Konstantinesia edisi 2

Page 1



Penanggung Jawab Azwir Nazar Pemimpin Redaksi Nurul Zahra Qasmira Zamal

Salam Redaksi.. Puji syukur kepada Allah Swt. atas izin-Nya kami dapat menerbitkan majalah KONSTANTINESIA edisi II. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim redaksi yang telah bekerja keras dalam proses penyelesaian majalah serta teman-teman yang telah mengirimkan karyanya. Dalam edisi II ini kami mengusung tema “Sudut Turki� yang akan meneropong lebih dalam mengenai hal-hal fenomenal dari Turki yang dapat dijadikan cendera mata serta bekal bagi para penerus bangsa ketika kembali ke tanah air. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan juga demi kualitas majalah yang lebih baik. Majalah ini diharapkan tidak hanya menjadi penyatu seluruh masyarakat Indonesia di Turki namun juga mampu menghadirkan inspirasi serta menjadi ilmu yang bermanfaat. Selamat membaca! Salam Redaksi Majalah KONSTANTINESIA (Bersatu Untuk Menginspirasi)

Manajer R&D Sufia Ummi Fadhal Manajer Iklan Haka Fajriana Febda Kurnia Verelika Uliya Fatin Editor Aida Nurul Barokah Mega Lestari Abadi Sarah Tsabita Kaysi Tanty Arianty Desain Grafis Humam Ari Wahyudin Trastanechora Maestro Staf Redaksi Amir Fadli Nasution Asadullah Syamil Safiq Dea Amalia Fathiya Salima Fajri JM. Vivi Violina Umar Miftah Fauzi Nisa Zakiyah Fajrina Staf Litbang Muhammad Zulfikri Khair Resky Ervaldi Teuku Zaqirul Haq Karikaturis Muhammad Azzam Biro Wilayah Umar Miftah Fauzi Ahmad Faqiih Ahmat Izzet Islami Asma Hanifah Ahmad Nisa Zakiyah Fajrina Fahmi Muhammad Hanif Fitri Anjarsari Mahardhika Muhammad




Surat Pembaca

Kalau timeline nya sih, sudah bagus. Cuman, isi beritanya sedikit. Sudah bagus, lengkap dan konten-nya menarik. Mungkin bisa ditambah tentang sejarah Turki, seperti tempat bersejarah dan destinasi wisata. Irit sekali diterbitkan per musim. Bisa juga ditambah tentang tempat kuliner yang biasa jadi tempat hang out mahasiswa Indonesia di Turki. (Bariza Erittin, PNS Dinas Pendidikan)

Majalah Konstantinesia sudah bagus dalam konten dan rubriknya. Hanya saja, kurang merangkul pelajar-pelajar di Turki. Akan lebih baik jika majalah Konstantinesia memberi ruang bagi setiap PPI wilayah untuk mengisi satu rubrik di majalah. Apakah itu kabar dari PPI wilayah, dll. Bukan satu rubrik, tapi semua PPI wilayah mengisi. Misalnya di Izmir ada acara, nah, ada artikel yang menulis secara rinci acara tersebut. Juga kalau bisa, ditambah rubrik profil. Bisa diambil dari pelajar yang ada di Turki. Dan rubrik tokoh juga penting untuk ditambah. Iyi yazmalar. (Muhammad Muallimin Al-Hafiz, Turkish Literature, Ege University)

Luar biasa keren, banyak inspirasi yang didapat. Wawasan baru mengenai Turki, para pelajarnya dan info yang menarik. (Hulya Ashfie, Alumni UIN, Bekasi)

Awesome! Saya suka majalahnya. Banyak informasi yang bisa saya dapatkan, mulai dari topik yang berat sampai yang ringan semuanya dikemas secara menarik. Proporsi tulisan dengan kombinasi gambar yang disesuaikan juga sangat memikat. (Faizal Prasetyo Adi, Bursa Teknik Ăœniversitesi)

Awalan luar biasa untuk Konstantinesia dan PPI Turki. Sebagai mitra ANC Finance dalam mendekatkan diri ke pelajar di Turki dan juga sebagai wadah informasi yang kreatif dan menambah wawasan. Terus maju! (-ANC Finance- “feel safe with us!�)

1


“PPI harus bergerak atas landasan moral dan kemanusiaan, bukan mementingkan ‘citra’ dengan bahasa yang disusun rapi tapi untuk mengelabui” Azwir Nazar, Ketua PPI Turki 2016-2017 Turki belakangan menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Pascakudeta militer yang gagal pada 15 Juli lalu, Turki sampai Januari 2017 masih dalam kondisi darurat sipil. Tak hanya itu, beberapa kasus bom bunuh diri terjadi bukan saja di Istanbul tapi juga di Kayseri, kota Gunung Es Erciyes yang selama ini sangat amat untuk kuliah. Yang paling mengentak adalah penembakan Dubes Rusia di Ankara pada sebuah acara pameran akhir Desember kemarin. Berbagai situasi yang terjadi belakangan terus mempengaruhi geopolitik Turki, baik di level kawasan maupun dalam negeri. Mata uang Lira Turki Baru terus jatuh dan belum dapat dipastikan kapan gonjang-ganjing ini berakhir. Situasi demikian tentu memengaruhi kehidupan WNI terutama pelajar di Turki. Kita selalu mengingatkan teman pelajar untuk saling menguatkan, berbagi informasi dan selalu waspada mengingat hal-hal buruk dapat saja terjadi sebagai dampak situasi terkini Turki.

Dalam setahun ini kita menghadapi banyak ujian dan tantangan di Turki yang memengaruhi pola dan dinamika kepelajaran. Mulai dari ada pelajar yang ditangkap, terputus beasiswa, sekolah yang ditutup hingga ada yang memutuskan tidak kembali ke Turki. Namun, pelajar yang mengalami musibah ini kebanyakan adalah mereka yang memiliki spirit kuat untuk bertahan. Tekad dan semangatnya menunjukkan adanya keinginan besar dalam menyelesaikan kuliah. Mereka butuh penopang, butuh wadah untuk memperjuangkan aspirasi dan advokasi kepentingannya, agar cita-cita untuk tetap sekolah tercapai. Perlindungan negara atas keamanan pelajar pun wajib didapatkan. Untuk itu segala aktivitas positif yang dilakukan berbagai elemen harus dipandang dalam rangka membangun lagi motivasi untuk bangkit setelah terjadi gunca ngan hebat pascakudeta. Kedepannya, tantangan PPI bisa saja berkurang atau bahkan bertambah seiring persoalan Turki yang terus bergejolak. Besar harapan kita estafet kepemimpinan PPI

tetap berada di jalur yang benar sebagai organisasi pelajar yang kritis dan berani mengambil positioning sebagai mitra yang hangat. Dengan demikian, bila ada persoalan yang dihadapi pelajar ke depan, siapa pun dia maka PPI sebagai institusi tak boleh memilih diam. Sebagai organisasi pelajar yang independen PPI harus bergerak atas landasan moral dan kemanusiaan, bukan mementingkan “citra” dengan bahasa yang disusun rapi tapi untuk mengelabui. Dengan makin bertambahnya jumlah pelajar, Organisasi Kemitraan dan komunitas di Turki, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana caranya PPI Turki membangun sinergisme. Bila tak bisa berdiri di atas kepentingan pelajar dan semua, bukan mustahil PPI Turki ke depan akan mengalami fase di mana tanta ngan internal dan dinamika pelajar akan lebih tajam. Masjid Nabawi 30 Desember 2016

2


Sudut

TURKI Oleh: Dea Amalia Amanda & J.M. Vivi Violina

APA ITU SUDUT TURKI? Republik Turki adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah Utara, Yunani dan Laut Aegea di sebelah Barat, Armenia, Azerbaijan dan Iran di sebelah Timur dan Laut Mediterania di bagian Selatan. Laut Marmara merupakan bagian dari Turki yang digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, percampuran budaya Timur dan Barat di Turki tergolong unik dan sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban.

“Bangsa yang telah ada sejak beribu tahun ini tak hanya memiliki kekayaan di dalam budaya saja, tetapi juga keindahan negeri yang begitu menawan.�

3


lain dari negara Turki yaitu mereka menggunakan Mazhab Hanafi. Pelarangan jilbab masih menjadi sebuah topik hangat bagi Turki selama satu dekade. Bagaimanapun juga, masih terdapat kurangnya kompromi politik untuk mengakhiri pelarangan tersebut. Beberapa instansi pemerintahan masih tidak mempekerjakan para wanita yang mengenakan jilbab. Wanita berjilbab juga ditolak di sebagian besar perusahaan swasta. Akan tetapi, Turki sangatlah menghormati wanita. Oleh karena itu, di Turki jarang sekali kita menemukan wanita dan laki-laki duduk berdekatan di dalam transportasi umum, para pria selalu berusaha menjaga jarak jika berdekatan dengan wanita. Wanita dan anak-anak juga selalu didahulukan terlebih dahulu. Jika ada wanita ataupun orang lanjut usia di dalam transportasi umum para remaja dan pria dewasa biasanya akan berdiri dan memberikan tempat.

