2 minute read

Daftar Pustaka

Next Article
Profil Penulis

Profil Penulis

Ikatlah ilmu dengan tulisan dan satu cara untuk menjadi abadi adalah dengan cara menulis. Begitulah petuah yang umum kita dengar mengenai menulis. Sebenarnya semua orang memiliki kemampuan dalam menulis. Namun, tidak banyak yang mampu mengutarakan pikiran maupun gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Khususnya penulisan dalam bentuk karya ilmiah. Dalam menulis, hal dasar yang perlu ditanamkan adalah rasa cinta dalam menulis, dengan adanya cinta maka sesuatu yang kita pikirkan akan mengalir dalam bentuk tulisan, ketenangan yang dirasakan akan membawa kenyamanan dalam mengalirnya pemikiran dalam bentuk tulisan, khususnya tulisan dalam bentuk karya ilmiah.

Bagi dosen dan para mahasiswa khususnya yang suka menulis tentu sudah tidakasing lagi dengan karya ilmiah, termasuklah ciri-ciri karya tulis ilmiah tersebut, atau lebih sering disebut dengan scientific paper. Karena ini merupakan laporan tertulis yang di dalamnya memaparkan hasil penelitian maupun hasil dari pengkajian masalah, dan penyusunannya juga harus disesuaikan dengan kaidah yang berlaku secara umum, sehingga dalam penyusunan karya ilmiah tersebut mendapatkan hasil yang maksimal. Seorang peniliti diwajibkan mempunyai dasar teori yang kuat dan nantinya akan dijadikan landasan, landasan teori yang kuat akan membantu peneliti mempertahankan hasil penelitiannya. Tapi teori itu tidak menyimpang sesuai dengan disiplin ilmu yang dia teliti sehingga dapat dipertanggung jawabkan.

Advertisement

Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Ilmiah diartikan sebagai hal yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan. Dalam membuat sesuatu yang bersifat ilmiah seseorang harus memiliki landasan yang kuat atau dikenal dengan istilah teori.

Karya ilmiah diperoleh oleh ilmuan melalui pengamatan, peninjauan, wawancara, angket, penelitan dalam bidang tertentu, yang disusun secara sistematis, bahasa yang baik, objektif dan mudah dipahami serta dapat dipertanggung jawabkan. Penyajian karya ilmiah didahului dari studi pustaka dan studi lapangan. Sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan belum pernah ditulis orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya

satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan pada berbagai bukti empirik atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau melacak kebenaran bukti empirik atau teoritik yang mendukung gagasan tersebut.

Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Brotowijoyo, yaitu, “karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar” (dalam Brotowijoyo, Arifin, 1993: 2). Ditambahkan pula bahwa karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah bukan merupakan kebenaran normatif, melainkan kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

This article is from: