Artikel 25 “DEMOKRASI DI GERBANG WACANA“ Dzulka Elfira MAN Darussalam Banda Aceh
Demokrasi itu berasal dari bahasa Yunani yakni “ demos “ berarti rakyat dan “ kratein “ berarti pemerintahan. Dengan demikian demokrasi berarti pemerintahan yang dikuasai oleh rakyat. Maksudnya bentuk pemerintahan yang dijalankan “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” , itu jika dianalisis pada umumnya. Tapi kenyataannya justru berbanding terbalik. Mengapa ??? Karena demikrasi yang dijalankan saat ini ialah demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat, untuk pejabat”. Benarkah ?? Tentu. Hal ini dibuktikan dengan adanya tindakan-tindakan kriminal yang masih dilakukan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Tindakan kriminal seperti apakah itu ?? Yakni melunjaknya kasus korupsi, kolusi, nepotisme, sogokan, serta hukum yang masih dapat dibeli. Sungguh tragis !! Sebab dari tindakan kriminal itu, kehidupan masyarakat Indonesia menjadi tidak seimbang, baik keadilan dalam bidang politik juga dalam keadilan kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga angka kemiskinan kian meningkat, masyarakat melarat, arah hidup menjadi sesat, ekonomi negara kembali kumat. Sungguh jika para pejabat yang sadar akan namanya yang telah di label menjadi penjahat itu terus melakukan tindakan kriminal seperti KKN, dan sogokan itu. Tidakkah Engkau merasa bahwa dirimu yang berada di posisi tinggi itu merintih seperti apa yang orang rintihkan atas perlakuanmu ? Merasa tertindaskah kamu seperti apa yang dirasakan oleh mereka yang kamu tindas ? Sadarlah duhai pejabat, tak akan kekal apa yang kamu miliki saat ini. Karena itu hanyalah titipan. Sadarlah bahwa dirimu sama seperti mereka yang tak punya. Karena mereka !! Ya, kepercayaan, dukungan, dan pilihan merekalah yang dapat membuatmu duduk dikursi Emas. Tapi, begitukah caramu membalas semua kepercayaan mereka ??? Begitukah caramu mengabaikan nasib-nasib mereka yang malang itu ?? Alangkah hinanya dirimu jika kamu menyadari hal itu terjadi tapi kamu mengabaikannya. Mengapa kamu lebih takut kepada KPK daripada api neraka ?? Padahal itu pasti ada. Mengapa kamu lebih takut kepada baju orange KPK daripada jasad kamu di bungkus api neraka ??? Mereka yang nasibnya malang itu hanya berharap kehidupan mereka menjadi lebih baik. Mereka juga ingin merasakan yang namanya hidup yang berkecukupan dan sejahtera, dapat tempat hidup yang layak, adanya lowongan pekerjaan, diberlakukannya proses hukum yang wajar, yakni mereka ingin mendapat persamaan di mata hukum. Itulah yang mereka harapkan. Mereka hanya ingin kehidupannya berdasarkan demokrasi yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar janji yang mulukmuluk. Mereka juga ingin lingkungan mereka diberi dukungan untuk mendirikan organisasi yang aktif dan berjalan dengan ketua yang mereka pilih berdasarkan hak pilih masing- masing. 77
Diujung renungan saya yang paling dalam, ternyata demokrasi itu hanya terpaku di pintu gerbang dan belum pernah masuk ke halaman demokrasi itu sendiri. Seandainya Si demokrasi itu masuk ke dalamnya, betapa takjubnya bahwa panorama alam demokrasi sesungguhnya sungguh sangat luar biasa indah dan menawan . . . Siapakah diantara kita yang sudah masuk ke alam demokrasi sesungguhnya ???
78