TEROPONG TURKI Sejarah Singkat Turki adalah sebuah negara republik konstitusional yang demokratis dan bersatu. Nama Turki sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni Turkiyyah yang berarti tanah milik orang-orang Turki. Bangsa Turki telah berimigrasi sejak lama dan memasuki daerah Turkistan dan Persia pada abad ke-11. Mereka mulai mengenal Islam pada abad ke-9 dan menjadikan Islam sebagai agama resmi sejak saat itu. Berdirinya Kerajaan Ottoman bermula dari hancurnya Kerajaan Seljuk. Di bawah pimpinan Sultan Osman, Kerajaan Ottoman mulai mengembangkan sayap. Kota-kota milik Kerajaan Romawi ditaklukan hingga akhirnya berhasil merebut Konstantinopel pada abad ke-12 di bawah kekuasaan Sultan Mehmet II. Kota ini terkenal dengan sistem pertahanan yang kuat dengan tiga lapis benteng dan dibangun di atas tujuh bukit di antara Tanduk Emas dan Laut Marmara. Sejak saat itu pulalah pemerintah Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat. Bahkan sepeninggalan Khulafaur Rasyidin, Turki menjadi khalifah Islam yang melibatkan interverensi sejumlah negara asing.

Makanan dan Minuman Soal rasa dan penyajian makanan, Turki sangat berbeda dengan lidah orang Indonesia secara umum. Setiap makan, masyarakat Turki selalu mengawali dengan roti (Ekmek) dan sup. Masyarakat Turki jarang sekali menambahkan garam ke dalam makanan. Fakta unik lainnya adalah di Turki tidak ada saus sambal melainkan hanya ada sambal tomat. Untuk kategori minuman, Turki memiliki minuman khas bernama Ayran, yaitu perpaduan antara plain youghurt dengan garam. Selain itu teh asli turki (çay) juga menjadi minuman ikonis dari negeri ini. Uniknya, baik di rumah maupun restoran, para tuan rumah maupun pelayan akan menuangkan teh ke gelas kosong kita tanpa diminta. Untuk menandakan kita tidak ingin minum teh lagi, biasanya orang Turki meletakkan sendok teh terbalik di atas gelas.

Agama Pada tahun 2010 Turki menduduki peringkat ke-8 sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak dalam catatan The Pew Forum on Religion & Public Life. Negara ini memiliki penduduk yang mayoritas beragama Muslim dengan persentase 98,6%. Fakta

4


Pakaian Di kesehariannya, orang Turki selalu berpakaian rapi dari kemeja hingga jas. Merupakan hal biasa melihat orang-orang menggunakan jas di Turki. Bahkan para paruh baya pun menggunakan jas ketika keluar rumah. Para pekerja di Turki dari guru hingga sopir rata-rata menggunakan jas dan berdasi. Petugas kebersihan dan dapur umum selalu menggunakan seragam berwarna putih atau warna cerah lainnya. Jika di Indonesia kita sering melihat orang menggunakan sandal ke luar rumah, di Turki orang-orang lebih sering menggunakan sepatu. Orang Turki menggunakan sandal di dalam rumah ataupun toilet. Pariwisata Berbicara pariwisata di Turki tentu tidak akan pernah habis. Bangsa yang telah ada sejak beribu tahun ini tak hanya memiliki kekayaan di dalam budaya saja, tetapi juga keindahan negeri yang begitu menawan. Setiap sudut Turki selalu menyimpan keunikan dan sejarah yang berbeda. Percampuran budaya Eropa dan Asia terasa begitu kental di negeri ini. Hal itulah yang membuat Turki tak pernah sepi dari pengunjung selain dari keramahan warganya. Kota yang menjadi ikon Turki tentulah Istanbul. Kota metropolitan yang juga menjadi simbol saksi bisu peradaban paling hebat di Eropa. Di kota ini kita dapat menyaksikan perpaduan Islam dan Kristen. Pun percampuran bangsa Turki dan Romawi yang tersembunyi di ujung menara-menara masjid dan temboktembok benteng kota lama.

5

Selain Istanbul, di Turki kita dapat menemukan kota bernama Kapadokkia. Kota ini menjadi pilihan paling utama untuk melihat pesona matahari terbit dan terbenam dengan menggunakan balon udara. Selanjutnya panorama lembah batu bertingkat akan menyambut setiap pengunjung dari atas balon udara. Kemudian di timur Turki kita akan menemukan pegunungan hijau yang dipenuhi dengan daun teh hingga gunung salju terdingin. Pamukkale, Canakkale, Antalya, Bursa, Konya, Kayseri, dan Fathiye juga menjadi destinasi yang paling dicari oleh para turis. Pendidikan Turki memiliki dua jenis sistem pendidikan, yaitu sistem pendidkan formal dan nonformal. Sistem pendidikan formal memiliki tiga tahapan, yaitu tahap pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta pendidikan tinggi. Untuk pendidikan dasar membutuhkan waktu 8 tahun, pendidikan menengah atau biasa disebut Ortaokul atau Lise Ortaokul membutuhkan waktu 3 tahun. Sedangkan untuk pendidikan tinggi mebutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Contoh hal menarik yang diterapkan di Turki adalah pada saat menempuh perguruan tinggi tidak ada pembuatan skripsi. Sedangkan pendidikan nonformal tersedia bagi setiap orang yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal dan orang yang ingin mengembangkan ilmunya atau untuk mereka yang drop out.


mendapatkan diskon 10% dari tarif normal kendaraan umum.

Teknologi Teropong Turki untuk sudut teknologi kali ini adalah melalui perusahaan Teknologi Militer Roketsan dan Tubitaksage Turki menciptakan rudal terbaru dari pengembangan SOM (Satha Arilan Menzili Muhimmat) ke SOM-J. SOM adalah sebuah senjata “Rudal Jelajah� yang mampu terbang sejauh 2 5 0 km untuk menghancurkan bangunan dan kubu pertahanan musuh, menghancurkan pesawat yang terparkir, juga dapat menghancurkan basis kapal perang musuh. Transportasi Negara yang memesona dan menyimpan kekayaan sejarah yang berlimpah, berpadu dengan sentuhan modern ini memiliki berbagai jenis transportasi umum yang nyaman untuk membawa kita menelusurinya. Berbagai tempat wisata utama, pusat belanja, taman-taman kota dan tempat hang out bisa dicapai dengan mudah dengan subway, trem, metrobus dan feri. Apalagi dengan adanya Istanbulkart, kita bisa jalan-jalan murah di kota Istanbul. Adapun keutungan menggunakan Istanbulkart yaitu multifungsi, dapat diisi ulang, mudah digunakan, satu kartu dapat digunakan untuk beberapa orang, dan dengan Istanbulkart kita otomatis akan

Sumber-sumber: -Wikipedia, 2016, Turki, https://id.wikipedia.org/wiki/Turki, diakses tanggal 26 Oktober 2016. -Kurniawan, Rahmad, 2014, Sejarah berdirinya negara Turki, http://www.intipsejarah. com/2014/08/sejarah-berdirinya-negara-turki.html, diakses pada tanggal 27 Oktober 2016. -Guru Kelana, 2014, Transportasi di Istanbul, https://gurukelana.com/2014/07/14/ transportasi-di-turki-i/ , diakses pada tanggal 26 Oktober 2016. -Kustia, Tika Dwi, 2015, Perbedaan Negara Turki dengan Indonesia, http://tikadwitdk. blog.upi.edu/2015/10/11/perbedaan-negara-indonesia-dengan-negara-turki/ diakses pada tanggal 27 Oktober 2016. -Fransisco Afrid, 2015, SOM-J Rudal Penghancur Kapal Perang buatan Turki Siap Operasional 2016, http://www.afrid-fransisco.com/2015/12/som-j-rudal-penghancurkapal-perang.html diakses tanggal 26 Oktober 2016.

