KOLABORASI p u i s i Afifah K Khalisha Mth
Puisi itu barangkali ruang ekspresi yang banyak berbicara soal rasa. Dibentuk -dalam kata-kata ibarat menari berlatarkan musik, menyanyi mengikut degupan nadi. Dan masih juga tiada yang jelas mendengarnya.- Afifah K
RASA I Hari ini ekor mata kita bertemu lagi Seperti hari-hari yang kita lewat tak pernah kita amati Cuma dua tiga purnama ini ada sesuatu yang tak pasti Kita bersuara tapi tak berbunyi Ada ruang-ruang yang jauh kita sembunyi Seolah buih-buih halus terbang di angkasa tinggi Terus hilang dalam samar-samar mimpi Dan sepertinya kita tidak bisa lari Setelah berabad waktu kita habisi Dari rasa yang perlahan menyulam sendiri. P/s : Memang aku tak berhak untuk rasakan rasa ini untuk kamu, cuma tak semestinya juga aku tak merasa.
ATARAXIA It was quite a short drive from my hometown, to this place. It still rings how beautiful it was that day, that i had caught the sun while i lull quietly -- fading into the calmness of what stood at present. The moment was sincere, it was absolute. And everytime i think about it, it just surged right through me how it had felt to be there. I guess, it is never actually a matter of where, but has always been about how true you are to the places you go. It is more than just ticking off a list, or collecting pretty photographs.. it demands to be felt and sensed. It comes from within.
BINTANG Aku masih ingat, langit tak begitu menyebelahi kita waktu itu. Bahkan awan tebal pun menjadi musuh yang menyorok bintang-bintang. Yang ada cuma angin dingin yang berteman gelap pekat malam dan bising rimbunan pepohon yang saling bertepukan. Bertepukan, meraikan cahayamu yang lebih terang dari bulan. P/s : Kerna bagiku, kau lebih dari sekadar bintang yang berkelipan di langit malam.
SATURATED I have rested too long I have matured as invisible to the eyes Gently I could feel your presence through my veins Breathing in my lungs I have come alive Saturated in your charms
RASA II Kadangnya aku mahu lari Lari keliling dunia tak henti Agar kita tak bertemu lagi Dari menanggung rasa ini Rasa indah di malam-malam sepi Rasa rindu dalam bait-bait puisi Rasa yang bisa buat selamanya kau pergi Rasa kehilanganmu yang mungkin bikin duniaku berhenti berputar lagi.
RINDU Mungkin Aku jarang bicara tentang rindu Kadang kadang aku mahu Tapi aku simpan di sudut emosi Untuk aku rasa Untuk aku buat kenangan Tapi aku tahu Yang engkau tahu Dan Itu lebih penting, kan?
RESAH Entah kenapa pagi ini, hanya kamu yang aku lihat di ruang hujung fikiranku hingga tak keruan ------ ragaku dibikinmu. Entah kenapa juga hari ini hati tak mampu mengawal rasaku terhadap kamu, hinggakan nafas pun jadi resah dan berdesah tak seperti selalu. Bolehku tahu, gemala hikmat apa yang kau keramakan ke atasku? Agar aku juga bisa meniup sedikit resahku ke kamu. Biar kau juga merasa yang sama, saling merindu.
OUT OF REACH She is the careless bird In the yellow bliss of spring She appears to be whole But she is missing one of her wings They say Someone broke it While she was asleep And had buried it somewhere So far Thats out of her reach
CUACA Aku yang sering mengutuk cuaca yang berubah-ubah.Sebentar-sebentarnya panas, kemudian sedetiknya berubah menjadi mendung yang lebih -- dari sekadar kelabu. P/s : Aku yang sering mempermasalahkan mengapa dan kenapa atas takdirku yang sedetik datang, sedetik pergi.
PAKSI BERBEZA Kau muncul Tiba-tiba Tanpa nada Tanpa kata Seperti hari-hari biasa Kita berjalan sebelahan Melewati hari dingin dengan melodi lirikal Bob Dylan Dan walaupun kita bergerak seirama Aku tak rasa kita punya hati yang rela Tidur sekatil dalam perasaan tidak lena Kita serasi dalam ketidakserasian Menyukai dalam waktu berlainan Kau buntu dalam perasaan Aku pula ragu tentang apa yang aku mahukan Tapi Kita dua tahu Kita dua manusia yang sama Berputar laju pada paksi berbeza Dua rasa, dua hati, dua dunia Yakni aku rasa tidak mungkin dapat bersama
RASA III Tak pernah dalam mimpi-mimpiku yang musim luruh bisa berbunga sepertinya angin dingin, hangat bila diselimut rasa. Rasa yang tak tau apa Rasa yang datang entah dari mana mungkin juga masa masih terlalu muda untuk benar mengerti apa yang dirasa kerna rasa hanya untuk kita rasa tak bisa terucap dalam kata-kata dan semua rasa itu untuk kita rasa biar nanti kita tahu jawapannya kenapa. P/s: Ahh, sepertinya rasa ini berlari dalam hujan, menuju ke kamu deras. Sungguh.
BURNING I guess Somehow you’ve always been burning inside of me Because There would be times When i wake up late at night Just to taste smoke at the back of my throat And then i knew I knew That all these while Your presence It still persists in my psyche
RASA IV Semacam ada sesuatu rasa yang memeluk kita walau jasad kita bukan dalam ruang yang sama apatah lagi bila bertentang mata.
MINE I sit quietly at a corner The crowd passing by Talking, eating, laughing, holding hands Friends, families, lovers, and strangers – getting on with their plans I feel their presence within my sigh I wonder if they, too, notice me from across At a shadowed corner Thinking How does it really feel to be lost? I can still taste their being Their breath Their strength Their pain Even when I close my eyes Maybe one or two of them would think I am doing nothing Sitting idly Just wasting my time But looking at people progressing Their existence Sometimes Makes me question mine
UNTUK YANG INGIN DILUPAKAN Bukan hanya waktu yang berperanan untuk melupakan ----- dan bukan sekadar perihal pengganti untuk menggantikan. Cuma kadang-kadang, perlunya ego bukan saja untuk suatu yang tak pasti, tapi juga untuk suatu yang dah berlalu dan ingin dilupakan.
PERIHAL RASA Kadang Aku lemas dalam semasa Mencari kemungkinan dalam keadaan-keadaan terpaksa Terbang ku jauh Dalam fikiran yang tiada noktah Tiada rangkaian penanda wacana Dan sering kali Aku tenangkan diri Dengan bisikan-bisikan ‘tidak mengapa’ Kadang juga Hati ini terlalu terbuka Luasnya tidak mungkin dapat ku tutup dengan kata-kata Karena Aku hanya ingin tahu Apa yang ada di sebalik rasa Tapi untuk apa? Perihal rasa Selama yang aku kunjung Memang tak pernah ada sudahnya Sekali lagi Aku akan tenangkan diri Dengan bisikan-bisikan ‘tidak mengapa’ Dalam harapan pura-pura Untuk lupa Bila aku tutup mata
RASA V Ada kalanya sesuatu memang dibiarkan --- untuk disimpan sendiri. Mungkin begitu juga tentang rasa yang selama ini hadir. Dipendam begitu saja, cuma cukup sekadar terluah dalam doa hingga nanti mungkin tumpah dengan sendirinya. Atau bahkan memudar tanpa pernah diketahui sesiapa. Setidaknya, itu jauh lebih baik.
FAVOURITE EXCLUSION A pace for solitude An exclusion from the revolving cosmos Musing over the cotton tune Plastered to the walls of my reverie And dont you wait for me darling I’ll be back when i am ready
PEKAK Antara mimpi dan realiti,aku lebih pilih berdiam diri. Bingung barangkali hingar sebenarnya yang ditakutkan atau lagi indah terbuai dalam sesuatu yang sepi?Atau aku mahu sembunyi,memekakkan biar pekak dan menulikan biar tuli?Cuma yang aku tahu, sunyi itu tak punya segi, --- dan pasti pergi detiknya pagi.
REDEMPTION I am always undoing myself All the time Possibly Because I want to evermore stay true To You
BILANG IBU Ibu bilang, perempuan kena mandiri bisa tahu berjalan sendiri. Ibu bilang lagi, perempuan tak mampu lawan sepak terajang lelaki, tapi hati perempuan kuat macam besi.
NO CLOSURE How can you feel a warmth so firm But never the exact words to spill? The consumed sentiment Of your intense heart beatings The vivid pleasure Of playful thoughts and memories You look and you see Trying to memorize Every curve of this shapedly face The depth and shadows Of this armed body The pull is rarely strong Sinking yourself Within the fervor of a sparkling tender Hoping, it will never end Oh please dont stop It would be a calamity to let it go To let you go Stay --And if so Life has an end You will always live To be breathed and kept For you Has no closure *Untuk kamu yang sentiasa sahaja ada dalam ketiadaan
RASA VI Kadang-kadang mata lebih banyak bercerita mengenai rasa, -- daripada kata-kata.
KAU DAN AKU Kau dan aku Berselisihan dalam kesempatan waktu Di sebalik memori ruang metalik tingkat enam Kau yang sentiasa tekun dengan kerja Ada hari aku hanya melihat kau dalam diam Ada hari juga kita dalam dunia sendiri Ketawa bercerita melewati malam Kita selesa dalam kehadiran masing masing Keadaan semasa yang hanya kita dua faham Tentang masa Perihal rasa Dan juga hari hari kelam Jujurnya Aku masih buntu dengan permainan hati Leka dalam fikiran dan awang-awang Tentang memori Rasa nilai diri Dalam perantara waktu kini Masa hadapan Dan coretan silam
JAUH Senyuman itu, senyumanmu yang tak pernah aku palingkan, kini ibarat tajamnya pedang bila ----- berjauhan.
SUMMER BLIZZARD Months turned into weeks Her winter breath was frozen in time The coldness of the air rushed to her cheeks And with each passing day She tried to convince herself that she was fine Weeks turned into days Spring was late to bloom She tried to reach out For the burning sensation of the sun Patiently From the half-broken glass window Of her little room Days turned into hours Summer was glitter-ing through the day But still Still She was antsy She was sour Of the silent blizzard coming her way
MEMFOTO PUISI Puisi membuat aku bisa lebih menikmati harihari cerah dan rumitnya cuaca Melbourne dalam musim yang sering bertukar-tukar.Menulisnya seumpama juga aku cuba -- memfoto kandidmu waktu kau tersenyum indah. Atau, saat kau bergelung dengan perasaanmu yang sebentar dingin, sebentar-bentar hangat. Lalu,foto-foto itu aku cetakkan dalam kata-kata yang sulit untuk kau tebak. Dan -- tiada siapa yang tahu, memfoto kamu secara sembunyi itu tidak pernah mudah.
INHALE, EXHALE You stood silently at a corner, watching unfamiliar faces passing by. Ears plugged in, but no music was playing. Your heartbeat’s fast, you closed your eyes. Everything was incredibly mute, you swore you could hear yourself inhaling the particles of life. Fingertips pressed onto your chapped lips, it hurt, they’re probably too dry. Have they always been this bare? Deep breath. And then you exhaled, letting go of the rotten vibes. Deeply, hoping it’ll cleanse itself on the way out. Heavy steps. You took a leap forward. You stopped. You wondered if you’re too busy collecting the dusts of yesterday, that you tend to forget about tomorrow. You forgot about today -- You felt trapped within the tides, struggling to catch a breath but strongly pulled to the sea. Then the red light went off. You paused for a while before you kept on walking in your crooked, straight line.
TAK SALING MEMILIKI Mungkin kau takkan pernah tahu bahwa kaulah bintang yang berkelipan, yang terangi malamku, hangatkan ragaku, yang hadir dalam setiap baitbait puisiku dan kunikmati tanpa kumiliki. P/s: Kita memang tak saling memiliki, dan ----mungkin tak akan untuk bila-bila. Jadi, apa yang aku rasa untuk kamu, tak usah aku tunjuk. Biar sekadar kau tahu, -- setiap saat aku ada bila kau perlukanku.
LUKA Kadang, Kita mampu melukai orang lain tanpa nampak akan kesan lukanya.
*Sometimes who i am despises who i have been, for keeping all the unspoken apologies buried so deep within. Let me tell you now -- that i am sorry.
PENAKUT Mungkin kita berdua adalah penakut. Takut akan sesetengah hal yang tak ingin dirosak atau berharap ia akan pudar terikut waktu. Kerna, mata kita masih saling saja menghindar walhal nyatanya kita mahu saling menatap.
SHY SHADOWS Out of all the stars glowing through the night Two souls met for the very first time Their shy shadows kissed in the crepuscular light But it was their eyes that had shined so bright
MASA Entah bila aku dapat bertemu masa Mahu dikejar tiada daya Mahu tunggu tapi tak kunjung tiba Mahu menyerah keringatnya masih ada Padahal nanti pelan-pelan terlarut dalam waktu juga.
