|
Menilik SMA di Turki
Pendidikan untuk Mereka yang Istimewa
Menuai Ilmu dari Sang Mimar
Lembaga Pendidikan Turki Ustmaniyah
.....................................................................................................................................................
Didukung Oleh:
Perkembangan Pendidikan di Negeri Dua Benua
EDISI
04 2018
KONSTANTINESIA 2018
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan majalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan majalah edisi ke-4 ini. Kekurangan dan kesalahan dari penulisan majalah mungkin masih banyak terlihat. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan kami dan menjadikannya lebih baik. Majalah kali ini, kami mencoba mengulas tentang “Pendidikan di Tanah Antoliaâ€?. Semoga dengan selesainya majalah ini kita bisa lebih mengetahui banyak tentang pendidikan di Turki dari segi pengajaran maupun pembelajaran. Majalah ini diharapkan tidak hanya menjadi penyatu seluruh masyarakat Indonesia di Turki namun juga mampu menghadirkan inspirasi serta menÂŹjadi ilmu yang bermanfaat. Selamat membaca ! Kirimkan karyamu ke konstantinesia@gmail.com Salam Redaksi Majalah KONSTANTINESIA PPI TURKI (Bersatu Untuk Menginspirasi)
Penanggung Jawab
Gesta Fauzia Nurbiansyah Pemimpin Redaksi
Nisa Zakiyah Fajrina Redaktur Pelaksana
Tanty Arianty Direksi
Resky Ervaldi Saputra Sufia U. Fadhal Pengelola Usaha
Abdul Malik Raihan
PROFIL REDAKSI
Litbang
Muhammad Amirul Fataa Handini Mirna Safira Jaka Satria Risna Riyanti Marketing
Abiesa Analistiana Mudhafarsyah Eka Nanda Ayyas Fatih Rahman Fauziah Rufaidah Infokom
Asadullah Syamil Safiq Staff Redaksi
Alinda Putri Dewanti Azizah Amatullah Tanna Briliant Dwizky Fatimah Azzahra Muhammad Raihan Syahida Aziziyya Al Ahmady
Biro Wilayah
Dewi Aminah Editor
Ayudya Arum Cendani Sarah Tsabita Kaysi Aisyah Dhianisa Layouter
Maestro Trastanechora Aulia Lukman Hakim Fotografer
Muhammad Faruq Waly Zaim Rhesa Kusuma Diraja Ilustrator
Dai Sabil Arrosyad
Sistem Pemesanan 1. Pesan melalui ig / fb / wa 2. Invoice dan transfer 3. Menunggu pengiriman sesuai antrian 4. Pengiriman ke alamat pemesan
Samsun Produktif -Dari Samsun dengan Cinta-
@Samsun_Produktif Samsun Produktif
CP Samsun : +90 553 344 54 37 ( Mia - WhatsApp only) CP Ankara : +90 553 310 13 19 (Trio)
Surat Pembaca Setelah aku baca majalah Konstantinesia, untuk keseluruhannya sangat menarik dan informatif banget. Majalah Konstantinesia juga sangat cocok dibaca semua kalangan, dari mulai mahasiswa sampai kalangan orang tua. Temanya juga sangat bervariatif dan gak ngebosenin. Salma Novyanti. Mahasiswi jurusan Sastra Turki Anadolu University, Turki.
Konstantinesia, dari nama majalahnya saja sudah menarik minat untuk melihat kontennya. Tema dan konsep yang diusung dalam majalah Konstantinesia sudah sangat rapi, mungkin karena pemikiran hebat disertai tekad yang kuat oleh para tim sehingga terciptalah majalah yang sangat bermanfaat seperti ini. Harapan kedepannya semoga majalah Konstantinesia dapat menerbitkan edisi-edisi baru yang dapat menginspirasi, serta di edisi selanjutnya dapat memuat sedikit konten mengenai tempat wisata favorit pelajar Indonesia yang ada di Turki.
Aswandi Ramli. Mahasiswa jurusan Administrasi Negara, Universitas Bosowa, Makassar, Indonesia.
Secara keseluruhan majalah Konstantinesia sudah lebih dari cukup. Hanya ada beberapa rubrik yang perlu diperbaiki. Serta desain majalah perlu dibuat lebih rapi dan menarik lagi. Semoga tim redaksi tetap menuangkan ide-ide briliannya untuk majalah edisi selanjutnya. Rafita Mahdawani Pandiangan. Mahasiswi jurusan jurnalistik Kazan Federal University, Rusia.
Majalah Konstantinesia sudah mantap serta kontenkontennya juga menarik. Tema yang diangkat juga bagus-bagus. Untuk pengeditan majalahnya sudah sangat bagus. Konsepnya pun sudah bagus, meskipun ada beberapa konten yang perlu dibuat lebih rapi lagi. Overall, Majalah Konstantinesia top. Andre. Mahasiswa jurusan M.Sc mol.Biology University of Debrecen, Hungary.
Majalah Konstantinesia adalah sebuah karya atau ide oleh mahasiswa-mahasiswa kreatif yang mampu memberikan ide-ide mereka kepada para pembaca melalui media dengan konten yang cukup jelas dan memiliki makna untuk para pembaca. Saran agar kedepannya tim majalah dapat menerbitkan edisi yang lebih menarik lagi baik dari konsep, tema, maupun cover. Buatlah seolah pembaca berada di antara seribu bunga mawar indah di musim semi ketika membaca majalah Konstantinesia. Untuk majalah Konstantinesia, saya acungkan dua jempol. Semoga sukses terus untuk majalah PPI Turki. Yeni Nurkhalizah. Mahasiswi jurusan Jurnalistik Ege University Izmir, Turki.
EDISI
04 2018
DAFTAR ISI Majalah
KONSTANTINESIA PPI Turki
1
Laporan Utama
Perkembangan Pendidikan di Negeri Dua Benua
15 3
6 9
Çeşme, Pesona Wisata Musim Panas Turki
Laporan Khusus
Yunus Emre – Sosok yang Selalu Dikenang Anatolia
17 5
Jelajah
Inspirator
Menuai Ilmu dari Sang Mimar
Sapa Ketua – Gesta Fauzia Nurbiansyah
Buletin PPI
Kegiatan PPI Turki Selama 2 Bulan
11
Study in Turkey
Menilik SMA di Turki
19
Prestasi
Ümit Şahbaz –
21
Lembaga Pendidikan Turki Ustmaniyah
25
Bincang Bersama
Wakil Kepala Sekolah Uluslararası Şehit Ömer Demir İmam Hatip Lisesi
23
Ilmiah
Akankah Kita Dikendalikan oleh Robot? Ilmiah
29
Ilmiah
Ilmiah
Pendidikan untuk Mereka yang Istimewa
Istanbulkart
Bence
Pelajar Juga Bisa Jadi Pengusaha
37
Di Sepanjang Jalur Tramvay
39
Sastra
Dünyanın Bütün Çiçekleri Sastra
41
35
Çiğ Köfte
Kuliner
38
31
Terkini
Drama Seri Hits dan Lagu Terpopuler
Sudoku dan Teka-teki silang
42
Instanesia
43
Hiburan
.................................................. Perkembangan Pendidikan di Negeri Dua Benua
Oleh : Azizah Amatullah amatullahiza@gmail.com
............................................................................... 1
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
”
“Berdasarkan data dari Turkish Universities Promotion Agency di website World Education News and Reviews, jumlah total siswa internasional di Turki tumbuh sebesar 77% sejak tahun 2002 hingga 2014. Dari sekitar 31.000 menjadi 54.000.”
Pendidikan atau education berasal dari bahasa Latin educare yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa peserta didik untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang. Peserta didik dibina sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan peradaban yang terus terjadi, setiap manusia dalam skala kecil dan negara dalam skala besar berlomba-lomba untuk memajukan pendidikannya dengan kebijakan baru yang terus disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Begitu halnya dengan negara Turki. Dalam sejarahnya sebagai bangsa militer, pada awalnya fokus utama Turki Ottoman lebih menitikberatkan kepada pendidikan di bidang politik dan kemiliteran. Letak geografisnya yang strategis di persilangan dua benua, tak ayal kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab turut mewarnai perkembangan pendidikan Turki masa itu. Sebagai contoh, dari kebudayaan Persia mereka banyak mempelajari etika dan tata krama kehidupan istana. Mereka juga mengadopsi metode organisasi pemerintahan dan prinsip kemiliteran dari kebudayaan Bizantium. Meski demikian, modernisasi pendidikan di Turki juga sudah dimulai sejak saat itu. Di masa kepemimpinan Sultan Mehmet II (1808 – 1839) mulai disadari perlu adanya perkembangan di medrese atau sekolah kerajaan. Saat itu medrese hanya mengajarkan ilmu pengetahuan agama. Oleh karena dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, mereka mendirikan Mekteb-i Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dimana selain pengetahuan agama, pengetahuan umum seperti bahasa Perancis, ilmu bumi, ilmu ukur, sejarah dan ilmu politik juga diajarkan. Selain itu juga didirikan Ulum-u Edebiye atau Sekolah Sastra. Hingga hari ini pendidikan Turki terus melakukan modernisasi. Salah satu reformasi pendidikan Turki yang telah dilakukan adalah dengan memperpanjang wajib belajar 8 tahun menjadi wajib belajar 12
tahun pada tahun 2012. Wajib belajar tersebut terbagi menjadi 4 tahun sekolah dasar (ilköğretim), 4 tahun menengah pertama (ortaöğretim) dan 4 tahun menengah atas (lise). Sama seperti Indonesia, untuk tingkatan sekolah tinggi (yükseköğretim), S1 (lisans) bisa ditempuh dengan masa 4 tahun, S2 (yükseklisans) selama 1,5 hingga 2 tahun dan S3 (doktora) selama 4 tahun. Peningkatan-peningkatan tersebut membuat pendidikan Turki kini semakin dilirik mahasiswa internasional. Hal tersebut ditunjukkan dengan presentase mahasiswa asing yang tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Turkish Universities Promotion Agency di website World Education News and Reviews, jumlah total siswa internasional di Turki tumbuh sebesar 77% sejak tahun 2002 hingga 2014. Dari sekitar 31.000 menjadi 54.000. Angka tersebut termasuk mahasiswa tingkat dan non-gelar. Statistik UNESCO Institute of Statistics (UIS) mencatat, pada tahun 2014 Turki menjadi tuan rumah bagi 6.861 mahasiswa Turkimenistan, 6.703 dari Azerbaijan dan negara-negara lainnya seperti Iran, Afganistan, Kirgistan, Kazakstan, Indonesia, Malaysia, Yunani, Rusia, Nigeria dan lain-lain. Universitas Istanbul, Universitas Ankara, dan Universitas Marmara dilaporkan sebagai universitas dengan mahasiswa asing terbanyak. Bersamaan dengan perkembangan zaman, Turki terus berupaya memodernisasi pendidikannya dan terus mengalami peningkatan. Tak ayal negeri dua benua ini tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, perkembangan pendidikannya kini juga mampu menarik perhatian masyarakat internasional.
............................................................................. 2
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
3
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Yunus Emre Sosok yang Selalu di Kenang Anatolia
“ Yunus Emre tidak hanya berpengaruh bagi Turki saja, namun juga bagi wilayah negara serumpun Turki lainnya.” Oleh: Syahida Aziziyya Al Ahmady syahida.ahmady@yahoo.com
Yunus Emre lahir pada tahun 1238 di Mihalıççık, Eskişehir atau yang sekarang lebih dikenal dengan Sarıköy. Yunus Emre meninggal dunia pada tahun 1320. Beliau hidup di Turki pada masa invasi pasukan Mongolia mendatangi Turki, dengan suasana yang saat itu sangat sulit, mengharuskan Yunus Emre bersama warga Turki lainnya ekstra bersabar. Yunus Emre adalah seorang tokoh Turki yang namanya selalu dikenang oleh seluruh masyarakat Turki, terutama di kota Sakarya. Salah satu keahlian beliau adalah di bidang ilmu Alquran dan hadis, beliau juga pernah menjadi seorang guru dan hakim. Konon dalam sejarah, Yunus Emre pernah menuntut ilmu selama 40 tahun kepada Tapduk Emre. Tapduk Emre merupakan seorang ulama besar Turki yang mewarisinya berbagai ilmu pengetahuan dan agama. Beliau menjunjung kepribadian hebat yang ada pada Yunus Emre dengan kecakapan ilmunya di bidang Alquran dan hadis yang kemudian diterangkan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa Turki. Kemahiran Yunus Emre dalam mengajarkan agama Islam membuat pengaruhnya hingga saat ini masih terus dikenang oleh masyarakat di kawasan Anatolia, Turki. Pelajaran yang Yunus Emre ajarkan antara lain ialah mensyukuri dan mencintai alam semesta. Pelajaran tersebut dikembangkan oleh para pemuda yang terkumpul dalam Persatuan Pemuda Anatolia atau Ahiler, keturunan Karaman dan keturunan Osman yang merupakan para murid dari Yunus Emre. Dari beberapa karya Yunus Emre, yang berjudul Risâletü’n-Nushiyye merupakan karya yang paling fenomenal pada zaman Dinasti Ottoman. Karya ini merupakan hasil dari pemikirannya di bidang agama yang ditumpahkannya dalam
tulisan yang dibuat semenarik mungkin dengan bentuk cerita dongeng. Hingga saat ini, karya tersebut masih ada di bagian arsip dan wakaf peninggalan Ottoman. Selain itu, karyanya yang berjudul Divan merupakan karya terpenting Yunus Emre. Karyanya mencontoh pada karya Ahmet Yesevî yang berjudul Divân-ı Hikmet. Lebih dari dua belas ribu pemikiran ditumpahkan Yunus Emre dalam karyanya yang berjudul Divan tersebut. Tempat persemayaman terakhir Yunus Emre sebagai seorang yang berjasa bagi penyebaran agama Islam di Turki adalah simbol dari kebesarannya. Pengabdian Yunus Emre kepada masyarakat sangat dikenal hingga saat ini. Bidang lain yang tidak akan dilupakan dari seorang Yunus Emre adalah ilmu tasawwuf, ilmu ini juga dikenang dari beberapa ulama Turki yang lain, seperti Ahmet Yesevî, Tapduk Emre, Hacı Bektaş-ı Velî dan Maulana Jalâluddîn ar-Rûmî. Yunus Emre juga merupakan seorang penulis dan pecinta puisi, salah satu puisi religinya berjudul Aruz Ölçüsü. Karya puisi Yunus Emre memang sangat dinikmati oleh masyarakat Turki karena menyadarkan kepada Pencipta Yang Maha Kuasa. Berbagai karya puisinya pun dapat dilihat pada buku berjudul Türk Düşünürleri atau dapat diartikan sebagai Pemikiran Tokoh Turki. Yunus Emre tidak hanya berpengaruh bagi Turki saja, namun juga bagi wilayah negara serumpun Turki lainnya. Hingga saat ini di kawasan Balkan, pengikut ajaran sufi Yunus Emre pun masih terus mengenang dan mengabadikan jasa beliau dengan menerapkan yang beliau ajarkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan metode yang sama diajarkan pula oleh tokoh sufi lainnya yaitu Sarı Saltuk.
4
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Sapa Ketua.. .................................................................. Menempuh pendidikan di luar negeri pada saat ini bisa dikatakan menjadi impian banyak pelajar Indonesia. Seiring berkembangnya zaman, cepatnya penyebaran arus informasi melalui berbagai media adalah salah satu faktor penyebabnya. Melalui kekuatan sosial media, para pelajar Indonesia terinspirasi dari pelajar lainnya yang sudah terlebih dahulu mengenyam pendidikan di luar negeri. Banyak dari mereka yang termotivasi karena mendapatkan informasi terkait tempat-tempat menarik dan kondisi di luar negeri. Bagi sebagian lainnya tertarik akan kualitas pendidikannya. Berkaitan kondisi pembelajaran di luar negeri, pelajar di Indonesia yang berniat melanjutkan studinya sudah tentu membutuhkan informasi yang aktual dan terpercaya. Namun, seperti yang telah kita ketahui, tidak semua informasi di media yang ada dapat dikatakan akurat seperti pada realitanya, terkadang ada saja suatu informasi yang dibuat tanpa berdasarkan kondisi yang ada dan diberitakan oleh pihak yang bahkan tidak memahami hal terkait. Maraknya informasi di media terkait kondisi politik didalam negeri serta keadaan negara-negara tetangga, mungkin pada awalnya membuat beberapa orang khawatir untuk melanjutkan studinya di Turki. Dimulai dari peristiwa tahun lalu yang antara lain; percobaan kudeta militer hingga perang di Suriah yang masih belum berakhir secara beruntutan mewarnai hari-hari negara Turki. Akan tetapi, berkat arahan dan komunikasi yang terjalin dengan baik antara perwakilan pemerintah Indonesia di Ankara dan Istanbul, PPI Turki dan wilayah, kemitraan, warga dan juga pihak-pihak lainnya yang secara cepat dalam menanggapi permasalahan yang ada, para pelajar Indonesia di Turki masih dalam keadaan aman dan sangat kondusif. Kita menyadari bahwa banyaknya pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Turki mulai dari setingkat SMA, S1, S2 dan S3 membuktikan bahwa negara dua benua ini mejadi salah satu destinasi favorit untuk pelajar Indonesia melanjutkan studinya di luar negeri. Tercatat dengan adanya sekitar 928 pelajar Indonesia di seluruh Turki pada akhir Desember 2017 lalu, yang mana hal tersebut juga menjadi tantangan dan peluang tersendiri bagi PPI Turki untuk selalu mengahadirkan kegiatan positif bagi pelajar Indonesia di Turki. Menempuh pendidikan di Turki, negara yang kaya akan sejarah ini jika hanya belajar di kelas saja mungkin tidak akan terasa manfaatnya dan tidak jauh berbeda dengan menempuh pendidikan di Indonesia. Namun, dengan menempuh pendidikan di Turki para pelajar memiliki kesempatan belajar, memperluas jaringan dengan berbagai orang dari berbagai negara dan memperbanyak pengalaman yang mungkin tidak akan didapat oleh pelajar di Indonesia. Oleh karena itu, kesempatan inilah yang semestinya dimanfaatkan oleh pelajar Indonesia dengan sebaik-baiknya ketika menempuh pendidikan di Turki. Dengan mengusung tema “Pendidikan di Tanah Anatolia� saya berharap pada edisi ini majalah konstantinesia dapat menjadi salah satu media yang menyajikan informasi tentang Turki dengan data yang sahih dan otentik langsung dari sumbernya dengan pembawaan yang selalu fresh, yang kelak akan menjadi salah satu sumber utama informasi yang juga memotivasi pelajar lain di Indonesia untuk menempuh pendidikan di Turki. Saya ucapkan selamat dan terima kasih banyak kepada tim Majalah Konstantinesia dan pihak-pihak terkait khususnya dalam penyusunan edisi ini. Berkat upaya teman-teman semua, publik setidaknya akan mengetahui banyak hal tentang Turki yang sebelumnya mereka belum ketahui dan insyaAllah akan saling berbagi manfaat untuk seterusnya. Semoga kedepannya, Majalah Konstantinesia juga berfungsi sebagai tempat yang kondusif untuk pelajar Indonesia di Turki dalam memperkaya karya literasi, juga selalu menjadi wadah bagi perwakilan pemerintah RI, PPI Turki & wilayah, kemitraan, komunitas dan seluruh warga Indonesia di Turki untuk dapat bersama menghadirkan informasi yang teraktual melalui media Majalah Konstantinesi ini, karena kita disini bersama, kita #bergerakBERSAMA.
Salam cinta dan penuh semangat, Konya, 1 Mei 2018
Gesta Fauzia Nurbiansyah
........................................... Ketua PPI Turki 2018/2019
5
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
BULETIN PPI
PPI Ankara
Pada tanggal 31 Maret 2018, PPI Ankara ikut serta dalam memeriahkan acara Uluslararası Öğrenci Akademi di Ankara İvedik OSB Müdürlüğünü Konferans Salonu. Acara tersebut diselenggarakan oleh MUSIAD Ankara dengan dihadiri beberapa institusi-institusi besar di Turki. Beberapa negara juga ikut serta dalam memeriahkan acara tersebut. PPI Ankara juga ikut andil dengan membuka stan negara Indonesia yang memamerkan pakaian adat dan alat musik tradisional serta memberikan pengetahuan umum tentang kebudayaan Indonesia kepada pengunjung stan. Kemeriahan pada acara memuncak diikuti dengan antusias pengunjung stan Indonesia yang sangat tinggi. Keikutsertaan PPI Ankara dalam acara tersebut sebagai wujud memperkenalkan kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Turki dan mancanegara, serta diharapkan terciptanya hubungan baik antara PPI Ankara dan MUSIAD.
PPI Bursa
Harika Endonezya merupakan salah satu program kerja tahunan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara yang bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Pada tanggal 26 November 2017 yang lalu, acara ini dilangsungkan di salah satu venue di Atatürk Kongre Kültür Merkezi (AKKM). Terdapat banyak penampilan hasil kolaborasi mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing yang berkuliah di Universitas Uludağ, seperti misalnya tarian tradisional dan pameran pakaian daerah. Ditahun 2018 ini, PPI Bursa kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara tersebut. Pertunjukan angklung yang dimainkan oleh engelliler atau orang-orang berkebutuhan khusus ditargetkan sebagai salah satu pengisi acara spesial dalam Harika Endonezya 2018 ini. Direncanakan acara ini akan diselenggarakan di venue terbesar di Atatürk Kongre Kültür Merkezi pada bulan Oktober mendatang.
6
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
PPI Gaziantep
Pada periode Januari-Maret, PPI Gaziantep telah melangsungkan beberapa kegiatan program kerja. Pada bulan Februari, perwakilan PPI Gaziantep mengikuti MUSTA PPI Turki di Izmir. Beberapa teman juga menerima tamu dari berbagai kota di Turki yang mengunjungi Gaziantep dan memperkenalkan Gaziantep kepada mereka. Di bulan Maret, kami menerima personil ACT dan turut membantu dalam menyalurkan bantuan ke pengungsi Suriah. Pada bulan April, setelah ujian tengah semester, PPI Gaziantep mengadakan syukuran atas lancarnya ujian teman-teman dengan mengadakan makan bersama dan berbagi dengan tetangga sekitar.
