Warta Herkulanus 20920

Page 1

Minggu, 20.09.2020 - Hari Minggu Biasa XXV

Perumpamaan Tentang Pekerja Kebun Anggur Redaksi Warta Herkulanus Pelindung : RD Yosep Sirilus Natet Koordinator Redaksi : Gerardo Mayella D. G. Redaksi Cetak: Mikael L. G. Sembiring, Laurensia Jessica Irene, Kardus Bekas Redaksi Online : A. Dimas Agni Satria, Julius Bernhard Schluter Alamat Redaksi : Gereja Santo Herkulanus, Jl. Irian Jaya No. 1, Depok Jaya Telepon : 085885757734-087887983612 | email : wh_herkulanus@yahoo.com : www.parokiherkulanus.com | : @herkulanusdepok | : Herkulanus Depok


Minggu, 20 September 2020

2 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

Tanggal : 11 s/d 17 September 2020 1. Persembahan Umat

: Rp 8.400.700,-

2. GOAPP

: Rp 841.000,-

3. KOMSOS

: Rp 10.500.000,-

Terima kasih atas perhatian umat. Warta Herkulanus - 3


R

enungan

Belas Kasih Allah Oleh : Stefanus Catur

H

“

...iri hatikah engkau, karena Aku murah hati... (Mat 20:15)

“

4 - Warta Herkulanus

ari ini Yesus mengajarkan para Murid dan kita tentang belas kasih Allah melalui perumpamaan pekerja kebun anggur. Kebun anggur dan pemiliknya adalah simbol Israel dan Allah yang memiliki Israel. Dan pada bagian ini dikisahkan bahwa pemilik kebun anggur pergi mencari pekerja bagi kebun anggurnya. Dia mencari dan menemukan pekerja di dalam 5 waktu yang berbeda. Ada yang dari pagi-pagi sekali, ada yang jam 9, ada yang jam 12, ada yang jam 3 sore, dan ada yang jam 5 sore.Tetapi yang lebih aneh lagi adalah bahwa pada waktu pembagian upah, tuan pemilik kebun anggur itu tidak mulai dari yang lebih dulu masuk, tetapi dari yang masuk jam 5 sore. Bahkan dia memberikan upah satu dinar bagi mereka. Upah untuk kerja satu hari penuh! Mereka hanya bekerja satu jam tetapi diperhitungkan upah sehari penuh. Pastilah ini membuat pekerja-pekerja lain bersemangat. Kalau mereka yang tidak layak saja dapat satu dinar, apalagi kami yang sudah seharian bekerja. Kalau mereka yang disewa hanya karena belas kasihan saja diberi satu dinar, apalagi kami yang profesional, mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka. Di dalam ayat 9 dikatakan bahwa mereka yang telah mulai bekerja lebih dahulu merasa akan mendapat lebih banyak lagi. Tetapi kemudian mereka kecewa karena mereka juga mendapat satu dinar sehari. Kalimat mereka di dalam ayat 12 menunjukkan bahwa mereka adalah


Minggu, 20 September 2020

golongan yang masuk pertama kali, yaitu yang sudah seharian penuh bekerja keras. Mereka bersungut-sungut bukan karena diperlakukan tidak adil. Mereka bersungutsungut karena mereka tidak diberikan perlakuan lebih spesial daripada yang masuk jam 5 sore. Upah satu dinar adalah upah untuk bekerja sehari penuh, sehingga mereka sebenarnya telah mendapatkan apa yang pantas bagi mereka. Mereka marah karena belas kasihan yang diterima oleh yang masuk jam 5 sore. Inilah penyakit dari orang-orang yang masuk terlebih dahulu. Mereka merasa berhak, layak, dan sudah sepantasnya diperlakukan paling istimewa. Mereka merasa bahwa keberadaan mereka di kebun itu adalah karena kemampuan mereka. Tetapi yang masuk belakangan, apalagi yang masuk jam 5 sore, mereka sadar akan anugerah. Mereka tahu bahwa keberadaan mereka di kebun anggur hanyalah karena belas kasihan si pemilik kebun anggur. Itulah sebabnya mereka tidak pernah merasa diri layak, apalagi merasa diri berjasa. Sebaliknya dengan yang masuk pertama kali. Mereka sangat mudah merasa berjasa dan sangat gampang meremehkan orang lain karena mereka merasa yang paling pantas untuk menerima sesuatu dari tuan tersebut. Siapakah kita hingga merasa pantas mendapatkan yang istimewa dari Allah?irikah kita bila melihat orang lain mendapatkan berkat berlimpah padahal mereka tidak tampak lebih baik? Bukankah hidup kita hanya karena Belas kasih Allah saja?

