MASTERPLAN PARIWISATA Desa Warnasari, Pangalengan
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya Tim Penulis dapat menyelesaikan buku Proposal Masterplan Pariwisata Desa Warnasari. Buku ini bertujuan untuk merencanakan pengelolaan potensi pariwisata. Kami berharap buku ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai acuan dalam upaya pengelolaan potensi pariwisata yang ada di daerah Desa Warnasari, yang dapat membimbing pengelola dalam menyiapkan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan. Kami juga berharap agar potensi pariwisata Desa Warnasari yang belum terkelola, dapat dikelola dengan baik, sedangkan pariwisata yang sudah ada dapat dimaksimalkan brandingnya sehingga lebih dikenal oleh khalayak luas. Tim Penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak-pihak dari Desa Warnasari yang telah banyak membantu dalam pembuatan buku Proposal Masterplan Pariwisata Desa Warnasari. Kami pun sadar, bahwa buku ini masih penuh kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu kami sangat terbuka terhadap kri k dan saran yang membangun. Terakhir, kami berharap buku ini dapat memberi manfaat kepada kemajuan Desa Warnasari, dan menjadi ladang kebaikan.
Terimakasih Tim Penulis
|
01
02
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
DAFTAR ISI 11 11 14 16 18 05 06 07
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum
09 09
Desa Wisata Komponen Desa Wisata
20
Peta Wilayah Desa Warnasari Kondisi Umum Desa Warnasari Peta Pariwisata Desa Warnasari Pariwisata Kawasan Situ Cileunca Pariwisata Kawasan Gunung Padaringan Analisis Kearifan Lokal Desa Warnasari
04
08
10
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
DAFTAR ISI
27 32
34
36
38
48
Peta Dasar Perencanaan Peta Rekomendasi Pengembangan Potensi Pariwisata Masterplan Pariwisata Kebun Teh Desa Warnasari Masterplan Pariwisata Situ Cileunca Desa Warnasari Rekomendasi Pengelolaan Sampah di Tempat Wisata Rekomendasi Pengolahan Labu Siam
53 56 58
72
Gambaran Wilayah Analisis SWOT Rekomendasi Mi gasi Pengelolaan Wisata dan Retribusi Situ Cileunca Rekomendasi Pengelolaan Sampah Wisata Situ Cileunca
77 79 80 82 84
Latar Belakang Skema Perencanaan Tinjauan Kawasan AnalisisKawasan Perencanaan Pariwisata 100 Perencanaan Agrowisata 106 Rekomendasi Pengembangan Wisata
26
52
76
BAB 4 MASTERPLAN DESA WARNASARI
BAB 5 REBRANDING SITU CILEUNCA
BAB 6 PERENCANAAN PARIWISATA AGROWISATA
|
03
04
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
1
PENDAHULUAN
Masterplan Pariwisata Desa Warnasari
PENDAHULUAN
1.1 .
LATAR BELAKANG Bentuk pariwisata yang sebelumnya mayoritas berorientasi pariwisata massal kini cenderung bergeser menjadi bentuk pariwisata alterna f. Jika dibandingkan dengan pariwisata massal, pariwisata alterna f menawarkan kedalaman makna dan pengalaman lebih mendalam terhadap objek wisata yang dikunjungi. Hal tersebut mendorong hadirnya konsep desa wisata. Selain memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang dapat dikelola dan dikemas secara menarik, desa wisata juga sejalan dengan semangat pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal. Salah satu desa wisata yang memiliki daya tarik di Pangalengan yaitu Desa Warnasari. Desa Warnasari memiliki luas wilayah 2.354,119 Hektar, terletak pada ke nggian Âą1442 mdpl dan memiliki suhu udara rata-rata 12 C- 25 C.
Keindahan panorama yang terbentang serta potensi daerah yang besar sebagai daerah penghasil produk pertanian membuat Desa Warnasari sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata berbasis agrowisata. Namun, belum ada pedoman untuk pengembangan pariwisata pada Desa Warnasari secara menyeluruh sehingga masih ada celah-celah potensi yang dapat dikembangkan. Agar terwujudnya pengembangan desa wisata berbasis agrowisata secara maksimal dan dengan tetap memperha kan kearifan lokal, maka perlu adanya pedoman pengembangan desa wisata yang matang serta kolaborasi sinergis antara masyarakat lokal, pemerintah desa, dan mitra perusahaan / ins tusi.
| 05
06
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
MAKSUD DAN TUJUAN
1.2 .
Adapun tujuan disusunnya pedoman pengembangan pariwisata Desa Warnasari dalam bentuk masterplan pariwisata desa adalah:
1. Memberikan pedoman pada pemerintah/pengelola dalam perencanaan pengembangan desa wisata Warnasari;
2. Mendorong adanya pengembangan pariwisata desa yang tepat manfaat serta mampu memberdayakan masyarakat lokal;
3. Mendukung proses pengembangan pariwisata desa yang mampu menarik kunjungan wisatawan; 4. Mendukung proses pengembangan pariwisata desa yang efek f.
PENDAHULUAN
DASAR HUKUM
1.3 .
Adapun dasar hukum dari disusunnya pedoman pengembangan pariwisata Desa Warnasari dalam bentuk masterplan pariwisata desa adalah:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5262);
6. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 140);
7. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 20);
8. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
9. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Des nasi Pariwisata Berkelanjutan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1303).
| 07
08
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
2
TINJAUAN PUSTAKA
Masterplan Pariwisata Desa Warnasari
TINJAUAN PUSTAKA
| 09
2.1 .
DESA WISATA Desa Wisata, adalah dimana sekelompok kecil wisatawan nggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, biasanya di desadesa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat. Inskeep, 1991 Maksud dari penger an di atas adalah Desa Wisata merupakan suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap ke h i d u p a n p e d e s a a n . Ha l i n i menunjukkan bahwa daya tarik utama dari sebuah Desa Wisata adalah kehidupan warga desa yang unik dan dak dapat ditemukan di perkotaan.
Wi s at a p e d e s a a n m e r u p a k a n ak vitas yang dilakukan disuatu Desa Wisata. In utama dari wisata pedesaan adalah ak vitas warga pedesaan yang unik. Wisata pedesaan memberikan kesempatan masyarakat kota untuk mengenal ke h i d u p a n p e d e s a a n m e l a l u i ak vitas-ak vitas tersebut.
2.2 .
KOMPONEN DESA WISATA
Menurut nuryan (1993), terdapat ga konsep utama dalam komponen desa wisata yaitu :
OMODA SI AK
Sebagian dari tempat nggal para penduduk setempat dan unit-unit berkembang atas konsep tempat nggal penduduk.
ATRAKSI
Seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta se ng ďŹ sik lokasi desa yang memungkinkan wisatawan sebagai par sipan ak f.
K EK
HASAN
Keindahan alam, keunikan d a n ke l a n g k a a n d e s a wisa tu sendiri.
10
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3
PROFIL WILAYAH
Masterplan Pariwisata Desa Warnasari
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
| 11
3.1 .
PETA WILAYAH DESA WARNASARI Desa Warnasari merupakan bagian dari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, Desa Warnasari berada di 7°11'22.2" Lintang Selatan dan 107°30'48.7" Bujur Timur (± 50 km ke arah barat dari Kota Bandung). Batas wilayah Desa Warnasari adalah : : Desa Pulosari Sebelah utara : Desa Pulosari Sebelah mur Sebelah selatan : Desa Margaluyu : Kecamatan Pasir Jambu Sebelah barat
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Desa Warnasari memiliki luas wilayah sekitar 2.354,119 Hektar, terletak pada ke nggian ±1442 mdpl. Kemudian Desa Warnasari memiliki suhu udara rata-rata 12ºC – 25ºC dengan curah hujan yang terbilang cukup nggi, yakni 1000-2000 mm/thn. Bentang wilayah Desa Warnasari berupa perbukitan. Luas lahan yang terbesar di Desa Warnasari yaitu lahan perhutanan seluas 1.352 Hektar (57,44%). Lahan perhutanan biasa dimanfaatkan oleh para peternak untuk mencari pakan.
3.2 .
KONDISI UMUM Visi dan Misi Visi “ Terwujudnya Desa Warnasari yang Maju dan Mandiri dalam Pembangunan ,baik Fisik maupun Non Fisik guna terciptanya masyarakat Desa Warnasari yang sejahtera
Misi 1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi ( Good Goverment and Clean Goverment ); 2. Meningkatkan Kualitas SDM ( Pendidikan, Kesehatan, Memantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa ); 3. Memantapkan Pemulihan Keseimbangan Lingkungan dan pembangunan Bekelanjutan; 4. Memantapkan Pembangunan Perdesaan; 5. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Serta Keterpaduan Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah; Meningkatkan Partisifasi Sektor Swasta, Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan 6. dan Daya Saing Daerah;
12
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Kondisi Sosial Ekonomi dan Kebudayaan Mayoritas masyarakat Desa Warnasari adalah keturunan Suku Sunda. Masyarakat Sunda, masyarakat etnis atau suku bangsa Sunda, merupakan bagian dari masyarakat yang hidup di bumi nusantara. Dalam kajian antropologi budaya, yang disebut sebagai Orang Sunda atau Suku Sunda adalah orang-orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa dan dialek Sunda sebagai bahasa ibu serta dialek dalam percakapan sehari-hari (Harsono, 2004; Koentjoroningrat, 2003). Secara kultural ekologis, masyarakat Etnis Sunda di Desa Warnasari nggal di daerah pegunungan seper masyarakat sunda lainya. Banyaknya masyarakat sunda yang nggal di pegunungan membuat orang Sunda dikenal sebagai “orang gunung”. Koesoemadinata dalam (Rosidi dkk, 2006) menyebut bahwa masyarakat Sunda adalah masyarakat yang cinta pegunungan. Hal itu dibuk kan dengan kehidupannya yang lebih banyak di daerah pegunungan dan pengelolaan wilayah pegunungan sebagai lahan pertanian dan peternakan. Selain itu buk kedekatan masyarakat Sunda pada gunung atau pegunungan banyak diekspresikan melalui tembang tembang Sunda yang bertemakan gunung atau kehidupan di pegunungan. Keselarasan manusia Sunda atau masyarakat Sunda dengan alam sekitarnya, sehingga secara langsung atau dak langsung membentuk mentalitet atau karakter yang “sesuai” dengan alam dan lingkungan kehidupan di sekitarnya, terungkap dalam cerita-cerita rakyat, peribahasa atau perumpamaan yang sarat dengan tuntunan hidup dan penamaan-penamaan orang yang banyak mengambil nama dan is lah alam. Ar nya pula bahwa alam bagi masyarakat Sunda dak sekedar dipandang dari sisi “ekonomis” untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya, dari segi sastra alam sering dijadikan lambang bagi kehidupan manusia, e k dan este k. Alam dijadikan tempat pengandaian, perumapamaan bagi tabiat dan perilaku manusia, melalui ungkapan dalam bentuk bahasa perbandingan, kias ataupun metafora. Melalui bentuk bahasa demikian kita dapat mengetahui kekayaan flora dan fauna lingkungan alam masyarakat Sunda.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
|
Sejarah Menurut cerita orang tua dulu, bahwa tatkala tanah pasundan dikuasai oleh Sultan Agung dari Mataram, daerah Pangalengan dengan sendirinya termasuk daerah kekuasaannya pada waktu itu yang menjadi Bupa Bandung adalah Demang Adi Sutra. Pada tahun 1811 Demang Adi Sutra menyerahkan kekuasaannya kepada Belanda yang pada saat itu dibawah kepemimpinan Gubernur Jendral Daendels, selanjutnya Daendels memerintahkan kepada Bupa Bandung yang pada waktu itu dijabatoleh R.A. Wiranatakusumah dan Rd. Indrijadireja untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten Bandung dari Dayeuh Kolot ke Dalam Kaum (Bandung). Hal tersebut dimaksudkan supaya Ibu Kota Kabupaten Bandung dekat dengan jalan raya (dalam sejarah Nasional terkenal dengan sebutan jalan Daendels), pemindahan Kabupaten Bandung ini terjadi pada tanggal 2 Mei 1811. Konon ke ka itu Rd. Arya Natanegara yang menjabat sebagai Wedana Banjaran telah memerintahkan untuk membuka hutan sebelah selatan, pembukaan hutan ini mendapat bantuan dari Embah Es dan EmbahNurbayin. Setelah keluarnya undang-undang Agraris Belanda pada tahun 1870, maka pembagian modal asing Belanda ke Wilayah Desa Palayangan (warnasari sekarang) dengan cara membuka perkebunan dengan Erfachtnya secara berangsur-angsur lereng gunung dan hutan dibuka oleh bangsa Belanda dan menjelmalah Onderneming-Onderneming seper , Pasir Malang, Pasir Junghun, Purbasari, Wanasuka, Malabar, Kertasari, Cinyiruan, Cukul dan lainnya. Ba h k a n d i l w i l aya h De s a Pa l aya n g a n (Warnasari sekarang) terdapat Situ Cileunca, sebelum menjadi danau, kawasan tersebut milik pribadi seorang belanda yang bernama Kuhlan, kemudian dibuatlah Danau buatan dengan cara membendung aliran sungai Cileunca sebagai tempat penampungan air untuk pembangkit listrik tenaga air yang berlokasi di Sentral Plengan, Lamajan dan Cikalong.
Konon Situ Cileunca dibangun selama (7 tahun) tahun 1919-1926 oleh Belanda, yang pada saat itu terkenal nama Juragan Arya ( Rd. A r ya Ne g a ra ) d a n Ma h e s s e b a g a i pelaksana/Mengomandani pelaksanaan pembangunan Danau tersebut bahkan p e l a k s a n a a n p e m b a n g u n a n nya d a k menggunakan cangkul tetapi menggunakan Halu (Alu) dengan mengerahkan orang-orang pribumi yang cukup banyak, dan kayunyapun sebagian digunakan untuk bahan pembangunan Kantor Desa Palayangan, setelah selesai pembangun danau tersebut berdirilah bangunan hotel yang cukup megah yang berada tepat dipinggir situ cileunca, hotel tersebut dibangun oleh seorang pengusaha Belanda Bernama Tuan Hughland. Selanjutnya terwujudlah beberapa p e r k a m p u n g a n d i a n t a r a nya : D e s a Pangalengan, Desa Cikalong dan kurang lebih tahun 1920 dibentuklah wilayah pemerintahan Desa Palayangan pada saat itu berlokasi Kmp. Kandang sapi /Sirnasari sekarang, dan kades terlama yang menjabat Desa Palayangan (Warnasari) adalah Bapak kades Murham, sampai saat ini wilayah Desa Wa r n a s a r i ( d a h u l u b e r n a m a D e s a Palayangan) sudah dipimpin oleh 14 Lurah/ Kades/Pjs.
13
14
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3.3 .
PETA PARIWISATA DESA WARNASARI
1
PINTU GERBANG WISATA KEBUN TEH 4
WISATA ALAM
7
WISATA OUTBOND
2
3
WISATA KEBUN TEH 5
SUNRISE POINT GN PADARINGAN 6
ARUNG JERAM SUNGAI PALAYANGAN
8
CAMPING GROUND
10
11
AREA VILLA DAN PENGINAPAN
SUNSET POINT PASIR MALANG
PINTU MASUK SITU CILEUNCA
9
KAWASAN AREA VILLA SITU CILEUNCA 12
GREENHOUSE AGRIFARM
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
Berikut merupakan peta persebaran lokasi wisata yang sudah ada dan dikelola di Desa Warnasari. Mayoritas kawasan wisata merupakan kawasan wisata alam.
|
15
16
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3.4 .
KAWASAN WISATA SITU CILEUNCA
Situ Cileunca Situ Cileunca merupakan sebuah danau buatan yang dibangun untuk digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air atau PLTA. Namun karena keindahan panorama alamnya, danau ini banyak didatangi pengunjung dari berbagai kalangan dan dijadikan salah satu des nasi wisata. Situ Cileunca terletak di ke nggian 1.500 mdpl yang berada di Pangalengan dengan dikelilingi oleh pegunungan dan tebing. Perpaduan antara panorama keindahan alam yang asri dan hijau dengan hamparan air serta semilir hembusan angin yang sejuk dapat dijadikan salah satu tempat yang cocok bagi penikmat alam. Pengunjung dapat menikma Situ Cileunca dari pinggir danau. Namun, jika ingin menjelajahi se ap sisi danau, disediakan fasilitas berupa perahu sehingga pengunjung dapat melihat keindahan seluruh Situ Cileunca.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
Arung Jeram Sungai Palayangan Sungai Palayangan terletak di Kawasan Objek Wisata Situ Cileunca Pangalengan Kab. Bandung, sekitar 45 Km. Sungai Palayangan adalah lokasi Arung Jeram yang paling Populer di Kawasan Bandung Selatan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sungai-sungai yang lain. Sumber air Sungai Palayangan berasal dari aliran Danau Situ Cileunca yang rela f stabil sepanjang tahun dengan debit rata-rata diantara 1 – 2,5 m3/de k sehingga Sungai ini dapat diarungi kapan saja dan juga bebas dari Banjir Bandang. Kelebihan ini memungkinkan Sungai Palayangan dapat diarungi oleh peserta Pemula, pengarungan dalam kondisi hujan atau Peserta dengan umur minimal diatas 10 Tahun.
|
17
18
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3.5 .
KAWASAN WISATA GUNUNG PADARINGAN
Gunung Padaringan Wisata kebun teh dan sunrise point terbentang luas di sebelah barat Situ Cileunca. Disini mengunjung dapat menikma keindahan alam serta menyaksikan matahari yang terbit di ufuk mur dan ditemani dengan aroma pucuk daun teh.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
Sunrise Point Sunrise point terletak di atas Gunung Padaringan. Disini pengunjung dapat melihat matahari terbit yang dengan background view Situ Cileunca, ditambah view jajaran Gunung Papandayan, Wayang Windu, Puncak Mega, dan Sulibra. Kabut pu h pun turut menyelimu view dari k ini.
|
19
20
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3.6 .
ANALISIS KEARIFAN LOKAL DESA WARNASARI Latar Belakang Sudah sejak dahulu Jawa Barat dikenal dengan daerah yang memiliki beragam bentuk kebudayaan. Kebudayaan tersebut lahir dari kristalisasi pemikiran manusia yang kemudianberkembang seiring dengan kemajuan zaman. Produk kebudayaan yang awalnya hadir sebagai jalan keluar suatu masalah, kemudian menjadi sebuah iden tas dari kelompok masyarakat pendukungnya. Sama halnya dengan kebudayaan yang ada di Jawa Barat, khususnya kebudayaan dari Suku Sunda. Kebudayaan Sunda merupakan hasil refleksi dari akar budaya di Jawa Barat. Baik itu merupakan krea fitas individu maupun hasil kerjasama dari kelompok masyarakat. Bentuk kebudayaan tersebut antara lain; budaya materi/ benda, budaya ngkah laku, dan budaya dalam bentuk gagasan/ide. Dan ada 10 unsur kebudayaan yang membentuk suatu sistem kebudayaan yang ada di suatu kelompok masyarakat. Kebudayaan Sunda banyak menyebarkan pengaruhnya di lingkup Provissi Jawa Barat. Tidak terkecuali di Kecamatan Pangalengan. Lebih spesifik lagi di Desa Warnasari. Mayoritas penduduk di Desa Warnasari merupakan keturunan Sunda. Maka dak mengherankan jika kebudayaan sunda seper tari-tarian, gamelan, angklung, wayang golek dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemui di Desa Warnasari. Masyarakat Desa Warnasari juga masih memegang teguh kebudayaan, adat-is adat dan kearifan lokal yang sudah diperoleh secara turun-temurun. Bukan hanya itu, masyarakat juga terus berusaha melestarikan produk kebudayaan tersebut untuk kemudian diwariskan kepada generasi yang akan datang. Atas dasar inilah penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang kebudayaan di Desa Warnasari.
Rumusan Masalah a.
Apa sajakah bentuk kebudayaan yang ada di Desa Warnasari?
Tujuan a. b.
Mengetahui berbagai bentuk kebudayaan dari Desa Warnasari. Memberikan rekomendasi untuk pelestarian terhadap produk kebudayaan
Manfaat Dari hasil kajian ini diharapkan masyarakat pada umumnya dan penulis pada khususnya mengetahui bagaimana profil kebudayaan yang ada di Warnasari. Selanjutnya, setelah mengetahui bentuk kebudayaan di Warnasari, diharapkan pula dapat menyusun metode pelestarian produk kebudayaan dengan tepat.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
Alasan Pelestarian a. b. c. d.
Kebudayaan merupakan sebuah cerminan iden tas dalam sebuah kelompok masyarakat, maka dari itu pelestarian kebudayaan menjadi sangat pen ng untuk dilakukan. Pariwisata di Jawa Barat berada pada wilayah pengembangan yang diarahkan untuk menjadi daerah tujuan wisata dunia; Jawa Barat merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata utama di Indonesia; Propinsi jawa Barat memiliki keragaman potensi dari mulai wisata alam, atraksi kesenian, budaya dan kearifan lokal hingga dari sektor industri krea f.
Ruang Lingkup a.
Ruang Lingkup Wilayah Kajian Kajian ini memfokuskan pembahasanya di Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain itu akan diambil studi kompara f dengan wilayah lain di lingkup Kecamatan Pangalengan yang memiliki produk kebudayaan serupa dengan Desa Warnasari.
b.
Ruang Lingkup Kajian Peneli an Kajian kali ini secara khusus membahas tentang proďŹ l kebudayaan Desa Warnasari, Produk kebudayaan, dan strategi pelestarian kebudayaan setempat. Variabel kebudayaan yang akan digunakan sebagai unit analisis antara lain; Kepercayaan, Komunikasi, organisasi, ekonomi, dan kesenian. Kelima variabel tersebut diambil dari teori unsur kebudayaan menurut Prof. Heddy Ahimsa (2013). 5 dari 10 unsur tersebut dipilih karena dirasa 5 poin diatas sangat mendeka dengan kondisi masyarakat ke ka dilaksanakan observasi. Tapi bukan berar 5 unsur yang lain itu dak ada. Hanya saja, kelima variabel itulah yang perlu penjelasan lebih lanjut.
|
21
22
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
PEMBAHASAN
1
KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL
Kebudayaan memiliki penger an sebagai hasil pemikiran manusia berupa ide/gagasan atau sistem sosial budaya, ngkah laku atau kebiasaan maupun dalam bentuk fisik atau material. Pada awalnya, suatu kebudayaan lahir karena masalah yang mbul dan harus dihadapi. Hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dalam satu kelompok masyarakat. Adapun aspek-aspek kebudayaan menurut Prof. Heddy Ahimsa (2013). Yaitu; Aspek ide/gagasan, aspek kebahasaan/bahasa, aspek fisik/ materi, dan aspek perilaku/ ngkah laku. Keempat aspek tersebut saling terikat satu sama lain.
