1 minute read

Cerita Pelapak: Tante Diyah - Pemilik Lapak "Dedekbayiku"

Rajin menambah wawasan dengan tren digital membawa Tante Diyah semakin mantap mengembangkan lapaknya, Dedekbayiku. Dari kegemarannya window shopping, ia mencoba memasarkannya lewat Blogspot dan Facebook.

“Saya ingat di tahun 2012 produk pertama yang saya jual mainan kayu. Waktu itu awal punya modal karena pesanan mainan kayu untuk merchandise hotel di Bali. Dari situ saya belajar banyak hal salah satunya bikin proposal bisnis,” cerita Tante Diyah.

Advertisement

Di sepanjang perjalanannya mengembangkan tokonya, tahun 2015 ia mengubah strategi. Suaminya menyarankannya untuk berjualan di marketplace. Sejak saat itu, ia pun mulai jualan perlengkapan bayi dengan nama Dedekbayiku di Bukalapak.

Tak hanya fokus berjualan, Tante Diyah juga aktif di kegiatan Komunitas Bukalapak. Meski sedang pandemi, ia pun masih aktif menjadi

pengurus dan mengikuti sharing season lewat grup Whatsapp di Yogyakarta. Sebagai Srikandi Bukalapak, Tante Diyah sadar bahwa potensi perempuan itu sebenarnya besar di bidang jualan online.

“Perempuan itu sosok yang terlihat rapuh di luar tapi sesungguhnya kehadirannya mampu jadi penguat orang-orang disekitarnya. Banyak perempuan yang belum menyadari, bahwa karena perempuan-perempuan tangguh seperti kita, yang membuat roda perekonomian tetap berjalan sampai hari ini,” kata Tante Diyah.

Strategi Tante Diyah agar jualan produk perlengkapan bayi bisa terus memenuhi permintaan pasar:

1. Fokus jualan produk hanya untuk usia bayi

2. Kembangkan bisnis dengan memanfaatkan fitur media sosial seperti Instagram Story

3. Bikin katalog online dan selalu update produk terbaru

4. Ikut program flash deal di Bukalapak

5. Sebarkan produk jualan lewat komunitas dan rutin ikut pameran

6. Jika ingin menambah varian produk, pisahkan dengan bisnis yang ada

This article is from: