PERSIAPAN KEHAMILAN SEHAT
U G M
STNETNOC FO ELBAT
01
PERNIKAHAN DINI
02
KEHAMILAN SEHAT
03
POLA GZI SEHAT IBU HAMIL
04
STUNTING
TENTANG
PERNIKAHAN DINI Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia 18 tahun. Indonesia sendiri mengatur dalam Undang-Undang yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 pasal 6 mengatur batas minimal usia untuk menikah di mana pernikahan hanya diizinkan jika pria sudah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 tahun. Akan tetapi dari sisi medis dan psikologis, usia tersebut masih terbilang dini untuk menghadapi masalah pada pernikahan.
pn
?
PERNIKAHAN DINI DI INDONESIA Di Indonesia sendiri pernikahan dini di lakukan biasanya berlandaskan alasan perekonomian atau untuk menghidari fitnah dalam suatu hubungan. Namun sedikit masyarakat sadari bahwa pernikahan dini juga dapat menimbulkan resiko dan dampak negatif. para ahlli psikologi mengatakan bahwa usia dini hakikatnya belum memiliki psikis yang kuat untuk menghadapi bahtera rumah tangga dengan segala permasalahannya. Apalagi jika sang anak harus menghentikan pendidikannya hal tersebuut bisa menjadi kemungkinan memperpanjanganya rantai kemiskinan.
pn
KEMUNGKINAN RISIKO APALAGI YA AKIBAT PERNIKAHAN DINI
Risiko penyakit seksual meningkat Hubungan seksual yang dilakukan oleh seseorang di bawah usia 18 tahun akan cenderung lebih berisiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV. Begitu Hal ini karena pengetahuan tentang seks yang sehat dan aman masih minim.
Risiko pada kehamilan meningkat Kehamilan di usia dini bukanlah hal yang mudah dan cenderung lebih berisiko Pada janin, risiko yang mungkin terjadi adalah bayi terlahir prematur dan berat badan lahir yang rendah. Bayi juga bisa mengalami masalah pada tumbuh kembang karena berisiko lebih tinggi mengalami gangguan sejak lahir, ditambah kurangnya pengetahuan orang tua dalam merawatnya.
Risiko kekerasan seksual meningkat Studi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan wanita yang menikah pada usia dewasa, perempuan yang menikah pada usia di bawah 18 tahun lebih cenderung mengalami kekerasan dari pasangannya. Alasannya karena pada usia ini, ditambah dengan kurangnya pengetahuan dan pendidikan, seorang perempuan di usia muda akan lebih sulit dan cenderung tidak berdaya menolak hubungan seks.
Risiko mengalami masalah psikologis
Selain dampak fisik gangguan mental dan psikologis juga berisiko lebih tinggi terjadi pada wanita yang menikah di usia remaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin muda usia wanita saat menikah, maka semakin tinggi risikonya terkena gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan mood, dan depresi, di kemudian hari.
KEHAMILAN SEHAT
MENJAGA KEHAMILAN SEHAT Menjaga Kebersihan Diri
Mandi teratur, keramas, dan menggosok gigi 2 kali sehari, cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir, jaga keberhasilan payudara dan lakukan pijatan ringan untuk merangsang produksi ASI, jaga kebersihan daerah kemaluan dengan sering mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari
Bersama Suami Lakukan Stimulasi Janin
Mengajak berinteraksi seperti berbicara dengan janin sejak kehamilan muda, dan berikan sentuhan kepada janin seperti mengelus perut sesering mungkin
Periksa Kehamilan
Makan Lebih Banyak
Minimal 4 Kali Selama
dari Biasanya
Hamil
Makan beragam makanan dengan pola gizi seimbang dan porsi lebih banyak daripada sebelum hamil
Ikut kelas Ibu hamil, jika ada keluhan, kelainan atau sakit segera mencari pertolongan bidan/dokter. Dan jangan lupa mngeikuti kegiatan posyanda untuk pengecakan secara berkala
Konsumsi vitamin dan susu secara rutin
Beraktivitas Fisik Ibu hamil dapat melakukan aktivitas fisik ringan seharihari dengan memperhatikan kondisi ibu dan janinnya dan mengikuti pula senam hamil sesuai dengan anjuran petugas kesehatan
Ibu mengkonsumsi vitamin ibu hamil dan susu ibu hamil secara rutin, untuk membantu tumbuh kembang janin yang sehat
NUTRISI PENTING PRA-KEHAMILAN Ibu hamil harus mempersiapkan kesehatannya sebelum kehamilan atau disebut dengan prakehamilan karena hal tersebut mempegaruhi kesehatan janin.
FOLAT
Folat, yang merupakan jenis vitamin B, membantu untuk mencegah cacat tabung saraf (Neural Tube Defect / NTD). Rekomendasi asupan folat adalah 400 mikrogram per hari, baik dari suplemen atau makanan yang diperkaya folat minimal 3 bulan sebelum kehamilan. Makanan yang kaya akan folat alami antara lain asparagus, lobak hijau dan brokoli.
Zat Besi
Zat besi penting untuk membangun sel darah merah. Untuk menghindari kekurangan zat besi selama kehamilan, Konsumsi zat besi yang dianjurkan adalah 22 mg per hari. jika sang ibu Kalsium adalah seorang vegetarian, sang ibu akan membutuhkan suplemen zat besi Kalsium adalah makromineral, mineral yang dibutuhkan dalam tambahan. Mengonsumsi vitamin C jumlah besar selama pra-kehamilan, kehamilan dan menyusui. Rekomendasi asupan kalsium adalah 1000 mg per hari. Sumber (seperti dari jus jeruk) akan membantu makanan kaya kalsium antara lain: susu dan produk susu, ikan penyerapan zat besi dari makanan dengan tulang yang dapat dimakan (sarden kalengan, ikan asin), dan vegetarian. Sumber makanan kaya zat kacang-kacangan. Kalsium sangat baik bagi pertumbuhan tulang. besi antara lain: daging merah, ayam, telur, ikan teri, sayuran hijau, dan makanan yang diperkaya zat besi seperti Zinc bermanfaat dalam pertumbuhan janin dan plasenta yang normal. sereal.
Zinc
Sumber makanan kaya Zinc antara lain: daging merah, ikan, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian dan sereal gandum.
pn
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
GNITNUTS
APA ITU STUNTING?
pn
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Faktanya, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih” -Menteri Kesehatan RI Tahun 2014-2019 Nila Farid Moeloek-
APA SAJA YA UPAYA PENCEGAHAN STUNTING POLA MAKAN
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi. Asupan gizi tersebut terdapat pada pola makan yang memenuhi angka cukup gizi, seperti pemenuhan protein, kalsium, zat besi dan kebutuhan lainnya.
POLA asuh
Asupan gizi tersebut seharusnya sudah di perhatikan sejak 1000 hari pertama. Di awali dengan ASI dan di lanjut dengan makanan bergizi jika umur anak sudah siap menerima asupan selain ASI.
Sanitasi dan Akses Air Bersih
Sanitasi dan akses air bersih merupakan salah satu faktor penting pula dalam upaya pencegahan stunting. karena air bersih menjauhkan ibu dan anak dari infeksi akibat air kotor yang akan mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
S T U N T I N G
“Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”
Menteri Kesehatan RI 2014-2019 Nila Farid Moeloek
CAPAIAN
Pada penyampaian sebelumnya kita bisa menarik garis besar bahwa stunting merupakan hal yang bisa kita cegah dan antisipasi sejak awal. Mulai dari faktor usia kesiapan menikah lalu kesiapan prakehamilan yang sehat, mengatur pola makan dan pola hidup, hingga pada pola asuh anak. Para ahli mengatakan bahwa stunting memiliki upaya pencegahan yang harus di perhatikan sejak awal. Bagaimana pengetahuan dan persiapan yang kita miliki memegang pengaruh besar terhadap kehidupan kedepannya. Kepekaan dan kepedulian sesama pun mengambil peran pada upaya pencegahan stunting