10 UNSUR KEBUDAYAAN a. Unsur keagamaan atau kepercayaan , untuk mengatasi masalah ke dakberdayaan yang dirasakan manusia; b. Unsur klasifikasi berfungsi untuk mempermudah penghitungan dengan mengelompokan sesuatu dengan ciri yang sama; c. Unsur komunikasi, untuk mengatasi masalah hubungan antar individu; d. Unsur permainan, untuk mengatasi kebosanan; e. Unsur pelestarian, berfungsi mengatasi masalah kehilangan atau kepunahan, f. Unsur unsur organisasi berfungsi untuk mengatasi masalah reproduksi sosial; g. Unsur kesehatan berfungsi untuk mengatasi sakit; h. Unsur ekonomi berfungsi untuk mengatasi masalah kekurangan dan kelangkaan; i. Unsur kesenian berfungsi untuk mengatasi masalah ekspresi kejiwaan; j. Unsur transportasi berfungsi mengatasi masalah perpindahan tempat. Kesepuluh unsur itulah yang kemudian membentuk sistem kebudayaan kompleks dalam masyarakat. Dan kesepuluh unsur itu juga yang kemudian menjadi iden tas dari suatu kelompok masyarakat. Kearifan lokal merupakan salah satu bentuk kebudayaan. Kearifan lokal sendiri dapat diar kan sebagai tatanan nilai kehidupan sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkunganya secara arif dan bijaksana (Akhmar & Syarifudin, 2007). Dalam ar lain, kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal berupa nilai-nilai luhur yang dijadikan sebagai panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2016). Singkatnya, kearifan lokal adalah “Asset Spiritual” atau kebijakan hidup yang mengajarkan bagaimana masyarakat harus bersikap. Seper namanya, kearifan lokal memiliki sifat “lokal” atau hanya berlaku dalam sebuah kelompok. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan waktu, tempat, suku, dan kebiasaan se ap masyarakat. Akan tetapi dak menutup kemungkinan juga, kearifan lokal dari suatu tempat sama dengan kearifan lokal di tempat lainya. Misalnya saja, nilai kearifan gotong-royong yang sudah sangat umum, hampir ditemui di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, kearifan lokal di Indonesia juga sudah mempengaruhi berbagai tatanan hidup masyarakat. Dari mulai sosial, ekonomi, kesenian, kebudayaan, hingga hal detail seper arsitektur, tata lingkungan, kesehatan dan lain sebagainya. Contoh kecil pengaruh kearifan lokal terhadap tatanan kehidupan masyarakat adalah tata kota dengan alun-alun sebagai pusatnya yang masih dipakai oleh banyak daerah di Indonesia.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
|
ANALISIS PROFIL KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL DESA WARNASARI
2
Unsur keagamaan, untuk mengatasi masalah ke dak mampuan seorang individu Masyarakat Desa Warnasari mayoritas memeluk Agama Islam dan adapula yang menganut agama lain, seper yang ditunjukan dalam tabel disamping. Meski begitu, seper kebanyakan wilayah di Indonesia lainya, masyarakat Desa Warnasari juga masih mempertahankan tradisi nenek moyang, yakni keyakinan animism dan dinamisme. Misalnya saja keberadaan sesajen, benda- benda magis, dan berbagai kearifan lokal lainya yang memiliki unsur sakral. Hal ini memang dak bisa dihindari, mengingat keyakinan itu telah menjelma menjadi seubah tradisi. Dari sinilah kemudian muncul sebuah akulturasi budaya.
Unsur komunikasi, untuk mengatasi masalah hubungan antar individu Dari hasil observasi masyarakat Desa Warnasari menggunakan Bahasa Sunda dialek Bandung sebagai alat komunikasi dalam sehari hari. Masyarakat Desa Warnasari juga masih memegang undak-usuk basa. undak-usuk basa merupakan perbedaan tatanan bahasa yang digunakan ke ka berkomunikasi dengan seseorang. Atau lebih mudahnya dipahami sebagai penyesuaian pemilihan diksi ke ka berkomunikasi dengan seseorang. undak-usuk basa terbagi atas; kasar pisan (sangat kasar), kasar (kasar), sedeng (sedang), lemes (halus), dan lemes pisan (sangat halus). Penggunaan undak-usuk basa ini sama seper penggunaan unggah-ungguh boso di Jawa, Dimana terdapat perbedaan pemilihan bahasa yang tergantung pada status sosial lawan bicaranya.
Unsur unsur organisasi berfungsi untuk mengatasi masalah sosial. Dari segi organisasi masyarakat, selain adanya organisasi resmi dari pemerintah desa, diketahui juga terdapat orang yang berpengaruh dan mampu menggerakan masyarakat. Singkatnya, terdapat orang yang dituakan dan sangat dihorma dalam masyarakat. Orang tersebut, biasanya dari kaum ulama yang menjadi sesepuh Desa. Dalam konteks Desa Warnasari, Kang Habib dan Ustadz Nurdin menjadi contoh orang yang memiliki kedudukan nggi di masyarakat. Kemudian adapula paguyuban. Paguyuban atau komunitas biasanya terbentuk karena adanya kesamaan visi antara 2 atau lebih individu yang kemudian membentuk sebuah kelompok. Paguyuban ini juga memiliki andil yang cukup besar dalam masyarakat karena kekuatan yang dimilikinya.
23
24
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Unsur ekonomi berfungsi untuk mengatasi masalah kekurangan dan kelangkaan Kondisi geograďŹ s Warnasari berupa perbukitan dengan intensitas hujan yang cukup nggi dan suhu udara berkisar 12ÂşC – 25ÂşC, membuat Warnasari sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk mengembangkan agro-industri. Entah itu pertanian, perkebunan, maupun peternakan. Maka dak mengherankan jika mayoritas masyarakat Desa Warnasari berprofesi sebagai petani. Adapun komoditas pertanian dan perkebunan yang menjadi unggulan di Desa Warnasari. Antara lain; teh dan kopi yang merupakan komoditas utama, Cabe, labu siam, kentang dan produk hol cultura lainya. Meski begitu adapula yang berprofesi sebagai peternak, pengrajin dan penggerak industri krea f lainya. Hasil perkebunan berupa teh dan kopi, langsung dijual kepada pembeli dalam partai besar melalui kelompok tani setempat. Produk hol kultura seper sayur-sayuran dan hasil pertanian lainya dijual ke pasar atau ke pengepul. Kemudian, untuk pengolahan produk peternakan, sepenuhnya dilakukan oleh KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan).
Unsur kesenian berfungsi untuk mengatasi masalah ekspresi kejiwaan. Dari sektor kesenian, Suku Sunda memiliki hampir disemua unsur kesenian. Dari seni rupa, seni musik, hingga seni tari. Desa Warnasari juga memiliki andil dalam melestarikan kesenian tersebut. Pak Dadang dan komunitasnya melestarikan music tradisional yang kemudian disebarkan luaskan kepada generasi muda. Kemudian, Ustadz Nurdin yang memiliki sanggar tari untuk memberikan pengajaran kepada tarian tradisional di Nusantara, khususnya tarian adat sunda. Hingga saat ini, masyarakat juga masih sangat menggemari kesenian tradisional tersebut. Se ap pada pertunjukan seni bahkan jika itu hanya berupa la han, masyarakat pas beramai-ramai mendatanginya.
PROFIL WILAYAH DESA WARNASARI
Kearifan Lokal Lainya Selain kelima unsur kebudayaan tersebut, terdapat pula kearifan lokal lainya. Misalnya saja adanya nggalan kebudayaan yang bersifaf tangible seper alat music angklung dan ukiran dengan mo f khas padjajaran. Kearifan lokal dalam hal mendidik anak seper yang dijalaskan dalam pribahasa berikut “pantaslah demikian karena anak merak kukuncungan, uyah tara tees ka luhur”. Maksudnya ialah apabila perbuatan anak itu baik itu d i k a re n a k a n p e r b u a t a n a t a u perilaku ayahnya juga baik. Ayah sudah semes nya akan memberikan pembelajaran yang baik kepada anaknya, dan apabila hal tersebut berhasil merubah perilaku sang anak maka otoma s masyarakat akan memuji orang tuanya.
|
Kearifan lokal berwujud material berikutnya adalah rumah adat sunda. Rumah adat sunda memiliki aturan aturan yang harus diiku . Hal ini dikarenakan rumah adat sunda memiliki filosofinya sendiri. (1) Kamar penyimpanan beras (2) Kamar dur Kuncen (3) Ruang tengan yang biasa digunakan sebagai tempat upacara adat is adat. Bentuk rumah adat ini berukuran 8 X 12 meter yang memiliki bale-bale depan (Pintu). Menurut juru kunci desa adat (Kuncen) terkait arsitektur rumah adat desa tersebut memiliki filosofi yang unik yaitu Ucap, Tekad dan Lampah. Yang dimaksud dengan ga filosofi ini adalah keselarasan antara niat atau tujuan, dengan ucapan yang direalisasikan dengan perbuatan atau ndakan, filosofi ini mengacu pada masyarakat yang senan asa hidup dengan benar dan baik.
PEMBAHASAN Masyarakat Desa Warnasari merupakan kelompok masyarakat yang masih memegang teguh adatis adat dan kearifan lokal Suku Sunda. Masih dilaksanakanya berbagai upacara adat, adanya kepercayaan tradisional yang masih dianut. Dengan kondisi tersebut, kebudayaan dan kearifan lokal di Desa Warnasari masih dapat dikembangkan lebih jauh lagi, apalagi didukung dengan kayanya potensi pariwisata di Dewa Warnasari. Atraksi kebudayaan dapat dijadikan salah satu alterna ve untuk pelestarian kebudayaan yang ada. Selain menjaga tradisi, adanya atraksi kebudayaan juga dapat membantu dalam hal promosi daerah dan pegembangan dari segi perekonomian
25
26
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4
DRAFT MASTERPLAN PARIWISATA
Masterplan Pariwisata Desa Warnasari
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.1
PETA DASAR PERENCANAAN Peta Pola Ruang Peta Pola Ruang digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan di Desa Warnasari. Bersumber dari Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25000 dan Cira Satelit SAS menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Desa Warnasari selain untuk kegiatan pemukiman, penggunaan lahan berupa Danau Situ Cileunca, kegiatan non agraria seper alang, semak belukar, hutan kering, dan hutan basah, serta untuk kegiatan agraria berupa kebun dan lading. Peta Pola Ruang ini menunjukkan bahwa mayoritas penggunaaan lahan terbesar di Desa Warnasari berupa hutan kering dimana oleh daerah setempat dimanfaatkan sebagai hutan alam lindung. Perlindungan hutan di daerah tersebut juga bertujuan untuk mencegah adanya ak vitas tanah longsor karena topograďŹ wilayah berupa pegunungan dengan lereng landai hingga sangat curam. Penggunaan lahan terbesar selanjutnya berupa area kebun, dimana yang terdapat Di Desa Warnasari mayoritas kebun the meskipun terdapat kebun kopi maupun kebun sayuran lainnya seper kentang. Pemanfaatan lahan ini selaras dengan kondisi geograďŹ wilayah setempat yang berada pada ke nggain lebih dari 1000 meter yang memiliki iklim sejuk. Kebun teh akan tumbuh subur dengan ke nggian dan kondisi iklim seper yang ada di Desa Warnasari. Tujuan utama mengetahui penggunaan lahan di Desa Warnasari ialah untuk menentukan wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan rekomendasi pengembangan potensi pariwisata. Apabila disesuaikan denga peta penggunaan lahan makan jelas saja wilayah yang berpotensi untuk lokasi pariwisata adalah kebun dan Danau Situ Cileunca. Karena selain memiliki daya tarik view yang indah, daerah tersebut memiliki akses jalan yang mudah dari pusat pemukiman serta aman dari kemungkinan baenca tanah longsor. Wisata kebun dipilah kemungkinan paling berpotensi adalah wisata kebun teh. Untuk itu diperlukan zonasi untuk mengetahui dimana letak kebun teh sebagai lokasi wisata dan area sekitar Danau Situ Cileunca yang dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan. Pembahasan mengenai zonasi lokasi dan akses jalan yang digunakan untuk mencapai wisata kebun teh dan Danau Situ Cileunca terdapat pada Peta Masterplan Plan Wisata Kebun Teh dan area sekitar Danau Situ Cileunca.
|
27
28
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Peta Rawan Kebencanaan Tanah Longsor
Analisis Kelerengan Tanah Longsor Hampir semua bangunan sipil / konstruksi selalu berhubungan dengan tanah karena tanah digunakan sebagai tempat bangunan tersebut berdiri, sehingga keamanan dan kenyamanan bangunan yang berdiri diatasnya tergantung pada kekuatan tanah dibawahnya. Tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah yang harus bisa memikul seluruh beban bangunan dan beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke dalam tanah sampai kelapisan atau kedalaman tertentu. Untuk mencapai suatu kondisi tanah yang memungkinkan untuk menahan beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang matang.
Berbeda dengan material konstruksi lainnya, kekuatan geser tanah bukanlah suatu nilai yang tetap. Kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan kelongsoran, keruntuhan, gelincir, dan pergeseran tanah. Kemampuan tanah dalam menahan tegangan yang mengakibatkan pergeseran pada tanah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah jenis tanah (lempung, pasir,dll), keadaan tanah (bentuk bu ran, berat, angka pori), kandungan mineral, kadar air serta faktor pengganggu lainnya. Oleh karena itu hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pembangunan adalah dengan menguji kuat geser tanah tersebut.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Daerah rencana Kawasan Wisata Arung Jeram, Camping Ground, Kawasan Wisata Situ Cileunca dan Area Villa dan Penginapan Memilki karakteris k kawasan yang cukup landai dengan perbedaan elevasi / slope kurang dari 10 persen. Selain itu menurut peta potensi gerakan tanah daerah tersebut termasuk dalam wilayah aman. Dengan keterbatasan data dilakukan analisis stabilitas lereng menggunakan perangkat lunak Geoslope, dengan data proper es tanah dari Kelompok Peneli an Gerakan Tanah, Pusat Peneli an Geoteknologi, Bandung tentang tanah di daerah cekungan bandung dengan data berat volume rata-rata 20 Kn/m3 , sudut geser 25 0 serta nilai kohesi 20 Kpa , maka didapatkan rata-rata angka aman didaerah tersebut antara 1.2 -1.5.
|
Daerah rencana Sunrise Point Padaringan dan Agrowisata Kebun Teh yang termasuk dalam daerah rawan dari Peta Potensi Gerakan Tanah, derah ini memiliki kemiringan / slope antara 15 – 40 % . Dilakukan analisis pada salah satu lereng dengan kemiringan maksimum , yaitu 40 % dengan data tanah yang sama seper analisis sebelumnya didapatkan angka aman sebesar 0.96 seper pada gambar dibawah. Dilakukan analisis stabilitas lereng pada beberapa lereng dan didapatkan angka aman rata-rata sebesar 0.97.
Hal ini menunjukkan bahwa daerah rencana Sunrise Point Padaringan dan Agrowisata Kebun Teh dak cukup stabil / aman.
Dari angka aman terebut dapat terlihat tanah pada daerah Kawasan Wisata Arung Jeram, Camping Ground, Kawasan Wisata Situ Cileunca dan Area Villa dan Penginapan cukup stabil.
Pada daerah rencana Wisata Outbound yang berada pada perbukitan , memiliki kemiringan lereng yang cukup ekstrim , yaitu antara 30-50 % .Daerah ini juga termasuk daerah yang rawan dan sangat rawan akan potensi Gerakan tanah . Dari hasil analisis beberapa lereng di Kawasan ini . didapatkan angka aman rata-rata 0.87 . Angka inin menunjukkan bahwa tanah pada lereng ini dak stabil/ dak aman.
Dari hasil analisis kestabilan lereng dan Peta Potensi Gerakan Tanah , dapat disimpulkan bahwa harus dilakukan penanggulangan /perkuatan lereng pada daerah yang kemungkinan dak stabil atau dak aman
29
30
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Penyebab Utama Keruntuhan Lereng Dari hasil analisis kestabilan lereng dan Peta Potensi Gerakan Tanah , dapat disimpulkan bahwa harus dilakukan penanggulangan /perkuatan lereng pada daerah yang kemungkinan dak stabil atau dak aman. Terdapat empat penyebab utama keruntuhan lereng ,yaitu:
1
2
Kondisi tanah/ batuan setempat
Morfologi
Ÿ Lunak dan lemah, sensitif dan
material telah lapuk Ÿ Adanya retakan, kekar dan patahan Ÿ Variasi sifat fisik (permeabilitas, plastisitas, mineral dan sebagainya)
Ÿ Pergerakan/pengangkatan
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Kondisi fisik di Sekitar Lereng
permukaan tanah akibat gerak tektonik atau vulkanik ak f Proses erosi (penggerusan lateral ) Proses penggerusan ver kal (scouring) Penambahan beban tanah / tanah buangan di daerah puncak lereng engupasan vegetasi akibat kekeringan atau kebakaran.
Ulah Manusia/ Man Made
Ÿ
Hujan yang deras dan lama (banjir) Drawdown yang cepat Gempa bumi Letusan gunung berapi Kembang susut batuan lempeng marin Ÿ Tekanan artesis Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
3
Ÿ Penggalian di kaki lereng Ÿ Penambahan beban di bagian atas Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
lereng Penggundulan hutan Adanya irigasi di bagian atas lereng Adanya kegiatan penambangan Air yang bocor dari u litas (PDAM)
4
Untuk mengatasi penyebab-penyebab tersebut maka harus dilakukan penanggulangan dan perkuatan lereng . Perencanaan perkuatan lereng dimulai dari pennyelidikan, pengujian serta analisis untuk menentukan teknologi penganggulangan /perkuatan lereng yang tepat. Penanggulangan yang baik adalah penanggulangan yang dapat mengatasi masalah secara tuntas dengan biaya yang rela f murah dan mudah pelaksanaannya. Penanggulangan sangat tergantung pada pe dan sifat keruntuhan lereng, kondisi lapangan serta kondisi geologi. Oleh karena itu , harus dilakukan tahapan perencanaan yang baik.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
31
Dalam perencanaan pembangunan, sebaiknya dilakukan penanggulangan keruntuhan yang bersifat permanen. Terdapat 2 prinsip penanggulangan keruntuhan lereng, penanggulangan keruntuhan lereng dengan mengurangi gaya pendorong dan penanggulangan dengan menambah gaya penahan.
Penanggulangan keruntuhan lereng dengan mengurangi gaya pendorong Cara Pertama
2
Cara pertama dan langkah awal dari penanggulangan keruntuhan lereng adalah dengan mengendalikan air permukaan . Pengendalian air permukaan akan mengurangi berat massa tanah yang bergerak dan menambah kekuatan material pembentuk lereng. Dua hal yang harus diperha kan adalah air permukaan yang akan mengalir pada permukaan lereng dan air permukaan yang akan meresap/masuk ke dalam tanah. Se ap upaya harus dilakukan untuk mencegah air permukaan yang menuju daerah keruntuhan lereng, sedangkan mata air, rembesan dan genangan di daerah keruntuhan lereng dialirkan ke luar melalui lereng. Mengendalikan air permukaan (drainase permukaan) dapat dilakukan dengan cara menanam tumbuhan, tata salir, menutup rekahan dan perbaikan permukaan lereng.
Cara Kedua Cara yang kedua yaitu dengan pengubahan geometri lereng ya n g d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n p e m ot o n g a n d a n penimbunan. Bagian yang dipotong disesuaikan dengan ge o m et r i d a e ra h ke r u nt u h a n l e re n g , s e d a n g k a n penimbunan dilakukan pada bagian kaki lereng. Pemotongan geometri terdiri dari pemotongan kepala, pelandaian tebing, penanggaan, pemotongan habis, pengupasan tebing dan pengupasan lereng.Selain itu , pengubahan geometri lereng juga dapat dilakukan dengan cara yang sudah banyak dikenal , yaitu dengan sistem terasering
3
Cara Ke ga Cara ke ga, yaitu mengendalikan air rembesan (drainase bawah permukaan). Usaha mengeringkan atau menurunkan muka air tanah dalam lereng dengan mengendalikan air rembesan biasanya cukup sulit dan memerlukan penyelidikan yang cermat. Metode pengendalian air rembesan yang dapat digunakan adalah sumur dalam, penyalir tegak, penyalir mendatar, pelantar, sumur pelega, penyalir parit pencegat, penyalir liput dan elektro osmosis .u dengan sistem terasering.
Penanggulangan keruntuhan lereng dengan mengurangi gaya pendorong Penanggulangan dengan menambah gaya penahan. ,yaitu dengan penambatan tanah. Penambatan dilakukan dengan menggunakan bangunan penambat antara lain bronjong, tembok penahan, sumuran, ang, teknik penguatan tanah dan dinding penopang isian batu.
32
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.2
PETA REKOMENDASI PARIWISATA DESA WARNASARI
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
33
34
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.3
PETA MASTERPLAN PARIWISATA KEBUN TEH DESA WARNASARI AKSES JALAN MASUK
Akses jalan menuju tempat wisata masih berupa tanah yang dapat berlumpur bila hujan. Oleh karena itu, perlu adanya perkerasan jalan.
GERBANG MASUK EKSISTING 1
Gerbang masuk area wisata masih sederhana. oleh karena itu, perlu dibuat gerbang dan pusat informasi yang atraktif
SUNRISE POINT 3 Sunrise point terletak di atas Gunung Padaringan dan memiliki view yang spektakuler, oleh karena itu perlu ada gardu pandang dan spot foto di k ini sebagai penunjang wisata.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
35
36
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.4
PETA MASTERPLAN PARIWISATA SITU CILEUNCA DESA WARNASARI PERAWATAN FASILITAS Dilihat dari berbagai ulasan yang diberikan wisatawan mengenai Situ Cileunca melalui google maps, beberapa mengeluhkan mengenai kurangnya perawatan atau terpeliharanya Kawasan Situ Cileunca. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan pemeliharaan kembali di Situ Cileunca baik dari fasilitas umum (seper toilet, pusat informasi, dan lainnya) dan atraksi lain yang ditawarkan.
SAMPAH Banyaknya sampah juga menjadi salah satu keluhan oleh wisatawan. Sampah dapat mengurangi este ka suatu tempat wisata. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan bak sampah dan papan peringatan mengenai membuang sampah pada tempatnya untuk mengingatkan wisatawan agar membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, perlu adanya pembersihan ru n agar tempat wisata sena asa bersih dan memunculkan kesan terawat.
REGULASI PENYESUAIAN MENGENAI PROTOKOL KESEHATAN Masa New normal saat ini mengantarkan kita pada sebuah regulasi baru sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyesuaian dan penerapan mengenai protokol kesehatan di fasilitas publik yang telah dibuat oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
37
38
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.5
REKOMENDASI PENGELOLAAN SAMPAH WISATA
Sampah adalah buangan atau sisa dari suatu proses baik domes k (rumah tangga) maupun industri. Menurut Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam dalam bentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat terurai maupun sulit terurai yang sudah dianggap dak berguna dan dibuang ke lingkungan. jika di njau berdasarkan sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat yaitu : Sampah dari pemukiman penduduk. Pada suatu pemukiman, biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga dengan jenis sampah terbanyak adalah sampah organik Sampah dari tempat umum dan perdagangan. Sampah ini berasal dari tempat yang dimungkinkan banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa makanan, sayuran, buah, plas k, kertas, kaleng-kalengan dan sampah lainnya.
1 2
Saat ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah sampah terbanyak kedua di dunia. Tentu ini bukanlah hal yang membanggakan. Namun, pengelolaan sampah di Indonesia masih terbilang kurang, baik pada fasilitas penunjang maupun sistemnya. Sampah-sampah tersebut apabila dak dikelola dengan benar maka akan terus menumpuk hingga melebihi kapasitas tempat penampungan sampah. Jika terus bertumpuk lama dan dak terurai, maka akan mencemari tanah. Jika hal itu terjadi, maka akan mbul dampak terhadap manusia dan lingkungan diantaranya:
Penurunan Kualitas Kesehatan
Penurunan Kualitas Lingkungan
Dampak Sosial Ekonomi
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai cocok sebagai tempat hidup beberapa organisme merugikan dan beberapa hewan seper lalat. Ÿ Potensi penyakit yang di mbulkan antara lain: Ÿ Diare, kolera, fus, dan demam berdarah. Ÿ Penyakit jamur. Ÿ Munculnya penyakit akibat cacing pita Ÿ Dll
Cairan dari sampah basah yang masuk ke saluran drainase akan mencemari saluran irigasi ataupun sungai. Organisme yang hidup di saluran tersebut, misalnya ikan, dapat terancam bahaya. Jika ikan tersebut dimakan oleh manusia, maka akan mbulnya penyakit ataupun keracunan. Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai juga akan mempengaruhi ekosistem di sungai, selain itu akan mbul bau kurang sedap yang akan mengganggu ak vitas di sekitar sungai.
Dampak-dampak tersebut antara lain: Menurunnya ngkat kesehatan masyarakat disekitar lokasi Ÿ Menurunnya kualitas i n f r a s t r u k t u r, s e p e r saluran irigasi, akibat m a s u k n y a s a m p a h ke saluran tersebut Ÿ Terganggunya ak vitas di sekitar lokasi Ÿ
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
Terdapat banyak jenis pengelolaan sampah, salah satunya adalah 3R. Pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya untuk pengurangan pembuangan, melalui program menggunakan kembali (reuse), mengurangi (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Reduce adalah upaya yang meni kberatkan pada pengurangan pola hidup konsum f serta menggunakan barang “ dak sekali pakai� yang ramah lingkungan dan mencegah mbulan sampah. Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan sampah melalui penggunaan yang berulang agar dak langsung menjadi sampah, tanpa pengolahan berar menggunakan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau yang lain. Recycle adalah kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah untuk menjadi produk baru. Selain 3R, ada pula pengelolaan sampah dengan teknik 5P, yang terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan. Teknik 5P ini lebih sistema s dan terpadu, sehingga cocok untuk diterapkan di daerah kawasan pariwisata. Selanjutnya teknik ini akan dibahas lebih lanjut.
TAHAPAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PARIWISATA Sistem pengelolaan sampah pariwisata diperlukan penyusunan strategi yang baik. Tentunya dalam membuat strategi pengelolaan sampah pariwisata tersebut ada hal yang perlu disiapkan, yaitu pengumpulan data dan memproyeksikan kondisi pengelolaan sampah pariwisata yang diinginkan. Setelah kedua poin tersebut diselesaikan, maka strategi pengelolaan sampah pariwisata dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sampah pariwisata.
PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data menjadi sangat pen ng untuk mengetahui keadaan persampahan di Kawasan wisata, Terdapat 2 jenis pengambilan data, yaitu; 1.
Data primer, contoh menghitung langsung mbulan sampah di kawasan wisata dihari libur agar diperoleh data mbunan sampah maksimum yaitu saat ramai pengunjung.
2.
Data sekunder, yaitu dengan mewawancarai pengunjung atau warga sekitar. Jumlah peserta wawancara perlu disesuaikan dengan luas lokasi.
PENGOLAHAN DATA Pengolahan data dilakukan setelah semua data yang dibutuhkan telah diperoleh. Melalui pengolahan data ini harapannya dapat diketahui kekurangan dan kelebihan teknik pengelolaan sampah yang sudah diterapkan.
PROYEKSI PENGELOLAAN SAMPAH WISATA Pada bagian proyeksi ini, dapat direncanakan apa saja output dari pengelolaan sampah pariwisata yang diharapkan, dampak yang ingin dihasilkan baik terhadap lingkungan maupun masyarakat, serta keuntungan yang ingin diperoleh.
39
40
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
PENGUMPULAN DATA Data-data yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
VOLUME SAMPAH Diketahui dengan mengumpulkan data secara primer dengan metode sampling mbunan sampah sehingga dapat diketahui volume sampah ap wisatawan per harinya. Dengan mengetahui volume sampah dapat memudahkan dalam memilih strategi pengelolaan sampah pariwisata, seper menentukan volume wadah dan cara pengangkutannya.
KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH Jika di njau berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi dua, yaitu: Ÿ Sampah organik, yaitu sampah jenis sampah yang dihasilkan o rg a n i s m e h i d u p , s e h i n g g a mudah diuraikan. Ÿ Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang dak mudah membusuk dan dak mudah diuraikan.
POLA PENGELOLAAN SAMPAH Poin pen ng mengenai pola pengelolaan sampah pariwisata: Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
DATA MENGENAI TPA
Apakah sampah sudah dipilah dan ditempatkan di wadah yang berbeda? Apakah jenis wadah sudah sesuai dengan volume sampah? Bagaimana pengangkutan sampah dari wadah ke TPS? Bagaimana pengangkutan sampah dari TPS ke TPA? Seberapa sering pengangkutan sampah dilakukan? Alat apa yang digunakan?
RENCANA ANGGARAN PENGELOLAAN
Ÿ
Luas wilayah TPA perlu diketahui agar dapat memperkirakan volume sampah yang dapat ditampung di TPA. Ÿ Lokasi TPA dapat pula menentukan pola pengangkutan sampah yang ingin diterapkan. Ÿ Fasilitas dan teknologi yang ada di TPA mempengaruhi pengolahan sampah, seper cara mendaur ulang sampah dan produk.
Pe ny u s u n a n re n c a n a a n g g a r a n merupakan hal pen ng untuk membantu dalam merencanakan pengelolaan sampah dan memberikan gambaran awal seberapa besar dana yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan hal tersebut juga sebagai pertanggungjawaban sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat diminimalisasi.
PERATURAN PENGELOLAAN SAMPAH
PERAN PEMERINTAH, MASYARAKAT, PENGELOLA
Menurut Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan sistema s, menyeluruh dan berkesinambungan yang melipu p e n g u ra n g a n d a n p e n a n g a n a n sampah. Aturan pengelolaan sampah:
Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah sebagai berikut;
UU 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah Ÿ PP No. 27 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah spesifik Ÿ PP No. 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga Ÿ Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle.
Ÿ Ÿ
Meningkatkan kesadaran Mengurangi konsumsi barang kemasan.
Pemerintah sendiri memiliki peran diantaranya; Ÿ
Ÿ
Ÿ Ÿ Ÿ
Menyelenggarakan pelayanan infrastruktur yang baik Menyiapkan regulasi Menetapkan standar pelayanan dan Melakukan binaan dan pengawasan Penyedia layanan (pengembangan, penanganan, pemanfaatan sampah)
Sedangkan peran pengelola adalah sebagai berikut Ÿ Ÿ
Ÿ
Mitra pemerintah dalam pengelolaan sampah Pelaksana dalam pengangkutan, pengolahan, atau pemrosesan sampah pada wilayah pelayanan Pelaksana dari kebijakan pemerintah terkait pengelolaan sampah
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
PENGOLAHAN DATA Pengolahan data dilakukan setelah semua data yang dibutuhkan telah diperoleh. Melalui pengolahan data ini harapannya dapat diketahui kekurangan dan kelebihan teknik pengelolaan sampah yang sudah diterapkan. Beberapa metode pengolahan data dapat digunakan seper : 1. Kualita f Data yang diolah dengan cara kualita f adalah data yang dak dianalisis dengan ilmu sta s ka, contohnya adalah ngkat kesadaran lingkungan pengunjung yang rendah. 2. Kuan ta f Pengolahan data secara kuan ta f adalah pengolahan data yang menggunakan ilmu sta s ka, contohnya volume sampah yang dihasilkan per hari. 3. SWOT (strength atau kekuatan, weakness atau kelemahan, opportuni es atau peluang, dan threats atau ancaman) SWOT digunakan untuk menentukan keputusan akhir dari banyak opsi yang diper mbangkan. Beberapa poin utama dalam pengolahan data melipu : Ÿ Ÿ
Ÿ Ÿ Ÿ
Kondisi kota, untuk mendapatkan gambaran daerah pelayanan dan pola pelayanan yang sesuai. Kondisi sistem pengelolaan persampahan yang ada saat ini, untuk mendapatkan gambaran sistem pengelolaan sampah yang sesuai dan peningkatan jangka panjang sesuai dengan kemampuan daerah dan masyarakat. Kondisi TPA, untuk mendapatkan gambaran ngkat pencemaran dan upaya rehabilitas / revitalisasi yang harus dilakukan serta alterna f pemilihan lokasi TPA baru. Kondisi 3R, untuk mendapatkan gambaran upaya pengurangan dan pemanfaatan sampah sesuai dengan target yang diharapkan. Analisis pengaruh kebijakan sektoral dan regional.
PROYEKSI PENGELOLAAN SAMPAH WISATA YANG DIINGINKAN Pada bagian proyeksi ini, dapat direncanakan apa saja output dari pengelolaan sampah pariwisata yang diharapkan, dampak yang ingin dihasilkan baik terhadap lingkungan maupun masyarakat, serta keuntungan yang ingin diperoleh. Proyeksi yang dilakukan tentunya berdasarkan pada data yang sudah diperoleh dan diolah sesuai kebutuhan pengelolaan sampah pariwisata. Harapannya setelah mampu memproyeksikan kebutuhan lebih lanjut dalam pengelolaan sampah pariwisata, dapat dilaksanakan melalui strategi pengelolaan sampah pariwisata.
41
42
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PARIWISATA A. Perencanaan Daerah Pelayanan 1. PELAYANAN TUNGGAL Daerah pelayanan tunggal hanya mencangkup wilayah satu objek wisata itu sendiri. Maka dari itu, pemilik objek wisata tersebut, baik swasta maupun pemerintah harus bertanggung jawab atas sistem pengelolaan sampah pariwisata yang terbatas pada wilayah itu saja.
2. PELAYANAN MAJEMUK Pada daerah pelayanan majemuk, sistem pengelolaan sampah terintegrasi antara satu tempat pariwisata dengan tempat pariwisata lainnya. Sistem yang terintegrasi ini tentunya membutuhkan peran dinas terkait serta pemilik objek wisata agar pengelolaan sampah pariwisata dapat efisien, dan bahkan dapat menghasilkan produk baru.
B. Perencanaan Pola Pengelolaan Sampah Pariwisata Pola pengelolaan sampah pariwisata sudah selayaknya dilakukan secara terpadu melalui program 5P yang berdasarkan pada 3R (reduce, reuse, recycle), mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan.
1. PEMILAHAN Pemilahan dilakukan berdasarkan jenis sampah. Setelah sampah dipilah, sampah diwadahkan di tempat yang berbeda. Tujuan dari pemilahan adalah agar sampah dapat diolah kembali menjadi produk bermanfaat ataupun dijual ke pengepul sehingga diperoleh nilai ekonomis.
2. PEWADAHAN Tujuan pewadahan sebagai berikut, Ÿ Untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan. Ÿ Memudahkan proses pengumpulan sampah. Ÿ Wadah yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, Kriteria wadah yang perlu diperha kan dalam pewadahan adalah sebagai berikut: Ÿ Volume wadah, yang disesuaikan dengan jumlah sampah perhari. Ÿ Bentuk wadah, agar memudahkan tahap selanjutnya yaitu pengangkutan. Wadah perlu diberi tutup. Ÿ Lokasi wadah, yang terjangkau oleh pengunjung dan diposisikan ditempattempat memungkinkan menghasilkan banyak sampah.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
3. PENGUMPULAN Pengumpulan adalah cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan sampah sampai ke tempat pengumpulan sementara (TPS) /stasiun pemindahan. Sampah yang berasal dari beberapa objek pariwisata dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat sebelum akhirnya diangkut ke TPA. Tujuannya agar pengangkutan ke TPA lebih efek f karena jumlah sampah dak terlalu banyak untuk diangkut ap hari, serta lokasi TPA yang jauh untuk dilakukan pengangkutan ap hari.
4. PENGANGKUTAN Pengangkutan ialah kegiatan mengangkut sampah yang sudah terkumpul di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menggunakan Armroll Truck ataupun Truck Compactor. Terdapat 4 skenario dalam pengangkutan sampah berdasarkan TPST.
Cara ke-1 | Sistem kontainer digan Truk dari pool membawa kontainer kosong menuju TPS 1. Truk menurunkan kontainer kosong tersebut dan menukarkan dengan kontainer berisi dari TPS 1. Selanjutnya ko nt a i n e r b e r i s i d i b awa ke T PA u nt u k dikosongkan. Setelah kosong, kontainer kosong tersebut di bawa ke TPS2 untuk ditukarkan dengan kontainer berisi di TPS 2. Kontainer b e r i s i te rs e b u t d i b awa ke T PA u nt u k dikosongkan, berikut demikian sampai semua konteiner di TPS dikosongkan. Setelah selesai, teruk akan kembali ke pool membawa kontainer kosong.
Cara ke-1 | Sistem kontainer dipindahkan Armroll truck tanpa kontainer keluar dari pool langsung menuju TPS 1 untuk mengambil/mengangkut kontainer TPS 1. Selanjutnya truk membawa kontainer berisi ke TPA untuk dikosongkan. Setelah kontainer kosong, kontainer tersebut dibawa ke TPS 2 untuk di tukarkan dengan kontainer TPS 2. Selanjutnya kontainer dibawa lagi ke TPA untuk di kosongkan, begitu seterusnya. Setelah sampai di TPS terakhir, kontainer dikosongkan di TPA dan di bawa ke TPS 1 untuk dikembalikan kesana. Lalu, dilanjutkan dengan trukkembali ke pool.
43
44
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Cara ke-3 | Sistem kontainer diangkat Cara ini mirip dengan cara ke-2. Pada cara ke-3 armroll truck keluar dari pool tanpa membawa kontainer ke TPS 1. Kontainer berisi dari TPS 1 dibawa ke TPA untuk dikosongkan. Selanjutnya dari TPA kontainer dikembalikan ke TPS 1. Kemudian dari TPS 1 ke TPS 2 untuk mengambil kontainer di TPS 2 dan dikosongkan di TPA, lalu kontainer dikembalikan lagi ke TPS 2. Begitu seterusnya sampai ke TPS terakhir dan setelah kontainer kosong di TPS terakhir dikembalikan, truk kembali ke pool.
Cara ke-4 | Sistem kontainer tetap Pada cara ini digunakan alat angkut berupa compactor truck. Truk ini mampu mengangkut sampah tanpa kontainernya. Truk dari pool ke TPS 1 dan langsung mengangkut sampah di TPS 1. Selanjutnya bergerak ke TPS 2 dan seterusnya. Setelah semua sampah terambil dari TPS, truk menuju TPA untuk mengosongkan. Setelah sampah sudah di letakkan di TPA, maka truk kembali ke pool.
4. PENGOLAHAN Pengolahan dapat disebut juga daur ulang. Pada proses pengolahan ini, sampah yang telah dipilah dapat diolah kembali menjadi produk. Pengolahan sendiri terbagi menjadi 3, yaitu:
PENGOLAHAN SECARA FISIK
PENGOLAHAN SECARA BIOLOGIS
Yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang untuk digunakan kembali. Contoh, seper botol plas c yang dapat diolah kembali menjadi bijih plas c, untuk membuat kantong kresek ataupun botol baru. Karena cara ini sulit untuk dikerjakan dirumah, maka opsi yang ditawarkan adalah menjual sampah anorganik seper botol-botol plas c, besi, kertas, buku, dan lain sebagainya kep engempul.
Pengolahan dengan cara ini adalah mengumpulkan sampah organic seper rumput, sisa makanan, kotoran ternak, dan lain sebagainya untuk diolah menjadi kompos, atau dikenal dengan teknik pengomposan. Hasil dari pengomposan ini ialah pupuk yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
PENGOLAHAN UNTUK PEMULIHAN ENERGI Pada pengolahan ini, sampah digunakan sebagai bahan bakar, baik secara langsung dibakar maupun dengan mengubahnya dalam wujud lain seper biogas. Energi yang dihasilkan ini tentunya dapat digunakan untuk memasak maupun menghasilkan listrik.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
C. Perencanaan TPA 1. OPTIMALISASI TPA Dilakukan apabila TPA dari segi luas sudah memadai kebutuhan namun pengolahan sampahnya dirasa belum maksimal yang dapat disebabkan oleh fasilitas alat pengolah yang belum memadai.
2. PEMBUATAN TPA BARU Dilakukan apabila TPA sebelumnya sudah dak memadai dalam menangani tumpukan sampah yang ada. dapat pula dilakukan apabila dari segi luas sudah dak mencukupi kebutuhan. selain itu pembuatan TPA baru dapat memper mbangkan lokasi TPA. Jika lokasinya terlalu jauh sehingga dak eďŹ sien maka dapat dibuat TPA baru.
SKEMA LAHAN TPA Sanitary LandďŹ ll
Pengolahan dengan cara ini adalah mengumpulkan sampah organic seper rumput, sisa makanan, kotoran ternak, dan lain sebagainya untuk diolah menjadi kompos, atau dikenal dengan teknik pengomposan. Hasil dari pengomposan ini ialah pupuk yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
|
45
46
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Sanitary Controlled LandďŹ ll Controlled landďŹ ll atau lahan urug terkendali diperkenalkan oleh Departemen Pekerjaan Umum pada awal tahun 1990-an merupakan perbaikan atau peningkatan dari cara open dumping tetapi belum sebaik sanitary landďŹ ll. Metode TPA ini memiliki manajemen atau pengolahan sampah secara sederhana, dak seper open dumping yang hanya dibuang saja.
Open Dumping Skema open dumping ini paling banyak diterapkan di Indonesia. Prinsip kerjanya sederhana: buang, dak ada penanganan lebih lanjut terhadap sampah. Ke u n t u n g a n u t a m a d a r i sistem ini adalah murah dan sederhana. Namun, metode open dumping dak banyak memberikan manfaat karena hanya dilakukan penimbunan tanpa pengelolaan lebih lanjut.
D. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Setelah mengumpulkan data, akan diketahui kekurangan-kekurangan dalam upaya pengelolaan sampah pariwisata yang sudah diterapkan. Selanjutnya, diproyeksikan pula strategi dalam pengelolaan sampah agar dapat menyelesaikan masalah sampah pariwisata. Setelah berhasil menentukan strategi pengelolaan sampah pariwisata yang sudah terintegrasi antara satu dengan tempat yang lain, maka dapat diketahui sarana dan prasarana apa saja yang perlu dipersiapkan dalam upaya pengelolaan sampah pariwisata yang lebih baik dari sebelumnya.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
47
TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH
INSINERASI / PEMBAKARAN Pada insinerasi, sampah yang ada di TPA dibakar hingga suhu 800900 C dengan alat insinerator sehingga menghasilkan produk berupa panas yang dapat memanaskan air sehingga diperoleh uap. Uap ini kemudian memutar turbin untuk dikonversikan menjadi energi listrik.
BIOGAS
Biogas merupakan gas yang d i h a s i l k a n d a r i fe r m e n t a s i sampah, seper kotoran manusia dan hewan, sisa makanan, sampah dedaunan dan lain sebagainya tanpa adanya oksigen. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.Hasil dari biogas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik dan memasak.
KOMPOS
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisasisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
48
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
4.6
REKOMENDASI PENGOLAHAN LABU SIAM
Labu siam merupakan salah satu jenis labu-labuan (cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan dapat hdup merambat di tanah atau hidup memanjat dan biasa dibudidayakan di pekaranagan. Labu siam dicirikan dengan buahnya yang menggantung dari tangkai, daunnya berbentuk mirip segi ga. Di Indonesia, labu siam m e r u p a k a n s ay u ra n ya n g umum dijumpai di pasar. Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan 23 d a r i Th a i l a n d o l e h o ra n g Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau juga manisa (Baharuddin, 2020).
Komposisi gizi labu siam dapat dilihat pada tabel. Buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensi f atau radang usus. Serat pangan d a p a t m e n g u r a n g i r i s i ko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang dak sempurna. Serat pangan mampu mengurangi waktu nggal (transit me) makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Selama nggal di saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik (penyebab kanker). Berkat singkatnya transit me sisa makanan di saluran pencernaan, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga peluang terjadinya kanker menjadi sangat kecil (Baharuddin, 2020).
Labu siam (sechium edule) m e r u p a k a n s ay u ra n ya n g mengandung banyak nutrisi dan vitamin yangsangat berguna bagi tubuh manusia. Labu siam mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai an oksidan alami. Menurut Saade (1996) dan Modgil dkk (2004), dalam 100 gram daging buah labu siam mengandung 26-31 kkal, protein 0,9-1,1% , serat 0,41%, avonoid 0,95%, kalsium 12-19 mg, vitamin A 5 mg, dan masih banyak lagi kandungan lainnya yang dapat bermanfaat bagi tubuh manusia. Olahan labu siam yang sudah umum dibuat oleh masyarakat antara lain dalam bentuk sayuran, manisan, sirup, jelly dan selai, perlu ada inovasi untuk membuat harga jual labu siam menjadi meningkat.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
|
Terdapat beberapa jenis olahan labu siam yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian desa. Adapun beberapa jenis olahan labu siam akan dijelaskan seper berikut:
1
DODOL LABU SIAM
Menurut Arisudana dkk (2017), Dodol labu siam menjadi salah satu alterna f baru sebagai olahan makanan yang aman dan menyehatkan dikarenakan dodol labu siam dak mengandung lemak jenuh atau kolesterol dan dak mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya. Jadi selain tampilannya can k dan banyak khasiat dodol labu siam sangat aman dikonsumsi oleh segala golongan dan lapisan masyarakat. Adapun bahan dan tata cara pembuatan dodol dengan bahan dasar labu siam menurut Baharuddin (2020) adalah seper berikut:
Bahan
Cara Pembuatan
- 1 kg Labu siam - 700 gram tepung ketan - 400 gram tepung beras - 2 kg gula pasir - 2 liter santan - Asam askorbat 0,1% atau 1 gram per liter air atau 0,1 gram untuk 100 ml air - Agar agar bubuk secukupnya
1. Memasak santan dan gula hingga mengental. 2. Mencampurkan tepung beras dan ketan ke dalam larutan gula 3. Memasukkan labu siam, kemudian diaduk hingga dak lengket di wajan 4. Hasil adukan diberi agar agar 5. Dodol siap dikemas.
49
50
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
2
KERIPIK LABU SIAM
Kemudian untuk inovasi olahan lainnya, labu siam dapat diolah menjadi sebuah kripik untuk dimakan sebagai makanan ringan. Adapun tata cara pembuatan keripik labu siam menurut m redaksi BisnisUKM dalam situs bisnisukm.com adalah seper berikut.
Bahan
Cara Pembuatan
- 500 gr Tepung terigu - 1 sendok the baking powder - 2 sendok teh garam - 250 labu siam, kukus dan haluskan - 50 gr tepung maizena - 2 bu r telur, kocok lepas
1. Mempersiapkan bahan, mencampurkan tepung terigu, tepung maizena, baking powder, dan garam kemdian bahan terebut dicampur hingga merata. 2. Memaasukkan labu kedalam adonan awal, diaduk hingga rata, kemudian telur yang sudah dikocok tadi dimasukkan dan adonan diaduk hingga menggumpal. 3. Adonan digiling dengan mesin penggiling atau tangan, giling adonan sesuai keinginan. Adonan tersebut dicetak sesuai keinginan anda masingmasing. 4. Setelah dicetak, adonan yang sudah dicetak tersebut digoreng 5. Tiriskan hasil gorengan, keripik sudah siap disantap.
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3
SUKADE
Dilansir oleh m redaksi BisnisUKM dalam situs bisnisukm.com Sukade atau manisan adalah buah-buahan yang direndam dalam air gula selama beberapa waktu. Membuat buahbuahan menjadi manisan adalah salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan dan hal ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Jenis manisan ada 3 macam yaitu, manisan kering, manisan basah, dan manisan basah berkuah. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dikeringkan sampai kering.
Bahan -
Labu siam Kapur sirih Garam Gula pasir Larutan asam sitrat 1,5 % Natrium metabisulfite Pewarna makanan
Alat -
Pisau Pengaduk Saringan Panci Baskom Cabinet dryer
Cara Pembuatan Persiapan Bahan Baku 1. Labu Siam dikupas, dicuci, dipotong kubus (2×1,5×1,5) cm. 2. Potongan labu siam direndam dalam larutan kapur sirih selama satu jam. 3. Potongan labu siam ini dicuci dan riskan. 4. Blansing dan kemudian di riskan sehingga didapat bahan baku siap pakai. Blansing merupakan pemanasan pendahuluan dalam uap atau air panas dalam waktu singkat, terutama untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Tujuan dari pemblansiran ini adalah membantu membersihkan bahan makanan, memperbaiki tekstur, Menonak an enzim, dan menghilangkan bau dan flavor yang dak dikehendaki Pembuatan Sirup Perendaman Setelah persiapan bahan baku selesai, larutan perendam dipersiapkan yaitu dengan mencampurkan garam, gula, asam sitrat, natrium metabisulfit dan pewarna dalam 2 liter air kemudian panaskan hingga mendidih. Fungsi gula terutama sebagai zat pemanis, zat pengawet, dan untuk memperbaiki tekstur dari buah-buahan. Air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau ge r pada buah. Asam ditambahkan untuk memperbaiki flavor. Buah-buahan dengan kandungan asam yang rendah, dapat diberi tambahan asam sitrat. Pembuatan Sukade 1. Bahan baku siap pakai direndam dalam sirup perendam yang mendidih (10 menit). 2. Sirup perendam didinginkan dengan cepat 3. Dilakukan perendaman lagi dengan larutan perendam selama 24 jam. 4. Memisahkan bahan dari larutan perendam 5. Mencuci bahan dengan air panas kemudian riskan 6. Sukade /manisan basah yang dihasilkan lau dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 400 C selama 9 jam 7. Kemas dalam plas k.
|
51
52
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
5
REBRANDING SITU CILEUNCA
Masterplan Pariwisata Desa Warnasari
REBRANDING SITU CILEUNCA
5.1
GAMBARAN WILAYAH Apa itu Situ Cileunca? Situ Cileunca merupakan sebuah danau buatan yang dikelilingi oleh bukit, pegunungan, dan perkebunan teh. Pemandangan yang terhampar hijau pun menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menikma pesona alam dan berswa foto bersama kawan.
Sejarah Singkat Situ Cileunca Situ Cileunca dahulunya merupakan sebuah hutan belantara yang dimiliki oleh seorang Belanda bernama Kulhan yang kemudian di bangun sebuah danau buatan yang memakan waktu selama 7 tahun yakni diperkirakan sekitar tahun 1919 - 1926. Diku p dari seorang travel blogger bernama Adira Oktaroza mengatakan bahwa sejak zaman kolonial Belanda, Situ Cileunca sudah dijadikan sebagai sebuah tempat wisata. Saat ini, Situ Cileunca sudah terdapat berbagai fasilitas, kegiatan, dan terdapat bermacam-macam usaha wisata yang terdapat di sekitar Situ Cileunca.
Keanekaragaman (Atraksi Wisata) Berbagai kegiatan wisata dapat dilakukan di sana seper arung jeram, ying fox, outbond, tur keliling danau, wisata berkebun meme k buah berry, dan lainnya. Di Situ Cileunca terdapat berbagai usaha wisata seper makanan dan minuman, operator wisata, penginapan, dan lainnya.
|
53
54
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
GeograďŹ s Situ Cileunca terletak di Kecamatan Pangalengan. Wilayah Situ Cileunca mencakup di ga desa salah satunya ialah Desa Warnasari. Jarak tempuh untuk ke Situ Cileunca jika dari Kota Bandung yakni sekita 45 km atau dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Untuk mencapai di Situ Cileunca dapat menggunakan transportasi darat seper motor, mobil, dan bus. Situ Danau ini berada di ke nggian 1550 mdpl sehingga suasana di sana sangatlah sejuk. Danau ini menempa lahan seluas 1.400 hektare. Situ Cileunca berada di Dataran nggi dan dikelilingi oleh bukit, pegunungan, dan perkebunan the. Luasnya danau tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menambahkan atraksi wisata berupa berkeliling danau menggunakan perahu.
Kondisi Lingkungan Di sekitar Kawasan Situ Cileunca terdapat berbagai macam operator wisata yang menawarkan jasanya untuk melayani wisata seper arung jeram, outbond, dan sebagainya. Selain itu, juga terdapat berbagai macam usaha wisata yang memanfaatkan adanya wisatawan untuk menjual sesuatu. Saat s e b e l u m a d a COV I D - 1 9 banyak wisatawan yang mengunjungi Situ Cileunca. Akan tetapi, pada pertengahan maret 2020 semua ak vitas wisata di Situ Cileunca terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dan memutus mata rantai coronavirus.
Adanya penutupan objek wisata ini dak hanya berdampak pada pemasukan objek wisata tersebut akan tetapi juga berdampak untuk usaha-usaha lain di bidang pariwisata yang menggantungkan bisnisnya di sekitar Situ Cileunca. Jika dilihat dari berita yang beredar pada masa itu di Situ Cileunca memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pengunjung yakni debit air yang berkurang biasanya terjadi pada musim kemarau dan pada akhir tahun 2017 terdapat banyak pohon tumbang yang disebabkan oleh angin kencang dan berakibat pada penutupan sementara Situ Cileunca.
Selain itu, dari prespek f wisatawan yang didapatkan melalui komentar dari ulasan google maps maupun rekomendasi perjalanan trip advisor dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan di Situ Cileunca kurang bersih dan terawat serta banyak sampah. Adapun informasi dari salah satu warga sekitar Warnasari bahwa banyaknya sampah tersebut berasal dari sampah wisatawan yang membuang sampah di sana
REBRANDING SITU CILEUNCA
|
55
56
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
5.2
ANALISIS SWOT
S W O T
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Sudah dikenal sebagai tempat wisata semasa kolonial Belanda Lokasi yang mudah dijangkau dari Kota Bandung Terdapat banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Situ Cileunca Memiliki pemandangan alam yang menawan dan di suasana sejuk sehingga cocok untuk refreshing,
Ÿ Ÿ Ÿ
Kebersihan lingkungan di dalam dan sekitar Situ Cileunca Fasilitas yang perlu diperbaiki dan ditambahkan Perawatan dari tempat wisata Situ Cileunca
Dibukanya kembali tempat wisata dan menerapkan protokol COVID - 19 bagi pekerja dan para pengunjung Ÿ Melakukan perbaikan dan perubahan pada fasilitas dan regulasi sebagai langkah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Ÿ
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
COVID - 19 Konflik kepen ngan Banyaknya opertaor yang bersaing dengan harga yang dak sehat Macet
REBRANDING SITU CILEUNCA
5.3
REKOMENDASI MITIGASI PENGELOLAAN USAHA WISATA DI SEKITAR SITU CILEUNCA Latar Belakang
Pariwisata di dunia saat ini tengah dilanda penurunan kunjungan wisatawan. Penyebab terbesar dari penurunan kunjungan ini ialah adanya virus menular baru yang mulai menyebar sekitar akhir tahun 2019 yaitu coronavirus. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Dikarenakan penularan virus ini melalui kontak ďŹ sik antar manusia maka di awal ta h un 2 0 2 0 pe nye b a ra n d a r i coronavirus atau lebih dikenal dengan COVID-19 sudah menyebar hampir diseluruh dunia. Salah satu faktor virus cepat menyebar ialah adanya pergerakan manusia ke seluruh dunia dengan berbagai moda transportasi. Oleh sebab itu, karena sangat mengkhawa rkan akhirnya pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan status kesehatan dunia dikarenakan menyebarnya COVID-19 ini sebagai pandemi. Adanya hal tersebut, akhirnya berbagai negara memberlakukan beragam kebijakan agar warga negara mereka terhindar dari virus ini seper diberlakukannya lock down, bekerja dan sekolah di rumah, dan kegiatan lain yang mengurangi ak vitas di luar rumah dan bersentuhan dengan orang lain. Indonesia pun memberlakukan physical distancing atau jaga jarak dan bekerja serta sekolah dari rumah saat virus ini mulai masuk ke Indonesia. Tidak heran jika adanya kebijakan tersebut juga berpengaruh untuk berbagai usaha salah satunya usaha wisata.
Adanya penutupan objek wisata dan dak adanya ak vitas wisata membuat usaha dibidang ini berhen untuk sementara waktu saat pandemi. Wisatawan pun membatalkan kepergian mereka karena dirasa diluar rumah daklah aman. Selain berdampak pada penutupan objek utama wisata, efek yang dirasakan dengan diberlakukan hal tersebut daklah hanya bagi pengelola objek wisata. Akan tetapi, usaha-usaha lain di sekitar kawasan tersebut juga ikut merasakan dampaknya seper dak adanya pendapatan yang biasa mereka dapatkan dari ak vitas wisata. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya penanganan bagi usaha kecil dibidang wisata ini agar pada saat mereka buka sudah siap dan dapat beroperasi sesuai keadaan saat ini. Pada saat pandemi, wisatawan ataupun pelanggan sangatlah memperha kan seputar kebersihan, penerapan protokol kesehatan baik di tempat yang mereka kunjungi ataupun pekerja, dan keamanan dari produk yang akan dibeli. Maka dari itu, upaya mi gasi pengelolaan usaha wisata ini nan nya dapat menjadi salah satu referensi bagi para pengelola usaha wisata lokal terutama warga Desa Warnasari yang menggantungkan hidupnya dengan berbisnis di sekitar Situ Cileunca untuk melakukan pencegahan dan pengurangan resiko.
|
57
58
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
c @megabyrne
SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA SITU CILEUNCA Sebelum membahas lebih lanjut mengenai usaha wisata di sekitar Situ Cileunca, sekilas akan dijelaskan mengenai objek wisata ini, Situ Cileunca merupakan sebuah danau buatan yang dikelilingi oleh bukit, pegunungan, dan perkebunan teh. Pemandangan yang terhampar hijau pun menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menikma pesona alam dan berswa foto bersama kawan. Situ Cileunca terletak di Kecamatan Pangalengan tepatnya di Desa Warnasari. Jarak tempuh untuk ke Situ Cileunca jika dari Kota Bandung yakni sekita 45 km. Danau ini berada di ke nggian 1550 mdpl sehingga suasana di sana sangatlah sejuk. Danau ini menempa lahan seluas 1.400 hektare dan area yang digunakan untuk berwisata seluas 1.000 hektare. Berbagai kegiatan wisata dapat dilakukan di sana seper arung jeram, ying fox, outbond, tur keliling danau, wisata berkebun meme k buah berry, dan kegiatan lainnya.
REBRANDING SITU CILEUNCA
|
KONDISI OBJEK WISATA SITU CILEUNCA SEBELUM DAN SAAT COVID-19 Saat sebelum ada COVID-19, Situ Cileunca ramai dikunjungi wisatawan. Hal tersebut ditunjukan dari data wisatawan yang berkunjung di Situ Cileunca sebagai berikut.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa selama 3 tahun ini jumlah wisatawan sebesar 118.482 dimana pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 5.777 orang dan ditahun 2017 terjadi penurunan sejumlah 11.455 orang. Jika dilihat dari berita yang beredar di website pada saat itu di Situ Cileunca pada akhir tahun 2017 terdapat bencana angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan berakibat pada penutupan sementara objek wisata. Pada pertengahan maret 2020, semua ak vitas wisata di Situ Cileunca terpaksa ditutup kembali untuk sementara waktu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dan memutus mata rantai coronavirus. Adanya penutupan objek wisata ini dak hanya berdampak pada pemasukan objek wisata tersebut akan tetapi juga berdampak untuk usaha-usaha lain di bidang pariwisata yang menggantungkan bisnisnya di sekitar Situ Cileunca.
Hal tersebut dikarenakan bahwa industri dibidang pariwisata ini memiliki efek ganda (mul plier) sehingga efek samping yang akan dirasakan dak hanya untuk satu industri tapi akan berdampak pula pada usaha-usaha lainnya. Oleh sebab itu, pada masa-masa pandemi dan masih sepinya kunjungan maka perlu adanya berbagai upaya agar upaya penanganan baik dari tempat dan atribut yang biasanya mereka pakai untuk melayani pengunjung seper pada sanitasi dan penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan bagi pengelola usaha tersebut.
59
60
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
USAHA WISATA
?
Apa Itu Usaha Wisata
Usaha wisata dideďŹ nisikan oleh Pendit (1994: 16) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan dan mengusahakan objek dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana, serta usaha lain yang terkait bidang tersebut. Industri di bidang pariwisata ini memiliki efek yang berganda yaitu dampak yang dirasakan akibat adanya objek wisata dak hanya dirasakan oleh satu pihak saja akan tetapi oleh berbagai pihak berpar sipasi. Seper , adanya objek Situ Cileunca ini akhirnya muncul berbagai usaha wisata lainnya.
?
Apa Saja Jenis Usaha Wisata Nah, di suatu objek wisata tentunya mereka dak dapat berdiri sendiri dengan menawarkan daya tariknya saja. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan wisatawan diperlukan juga usaha-usaha lain agar kebutuhan yang mereka inginkan terpenuhi. Adapun jenis-jenis usaha wisata menurut Pendit (1994, 89—90) yakni: 1)Usaha akomodasi seper hotel, penginapan, motel, losmen, villa, bungalow, kamar sewaan, perkemahan, dan tempat yang digunakan untuk bermalam lainnya 2) Tempat peris rahatan khusus seper klinik, pemandian khusus orang sakit, spa, steambath, pan pijat, sanatorium, dan lainnya. 3) Usaha angkutan wisata seper pesawat, kereta api, bis, angkot, rental mobil dan sepeda motor, perahu, dan lainnya 4) Perusahaan seni dan manufaktur seper usaha kerajinan tangan, kartu pos, buku petunjuk pariwisata, dan lainnya. 5) Toko – toko penjual suvenir seper barang kerajinan yang dapat dibawa pulang, bingkisan, oleh-oleh, dan lain-lain. 6) Usaha khusus yang menyediakan dan menyajikan tempat untuk rekreasi dan hiburan lain untuk wisatawan 7) Organisasi atau usaha seper menyediakan pramuwisata (guide) 8) Klab atau Lembaga yang mengelola tempat wisata, mengatur perbaikan dan pembersihan objek wisata yang dikunjungi wisatawan.
Dalam Undang-Undang Kepariwisatan No 10 Tahun 2009 jenis usaha wisata dibagi menjadi 13 yakni sebagai berikut:
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Daya Tarik Wisata Kawasan Pariwisata Jasa Transportasi Wisata Jasa Perjalanan Wisata Jasa Makanan dan Minuman Penyediaan Akomodasi Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi 8) Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insen f, koneferensi, dan Pameran 9) Jasa Informasi Pariwisata 10) Jasa Konsultan Pariwisata 11) Jasa Pramuwisata 12) Wisata Tirta 13) Spa
REBRANDING SITU CILEUNCA
?
Contoh Jenis Usaha yang terdapat di Situ Cileunca
Dari jenis-jenis usaha wisata yang disebutkan sebelumnya, di Situ Cileunca pun banyak ditemukan usaha-usaha wisata seper usaha makanan dan minuman, oleh-oleh dan suvenir, serta hiburan dan rekreasi. Usaha yang mereka kembangkan pun saat ini pun mengalami penurunan karena adanya COVID-19 yang merupakan salah satu faktor pemicu krisis. Berikutnya akan dibahas mengenai krisis dalam kepariwisataan.
KRISIS DAN MANAJEMEN KRISIS Dari jenis-jenis usaha wisata yang disebutkan sebelumnya, di Situ Cileunca pun banyak ditemukan usaha-usaha wisata seper usaha makanan dan minuman, oleh-oleh dan suvenir, serta hiburan dan rekreasi. Usaha yang mereka kembangkan pun saat ini pun mengalami penurunan karena adanya COVID-19 yang merupakan salah satu faktor pemicu krisis. Berikutnya akan dibahas mengenai krisis dalam kepariwisataan.
?
Apa itu Krisis dalam Dunia Pariwisata Krisis menurut Flaukner (via Pender dan Sharpley, 2005: 281) merupakan sebuah peris wa yang disebabkan oleh organisasi itu sendiri (internal) dan bisa terjadi jika pengelolaan yang dilakukan itu buruk atau gagal dalam beradaptasi dengan perubahan yang ada. Selain itu, dari Kementerian Pa r i w i s a t a I n d o n e s i a m e n g e l u a r k a n Peraturan Menteri No.10 Tahun 2009 dan disebutkan bahwa krisis kepariwisataan ialah sebuah kondisi yang memberikan pengaruh n e g a f t e r h a d a p k i n e r j a e ko s i s t e m pariwisata yang disebabkan oleh faktor alam dan non-alam. Dalam SOP-Pengelolaan Krisis Kepariwisataan (2018: 15) dijabarkan bahwa kondisi krisis ini merupakan sebuah siklus yang awalnya normal dak terjadi sesuatu kemudian terjadi potensi krisis dan kembali ke normal kembali meskipun dak seper awal.
Berdasarkan Peraturan Menteri No.10 Tahun 2019 disebutkan bahwa Faktor alam yang menjadi pemicu munculnya krisis ialah gunung Meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, badai, kebakaran, angin pu ng beling, dan/atau bencana diluar kehendak manusia. Sebaliknya, faktor non-alam yang menjadi pemicu seper situasi poli k, kesehatan/wabah penyakit menular, teknologi, pencemaran lingkungan, ekonomi, dan bencana non-alam lain yang disebabkan oleh manusia. Maka dari itu, COVID-19 ini termasuk dalam salah satu faktor non-alam yang menjadi salah satu pemicu krisis jika dak terdapat ndakan lanjut.
|
61
62
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
?
Apakah dampak COVID-19 di Dunia Pariwisata Bagi usaha-usaha yang berkecimpung di dunia wisata adanya Covid-19 ini menjadi s u at u p e nye b a b ya n g s a n g at t e ra s a dampaknya. Sebelum adanya Covid-19 ini, objek wisata di dunia ini selalu dikunjungi oleh wisatawan bahkan di beberapa tempat yang memang sudah terkenal seper di Venesia bahkan sudah terlalu penuh atau sering di sebut overtourist. Tetapi, saat ini pergerakan manusia secara mendadak mengalami penurunan yang signiďŹ kan hingga bisa dikatakan sebagai no tourist. Adapun dampak yang saat ini dirasakan oleh usaha-usaha di bidang pariwisata seper di antaranya akomodasi, transportasi, MICE, makanan dan minuman, serta tempat hiburan. Secara umum, dampak yang terjadi a k i b at d a r i COV I D-1 9 ya k n i a d a nya pembatasan berwisata yang diberlakukan di berbagai negara, sepinya des nasi wisata, dan penurunan pergerakan wisatawan hingga 50% (Gossling dkk, 2020: 7).
Pada usaha yang bergerak dibidang MICE beberapa ada yang menunda berbagai acara sampai waktu yang belum ditentukan bahkan ada yang dibatalkan sedangkan untuk tempat hiburan ditutup untuk sementara waktu. Pada industri transportasi, terutama di bidang penerbangan mengalami penurunan lebih dari 50% sehingga mereka mengis rahatkan beberapa pesawat dan mengurangi jumlah penerbangan (Gossling dkk, 2020: 7). Selain itu, ada pula yang beralih prioritas sementara yang pada awalnya fokus kepada manusia sekarang beralih pada pesawat cargo. Dari usaha bidang makanan dan minuman ada yang tetap membuka tapi lebih fokus pada makanan yang dibawa pulang atau mereka juga menutup usahanya. Selain berdampak pada pemilik usaha wisata, adanya virus ini pun juga mengakibatkan adanya pengurangan pekerja.
?
Apakah Dampak Usaha Penunjang Wisata di Indonesia
Usaha penunjang wisata di sekitar objek wisata tentulah ikut terkena imbas dari penutupan objek wisata. Tidak hanya berpengaruh pada usaha-usaha skala besar tetapi usaha kecil dan UMKM pun juga terdampak. Diku p dari katadata.co.id terdapat penurunan diberbagai jenis usaha di Indonesia seper untuk hotel okupansinya menurun hingga 40% dan berpengaruh pula pada UMKM yang biasanya menyediakan bahan pokok untuk hotel. Hal lain yakni permintaan akan cendera mata, oleh-oleh pun menurun dan usaha kecil dan menengah dibidang makanan dan minuman menurun hingga 27%. Oleh karena itu, dampak dari COVID-19 terhadap usaha penunjang wisata di Indonesia terutama untuk usaha kecil dan menengah pun dapat dirasakan oleh para pemilik usaha sehingga mereka pun akhirnya ada yang menutup usahanya untuk sementara waktu dan adapula yang menggan sistem penjualan menjadi online
REBRANDING SITU CILEUNCA
?
Apa Saja Tahapan Krisis Kepariwisataan
Dalam menghadapi situasi krisis pariwisata terdapat berbagai tahapan yang biasanya dilewa oleh pengusaha di bidang wisata. Adapun tahapan krisis kepariwisataan menurut Roberts (via Ritchie: 672) terdapat 4 tahap yakni sebagai berikut:
Pre-event
1
(sebelum bencana/krisis terjadi): mengambil ndakan untuk mencegah bencana atau krisis yang mungkin terjadi
2
(ke ka efek dari bencana sudah dapat dirasakan dan perlu melindungi baik orang maupun proper yang digunakan
Emergency phase (fase darurat) ndakan untuk
Intermediate phase (fase menengah)
3
ke ka dalam jangka waktu yang pendek harus mengambil suatu keputusan. Memperbaiki peralatan dan pelayanan yang diperlukan. Pada poin ini yang ditekankan adalah cara untuk memperbaiki suatu komunitas dalam keadaan normal secepat mungkin. “new normal�
4
Kelanjutan dari fase sebelumnya tetapi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaikinya seper kerusakan infrastruktur.
Long Term phase (fase lanjutan)
Dari 4 tahap tersebut, dalam rekomendasi mi gasi pengelolaan usaha wisata di sekitar Situ Cileunca akan dijabarkan pada masa pre-event (sebelum COVID-19 memasuki Indonesia) dan emergency phase (saat efek datangnya COVID-19 ini mulai dirasakan oleh masyarakat). Tahap sebelum dan saat munculnya COVID-19 sebagai salah satu contoh faktor non-alam pemicu terjadinya krisis sehingga dari kasus ini pula diharapkan pada kedepannya jika terjadi hal serupa rekomendasi ini dapat bermanfaat. Adapun cara untuk menghadapi krisis dengan menggunakan strategi management crisis yang akan dijelaskan setelah ini.
|
63
64
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
PENCEGAHAN KRISIS
Bagaimana Cara Mencegah dan Menghadapi Terjadinya Krisis dalam Usaha Wisata
?
Dalam melakukan pencegahan dan menghadapi krisis maka diperlukan strategi management krisis sebagai salah satu upaya dari mi gasi pengelolaan usaha wisata. Dalam SOP-Pengelolaan Krisis Kepariwisataan (2018: 16) terdapat siklus krisis yang pada tahap pra-bencana terdapat sebuah pemahaman mi gasi yang memiliki maksud untuk mengurangi atau mencegah suatu bencana, mendesain ulang bangunan, dan membuat regulasi. Sebelumnya telah disebutkan bahwa pada rekomendasi di fase mi gasi ini akan dijelaskan pada tahap sebelum faktor pemicu krisis itu terjadi hingga saat sudah mulai dirasakan adanya pemicu krisis. Dalam masa sebelum faktor pemicu krisis itu melanda maka perlu dilakukan formulasi strategi seper iden ďŹ kasi masalah dan merencanakan strategi yang akan dilakukan untuk menghadapi krisis. Lalu, pada saat faktor pemicu sudah melanda maka pada tahap emergency ini perlu dilakukan pemilihan strategi yang sesuai dan membuat keputusan dalam waktu yang singkat. Dalam masa pre-event, usaha-usaha penunjang wisata dapat melakukan pengamatan di lingkungan sekitar dan melakukan pemetaan misal apa saja yang dapat menimbulkan krisis, bagaimana krisis ini mulai menyebar, faktor pendukung apa yang dapat mengantarkan kepada krisis, dan rencana strategi apa yang bisa dilakukan. Selanjutnya, pada tahap emergency yakni melakukan upaya pemilihan dan pelaksanaan strategi yang telah diputuskan seper menetapkan cara-cara pencegahan mbulnya faktor pemicu krisis dan memberikan pengarahan serta pela han mengenai program strategi tersebut. Untuk lebih detailnya akan dijabarkan dalam rekomendasi.
1
IDENTIFIKASI MASALAH Apa masalah yang sedangterjadi? Dari mana sumbernya? Bagaimana itu bisa terjadi?
PERENCANAAN STRATEGI
2
Dengan kondisi seper itu, langkah-langkah apa saja yang bisa kita lakukan untuk melindungi usaha kita?
3
Dari langkah-langkah yang dapat kita ambil, mana yang paling baik? Pilih berdasarkan proritas dan tujuan berlindung dari krisis.
PENENTUAN STRATEGI
REBRANDING SITU CILEUNCA
|
REKOMENDASI YANG DAPAT DILAKUKAN SEBAGAI UPAYA MITIGASI PENGELOLAAN USAHA WISATA DI SEKITAR SITU CILEUNCA BERDASARKAN JENIS USAHA Rekomendasi ini merupakan salah satu bentuk referensi dari perencanaan strategi pada tahap pertama yakni pada saat faktor pemicu krisis belum muncul hingga saat faktor pemicu sudah mulai dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam pemilihan strategi yang akan digunakan akan diserahkan kembali kepada usaha wisata di sekitar Situ Cileunca.
IDENTIFIKASI MASALAH UMUM: COVID 19 NO 1.
FAKTOR PEMICU KRISIS Wabah penyakit menular (COVID19)
1
RUMUSAN MASALAH
KETERANGAN
a) Apa itu COVID-19?
Sebuah virus yang menyerang sistem pernafasan dan dapat menular
b) Kapan virus ini mulai menyebar ke luar negara China?
COVID-19 ini mulai menyebar keluar dari China pada awal tahun 2020
c) Siapa saja yang dapat tertular virus ini?
Semua orang dapat tertular dan terinfeksi COVID-19 tanpa memandang usia
d) Dimana virus ini pertama kali ditemukan?
Wuhan, Provinsi Hubei, Negara China
e) Mengapa virus ini bisa dapat menyebabkan krisis kepariwisataan?
COVID-19 menyerang berbagai macam sektor usaha di dunia, salah satunya ialah pariwisata. Dikarenakan virus ini terus semakin berkembang maka diputuskan untuk melakukan semua ak vitas di rumah saja. Tentunya, banyak kegiatan yang terhambat, salah satunya adalah pariwisata karena salah satu yang dibutuhkan dalam dunia wisata adalah pergerakan manusia.
f) Bagaimana virus ini dapat menular?
Virus ini menular melalui kontak ďŹ sik langsung, air liur, bahkan saat ini sudah melalui udara.
Jasa Makanan dan Minuman
NO 1.
IDENTIFIKASI MASALAH JASA MAKANAN DAN MINUMAN FAKTOR PEMICU KRISIS Wabah penyakit menular (COVID19)
RUMUSAN MASALAH
KETERANGAN
a) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha makanan dan minuman untuk mencegah penyebaran COVID-19?
Menjaga kebersihan dan penerapan protokol kesehatan
b) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha makanan dan minuman untuk mencegah atau beradaptasi dengan faktor pemicu krisis?
Melakukan inovasi, menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung serta keamanan penyajian makanan.
65
66
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Setelah disusun mengenai iden ďŹ kasi masalah terkait COVID-19, kemudian dapat disusun perencanaan strategi yang dapat dilakukan agar usaha makanan dan minuman dapat mencegah atau mengurangi resiko krisis dan beroperasi sesuai dengan prosedur protokol kesehatan di bidang usaha makanan dan minuman saat ini. Dari hal tersebut maka perencanaan strategi yang dapat dilakukan untuk usaha makanan dan minuman sebagai upaya pencegahan dan pengurangan resiko terhadap pandemi COVID-19 diantaranya sebagai berikut.
REKOMENDASI MITIGASI PENGELOLA USAHA WISATA DI BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN DI SEKITAR SITU CILEUNCA NO
KEBUTUHAN
REKOMENDASI
1.
Peralatan makan dan memasak
- Setelah digunakan oleh pelanggan sebaiknya sisa makanan langsung dibuang - Rendam piring selama kurang lebih 10 menit menggunnakan sabun cuci piring agar sisa kotoran terangkat - Cuci peralatan makan dengan menggunakan air mengalir dan sabun cuci piring dan memakai spons cuci piring - Sebaiknya gan spons cuci piring seminggu sekali - Setelah itu bilas menggunakan air mengalir dan sterilkan dengan air panas agar kuman ma - Biarkan piring dan gelas mengering dengan sendirinya dak perlu dilap. - Sebaiknya bedakan talenan dan pisau untuk daging dan sayur agar dak terjadi kontaminasi. - Pembersihan untuk kompor, microwave, oven, dengan dilap menggunakan kain yang dibasahi. - menutup alat makan yang diletakan dimeja makan - Dapat menggunakan benda ramah lingkungan seper daun pisang, kertas, dan lainnya atau plas c yang dapat digunakan kembali untuk makanan yang akan dibawa pulang.
2.
Bahan makanan
- Pas kan bahan makanan masih segar dan dak busuk. Jika dibekukan maka suhu dibawah -4 setelah itu saat akan digunakan ditunggu beberapa saat sampai suhu ruang. - Cuci dengan air mengalir dan dak perlu menggunakan sabun. - Saat memotong sayuran dan daging pas kan beda pisau dan talenan atau setelah digunakan untuk memotong sayur dapat dicuci menggunakan air mengalir dan sabun. - Jika menyimpan bahan baku sebaiknya dapat dilabeli sesuai tanggal datangnya bahan makanan tersebut agar mudah dikenali.
3.
Ruang makan
- Tempat untuk makan dan lokasi pembuangan makanan harus dipisahkan agar dak mendatangkan lalat. - Sebaiknya terdapat tempat untuk mencuci tangan dan disediakan sabun cuci tangan di area ruangan untuk makan. - Pembersihan dan pemberian desinfektan dapat dilakukan minimal 2 kali saat sebelum buka atau setelah tutup. - Untuk pembersihan berkala seper sapu atau pel minimal 3 kali atau jika sekiranya kotor dapat langsung dibersihkan untuk menjaga kenyamanan pengunjung - Dapat disediakan ssue baik diatas meja maupun didekat kasir dan handsani zer. - Untuk meja dan kursi setelah para pelanggan pergi langsung di lap dan peralatan makan yang digunakan langsung dibersihkan dan diberikan desinfektan dengan cara disemprotkan ke meja tersebut. - Menerapkan protokol kesehatan
REBRANDING SITU CILEUNCA
NO
KEBUTUHAN
REKOMENDASI
4.
Pekerja
- Untuk menjaga kebersihan makanan hindari menyajikan makanan saat merokok. - Sebaiknya saat mengolah makanan hindari menggunakan perhiasan, memakai penutup kepala, menggunakan masker, dak memanjangkan kuku, dan dak sedang bermain HP. - Pas kan tangan bersih saat akan mengolah, menyajikan, ataupun menerima pembayaran dari pelanggan. - Pakailah baju yang bersih dan rapih karena dapat menunjukan citra rumah makan suatu tempat
5.
Toilet
- Selalu diberlakukan pembersihan dan diberikan desinfektan minimal 3 kali sehari karena toilet rawan terhadap kuman - Jika menggunakan toilet duduk sebaiknya disediakan desinfektan/pembersih kuman yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk membersihkan toilet agar dak menimbulkan ke daknyamanan atau digan dengan toilet jongkok. - Selalu disediakan sabun cuci tangan, sabun, air mengalir yang bersih, ssue, dan tong sampah khusus toilet - Sebaiknya antara toilet pekerja dan pengunjung dibedakan untuk kenyamanan baik pengunjung maupun pekerja. - Menerapkan protokol kesehatan
4.
Mushola
- Pas kan mushola selalu bersih karena merupakan tempat ibadah - Pas kan ketersediaanya air mengalir untuk wudhu - Sebaiknya jika ada peminjaman alat shalat maka saat setelah tutup sebaiknya segera dicuci karena sudah dipakai oleh banyak orang. - Sediakan tempat cuci tangan yang terdapat sabun atau handsani zer
|
67
68
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
2
Usaha Suvenir dan Oleh-Oleh
Dampak dari adanya COVID-19 juga dirasakan oleh usaha wisata yang bergerak dibidang kerajinan suvenir dan oleh-oleh. Baik dari usaha produksi ataupun warga yang menjual aneka suvenir dan oleholeh ini pun saat adanya penutupan juga mengalami kerugian karena adanya penurunan permintaan. Oleh karena itu, rekomendasi upaya yang dapat dilakukan baik oleh produsen ataupun penjual suvenir dan oleh – oleh diantaranya sebagai berikut
IDENTIFIKASI MASALAH USAHA SUVENIR DAN OLEH-OLEH NO 1.
FAKTOR PEMICU KRISIS Wabah penyakit menular (COVID19)
RUMUSAN MASALAH
KETERANGAN
a) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha suvenir dan oleh-oleh untuk mencegah penyebaran COVID-19?
Menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan.
b) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha oleh-oleh dan suvenir mencegah atau beradaptasi dengan faktor pemicu krisis?
Melakukan inovasi, menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung, memas kan keamanan dari oleh-oleh atau suvenir, merawat dan menjaga selalu peralatan dan tempat untuk menjual atau memproduksi barang atau makanan.
REBRANDING SITU CILEUNCA
Selanjutnya, setelah mengiden ďŹ kasi masalah yang berkaitan dengan COVID-19 dan apa yang dapat dilakukan bagi usaha oleh-oleh dan suvenir dalam menghadapi faktor pemicu krisis ini makan dapat disusun perencanaan strategi. Perencanaaan tersebut dapat dijadikan referensi bagi pemilik usaha sebagai salah satu langkah untuk mencegah atau mengurangi resiko krisis dan dapat beroperasi kembali. Berikut merupakan rekomendasi yang dapat diberikan untuk usaha suvenir dan oleh-oleh.
REKOMENDASI MITIGASI PENGELOLA USAHA PENUNJANG WISATA PADA PENJUALAN SUVENIR DAN OLEH-OLEH DI SEKITAR SITU CILEUNCA NO
PIHAK YANG BERKAITAN
REKOMENDASI
1.
Produsen suvenir dan oleh-oleh
- Melakukan perawatan terhadap mesin produksi ataupun alat-alat lain agar pada saat wisatawan sudah mulai berdatangan kembali mesin dak mengalami kerusakan. - Dapat menerima pesananan oleh-oleh ataupun suvenir secara daring melalui marketplace seper Tokopedia, Shoppe, ataupun melalui Instagram. - Jika pengusaha suvenir bergerak dibidang fesyen maka yang awalnya hanya memproduksi baju saat ini bisa juga memproduksi masker kain untuk dijual. - Untuk produsen makanan dan minuman juga bisa mengolah minuman herbal alami seper minuman jahe anget, teh hijau, dan lainnya. - Produsen juga dapat menyiapkan varian produk baru agar saat selesai pandemi dapat menyiapkan sesuatu yang baru dan segar untuk wisatawan. - Tetap menjaga kebersihan tempat dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat bagi pekerja maupun yang terlibat dalam produksi.
2.
Penjual suvenir dan oleh-oleh
- Saat sepinya permintaan, penjual suvenir dan oleh-oleh bisa menjual sisa stock mereka secara daring melalui marketplace seper Shoppe, Toko pedia, dan sosial media seper Instagram dan Facebook - Sebaiknya saat sepi pemiat penjual dapat mengalihkan produk jualannya seper saat COVID-19 ini orang-orang sangat membutuhkan masker dan handsani zer. Penjual dapat menjual staterpack untuk mencegah COVID-19. Nan nya saat beroperasi kembali, penjual dapat menjual kedua hal tersebut. - Sebaiknya untuk “memanfaatkan waktu� penjual dapat mencoba membuat produk yang dapat dijual ke wisatawan. - Selalu menerapkan protokol kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat baik untuk pekerja yang melayani pengunjung di toko, produk yang dijual, dan tempat untuk jualan. - Jika tersedia tester sebaiknya jangan diletakan ditempat yang terbuka akan tetapi ditempatkan di wadah yang tertutup dan bersih serta jangan pembeli yang mengambil sendiri akan tetapi diambilkan oleh penjual karena untuk menjaga kebersihan makanan.
|
69
70
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
3
Usaha di Bidang Hiburan dan Rekreasi
Usaha wisata di Situ Cileunca di bidang hiburan dan rekreasi sangat beragam dan mudah ditemui jika berkunjung ke sana. Saat COVID-19 seper ini, tentunya penghasilan yang mereka dapatkan dari usaha tersebut menurun dras s bahkan terhen untuk sementara waktu. Hal lain, saat ini kebersihan dan keamanan suatu tempat wisata menjadi salah satu tolok ukur bagi para wisatawan untuk berkunjung karena mereka menghindari adanya kerumunan dan tempat yang dirasa akan mendatang bibit penyakit.
IDENTIFIKASI MASALAH DI BIDANG HIBURAN DAN REKREASI NO 1.
FAKTOR PEMICU KRISIS Wabah penyakit menular (COVID19)
KETERANGAN
RUMUSAN MASALAH a) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha tempat hiburan dan rekreasi agar dak menjadi penyebaran COVID-19?
Menjaga kebersihan lokasi, menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik untuk lokasi wisata, pekerja, maupun wisatawan, memas kan bahwa baik pekerja ataupun wisatawan sehat dan aman untuk melakukan wisata,
b) Apa yang dapat dilakukan bagi usaha tempat hiburan dan rekreasi untuk mencegah atau beradaptasi dengan faktor pemicu krisis?
Melakukan inovasi dan penyesuaian, merawat segala atribut yang biasanya digunakan untuk berwisata bagi para wisatawan, menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung,
Setelah itu, ditentukan perencanaan yang sekiranya cocok untuk menghadapi situasi saat ini yakni ditekankan kepada perawatan, kebersihan, dan keamanan sehingga wisatawan pun akan merasa nyaman dan aman saat menikma atraksi wisata yang ditawarkan di sana.
REKOMENDASI MITIGASI PENGELOLA USAHA PENUNJANG WISATA PADA USAHA REKREASI DI SEKITAR SITU CILEUNCA NO 1.
BAGIAN Kebersihan
REKOMENDASI - Melakukan pembersihan lokasi tempat hiburan se ap hari seper saat akan buka dan sebelum tutup lokasi - Melakukan pembersihan pada atribut yang digunakan wisatawan untuk melakukan kegiatan tersebut dengan dicuci dan disterlisasi dengan desinfektan/sinaur UV/atapun media lain yang dapat digunakan untuk sterilisasi atribut. - Menyediakan tong sampah saat di se ap lokasi yang mudah dijangkau wisatawan - Pas kan selalu tersedia air bersih untuk cuci tangan, bilas mandi, dan kebutuhan lain - Di berikan papan informasi soal membuang sampah dan menjaga kebersihan. - Toilet sebaiknya selalu disediakan air bersih, terdapat ssue toilet, air mengalir, sabun cuci tangan, cermin, dak ada sampah dan tersedia tong sampah, serta dilakukan pembersihan toilet secara berkala se ap 3 atau 4 jam sekali. Selain itu, toilet dapat diberi pengharum khusus toilet agar dak bau dan memiliki kesan terawat. - Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan dibeberapa tempat yang mudah dijangkau wisatawan. - Menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik untuk tempat wisata, pekerja, dan wisatawan. - Jika tersedia fasilitas peribadahan seper mushola dipas kan bersih, terawat, terdapat alat shalat dan se ap hari harus dicuci, terdapat air mengalir untuk wudhu.
REBRANDING SITU CILEUNCA
|
Oleh karena itu, berikut merupakan rekomendasi yang dapat diberikan sebagai bahan referensi bagi pemilik usaha di bidang hiburan dan rekreasi untuk mengurangi atau mencegah penyebaran COVID-19 di lokasi usaha wisata mereka.
REKOMENDASI MITIGASI PENGELOLA USAHA PENUNJANG WISATA PADA USAHA REKREASI DI SEKITAR SITU CILEUNCA NO
PIHAK YANG BERKAITAN
REKOMENDASI
2.
Perawatan
- Meneli dan dicek kembali atribut yang diperlukan apakah ada kerusakan atau dak sehingga ke ka ada kerusakan akan langsung digan atau diperbaiki. - Lakukan penyemprotan atau sterilisasi pada atribut yang digunakan wisatawan seper pelampung, helm, dan lainnya se ap sebelum dan selesai digunakan. - Perawatan untuk fasilitas lain seper mushola, kan n, ataupun lainnya juga perlu dilakukan seper dibersihkan se ap hari minimal 2 kali sehari dan selalu menggan alat shalat agar dak bau - Diperlukan adanya pembaharuan jika dirasa atribut ataupun fasilitas lain sudah dak menarik seper jika papan plang yang menunjukan merek usaha sudah dak menarik perlu diperbaharui begitupun fasilitas lainnya. - Jika terdapat usaha oroad sebaiknya mobil dapat melakukan uji kir ataupun dipas kan aman untuk dikendarai.
3.
Keamanan
- Selalu dilakukan cek atribut sebelum dan setelah digunakan oleh wisatawan - Terdapat asuransi keselamatan bagi wisatawan - Pas kan cuaca saat akan arung jeram aman untuk para wisatawan. - Selalu dilakukan pengarahan kepada wisatawan dan diberikan aturan yang tegas terkait keselamatan wisatawan dan kebersihan serta penerapan protokol kesehatan. - Sebaiknya diberikan aturan untuk dak merokok karena mengurangi kenyamanan bagi wisatawan yang lain. - Bagi pekerja sebaiknya saat berada di area lokasi wisata dak merokok karena akan menganggu wisatawan lainnya - Pengelola dapat memberikan staterpack COVID-19 seper masker, handsani zer. - Dapat diberikan CCTV dibeberapa spot yang sekiranya rawan kecelakaan atau pencurian. - Sebaiknya saat ini jika disiapkan makanan alangkah baiknya menggunakan box dan dak prasmanan. - Pemesanan untuk melakukan wisata sebaiknya dilakukan secara online karena untuk meminimalkan kontak dengan lainnya dan bagi pengelola dapat menyiapkan berbagai macam keperluan sebelum kegiatan dimulai.