PPI Izmir
Sebagai mahasiswa yang kuliah di luar negeri, kira-kira apa yang paling membuat kalian rindu dengan tanah air? Berkumpul dan berbincang dalam bahasa Indonesia? Makan makanan Indonesia? Atau berkumpul bersama keluarga? PPI Izmir punya kegiatan rutin yang bisa mengobati rindu, namanya Sabu-Sabu Amir atau Sabtu Bersama Ibu-Ibu dan Anak PPI Izmir. Sabtu, 31 maret 2018, PPI Izmir berkunjung ke rumah Ibu Via dari Indonesia yang tinggal di Izmir, tepatnya berada di kawasan Urla. Lingkungan rumah yang tenang di atas bukit membuat suasana ngobrol semakin hangat. Dilengkapi dengan halaman rumah yang luas, membuat nyaman berkaraoke outdoor dan bermain sepakbola bersama. Juga ada hidangan makanan yang tidak kalah nikmatnya; rawon lengkap dengan kecamba, telur balado, sate, sambal, bakwan, martabak manis dan klepon. Nikmat sekali bukan? Sesaat terasa sedang di kampung halaman.
PPI Kayseri
Pada tanggal 19 Februari 2018, PPI Kayseri telah melaksanakan acara Indonesia Culture Day ke-4. Acara yang dilaksanakan di Universitas Erciyes ini bekerja sama dengan KBRI Ankara dan ERUĂ–K (Pembimbing Pelajar Internasional). Acara ini bertujuan mengenalkan budaya, adat, serta kuliner Indonesia kepada warga negara asing dan masyarakat Turki pada khususnya, juga menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi pelajar Indonesia di Kayseri. Secara garis besar, acara terdiri dari pembukaan stan alat musik, pakaian adat, dan makanan khas Indonesia; penyambutan dari perwakilan pelajar Indonesia, KBRI, dan rektor universitas; juga berbagai penampilan, seperti Tari Sajojo, akustik, silat, fashion show, Tari Saman, dan angklung. Alhamdulillah, secara keseluruhan acara ini mendapat respon positif dari pihak universitas, KBRI maupun masyarakat Turki.
7
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
PPI Konya
Pada hari Minggu, 21 Januari 2018, telah dilaksanakan Kongres PPI Konya dengan agenda revisi AD/ART, penyampaian LPJ oleh Ketua PPI Konya 2017/2018, M. Fikri Hawaary, serta pemilihan ketua baru. Terpilih saudara Shah Firizqy Azmi sebagai Ketua PPI Konya 2018/2019 dan saudara Adli Hazmi sebagai Ketua DP PPI Konya 2018/2019. Dibentuk pula Badan Eksekutif PPI Konya 2018/2019 yang akan menjalankan program kerja satu periode. Beberapa program sudah terlaksana, seperti Indonesia Cooking Day, video International Womens Day, Konya Berdakwah dan Sohbet Edelim. PPI Konya pun mulai menjalin hubungan dengan dernek İki Doğu İki Batı. Ada juga beberapa proker baru, salah satunya “Biliyor Musun?” yang dapat dilihat di instagram @ppikonya. Perlu diketahui pula, Konya terpilih menjadi tuan rumah Musta PPI Turki 2019. Untuk itu, kami memohon doa dari teman-teman, dan sampai jumpa di Konya!
PPI Samsun
Sabtu, 14 April 2018, keluarga Samsun mendapatkan kunjungan dari KBRI Ankara dalam rangka pendataan dan sosialisasi pemilu 2019. Acara ini diikuti oleh seluruh WNI yang berdomisili di Samsun dengan total kurang lebih 50 orang yang hadir, terdiri dari ibu-ibu WNI, mahasiswa dan pelajar dari Pesantren Süleymaniye. Pertemuan yang dilaksanakan di Cafe Home ini diawali dengan pengumpulan berkas-berkas peserta pemilu, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Bapak Wardana selaku duta besar KBRI Ankara dan ditutup dengan makan malam. Sebelum pertemuan dengan rombongan KBRI Ankara, PPI Samsun juga mengadakan kajian bersama yang merupakan program kerja dwimingguan PPI Samsun dengan mengusung tema “Sukses Menurut Filosofi Jawa”.
PPI Trabzon
Pada Musta PPI Trabzon tanggal 14 Januari 2018, Anas Supardi ditetapkan menjadi ketua PPI Trabzon periode 2018-2019. Di bawah kepemimpinannya, PPI Trabzon sampai saat ini telah melaksanakan dua program kerja, yaitu RUBIK dan TZX. RUBIK (Rumah Bicara Kreatif) adalah kegiatan yang dilaksanakan guna berbagi dan berdiskusi mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan. Program ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2018 dan berlokasi di Aula Universitas Recep Tayyip Erdogan, Rize. Tema RUBIK yang dibahas adalah “Cara Mendesain ala Kontemporer” dengan pemateri Muhammad Nashrul. Selain itu, ada acara TZX (Trabzon The Explorer) yang juga diadakan di Universitas Recep Tayyip Erdogan. Kegiatan ini merupakan wadah silaturahim serta refreshing bagi seluruh anggota PPI Trabzon, serta diisi dengan berbagai perlombaan yang mengasah otak.
PPI Kastamonu
Minggu, 4 maret 2018, sekjen PPI Turki yang akrab di panggil Farhan Kurnia itu datang dengan menggelar acara sharing untuk para mahasiswa Indonesia di Kastamonu. Acara yang berlangsung setengah hari itu mengambil tema Coaching Clinic, dengan materi ilmu leadership. Materi tentang kepemimpinan itu dinilai penting sebagai dasar dalam berorganisasi. Prakteknya, kepemimpinan bukan hanya diterapkan dalam lingkup organisasi saja, namun juga diaplikasikan dalam kehidupan pribadi dengan berbagai macam tujuannya. Dalam berorganisasi, anggota memiliki hak untuk mengutarakan pendapatnya, maka materi public speaking menjadi ilmu pelengkap selanjutnya setelah materi leadership. Mengolah keberanian berbicara di depan umum, mengatur nafas saat berbicara, dan mengatur volume suara adalah isi materi penutup dari acara kunjungan sang sekjen.
8
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Kegiatan PPI Turki Selama 2 Bulan 1. Ketua PPI Turki Menghadiri MUSCAB PCIM Turki Pada hari Sabtu, 10 Februari 2018, PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Turki menyelenggarakan Muscab (Musyawarah Cabang) yang dihadiri oleh warga Muhammadiyah dari seluruh Turki. Acara yang dilaksanakan di Abdal Kültür Merkezi kota Bursa tersebut dihadiri oleh Ketua PPI Turki, Gesta F Nurbiansyah. Pada akhir acara, Ahmad Nubail (Istanbul) dipilih sebagai Ketua dan Syamsul Hidayat (Eskişehir) sebagai Sekretaris Jenderal PCIM Turki untuk masa kepengurusan selama 2 tahun ke depan. 2. Kunjungan dan Silaturahim Ketua PPI Turki dengan Pelajar Indonesia di Bursa Pada hari Minggu, 11 Februari 2018, ketua PPI Turki bersilaturahim dengan para pelajar Indonesia di Bursa. Acara yang diselenggarakan oleh PPI Bursa tersebut berjalan dengan baik, dan di forum tersebut tidak hanya ketua PPI Turki yang menyampaikan visi dan misi yang akan dibawa selama satu periode ke depan, pelajar Indonesia di Bursa pun antusias dalam menyampaikan harapan mereka untuk perbaikan PPI Turki ke depannya. 3. PPI Turki Menghadiri Endonezya Kültür Günü ke-4, PPI Kayseri Sebagai program rutin tahunan, pada hari Senin, 19 Februari 2018, PPI Kayseri menyelenggrakan Endonezya Kültür Günü ke-4 yang disambut meriah lebih dari 100 orang pengunjung. Untuk mendukung penuh acara yang dilaksanakan di Erciyes Üniversitesi tersebut, turut hadir rektor Erciyes Üniversitesi Prof. Dr. Muhammet Güven, perwakilan KBRI Ankara Bapak Fahmi Inayah, dan Ketua PPI Turki Gesta F Nurbiansyah. 4. PPI Turki Menghadiri Kongres PPI Ankara Pada hari Minggu, 25 Februari 2018, PPI Ankara telah melaksanakan Kongres PPI Ankara dan terpilih Martha Listyowati sebagai ketua PPI Ankara periode 2018-2019 menggantikan Ogi Arrohmat. Memenuhi undangan PPI Ankara, ketua PPI Turki dalam sambutannya menekankan tentang pentingnya menjaga persatuan sebagai warga/pelajar Indonesia di Turki, karena hal tersebut sangat penting dan merupakan bukti kekuatan kita sebagai generasi muda untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depannya. 5. PPI Turki Mengirimkan Delegasi ke Sarasehan Nasional 2018 PPI Dunia Sebagai acara terbesar PPI Dunia pertama kali yang diadakan di tanah air, Sarasehan Nasional 2018 diselenggarakan di Plaza Kemendikbud Jakarta pada hari Sabtu, 10 Maret 2018. Selain menjadi ajang bagi mahasiswa dan PPI Negara untuk berbagi infomasi terkait kuliah di luar negeri, acara ini diisi dengan sharing, talkshow, dan diskusi dari narasumber seperti Pak Anies Baswedan (Gubernur Jakarta), Dr. Dino Patti Djalal (Former Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat) dan banyak lainnya. Pada kesempatan ini, PPI Turki mengirim Arsyah, pelajar di Kayseri, sebagai delegasi dalam acara dan dibantu oleh alumni dan beberapa pelajar di Indonesia lainnya.
9
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
6. Sarasehan PPI Turki Pada tanggal 9-11 Maret 2018, telah diselenggarakan program Sarasehan PPI Turki di Wisma KBRI Ankara. Program ini adalah program temu pertama BPH PPI Turki 2018-2019 setelah pada tanggal 2 Maret 2018 disahkan. Seperti nama kabinet PPI Turki tahun ini #bergerakBERSAMA, program yang dihadiri sebanyak 74 peserta ini dirancang untuk menguatkan pengurus kabinet agar selalu bersinergi dan menumbuhkan semangat bergerak bersama dalam menjalankan amanah, tidak hanya dalam tubuh BPH itu sendiri akan tetapi bersama dengan pihak KBRI, Lembaga Otonom dan PPI Wilayah lainnya. Rangkaian acara ini terdiri dari sarasehan dan program penguatan keorganisasian dalam rangkaian acara National Functional Summit and Leadership Camp. Dalam program leadership camp, pihak panitia mengundang Atase Pertahanan, Atase Kepolisian, Atase Politik bidang Intelejen dan Atase Konsuler KBRI Ankara sebagai pembicara membahas isu bela negara.
PPI Turki) sebagai bagian Jaringan dan Kemitraan, dan Reza Rezeki (anggota MPA PPI Turki) sebagai bagian dari Tim Sekretariat ICOAS. Di samping itu, ketiga pengurus PPI Turki tersebut juga mengirimkan abstract paper dalam Konferensi Internasional tersebut dan lolos.
7. PPI Turki Menjadi Kolaborator PPI Spanyol dalam Menyelenggarakan ICOAS di Madrid, Spanyol Sebagai refleksi 50 tahun berdirinya ASEAN beserta kontribusi besarnya untuk negara-negara anggota, Perhimpunan Pelajar Indonesia Spanyol (PPI Spanyol) mengadakan ICOAS (International Conference of ASEAN Studies) pada hari Selasa-Jum’at, 20-23 Maret 2018, di Universidad Autonoma de Madrid. Konferensi yang dihadiri lebih dari 60 orang peserta yang berasal lebih dari 30 institusi dan universitas di seluruh dunia tersebut mengusung tema “Re-reading Southeast Asia: Multiperspectives Approach”. Selain bekerja sama dengan KBRI Madrid, ASEAN Committee in Madrid, Universidad Autonoma de Madrid, juga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, PPI Spanyol juga menjadikan PPI Turki sebagai kolaborator utama dalam menyelenggarakan event akbar tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan diangkatnya Gesta F Nurbiansyah (Ketua PPI Turki) sebagai wakil ketua dari Organizing Committee ICOAS, Adli Hazmi (Departemen Pengembangan Organisasi
9. PPI Turki menghadiri Konfercab PCINU dan peringatan Isra’ Miraj Pada hari Sabtu, 31 Maret 2018 PCINU (Pimpinan Cabang Istimewa Nahdatul Ulama) Turki dan KJRI di Istanbul menyelenggarakan program peringatan Isra’ Mi’raj yang kemudian dilanjutkan dengan KONFERCAB (Konferensi Cabang) PCINU dengan tema “Mengimani Isra’ Mi’raj sebagai Upaya Memperteguh Komitmen Keberagamaan”. Acara yang diselenggrakan di Gedung Konsulat Jendral RI Istanbul tersebut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Turki di Ankara, Konsulat Jendral RI di Istanbul, warga nahdiyin, dan tamu undangan lainnya. Sebagai tamu undangan dan mitra yang selama ini telah terjalain dengan baik, PPI Turki diwakilkan oleh Ahmad Munji (Kepala Departemen Agama) dan Afina Sholihat (Departemen Hubungan Masyarakat PPI Turki). Dari hasil musyawarah, secara aklamasi diputuskan bahwa Amirullah Sain Asy’ari (Istanbul) kembali sebagai Rais Syuriyah dan Ahmad Munji (Istanbul) sebagai Ketua Tandifziyah (Harian) PCINU Turki untuk satu periode ke depan.
8. PPI Turki dalam Coaching Clinic PPI Kastamonu Demi terwujudnya keorganisasian yang lebih baik di PPI Kastamonu, pada hari Sabtu, 24 Maret 2018, telah diselenggarakan Coaching Clinic dengan materi “Leadership dalam Organisasi” dan “Public Speaking”. Program yang diselenggarakan di Orman Fakültesi, Kastamönü Üniversitesi tersebut dihadiri oleh hampir seluruh anggota PPI Kastamonu. Dalam program spesial tersebut, Farhan Kurnia Mayendri (Sekretaris Jenderal PPI Turki) sebagai pembicara menyampaikan pentingnya leadership dan public speaking dalam sebuah keorganisasian.
10
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
................................
Menilik
SMA di Turki Berbeda dengan Indonesia yang harus ditempuh selama 3 tahun, lise di Turki rata-rata ditempuh selama 4 tahun. Oleh: Alinda Putri Dewanti alinda.sidarta@gmail.com
Lise merupakan salah satu tingkat pendidikan di Turki yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berbeda dengan Indonesia yang harus ditempuh selama 3 tahun, lise di Turki rata-rata ditempuh selama 4 tahun. Uniknya lagi, sekolah menengah di Turki ini mendukung para siswa dalam mengembangkan minat, bakat, dan cita-citanya melalui jurusan yang dapat dipilih oleh para siswa sesuai dengan sekolah yang diinginkan. Dari sekian banyaknya jenis lise yang ada di Turki, pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu Genel Lisesi (Sekolah Menengah Umum) dan Meslek ve Teknik Lisesi (Sekolah Teknik dan Kejuruan atau setara dengan SMK). Apa sih perbedaannya? Berikut ulasan singkat mengenai lise yang ada di Turki. 1. Genel Lisesi Sekolah umum ini terdiri dari Fen Lisesi, Sosyal Bilimler Lise dan Anadolu Lisesi. Pada tahun pertama, siswa di semua jenis sekolah tersebut akan mendapatkan kurikulum yang sama. Ketika menginjak tahun kedua atau setara dengan kelas 10, siswa dapat memilih bidang yang ingin ditekuni sesuai dengan jenis lise yang telah dipilihnya. Fen Lisesi sendiri merupakan sekolah menengah atas yang diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengembangkan minat dan kemampuannya dalam bidang matematika dan sains. Sedangkan Sosyal Bilimler Lisesi diperuntukkan bagi siswa yang memiliki minat dalam bidang ilmu sosial dan
11
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
sastra. Tidak seperti jenis lise lainnya, sekolah ini harus ditempuh selama 5 tahun. Siswa diwajibkan mengikuti kelas persiapan sebelum tahun ajaran dimulai. Anadolu Lisesi sendiri dipersiapkan bagi siswa yang memiliki minat dan kemampuan dalam mengikuti bahasa asing dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sini, Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pelajaran-pelajaran tertentu. Singkatnya, Fen Lisesi hanya mempelajari ilmu matematika dan sains; Sosyal Bilimler Lisesi hanya mempelajari ilmu sosial dan sastra, sedangkan Anadolu Lisesi menawarkan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari sains hingga sosial. 2. Meslek ve Teknik Lisesi Sekolah yang setara dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini terdiri atas beberapa cabang kejuruan diantaranya kesehatan, perdagangan, perhotelan dan pariwisata, teknik dan industri, komunikasi, pertanian, seni, olahraga dan agama. Bedanya kejuruan tersebut bukan terbagi dalam skala jurusan, namun sudah terbagi menjadi satu sekolah yang utuh. Sama halnya dengan Genel Lisesi, para siswa yang ingin menempuh pendidikan di Meslek ve Teknik Lisesi ini baru bisa mempelajari bidang yang ingin ditekuni ketika menginjak tahun kedua. Waktu yang harus ditempuh siswa untuk menyelesaikan sekolah ini pun bermacam-macam. Anadolu Vokasi misalnya, ditempuh dalam waktu 4 tahun karena harus mengikuti kelas persiapan selama 1 tahun terlebih dahulu, sedangkan Anadolu Teknik Lisesi ditempuh dalam 5 tahun dengan kelas persiapan selama 1 tahun. Uniknya di dalam kategori ini juga tedapat Ä°mam Hatip Lisesi. Jenis lise ini merupakan sekolah berbasis Islam dengan tambahan pelajaran Bahasa Arab dan Al-Quran. Mesleki ve Teknik Anadolu Lisesi menjadi pilihan yang tepat bagi siswa yang ingin langsung masuk ke dunia kerja setelah lulus dari sekolah. Dengan adanya pembagian jenis lise berdasarkan bidang yang diajarkan tersebut, membuat siswa lebih fokus untuk mengembangkan kemampuan dan minatnya. Karena setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, yang harus terus digali dan diasah agar menjadi orang yang hebat pada bidangnya kelak.
12
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
13
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
14
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
..............................................................................
Çeşme, Pesona Wisata Musim Panas Turki “Selain menyantap berbagai makanan disana wisatawan juga bisa bersantai dan berfoto dengan pemandangan kapal yang tengah berlabuh atau menikmati sunset di sore hari.”
Oleh: Billy Briliant billybriliant17@gmail.com
Izmir, kota yang terletak di pesisir laut Aegea dan berseberangan dengan Yunani ini tak hanya terkenal dengan Ephesus—sebuah objek wisata peninggalan Romawi Kuno saja. Lebih dari itu, kota İzmir menawarkan banyak objek wisata indah lainnya. Salah satunya adalah wisata musim panas. Bergeser ke barat kota İzmir, terdapat sebuah ilçe atau distrik kecil dengan pesona cantik musim panasnya yang disebut Çeşme. Beragam keindahan alam dan peninggalan sejarah dapat dijumpai di distrik tersebut. Untuk menuju ke Çeşme, salah satu alat transportasi yang paling mudah dijangkau dari pusat kota İzmir yaitu dengan menggunakan bus bertarif 18 lira. Salah satu hal yang menjadi daya tarik wisata Çeşme ialah pantai dan resort yang terdapat di wilayah tersebut. Banyak turis dari berbagai kota dan mancanegara datang ke Çeşme untuk menghabiskan waktu libur musim panas mereka. Bahkan banyak diantara wisatawan tersebut yang juga memiliki rumah musim panas mereka di Çeşme ini.
15
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
.......................................
Çeşme menawarkan beragam hal seru yang bisa dinikmati selama musim panas. Salah satunya adalah Pantai Ilıca. Pantai berpasir putih ini dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Air pantainya yang jernih sekaligus berpasir putih membuat para pengunjung bebas bermain air sambil menikmati panasnya matahari saat musim panas. Di Çeşme ini, juga terdapat beberapa Beach Club atau pantai khusus yang bisa dikunjungi dengan membayar tiket tertentu. Tak hanya berenang dan bermain saja, wisatawan juga bisa mengunjungi Çeşme İskelesi atau dermaga Çeşme. Cukup menggunakan dolmuş (angkutan umum) dari Ilıca, pengunjung sudah bisa mengunjungi Çeşme İskelesi tersebut. Selain menyantap berbagai makanan di sana, wisatawan juga bisa bersantai dan berfoto dengan pemandangan kapal yang tengah berlabuh atau menikmati sunset di sore hari. Lebih dari itu di antara deretan kapal yang tengah terparkir, terdapat berbagai kapal yang menyediakan jasa tur untuk berlayar menyusuri Laut Aegea. Banyak hal yang dapat dinikmati dengan kapal wisata ini. Mulai dari berlayar ke tengah laut dan menikmati bagian terindah Çeşme hingga berkunjung ke pecahan pulau milik Yunani. Namun perlu diingat, untuk ke Yunani tentunya harus memiliki visa ya! Berjalan 200 meter dari Çeşme İskelesi, terdapat Çeşme Kalesi atau Istana Çeşme yang sayang untuk dilewatkan. Dari istana tersebut pengunjung bisa menikmati pemandangan Çeşme dari ketinggian. Untuk dapat masuk ke Çeşme Kalesi ini cukup menggunakan kartu museum saja. Eits! Selain puas menikmati keindahan dari Pantai Ilıca dan Çeşme İskelesi, salah satu tempat yang juga wajib dikunjungi ketika musim panas yaitu Alaçatı. Lokasinya masih berada di sekitar Çeşme. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dapat ditempuh dengan otobüs (bus) dan dolmuş. Alaçatı merupakan sebuah kawasan bernuansa Yunani dengan beragam kuliner lezatnya. Restoran yang ada di sana masih menggunakan bangunan khas Yunani yang unik. Gang dengan temboknya yang khas membuat Alaçatı ramai dikunjungi pengunjung saat musim panas tiba. Alaçatı juga terkenal dengan rumah batu dan produksi pembuatan anggurnya yang khas. Para wisatawan biasanya datang ke Alaçatı untuk sekedar menyantap menu sarapan ala Turki dengan pemandangan rumah-rumah batu berarsitektur khas Yunani. Bagaimana? Tertarik untuk berkunjung? Jangan lupa masukkan Çeşme ke daftar wisata musim panasmu ya!
16
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Menuai Ilmu dari Sang Mimar Oleh: Fathimah Azzahra
“Setelah belajar arsitektur, saya baru menyadari bahwa arsitektur adalah ilmu yang lebih dari sekedar menggambar. Dia adalah ilmu mengenai bagaimana membangun ruang untuk hidup,â€? tukas seorang mahasiswa lulusan S2 Universitas Gadjah Mada yang sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas UludaÄ&#x;, Turki. Beliau adalah Mario Lodeweik Lionar yang lahir pada tanggal 22 Oktober 1988. Kecintaannya pada dunia menggambar dan berfikir geometris membuatnya memilih melanjutkan studi S1 dan S2 jurusan arsitektur di Universitas Gadjah Mada. Setelah menempuh studi S1, semenjak tahun 2011 ia sudah mulai mengajar sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada dan saat ini terhitung mengambil izin belajar untuk melanjutkan studi S3 bersama istrinya di Turki. Disela kesibukan mengajar, Mario juga sudah tiga kali berpartisipasi dalam penulisan buku mengenai arsitektur bersama beberapa rekannya.
17
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
“Kalau kita sungguh-sungguh mau belajar, ditempat yang tidak terlalu bagus sekalipun kita bisa menemukan banyak celah untuk mempelajari sesuatu yang baru dengan meningkatkan kualitas diri kita.” Memiliki segudang pengalaman di dunia akademik tidak membuat Mario berhenti belajar. Ketika ditanya mengapa Turki menjadi pilihan kelanjutan studinya, dirinya menjawab dengan lugas. “Arsitektur negara Turki adalah arsitektur yang mencerminkan kompleksitas sejarah Turki. Sebenarnya secara singkat bisa dikatakan bahwa arsitektur Turki adalah arsitektur yang penuh dengan kontradiksi, penuh dengan pertentangan. Ada yang lama ada yang baru di tempat yang sama. Ada Asia ada Eropa di tempat yang sama. Ada usaha untuk semakin menjadi lebih modern sekaligus mempertahankan sejarah masa lalu di tempat yang sama. Semua hal itu menjadikan Turki memiliki arsitektur yang menarik dan itu bisa dijadikan pengalaman yang sangat berharga.” Menurutnya, belajar di Turki membuat ia merasakan banyak kejadian berharga yang tidak akan bisa dirasakan apabila kita hanya datang sebagai wisatawan atau hanya belajar secara mandiri. Mario juga bercerita bahwa ternyata mahasiswa arsitektur di Turki pun sangat tertarik untuk mempelajari gaya arsitektur Indonesia. Oleh karena itu, dalam kurun waktu dua semester terakhir dirinya sering kali diminta untuk membuat makalah berisi perbandingan dan persamaan budaya atau gaya arsitektur Turki dan Indonesia dengan topik yang bervariasi. Ia juga diminta untuk memberikan semacam kuliah umum bagi mahasiswa arsitektur di Universitas Uludağ.
Dengan banyaknya prestasi serta kegiatan yang ia kerjakan, ia membagi tips sederhana tentang bagaimana caranya membagi waktu. Yaitu dengan mengetahui kapan pikiran kita paling produktif dan kapan pikiran kita mulai melambat dalam satu hari maupun dalam satu minggu. Selanjutnya, kita harus menempatkan prioritas kegiatan kita sesuai dengan waktu produktivitas tersebut. Mario yang bertekad untuk mengambil peran sebagai dosen dalam membangun Indonesia berpesan kepada seluruh pembaca majalah Konstantinesia bahwa bidang ilmu yang kita pelajari sebenarnya hanyalah sarana. Tujuan kita sebenarnya sebagai manusia yang memiliki Tuhan adalah menjadi manusia yang bermanfaat dan berkualitas. Ia juga mengingatkan bahwa sebagai pelajar di manapun kita berada yang pertama-tama menentukan kualitas kita sebagai pelajar adalah diri kita sendiri. “Kalau kita sungguh-sungguh mau belajar, di tempat yang tidak terlalu bagus sekalipun kita bisa menemukan banyak celah untuk mempelajari sesuatu yang baru dengan meningkatkan kualitas diri kita. Jadi pertama-tama, mantapkanlah niat untuk belajar dan perbaiki kualitas diri kita sendiri kemudian kita bisa berkelana ke manapun kita mau,” begitu Mario melanjutkan pesan terakhir untuk kita semua.
18
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
PRESTASI PPI GAZIANTEP Nama : Muhammad Rizky Zulfikar Azidan Jurusan : Pendidikan Matematika Universitas : Gaziantep University Prestasi : 1. Teacher Volunteer 2. Summer Camp Teacher Volunteer 3. LO untuk Berbagai NGOs 4. CO Founder indoturkpazari.com
PPI IZMIR Nama : Ismail Hidayat Jurusan : Teknik Lingkungan Universitas : Dokuz Eylul University Prestasi : 1. Speaker on Opening Ceremony of 1st Dokuz Eylul University 2. Model United Nations Conference 3. Majors Group for Children and Youth’s Delegation on 2016 European Open Forum for Disaster Risk Reduction
PPI KONYA Nama : Aeni Nahdiyati Jurusan : Theology Universitas : Necmettin Erbakan University Prestasi : 1. The Fastest Graduate in UIN Sunan Kalijaga, Theology Faculty 2015 2. Youth Exchange Erasmus Plus Project in Croatia 2017 3. Volunteer International Labour Association 4. Qur’an Teacher Volunteer MTPA Krapyak Yogyakarta 5. Hafidzah Al-Qur’an 30 Juz
PPI BURSA Nama : Nadya Larasati Jurusan : IIBF Universitas : Uludag University Prestasi : Mevlana Student Exchange in Korea
19
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
PPI KAYSERI Nama : Hamdy Vatin Sekolah : Uluslararasi Sehit Omer HALISDEMIR Anadolu Imam Hatip Lisesi Prestasi : Juara 1 Lomba Dart
PPI TRABZON Nama : Muhammad Azzam Jurusan : Landscape Architecture Universitas : Karadeniz Technical University Prestasi : Juara 2 Olimpiade Desain Eksterior
PPI ANKARA Nama : Mutmainna Syam Jurusan : Hubungan Internasional Universitas : Gazi University Prestasi : 1. PT. Vale Scholarship Award 2010-2013. 2. New Zealand Delegation for Model United Nations UNHAS in United Nations Framework Convention on Climate Change. (UNFCCC) in 2011. 3. Delegation of South Sulawesi Province for Nations Weeks of Ministry of Education and Culture of Indonesia 2012. 4. Turkish Government Scholarship Awards 2014. 5. Erasmus and Research Program in University of Lodz, Poland.
PPI KASTAMONU Nama : Fiqhy Rodhiyya Jurusan : Theology Universitas : Kastamonu University Prestasi : 1. Juara 1 “Days Writing Challenge” FLP Turki 2017 2. Juara 1 MTQ Cabang Tilawah Al-Qur’an PPI Turki 2016 3. Salah Satu Pendiri “Rumah Tahfidz Kastamonu” 4. Tim Paskibra KBRI Ankara 2017
20
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
.............................................................
“
“Jadilah orang yang jujur, berakhlak, cerdas dan rajin. Karena sepintar apapun kalian tidak akan bisa menjadi apa-apa tanpa adanya empat hal ini.”
Ümit ŞAHBAZ
Reporter
......................................
Wakil Kepala Sekolah Uluslararası Şehit Ömer Halis Demir İmam Hatip Lisesi
: Muhammad Raihan
Penulis ulang : Muhammad Raihan
21
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Ümit ŞAHBAZ merupakan lulusan dari SMA Imam Hatip Bünyan pada tahun 1990 dan menyelesaikan sarjananya di Universitas Erciyes jurusan Bahasa dan Sastra Turki. Beliau telah menjadi guru selama 20 tahun dan sangat menikmati pekerjaannya tersebut. Menurutnya, dikelilingi oleh murid dan mengajarkan hal-hal baru ke anak muda adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. 1. Bagaimana definisi pendidikan menurut Bapak dan di Turki sendiri sistem pembelajaran seperti apa yang diterapkan ? Menurut saya pendidikan adalah suatu hal yang terdiri dari dua konsep yang tidak dapat dipisahkan yaitu belajar dan mengajar. Dalam kondisi apapun dua konsep ini saling melengkapi satu sama lain. Untuk sistem pembelajaran sendiri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan. Akan tetapi, dalam beberapa waktu terakhir pendapat atau pemikiran dari lembaga pendidikan, organisasi , lembaga kemasyarakatan, pelajar, orang tua dan guru-guru juga dipertimbangkan untuk melakukan perubahan yang berkaitan dengan pendidikan. Sebagai contoh, perubahan yang dilakukan pada hal-hal yang mendetail di dalam pelajaran. Draf yang memuat hal di atas kemudian diserahkan kepada orang-orang yang ahli dalam bidang ini. Sebagai bentuk akhir dari proses tersebut adalah kurikulum yang berlaku sekarang.
2. Apakah kurikulum di Turki berubah dari tahun ke tahun? Iya berubah, karena dalam hidup ini semua membutuhkan perubahan. Tentu saja perubahan yang membawa ke tingkatan yang lebih baik. Perubahan tidak setiap tahun dilakukan, karena kurikulum yang diberikan harus yang terbaik. Oleh karena itu, setiap perubahan pada kurikulum harus bersifat tetap. 3. Apa perbedaan sekolah internasional dengan sekolah negeri pada umumnya? Seperti yang kita ketahui sekolah negeri pada umumnya adalah sekolah yang dibangun pemerintah untuk masyarakat Turki. Akan tetapi, Turki juga memiliki proyek investasi masa depan, yaitu dengan mengundang pelajarpelajar dari berbagai negara untuk menjalin hubungan antar negara dan menciptakan penerus bangsa yang berkualitas.
yang diinginkan anak, serta mengerti apa kelebihan dan kekurangan anak tersebut. Murid harus diajarkan ilmu yang paling mereka butuhkan, seperti akhlak yang baik. Sekolah harus dapat menunjang dua hal diatas. Terakhir adalah kualitas dan peran guru terhadap murid-muridnya. 5. Apa pesan Bapak untuk anak-anak muda yang sedang menuntut ilmu saat ini? Kalian anak muda telah menambah warna dunia ini dan kalian adalah harapan bangsa. Ada pesan yang ingin saya sampaikan. Jika dunia ada hari ini maka besok tidak akan ada lagi. Sedangkan akhirat tidak terbatas. Maka dari itu, untuk mendapatkan hal yang tidak terbatas tersebut jangan pernah berpisah dari jalan Allah dan garis Nabi Muhammad SAW. Jadilah orang yang jujur, berakhlak, cerdas dan rajin. Karena sepintar apapun kalian tidak akan bisa menjadi apa-apa tanpa adanya empat hal ini.
4. Untuk meningkatkan kualitas kurikulum apa saja yang harus kita lakukan? Kurikulum adalah masa depan sebuah bangsa. Kurikulum harus terdiri dari empat penopang yang kuat, yaitu keluarga yang mendukung, siswa yang sadar akan pentingnya ilmu, sekolah yang memadai dan kualitas guru. Dalam hal ini yang paling penting adalah peran keluarga. Kita harus membuat lingkungan yang berasaskan kekeluargaan, mendukung hal
22
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Oleh: Muhammad Raihan raishira165@gmail.com
Akankah Kita Dikendalikan oleh Robot ?
