Minggu, 23.02.2020 - Minggu Biasa VI
Mengalahkan Egoisme Pribadi Redaksi Warta Herkulanus Pelindung : RD Yoseph Sirilus Natet Penasehat : RD Yulius Eko Priyambodo Koordinator Redaksi : Gerardo Mayella D. G. Redaksi Cetak: Mikael L. G. Sembiring, Laurensia Jessica Irene, Suket Teki, Kardus Bekas Redaksi Online : A. Dimas Agni Satria, Julius Bernhard Schluter Alamat Redaksi : Gereja Santo Herkulanus, Jl. Irian Jaya No. 1, Depok Jaya Telepon : 085885757734-087887983612 | email : wh_herkulanus@yahoo.com Website : - | : @herkulanusdepok | :-
R
enungan
Mengalahkan Egoisme Pribadi Oleh : Frater Dismas Aditya
H
“ Mengalahkan ego sendiri untuk menjadi pribadi yang utuh
2 - Warta Herkulanus
ari ini kita mendengarkan bacaan Injil yang cukup berat di mana kita diajak untuk menjadi sempurna seperti Bapa yang di surga. Jika kita melihat hal ini secara langsung tentu hal ini terkesan berat dan agaknya mustahil untuk dapat dilakukan, Namun coba lah kita lihat dari sisi yang lain. Dari bacaan Injil hari ini kita dapat melihat bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah sesuatu yang mudah. Beragam tantangan dapat menghadang dan menajdi gangguan, entah itu tantangan dari dalam maupun dari luar diri kita masing-masing. Bacaan Injil hari ini inggin menyampaikan bahwa terakdang kita melihat tantangan yang berasal dari luar kerap kali berasal dari diri kita sendiri, yakni dari egoisme yang ada dalam diri kita masing-masing. Hari ini Yesus mengajak kita untuk mengalahkan ego yang kita miliki, bukan sekedar untuk membuat suatu hubungan atau relasi dengan sesama kita menjadi lebih baik, namun juga bagaimana kita membentuk diri kita sehingga menjadi pribadi yang sungguh matang dan dewasa dalam hal keimanan. Setiap orang tentu memiliki ego dalam dirinya masing-masing. Keberadaan ego ini bukan hanya sebagai bentuk perwujudan diri semata. Ego yang ada dalam diri kita kerap kali menjadi perwujudan dari keangkuhan dan keegoisan kita masing-masing. Sehingga beragam keangkuhan dan keegoisan ini menjadi bagian yang paling menonjol dari diri kita masing-masing. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang buruk dan menjadi penghalang bagi diri kita untuk dapat menajdi pribadi kita yang sesungguhnya.
“
Minggu, 23 Februari 2020
Hari ini kita diingatkan untuk mau mengalahkan egoisme yang ada dalam diri kita bukan semata-mata agar kita dapat menjalin relasi dengan sesama, namun lebih daripada itu ialah bagaimana kita mau untuk menjadi pribadi kita yang ada apanya, atau pribadi kita yang sesungguhnya. Tentu hal ini tidak dapat terjadi secara begitu saja, tentu dibutuhkan proses yang tidak sebentar dan tidak mudah. Namun kita diajak untuk dapat dan mau mengalahkan diri kita masing-maisng bukan untuk menjadi pribadi yang rendah namun untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan menjadi pribadi kita yang sesungguhnya. Tuhan memberkati
Kotak Warta Herkulanus Kotak Warta Herkulanus dan pemasangan iklan edisi HUT 18 Paroki St. Herkulanus : 1. Kotak Warta Herkulanus : Rp 55.000,- & selembar uang mainan 2. Iklan edisi HUT 18 Tahun : Rp 825.000,Terima kasih atas partisipasi umat.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
(24/02) Yak 3:13-18; (25/02) Yak 4:1-10; (26/02) 1. Yl 2:12-18; 2. 2Kor 5:20-6:2; (27/02) Ul 30:15-20 (28/02) Yes 58:1-9a; (29/02) Yes 58:9b-14;
Bacaan Harian Mrk 9:14-29; Mrk 9:30-37; Mat 6:1-6,16-18;
Bco 2Kor 1:15-2:11; Bco 2Kor 2:12-3:6; Bco Yes 58:1-14;
Luk 9:22-25; Mat 9:14-15; Luk 5:27-32;
Bco Kel 1:1-22; Bco Kel 2:1-22; Bco Kel 3:1-20; Warta Herkulanus - 3
A
rtikel
Rabu Abu, Puasa dan Mawas Diri Disadur dari : https://www.kompasiana.com/Dwiatmoko
R
“ Awal puasa mendorong umat untuk melakukan jejak kebaikan
6 - Warta Herkulanus
abu Abu dan Peristiwa Pertobatan. Sudah menjadi tradisi bahwa Umat Katolik mulai masa prapaskah dengan di awali sebuah peristiwa yang di sebut Rabu Abu. Rabu Abu menurut pemahaman penulis adalah peristiwa pertobatan. Pastur atau Pro diakon akan memberi tanda pada jemaat/umat di kening. Abu yang menjadi tanda salib di kening itu adalah hasil pembakaran daun palma yang dibagikan setiap Minggu Palma 5 hari seminggu sebelum Paskah. Abu adalah perlambang pertobatan. Dosa-dosa yang lalu telah dibakar dan manusia kembali menjalani masa Prapaskah dengan melakukan puasa dan pantang. Bagi umat katolik Rabu Abu biasanya dibuka dengan puasa. Puasa dalam pengertian Katolik adalah mengurangi perbuatan sehari-hari yang dianggap sebagai simbol nafsu manusia. Makan kenyang, merokok, bergosip, atau perbuatan dosa lainnya. Pastur atau prodiakon akan mengucapkan�Bertobatlah dan Percayalah pada Injil�. Selanjutnya mulailah masa prapaskah yang berlangsung kurang lebih 40 hari sampai tiba saatnya Paskah. Hari minggu tidak dihitung. Yang saya tahu menghapal dan memahami injil tidak begitu diutamakan karena dalam tradisi katolik yang penting melaksanakan amanat kitab suci. Pemahaman Alkitab itu tidak menjadi harga mati, karena katolik juga harus bisa menjadi garam dunia, mampu melebur dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat dan tidak eksklusif meskipun kenyataannya banyak orang katolik hidup berkecukupan. Sabda sudah menjadi daging, Katolik memahami Kitab suci bukan kata per kata, huruf perhuruf tapi makna keseluruhan dari teladan Yesus Kristus. Tafsir tentang Kitab suci biasa didiskusikan di lingkungan, dengan melakukan sharing iman. Karena Alkitab bukan hal yang terlalu disembah-sembah. Ajaran utama Katolik adalah pelaksanaan firman itu sendiri bukan hapal kitab suci. Setiap orang mempunyai sudut pandang sendiri dalam memahami kebaikan dan Katolik menyesuaikan dengan budaya setempat. Maka kadang Misa atau pelaksanaan ibadat sabda sering menggunakan ritual tradisi daerah setempat tanpa mengurangi makna liturgis sebuah
“
Minggu, 23 Februari 2020
peribadatan. Umat katolik adalah minoritas di Indonesia meski begitu kontribusi terhadap negara sebetulnya besar. Sejak awal masa kemerdekaan pendidikan Katolik sudah berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama dalam pendidikan kedisiplinan, karakter building, dan kualitas sumber daya manusia. Meskipun saat ini sumbangsih pendidikan Katolik mulai meluntur dan agak susah bersaing dalam bidang pendidikan sumbangsih pendidikan Katolik masih menonjol dalam bentuk pendidikan karakter. Jika sekarang ada peristiwa traumatis dengan teror terhadap ulama, teror terhadap lembaga agama karena mulai panasnya kontestasi politik terutama pemilihan kepala daerah, umat kristiani meyakini bahwa kebinnekaan dan pelaksanaan Sila-sila Pancasila tetap penting untuk menghadang aksi radikalisme yang merebak saat ini. Agama harus menjadi pilar utama dalam menanamkan kerukunan, kedamaian dan tidak dipungkiri kebinnekaan adalah sebuah kekayaan yang dimiliki Indonesia. Mungkin hanya segelintir rakyat yang tergelincir memahami agama secara salah, memperlakukan agama mampu menyelamatkan manusia dari siksaan api pencucian (neraka). Setiap umat atau manusia yang mampu berbuat baik, tulus baekerja, mengabdi pada kebaikan, mengamalkan ajaran agama dengan baik tentu akan mendapatkan balasan setimpal dengan perbutan baiknya. Dalam Ajaran Islam ada Lakum Dinukum Waliyadin, bagiku agamaku, bagimu agamamu. Atau untukmu agamamu, untukku agamaku. Ajaran toleransi agama adalah memberi ruang pada setiap orang untuk melaksanakan ajaran agama tanpa intervensi pemeluk agama lain. Dalam masyarakat kehidupan normal sebagai warga negara yang sama di mata negara. Awal puasa mendorong umat untuk melakukan jejak kebaikan. Dengan menolong sesama, mengurangi jatah makan untuk, melakukan pantang dan mengurangi egoisme dan mulai lebih memperhatikan sesama. Ritual Prapaskah sama di seluruh penjuru dunia. Hanya tema Prapaskah bisa berbeda-beda di tiap negara atau keuskupan. Mawas diri Mawas diri berarti setiap umat perlu kembali ke diri masing-masing, meneliti bathin meneliti tingkah laku dan perbuatannya yang dilakukan sebelum-sebelumnya. nafsu-nafsu duniawi nantinya akan mendapatkan penebusan dengan memahami arti pengorbanan Tuhan Yesus yang rela dihempaskan dalam jurang kesengsaraan dan akhirnya Disalibkan mati dan bangkit lagi di hari ketiga yang menjadi penanda paskah. Selamat memasuki masa Pra paskah untuk umat Kristiani. Semoga damai senantiasa. Rabu Abu menjadi penanda memasuki masa prapaskah.Tuhan memberkati.
Warta Herkulanus - 7
PETUGAS PERAYAAN EKARISTI Hari Minggu Prapaskah-I (1 Maret 2020) Bacaan I Bacaan II Bacaan Injil Saran Lagu
::::-
8 - Warta Herkulanus
Minggu, 23 Februari 2020