71
72
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
5.4
REKOMENDASI UPAYA USAHA SAMPAH YANG DAPAT DILAKUKAN DI SITU CILEUNCA Latar Belakang
Pe r s o a l a n m e n g e n a i s a m p a h seakan-akan menjadi suatu permasalahan yang belum ada kata selesai. Dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan maka dapat mbul berbagai masalah seper banjir, bau yang dak sedap, dan mengurangi nilai keindahan suatu tempat. Situ Cileunca merupakan sebuah danau buatan yang memiliki permasalahan serupa. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai komentar yang menghiasi laman tripadvisor dan ulasan dari google maps mengenai kurang bersih dan banyaknya sampah di Sekitar Situ Cileunca.
Saat ini, berdasarkan informasi dari salah satu masyarakat lokal sampah dari Situ Cileunca ini dibuang di TPS setempat. Meletakan sampah ke TPS kurang efek f untuk mengurangi sampah tetapi hanya akan memindahkan sampah. Selain itu, membakar sampah juga bukan hal yan tepat karena asap pembakaran sampah juga dak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk mengurangi sampah di Situ Cileunca dan sebagai upaya untuk mendapatkan tambahan penghasilan sampah dapat menjadi peluang mendatangkan keuntungan, salah satunya yakni dengan adanya Bank Sampah. Selain untuk mendatangkan keuntungan secara dak langsung adanya bank sampah juga akan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang banyak diantaranya susah untuk diuraikan.
REBRANDING SITU CILEUNCA
Bank Sampah Sebagai Solusi
?
Apa Itu Bank Sampah
Bank sampah merupakan salah satu cara untuk mengelola sampah kering yang berasal dari rumah tangga maupun tempat lain dengan cara kerja yang serupa dengan Bank. Adapun bedanya yakni masyarakat menabung menggunakan sampah kering dan nan nya akan mendapat sejumlah uang dari sampah yang mereka berikan sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan. Di Indonesia sendiri, pelaksanaan bank sampah juga diatur dalam peraturan Menteri lingkungan hidup No.13 tahun 2012 mengenai pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui bank sampah. Penerapan bank sampah di Indonesia telah dilakukan dibanyak tempat dan sampah yang dikumpulkan biasanya merupakan sampah yang berasal dari warga. Oleh karena itu, masyarakat sekitar Situ Cileunca dapat memanfaatkan sampah-sampah baik dari Situ Cileunca maupun di rumah untuk ditabung ke Bank Sampah terdekat (di Desa Warnasari ada 1 di RW 15).
Bagaimana Bank sampah dapat menjadi salah satu tambahan pendapatan bagi warga di sekitar Situ Cileunca
?
Jika dilihat dari sisi ekonomi, sampah dak hanya menjadi sebuah benda dak berharga akan tetapi dapat membawa keuntungan jika dapat memanfaatkan peluang. Sampah kering yang berasal dari wisatawan yang ada di sekitar Situ Cileunca, rumah, maupun tempat usaha dapat bernilai ekonomis sehingga dapat menjadi salah satu tambahan pendapatan bagi masyarakat tanpa mengeluarkan modal berupa uang yakni dengan menjadi anggota atau biasa disebut nasabah Bank Sampah.
Mekanisme Bank Sampah 1. Pemilahan sampah (dibedakan menjadi dua organic dan anorganic) Sampah organic berasal dari mahluk hidup biasanya akan dikomposkan atau bisa dihancurkan oleh alam kembali sedangkan sampah anorganik ialah sampah berasal dari bahan yang dibuat oleh manusia sehingga dak bisa diuraikan oleh alam. Sampah anorganik inilah yang dimanfaatkan untuk bank sampah (dipilah menjadi 4 yakni plas c, kertas, metal, dan kaca. 2. Penyerahan/penyetoran sampah ke Bank Sampah 3. Penimbangan sampah 4. Pencatatan hasil dari bank sampah ke rekening bank sampah 5. Pengangkutan ke pengepul Dalam Bank sampah biasanya terdapat sistem bagi hasil dimana 10 – 30% dari uang dari sampah yang telah dikumpulkan akan digunakan untuk operasional bank sampah (utami, 2013).
|
73
74
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Bank Sampah Sebagai Solusi
Bagaimana Bank sampah dapat menjadi salah satu solusi mengatasi akibat permasalahan sampah yang ada di sekitar Situ Cileunca
?
Dengan memulai untuk mengumpulkan dan memilah sampah dari kawasan situ cileunca maupun di rumah masing-masing dapat menimbulkan budaya baru mengenai cara membuang sampah agar dak asal dan mengumpulkan sampah karena perubahan pola pikir yang mengarah bahwa sampah bukanlah suatu hal yang dak berguna tetapi suatu hal yang menguntungkan. Dengan diserahkannya sampah ke bank sampah maka sampah dak akan dibiarkan bau, berserakan, dan mengurangi keindahan dari Situ Cileunca atau disekitar tempat nggal. Akan tetapi, akan dikumpulkan dan dikelola oleh pihak Bank Sampah sehingga dak akan menumpuk di satu tempat.
REBRANDING SITU CILEUNCA
?
Apakah Bank Sampah Menguntungkan Jika dikelola secara benar, tentunya bank sampah dapat menguntungkan semua pihak. Keuntungan yang diperoleh pun dak hanya dari sisi lingkungan saja, tetapi dari sisi ekonomi juga menguntungkan serta kegiatan ini melibatkan masyarakat sehingga dapat memberdayakan masyarakat.
SEGI LINGKUNGAN Dari segi lingkungan dengan adanya pemilahan sampah, pengumpulan, dan dikelola dengan baik maka lingkungan sekitar akan menjadi lebih bersih dan sedap dipandang mata. Selain itu, adanya bank sampah juga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi akibat dari pembuangan sampah secara liar seper banjir, pendangkalan sungai, dan lainnya.
SEGI EKONOMI Dari sisi ekonomi, masyarakat akan mendapatkan keuntungan berupa uang dengan hanya mengumpulkan dan memilah sampah (tanpa modal) sehingga dapat menjadi salah satu tambahan pendapatan bagi mereka.
SEGI SOSIAL Perubahan pola pikir masyarakat bahwa sampah bukanlah suatu hal yang dak berguna akan tetapi dapat memiliki nilai ekonomi untuk menambah pendapatan mereka.
|
75
76
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6 KEBUN TEH DAN GUNUNG PADARINGAN, DESA WARNASARI
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
6.1
LATAR BELAKANG Terletak di area dataran nggi, Kawasan Gunung Padaringan dan Saung Seng I yang dimiliki PTPN VII menyimpan potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata dan agrowisata. Oleh karena itu, Karang Taruna Desa Warnasari mengajukan kerjasama dengan PTPN VII dalam mengelola kawasan wisata. Kawasan Gunung Padaringan dan Saung Seng I direncanakan sebagai sunrise point, bumi perkemahan, agrowisata, jogging track, dan area kuliner. Perencanaan pariwisata diperlukan diperlukan untuk mengatur pemanfaatan ruang pada area Gunung Padaringan dan Kebun Teh Saung Seng I sehingga pemanfaatan ruang dapat sesuai dengan daya dukung yang dimiliki. Perencanaan pariwisata dan agrowisata ini berperan sebagai acuan umum dalam merencanakan pariwisata dan agrowisata, serta dapat diubah seiring waktu sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.
|
77
78
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan Penyusunan Perencanaan Pariwisata dan Agrowisata Kebun Teh dan Gunung Padaringan adalah sebagai beriput. Mewujudkan Kawasan Kebun Teh dan Gunung Padaringan sebagai kawasan pariwisata yang memiliki keselarasan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Ÿ Mengkaji kekuatan dan potensi agrowisata kawasan sehingga nan nya dapat berjalannya agrowisata di area ini. Ÿ
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Perencanaan Pariwisata dan Agrowisata Kebun Teh dan Gunung Padaringan adalah untuk menata dan mengelola kawasan menjadi sebuah kawasan pariwisata. Perencanaan berupa: Penataan kawasan dengan sistem zonasi untuk mendukung efek vitas pengelolaan, berupa zonasi tahap pengembangan awal. Ÿ Penataan agrowisata kebun teh yang terpadu berbasis pengelolaan oleh masyarakat. Ÿ
Lingkup Perencanaan Lingkup Perencanaan Pariwisata dan Agrowisata Kebun Teh dan Gunung Padaringan adalah sebagai berikut. Iden fikasi permasalahan perencanaan Kawasan Kebun Teh dan Gunung Padaringan sebagai wisata alam, agro, minat khusus, dan kuliner. Ÿ Analisis kebutuhan sarana dan prasarana perencanaan Kawasan Kebun The dan Gunung Padaringan Ÿ Perancangan Zonasi Kawasan Kebun Teh dan Gunung Padaringan terdiri dari Zona In Wisata Kebun Teh, Zona In Wisata Gunung Padaringan, dan Zonasi Wisata Minat Khusus Ÿ
Kebun Teh Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Aksesibilitas jalan Gerbang masuk, informasi, dan area parkir. Fasilitas Penunjang Museum teh Agrowisata pengolahan the dan stroberi Area bermain anak Area kuliner dan oleholeh Paviliun, shelter, dan spot foto.
Gunung Padaringan Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Aksesibilitas jalan Gerbang masuk, informasi, dan area parkir. Sunrise Point Camping Ground Warung makan Menara pandang, gardu pandang, dan spot foto.
Minat Khusus Ÿ Ÿ Ÿ
Trek sepeda ATV Kuda
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
6.2
SKEMA PERENCANAAN
Area Kebun Teh dan Gn Padaringan
Peta Wilayah
Objek dan Daya Tarik Wisata
Preferensi Pengelola (Karang Taruna)
Zonasi Pariwisata dan Agrowisata
Konsep Perencanaan
Perencanaan Pariwisata Gn Padaringan
Perencanaan Pariwisata Kebun Teh
Rekomendasi Pariwisata Kebun Teh
Perencanaan Agrowisata
|
79
80
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6.3
TINJAUAN KAWASAN
AKSES JALAN Kondisi akses jalan menuju tempat wisata masih berupa tanah yang dapat berlumpur bila hujan. Oleh karena itu, perlu adanya perkerasan jalan.
KONTUR Wilayah perencanaan memiliki kelandaian yang bervariasi, oleh karena itu hendaknya memper mbangkan ngkat kerawanan sebelum membangun.
ATRAKSI ALAM Gunung Padaringan dan Kebun Teh memiliki view yang spektakuler, alam merupakan merupakan atraksi utama dari perencanaan pariwisata.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
Lokasi perencanaan pariwisata dan agrowisata berada di kaki Gunung Padaringan, Desa Warnasari. Merupakan lahan PTPN VIII Afdeling Warnasari
|
81
82
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6.4
ANALISIS KAWASAN Analisis SWOT
S
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
View Kebun Teh dari sunrise point. Area sekitar Gn. Padaringan sudah ada trek sepeda dan landrover Agrowisata the/stroberi bisa dikelola Karang Taruna SDM (Karang Taruna) yang punya background mengelola wisata
W
Ÿ Ÿ Ÿ
Belum sampai ke penataan lahan Akses untuk kendaraan jadi kendala Fasilitas belum memadai
Bisa 1 Manajemen Wisata (sunrise point, trek jogging/sepeda/landrover, bumi perkemahan, kuliner) Ÿ Wisata kuliner/makanan khas Ÿ Lampu hijau dari Pak Kades dalam mengelola wisata Ÿ
O T
Ÿ Ÿ
Izin berbenturan dengan ormas lain Ancaman sampah wisata
Analisis ODTW (Objek Daya Tarik Wisata) GUNUNG PADARINGAN NO 1.
2.
Potensi Wisata Minat Khuus
Alam
Kegiatan Wisata
Daya Tarik Trek Sepeda
- pickupsepeda ke puncak - akses 2-3 jalur trek turun - pendampingan marshal yang terla h
ATV
- akses ATV - pendampingan
Kuda
- keliling dengan kuda - perawatan di kandang kuda
Hiking
- hiking menuju puncak - is rahat di pos
Camping + Sunrise Point
- berkemah - menikma view sunrise dari gardu pandang
Panorma
- berfoto di spot background view - spot foto 360 panorama
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
DELINEASI KAWASAN Delineasi batas kawasan masih berupa perkiraan, cakupan perencanaan kembali diserahkan kepada Karang Taruna yang direncanakan akan mengelola.
Kebun Teh Saung Seng I
batas perencanaan jalan eksis ng jalur menuju kawasan
Sunrise Point Gunung Padaringan
Analisis ODTW (Objek Daya Tarik Wisata) KEBUN TEH NO
Potensi Wisata
Daya Tarik
Kegiatan Wisata
1.
Alam
Pemandangan Kebun Teh
- tea walk - foto di area kebun teh - kontemplasi di paviliun - is rahat di shelter - arean anak
2.
Agrowisata
Edukasi Teh
- pembibitan teh - pembeliharaan teh - peme kan daun teh
Pengolahan Teh
- tour pengolahan teh tradisional - prak k pengolahan teh sederhana - mencicipi hasil olahan teh - membeli produk teh warga
Peme kan S awberry
- pemme kan stroberi - foto di area kebun stroberi
|
83
84
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6.5
PERENCANAAN PARIWISATA PERENCANAAN ZONASI PARIWISATA - AGROWISATA
6 2
7
4 8
5
1
3
9
1
2
3 7
5
6
4 8
450 m
batas perencanaan usulan jalur hiking baru jalur menuju kawasan
Perencanaan zonasi belum memper mbangkan keadaan langsung di lapangan, oleh karena itu sebaiknya ke depan dicek kesesuaian antara zonasi dan lahan eksis ng,
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
1 ENTRANCE 2 PARKIRAN
Perlu adanya pengembangan entrance, lahan parkir, dan fasilitas umum seper pusat informasi, mushola, dan toilet.
3 PUSAT INFORMASI
5 EDUKASI TEH 6 PLAYGROUND 7 KEBUN STROBERI 8 KEBUN TEH EDUKASI 9 WISATA KEBUN TEH
Pengembangan sarana penunjang agrowisata keluarga, seper pusat kuliner khas dan oleh oleh, tempat edukasi teh, dan playground sebagai tempat bermain anak.
Pemanfaatan kebun teh yang telah ada sebagai tempat wisata tea walk dan pengembangan kebun teh dan varietas lain sebagai kebun edukasi agrowisata.
Panorama Padaringan merupakan tempat wisata yang bertujuan untuk menikma keindahan alam Kebun Teh dan Gunung Padaringan, sambil menguji adrenalin dengan wisata minat khusus yang diterapkan serta edukasi mengenai agrowisata.
1 ENTRANCE
MINAT KHUSUS
Perlu adanya pengembangan entrance, lahan parkir, dan fasilitas umum seper pusat informasi, mushola, dan toilet.
3 PUSAT INFORMASI 4 WARUNG 5 WISATA MINAT KHUSUS 6 GARDU PANDANG 7 MENARA PANDANG 8 CAMPING GROUND
Pengembangan sarana penunjang wisata alam minat khusus, seper warung kuliner dan fasilitas bersama.
Area yang berada di puncak dan di sisi mur perlu dikembangkan sebagai icon wisata gardu pandang dan spot foto, dengan membanfaatkan view pemandangan sekitas\r
GUNUNG PADARINGAN
2 PARKIRAN
AGROWISATA
KONSEP WISATA
PANORAMA PADARINGAN
PANORAMA
KEBUN TEH
4 KULINER DAN OLEH-OLEH
|
85
86
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
1
PARIWISATA KAWASAN KEBUN TEH
3
2
1
SAUNG INFORMASI
AREA PARKIR
GERBANG MASUK
Saung tempat memperoleh informasi wisata Pesona Padaringan
Area parkir bawah Wisata Pesona Padaringan
Pintu masuk menuju Wisata Pesona Padaringan
7
10
6
PAVILIUN KEBUN TEH
SHELTER KEBUN TEH
OUTDOOR MUSEUM
Paviliun tempat wisata, berkumpul, dan berkontemplasi menikma sejuknya udara kebun teh
Shelter tempat is rahat dan foto di area kebun teh,.
Edukasi mengenai teh dengan ko n s e p ke l i l i n g d i b a w a h pergola.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
GAMBAR SITUASI PARIWISATA KEBUN TEH Gambar Situasi Pariwisata Kebun Teh diharapkan mampu mempresentasikan fungsi wisata alam, rekreasi, dan edukasi kebun teh. Rencana pariwisata kebun teh dilengkapi dengan gambar gerbang masuk, area parkir, pusat informasi, shelter dan paviliun.
01 02 03 04
Gerbang Masuk Area Parkir Saung Informasi Area Kuliner
05 06 07
Mushola dan Toilet Outdoor Museum Saung Informasi
08 09 10
Gerbang Masuk Area Parkir Saung Informasi
5 8 9 4
6
4
7
2 3 1
10
0
100
200
87
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
GERBANG MASUK
Gerbang masuk merupakan gerbang utama menuju lokasi wisata Panorama Padaringan, yang dimulai dari area bawah (Kebun Teh) hingga area atas (Gunung Padaringan). Ide gerbang ialah modul bambu 70 x 50 x 5 0 c m y a n g d i s u s u n ke a t a s d a n disambungkan dengan mur dan baut.
50 cm
88
Ukuran jalan yang dipakai merupakan perkiraan, oleh karena itu sebaiknya dalam pembangunan memper mbangkan ukuran jalan di lapangan.
70 cm
cm 50
410
160
450
160
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
AREA PARKIR
Area parkir bawah berada di sebelum gerbang masuk, menampung banyak mobil dan motor. Hal ini diharapkan agar pengunjung menikma alam kebun teh tanpa gangguan kendaraan. Selain itu, pengelola dapat menyewakan sepeda agar pengunjung dapat berkeliling dengan sepeda di kawasan ini.
AREA KULINER Ak vitas
Fasilitas yang diperlukan
- Snacking me (biasanya sambil jalan juga makan) - Is rahat tanpa membeli makanan - Is rahat membeli makanan ringan dan minuman - Is rahat membeli makanan besar - Nongkrong (selayaknya mahasiswa kalo ke CafĂŠ) - Menunggu orang-orang yang di area wisata - Gan popok anak
- Dapat disediakan beberapa stand makanan di dalam satu area yang menjual makanan ringan dan minuman (keripik kentang, tahu atau jamur crispy, makanan lokal lainnya atau bisa juga corndog, sosis bakar atau jagung bakar. - Beberapa stand makanan (mungkin 2 atau 3) di dalam satu area yang sekiranya mudah dijangkau wisatawan. - Area kuliner dapat dibagi menjadi 2 area : untuk makan besar saja tanpa ada maksud untuk nongkrong (foodcourt) dan restoran / cafĂŠ yang yang dapat dibuat semacam tempat yunggu. - Toilet
Pengguna Semua Kalangan
4S
Something to See
Something to Do
- Pemandangan kebun teh - Makanan mulai dari snack sampai makanan besar - Foodcourt dan restoran
- Is rahat - Makan dan minum - Menunggu orang lain berwisata di dalam area
Something to Buy
Something to Learn
- Makanan (bisa khas daerah tersebut atau hanya makanan biasa) - Snack (semacam keripik, mendoan, dll) - Minuman
- Mengetahui makanan dan minuman khas yang ada di sana
89
90
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
AREA OLEH - OLEH Pengguna
Ak vitas
Ibu – ibu, siswa study tour, dan kalangan 13 tahun ke atas
- Membeli makanan khas ataupun minuman khas (biasanya kripik dan minumannya serbuk) - Membeli suvenir khas lokasi tersebut (baju/bantal/gantungan kunci dengan tulisan suatu des nasi wisata) - Melihat -lihat
4S
Fasilitas yang diperlukan - Tempat untuk menjual oleh-oleh. (jika dikawasan wisata biasanya diletakkan di dekat pintu keluar) - ATM center mungkin (opsional) - Etalase buat pamer - Tempat cuci tangan (COVID-19)
Something to See
Something to Do
Something to Buy
- Pemandangan kebun teh - Tempat jualan oleholeh - Makanan, minuman, suvenir, baju, kaos, tas, keripik, dan lainnya - Orang bertransaksi dan menawarkan produk jualan
- Membeli oleh-oleh - Melihat produk yang dijual - Mencicipi tester makanan - Menjual oleh-oleh
- Makanan khas (bisa yang tahan sebentar dan lama) - Minuman khas (biasanya serbuk atau ngga yang sudah dikeringkan - Suvenir (gantungan kunci, kerajinan, baju, kaos, dompet, dll)
Something to Learn - Menawar dan berbelanja - Mengenal makanan khas daerah tujuan wisata. - Mengetahui khas oleh-oleh daerah tujuan wisata.
AREA SHELTER KEBUN TEH
5,5m
3,5m
1,5m
190 240
Area shelter berada di area kebun teh, sebagai tempat beris rahat bagi pengunjung yang berkeliling kawasan kebun teh sekaligus sebagai spot foto.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
AREA SAUNG INFORMASI
Saung informasi berada di dekat gerbang pintu masuk. disini, pegunjung dapat mencari info mengenai wisata Pesona Padaringan. Sehlter dirancang agar terdapat rak simpan sekaligus bangku ngkatyang menghadap area luar.