6


BULETIN PPI TURKI

7


PPI ANKARA Musim gugur memiliki arti tersendiri bagi PPÄ° Ankara Aktif A+. PPI Ankara telah menghidupkan musim gugur ini dengan program-program inovatif yang bertemakan Hello Autumn. Dalam rangkaian kegiatan Hello Autumn yang dilaksanakan pada tanggal 22, 23 dan 30 Oktober 2016 lalu, PPI Ankara hadir dengan 3 program unggulan. Program pertama bernama Latihan Dasar Organisasi (LDO). Kegiatan ini dikemas menarik dengan tema Boss Versus Leader. Dalam kegiatan ini, kita diajarkan tentang perbedaan seorang pemimpin. Materi ini disampaikan oleh 2 pembicara ahli dan sudah berpengalaman di bidangnya, yaitu Bapak Yusliandi Ginting dan kakak kita Syafri Hariansyah yang tentunya sangat membantu kita agar menjadi generasi-generasi yang lebih kompeten. Acara ini diselenggarakan selama dua hari dan diakhiri dengan Kompetisi Olahraga Putra dan Kompetisi Olahraga Putri (Kopa-Kopi) se-Ankara. Kopa-Kopi menjadi salah satu ajang pelepas penat sekaligus ajang silaturahmi. Rangkaian Hello Autumn ditutup dengan event megah demi menyambut kedatangan mahasiswa-mahasiswi dan keluarga baru PPI Ankara dalam welcoming ceremony. Acara yang dilaksanakan bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda ini menghadirkan berbagai games dan tata ruang yang cantik di Wisma Duta KBRI. Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia dan puluhan mahasiswa yang berasal dari luar Ankara. Semangat PPI Ankara Aktif A+ ini mendapat apresiasi positif dari para mahasiswa baru maupun dari pihak Kedutaan Besar Indonesia. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus terlaksana di musim-musim yang akan datang. Sampai berjumpa di program kerja PPI Ankara lainnya.

8


PPI BURSA Sabtu, 22 Oktober 2016, seminggu sebelum Turki merayakan hari kemerdekaannya, PPI Bursa mendapat kunjungan spesial dari KBRI untuk memberikan bantuan beasiswa kepada teman-teman PPI Bursa yang terputus beasiswanya. Tidak hanya KBRI, teman-teman dari kota İzmir, Kütahya, Uşak, İstanbul, Denizli dan Ankara juga berkunjung ke Bursa hari itu. Acara yang berlokasi di Mete Cengiz Kültür Merkezi ini diawali dengan sambutan dan nasihat oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki, Bapak Wardhana. Keesokan harinya, teman-teman PPI Bursa mengadakan acara Kajian Islami dan Jejak Bursa, yang menariknya ada beberapa teman dari kota selain Bursa yang ikut serta pada acara ini. Di acara yang merupakan salah satu program kerja PPI Bursa ini, diawali kajian oleh Mas Luqman, mahasiswa baru yang akan melanjutkan studi doktoral-nya di kota Bursa. Setelah kajian selesai, acara berlanjut ke Jejak Bursa. Di program ini teman-teman PPI Bursa bersama-sama menapaktilasi sejarah dan modernisasi kota Bursa. Di akhir acara, diadakan cerdas cermat yang bertujuan menguji wawasan tentang kota Bursa. Meski melelahkan, program ini tetap seru dan meriah dikarenakan antusiasme yang tinggi dari teman-teman PPI Bursa. Terima kasih KBRI, teman-teman dari Gerakan Turun Tangan, dan semua yang sudah meramaikan acara pada akhir pekan yang seru ini.

PPI ISTANBUL PPI Istanbul 2016 diketuai oleh Fikri Rahmat dan wakilnya Nabila Yahdiani Aliah. Dengan jumlah anggota yang terhitung banyak, yaitu sekitar 200 orang, PPI Istanbul berusaha memfasilitasi kebutuhan anggota yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan dengan mengadakan berbagai program. Salah satu program unggulan PPI Istanbul tahun ini adalah ISAY Project (Indonesian Student Association in Istanbul Youth Project). ISAY Project adalah rangkaian dari Focus Group Discussion, ISAY Research (kelompok belajar), ISAY Speak Up! (diskusi rutin), dan diakhiri dengan ISAY Forum 2016. Tiga rangkaian awal dari ISAY Project dapat terlaksanakan. Namun, rangkaian akhir, yaitu ISAY Forum 2016, dibatalkan karena berbagai pertimbangan Dua kegiatan terakhir yang dilaksanakan adalah mengenai keamanan Istanbul pasca-percobaan diskusi santai bersama CEO KitaBisa, Alfatih Timur, juga sebuah pelatihan kepemimpinan yang kudeta pada tanggal 15 Juli lalu. mengundang Yaseer Rashed, seorang international Badan Pengurus Harian PPI Istanbul (BPH PPI trainer. Kegiatan terakhir tersebut diadakan dengan Istanbul) terus mengadakan berbagai kegiatan kerja sama antara PPI dan Persatuan Pelajar sebelum akhir masa kepengurusan pada Malaysia (MASAT). pertengahan Desember.

9


PPI IZMIR Belum genap seminggu menjajakkan kaki di Izmir, rasanya kebahagiaan tak akan pernah sirna. Tak butuh banyak waktu untuk mengenal keluarga baru PPI Izmir, seakan sudah mengenalnya cukup lama. Bukannya lelah, justru sumringah yang dirasa ketika PPI Izmir bertambah anggota keluarga. Lalu lalang menembus angin Izmir agaknya bukan pula halangan untuk mengurus segala hal yang dibutuhkan oleh kami, para pendatang baru yang hanya tahu merhaba dan teşekkürler. Welcome Party menjadi resepsi kebahagiaan selain syukur kepadaNya. ‘Surga’ kami sungguh sederhana. Tergambar jelas dalam lezatnya rendang, telur balado, ayam sambal, nasi goreng, serta pecel yang tersanding di antara hambarnya ekmek dan telur rebus asrama.

Ah, rasanya perut ini memberontak ketika membayangkan itu semua. Sebuah keluarga yang tak lagi ada sekat antara status pendidikan dan usia. Berkumpul meleburkan kebahagiaan yang hakiki pada tawa, obrolan, dan makanan. Bukan sebuah daerah, golongan, atau latar belakang yang berbeda, melainkan langkah kekeluargaan baru telah dimulai di sini. PPI Izmir ialah satu, Indonesia.

PPI KAYSERI

FOTO KAYSERI

Piknik kali ini dihadiri oleh tiga puluh lima anggota PPI Kayseri. Lukman berharap dengan diadakannya acara ini, anggota PPI Kayseri lebih kompak di masa mendatang.

Acara yang dipersiapkan oleh Dewan Pengurus Harian (DPH) Kayseri ini diawali dengan rapat DPH PPI Kayseri, kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan menu sate, bakwan dan sup daging. Acara yang berlangsung dari pukul sepuluh pagi hingga pukul setengah tiga siang itu diakhiri dengan berfoto ria bersama seluruh anggota yang Minggu, 9 Oktober 2016. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kayseri hadir. mengadakan piknik di Gunung Ali Dağ, Ali Dağ Mesire Alanı, Kayseri. Lukmanul Hakim selaku ketua PPI Kayseri menuturkan bahwa tujuan piknik kali ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antaranggota, serta memperkenalkan anggota yang baru bergabung di keluarga besar PPI Kayseri.

10


PPI KONYA PPI Konya telah melaksanakan banyak program dan kegiatan organisasi. Salah satu kegiatan rutin PPI Konya adalah olahraga futsal yang diadakan setiap pekan kecuali pada musim dingin. Selain sehat secara jasmani, kami memenuhi kebutuhan spiritual dengan kegiatan kerohanian. Di dalam kegiatan kerohanian ini, kami bertilawah Al-Qur’an serta menyimak ceramah dari teman-teman PPI Konya. Kami pun memiliki program diskusi bersama narasumber dengan materi diskusi yang beraneka ragam. Tak lupa program favorit yaitu piknik yang biasanya dilaksanakan pada saat musim gugur usai ujian tengah semester. Kegiatan tahunan kami salah satunya adalah Öğrenci Buluşması. Acara ini merupakan ajang di mana mahasiswa setiap negara memperkenalkan kebudayaan mereka. Di sini kami mempertunjukan kebudayaan khas Indonesia seperti silat, tari saman, dsb. Di tengah kesibukan kuliah, kami juga menyempatkan diri untuk berkarya. Tahun ini kami membuat dua buah karya berupa video seputar wisata kuliner khas Konya dan Street Interview yang dapat ditonton di channel Youtube PPI Konya (Layar PPI Konya).

PPI SAKARYA Bahkan tidak hanya hadir, mereka pun ikut andil dalam membantu mempersiapkan acara ini.

“Salam Sakarya” yang merupakan akronim dari Sambut dan Kenalan Mahasiswa Sakarya, adalah sebuah kegiatan silaturahim yang rutin dilakukan setiap tahun oleh pelajar Indonesia di Sakarya. Kegiatan ini menjadi program dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Sakarya (PPI Sakarya) yang mengundang seluruh masyarakat Indonesia di Sakarya agar dapat saling mengenal satu sama lain. Dari pelajar, keluarga sampai Warga Negara Indonesia yang menikah dengan Warga Negara Turki (Gelin) juga ikut hadir dalam acara ini.

