Artikel 4 “MEMBANGUN SEMANGAT DEMOKRASI DI INDONESIA MELALUI PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI PEMUDA” Aulia Nasa Fitri SMA Fatih Bilingual School Putri Banda Aceh
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti pemerintahan. Dapat kita dinyatakan sebagai pemerintahan rakyat atau yang sering kita kenal pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi di suatu negara adalah tombak dari gambaran kecil pribadi dan identitas bangsa. Kesuksesan suatu bangsa dapat dilihat dari aspek perkonomian, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan juga kondisi politik di negara tersebut. Kesukesan itu semua tidak lepas dari keikutsertaan generasi muda dalam menyukseskan demokrasi. Indonesia merupakan negara yang menganut politik demokrasi. Politik demokrasi yang ada di Indonesia sejujurnya cukup membuat miris untuk dilihat jika kita menilai dari beberapa aspek kehidupan di Indonesia. Dalam kacamata saya, generasi muda belum banyak berperan dalam menyuarakan apa yang menjadi hak mereka. Minggu kemarin saya baru saja mendapatkan materi baru yang sebenarnya sudah beberapa kali diulang di pelajaran Pendidikan Kewarnegaraan. Dalam pelajaran tersebut tercantum bab Demokrasi. Para generasi pemuda yang bergelora di kelas saya banyak mengeluarkan argumen dengan keadaan demokrasi di Indonesia saat ini. Akan tetapi, bagi saya pribadi, Indonesia belum mencapai titik negara yang demokrasi, namun tidak terjebak pula dengan perubahan di orde lama. Para generasi pemuda di Indonesia masih belum berani dalam menyampaikan aspirasi mereka. Banyak dari generasi pemuda contohnya saja mahasiswa yang mendapatkan tempat yang minim di kancah politik sehingga membuat mereka gentar dalam usahanya menyuarakan keadilan di Indonesia karena masalah umur. Lalu, apakah dalam menyampaikan aspirasi para generasi muda dirasakan belum cukup pantas karena kurang pengetahuan dan pengalaman? Saya rasa belum tentu. Umur tidak menjamin tingkat kedewasaan, pemikiran, dan juga pengalaman seseorang. Termasuk juga masalah politik demokrasi. Selain itu, jika kita tidak hanya melihat dari sekedar pengalaman, para generasi muda pasti akan mendapatkan kesempatan yang sama dalam menyampaikan aspirasi dalam politik demokrasi. Demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia menurut saya sangat kacau. Bagaimana tidak? Para pemimpin tidak memberikan kesempatan bagi generasi pemuda untuk bebas berbicara secara etika. Sekarang adalah saatnya generasi pemuda bergerak dan membuat suatu perubahan. Saya rasa generasi pemuda Indonesia tidak hanya dapat berbicara politik demokrasi saja, tetapi generasi pemuda juga memiliki banyak potensi dalam mengubah bangsa ini menjadi Macan Asia. Keleluasan generasi pemuda dalam menyalurkan bakatnya dapat membuat perubahan besar bagi bangsa ini. Namun, 12
bagaimanakah konsep demokrasi yang bisa dijalankan dan dipahami oleh para generasi pemuda? Menurut saya konsep yang semestinya kita bangun adalah membangun budaya demokrasi di generasi pemuda tanpa unsur paksaan. Pada saat kita sedang berkumpul dengan teman-teman, kemudian salah satu dari kita mengusulkan suatu permainan untuk dimainkan bersama dan teman yang lain memberikan pendapat untuk setuju atau menolak, lalu diskusi pun berlanjut untuk memutuskan permainan apa yang asik untuk dimainkan saat itu. Dari cuplikan kejadian tersebut, kesadaran akan perbedaan pendapat menuntut kita untuk melakukan diskusi agar setiap individu merasa puas dengan keputusan yang diambil. Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari seringkali tanpa sadar kita telah mempraktikkan nilai-nilai demokrasi. Hal vital yang harus dilakukan adalah kebudayaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Budaya pada intinya adalah kebiasaan diri agar terbentuk karakter yang tangguh dalam hal apapun. Budaya disiplin, jujur, berani membela kebenaran, dan sebagainya adalah budaya yang menjadi ciri khas dan selanjutnya menjadi kebudayaan. Dengan budaya, akhlak generasi pemuda dibentuk dengan bagus. Contohnya agar tidak mencontek ketika ujian, bukan karena takut oleh pengawas, tetapi sadar akan kehendak pribadi dengan pemahaman bahwa hasil yang akan diperoleh selalu berbanding lurus dengan proses, maka dari itu proses (perjuangan) harus ditekankan agar generasi muda tidak berpikir instan dalam meraih sesuatu. Tidak hanya dalam budaya, generasi pemuda dapat juga menunjukkan bakatnya dalam seni atau bidang lainnya sehingga generasi pemuda dapat juga menikmati demokrasi dalam seni seperti seni musik karena demokrasi lebih mudah diterima dengan memasukkan genre musik tertentu yang sedang digemari oleh kaum generasi pemuda. Di sekolah generasi pemuda dilatih untuk menjadi disiplin dan bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Generasi pemuda dapat belajar menjadi ketua di kelompok diskusi secara bergiliran atau berorganisasi di OSIS. Dengan belajar kepemimpinan, generasi pemuda akan belajar untuk tidak mementingkan ego diri sendiri, tetapi juga menampung semua pendapat dari teman-teman diskusinya. Generasi muda penerus bangsa harus membudayakan kebiasaan baik tersebut untuk mengubah nasib negara yang dimulai dari diri masing-masing. Bila setiap orang tidak mementingkan ego diri sendiri, lalu beranjak bisa mengendalikan keluarga, kemudian di lingkungan masyarakat lalu ke skala yang lebih besar, yaitu Negara Indonesia. Bukan kepentingan kelompok atau golongan yang diperjuangkan oleh wakil rakyat kelak, melainkan para wakil rakyat yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Oleh karena itu, peranan generasi pemuda dalam demokrasi sangat penting, mengingat generasi penerus bangsa adalah pemuda yang harus memahami permasalahan bangsa yang merupakan pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Tahun ini saya dipercaya oleh teman-teman, wali kelas dan guru-guru di sekolah saya sebagai ketua kelas dan juga ketua Divisi Bela Negara di OSIS. Tahun ini saya sedang giat-giatnya melakukan program untuk mensukseskan demokrasi di 13
sekolah saya dengan dukungan dari para guru. Melakukan pembagian tugas di kelas adalah salah satu contoh nyata yang sudah saya wujudkan selama saya menjabat sebagai ketua kelas. Saya memilih empat ketua kebersihan setiap bulannya yang akan bertugas secara bergiliran dari minggu ke minggu sehingga semua teman di kelas saya dan siswa di sekolah dapat giliran. Program tersebut banyak mengajarkan teman saya akan wujud kepemimpinan yang baik, tanggung jawab, disiplin, jujur, membela kebenaran, adil, dan tidak mementingkan ego sendiri. Salah satu teman saya pernah berkomentar tentang kebersihan kelas ketika sedang diskusi di kelas, dia menyarankan, “Teman, saya rasa kelas kita sedikit kotor jika terus diabaikan. Bagaimana kalau setiap dua minggu sekali kita sama-sama membersihkan kelas agar setiap orang di kelas kita memiliki rasa memiliki dan bertanggung jawab atas kebersihan?� Sangat mudah untuk memahami dan menjalankan paham demokrasi terhadap generasi pemuda Indonesia. Dimulai dari hal kecil kemudian berubah menjadi hal besar yang dapat merubah Indonesia. Saran yang diajukan oleh teman saya merupakan wujud nyata dari kesadaran generasi pemuda akan paham demokrasi. Oleh karena itu, inilah saatnya generasi pemuda Indonesia membawa budaya yang baru dan baik bagi Nusa dan Bangsa. Semangat generasi pemuda pelopor pemerintah yang bebas KKN!
14