PAVILIUN TEH
Paviliun besar tempat pengunjung berkontemplasi dan berkumpul, sembari menikma sejuknya udara kebun teh. Oleh karena itu Paviliun diletakkan di lokasi ter nggi namun juga landai dari area kawasan.
|
91
92
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
OUTDOOR TEA MUSEUM
Ak vitas
Pengguna Semua Kalangan
4S
- Mengelilingi museum - Belajar mengenai sejarah adanya teh - Belajar mengenai teh dari Pangalengan - Belajar mengenai jenis-jenis daun teh dan - Belajar mengenai jenis-jenis olahan the (teh hijau, hitam, cokelat, mela , merah) - Mengenal alat-alat pengolahan sederhana teh
Something to See
Something to Do
- Pemandangan kebun teh - Area museum (berbagai part didalamnya mulai dari sejarah hingga hasil produk saat ini)
- Berwisata - Refreshing - Belajar mengenai teh mulai dari sejarah, mempelajari daun teh, hingga hasil dari daun teh - Berkeliling museum
Fasilitas yang diperlukan - Satu area untuk museum teh (area kecil mungkin) - Etalase - Par si - Atribut lain seper : daun teh yang akan ditampilkan, olahan teh, dan alat-alat pengolahan teh (mungkin yang sederhana juga bisa) - Brosur/leaet ng museum
Something to Buy
Something to Learn
- Tiket masuk museum
- Belajar mengenai sejarah adanya the - Belajar mengenai teh dari berbagai dunia (kalau susah se-jawa atau pangalengan juga oke oke aja) - Belajar mengenai jenis-jenis daun teh dan - Belajar mengenai jenis-jenis olahan the (teh hijau, hitam, cokelat, mela , merah) - Mengenal alat-alat pengolahan sederhana the
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
AREA ANAK Pengguna
Ak vitas
Fasilitas yang diperlukan
Anak (sasaran 3 – 7 tahun
- Berwisata - Bermain - Bermain dan belajar sesuatu yang sederhana
- Area playground (isinya permainan dengan sisipan edukasi, misal: pipa bercerita, sepeda spektrum warna, ayunan, perosotan - Area playground untuk bermain dan beberapa atribut pendukung (ayunan, prosotan, becakbecakan kecil, dll.) - Memberi makan binatang (paling seper kasih makan kelinci, kalo ada domba atau biri biri. Di sini pengelola bisa menjual makanan yang bakal diberikan ke binatang tersebut. - Kebutuhan: kandang untuk tempat binatang, saung/tempat untuk membeli makanan binatang, tempat cuci tangan) - Area kreasi anak: membuat layang-layang, melukis pot. - Saung kecil tempat anak anak bisa membuat kreasi. - Tempat untuk memajang karya anak-anak setelah membuat suatu krea vitas - Kebutuhan: etalase kecil atau ruang pamer karya anak
Orang tua
- Mengawasi dan menemani anak saat di area anak
- Tempat is rahat, tempat menunggu anak-anak mereka bermain dan membuat krea vitas. - Kebutuhan: Gazebo, ruang tunggu, dan bisa juga kan n kecil agar orang tua menunggu sambil menikma makanan/snacking me.
Semua kalangan
- Buang air kecil, shalat
- Toilet dan mushola
4S
Something to See
- Pemandangan kebun teh - Playground - Area krea vtas anak
Something to Do
Something to Buy
Something to Learn
- Berwisata - Bermain di playground - Memberi makan binatang - Membuat sebuah karya (layang-layang/ mewarnai pot/lainnya) - Menemani anak bermain dan membuat sebuah krea vitas
- Makanan untuk binatang yang akan diberi makan - Hasil krea vitas anak (layang-layang= harga bisa dipatok dari bahan yang digunakan), pot, dll) - Makanan ringan atau minuman untuk menemani anak bermain
- Playground: sains (pipa bercerita, spektrum warna), dan belajar tentang keberanian dan ketangkasan - Belajar membuat suatu karya mainan anak – anak dan mewarnai
|
93
94
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
2
PARIWISATA KAWASAN GN PADARINGAN
8
3
1
SUNRISE POINT
MENARA PANDANG
AREA PARKIR
Sunrise Point berupa gardu Pandang dua ngkat yang mengarah ke view Situ Cileunca dan Pegunungan
Menara pandang melingkar bertujuan untuk melihat panorama secara 360 dari k ter nggi kawasan.
Area parkir atas bertujuan untuk memarkirkan kendaraan bagi pengunjung Panorama Padaringan
8
7
CAMPING GROUND
SPOT FOTO
AREA KULINER
Camping ground tempat berkemah bagi pecinta alam dan pemburu sunrise point.
Spot foto memburu keindahan alam Gunung Padaringan
Area kuliner atas wisata Gunung Padaringan
10
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
GAMBAR SITUASI PARIWISATA KEBUN TEH Gambar Situasi Pariwisata Gunung Padaringan diharapkan mampu mempresentasikan fungsi wisata alam dan rekreasi di kawasan Gunung Padaringan. Rencana pariwisata Gunung Padaringan dilengkapi dengan gambar area parkir, menara pandang, sunrise point, spot foto, kuliner, dan camping ground.
01 02 03 04
Area Parkir Atas Saung Informasi Menara Pandang Balai
05 06 07
Mushola dan Toilet Shelter/wisata minat Area Kuliner
08 09 10
Spot Foto Sunrise Point Camping Ground
1 2
3
2
4
8 9
5 7
8
6
10
5
0
10
100
200
95
96
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
AREA CAMPING GROUND Semua kalangan (paling sering umur >15 – 40 tahun
4S
Fasilitas yang diperlukan
Ak vitas
Pengguna
- Berkemah - Menunggu matahari terbit - Berkumpul bersama teman atau teman kantor - Bakar jagung, api unggun, dan nyanyi bersama - Buang air kecil/besar - Bersantai
Something to See
- Pemandangan sekitar - Tenda -tenda - Api unggun
Something to Do - Mencari sunrise - Bermalam bersama teman-teman - Reuni - Makan bersama - Bakar api unggun - Berwisata - Refreshing
-
Area camping Toilet dan kamar mandi Tempat sewa tenda Tempat jualan makanan Pos keamanan dan informasi Mushola Kan n/catering/tempat jual makanan dan tempat charge ponsel.
Something to Buy - Sewa tenda dan perlengkapan camping - Sewa tempat buat bangun tenda - Tiket masuk (*) semisal ada - Makanan (mulai dari snack, pop mie, sampai nasi), catering tempat jualan makanan - Bahan mentah (jagung bakar, sosis, dll) - Kayu bakar - Sewa alat buat bakar sosis, daging-dagingan - Tempat sewa untuk charge ponsel.
Something to Learn - Kebersamaan - Kekompakan - Belajar memasak dan membuat api - Belajar hidup mandiri - Belajar menikma hidup
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
97
SUNRISE POINT
Sunrise Point berupa gardu Pandang dua ngkat yang mengarah ke view Situ Cileunca dan Pegunungan. Disini pengunjung dapat melihat matahari terbit yang dengan background view Situ Cileunca, ditambah view jajaran Gunung Papandayan, Wayang Windu, Puncak Mega, dan Sulibra. Kabut pu h pun turut menyelimu view dari k ini.
3000
00 24
250 300
6.60m 5.50m
2.50m
1.00m
600
600
600 3800
600
460
0.00m
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
SPOT FOTO DAN MENARA PANDANG
720
Menara pandang melingkar bertujuan untuk melihat panorama secara 360 dari k ter nggi kawasan. Spot foto diperlukan sebagai tempat memburu keindahan alam Gunung Padaringan.
260
98
400
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
120
5.30m
4.30m 300
400
3.70m 2.90m
1.45m
0.00m
0.00m
|
99
100
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6.6
PERENCANAAN AGROWISATA Maksud dan Tujuan Potensi perkebunan teh kabupaten Bandung dengan luas areal kebun rakyat 1.690 Ha, swasta 5.888,89 Ha, dan PTPN VIII 19.425,57 Ha. Selain itu, 42% produksi teh Jawa Barat berasal dari Kabupaten Bandung. Pengembangan perkebunan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan kawasan dengan pengelolaan sumberdaya secara op mal, yaitu agribisnis, agroindustri dan agrowisata. Tujuan pengembangan ini adalah menentukan arahan pengembangan kawasan perkebunan komoditas teh yang sesuai dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan sektor unggulan agrowisata di Kecamatan Pangalengan khususnya Desa Warnasari.
Perencanaan Program Agrowisata 1. Agrowisata Tanaman Teh melipu : Edukasi, Pengolahan, & Penjualan Produk Tanaman Teh
2. Agrowisata Tanaman Stroberi melipu : Edukasi & Penjualan Produk Tanaman Stroberi
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI
1
AGROWISATA TANAMAN TEH Edukasi Tanaman Teh PEMBIBITAN Pe m b i b i t a n t a n a m a n t e h berasal dari biji dan juga stek batang. Penanaman bibit teh di lahan, sebelum ditanami perlu dilakukan penetapan jarak tanam dengan pengairan. Setelah itu baru dilakukan pembuatan lobang tanam s e s u a i l e t a k a j i r. S e l e s a i pembuatan lobang tanam baru dilakukan penanaman.
Alat Bahan & Tempat yang dibutuhkan : 1. Tempat pembibitan yaitu berupa lahan terbuka atau rumah kaca sederhana (terbuat dari bambu dan plas k penutup) seluas +- 300 - 500 m² 2. Alat-alat yang dibutuhkan seper peralatan pertanian biasa, seper : cangkul, gembor (alat siram), pupuk, pes sida, polybag, tanah, dll.
Interaksi yang bisa dilakukan pengunjung : “Di dampingi oleh seorang instruktur” 1. Pengunjung dapat diajak untuk ikut menyemai benih ditempat pembenihan dan menanam benih teh yang sudah siap tanam dilahan. 2. Proses pembenihan dan penanaman tanaman teh bisa dijadikan wahana edukasi agrowisata terhadap pelajar dan mahasiswa, atau kunjungan dari masyarakat dan instansi
PEMELIHARAAN Untuk pemeliharaan tanaman teh bisa dilakukan oleh pihak pengelola, seper pemupukan, p e n y e m p ro t a n p e s s i d a , pemangkasan, penanaman tanaman pelindung, dll. Alat Bahan & Tempat yang dibutuhkan : 1. Tempat demonstrasi pemeliharaan teh dilakukan dilahan perkebunan teh milik warga. 2. Alat-alat yang dibutuhkan seper peralatan pertanian biasa, seper : cangkul, celurit untuk praktek proses pemeliharaan tanaman teh, pupuk, pes sida, polybag, tanah, dll. Catatan : Ak vitas ini dilakukan dengan alat yang berbahaya (seper benda tajam, zat kimia, dll) sehingga dak cocok untuk anak-anak usia dibawah 15 tahun.
Interaksi yang bisa dilakukan dengan pengunjung :“Di dampingi oleh seorang instruktur dan karyawan pengelola kebun bagian pemeliharaan untuk demonstrasi” Pengelola melakukan demonstrasi mengenai perawatan tanaman teh, dan pengunjung bisa melakukan peragaan yang telah dicontohkan.
101
102
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
PEMETIKAN Peme kan teh adalah pengambilan pucuk melipu : 1 kuncup + 2-3 daun muda. Akibat pucuk dipe k makapembuatan zat pa berkurang untuk pertumbukan tanaman. Jenis pe kan: (1) pe kan halus, (2) pe kan medium, (3) pe kan kasar
Alat Bahan & Tempat yang dibutuhkan : 1. Peme kan daun teh dilakukan diperkebunan teh milik warga 2. Alat-alat yang dibutuhkan adalah alat-alat atau atribut untuk memanen teh, seper sarung tangan, caping dan keranjang.
Interaksi yang bisa dilakukan pengunjung : “Di dampingi oleh seorang instruktur” Pengunjung dapat meme k daun teh langsung di lahan, dengan memakai caping dan keranjang serta alat lainnya, dapat menambah feel memanen teh lebih terasa. Hal ini dapat menarik pengunjung untuk berfoto menggunakan atribut yang bisa disewakan oleh pengelola objek wisata. Setelah pengunjung meme k teh, pengunjung diajak bersantai untuk menikma teh dan olahan lainnya yang berasal dari produk setempat.
Edukasi Tanaman Teh TOUR PENGOLAHAN DAUN TEH PERKEBUNAN RAKYAT (milik warga) Kunjungan ke tempat pengolahan teh rakyat milik warga sekitar, dapat dijadikan sebagai wisata edukasi bagi pengunjung yang ingin mengetahui cara pembuatan dan pengolahan teh secara sederhana dan mengetahui berbagai macam jenis teh yang ada.
meme k daun teh
menggiling daun teh
Alat Bahan & Tempat yang dibutuhkan : - Tempat yang dibutuhkan adalah tempat pengolahan teh warga, yaitu berupa pabrik teh sederhana yang dimiliki perusahaan teh rakyat. - Alat-alat yang dibutuhkan adalah alat-alat atau atribut untuk pengunjung yang datang ke pabrik pengolahan teh, seper masker, p e n u t u p ke p a l a , d a n s a r u n g t a n g a n . Penggunaan alat ini untuk menunjang sterilisasi di kawasan pabrik pengolahan teh.
melayukan daun teh
pengemasan teh
Interaksi yang bisa dilakukan pengunjung : “Di dampingi oleh seorang instruktur” Pe n g u n j u n g m e n d a p at k a n p e n j e l a s a n mengenai proses pembuatan dan pengolahan teh dari kebun hingga ke proses produksi dan siap konsumsi.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
|
Mencicipi Hasil Olahan Teh
Teh juga dapat diolah menjadi olahan makanan dan minuman yang mempunyai citarasa tersendiri dan wangi yang berbeda dari makanan lain seper yang sering kita dengar olahan berbahan dasar “greentea�. Mulai dari teh seduh kemasan yang biasa kita minum, hingga produk lain seper coklat greentea, brownies greentea, dan olahan lain yang berbahan dasar teh yang dapat dibeli oleh wisatawan yang datang.
Penjualan Produk Olahan Teh
Penjualan Produk Teh Buatan Warga Penjualan produk bisa dilakukan ditempat Agrowisata yang ada di desa Warnasari dengan mendirikan pusat oleh/toko oleh-oleh khas Warnasari yang terbuat dari olahan teh.
Pemasaran Produk Teh Buatan di Tempat Agrowisata dan/atau Secara Daring (Online) Selain dijual langsung ditempat agrowisata, pejualan dan pemasaran teh juga bisa dijual secara daring (online) melalui media sosial seper facebook, instagram, youtube, dll, serta m e l a l u i m a r ke t p l a c e s e p e r s h o p e e , tokopedia, bukalapak, dll.
103
104
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
2
AGROWISATA TANAMAN STROBERI
Kebun Stroberi merupakan salah satu objek wisata menarik untuk dikunjungi. Daya tarik utama objek wisata ini adalah merasakan langsung buah yang segar dari kebun, ditambah lagi dengan pe kan langsung tangan sendiri tentu menjadi suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan.
Peme kan Buah Stroberi
Alat Bahan & Tempat yang dibutuhkan : 1. Peme kan buah stroberi dilakukan dikebuh stroberi milik warga 2. Alat-alat yang dibutuhkan adalah alat-alat atau atribut untuk memanen buah stroberi, seper gun ng, caping/topi jerami dan keranjang.
Interaksi yang bisa dilakukan dengan pengunjung Pengunjung dapat meme k buah stroberi langsung di lahan, dengan memakai caping atau topi jerami dan keranjang serta gun ng, dapat menambah feel memanen stroberi lebih terasa. Hal ini dapat menarik pengunjung untuk berfoto menggunakan atribut yang bisa disewakan oleh pengelola objek wisata. Setelah pengunjung meme k stroberi, pengunjung bisa menimbang buah stroberi yang telah dipe k dan membeli hasil pe knya
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
Penjualan Produk Buah Stroberi yang Dipe k Langsung Pengunjung dapat langsung menikma buah stroberi yang telah dipe k sendiri dari kebun, kemudian di mbang dan dikemas serta dibayar langsung oleh pembeli.
Pemasaran Agrowisata secara Daring Penjualan produk buah stroberi bisa dijual dalam kemasan dan dijual diobyek wisata tersebut. Olahan seper jus stroberi, permen susu stroberi dan masih banyak produk lain dari olahan stroberi, juga bisa dibeli oleh pengunjung diobjek wisata tersebut. Buah stroberi juga bisa dipasarkan melalui media sosial seper facebook, instagram dll, serta bisa juga dipasarkan melalui marketplace seper shopee, tokopedia ataupun di marketplace khusus pertanian seper tanihub, agromaret, dll.
|
105
106
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
6.7
REKOMENDASI PENGEMBANGAN WISATA KEBUN TEH DAN GUNUNG PADARINGAN Kebun Teh
No 1.
Pengembangan Atraksi Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata alam, terdiri dari: a. Tea walking b. Sightseeing c. Swafoto d. Area kuliner e. Area suvenir f. Area bermain anak g. Kebun teh h. Paviliun
Rincian Pengembangan Atraksi Wisata - Menentukan konsep, design, dan zonasi lokasi yang akan dibuat. - Pembersihan dan penyesuaian lahan untuk membangun beberapa atraksi pendukung wisata seper area kuliner, area suvenir, area bermain anak, dan pavilion. - Sosialisasi ke masyarakat bahwa akan dilokasi tersebut akan dibangun sebuah atraksi wisata. - Membuat sebuah struktur organisasi untuk mengelola dan mengurus objek wisata. - Melibatkan masyarakat ataupun stakeholder yang terkait dalam mengembangkan wisata dan mengambil keputusan. - Dapat bekerjasama dengan dinas pariwisata terkait. - Membuat sebuah akun untuk mempromosikan tempat wisata seper di Instagram, Facebook, twi er, Youtube, Tik Tok, laman website, dan yang lainnya. - Membuat logo dan desain untuk ket masuk wisata - -membuat brosur ataupun leaet untuk lokasi wisata - membuat guide maps untuk wisatawan agar mengetahui letak-letak atraksi. - membuat sarana dan prasarana untuk pendukung atraksi wisata - Membuat atau memperbaiki akses jalan agar mempermudah aksesibilitas menuju ke Kebun teh. - perbaikan atau membuat u litas untuk komunikasi dan listrik sebagai pendukung atraksi wisata - Membuat track untuk perjalan kakidi dalam area - Membuat spot foto sebagai pendukung atraksi - Pengurus dapat membuat sebuah rekrutmen untuk masyarakat yang ingin bergabung di sana. - Pengurus wisata dapat mengkoordinasikan kepada masyarakat untuk mengisi area kuliner dengan menjadi penjual makanan. - Pengurus wisata dapat mengkoordinasikan kepada masyarakat untuk menjualkan hasil olahan makanan ataupun suvenir untuk oleh-oleh yang akan dibawa oleh wisatawan. - Bekerjasama dengan komunitas Instagram penggiat wisata seper explore pangalengan ataupun lainnya untuk membantu dalam mempromosikan tempat wisata. - Penyesuaian dengan masa-masa New Normal dengan membuat dan menerapkan protokol kesehatan, - Membuat agenda tahunan yang dapat menarik wisatawan - Membuat satu tempat yang memamerkan produk hasil olahan teh dan menjual oleh-oleh. - Membuat satu hal yang iconic dari kebun teh sehingga dapat menjadi ciri khas dari kebun teh tersebut seper spot foto, tulisan iconic, ataupun lainnya.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
1
REKOMENDASI ATRAKSI WISATA
No 2.
Pengembangan Atraksi Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata edukasi, terdiri dari: a. Pembibitan dan penanaman teh b.Pemeliharaan tanaman teh c.Peme kan tanaman teh d. Pengolahan daun teh menjadi produk teh yang siap minum (pabrik teh/pengolahan sederhana dari masyarakat) f. Peme kan buah strawberry
Rincian Pengembangan Atraksi Wisata - Menentukan konsep, desain, dan zonasi lokasi yang akan dibuat menjadi Kawasan wisata edukasi. - Memperbaiki, membersihkan, membebaskan atau menyesuaikan lahan yang akan digunakan sebagai Kawasan wisata edukasi di Kebun teh. - Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa akan didirikan sebuah atraksi - Membentuk struktur organisasi khusus untuk wisata edukasi yang ada di Kebun teh (struktur organisasi dapat digabung dengan atraksi wisata alam maupun minat khusus di Kebun teh). - Pengurus dapat membuat sebuah rekrutmen untuk masyarakat yang ingin bekerja dibidang wisata di Kebun teh. - Pengurus dapat memberikan sosialisasi kepada para pekerja yang akan berinteraksi langsung dengan wisatawan mengenai cara mengolah dan mengelola teh di sana. - Membuat sebuah akun untuk mempromosikan tempat wisata seper di Instagram, Facebook, twi er, Youtube, Tik Tok, laman website, dan yang lainnya - Membuat logo dan desain untuk ket masuk wisata - Membuat brosur ataupun leaet untuk lokasi wisata - Membuat guide maps untuk wisatawan agar mengetahui letak-letak atraksi. - perbaikan atau membuat u litas untuk komunikasi dan listrik sebagai pendukung atraksi wisata - menyiapkan lahan untuk menanam dan melakukan penetapan jarak tanam dengan pengajiran, setelah itu baru dilakukan pembuatan lubang tanam sesuai letak ajir. - Melakukan pembibitan teh (bisa berasal dari biji maupun stek batang). - Menyiapkan atribut yang biasa dipakai untuk menanam dan meme k teh (caping, keranjang teh, dan lainnya). - Untuk pemeliharaan tanaman teh pengelola dapat melakukan pemupukan, penyemprotan pes sida, pemangkasan, penanaman tanama pelindung, dan lainnya. - Menyiapkan tempat untuk melakukan demonstrasi mengenai perawatan tanaman teh dan untuk memprak kan langsung dari demo yang telah dilakukan. - Pengurus dapat bekerjasama dengan pabrik ataupun pengolahan daun teh yang ada di Masyarakat. Hal tersebut bisa menjadi salah satu atraksi wisata edukasi di kebun teh. - Penyesuaian dengan masa-masa New Normal dengan membuat dan menerapkan protokol kesehatan
|
107
108
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
No 3.
Pengembangan Atraksi Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata minat khusus: a.Bersepeda mengelilingi kebun teh b. offroad c. Jogging track d. hiking e. ATV f. Outbond
Rincian Pengembangan Atraksi Wisata - Menentukan konsep, desain, dan zonasi lokasi yang akan dibuat menjadi Kawasan wisata edukasi. - Memperbaiki, membersihkan, membebaskan atau menyesuaikan lahan yang akan digunakan sebagai Kawasan wisata edukasi di Kebun teh. - Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa akan didirikan sebuah atraksi - Membentuk struktur organisasi khusus untuk wisata edukasi yang ada di Kebun teh (struktur organisasi dapat digabung dengan atraksi wisata alam maupun minat khusus di Kebun teh). - Pengurus dapat membuat sebuah rekrutmen untuk masyarakat yang ingin bekerja dibidang wisata di Kebun teh. - Pengurus dapat memberikan sosialisasi kepada para pekerja yang akan berinteraksi langsung dengan wisatawan mengenai cara mengolah dan mengelola teh di sana. - Membuat sebuah akun untuk mempromosikan tempat wisata seper di Instagram, Facebook, twi er, Youtube, Tik Tok, laman website, dan yang lainnya - Membuat logo dan desain untuk ket masuk wisata - Membuat brosur ataupun leaflet untuk lokasi wisata - Membuat guide maps untuk wisatawan agar mengetahui letak-letak atraksi. - perbaikan atau membuat u litas untuk komunikasi dan listrik sebagai pendukung atraksi wisata - Membuat jalur track sepeda - Membuat jalur untuk hiking, ATV, dan offroad landover - Menyediakan ATV untuk disewakan kepada wisatawan - Bekerjasama dengan pemilik mobil offroad atau membeli mobil offroad untuk mengajak wisatawan berkeliling di kebun teh. - Penyesuaian dengan masa-masa New Normal dengan membuat dan menerapkan protokol kesehatan
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
Gunung Padaringan
No 1.
Pengembangan Atraksi Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata alam, terdiri dari a. Sunrise point b. Camping Ground c. warung-warung
Rincian Pengembangan Atraksi Wisata
- Menentukan konsep, design, dan zonasi lokasi yang akan dibuat. - Pembersihan dan penyesuaian lahan untuk membangun beberapa atraksi pendukung seper Menara pandang, gardu pandang, camping ground, warung-warung, dan fasilitas penunjang lainnya. - Sosialisasi ke masyarakat bahwa akan dilokasi tersebut akan dibangun sebuah atraksi wisata. - Membuat sebuah struktur organisasi untuk mengelola dan mengurus objek wisata. - Melibatkan masyarakat ataupun stakeholder yang terkait dalam mengembangkan wisata dan mengambil keputusan. - Dapat bekerjasama dengan dinas pariwisata terkait. - Membuat sebuah akun untuk mempromosikan tempat wisata seper di Instagram, Facebook, twi er, Youtube, Tik Tok, laman website, dan yang lainnya. - Membuat logo dan desain untuk ket masuk wisata - -membuat brosur ataupun leaet untuk lokasi wisata - membuat sarana dan prasarana untuk pendukung atraksi wisata - Membuat atau memperbaiki akses jalan agar mempermudah aksesibilitas menuju ke Kebun teh. - perbaikan atau membuat u litas untuk komunikasi dan listrik sebagai pendukung atraksi wisata - membuat gardu pandang dan Menara pandang untuk menikma sunrise point. - membuat camping ground - Menyediakan tempat untuk menyewakan tenda, menjual makanan, dan lainnya. - pembuatan jalur untuk memasuki dan keluar wisatawan saat ke Gn. Padaringan - Pengurus wisata dapat mengkoordinasikan kepada masyarakat untuk menjual makanan ataupun menjual bahan mentah yang dapat dibakarbakar - Pengurus dapat mengandalkan masyarakat untuk membuat makanan jika akan tersedia sistem catering makanan di camping ground. - Bekerjasama dengan komunitas Instagram penggiat wisata seper explore pangalengan ataupun lainnya untuk membantu dalam mempromosikan tempat wisata. - Penyesuaian dengan masa-masa New Normal dengan membuat dan menerapkan protokol kesehatan, - Membuat agenda tahunan yang dapat menarik wisatawan.
|
109
110
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
Kebun Teh
No 1.
Pengembangan Amenitas Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata alam, terdiri dari: a. Tea walking b. Sightseeing c. Swafoto d. Area kuliner e. Area suvenir f. Area bermain anak g. Kebun teh h. Paviliun
Rincian Pengembangan Amenitas Wisata - Terdapat lahan yang akan dikembangkan untuk wisata alam kebun teh. - Plang petunjuk ke Kebun teh (ditempat-tempat yang mudah diketahui orang - Perbaikan jalan atau pembuatan jalan baru jika belum terdapat akses menuju ke Kebun teh. - Tempat parkir dan menetapkan harga parkir - Pengurus dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk membuat dan mengembangkan homestay ataupun bekerjasama dengan hotel, villa, wisma, losmen terdekat untuk tempat menginap. - Dapat dibuat area suvenir dan oleh-oleh yang akan dijual untuk buah tangan wisatawan dan sebagai salah satu atraksi pendukung wisata belanja. - Terdapat pusat keamanan dan informasi. - Terdapat ruang darurat jika ada wisatawan yang sakit ataupun terluka. - Dapat disediakan hydrant untuk berjaga-jaga jika terdapat kebakaran. - Menyediakan pemandu wisata - Menyediakan peta dan papan informasi terkait lokasi wisata - Dapat menyediakan brosur/leaet/guide maps untuk wistawan yang akan memasuki Kawasan kebun teh. - Menyiapkan petugas penjaga (parkir, ket, pintu masuk, didalam Kawasan, pintu keluar, dan lainnya). - Menyiapkan jalur untuk pejalan kaki saat di dalam Kawasan sebagai fasilitas pendukung tea walking. - Dapat disediakan beberapa spot foto yang iconic untuk menjadikan ciri khas tempat wisata tersebut. - Pengelola dapat mendirikan Kawasan area kuliner yang berisi orang (dapat dari masyarakat) untuk menjual makanan ringan, warung nasi, restoran, dan lainnya. - Membangun area bermain anak, spot foto, jalur pejalan kaki, pesepeda, edukasi, dan lainnya sebagai kegiatan yang ada di dalam kebun teh. - Terdapat sinyal telepon seluler dan pusat informasi sebagai salah satu media komunikasi di kebun the. - Disediakan tong sampah di beberapa tempat yang mudah dilihat oleh pengunjung. - Disediakan beberapa tempat untuk cuci tangan agar tetap bersih - Menyediakan mushola, toilet, maupun fasilitas umum lainnya - Terdapat pavilion (gazebo) ataupun tempat bersantai yang digunakan untuk bersantai di dalam area. - Terdapat angkutan transportasi baik angkot, bus, ojek, yang menghubungkan ke lokasi wisata - Menerapkan protokol kesehatan untuk wisatawan di masa new normal.
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
2
REKOMENDASI AMENITAS WISATA
No 2.
Pengembangan Amenitas Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata edukasi, terdiri dari: a. Pembibitan dan penanaman teh b.Pemeliharaan tanaman teh c.Peme kan tanaman teh d. Pengolahan daun teh menjadi produk teh yang siap minum (pabrik teh/pengolahan sederhana dari masyarakat) f. Peme kan buah strawberry
Rincian Pengembangan Amenitas Wisata - Menyiapkan lahan untuk penanaman dan pembibitan teh, pemeliharaan tanaman teh , meme k tanaman teh, dan untuk peme kan buah strawberry - Terdapat jalan yang mudah dilalui bagi wisatawan untuk menuju ke tempat pembibitan, pemeliharaan, peme kan, pengolahan daun teh, dan peme kan buah strawberry - Terdapat tempat untuk menimbang dan menjual hasil pe kan buah strawberry yang dipe k oleh wisatawan. - Terdapat tempat untuk mengumpulkan daun teh yang habis dipe k oleh wisatawan. - Terdapat pusat informasi, - Terdapat hydrant untuk jaga-jaga apabila kebakaran - Terdapat plang masuk untuk menuju ke berbagai ak vitas wisata edukasi yang ditawarkan - Pengelola dapat memberdayakan masyarakat untuk melakukan demo mengenai pembibitan, pemeliharaan, peme kan, dan pengolahan daun teh sebagai pekerja. - Pengelola dapat memberdayakan masyarakat sebagai guide - Terdapat angkutan transportasi yang mengantarkan wisatawan ke lokasi wisata - Pengelola dapat menyediakan satu ruangan untuk memamerkan produk olahan dari teh ataupun strawberry - Dapat disediakan arena kuliner - Pengelola dapat bekerjasama dengan pabrik/tempat pengolahan teh sebagai salah satu atraksi penunjang wisata edukasi di kebun teh. - Pengelola dapat menyediakan atribut yang diperlukan saat pengunjung memprak kan cara menyemai, memelihara, meme k daun the seper caping, keranjang teh, dan lainnya. - Pengelola dapat menyediakan tempat sampah di tempat-tempat yang terlihat oleh wisatawan - Menerapkan protokol kesehatan - Disediakan tempat cuci tangan
|
111
112
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
No 3.
Pengembangan Amenitas Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata minat khusus: a.Bersepeda mengelilingi kebun teh b. oroad c. Jogging track d. hiking e. ATV f. Kuda
Rincian Pengembangan Amenitas Wisata - Terdapat lahan dan jalur yang akan diperuntukan untuk pesepeda, pejalan kaki, ATV - Pengelola dapat menyediakan jalur track untuk ak vitas wisata minat khusus ini. - Pengelola dapat menyewakan sepeda ataupun ATV - Pengelola dapat bekerjasama dengan usaha oroad untuk mengantarkan wisatawan jika ingin melakukan oroad, - Pengelola dapat menyediakan kuda untuk disewakan kepada wisatawan - Pengelola dapat menyediakan tempat untuk kandang kuda dan tempat untuk meletakan ATV - Terdapat pusat informasi - Disediakan Hydrant - Disediakan pemandu dan petugas penjaga pada k k tertentu karena sangat memerlukan keamanan yang cukup ketat - Disediakan P3K dan ruangan darurat untuk wisatawan apabila terluka ataupun sakit - Disediakan kotak sampah pada k k yang mudah di jangkau wisatawan. - Disediakan toilet - Menerapkan protokol kesehatan - Menyediakan tempat cuci tangan
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
Gunung Padaringan
No 1.
Pengembangan Amenitas Wisata per lokasi Pengembangan atraksi wisata alam, terdiri dari a. Sunrise point b. Camping Ground c. Area Kuliner
Rincian Pengembangan Amenitas Wisata
- Terdapat lahan yang akan digunakan untuk membuat area wisata - Terdapat jalan saat menuju ke Gunung Padaringan dan mudah dijangkau wisatawan - Terdapat tempat parkir untuk meletakkan kendaraan - Pengelola dapat mengajak masyarakat untuk mendirikan homestay ataupun bekerjasama dengan pihak villa, hotel. hostel, motel, wisma, losmen, ataupun lainnya untuk tempat menginap wisatawan. - Pengelola dapat menyiapkan lahan yang landau untuk digunakan sebagai area berkemah. - Pengelola dapat menyediakan Menara pandang, gardu pandang untuk melihat matahari terbit. - Pengelola dapat membuat area untuk warung-warung yang menjual makanan, ataupun tempat sewa tenda yang akan digunakan oleh wisatawan jika ingin berkemah - Pengelola dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk mengelola catering makanan bagi peserta kemah. - Pengelola dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk menjual makanan dan lainnya di area warung-warung tersebut. - Terdapat pusat informasi - Terdapat hydrant - Terdapat plang yang menunjukan lokasi-lokasi wisata di sana - Terdapat petugas yang berjaga di sana baik dari tempat parkir dan didalam area wisata. - Terdapat angkutan transportasi seper angkot, ojek, bus, dan lainnya yang menghubungkan ke sunrise point - Terdapat tempat sampah dilokasi yang mudah dijangkau oleh wisatawan - Memasang papan informasi dan peta lokasi wisata - Memasang peraturan mengenai kebersihan di sana - Terdapat sebuah mushola - Terdapat toilet dan kamar mandi yang dipisah antara laki-laki dan perempuan - Disediakan aliran listrik
|
113
114
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
No
Nama Paket
Jenis wisata yang ditawarkan
1.
A (small group)
Wisata alam
B
Wisata alam + edukasi (teh)
16.00 – 09.00 (hari berikutnya)
08.00– 09.00 (hari berikutnya) OPSIONAL
Itenary Camping + sunrise point TIME: 15.00 – 16.00: kedatangan + (jika peserta request buat pasang tenda sebaiknya sebelum jam ini sudah dipasang) 16. 15 – 18.00: Is rahat, shalat, mandi, dan lainnya 18.15 – 21.00: bersantai + makan malam (dapat disediakan menu catering dari pengelola + api unggun) 21.00 – 03.00: free ( dur, bercengkrama, dan lainnya) 03.15 – 06.00 : persiapan ke sunrise point 06. 00 – 08.00: sarapan, mandi, dan persiapan untuk check out. Pembibitan, pemeliharaan, dan peme kan daun teh, strawberry + camping dan sunrise point.
Dapat diberikan include: - Camping ground - Tenda + matras untuk dur - COVID-19 Staterpack - Konsumsi satu kali makan dan snack (malam dan pagi) - Free Tiket masuk ke Sunrise point Padaringan (opsional) - Free pemasangan tenda - Asuransi - foto Exclude: - Transportasi menuju ke camping ground - Api unggun - Tambahan lainnya
Include: - Camping ground - Tenda + matras untuk dur - COVID-19 Staterpack - Konsumsi makan 3 kali+minum ( bisa juga 2 kali makan besar + snack (sarapan)) - Free Tiket masuk ke Sunrise point Padaringan (opsional) - Free pemasangan tenda - Asuransi - Bibit teh - Free biaya sewa peminjaman topi, keranjang, dan peralatan untuk meme k daun teh - Strawberry (sejumlah tertentu) - Welcome drink (teh) - Foto dokumentasi - Free ket masuk dan akses ke Kebun teh - Handbook/modul/brosur untuk materi daun teh dan notes (untuk mencatat: opsional) - Salah satu produk daun teh (misal daun teh seduh ukuran mini) Exclude: - Transportasi menuju ke camping ground - Api unggun - Tambahan lainnya
Lokasi
Gn. Padaringan + Kebun Teh
TIME: 08.00 - 08.30: Kedatangan 08.45 – 09.45: peme kan daun teh 10.00 – 11.00: pembibitan dan pemeliharaan 11.00 – 12.45: ISHOMA (diberi makan besar) 13.00 – 14.00: peme kan strawberry 14.00 – 15.00: check in ke camping ground 15.00 – 18.00: Is rahat, mandi, dan lainnya 18.00 – 21.00: free + makan malam 21.00 – 03.00 : is rahat 03.00 – 06.00: persiapan menuju ke sunrise poin 06.15 – 08.00: mandi, sarapan, persiapan check out
Keterangan
Gn. Padaringan
2.
Waktu
PERENCANAAN PARIWISATA - AGROWISATA
3
REKOMENDASI PAKET WISATA
No 3.
Nama Paket C
Waktu
Itenary
Keterangan
Wisata alam + edukasi (teh)
08.00– 10.00 (hari berikutnya)
Pembibitan, pemeliharaan, dan peme kan daun teh, strawberry + bermalam di penginapan dan sunrise point.
Include: - Penginapan - COVID-19 Staterpack - Konsumsi 3 kali makan - Free Tiket masuk ke Sunrise point Padaringan (opsional) - Free pemasangan tenda - Asuransi - Bibit teh - Free biaya sewa peminjaman topi, keranjang, dan peralatan untuk meme k daun teh - Strawberry (sejumlah tertentu) - Welcome drink (teh) - Foto dokumentasi - Free ket masuk dan akses ke Kebun teh - Handbook/modul/brosur untuk materi daun teh dan notes - Salah satu produk daun teh (misal daun teh seduh ukuran mini)
OPSIONAL
TIME: 08.00 - 09.00:Kedatangan 09.00 – 09.45: peme kan daun teh 10.00 – 11.00: pembibitan dan pemeliharaan 11.15 – 12.45: ISHOMA (diberi makan besar) 13.00 – 14.30: kunjungan ke pengolahan daun teh/pabrik 14.45 – 15.00: check in ke penginapan 15.00 – 18.00: Is rahat, mandi, dan lainnya 18.00 – 21.00: free + makan malam 21.00 – 03.00 : is rahat 03.00 – 06.00: persiapan menuju ke sunrise poin 06.15 – 07.30: mandi, sarapan, persiapan check out. 07.45 – 08.30: meme k strawberry 08.45 – 09.30: membeli buah tangan. 2.
D
Wisata alam + edukasi (teh)
08.00 – 15.30 ( dak menginap)
Seluruh kegiatan edukasi dan wisata alam di kebun teh
Exclude: - Transportasi menuju ke camping ground - Api unggun Tambahan lainnya Include: - Free ket dan akses masuk ke kebun teh - 1 kali makan besar + minum - COVID-19 Staterpack - Bibit teh - Free biaya sewa peminjaman topi, keranjang, dan peralatan untuk meme k daun teh - Brosur/leaflet/handbook materi daun teh - Welcome drink - Strawberry (sejumlah tertentu) - Dokumentasi. - Salah satu produk daun teh (misal daun teh seduh ukuran mini) Exclude: - Transportasi menuju ke sana - Dan tambahan lainnya
Kebun Teh
TIME: 08.00 – 08.45: kedatangan 08.46 – 09.30: meme k daun teh 09.40 – 10.20: pembibitan daun teh 10.30 – 11.00: materi megenai pemeliharaan pohon teh 11.05 – 12.15: ISHOMA (makan besar 1 kali) 12.20 – 13.40: kunjungan ke pengolahan daun teh/pabrik 13.45 – 14.30: meme k strawberry 14.30 – 15.30: free (dapat diarahkan untuk membeli oleh-oleh atau berfoto) bebas pokoknyaa
Lokasi
Gn. Padaringan + Kebun Teh
Jenis wisata yang ditawarkan
|
115
116
|
MASTERPLAN PARIWISATA DESA WARNASARI
TIM REDAKSI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN UNIT 2020-JB039 Drs. I Gus Ngurah Putra, MA. KOORDINATOR MAHASISWA UNIT 2020-JB039 Salma Fadhila Noviandra TIM PENYUSUN Abdul Salam Altri Dayani Anugerah Joshua Audinia Alquratul Aini Dafi Multazim Heryawan Irma Khairunnisa Johan Bhak Sanjaya M. Fahran Fauzan T M. Hafizhul Bilad Nelly Ariska Septyana Rifdah Se aningtyas Salma Fadhila Noviandra Sari Puspita Kusumawardani Yusup Amir Faizal
Da ar Pustaka Bandung, B. K. (2019). Kecamatan Pangalengan Dalam Angka 2019. Bandung: Percetakan Nugraha. Anonim. (2019, mei 22). -. Retrieved from Disbun Jabar: h p://disbun.jabarprov.go.id/post/view/462-id-jabar-targetkanproduksi-kopi-organik-20-ton-per-hektar Marya Sastrawijaya. 1985. Adat Is adat Orang Sunda. Bandung: Alumni Heny Gus ni. 2012. Studi Budaya di Indonesia. Bandung: CV Pustaka Se a Edi S. Ekadja . 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta: PT. Girimuk Pasaka Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan. Idat A. Djayasudarma. “Studi Kasus Undak-Unduk Basa Sunda: Pangrewong Kana sabagian makalah Ajip Rosidi”, terhimpun dalam Majalah Basa Sunda: Mangle, No.1055/Th.XXIX, 7-13 Agustus 1986:22-214. Ardhawardana, I. (2012). KEARIFAN LOKAL ADAT MASYARAKAT SUNDA DALAM HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN ALAM. KOMUNITAS, 1-8. BILLYARDI RAMDHAN, T. C. (2015). Perspek f Kultural Pengelolaan Lingkungan pada Masyarakat Adat Cikondang Kabupaten Bandung Jawa Barat. Jurnal Sumber Daya HAYATI Vol.1 No.1, 7-14. Darsiharjo, d. (2009). PENGEMBANGAN POTENSI SENI TRADISI DI JAWA BARAT MELALUI PEMBINAAN SENTRASENTRA BUDAYA INDUSTRI SENI DAN PARIWISATA. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. h p://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1117&lang=id diakese pada Hari Rabu 5 Agustus 2020 pukul 21.15 WIB h p://www.adiraoktaroza.com/2017/05/05/travelogue-situ-cileunca-pangalengan/ diakes pada Hari Rabu 5 Agustus 2020 pukul 21.28 WIB h ps://www.bandungkab.go.id/arsip/situ-cileunca diakses pada Hari Jum'at 3 Juli 2020 pukul 01.22 WIB h ps://jabarprov.go.id/index.php/potensi_daerah/detail/77 diakes pada Hari Rabu 5 Agustus 2020 pukul 21.53 WIB h ps://jabar.tribunnews.com/2017/12/01/puluhan-pohon-tumbang-situ-cileunca-pangalengan-pun-ditutup-malapetakaintai-wisatawan diakses pada Hari Selasa 30 Juni 2020 pukul 18.30 WIB Badan Standarisasi Nasional. 2002. “Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.” ACM SIGGRAPH 2010 Papers on - SIGGRAPH '10, no. ICS 27.180: 1. h ps://doi.org/10.1145/1833351.1778770. Ermawa , Eka Afrida, Firda Rachma Amalia, and Masetya Muk . 2018. “Analisis Strategi Pengelolaan Sampah Di Tiga Lokasi Wisata Kabupaten Banyuwangi.” Journal of Tourism and Crea vity 2 (1): 25. h ps://jurnal.unej.ac.id/index.php/tourismjournal/ar cle/view/13838. Merlin Naltaru S., Rizki Purnaini, and Robby Irsan. 2014. “PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN WISATA BUKIT KELAM KABUPATEN SINTANG.” Universitas Tanjungpura, Pon anak, 1–10. Ja , Tri Khrisma. 2013. “Peran Pemerintah Boyolali Dalam Pengelolaan Sampah Lingkungan Permukiman Perkotaan (Studi Kasus: Perumahan Bumi Singkil Permai).” Jurnal Wilayah lingkungan 1-16. Gossling, Stefan dkk. 2020. Pandemics, tourism, and global change: a arapid assesment of COVID-19. Journal of Sustainable Tourism: Routledge Kementerian pariwisata republik Indonesia. 2018. SOP-Pengelolaan Krisis Kepariwisataan Prosedur Operasional Standar: Ak vasi Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Pariwisata Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegaham dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita Ramdani dan Aditama. 2018. Pengaruh Atraksi Wisata Alam dan Mo vasi Wisatawan terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kawasan Ciwidey dan Pangalengan. Jurnal Wacana Ekonomi Vol.18 No.01 Tahun 2018 halaman 059-065 Ritchie, Brent W. 2003. Chaos, crises, and disaster; strategic approach to crisis management in the tourism industry. 2004. Tourism Management 25 (2004) 669 -683: Elsevier Surat edaran menteri esehatan republik Indonesia mengenai protokol pencegahan penularan corona virus disease (COVID19) di tempat sektor jasa dan perdagangan (ara publik) dalam mendukung keberlangsungan usaha (Nomor HK.02.02/MENKES/335/2020 tahun 2020 Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 mengenai Kepariwisataan di Indonesia Pender, Lesley dan Richard Sharpley. 2005. The Management of Tourism. Sage: London h ps://nasional.kompas.com/read/2020/06/20/11224621/protokol-kesehatan-di-restoran-boleh-prasmanan-dengansyarat?page=all h ps://www.wisatabdg.com/2020/06/protokol-kesehatan-di-hotel-dan.html diakses pada hari sabtu, 18 Juli 2020 pukul 18.00 WIB h p://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Area-dan-Transportasi-Publik-COVID-19.pdf diakses pada hari Sabtu, 17 Juli 2020 pukul 20.00 WIB h ps://www.antaranews.com/berita/1584506/dr-reisa-perha kan-tujuh-protokol-kesehatan-di-angkutan-umum diakses pada hari sabtu 17 Juli 2020 pukul 20.10 WIB h ps://jabar.tribunnews.com/2017/12/01/puluhan-pohon-tumbang-situ-cileunca-pangalengan-pun-ditutup-malapetakaintai-wisatawan diakses pada Hari Selasa 30 Juni 2020 pukul 18.30 WIB h ps://www.bandungkab.go.id/arsip/situ-cileunca diakses pada Hari Jum'at 3 Juli 2020 pukul 01.22 WIB