11

Tahun ini, Salam Sakarya diadakan pada Sabtu, 22 Oktober 2016 di Korucuk Park, Korucuk, Sakarya. Sekitar 40 orang yang terdiri dari pelajar lama dan beberapa keluarga menyambut kehadiran 11 mahasiswa baru, 6 di antaranya adalah penerima beasiswa dari pemerintah Turki dan 5 mahasiswa biaya mandiri. Walaupun sederhana, kegiatan ini menjadi pintu konektivitas masyarakat Indonesia di Sakarya, agar tetap hangat walaupun di perantauan.


PPI SAMSUN Penyenggelaraan Spring Festival di kota Samsun disponsori oleh Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanlığı atau YTB. PPI Samsun rutin mengikuti acara ini dan tahun ini merupakan kali ke-3 kami membawa nama Indonesia untuk lebih dikenal di Turki. Kemudian pada bulan Juni, sebelum libur panjang tiba dan tepat setelah ujian akhir selesai, PPI Samsun bertamasya mendalami kota Samsun dengan mengunjungi Samsun Adventure Park untuk bermain paintball. Sepanjang tahun 2016 ini, aktivitas pelajar Indonesia di kota Samsun diawali dengan acara andalan PPI Samsun, yaitu piknik yang jatuh pada bulan April. Selain makan-makan, PPI Samsun juga melakukan diskusi atau rapat untuk acara yang akan diselenggarakan sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah Spring Festival yang jatuh pada bulan Mei.

PPI TRABZON Dalam memulai tahun ajaran 2016/2017, PPI Trabzon mengadakan tiga events sekaligus dalam satu hari di kediaman “Manten Anyar Trabzon” alias kediaman pasangan muda Ummi & Ghazali. Acara tersebut terdiri dari Rubik (Rumah Bicara Kreatif), TBZ61, dan Rapat Evaluasi Tengah Tahun MPA PPI Trabzon. Rubik kali ini bertajuk “Erasmus Talk Show” dengan dua narasumber yang merupakan mahasiswi Indonesia di KTU Trabzon yang baru saja kembali dari program pertukaran pelajar Erasmus; Anis Uswatun Hasanah dari Swedia, dan Nur Al Faizah dari Republik Ceko. Acara dilanjutkan dengan TBZ61, di mana teman-teman diajak menguras otak sekaligus tertawa bahagia saat games dimulai. Jamuan makan siang oleh tuan rumah pun melengkapi rasa bahagia kami. Rapat Evaluasi Tengah Tahun oleh MPA PPI Trabzon menjadi penutup kegiatan kami dan menghantarkan kepada ucapan terima kasih untuk seluruh pihak yang turut menyukseskan kegiatan ini.

12


13


14


Bincang Bersama

Duta Besar Republik Indonesia, Bapak Wardana

“Pengembangan komunikasi, interaksi yang intensif itu akan menambah cara berpikir kita, wawasan kita, ini semua bisa jadi bahan pengembangan untuk kita lebih mengembangkan diri�

T

anya jawab dalam pertemuan sejumlah mahasiswa Turki dengan Kedutaan Besar RI di Ankara, Bapak Wardana, beserta rombongannya dalam rangka memberikan bantuan beasiswa pada Sabtu (22/10) di UludaÄ&#x; University, Bursa.

T: Dibandingkan dengan negara lain, ketika baru menjabat sebagai duta besar Republik Indonesia di Ankara, apa saja hal menarik yang menjadi perhatian besar Bapak? J: Di tahun 2011 pada suatu kunjungan, telah disepakati untuk menaikkan tingkat dukungan ke IndonesiaTurki untuk menjadi Strategy Partnership. Kerja sama strategy partnership ini didedikasikan untuk berbagai peluang yang bisa dikembangkan. Intinya adalah kerja sama dalam konteks strategy partnership itu boleh dikatakan levelnya lebih tinggi daripada kerja sama bilateral biasa. Nah, dari segi kerja sama yang telah didedikasikan, banyak sekali kaitannya dengan kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, industri, pertahanan dsb. Jadi, peluang kerja sama terbuka luas antara Indonesia dan Turki. T: Kami sebagai mahasiswa Indonesia di Turki ingin menerapkan apa yang telah kami pelajari, hanya saja terkadang ketika balik ke Indonesia, kami tidak tahu langkah apa yang pertama kali kami lakukan. Supaya apa-apa yang telah kami pelajari di sini bisa kami terapkan di Indonesia, apa perhatian pemerintah sendiri untuk hal seperti ini? J: Kalau sudah kembali ke Indonesia, ini balik lagi ke kreativitas, aktivitas dari teman-teman sendiri. Tentunya sangat disayangkan kalau pengalaman yang diperoleh di Turki tidak bisa di implementasikan dalam rangka mengembangkan kapasitas pribadi maupun untuk tujuan membantu negara dan bangsa kita. Justru kalian semua belajar di luar negeri termasuk di Turki di samping penambahan kapasitas keilmuan, juga menambah wawasan yang tidak diperoleh teman-teman yang tidak belajar di luar negeri. Tentunya ini akan menjadi nilai tambah. Cari sarana yang bisa mendorong kita mampu mengembangkan diri dengan baik. Buat saja forum ikatan alumni atau semacamnya, tapi saran saya lebih fokus pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif. Bagaimana bisa mengembangkan, mendukung program pengembangan di bidang kerja sama kedua negara.

15


T: Banyak perbedaan antara mahasiswa yang kuliah di Indonesia dengan mahasiswa yang kuliah di Turki, seperti yang sudah Bapak sampaikan tadi, salah satunya yaitu nilai tambah. Lalu bidang apa saja yang bisa dimaksimalkan dengan penuh untuk mahasiswa yang kuliah di Turki itu sendiri? J: Yang jelas untuk teman-teman yang berada di luar negeri itu memiliki nilai tambah bagaimana komunikasi dengan pihak asing, bagaimana bisa menjalin madeworking dengan pihak asing yang mungkin tidak akan diperoleh oleh teman-teman yang ada di Indonesia. Pengembangan komunikasi, interaksi yang intensif itu akan menambah cara berpikir kita, wawasan kita, ini semua bisa jadi bahan pengembangan untuk kita lebih mengembangkan diri. Ini point yang saya kira cukup menarik. Jadi pada saat teman-teman di Indonesia, teman-teman memiliki posisi tertentu sehingga teman-teman tidak canggung lagi menghadapi suasana seperti itu karena sudah biasa kita lakukan. T: Indonesia sedang meningkatkan hubungan dengan Turki, dalam sektor apa sajakah kerja sama seperti itu? J: Perusahaan Turki memiliki keunggulan di sektor energi, oleh karena itu saya coba tarik mereka untuk memberikan perhatian. Kita ada proyek namanya perkembangan penciptaan tenaga listrik 35.000 watt oleh Pak Presiden, kita tawarkan ke mereka dan mereka ternyata banyak yang tertarik untuk masuk ke situ. Kalau dalam konteks industri pertahanan,

kita juga sudah bekerja sama antara salah satu perusahaan kita dan perusahaan Turki untuk membuat medium tank (tank kelas menengah), mudah-mudahan 2017 bisa didemonstrasikan. Kemudian akan ada produksi di kedua negara. Tantangan kita untuk saat ini adalah sektor pariwisata, harus lebih kita garap lagi. Saya kira untuk sistem visa kita sudah bebas visa, Turki juga. Ada penerbangan baru langsung dari Turki ke Jakarta lewat maskapai Turkish airlines dan mudah-mudahan nanti akan ada penerbangan baru dari Istanbul ke Denpasar. Ini suatu hal yang luar biasa. T: Dengan beberapa kondisi sulit belakangan ini, kami sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah terhadap kami. Apa yang diharapkan pemerintah sendiri terhadap kami mahasiswa yang telah menerima bantuan tersebut? J: Prinsip pertama adalah menyakinkan bahwa keinginan teman-teman untuk segera menyelesaikan study-nya di Turki ini dapat terlaksana. Dengan adanya respon positifbantuan-ini, harapan kita justru temanteman akan mampu lebih memberikan fokus perhatiannya pada kegiatan belajar. Juga berusaha untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi. Manfaatkan kepercayaan yang diberikan pemerintah semaksimal mungkin.

Perekam: Sufia U. Fadhal & Fahmi M. Hanif Penulis Ulang: Nisa Zakiyah F.

