Edisi 02/Tahun VI/Februari 2010

Page 1

MENJADI RAJA BAHARI

WAWANCARA

Dengan adanya FTA bisa dikatakan Indonesia diuntungkan, pasalnya dengan tarif 0% Indonesia dapat dengan leluasa untuk meningkatkan porsi ekspor ke China dan negara-negara ASEAN.

Esensi persoalannya adalah bahwa production cost kita kalah murah atau kalah efisien dengan produk Cina. Itu saja.

Membangun Asa di Lautan

Foto : Biro Umum dan Humas Kem. Perindustrian

Edisi 02/Tahun VI/Februari 2010

Menteri Perindustrian MS. Hidayat

AC-AFTA Bukan Sesuatu Yang Gawat

TAK MATI PELANDUK

KARENA NAGA

Perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA) sebenarnya merupakan proses integrasi jalur ekonomi antarnegara. Berbagai produk yang memiliki nilai jual diperdagangkan dengan menghilangkan bea masuk. Dampak positifnya, selain barang dagangan memiliki nilai tawar tinggi, perdagangan bebas menjamin pergerakan tenaga kerja dan peningkatan kapasitas negara yang kurang memiliki sumber daya pengelola yang baik. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa dalam penjanjian perdagangan bebas, bea masuk produk dari negara lain ke Indonesia secara bertahap dikurangi bahkan mungkin bisa tidak ada sama sekali. "Kekhawatiran atas AC-FTA tak perlu terjadi. Selama ini perdagangan bebas dikesankan sangat menyeramkan. Begitu bebasnya barang masuk kemudian

SAJIAN BARU AWAL TAHUN

pelaku dalam negeri kewalahan akibat pasar dalam negeri didominasi barang dari, luar khususnya China," katanya. Menurut Subagyo, jika dikaitkan dengan perdagangan bebas, masyarakat Batam paling siap. Subagyo menyamakan perdagangan bebas dengan zona perdagangan bebas yang sudah berlangsung beberapa tahun di Batam. "Zona perdagangan bebas membuat pergerakan barang yang sangat mudah, sama seperti terjadi di Batam. Hanya sekarang hal itu berlaku secara nasional. Intinya adalah mengurangi seluruh hambatan proses perdagangan," jelas Subagyo dalam Diskusi Publik tentang Perdagangan Bebas di Batam, 17 Februari lalu. Pengamat Ekonomi, Aviliani menjelaskan bahwa persoalan yang perlu dicermati adalah mulai melunturnya kecintaan terhadap produk dalam negeri. "Ketika bangsa ini tidak cinta

dengan produk bangsa sendiri akan memengaruhi sektor industri. Dampak lanjutannya ketika tak ada yang beli adalah industri itu akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau malah bubar," jelasnya. Oleh karena itu, Aviliani berharap bahwa untuk hadapi FTA perlu dikembangkan sosialiasi agar cinta produk dalam negeri, "Sosialisasi harusnya cukup lama agar orang disadarkan, kalau tak gunakan produksi dalam negeri jumlah akan turun dan banyak PHK," imbuhnya. Senada dengan Aviliani, Subagyo menjelaskan bahwa dalam menghadapi perdagangan bebas hal yang perlu dilakukan adalah saling merapatkan barisan melangkah bersama, "Pemerintah atau pelaku usaha dan masyarakat inteletual maupun lembaga lain harus bersatu padu, tanpa harus menyalahkan satu sama lain," pungkasnya. (m)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.