumah tangga. Demikian ujar kepala puskesmas.(irzan)

Wartawan Yogyakarta Kecam Terulangnya Teror Terhadap Wartawan

Dari Halaman 1

Pejabat PALI Saling Lapor Dengan Isteri Muda Awalnya Ek mengancam akan memperlakukan dirinya. Za kemudian keluar dari ruangan. Namun Ek malah mendekati dirinya dan melakukan pemukulan, serta menendang dirinya. Bahkan saat dirinya berada didalam mobil Ek terus menarik bajunya. “Jadi saya laporkan dia karena saya tidak terima apa yang dia lakukan kepada saya,’ujarnya. Saat disinggung apakah Ek adalaha isteri mudanya. Dengan gamblang Za membantah hal tersebut dan terkesan menghindar. “Bukan siapa-siapa, dia hanya ingin merusak nama baik saya,”ujarnya. Tidak lama berselang Ek yang dilaporkan oleh Za juga mendatangi SPK Polres Muaraenim. Ek datang untuk melaporkan aksi penganiayaan yang dilakukan Za kepada dirinya, termasuk aksi perusakan mobil miliknya oleh Za. Hanya saja pihak kepolisian belum bisa menerima laporan Ek. Hal ini dikarenakan yang bersangkutan belum membawa surat keterangan hasil pemeriksaan atas cidera yang dialaminya. Ek juga menunjukan kerusakan pada bagian kaca samping mobilnya yang pecah yang diakuinya dirusak oleh Za. Menanggapi laporan Za kepada polisi yang melaporkan dirinya, dirinya mengaku tidak menerima hal tersebut. “Saya ini yang dianiaya oleh dirinya, kaki saya sampai biru lebam karena ditendang olehnya dan kaca mobil saya dilempar,”paparnya. Dia juga mengatakan, bahwa antara dirinya dan Za sudah melakukan pernikahan siri atau nikah dibawah tangan,pada tahun 2012 silam. Menurut Ek,perseteruan antara keduanya terjadi karena dirinya menuntut untuk pisah dengan Za.Namun Za tidak menerima keinginan Ek. “Saya sudah tidak tahan jadi isterinya, saya selalu dibawah tekanan dan saya ingin bercerai, tapi dia tidak terima dan terus mengancam saya,”tukasnya. Menurut petugas piket SPK, pihaknya bukan tidak mau menerima laporan Ek. Hanya saja laporanya belum memenuhi syarat seperti bukti pemeriksaan luka jika memang dianiaya. Bahkan saat Ek melaporkan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) seperti yang dikehendaki, namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan bukti dokumen pernikahan mereka. “Jadi kita sarankan untuk memeriksakan lukanya dulu nanti akan kita minta visumnya, kalau KDRT sepertinya tidak bisa karena dia tidak bisa menunjukkan bukti mereka telah menikah,”ujarnya. (Marshal)

KPI Ingatkan Media Harus Adil Beritakan Pilkada

Menurut dia, sesuai ketentuan UU Penyiaran, Pemilu, dan kode etik jurnalistik, media harus bersikap independen, tidak diskriminatif, memberikan porsi seimbang dalam suatu pemberitaan termasuk dalam kegiatan sosialisasi atau pemberitaan setiap calon anggota legslatif (caleg) dari 12 partai politik peserta pemilu. Media juga tidak boleh beritikad buruk atau sengaja mencari keburukan seseorang atas kepentingan calon tertentu yang membayar atau memiliki unsur kedekatan dengan pemilik dan pengelola media untuk menjatuhkan pesaing atau lawan politiknya. Untuk menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif media juga harus menghindari pemberitaan provokatif yang bersifat mengadu domba antarcaleg atau parpol peserta pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu, katanya. Die menjelaskannya, KPU Sumsel berupaya menjadi penyelenggara pemilu yang baik dengan menegakkan seluruh aturan yang diamanatkan undang-undang dan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran. Untuk mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, dan adil diharapkan pula partisipasi masyarakat dan pihak terkait untuk melakukan pengawasan aktivitas caleg dan parpol peserta pemilu. Jika masyarakat menemukan bukti pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu Legislatif 2014 seperti calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, diminta untuk tidak ragu-ragu atau takut melaporkan kepada pihaknya atau Panwaslu di daerah masing-masing, kata Naafi.(ant)