FANTASI KHAYALAN Kau hanyalah satu fantasi khayalan, yang tidak kekal, tidak teguh untuk aku dirikan. Barangkali, kau mimpi usikan dunia, yang akan hilang dan akan aku gantikan dengan mimpi berlainan. Ah. Kau sebenarnya memori semalam, memori tertinggal yang selama ini aku cuba lupakan. Mugkin esok, atau lusa. Ya, jelas sekali kau memang mengasyikkan. Sering saja mengaburi hati aku dengan belaian umpan, baring lena dalam buaian jiwa hampir terleka. Tapi, Aku kemudiannya sedar bukan ini yang aku mahukan. Bukan ini yang aku perlukan. Kabut jiwaku tak mampu kau redakan pabila aku teriak dalam kesempitan. Jadi, aku lepaskan kau perlahan, perlahan, supaya kau boleh beransur pergi --- dengan aman.
PULANG Sepertinya hari ini membenci aku Dengan tak berpayung, berkemeja putih Berbasah juga tak berteman Hujan terus deras merintik Namunku tetap mahu berjalan Terus laju-laju melangkah Biar penat, penat untuk bertahan terasing, terkapai-kapai di lautan Biar lemas, jangan kau halang aku hanya mahu pulang. P/s : Perjalanan yang terbaik itu adalah yang tahu jalan pulang.
MISADVENTURE Of when your mind locks a moment To be registered in your heart Carved in permanent inks of joy Set to dry Waiting patiently to explore To admire To kiss the sorrow souls goodbye Looking back cautiously Of mistakes And regrets And those sinful cries For you should be grateful For everything that has happened To the chances that have lived And the memories that have died A quest of only one can discover A misadventure That you can never Ever Deny
NOVEMBER RAIN You’re a thousand new wonderful things A reason I wake up at 3 in the morning Smiling alone while walking on the empty street Laughing in the darkest of night, calm me with your mellow breeze Planting hopes, so, you’ll be in my every dream But dear, he reminds me of the sea He is all the metaphors as if I’m his silent poetry Though he would never invite me to his sunken ship But he is still my sullen sky since eighteen Oh dear, you know love is not always easy And this is not for the sake of choosing It’s the feeling that we can’t fight and losing Let me break the hourglass because time makes me harder to breathe In the November rain, we let us go, so we both can fly free flying to somewhere that we’re all meant to be.
ANIMASI DUNIA Ku baring tenang, melihat bintang-bintang ajaib berputar pada paksinya tiada putus – mungkinkah ini animasi dunia?
SESEORANG Ada waktu yang dia seperti terlalu menginginkan seseorang. Seseorang untuk ditatap matanya ke-tika berduaan saling menikmati secangkir kopi. Seseorang yang akan selalu menjadi bintangnya dalam bait-bait setiap puisi. Seseorang yang bisa mendengarnya walau dalam saatnya dia menyepi. Seseorang yang selalu ada dalam waktu yang berlari. Atau, -- seseorang yang menjadi teman yang bukan sekadar teman bahkan, seseorang untuk saling berseorangan. Tetapi --- untuk menemui seseorang itu tidak gampang selagi dia tidak menemukan seseorang itu dalam dirinya sendiri. Barangkali ---- dia juga harus perlahan-lahan menjadi seseorang untuk -------seseorang. P/s: Dan, dia selalu dan masih lagi percaya bahwa dirinya adalah ‘seseorang’ untuk ‘seseorangnya’.
EMOTION EQUATION Our mental state is rarely odd In control Of precisely every concious acts and thoughts Unsober chats and gestures Triggered by the wild emotions Waiting to be felt and touched It is peculiarly amusing How we grow up Being told that we feel with our hearts Or isn’t it? We all have clasped for the same feelings If he’s felt grief She has too If she’s felt pleasure He has too Surely It can never be as equal But again How do you measure an emotion? Perchance Nobody is worse or better And we are all Nothing But as similar
SOAL RASA
WAKTU,
TENTANG
Pernah kamu sedar setiap renungan ke dalam anak matamu bikin hati ini memberat. Bahkan, ---- ia bertambah rumit untuk -- menuturkan selamat tinggal kerna aku dengan sengaja mempersoalkan hal-hal tentang waktu juga relung-relung rasa. Contohnya, apakah mungkin ini tiba waktunya -untuk aku beralih dari kamu? Atau, -- terlalu awal untuk rasa ini berlari erat memeluk dia? P/s : Untuk kamu berdua yang menyanyikan halus puisi-puisiku dalam sepimu.
