Artikel 10
“KORUPSI FAKTOR PENGHANCUR DEMOKRASI� Muhammad Faiz Authar SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Demokrasi pertama kali diciptakan oleh sejarahwan yang berasal dari Yunani, yaitu Herodatus. Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat)dan kratos/kratein (memerintah). Menurut istilah,demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Namun, melihat keadaan bangsa ini, istilah demokrasi sudah sangat jauh berubah dan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Salah satu faktor penyebabnya ialah korupsi. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi bukan lagi berada di tangan rakyat, melainkan berada di tangan rakyat yang ber-uang. Contohnya di dalam pemilu, suara terbanyak adalah suara rakyat yang menerima uang sumbangan dari pihak tertentu. Bahkan Indonesia menduduki peringkat 64 negara paling korup di dunia. Korupsi menjadi masalah serius bagi bangsa kita. Hal ini sudah mengkhawatirkan karena kasusnya terdapat di berbagai kalangan mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif bahkan swasta. Bahkan dewasa ini di partai-partai politikpun terdapat banyak kasus korupsi. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kasus korupsi yang telah menjerat para elite beberapa partai politik (parpol), seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, Golkar dan lainnya memberi dampak negatif di tengah masyarakat. Sebagai contoh, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga anggota Komisi III DPR Muhammad Nazaruddin, telah terbukti melakukan tindakan yang merugikan negara. Nazaruddin terrbukti melakukan korupsi melalui proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Nazaruddin terbukti bersalah setelah menerima uang suap sebesar 4,6 miliar rupiah. Tidak hanya itu, Menteri Pemuda Olahraga, Andi Mallarangeng, juga turut menjadi tersangka dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Bukit Hambalang, Jawa Barat. Selain itu, elite Partai PKS juga turut dijerat KPK dalam kasus dugaan korupsi pengurusan impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah juga menjadi tersangka. Keduanya diduga menerima uang suap dari Direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, berjumlah 1 miliar rupiah. Kasus-kasus tersebut, tentunya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap sebuah negara. Terlebih lagi angka golput yang sudah semakin merajalela diakibatkan karena rakyat tidak lagi percaya kepada para pemimpin yang korupsi. Salahkah mereka yang melakukan tindakan golput dengan tujuan menghindari memilih pemimpin yang korupsi? Memilih pemimpin yang tidak adil? Apakah mereka yang memilih untuk masuk dalam golongan putih bersalah? Jelas bahwa jawabannya dapat kita ketahui bersama, para pemimpin dan partai politiklah yang menyebabkan golput terjadi. Karena ketamakkan merekalah golput semakin marak terjadi. 36
Merujuk kepada hal tersebut, timbullah pertanyaan, apakah hal ini yang namanya demokrasi? Apakah ini yang dinamakan pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat? Tidak, hal tersebut bukanlah demokrasi, demokrasi telah menjadi sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat ber-uang oleh rakyat beruang untuk mereka yang ber-uang. Partai-partai politik terbukti mengeksploitasi demokrasi demi korupsi. Mereka hanya mementingkan diri sendiri, menghancurkan negara,dan merugikan rakyat.Seharusnya pemerintah harus mengambil langkah yang lebih tegas dalam menangani masalah ini. Koruptor harus dimusnahkan dengan dijatuhkan hukuman mati. Hukuman mati harus dilakukan agar budaya korupsi di Negara kita ini musnah. Oleh karena itu, hindarilah korupsi agar demokrasi di negeri ini berjalan dengan lancar. Ada 11 prinsip yang dapat dipegang untuk memahami perkembangan demokrasi, antara lain sebagai berikut : a. Pemerintahan berdasarkan konstitusi b. Pemilu yang demokratis c. Pemerintahan lokal/desentralisasi kekuasaan d. Pembuatan UU e. Sistem peradilan yang independen f. Kekuasaan lembaga kepresidenan g. Media yang bebas h. Kelompok-kelompok kepentingan i. Hak masyarakat untuk tahu j. Melindungi hak-hak minoritas k. Kontrol sipil atas militer Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain sebagai berikut : - Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku. - Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani. - Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah. - Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan. - Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis. - Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah. - Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa dan agama. - Menggunakan kebebasan dengan penuh tanggung jawab. - Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun.
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Lingkungan Sehari-Hari a. Lingkungan Keluarga - Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya. 37
-
Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat. Saling menghargai perbedaan pendapat. Mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi.
b. LingkunganSekolah - Berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan masyarakat sekolah - Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain. - Berani mengajukan saran/pendapat. - Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding. - Ikut serta dalam berbagai jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS. - Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat - Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat. - Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih. - Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di desa. - Mengikuti kegiatan kerja bakti. - Bersama-sama memberikan pendapat demi kemajuan masyarakat.
Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsipprinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut : - Menghindarkan perbuatan otoriter. - Melaksanakan amanat rakyat. - Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain. - Mengembangkan toleransi antar umat beragama. - Menghormati pendapat orang lain. - Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya. - Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui pemilihan,bukan melalui uang suap dan sebagainya. Serta menerima perbedaan pendapat.
Dengan membiasakan diri mempraktekkan budaya demokrasi, maka tanpa kita sadari dengan sendirinya kita telah menjalankan dan mengenalkan budaya demokrasi itu sendiri. Salah satu contoh demokrasi yang paling mendasar adalah pemilihan ketua kelas, dimana pada saat itu seluruh siswa ataupun siswi memilih pemimpin dengan cara pemilihan. Maka dengan itu kita telah mempraktekkan budaya demokrasi tersebut. Semoga demokrasi di Indonesia selalu berjalan dengan damai dan terhindar dari hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi sehingga pada akhirnya demokrasi akan berjalan dengan lancar. 38