Yogyakarta, Jurnal Sumatra - Puluhan wartawan Yogyakarta yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan, Selasa, melakukan aksi mengecam teror bom molotov yang menimpa

wartawan Harian Radar Jogja yang bertugas di Magelang, Jawa Tengah. Koordinator aksi, Bagus Kurniawan mengatakan aksi itu dilakukan antara lain untuk mendorong aparat Kepolisian

Dari Halaman 1

Kasus BRI Bisa Mengarah Pasal Pencucian Uang “Hasil ekspos kita dengan Polda dan Mabes Polri serta anggota DPD RI maupun pihak BRI pusat, maka kasus ini akan dilanjutkan penyelidikannya dan ada tiga pelanggaran pasal pada UU tipikor, TPPU dan Perbankan yang akan dikenakan pada pelaku,” kata Sunhot lagi. Penyidik Sat Reskrim Polresta Jambi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penggelapan yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kerugian mencapai miliaran rupiah. Sebelum dilakukan gelar perkara di Polda, pihaknya juga telah melakukan gelar perkara di Mabes Polri dan beberapa pihak terkait dan dalam kasus ini dugaan penggelapan yang dilaporkan pihak Bank BRI Cabang Jambi, beberapa waktu lalu akan diarahkan ke tiga pasal tersebut. “Karena kasus ini akan kita arahkan ke undang undang

tindak pidana korupsi, pencucian uang dan perbankan, makanya penyidik Polresta Jambi juga minta bantuan Polda untuk mendukung pengungkapan kasus ini sebab kasus ini baru pertamakali kita tangani,” jelas Sunhot. Penyidik Polresta Jambi akan melanjutkan kasus ini ke tingkat penyidikan dan masih menunggu perkembangan penyidikan dengan hasil pemeriksaan lima orang saksi dari BRI Cabang Jambi yang sudah dimintai keterangannya, termasuk pimpinan dari BRI Cabang Jambi. Sebelumnya berdasarkan hasil audit pihak BRI Cabang Jambi, ada beberapa nasabah yang diduga fiktif dalam penyaluran dana KUR dan dalam kasus ini diduga telah terjadi tindak pidana penggelapan dalam jabatan dan terkait temuan itu manajemen Bank BRI Cabang Jambi melaporkan karyawannya ke Polresta Jambi karena diduga telah melakukan penggelapan. (antara)

Magelang secepatnya mengusut tuntas teror m a u p u n kekerasan yang kembali menimpa insan pers. “ K a m i meminta Polresta Magelang mengusut hingga tuntas,” kata Bagus. Menurut dia, tugas wartawan di Indonesia saat ini masih rawan intimidasi, teror, maupun tindak kekerasan. Hal itu terlihat dari berbagai kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di berbagai daerah, yang diduga karena

pemberitaan. “Wartawan adalah profesi yang turut menjunjung keadilan. Hentikan teror, dan segala macam yang berbau ancaman terhadap profesi itu,” katanya. Menurut dia, seluruh wartawan di Indonesia harus menggalang persatuan untuk tegas melawan berbagai bentuk intimidasi yang terus terjadi berulang kali itu. “Kita masih rawan mendapatkan teror atau kekerasan, oleh karena itu kita harus melawan. Tidak boleh berhenti untuk memperjuangkan ini,” katanya. Ia juga berharap agar berbagai pihak yang mempunyai masalah atau merasa dirugikan terkait dengan pemberitaan, hendaknya dapat menggunakan hak jawabnya melalui Dewan Pers. “Kalau ada sengketa dalam pemberitaan media, ada mekanisme yang bisa ditempuh. Bisa lapor ke Dewan Pers. Bukan diselesaikan dengan cara kekerasan, intimidasi,

atau teror,” kata wartawan detik.com ini. Sementara itu, aktivis Jogja Police Watch (JPW) Baharudin Kamba mengatakan tanpa ketegasan dalam mengusut tindakan teror atau kekerasan yang menimpa wartawan, menurut dia hal itu akan selalu berpotensi terulang. “Seperti kasus wartawan Udin, hingga belasan tahun masih belum tuntas, kalau tidak ada tindakan tegas, ini akan menjadi daftar panjang kasus kekerasan terhadap wartawan di Indonesia,” katanya. Aksi teror dengan melempar molotov ke rumah wartawan Harian Radar Jogja, Frietqi Suyawan, yang biasa dipanggil Demang itu, terjadi Senin dini hari lalu. Tiga bom molotov yang diduga dilemparkan orang tidak dikenal di rumah Frietqi di Jalan Jagoan Nomor 3, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang, Kota Magelang, terjadi pada pukul 02.00 WIB. (antara)

Menjelang UN Orang Tua Tidak Boleh Panik Mataram, Jurnal Sumatra - Kepala Madarah Tsanawiyah Negeri 1 Mataram H Muh Syukri mengimbau orang tua atau wali murid tidak panik menjelang ujian nasional 2014. “Jangan sampai ada orang tua atau wali murid karena panik dan merasa anaknya tidak akan lulus, kemudian memaksa anaknya untuk terus terusan belajar dan belajar,” katanya di Mataram, Sabtu, saat memberikan pengarahan kepada orang tua dan wali murid menjelang ujian nasional (UN). Dia menilai, memaksa anak-anak untuk terus belajar menjelang UN justru akan membuat anak menjadi stres

dan tertekan sehingga pada saat pelaksanaan UN anak tidak bisa konsentrasi. Khusus untuk sekolah Madarah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Mataram, siswa tidak hanya akan mengikuti UN melainkan juga mengikuti ujian akhir madrasah yang akan dilaksanakan pada 27 Maret hingga 2 April 2014, sementara UN dilaksanakan pada 5-8 Mei 2014. Dengan demikian, katanya menjelaskan, nilai UN bukan merupakan satu-satunya syarat

kelulusan siswa melainkan menjadi salah satu syarat kelulusan di samping nilai akhir dan nilai ujian madrasah. “Namun demikian, kelulusan siswa MTsN 1 Mataram ada di tangan para ibu/bapak guru,” katanya. Karena, kendati para siswa mendapatkan nilai UN, nilai ujian madrasah dan nilai akhirnya bagus, tetapi dari evaluasi perilaku sehari-hari anak dinilai masih membutuhkan bimbingan maka harus mendapatkan pendidikan kembali. Hal itu dimaksudkan agar ada korelasi dan relevansi antara nilai dengan akhlak dari anak-anak lulusan MTsN 1 Mataram. “Percuma jika siswa mendapatkan nilai 10 pada mata pelajaran namun pada kenyataanya akhlak anak bersangkutan kurang baik,” katanya. (antara)

Dari Halaman 1

Penusuk Kades Pagar Dewa Ditangkap

Diduga, Dokter RSUD Kayuagung Salah Diagnosa

Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat SIk melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman SH, Minggu (2/3) mengatakan, pihaknya harus bertindak jauh lebih cepat sebelum keluarga yang mendapat musibah bertindak anargis terhadap kedua tersangka pembunuhan terhadap kepala desa ini. Karena, apabila tidak cepat bertindak dirinya yakin akan ada tindakan kriminalitas yang lainnya di Desa Pagar Dewa itu. “Setelah dilakukan penyisiran di wilayah Kecamatan Mesuji OKI, ternyata kedua tersangka masih bersembunyi di areal perkebunan sawit,” kata AKP Surachman seraya berucap, kedua tersangka ini digiring ke Mapolres guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Masih kata Surachman, kedua tersangka ini belum dilakukan pemeriksaan secara insentif, karena sepertinya keduanyapun masih menyimpan keteromahan

Seperti yang dialami oleh pasien (N), warga Kota Kayuagung Kelurahan Sidakersa Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). As suami pasien (N) berisinial AS menceritakan, Senin malam tanggal 24 Februari 2014, sekira pukul 21.00 WIB, istri menderita sakit lalu saya bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung. “Sampai disana istri saya diperiksa oleh, dr Nazori, dan dirawat inap,” katanya. Lanjutnya, saat saya tanya keadaan istri saya, dr Nazori menjawab hanya sakit maag biasa. “Istri anda hanya sakit maag biasa dan ada juga gejala tipus, tidak apa kalau mau dirawat inap agar istri bapak cepat sembuh,” ucap AS menirukan ucapan dari, dr. Nazori. Besok malamnya sekitar pukul 21.00 WIB, dua dokter dari RSUD Kayuagung bernama dr. Rn dan dr. Ai memeriksa istri saya langsung mengatakan bahwa istri saya didiagnosis terkena penyakit bocor usus,” ungkapnya kepada jurnalsumatra.com . “Istri bapak terkena penyakit bocor usus dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Husin Palembang,” katanya menirukan ucapan kedua dokter tersebut. Mempersingkat cerita,” kata suami pasien saat

Dari Halaman 1

atas tindakan yang dilakukannya terhadap kades. “Sebenarnya, usut demi usut kedua kakak beradik ini masih ada hubungan keluarga dengan korban,” ujar Surachman. Ketika ditanya motif apakah yang terjadi sehingga kedua kakak beradik ini nekat membunuh korban kades yang telah dua periode memimpin desa. “Kedua tersangka nekat melakukan itu, karena hilaf. Saat itu, kepala desa ini menegur keduanya mengenai laporan yang diterima kades. Sebab keduanya telah menyeket tanah milik orang lain,” tutur Surachman panjang lebar. Ternyata kedua tersangka ini tidak senang ditegur kades, dan nekat menghunuskan pisau badik di bagian tengah dada korban sehingga nyawa korban tak bisa diselamatkan warga, walaupun warga yang mengetahui kejadian itu, dan telah berusaha membawa korban ke puskesmas terdekat nyawa korban tak bisa diselamatkan juga. (RICO)

berbincang dengan jurnalsumatra.com di ruangan rawat inap tempat istrinya terbaring sakit mengatakan, setelah sampai di rumah sakit umum Moehammad Hoesien Palembang, lima dokter bedah di sana mengatakan istri bapak hanya sakit maag biasa. “Istri bapak sakit maag biasa tidak ada kebocoran pada usus, beruntung istri bapak kita periksa dulu, jadi tidak perlu dilakukan operasi yang tidak perlu bagi pasien. Emangnya dokter yang meriksa istri bapak tamatan sekolah kedokteran dari mana sehingga bisa salah mendiagnosis pasien,” kata dokter rumah sakit umum Palembang, balik bertanya kepada saya,” ungkapnya, seraya menambahkan jika pihaknya langsung kembali ke RSUD Kayuagung malam itu juga. Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Kayuagung, dr Fikram, ketika dikonfirmasi Jurnal Sumatra melalui handphonenya mengatakan, kesalahan diagnosa merupakan hal biasa, asalkan pasiennya tidak meninggal dunia akibat dari kesalahan diagnosis tersebut. Ketika disinggung mengenai nama baik, citra dan keprofesionalan dokter yang berada di RSUD Kayuagung, Direktur RSUD yang baru beberapa bulan dilantik ini mengatakan, tidak apa kalu mau diberitakan silakan saja. (RICO/ATA)


Karunia Motor

Halaman 12

Jual Beli Mobil Baru dan Bekas Audio Mobil - Leather Seat - Auto Accessories

Jl. Veteran No. 1036 Telp. 0711 312923 Palembang

• Jurnal Sumatra | Edisi 290 | Senin 3 Maret 2014

Hengky

Melalui DPKA, Pemkot Pagaralam Launching PBB-P2

* BPHTB dan Cetak Massal SPPT Sukses

dr Hj Ida Fitriati MKes

PAGARALAM Guna lebih mengoptimalkan pengelolahan Pajak daerah yang merupakan salah sektor Pendapatan Asli daerah (PAD), Walikota Pagaralam Hj Ida Fitriati, Rabu (25/2) resmi Melauncing dan sekaligus pembayaran perdana Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB. P2), Bea Perolehan hak atas tanah dan Bangunan (BPHTB) serta cetak massal Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT). Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kota Pagaralam Ruslan Abdul Gani SE, Wakil Walikota Novirzah Djazuli, Sekretaris