ANTSY I am cuddling Over cotton flowers and silky peaches Letting the glare peeking through the metallic lace on a beryl set While tuning to the harmonic vocal of the singing feathers Your presence here Makes me antsy And your touch Keeps me latched
CELAKA Sibuk nak flush tahi orang Tahi sendiri,lupa Melulu je keluar tandas Sudah-sudahlah dengan celaka.
KALUT PETANG Dalam kalut kalut petang Kita meluahkan kata Yang tersimpan Kata Yang mengikat rasa Dan dalam kusut ucapan itu Semuanya sudah tertera jelas -----Apa yang kita ada Mungkin bukan lagi apa yang kita mahukan
JALAN Aku sememangnya banyak bicara perihal Tuhan walau imanku itu slalu saja rentan tapi masih dalam kalut waktu aku merangkak perlahan meraba-raba menduga jalan jalan, untuk menuju pengakhiran. P/s : Kenali dirimu maka kenallah Tuhanmu. Justeru, cintailah dirimu maka kau akan mencintai Tuhanmu.
SOMETHING BORROWED Our long walks Had turned into sorrow Collecting the pink dusts of the footsteps we left behind Your heart Was only something I had borrowed And now I’m returning it back For someone else to find
KEKASIH Kekasih Kenapa kau selalu setia Menungguku,menyayangiku Walhal aku setiap detiknya leka Mengabaikanmu,melupakanmu. Kekasih Kenapa kau masih melindungi aku Walau kadangnya kau aku tak merindu Lalai dengan duniaku,tak mencintaimu sepertimana kau mencintaiku Kerna kekasih Kita cuma bertemu dalam tangisku bila aku lemas dalam lautan daki khilafku merayu jalan dan peluang darimu Kekasih,layakkah aku? P/s : Biar hilang bahu untuk menangis, jangan hilang lantai untuk bersujud.
INFINITIES I’ll be chasing infinities over infinities of your transendence. For your excellence is too vast to be explored, and too magnificent to be admired.
TEMAN YANG DIMILIKI Waktu itu ------------------ kau sepertinya sering saja termenung di balik ruang personalmu. Dan, sekejap-sekejap matamu merenung jauh ke luar jendela. Wajahmu layu, tubuhmu resah dan daya imaginasimu tak pernah dapat aku terkah. Tanpa kau aku baca, aku berlalu pergi. Biarkan kau berperang dengan perasaanmu. Sendiri meraung sepi, bahkan menangis tak berbunyi. Tapi kini -- disebalik kabur bayang selendang putih, aku lihat jelas senyumanmu. Disisimu ada sosok laki-laki merangkul pinggangmu --- indah. Dia, adalah kekasihmu yang kan membawa kau jauh dari aku. Dan aku --- aku harus berpegang pada takdir. Cuba menyentaknyentak dari mimpi bahwa kita tidak lagi saling memindah udara atau berkongsi spasi. Tapi aku pasti, kita akan tetap saling mendorong juga berteman selama-selamanya, walau kau kini -sudah dimiliki.
A BRIEF MOMENT She is the unfamiliar face in a busy train The newcomer that always says hello every time she arrives With a smile that does not expect anything in return She just wants to feel To touch And for a brief moment To be part of their lives She knows that she is nothing in particular That when she leaves To them She resumes to be just like another traveler Who comes and go like every other But it is not her intention to ‘touch’ the places she went Because truthfully The places she’s been are the ones that has touched her To such an intangible extent Through her smallest veins Pumping her blood even faster It is a mix of feelings that once in a while electrifies her being Satisfies her ardor for adventure After all Her soul can be clogged over life That sometimes It needs to be shaken a little bit, now and here after
HILANG Sepertinya - ada sesuatu yang hilang terikut deras hujan. Lihat saja matanya yang cuba mencari-cari sesuatu, walhal mulutnya tidak berhenti dari mempersoalkan apa yang hilang. Dia kemudiannya berlindung di bawah pohon. Sedetik dia merasakan Tuhan itu dekat, tapi sedetik lagi dia terasa Tuhan itu terlalu jauh. Jenuh. Dia sudah jenuh untuk peduli. Jenuh untuk peduli untuk tidak punya apa-apa atau merasa apa-apa. Barangkali dia juga lupa yang dia masih bisa pejamkan mata. Malah, bisa ber-mimpi dalam tidur yang panjang. Sebaliknya di hujung sana, ada temannya yang tidak punya waktu untuk bermimpi. Bahkan ---hanya bisa tidur untuk tidak melihat hari esok
BITTERSWEET DRIVE Hey, Let me be your prism lover Your pink blush and your yellow sunshine Let me paint your soul with all the beautiful hues And i’ll be your radiant fire Blue wonders, red cherry lips, jitter lime Let me be your colourful rhymes Your vivid memory, your crimson clover I’ll be your bittersweet drive Oh yes, just let me be your colorful mind Colorful mind of mine
HADIAH Di hari terakhir kita -- aku kembalikan sekotak hadiah-hadiah pemberianmu dan kamu, masih juga mahu menghadiahkan lagi sekotak hadiah buatkku. Cuma kali ini isi hadiahnya berbeza. Ia tak berbentuk kegembiraan seperti selalu. Malah, ia menusuk-nusuk dan sangat menyakitkan. Tapi tidak aneh juga kalau malam yang gelap bisa saja bertukar menjadi siang yang cerah dan menghangatkan. Benar kata orang, yang sedih itu tidak selamanya dimaknai sebagai kedukaan. Hadiah itulah -- yang lebih memberi kekuatan untuk hari-hari esokku. Bahkan --------- menjadi hadiah yang paling indah antara hadiah-hadiah lain yang pernah kau kirimkan. Semoga pemberianmu itu ikhlas dan tepat buatmu sepertimana aku merasakan ia tepat untuk-ku. Terima kasih! P/s : Dan sejak itu, aku tak pernah menginginkan ‘hadiah’ dari sesiapa pun.
WORTH MY WIN I do not exist To please everybody in my wake To receive praises that I shouldn’t take I would still breathe in pride But that doesn’t mean I am proud Being all the things that I feel right Because I fall, I bleed, I fight Even when some would just consider me as a ‘might’ And if people think I am not sufficient That I am not enough Then, should I cry? Should I curse my being And let my soul die? I do not exist To follow your conflicting instructions To crawl beneath your breath of petty corruption Because when the moonlight comes It falls onto my skin And through the cracks I can feel it touches something within I am impaired Dry And tasteless But that doesn’t mean I am not worth my every win
RUMAH ATAS AWAN Aku sedang cuba mengingat-ingat kapan kali terakhir hanya kita berempat duduk berdepan-depan. Kadangkadang sambil menjamah makan malam -- kita saling bertukar cerita betapa kita mahu mengejar pelangi. Atau ------- saling meluah saat kita semua berantakan dan berperang dengan kesedihan. Dan barangkali aku lupa yang semua itu tak terjadi semalam. Ya, mungkin seharusnya aku melepaskan semua ini perlahan. Agar, aku tak menimbang-nimbang apa sepatutnya yang -sudah berlalu dan belajar menyimpan segala kenangan kita ke dalam kotak album yang paling indah.
SENDIRI Ada kala aku memang suka sendiri Bukan untuk menyanjung rasa sepi Tapi kadang Dalam waktu begini Kau akan jumpa segala definisi Untuk rasa hari ini Perihal semalam Akan datang Dan takdir diri
HAPPINESS They say, “I dont need a lot, i just want to be happy”. But they dont realize that to be happy, actually requires a lot. And no, i’m not talking about materials here. Its the other things in life. Like patience, persistence, strength, sincerity, and perhaps --some love.
SALING SENANG Kita memang saling senang berbagi kisah saling senang berbagi keluh saling senang berbagi tawa Tapi, kita tak saling berbagi rasa apatah lagi berbagi cinta, kerna kita berdua, hanya saling senang bersama.
Immersing to the melody of a warm deluge, slowly displacing your weary yesterday(s) --of thoughts that turned into poetry, the pure present that does not know how to erase. -Khalisha Mth
Two darling Their stories souls who've dovetailed felt warmth into one and tasted bitter
A collaboration of passion that does not wither
Of lives that had accidentally intertwined