Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis Artikel Demokrasi,

Page 1

Artikel 30

“DEMOKRASI,PRO RAKYAT ATAU PEJABAT?” Irhamna MAN Darussalam Banda Aceh

Demokrasi merupakan kata yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Khususnya bagi para Siswa yang sedang merajut pendidikan, karena demokrasi merupakan suatu materi yang dibahas dalam kurikulum pelajaran. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang terdiri dari dua kata yaitu Demos yang berarti Rakyat dan Kratos/Kratein yang berarti Kekuasaan atau Pemerintahan (Budiyanto, 2007:32). Dari dua istilah tersebut dapat kita ketahui bahwa Demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat. Dalam menjalankan Demokrasi, rakyat berkedudukan sangat penting. Dimana rakyat menjadi pemeran utamanya karena apa yang akan diterima oleh rakyat bergantung dengan apa yang ia inginkan.Bahkan ada pepatah latin yang berbunyi “Vok Populi,Vok Dei” yang artinya suara rakyat,suara Tuhan. Maksudnya kedaulatan rakyat tidak boleh dikompromikan dengan apa dan siapapun juga, sehingga seolah-olah kemauan rakyat adalah kemauan Tuhan dalam kondisi yang Manipulatif. Partai Politik,Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga berperan dalam proses demokrasi yakni sebagai wadah untuk menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat yang kemudian akan diterima dan diterapkan oleh pemerintah kepada rakyat pula. Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara, juga merupakan hak sekaligus kewajiban warga negara karena sistem kekuasaan yang berlaku di Indonesia adalah “Res Publica” yaitu dari Rakyat,oleh Rakyat dan untuk Rakyat. Selain itu Demokrasi juga bermanfaat bagi rakyat, karena dengan berlakunya demokrasi, rakyat bisa memilih dan menentukan apa yang mereka inginkan. Akan tetapi kita menyadari bahwa cita-cita Demokrasi di Indonesia masih sangat jauh dari prakteknya ,baik itu dikarenakan perbedaan pendapat maupun sebab yang lain. Contohnya saja dapat kita lihat pada kegiatan Pemilu yang biasa disebut dengan nama lain “Pesta Demokrasi”. Yang mana pada kegiatan Pemilu, setiap rakyat yang sudah memiliki hak untuk memillih, menentukan suaranya. Ia bebas memilih siapa dan dari pihak mana yang ia inginkan dengan berpegang pada prinsip Luber (Langsung, Bebas, Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil). Akan tetapi, ada sebagian pihak yang tidak menggunakan hak pilihnya atau biasa disebut dengan golongan putih (Golput) yang dikarenakan dengan bermacam-macam sebab dan alasan dari mereka.Oleh golongan hitam menjadikan kesempatan ini sebagai cara mudah untuk mendapatkan kemenangan bagi tim pilihannya. Dia mengalihkan hak pilih dari golongan putih tersebut menjadi milik mereka, golongan hitam. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian rakyat Indonesia tidak mengamalkan sistem “Res Publica”, yakni kewajibannya sebagai Rakyat dan memiliki hak dalam Pemilu. Ini juga disebabkan karena kecerobohan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau bahkan Bawaslu bekerja sama dengan golongan hitam. 90


Kecurangan-kecurangan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, karena setiap orang menginginkan kemenangan bagi pilihannya. Dari contoh tersebut diatas, jelas menunjukkan bahwa pemilu yang kita inginkan berlangsung Luber dan Jurdil, tidak dapat berjalan langsung dengan sempurna. Banyak dari rakyat Indonesia yang mengakui belum bisa merasakan kesejahteraan dari hasil Demokrasi, Justru mereka merasa makin tertekan. Seperti halnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM). 75% lebih dari rakyat Indonesia tidak menyetujui atas kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Lalu,dimanakah bukti bahwa negara Indonesia adalah negara yang demokrasi ,jika keinginan masyarakat Indonesia agar harga BBM tidak dinaikkan justru dilakukan? Memang, harga BBM dinaikkan dengan tujuan meningkatkan subsidi negara demi kesejahteraan rakyat.Akan tetapi apabila pejabat-pejabat tinggi negara masih terus melakukan tindak kecurangan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), maka kepercayaan rakyat kecil terhadap pejabat-pejabat negara tersebut semakin menipis. Itulah yang menyebabkan rakyat kecil kurang menyetujui kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Mereka tidak ingin pejabat tinggi negara mengambil hak yang seharusnya menjadi milik mereka. Sebagai rakyat, tentunya kita berharap agar Demokrasi di Indonesia bisa berlangsung dengan selayaknya, yakni kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan keinginan rakyat dan rakyat pun tidak merasa tertekan dengan kebijakan tersebut. Pejabat-pejabat tinggi negara pun harus bisa menyadari kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat jangan hanya berpikir bahwa rakyatlah yang bersalah, tanpa menyadari kesalahan rakyat dikarenakan ulah mereka. Para rakyat dari kalangan manapun juga harus menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk memajukan Indonesia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk ikut berpartisipasi dalam dunia demokrasi. Mereka juga harus sadar, tanpa adanya partisipasi dari mereka kesempurnaan Demokrasi hanyalah angan-angan belaka. Setiap warga negara (Pejabat tinggi negara maupun Rakyat biasa) harus menanamkan sifat Tanggung jawab,Jujur dan Adil dalam dirinya. Jika ketiga Pilar tersebut dapat di praktekkan dalam kehidupan Demokrasi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan sempurna. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan Demokrasi. Demokrasi di Indonesia memang belum dapat mencapai tingkat kesempurnaan,dikarenakan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Demokrasi masih sangat sedikit. Bukan hanya dari kalangan orang Dewasa, tetapi para Pemuda Pemudi pun masih banyak yang kurang ikut serta dalam kegiatan Demokrasi. Demokrasi harusnya dapat ditanamkan dalam pribadi setiap generasi muda,agar kedepannya Demokrasi di Indonesia bisa mencapai tingkat kesempurnaan.Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara tertentu,salah satunya adalah dengan “mempraktekkan demokrasi di sekolah�. Pemerintah telah menerapkan program wajib belajar 9 (Sembilan) tahun,maka dari itu sebagian besar dari pengurus generasi Indonesia tentunya merengkuh pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu,apabila praktek Demokrasi di 91


sekolah dapat dilakukan. Maka kegiatan Demokrasi yang nantinya akan dijalankan oleh penerus generasi, juga akan mudah berjalan. Demokrasi di sekolah dapat di lakukan oleh para murid sendiri. Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) misalnya. Osim dapat memajukan sekolah dengan cara, bekerja sama dengan para Siswa-Siswi agar ikut serta mengikuti kegiatan yang bertujuan memajukan sekolah tersebut. Selain itu, sistem Demokrasi di sekolah juga dapat diterapkan pada saat proses pemilihan ketua OSIM, setiap calon ketua OSIM yang baru diminta untuk mengutarakan VISI dan MISInya. Oleh para pengurus OSIM lama memberikan arahan kepada siswa dalam menentukan suaranya, dengan pemungutan hasil suara tersebut dilakukan langsung dari masing-masing siswa tanpa adanya siswa yang dapat memilih untuk kedua kalinya. Setiap generasi muda harus menanamkan sifat Sportif, Bertanggung jawab, Adil dan Jujur dalam dirinya. Agar demokrasi yang di inginkan bisa terwujud sempurna.

92


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.