PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA
KKN PPM UGM 2021-TEGALREJO MAGELANG
DAFTAR ISI Apa itu Limbah? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Limbah Organik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Masalah yang Muncul Akibat Limbah . . . . . . . . . . . . . . 3 Pengolahan Limbah yang Baik dan Benar . . . . . . . . . . . 6 Manggot BSF sebagai Pengolah Limbah Organik Rumah Tangga dan Potensi Ekonominya . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
Apa itu limbah? Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun rumah tangga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didenisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Limbah sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah organik adalah limbah yang bersumber dari makhluk hidup sehingga mudah membusuk dan terurai. Contoh limbah organik adalah sisa-sisa sayuran, makanan, dan daun.
Limbah anorganik adalah limbah yang sulit terurai secara alami, seperti kaca, kaleng, dan logam. Limbah anorganik membutuhkan waktu lebih dari ratusan tahun untuk terurai secara alami, sehingga penggunaannya harus secara bijak.
Limbah B3 adalah limbah yang jika dilepas begitu saja akan sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Limbah ini tidak hanya dihasilkan oleh industri, tetapi juga oleh kegiatan rumah tangga. Contoh limbah B3 rumah tangga seperti pemutih pakaian, pestisida, deterjen, dan baterai.
1
LIMBAH ORGANIK Limbah organik adalah limbah yang paling sering ditemui di rumah tangga. Limbah ini dapat dikategorikan lagi menjadi limbah organik kering dan padat.
Limbah organik basah adalah limbah organik dengan kandungan air tinggi, seperti daun-daunan serta sayuran dan makanan sisa.
Limbah organik kering merupakan limbah organik dengan kandungan air yang rendah, seperti kulit telur, tempurung kelapa, tulang, dan kayu.
Mengingat limbah organik terus dan terus diproduksi dalam kegiatan rumah tangga, alangkah baiknya mengetahui pentingnya pengolahan dan dampak dari limbah organik yang tidak terolah.
2
M A S A L A H YA N G M U N C U L AKIBAT LIMBAH Selama ini, limbah organik rumah tangga umumnya hanya dikumpulkan dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Lebih buruk lagi, banyak orangorang tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan sehingga menghasilkan timbunan sampah di tempat yang tidak semestinya.
Timbunan sampah ini tentu sangat menganggu karena akan menimbulkan bau, merupakan sumber penyakit, menganggu pemandangan, dan bahkan bisa menyebabkan banjir, Jika sampah-sampah ini mencemari badan air, maka sangat mungkin terserang penyakit seperti diare dan muntah-muntah.
3
TPA sendiri merupakan sistem pembuangan limbah yang umumnya dilakukan berbasis open dumping. Artinya, sampah-sampah yang telah dikumpulkan tadi hanya ditaruh dan ditumpuk terus-menerus di suatu tanah yang sangat luas.
Sistem ini juga bukanlah sistem yang tanpa cela. Pertama, dibutuhkan lahan yang sangat luas dan jauh dari pemukiman penduduk. Pun begitu, terkadang pembukaan TPA baru juga mendapat tolakan dari masyarakat sekitar.
Kenapa demikian? Alasannya, TPA dengan basis sistem open dumping tentu menimbulkan bau tidak sedap, sehingga membuat pencemaran udara. Tanah dan air disekitar lokasi didirikannya TPA juga akan ikut tercemar dan menyebabkan keduanya tidak dapat digunakan lagi tanpa menyebabkan masalah kesehatan serius. Adanya hamparan gunung sampah tentunya juga pemandangan yang tidak disukai semua orang.
Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah kesehatan pemulung dan juga kemungkinan terbentuknya rantai makanan baru di ekosistem tersebut. Bayangkan saja, ada hewan ternak seperti sapi, ayam, dan kambing yang hidup disekitar TPA dan mencari makan dari limbah-limbah tersebut. Tentu hewan tersebut berpotensi membawa berbagai bakteri dan kuman penyebab penyakit saat diolah bukan?
4
Cara lain yang sering dilakukan dalam menangani limbah organik rumah tangga adalah dengan cara dibakar. Hal ini mungkin terlihat cara paling praktis karena mudah, murah, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan mengurangi volume sampah secara drastis.
Namun, membakar sampah adalah cara yang paling berbahaya dan tidak sehat karena dapat mencemari udara dan menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk-batuk, ISPA, hingga kanker paru-paru. Kegiatan ini juga berpotensi menyebabkan kebakaran. Pemerintah juga sudah melarang tindakan membakar sampah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Pasal 29 ayat 1 poin f dan g.
Melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir; dan/atau Membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.
5
PENGOLAHAN LIMBAH YANG BAIK DAN BENAR Bagaimana sebaiknya limbah organik rumah tangga dikelola? Cara pertama dan paling utama adalah ubah pola pikir, yaitu dengan mengutamakan prinsip 3R: reduce, reuse, recycle atau kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang. Barulah limbah yang tidak bisa diapa-apakan lagi dibuang ke TPA. Konsep 3R dapat dilaksanakan sebagai berikut: REDUCE kurangi jumlah dan penggunaan barangbarang sekali pakai. Caranya seperti dengan makan sampai habis, menggunakan tas belanja dari kain, menggunakan piring dan gelas kaca alih-alih styrofoam dan gelas plastik.
REUSE Gunakan produk yang dapat dipakai berkali-kali dan tahan lama, perbaiki barang-barang yang sekiranya masih dapat digunakan lagi. Contoh penerapannya yaitu dengan menggunakan botol untuk isi ulang, gunakan kaleng cat untuk pot tanaman, menyimpan tas plastik bekas untuk digunakan lagi, dan masih banyak cara lainnya.
RECYCLE Gunakanlah produk yang dapat didaur ulang dan jika memungkinkan, lakukan sendiri proses daur ulang. Caranya seperti membuat kompos dari sampahsampah organik, membuat kerajinan dari sampah plastik, dan berbagai cara lain.
6
Ada banyak cara mendaur ulang limbah organik rumah tangga. Limbah-limbah seperti daun, sisa-sisa sayuran dan makanan dapat diolah menjadi kompos yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi, cangkang kulit telur dapat dibuat menjadi kerajinan untuk hiasan dinding. Cara lain yang layak dipertimbangkan dalam mengelola limbah organik rumah tangga adalah dengan budidaya maggot BSF (black soldier y).
MAGGOT BSF SEBAGAI PENGOLAH LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DAN POTENSI EKONOMINYA Maggot atau belatung atau larva BSF adalah larva dari lalat BSF yang dimanfaatkan untuk mengurai limbah. Budidaya maggot BSF relatif mudah dan murah karena tidak menggunakan teknologi canggih d a n t i d a k memerlukan lahan yang luas.
7
Maggot BSF sendiri sudah dikategorikan sebagai teknologi pengolah limbah organik yang aman dan efektif karena larva dan lalatnya tidak membawa penyakit dan dapat mengolah limbah organik dalam jumlah besar. Maggot BSF ini juga mampu mengatasi masalah sampah organik yang menggunung. Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik hanya dalam kurun waktu 2-3 minggu. Selain itu, budidaya Maggot BSF juga memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi karena maggot BSF dapat dijual dan digunakan sebagai pakan ternak. Maggot merupakan pakan yang mengandung protein tinggi. Komponen protein ini memiliki peranan sangat penting untuk proses pembentukan jaringan tubuh dan membantu proses metabolisme vital tubuh ternak
8