23
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Di era modern ini teknologi selalu dibutuhkan untuk mempermudah dan mempercepat segala pekerjaan. Contoh yang paling sederhana adalah telepon. Hasil riset British Psychologists menunjukkan, bahwa rata-rata orang dewasa menggunakan telepon sekitar 5 jam per hari. Ini berarti, jika rata-rata manusia hidup selama 60 tahun, kurang lebih 12,5 tahun mereka habiskan di depan layar handphone. Melihat fenomena ini, dunia pun kini berlomba-lomba dalam mengembangkan teknologi di bidang kecerdasan buatan dan robot.
“Dengan perkembangannya yang sangat pesat terdapat kemungkinan bahwa nantinya akan banyak hal yang tergantikan oleh teknologi.”
Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan masalah yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Teknologi ini tidak perlu diprogram secara berulang karena mereka akan belajar dan terus menjadi lebih baik dengan sendirinya. Seperti yang dikatakan oleh ketua laboratorium kecerdasan buatan di Universitas Boğaziçi sekaligus pemenang pertama lomba Robocup 2005 Prof. Dr. Levent Akın, “Kecerdasan buatan akan sangat membantu manusia, misalnya untuk membuat keputusan dan perbankan. Bahkan sekarang ada beberapa orang yang menggunakan teknik ini dan mereka tidak menyadari bahwa itu adalah kecerdasan buatan. Meski demikian, kecerdasan buatan ini bisa saja berbahaya. Apa yang mau kita lakukan dengan mereka, itu yang harus kita pikirkan.” Tahukah kalian, bahwa terdapat chatbot atau program komputer untuk membalas pesan secara otomatis di Twitter yang berbasis kecerdasan buatan? Chatbot bernama Tay tersebut dikeluarkan oleh Microsoft yang disebut bisa menjawab tweet dan menjadi semakin pintar seiring ia menjawab tweet yang masuk. Dengan semakin intensnya pesan yang dikirim kepada Tay, ia yang awalnya berkata “manusia sangat keren” bisa menjadi “Hitler benar, aku benci Yahudi”. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan juga bisa menjadi ancaman bagi umat manusia. Namun begitu, masih ada orang yang memanfaatkan kecerdasan buatan ini dengan baik. Salah satu contohnya adalah Prof. Dr. Widodo Budiharto, S.Si., M.K., guru besar termuda di Universitas Bina Nusantara yang membuat kursi roda berbasis pikiran Ratanggalih dan robot edukasi BIMAX. Robot Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia ataupun menggunakan program yang telah diatur. Robot sudah ditemukan sejak abad ke-12 oleh ilmuan Islam yang bernama Badi AlZaman Abullez Ibn Alrazz Al-Jazari atau yang biasa dipanggil Al-Jazari. Beliau adalah insinyur mekanik Kesultanan Turki pada abad ke-12. Beliau menulis buku berjudul Fi’ Ma’rifat Al-Hiyal Al-Handassiyya (Buku Pendidikan Ilmu Teknik) yang memperkenalkan 100 alat berbasis teknologi mekanik serta cara membuatnya. Teorinya juga digunakan oleh Giovanni de Dondi pada tahun 1364 untuk membuat jam astronominya. Buku beliau diakui oleh ilmuan-ilmuan saat ini sebagai buku ‘terkaya’ dan penuh dengan informasi penting. Temuan-temuannya banyak memberi pengaruh pada rancangan mesin-mesin saat ini seperti crankschaft, suction pump dan programmable automation. Salah satu penemuannya yang terkenal adalah pompa air saqiya. Di zaman modern saat ini, teknologi sudah dapat diakses oleh siapa saja untuk berbagai keperluan. Dengan perkembangannya yang sangat pesat terdapat kemungkinan bahwa nantinya akan banyak hal yang tergantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, kita wajib mempelajari apa yang akan kita hadapi di masa depan. Apakah kita akan dikendalikan oleh robot atau kitalah yang akan mengendalikan robot.
24
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Lembaga Pendidikan Turki Ustmaniyah “Setiap anak dari keluarga muslim dapat bersekolah di Sıbyan Mektebi tanpa proses seleksi.”
Oleh: Fatchul Wachid, A.Md.Kes, B.A. fatchul.wachid@gmail.com
25
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Lembaga pendidikan Turki Ustmaniyah, sebuah istilah untuk mendeskripsikan seluruh lembaga pendidikan yang berada di seluruh kawasan Turki Ustmaniyah. Dari periode klasik hingga pada tahun 1920, terdapat berbagai lembaga resmi maupun tidak resmi yang didirikan, di antaranya Sıbyan Mektebi dan Medreseler. A. Sıbyan Mektepleri Sıbyan Mektebi merupakan lembaga pendidikan yang difungsikan sebagai tempat belajar dan mengajar tingkat pertama untuk anak-anak. Lembaga ini merupakan warisan dari peradaban Islam klasik yaitu kuttab. Sıbyan Mektebi juga dikenal dengan sebutan daru’t-talim, daru’l-huffaz, taş mektebi atau mektep saja. Sıbyan Mektebi didirikan di dalam kompleks külliye para sultan, kompleks masjid, atau berdiri sendiri dan terpisah antara mektep untuk lelaki dan perempuan. Lembaga ini tidak banyak memakan anggaran, sehingga hampir di semua desa dibangun Sıbyan Mektebi dan dikelola oleh lembaga wakaf negara. Anak-anak yang sudah berusia 5 tahun memasuki Sıbyan Mektebi dengan sebuah festival yang meriah yang disebut dengan Amin Alayı dan Bed-i Besmele. Setiap anak dari keluarga muslim dapat bersekolah di Sıbyan Mektebi tanpa proses seleksi. Para pengajar di Sıbyan Mektebi merupakan guru yang menyelesaikan pendidikan madrasah, imam, muazin, atau pegawai yang ditetapkan oleh pemerintah. Mata pelajaran yang diajarkan di Sıbyan Mektebi ini berbeda di setiap lembaga. Namun, secara umum Sıbyan Mektebi memiliki fungsi yang sama dengan kuttap, yaitu membaca, menulis,
agama Islam, membaca Alquran, fikih, tajwid dan lainnya. Pada abad ke-18, Sıbyan Mektebi menggunakan Sübha-ı Sıbyan dan Tuhfe-i Vehbi sebagai kurikulum resmi. Untuk lulus dari Sıbyan Mektebi, anak-anak harus berhasil mengkhatamkan Alquran minimal satu kali. Pada awal periode Tanzimat, tahun 1833, Sıbyan Mektebi dibagi menjadi 2 jenis oleh Majelis Umur-i Naffa, yaitu mektep besar (sekolah dasar) di perkotaan dan mektep kecil (pendidikan Alquran dan baca tulis) di desa-desa. B. Medreseler Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada abad ke-11 yang bertujuan sebagai tempat untuk membina ulama di bidang fikih. Madrasah pertama adalah Madrasah Nizamiye. Kemudian berkembang di berbagai tempat seperti Mesir dan Damaskus dengan nama Medarisu’l-Hadis, Medarisu’t-Tefsir dan Medarisu’l-Nahiv. Lembaga ini didirikan menganut sistem wakaf syar’iyyah seperti lembaga-lembaga sosial lainnya (bimaristan, kervansaray, imaret dan lainlain). Madrasah yang berdiri pada periode Turki Ustmaniyah merupakan warisan dari generasi sebelumnya yang terletak di kota-kota seperti Konya, Amasya, Kayseri, Karaman, dan Aksaray. Mualim yang mengajar di madrasah ini adalah ulama dari Damaskus, Mesir dan Turkistan. Madrasah pertama yang didirikan oleh Turki Ustmaniyah adalah Madrasah İznik yang dibangun oleh Orhan Gazi. Sebagai kepala pengurus dan mutawalli madrasah ini adalah Mevlana Daud el-Kayseri. Ulamaulama besar seperti Taceddin el-Kurdi dan Aladdin el-Aswad juga mengajar di madrasah ini.
26
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Setelah Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, pembangunan di bidang pendidikan berjalan sangat pesat. Lebih dari 80 madrasah dibangun di seluruh kawasan Turki Ustmaniyah. • Tingkat-Tingkat Madrasah Setelah penaklukkan Konstantinopel, hal pertama yang dilakukan Mehmed II adalah membangun infrastruktur kota yang rusak akibat peperangan, termasuk membangun pusat pendidikan. Lebih dari 200 bangunan Byzantium, termasuk Hagia Sophia, dialihfungsikan menjadi masjid dan madrasah. Bahkan, Muhammad al-Fatih membangun sebuah kompleks külliye di salah satu bukit tertinggi di Istanbul, yaitu Fatih Külliyesi. Di dalam Fatih Külliyesi, terdapat madrasah Semaniye, 8 madrasah yang berada di sekitar masjid Muhammad al-Fatih, dan di belakangnya terdapat 8 madrasah kecil yang disebut dengan Tetimme. Selain 16 madrasah tersebut, di pintu barat masjid terdapat Daru’t-Talim, sebuah Sıbyan Mektebi. Untuk melayani kebutuhan madrasah dan masyarakat sekitar, dibangun pula rumah sakit (Darü’ş-Şifa), kantor pusat pendidikan dan pelatihan, perpustakaan dan ikame untuk menyediakan
27
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
makanan dan minuman untuk para santri. Muhammad al-Fatih mengangkat Ali Kuşçu, Vezir Mahmud Paşa, dan Molla Hüsrev sebagai ulama besar yang bertanggung jawab terhadap madrasah yang dibangunnya. Kurikulum yang digunakan di madrasah tersebut ditetapkan oleh Ali Kuşçu dan ulama lainnya. Yang membedakan model madrasah pada masa Muhammad al-Fatih dan periode sebelumnya adalah diberikannya ilmu-ilmu aklı seperti matematika, astronomi, fisika dan sebagainya. Pada hari ini, kita masih dapat melihat lembaga-lembaga pendidikan periode Turki Ustmaniyah seperti Madrasah Fatih, Madrasah Süleymaniye termasuk Darü’l-Funun yang kemudian bermetamorfosa menjadi Universitas Istanbul.
28
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Pendidikan
untuk Mereka yang Istimewa
“Oleh : Alinda Putri Dewanti alinda.sidarta@gmail.com
29
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
“
“Pemerintah Turki juga memberikan bantuan biaya bagi penyandang disabilitas dan keluarganya.”
Pendidikan merupakan suatu hal yang selalu ada di sekitar kita yang kita terima sejak usia dini, bahkan sebelum kita mengenal huruf dan angka. Menurut bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,” adapun maksudnya, pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anakanak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya. Setiap individu di muka bumi ini memiliki kedudukan, hak, kewajiban, kesempatan serta peran yang sama dalam segala aspek kehidupan maupun penghidupan seperti individu yang lain tanpa adanya diskriminasi. Begitu pula dengan hak mendapatkan pendidikan. Tidak peduli gender, ras, suku, usia maupun fisik, setiap dari kita berhak mendapatkan pendidikan yang terbaik. Saat ini, hampir di seluruh negara di dunia telah menerapkan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas. Kesetaraan hak tersebut pun juga dapat kita jumpai di negeri dua benua ini. Penyandang disabilitas mendapatkan fasilitas dan perhatian khusus dari pemerintah Turki. Hal ini dikarenakan jumlah penyandang disabilitas di Turki cukup banyak, sekitar 6,9% dari jumlah populasi penduduk di Turki (Sumber: Aile ve Sosyal Politikalar Bakanlığı). Meskipun mereka terlihat berbeda tetapi mereka tetap mendapat kesempatan yang sama seperti orang normal lainnya. Penyandang tuna netra tetap bisa menyusuri jalanan dengan aman dengan adanya garis kuning di sepanjang trotoar sebagai penunjuk jalan, penyandang tuna daksa yang harus menggunakan kursi roda tetap bisa menaiki bus kota dengan nyaman melalui pintu tengah bus kota dengan bantuan papan yang berbentuk bidang miring. Selain itu, penyandang disabilitas di Turki pun juga dibebaskan biaya transportasi dalam kota. Pernahkah kalian berpikir bagaimana mereka mendapatkan pendidikan di Turki? Ternyata, pemerintah Turki pun turut peduli terhadap pendidikan mereka. Hal ini dibuktikan dengan adanya sekolah khusus tuna netra (görme engelli), tuna rungu (işitme engelli), tuna daksa (ortopedik engelli), dan tuna grahita (zihinsel engelli). Pemerintah Turki juga memberikan bantuan biaya bagi penyandang disabilitas dan keluarganya. Sayangnya, sekolah untuk penyandang disabilitas di Turki hanya dapat dijumpai di beberapa kota. Sekolah tersebut pun rata-rata hanya sampai jenjang Ortaokul atau setara dengan Sekolah Dasar. Sampai saat ini, Meslek Lisesi hanya tersedia untuk penyandang tuna rungu dan tuna daksa. Meski begitu, pemerintah Turki pun turut memberikan fasilitas Pusat Rehabilitasi kepada penyandang tuna daksa dan tuna grahita agar mereka dapat bertahan hidup di tengah masyarakat normal, juga untuk menyediakan layanan perawatan sosial preventif kepada mereka. Sampai saat ini, jumlah sekolah swasta bagi penyandang disabilitas dan Pusat Rehabilitasi di Turki berjumlah 2.178 sekolah dan sejak tahun 2003 dengan lebih dari sepuluh ribu pengajar. (Sumber: Millî Eğitim Bakanlığı) Mereka mungkin terlihat berbeda di mata kita. Mereka istimewa. Meski begitu, mereka tetaplah manusia, memiliki hak yang sama dengan kita. Mengenyam pendidikan dan meraih cita-cita dengan kemauan dan tekad yang kuat serta dukungan penuh dari pemerintah maka tidak mustahil bagi mereka untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Semoga hal ini bisa menjadi contoh untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik kelak.
30
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Istanbulkart Dukungan bagi Dunia Pendidikan
“Dalam periode yang panjang mereka yang telah menikmati transportasi publik sejak menuntut ilmu akan menjadi pengguna loyal dan mendukung program transportasi publik, serta turut menjaganya.� Oleh: Luthfi Widagdo Eddyono Anggota Indonesia-Turkey Research Community
Seperti kota modern lainnya di dunia, Istanbul telah memiliki berbagai transportasi publik dengan standar pelayanan tinggi. Mulai dari bus, furnikular, metro bus (Bus Rapid Transit), trem, metro train, commuter train, Marmaray (kereta bawah selat), dan ferryboat. Transportasi publik tersebut didukung dengan penggunaan smart ticket Istanbulkart yang menggunakan sistem RFID untuk mengintegrasikan seluruh sistem tiket eletronik per transportasi. Istanbulkart menjadi sangat vital bagi pengguna transportasi publik Istanbul karena tanpa terkecuali semua pengguna wajib melakukan tapping jika ingin naik ke salah satu alat transportasi. Keberadaan Istanbulkart juga sangat mendukung dunia pendidikan di Istanbul. Pelajar, mahasiswa, dan guru, serta kelompok masyarakat khusus bisa mendapatkan kartu yang disertai identitas sehingga secara otomatis akan mendapatkan potongan harga di setiap penggunaannya. Demikian pula bagi penduduk lanjut usia dan
31
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
veteran, mereka akan mendapat kartu khusus (senior card) sehingga dapat memakai semua transportasi publik secara gratis. Integrasi Moda Bagi pelajar di Istanbul, keuntungan menggunakan Istanbulkart juga dikarenakan transportasi publik yang ada di Istanbul telah menerapkan sistem keterhubungan antar alat transportasi. Semisal di daerah Eminonu, pelabuhan ferry lokasinya tidak jauh dari stasiun trem dan terminal bus. Contoh lain ada di Zeytinburnu yang terkenal sebagai titik penghubung antara Metrobus, Metrotrain, trem, dan bus antar wilayah. Di tempat yang menjadi terminal penghubung seperti itu, juga disediakan fasilitas pendukung berupa jembatan dan jalur khusus penghubung. Dengan begitu, pelajar atau guru tidak akan kehilangan waktu berharga ketika sekolah maupun saat pulang ke rumah masing-masing. Jarak yang jauh antara sekolah dan tempat
tinggal tidak akan mengurangi kualitas hidup penduduk Istanbul dan konsentrasi untuk belajar. Hal ini didukung juga oleh informasi kedatangan dan keberangkatan setiap jenis transportasi yang update dalam hitungan menit, sehingga memberi kepastian kepada pengguna transportasi untuk dapat memperhitungkan perpindahan ke jenis transportasi lainnya. Soft Education Bagi Pelajar Pemakaian Istanbulkart tanpa disadari oleh pengguna transportasi khususnya bagi pelajar merupakan bentuk dari pendidikan dalam bertransportasi. Ketika melakukan tapping, pengguna diwajibkan untuk antre dan menghargai orang lain yang telah datang lebih dahulu. Ini adalah bentuk pendidikan etika yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan disiplin pelajar. Selain itu, pemberian subsidi Istanbulkart bagi pelajar
dan mahasiswa akan menciptakan kecintaan generasi muda atas transportasi publik yang ada. Dalam periode yang panjang mereka yang telah menikmati transportasi publik sejak menuntut ilmu akan menjadi pengguna loyal dan mendukung program transportasi publik, serta turut menjaganya. Pemberian subsidi bagi profesi guru maupun bagi kelompok masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan social card serta senior card, tidaklah semata-mata bentuk rasa kasihan. Akan tetapi, merupakan salah satu bentuk penghargaan karena mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat dan keluarga untuk membentuk opini bahwa transportasi publik yang ada sangat penting untuk terus ada dan dijaga keberlangsungannya. Ternyata Istanbulkart tidak hanya mendukung dunia pendidikan, tetapi merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri. Selamat belajar dengan Istanbulkart!
32
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
33
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
34
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Pelajar Juga
Bisa Jadi
Pengusaha
“Menurutnya, selama dia dan teman-temannya berusaha maksimal, mereka yakin pelanggan akan kembali untuk pesanan berikutnya.” Oleh: Jaka Satria Utama jakasatriautama@gmail.com
Sebagai pelajar, momen penantian tibanya uang beasiswa atau uang kiriman orang tua untuk menyambung hidup di tanah rantau merupakan rahasia umum. Uang terkadang tiba tidak sesuai jadwal, baik karena alasan teknis bank ataupun keluarga sedang membutuhkan sejumlah uang untuk keperluan lain. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua pelajar. Saya berkesempatan untuk berbincang bersama salah satu pelajar yang tidak perlu mengalami peristiwa ini. Mia Siti Nurazizah, mahasiswi Pascasarjana Fakultas Ilahiyat Ondokuz Mayıs Üniversitesi, berhasil merintis usaha dengan nama Samsun Produktif bersama beberapa temannya. “Alhamdulillah, seluruh biaya untuk melanjutkan studi pascasarjana dan biaya hidup saya selama ini berasal dari usaha yang telah kami jalankan selama kurang lebih dua setengah tahun,” tutur perempuan berdarah Sunda ini. Butuh waktu dan persiapan yang cukup matang sebelum Samsun Produktif dirintis. Menurut Mia, modal merupakan salah satu tantangan utama ketika merintis usaha. Mia dan teman-temannya turut mengalami masalah yang sama sebagai pelajar, yaitu uang yang dimiliki cukup terbatas. Maka dari itu, mereka mencari rekan bisnis dari warga Indonesia yang bukan pelajar atau menggunakan tabungan pribadi sebagai modal untuk merintis usaha. Hingga saat ini, orisinalitas dan keuletan menjadi salah satu kunci keberhasilan Mia. “Usaha yang dihadirkan harus dapat menjawab kebutuhan pasar. Beberapa tahun lalu, produk Indonesia yang dapat dijumpai di Turki sangat sedikit. Walaupun ada, biasanya hanya domestik dalam kota masing-masing. Kami memulai dengan produk kedelai, suatu langkah kecil, namun kami terus berkembang hingga hari ini. Saya tidak memiliki dasar apapun tentang
35
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
berbisnis, semuanya dimulai dari nol. Teman-teman belajar bersama untuk menjalankan bisnis ini. Menurut saya, semua orang bisa berbisnis, terlepas dari latar belakang yang dimiliki,� terang Mia. Walaupun sudah berjalan cukup lama, bukan berarti Mia dan Samsun Produktif tidak pernah menghadapi masalah. Sebagai pelajar, belajar adalah tugas utama. Selain harus pandai membagi waktu antara belajar dan melayani pelanggan, Mia dan teman-temannya pun terus mengingatkan kepada diri sendiri dikala jenuh dan bosan melanda. Seiring berjalannya waktu,
semakin banyak pula masyarakat Indonesia di Turki yang merintis usaha serupa. Namun, itu tidak menghalangi semangat Mia untuk terus melayani pelanggan setia Samsun Produktif. Menurutnya, selama dia dan teman-temannya berusaha maksimal, mereka yakin pelanggan akan kembali untuk pesanan berikutnya. “Ketika ada niat, semua pasti bisa. Harus serius dan konsisten ketika sudah memulai. Selalu jaga relasi dengan baik. Jangan lupa untuk senantiasa memperbaiki ibadah.Jangan lupa sedekah. Usaha berkah, hidup juga berkah. Kalau Samsun Produktif bisa, teman-teman juga bisa. Semangat!� ungkapnya.
36
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Çiğ Köfte Oleh: Hijabchef Niya hijabchef@gmail.com Gimana nih kalau stok bahan bumbu Indonesia sedang habis? Masih bisa bikin makanan Turki kok. Pasti bahan-bahannya lebih mudah didapatkan. Çiğ köfte bisa jadi inspirasi buat yang ingin makan sampai kenyang dengan budget terbatas. Yang paling penting sih cocok di lidah orang Indonesia yang gemar makan pedas. Simak resep çiğ köfte untuk 8 porsi ini ya!
37
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Bahan utama : - 500 gr esmer bulgur - 1 liter air - 4 buah bawang bombai, potong dadu - 3 siung bawang putih, haluskan - Daun seledri (maydanoz) secukupnya - 4 sdm acı toz biber - 2 sdm biber salçası - 4 sdm domates salçası - 1 sdm minyak zaitun - 3 sdm minyak bunga matahari (ayçiçek yağı) - 1 sdt sumak
- 1 sdt jintan (kimyon) - 1 sdt lada (karabiber) - 1 buah air perasan jeruk lemon - 1 sdm garam - 1 sdm isot (Turkish chilli pepper) Bahan tambahan : - Tortilla/lavaş - Daun ketumbar - Daun bawang - Kol - Pomegranate sauce - Cabai hijau dan cabai merah
Cara Membuat : 1. Siapkan 1 liter air panas ke dalam sebuah panci, masukkan esmer bulgur. Masak hingga air menyusut. Setelah itu, pindahkan ke wadah yang berbeda. 2. Masukkan bawang bombai, bawang putih, domates salçası dan biber salçası ke dalam bulgur yang telah matang tadi. Kemudian, aduk hingga merata. 3. Tahap selanjutnya, beri minyak zaitun, ayçiçek yağı dan air jeruk lemon sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. 4. Terakhir, masukkan seledri serta bahan kering lainnya seperti isot, garam, lada, jintan, sumak dan acı toz biber. Sekali lagi, aduk hingga semua bumbu dan bahan tercampur rata. 5. Cuci tangan hingga bersih. Lalu, ambil 1 sdm campuran bulgur tadi dan kepal dengan tangan. 6. Sajikan dan nikmati bersama bahan tambahan lainnya.
“Bana çiçek getirin, dünyanın bütün çiçeklerini buraya getirin!” Köy öğretmeni Şefik Sınığ’ın son sözleri.
DÜNYANIN BÜTÜN ÇİÇEKLERİ
Dünyanın bütün çiçeklerini diyorum Bütün çiçekleri getirin buraya, Öğrencilerimi getirin, getirin buraya, Kaya diplerinde açmış çiğdemlere benzer Bütün köy çocuklarını getirin buraya, Son bir ders vereceğim onlara, Son şarkımı söyleyeceğim, Getirin getirin...ve sonra öleceğim. Dünyanın bütün çiçeklerini diyorum, Kır ve dağ çiçeklerini istiyorum, Kaderleri bana benzeyen, Yalnızlıkta açarlar, kimse bilmez onları, Geniş ovalarda kaybolur kokuları... Yurdumun sevgili ve adsız çiçekleri, Hepinizi hepinizi istiyorum, gelin görün beni, Toprağı nasıl örterseniz öylece örtün beni. Dünyanın bütün çiçeklerini diyorum, Afyon ovasında açan haşhaş çiçeklerini Bacımın suladığı fesleğenleri, Köy çiçeklerinin hepsini, hepsini, Avluların pembe entarili hatmisini, Çoban yastığını, peygamber çiçeğini de unutmayın. Aman Isparta güllerini de unutmayın Hepsini, hepsini bir anda koklamak istiyorum. Getirin, dünyanın bütün çiçeklerini istiyorum.
Doktor/Penyair Turki ( 7 Desember 1919 - 17 Maret 1978 ) Ceyhun Atuf Kansu lahir pada tanggal 7 Desember 1919, di Bostancı, Istanbul. Ia merupakan salah satu penyair terkenal di Turki. Ia menerbitkan puisi pertamanya pada tahun 1938 di majalah sekolah bernama Filiz ketika menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Ankara Gazi. Di tahun 1944, ia kemudian melanjutkan pendidikan kedokteran di Universitas Istanbul. Selama studinya di bidang kedokteran, ia telah menerbitkan buku puisi tentang alam, anak-anak, dan kasih sayang di rumah (Bir Çocuk Bahçesin’de, Bağbozumu Sofrası). Setelah lulus dari sekolah kedokteran, ia mencoba untuk memberikan layanan kesehatan kepada anak-anak di pemukiman kumuh. Ia lantas menerbitkan buku Kapal Anak (Çocuklar Gemisi). Setelah bekerja 11 tahun dan secara sukarela di Turhal, ia pun terus menerbitkan buku-buku puisi (Yanık Hava, Haziran Defteri, dan Yurdumdan). Ketika menjadi dokter di salah satu pabrik gula dan direktorat perusahaan gula di Ankara pada tahun 1959, ia juga telah dikenal oleh khalayak dengan pembicaranya tentang perang kemerdekaan dan Mustafa Kemal Atatürk. Pada tahun 1965-1966, ia menerima buku puisi Bağımsızlık Gülü dan Yeditepe Şiir Armağanı serta tahun 1970-1971 ia menerima buku Sakarya Meydan Savaşı dan Behçet Kemal Çağlar Ödülü’nü. Sejak kali pertama ia menerbitkan puisi, ia telah mencuri perhatian para pembaca dan pendengarnya. Serta sejak tahun 1986 ia telah memperoleh berbagai penghargaan tentang buku dan puisinya yang berfokus pada masalah sosial seperti topik tentang bahasa rakyat, suara rakyat, duka perjuangan hidup, cinta kemanusiaan, kemerdekaan nasional, serta tentang alam.
Ceyhun Atuf KANSU
38
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Di Sepanjang
Jalur Tramvay Oleh : Iza
“Kita tahu persis dari semenjak pertama kali naik, bahwa akan datang pemberhentian terakhir.”
39
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Pukul setengah 10 pagi, tramvay yang kami naiki bergerak membelah kota yang mulai menghangat. Lewat jendelanya yang besar, cahaya matahari musim semi memandikan sebagian besar isi trem, membuat penumpang kesilauan. Pagi ini, aku berencana pergi ke kafe perpustakaan langgananku bersama teman satu asrama sekaligus satu kota di Indonesia, anak Bandung, Rosa. Letaknya memang cukup jauh dari asrama kami, sekitar 13 stasiun pemberhentian trem. Mau belajar buat ujian, modusnya kemarin sore. Namun baru pagi ini rencana itu terlaksana. Sedari tadi hingga dua stasiun terlewati kepalanya hanya menatap keluar jendela. Tidak ada percakapan. “Lucu ya.” Rosa yang duduk di sampingku tiba-tiba berbicara. Wajahnya masih menghadap keluar jendela trem, tidak lepas dari pemandangan hijau dan tulip di kota kami. “Apa yang lucu?” tanyaku tak paham. “Perasaan dari tadi kamu cuma lihat jalan deh, Sa.” “Cuaca musim semi selalu lucu buat aku, Tata sayang,” ujarnya. “Sebenarnya cuacanya mirip dengan pagi-pagi di Bandung, kan?” cibirku. “Iya sih … tapi ada yang lebih aku suka dari musim semi. Apa coba?” Aku angkat bahu, tak ada ide. “Tramvay!” ujarnya girang. “Pertama kali aku naik trem ya Ta, beneran deh aku ngerasa aku di luar negeri!” Aku nyengir, makin tidak paham. “Dia berjalan di tengah kota dengan lambat, berjalan pada relnya dan berhenti di setiap stasiun pemberhentian. Itu menarik sih, Ta. Jalannya juga horizontal.” “Iyalah horizontal, masa vertikal?” “Ih gini loh Ta,” Rosa memperbaiki duduknya, menghadap ke arahku. “Coba deh kamu perhatikan, sebenarnya kita bisa dapat banyak pelajaran dari trem. Dia berjalan lurus sesuai jalurnya, persis kayak kehidupan, kan? Manusia hidup sesuai fitrahnya.” “Tapi kan Sa, manusia punya kehendak untuk memilih jalurnya sendiri. Mau kamu jadi orang baik atau jahat.” “Maksudku, kamu kan ga bisa milih mau lahir dari telur atau rahim ibu. Lahirnya nggak mau nangis tapi maunya ketawa. Itu kan memang jalur kamu sebagai seorang manusia.” “Oh, aku paham,” kataku, mulai memahami pemikiran selengeannya. “Terus,” lanjutnya, “Meski kita ngerasa trem itu pelan, tapi sebenernya dia cepat, loh. Kamu ke kampus pake trem juga cuma 6 menit, kan? Sama kayak perasaan kemarin kita baru lulus SD, loh eh kok sekarang kuliah di Turki ya?” Aku mangut-mangut, “Kayak gini ya, kita punya banyak pemberhentian di hidup kita. Mirip seperti titik-titik yang mengubah hidup, misalnya SD, SMP, SMA. Orang-orang juga datang dan pergi seiring berjalannya waktu.” “Yap! Tapi yang paling penting adalah setiap kita naik, kita tahu bahwa …” Rosa menggantung kalimat. Aku berpikir sejenak, “Kita akan turun …” “Ya, pada akhirnya kita tahu kita akan selesai Ta. Kita tahu persis dari semenjak pertama kali naik bahwa akan datang pemberhentian terakhir. Bedanya, kita tidak tahu di mana pemberhentian akhir kita.” Aku tertegun, masih diam, kepalaku mulai berputar, pulang ke halaman rumahku di Bandung dan melintaslah wajah-wajah yang mengisi hariku selama 20 tahun terakhir. Telah sampai stasiun mana kah aku? Apa aku telah terlalu jauh meninggalkan rumah? Aku melirik Rosa yang lagi-lagi menatap jendela, “Ga nyambung sih Sa, tapi bener. Terus urusan horizontal itu gimana?” “Iya emang horizontal, kalau vertikal menghadap kepada Yang Kuasa namanya.” Aku nyengir menatap punggungnya. Pagi ini, ketika tulip-tulip baru bermekaran, aku mendapatkan satu pelajaran menarik dari isi kepala seorang Rosa, seorang sahabat di tanah perantauan, sekaligus filosof kehidupan dadakan.
40
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Drama Seri Hits : SEN ANLAT KARADENIZ (2018) Serial yang dimulai pada 24 januari 2018 ini berceritakan tentang kisah cinta yang mustahil antara Nefise dan Tahir, dimana Nefise melarikan diri dari penganiayaan orang yang telah menjualnya demi uang di masa lalu dan berusaha untuk berlindung bersama anaknya di salah satu kota yang terletak di Laut Hitam (Karadeniz). Serial ini, akan membuat para penonton merasakan kekuatan dari seorang ibu yang berusaha untuk melindungi anaknya. Serial Sen Anlat Karadeniz ditayangkan setiap hari rabu pukul 20.00 waktu Turki di channel ATV.
Pemain : - Ulaş Tuna Astepe (sebagai Tahir Kaleli) - İrem Helvacıoğlu (sebagai Nefes Zorlu) - Mehmet Ali Nuroğlu (sebagai Vedat Sayar) - Sinan Tuzcu (sebagai Mustafa Kaleli) - Gözde Kansu (sebagai Eyşan Sayar) - Öykü Gürman (sebagai Asiye Kaleli)
Daftar lagu Turki terbaru dan terpopuler 2018 : 1. Ömer Topçu ft. Demet Akalın – Oh Olsun 2. Tarkan – Çok Ağladım 3. Emre Aydın ft. Yaprak Çamlıca – Ölüm Kalım Meselesi 4. Edis – Roman 5. Feride Hilal Akın – Gizli Aşk 6. Oğuzhan Koç – Beni İyi Sanıyorlar 7. Derya Uluğ – Ne Münasebet 8. Hadise – Farkımız Var 9. İdo Tatlıses – Sen 10. Mabel Matiz – Öyle Kolaysa
41
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
7
4
6 2
5
HIBURAN
3
1
2 4
3 1
8
4
3 4
2
9
8
1 6
9
2
3 4
5
6
7
8 9
10
42
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
INSTANESIA
Pesisr Black Sea, Samsun
Oleh: @aitolkun55
Cappadocia silluet
Istanbul Tulips
Oleh: Ainun Nuha Al Farisi
43
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
Cappadocia
44
Majalah PPI Turki - KONSTANTINESIA - Edisi 4
KONSTANTINESIA 2018