Artikel 26 “DEMOKRASI UNTUK PENERUS� Nalita Rusli MAN Darussalam Banda Aceh
Demokrasi adalah bentuk ataau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk di jalankan oleh pemerintahan negara tersebut. Istilah demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang bearti rakyat, sedangkan kratos/cratain yang berarti pemerintahan, sehingga dapat di artikan pemerintahan dari rakyat untuk rakyat. Dan demokrasi di sebut juga sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Beberapa pengertian menurut para ahli antara lain sebagai berikut: a. Abraham Lincom Demokrasi adalah pemeritah dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. b. Giovanni Sartoni Givanni memandang demokrasi sebagai sistem yang seorang pun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorang pun dapat mengidentifikasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara cara takterbatas dan tampa syarat. c. Affan Gaffar Affan memaknai demokrasi dengan dua bentuk. Pertama, demokrasi normatif (demokrasi formal)yaitu demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan yang kedua, demokrasi impirik, yaitu demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik praktis. Adapun demokrasi menurut saya sendiri adalah suatu sistem pemerintahan yang menunjukkan kekuasaan, dengan keputusan keputusan politiknya di selenggarakan oleh warga negara melalui perwakilan perwakilan dari berbagai macam daerah yang ada di dalam negara yang memerintah tersebut. Perwakilan tersebut dipilih melalui pemilihan yang bebas yang biasa di sebut dengan pemilihan umum yang di selenggarakan 5 tahun sekali, mereka tersebut bertanggung jawab atas tugas mereka. Demokrasi juga berhubungan dengan transparansi, dengan adanya transparansi atau keterbukaan maka keadilan akan berbanding lurus dengannya. Karena tansparansi merupakan tindakan yang merujuk pada suatu persoalan menjadi jelas, mudah dipahami, dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Sehingga transparansi dibutuhkan dalam suatu negara untuk dapat menciptakan suasana harnonis antara pemerintah dengan rakyatnya. Didalam demokrasi adanya kebebasan berpendapat dan kebebasan untuk berekspresi di masyarakat. Setiap masyarakat bebas untuk berekspresi atau pun berkarya sesuai apa yang di inginkannya. Asalkan tindakannya tidak membuat orang 79
lain terganggu dan pastinya tidak menyimpang dari aturan-aturan yang ada di dalam suatu negara tersebut. Ada kalanya demokrasi demokrasi sering di salah gunakan atau di salah artikan akhirnya menjadi sesuatu hal yang meyimpang, dan dapat menimbulkan keresahan dan ketidak nyamanan di masyarakat. Salah satunya adalah tindakan anarkisme masa, dan sampai tindakan paradikalisme seperti kelompok Negara Islam Indonesia. Mereka ini ingin membuat suatu kelompok atau negara lain di dalam suatu negara. Ini menunjukkan bagaimana aparat hukum di buat tidak berdaya, menghadapi kasus yang seperti ini. Padahal kekusaan aparat penegak hukum di perlukan guna meredam aksi aksi anarkisme anak bangsa dengan tameng kebebasan dan demokrasi. Dalam hal ini semua golongan masyarakat harus bersatu padu dalam memerangi gerakan yang ingin membetuk negara dalam negara ini. Terutama peran para ulama dan tokoh agama harus mampu memberikan pemahaman tentang agama yang benar dan dikontektualisasikan dengan kekinian, sebab NKRI sanat menjungjung tinggi Pluralisme. Adapun konsep-konsep demokrasi untuk generasi penerus bangsa antara lain: Harapan kami adalah demokrasi di Indonesia semoga berjalan lancar dengan adanya penerapan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tegaknya prinsip demokrasi di Indonesia. Maka terjalinnya kesejahteraan dan perdamain dalam masyarakat. Bentuk bentuk perilaku yang dapat di terapkannya adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga (bisa dengan musyawarah dan lain sebagainya). 2. Menyelenggarakannya perubahan secara damai tampa ada perselisihan yang tidak jelas. 3. Menyelenggarakannya pergantian pimpinan (orang yang mengepalai suatu negara/daerah maupun organisasi) secara teratur. 4. Membatasi pemakain tindak kekerasan. 5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (seperti agama, budaya, dan adat istiadat). 6. Mewujudkan tegaknya keadilan. Dengan terwujudnya perilaku tersebut, maka generasi muda akan memperoleh negara yang berdaulat, adil dan makmur. Dan masyarakat mematuhi peraturan yang ada. Sehingga kehidupan berbangsa dan bernagara akan terasa indah. Salah satu contoh penerapan demokrasi dalam kehidupan sehari hari ialah Dalam lingkungan sekolah adalah pada saat pelaksanaan pemilihan ketua OSIM. Pada saat itu siswa atau siswi bebas untuk mencalonkan diri tetapi harus memenuhi syarat yaitu siswa(i)nya harus kelas XI(2 MAN/SMA). Setelah memenuhi syarat barulah siswa(i) diseleksi lagi. Sehingga tinggallah beberapa orang lagi yang di anggap mampu. Orang orang ini harus mempunyai visi dan misinya dalam menduduki tugas sebagai calon ketua osim. Visi dan misi tersebut harus mereka sampaikan kepada seluruh siswa(i) yang ada didalam sekolah tersebut, biasanya visi dan misi ini 80
disampaikan di lapangan dan semua siswa(i) harus berkumpul disana untuk mendengarkan visi dan misi yang mereka sampaikan. Barulah setelah visi dan misi dari para calon ketua osim yang baru siap di sampaikan, maka setiap siswa(i) harus memilih satu orang dari mereka yang menurut siswa(i) itu sendiri dapar menuntuk sekolah mereka kearah yang lebih baik. Setelah semua siswa melakukan pilhan mereka, tibalah saatnya untuk suara di kumpulkan dan di umumkan, siapa yang mendapatkan suara terbanyak maka orang itulah yang mendudki sebagai ketua osim yang baru menggantikan ketua osim yang lama, di karenakan ketua osim yang dulu sudah kelas tiga. Sedangkan beberapa orang lain lagi yang tinggal, mereka di jadikan sebagai anggota anggotanya karena mereka juga telah melewati tahap tahap seleksi. Pemilihan ketua osim ini menggunakan sistem demokrasi karena siswa(i) yang memilih dan mereka pula yang menerimanya, atau dengan kata lain dari siswa(i) untuk siwa(i) (dari rakyat untuk rakyat). Di dalam konteks ini terlihat bahwa dengan adanya demokrasi di dalam kehidupan sehari hari bahkan dalam berbangsa dan bernegara kita bisa menciptakan lingkungan yang harmonis, seperti halnya di sekolah kita harus juga bersikap terbuka dan jujur kepada semua temen dan guru kita. Supaya jika terjadi masalah teman dan guru bisa mwembantu menyelesaikan masalah kita semampu mereka. Sehingga adanya tolong menolong antar sesama. Dan juga di dalam sebuah diskusi, kita harus senantiasa menyampaikan pendapat dengan cara yang benar. Misalnya, harus mengucapkan salam dan sopan dalam berbicara. Agar orang lain dapat menerimanya tanpa da timbulnya perdebatan yang tidak baik. Ini merupakan bentuk perilaku yang demokrasi dalam kehidupan sehari hari yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik.
81