16


“Satu hal yang patut dicontoh dari Negara Turki dalam mengelola sampah: banyak tempat sampah.�

Strategi Sederhana yang Efektif Oleh: Realistyo Elang Wicaksono

I

ndonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Negara yang tanah dan lautnya subur. Negara yang keindahan alamnya mempesona dunia. Negara yang terkenal dengan keanekaragaman hayati, keanekaragaman budaya dan keramahan penduduknya. Di sisi lain, Indonesia juga merupakan Negara Muslim terpadat di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa. Kepadatan penduduk tersebut mengakibatkan berbagai masalah lingkungan hidup termasuk masalah kebersihan Sampah adalah hal sepele yang mungkin sering kita lupakan. Namun, hal ini justru dapat menjadi masalah serius. Berbagai cara dilakukan

17

pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, tapi tetap saja belum bisa teratasi. Bahkan, belakangan ini Bandung ramai dengan denda sampai lima puluh juta bagi para pembuang sampah sembarangan. Ini membuktikan bahwa sampah bukan hal sepele yang bisa kita lupakan, melainkan masalah serius dan harus kita perhatikan. Sekarang ini Indonesia sedang membutuhkan inspirasi, membutuhkan angin segar dalam mengatasi masalah sampah ini. Kebetulan, angin segar inspirasi datang dari Negara Timur Tengah, Turki. Ada satu yang berbeda dari Negara Turki dalam pengelolaan sampah. Satu hal yang patut dicontoh dari Negara Turki dalam mengelola sampah ialah “banyak tempat sampah.�


Kalau diperhatikan, Turki banyak menempatkan tempat sampah, hingga ada yang mengatakan bahwa lebih banyak tempat sampah dibandingkan sampahnya itu sendiri. Tempat sampah banyak ditemukan di sokak (jalan), ganggang, taman bermain, dan sebagainya. Jarak antara tempat sampah satu dengan yang lain cenderung pendek dan bervariasi mulai dari 10 meter hingga 20 meter. Pendeknya jarak tempat sampah satu dengan yang lain inilah yang membuat Turki berbeda. Dikarenakan jarak tempat sampah satu dengan yang lain pendek, kita tidak perlu pusing-pusing mencari tempat sampah. Keinginan membuang sampah sembarangan akan lenyap setelah melihat ada tempat sampah di depannya. Berbeda dengan di Indonesia, pengalaman saya sendiri sering kesulitan mencari tempat sampah. Terlintas pikiran “mau buang sampah pada tempatnya kok malah susah.� Hal ini justru mendorong kita, yang sebelumnya punya niat untuk membuang sampah pada tempatnya, malah membuang sampah sembarangan.

Mari kita bayangkan, apabila Indonesia menerapkan strategi ini, lingkungan akan bersih, tidak ada gang-gang kumuh, petugas kebersihan pun tidak perlu bekerja ekstra. Masyarakat akan sadar arti kebersihan. Mungkin denda lima puluh juta rupiah untuk pembuang sampah sembarangan tidak akan pernah ada di Indonesia. Apa salahnya kita mencontoh Negara Turki? Mengapa kita tidak mencobanya? Why not?

Penempatan banyak tempat sampah dengan jarak satu sama lain pendek ini adalah suatu strategi yang jitu dalam mengatasi permasalahan sampah. Sederhana tapi efektif. Selain dapat menggugurkan niat membuang sampah sembarangan, hal ini dapat dijadikan pendidikan secara langsung kepada anak-anak usia dini dalam membangun kesadaran mereka membuang sampah pada tempatnya. Dengan begini kesadaran membuang sampah pada tempatnya akan terbangun dari generasi ke generasi.

18


Oleh: Fathiya Salima Fajri

“Inovasi ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dikarenakan pada saat ini manusia masih mengandalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utamanya�

19


E

nergi matahari atau energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi surya merupakan sumber energi terbesar di bumi ini yang tidak dapat diperbaharui dan tidak akan habis hingga akhir zaman. Energi surya juga termasuk dalam energi alternatif, yaitu energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Di Turki, pemanfaatan energi surya sudah mulai dikembangkan oleh pemerintah yang dinamai “Solar KavĹ&#x;ak Projesiâ€? (proyek tenaga surya yang ada di persimpangan jalan). Proyek ini bertujuan untuk memperbarui energi bersih dan penghematan listrik. Proyek energi surya ini sudah diwujudkan dengan adanya lampu tenaga surya yang berada di Bandara Internasional AtatĂźrk dan lampu lalu lintas. Lalu bagaimana cara kerja lampu tenaga surya ini? Lampu tenaga surya adalah lampu yang menggunakan tenaga matahari dan terdiri dari lampu LED, sebuah panel surya, fotovoltaik, dan sebuah baterai isi ulang. Cara kerja dari lampu ini sangat sederhana. Pertama, pembangkit listrik tenaga matahari menghasilkan listrik tidak langsung yang kemudian panas dari cahaya matahari akan ditangkap oleh sel–sel fotovoltaik. Lalu, panas matahari tersebut digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap dan akan dipanaskan oleh sebuah generator yang menghasilkan listrik. Pada saat siang hari, lampu tenaga surya mengisi baterainya untuk digunakan pada malam hari. Pada saat malam hari, lampu ini akan secara otomatis menyala meskipun ada beberapa yang menyala secara manual. Batas penyalaan lampu tersebut tergantung dari berapa banyak sinar matahari yang diperoleh saat siang hari. Inovasi ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dikarenakan pada saat ini manusia masih mengandalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utamanya. Padahal menurut perkiraan, sumber energi tersebut akan habis. Itu artinya, manusia harus terus membuat inovasi untuk keberlangsungan hidupnya.

20


Perbedaan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Indonesia dan Turki

Oleh: Luthfi Widagdo Eddyono Anggota Indonesia-Turkey Research Community (ITRC)

Kewenangan Konstitusional Mahkamah Konstitusi Indonesia

P

erubahan UUD 1945 pada tahun 19992002 telah menciptakan satu lembaga yang memiliki peran penting dan mumpuni dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa. Lembaga tersebut adalah Mahkamah Konstitusi yang merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia memiliki peranan sangat penting dalam usaha menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum, yang sesuai dengan tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam UUD 1945. Peradilan konstitusi tersebut ada sejak 2003, sejak diberlakukannya UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia, Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Selain itu, Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa presiden dan/atau wakil presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa

21

pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kewajiban itu yang dikenal sebagai kewenangan untuk memutus pemakzulan (impeachment) terhadap presiden dan/atau wakil presiden. Keberadaan lembaga tersebut memang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan ketatanegaraan yang mungkin timbul pasca perubahan UUD 1945, serta untuk mengatasi persoalan-persoalan yang kerap muncul pada orde sebelumnya. Alasan yang sama juga melatarbelakangi pendirian Mahkamah Konstitusi Turki (Anayasa Mahkemesi) yang juga bertempat di ibu kota Turki, Ankara.


Kewenangan Konstitusional Mahkamah Konstitusi Turki Sebagaimana informasi termuat dalam laman http://www.anayasa.gov.tr, Mahkamah Konstitusi Turki didirikan berdasar pada Konstitusi 1961 yang meniru model peradilan di Eropa. Mahkamah Konstitusi Turki mulai melakukan kegiatannya sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1962 tentang Pembentukan dan Tata Penghakiman Mahkamah Konstitusi. Sistem pengadilan konstitusionalitas tersebut ditetapkan dalam Konstitusi 1961 sampai dengan Konstitusi 1982 dengan beberapa perkembangan. Pada tahun 1982 terkait dengan perubahan Konstitusi 1982, Mahkamah Konstitusi menjadi salah satu organ konstitusi tertinggi yang setara dengan Majelis Nasional Agung dan kekuasaan eksekutif, serta ditempatkan sebagai organ peradilan pertama di antara “Pengadilan Tinggi� di Turki. Pada tahun 2004 dan tahun 2010, terjadi pula perubahan konstitusi hingga akhirnya Mahkamah Konstitusi memiliki paling tidak enam kewenangan. Kewenangan Mahkamah Konstitusi Turki pertama adalah constitutionality review, yaitu memeriksa konstitusionalitas undang-undang dan peraturan (decrees), juga peraturan pelaksanaan parlemen Turki (Grand National Assembly of Turkey). Walau demikian, keputusan memiliki kekuatan hukum yang dikeluarkan selama keadaan darurat, darurat militer atau dalam waktu perang, tidak dapat diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Kewenangan Mahkamah Konstitusi Turki lainnya adalah mengadili pengajuan permohonan/ gugatan individu oleh warga negara (constitutional complaint), serta mengadili presiden, ketua parlemen, anggota dewan menteri, ketua dan hakim Mahkamah Konstitusi, pengadilan tinggi tingkat banding, dewan parlemen, pengadilan tinggi tingkat banding militer, PTUN Tinggi Militer, majelis hakim dan jaksa penuntut, Court of Accounts, dan kepala jaksa penuntut umum dan jaksa penuntut umum, menyangkut pelanggaran dalam hal pelaksanaan tugas dan fungsi masingmasing (Supreme Criminal Tribunal). Selain itu, Mahkamah Konstitusi Turki berwenang menyelesaikan perkara pembubaran partai politik (dissolution of political parties) dan melaksanakan audit keuangan terhadap partai politik (financial audit of political parties). Selebihnya, kewenangan Mahkamah Konstitusi Turki adalah memeriksa kekebalan kepada anggota parlemen (cases of parliamentary immunity membership to parliament) yang termasuk juga pemecatan anggota parlemen (disqualification from membership).

22


“Pemandangan indah Masjid Ayasofya dengan keempat menaranya dan Jembatan Bosphorus yang membentang dari Eropa ke Asia yang berada di belakangnya tak sanggup mengobati rinduku padamu.�

Rindu yang Halal Oleh: Aco Paroki (Rudy Syalam)

23


A

ku rindu. Rindu mengajakmu ke dermaga. Rindu menggendongmu hingga ke ujung dermaga. Rindu dengan pekikanmu ketika lantai dermaga yang terbuat dari kayu berdecit meringkik menahan berat badan kita berdua. Rindu dengan senyummu, ketika kau duduk diam di sampingku, memperhatikan senja yang perlahan tenggelam berganti malam. Penuh dengan kelap-kelip bintang dengan temaram cahaya rembulan yang menyinari wajahmu, membuat hatiku tenang ketika kupandang. Sudah kesekian kalinya aku mencoba mengobati rinduku dengan duduk di balkon apartemen. Menunggu senja tenggelam berganti malam—seperti yang sering kita lakukan berdua. Tapi, percuma saja. Rinduku semakin menjadi-jadi. Pemandangan indah Masjid Ayasofya dengan keempat menaranya dan Jembatan Bosphorus yang membentang dari Eropa ke Asia yang berada di belakangnya tak sanggup mengobati rinduku padamu. Kota Istanbul dengan keramaiannya berbanding terbalik dengan suasana hatiku yang sunyi senyap dalam rindu. Minggu pagi aku duduk di kafe seberang apartemen, mencoba mengusir rindu dan penat setelah sepekan menjalani kewajiban sebagai seorang mahasiswa dan penulis cerpen di salah satu majalah yang ada di tanah air. Uang dari bekerja sebagai penulis lepas dan sebagian dari beasiswaku kusisihkan buat kebutuhan Nina, istriku. Walaupun gajiku jauh dari kata cukup, tapi istriku selalu bersyukur dengan apa yang ada. Kenekatanku menikah muda menuai banyak kecaman. Banyak orang protes karena belum ada kerjaanlah, kuliah belum bereslah, terlalu banyak kritikan pedas yang menjatuhkan mental. Tapi, dengan itu aku malah tidak jatuh dan tidak menyerah begitu saja. Aku malah lebih semangat menyelesaikan kuliah yang tinggal setahun lagi—di salah satu universitas yang ada di Istanbul— juga lebih terpacu lagi buat menulis. Terlalu banyak kebaikan dan manfaat berkat nikah muda ini, yang belum tentu orang lain bisa rasakan. “Sudah gila ya kamu?” Cetus Sin Eng, sahabatku, ketika mendengar kabar aku sudah menikah. “Anak orang mau dikasih makan apa?” Komentar Si Abang, teman apartemenku. “Istri ente mau dikasih makan otak dan dengkul ente, ya?” celetuk Si Cukrit, musuhku. Jawabanku hanya satu, “rezekiku dan istriku sudah ada yang atur!” Suasana dalam kafe riuh dengan celoteh-celoteh para pengunjung yang sesekali tertawa terbahak-bahak. Di sudut lain aku duduk diam menatap secangkir penuh kopiku di atas meja yang perlahan mulai dingin, sedingin orang-orang yang ada di sekitarku. Terlalu banyak kepalsuan di dunia yang katanya nyata ini, hanya katanya saja. Tapi, kenyataannya ada ribuan, bahkan mungkin milyaran kepalsuan yang tercipta setiap harinya. Seperti bapak tetangga apartemenku yang duduk terbahak dengan teman-temannya. Tadi malam kulihat di depan pintu rumahnya beberapa orang berbadan besar mengetuk pintu dengan kasar. Dari rumahku terdengar suara tangisan istrinya dan sesekali suara dentuman benda tumpul yang diiringi suara erangan kesakitan bapak tetanggaku itu. Apakah itu tawa asli atau palsu aku pun tak tahu. Wajah ceria para pelayan jelas terukir palsu terlihat dari mata mereka yang sendu. “Ahhh …, terlalu banyak kepalsuan jika harus kupikir satu per satu,” kataku sambil menyeruput kopi yang sudah dingin. Tapi, dari sosok istriku tak kutemukan kepalsuan sedikit pun. Semuanya benar-benar asli. Seasli alisnya yang tak hilang ketika terbasuh air wudu. Seasli wajahnya yang tanpa polesan bedak dan riasan—yang sungguh menyejukkan hati—dan seharum aroma tubuhnya tanpa campuran parfum mahal seharga ratusan ribu. “Mungkin ini yang dinamakan rindu yang halal!” Gumamku dalam hati sambil mengecek harga tiket Indonesia ke Turki untuk istriku.

24


Nasruddin Hoca dan Abu Nawas Oleh: Asadullah Safiq Uluslararası Şehit Ömer Anadolu Imam Hatip Lisesi

“Dua tokoh ini memang terkenal dengan karyanya di dunia sastra dan hikayat. Tapi ada perbedaan di antara mereka dan kadang ada yang masih tidak tahu tentang mereka berdua.” Nasruddin Hoca (1208-1284 Masehi) atau di daerah Persia sering disebut “Juha” atau “Molla Nasruddin” lahir di desa Hortu yang berlokasi di Sivrihisar, Eskisehir. Nasruddin adalah seorang filsuf, sufi yang hidup di masa pemerintahan Dinasti Seljuk Turki, yang terkenal dengan cerita-cerita atau kisah-kisah anekdot/cerita humor dengan dibumbui sifatnya yang cerdik. Di zamannya, ia digelari dengan sebutan Mizah Kahramani (pahlawan humor) atau biasa dikenal dengan Hazircevapliligi (pemberi jawab yang cepat). Konon, sewaktu masih muda, Nasruddin selalu membuat ulah menarik bagi teman-temannya sehingga mereka sering lalai akan pelajaran sekolah. Maka gurunya yang bijak bernubuat, “Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang bijak. Tetapi, sebijak apapun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu.” Ramalan itu pun jadi kenyataan. Ia juga merupakan seorang tokoh yang sering mengajak manusia kepada jalan yang benar, menyampaikan kebaikan, mengajak kepada kebenaran, dan mengingatkan agar jauh dari keburukan. Namun, hal menarik dari Nasruddin Hoca adalah ia mengekspresikannya dengan cara yang berbeda. Dengan kecerdikannya, ia membuat kikuk banyak lawan bicaranya hingga tak jarang dari mereka dibuatnya merasa tertohok.

Nasruddin Hoca mengenal dan memahami banyak hal seperti sosiologi, kemasyarakatan, bertetangga, berkawan, masalah ticaret (ekonomi), dan bersikap dengan baik di hadapan orang biasa maupun

25

musuhnya sendiri. Para psikolog dan dan sosiolog saat ini banyak yang meneliti karya-karya beliau untuk lebih mengerti komunitas-komunitas atau manusia dari humornya. Itulah mengapa humor Nasruddin Hoca berbeda dari yang lain. Seperti dalam buku La Litterature Populaire Turque karya

Edmonde Savussey di mana dalam bukunya diisi dengan kisah-kisah yang terinspirasi dari Nasruddin Hoca sendiri dan dipublikasikan secara terbuka. Sampai saat ini, “Festival Internasional Nasruddin Hoca” diadakan serta dirayakan pada tanggal 5 dan 10 Juli di tempat asalnya. Saya sisipkan juga salah satu kisah pendek sebagai penutup bagian Nasruddin Hoca. Pada masa Timur Lenk, infrastruktur rusak sehingga hasil pertanian dan pekerjaan lain sangat menurun. Pajak yang diberikan daerah-daerah tidak memuaskan bagi Timur Lenk. Maka para pejabat pemungut pajak dikumpulkan. Mereka datang membawa buku-buku laporan. Namun, Timur Lenk marah dan merobek buku-buku itu satu per satu, lalu menyuruh mereka memakannya. Kemudian, mereka dipecat dan diusir. Timur Lenk memerintahkan Nasruddin yang telah dipercayanya, menggantikan para pemungut pajak untuk menghitung pajak yang lebih besar.


Nasruddin mencoba mengelak, tetapi akhirnya ia terpaksa menggantikan tugas para pemungut pajak. Namun, pajak yang diambil tetap kecil dan tidak memuaskan Timur Lenk. Maka Nasruddin pun dipanggil. Nasruddin datang menghadap Timur Lenk sambil membawa roti hangat. “Kau hendak menyuapku dengan roti celaka itu, Nasruddin?” Bentak Timur Lenk. “Laporan keuangan saya catat pada roti ini, Paduka,” jawab Nasruddin dengan gaya pejabat. “Kau berpura-pura gila lagi, Nasruddin?” Timur Lenk lebih marah lagi. Nasruddin menjawab takzim, “Paduka, usiaku sudah cukup lanjut. Aku tak akan kuat makan kertas-kertas laporan itu. Jadi semuanya aku pindahkan pada roti hangat ini.” Abu Ali Hasan bin Hani’ al-Hakami/Abu Nawas (756-814 Masehi) lahir di daerah Ahvaz, Iran, dari seorang ayah berkebangsaan Arab dan ibu berkebangsaan Persia, adalah seorang penyair yang sangat masyhur pada zaman Dinasti Abbasiyyah. Dia juga adalah seorang ahli berbagai macam puisi-puisi Arab dan juga kisah-kisah yang terkenal dan yang mungkin kita sangat familier dari karyanya adalah “1001 Malam” atau syair (ada yang berkata itu adalah doanya) yang berjudul “Al-I’tiraf” yang merupakan karya yang dibuat menjelang akhir hayatnya. Kepiawaiannya dalam mengubah kasidah syair membuat dia sangat terkenal di berbagai kalangan, sehingga dia dianggap sebagai pemimpin para penyair pada zamannya. Banyak sumber tentang kontroversinya tokoh ini, sebagaimana terlihat dari kebiasaannya minum khamir dan berpesta pora yang terlihat pada karyakaryanya seperti Al-khamriyyat (minum-minum) dan Mujuniyyat (humor yang kasar), yang dikutip dalam buku karya Jim Colville yang berjudul Poems of Wine and Revelry. Islam memang melarangnya, walaupun begitu, F.F Arbuthnot dalam Arabic Authors berkata, “Menurut pembahasan pada zaman Abu Nawas, ia pernah menjadi seorang penyair terbaik yang pernah dimiliki Islam.” Buktinya, pada masamasa setelahnya, ia berpengaruh kepada penulis

ulung seperti Umar Khayyam. Terlepas dari pembahasan sebelum ini, banyak riwayat menyebutkan di akhir hayatnya, Abu Nawas bertaubat dan mengakui kesalahankesalahanya yang telah lalu melalui Al-i’tiraf (sebuah pengakuan) yang isinya seperti ini: “Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim. Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar. Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan. Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya? Wahai Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu. Maka, jika Engkau mengampuni, maka Engkau-lah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku mengharap selain kepada Engkau.”

Sumber: tr.wikipedia.org , fikralarim.com , kampunglucu.com , DILSET yayinlari 26


“Kekhawatiran pun tak jarang melintas di benak kami. Akankah negeri kami bernasib seperti negeri mereka yang buruk keadaannya?�

Yang Tersisa Hanya Nasionalisme Oleh: Amir Fadli Nasution

M

eski jauh, kami putra putri Indonesia yang tengah menuntut ilmu di negeri seberang ini selalu mengikuti perkembangan dan keadaan di negeri sendiri. Sejauh ini kabar yang kami dapatkan dari berbagai media seperti berita, keluarga, maupun langsung dari wisatawan yang melancong ke Turki begitu beragam. Mulai dari yang baik hingga yang buruk. Kita tahu, tentu saja setiap negara punya masalahnya sendiri. Maka dari itu, berdiskusi dengan kawan lintas negara menjadi suatu kebutuhan bagi kami di sini. Mulai dari tetangga kita dari Asia Tenggara, Asia Tengah, Eropa Timur, Afrika, hingga negeri-negeri di tanah harapan benua Amerika. Kami biasanya berdiskusi tentang keadaan negeri kami dengan negeri rekan kami di sini. Lantas, kekhawatiran pun tak jarang melintas di benak kami. Akankah negeri kami bernasib seperti negeri mereka yang buruk keadaannya? Bukan tanpa alasan kekhawatiran dan prasangka itu muncul. Sebab masalah di negara kita sudah hampir serupa dengan keadaan negara-negara yang mengalami kemunduran di masa lalu maupun masa kini. Mari kita lihat sejenak, bagaimana sejarah telah berulang kali memperingatkan kita. Dimulai dari runtuhnya Kesultanan Turki

27

Usmani, pecahnya India menjadi tiga negara berbeda (Pakistan, India dan Bangladesh), hingga disintegrasi dan permusuhan antarnegara bekas Yugoslavia di Semenanjung Balkan. Dari tiga sejarah besar itu, terdapat satu garis kesamaan yang menjadi suatu peringatan besar bagi kita. Yakni besarnya masalah negara yang tak sanggup dikendalikan oleh pemerintah yang berkuasa, atau justru masyarakatnya sendiri yang sudah tidak ingin hidup bersama sebagai sebuah bangsa. Apakah Indonesia berada pada kedua pilihan tersebut? Jika Indonesia nyaris berada dalam keadaan itu, mengapa kita masih sanggup bertahan sebagai satu negara hingga hari ini? Mungkin hanya tinggal nasionalismelah jawabannya. Sesungguhnya nasionalisme merupakan suatu hal yang besar, yang membuat kita masih hidup sebagai saudara sebangsa dan setanah air hingga saat ini. Dan sayangnya nasionalisme merupakan suatu kemewahan terakhir yang tidak lagi dimiliki oleh orang-orang Arab, Balkan, dan Afrika Utara di awal abad ke-20 ini, untuk bangga mengatakan


negara kami adalah Kesultanan Turki Usmani. Begitu juga orang Pakistan dan Bangladesh yang tidak lagi cinta pada negeri Hindustan. Serta rakyat bekas negara Yugoslavia yang saling berperang atas nama suku dan agama masing-masing. Lebih dari itu, nasionalismelah yang dapat menyelamatkan kita dari ancaman permusuhan antara sesama rakyat Indonesia dan mencegah kita dari apa yang diprediksi oleh Samuel P. Huntington dalam bukunya “The Clash Of Civilizations� (1996), masa depan yang akan diwarnai dengan benturan dan konflik yang terus melebar antarkelompok entitas budaya yang berbeda. Sebab banyaknya suku dan budaya di Indonesia menjadikan Indonesia menjadi negara yang rentan akan konflik. Terlebih dalam kedaan negara yang tidak stabil ini di mana masih sangat jelas kita ingat konflik GAM-RI, Poso, Ambon, Banjar-Madura, hingga OPM-RI yang belum juga berhenti hingga hari ini.

Pilihan kembali pada kita sebagai rakyat Indonesia, apakah tetap ingin mempertahankan nasionalisme itu dan mengatakan “Stop!� pada kekusaan yang lemah, pada kekuasaan yang arogan serta pada kekuasaan yang tidak memihak rakyatnya. Atau mungkin kita lebih memilih seperti halnya bangsa Arab, Pakistan, Bangladesh, atau bahkan bangsa Balkan yang lebih memilih berpisah untuk mendirikan negaranya masing-masing?

28


SIAP JELAJAHI TURKI? Oleh: Nurul Zahra Q. Z.`

Blue Mosque Blue Mosque dikenal dengan masjid berinterior keramik warna biru yang mencapai dua puluh ribu keping. Masjid ini memiliki 1 kubah utama, 8 kubah sekunder dan 6 menara.

Dolmabahçe Istana Dolmabahçe adalah istana dengan gaya Baroque berikut kemewahan emas dan kristal di dalam bangunannya. Jam kerja: Senin s.d. Kamis Biaya masuk: 20 TL

Basilica Cistern Basilica Cistern ini dulunya adalah sebuah gereja yang didirikan Kaisar Justinian (abad ke-6), kemudian dijadikan tangki air dengan tujuan menampung air yang dimanfaatkan penghuni Istana Topkapı. Jam kerja: Setiap hari Biaya masuk: 10 TL

29


Hagia Sophia TopkapÄą Istana TopkapÄą dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II. Istana ini memiliki fasilitas berupa rumah sakit, masjid, sekolah, taman, perpustakaan dan Basilica Cistern (tangki air di bawah tanah), di mana hal yang menjadi daya tarik pengunjung adalah jubah dan pedang Nabi Muhammad SAW. Jam kerja: Rabu s.d. Senin Biaya masuk: 20 TL

Hagia Sophia dibangun pada tahun 532 M oleh arsitek Yunani, yang pada masa itu digunakan sebagai gereja Orthodoks. Ketika Fatih Sultan Mehmet menaklukan Konstantinopel (yang saat ini disebut kota Istanbul), Hagia Sophia berpindah alih menjadi masjid. Saat ini Hagia Sophia dijadikan sebagai museum. Jam kerja: Setiap hari Biaya masuk: 30 TL

Menara Jam Izmir Dijadikan landmark Izmir yang dibangun pada tahun 1901 oleh arsitek Perancis untuk memperingati pemerintahan Abdulhamid II ke-25.

30


31


Cotton Castle Hamparan bebatuan berwarna putih yang terlihat seperti kapas, dan bila diinjak seperti menginjak salju. Lapisan putih tersebut merupakan mineral kalsium yang mengeras. Di kawasan ini, kita dapat berendam dalam kolam-kolam air panas yang berbentuk berundak atau terasering secara alami, dipercaya mampu mengobati penyakit asma, rematik, penyakit mata dan kulit. Jam kerja: Setiap hari, pukul 08.00 s.d. 20.00 (saat musim dingin tutup pukul 17.00) Biaya masuk: 8 TL

Gunung Nemrut Gunung Nemrut adalah gunung aktif yang terletak di Adiyaman. Pada tahun 62 SM, ada sebuah kompleks makam yang terdapat patung-patung, beragam dewa Persia dan Yunani, juga dua burung elang dan dua singa yang mengapit pemakaman di puncak gunung. Hingga pada akhirnya, kepala patung-patung tersebut terpisah dari badannya dan bergeletakan begitu saja.

Menonton Whirling Dervishes Tempat: Konya Belediyesi Jam: Setiap hari Sabtu pukul 20.00

Gรถreme, Cappadocia Pemukiman Gรถreme di kota Cappadocia merupakan bukit-bukit batu kerucut yang kontur tanahnya seperti permukaan di bulan. Di sana banyak gua-gua yang untuk memasukinya saja harus menunduk. Kabar baiknya, wisatawan dapat mencoba fasilitas Cave House (sensasi menginap di rumah gua buatan). Melihat alam dengan Hot Air Baloon di Cappadocia. Biaya: 70 Euro (30 menit), 120 Euro (1 jam), dan 1.000 Euro (privat)

Mevlana Museum Selain terdapat makam besar Sufi Jalaluddin Rumi (penyair Islam), di dalamnya juga terdapat peninggalan jubah Maulana, ruang-ruang yang pernah ditinggali dan dijadikan tempat berdiskusi Maulana dengan anak dan muridnya, serta peninggalan bersejarah lainnya. Jam kerja: Setiap hari Biaya masuk: 5 TL

Ephesus Archaeological Site Di Ephesus Archaeological Site, terdapat bangunan sejarah Romawi Kuno dan Yunani seperti Kuil Artemis, Perpustakaan Celcius, Terrace House dan The Great Theater. The Great Theater dulunya digunakan sebagai tempat teater dan gladiator berukuran raksasa yang mampu menampung penonton hingga 25.000 orang. Jam kerja: Setiap hari Biaya masuk: 40 TL atau Museum Card (pelajar 20 TL)

32


The Ephesus Archaeological Site Oleh: Nisa Zakiyah Fajrina

33


D

i kota Selรงuk, provinsi Izmir, Turki, kita bisa menemukan beberapa destinasi peninggalan sejarah pada zaman Romawi dan Yunani Kuno. Selรงuk merupakan salah satu dari dua belas kota anggota Lonian League pada masa Yunani Kuno. Pada abad ke-1 SM, Ephesus merupakan kota terbesar kedua di dunia karena jumlah populasinya. Dulu, kota ini terkenal karena adanya Kuil Arthemis atau The Temple of Artemis, yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Pada abad ke-5, Ephesus menjadi tempat pertemuan besar orang Kristen yang disebut Konsili Ephesus. Diduga Yohanes menulis Injilnya di kota ini. Di kota ini pula telah terjadi saksi bisu usaha St.John dalam menyebarkan agama Kristen dan merupakan rumah Bunda Maria dalam menghabiskan hari-hari terakhirnya. Ephesus sendiri telah dikunjungi oleh Ratu Mesir Cleopatra dan Raja Romawi Mark Anthony. Di kota ini juga ada sebuah tempat yang diyakini sebagai gua tujuh orang yang terlelap selama tiga ratus tahun sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran yang biasa disebut Seven Sleepers (Al-Kahfi). Wallahualam. Sebelum memasuki wilayah kota tua Efes, dari pintu gerbang utama kita akan disajikan pemandangan indah The Grand Theatre, sebuah arena yang sempat digunakan untuk menonton gladiator pada era Helenistik. Tempat ini dapat menampung sekitar 23.000 tempat duduk. Pada era Raja Romawi Cladius Efes, arena ini sempat dibangun ulang dan selesai pada era Raja Trajan. Setelah melewati kawasan The Great Theater, kita akan langsung bertemu dengan Celcus Library, bangunan yang mirip dengan Petradi Jordan. Bangunan ini sendiri didirikan oleh Julius Aguila, seorang konsul Asia sebagai kenangan untuk ayahnya, Tiberius Julius Celcus. Tujuan dibangunnya perpustakaan ini adalah menyimpan 12.000 gulungan kertas. Setelah melewati perpustakaan kuno, kita akan langsung disuguhi artefak sejak era Mycenaean, Kuno, Klasik, Helenistik, Romawi, Byzantium, Selcuk dan era Ottoman sepanjang jalan. Di sisi lain Efes, kita bisa mengunjungi House of Virgin Mary. Di tempat inilah konon Bunda Maria menutup usia. Rumah ini terletak di Gunung Bulbul, tersembunyi dan tertutup oleh pohon-pohon untuk melindungi Bunda Maria. Selain itu, di kota ini juga kita akan menemukan sebuah desa pembuat anggur bernama Sirince. Desa yang masih mempertahankan keunikannya sejak abad ke-5 hingga sekarang.

34


IG: elangsono

Tempat pengambilan gambar di Karagรถl, Borรงka Artvin

IG: haizakiah Tempat pengambilan gambar di Beล irli Sahili, Trabzon

35


IG: hafidma15

Tempat pengambilan gambar di Saat Külesi İzmir

IG: nurazizahmia7 Tempat pengambilan gambar di Amasya

IG: fidafr_ Tempat pengambilan gambar di Kaleiçi, Antalya

36


37


38


Hasil Survei Majalah Konstantinesia PPI Turki Edisi Mei Sampai Juni 2016 Oleh: Fathiya Salima Fajri

Majalah Konstantinesia PPI Turki resmi meluncurkan edisi perdananya untuk edisi bulan Mei sampai bulan Juni 2016 melalui media sosial, web PPI Turki dan situs https://issuu.com/konstantinesia/docs/edisi_01__april-mei_2016. Dari hasil penerbitan tersebut, kami membuat survei yang telah diisi oleh 22 orang dengan lima pertanyaan yang kami ajukan. Dengan data hasil survei sebagai berikut: Negara mana dengan pembaca terbanyak?

Topik apa yang paling Anda sukai untuk ditulis?

Dari 22 orang yang bisa memilih lebih dari satu pilihan, 1 pilihan di antaranya untuk olahraga, 9 pilihan untuk pendidikan, 4 pilihan untuk politik, 12 pilihan untuk seni dan budaya dan 3 pilihan lagi untuk teknologi. Topik apa yang paling cocok untuk edisi selanjutnya?

Dari 22 orang, 12 orang berasal dari negara Turki dan 10 orang berasal dari negara Indonesia. Dari mana Anda mengenal majalah Konstantinesia PPI Turki?

Dari 7 orang, 3 orang mengenal majalah Konstantinesia dari teman, 2 orang dari Instagram dan 2 orang lainnya mengenal dari website PPI Turki. Media apa yang Anda gunakan untuk membaca majalah Konstantinesia PPI Turki?

Dari 22 orang, 9 orang di antaranya menggunakan komputer, 1 orang menggunakan majalah, 9 orang menggunakan smartphone dan 3 orang lainnya menggunakan tablet.

39

Dari 22 orang, 3 orang memilih topik bisnis, 4 orang memilih topik budaya, 8 orang memilih topik jalan–jalan, 1 orang memilih topik kehidupan, 1 orang memilih topik musik, 1 orang memilih topik olahraga, 2 orang memilih topik pendidikan, dan 2 orang lainnya memilih topik teknologi. Sedangkan untuk masukan dari pengisi survei, mereka berharap untuk mempercantik dan merapikan layout majalah, mengunggah majalah selain di issuu.com, dan lebih memperbanyak rubrik yang bertemakan “Jalan-Jalan�. Kami sangat berharap agar pada edisi selanjutnya, kami bisa memperbaiki kekurangan serta menjadi lebih baik lagi. Terima kasih telah membaca majalah Konstantinesia PPI Turki.




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.