e Paper Koran Madura 04 September 2014

Page 1

KAMIS

KORAN MADURA

4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

1

0328-6770024 KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III www.koranmadura.com

Menteri ESDM Resmi Tersangka KPK Temukan Indikasi Pemerasan dalam Kasus Jero Wacik JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebagai tersangka terkait proyek pengadaan barang, pemerasan serta penyalahgunaan wewenang di kementerian dengan kerugian diperkirakan sejumlah Rp9,9 miliar. Politisi Partai Demokrat ini dikenakan pasal Pasal 12 huruf e atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Juncto 421 KUHP. “Pertama, pascamenjadi menteri di Kementerian ESDM, diperlukan dana untuk operasional menteri yang lebih besar. Untuk mendapatkan dana lebih besar daripada dianggarkan, dimintalah beberapa orang kementerian itu, agar dana operasional itu bisa jauh lebih besar,” kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain saat jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Rabu (3/9). Modusnya, lanjut Zulkarnain, di antaranya dengan melakukan kegiatankegiatan rapat fiktif. “Sebagai contoh pendapatan dari kegiatan pengadaan, pengumpulan dana-dana terhadap program tertentu atau misalnya dilakukan rapat-rapat yang seba-

gian adalah rapat-rapat fiktif,” urainya. Jero diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013. Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya menyebutkan, KPK menemukan indikasi pemerasan terkait dengan proyek tersebut. KPK telah melakukan ekspose atau gelar perkara terkait dugaan keterlibatan Jero dalam proyek pengadaan di Kementerian ESDM tersebut. Penyelidikan terkait proyek pengadaan di Kementerian ESDM ini merupakan hasil pengembangan proses penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan di Sekretariat Jenderal ESDM yang menjerat mantan Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno. Dari data yang ada, Jero Wacik ternyata memiliki jumlah harta yang fantastis. Berdasarkan catatan dalam Laporan Harta Kekayaan Pe-

nyelenggara Negara, Jero Wacik disebutkan memiliki harta kekayaan sebesar Rp11,6 miliar dan 430.000 dolar AS. Laporan harta kekayaan itu tercatat pada 1 Februari 2012. Rinciannya, petinggi Partai Demokrat itu memiliki harta tidak bergerak dalam bentuk tanah dan bangunan yang mencapai Rp8,2 miliar. Tanah dan bangunannya itu tersebar antara lain di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Tabanan serta Kota Depok. Jero juga diketahui memiliki harta bergerak berupa mobil yakni mobil Mercedes Benz E230 tahun 1997 seharga Rp200 juta dan Nissan Serena tahun 2004 seharga Rp175 juta. Harta bergerak lain milik Jero

adalah logam mulia seharga Rp200 juta, batu mulia seharga Rp100 juta serta benda seni dan antik Rp500 juta. Selain itu, Jero juga mempunyai Giro dan Setara Kas lainnya seharga Rp2,3 miliar dan 430 Dolar AS. =GAM/ABD

MENTERI ESDM TERSANGKA KPK Menteri ESDM, Jero Wacik (kedua kiri) memberikan pernyataan pers seputar penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK di Jakarta Pusat, Rabu (3/9). KPK menetapkan Jero Wacik sebagai tersangka atas dugaan korupsi pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013.


2

KORAN MADURA

Berita Utama

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

MENTERI ESDM TERSANGKA

KPU: Jero Tetap Dilantik Jadi Anggota DPR JAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik secara resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politisi Partai Demokrat itu menjadi tersangka terkait kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Walau sudah berstatus sebagai tersangka, petinggi Partai Demokrat ini tetap dilantik sebagai anggota DPR bersama 560 caleg DPR terpilih lainnya pada 1 Oktober mendatang. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik mengatakan status sebagai tersangka tidak akan menggugurkan hak Jero sebagai anggota DPR. “Akan ditunggu hingga incraht,” ujar Husni Kamil, di kantornya, Jakarta, Rabu (3/9). Selain putusan pengadilan yang bersifat tetap, kata Husni, pergantian Jero juga bergantung keputusan Partai Demokrat apakah menunggu putusan pengadilan atau langsung memecatnya. Sesuai peraturan KPU Nomor 29 Tahun 2013 tentang Penetapan Hasil Pemilu, Perolehan Kursi, Calon Terpilih dan Penggantian Calon Terpilih dan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota, Pasal 50 ayat 1, menyebut caleg terpilih dapat diganti/ dibatalkan apabila: (a), meninggal dunia, (b), mengundurkan diri, (c) tidak lagi memenuhi isyarat untuk menjadi anggota DPR dan (d), terbukti melakukan tindak pidana pemilu berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap. Dengan demikian, Jero hanya dapat diganti apabila sudah ada putusan tetap atau mengundurkan diri. Selain menjabat menteri, pada pemilu tahun ini, Jero lolos menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019, dari daerah pemilihan (Dapil) Bali. Saat pemilu legislatif 9 April lalu, Jero berhasil mengumpulkan 104.682 suara. Sementara itu, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya pelantikan Jero Wacik sebagai anggota DPR 2014-2019 kepada KPU. “Untuk anggota DPR prosesnya lewat partai lalu ke KPU,” kata Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9). Max mengatakan posisi Jero bila KPU tidak melantiknya akan digantikan oleh suara terbanyak kedua di daerah pemilihan tersebut. Dalam keputusan KPU tentang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Partai Demokrat mendapatkan dua jatah kursi di daerah pemilihan Bali. Jero Wacik mendapatkan suara terbanyak dengan 104.682 pemilih, berikutnya I Putu Sudiartana dengan total perolehan suara 73.348. Sehingga ketika Jero gagal menjadi anggota DPR karena terbelit kasus di KPK, maka yang berhak duduk di kursi parlemen DPR yakni Tutik Kusuma Wardhani dengan perolehan suara terbanyak ketiga yakni 29.113 suara. Tutik adalah caleg Partai Demokrat nomor urut tiga di Pileg 2014. Dia adalah presiden Rotary Club Bali Taman 2009-2010, pemilik RSU Kertha Usada Singaraja dan Salon-Spa Graha Puspasari Denpasar serta komisaris PT Nikki Lab Medika (laboratorium klinik) Denpasar & RS Puri Bunda Denpasar. =GAM/ABD

Jero: Saya Segera Menghadap SBY JAKARTA-Menteri Enegeri dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan dirinya segera menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura dan dijadwalkan tiba di Jakarta, Kamis (4/9). “Mengenai jabatan (Menteri ESDM), saya sudah tanda tangani pakta integritas. Karena Presiden sedang berada di Singapura, kalau sudah kembali, saya akan menghadap beliau dulu, sehingga proses (soal jabatannya) akan berjalan,” katanya dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu malam. Jero yang mengenakan baju batik bermotif Bali dan bercorak biru hanya memberikan keterangan singkat yakni sekitar 1,5 menit dan tanpa tanya jawab. Hadir dalam jumpers yang dilakukan usai rapat pimpinan Kementerian ESDM tersebut antara lain Wamen ESDM Susilo Siswoutomo, Dirjen Minerba R Sukhyar, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Kepala SKK Migas J Widjonarko, dan Kepala BPH Migas Andy Som-

meng. Jero langsung meninggalkan konferensi pers sesaat setelah memberikan keterangan singkat. Konferensi pers dilanjutkan Wamen ESDM. Sebenarnya, konferensi pers dijadwalkan diwakili Wamen Susilo, namun akhirnya Jero langsung yang memberikannya. Menurut Jero, dirinya mengikuti konferensi pers Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu siang yang menetapkan status tersangka kepada dirinya. “Saya akan tetap berada di Indonesia dan mengikuti proses hukum yang berjalan,” katanya. Wamen Susilo menambahkan, terkait jabatan Menteri ESDM, tentunya setelah mendapat laporan Jero Wacik, Presiden Yudhoyono akan memutuskan yang terbaik. “Tidak perlu berspekulasi,”

ujarnya. Ia mengatakan, selama ini, Jero Wacik tidak pernah melakukan intervensi kepada bawahannya. “Beliau tidak pernah menyuruh (bawahannya) kasih apa-apa ke beliau,” katanya. Jero, lanjutnya, meminta kepada bawahannya agar bersaksi di KPK sesuai kapasitas masingmasing. Susilo juga mengatakan, kegiatan Kementerian ESDM tidak terganggu dengan penetapan tersangka terhadap Jero Wacik tersebut. Pada Rabu siang, KPK menetapkan status tersangka terhadap Jero Wacik dengan dugaan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang selama menjabat Menteri ESDM sejak 2011. Jero disangkakan melanggar pasal 12 huruf e atau pasal 23 Undang-undang No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001 jo pasal 421 KUHP. KPK menduga Jero menerima dana hasil pemerasan Rp9,9 miliar sejak 2011. Kasus ini merupakan pengembangan dari penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan ESDM. =ANT/DESCA

ant/reno esnir

PEMASANGAN TURAB KALI CILIWUNG. Sejumlah pekerja dengan menggunakan alat berat seperti eskavator dan crane melakukan proses normalisasi Kali Ciliwung di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Rabu (3/9). Setelah beberapa bangunan ruko digusur, kini proses pemasangan turap di Kali Ciliwung mulai dilakukan untuk normalisasi kali Ciliwung.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

Nasional

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III KAMIS 4 SEPTEMBER 2014

No. 0434 | TAHUN III

33

JELANG PILWALI

PDIP Tak Tertarik Usung Tri Risma Lagi Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono berpendapat partainya kemungkinan tidak mengusung Tri Rismaharini lagi untuk Pilkada Surabaya 2015. “Dari yang saya ikuti, dinamika politik yang ada, ‘kayaknya’ sulit,” kata Bambang Dwi Hartono usai memberi pembekalan kepada anggota FPDIP di DPRD Surabaya, Selasa. Menurut dia, Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya yang merupakan bagian dari petugas partai di eksekutif dianggap jalan sendiri karena tidak pernah mengikuti rapat tiga pilar yakni koordinasi antara eksekutif partai, petugas legislatif (anggota DPRD) dan petugas eksekutif (wali kota). “Biasanya ada rapat tiga pilar, tapi ini tidak pernah. Jadi ini sudah menjadi gambaran tersendiri,” katanya. Ia mencontohkan soal mutasi pejabat di Pemkot Surabaya, Risma tidak pernah mendengar saran dan masukan dari partai pengusung, melainkan jalan sendiri dan memutuskan sendiri. Biasanya, lanjut dia, persoalan ini dibicarakan pada rapat tiga pilar. “Partai bisa menilai SKPD ini. Di dalam rapat tiga pilar biasanya ada evaluasi. Ini instruksi langsung dari DPP PDIP,” katanya. Saat ditanya apakah PDIP sudah siap meninggalkan Tri Rismaharini dan ikhlas jika dicalonkan partai lain, Bambang tidak mempermasalahkan hal itu. “PDIP sudah siap, sekarang pun siap. Ini karena sudah tidak bisa diajak bicara lagi,” katanya. Mengenai Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang sampai saat ini masih mempercayai Tri Rismaharini memimpin Surabaya, Bambang mengatakan bahwa yang dimaksud Megawati adalah agar mekanisme lima tahunan berjalan baik. “Ya ditunggu sampai selesai masa baktinya. Kita tidak punya budaya memutus di tengah jalan. Tapi kalau mau mundur sekarang ya silahkan. Bu Mega sangat mendengar itu,” katanya. Soal calon wali kota dari PDIP mendatang, Bambang belum bisa memberikan penilaian siapa saja yang layak menjadi calon wali kota dari PDIP. “Secara pribadi saya tidak bisa memebrikan penilaian. Jadi ada teknisnya, rumusnya untuk mendeteksi. Semua itu akan dibicarakan dalam Rakercabsus PDIP,” katanya. =ANT/HAKIM

ant/ari bowo sucipto

KIRAB PUSAKA. Sejumlah peserta berpakaian prajurit keraton mengiringi pusaka dan sesaji dalam Kirab Pusaka di depan pendopo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (3/9). Kegiatan tahunan yang diikuti ratusan peserta tersebut merupakan upaya memperkenalkan pusaka sekaligus budaya kawasan lembah Bengawan Solo.

Kesaksian Yusril Meringankan Anas Yusril: Sebelum Dilantik, Belum Berstatus Penyelenggara Negara JAKARTA-Kesaksian Guru Besar hukum tata negara Universitas Indonesia Yusril Ihza Mahendra dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum meringankan terdakwa. Menurut Yusril, seseorang baru sah menyandang status penyelenggara negara setelah diambil sumpahnya. Dalam dakwaan Jaksa KPK, disebutkan Anas Urbaningrum dalam kapasitasnya sebagai penyelenggara negara diduga menerima gratifikasi sebuah mobil Harrier dengan nomor polisi B 15 AUD seharga Rp670 juta pada bulan September 2009. Padahal Anas baru dilantik sebagai anggota DPR pada 1 Oktober 2009 dan mundur dari anggota DPR berdasarkan

keputusan presiden pada 21 Agustus 2010. “Tidak sama sekali, karena jelas kapan dia diangkat dan kapan diberhentikan, sesuai sumpah jabatan. Beda halnya kalau pemberhentian itu dilakukan jika seseorang sedang menjabat kemudian menerima suap,” jawab Yusril yang menjadi saksi ahli dalam sidang perkara penerimaan hadiah dari sejumlah proyek-proyek pemerintah dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Namun dakwaan lain dari jaksa termasuk masa jabatan Anas sebagai penyelenggara negara yaitu dugaan menerima “fee” sebesar 7-20 persen dari Permai Grup yang berasal dari proyek-proyek yang didanai APBN dalam bentuk 1 unit mobil Toyota Vellfire seharga Rp735 juta, kegiatan survei pemenangan Rp478,6 juta dan uang Rp116,52 miliar dan 5,26 juta dolar AS. Uang tersebut digunakan untuk mem-

bayar hotel-hotel tempat menginap para pendukung Anas saat kongres Partai Demokrat di Bandung, pembiayaan posko tim relawan pemenangan Anas, biaya pertemuan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan pemberian uang saku kepada DPC, uang operasional dan “entertainment”, biaya pertemuan tandingan dengan Andi Mallarangeng, road show Anas dan tim sukesesnya pada Maret-April 2010. Selanjutnya uang juga digunakan untuk deklarasi pencalonan Anas sebagai calon ketua umum di Hotel Sultan, biaya “event organizer”, siaran langsung beberapa stasiun TV, pembelian telepon selular merek Blackberry, pembuatan iklan layanan masyarakat dan biaya komunikasi media. Anas juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU harta kekayaannya hingga mencapai Rp23,88 miliar. =ANT/DESCA


4

KORAN MADURA

Nasional

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

SOSIAL KEAGAMAAN

PBNU Kecam Rencana Bongkar Makam Nabi JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprotes keras usulan pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi. Hal itu, memicu kontroversi hingga menjadi trending di media sosial. Karena itu, PBNU akan mendorong Pemerintah Indonesia untuk ikut bereaksi dengan menolak usulan pemindahan makam nabi tersebut. “PBNU akan mengirim surat ke Presiden RI untuk meminta agar Indonesia menyurati Pemerintah Arab Saudi, untuk tidak membongkar atau memindahkan makam Nabi Muhammad SAW dari tempat yang sekarang,” tegas Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj dalam keterangan tertulisnya pada wartawan di Jakarta, Rabu (3/9). Menurut Said, PBNU dari dulu sampai sekarang, tetap menolak keras serta mengecam rencana pembongkaran itu.

Sejarah kelahiran NU bermula dari Komite Hijaz yang merupakan gerakan menolak pembongkaran Kakbah, makam Nabi Muhammad, dan situs-situs lain yang bersejarah di Arab Saudi. Coba saja kalau berani melakukannya. Pemerintah Arab pasti akan hancur

Said Aqil Siradj

Ketua Umum PBNU “Sejarah kelahiran NU bermula dari Komite Hijaz yang merupakan gerakan menolak pembongkaran Kakbah, makam Nabi Muhammad, dan situs-situs lain yang bersejarah di Arab Saudi. Coba saja kalau berani melakukannya. Pemerintah Arab pasti akan hancur,” jelas Said Aqil. Rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW kembali mengemuka seiring munculnya dokumen konsultasi yang dipimpin akademisi terkemuka Arab Saudi, Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal. Dokumen setebal 60 halaman tersebut belakangan sudah dimuat di jurnal kerajaan dan harian The Independent, yang kemudian dipublikasikan oleh beberapa media lainnya. Dalam dokumen tersebut, makam Nabi Muhammad SAW

yang sebelumnya berada di kompleks Masjid Nabawi di Madinah akan dipindahkan ke makam Baqi’ dan dibuat anonim atau tanpa identitas. Kiai Said sendiri meragukan keilmuan akademisi terkemuka yang memimpin dilakukannya konsultasi tersebut. “Akademisi apa itu kok tidak ngerti sejarah Islam?” tanya Kiai Said. Berita tentang usulan Saudi untuk memindahkan makam Nabi Muhammad dari masjid Nabawi di Medinah menjadi trending di media sosial. Laporan di harian koran The Independent berjudul ‘Saudi menghadapi risiko perpecahan baru dengan usulan memindahkan makam Nabi Muhammad’ itu mengutip usulan dalam dokumen oleh seorang akademisi yang beredar di antara para pengawas Masjid Nabawi. Namun rencana itu diangkat akademisi lain yang mengkritik dirusaknya tempat-tempat suci dan artefak di Mekah. Makam Nabi Muhammad terletak di kubah hijau di dalam masjid dan dikunjungi jutaan jemaah haji dan merupakan tempat suci kedua bagi umat Islam. Dokumen sebanyak 61 halaman, menurut Independent, juga berisi usulan agar kerangka jenazah nabi dipindahkan ke pemakaman al-Baqi yang terletak tak jauh dari Nabawi. Tapi, sejauh ini tidak ada indikasi apakah akan ada keputusan apapun terkait rencana tersebut. Pemerintah Saudi sebelumya selalu menekankan akan menangani perubahan apapun terkait tempat suci Muslim itu “secara sangat serius.” Dr Irfan al-Alawi -Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islamdi Saudi mengatakan kepada The Independent upaya apapun untuk melakukan perubahan terhadap makam akan memicu kerusuhan. Langkah itu juga berisiko memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah yang telah terjadi di Suriah dan Irak.

Muktamar PKB Tagih Janji Jokowi Hari Santri Nasional Harus Diwujudkan JAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintahan Jokowi-JK ke depannya pasca digelarnya Muktamar di Surabaya. Salah satu rekomendasi PKB adalah mengenai janji akan membuat hari santri nasional. “Soal kunjungan Jokowi di pesantren, 1 Muharam sebagai hari santri nasional, PKB mengeluarkan dua pilihan. Di mana 1 Muharam menjadi hari santri nasional, atau 22 Oktober hari monumental bagi NU maupun umat muslim di Indonesia,” kata Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9). Menurutnya, kedua tanggal tersebut merupakan momen yang tepat bagi umat Islam. Mengingat tanggal 22 Oktober bertepatan dengan jihadnya pendiri NU Hadrotussyekh Hasyim Ashari atau perang Surabaya terjadi. “Sebagai hari santri karena bertepatan dengan lahirnya resolusi jihad,” tegasnya. Selanjutnya, jelasnya, PKB juga mengusulkan tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Dan hal ini harus dimunculkan kembali dan dimeri-

ahkan peringatannya. “Melihat timbulnya radikalisme, dan pancasila sebagai perekat, dengan mensosialisasi hari Pancasila. 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila ini harus dimunculkan kembali. Diendorse kembali apalagi muncul ISIS,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan akan melepas statusnya sebagai anggota dewan terpilih periode 2014-2019. Rencana itu adalah bentuk komitmennya untuk menuntaskan tugasnya sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia bersatu jilid II hingga 20 Oktober mendatang. Saat ini, ujarnya pengunduran dirinya sebagai anggota dewan terpilih masih diproses. Diperkirakan, proses pengunduran diri itu akan dilakukan bersamaan dengan menteri lainnya yang notabene lolos ke Senayan. “Sekarang belum mundur. Sedang

dalam proses. Mungkin bisa jadi bersamaan dengan menteri lain,” ujarnya disela-sela menghadiri Raker di Komisi IX DPR RI, Rabu (3/9). Politisi yang akrab disapa Cak Imin menambahkan, saat ini ia masih konsentrasi untuk menuntaskan pembahasan RAPBN 2015, supaya segera menjadi UU lalu dapat menjadi landasan bagi pelaksanaan program kerja di pemerintahan baru. “Kita ingin tuntaskan dulu RDP soal APBN 2015 bersama DPR. Kita tuntaskan memo 100 hari terakhir. Kita tuntaskan kaitannya dengan G-20, negaranegara maju,” paparnya. Sehubungan dengan kesibukannya dan proses yang tengah berjalan, kemungkinan besar pekan depan ia baru resmi mengajukan pengunduran diri sebagai anggota dewan terpilih. “Insya Allah kita baru minggu depan mengajukan pengunduran diri secara resmi. Mungkin implementasinya sebelum 1 Oktober 2014,” tegasnya. Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah lebih dulu menyatakan mundur dari daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat terpilih periode 2014-2019. =GAM/ABD

PANSUS TATA TERTIB. Ketua Pansus Tata Tertib (tatib) DPR Benny K Harman (kedua kiri) berbicara dalam rapat pansus yang juga dihadiri Wakil Ketua Pansus Tatib DPR Fahri Hamzah (kiri) dan Wakil Ketua Pansus Tatib DPR Totok Daryanto (kedua kanan), dan Wakil Ketua Pansus Tatib DPR Aziz Syamsuddin (kanan) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/9). Rapat tersebut membahas tata tertib DPR yang masih dalam tahapan penyusunan revisi dan perubahan tata tertib DPR RI.

=GAM ant/rosa panggabean


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III No. 0434 | TAHUN III

55

RAPBN 2015

Komisi XI Sepakati Asumsi Makro JAKARTA- Komisi XI DPR RI bersama pemerintah telah menyepakati sejumlah asumsi ekonomi makro RAPBN 2015 yang akan dijadikan dasar perhitungan postur di tingkat Badan Anggaran. “Komisi XI menyepakati asumsi makro RAPBN 2015,” kata Ketua Komisi XI Olly Dondokambey saat memimpin rapat kerja dengan pemerintah membahas asumsi makro RAPBN 2015 di Jakarta, Rabu. Dalam rapat tersebut, hadir Menteri Keuangan Chatib Basri, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin. Sejumlah asumsi tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, inflasi 4,4 persen plus minus satu persen, SPN 3 bulan 6,0 persen dan nilai tukar rupiah Rp11.600-Rp11.900 per dolar AS. Sebelumnya, asumsi ekonomi makro yang diusulkan dalam RAPBN 2015 antara lain pertumbuhan ekonomi 5,6 persen, inflasi 4,4 persen, SPN 3 bulan 6,2 persen dan nilai tukar Rp11.900 per dolar AS. Sementara, asumsi makro lainnya seperti harga ICP minyak serta lifting minyak dan gas masih dilakukan pembahasan di Komisi VII DPR RI. Menanggapi kesepakatan asumsi ekonomi makro tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri memberikan catatan terutama terkait nilai tukar rupiah yang awalnya diusulkan sebesar Rp11.600 per dolar AS. “Kami menyampaikan asumsi yang konservatif dan realistis, karena kami sudah mempertimbangkan adanya kebijakan The Fed tahun depan. Tapi kami terbuka dengan ‘range’ ini,” ucapnya. Menkeu juga tidak mempermasalahkan permintaan fraksi PDI-Perjuangan yang meminta asumsi pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, karena ini masih bersifat sementara dan bisa berubah dalam pembahasan di tingkat selanjutnya.=ANT/SATYA

ant/reno esnir

PEMBONGKARAN BANGUNAN JALUR MRT. Sebuah eskavator digunakan untuk pembongkaran bangunan di Jalan Raya Fatmawati, Jakarta, Rabu (3/9). Pembongkaran puluhan bangunan permanen oleh Tim Gabungan Pemkot Jakarta Selatan itu karena lokasinya masuk dalam proyek jalur Mass Rapid Transit (MRT).

Harga Minyak Berbalik Naik di Perdagangan Asia Lonjakan Dolar Disinyalir Menjadi Faktor Pemicu SINGAPURA- Harga minyak berbalik naik (rebound) di perdagangan Asia, Rabu, karena aksi buru harga murah setelah jatuh ke posisi terendah beberapa bulan, setelah dolar AS menguat dan data manufaktur global lemah, kata para analis. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 38 sen menjadi 93,26 dolar AS, sementara minyak mentah Brent untuk Oktober naik 42 sen menjadi 100,76 dolar di perdagangan sore. WTI jatuh 3,08 dolar AS menjadi 92,88 dolar AS di perdagangan New York, tingkat terendah sejak Januari, sementara Brent

merosot 2,45 dolar AS di London menjadi 100,34 dolar AS. Brent telah jatuh ke serendah 100,17 dolar AS, tingkat terendah sejak Mei 2013. “Pasar minyak sudah mulai pulih setelah lonjakan dalam dolar AS menempatkan sebuah putaran menurun pada harga komoditas, termasuk minyak mentah,” David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets di

Sydney, mengatakan kepada AFP. Dolar AS dibeli 105,20 yen di Asia pada Rabu, dibandingkan dengan 104,06 yen pada Jumat lalu sebelum akhir pekan panjang di Amerika Serikat. Pasar AS tutup pada Senin untuk libur Hari Buruh. Sebuah penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar dan komoditas lainnya lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, mengurangi permintaan dan mendorong harga lebih rendah. Lennox mengatakan harga minyak juga berada di bawah tekanan setelah data manufaktur Tiongkok dan Eropa pekan ini melemah, menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan permintaan energi global.

Para investor selanjutnya akan meneliti laporan resmi terbaru persediaan bahan bakar minyak AS untuk isyarat perdagangan, tambahnya. Badan Informasi Energi AS akan merilis laporannya sehari lebih lambat dari biasanya pada Kamis (4/9) bukan Rabu karena hari libur publik pada Senin. “Liburan Hari Buruh menandai berakhirnya musim mengemudi AS, dan para investor akan melihat laporan stok terbaru untuk memberikan kesimpulan tentang apakah musim tersebut tampak seperti tahun ini,” kata Lennox. Permintaan bensin AS biasanya meningkat selama bulanbulan musim panas ketika warga Amerika biasanya turun ke jalan untuk mengisi liburan mereka. =ANT/BETH


6

KORAN MADURA

Ekonomi

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

ant/wahyu putro a

PAMERAN INDUSTRI PLASTIK DAN KEMASAN. Pengunjung mengamati produk mesin percetakan pada pameran Industri Plastik dan Kemasan “Indoplas, Indopack and Indoprint 2014” di JI Expo Jakarta, Rabu (3/9). Pameran yang diikuti sekitar 400 perusahaan internasional dari 20 negara dengan menampilkan produk industri plastik, industri packaging dan industri printing terbaru itu juga sebagai ajang bertemunya pebisnis, asosiasi, para ahli, dan berlangsung 3-6 September 2014.

MEA Tingkatkan Ekspor Jatim ke Negara Asean Nilai Ekspor Jatim Antara Januari-Julai Mencapai USD1,477 M SURABAYA- Kerja sama ekonomi melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN meningkatkan kinerja ekspor nonmigas Provinsi Jawa Timur ke sejumlah negara di Asia Tenggara selama Januari hingga Juli 2014. “Contoh ke Singapura. Ekspor nonmigas Jatim ke Singapura meningkat 29,18 persen menjadi 466,570 juta dolar Amerika Serikat (AS) selama Januari-Juli 2014. Performa itu lebih besar dibandingkan periode sama tahun lalu mencapai 361,190 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, M Sairi Hasbullah di Surabaya, Rabu.

Ia menyatakan, kinerja ekspor nonmigas Jatim ke Singapura memberikan sumbangan 4,31 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas provinsi ini antara Januari hingga Juli 2014. Sementara, jika dilihat dari nilai ekspor nonmigas selama bulan Juli 2014 pencapaiannya sebesar 35,925 juta dolar AS. “Angka tersebut turun 54,19 persen dibandingkan pencapaian ekspor nonmigas Jatim ke Singapura pada bulan Juni 2014 sebesar 78,423 juta dolar AS,” ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, ekspor nonmigas Jatim ke Thailand juga mencatatkan peningkatan. Selama Januari hingga Juli 2014, ekspor nonmigas Jatim ke Thailand naik 20,85 persen menjadi 280,211 juta dolar AS dibandingkan periode sama tahun 2013 se-

nilai 231,859 juta dolar AS. “Kalau selama Juli 2014, kinerja ekspor nonmigas Jatim ke Thailand justru turun 18,53 persen menjadi 44,614 juta dolar AS. Padahal selama Juni 2014 mampu mencapai 54,759 juta dolar AS,” ucapnya. Sementara itu, tambah dia, pencapaian ekspor nonmigas ke negara ASEAN lain yakni Malaysia memperlihatkan penurunan menjadi 592,652 juta dolar AS selama Januari-Juli 2014. Lalu, pada periode sama tahun lalu mampu mencapai 593,952 juta dolar AS. “Selama Juli 2014, ekspor nonmigas Jatim ke Malaysia juga turun menjadi 74,219 juta dolar AS dibandingkan performa Juni lalu sebanyak 80,667 juta dolar AS,” tuturnya. Secara keseluruhan antara Januari-Juli

2014, sebut dia, ekspor nonmigas Jatim ke negara-negara di Asia Tenggara mencapai 1,477 miliar dolar AS. Realisasi itu meningkat 11,50 persen dibandingkan periode sama tahun 2013 sebanyak 1,325 miliar dolar AS. “Pada bulan Juli 2014, ekspor nonmigas Jatim ke negara di kawasan Asean mencapai 171,925 juta dolar AS atau meningkat 26,27 persen dibandingkan Juni lalu sebesar 233,189 juta dolar AS,” katanya. Sementara, lanjut dia, pencapaian nilai ekspor nonmigas Jatim pada bulan Juli 1,387 miliar dolar AS atau turun 19,42 persen dibanding ekspor nonmigas Juni lalu 1,721 milliar dolar AS. Secara kumulatif, antara Januari-Juli 2014 ekspor nonmigas Jatim mencapai 10,830 miliar dolar AS atau naik 26,17 persen dibanding periode sama tahun lalu 8,584 miliar dolar AS. “Untuk total ekspor Jatim selama Juli 2014 mencapai 1,418 miliar dolar AS atau turun 20,24 persen dibanding ekspor Juni sebesar 1,777 miliar dolar AS. Secara kumulatif, nilai ekspor selama Januari-Juli 2014 tercatat 11,313 miliar dolar AS atau naik 28,72 persen dibanding ekspor periode serupa tahun 2013 sebesar 7,531 miliar dolar AS,” tukasnya. =ANT/CHANDRA


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

encabutan subsidi BBM yang berdampak pada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak merupakan risiko bersama. Karena itulah akibat yang ditimbulkannya harus dihadapi bersama pula. Jangan hanya bawah yang diwajibkan menanggung penderitaannya, tapi pejabat negera pun wajib menanggung akibatnya. Selama ini setiap ada kenaikan harga BBM, hanya rakyat petani, nelayan, dan buruh swasta yang harus menanggung dampaknya, dengan mengeluarkan banyak biaya untuk membeli bahan bakar minyak dan barang-barang lainnya dengan harga yang lebih mahal, sedangkan pejabat negara dan PNS biasanya justru menaikkan gaji. Kebijakan ini sangat tidak fair. Di masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, jangan lagi ada kebijakan berat sebelah semacam itu. Bila subsidi dicabut dan harga BBM harus meroket, maka pejabat negara pun harus menerima konsekuensinya. Fasilitias untuk pejabat negara pun, termasuk tunjangan, dan perjalanan dinas pun, harus dipotong. Termasuk jangan ada kenaikan gaji bagi PNS. Demikian juga rakyat yang berprofesi sebagai petani, nelayan, buruh, dan warga miskin lainnya, harus menerima apabila harga bensin, solar, dan barang-barang lainnya meroket. Dengan demikian, prinsip keadilan dalam menanggung beban akibat pencabutan subsidi BBM ini dapat diterima semua pihak. Lain halnya apabila rakyat kecil yang tercekik oleh kemiskinan masih digencet pula dengan naiknya harga berbagai kebutuhan akibat (rencana) kenaikan harga BBM, sedangkan gaji dan tunjangan PNS juga pejabat negara lainnya justru naik, tentu tidak bisa diterima semua pihak. Apalagi fasilitas yang disediakan negara bagi pejabat negara, baik di daerah maupun di pusat, tidak dikurangi bahkan dilengkapi misalnya, maka ini dapat menumbuhkan gejolak sosial.Rakyat bukan saja tidak percaya lagi pada legislator dan capres-cawapres juga DPD yang dihasilkan dalam pileg dan pilpres 2014, tetapi juga rakyat tidak bisa disalahkan apabila secara serentak dan simultan melakukan pergerakan. Peristiwa besar semacam ini bisa menjadi bukan ancaman nisbi. Jangan sampai ada pengguligan lagi. (*)

Opini

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

77

Dosen kok Tidak Bisa Menulis

Salam Songkem

Risiko Bersama

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

“Goresan tinta pena ulama lebih mulia daripada percikan darah syuhada” (Al-Hadist)

Ada anggapan umum di kalangan mahasiswa bahwa tidak semua dosen terampil menulis. Ada sebagian dosen yang sebenarnya hanya pandai memberi tugas menulis sedangkan dirinya sendiri tidak bisa menulis. Buktinya, hanya sedikit dosen yang mampu mengabadikan namanya di media massa sebagai penulis artikel.

M

emang artikel di media massa tidak bisa dijadikan sebagai alat ukur kualitas intelektualitas seorang dosen. Namun, bila ada tulisan dosen berhasil dipublikasikan, maka sedikitnya ada dua manfaat praktis yang dapat diperoleh, yaitu legitimasi keilmuan dari mahasiswa dan keteladanan intelektual. Keteladanan ini penting karena dapat menjadi bukti bahwa dosen bersangkutan tidak hanya pandai menyuruh mahasiswa membuat karya tulis, tapi dirinya sendiri sebagai insan akademis juga bisa menghasilkan karya tulis. Sebagai akademisi yang bergelut dengan dunia ilmu dan terikat oleh Tri Dharma Perguruan Tinggi, wajar kiranya bila seorang dosen wajib hukumnya untuk bisa menulis dan menghasilkan karya tulis. Ini disebabkan karena menulis merupakan elemen vital dari pengembangan ilmu pengetahuan. Karena

itu, bila dosen hanya bisa mengajar an sich tanpa diimbangi oleh kemampuan menulis, lantas, apa bedanya dengan guru sekolah dasar atau guru taman kanak-kanak? Bila guru SD atau TK tidak bisa menulis, maka masih dapat dimaklumi. Namun, jika seorang guru di perguruan tinggi tidak bisa menulis dan menghasilkan karya tulis apakah ini masih dianggap wajar? Keterampilan Wajib Beberapa tahun lalu, jumlah dosen di negeri ini masih sekitar 270 ribu orang, dan 23 ribu atau kurang dari 10% diantaranya telah berpendidikan S3. Mengingat kompetensi dosen sangat vital perannya dalam pengembangan dunia kampus, maka logis sekali bila Menteri Pendidikan Nasional kala itu kemudian menargetkan harus ada tujuh ribu doktor baru setiap tahunnya (Jawa Pos, 17/12/2010). Sepintas upaya ini dapat dipahami sebagai terobosan luar biasa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi Indonesia. Namun jika niat memperbaiki hanya terfokus pada target jumlah doktor semata bukan pada kualitas akademisnya, maka program ini justru akan meruntuhkan pilar-pilar pendidikan itu sendiri. Apalah artinya ribuan dosen telah berpendidikan S3 jika kualitas yang dimiliki tidak sebanding dengan strata pendidikannya. Padahal idealnya, semakin tinggi tingkat pendidikan formal dosen maka semakin matang kualitas dan keterampilan akademisnya. Jika titik tekan orientasi pendidikan lanjutan dosen lebih berpusat ke arah kuantitas yang dihasilkan setiap tahun bukan pada kadar kualitasnya, maka itu sama saja dengan menciptakan iklim reproduksi praktik plagiasi yang kondusif di kalangan akademisi. Untuk persoalan ini sudah banyak fakta empiris yang membuktikan kebenarannya. Kendatipun yang muncul ke ruang publik jumlahnya kecil namun hal ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Mencuatnya kasus

tersebut adalah potret nyata rendahnya keterampilan akademis dan lemahnya mentalitas ilmuwan para dosen. Reproduksi praktik plagiasi karya tulis di dunia kampus sebenarnya dimulai dari tebaran benih-benih dosen munafik yang berkeliaran. Dikatakan munafik karena hampir semua dosen pernah “memaksa” mahasiswanya untuk bisa menulis seperti tugas membuat makalah misalnya, padahal dosen bersangkutan tidak bisa menulis. Bukankah orang yang hanya bisa menyuruh sholat sedangkan dirinya sendiri tidak mau sholat adalah orang munafik? Pada titik inilah menjadi seorang dosen bukan perkara mudah. Tidak cukup sekadar keterampilan mengemas kegiatan belajar mengajar dalam ruang perkuliahan semenarik mungkin agar tidak membosankan. Apalagi sekedar mengajar demi terpenuhinya target jumlah pertemuan. Tanpa bermaksud menyepelekan kompetensi mengajar dosen, menulis adalah salah satu keterampilan akademis yang wajib hukumnya dimiliki oleh dosen, karena menulis adalah satu diantara beberapa elemen dasar dari pondasi pengembangan ilmu. Bagaimana mungkin endapan-endapan teoritis beserta seperangkat metodologis yang seharusnya digunakan untuk membaca realitas kekinian tersaji sebagai menu keilmuan yang bisa dikonsumsi oleh khalayak ramai jika tidak pernah diasah. Bagaimana bisa mengembangkan wacana ilmu pengetahuan

jika kegelisahan-kegelisahan intelektual hanya berkecamuk di ranah pikiran saja tanpa ada upaya mendiskusikannya ke ruang publik. Pada kondisi seperti ini kemampuan menulis dosen begitu berarti, tidak hanya bagi yang bersangkutan tapi juga untuk kampus yang menaunginya. Sebagai salah satu tempat pengembangan ilmu pengetahuan, maka keterampilan menulis dosen harus mendapat perhatian khusus. Karena bila kampus hanya dihuni oleh para akademisi yang tidak mampu atau tidak mau lagi menulis, maka niscaya suatu saat nanti kampus tak ubahnya seperti museum pendidikan. Maka benar jika ada yang mengatakan kalau mau menjadi dosen itu syarat wajibnya harus bisa menulis dan menghasilkan karya tulis. Kewajiban ini disebabkan karena dunia dosen adalah dunia ilmu sehingga hasil goresan penanya begitu berharga.=

Reproduksi praktik plagiasi karya tulis di dunia kampus sebenarnya dimulai dari tebaran benih-benih dosen munafik yang berkeliaran.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN MADURA PROBOLINGGO 8KORAN MADURA Lintas Jatim

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

8

BAHAN POKOK

Stok Beras Aman hingga Juli 2015

ant/maulana surya

PERAWATAN PERTANIAN NAIK. Petani merawat padi yang ditanamnya di area persawahan Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/9). Menurut petani, biaya perawatan pertanian naik hingga 50 % akibat harga pupuk bersubsidi seperti urea, ponska, dan ZA di Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali naik sekitar Rp 50.000 hingga Rp 70.000/karung isi 50 kg sejak Juni lalu.

Petani Salah Prediksi Musim Tanam TULUNGAGUNG - Sejumlah petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, salah memprediksi musim tanam dengan beralih dari palawija ke padi saat awal kemarau, dampak anomali cuaca pada Juli-Agustus. "Cuacanya yang sulit diprediksi. Dinas Pertanian saat itu memberikan bibit padi karena pada awal pertengahan Agustus sempat turun hujan dan pasokan air dari aliran sungai dari Trenggalek lancar," kata Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suprapti, Rabu (3/9). Akibatnya, kata Suprapti, puluhan hektare tanaman padi petani yang baru berusia sebulan mengalami kekeringan. Pihak dinas pertanian sendiri telah berupaya melakukan berbagai langkah penanggulangan, di antaranya dengan mengerahkan empat unit mobil pompa air ke sejumlah area persawahan yang kekurangan pasokan air. Namun menurut Suprapti,

jumlah armada yang mereka miliki belum sebanding dengan luas area persawahan yang dilanda kekeringan. Ia menyebut ada sekitar 80 hektare lahan sawah dengan komodias tanaman padi di wilayah Kecamatan Besuki dan Bandung saat ini mengalami kekeringan cukup serius. "Totalnya ada sekitar 80 hektare lahan pertanian yang saat ini mengalami kekeringan," ungkap dia. Menurut keterangan Suprapti, kekeringan terparah terjadi di Wates Kroya, Kecamatan Besuki serta Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung dengan luas lahan masing-masing mencapai 40-an hektare.

Ia mengungkapkan, perubahan pola tanam petani di wilayah Tulungagung selatan terjadi selama periode JuliAgustus. Pada pertengahan Juli atau setelah musim panen padi kedua (MK-2), jelasnya, sebagian besar petani di wilayah ini telah mengganti komoditas tanaman dari padi ke palawija, dengan asumsi memasuki awal kemarau. Namun belum sebulan tanaman disemai, hujan deras kembali mengguyur hingga beberapa pekan dan menyebabkan tanaman palawija petani rusak. "Kerusakan ini yang kemudian kami kompensasi dengan memberi bantuan benih padi. Tapi rupanya cuacanya tidak menentu, kemarau memicu kekeringan yang panjang," ujarnya. Kendati tidak mampu mengatasi keseluruhan dampak kekeringan di sejumlah areal persawahan di kawasan Tulungagung

selatan, Suprapti menegaskan bantuan alat penyedor air tanah tersebut cukup efektif dalam membantu petani. "Kami juga sudah ajukan penambahan mobil pompa ke (pemerintah) provinsi sebanyaj 25 unit, tapi sampai sekarang ini baru direalisasikan dua unit. Tidak masalah," kata dia. Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Suspriandy mengatakan, prediksi bakal munculnya badai elnino di sejumlah wilayah Indonesia dikhawatirkan akan memicu kemarau panjang. "Prakiraan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) begitu, badai elnino diprediksi menyebabkan kemarau bisa lebih lama dari biasanya," terangnya. = ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

JEMBER - Stok beras di sejumlah gudang Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional XI Jember, Jawa Timur, dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan warga kabupaten setempat hingga Juli 2015. Data di Bulog Subdivre XI Jember menunjukkan stok beras hingga 1 September 2014 sebanyak 27.332 ton dan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga Kabupaten Jember selama 11 bulan ke depan. "Beras sebanyak itu bisa memenuhi kebutuhan warga Jember hingga 11 bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan stok tersebut untuk mencukupi kebutuhan bagi warga miskin yang menerima jatah raskin," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre XI Jember Rachmawati, Rabu (3/9). Kebutuhan beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Jember yang disalurkan sesuai dengan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) setiap bulannya mencapai 2.894.265 kilogram dengan masing-masing RTS menerima sebanyak 15 kilogram. "Persediaan beras tersebut akan bertambah karena pihak Bulog akan melakukan pengadaan beras lagi pada awal tahun 2015 dan setiap tahunnya target pengadaan (prognosa) sebanyak 75 ribu ton," katanya. Stok beras di Kabupaten Jember selalu "surplus" setiap tahun karena kabupaten setempat merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, bahkan Perum Bulog Jember mengirimkan sebagian stok beras ke luar daerah sesuai dengan instruksi Bulog pusat. Sebelumnya, dalam rapat koordinasi TPID yang melibatkan sejumlah TPID di eks Karesidenan Besuki (Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi), kemudian Lumajang, Malang, dan Kediri beberapa waktu lalu menetapkan Jember sebagai kawasan sentra komoditas beras. "Dipilihnya Jember sebagai sentra beras memang bukan tanpa alasan karena produksi padi Jember di tahun 2013 mencapai 930.027 ton dan menjadi penyumbang nomor satu di Jatim," kata Ketua TPID Jember, Achmad Bunyamin. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

9

Puluhan Jukir Datangi DPRD SURABAYA - Puluhan juru parkir (Jukir) yang tergabung dalam Paguyupan Jukir Surabaya (PJS) mendatangi gedung DPRD Surabaya untuk menolak rencana Dinas Perhubungan menaikkan setoran parkir, Rabu (3/9). Penasehat PJS H. Husni Yasin mengatakan sejumlah juru parkir di Surabaya mendapatkan tekanan dari Dishub agar menaikkan setoran. "Para jukir sekarang bingung. Kalau menolak, jukir diancam identitas jurkir akan dicabut," katanya. Padahal rencana kenaikan itu, kata dia, dinilai salah kaprah lantaran paguyupan sebelumnya tidak pernah diajak komunikasi oleh Dishub Surabaya.

Hal sama juga diungkapkan Ketua paguyuban Jukir Surabaya, Junaedi. Ia menyebutan usulan kenaikan setoran parkir yang diminta Dinas perhubungan nilainya mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 20.000 untuk setiap titiknya. Junaedi mengatakan di daerah Kramat Gantung, sudah ada juru parkir yang kepleknya ditarik. "Meskipun nilainya tidak seberapa itu tetap memberatkan jukir. Karena untuk penghasilan yang kita terima itu tidak bisa dipasti-

kan," katanya. Sementara Fery, juru parkir di Kembang Jepung, membantah adanya kebocoran. Sebab selama ini, uang yang disetorkan jukir itu sesuai dengan jumlah karcis yang diberi dinas perhubungan. "Jukir itu ditarget sesuai dengan karcis yang diterima. Kalau ada yang ngomong bocor itu tidak benar," katanya. Tidak hanya itu, Fery juga meminta agar dishub membantu kesulitan yang dialami para jukir, misalnya jika ada barang atau kendaraan yang hilang. Dari pengalaman yang terjadi, jika ada kasus kehilangan Dinas perhubungan tidak pernah memberikan bantuan hukum.

"Jangankan bantuan hukum. Walaupun kita diproses di polisi kita tetap ditarget menyetor sesuai jatah karcis yang kita terima," sesal Fery. Sedangkan soal banyaknya jukir yang menarik tidak sesuai dengan nominal yang tercantum di karcis, Fery mengaku langkah tersebut merupakan antisipasi sepinya kendaraan yang parkir. Ketua DPRD Surabaya sementara, Armuji menyatakan, pada Jumat (5/9) pihaknya akan mengundang Dishub. Sebab untuk kenaikan setoran uang jukir tidak bisa dilakukan tanpa adanya kajian yang dilakukan terlebih dahulu. "Kita akan tanyakan apa pertimbangan dari Dishub. Dishub

MENGGANGGU LINGKUNGAN

PAJAK

Masih Ada IPAL Hotel yang Tidak Layak SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menyatakan masih ada hotel yang tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah secara layak sehingga dikhawatirkan mengganggu lingkungan sekitar. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya Musdiq Ali mengatakan semua hotel yang dibangun di Surabaya sudah dilengkapi dengan IPAL sebab IPAL adalah salah satu syarat izin pendirian hotel, jika tidak memiliki maka tidak bisa mendirikan hotel. "Hanya saja yang jadi masalah, masih ada hotel yang membangun IPAL tidak sesuai dengan kebutuhan. Misalnya adalah volumenya sedikit, sedangkan tingkat huniannya banyak. Selain itu IPAL tersebut jarang dipakai," katanya, Rabu (3/9). Sesuai aturan, lanjut dia, limbah cair dari hotel tak boleh langsung dibuang kesaluran, namun harus dioleh terlebih dulu di IPAL. Setelah diolah dan netral, bisa dibuang ke saluran. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan sidak ke hotel untuk memastikan kondisi IPAL di lapangan. Sekaligus mengecek, apakah IPAL di sana hanya sebatas pajangan, atau digunakan untuk mengolah limbah. "Kami akan melakukan pemantauan dan sidak hotel dalam waktu dekat ini," katanya. Selain hotel, lanjut dia, pihaknya juga menyoroti soal banyaknya pembangunan rumah makan.

Keberadaan rumah makan sendiri tetap harus membangun IPAL namun tak sebesar dan secanggi IPAL di pabrikan atau di hotel. "Rumah makan ini harus memiliki IPAL terutama untuk mengolah limbah minyak goreng. Minyak goreng bekas ini tak boleh dibuang langsung namun harus diolah karena akan mencemari tanah dan air," katanya. Ia menambahkan pihaknya juga memiliki kekhawatiran jika bekas minyak goreng tidak dioleh namun diperjualbelikan ke orang lain sebab ada indikasi minyak goreng bekas ini diolah oleh pengepul dan dijual bebas ke pasaran. "Yang berbahaya ketika minyak goreng bekas ini diberi zat kimia agar seperti minyak goreng baru. Padahal ini sangat berbahaya bagi kesehatan ketika dikonsumsi manusia," katanya. Untuk menyikapi dengan derasnya pertumbuhan hotel, rumah makan dan tempat usaha lainnya, Pemkot Surabaya sendiri akan membangun IPAL bersama atau terpusat. Rencana pembangunan IPAL tersebut sedang digodok di Bappeko Surabaya. "Nantinya akan dibangun IPAL bersama ini berdasarkan zonasi. Kemungkinan akan dibangun IPAL zona Surabaya barat, timur, selatan, utara, dan pusat. Lebih detailnya ada di Bappeko. Kami berharap rencana tersebut bisa direalisasikan secepatnya," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

tidak bisa begtu saja menaikan," tegas Armuji. Anggota dewan lainnya, R Edi Rachmat menilai, terkait rencana kenaikan uang parkir ada banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya terkait aturan yang dibuat antara dinas perhubungan dengan para jukir sehingga dari sana akan diketahui siapa yang melanggar Peraturan Daerah (Perda). "Kalau kita tidak tahu aturannya ya sulit. Sebab untuk penarikan uang parkir sendiri banyak ditemukan praktik yang tidak benar. Contohnya, uang parkir yang dtarik tidak sesuai dengan nilai yang tertera di karcis," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Pembayar PBB Terbesar Diapresiasi

ant/rudi mulya

BERALIH TANAM BUAH. Petani menata jalur di lahan perkebunan buah melon di Desa Semampir, Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/9). Pada musim kemarau seperti saat ini petani pemilik lahan pertanian di kawasan tersebut beralih menanam buah melon sebagai pengganti tanaman padi sebab tanaman buah tidak membutuhkan pengairan terlalu banyak serta keuntungan menanam buah dapat 2 kali lipat dibandingkan saat masa panen padi.

GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memberikan apresiasi terhadap pembayar terbesar Pajak Bumi dan Bangunan di daerah setempat karena bisa menjadi panutan bagi wajib pajak lainnya. Bupati Gresik Sambari Halim Radianto di Gresik menyatakan berterima kasih kepada tiga perusahaan yang sudah menjadi pembayar pajak terbesar bagi Pemerintah Kabupaten Gresik. "Saya berterima kasih kepada perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik karena mampu memberikan sumbangsih terbesar pada pembayaran pajak bumi dan bangunan," katanya. Ia mengemukakan tiga perusahaan tersebut, adalah PT Petrokimia Gresik Rp 4,8 miliar, PT Semen Indonesia Rp 4,4 miliar, dan PT PLN PJB Gresik Rp 1,1 miliar. "Kami memberikan apresiasi terhadap tiga perusahaan tersebut dengan memberi 'award'. Pemberian 'award' dan 'reward' dilaksanakan pada acara bulan panutan pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan bagi perusahaaan atau badan dan perorangan di ruang rapat Mandala Bakti Praja," katanya. Ia mengatakan selain tiga perusahaan tersebut, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah merilis 80 perusahaan di Gresik sebagai pembayar PBB tertinggi. = ANT/INDRA SETIAWAN/DIK


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

Mantan Legislatif Terlibat Kasus Korupsi Polisi Dalami Korupsi Dana Jasmas KEDIRI - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, masih mendalami dugaan keterlibatan mantan anggota legislatif kota setempat, terkait dengan kasus dugaan korupsi dana jaringan aspirasi masyarakat (jasmas) tahun anggaran 2013. Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budi Herdi Susianto mengatakan saat ini polisi masih mengembangkan kasus dugaan korupsi tersebut, termasuk memeriksa anggota legislatif yang mendapatkan dana tersebut. "Saat ini statusnya masih sebagai saksi, dan jika ada keterkaitan denagn pelanggaran ten-

tunya akan kami proses," ucapnya, menegaskan. Ia mengatakan, anggota legislatif yang mendapatkan dana tersebut adalah DP. Ia menjabat sebagai legislatif periode 20092014. Namun, perempuan yang juga pengurus di DPC Partai Hanura Kota Kediri itu tidak terpilih kembali sebagai legislatif periode

2014-2019. Polisi, lanjut dia, juga sudah menetapkan status tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana jasmas 2013 tersebut. Status tersangka itu ditetapkan pada RD, yang merupakan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 29 orang saksi, termasuk mantan anggota legislatif Kota Kediri tersebut. Polisi juga terus mengembangkan kasus tersebut, serta menyita sejumlah barang bukti, seperti pengajuan proposal, rencana anggaran pelaksanaan di APBD 2013, dan sejumlah barang bukti lainnya. Sementara itu, Kepala Bagian

Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Jawadi mengatakan terkait dengan dana jasmas, pemerintah kota menerima usulan dari pokmas bersangkutan, setelah mendapatkan rekomendasi dari anggota legislatif bersangkutan. Ia mengatakan, untuk besarnya tergantung dari rekomendasi legislatif bersangkutan serta peruntukkan. Pada dana jasmas 2013, setiap anggota legislatif mendapatkan dana sebesar Rp 350 juta untuk program tersebut. Untuk proses pelaporannya, ia mengatakan, setelah dana dikucurkan, pokja bersangkutan harus membuat laporan dan hal itu harus sesuai dengan peruntukkan serta besarnya dana yang sudah

BAYI KEMBAR TIGA

IDENTITAS PENDUDUK

KEDIRI - Pihak Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri, Jawa Timur, menangani persalinan seorang ibu yang melahirkan bayi kembar tiga dengan jenis kelamin perempuan semua yang dilakukan secara Cesar. Kompol dokter Ananingati, dokter yang menangani proses persalinan itu mengatakan dalam menangani proses kelahiran tersebut lebih ekstra dibandingkan dengan menangani proses kelahiran secara normal dengan bayi bukan kembar. "Bayi itu harus selamat dan baik, jadi kami ekstra waspada supaya bayinya tetap 'survive'," katanya saat dikonfirmasi, (3/9). Ia mengatakan, tim medis juga harus melakukan operasi cesar demi menolong bayi dan ibunya. Kondisi ibu bayi tidak memungkinkan untuk melakukan proses kelahiran secara normal, sehingga harus dilakukan operasi cesar tersebut. Pihaknya juga menambahkan, kondisi bayi itu sehat setelah melalui proses operasi. Ketiga bayi kembar dengan jenis kelamin perempuan semua itu lahir dengan kondisi prematur, dengan berat badan rata-rata 1,8 kilogram. Saat ini, ketiga bayi itu dirawat di ruang isolasi anak. Mereka mendapatkan perawatan intensif, agar kondisinya menjadi lebih baik dan berat badan

MALANG - Sedikitnya 59 ribu warga Kota Malang, Jawa Timur, hingga saat ini belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP, padahal per 1 Januari 2015 KTP lama sudah tidak belaku lagi. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang Metawati Ika Wardhani, di Malang, mengatakan dirinya tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi terkait wajib KTP elektronik melalui perangkat kelurahan. Namun, kata dia, masih saja ada warga yang tidak segera mengurus, padahal tahun 2015 hanya menyisakan beberapa bulan lagi. "Sebagian warga yang mengurus KTP elektronik tersebut, ada yang sudah meninggal, berusia lanjut, sehingga merasa tidak perlu mengurus kartu identitas baru serta berada di luar negeri karena studi maupun bekerja," katanya, Rabu (3/9). Jumlah penduduk Kota Malang yang tercatat di Dispendukcapil per Agustus 2014 sebanyak 857.841 jiwa dan 609.811 jiwa diantaranya wajib KTP. Dari jumlah wajib KTP tersebut, 59.618 jiwa belum memiliki KTP elektronik dan 41.215 jiwa

Persalinan Bayi Ditangani Serius

anak tersebut bisa mencapai berat badan ideal bayi yang dilahirkan. Sementara itu, ayah bayi itu, Zulfikar, mengatakan kelahiran bayi kembar tiga itu merupakan anugerah untuknya. Ia sebelumnya menjalani proses bayi tabung dengan istrinya, dan semuanya ternyata sehat. "Awalnya sudah tahu jika bayi ini kembar tiga. Biasanya, dalam proses bayi tabung, ada yang gugur, tapi nyatanya semua sehat," katanya senang. Ia mengaku sudah lama menunggu sampai 7,5 tahun untuk mendapatkan anak. Ia akhirnya memutuskan untuk program bayi tabung ini dengan istrinya, Kurnia Susanti, yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Sura-

baya. Ia juga mengatakan, selama proses kehamilan, tidak ada perubahan drastis pada istrinya, misalnya sakit yang terus-terusan. Kondisi istrinya selama hamil, sama seperti perempuan yang hamil pada umumnya, seperti mual. Namun, lanjut dia, istrinya sudah tidak dapat menahan rasa sakit saat usia kandungannya sudah di usia delapan bulan, hingga ia memutuskan membawa istrinya ke rumah sakit dan operasi. Ia bersyukur, sebab anak dan istrinya selamat. "Perasaan senang, karena sudah lama menunggu, sampai 7,5 tahun," kata pria yang berprofesi sebagai pelaut itu. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

dialokasikan. "Bilamana di perjalanan ada yang memotong, itu sepenuhnya tanggung jawab pokmas. Kami juga audit, dan menindaklanjutinya," ucapnya. Ia mengatakan, untuk pencairan dana jasmas 2014, sengaja ditunda, setelah ditemukan beberapa kesalahan dalam laporan pokmas. Namun, penundaan itu ternyata hanya sampai setelah adanya pelantikan anggota legislatif yang baru. "Untuk jasmas 2014, nanti akan dialokasikan di PAK (perubahan anggaran keuangan), dan secepatnya dibahas. Untuk besarnya masih sama (Rp 350 juta per anggota legislatif)," papar Jawadi. Polisi Kediri mengusut dugaan korupsi dana jasmas 2013. Dana itu untuk menjaring program aspirasi masyarakat oleh anggota DPRD setempat senilai Rp 350 juta yang digunakan untuk program pembangunan fisik, serta program yang menyentuh keperluan masyarakat lainnya. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

59 Ribu Warga Belum Ber-KTP Elektronik memang belum melakukan perekaman data, sedangkan selebihnya tinggal menunggu cetak. Menurut dia, KTP elektronik yang belum tercetak tersebut karena masih menunggu blanko dari pusat. Jika kiriman blanko tersebut sudah datang, Dispendukcapil segera melakukan pencetakan, namun untuk kepastian waktunya kapan datang, pihaknya masih berkoordinasi intens dengan pemerintah pusat. Bagi warga yang sudah melakukan perekaman data dan KTP elektroniknya belum tercetak, kata Meta, harus meminta KTP sementera dengan nomor KTP sama seperti yang tercetak dalam KTP elektronik agar mereka tetap memiliki kartu idetitas jika bepergian, apalagi ke luar kota. "Kami berharap masyarakat yang belum melakukan perekaman data di kelurahan setempat sebelum ketentuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bahwa KTP lama tidak berlaku lagi mulai 1 Januari 2015, artinya seluruh pengurusan keadministrasian kependudukan maupun lainnya akan menggunakan KTP elektronik," tegasnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK


Lintas Jatim KOMODITAS MAHAL

Pedagang Daging Ancam Mogok Berjualan MADIUN - Para pedagang daging ayam broiler atau ayam potong di Pasar Besar Madiun, Jawa Timur, mengancam akan mogok berjualan akibat mahalnya komoditas tersebut selama sepekan terakhir. Mahalnya daging ayam potong di tingkat peternak dan pedagang distributor membuat pedagang pengecer mengalami kerugian hingga ratusan ribu rupiah setiap hari. Kerugian tersebut disebabkan oleh biaya kulakan yang tinggi dan minimnya pembeli. "Kami rugi Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu per harinya. Itu akibat daging ayam potong yang naik setiap hari. Sejak sepekan ini harga daging ayam potong naik antara Rp 500 dan Rp 1.000 per ekornya," ujar salah satu pedagang daging ayam setempat, Galuh, kepada wartawan, Rabu (3/9). Menurut dia, modal kulakan yang dikeluarkan pedagang tidak sebanding dengan omzet yang didapatkan. Hal itu terjadi karena modal yang dikeluarkan cukup tinggi, sedangkan pembelian sepi karena harga jual yang mahal. Sebelumnya, ayam potong hidup dihargai Rp 17.600 sampai Rp 18.000 per ekor, namun sepekan terakhir naik menjadi Rp 22.500 per ekor. Oleh karenanya, pihaknya terpaksa menaikkan harga jual eceran daging ayam potong hingga mencapai Rp 34.000 per kilogram. Padahal biasanya harga daging ayam potong di pasaran berkisar antara Rp 25.000 dan Rp 30.000 per kilogramnya. Karenanya, pedagang berencana mogok berjualan mulai hari Kamis (4/9) hingga kondisi di pasaran stabil. Para pedagang mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga ayam potong di tingkat peternak. Yang pasti, menurut mereka, kenaikan kali ini telah dirasa memberatkan para pedagang eceran dan konsumen. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

11

Dadik Resmi Dicopot sebagai Ketua Demokrat

SURABAYA - Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya, Dadik Risdaryanto dicopot dari jabatannya setelah DPP PD mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian yang tertuang dalam SK DPP PD Nomor 34/SK/DPP.PD/DPC/ VIII/2014. Wakil Sekretaris DPC PD, Dedy Prasetyo mengatakan dalam SK tersebut DPP Partai Demokrat juga menetapkan Suhartoyo sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC PD Kota Surabaya. Namun dalam SK itu, tidak disebutkan secara jelas alasan DPP PD memberhentikan Dadik Risdaryanto. "Dalam SK hanya dikatakan bahwa pergantian untuk meningkatkan kinerja organisasi partai. Tentang pertimbangan lainnya, hanya DPP yang tahu," katanya saat menggelar jumpa pers di Surabaya, Rabu (3/9). Sementara itu, Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, Suhartoyo, menyebutk-

Dadik Risdaryanto

Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya

ist/koran madura

kan alasan sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) mengajukan pemberhentian lantaran mereka sudah tidak percaya dengan Dadik. Dari 31 Pac mereka merasa tidak pernah diajak konsolidasi oleh DPC. "Mungkin karena tidak puas, akhirnya PAC PAC ke pusat untuk meminta pergantian Ketua DPC," ujar Suhartoyo. Disinggung soal pernyataan Dadik yang sebelumnya mer-

agukan keabsahan SK, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) ini memastikan surat keputusan yang dikeluarkan oleh DPP itu resmi. Hal itu dibuktikan adanya tanda tangan yang dibubuhkan Sekjen DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). "Saya yakin DPP punya pertimbangan sebelum mengeluar-

kan SK ini," katanya. Pascaturunnya SK ini, Suhartoyo mengaku sudah memiliki beberapa agenda yang harus ia jalankan, di antaranya menggelar rapat koordinasi terutama terkait kader Partai Demokrat yang saat ini duduk sebagai anggota dewan. Pekerjaan rumah lainnya adalah segera menerbitkan SK untuk sejumlah PAC yang belum dapat. Selain itu, kata dia, menyediakan kantor untuk kegiatan organisasi partai. "Untuk PLt saya kurang tahu sampai kapan. Sebab dalam SK hal itu juga tidak disebutkan," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

MADURA

12

ANTUSIAS. Para peserta mengikuti Semiloka merevitalisasi pasar tradisional di Kota Probolinggo dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja).

Revitalisasi Pasar Tradisional Pemkot Bentuk Kelompok Kerja PROBOLINGGO – Menjamurnya pasar modern, tidak dipungkiri menghimpit keberadaan pasar-pasar tradisional. Tata kelola pasar modern yang menawarkan pelayanan berkelas dengan penataan barang-barang dagangan yang apik, telah sukses mencuri perhatian masyarakat. Di sisi lain, keberadaan pasar tradisional kian terjepit dan sulit untuk berkembang. Berkaca dari kondisi tersebut, pemerintah mulai mengupayakan untuk mempertahankan dan makin meningkatkan eksistensi pasar tradisional. Salah satunya dengan melakukan pembentukan Pokja revitalisasi pasar tradisional. Di Kota Probolinggo, revitalisasi pasar tradisional menjadi program strategis yang sudah terlaksana beberapa tahun terakhir. Tidak saja melakukan pembenahan fisik pasar, namun juga meningkatkan sumber daya manusia

(SDM) para pengelola dan pedagang pasar. Lebih dari itu, pasar tradisional juga merupakan warisan budaya, di mana sarat nilainilai tradisi di dalamnya, yang patut dipertahankan keberadaannya. Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Imanto, mengatakan yang terpenting dalam melakukan upaya penataan ini adalah mengubah mindset (pola pikir) dari para pengelola pasar, pedagang, dan masyarakat. “Revitalisasi ini tidak bisa dilakukan hanya pada bangunan atau fisik saja. Akan tetapi harus

dilakukan penataan secara menyeluruh baik itu yang menyangkut kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan tata kelola pasar itu sendiri,” ujarnya, dalam Semiloka peningkatan kapasitas pemda dalam revitalisasi pasar tradisional, Rabu (3/9). Lebih lanjut dikatakan, dengan dilakukan penataan secara menyeluruh, pasar tradisional menjadi bersih dan sehat serta sangat representatif. Lewat penataan menyeluruh itu pula, lanjut Imanto, diharapkan terjalin sinergi yang baik dan berkesinambungan antara pengelola pasar dan pedagang pasar, serta mampu memberi arah dalam pengelolaan dan penataan pasar tradisional. “Dengan kondisi masyarakat yang setiap tahun mengalami perubahan, mudah-mudahan dengan penataan ini, 5 sampai 15 tahun yang akan datang pasar

tradisional diharapkan mampu bersaing dengan pasar modern,” papar mantan Kepala Dinas PU ini. Sementara itu, Yooke Adelina, narasumber dari Yayasan Inovasi Pemerintah Daerah (YPID) mengatakan untuk bisa mewujudkan hal itu, tata kelola pasar tradisional pun dirombak lebih modern. Mengadopsi pola-pola pasar modern, pasar tradisional yang sudah direvitalisasi perlu membentuk kelompok kerja (Pokja). Tidak ada salahnya kita meniru pola pasar modern. Tapi kita ambil yang positif dan sesuai dengan kondisi pasar, untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Sekarang para pedagang sudah tertata dengan baik sesuai dengan jenis barang yang dijual. Dengan begitu, konsumen lebih mudah mendapatkan barang-barang yang dicarinya. Ke-

bersihan pasar juga sangat diperhatikan, sehingga pembeli merasa nyaman saat berbelanja ke pasar tradisional. “Belum ada standar, siapa yang harus menangani revitalisasi pasar tradisional. Ada lima model pengelolaan pasar rakyat, yakni multi pengelola, multi pasar, satu pengelola satu pasar, dan satu pengelola satu pokja,”tandas Yooke Adelina. Yooke Adelina menambahkan, apakah ini baik atau tidak yang pasti punya nilai plus minus. Disetiap pasar apasti ada banyak pengelolanya. Dan tidak ada koordinasi yang baik, karena mereka punya tupoksi masing-masing. ‘Kira-kira Kota Probolinggo memilih model yang mana, dari lima model pasar tradisional dikelola seperti apa. Yang jelas harus terbentuk Pokja,”katanya. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434| TAHUN III

13

Pasar Tidak Tertata

Puluhan Lapak Ikan Bakal Dibangun PROBOLINGGO – Pasar Semampir Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo rencananya bakal dibangun puluhan lapak ikan laut. Rencana pembangunan itu akan dilakukan pada awal September tahun ini. Hal ini disampaikan Kepala Pasar Semampir, Shemy Adi kepada wartawan, kemarin. “Ada sebanyak 50 lapak ikan laut nanti yang akan dibangun,” ungkapnya. Dia menjelaskan, pembangunan lapak ikan itu dilakukan karena lapak milik pedagang terlihat tidak tertata. Sehingga terkesan tidak bersih. Apalagi lapak yang dimiliki oleh pedagang hanya terbuat dari kayu dan bambu.“Pembangunan itu hasil usulan kita kepada dinas terkait,” katanya. Setelah lapak ikan milik pedagang itu terlaksana, Shemy juga merencanakan pembangunan renovasi pagar di sebelah selatan pasar. “Pagar itu harus direnovasi agar terlihat serasi dengan lapak milik pedagang,”

imbuh dia. Berdasarkan pantauan, keberadaan lapak ikan milik pedagang selama ini terlihat semrawut. Untuk melakukan penataan tersebut, diperlukan pembangunan lapak ikan yang baru. Hanya saja, Shemy Adi tidak menjelaskan berapa anggaran dana untuk pembangunan lapak tersebut. Secara terpisah, Kabid Bina Usaha Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Diah Sri Wahyuni saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, pembangunan lapak ikan milik pedagang itu seluas 1,5 meter persegi. Pembangunan itu ada sebanyak 50 lapak ikan yang nantinya akan ditempati oleh para pedagang. Bahkan, imbuh dia, untuk membangun puluhan lapak ikan tersebut sudah disediakan anggarannya. Hanya tinggal merealisasikannya saja. “Bulan September ini pembangunan itu akan dimulai,”tandasnya. =Muhammad Sugianto

Waria

NORMAL. Pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Probolinggo

Janji Tindak Tegas Harus Ditepati PROBOLINGGO – Belakangan ini warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo mengeluh. Sikap keluhan itu lantaran ulah para waria yang semakin menjadi-jadi. Mereka tidak sungkan-sungkan berbuat mesum di kawasan dekat tempat ibadah. “Hampir setiap malam mereka ada disini,” ujar seorang pemilik warung di depan salah satu masjid yang minta namanya tidak dikorankan pada wartawan, Rabu (3/9). Menurut dia, dengan keberadaan para waria tersebut, tempat ibadah tercemari. Apalagi sampai berbuat mesum di daerah itu. “Masak di dekat tempat ibadah berbuat seperti itu,” terang dia. Ironisnya, pemandangan amoral tersebut terkesan dibiarkan. Padahal, lokasi tempat ibadah hanya berjarak beberapa puluh meter dari perkantoran. Menurut warga setempat menjelaskan, pemandangan

miris itu tidak hanya akibat ulah para waria tersebut, tetapi juga ada sebagian anak muda yang mabuk-mabukan di kawasan tersebut. Ulah anak muda itu, tentu saja meresahkan warga sekitar. Kepala Sat Pol PP Kota Probolinggo, Sudi Pramudya saat dikonfirmasi menjelaskan, jika pihaknya sudah memantau soal keluhan warga terkait ulah para waria di kawasan tempat ibadah. Hanya saja, petugas masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penertiban. “Itu sudah terpantau. Nanti kita tindak tegas,” kata Sudi Pramudya berjanji. Meski Sudi Pramudya berjanji akan melakukan penertiban, namun pihaknya tidak menjelaskan kapan upaya penertiban itu akan dilakukan. Alasannya, giat penertiban yang akan dilakukannya itu khawatir bocor. “Kalau sudah seperti itu buyar semua,” tandasnya. =Muhammad Sugianto

Pasokan BBM Kembali Normal Tak Terlihat Lagi Antrean Panjang PROBOLINGGO - Dampak langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa hari kemarin memang banyak dirasakan masyarakat. Namun pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Probolinggo nampaknya mulai kembali normal. Dengan tersedianya pasokan BBM tersebut, di beberapa SBPU tidak membuat antrean panjang kendaraan. Beberapa hari sebelumnya untuk mendapatkan BBM kendaraan harus menunggu lama. “Kalau sekarang sudah tidak ada antrean panjang mas, dibandingkan dua hari yang lalu,” terang Adimas (29) salah satu warga asal Blado Kulon Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Rabu (3/9) . Menurutnya, kebutuhan

kendaraan mobil yang dimilikinya, untuk beberapa hari sebelum SPBU kembali normal, Adimas mengaku, pihak SPBU hanya memberikan jatah pengisian sebanyak Rp 150 ribu.“Itupun harus menunggu bergantian untuk mendapatkannya dengan pemilik kendaraan lainnya,” jelasnya. Menurut pengakuan salah satu Petugas SPBU Bentar, Rizki (25) mengatakan, untuk BBM sekarang dikabarkan sudah akan berlangsung normal. Karena pen-

giriman pasokan BBM ke SPBU sudah mulai lancar kembali. “Untuk pengiriman, Rabu (3/9) malam mulai datang. Bahkan pengiriman BBM ini sudah mulai rata ke SPBU yang ada di wilayah probolinggo,” ujarnya. Dia juga mengatakan, untuk saat ini pembelian menggunakan jeriken tidak dilayani. Sebab dalam pengiriman pertama ini, hanya dikhususkan untuk pembelian yang tidak menggunakan jeriken. “Kalau ada yang membeli dengan jeriken untuk pembelian bensin pihaknya aken menolaknya. Namun jika pasokan sudah berangsung normal kembali SPBU akan bersedia melayani,” tandasnya. =Mahfud Hidayatullah


14

Probolinggo

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

KASUS PENCULIKAN

Tingkatkan Pengawasan Anak

MENDADAK. Puluhan personel Polres Probolinggo Kota melakukan tes urine

Puluhan Polisi Menjalani Tes Urine Wartawan Cetak dan Elektronik Juga Berpartisipasi PROBOLINGGO - Puluhan personel Polres Probolinggo Kota mendadak diminta melakukan tes urine. Tes mendadak ini dilakukan langsung oleh Kapolres Probolinggo Kota, AKBP.Iwan Setyawan, di halaman Polres Probolinggo Kota, Rabu (3/9). Tes mendadak ini dilakukan saat anggota usai melakukan apel memperingati hari ulang tahun Polwan ke-66. Pada saat apel itulah baru diberitahu anggota akan dipilih secara acak untuk mengikuti tes urine. Mayoritas personel yang diwajibkan melakukan tes urine dari unsur Satintelkam, Satreskoba dan Satreskrim. Namun ada

juga juga perwakilan dari personel Sabhara dan Lalulintas mulai perwira sampai bintara. Uniknya, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setyawan, pertama kali mengajak beberapa wartawan cetak dan elektronik untuk mengawali tes urine. Selanjutnya bergiliran anggota mengikuti tes urine yang dipantau petugas Propam.

Tes urine kali ini ada 6 parameter untuk mengetahui kandungan kokain metafetamin, tetrahidrokanibial ganja, benzoadiapen, psikotropika, anfetamin dan kandungan morfin. Pelaksanaan tes urin personel Polres Probolinggo Kota memang dilakukan secara mendadak. Total ada 70 personel dan 10 wartawan cetak beserta elektronik yang mengikuti tes urine. “Setelah kami tes, alhamdulillah untuk personil Polres Probolinggo Kota tidak ada menggunakan narkoba. Hasilnya semuanya negatif,” jelas AKBP.Iwan Setyawan AKBP Iwan Setyawan me-

nambahkan, pihaknya memang sengaja memprioritaskan tes urine secara mendadak agar kegiatan ini tidak diketahui secara langsung oleh anggota.”Kalau kami ingin membersihkan halaman, maka sapunya harus bersih dulu. Makanya fungsifungsi yang bersinggungan kami prioritaskan untuk tes urin,”tandasnya. Sebenarnya pihaknya menginginkan lebih banyak lagi anggota yang melakukan tes urine. Hanya saja tersedia 80 teskit, sehingga hanya 70 anggota dan 10 wartawan cetak dan elektonik yang mengikuti tes urine. =M.Hisbullah Huda

PROBOLINGGO - Mencuatnya kasus penculikan anak dan penemuan mayat anak dengan kondisi tubuh mengenaskan di wilayah Kota Pasuruan beberapa hari kemarin, nampaknya cukup meresahkan Publik. Banyak orang tua (Ortu) yang memiliki anak di Wilayah Probolinggo mulai meningkatkan pengawasan bagi anak-anaknya. Seperti pengakuan salah satu warga Desa Tamansari Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Arifin. Mengertinya kabar tentang adanya penculikan anak dan penemuan mayat itu, dari saudaranya yang ada di Kota Pasuruan.“Saya tahunya tentang adanya infomasi itu, dari sepupu saya yang ada disana,” terangnya kepada wartawan, Rabu (3/9). Dia mengatakan, kalau saat ini di Pasuruan ada anak hilang. Sehingga mengabarkan ke saudara-saudara yang ada di Probolinggo untuk lebih menjaga anakanaknya.“Takut kejadian itu merambah ke Probolinggo,” kata Arifin. Arifin mengaku, dengan mendapatkan informasi itu, dengan tetangga yang lainnya menginformasikan kepada anak-anaknya untuk tidak bermain terlalu jauh dari rumahnya. “Saya terus pantau anakanak dirumah dan di sekolah,” ungkapnya. Melihat kondisi itu, banyak orang tua yang kuatir tentang keselamatan anak-anaknya. Bahkan kata Arifin , bagi anaknya dilarang untuk bermain terlalu jauh dari rumahnya.“Kalau dirumah anak-anak bermain pantauannya lebih enak,” ujar Arifin. Sementara itu, Slamet, (35) warga Desa Clarak Leces Kabupaten Probolinggo, mengaku, adanya informasi penculikan anak di Pasuruan ini, mengetahui dari media massa.“Ada kabar kalau ada anak hilang dan tidak berselang lama ada penemuan anak yang masih berusia kisaran 5-10 tahun di kebun Pisang,” jelasnya. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

Torres Impikan Reuni dengan Mou MILAN - Fernando Torres berharap suatu saat nanti bisa reuni dengan mantan pelatihnya di Chelsea Jose Mourinho. Torres dipinjamkan ke klub Italia, AC Milan selama dua musim ke depan hingga kontraknya dengan “The Blues” habis. Meski demikian, dia berharap suatu saat bisa reuni lagi dengan Mourinho sebagaimana yang dia lakukan terhadap Didier Drogba. “Mungkin kami akan bertemu kembali di waktu mendatang. Liverpool dan Chelsea sudah memberikan segalanya untuk saya, tetapi saya merasa inilah waktu yang tepat untuk berubah. Ketika peluang untuk bergabung dengan Milan datang, saya menerima sambil berharap bisa kembali mencetak banyak gol. Saya butuh tantangan baru,” kata Torres dalam jumpa pers di Milan, Selasa (2/9) lalu. Dia melanjutkan, “Sebuah petualangan baru segera dimulai dan saya berharap bisa mengulangi apa yang sudah saya kerjakan pada tahun-tahun sebelumnya. Saya ingin menghabiskan hari-hari di Milan dengan kesuksesan dan meraih trofi. Saya sangat bahagia.” Dalam beberapa kesempatan, pelatih Chelsea Jose Mourinho mengaku senang dengan perilaku Torres, meskipun kadang pria Portugal ini mengkritik barisan penyerang Chelsea yang antara lain diisi oleh Fernando Torres. Hal ini bisa dipahami karena hubungan Torres dengan Mourinho sangat bagus. “Hubungan saya dengan Jose sangat bagus. Saat saya diboyong Milan, dia mendoakan agar saya sukses di tempat baru. Dia berbicara tentang Kota Milan yang sangat gila bola dan saya diyakini bisa sangat betah di sini. Saya belajar banyak dari dia sebagai seorang pelatih. Mungkin suatu saat nanti kami akan berjumpa kembali. Terima kasih kepada Mourinho atas kata-katanya. Saya tidak ingin mengatakan yang lain lagi. Kami harus selalu bertindak dan bermain sebagai profesional,” kata Torres. Di Chelsea, Torres membantu klub itu meraih gelar juara Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa selama tiga tahun

di Stamford Bridge. Meski demikian, Torres gagal tampil impresif seperti ketika dia masih membela Liverpool dan Atletico Madrid. “Saya sudah bermain untuk tiga klub berbeda. Saya merebut banyak gelar bersama Chelsea tetapi saya lebih banyak mencetak gol bersama dua klub lainnya. Milan adalah sebuah petualangan baru untuk saya. Saya tidak sabar lagi mencetak gol untuk para fans da meraih gelar. Sangat penting untuk saya dan Milan mengembalikan penampilan terbaik saya sehingga bisa mengembalikan Milan ke level tertinggi,” paparnya. Dalam jumpa pers yang sama, Wakil Presiden Milan Adriano Galliani mengakui, pemain internasional Belanda Nigel De Jong memainkan peran penting dalam mendatangkan Torres ke Milan. “Pemain yang paling sulit untuk didatangkan ke Milan adalah Van Ginkel. Kami memberi ultimatum, tetapi dia akhirnya mundur dan pada akhirnya dia mau bergabung dengan kami,” kata Galliani. Dia meneruskan, “Menurut saya, dia seorang pemain berbakat. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh legenda Milan Arrgio Sacchi. Dia tampil sebagai starter di Chelsea tetapi kemudian cedera. De Jong dan Torres coba melakukan pendekatan dan akhirnya memutuskan bergabung dengan kami.” =ESPN/CAROL AJI

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER | No. 0434 |2014 TAHUN III KAMIS2014 4 SEPTEMBER

No. 0434 | TAHUN III

15 15

TRANSFER PEMAIN

Cleverley Hengkang ke Aston Villa LONDON-Gelandang muda Manchester United (MU) Tom Cleverley berlabuh di Villa Park untuk bergabung dengan Aston Villa sebagai pemain pinjaman selama satu musim ke depan. Meski sempat ingin bertahan di Old Trafford, pada akhirnya pemain 25 tahun senang juga bergabung dengan Villa. Pasalnya, dia mendapat tempat sesuai harapannya dari pelatih Paul Lambert. Apalagi di sana di bermain bersama gelandang-gelandang kelas dunia. “Saya tidak sabar bekerja sama dengan mereka. Itu membuat keputusan bergabung ke Villa menjadi mudah. Di sana juga terdapat gelandang bagus lainnya seperti Fabian Delph, Ashley Westwood, Kieran Richardson, Joe Cole, dan Carlos Sanchez,” ujar Cleverley di situs resmi klub. Villa memulai musim Liga Utama Inggris dengan bagus setelah bercokol di posisi ketiga. Mereka meraih tujuh poin dari tiga partai awal. Cleverley pun mengaku tidak sabar membantu tim untuk terus melanjutkan performa gemilangnya. Ia berharap bisa memberikan dampak besar bagi Villa pada musim ini. “Tim ini memainkan gaya permainan yang saya suka. Mereka bermain dengan energi tinggi, melakukan passing

TOM CLEVERLEY bergabung dengan Aston Villa sebagai pemain pinjaman. dan kemudian bergerak, juga banyak sekali pemain muda bertalenta. Pelatih memberitahu saya posisi yang akan saya mainkan dan itu sangat cocok untuk saya,” katanya. Kedatangan Cleverley juga disambut baik oleh Lambert. Menurutnya, sang pemain akan menambah kesolidan lini tengan timnya denngan pengalaman yang dimilikinya. “Di depan sudah menunggu banyak pertandingan bagus jika ia bisa tampil secara maksimal. Kami senang ia berada disini. Ini adalah langkah yang bagus dan kami ingin melanjutkan untuk membangun progres kami musim ini,” katanya. Cleverley yang juga diminati Everton, tercatat melesakan lima gol dari 79 penampilannya bersama MU. =ESPN/CAROL AJI

TRANSFER PEMAIN

2015, Alves Bakal Hengkang dari Barca BARCELONA-Kabar mengejutkan datang dari Spanyol setelah Direktur Olahraga Barcelona Andoni Zubizarreta mengonfirmasi bek sayap Daniel Alves akan meninggalkan klub ketika kontraknya habus pada akhir musim 2014/15 ini. Pemain 31 tahun itu sebelumnya santer diberitakan hengkang dari Camp Nou pada musim panas ini setelah pihak “Blaugrana” mendatangkan Douglas yang berposisi sama dengan Alves.

Namun, Alves yang telah bermain selama enam musim bersama Barca memutuskan untuk menghabiskan sisa kontraknya. Penggawa Timnas Brasil itu berperan penting atas keberhasilan Barca dalam enam tahun belakangan ini. Ia tercatat mengemas 190 penampilan di La Liga dengan melesakan 14 gol. Alves juga sukses membawa Barca menjuarai empat titel La Liga, dua Copa del Rey, dua Liga Champions, dan dua Piala Dunia Antar Klub. =ESPN/CAROL AJI


16 BACAKORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

JUGA

Torres Impikan Reuni dengan Mourinho Olahraga | 15

Saya bisa dengan mudah pergi keTottenham Spurs tetapi saya lebih memilih tantangan yang lebih besar. Secara finansial, baik Tottenham maupun MU sama-sama atraktif. Tetapi di mata saya, MU masih menjadi klub nomor satu di Inggris

lahraga KORAN MADURA

16

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

Van Gaal Tak Menyesal

MANCHESTER - Pelatih Manchester United (MU) Louis van Gaal mengaku tidak menyesal menerima pekerjaan sebagai pelatih klub tersebut. Dia lebih memilih MU dibanding Tottenham Hotspur karena di mata dia, MU masih menjadi klub terbaik di Inggris. Van Gaal sempat ditawari untuk melatih rival MU di Liga Utama Inggris, Tottenham Hotspur. Tetapi Van Gaal lebih memilih pindah ke Old Trafford daripada White Hart Lane. Sebab dia melihat tantangan di MU jauh lebih besar dibandingkan di Tottenham. Di MU, Van Gaal memiliki tugas berat yaitu membangun kembali tim yang hancur lebih musim lalu. Di bawah pelatih David Moyes, MU terlempar dari empat besar dan gagal bermain di kompetisi Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Europa. Untuk membangun kembali timnya, matan pelatih Timnas Belanda itu membuang sejumlah pemain lama dan mendatangkan beberapa muka baru. Paling anyar, dia membeli striker AS Monaco asal Kolombia Radamel Falcao. Pada saat hampir bersamaan dia membeli mantan anak asuhnya di Timnas Belanda, Daley Blind, dari Ajax Amsterdam. Beberapa waktu sebelumnya mantan pelatih Bayern Muenchen itu memboyong pemain sayap Real Madrid asal Argentina Angel Di Maria. Dia lantas membuang sejumlah muka lama seperti Danny Welbeck yang dibeli Arsenal, Javier Hernandez yang dipinjamkan ke Real Madrid, Shinji Kagawa kembali ke klub lamanya, Borussia Dortmund, dan Tom Cleverley dipinjamkan selama satu musim ke Aston Villa. Belum lagi pemain-pemain senior yang sudah lebih dulu pergi sebelum Van Gaal datang. “Saya tidak menyesal menerima pekerjaan ini. Ini sebuah tugas berat dan saya menyadari itu. Dan, situasinya tidak seburuk yang saya duga. Saya tahu

bahwa saya akan menemukan cara saya. Saya bisa mempunyai pilihan untuk memudahkan pekerjaan saya. Bila saya pindah ke Tottenham, mungkin pekerjaan sebagai pelatih tidak sehebat di MU,” kata Van Gaal. Dia meneruskan, “Saya bisa dengan mudah pergi ke Spurs tetapi saya lebih memilih tantangan yang lebih besar. Saya sungguh ingin bergabung dengan sejumlah klub di Inggris, tetapi tidak dengan Tottenham. Secara finansial, baik Tottenham maupun MU sama-sama atraktif. Tetapi di mata saya, MU masih menjadi klub nomor satu di Inggris, sedangkan Tottenham tidak.” Meski demikian, Van Gaal tidak ingin bertahan lebih lama di Old Trafford, bila kesuksesan tak kunjung datang. Van Gaal sendiri sadar bahwa dia mendapat dukungan dari publik Old Trafford, meski dia belum menuai hasil positif pada tiga laga perdana musim ini. Van Gaal belum mempersembahkan satu kemenangan pun untuk “The Red Devils”. Dia sekali kalah dan dua kali imbang di Liga Utama Inggris. Sedangkan di Piala Liga, MU kalah dari MK DOns di leg pertama. Para pendukung MU pun berharap agar Van Gaal tetap melatih Setan Merah. “Anda juga butuh sedikit keberuntungan. Saya sedikit beruntung pada awal karier saya. Ajax hampir memecat saya di tengah jalan pada musim pertama saya di klub itu, tetapi kemudian mereka tetap menaruh kepercayaan pada saya. Dan lihatlah, apa yang terjadi kemudian,” ceritanya. Dia meneruskan, “Saya memiliki energi dan para pemain dan klub memberi energi juga kepada saya. Menurut saya, adalah sesuatu yang fantastik bahwa saya memiliki banyak pekerjaan. Itu artinya ada begitu banyak hal yang harus saya kerjakan dan saya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan itu semua.” =ESPN/CAROL AJI


KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

JESSIKA RAHMAN KECANTIKAN BUKAN UNTUK DISOMBONGKAN

KORAN MADURA

A

KEMENHUB SETUJUI ADA KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 |PEMOTONGAN No. 0434 | TAHUN III PENERBANGAN BANTUAN KORBAN SUMENEP-KANGEAN KEBAKARAN PASAR? SUMENEP | D

NETER KOLENANG | P

SAMPANG | J

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

ANGKALAN - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangkalan terus merebak. Kini makin meresahkan masyarakat setempat. Sebab penyakit tersebut hingga saat ini belum bisa diobati secara medis, kecuali dilakukan pencegahan sedini mungkin. Apalagi data Dinas Kesehatan menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS di tahun 2014 sudah mencapai 8 orang. Belum lagi korban terjangkit yang tak terdeteksi Dinas Kesehatan. Jumlah penderita itu diketahui berdasarkan masyarakat yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Bangkalan. Dimungkinkan masih ada penderita lain yang masih belum terdeteksi, itu bisa saja terjadi. HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang mampu menyebabkan penyakit AIDS bersarang di dalam tubuh. Infeksi penyakit ini bisa menular dengan cara melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan mereka yang sudah terkena penyakit ini atau berbagi jarum suntik dengan penderita AIDS. “Jumlah itu belum termasuk yang belum terpantau. Sebab, diyakini masih ada yang belum masuk data,” kata Kabid P2PL Dinkes Kabupaten Bangkalan, Abdul Walid Yusufi, Rabu (3/9). Pada tahun ini, jumlah meninggal diakibatkan penderita AIDS ini ada satu orang yang berasal dari Kecamatan Kokop. Korban meninggal seorang bayi yang disebabkan oleh faktor perinatal. Sedangkan lainnya, empat orang dari kecamatan Socah. Selain itu, berasal dari Kecamatan Tragah, Tanah Merah, dan Klampis. Penderita penyakit ini berasal dari kalangan wiraswasta, ibu rumah tangga, dan buruh kasar. Penyebabnya lantaran pemakaian jarum suntik akibat penggunaan narkoba dan faktor heteroseksual. “Suami yang terjangkit penyakit AIDS, kemudian berhubungan badan dengan istrinya. Lah istri ini juga tertular,” ungkapnya.

8 Warga Terjangkit HIV Satu Balita Meninggal Dunia Menurutnya, penderita AIDS paling banyak disebabkan faktor kerja di luar Bangkalan. Kemudian kembali ke Bangkalan dengan membawa virus ini. Keluarga yang di rumah juga tertular penyakit ini, karena faktor-faktor hubungan seksual tadi. Selain itu, pengetahuan ten-

tang HIV/AIDS harus diketahui sejak dini. Saat ini pihaknya juga telah melakukan penyuluhan terkait bahaya virus HIV/ AIDS dan proses penyebarannya. Sehingga masyarakat perlu melakukan antisipasi supaya selamat dari penyakit itu. “Penyuluhan yang kami laku-

kan cukup efektif. Masyarakat yang sebelumnya tidak tahu, setelah dapat penyuluhan menjadi paham. Sesuai data, memang penderita HIV/AIDS orang Bangkalan, tetapi sudah lama merantau. Ketika sakit, mereka pulang kampung,” paparnya. Untuk itu, Dinas Kesehatan

bisa lebih cepat mengetahui status HIV, sehingga bisa segera didampingi. Pihaknya, juga berharap bisa menggali data lagi dan menekan penyebaran, setelah diketahui secara otomatis mereka akan mendapatkan pendampingan. Jumlah tersebut secara komulatif mengalami penurunan. Dari pendataan yang telah dilakukan pada tahun 2013, jumlah penderitanya mencapai 9 orang. Pada tahun lalu, penderitanya berasal dari kecamatan Kota, Socah, Tragah, Arobaya, dan Tanah Merah. Korbannya pun juga banyak dialami oleh pekerja swasta dan ibu rumah tangga. “Kami berharap warga Bangkalan tidak mengkonsumsi narkoba dan hindari seks bebas, karena penyebaran HIV/AIDS bisa lewat itu,” ucapnya. Selain itu, berdasarkan pengalaman, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan bakal menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) tentang pemulasaran jenazah HIV/AIDS. Pasalnya pernah ada kasus, warga setempat tidak bersedia memandikan jenazah yang terjangkit HIV/ AIDS, karena takut tertular. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tragah sekitar tiga sampai empat tahun silam. Karena warga tidak ada yang bersedia, jenazah akhirnya dimandikan oleh petugas rumah sakit. “Dalam waktu dekat, kami bakal melakukan pelatihan terhadap dua petugas di masingmasing puskesmas. Ini dilakukan untuk mengantisipasi seperti kejadian di Tragah,” terangnya. Dia menjelaskan, memandikan jenazah yang terjangkit HIV/ AIDS tidak seperti jenazah pada umumnya. Melainkan ada cara dan harus hati-hati supaya tidak tertular virus tersebut. Jika jenazah itu masih mengeluarkan cairan dari tubuhnya, bisa menular pada orang lain. Apalagi, ada bekas luka. “Manfaat dari pelatihan itu sangat besar terhadap kesehatan masyarakat,” paparnya. =MOH RIDWAN/RAH


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

KEKERINGAN

BPBD Belum Bisa Jangkau Kepulauan SUMENEP - Kekeringan yang terjadi di sejumlah kepulauan kian parah. Krisis air bersih sudah terjadi di Pulau Gili Raja, Raas, Sapudi, Kangean, dan Sapeken. Namun, daerah tersebut belum tersentuh bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Petani menggulung tembakau sebelum dirajang, Rabu (3/9). Pada tahun ini, lahan produktif yang ditanami tembakau hanya berkisar 16.266 hektare.

TANAMAN TEMBAKAU

Tembakau Sulit Penuhi Target SUMENEP – Hasil saat ini, panen tembakau di Kabupaten Sumenep masih berlangsung. Namun, target pemerintah tampaknya sulit terpenuhi. Sebab, lahan produktif yang ditanami tembakau menyusut drastis dibandingkan tahun lalu. Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep menyebutkan plotting area tembakau pada tahun 2014 seluas 210.000 hektare dengan jumlah produksi 25.000 ton. Sementara lahan produktif yang ditanami tembakau hanya berkisar 16.266 hektare. ”Kalau melihat plotting area tembakau, tahun ini memang lebih luas dibandingkan dengan tahun lalu, hanya saja untuk mencapai target produksi kiranya sangat sulit, karena ternyata masih banyak lahan yang tidak ditanami tembakau,” kata Kepala Bidang Perhutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep Nasah Bandy, Rabu (3/9). Padahal, sambung Bandy, harga tembakau yang dipatok Gudang Garam dan Wismilak Sumenep pada tahun 2014 lebih mahal dibandingkan tahun

2013. Panen tembalau dikalangan petani sudah mencapai 60 persen. Gudang Garam mematok harga dari Rp 22.000 hingga Rp 40.000. Sementara Wismilak, relatif lebih tinggi, yakni dari Rp 38.000 hingga Rp 45.000. ”Kalau harganya, dibandingkan tahun lalu saat ini relatif lebih mahal,” terangnya. Bandi menduga, tingginya harga tembakau dikalangan petani, karena kualitas tembaku yang cenderung bagus. Sehingga pabrik rokok berani untuk membeli tembakau petani dengan harga tinggi. ”Pada tahun ini serapan di pabrik juga tinggi. Untuk Gudang Garam saja menargetkan sebanyak 16.000 ton setiap cabang yang berada di Sumenep, dan saat ini realisasinya baru mencapai sekitar 30 persen,” terangnya. Sedangkan untuk Wismilak,

tahun ini hanya menargetkan sebanyak 14.000 ton dengan kualitas tembakau tegal gunung. Anggota DPRD Sumenep Juhari mengatakan, banyaknya lahan produktif yang tidak ditanami tembakau karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah. ”Kami kira, bukan karena masyarakat enggan menanam tembakau, tapi karena tidak tahu jika prediksi cuaca dan harga tembakau tahun ini akan baik,” katanya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta Dishutbun melakukan sosialisasi terhadap petani, baik terkait dengan plotting area, prediksi cuaca, dan harga. ”Nah, Dishutbun ke depannya harus berani jemput bola, agar masyarakat tidak merasa dikibuli,” harapnya. Dishutbun juga diminta intens memantau dan mengawasi harga tembakau. ”Kami tidak ingin sampai ada yang tersisa tembakau milik petani. Jadi, jangan karena harga tembakau mahal Dishutbun tidak mengawasi tembakau di kalangan petani di bawah,” pintanya. =JUNAEDI/MK

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Koesman Hadi mengatakan, pihaknya masih mencari solusi untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di wilayah kepulauan. Sebab, pihaknya kesulitan untuk menjangkau kepulauan, karena terkendala alat transportasi. "Untuk mendistribusikan air ke sana, kami kesulitan transportasi untuk menjangkau wilayah kepulauan, terutama kepulauan jauh. Wilayah kepulauan yang mampu kita suplai air bersih hanya di Pulau Poteran, Kecamatan Talango," katanya, Rabu (3/9). Mantan Kepala Dinsos tersebut mengungkapkan, selain Pulau Talango, Pulau Gili beberapa waktu sudah didistribusikan air dengan menumpang kapal milik PT Santos. Namun, karena saat ini tidak ada lagi kapal milik perusahaan pengeboran migas tersebut, maka pihaknya kesulitan untuk mengirimkan air bersih ke Giligenting.

"Seperti beberapa pulau lainnya, termasuk di Gili ini memang memerlukan dropping air bersih. Tapi kami kesulitan transportasi untuk mengirimkan air bersih ke sana. Dulu ada Santos. Kami bisa menumpang untuk menyuplai air bersih. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi," tegasnya. Namun demikian, kata Koesman, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi kekeringan tersebut. Ia berharap tidak sekadar dropping air bersih, namun ada solusi lain seperti pengeboran maupun pipanisasi. "Dengan program pengeboran atau pipanisasi, kami berharap daerah kekeringan ini jumlahnya bisa berkurang," ujarnya. Berdasarkan data BPBD Sumenep, untuk Kabupaten Sumenep, daerah yang masuk zona kekeringan ada 64 desa yang tersebar di 17 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. =SYAMSUNI/MK

KORBAN SUMUR KERING. Warga Miliran melakukan aksi di depan Fave Hotel, Jl. Kusumanegara, Yogyakarta, Rabu (3/9). Warga Miliran yang tinggal di sekitar Fave Hotel selama tiga bulan terakhir mengeluhkan sumur mereka yang kering karena adanya Fave Hotel, dan meminta pihak hotel untuk bertanggung jawab agar warga dapat mendapatkan air bersih seperti sebelum berdirinya Fave Hotel.


KORAN MADURA

Sumenep

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

TANGKIS LAUT. Mahbub Ilahi, petani garam di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget menunjukkan tangkis laut di pinggir lahan pegaramannya, Rabu (3/9). Petani garam sudah mulai panen, tapi PT Garam belum melakukan pembelian.

BUDIDAYA GARAM

PT Garam Belum Membeli Garam SUMENEP – PT Garam Cabang Sumenep, hingga saat ini masih belum melakukan pembelian garam rakyat. Sehingga, petani garam menjual hasil budidaya garam ke perusahaan lain dengan harga di bawah standar. “Hingga saat ini PT Garam Cabang Sumenep belum melakukan pembelian terhadap garam kami, sehingga kami terpaksa menjual garam ke perusahaan lain dengan harga sangat rendah,” keluh Mahbub Ilahi, petani garam di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, Rabu (3/9). Sementara kualitas garam lumayan bagus, karena cuaca cukup

baik. “Tetapi sayangnya meski kualitas garam bagus, tapi harga garam rendah. Saat ini, untuk KW 1 Rp 400.000 ribu dan KW 2 Rp 350.000 per ton,” jelasnya. Petani garam lainnya di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura, Syukron menambahkan, anjloknya haraga garam rakyat, diduga karena tidak bisa bersaing dengan garam impor yang masuk ke Sumenep.

Pemerintah dinilai tidak tegas untuk menghentikan arus impor garam masuk ke Indonesia. “Sebab dampaknya petani garam merugi, produksi garam tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Apalagi kebutuhan barang-barang lainnya terus naik, sementara harga garam rakyat tetap tidak ada perkembangan yang signifikan,” akunya. Mahbub dan Syukron mengancam akan turun jalan untuk mendesak pemerintah, jika dalam waktu dekat PT Garam tetap tidak melakukan pembelian. =SYAMSUNI/MK

C

LAHAN PEGARAMAN

Tangkis Laut Mengkhawatirkan SUMENEP - Ratusan meter tangkis laut pembatas lahan pegaraman di Pinggir Papas Kecamatan Kalianget rusak, karena tergerus hantaman ombak setiap air laut pasang. Meski demikian, belum ada perhatian dari pemerintah, sehingga masyarakat memperbaiki secara sukarela. Warga Pinggir Papas mengaku kesal terhadap Pemerintah Daerah Sumenep, yang terkesan tutup mata dan telinga. Terbukti, hingga saat ini, belum ada perhatian terhadap kondisi tangkis laut yang rusak di Desa Penggir Papas ini. “Bisa dibayangkan bila tangkis laut jebol, maka akan merendam ratusan lahan pegaraman warga Pinggir Papas,” ujar Mahbub Ilahi, petani garam saat tengah menunjukkan tangkis laut yang rusak di pinggir lahan pegaraman miliknya, Rabu (3/9). Menurutnya, warga sudah

berulang kali mengadukan kondisi tangkis laut tersebut, baik ke wakil rakyat yang ada di parlemen maupun pemerintah daerah. Namun, hingga saat ini belum ada respons. “Ya mau gimana lagi kalau aspirasi kami tidak didengarkan. Sedangkan kondisi tangkis laut semakin mengkhawatirkan. Ya terpaksa warga bergotong royong memperbaiki sendiri tanpa bantuan pemerintah sepeserpun,” terangnya. Mahbub berharap, dewan yang baru dilantik dapat memperjuangkan dan menganggarkan perbaikan tangkis laut tersebut. Sehingga, petani garam tidak dihantui kekekhawatiran secara terus menerus. ”Mudahan-mudahan dewan yang baru nanti turun langsung mengecek kondisi tangkis laut ini dan langsung ditindaklanjuti.” pungkasnya. =AHMAD SAI/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

Kemenhub Setujui Penerbangan Sumenep-Kangean Busyro: Kami akan Berusaha Bisa Direalisasikan Awal 2015 Sumenep - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyetujui pembukaan penerbangan perintis yang menghubungkan sejumlah kepulauan di Jawa Timur pada 2015, salah satunya adalah jalur Sumenep-Kangean.

"Pengajuan kami agar ada penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean disetujui dan dananya sudah disiapkan oleh Kemenhub," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) Bandara Trunojoyo, Dwi Ariyanto di Sumenep, Rabu (3/9). Satker Bandara Trunojoyo merupakan instansi kepanjangan tangan Kemenhub yang berada di Kabupaten Sumenep. Menurut dia, saat ini, pihaknya harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan segala sesuatunya terkait pembukaan penerbangan perintis tersebut. "Pemkab Sumenep harus menyiapkan lapangan terbang di Pulau Kangean agar penerbangan perintis di jalur SumenepKangean benar-benar bisa direalisasikan pada 2015," ujarnya. Kepulauan Kangean merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sumenep di sebelah timur. Di kepulauan itu terdapat tiga kecamatan, yaitu Arjasa, Sapeken dan Kecamatan Kangayan. Dalam kondisi cuaca baik, perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep daratan) ke Pelabuhan Batu Guluk, Kecama-

tan Arjasa, Pulau Kangean dan sebaliknya, membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam dengan menggunakan kapal cepat yang berbahan dasar fiberglass. Sementara jika menggunakan kapal berbahan dasar baja atau besi membutuhkan waktu tempuh sekitar sembilan jam. "Di Pulau Kangean sudah terdapat lahan yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai lapangan terbang," kata Dwi. Namun lahan tersebut berstatus Tanah Negara yang dikelola oleh Perhutani (Kementerian Kehutanan) dan ditetapkan sebagai kawasan hutan. "Ini yang harus diurus secepatnya oleh pemerintah daerah supaya lahan itu bisa diubah statusnya dan selanjutnya dapat digunakan sebagai lapangan terbang," ucapnya. Dwi menjelaskan secara teknis realisasi penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean tinggal menunggu kesiapan lapangan terbang di Kangean. "Kalau persoalan itu bisa diselesaikan oleh pemerintah daerah paling lambat pada akhir 2014 berarti penerbangan perintis di

A. Busyro Karim Bupati Sumenep

jalur Sumenep-Kangean bisa direalisasikan mulai awal 2015. Untuk Bandara Trunojoyo Sumenep, kondisinya sudah siap pakai," katanya. 2015 Bupati Sumenep A Busyro Karim optimistis penerbangan perintis jalur Sumenep-Kangean yang diprogramkan Kementerian

ANDA MAU BERIKLAN? Pasang di

Perhubungan bisa direaliasikan pada awal 2015. "Kami memang harus gerak cepat supaya beberapa hal bisa diselesaikan demi terealisasinya penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean pada awal 2015," katanya, Rabu (3/9). Pada Rabu pagi, Busyro menggelar rapat dengan beberapa pihak terkait guna membahas

Kunjungi dan Unduh versi E-paper

program penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean yang telah disetujui oleh Kemenhub untuk direalisasikan pada 2015. "Rapat pada Rabu pagi ini guna membahas beberapa hal yang harus disiapkan untuk merealisasikan program tersebut. Pada pekan depan, kami akan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pihak terkait di Kemenhub untuk membicarakan hal itu," ujarnya. Ia menjelaskan realisasi penerbangan perintis di jalur Sumenep-Kangean tinggal menunggu kesiapan lapangan terbang di Pulau Kangean. "Kalau lahannya sudah siap. Namun, fasilitas lainnya harus disiapkan oleh pemerintah daerah. Selain itu, untuk menjadikannya sebagai lapangan terbang, butuh koordinasi dengan Kementerian Kehutanan karena lahannya merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani," ucapnya. Sementara Bandara Trunojoyo sudah siap, baik untuk penerbangan perintis maupun penerbangan komersial dengan pesawat berukuran kecil dan sedang. "Waktu untuk mempersiapkan lapangan terbang di Pulau Kangean memang sekitar empat bulan. Namun, kami optimistis bisa menyiapkannya. Kami di pemerintah daerah akan berusaha semaksimal mungkin supaya penerbangan perintis dengan jalur SumenepKangean bisa direalisasikan pada awal 2015," kata Busyro. =ABD AZIZ/ANT

www.koranmadura.com

KORAN MADURA Call Centre (0328) 6770024


KORAN MADURA

Sumenep

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

E

SERAGAM SEKOLAH

IKM: Tak Ada Proyek dalam Pengadaan Seragam SUMENEP - Ketua Industri Kecil Menegah (IKM) Didik Hariyanto menegaskan, tidak benar jika dalam pengadaan seragam batik tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA) dikatakan ada pengondisian. Menurutnya, hal itu murni untuk memberdayakan IKM yang ada di lingkungan Kabupaten Sumenep. "Jadi, tidak benar kalau ada aroma proyek dalam pengadaan seragam tersebut, hanya saja ada perintah dari pemerintah untuk membuat seragam batik, hal tersebut tidak ada anggaran apa pun kecuali dibantu cap batik," klarifikasainya kepada Koran Madura, Rabu (3/9). Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sumenep dari PDI Perjuangan, Abrari, menilai pengadaan seragam tak wajar. Pasalnya, harganya cukup tinggi. Sementara kualitas seragam di bawah standar. Beberapa waktu lalu, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep menilai bahwa pengadaan seragam batik untuk siswa SD dan SMA janggal. Sebab, harga dan kualitas tidak sama, bahkan berbanding terbalik. Berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan tanggal 22 Agustus 2014, harga seragam batik untuk siswa SD Rp 55 ribu, SMP Rp 60 untuk putra dan Rp 64 ribu untuk putri, SMA Rp 65 ribu untukputra dan Rp 69 ribu untuk putri. Seragam yang diambil kainnya mendapat potongan ongkos jahit Rp 10 ribu (Koran Madura, 3/9). Didik Hariyanto mengaku, pengadaan seragam tersebut tidak mendapat anggaran dari pemerintah. Pihaknya hanya dapat bantuan sebesar Rp 50 juta dari BPRS Bhakti Sumekar sebagai modal. Terkair keluhan banyak kalangan terhadap kualitas hingga berbanding terbalik dengan harga, Didik mengakui bahwa kualitas batik yang diprodusi memang tidak sebagus yang diharapkan oleh sekolah. Ia berdalih proses pembuatanya kurang maksimal. “Saya akui ada batik yang kurang bagus dalam proses pembuatannya pada periode pertama. Namun, pada periode selanjutnya, saya pastikan tidak akan mengecewakan," tandasnya. Disinggung soal sistem dan mekanisme pembuatan, kata Didik langsung disetorkan ke KPRI. Kemudian, dari KPRI memberi modal ke IKM untuk melanjutkan proses pembuatan seragam. Setelah itu, KPRI yang mengurus semuanya, termasuk ketika sekolah hendak mengembil seragam batik tersebut. "Dalam waktu dekat ini, kami akan menghadap Bupati, apakah mau diteruskan atau tidak, karena IKM sudah kebingungnan soal pendanaan," pungkasnya. =SYAMSUNI/MK

KIRAB PUSAKA. Sejumlah peserta membawa sesaji dalam Kirab Pusaka di depan pendopo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (3/9). Kegiatan tahunan yang diikuti ratusan peserta tersebut merupakan upaya memperkenalkan pusaka sekaligus budaya kawasan lembah Bengawan Solo.

EKONOMI

Inflasi Sumenep Menurun SUMENEP - Pada bulan Agustus kemarin, Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,58. Angka tersebut lebih rendah dibanding bulan Juli lalu, yaitu sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,53. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, (03/9/). Menurut Suparno, dibandingkan pada bulan sebelumnya, inflasi Sumenep mengalami penurunan. “Jadi, kalau dibandingkan dengan bulan

Juli, inflasi bulan Agustus ini lebih rendah,” katanya. Penyebab menurunnya inflasi, kata Suparno, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran dibidang kelompok bahan

makanan sebesar 0,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,00 persen. Selain dari kelompok makanan jadi, hal tersebut juga disebabkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,74 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,69 persen. Sementara khusus kelompok sandang mengalami penurunan harga sebesar 0,15 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen. “Komuditas yang memberi-

kan andil terbesar terjadinya inflasi adalah udang basah, rokok kretek, pisang, rokok kretek filter, daging ayam kampung, sekolah dasar, mie, tarif listrik dan jeruk,” terangnya. Kemudian Suparno menegaskan bahwa dari enam kabupaten/kota yang mengalami inflasi di Jawa Timur, Sumenep merupakan peringkat keempat setelah Madiun, Malang dan Surabaya yang mengalami inflasi tertinggi. “Kalau tingkat inflasi tahun kalender bulan Agustus 2014 sebesar 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun, sebesar 2,66 persen,” tukasnya. =SYAMSUNI


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 NO. 0434 | TAHUN III

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

MADURA

F

Warga Berebut Air Bersih Gratis Bantuan Datang Hanya Dua Kali dalam Satu Minggu PAMEKASAN - Droping (pengiriman) bantuan air bersih gratis dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat di daerah kekeringan diserbu warga. Warga yang sudah siap dengan jeriken dan timba saling berebut air bersih tersebut. Pemandangan itu terjadi di Dusun Trokem, Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu (3/9) kemarin. Droping air yang menggunakan tangki milik BPBD setempat itu sudah ditunggu warga sejak pagi. Warga yang sudah tidak sabar menunggu langsung menyerbu tangki yang tiba di titik distribusi, sekitar pukul 10.30 WIB. Begitu air dialirkan ke sebuah penampungan, warga yang sangat membutuhkan air bersih itu dengan cepat saling berebut air yang keluar dari selang tangki. Warga yang tengah berjibaku terlihat tidak peduli dengan orang sekitarnya, apakah tetangganya kebagian atau tidak. Setelah kurang lebih 20 menit air mengalir dari tangki, satu tangki air yang bermuatan 5000 liter lebih itu sudah habis, padahal masih ada sebagian warga yang tidak kebagian air gratis tersebut. Salah seorang warga setempat, ibu Narti, 60, mengaku senang dapat bantuan air bersih gratis, walaupun ia hanya kebagian 1 jeriken saja. Menurutnya, 1 jeriken itu hanya dapat digunakan 2 hari saja. Ibu Narti berharap bantuan air bersih di dusunnya bisa lebih banyak, sehingga warga dapat kebagian semua. “Kalau yang anggota keluarganya banyak berebut air, enak . Bisa kerja sama dalam mengisi jeriken. Kalau seperti saya yang datang cuma dua orang. Hanya kebagian sedikit,” katanya dengan bahasa Madura. Masih di lokasi droping air bersih, yang juga warga setempat, Noval mengatakan di titik distribusi tersebut, mendapat droping air bersih gratis dari pemerintah setempat dua kali dalam seminggu. Namun dua tangki air bersih per minggu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Kendati demikian, warga sudah sangat mendapat bantuan air bersih gratis, karena warga tidak perlu membeli air untuk kebutu-

han makan dan minum dalam beberapa hari kedepan. “Warga di sini biasanya membeli air bersih untuk keperluan makan minum itu ke dusun sebelah yang jaraknya sekitar 3 sampai 4 kilometer dari sini. 1 jeriken

warga membelinya seribu sampai dua ribu kepada warga lain yang berlangganan ke PDAM,” katanya. Tambah Noval, air untuk kebutuhan mandi dan cuci warga setempat, masih bisa memanfaatkan aliran sungai yang tidak jauh dari dusun tersebut, kendati airnya terasa payau. Mengingat tempat tinggal warga setempat tidak jauh dari laut. Berdasarkan data pengaduan yang diterima oleh Posko Pelayanan Kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, dari 13 kecamatan

yang ada di Kabupaten Pamekasan, 10 kecamatan yang terjadi kekeringan, yaitu Kecamatan Larangan, Proppo, Pasean, Pagantenan, Batumarmar, Waru, Palengaan, Pademawu, Kadur, dan di Kecamatan Tlanakan. Dengan rincian, di Kecamatan Pademawu, terjadi di Desa Padelegan, Jarin, Baddurih, dan Majungan. Di Kecamatan Batumarmar di Desa Bangsareh, Bujur Barat, Bujur Timur, Bujur Tengah, dan Batu Bintang. Di Kecamatan Palengaan di Desa Rekkerek dan Palengaan Daya. Di Kecamatan Pegantenan

di Desa Pasanggar dan Tanjung. Di Kecamatan Tlanakan di Desa Larangan Tokol, Ceguk, Tlesah, dan Branta Tinggi. Di Kecamatan Larangan di Desa Larangan Luar dan Duko Timur. Di Kecamatan Waru di Desa Tampojung Guwa, Tampojung Pregi, Sumber Waru, Ragang, dan Tlonto Ares. Di Kecamatan Proppo di Desa Rangperang Daja dan Jambringin. kekeringan yang terjadi terdapat di 39 desa yang tersebar di 10 kecamatan, dengan kriteria kekeringan kritis. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434| TAHUN III

G

PENDIDIKAN

Pemerintah Belum Siap Terapkan K-13

SEPI. Lokasi proyek pembangunan Stadion Pamekasan yang terbengkalai kemarin.

Proyek Stadion Terhenti Pemkab Ditegur BPKB Jawa Timur PAMEKASAN - Proyek Stadion Pamekasan di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, yang sudah lama terlihat mangkrak ini, rupanya memang pengerjaannya dihentikan sementara. Proyek ini terhenti sejak 2013 lalu, hingga jelang penghujung 2014 ini masih belum juga dilanjutkan. Padahal masyarakat sangat menunggu-nunggu stadion ini segera selesai, agar tim kebanggaan Pamekasan, Persepam Madura United, bisa berlaga di daerahnya sendiri.

Akan tetapi, Kepala Disporabud Pamekasan, Jhon Yulianto mengatakan proyek itu tidak terhenti. Menurutnya, sejak dimulai 2012 lalu, hingga saat ini proyek itu terus dilakukan. Hanya saja, terangnya, sejak 2013 lalu proyek fisik stadion itu memang tidak dikerjakan, karena masih mengerjakan alat dan instrumen kelengkapan lainnya. Sebab, saat stadion ini mulai dikerjakan 2012 lalu, ada beberapa hal yang belum dikerjakan. Yang seharusnya beberapa hal ini diselesaikan sebelum proyek fisik dikerjakan. Sedikitnya ada empat hal yang sempat terlewatkan di awal dulu. Pertama, terkait amdalnya yang belum dibangun, master plannya yang belum ada, visibility studynya, juga rekayasa lalulintas, dan sebagainya yang juga masih

dilengkapi. Karena itu, Pemkab mendapatkan teguran dari BPKP Jawa Timur terkait hal ini. Akhirnya BPKP merekomendasikan, sebelum proyek dilanjutkan, agar empat hal di atas dilengkapi dan dipenuhi dulu. “Kami sadar itu kekurangan kami. Lantas pada 2013 lalu empat hal kekurangan itu kami lengkapi. Semuanya dikerjakan oleh konsultan dengan melakukan penelitian yang seksama dan valid,” kata Jhon kemarin (3/9). Karena hal inilah, tambah Jhon, pada 2013 lalu keberlanjutan pembangunan fisik tidak tampak maksimal. Sebab saat itu keberlanjutan pembangunan fisik dipending dulu. Dialihkan pada pengerjaan kelengkapan empat hal yang sempat terlewatkan tersebut.

Memasuki 2014, pembangunan dan pengerjaan empat kelengkapan itu sudah selesai. Dengan demikian, kelanjutan proyek fisik bisa kembali dikerjakan. Ditanya kenapa hingga kemarin belum tampak ada kegiatan di lokasi proyek stadion itu? Jhon menjawab karena saat ini masih proses lelang untuk proyek yang akan dikerjakan tahun ini. Untuk keberlanjutan pembangunan fisik, telah dianggarkan sebesar Rp 27,5 miliar dari APBD. Rencananya, anggaran sebesar ini guna pembangunan lapangan dan sarana-prasarana pendukungnya. Yang lainnya untuk pembangunan non stadion, yaitu pembangunan lintasan road race di luar stadion. Tapi Jhon belum bisa menyampaikan secara rinci terkait alokasi ke masing-masing rencana pengerjaan itu. “Memang proyek ini memakan waktu lama. Sebab dalam dokumennya, ini adalah pembangunan sport center, jadi mencakup pembangunan venue beberapa cabang olah raga. Jika dokumennya hanya untuk pembangunan stadion sepak bola saja (satu cabang olah raga), maka akan cepat, tak selama ini,” imbuhnya. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PAMEKASAN - Pemerintah dinilai belum siap terapkan Kurikulum 2013. Karena hingga saat ini perangkat pendukung berupa buku, belum di tangan guru dan siswa. Sehingga guru belum maksimal menerapkan kurikulum yang baru tersebut. Nurul Komar, salah satu guru SMP di Pamekasan mengakui belum maksimal menerapkan kurikulum yang baru tersebut, karena buku yang seharusnya diterima oleh guru dan siswa belum ada. Ia mengakui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sudah memberikan softcopy berupa CD kepada guru mata pelajaran. Tetapi guru enggan untuk menggandakan karena jumlahnya terlalu banyak. “Ada Copy buku K-13 yang diberikan kepada guru, tetapi jumlahnya hanya terbatas, yakni 20 exemplar pada masing-masing mata pelajaran dan hanya BAB I. Sementara sejumlah sekolah mayoritas mata pelajarannya memasuki Bab II hingga BAB 3. Sehingga buku hasil copy tersebut tidak bisa digunakan,” katanya. Menurut Nurul Komar selama ini sejumlah guru masih menggunakan sistem yang lama, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sistem ceramah. Mereka tidak bisa disalahkan, karena perangkat pendukung tidak disediakan oleh pemerintah. Sekalipun pemerintah dengan tegas sudah menyatakan kurikulum K-13 akan diberlakukan tahun pelajaran 2014-2015, ia tidak yakin komitmen tersebut bisa dijalankan dengan baik. Seharusnya, kata guru olah-

raga ini, pemerintah harus menyiapkan jauh-jauh hari sebelum K-13 diterapkan. Mulai dari sosialisasinya, penajaman konsep hingga ke perangkat pendukung lainnya termasuk buku panduan penerapan. Dengan tujuan agar target penerapan K-13 bisa berjalan maksimal. Nurul Komar tidak tahu sampai kapan buku tersebut akan dipegang oleh guru dan siswa. Pasalnya, informasi yang diterimanya, buku tersebut masih berada di percetakan. ”Kalau guru tidak mau tahu, buku itu masih percetakan atau belum didistribusikan, tugas guru hanya mendidik dan menyampaikan isi materi,” ungkapnya. Sebelumnya, pihak Disdik beralasan bahwa buku tersebut masih berada di pihak rekanan. Rekanan yang bertanggung jawab dalam pengadaan buku kurikulum 2013. Khusus wilayah Madura, Jabal Rahmat belum bisa memastikan, kapan ribuan buku kurikulum 2013 tersebut akan dikirim ke Madura. Padahal, Kurikulum 2013 tersebut wajib dilaksanakan dan diterapkan oleh setiap guru di sekolah masing-masing. Disdik sendiri sudah berkali-kali mempertanyakan kepada rekanan yang menggandakan buku tersebut. Tetapi jawaban pihak rekanan yang berdomisili di Bekasi Jawa Barat itu, belum memberi kepastian dan hanya menyatakan akan secepat mungkin dikirim. Karena bagaimana pun buku tersebut akan mempermudah dan memacu peserta didik dalam menerapkan kurikulum 2013. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

KBM. Sejumlah siswa sedang serius mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Pamekasan.


H

Pamekasan

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

LISTRIK

Penjahit Berjibaku dengan Kenaikan TDL

PUPUK. Urea yang gagal diselundupkan disita di Mapolres Pamekasan, bersama sopir dan kenek truk, Jumat (16/5) lalu

Kasus Urea di Taraban Dinyatakan P21 Petugas Masih Belum Mampu Menemukan Tersangka Lain PAMEKASAN - Kasus penyelundupan pupuk bersubsidi jenis urea dengan tersangka Abdur Rasid (35), warga Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Pamekasan, telah dinyatakan lengkap atau P21. Rencananya penyerahan tahap kedua akan dilaksanakan, Senin (15/9) pekan depan. Hal itu disampaikan Kapolres Pamekasan, AKBP. Nanang Cahadarusman melalui Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Maryatun. Menurutnya surat dari kejaksaan diterima oleh Polres Pamekasan per tanggal 27 Agustus 2014. “Kasus upaya penyelundupan pupuk itu sekarang sudah P21. Suratnya tanggal 25 Agustus, tapi kami terima tanggal 27. Insya Allah, Senin depan tahap dua kami kirim ke Kejaksaan,� katanya, Rabu (3/9) kemarin. Dalam penyerahan tahap dua,

semua barang bukti, seperti truk bernomor polisi P 9011 UE bersama muatannya, yaitu pupuk urea, dan juga tersangka yang saat ini ditahan di Mapolres setempat, akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan. Diterangkan Maryatun, hingga saat ini tersangka masih tetap satu orang, yakni Abdur Rasid, yang merupakan otak sekaligus pemilik 8 ton pupuk yang hendak diselundupkan dari Kabupaten Pamekasan ke Kabupaten Lamongan. Untuk mempertanggung-

jawabkan perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan pasal 10 ayat 2 Peraturan Menteri Perdagangan, nomor 15 tahun 2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian. Junto pasal 6 ayat 1 huruf D undang-undang darurat nomor 7 tahun 1955 tentang pengusutan dan penuntutan dan peradilan tindak pidana ekonomi, dengan ancaman hukuman selama dua tahun penjara. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap pada Jumat (16/5) dini hari. Polisi mengamankan sebuah truk yang melintas di Jalan Raya Panglegur, Kecamatan Tlanakan. Setelah diperiksa, polisi menemukan delapan ton pupuk bersubsidi jenis urea dalam 160 sak. Karena sopirnya tidak bisa menunjukkan dokumen pengiriman pupuk, polisi

akhirnya membawa truk berikut sopir dan keneknya ke Polres Pamekasan. Setelah dilakukan penyelidikan dan berdasar keterangan kenek truk, Jufrianto, yang berstatus sebagai saksi, terungkaplah bahwa Abdur Rasyid adalah otak dari penyelundupan itu. Sehingga selang tiga hari dari penangkapan, Penyidik langsung menetapkan yang bersangkutan menjadi tersangka. Rencananya, pupuk yang berjumlah 160 zak tersebut hendak diselundupkan oleh tersangka untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Karena Tersangka akan menjual pupuk tersebut lebih mahal yakni seharga Rp. 117 ribu dari harga semula Rp 95 ribu yang dibelinya dari petani. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN - Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang diberlakukan oleh pemerintah sejak 1 September yang lalu mulai diresahkan oleh sejumlah penjahit di Kabupaten Pamekasan. Kenaikan TDL akan berpengaruh terhadap pengeluaran biaya listrik bulanan. Sehingga ongkos jahit kemungkinan akan mengalami kenaikan dari harga semula. Akibat kenaikan tersebut, sejumlah bahanbahan kain, baik kain kasar ataupun kain kapas, rupanya sudah mengalami kenaikan. Kenaikan inilah yang akan berpengaruh terhadap penjahit dan dilema untuk menaikkan harga. Apabila dipaksakan menaikkan harga, pengaruh terhadap penurunan pelanggan. Haffad Muzain, salah satu penjahit asal Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, berharap pemerintah tidak menaikkan kembali TDL. Agar tidak berpengaruh terhadap biaya produksi penjahit. Karena ada beberapa alat, yang menggunakan listrik. Biasanya, kata Haffad, ia melayani konsumen hanya menerima kain dan langsung dijahit, ada pula yang memesan dengan kainnya. Keresahan serupa juga diakui Kurdi, pengusaha tahu di desa Pagendingan, Galis, Pamekasan. Akibat kenaikan TDL tersebut, ia harus mengatur sebaik mungkin penggunaan listrik, agar tidak berpengaruh terhadap tingginya biaya listrik. Kurdi berharap agar pemerintah tidak menggulirkan kebijakan yang bersamaan. Yakni menaikkan harga tarif listrik, menaikkan harga BBM, dan gas elpiji. Sehingga tidak memberatkan terhadap masyarakat, khususnya usaha kecil menengah yang ada di Kabupaten Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434| TAHUN III

I

Pol PP Berencana Segel Rumah Prostitusi Perempuan Penghibur Masih Marak di Wilayah Gerbang Salam PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan mulai geram terhadap keberadaan salah satu rumah di Kecamatan Larangan yang disewakan untuk kegiatan prostitusi. Dalam waktu dekat, satuan penegak perda itu akan menyegel dan jika memungkinkan kamar didalam rumah tersebut akan dibongkar paksa. Catatan dari Pol PP, setidaknya sudah 3 kali terjadi penggerebekan di dalam kamar sebuah rumah yang berdekatan dengan Mapolsek Larangan itu. Operasi pertama kali, petugas mengamankan 3 PSK. Operasi kedua kalinya, aparat mendapati 1 PSK. Operasi yang terakhir untuk saat ini, aparat gabungan menggerebek pasangan mesum, bukan suami-isteri, tertangkap

basah sedang berduaan di dalam kamar. Lokasi tersebut merupakan lokasi lama, yang pernah berhenti beroperasi. Namun, entah mengapa saat ini lokasi tersebut diduga kembali beroperasi dijadikan tempat prostitusi. Rumah yang salah satu kamarnya disewakan untuk prostitusi tersebut, diduga hanya tempat eksekusi. Sementara transak-

sinya kemungkinan dilakukan di tempat lain. Pasalnya, pengakuan PSK yang ditangkap aparat, semuanya mengaku hanya wanita panggilan, yang tidak menetap di lokasi tersebut. Menurut keterangan salah satu PSK, yang dimintai keterangan oleh petugas Pol PP, pemilik rumah memasang tarif sewa kepada pelanggan Rp15 ribu dalam sekali main. Apabila dalam sehari ada 4 sampai 5 orang yang menyewa kamar, maka pemilik rumah bisa meraup keuntungan Rp 60 ribu sampai Rp 75 ribu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Pamekasan, Didik Haryadi mengaku sudah berkali-kali memberikan peringatan kepada pemilik rumah, agar

MENGHIBUR PETANI

tidak disewakan untuk kegiatan prostitusi. Namun tak diindahkan oleh pemilik rumah. Sehingga, langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah bersama kepolisian dan TNI, yakni melakukan penyegelan terhadap kamar yang diduga dijadikan tempat prostitusi. “Yang akan kami segel bukan rumahnya, melainkan kamarkamar yang berada di dalam rumah tersebut, dan anggota saya sudah mendata kamar-kamar mana saja yang dijadikan tempat prostitusi,” ungkapnya. Didik mengaku masih akan melakukan koordinasi dengan Muspika Kecamatan Larangan, untuk memuluskan rencana penyegelan kamar tersebut. Termas-

Pemkab Nyatakan Semua Tembakau Akan Dibeli PAMEKASAN - Tak seperti tahun sebelumnya, para petani tembakau tahun ini akan sumringah. Sebab, kemarin Pemkab Pamekasan telah menyatakan semua tembakau petani akan dibeli oleh pihak gudang. Kabar ini menjadi kabar baik, sebab pada masa panen tahun lalu banyak tembakau petani yang tak terbeli, karena tahun lalu pihak gudang mengurangi pembelian tembakaunya. Hal ini disampaikan Kepala Disperindag Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, kemarin (3/9). Dia terangkan, keputusan ini didapat setelah Pemkab mengadakan pertemuan dengan para gudang pabrikan rokok di Pamekasan. Pada pertemuan itu, semua gudang sepakat mengatakan di dalam forum bahwa mereka akan membeli semua hasil panen tembaku petani Pamekasan di 2014 ini, tanpa terkecuali. Hal ini disampaikan sebab kebutuhan gudang akan tembakau tahun ini cukup banyak. “Saat ini gudang baru buka, sudah 5.800 ton tembakau petani yang diserap. Jadi petani jangan risau tembakaunya tidak laku. Semua akan dibeli,” kata Bambang. Sebagaimana pernah dipaparkan, data yang diperoleh dari Disperindag menyebutkan secara rinci ada enam perusahaan rokok yang akan membeli tembakau petani Pamekasan, antara lain, PT Gudang Garam Tbk dengan rencana pembelian sebanyak

4.400 ton. PT Sadhana Arifnusa dengan rencana pembelian sebanyak 9.000 ton. PT Djarum dengan rencana pembelian sebanyak 8.000 ton. PT Bentoel dengan rencana pembelian sebanyak 929 ton. PR Nojorono dengan rencana pembelian sebanyak 1.300 ton. Serta PR Sukun dengan rencana pembelian sebanyak 450 ton. Bambang juga mengungkapkan, sebagai pemerintah, tentunya Pemkab Pamekasan akan terus memantau proses ini. Apa benar gudang itu akan membeli semua tembakau petani. Karena itu, dalam proses pembelian ini, pihaknya telah menerjunkan para pengawas jual beli tembakau ini. Selain memantau konsekwensi pihak gudang, juga dalam rangka menjaga agar tidak ada yang dirugikan dari proses ini, baik petani maupun pembeli, agar sama-sama diuntungkan. “56 orang telah dibentuk dalam tim pemantau tembakau ini. Ini juga dalam rangka menegakkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau,” tukasnya. Tim pemantau ini akan ditempatkan di gudang yang memenuhi kriteria yang ditentukan pemerintah, yakni minimal transaksi pembeliannya setiap hari sabanyak 50 karung dengan jumlah pemantau setiap gudangnya sebanyak 1 orang. Para

anggota tim pemantau ini melibatkan organisasi maupun lembaga swadaya masyarakat, juga dari Disperindag sendiri. Tugas tim ini mencatat transaksi pembelian di gudang, berapa bal per hari, harganya dari berapa sampai berapa. Tidak hanya itu, selain tim pemantau,

Disperindag juga menerjunkan tim pengawas yang berasal dari Satpol PP, kepolisian, Corps Polisi Milter (CPM), dan dari Komisi Urusan Tembakau Pamekasan (KUTP) untuk mengawasi pengambilan sampel di gudang. =SUKMA FIRDAUS/UZI/ RAH

uk akan melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar, guna mendapat dukungan. Aksi penggerebekan yang dilakukan Pol PP tersebut, kata Didik, sumbernya dari masyarakat sekitar, yang mengaku resah terhadap keberadaan lokasi itu, juga meminta aparat penegak perda untuk segera bertindak tegas, sebagaimana amanat Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam). Dengan demikian, ia berkesimpulan penyegelan tersebut harus dilakukan, untuk menjawab keraguan masyarakat akan kinerja institusinya terhadap keberadaan lokasi prostitusi di Kecamatan Larangan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Sumenep KORAN J KORAN MADURA

Sampang

KAMIS 4 SPETEMBER 2014 No. 0434 | TAHUN III

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

MADURA

J

Ada Pemotongan Dana Bantuan Korban Kebakaran Pasar? SAMPANG- Bantuan untuk korban kebakaran Pasar Srimangunan diduga mengalami pemotongan. Besar potongan sebesar Rp 50 ribu per penerima bantuan. Masing-masing 416 korban hanya menerima Rp 1,95 juta. Padahal menurut Paguyuban Pasar Srimangunan seharusnya setiap korban menerima Rp 2 juta.

Sebelumnya, para pedagang memprotes atas kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang yang melakukan sistem bagi rata atas peruntukan bantuan untuk semua pedagang kios Pasar Srimangunan. Pedagang menilai kebijakan itu kurang jeli dan tidak tepat sasaran. M Muhdi yang mengaku sebagai Ketua Peguyuban Pasar Srimangunan menuturkan jika bantuan Pemkab Sampang yang diberikan kepada 416 pedagang yaitu sebanyak 127 kios dan sebanyak 289 lapak tersebut tampaknya hanya memandang sebelah mata. Diakuinya jika pedagang PKL yang karena tidak memiliki surat tidak mendapatkan jatah bantuan. “Perkiraan kerugian PKL yang tidak mempunyai surat juga men-

PEDAGANG. Salah satu pedagang lapak dan PKL ketika mengisi form bantuan di kantor dinsosnakertrans, Rabu (3/9) capai Rp 60 juta, kan seharusnya PKL ini juga mendapat jatah bantuan. Sedangkan kios yang berada di blok C 1 kan banyak yang tidak terkena kebakaran. Sementara data yang saya punya, ada tiga kios seperti nomor 39, 40, 41 mendapat jatah bantuan meski kiosnya tidak terkena kebakaran. Sedangkan PKL yang tidak mengantongi surat meski terbakar tidak mendapat jatah bantuan,”

tuturnya kepada Koran Madura, Rabu (3/9). Muhdi menjelaskan bahwa besar bantuan untuk setiap pedagang seharusnya sebesar Rp 2 juta. Namun setelah pihaknya menelusuri, diakuinya bahwa besar bantuan saat ini yang diterima oleh para pedagang yaitu sebesar Rp 1950.000. “Saya dapat informasi jika uang santunan itu sebesar Rp 2 juta, namun telah

dipotong untuk uang keamanan, konsumsi dan kebutuhan lainnya yaitu sebesar Rp 50 ribu. Sehingga menjadi Rp 1.950.000, dan informasi tersebut tadi saya tanyakan ke pihak keamanan,” terangnya. Kasi Pasar Dispendaloka Sampang menjelaskan bahwa saat ini setidaknya ada sebanyak 127 kios dan sebanyak 289 lapak yang ada di pasar Srimangunan. Namun menurutnya ketika di data, ada

sebanyak 86 kios yang terbakar ludes oleh api dan sebanyak 41 kios yang terselamatkan. Bahkan pihaknya mengaku hanya sebagai penyedia data saja tanpa ikut campur terkait pembagian dana bantuan sebesar Rp 1.950.000. “Dispendaloka hanya menyediakan data riel pedagang saja, bahkan kami juga memberikan data-data itu kepada pihak Dinsosnakertrans, BPBD, Asisten III Pemkab. Sedangkan masalah pembagian dana itu ranahnya Dinsosnakertrans,” ujarnya. Sementara Kepala Dinas Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah mengaku hanya menjalankan tugas berdasarkan data yang diberikan Dispendaloka. Dana sebesar Rp 811.200.000 juta tersebut untuk 416 pedagang baik yang dari pedagang kios maupun pedagang lapak. Selain itu pihaknya juga menjelaskan jika nota kosong tersebut karena untuk mempercepat pembagian dana bantuan. “Yang jelas kuitansi itu sesuai dengan nominal yang sudah diberitahukan sebelumnya, dan itu bisa di cek sendiri,” singkatnya. Ditanya terkait ada tudingan pemotongan, Malik dengan tegas membantah jika semua tudingan tersebut merupakan fitnah oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi pasca kebakaran Srimangunan. “Paguyuban yang mana? Bawa (orang yang mengatakan ada potongan) sekarang, saya tunggu supaya semuanya jelas. Jika hanya informasi seperti itu, itu kan fitnah. Intinya besar bantuan Rp 2 juta itu tidak benar,” tegasnya. =MOHAMMAD MUHLIS

PL PEMBAGUNAN TPS

Pemerintah Saling Lempar Tanggung Jawab SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang dalam melakukan penunjukan langsung (PL) kepada kontraktor pelaksana pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang pasar, masih saling tuding. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kabag Pembangunan Pemkab Sampang saling lempar kewenangan saat ditanya alasan penunjukan PT Sila Indah Perkasa milik H

Djamad Badrun, sebagai pelasana pembangunan tempat penampungan sementara. Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono kepada Koran Madura mengatakan bukan PT Sila Indah Perkasa sebagai rekanan pembangunan 416 TPS di Pasar Srimangunan. Sejurus kemudian, dirinya menyarankan agar menanyakan ke bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang ditentukan Kabag Pembangunan Pemkab

Sampang. “Bukan PT Sila Indah Perkasa, tapi saya lupa, coba saja langsung menayakan ke ULP, alasan PL ke rekanan CV karena ada SK Bupati tentang tanggap darurat,” singkatnya, Rabu (3/9). Terpisah, Kabag Pembangunan Pemkab Sampang Abd Hannan, saat dimintai keterangan soal alasan melakukan PL kepada rekanan CV dalam pembangunan TPS. Dirinya malah meminta

menanyakan kembali kepada BPBD Sampang. “Coba langsung ke BPBD saja, Mas,” tuturnya. Ditanya apakah ULP masih merupakan wewenang Kabag Pembangunan, Hannan menjelaskan, bilamana ULP tersendiri, hanya saja kebetulan masih melekat di Bagian Pembangunan Pemkab. “ULP tersendiri, Mas, tidak ada kebijakannya dengan Kabag Pembangunan,”dalihnya. Hannan menambahkan, track

record rekanan CV yang saat ini menggarap TPS, dikarenakan bahwa sudah berpengalaman di bidang pembangunan dan pekerjaan yang sama. Sementara saat dikonfirmasi kepada Direktur PT Sila Indah Perkasa, H Djamad Badrun tidak bisa ditemui lantaran sedang beristirahat. “Bapak sedang tidur baru saja datang dari luar, Mas,” terang Reni, salah satu stafnya. =RYAN HARIYANTO/MK


Sampang

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

K

Pengalihan Trading Migas Tak Jelas Arahnya Sampang – Madura Development Watch (MDW) menilai pengalihan trading migas dari PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) ke PT Geliat Sampang Mandiri (GSM) tidak jelas arahnya. Pengalian terkendala izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Sampai saat ini sampai sejauh mana proses izin mengelola trading migasnya, karena setelah saya bertanya kepada Pemkab mengaku masih belum ada rekomendasi dari Kementerian ESMD,” ucap Ketua MDW Sampang, Tamsul, Rabu (3/9). Dia melanjutkan, jika me-

mang Pemkab Sampang telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ESDM, dirinya mempertanyakan kapan akan dilakukan trading migas tersebut. Sebab, menurutnya, pemerintah sendiri di tahun 2013 sudah telat mengurus proses rekomedasi itu.

“Makanya tahun ini Pemkab mau mengurusi, sejauh manakah proses rekomendasi dilakukan, karena manajemen PT SMP hingga kini masih berurusan dengan Kejaksaan Agung,” tanyanya. Tamsul mendesak, pemerintah segera merealisasikan kontrak kerja sama pengelolaan trading migas, karena sudah hampir dua tahun tidak jelas. Semestinya, kata Tamsul, jika pengelolaan ini benar dan optimal, maka potensi kenaikan PAD sangat besar yakni mencapai RP 35 miliar per tahun. “Batas toleransi kami ke-

pada pemkab cukup di tahun ini, jika sampai tidak terealisasi berarti pemerintah gagal dong mengemban misi untuk menyejahterakan masyarakat Sampang, karena sektor trading migas ini sangat potensial untuk meningkatkan PAD,” katanya. Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang Puthtut Budi Santoso mengaku tidak tahu menahu kelanjutan rekomendasi dari Kementerian ESMD. “Mohon maaf, Mas, saya waktu itu tidak ikut hadir dalam rapat pembahasan ini, silakan ke Bappeda saja yang lebih tahu,” singkatnya.

Sementara Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sampang, Hery Soeyanto belum bisa memberikan jawaban saat dihubungi melalui telepon dan pesan singkat Koran Madura diabaikan. Sementara saat dikonfirmasi langsung kepada Direktur PT GSM Andien Tri Darma, melalui Kepala Administrasi cabang Sampang Yuniarso Sangidoe tidak sedang berada di kantornya yang beralamat di Jalan Syamsul Arifin Kelurahan Polagan. Nomor teleponnya yang biasa digunakan tidak aktif. =RYAN HARIYANTO/MK

PEMBANGUNAN EMBUNG BUNTEN TIMUR

Kades: Warga Belum Terima Tebusan Pembebasan Lahan SAMPANG- Proyek pembangunan embung di Desa Bunten Timur hingga saat tetap berlanjut. Padahal, uang pembebasan lahan dari pihak pengelola belum diserahkan kepada warga yang lahannya dijadikan tempat proyek miliaran rupiah tersebut. Hal itu diakui oleh Kades Bunten Timur H Abdul Rohim. Rohim menuturkan jika sebelumnya lahan proyek pembangunan embung di Desa Bunten Timur masih dalam keadaan sengketa lahan. Banyak warga menolak untuk dilakukan pembangunan proyek embung, sebab, lahan yang dijadikan proyek embung masih dalam status kepemilikan warga. “Memang benar sebelumnya proyek embung itu ada polemik sengketa lahan. Namun saat ini warga mulai menerimanya untuk pelanjutan pembangunan proyek itu. Akan tetapi saat ini warga masih belum ada yang menerima uang tebusan pembebasan lahan,” tuturnya kepada Koran Madura, Rabu (3/9). Warga sudah melakukan pertemuan untuk masalah pembebasan lahan serta biaya lahan yang ditebus. Akan tetapi, sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui kapan biaya pembebasan lahan yang akan dicairkan kepada warga.“Saya tidak tahu kapan uang tebusan pembebasan lahan yang akan dicairkan. Bahkan saya juga tidak tahu berapa besar uang

tebusan sengketa lahan tersebut,” imbuhnya. Sementara Kabid Operasi dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Sampang Imam Irawan ketika dikonfirmasi terkait masalah pembebasan lahan proyek embung di

Bunten Timur dengan tegas mengklaim sudah tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Bahkan pihaknya menegaskan bahwa proyek embung di Desa Bunten Timur sudah tidak ada permasalahan. “Proyek pembangunan embung itu sudah

tidak ada masalah lagi, bahkan warga berharap proyek itu untuk segera diselesaikan. Masalah uang tebusan lahan itu, warga menyetujui jika pembayarannya dilakukan kapan saja,” tuturnya. =MOHAMMAD MUHLIS

PROYEK. Aktivitas proyek pembuatan embung di desa bunten timur beberapa bulan lalu.


L

Sampang

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

Rosuli Diperiksa Kejari Sampang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Rabu (03/9) sekitar pukul 11.00 Wib memeriksa Rosuli Mukhlis, tersangka dugaan korupsi kasus pengadaan bibit bantul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik Tahun Anggaran (TA) 2013. Pemeriksaan Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman itu, guna mengetahui alur bantuan bibit tani dari anggaran APBD sebesar Rp 800 juta tersebut. Rosuli diperiksa sekitar tiga jam. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sampang, Wahyu Trianto-

no mengatakan, pemeriksaan dilakukan guna melengkapi berkas dan meminta keterangan keterlibatan Kepala Dinas Pertanian, Agus Santoso. “Ya supaya tahu saja, sejauh mana peran Kadis Pertanian dalam pengadaan bibit tani ini, karena Agus Santoso men-

yandang tersangka juga kan,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjannya, kemarin. Lanjut Wahyu, pemeriksaan Rosuli Muklis sebagai saksi atas berkas kasus Agus Santoso. Pasalnya, pihaknya saat ini tengah fokus memeriksa berkas Kadispertan. Sehingga, nantinya untuk kasus Rosuli Muklis sendiri akan tetap dilakukan. “Secara bertahap, Mas, nanti ini kan diperiksa setelah kedua tersangka (Abd Wahed dan Abdurrahman) sudah dijebloskan

ke rutan,” jelasnya. Sayangnya, Wahyu tidak memberitahukan isi pertanyaan apa saja dalam pemeriksaan Rosuli Muhklis. Hal ini beralasan bahwa sudah masuk dalam ranah teknis yang tidak boleh diketahui publik. “Mohon maaf hal itu, hanya saja kalau kami sudah melakukan pemeriksaan kepada pihak lain seperti CV yang ditunjuk dalam bantuan bibit tani, tapi nama CV tidak perlu disebut,” imbuhnya. Diketahui sebelumnya, em-

pat orang pejabat aktif di Dinas Pertanian (Dispertan) Sampang tercatat sebagai pejabat yang tersandung dugaan kasus korupsi pengadaan bibit sebesar Rp 800 juta. Di antaranya, Kadispertan Agus Santoso, Abdurrahman Kasi Produksi Tanaman Pangan, serta Abd Wahed Chairullah Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, dan tersangka Rosuli Muklis Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman. =RYAN HARIYANTO/MK

PERTANIAN

BKP4 Disayangkan Tak Bisa Manfaatkan Gudang Resi Pangan SAMPANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menyayangkan keberadaan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) setempat. Sebab, badan yang menagani urusan pertanian di Kota Bahari itu tidak bisa memanfaatkan gudang yang telah menyedot anggaran ratusan juta rupiah itu. Wakil Ketua sementara DPRD Kabupaten Sampang Moh Nasir menuturkan, pihkanya sangat menyayangkan adanya bangunan gudang resi pangan yang ada di Kecamatan Omben. Sebab, pembangunan gudang resi pangan tersebut seharusnya sudah termanfaatkan mengingat pembangunan resi gudang tersebut sudah dua tahun lalu. “Saya sangat menyangkan sekali keberadaan bangunan resi pangan itu hanya dibiarkan terbengkalai begitu saja, itu kan namanya mubazir. Seharusnya pemerintah lebih tanggap akan kegunaan gudang itu. Pemanfaatan gudang itu kan prospek untuk ke depannya,” sesalnya kepada Koran Madura, Rabu (3/9). Nasir berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk segera mengurus dan mengkoordinasikan kepada pemerintah provinsi supaya keberadaan gudang tersebut bisa secepatnya digunakan un-

Saya berharap pemerintah untuk segera memanfaatkan gudang itu, paling tidak dikontrakkan, apalagi sekarang musim tembakau. Supaya menjadi income untuk daerah.