Warta Herkulanus - 5


A

rtikel

Back To Sekolah Minggu Bersama OMK 3 Oleh : Pengurus OMK Wilayah 3

C

inta kasih adalah kunci utama ajaran Yesus Kristus kepada hamba Nya. Maka dari itu, kita sebagai hamba Tuhan harus menumbuhkan rasa kasih dengan mengasihi sesama manusia. Rasa kasih dapat ditumbuhkan dalam diri manusia sejak dini melalui keluarga yang merupakan sumber penumbuhan iman pertama dalam diri manusia. Setelah keluarga, lingkungan juga mempengaruhi, salah satunya adalah lingkungan gereja sehingga di setiap hari Minggu pagi seusai misa selalu diadakan Sekolah Minggu atau lebih sering disebut sebagai BIA (Bina Iman Anak). Namun, beberapa bulan yang lalu terdapat pandemi yang melanda seluruh dunia sehingga memaksakan kita untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, bekerja bahkan beribadah di rumah kita masing-masing. Hal ini yang membuat umat gereja merasakan rindu teramat sangat di dalam diri untuk beribadah bersama di rumah Tuhan. Tidak hanya itu, para anak-anak yang belum menerima komuni pertama (TK-SD kelas 4) juga merindukan kebersamaan mereka untuk bermain bersama, memuji nama Tuhan melalui nyanyian serta mendengarkan suara Tuhan melalui bacaan-bacaan yang mereka dengar setiap pergi ke Sekolah Minggu. Berangkat dari apa yang dirasakan oleh adik-adik BIA, teman-teman pengurus OMK Wilayah 3 mencetuskan suatu ide yang hendak di laksanakan setiap bulan yaitu dengan mengadakan “sekolah minggu online� selama masa pandemi dengan tujuan untuk mengatasi

6 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

kerinduan adik adik BIA terhadap sekolah minggu. Selain itu, juga dapat membagun relasi yang baik dengan anak seumuran mereka. Terlebih lagi, para pengurus semakin semangat mengadakan kegiatan ini karena didukung oleh para ibu dan bapak wilayah 3 serta romo Paroki Santo Herkulanus, RD Y Sirilus Natet “Pasti adik adik bina iman anak senang. Ajarin untuk doa pokok aja, tanya mereka, sudah hafal doa bapa kami dan salam maria, dll.” Tanggal 6 September 2020 merupakan hari pertama Pengurus OMK Wilayah 3 mengadakan Sekolah Minggu Online yang berjudul “Back to Sekolah Minggu Bersama OMK 3”. Sekolah Minggu Online ini cukup diminati oleh adik-adik karena diikuti sebanyak 15 orang melalui google meets. Suasana terbangun begitu riang dan gembira serta adik adik yang mengikuti begitu antusias. Kegiatan yang berdurasi 1 jam 30 menit ini dihiasi oleh rangkaian kegiatan menyenangkan yang terdiri dari bernyanyi lagu rohani anak bersama, perkenalan adik-adik dan kakak-kakak pengurus OMK Wilayah 3, berdoa pembukaan lalu dilanjutkan dengan dongeng Kitab Suci. Dongeng yang dibawakan ini berkaitan dengan tema BKSN yaitu tentang “Allah adalah kasih” dimana terdapat tokoh Jumbo, Mongki, Mingki serta bu guru Pipit. Dongeng ini menceritakan bahwa Mongki yang kurang mengasihi adiknya (Mingki) sehingga Mongki menyalahkan Mingki karena mendapat nilai ulangan yang jelek. Mongki menyalahkan tingkah Mingki yang mengganggu dirinya ketika belajar. Namun, hadir sosok teman, Jumbo dan bu guru Pipit sebagai penasihat atas sikap kurang mengasihinya Mongki. Sejak saat itu, Mongki si monyet mulai meningkatkan rasa mengasihi kepada sesama terutama kepada adiknya. Adik-adik yang mengikuti sekolah minggu merasakan kesenangan yang mendalam setelah diceritakan kisah si Mongki dan tentunya mereka mendapatkan pesan yang ingin disampaikan di dalamnya bahwa kita sebagai umat manusia dan anak-anak Allah harus saling mengasihi karena Allah adalah kasih, “Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” Acara ditutup dengan berdoa serta sorak sorai nyanyian bersama. Sungguh senang rasanya melihat adik-adik BIA tersenyum dan tertawa karena dapat bernyanyi bersama dan bertemu sapa kembali dengan teman-teman dan Tuhan. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa mengobati kerinduan adik adik BIA untuk bersekolah minggu serta bersuka cita di dalam Tuhan. Maka dari itu, mari kita dukung kegiatan ini supaya berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat membawa berkat yang melimpah bagi sesama.

Bacaan Harian Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

(21/09) (22/09) (23/09) (24/09) (25/09) (26/09)

Ef. 4:1-7,11-13; Ams. 21:1-6,10-13; Ams. 30:5-9; Pkh. 1:2-11; Pkh. 3:1-11; Pkh. 11:9-12:8;

Mat. 9:9-13; Luk. 8:19-21; Luk. 9:1-6; Luk. 9:7-9; Luk. 9:19-22; Luk. 9:43b-45;

BcO Ef. 4:1-16; BcO Tb. 3:7-17; BcO Tb. 4:1-5,19-21; 5:1-16; BcO Tb. 6:1-17; BcO Tb. 7:1,8b-17; 8:5-13; BcO Tb. 10:7c-11:15; Warta Herkulanus - 7


Minggu, 20 September 2020

8 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

Warta Herkulanus - 9


A

rtikel

Penyegaran Iman Oleh : Danang - Komsos Herkulanus

P

erkembangan yang pesat ini menjadi acuan untuk bertindak. Pada Hari Sabtu, 12 September 2020 Gereja Herkulanus bekerjasama dengan Kementrian Agama Kota Depok menyelenggarakan acara Penyegaran Iman Katolik Pelayan Umat Paroki St. Herkulanus Depok. Acara ini dibuat agar dimasa pandemic ini kita kembali disegarkan dengan tugas pelayanannya masing-masing. Para pengurus DPP dan DKP sudah dilantik dan sudah dibekali untuk siap bekerja namun situasi yang terjadi melanda dan hampir semua kegiatan dihentikan. Yang hadir pada acara ini adalah Pengurus DPP dan DKP,Para Ketua Seksi dan Ketua Wilayah. Tidak lupa dari Kementrian Agama Depok juga dihadiri oleh Bpk H. Asnawi S.Ag, Bpk. Irawan dan Ibu Mila. Interaksi Antara Pemerintah dengan Gereja Pada kesempatan yang baik ini Bpk Asnawi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan di Gereja Herkulanus Depok. Beliau juga mengatakan bahwa bantuan dana yang sudah diberikan bisa berguna dan bisa digunakan dengan baik. Kegiatan ini juga menjadi ajang bertemu antara Pihak pemerintah Kota Depok dengan pihak Gereja Katolik. Dengan yang terjadi saat ini Pak Asnawi juga memberikan pujian kepada agama Katolik bahwa tidak mudah terpancing isu-isu yang dapat menimbulkan sisi negatif. Bagaimana itu bisa terjadi? Tentu saja itu balik ke diri kita masing-masing. Semuanya harus diliat dari sisi kemanusiaannya. Dari situ bisa terbentuk pola pikir dan perilaku seseorang untuk menebarkan energi positif terhadap sesama. Karena kita umat dari Paroki St. Herkulanus maka semua keputusan dan tindakannya harus sesuai dengan arahan dari Pastor Paroki. Dari sini kita bisa saling mengingatkan agar tidak tercipta sisi eksklusif dan spesial. Akan menjadi buruk jika hal ini bisa terjadi di Paroki ini. Sebagai umat Katolik yang rajin, kita wajib menyebarkan berita atau informasi yang baik di lingkungan Gereja terlebih di kehidupan kita masing-masing. Pola pikir yang positif adalah kunci hidup kita untuk menjadi yang terbaik. Media sosial juga berkembang dengan pesat dan menjadi perhatian penting. Dengan satu jari kita bisa mendapatkan informasi dengan lengkap. Ini juga dihimbau dan menjadi catatan penting. Bahwa harus dilihat dari fungsinya agar penggunaan media sosial bisa menebarkan informasi yang positif. Ditegaskan juga oleh Pak Asnawi penggunaan media sosial untuk memadu pola pikir dan perilaku kita bukan untuk menjadi bahan caci maki antar sesama. 10 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

Menjaga kerukunan umat beragama sangatlah penting untuk kegiatan pemerintah. Dengan cara tidak melihat latar belakang individu tetapi dilihat dari sisi humanisme orang tersebut. Agar tidak ada kepentingan publik yang ujung-ujungya haus kekuasaan. Bahwa kehidupan didunia ini diciptakan dengan berbagai macam dan semuanya hanyalah titipan yang harus kita jaga dengan baik. Kita wajib menyadari bahwa hanya keyakinannya saja yang berbeda. Sipritualitas menghadapi Covid 19 Siapa yang menyangka kalau virus Corona melanda Negara Indonesia. Pada sesi ini Romo Eko juga menjelaskan bahwa kasus pertama yang muncul adalah warga dari kota Depok. Dari situlah menyebar ke seluruh Indonesia. Dengan semakin cepat pertumbuhan virus ini maka kita harus menerapkan Era New Normal di kehidupan kita. Kebiasaan baru yang harus kita patuhi bersama agar bisa menekan jumlah terjangkitnya virus ini. Dalam hal ini Gereja St. Herkulanus juga mengambil sikap untuk menerapkan Misa New Normal. Dengan sosialisasi yang dibuat oleh Tim Komsos berupa E-flyer, Visualisasi dan Sign board tentang protokol Misa New Normal. Sebelum dibuka untuk umum Gereja juga sudah melakukan Misa uji coba yang hanya dihadiri oleh para ketua wilayah dan lingkungan. Harapannya agar bisa disosialisasi kepada umatnya agar bisa menjalani semuanya sesuai dengan protokol kesehatan. Juga dibuat Tim Tatib dan Satgas yang selalu dijalankan oleh setiap lingkungan. Pada saat ini hampir semua wilayah yang ada di Paroki Herkulanus dalam zona merah. Maka dari itu Paroki juga menghadirkan Misa Online lewat akun resmi Youtube Paroki Herkulanus. Hal ini tetap dilakukan untuk membantu umat yang tidak bisa datang Misa di Gereja. Sesuai peraturan batas umur yang boleh hadir adalah 15-60 tahun. Spritualitas yang biasa kita dapatkan agar juga bisa dirasakan oleh semua Umat Herkulanus. Kita juga harus yakin bahwa ini semua dilakukan untuk kebaikan Bersama. Semua perubahan yang terjadi harus kita terapkan secara sunguh-sungguh. Dengan terus berkembangnya data yang terpapar covid 19 maka Gereja Herkulanus mengambil sikap untuk menutup semua kegiatan dan Misa Ekaristi akan dilakukan secara Online pada setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB lewat akun Yotube Paroki Herkulanus. Spritualitas gembala yang baik Gembala yang baik. Dengan situasi ini kita disarankan untuk menjadi dombadomba yang taat. Dia juga harus tahu apa yang harus dilakukan. Menurut Romo Natet

Warta Herkulanus - 11


Minggu, 20 September 2020

domba-domba ini juga harus merasa nyaman dan terjamin. Gembala ini harus bisa hadir dalam kebersamaan kita dengan apa yang terjadi dan yang akan kita hadapi. Segala permasalahan harus kita hadapi bersama. Apa yang sudah terjadi harus kita selesaikan bersama. Dengan kasus yang sedang kita hadapi ini berharap setiap individual bisa menciptakan suasana yang terbaik. Yang terjadi di Gereja Herkulanus adalah tanggung jawab bersama. Sikap tulus dan rendah hati semua Umat Paroki St. Herkulanus bisa saling melengkapi dalam menghadapi semua cobaan. Umat harus menjadi gembala yang baik. Gembala yang baik harus tahu dan mampu mengenal dekat dengan domba-dombanya. Gembala ini hadir dan berharap bisa dalam kebersamaan kita. Dalam sifat dan perilaku manusia harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam lingkup Gereja. Hal ini menjadi poin penting karena kita sebagai umat katolik harus bisa mejalankan sesuai dengan ajaran cinta kasih. Maka dari itu segala apa yang telah diupayakan dan dijalankan mari bersama-sama mendoakan agar semuanya berjalan dengan baik. Spiritualitas Gembala Baik diangkat dengan tujuan agar para gembala bertindak seturut teladan Yesus, Sang Gembala Baik. Hidup dalam roh sukacita Kita hidup di dunia ini bukan sembarangan tapi hidup karena panggilan. Mgr. Paskalis mengajak kita untuk hidup dalam Roh Sukacita. Artinya kita sebagai manusia harus berubah secara pola pikir dan perilaku menjadi yang terbaik. Kehidupan ini harus dihayati sebagai suatu panggilan. Tuhan yesus sebagai subjek dan membiarkan Allah berperan mengarahkan menjiwai dan menentukan cara hidup kita. Kita dipanggil bersama Yesus Kristus tanpa memandang latar belakang setiap individu. Menurut Rasul Paulus, menjelaskan tentang transformasi terjadi bila orang Katolik tidak lagi hidup menurut roh dan dagingnya tetapi dia hidup menurut Roh Tuhan. Kita harus melakukan. Kita semua adalah Gereja. Cara hidupnya ada yg religius dan ada yang menjadi awam dan hidup berkeluarga. Dari semua ini dalam konteks gereja kita adalah sama. Gereja adalah kita yang secara tepat dilayani oleh umat kita. Moto tahbisan uskup “magnificat anima mea dominum�: jiwaku memuliakan / mengagungkan Tuhan. Jiwaku bersukaria karena Allah penyelamatku. Menggembalakan dan menghantar umat serta membimbing umat menurut keteladanan Bunda Maria dalam mengikuti Tuhan kita Yesus Kristus. Harapannya mari kita berjalan bersama. Melalui maria kita menghadap Yesus Kristus. Seperti bunda maria menerima panggilan Tuhan dengan sukacita dan mengayatinya dengan sukacita. Maka mari kita hidup berpusat pada Allah hidup demi kebaikan orang lain dan ditujukan untuk perluasan injil. Itulah hidup bermakna yang dimaksudkan dengan hidup dalam sukacita Injil. Segalanya menjadi sangat penting jika bisa berjalan sesuai dengan tugasnya masingmasing dan pelayanan dimaknai secara benar adanya. Terima kasih untuk Kementrian Agama Kota Depok yang mendukung acara ini dan mendanai sehingga kami Gereja St. Herkulanus bisa menghadirkan sebuah piala baru, 1 kamera PTZ dan 1 komputer untuk kelangsungan Misa Ekaristi dalam masa pandemic ini yang mengharuskan segala kegiatan berjalan secara online. Tuhan memberkati.

12 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

Warta Herkulanus - 13


A

rtikel

PUSPANITA

Pusat Pastoral Tarakanita Oleh : Paulus - Komsos Herkulanus

B

elakangan ini umat di Paroki St. Herkulanus mungkin sering mendengar nama PUSPANITA (Pusat Pastoral Tarakanita). PUSPANITA adalah pusat pembelajaran dan pelatihan ekologi. Dibawah asuhan para suster dari Kongregasi Carolus Borromeus (CB), terletak di Desa Bitungsari, tepatnya Jl. Cimande, Bitung Sari, Kec. Ciawi, Bogor, Jawa Barat 16720, Indonesia. Sr. Marisa Nur Trisna CB, sebagai suster kepala, menjelaskan bahwa PUSPANITA bertujuan menyebarkan spiritualitas keadilan dan perdamaian dan keutuhan ciptaanNya. Di tempat ini, para siswa sering mengadakan rekoleksi, retret ekologis, dan live in. Puspanita berdiri diatas lahan sekitar 3 hektar. Bangunan PUSPANITA berdiri dengan memperhatikan keharmonisan alam. Hal ini terwujud dengan banyaknya ruang terbuka hijau dengan aneka tanaman. Ada Beberapa zona dengan fungsi dan keunikan tersendiri. Diantaranya: zona tanaman hias, zona sayur organik, zona perkebunan buah, zona penyejuk hidung, zona hutan keluarga, zona tanaman pangan, zonz tanaman herbal, dan zonz pengelolaan air. Untuk memutus rantai covid-19 PUSPANITA ditutup untuk sementara. Namun PUSPANITA tetap setia mendampingi anak-anak korban kasus asusila yang terjadi di paroki St. Herkulanus Depok.

14 - Warta Herkulanus


Minggu, 20 September 2020

Warta Herkulanus - 15


Minggu, 20 September 2020

16 - Warta Herkulanus


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.