Daerah Kota Pagaralam Drs H Saprudin Msi, Wakapolres Kompol Edi, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Pagaralam H Harianto SE MM MBA, Pimpinan Bank SumselBabel Rizwan Alha, Tokoh Masyarakat H Dimiati Rais,Camat, Lurah sekota Pagaralam dan Tamu Undangan lainya. Dalam smbutanya,Walikota Pagaralam Hj Ida Fitriati mengatakan melalui launcing dan sekaligus pembayaran perdana Pajak Bumi Bangaun Pedesaan dan Perkotaan (PBB. P2), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta cetak massal

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) tahun 2014 ini, maka diharapkan penerimaan pajak yang merupakan salahsatu sektor penyumbang terbesar PAD akan dapat dilakukan pengelolaan secara baik dan profesional sehingga mendatangkan keuntungan yang besar tidak hanya bagi pemerintah tapi juga masyarakat secara umum. “PBB.P2 ini memang layak ditetapkan sebagai pajak daerah, sebab memenuhi aspek lokalitas, hubungan antara pembayar pajak dan yang menikmati manfaat pajak serta praktek yang umum diberbagai negara,”

katanya. Sementara itu Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Pagaralam H Harianto SE MM MBA mengatakan dalam pengelolaan pajak ini, Pemkot Pagaralam menggandeng Bank SumselBabel selaku mitra, dimana dalam penyetoran pajak sendiri tidak sulit dan setiap hari bisa dilayani dengan waktu relatif cepat. “Dikelolanya pendapatan pajak oleh pemerintah daerah dan tidak melalui pemerintah pusat, maka secara otomatis pelayanan akan dapat dilakukan secara cepat dan tepat guna,” katanya.(Adv/KACI)

“PBB.P2 ini memang layak ditetapkan sebagai pajak daerah, sebab memenuhi aspek lokalitas, hubungan antara pembayar pajak dan yang menikmati manfaat pajak serta praktek yang umum diberbagai negara,” katanya. novirzah Djazuli

Drs H Saprudin Msi,

Haryanto SE MM MBA

Rizwan Alha

Iwan Mike Wijaya

Alex Noerdin Terima Penghargaan KOI Jakarta, Jurnal Sumatra - Setelah dipastikan bahwa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan memberikan Koni Award kepada Gubernur Sumsel H Alex Noerdin bulan Maret mendatang, maka Komite Olimpide Indonesia (KOI) pun melakukan Hal yang sama, akan memberikan KOI Award kepada paraih penghargaan Pembina Olah Raga terbaik versi Tabloid Bola Tahun 2012 ini. Hal itu dikemukakan Ketua KOI Rita Subowo, Senin (24/2) di Kantor KOI Jakarta. Menurut Rita Organisasi yang dipimpinya akan memberikan apresiasi kepada orang yang telah berjasa kepada bangsa dan negara melalui kegiatan Olahraga, seperti tokoh olahraga, atlet dan pelatih. Dan penghargaan ini akan diserahkan bersamaan dengan digelarnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KOI di Jakarta 7 Maret mendatang. Dijelaskan Rita KOI sudah sepatutnya memberikan penghargaan kepada Gubernur Sumsel H Alex Noerdin karena keseriusan dan kerja kerasnya dalam membangun dunia Olahraga di Sumsel, sehingga Sumsel kini menjadi salah satu tempat digelarnya kejuaraan kejuaraan dunia seperti Sea Games, Islamic Solidarity Games dan Beach Volley Ball Asia Pacific serta sederet kejuaraan dunia lainya. “Coba Anda bayangkan dengan waktu 11 bulan Sumsel dibawah kepemimpinan H Alex Noerdin mampu menunjukan kepada dunia, untuk menjadi Tuan Rumah Sea Games” ujar Rita, belum lagi prestasi yang lain. Dan di Sumsel inilah menurut Rita Subowo Indonesia kembali meraih kejayaanya sebagai Jurara Umum Seagames 2011. Sementara itu ditemui terpisah Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Penghargaan yang akan diterima itu juga merupakan Penghargaan untuk seluruh Masyarakat Sumsel, karena masyarakat mampu menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Sumsel terus dipercaya untuk menyelenggarakan kejuaraan kejuaraan dunia. Kedepan Penghargaan ini akan dijadikan pemacu untuk bebuat lebih baik lagi demi demi kejayaan bangga dan negara serta nama besar Sriwijaya. [rmol] Foto : antara

Foto : ist/rmol

Foto : ist/rmol


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.