Artikel 15 “KADO DEMOKRASI DARI GENERASI� Anjani Mardasari MAN Model Banda Aceh
Demokrasi adalah perpaduan dari dua kata yaitu demos berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena pada abad ke-5 SM. Seorang tokoh bernama Solon dikenal sebagai pencetus ide demokrasi di polis Athena. Pada saat itu Solon memimpin polis Athena karena terjadi perang saudara ketika polis tersebut dipimpin oleh Draco. Seiring dengan perkembangan paham-paham demokrasi, muncullah gagasan-gagasan baru yang lebih merincikan tujuan dan fungsi demokrasi seperti pengembangan pertumbuhan ekonomi, perbaikan kondisi sosial, perjuangan hak politik manusia, dan lain sebagainya. Defenisi modern juga telah berevolusi sejak abad ke-18, saat semaraknya demokrasi di berbagai negara. Menurut Abraham Lincon (Presiden Amerika ke-16), demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini dimaknai kekuaasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Namun setelah mengalami proses interaksi, demokrasi tidak hanya dianggap sebagai bentuk pemerintahan, tetapi telah diterapkan pada sistem politik dan sikap hidup. Ciri utama demokrasi yaitu tegaknya hukum dan diakuinya Hak Asasi Manusia (HAM). Demokrasi dapat dipresepsikan melalui jiwa budaya dan politik. Karena perkembangannya pula, jenis-jenis demokrasi terbagi dalam beberapa katagori yang beranekaragam dan telah diterapkan di banyak Negara. Demokrasi juga memiliki beberapa prinsip yaitu: keterlibatan, persamaan, kebebasan, dan supremasi hukum. Selain itu dalam demokrasi ada istilah yang dikenal dengan budaya demokrasi. Budaya demokrasi adalah kemampuan manusia mencerminkan nilai-nilai demokrasi, seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan keteraturan. Budaya demokrasi berlandaskan pula pada etika dan nilai-nilai demokrasi serta prinsipprinsip demokrasi yang bersumber pada konstitusi. Contoh budaya demokrasi lebih sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti musyawarah, perembugan, rapat, dan sebagainya. Disini masing-masing individu dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya untuk menentukan suatu keputusan demi kepentingan bersama. Hal ini juga guna untuk menyempurnakan konsep masyarakat madani. Nurcholis majid menuturkan, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat berperadaban dengan cirri-ciri antara lain egalitarian (kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum, toleransi, pluralisisme, dan musyawarah. Sebagai generasi muda, kita harus mengenal seluk-beluk demokrasi sejak dini yang akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita adalah bagian dari warga negara dan penerus masa depan bangsa. Maka dari itu sudah seyogyanya prinsipprinsip demokrasi telah tertanam dalam jiwa setiap pemuda. Keterlibatan warga 48
negara, persamaan kesempatan, dan kebebasan berdasarkan nilai dan norma merupakan prinsip universal yang harus kita junjung tinggi. Bukti tentang budaya demokrasi telah tercetus dalam Sumpah Pemuda 1928 dan terangkai dengan lahirnya perkumpulan pelajar, meski saat itu Indonesia belum merdeka. Menarik untk diulik disini adalah penempatan kedudukan pemuda yang sangat penting. Seperti ungkapan Ir.Soekarno (Presiden RI Ke-1) yang menuturkan� Beri aku 10 pemuda, maka akan aku gumcangkan dunia�. Kita mendapatkan status yang tinggi dalam peran demokrasi. Kita dapat meneladani perilaku-perilaku orang dewasa yang demokratis. Dengan begitu kita dapat pula memberi teladan, mengerti, memahami dan melaksanakan demokrasi dala kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat disalurkan dengan dengan sikap, tingkah laku, sopan santun dan tutur kata yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Disini pula kita harus menjadi generasi yang mempunyai kesadaran bahwa demokrasi sangat berdampak positif, yang jika terus dibudidaya akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Sikap kritis dan penalaran intensif harus dikembangkan dalam diri. Kita harus menjadi masyarakat madani yang menghargai prestasi. Kita harus mempersembahkan yang terbaik untuk negeri dan membanggakan pertiwi di era globaliasasi. Kita harus mampu meraih champion dalam menegakkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi dengan tidak mudah menyerah menggapai mimpi. Banyak program yang dapat dilaksanakan dalam menegakkan budaya demokrasi dengan tentunya mengajak semua instansi yang terkait untuk berpartisipasi kegiatan ini, agar semua yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar. Secara umum ada 5 cara yang dapat dilakukan oleh individu guna menerapkan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Menjunjung tinggi persamaan Sikap ini bisa kita tampakkan dengan� jangan merasa hebat dari orang lain, tidak memilih-milih teman dalam segi materi, tidak membeda-bedakan si kaya dan si miskin, berpartisipasi tanpa stratifikasi. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban Disini boleh dikatakan, jika kita memperoleh sesuatu maka akan ada yang harus dibayar untuk itu. Kewajiban itu seperti melaksanakan aturan sekolah dan membantu khalayak ramai. Pembagian tugas harus kita laksanakan sebgaimana mestinya dan kit turut aktif, jangan sampai berat sebelah. Kita harus menyelaraskan antara hak dan kewajiban.
Membudayakan sikap bijak dan adil Perilaku ini bisa diterapkan dengan berusaha memilih yang terbaik dan tepat menetapkan sasaran untuk membuat keputusan serta jangan adanya kelas-kelas sosial yang dibeda-bedakan. Kita harus mampu berfikir kritis dan berani bertnggung jawab untuk kepentingan bersama. 49
Membiasakan musyawarah dan mufakat dalam pembuatan keputusan Hal ini bisa ditunjukkan dengan saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, menjadi pendengar yang baik dan memberikan berbagai masukan. Kita harus pula bersikap terbuka menerima saran dan pendapat orang lain.
Mengutamakan persatuan dan kesatuan Sikap ini bisa diraih dengan saling melengkapi dan memotivasi dan menjunjung prinsip Bhineka Tunggal Ika.Maka dari itu kita bisa mengusulkan berbagai program untuk menanamkan budaya demokrasi seperti seminar, lomba karya tulis dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan ini. Dengan turut berpartisipasi dalam segala kegiatan, kita akan menjadi generasi yang membanggakan pertiwi di era globalisasi. Dengan terlaksananya itikad ini secara terpadu, maka perlahan-lahan negara kita akan menjadi negara yang terus mengamalkan budaya demokrasi yang berlandaskan pancasila. Untuk itu sejak dini, kita harus membentuk posisi sipil dalam mengaplikasikan serta mengayomi dan memberikan motivasi kepada khalayak ramai tentang demokrasi untuk dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
50