Artikel 33 “MARI KITA DEWASAKAN DEMOKRASI NEGERI INI� Muhammad Multazam SMAN 8 Banda Aceh
Demokrasi, bagi sebagian besar orang mungkin kata-kata tersebut sudah sangat tidak asing lagi, mengapa? Karena memang tepat sekitar bulan juni dan juli kemarin Indonesia baru saja melaksanakan pesta demokrasi yaitu PEMILU dan PILPRES yang bertujuan untuk memilih wakil wakil rakyat yang duduk di parlemen dan pemimpin bangsa ini lima tahun kedepan. Secara umum pengertian Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan rakyat melalui perwakilan yang dipilih oleh rakyat sedangkan secara bahasa demokrasi sendiri berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa yunani, yaitu Demos yang berarti rakyat dan “kratos� yang berarti kekuasaan. Kesuksesan pemilu dan pilpres 2014 yang berlangsung secara aman, nyaman dan tentram disebut sebut sebagai suatu kedewasaan berpolitik di Indonesia oleh beberapa pihak, namun kedewasaan tersebut nampaknya mulai sirna ketika para wakil rakyat di parlemen mulai terpecah menjadi dua kubu. Suatu hal yang sangat memalukan ketika seorang wakil rakyat yang seharunya mereka menjadi sauri tauladan dalam berdemokrasi malah berebutan kursi kekuasaan dengan cara yang tidak layak, disini saya tidak menyalahkan pihak ini atau pihak itu namun, dari apa yang saya lihat di TV itu suatu hal yang memalukan. Dalam sistem demokrasi, seluruh warga negara memiliki kebebasan untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu juga terdapat kebebasan politik yang mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Demokrasi tidak pernah memihak kepada si miskin atau si kaya, si cacat atau si sehat, seluruh elemen masyarakat yang sudah sampai umur memiliki hak yang sama, yaitu hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, Juni dan Juli lalu saya baru saja merasakan indahnya pesta demokrasi untuk pertama kali nya, saya mengikuti seluruh proses pemilihan, yaitu dari pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden. PEMILU tahun ini membuka cakrawala demokrasi saya, bisa dibilang saya telah menjadi salah satu orang yang setiap harinya mengikuti perkembangan demokrasi di Indonesia, mulai dari juni 2014 ketertarikan saya terhadap berita berita politik semakin hari semakin berkembang. Harapan besar saya selaku salah satu generasi muda Indonesia yaitu semoga demokrasi di Indonesia bisa lebih dewasa, semoga perpolitikan di Indonesia bisa kembali sehat, saya yakin setiap peserta pemilu tidak ada yang tidak ingin menang, namun bukan berarti ketika kalah mereka tidak bisa menerima kekalahan, yang mesti kita tahu itukan menang kalah dalam berpolitik itu biasa. Demokrasi mengajarkan kita untuk senantiasa bisa ikut andil dalam menentukan pemimpin, satu suara kita akan berpengaruh besar bagi perhitungan 97
suara, jadi jangan pernah menganggap remeh satu suara anda, sebagian besar orang menganggap bahwa “Untuk apa saya memilih, tohhh satu suara saya tidak dapat mengubah keadaan.� Ini adalah prinsip yang benar-benar salah. Kini saatnya kita masyarakat Indonesia berevolusi, jangan biarkan kehancuran demokrasi melanda negeri ini, mari kita jaga demokrai Indonesia, mari kita dewasakan perpolitikan negeri ini, masyarakat dunia harus menyadari bahwa Indonesia memiliki sistem demokrasi yang luar biasa. Para generasi muda harus memahami bahwa pentingnya demokrasi di negeri ini, para generasi muda harus peka dengan permasalahan permasalahan demokrasi di negeri ini, apalah arti kalau para generasi muda hanya diam tanpa mau mencari dan mengetahui tentang demokrasi di negeri ini, apakah kita mau 20 atau 30 tahun kedepan kita dipimpin oleh pemimpin yang tidak pernah tau tentang seluk beluk demokrasi?
98