Moh. Nasir

Wakil Ketua DPRD (Sementara)

tuk kesejahteraan masyarakat Sampang, Khususnya warga Kecamatan Omben. “Saya berharap pemerintah untuk segera memanfaatkan gudang itu, paling tidak dikontrakkan, apalagi sekarang musim tembakau. Supaya nantinya menjadi income untuk daerah,” terangnya. Sebelumnya, Kabid Pengkajian Ketersediaan dan Distribusi Pangan (BKP4) Sampang Moh Farid Makruf menuturkan, pihaknya hanya sebatas penanggung jawab saja. Pihaknya masih menunggu surat persetujuan dari pemerintah provinsi Menurutnya, sebelum semuanya jelas dan ada surat rekomendasi dari provinsi maka pembangunan gudang resi tetap dibiarkan. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Bupati Sampang A. Fannan Hasib saat meninjau kondisi Blok C Pasar Srimangunan yang terbakar beberapa waktu lalu. Terkait pembangunan tempat penampungan sementara bagi pedagang pasar, Pemerintah Kabupaten Sampang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah terkesan saling lempar tanggungjawab. SELENGKAPNYA BACA DI HALAMAN J


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014||TAHUN No. 0434 |IIITAHUN III No. 0434

PERTANIAN

Anggaran Pugar Menurun BANGKALAN - Menyusutnya program pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) mengancam produktivitas petani. Dari anggaran yang digelontorkan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangkalan pada tahun 2013 sebesar Rp 952.800.000, pada tahun 2014 anggarannya menyusut menjadi Rp 920.030.000. Padahal jumlah potensi garam di Bangkalan relatif tinggi hingga mencapai 155,6 hektare. Pada tahun 2013 produktivitasnya pun mengalami penurunan hingga 1.300 ton. Dari lahan potensi garam seluas 155,6 hektare tersebut diketahui hasil produksinya mencapai 6.306,12 ton per tahun sejak tahun 2012 lalu. Namun, pada 2013 kemudian mengalami penurunan produksi menjadi 4.994,81 ton pertahun. Setelah ada penurunan jumlah produksi pertahun, kini jumlah anggaran untuk program ini juga menurun. Walaupun jumlah penyusutan itu tidak signifikan, tetapi anggaran tersebut juga berpengaruh terhadap jumlah produksi garam. "Memang ada penurunan produksi pada tahun lalu," ungkap Kepala DKP Bangkalan Nawawi, melalui Kabid Budidaya Perikanan Nur Laila. Bahkan dari luas lahan yang ada, potensi garam tersebut diketahui hanya 153,6 hektar yang jadi binaan DKP. Kendala terkait menyusutnya hasil produksi itu lantaran musim penghujan yang relatif lama, sehingga berpengaruh terhadap hasil petani garam. "Dari total lahan produksi 155,6 hektare itu, hanya 153,6 yang kami jadikan desa binaan. Curah hujan yang tidak menentu dan musim kemarau tahun lalu sangat pendek sekali, sehingga produksi garam pun berkurang," jelasnya. Untuk itu, pihaknya berharap di musim kemarau tahun ini, lahan binaan seluas 155,6 hektar, bakal mampu memproduksi garam seperti tahun sebelumnya dengan target tercapainya Swasembada Nasional Garam Konsumsi yang didapat DPK tahun 2012 lalu. =MOH RIDWAN/RAH

DILUMPUHKAN. Pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dihadiahi peluru timah oleh petugas Polres Bangkalan.

doni heriyanto/koran madura

Si Raja Tega Mendapat Hadiah Timah Panas Pelaku Curas Beraksi di 11 Tempat BANGKALAN - Pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang belakangan ini meresahkan warga akhirnya dilumpuhkan jajaran Polres Bangkalan, di Desa Buluh Kecamatan Socah, Rabu (3/9) sekitar pukul 10.30 WIB, pagi hari. Tersangka yang dikenal dengan sebutan Si Raja Tega itu, harus dihadiahi dua peluru timah panas, karena berusaha pelarikan diri saat mau ditangkap oleh petugas kepolisian. Identitas pelaku diketahui berinisial JSL (31), warga Desa Sanggra Agung, Socah. Pria yang memiliki ciri khusus cacat di bagian tangan itu, kini meringkuk di balik jeruji besi mapolres Bangkalan sambil mengerang kesakitan. Pasalnya, ada dua pelor bersarang di kaki bawah dan lutut pelaku. Tersangka diduga terlibat curas di beberapa wilayah setempat. Bahkan tersangka tak

segan-segan melukai korban hingga tewas. Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andi Purnomo mengatakan tersangka merupakan target operasi (TO) yang selama ini tercatat sebagai daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus curas. Apalagi tersangka berulang kali dapat meloloskan diri dari kejaran petugas. Setidaknya, untuk melumpuhkan ter-

sangka, petugas kepolisian melakukan pengejaran selama tiga hari. "Kami sudah melakukan pengejaran sejak tiga hari lalu. Sebenarnya tersangka ditangkap tadi malam, namun lolos. Kemudian kami menangkap kembali pelaku tadi sekitar pukul 10.30 wib dan berhasil diamankan," kata Andi kepada wartawan. Menurut Andi, saat penangkapan dilakukan, tersangka berusaha melarikan diri dengan melawan petugas. Takut buruannya kabur lagi, polisi melepaskan satu tembakan ke udara. Akan tetapi, rupanya tembakan tersebut tidak dihiraukan, pelaku terus lari. Akhirnya, polisi terpaksa menembak kaki kanan pelaku bagian bawah.

"Walaupun begitu, pelaku tetap berusaha kabur. Lalu, kami tembak satu kali lagi dan mengenai lututnya. Pelaku langsung roboh, kemudian dibawa ke mako untuk menjalani pemeriksaan," paparnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Andi, pelaku sudah melancarkan aksinya di 11 tempat kejadian perkara (TKP) meliputi Kecamatan Socah, Kamal, Sukolilo, dan Kwanyar. Pihaknya masih terus memburu komplotan curanmor tersebut. Sebab pelaku tidak segan-segan melukai korbannya saat beraksi. "Dari tangan tersangka kami mengamankan barang bukti (BB) senjata tajam dan motor Beat hasil curian," tandasnya. =DONI HERIYANTO/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 | TAHUN III

Tiada Ampun untuk Narkoba 43 Tersangka Diringkus BANGKALAN – Untuk memerangi kasus narkoba di Bangkalan, perang terhadap semua pihak yang terlibat narkoba perlu terus dikobarkan. Satu kata yang pantas, tidak ada ampun bagi narkoba. Satreskoba Polres Bangkalan, dalam kurun waktu sembilan bulan terhitung sejak bulan Januari hingga September 2014, telah mengungkap 28 kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dan mengamankan 43 tersangka. Dari tangan para tersangka tersebut, polisi menyita barang bukti (BB) sabu-sabu seberat 59,85 gram dan alat-alat yang digunakan untuk menikmati barang haram tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Koran Madura, puluhan gram sabu-sabu itu terbanyak diamankan pada Juli dengan berat 28,75 gram dengan tersangka sebanyak 9 orang. Kedua di bulan selanjutnya, Agustus dengan berat sabu-sabu 17,56 gram dengan 9 tersangka. Sementara di bulan Maret hanya 8,3 gram dengan jumlah tersangka 3 orang. "Bulan ini (September) baru dua tersangka dengan barang bukti sabu-sabu seberat 0,96 gram. Siapa pun, entah pemakai, pengecer, kurir, bahkan bandarnya kami sikat," tegas Kasat Narkoba Polres Bangkalan Iptu Hery K. Hery menegaskan, peredaran sabu-sabu di wilayah Bangkalan hingga saat ini tetap menjadi prioritas satreskoba. Terlebih, di Kampung Tapel Desa Parseh Kecamatan Socah yang terkenal sebagai kampung narkoba. Selain itu, didaerah utara juga menjadi target operasi.

doni heriyanto/koran madura

DIAMANKAN. Dua pelaku terakhir, MA (25), warga Desa Lajing Kecamatan Arosbaya, dan PPY (33), warga Desa Tanah Merah Daya Kecamatan Tanah Merah. Keduanya ditangkap di dua tempat berbeda.

Sebab, sejauh ini para tersangka dimankan dari Kecamatan Kokop, Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Sepulu. "Wilayah pantura juga menjadi sasaran kami. Sebab, disana juga banyak kami temukan para tersangka," paparnya. Menurut Hery, dalam melakukan transaksi narkoba para tersangka begitu cerdik untuk mengelabui petugas. Misalnya, dengan menaruh sabu-sabu di dalam helm, kemudian melalui paket dan ditaruh di jok mobil. Tempat yang sering dijadikan jalur transaksi, yakni wilayah Jembatan Suramadu, karena aksesnya begitu mudah dijangkau. "Modusnya bermacam-macam, namun kami tetap mencegat setiap mobil yang mencurigakan," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH

Data Kasus dan Barang Bukti Tindak Pidana Narkoba pada Satresnarkoba Polres Bangkalan Januari-September 2014 BULAN KASUS TERSANGKA BERAT BB JANUARI 5 9 2.09 Gram PEBRUARI - - 0 Gram MARET 3 3 8.3 Gram APRIL 1 2 0,56 Gram MEI 2 4 0.53 Gram JUNI 3 5 1.1 Gram JULI 4 9 28.75 Gram AGUSTUS 8 9 17.56 Gram SEPTEMBER 2 2 0.96 Gram JUMLAH 28 43 JUMLAH 59.85 Gram

PERNIKAHAN

Mengapa Perceraian Meningkat? BANGKALAN - Jumlah kasus perceraian di Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan signifikan. Pada bulan Juli tahun 2014 lalu, angka perceraian yang masuk di Pengadilan Agama (PA) setempat, sebanyak 72 kasus. Akan tetapi, pada bulan Agustus meningkat drastis mencapai 173 kasus. Setidakn-

ya, dalam kasus ini terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab keretakan dalam rumah tangga dan berakhir dengan proses perceraian. "Kalau dari bulan Januari angka perceraian itu mencapai 752 kasus dengan berbagai macam penyebabnya," kata Ketua Pengadilan Agama Bangkalan,

H. Ach Edy Rawidy melalui wakil panitera Mohammad Muttaqien. Menurutnya, dari 752 kasus perceraian yang terjadi, penyebabnya yang paling banyak adalah masalah , tidak ada keharmonisan sebanyak 342 kasus, kemudian masalah ekonomi 113 kasus, gangguan pihak ketiga 41 kasus dan poligami tidak sehat

sebanyak 49 kasus. "Tidak ada keharmonisan itu macam-macam bentuknya, tidak harmonis karena berselingkuh misalnya," jelas Mohammad Muttaqien. Lebih lanjut Mohmmad Muttaqien menjelaskan, untuk jumlah perceraian di bulan Agustus yang terdaftar di Pengadilan

Agama dan kasusnya masih dalam proses persidangan ada sebanyak 173 kasus. "Jumlah itu terdiri dari Cerai Talak 60 kasus dan cerai gugat 87 kasus dan isbat nikah 30 kasus. Jadi saat ini para wanita di Madura sudah mulai berani lakukan cerai gugat," katanya. = DONI HERIYANTO/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Industri Lokal

Bangkalan OO

KORAN MADURA

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014||TAHUN No. 0434 |IIITAHUN III No. 0434

Penggunaan Dinding Gedek Masih Diminati PAMEKASAN - Seiring dengan kemajuan zaman, saat ini banyak masyarakat yang rumahnya sudah tidak lagi menggunakan dinding gedek (anyaman bambu). Namun, kendati telah ditinggalkan, penggunaan dinding gedek untuk hal lain masih banyak.

TELATEN. Nurahmat (60), warga dusun Somur Anyar, Desa Palengan Laok, Kecamatan Palengan, sedang mengayam bambu untuk dibuat gedek.

erbukti, masih banyak masyarakat yang membeli gedek untuk keperluan lain, seperti dinding gudang penyimpanan garam, warung, dan sebagainya. Hal itu karena harga gedek jauh lebih sedikit biayanya daripada membuat dinding dari tembok batu. Gedek adalah bambu yang dianyam hingga berbentuk dinding tipis seperti triplek. karena lebih kuat dan tahan lama dibanding triplek, gedek masih menjadi pilihan untuk pasang sebagai dinding pada bangunan yang tidak terlalu penting. Salah seorang pengrajin gedek, Nurahmat, 60, warga dusun Somur Anyar, Desa Palengan Laok, Kecamatan Palengan, Pamekasan, yang buka usaha gedek di pinggir jalan raya nyalaran, mengaku tidak pernah mengalami kerugian dalam usa-

hanya. Selama 7 tahun terakhir diri menggantungkan nasibnya dari usaha gedek yang dianyamnya sendiri. Bahkan keuntungan dari usaha gedek ini hampir mencapai 40 persen dari modal pembuatannya. Menurut Nurahmat, satu lembar gedek dijual Rp 150 ribu hingga 180 ribu, tergantung pada besar kecil, dan bagian bambu yang digunakan. Semakin lebar dan semakin banyak menggunakan bagian kulit bambu, harganya akan semakin mahal. “Arena saya kerja sendiri, kadang saya kewalahan memenuhi pesanan, apalagi kebanyakan yang beli ke saya itu panjang dan lebarnya disesuaikan permintaan pembeli. Kalau yang biasa itu ukurannya 2 meter kali 4 meter,” katanya. Diceritakan Nurahmat, dalam pembuatan gedek itu, dalam satu hari ia dapat menye-

lesaikan 1 lembar gedek. Mulai dari mengiris bambu hingga menganyam bambu. Namun, apabila sudah banyak bambu yang sudah diiris, dalam satu hari ia mengaku dapat mengayam hingga 5 sampai 6 lembar gedek ukuran 2x4 meter. Menurutnya, proses dalam pembuatan gedek itu yang paling lama adalah proses pengirisan bambu, karena membutuhkan ketelatenan dan ketelitian agar tidak banyak bambu yang rusak sehingga tidak bisa dianyam. “Kalau menganyamnya itu cepat, satu lembar itu paling hanya memakan waktu dua jam sampai tiga jam. Tapi kalau mengirisnya itu, dalam satu batang bambu bisa sampai dua jam tergantung pada besar kecilnya batang,” katanya. Tambah Nurahmat, dalam pembuatan gedek ukuran 2x4 meter bisa menghabiskan 5 sampai 6 batang bambu, dalam satu batang

bambu ia beli seharga Rp 10 ribu di dekat rumahnya di Palengan Laok, sehingga dalam penjualan 1 lembar gedek ia mendapatkan keuntungan kotor antara Rp 80 sampai 100 ribu, belum dihitung biaya tenaga, transportasi, dan biaya makannya. Lanjutnya, Nurahmat tidak tahu pasti biaya transportasi dari rumahnya di Palengan Laok ke tempat usahanya. Sebab ia membawa motor sendiri yang pembelian bensinya tidak pasti, karena tidak setiap hari isi bensin. “Saya isi bensin ke pom, setiap isi selalu full, satu tangki full motor itu kadang saya pakai 4 hari, kadang hanya sampai 3 hari. Kalau di rata-rata itu, sekali kesini (jalan nyalaran) habis 1 liter bensin. Kalau ditotal semua biayanya, bersihnya itu kira-kira untung Rp 50 ribu dalam 1 lembarnya,” ungkapnya. Dikatakannya, setiap hari ia

ali syahroni/koran madura

berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB, setengah jam kemudian sudah sampai di jalan raya Nyalaran. Dan baru pulang ke rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB. Setiap hari, diakuinya, ia menjual 2 sampai 5 lembar gedek. Tambah Nurahmat, usaha gedek masih akan berumur panjang karena bahan utama gedek, yaitu bambu masih banyak ditemukan di Madura, khususnya di Pamekasan. Tidak hanya itu, gedek akan terus dicari oleh masyarakat. Utamanya para petani garam untuk dibuat dinding gudang penyimpanan garam. “Dalam usaha ini mudah ditiru, tapi memang dalam prosesnya butuh keahlian dan ketelatenan, lebih-lebih pada proses pengirisan, karena bambu diiris dengan ketebalan kurang lebih2 sampai 3 cintimeter. Salah sedikit maka bambu akan terbuang,” katanya. = ALI SYAHRONI/RAH


KORAN MADURA HP KORAN Pamekasan PROBOLINGGO KORAN PROBOLINGGO MADURA

JUMAT 15 AGUSTUS 2014 No. 0420 | TAHUN III No. 0434 | TAHUN III

KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 | No. 0434 |KAMIS TAHUN III 4 SEPTEMBER 2014

MADURA

DEWI RIA TANZILA

Belajar Mengerti Politik Tayangan televisi yang banyak diisi berita politik di Indonesia, mulai dari kegiatan pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), hingga ke pemilihan Presiden Republik Indonesia, menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat.

J

ika tahun-tahun sebelumnya, dunia politik hanya diminati segelintir orang. Saat ini hampir semua orang ingin mengetahui dunia politik. Tak terkecuali abang becak dan petani. Nelayan pun ingin terjun lebih dalam ke politik. Dewi Ria Tanzila (Ria) adalah salah satu pemuda dari sekian pemuda Indonesia yang ingin belajar mengerti politik. Tujuannya, hanya ingin memahami politik dan akan mengambil yang bermanfaat dari politik. Beberapa langkah yang sudah ia jalani untuk mengerti politik, di antaranya mengikuti dialog di sejumlah stasiun televisi yang menyajikan politik. Menurutnya, kehidupan politik merupakan bagian dari keseharian. Dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah dan institusi-institusi di luar pemerintah (nonformal) telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan, dan pengetahuan tentang praktik-praktik politik. Oleh karena itu, kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan, perasaan, dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik, dan lai-lain. Hasil pengamatan dari buku yang dibaca dan tayangan telivisi, politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas, meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, dan gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang meÂŹmerintah. Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, juga kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan dan menentukan keputusan nasional. =FAKIH AMYAL/RAH

Lapsus

O

JESSIKA RAHMAN

Kecantikan Bukan

untuk Disombongkan Ketika berjalan menebarkan wangi dan kecantikan, memang tak dapat memalingkan pandangan. Senyumnya menggoda semua orang untuk menyapanya. Seperti judul lagu milik Afgan "Wajahmu Mengalihkan Duniaku".

D

aya tarik yang begitu menggoda seringkali membuat orang lupa daratan. Semua mengimpikan anugerah kecantikan. Lebih percaya diri, mudah dikenal orang, tentunya itu yang menjadi motivasi untuk tampil secantik mungkin. Cantik ya, siapa pun yang dianggap cantik akan menjadi pusat perhatian di dalam lingkungan itu. Tapi, pernahkah menyadari ketika kecantikan bisa membuat seseorang merasa menspesialisasikan dirinya, sehingga tidak mudah bergabung dengan semua golongan. Sering terlihat jual mahal, dan lebih senang bergabung dengan orang yang dianggap sama sepadan. Bagi Jessica Rahman, ketika Cantik bisa membuat seseorang lebih merendah, maka akan jauh lebih terhormat dibandingkan seseorang yang mengalah untuk menang. Terkadang, cantik menggelapkan bahkan lebih sering menyilaukan mata untuk bersikap angkuh, dan tersenyum sengit di tengah keramaian. "Cantik tidak selalu menjadi temannya tampan. Cantik juga tidak selalu menjadi idaman. Jadi cantik bukan untuk disombongkan," ujar gadis yang akrab disapa Ica ini. Namun kata dia, kecantikan yang dimilki semata-mata dijadikan sebuah anugerah yang harus dijaga. Wanita tidak cukup hanya cantik dari luar saja. Akan tetapi kecantikan dari dalam Inner beuty itu jauh lebih penting. Sebab, aura kecantikan lebih terlihat jika hati ini bisa menuntut menjadi pribadi yang santun dan tidak mengandalkan keindahan wajah semata. "Hiasi anugerah ini dengan kecantikan secara prilaku. Buat apa cantik kalau hanya mau diumbar dan terkesan murahan. Cantik itu sementara, kalau sudah tua semua akan hilang. Jadi mari kita jaga dengan sebenarnya," jelasnya. =DONI HERIYANTO/RAH Nama : Jessika Rahman Tetala : Bangkalan, 08 Februari 1995 Alamat : Perumnas Kamal Bangkalan Hobi : Modelling Obsesi : Model Terkenal Idola : Mariana Renata


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.