1 minute read

Daftar Pustaka

Next Article
Profil Penulis

Profil Penulis

A. PENDAHULUAN

Berpikir menjadi salah satu hal yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi karena tentu saja dalam hidup ini tidak akan terlepas dari yang namanya masalah (Sumarto, 2016). Sebelum membahas lebih lanjut, perlu untuk memahami dasar dari kata manusia itu sendiri. Menurut (Sobur, 2015) manusia merupakan makhluk hidup dengan keistimewaannya tersendiri yaitu memiliki akal dan pikiran untuk mereka kembangkan dan sebagai pembeda dengan makhluk hidup lainnya. Dengan berpikir, manusia dapat membedakan apa yang benar maupun apa yang salah, apa yang baik dan apa yang buruk, serta apa yang indah dan apa yang jelek. Secara berkelanjutan manusia membuat pilihan tentang mana yang benar, mana yang baik, dan mana yang indah dalam menjalani kesehariannya. Dalam menentukan pilihan tersebut manusia mengandalkan pengetahuan yang dimiliki yang dihasilkan dari proses berpikir ilmiah dengan menggunakan nalar.

Advertisement

Dikatakan demikian bahwa manusia lah makhluk satu-satunya di muka bumi ini yang mampu mengembangkan pengetahuannya karena yang pertama dengan penalaran yang dimiliki manusia, mereka mampu mengembangkan pengetahuanya secara optimal dan efisien. Berpikir nalar merupakan kemampuan berpikir dengan menggunakan alur kerangka yang telah ditentukan. Hewan dapat berpikir namun tidak melalui proses penalaran. Sebenarnya, insting hewan lebih peka daripada insting seorang ahli geologi yang terbilang hebat. Misalnya, sebelum gunung meletus, hewan sudah jauh dari sebelumnya mencari tempat perlindungan yang aman. Namun hewan tidak mampu melakukan penalaran terkait gejala dari bencana alam tersebut, misalnya apa penyebab bencana gunung meletus tersebut dan bagaimana cara mencegahnya (Rijal & Sere, 2017).

Tidak semua pengetahuan diperoleh dari proses bernalar. Karena penalaran tidak selamanya menjadi dasar dalam berpikir. Manusia bukanlah makhluk yang hanya berpikir, tapi manusia juga mampu merasakan. Namun keseluruhan pengetahuan yang dimiliki manusia karena adanya wahyu Tuhan yang didapatkan dari komunikasi manusia dengan Sang Pencipta dalam ibadahnya.

This article is from: