Edisi 09/Tahun VI/Juni 2010

Page 1

Foto : antarajatim.com

Edisi 09/Tahun VI/Juni 2010

Kibar Daerah

Halaman

Wawancara

Butuh Kepastian Kebijakan Pemerintah

10

Staf Ahli Menteri Bidang Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika

Ancaman penyebaran muatan porno juga membuat sibuk beberapa instansi di pemerintah daerah, salah satunya di Jawa Tengah. Kepala Biro Humas Pemrov Jawa Tengah Agus Utomo mengakui sulit untuk memantau peredaran konten porno di kalangan masyarakat.

Halaman

Henri Subiakto

4

Pemberitaan tentang kasus pornografi di media massa mengundang pertanyaan mengenai kepatutan dan kemanfaatan bagi publik. Jika media cermin masyarakat, disamping menyajikan fakta media pun memiliki peran kontrol sosial untuk pendidikan publik.

Mewaspadai Muatan Porno asalah porno terus mendapat sorotan publik. Ada yang pro maupun yang kontra atas produksi, penyimpanan, dan penyebaran konten porno. Di tengah kondisi seperti itu, sebaran materi porno pun makin meluas melalui beragam media. Mengutip hasil survei yang dirilis Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada awal Mei 2010 lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menyebutkan bahwa 97 persen dari 4500 siswa SMP dan SMU di Indonesia sudah pernah menonton video porno. "Sebanyak 92,7 persen pernah melakukan ciuman bibir, dan 62,7 persen siswa pernah melakukan hubungan badan," kata Tifatul dalam beberapa kesempatan. Keprihatinan Tifatul Sembiring juga dirasakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman. Ia takut jika dibiarkan akan membahayakan generasi muda yang gampang mengakses informasi sebagai konsekuensi modernisasi, globalisasi, dan liberalisasi. "Pemerintah harus segera membuat regulasi pornografi dan pornoaksi yang jelas dan tegas agar kasus-kasus serupa tidak terulang dan bisa menjerat pelakunya dengan hukuman yang setimpal. Karena sampai saat ini, undang-undang yang ada belum dapat menjerat pelakunya ke jalur hukum," tandas Irman.

M

Abaikan Budaya Lebih lanjut Irman Gusman menyatakan bahwa kasus

berkaitan dengan porno itu menandakan adanya pergeseran budaya masyarakat Indonesia. "Kasus-kasus tersebut menggambarkan dinamika dan pergeseran sosial yang menjauhi budaya ketimuran kita," katanya. Sementara itu, Tifatul Sembiring mengatakan persebaran konten porno akan mengakibatkan preseden buruk. "Itu melecehkan nilai dasar kita Pancasila, karena Pancasila mengajarkan untuk taat pada ketuhanan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu akan bisa menambah beban pemerintah dalam penanganan seks bebas," ujarnya seraya menambahkan bahwa setiap tahun pemerintah menghabiskan anggaran sebesar Rp180 miliar untuk biaya penanggulangan seks bebas. Batasi Tifatul Sembiring telah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk tidak meloloskan konten-konten negatif. "Saya meminta ISP untuk meminimalisasi konten negatif. Mulai konten pornografi, kekerasan hingga judi online," kata Tifatul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Jakarta Rabu (16/6). Hal itu sebagai salah satu upaya untuk membatasi persebaran konten negatif melalui jaringan internet. Upaya lain yang sedang dikembangkan adalah mengkampanyekan Internet Sehat dan Aman (INSAN) dimana setiap pengakses internet diberikan pemahaman dan alat untuk menyaring konten negatif, termasuk muatan porno.

Pelibatan Masyarakat Tidak ada jaminan memang, prilaku seks bebas yang kerap terjadi di remaja, memang dipicu oleh sering mengakses muatan porno. Tapi tidak ada yang menjamin juga jika setelah mengonsumsi muatan porno Kalau untuk anak- sesorang tidak terobsesi untuk anak dan remaja, ini melakukan hal yang sama. Sekalipun penyebaran kan bahaya sekali, muatan porno telah diatur dalam sebab konten porno Undang-Undang Pornografi serta bisa membuat UU Informasi dan Transaksi ketagihan. Perlu Elektronik, namun peran pantauan orangtua masyarakat sangat diperlukan terhadap anakuntuk memastikan bahwa muatan anaknya porno tidak merusak anak bangsa ini. Peneliti Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Masayu S Hanim, mengingatkan para orangtua untuk turut memantau tayangan dan informasi yang diakses anak-anak. "Kalau untuk anak-anak dan remaja, ini kan bahaya sekali, sebab konten porno bisa membuat ketagihan. Perlu pantauan orangtua terhadap anak-anaknya," kata Masayu. ***

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika menyarankan pemakaian beberapa aplikasi filter konten internet yang negatif diantaranya:

www.insan.or.id

www.nawala.org

1. Perangkat Internet Sehat & Aman untuk Anak Indonesia (PERISAI). Sistem operasi ini bisa diunduh secara gratis di ftp://dl2.foss-id.web.id/iso/perisai 2. Trust positif Sistem ini memberikan perlindungan terhadap akses internet berdasarkan daftar informasi sehat dan terpercaya (TRUST+ List). www.trustpositif.depkominfo.go.id 3. Nawala Project Layanan ini sejak awal dirancang untuk menerima masukan langsung dari komunitas internet dan Masyarakat Umum yang menjadi pengguna layanan. Masukan inilah yang ditelaah oleh Tim Nawala Project untuk menentukan apakah sebuah situs layak di filter atau tidak. Informasi lengkap mengenai Nawala Project bisa dilihat di www.nawala.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.