2 minute read

Hati-hati Sebelum Mengajukan Pinjol Saat Pandemi

Hati-hati Sebelum Mengajukan Pinjol Saat Pandemi

Menawarkan banyak sekali kemudahan di tengah sulitnya mengajukan pinjaman di bank, fintech lending atau yang biasa disebut dengan pinjaman online (pinjol), menjadi solusi baru yang menggiurkan.

Advertisement

Persyaratan yang mudah dan kecepatan pencairan menjadi keunggulan pinjol yang sekarang jadi primadona bagi yang membutuhkan dana tambahan, terutama saat ekonomi sedang lesu karena pandemi Corona.

Namun, di tengah merebaknya fintech lending, kita harus paham mengenai manajemen risiko agar terhindar dari gagal bayar atau masalah lainnya.

Kemudian, bagaimana tips aman dalam mengajukan pinjaman online saat pandemi?

Memilih Fintech Lending Terpercaya

Saat ini ada banyak sekali perusahaan pinjaman online atau fintech lending yang ada di Indonesia. Bahkan perusahaan yang ilegal jumlahnya lebih banyak daripada perusahaan yang terdaftar di OJK.

Jika kamu ingin mengajukan pinjaman online, maka pastikan memilih perusahaan yang punya kredibilitas dengan memiliki izin terdaftar di OJK. Karena fintech yang sudah terdaftar, wajib mengikuti regulasi dari OJK yang punya tujuan untuk melindungi konsumen. Untuk informasi lebih lanjut tentang fintech mana saja yang sudah terdaftar, kamu bisa cek melalui situs resmi OJK, ya.

Mampu Melunasi Bunga Pinjaman

Hal ini terlihat sepele namun sudah tercatat banyak kasus dimana ‘gali lubang, tutup lubang’ atau melunasi pinjol satu dengan utang lagi ke pinjol lainnya. Hal ini bisa terjadi karena peminjam tidak memperhatikan pengajuan pinjaman yang sesuai dengan kemampuan bayarnya. Dengan meminjam sesuai dengan kemampuan bayar, maka peminjam akan terhindar dari keterlambatan pembayaran yang berakibat pada denda yang harus dilunasi.

Tanyakan lebih lanjut tentang jumlah bunga yang harus dibayar dan juga jangka waktu yang diberikan. Penting untuk diketahui besaran denda atau regulasi terkait tentang keterlambatan pembayaran. Jangan hanya fokus pada kemudahan dan pencairan pinjol yang cepat saja, namun kita harus tahu risiko keterlambatan pembayaran sehingga bisa menghindari hal ini.

Kontrak adalah Kunci

Sebelum approval pinjol, wajib untuk membaca dengan cermat kontrak yang ditawarkan. Memang penulisan kontrak biasanya ditulis dengan bahasa legal sehingga terkadang ada istilah atau penjelasan yang mungkin kurang dipahami.

Untuk itu, jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut tentang penjelasan di kontrak. Karena pada akhirnya, kontrak yang menjadi rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Jangan jadikan penjelasan sales pinjol atau customer service fintech sebagai patokan aturan yang nanti akan disepakati, ya.

Selain tiga hal di atas, kamu juga bisa mengecek keamanan situs dan mobile apps yang disediakan oleh perusahaan pinjol. OJK mewajibkan beberapa regulasi terkait security website dan database demi perlindungan data konsumen. Sehubungan dengan hal ini, pastikan fintech lending pilihanmu memiliki syarat ini.

Fintech yang terpercaya selalu memiliki layanan konsumen yang teruji, tidak fiktif, dan mudah dihubungi. Termasuk dengan alamat kantor, e-mail, dan nomor teleponnya yang aktif. Jadi, pastikan kamu tidak salah pilih fintech saat mengajukan pinjaman online, ya!

This article is from: