e Paper Koran Madura 24 April 2015

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | 0328-6770024 No. 0594 | TAHUN IV

24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

Menpora Tak Gentar Tuntutan PSSI Jokowi Dinilai Lebih Berani dari SBY l2 Nasional | ha

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tidak khawatir dengan gugatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), terkait pembekuan organisasi tersebut. Sebab langkah tersebut, menurutnya, dilakukan untuk kemajuan sepakbola Indonesia.

BERITA

TERKAIT Hal 3

Imam Nahrawi

Menteri Pemuda dan Olahraga

1

koranmadura@gmail.com


2

KORAN MADURA

Berita Utama

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

KONFLIK KPK-POLRI

Berkas BW Diserahkan ke Kejaksaan JAKARTA-Berkas perkara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto akan diserahkan ke Kejaksaan.

ant/reno esnir

BARESKRIM POLRI PERIKSA BW. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Bambang Widjojanto (BW) keluar diiringgi para pegawai KPK menghantar kepergiannya akan menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/4). Bambang Widjojanto diduga terlibat dalam kasus dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010.

Jokowi Lebih Berani dari SBY JK: Peringatan KAA 2015 Luar Biasa JAKARTA-Perhelatan akbar Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 usai sudah. Puncak dari hajatan para pemimpin dunia ini akan dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (24/4). Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan puas atas pelaksanaan konferensi tingkat tinggi ini. Bahkan KAA 2015 terselenggara dengan sukses. “Kalau kita lihat dari pada kedatangan tingkat tinggi official seperti Presiden, Raja, Perdana Menteri itu cukup tinggi. Dan itu juga diakui bahwa (KAA tahun ini) itu luar biasa,” kata JK di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (23/4). JK mengaku hampir mustahil bisa mengumpulkan kepala negara/pemerintahan sebanyak ini. Sebab, kondisi dunia secara umum masih belum lepas dari tindakan kekerasan dan ekstrimisme. Tindak kekerasan itu mayoritas terjadi di Asia dan Afrika. Tetapi kenyataanya, banyak pemimpin negara yang hadir.

Penyelenggaraan KAA ke-60 ini dihadiri 28 Kepala Negara/ Pemerintahan dan Wakil Presiden. Mereka antara lain PM Singapura Lee Tsien Loong, PM Nepal Sushil Koirala, Wapres Venezuela Jorge Arreaza, Presiden Vietnam Truong Tan Sang, PM Palestina Rami Hamdalla, Presiden Madagascar Hery Rajaonarimampianina, Presiden Myanmar Thein Sein, Ketua Parlemen Aljazair Abdelkhader Bensalah. Terdapat pula Wapres Zambia Inonge Wina, Wapres Seychelles Danny Faure, PM Kamboja Hun Sen, Wapres Afsel Cyril Ramaphosa, Wapres Liberia Joseph Boakai, PM Kamboja Hun Sen, PM Jepang Shinzo Abe, Wapres Angola Manuel Vicente, PM Rwanda Anastase Murekezi, PM Uganda Ruhakana Rugunda, dan PM Bangladesh Sheikh Hasina Secara terpisah, politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya memuji politik luar negeri Presiden Jokowi yang lebih berani mengambil resiko ketimbang mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama ini, isu politik luar negari Indonesia terkesan lebih mencari aman. “Banyak yang menarik dari KAA, satu di antaranya keberanian Indonesia untuk ber-

suara keras menyatakan sikap. Selama ini, politik luar negeri kita cari aman dengan pondasi bebas aktif. Di zaman SBY, politik luar negeri kita dibuat mandul lagi lewat slogan sejuta kawan tidak ada musuh,” ujar Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/4). Sejumlah pihak mengapresiasi pidato Jokowi tersebut. Bahkan Tantowi mengaku kaget dengan keberanian pemerintahan JokowiJK. “Kita berani melawan tirani barat yang selama ini menjajah negara-negara ketiga dengan bantuan dana yang mengikat dan isu HAM. Banggakah kita? Menurut saya seharusnya kita bangga dengan sikap ini,” tuturnya. Wakil Ketua DPR Fadli Zon langsung mengacungkan jempol untuk pidato yang disampaikan Presiden Jokowi saat mengkritik tiga lembaga pemberi hutang di dunia seperti International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), dan Bank Dunia. “Pidato Pak Jokowi soal IMF, ADB itu adalah suatu pidato yang saya harus akui cukup keras dan tegas. Hampir tidak pernah diucapkan presiden-presiden sebelumnya,” kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4).=GAM/ABD

“Berkas BW sore ini dilimpahkan ke kejaksaan,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjenpol Victor Edi Simanjuntak, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis. Menurutnya, Kejagung memiliki waktu 14 hari untuk menilai kelengkapan berkas tersebut. Bila sudah lengkap atau P21, maka berkas perkara akan masuk ke tahap penuntutan. Sementara bila belum lengkap, berkas akan dikembalikan ke kepolisian untuk dilengkapi. Bareskrim Polri pada Kamis kembali memanggil BW untuk diperiksa dalam statusnya sebagai tersangka. Pemeriksaan ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak KPK dan Polri sepakat untuk meredakan ketegangan pasca mencuatnya konflik antara kedua belah pihak. Sempat ada isu bahwa BW bakal ditahan dalam pemeriksaan kali ini. Kendati demikian, ternyata Polri tidak menahannya karena sikap kooperatif BW. “BW tidak ditahan. Kalau beliau nggak kooperatif, akan ditahan. Tapi dia kooperatif, jadi nggak ditahan,” katanya. Dalam pemeriksaan hari ini, BW dicecar 41 pertanyaan oleh penyidik. Bambang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin

Barat, Kalimantan Tengah, di Mahkamah Konstitusi pada 2010 oleh Bareskrim Polri pada 23 Januari 2015. Dalam kasus tersebut, sejauh ini Polri telah menetapkan status tersangka kepada BW dan Zulfahmi Arsyad. KPK Berniat Kunjungi Polri Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi berniat untuk mendatangi Badan Reserse Kriminal Polri bila Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto jadi ditahan oleh Bareskrim Polri. “Bahkan kami sempat berencana ke sana (Bareskrim). Kalau proses penahanan ini tentu kami upayakan (supaya BW) tidak ditahan atau kalau jadi ditahan (kami) mengajukan diri untuk dilakukan penangguhan penahanan,” kata pelaksana tugas (plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Kamis. Konferensi pers itu dilangsungkan bersama dengan Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji, dan Wakil Ketua KPK Zulkarnain. “Tapi tadi sudah dapat penjelasan bahwa tidak ada penahanan, paling tidak ini informasi yang saya dapat dari pemberitaan media yang saya dengar dari Pak Viktor (Edi Simanjuntak),” tambah Johan. =ANT/DESCA

ant/reno esnir

MANTAN KETUA BPK DIPERIKSA KPK. Tersangka mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo (tengah) keluar gedung seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (23/4). Hadi Poernomo diperikas dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam permohonan keberatan pajak yang diajukan Bank Central Asia (BCA) 2003.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 24 APRIL24 2015APRIL | No. 0594 | TAHUN IV JUMAT 2015

No. 0594 | TAHUN IV

33

SEPAK BOLA

Menpora Tak Gentar Gugatan PSSI JAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tidak khawatir dengan gugatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke Pengadilan Tata usaha Negara (PTUN), terkait pembekuan organisasi tersebut.

ant/agus bebeng

ANGKLUNG FOR THE WORLD. Sejumlah peserta mengikuti “Harmony Angklung For The World 20.000 People Playing Angklung” bersiap memecahkan rekor dunia bermain Angklung terbanyak pada kegiatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4). Kegiatan pemecahan rekor dunia tersebut merupakan rangkaian peringatan KAA ke-60.

Pilkada Serentak Berpotensi Konflik 7 Bulan Jelang Pelaksanaan Persiapan Dinilai Belum Matang JAKARTA-Persiapan penyelenggara pemilu menjelang pelaksanaan pilkada serentak pada Desember mendatang masih sangat minim. Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sampai saat ini ada 127 daerah yang belum siap untuk melakukan pilkada serentak. Persiapan yang tidak matang ini dapat menimbulkan konflik di masyarakat. “Kalau kerangka fasilitasnya tidak jelas ini potensi konflik karena masyarakat sudah siap, tapi tidak difasilitasi,” ujar anggota Bawaslu Nasrullah, dalam diskusi ‘Pilkada Serentak dalam Bayang-bayang Konflik’ di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/4). Namun demikian, Nasrullah meminta masyarakat Indonesia untuk tidak perlu khawatir apalagi takut. Pemerintah dan aparat keamanan sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif. “Masyarakat jangan parno (paranoid) melihat bahwa pilkada serentak terkesan menakutkan,” katanya. Menurutnya, ketidaksiapan sejumlah

daerah menggelar pilkada serentak lebih pada persoalan tehnis. Salah satu contohnya, belum rampungnya anggaran yang diberikan kepada KPU-KPU di daerah. Untuk itu, Nasrullah meminta pemerintah daerah bisa mendukung penuh pelaksanaan pilkada serentak. “Sarannya kalau KPU daerah belum punya duit cash, pemerintah daerah harus peka untuk memfasilitasi,” ujarnya. Nasrullah menerangkan bantuan tersebut dapat berupa dana sosialisasi atau fasilitas untuk mengadakan fit and proper tes bagi calon. Tidak hanya itu, dia juga mengharapkan pemerintah daerah dapat memfasilitasi juga dalam bentuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana, hingga anggaran. “Sadar atau tidak, peran pemerintah daerah adalah sebagai user. Pemerintah daerah diharap dapat memberi semangat dekonsentrasi kepada penyelenggara,” tuturnya. Sementara peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte menjelaskan, masa paling rawan dalam pelaksanaan pilkada adalah saat kampanye. “Berdasar data-data, hampir semua memperlihatkan bahwa masa yang

paling rawan terjadi konflik adalah saat kampanye. Jumlah konflik terlihat meningkat pada saat itu. Ini jadi penting karena mereka menyelenggarakan untuk pemilu,” jelas Philips. Di sisi lain, Philips menilai, pilkada serentak ini merupakan langkah yang baik bagi pemerintah untuk menyiapkan pelaksanaan pemilu serentak. “Karena kalau pemilu tidak serentak, itu bisa jadi acuan untuk partai yang kalah untuk memegang suatu daerah. Dengan pemilu serentak, akan menyulitkan mobilitas mereka,” tutupnya. Sementara, Direktur Institut Titian Perdamaian, Muhammad Miqdad, mengungkapkan bahwa pilkada bukanlah satu-satunya faktor penentu konflik yang ada di Indonesia. Faktor penyebab konflik pada pilkada itu sendiri adalah karena minimnya pengetahuan politik, adanya dinasti, dan kecurangan yang sistematis. “Selain itu, independensi lembaga penyelenggara, kesiapan daerah, terutama potensial konflik maupun pascakonflik komunal juga memengaruhi,” papar Miqdad. =GAM/ABD

“Silahkan saja, ini negara hukum. Ini negara demokrasi, siapa saja bisa berpendapat dan melakukan upaya hukum untuk memastikan status. Tak jadi soal,” katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis. Imam menegaskan semua upaya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga bertujuan untuk membenahi masalah administrasi dan finansial yang selama ini menghambat prestasi sepak bola nasional. Untuk itu, ia tidak mempermasalahkan apabila FIFA benarbenar menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, asalkan masa hukuman tersebut dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan. “Kalau (sanksi) itu menimbulkan hasil yang positif bagi sepak bola nasional, saya kira tidak boleh ditakuttakuti bangsa ini, karena kita rindu prestasi sepak bola,” kata Imam. Imam juga mengklarifikasi terkait dugaan dirinya tidak mau bertemu dengan Ketua PSSI La Nyalla Matalitti, karena justru PSSI yang belum mengajukan jadwal untuk bertemu secara resmi. Sebelumnya, PSSI pada Rabu (22/4) mengajukan gugatan PTUN Jakarta terkait pembekuan organisasi PSSI itu. “Kami daftarkan ke PTUN Jakarta hari ini 22 April 2015, dengan menuntut agar SK Menpora dibatalkan,” kata Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan di kantor PSSI Jakarta, Rabu (22/4). Aristo mengatakan bahwa ada dua tuntutan utama dalam gugatan PSSI terhadap Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Yang pertama yang pasti adalah pembatalan Surat Keputusan Menteri yang tidak mengakui seluruh aktivitas PSSI,” ujar dia. “Yang kedua kita juga minta penundaan keberlakuan SK tersebut. Karena sifatnya mendesak kita minta selama persidangan nanti SK tersebut dinyatakan tidak berlaku sampai adanya putusan akhir, jadi seperti kita minta putusan sela,” tutur Aristo. =BENARDY/SATYA/BETH


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

PARTAI POLITIK

Anak Soeharto Ingin Rebut Golkar JAKARTA- Konflik berkepanjangan di tubuh Partai Golkar memaksa trah Soeharto turun ke gelangang politik. Nama Putra bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto bahkan siap mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar. Beredar kabar pangeran Cendana ini akan diusung menjadi ketua umum Partai Golkar alternatif jika Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono tidak segera berdamai.

ant/reno esnir

PEMERIKSAAN SUROSO ATMOMARTOYO. Tersangka kasus suap proyek tetraethyl lead (TEL) Pertamina Suroso Atmomartoyo (tengah) berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/4). Mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina itu diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan zat tambahan bahan bakar tetraethyl lead (TEL) Pertamina tahun 2004-2005 dengan tersangka Direktur PT Sugih Interjaya Willy Sebastian Liem.

Cadangan Minyak Indonesia Mulai Kritis Diperkirakan akan Habis dalam 11 Tahun JAKARTA-Kondisi cadangan minyak yang dimiliki Indonesia sangat kritis. Diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam kurun waktu 11 tahun. Hal ini terjadi jika laju produksi minyak Indonesia terus berada pada kisaran 800 ribu barel per hari (bph). Sekretaris SKK Migas Gde Pradyana mengatakan, masyarakat seharusnya menyadari Indonesia saat ini tidak lagi kaya akan sumber daya energi fosil seperti minyak bumi. “Kita tidak sekaya yang kita bayangkan. Kita dihadapkan pada satu pilihan, di mana harus mengurangi energi fosil,” ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (23/4). Dia menjelaskan, saat ini Indonesia hanya memiliki cadangan minyak sebesar 3,7 miliar barel atau berada diurutan ke 27.

Jumlah ini jauh di bawah Venezuela yang menempati urutan pertama dengan 298,3 miliar barel, Saudi Arabia 265,9 miliar barel, Kanada 174,3 miliar barel, Iran 157 miliar barel, Irak miliar 150 barel, Kuwait 101,5 miliar barel, Uni Emirat Arab 97,8 miliar barel, Rusia 93 miliar barel, Libya 48,5 miliar barel dan Amerika Serikat (AS) sebanyak 44 miliar barel. “Ini bakal terealisasi kalau pemakaian minyak di Indonesia konstan sebesar 800 ribu barel per hari,” tandasnya. Sementara itu, Kasubdit Pengawasan Eksploitasi Direktorat Jendral Migas Kementerian ESDM, Patuan Alfons menambahkan keterbatasan cadangan minyak ini bisa dicegah dengan memaksimalkan eksplorasi. “Kita akan bentuk tim eksplorasi, untuk menjadi jembatan baik itu untuk stakeholder, universitas. Hambatannya perizinan,” katanya. Alfons menegaskan kembali yang dibutuhkan Indonesia untuk menunda habisnya minyak adalah dengan eksplorasi. “Yang kita

butuh, eksplorasi, eksplorasi, dan eksplorasi,” tegasnya. Sebelumnya, mantan Wakil Kepala SKK Migas Abdul Muin menuturkan, cadangan minyak dan gas (migas) di Indonesia saat ini berada dalam kondisi krisis. Jumlah cadangan energi Indonesia hanya 0,6 persen dari seluruh cadangan dunia. “Ironinya, Indonesia masih menjadi eksportir minyak tertinggi di dunia,” ujar Muin. Ia mengatakan kondisi krisis ini luput dari kesadaran masyarakat yang tenggelam dalam kenikmatan meraup laba besar dari hasil eksploitasi migas. Dalam hal ini, jika krisis dibiarkan terjadi, maka dampak buruknya akan menyentuh aspek ketahanan negara, yaitu sektor politik dan sosial. “Terkait dengan pertahanan, krisis migas akan mempengaruhi situasi politik, dan situasi politik akan mempengaruhi kondisi sosial masyarakat hingga mengancam terjadinya disintegrasi suatu negara,” pungkasnya. =GAM

Wakil Ketua Umum Partai Golkar munas Bali Titiek Soeharto menyebut jika kader-kader partai beringin di daerah menginginkan agar trah Soeharto mengambil alih pucuk pimpinan Golkar. Para kader tersebut, berharap agar dipimpin oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. “Kader di daerah-daerah yang lama-lama (minta) jadi ini deh keluarga Pak Harto aja yang ambil alih. Ada suara-suara seperti itu,” kata Titiek di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4). Titiek mengakui jika adiknya yaitu Tommy Soeharto memang ingin maju sebagai ketua umum Golkar. Hal ini didasari atas keprihatinan dari keluarga Cendana melihat perpecahan di Partai Golkar. Terlebih, Golkar menurutnya adalah partai besar dan sangat disayangkan terpecah menjadi dua kubu. “Kan kita dari keluarga ini prihatin, kok Golkar berkiprah begitu besar, begitu lama. Kita ini kan sebenarnya saudara, teman lama. Cuma karena ada yang nunggangin, memanfaatkan konflik Golkar untuk kepentingan seseorang,” ucapnya. Oleh karena itu, Titiek berharap agar segera dilaksanakan munas luar biasa untuk memilih ketua umum yang baru. Menurut dia, dengan digelarnya munas luar biasa akan mampu menjadi jalan keluar menghentikan dualisme di partainya. “Yang terbaik ya munas lagi, kalau menurut Munas Riau kita 2015 ada Munas. Daripada menunggu 2016, kalau 2015 ada Munas, dua-duanya (kubu Agung dan Ical) bisa maju,” tegasnya. Orang kepercayaan sekaligus pengacara Tommy Soeharto, Elza Syarief, mengatakan Tomy Soeharto siap memimpin Golkar. Tommy bukan hanya bertemu Ical dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Golkar hasil Munas Bali, tapi juga dengan seluruh Dewan Pimpinan

Daerah Golkar I tingkat provinsi se-Indonesia. Sang ‘Pangeran Cendana’ serius untuk memegang peran di partai paling tua di negeri ini. Pertemuan antara Tommy dan para pengurus DPD I Golkar digelar belum lama ini, yakni pertengahan April --berdekatan dengan waktu pertemuan antara Tommy, kakaknya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, dengan Ical dan Akbar Tandjung. Pertemuan dengan DPD I Golkar berlangsung di rumah Tommy di Jalan Yusuf Adiwinata Nomor 4, Menteng, Jakarta Pusat Ketua DPP Golkar, Leo Nababan mempersilakan, Tommy Soeharto untuk maju sebagai calon ketua umum jika memang digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hal itu tidak bermasalah bagi kubu Agung Laksono. “Bagi DPP Golkar (versi Munas Ancol) bila Munas diadakan dan Tommy mau ikut berebut ketum Golkar, silakan,” kata Leo di Jakarta Kamis (23/4). Menurutnya, hubungan kubu Agung dengan putra Presiden Soeharto tersebut terjalin baik. Bahkan, dirinya mengaku sering bertemu Tommy Soeharto. “Dalam dua bulan ini saya bertemu Tommy enam kali, urusan pribadi. Walau kami singgung-singgung tentang Golkar,” terang dia. Senada dengan Leo, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Bali, Akbar Tandjung juga menyambut baik jika Tommy Soeharto yang ingin menjadi ketua umum Golkar. Namun, tidak ada keistimewaan yang akan diperoleh Tommy karena Golkar bukan partai dinasti. “Reformasi telah membawa perubahan besar bagi Golkar. Soal trah sudah tidak relevan dimasukkan dalam konteks Golkar. Ada cut-off dari orde baru ke era reformasi,” kata Akbar. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 24 APRIL24 2015 | No. 0594 | TAHUN IV JUMAT APRIL 2015

No. 0594 | TAHUN IV

ant/ aloysius jarot nugroho

INDUSTRI BOLA PLASTIK BOYOLALI. Sejumlah pekerja mewarnai bola plastik saat menyelesaikan proses produksi bola plastik di Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (23/4). Menurut pengusaha industri bola plastik yang dibuat dari bahan daur ulang sampah plastik tersebut dapat memproduksi 1500 bola plastik per hari yang dijual dengan harga Rp 12.000 - Rp 48.000 per lusin isi 12 biji tergantung jenis dan ukuran bola, yang dipasarkan ke beberapa daerah di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.

PETRAL BUBAR

Mafia Migas Baru Bermunculan JAKARTA-Dukungan terhadap rencana PT Pertamina (Persero) membubarkan anak usahanya, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) terus menguat. Namun kekhawatiran mulai muncul karena Petral hanya berganti baju menjadi Pertamina Energy Services Pte Ltd (PES). Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) VII FPKB di DPR, Syaikhul Islam Ali mengatakan, pembubaran pantas dilakukan mengingat peran dan fungsi Petral sudah tidak

relevan lagi dengan semangat reformasi tata kelola Minyak dan Gas (Migas) pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakilnya, Jusuf Kalla. “Saya dukung seribu persen pembubaran Petral. Bubarnya Petral merupakan langkah awal dalam membenahi tata kelola pengadaan dan impor minyak mentah kita,” ujarnya di Jakarta Kamis (23/4). Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya sudah melayangkan laporan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait wacana pembubaran Petral. Menurutnya, sejak fungsi Petral sudah dialihkan ke ISC Pertamina, perusahaan yang beroperasi di Singapura itu tidak lagi efektif. Syaikhul mengatakan, Petral selama ini tidak pernah tersentuh dalam reformasi tata kelola Migas nasional. Petral juga dianggap tidak transparan dan akuntabel

dalam menjalankan tugasnya. “Semua pihak sudah tahu siapa saja yang bermain dalam impor minyak dalam negeri, khususnya yang bermain dengan Petral. Kalau pemerintahan yang sekarang berani bubarkan Petral, saya pasti mendukung,” terangnya. Walau begitu, Syaikhul sangat berharap agar pembubaran anak usaha Pertamina itu jangan hanya dijadikan pergantian wadah saja. “Jangan cuma ganti cover, percuma! Apalagi hanya ganti pemain saja. Badan dan kegiatan usaha pengganti Petral harus benar­ benar transparan dan bisa diawasi publik,” demikian Syaikhu Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menilai pembubaran Petral lalu menggantinya dengan Pertamina Energi Service (PES) tidak akan pernah menyelesaikan masalah mafia migas. Kendati demikian, dia mengaku pembubaran Petral

ditujukan agar meniadakan broker. Namun, jika nantinya diganti dengan PES, maka tidak akan jauh berbeda dengan Petral karena broker yang menjadi mainan para mafia migas bukannya hilang malah tercipta yang baru. “Kalau Petral dibubarkan tapi muncul broker baru ya zero zamkin, artinya kita khawatirnya selama ini yang jadi broker Petral, tapi kan Petral dibubarkan ada broker baru, ini percuma toh,” tegas Enny, dalam diskusi Direksi BUMN bertema IPO dan Kontribusi Ekonomi BUMN, di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/4). Menurut dia, rakyat mementingkan energi bagi mereka efisien. Secara teori, ketika transaksi BBM harus berbelit-belit melalui broker, maka akan menimbulkan biaya baru yang membuat harga mahal. Sehingga, selama pemerintah tidak bisa menjamin tidak adanya broker baru, berarti akan berlangsung mafia baru lagi. Lebih lanjut, sebelum wacana ini terealisasi Enny memandang perlu adanya kajian lebih mendalam oleh tim pemberantas mafia migas. “Dengan enggak ada broker akan mengefisiensi, tapi apakah pemerintah menjamin transaksi broker enggak ada lagi? Siapa tahu malah muncul broker baru,” pungkasnya.=GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

ant/adeng bustomi

PEDAGANG BONGKAHAN BATU AKIK KARANGNUNGGAL. Pedagang bongkahan batu akik menunggu calon pembeli di Kampung Cibarengkok, Kecamatan Bantarkalong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (22/4). Bongkahan akik jinis Pancawarna, Jasper, Ijo Lumut, Aqua Marin, Kinyang, Kecubung, dan Fosil dari Karang Nunggal tersebut dijual dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram.

Bank Syariah BUMN Sebaiknya Dimerger Nilai-nilai Islam Harus Ditonjolkan JAKARTA-Merger atau penyatuan bank-bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di sektor perbankan pada 2022 mutlak dilakukan. Hal ini penting agar BUMN Syariah memiliki daya tahan yang kuat di tengah ketatnya persaingan menuju integrasi ekonomi ini. Namun demikian, penggabungan ini harus dilakukan sungguh-sungguh dengan

menonjolkan nilai-nilai Islam sehingga perbedaannya jelas dengan bank konvensional. “Saya mendukung konsolidasi perbankan syariah di Indonesia agar kuat,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati di Jakarta, Kamis (23/4). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan aset perbankan syariah di Indonesia masih kecil, yakni hanya 4,58% dari aset perbankan konvensional. Untuk itu, kata Enny merger perbankan syariah ini harus diwujudkan karena tidak ada perbedaan yang signifikan pada perbankan syariah BUMN di Indonesia. Bahkan dalam menjalankan operasinya, semua bank BUMN nyaris sama, baik itu BNI syariah, Bank Syariah Mandiri, BTN Syariah, dan BRI Syariah. “Selama ini enggak ada perbedaan kan,

syariah Mandiri, BNI, BRI, BTN. Mendingan kalau ada wacana dimerger, secara teoritis akan lebih memperkuat,” terangnya. Selain itu, ketika perbankan syariah menjadi satu naungan bisnis dengan modal yang besar dan infrastruktur yang kuat, tentu akan membuat lebih efisien dan juga membuat perbankan syariah semakin besar. “Sederhananya begitu. Tinggal komitmennya. Kalau ini disuarakan terus, bisa mempengaruhi dan bisa mendorong kebijakan publik,” ujar Enny. Secara terpisah, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Mulya Siregar, mengemukakan konsolidasi bank syariah memang sebaiknya dilakukan secara bertahap. “Sebaiknya mereka persiapkan juga tiga sinergi mulai dari sisi strategis, human resources, teknologi informasi. Jika langsung

dilebur dalam waktu dekat maka waktu untuk menyamakan segala macam hal akan lebih lama,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Riawan Amin mendukung jika Kementerian BUMN sebagai pemilik empat bank syariah anak bank BUMN akan digabungkan. Hanya saja, ia menekankan jangan sampai lagi ada blunder bagi industri perbankan syariah. Dengan kondisi industri saat ini, pemerintah harus berhati-hati. Menurut mantan Direktur Utama Bank Muamalat dan BJB Syariah ini, jika penggabungan empat bank BUMN syariah mau dilakukan, sesungguh hati dengan kecerdasan. ‘’Kalau nanti ada tambahan dana pihak luar, boleh saja. Tapi harus jelas visi misinya, jangan sampai ada tudingan ini hanya usulan asing,’’ kata Riawan. Pengembangan perbankan syariah haruslah iklusif infrastrukturnya dan ekslusif sistem nilainya. Inklusifitas infrastruktur akan membuat industri jadi efisien sehingga bisa kompetitif dengan konvensional. Eksklusifitas nilai jelas penting karena nilai syariah memang jelas berbeda dan baik. Meski yang terjadi sekarang justru sebaliknya. ‘’Kalau sama saja atau hanya beda tipis dengan konvensionla, lalu buat apa ada syariah,’’ ungkapnya. =GAM


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015

JUMATNo. 24 APRIL 2015| TAHUN | No. 0594|IVTAHUN IV 0594

PELANGGARAN

Bea Cukai Tindak Pabrik Rokok Nakal MADIUN - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pratama Madiun, Jawa Timur, menindak tegas sebuah pabrik rokok nakal di daerah inia yang terindikasi melakukan pelanggaran cukai. Kasubsi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPPBC Madiun, Yugianto, mengatakan, pabrik rokok tersebut adalah Pabrik Rokok Krido Tani di Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. "Pelanggaran yang dilakukan melekatkan pita cukai tidak sesuai peruntukannya pada bungkus rokok yang diproduksinya," ujar Yugianto, kepada wartawan, Kamis (23/4). Menurut dia, pelanggaran yang dilakukan adalah melekatkan pita cukai untuk bungkus rokok isi 10 batang ke bukngkus rokok isi 12 batang. Sedikitnya ada 694 bungkus rokok yang seharusnya isi 12 batang, namun dilekati pita cukai yang isinya 10 batang. "Jadi dia kurang bayar cukai dua batang rokok. Yang bersangkutan hanya dikenai denda administrasi, perkiraan nilai barangnya cuma Rp 111.400," terangnya. Akibat perbuatannya, pemilik Pabrik Rokok Krido Tani, terindikasi melanggar pasal 16 ayat (6) dan pasal 29 ayat 2A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Denda di Bidang Cukai. "Karena itu, pelaku dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar dua kali nilai cukai yang seharusnya dibayar," kata Yugianto lanjut. Ia menambahkan, selain perusahaan rokok Krido Tani, selama triwulan pertama di tahun 2015, KPPBC Pratama Madiun juga melakukan penindakan terhadap seorang sales rokok yang menjual 40 bungkus rokok tanpa pita cukai. Sebanyak 40 bungkus rokok "bodong" atau tanpa cukai tersebut setara 3.800 batang dengan nilai barang sekitar Rp 1,2 juta. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

ant/umarul faruq

JALAN TOL KEJAPANAN. Pengendara melintas di samping gerbang Tol Kejapanan di Kejapanan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (23/4). Jalan tol senilai Rp 1,2 triluin tersebut direncanakan beroperasi pada Maret 2015, namun hingga April jalan tol sepanjang 13,6 km tersebut belum dioperasikan.

Asyani Banding Atas Vonis Satu Tahun Pengacara Akan Laporkan Hakim ke Komisi Yudisial SITUBONDO - Pengacara terdakwa Asyani (63), Supriyono menyatakan banding atas vonis satu tahun terhadap kliennya karena majelis hakim dinilai mengabaikan hati nurani. "Kami menduga majelis hakim lebih mengedepankan solidaritas korps sesama aparat negara dalam memutuskan perkara ini. Karenanya kami banding," kata Supriyono, pengacara Asyani, pada sidang di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Kamis (23/4). Majelis hakim yang diketuai I Kadek Dedy Arcana memvonis Asyani satu tahun dan denda Rp 500 juta subsider kurungan satu hari, namun tidak perlu dijalani oleh terdakwa. Supriyono mengatakan bahwa putusan tersebut sangat tidak adil bagi Asyani karena semua tuduhan tentang pencurian kayu itu tidak terbukti. Sementara Asyani memin-

ta disumpah pocong saja karena majelis hakim tidak percaya dengan keterangannya selama sidang yang sudah disumpah. Berkali-kali Asyani berteriak dan mengatakan tidak adil. Ketika dipapah menuju mobil yang hendak membawanya pulang, ia terus berteriak. Bahkan ketika di dalam mobil ia menangis dan berteriak-teriak. Hakim Dilaporkan ke KY Pengacara Asyani (63) akan melaporkan majelis hakim Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, karena dianggap tidak adil dalam memutus perkara pencurian kayu milik Perhutani. "Kami akan melaporkan majelis hakim ke Komisi Yudi-

sial dan bagian pengawasan di Mahkamah Agung," kata Supriyono, pengacara Asyani, di PN Situbondo. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membuat laporan terperinci mengenai sikap hakim yang percaya keterangan tanpa pembuktian ilmiah atas kayu yang menjadi barang bukti dalam perkara tersebut. "Majelis hakim hanya percaya keterangan dengan telanjang mata atas kayu itu. Seharusnya dilakukan tes DNA. Negara kan banyak uangnya untuk melakukan tes DNA kayu," katanya. Ia juga menduga majelis hakim lebih mengedepankan solidaritas korps sesama aparat negara dalam memutuskan perkara ini. Karenanya pengacara Asyani menyatakan banding. Asyani dianggap secara meyakinkan telah memenuhi unsur memiliki kayu hasil hutan tanpa izin dan melanggar UU No 18 ta-

hun 2013. Sebelumnya jaksa penuntut umum menuntut Asyani dengan hukuman satu tahun penjara, masa percobaan 18 bulan pada sidang di PN Situbondo. Selain itu, Asyani juga dituntut denda Rp 500 juta dan subsider berupa 1 kali kurungan. Jaksa menilai Asyani terbukti memuat, membongkar, mengangkut, mengeluarkan dan menguasai kayu hasil hutan tanpa izin sesuai UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H). Terdakwa lain yang juga mendapat tuntutan sama atas kasus yang nilai kerugian Perhutani sekitar Rp4 juta itu adalah Ruslan (menantu Asyani yang dinilai membantu mengangkut kayu), Cipto (tukang mebel tempat menyimpan kayu milik Asyani) dan Abdus Salam (sopir pikap yang mengangkut kayu milik Asyani). = ANT/MASUKI M ASTRO/DIK


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594| TAHUN IV

PPP Versi Romy Galau Menghadapi Pilkada SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur versi Romahurmuziy mengakui kadernya galau menghadapi Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Desember 2015.

Rohmahurmuziy

Ketua Umum DPP PPP "Sejak ada dinamika di partai, kami akui ada kegalauan dan lesu di tubuh internal," ujar Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer di sela Musyawarah Wilayah VII di Surabaya, Kamis (23/4). Secara prinsip, pihaknya mengaku siap menghadapi Pilkada mendatang yang digelar di 19 kabupaten/kota di provinsi setempat. Bahkan, lanjut dia, sejumlah rapat pimpinan daerah (Rapimda) sedang berjalan, namun belum bisa menentukan nama-nama kandidat calon kepala daerah akibat kondisi internal. "Yang pasti, PPP siap menghadapi Pilkada serentak dan memiliki prioritas kadernya masuk sebagai bakal calon bupati/wakil bupati atau wali kota/wakil wali kota," kata Penasihat Fraksi PPP DPRD Jatim tersebut. Kendati demikian, kata dia, pihaknya memastikan PPP versi Romy yang sesuai peraturan berlaku mengikuti ajang demokrasi terbesar lima tahunan tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PPP Rohmahurmuziy meminta pengurus dan kader di daerah tidak perlu ragu menggelar mekanisme menjaring kandidat sesuai aturan berlaku. "Jangan ragu karena yang sah adalah sesuai hasil keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham)," tukasnya. Menurut Romy, sapaan akrabnya, hingga belum keluar keputusan hukum yang tetap maka PPP diakui pemerintah adalah pengurus hasil Muktamar di Surabaya. Pihaknya juga menyampaikan bahwa sesuai Pasal 115 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang PTUN bahwa hanya keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang dapat dilaksanakan. Selain itu, landasan lain yang digunakan adalah Pasal 7 ayat (2) huruf L UndangUndang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Adminitrasi Pemerintah, yakni pemerintah hanya berkewajiban melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Ia mengimbau kepada kadenya agar menyikapi konflik di internal sebagai dinamika biasa dalam berpolitik, dan tidak menjadikannya beban serta menganggapnya perbedaan sebagai rahmat sehingga wajib nilainya dinikmati dan disyukuri. "Semua ada hikmahnya dan saya pastikan pada akhir 2015 ini akan bersatu dan PPP hanya ada satu. Apalagi atas nama hukum, tidak boleh ada dua kepengurusan di tubuh suatu partai politik," ujarnya. = ANT/FIQIH ARFANI

TRADISI AKADEMIK

Pesantren Kampus Perkuat Wawasan Keislaman Mahasiswa JEMBER - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin mengatakan pesantren kampus (Ma'had Al-Jami'ah) dapat memperkuat dasar-dasar dan wawasan keagamaan atau keislaman, serta membentuk karakter mahasiswa dengan baik. "Pesantren kampus juga memperkuat kemampuan bahasa asing mahasiswa, menjadi pusat pembinaan tahsin dan tahfidz Al Quran, serta mengembangkan keterampilan dan tradisi akademik lainnya," kata Lukman saat meresmikan perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (23/4). Menurut dia, keberadaan pesantren kampus sangat penting pada lembaga perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), sehingga menjadi ciri khas tersendiri sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam dibandingkan dengan perguruan tinggi umum lainnya. "Keberadaan pesantren kampus pada lembaga PTKIN sangat berguna khususnya untuk pembinaan mahasiswa dan peningkatan kultur akademik," tuturnya. Penyelenggaraan pesantren kampus dapat dilakukan secara

Pesantren kampus juga memperkuat kemampuan bahasa asing mahasiswa, menjadi pusat pembinaan tahsin dan tahfidz Al Quran, serta mengembangkan keterampilan dan tradisi akademik lainnya,�

Lukman Hakim Saifudin Menteri Agama

kreatif dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dan melibatkan berbagai elemen perguruan tinggi. Dalam penyelenggaraan pesantren kampus memberikan syarat wajib bagi mahasiswa baru untuk bisa "nyantri" minimal selama satu tahun. Ia menjelaskan kedepan Kurikulum pesantren kampus minimal harus terdiri atas Kompetensi dasar yang meliputi keterampilan membaca dan menulis Al Quran, keterampilan ibadah dan penguasaan dasar-dasar pelaksanaan ubudiyah, keterampilan berba-

hasa asing (Arab dan Inggris), keterampilan memahami khazanah keislaman (kitab kuning), serta Kompetensi penunjang lainnya. Lukman juga menyampaikan ucapan selamat kepada Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto atas perubahan status STAIN menjadi IAIN Jember, sehingga diharapkan dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlak. Selain meresmikan perubahan status IAIN, Menag juga meresmikan pesantren kampus yang diberi nama Syaifuddin Zuhri dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung perkuliahan IAIN Jember. Sementara Rektor IAIN Jember, Prof Babun Suharto pada saat memberikan sambutan menyampaikan syukur dan ucapan terima kasih atas kehadiran Menteri Agama untuk hadir meresmikan perubahan status IAIN Jember serta peresmian Pesantren Kampus Syaifuddin Zuhri. "Kehadiran Menag di Kampus IAIN Jember ini menjadikan sepirit tersendiri dalam upaya mengembangkan kampus menjadi lembaga PTKIN yang besar dan berkualitas," tuturnya. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

ant/zabur karuru

TANGAN ROBOT BIONIK. Tangan bionik Serka Mar Siswadi (kanan) bersalaman dengan tangan pengunjung saat pameran alat kesehatan digelar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/4). Tangan robot yang dikendalikan oleh sinyal listrik otot-otot tangan lain yang masih berfungsi tersebut merupakan hasil riset perusahaan Inggris dan diharapkan dapat dikembangkan di Indonesia.


Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594| TAHUN IV

9

DEMOKRASI

MPR Ajak Akademisi Kaji Format Pilkada Serentak SURABAYA - Pusat Kajian MPR mengajak akademisi dari Surabaya, Malang, dan Madura untuk mengkaji format pemilu/pilkada serentak menyikapi keputusan MK Tahun 2013 tentang pilpres dan pemilu serentak pada 2019. "Kita perlu mengkaji pemilu presiden, DPR, DPD, hingga daerah secara serentak itu dari aspek 'cost' (biaya) dan 'benefit' (manfaat)," kata Kepala Pusat Kajian MPR Makruf Cahyono di Surabaya, Jatim, Kamis (23/4). Di sela "focus group discussion" (FGD) tentang "Pemilu Serentak" yang dihadiri akademisi dari Unijoyo, Unitomo, Unair, Ubaya, Untag, UHT, Unisma, dan sebagainya itu, ia mengakui MPR tidak bisa bekerja sendiri untuk memutuskan "nasib" negara ini. "Karena itu, kita minta masukan kampus dan lembaga strategis lainnya, termasuk pusat studi di perguruan tinggi, mengingat asmasy atau aspirasi masyarakat meminta aspek ketatanegaraan kita lebih disempurnakan," ucapnya. Didampingi Dekan Fakultas Hukum Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Siti Marwiyah SH MH, ia mengatakan kajian masalah ketatanegaraan itu merupakan salah satu tugas MPR yang tertuang dalam UU 17/2014 tentang MD3. "Untuk kajian itu, kita mengajak serta kalangan perguruan tinggi, di antara pemilu serentak. Apakah pemilu serentak itu perlu bersama-sama antara pusat dan daerah, atau ada satu provinsi perlu pilkada serentak. Semuanya perlu dikaji dari aspek cost dan benefit untuk masyarakat, termasuk implementasi-nya," tuturnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unitomo Surabaya, Siti Marwiyah SH MH mengatakan format ideal tentang pemilu atau pilkada serentak itu perlu dikaji, karena kajian itu akan menjadi salah satu bahan untuk amandemen UUD. "Kajian itu menyangkut kesiapan KPU dan Bawaslu serta masyarakat. Kalau KPU dan Bawaslu mungkin hanya kesiapan teknis, tapi kesiapan masyarakat itu justru merupakan hal terpenting," ujarnya. = ANT/EDY M YA'KUB

ant/herman dewantoro

MINAT BACA INDONESIA. Pelajar membaca buku di perpustakaan umum kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/4). Setiap tanggal 23 April diperingati Hari Buku Sedunia dan minat baca di Indonesia berdasarkan data UNESCO sebesar 0,01 presen.

Puluhan Buruh Cari Keadilan di DPRD Malang MALANG - Sedikitnya 77 orang mantan buruh PT Indonesian Tobacco mengadukan nasibnya sekaligus mencari keadilan di gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, setelah menjalani sidang mediasi ketiga di Pengadilan Negeri (PN) setempat, Kamis (23/4). Setelah menjalani persidangan ketiga atas gugatan yang dilayangkan manajemen PT Indonesian Tobacco di PN Kota Malang, puluhan mantan buruh

tersebut langsung bergerak menuju gedung dewan. Mereka ingin menyampaikan "unegunegnya" kepada wakil mereka yang duduk di parlemen. "Kami baru saja menjalani proses persidangan ketiga dengan agenda mediasi di PN dan langsung menuju gedung dewan dengan harapan kami mendapatkan keadilan hukum atas kasus yang kami hadapi sekarang ini," kata salah seorang mantan buruh PT Indonesian Tobacco, Hadi Siswanto di gedung DPRD Kota Malang. Sebelumnya, ke-77 mantan buruh itu digugat perusahaan yang bergerak di bidang tembakau tersebut di pengadilan hubungan industrial (PHI), namun gugatan itu dimenangkan buruh. PHI memutuskan buruh

yang di PHK diberikan kompensasi uang pesangon dengan nominal keseluruhan sebesar Rp3 miliar. Setelah gagal di PHI, manajemen PT Indonesian Tobacco kembali melayangkan gugatan ke PN Kota Malang dengan materi gugatan adanya kerugian perusahaan sebesar Rp2,4 miliar akibat dari puluhan buruh tersebut melakukan mogok kerja. Bahkan, perusahaan tersebut meminta ganti rugi kepada buruh sesuai nilai kerugian, yakni Rp2,4 miliar. "Meski sudah diputus oleh pengadilan sebelumnya dan putusan itu dimenangkan oleh buruh, perusahaan tetap meminta ganti rugi dengan alasan buruh yang melakukan mogok kerja," ujar Hadi.

Menanggapi keluhan puluhan buruh tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Imam Fauzi berjanji akan membantu nasib mereka yang saat ini sedang menjalani proses hukum di PN Kota Malang. "Kami akan membantu sesuai tugas kami dan kami juga segera memanggil Kadisnakertrans, mantan buruh serta pihak perusahaan untuk berunding agar permasalahan segera tuntas," ujar Imam. Sebelum memanggil pihakpihak terkait, lanjutnya, komisi D akan mempelajari terlebih dahulu risalah mantan buruh PT Indonesian Tobacco ini yang dianggap melakukan mogok kerja hingga kasusnya sampai di PN. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO 10 MADURA Budaya

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594| TAHUN IV

Sajak-sajak Irna Novia Damayanti *

Harapan Tanpa Makna Aku melihat cahya dalam mimpi Walau jiwa berselimut gulita Mengapa Kau tak izinkan cahayamu Mengamini doa-doa panjangku ? An Najah, 2014

Sketsa Sebuah seketsa Menghiasi langit yang memerah Entah mengapa Dalam dadaku, batu-batu bersemi Apakah mungkin kau datang bersama pelangi ? Namun aku tak besar berharap Sebab kedamaian dari matamu masih tersketsa An Najah, 2014

Mati Lagi Kau hadir kembali dengan pelangi di matamu Menemani kehampaan rumahku Menghujani pelataran yang kering Tapi kau lenyap lagi bersama senja Merampas pelangi yang aku miliki Dan mengantar cahaya ke pemakaman An Najah, 2014

Mencari Surga yang Hilang Tubuhmu salju Lalu merendah di hadapan Tuhan Dalam malam, Merintih dan memuja Untuk mendapat setetes cahaya An Najah, 2014

Mengisahkan Namamu Z/ seribu kata bersama lukiskan namamu, hanya terseketsa dalam jiwa yang memancarkan cahaya merahmu yang telah redup A/ hamparan yang kau anggap bungabunga dalam musim semi, hanyalah rumput yang telah mengering yang merindukan datangnya hujan R/ kau tak akan mendapat kata maaf yang telah lenyap bersama sisa-sisa hujan An Najah, 2014 *) Lahir di Purbalingga, 14 September. Mahasiswa di IAIN Purwokerto dan Santri di Pesantren Mahasiswa An Najah. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena.

agu yang kauputar dari HP-mu seakan menjadi satu-satunya hal yang kau pedulikan. Itu mengiringi perjalananmu dengan tujuan buta. Terasa dirimu adalah orang asing yang tak mengenal tempat tinggal baru, sekalipun pada tempat lama yang begitu familiar dahulu. Ketika di terminal Semarang, perut bus yang kita tumpangi begitu cepat dijejali penumpang juga penjual asongan. “Aqua... Aqua...,” “lumpia... lumpia...,” “kacang... kacang...,” dan kita hanya geleng-geleng kepala di hadapan mereka. Dari belakang terdengar sebuah percakapan: “Berapa harganya?” tanya seorang lelaki empatpuluhan yang kaulihat waktu itu. “Dua ribu, Pak. Mau berapa bungkus?” jawab si penjual, gadis usia belasan. “Bukan itu, tapi bungkusan yang itu lho,” ia menunjuk dada gadis itu dan membuat lungset mukanya, tapi tetap berusaha menjaga sikap. “Jadi beli tidak, Pak?” Lelaki itu terbahak-bahak diikuti kawan-kawannya. Suaranya membuatmu menoleh kebelakang. Rahangmu menegang. “Eh, mau kemana, Dik? Sini lho, aku mau beli kok!” “Beli berapa bungkus?” “Kalau dua tidak boleh, satu saja bagaimana?” tawa mereka membuncah. Dan wajahmu lebih geram. Roda bus mulai berputar. Jarum arloji berputar. Mungkin isi kepalamu pun demikian. “Mau pergi ke mana, Mbak?” tanyaku. Kau menoleh, menatapku, lalu berpaling dan bisu. Aku menarik ranselku dan mengeluarkan sebuah buku, sebuah reaksi untuk mengurangi rasa malu atas sikap abaimu padaku. Seorang wanita muda hamil sedang melewati kita. Ia membawa dua keranjang penuh isi, entah apa, sesuatu yang mungkin membuat bulirbulir keringat tumbuh subur di keningnya. Semua bangku penuh, dan ia seakan hendak mengeluh. Di kursi-kursi, para penumpang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sebuah tempat yang membudayakan hidup saling mengasingkan diri maupun orang lain. “Duduk di sini saja, Mbak,” katamu, segera bangkit dari kursi dan mengambil alih tempat wanita itu. “Anda tidak keberatan?” tanyanya. Kau menggeleng. Ia berterimakasih. Sepanjang jalan kota menyam-but dengan cahaya lampulampu yang muram. Seperti ada

Pulang

sesuatu yang menggelisakan hendak muncul di ujung jalan. Kubaca itu dari wajahmu. Entah ada apa denganmu. Bus tiba di terminal Tuban, orang-orang keluar-masuk silih berganti. Wanita hamil tadi pamit kepadamu dan turun. Di luar suaminya telah datang menyambut. Kini kau duduk di sampingku. Seorang lelaki berkacamata hitam berhasil memasuki pintu bus dengan bantuan tongkatnya. Kantong plastik bekas bungkusan kacang bermerek disodorkan ke para penumpang. Ia mengiba-iba, namun tak banyak orang-orang yang mempedulikan nasibnya. Kurogoh sakuku dan memasukkan beberapa koin koin ke dalam kantong plastiknya. Beberapa menit kemudian bus kembali berjalan. Matamu memandang keluar jendela. Mungkin pikiranmu sedang berada jauh di luar sana. Tanpa sengaja mataku ikut mengejar jejak pandanganmu, namun ternyata orang lain yang menarik perhatianku. Kudapati pengemis buta tadi tengah berlari mengejar mobil pick-up tumpangan. Orang-orang di belakangku menggerutu. “Bajingan!” “Penipu!” “Sialan, ternyata orang tadi tidak buta.” Hatiku tergelitik, bukankah tadi mereka pura-pura tak melihat kantong plastik yang disodorkan pengemis itu ke

10

Cerpen: Agung Yuli TH,*

hadapannya? Lalu siapa yang buta? Di sampingku, kau mulai menaruh perhatian pada kontak HP-mu. Sebuah nomor kautekan. Namun segera kaubatalkan panggilan. Kuputar lagu di MP3 dan mulai menghibur diri. Sebuah simponi mengaliri jalinan sarafku lewat lubang headset. Malam perlahan meninggi, suasana bus mulai sunyi. Samarsamar kudengar nada sendu di sekitarku. Itu suaramu. Kau menangis. Aku pura-pura tidur, tapi telingaku semakin jelas menangkap isakmu. Akhirnya kutawarkan saputangan untukmu. “Terimakasih,” kau mengambilnya tanpa berani menatapku. Malam semakin meninggi. Udara menjadi pasi. “Aku mau pulang.” Setengah berbisik kauucapkan kalimat itu. Aku terhenyak. “Di mana Anda tinggal?” Kau nampak kebingungan, dan menangis lagi sejurus kemudian. Aku tak mengerti. “Aku tak bisa...” “Kenapa?” Isakmu semakin menjadi. “Maafkan aku.” Dan kubiarkan kau menuntaskan tangismu. Percakapan kita selesai begitu saja. kau mengakhirinya dengan tanda tanya. Tapi tibatiba saja aku merasa jadi lebih dekat denganmu. Entahlah. Apakah tangis perempuan

selalu membuat hati lelaki luluh? “Maaf, tidak seharusnya aku kelihatan seperti ini di dekat Anda.” Kau buru-buru merapikan wajahmu. Kini kau mulai berani menatapku. Sedikit. Di antara pendar-pendar cahaya lampu jalanan yang menerobos masuk kaca memperlihatkan wajahmu yang sebenarnya nampak ayu. “Kalau boleh tahu, kemanakah tujuan Anda?” “Aku ingin pulang. Rumahku di Lamongan.” “Oh...” kau berhenti sejenak, lalu... “Apa rumah Anda menyenangkan?” “Mmmp,” aku berhenti sesaat, “ya, kadang. Tapi apapun suasananya, rumah itu akan selalu menjadi tempat kepulanganku.” “Jadi begitu,” kau kembali melempar pandang ke luar kaca jendela. “Seandainya aku berada di sekitar sini, bolehkah aku mampir ke rumah Anda?” Aku tersenyum. “Ya, silakan.” “Mas...” “Ya?” “Namaku ....” kau menyebutkan namanya. “Siapa nama Anda?”= Warkop Merpati, Cepokorejo, Tuban, 14 Juli 2014 *) Penulis kelahiran Lamongan, 26 Juli 1988. Aktif bergiat di Gerakan Sastra Bong-Ang (GESANG) dan Komunitas Sanggar Sastra (KOSTRA) di Tuban.


KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep

MADURA

KORAN MADURA

Resensi Buku

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

Misteri Kematian Adolf Hitler Oleh: Junaidi Khab* Buku ini hadir sebagai upaya untuk menyingkap sisi kehidupan, sepak terjang, dan kematian tokoh diktator dunia yang sangat ditakuti dan disegani. Kebijakannya selalu menentang seluruh negara di belahan bumi. Sehingga, dia dikenal dengan tangan besi dari Jerman, benua Eropa. Sosok Adolf Hitler hidupnya sangat sederhana, tapi dia bisa menjadi istimewa setelah terjun ke dunia politik hingga kematiannya pun penuh misteri hingga saat ini.

A

dolf Hitler merupakan tokoh Jerman yang diktator dan disegani oleh berbagai pemimpin dunia, termasuk Amerika Serikat pada masa itu. Adolf Hitler dilahirkan pada 20 April 1889 di kota Braunau am Inn (kini masuk kawasan Austria). Dia merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Alois Hitler, sedangkan ibunya bernama Klara Polzi. Pada Juni 1895, keluarganya pindah ke Hafeld dan bertani di sana. Saat itu, Hitler bersekolah di volksschule (sekolah rakyat) dekat Fischlham. Selama delapan tahun, Hitler mengikuti paduan suara di gerja dan menjadi ketua. Pada 1898, keluarganya pindah secara permanen ke Leonding (hlm. 11). Mungkin kita bisa belajar dari perjalanan hidup Adolf Hitler yang berasal dari keluarga sederhana, tapi atas tekad dan komitmennya yang kuat, dia bisa menjadi orang paling hebat. Orang tuanya tak lain hidup dengan bercocok tanam, alias bertani. Sisi positifnya, kita harus meniru semangat hidup Hitler untuk meraih angan-angan, citacita, atau seluruh mimpinya hingga menjadi kenyataan. Tidak sia-sia jika kita memiliki keinginan yang

cukup besar meski berasal dari keluarga tidak mampu. Satu hal yang sangat penting, yaitu keseriusan, ketekunan, tekad, dan niat yang sungguh-sungguh. Sosok Hitler hidupnya sudah cukup unik dan menarik untuk dikaji, sehingga selalu hadir berbagai buku yang membicarakan tentang sosoknya. Khususnya buku ini yang secara intens mengulas tentang kehidupan Hitler hingga kematiannya yang masih terjadi kontroversi. Kematian Hitler ada beberapa versi yang mengatakan, misalkan versi Jerman dan sekutu, versi Uni Soviet, Analisis Giordan Smith, versi brasil, versi Indonesia, dan versi Argentina (hlm. 19). Versi Indonesia Menurut versi Indonesia, Adolf Hitler disebut sebagai dr. Poch yang bekerja di Sumbawa. Setelah beberapa lama hidup di Indonesia, dia menikah dengan gadis Bandung yang juga kebetulan hidup di Sumbawa, lalu dia masuk Islam. Pada akhirnya, Hitler meninggal di Surabaya pada 15 Januari 1970 dan kini makamnya ada di Ngagel (hlm. 92). Cukup menarik jika kuburan Hitler memang ada di Surabaya, Indonesia. Berbeda dengan versi Argentina yang menyebutkan pada tahun 1950-an, berkembang rumor yang menyatakan bahwa Hitler melarikan diri ke basis Nazi di Kutub Selatan (hlm. 96). Sementara, pada tahun 1952, Dwight D. Eisenhowe, seorang perwira militer Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa AS mampu mencari bukti nyata mengenai kematian Hitler. Sebab, banyak orang percaya bahwa Hitler melarikan diri dari Berlin. Kematian Adolf Hitler yang penuh misteri ini meski dianggap sebagai tokoh diktator, masih banyak cara hidupnya dan halhal yang harus dijadikan sebagai

pegangan hidup oleh umat manusia. Khususnya kegigihannya dalam menjalani hidup meski berasal dari keluarga sederhana. Selain itu, dia merupakan tokoh yang memiliki sepak terjang yang cukup brilian pada masanya, seperti ideologi sosialisme nasional (hlm. 159). Selain itu masih ada sepak terjangnya yang cukup memukau seperti senjata matahari dan nyamuk, pembuatan rudal jelajah V-1, dan sistem ekonomi fasisme Nazi. Sepandai-pandai tupai melompat, juga pasti terjatuh. Begitulah kiranya buku ini menceritakan kehidupan Hitler mulai sejak kecil, hingga dewasa, dan menjadi tokoh dunia. Selamat membaca dan menginspirasi semangat hidup Adolf Hitler! *) Pecinta baca buku asal Sumenep, tinggal di Surabaya.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

B

I O C 11

Seni Membaca Buku

uku How to Read a Book lahir dari kegelisahan Mortimer J. Adler mengamati fenomena membaca masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1940 yang kurang efektif. Sementara pelajaran membaca belum beranjak dari tingkat dasar, dan sedikit pelatihan formal yang tersedia untuk membawa para siswa ke tingkat-tingkat keahlian yang lebih tinggi dalam membaca. Negeri Paman Sam itu kini mengalami kemajuan karena masyarakatnya bukan hanya melek huruf, tapi rajin baca dan menguasai seni membaca yang efektif. Indonesia juga perlu melakukan gerakan serupa karena fenomena membaca masyarakat saat ini tak ubahnya Amerika Serikat pada tahun 1940, bahkan lebih mundur melihat masih banyaknya angka buta aksara. Menurut J. Adler, ada empat tingkatan dalam membaca, yaitu membaca tingkat dasar, membaca secara cepat dan sistematis, membaca secara analitis, dan membaca secara sintopikal. Tingkattingkat ini bersifat kumulatif. Artinya, keahlian tingkat pertama tak akan hilang pada saat menjalankan tingkatan yang kedua dan seterusnya. Seseorang disebut berada pada tingkatan pertama membaca apabila dia beralih dari buta huruf menjadi melek huruf. (hlm. 46). Pembaca disebut mulai berada pada tingkatan kedua apabila memiliki kemampuan mengeja sejumlah kata dalam jangka waktu yang relatif pendek, sekalipun membacanya masih manual dari halaman pertama hingga

terakhir. Sebaliknya dari tingkatan kedua, tingkatan membaca yang ketiga membutuhkan waktu yang tak terbatas dan perlu kerja keras. Pembaca buku tingkat ini biasanya bertujuan untuk memahami, bukan sekadar sebagai hiburan. Tingkatan membaca yang terakhir dan tertinggi membaca secara sintopikal. Ada lima langkah dalam membaca secara sintopikal, yaitu temukan paragraf-paragraf yang relevan, membawa si penulis pada kata sepakat, memahami pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, mendefinisikan berbagai permasalahan, dan menganalisis pembahasan (hlm. 377-383). Buku setebal 503 halaman itu sebenarnya buru lama --terbit pertama kali pada tahun 1940, namun tak basi dan telah mengalami menyempurnakan dengan dibantu Charles Van Doren untuk membantu pembaca meningkatkan pemahaman membaca buku. Dilengkapi pula tes. Kedua penulis menuntun pembaca bagaimana menggali literatur dengan metode baca khusus untuk beragam jenis bacaan, strategi memilih bacaan tepat guna dan menghindari bacaan mubazir, bersikap kritis pada cara pandang pengarang, dan memilah pengetahuan yang harus diserap dan membuang bacaan yang tidak penting. Selamat Hari Buku Sedunia! M Kamil Akhyari, Pecinta buku. Tinggal di Dusun Angsanah II Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng, Sumenep.

Judul Penulis

: How to Read a Book : Mortimer J. Adler & Charles Van Doren Penerbit : Nuansa Cendekia Cetakan : Kedua, Januari 2015 Tebal : 503 halaman ISBN : 978-602-7768-94-9

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@ gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

MADURA

12

Rumah Ambruk Akibat Banjir Puluhan Rumah Terendam, Beberapa Hektare Sawah Gagal Panen PROBOLINGGO - Rasa trauma masih nampak di wajah Lasmini (34) dan Hotimah (45), korban banjir bandang di Dusun Krajan RT 06/RW 01 Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Keduanya hanya bisa meratap sedih melihat rumahnya yang kini rata dengan tanah setelah diterjang derasnya banjir bandang Sungai Legundi. Rumah milik Lasmini itu merupakan satu dari dua rumah yang ambruk akibat diterjang banjir bandang. Namun, kerusakan rumahnya itu mungkin yang paling parah. Rumah yang berada seratus meter di belakang tanggul Sungai Legundi yang jebol itu tak bisa diselamatkan hingga tembok terasnya rata tanah diterjang derasnya arus air. Lasmini mengaku, sebelum kejadian bersama anak dan ayahnya tengah berada di dalam rumah saat terlelap tidur. Ia tak menyangka, hujan yang turun itu akan membawa petaka. Tak lama hujan turun, suara gemuruh dari arah utara, timur dan selatan terdengar dari depan rumahnya. Mendadak, luapan air sungai Legundi bersama lumpur menerjang rumah hingga tak kuat dan ambruk. ”Saat itu, saya di dalam rumah. Sekitar pukul 01.30 WIB, luapan air sungai Legundi menghantam rumah saya. Saat itu, saya bingung dan kalang kabut, yang ada dibenak saya menyelamatkan anak yang masih berumur dua tahun tidur di dalam kamar bersama kakeknya Mahrus (52),” ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/4). Meski rumahnya ambruk diterjang banjir bandang, ia merasa masih beruntung karena putrinya semata wayang dan ayahnya berhasil selamat. Ketika banjir menerjang, keluarga tak bisa keluar dan bertahan di dalam rumah hingga air surut. ”Alhamdullilah, tidak ada korban jiwa. Semua keluarga selamat,” tandas Lasmini. Nasib serupa juga dialami Hotimah (46) dan Asro’i (56). Pasangan suami istri (Pasutri) ini juga merupakan warga Dusun Krajan RT 06/ RW 01 Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolingo itu, rumahnya juga rata tanah akibat diterjang banjir bandang. ”Beruntung saya dan keluarga bisa menyelamatkan diri. Kalau tidak, bisa tertimbun reruntuhan rumah yang ambruk,” cerita Hoti-

mah. Mereka kini berharap, rumahnya bisa dibangun kembali. Namun, mereka tidak punya uang untuk mendirikan rumah tersebut. Dan hanya berharap adanya bantuan Pemkot Probolinggo untuk bisa membangun kembali rumahnya. ”Kami sangat berharap Walikota membantu untuk mendirikan rumah ini kembali, karena kami tidak punya uang,” sambungnya. Puluhan Rumah Terendam Hujan lebat selama lebih dari

lima jam tak hanya mengambrukkan rumah warga di Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo, luapan air sungai Legundi juga merendam jalan, banjir akibat luapan air sungai Legundi juga merendam puluhan rumah warga di Kelurahan Kedopok dan Sumberwetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Musibah banjir. tak hanya merendam puluhan rumah warga, juga jalan dan puluhan hektar sawah gagal panen. Sejumlah warga mengungkapkan, musibah banjir seperti ini selalu terjadi setiap tahun, atau setiap hujan deras lebih dari dua jam, air sungai bantaran kali Legundi selalu meluap hingga merendam jalan dan rumah rumah warga. Ironisnya, banjir seperti ini sudah terjadi semenjak lima tahun terakhir. Selain karena pen-

dangkalan sungai, bencana banjir ini juga disebabkan karena banyaknya air kiriman dari lereng gunung Bromo. Sutik Artika (48), warga RT 05 RW 04 Kelurahan Kedopok yang rumahnya dilanda banjir berharap kepada pemerintah daerah, untuk segera melakukan normalisasi bantaran sungai Legundi, yang selama ini menjadi penyebab munculnya banjir hingga merendam rumah rumah warga. “Akibat banjir tersebut, aktivitas warga menjadi lumpuh total. Sejumlah aktifitas warga lumpuh total dimana banjir kali ini merendam puluhan rumah.” kataya. Banjir kali ini membuat aktifitas warga lumpuh dan tidak bisa ke sawah. Apalagi ketinggian banjir air dalam keadaan tertentu bisa naik tiba tiba. Kelurahan Kedopok memang menjadi langganan ban-

jir setiap tahun ketika musim hujan datang. “Banjir yang terjadi di kelurahan kami itu merupakan air kiriman dari Lereng Gunung Bromo, sehingga luapan sungai Legundi tidak terbendung lagi akhirnya membanjiri kampung kami,” jelas Aspiasih, warga RT 01 RW 02 Kelurahan Sumberwetan Kecamatan Kedopok Kota Probolingo. Sementara itu, hingga pukul 09.00 WIB kondisi di tiga kelurahan, ketinggian air sudah surut dan keadaan normal. “Jika waktu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB air langsung naik setinggi pinggang orang dewasa,” ucapnya. Mereka berharap agar pemerintah tetap memantau dan memperhatikannya, karena banjir ini terjadi jika musim hujan datang. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

13

GEDUNG AMBRUK

Akibat Hujan Lebat

PROBOLINGGO - Setelah hujan deras Rabu (22/4) malam kembali mengguyur Kabupaten Probolinggo, dua ruang gedung Sekolah Dasar (SD) Bantaran III Kecamatan Bantaran atap sekolahnya ambruk. Ambruknya ruang kelas sekolah tersebut memang tidak sampai menimbulkan korban untuk siswa yang disekolah tersebut. ”Soalnya kejadian ambruknya gedung tersebut terjadi pada malam hari,” terang Puji Harsono Kepala SD Bantaran III Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, Kamis (23/4). Menurutnya kejadian ambruknya gedung tersebut menimpa dua ruang kelas yang digunakan untuk kelas 1,2,4,5. ”Memang gedung tersebut dijadikan satu ruangan dua kelas,” tandas Puji Harsono. Sejatinya gedung tersebut, kata Puji Harsono, memang sudah lama diketahui kalau kayu penyangganya sudah mulai rapuh. Sehinga siswa yang ada disekolah tersebut harus belajar diteras depan ruang sekolah. ”Jadi kami antisipasi sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. Dia menambahkan, siswa yang belajar disekolah tersebut jumlahnya tergolong sedikit yakni hanya 57 anak. ”Karena lokasi sekolah tersebut berada dibatas timur desa Bantaran,” tegas Puji Harsono. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengatakan untuk ambruknya ruang sekolah tersebut pihaknya akan melakukan upaya pengusulan untuk segera bisa dibangun. “Saya usahakan tahun ini bisa terbangun gedung baru tersebut,” terangnya. Dia juga mengatakan, dana yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut bersumber dari PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2015. “Kami akan ambilkan di PAK, karena kondisinya memang tbutuh perbaikan,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah

KARAPAN KAMBING. Joki mengarahkan kambingnya untuk berlari kencang saat mengikuti kompetisi Karapan Kambing “Singa Kandangan Cup” 2015 di lapangan Munengleres, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (22/4). Karapan kambing merupakan salah satu tradisi masyarakat Probolinggo yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Probolinggo.

GTT/PTT Ancam Boikot Pelaksanaan Hardiknas PROBOLINGGO – Forum Koordinator Sekolah Swasta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta, Kelompok Kerja Madrasah (KKM) dan Jaringan Aliansi Madrasah (Janmas) Kota Probolinggo mengancam akan memboikot upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kota Probolinggo, jika tuntutan ribuan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Guru Tidak Tetap (GTT) sekolah swasta terkait honorarium selama empat bulan tidak segera dicairkan. Mereka menilai selama ini Pemkot Probolinggo belum memperhatikan kesejahteraan GTT dan PTT . Hal ini dibuktikan masih belum cairnya honor yang mereka terima, yang hanya berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 525

ribu per bulan. Ketua Forkos Kota Probolinggo, Sujono, mengatakan kesejahteraan mereka saat ini sangat rendah. Dia mencontohkan, guru honorer banyak yang hanya diberi honor Rp 350 ribu-Rp 525 ribu

tiap bulan. “Mereka harus menafkahi keluarga, dengan honor segitu sangat tidak manusiawi. Padahal tuntutan kerja sama seperti guru PNS yang gajinya tinggi,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/4). Menurutnya, permasalahan ini sudah disampaikan karena mengingat lembaga sekolah swasta telah melaksanakan peran penting dalam turut serta memberikan pelayanan pendidikan kepada para peserta didik warga Kota Probolinggo. Pihaknya merasa prhatin dengan nasib mereka. “Kami minta honorarium PTT/GTT usahakan dan segera dicairkan,” tandas Sujono.

Sujono menambahkan, sebenarnya Pemkot sudah mengalokasikan Rp 7 miliar, untuk penambahan kesejahteraan GTTPTT tersebut sesuai dengan jumlah data. Namun tahun ini belum bisa direalisasikan karena terbentur regulasi. “Jika tetap tidak dicairkan, mereka yang terdata tetap tidak akan mendapatnya. Untuk penambahan kesejahteraan Rp 350 ribu hingga Rp 525 ribu perorang, kami akan memboikot Hardiknas 2 Mei mendatang, dan akan mogok mengajar serta berencana akan mem PTUN kan Pemkot Probolinggo,” tegasnya. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

Banyak Gedung Sekolah Tak Layak Tetap Belajar di Ruang Kelas yang Menebar Bahaya PROBOLINGGO - Sejumah gedung Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Dringu memprihatinkan. Sungguhpun begitu, sejumlah ruang kelasnya masih tetap digunakan untuk ruang belajar bagi siswa. Hal tersebut dikatakan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Purnomo. Menurut dia, untuk ruang SD yang ada masih banyak yang sudah tidak layak pakai.

Sebab bangunannya yang tergolong lama tersebut selayaknya untuk segera dilakukan rehap. “Karena masih belum ada gedung baru yang dibangun di sekolah tersebut,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/4).

Menurutnya, dengan adanya gedung sekolah yang sudah lama dibangun tersebut, masih saja digunakan siswa untuk belajar. Sebab sekolah belum memiliki ruang lainnya. ”Daripada siswa kesulitan ruang sekolah tetap saja ruang tersebut digunakan,” tandas Purnomo. Untuk saat ini jumlah sekolah yang belum total memiliki gedung baru tersebut, kata Purnomo, tergolong banyak. Diantaranya SD Tegalrejo, Kalisalam, Pabean dan

masih banyalk gedung sekolah lainnya. ”Memag pernah sekolah tersebut mendapatkan rehap gedung namun belum totaln,” katanya. Selain ruang kelas yang lama tersebut masih saja digunakan untuk ruang belajar. Juga sekolah tersebut ketika musim panas hawa ruangannya tergolong panas, dan ketika hujan turun banyak ruangan kelas yang bocor. Sehingga layak untuk segera dilakukan pembangunan,”ucap

Purnomo. Sementara itu, Kepala sekolah SDN Pabean,Ginuk Mukti Heny, mengatakan pihaknya memang sangat membutuhkan untuk renovasi gedung sebab ketika siang hari ruangan kelas menjadi panas. “Meski sudah diberikan kipas angin masih saja, ruangannya tetap panas.Sehingga murid didalam ruangan kurang konsentrasinya dalam belajar,” paparnya singkat. =Mahfud Hidayatullah

WISATA RONGGOJALU

Sulit Tarik Pengunjung Lantaran Minim Fasilitas

PROBOLINGGO - Wisata Ronggojalu yang ada di Desa Banjarsawah Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo nampaknya sepi pengunjung, karena tidak diimbanginya fasilitas pendukung yang dinilai memadai.

Koordinator wisata Ronggojalu Rofi’i mengatakan memang pengunjung yang datang kelokasi wisata sangat minim. Karena dilokasi tersebut sangat minim fasilitas.”Untuk fasilitas pendukung memang

kurang,” terangnya kepada wartawan,Kamis (23/4). Menurutnya, selain itu fasilitas yang menjadi penunjang dilokasi tersebut hanya ada dua bebek air yang disuguhkan kepada pengunjung. Bahkan fasili-

tas yang menjadi penunjangnya yakni disediakan kolam renang untuk anak anak. ”Pengunjung jarang menyewa fasilitas tersebut,” tandas Rofi’i. Saat ini pengunjung lokasi wisata tersebut, kata Rofi’i, me-

mang tidak begitu banyak setiap harinya. Yang menjadi pemicu sepinya pengunjung, salah satunya juga ketersedian fasilitas. ”Kalau fasilitasnya memadai, saya kira wisata ini bisa pengunjung meningkat,” jelasnya. Untuk tarif masuk kelokasi wisata, tidak banyak mengeluarkan kocek dompet. Hanya perorangnya tarifnya mencapai Rp 5,000 rupiah. “Tarif tersebut sudah tergolong murah kepada pengunjung,” ucap Rofi’i. Rofi’i menambahkan, yang menjadi kendala di wisata Ronggojalu, yakni tidak tersedianya sarana lain seperti pagar pembatas wisata untuk sisi selatan dan timur wisata. ”Jadi banyak pengunjung yang masuk kelokasi wisata melewati pematang sawah,” imbuhnya. Seandainya pagar wisata tersebut segera terbangun maka secara otomatis akan bisa meningkatkan pendapatan wisata. “Karena tidak ada pengunjung yang tidak melewati pintu masuk wisata lagi,” katanya. Sementara Kasi Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kabupaten Probolinggo, Musa, mengatakan sejatinya pihaknya sudah merencanakan untuk segera menambah fasilitas wisata yang ada. Namun untuk tahun ini memang belum ada anggaran untuk penambahan fasilitas wisata. ”Hanya pihaknya bisa melakukan perawatan untuk objek wisata,” ujarnya. Selain itu, pihaknya berjanji akan mencoba mengusulaknya terkait penambahan fasilitas pada tahun depan. ”Saya coba tahun depan anggaran untuk penambahan fasilitas bisa terpenuhi,” papar Musa. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRILJUMAT 2015 |24 No.APRIL 0594 |2015 TAHUN IV

No. 0594 | TAHUN IV

15 15

LIGA UTAMA INGGRIS

Toure Siap Tinggalkan Man. City

Gelandang Juventus Andrea Pirlo mendapat tekanan dari gelandang AS Monaco Jeremy Toulalan dan Joao Moutinho pada laga yang berlangsung di Stade Louis II, Kamis (23/3) dini hari WIB.

Allegri: Kami Bukan Hanya Pelengkap MONACO - Pelatih Juventus Massimiliano Allegri menegaskan, Juventus berada di semifinal Liga Champions bukan hanya untuk menjadi pelengkap. Mereka ingin berjuang masuk ke final dan menjadi jawaranya tahun ini. Juventus lolos ke semifinal setelah bermain imbang 0-0 melawan AS Monaco pada perempat final leg kedua babak perempat final di Stade Louis II, Kamis (23/3) dini hari WIB. Juventus lolos ke semifinal dengan agregat 1-0 menyusul kemenangan 1-0 pada leg pertama di Juventus Stadium pekan lalu. Ini adalah semifinal pertama Juventus dalam 12 tahun terkahir. Terakhir mereka lolos ke semifinal pada 2003, tetapi dihentikan AC Milan di babak empat besar. Setelah itu, mereka tiga kali terhenti di perempat final, termasuk pada 2013 silam. Keberadaan mereka di semifinal Liga Champions musim ini pun dianggap enteng oleh banyak orang. Tetapi Allegri mengingatkan bahwa mereka tetap saja memberi ancaman kepada tiga tim lainnya yaitu Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen. “Kami tidak takut dengan tim mana pun. Mencapai semifinal adalah tujuan kami. Sedangkan masuk ke final sebagai bonus. Meski demikian kami sangat siap bersaing untuk lolos ke final,” ujar Allegri. Dia melanjutkan, “Kami tidak akan berjuang mati-matian bila kami tidak mau melaju. Jadi, tentu saja kami mengincar satu tempat di final.” Selain sukses di Liga Champions, Allegri juga cukup sukses di kompetisi domestik pada tahun pertamanya di Juventus Stadium. Selangkah lagi dia membawa

Si Nyonya Tua mempertahankan gelar scudetto untuk keempat kalinya. Dia juga membawa Juventus hingga final Coppa Italia. Bila menang di final Piala Italia, ini akan menjadi sebuah sukses besar karena ini akan menjadi gelar pertama dalam 30 tahun terakhir. “Musim ini sangat luar biasa untuk Juventus. Pendukung patut bahagia. Hasil yang kami capai memperlihatkan bahwa kami sedang dalam jalur kembali ke sebuah tim kuat dan sedang membangun dasar untuk masa depan yang lebih kuat lagi. Penampilan tim ini memang tidak terlalu sensaional. Dua laga perempat final tidak terlalu cantik tetapi kami bertahan dengan sangat bagus dan kami perlu lebih berani lagi,” paparnya. Pada laga dini hari kemarin itu, Allegri menurunkan Arturo Vidal yang baru sembuh dari sakit, Andrea Pirlo, dan Claudio Marchisio di lini tengah. Di posisi ujung tombak, Carlos Tevez menjadi andalan bersama Alvaro Morata. Sedangkan di sektor pertahanan, ada pemain-pemain tua sarat pegalaman seperti Giorgio Chiellini,

Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Patrice Evra, plus Buffon di bawah mistar gawang. Pemain-pemain ini sudah sangat berpengalaman di Liga Champions. Beda dengan Monaco yang lebih mengandalkan tenaga anak-anak muda, meski minim pengalaman. Meski cepat, para pemain muda Monaco ini kesulitan membongkar pertahanan rapat Juventus. Meski terus menekan, pasukan Leonardo Jardim itu jarang memberi ancaman ke gawang Gianluigi Buffon. Padahal dari sudut tenaga, mereka lebih unggul dari para pemain veteran Juventus. Sementara Juventus lebih mengandalkan serangan balik untuk menghukum tuan rumah. Sayang, hingga akhir pertandingan tidak ada gol yang tercipta. Pelatih Monaco, Leonardo Jardim mengaku sangat kecewa dengan hasil ini, tetapi tetap bangga dengan seluruh capaian mereka di Liga Champions musim ini. “Dalam dua pertandingan ini, Monaco tidak pernah merasa lebih kecil dari Juventus. Kami memperlihatkan kepada pencinta bola Eropa kualitas individu dan kerja kolektif tim. Setelah bertarung mati-matian di Liga Champions ini, kami akan mengubah target kami musim ini dan harus memastikan bisa tampil lagi di Eropa musim depan,” kata Jardim. Pelatih asal Portugal itu melanjutkan, “Kami mewakili Prancis dan Monaco dengan sangat baik. Sekarang kami ingin pulih baik secara fisik maupun mental. Fokus kami sekarang adalah Ligue 1 dan kami berada di sini untuk mendukung para pemain.” =sky sports/carol aji

MANCHESTER - Agen Yaya Toure, Dmitri Seluk, akan membicarakan nasib kliennya dengan pihak Manchester City, menyusul kritik yang dialamatkan kepada pemain 32 tahun itu. Toure dituduh sebagai penyebab rentetan kekalahan City dalam beberapa pertandingan terakhir. Kapten Timnas Pantai Gading itu dinilai tidak tampil optimal. Seluk menegaskan, kliennya tidak bermasalah jika pada akhirnya City menjualnya pada jendela transfer musim panas nanti. Sebab sejumlah tawaran dari klub lain sudah ada di atas meja. “Ada sejumlah tawaran lain untuk Yaya, tetapi kami harus tetap berbicara dengan Manchester City. Banyak orang mengira bahwa dia akan bertahan karena uang, tetapi kami tidak peduli dengan uang,” kata Seluk, Rabu (22/4). Dia melanjutkan, “Bila Manchester City tidak menginginkannya lagi, tidak masalah. Saya hanya ingin ada orang Manchester City mengatakan bahwa mereka ingin Yaya bertahan di Manchester City. Yaya adalah seorang legenda di klub ini. Semua suporter senang dengan dia. Sebab dia sudah membantu klub ini mengukir sejarah.” Toure sendiri mengaku sangat terganggu dengan kritik yang dialamatkan kepadanya. Tetapi dia yakin, tuduhan itu hanya berasal dari media, bukan dari pihak klub. “Semua orang mengharapkan saya memberi lebih banyak dan menghadapi media, kadang sulit,” ujarnya. Dia meneruskan, “Kami akan terus berjuang karena fans terus mendukung kami, terutama saya. Saya harap bisa memperlihatkan komitmen dan menunjukkan rasa hormat kepada fan yang mendukung saya selama berada di sini. Saya akan terus berjuang sammpai akhir dan sangat senang bermain untuk Manchester City.” =espn/carol aji


KORAN MADURA 16 YAYA TOURE

KAMIS 23 APRIL 2015 | No. 0593 | TAHUN IV

KORAN MADURA

SIAP TINGGALKAN MAN. CITY

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

BIKIN PLONG

KACANG POLONG Chicharito Antar Madrid ke Semifinal Gol tunggal Chicharito di menit ke-88 mengantar kemenangan 1-0 Los Blancos sekaligus membawa tim bertabur bintang itu ke semifinal Liga Champions. Madrid lolos dengan agregat 1-0 setelah pada leg pertama di Vicente Calderon pekan lalu kedua tim bermain imbang 0-0. Pada leg pertama itu, Hernandez yang dipinjam dari Manchester United tidak dimainkan karena Carlo Ancelotti masih memiliki Karim Benzema dan Gareth Bale untuk mendampingi Cristiano Ronaldo di lini depan. Tetapi ketika Benzema dan Bale cedera, pemain internasional Meksiko itu pun dimainkan mengisi posisi yang ditinggalkan Benzema. Kepercayaan Ancelotti itu dibayar tuntas Hernandez ketika pertandingan hanya tersisa dua menit. Mendapat umpan manis Cristiano Ronaldo dari sisi kanan lapangan, Hernandez mampu me-

16

MADRID - Javier Hernandez punya julukan Chicharito yang artinya si Kacang Polong. Nah, pada leg kedua babak perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (23/4) dini hari WIB, si Kacang Polong tampil menjadi Pahlawan kemenangan Real Madrid.

naklukkan Jan Oblak di bawah mistar gawang Atletico Madrid. Gol ini pun bertahan hingga laga usai. Keberhasilan Madrid menjebol gawang tim tamu tidak terlepas dari kartu merah yang didapat gelandang Atletico, Arda Turan pada menit ke-76. Pemain ini mendapat kartu kuning kedua karena melakukukan pelanggaran terhadap Sergio Ramos yang ditempatkan Ancelotti sebagai gelandang bertahan. Madrid pun berhasil memanfaatkan kelebihan pemain dan Hernandez mencetak gol yang sangat menentukan untuk memastikan langkah Madrid ke final. Kemenangan ini juga mengurangi tekanan terhadap Carlo Ancelotti yang tidak pernah bisa mengalah-

kan Atletico sepanjang musim ini. Dan, ini adalah kemenangan pertama Madrid atas Atletico sepanjang musim 2014-2015. Sebenarnya, tim bertabur bintang itu memiliki banyak peluang mencetak gol. Ronaldo memiliki peluang emas ketika pertandingan baru berjalan 13 menit. Tetapi tendangannya masih melebar. Tendangan bebas James Rodriguez pada menit ke-27 menyusul pelanggaran Jesus Gimenez terhadap Ronaldo juga masih melayang tipis di atas mistar gawang Jan Oblak. Madrid juga masih mendapat peluang lain melalui Javier Hernandez, James Rodriguez, dan Ronaldo menjelang turun minum. Sedangkan Atletico memiliki peluang pertama pada menit ke-

29 melalui Jesus Gimezes. Tetapi tendangan pemain ini masih bisa diselamatkan oleh Iker Casillas. Di babak kedua, Hernandez memiliki dua peluang emas, ketika tinggal berhadapan dengan kiper. Tetapi upayanya gagal menghasilkan gol. Peluang lain juga didapat melalui sundulan Sergio Ramos tetapi juga tidak bisa menghasilkan gol. Atletico membalas memberi ancaman, tetapi berhasil dihalau bek muda Raphael Varane. Di menit ke-69, sundulan Jorge Koke Resurreccion juga masih bisa diselamatkan Casillas. Gol yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga melalui Javier Hernandez dan menempatkan Madrid di semifinal. Selangkah lagi, Madrid berada di final untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Pelatih Carlo Ancelitto senang dengan penampilan para pemainnya. “Saya sangat suka dengan permainan seperti ini. Kami menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi di lini depan, membendung serangan balik cepat dan mengantisipasi tendangan bebas. Tim ini bermain sangat baik dan mengontrol penuh jalannya pertandingan,” kata Ancelotti.

Pelatih asal Italia itu secara khusus memuji Hernandez karena gol tunggalnya ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan Madrid di Liga Champions. “Dia ada di lapangan untuk itu karena saya kira dia banyak menderita musim ini karena waktu bermain yang sangat sedikit. Tetapi pada akhirnya, gol dia sangat penting untuk kami. Dia tidak pernah menyerang,” imbuhnya. Hernandez mengaku sangat berterima kasih kepada Ronaldo yang memberi umpan manis kepadanya. “Setiap gol yang saya cetak tentu sangat berharga buat saya. Tetapi Ronaldo memberi umpan yang sangat bagus untuk saya malam ini. Lebih dari itu, semua tim percaya pada saya,” imbuhnya. =espn/carol aji

Saya Sangat suka dengan permainan seperti ini. Tim ini bermain sangat baik dan mengontrol penuh jalannya pertandingan. Carlo Ancelotti


JUMAT

KORAN MADURA

24 April 2015 No. 0594 | Tahun IV

SPORT Persepam MU Bertolak ke Mojokerto JUMAT 24 APRIL 2015 | No.MADURA 0594 | TAHUN IV

A

| HAL. P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Ach. Sony Sasmianto bin Moh Zaini (32) Warga Desa Pabian, Kec. Kota Sumenep

Wahyudi bin Moh. Ramli (29) Warga Desa Larangan Berma, Kec. Batuputih

 Ditangkap di halaman KPU Sumenep, Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota Sumenep, Rabu 15 April 2015.  Barang bukti berupa satu bungkus rokok GG Mild yang berisi dua kantong plastik kecil yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0,78 gram.  Terancam dijerat Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukumannya minimal 4 tahun penjara.

Zaini bin Masho (35) Warga Desa Bulaa'an, Kec. Batuputih

AKP Jaiman

Kasubag Humas

Terancam Hukuman Minimal 4 Tahun Penjara SUMENEP – Dalam sepekan, Reskoba Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sumenep mengamankan tiga tersangka pengguna narkotika jenis sabu. Mereka ditangkap di dua tempat terpisah. Pada Rabu (15/4), Reskoba Polres Sumenep membekuk Ach. Sony Sasmianto bin Moh Zaini (32), warga Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota Sumenep. Dari tangan tersangka polisi mengamankan satu bungkus rokok GG Mild yang berisi dua kantong plastik kecil yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0,78 gram. Sementara pada Rabu (22/4), Wahyudi bin Moh. Ramli (29), warga Desa Larangan Berma, Kecamatan Batuputih, dan Zaini bin Masho (35), warga Desa Bulaa'an, Kecamatan Batuputih, diamankan saat melintas di Jalan Manikam, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, sekitar pukul 17.00. Penangkapan Wahyudi dan Zaini bermula dari kecurigaan petugas kepolisan melihat gerak-gerik kedua tersangka seperti orang ketakutan. Dari kecurigaan tersebut, petugas langsung

 Ditangkap saat melintas di Jalan Manikam, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, Rabu 22 April 2015 sekitar pukul 17.00.  Barang bukti berupa (1) narkotika jensi sabu seberat 0,36 gram, (2) uang sebesar Rp. 200.000, (3) dua ponsel Merek

Nokia warna putih dan warna hitam, (4) seperangkat alat hisap terdiri dari botol kaca kecil yang tutupnya terdapat dua lubang sebagai penghubung dengan pipet kaca, (5) satu buah sedotan warna putih yang diduga sebagai alat hisap saat memakai barang haram tersebut, (6) 1 buah sendok sabu yang terbuat dari sedotan plastik, (7) 1 buah korek api gas warna kuning, (8) 1 unit motor merek Honda Revo Absolut warna hitam dengan nomor polisi M 5345 WC.  Terancam dijerat pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara

Sepekan, 3 Tersangka Narkoba Ditangkap mengejar dan memberhentikan laju kendaraannya di Jalan Manikam, Kelurahan Bangselok. ”Awalnya mereka masih berusaha menghindar dari kejaran petugas. Tapi upaya itu bisa kami cegah, dan setelah kami periksa ternyata mereka sedang membawa narkotika jenis sabu yang disertai dengan alat hisapnya,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana,

melalui Kasubag Humas Polres AKP Jaiman, Kamis (23/4). Menurutnya, dari tangan kedua tersangka tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa narkotika jensi sabu seberat 0,36 gram, uang sebesar Rp. 200.000, dua ponsel Merek Nokia warna putih dan warna hitam, seperangkat alat hisap terdiri dari botol kaca kecil yang tutupnya terdapat dua lubang sebagai penghubung dengan pipet kaca. Polisi juga mengamankan satu buah sedotan warna putih yang diduga sebagai alat hisap saat memakai barang haram tersebut. Polisi juga menyita 1 buah sendok sabu yang terbuat dari sedotan plastik, 1 buah korek api gas warna kuning, dan 1 unit motor merek Honda Revo Absolut warna hitam dengan nomor polisi M 5345 WC. ”Semua barang bukti itu, saat ini di-

amankan di Mapolres Sumenep. Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh pihak kepolisan,” kata mantan Kapolsek Arjasa itu. Sementara tersangkanya

depan akan melakukan patroli secara intens.”Kami tidak akan patah semangat untuk mencegah peredaran narkotika di Sumenep ini. Kami akan gencar melakukan patroli ke depan,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

saat ini masih dalam tahap pemeriksaan. ”Akibat perbuatananya, dua tersangka itu terancam dijerat pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara,” terangnya. Menurut Jaiman, untuk meminimalisir peredaran barang haram di Kabupaten Sumenep, pihaknya ke

Kasus Banpol Masih Tunggu Audit BPK

Pembahasan LKPJ Bupati Dijadwal Ulang

Ada Pasal Dibiarkan Melanggar Permendagri

BANGKALAN | HAL. L

SAMPANG | HAL. K

PAMEKASAN | HAL. F


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JELANG PILKADA

Ratusan Warga Daftar PPK

Atminah (27) warga Dusun Padukarso Desa kalianget Timur Kecamatan Kalianget duduk di teras tempat tinggalnya, Kamis (23/4). Janda yang tinggal di gubuk bambu itu tidak kecipratan bantuan PSKS.

PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA

Atminah, Janda Miskin Tak Kecipratan PSKS SUMENEP – Atminah, warga Dusun Padukarso, Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, tak kecipratan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Janda miskin berusia 72 tahun itu kini tinggal sendiri di gubuk bambunya yang berukuran 2x3 meter. Ditemui di rumahnya, Kamis (23/4), Atminah mengaku tak mendapat bantuan uang dari perintah sebagai kompensasi pemerintah atas kenaikan harga BBM yang sebelumnya berlabel bantuan langsung tunai (BLT) itu. Bahkan, ia juga mengaku tak dapat bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin). Pantauan Koran Madura, rumah janda beranak satu itu sudah tak layak huni. Di rumahnya yang sempit itu, ia tinggal sendiri. Anak perempuan satu-satunya sekarang tak tinggal bersamanya lagi. Sementara suaminya, sudah lebih dari sepuluh tahun lalu meninggal dunia. Saat ini Atminah sudah susah berjalan. “Sudah sakit semua lutut saya,”

katanya menunjukkan kakinya. Dia menceritakan, dulu dirinya memang pernah mendapat bantuan uang sebesar Rp. 300 ribu dan beras. Setelah itu, dia mengaku tak pernah lagi mendapatkan bantuan. Tapi sudah lama saya tidak mendapat (PSKS, red.). Padahal, saya sangat membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan seharihari,” tuturnya. Untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, Atminah berjualan gorengan seadanya. Bahkan, saat ini dia mengaku sudah jarang berjualan. Dari hasil jualannya, dia mengaku mendapat sedikit keuntungan, yaitu antara Rp30 sampai Rp40 ribu per hari. “Kalau dulunya saya tidak hanya berjualan gore-

ngan, tapi juga ada yang lain. Tapi, karena tidak ada modalnya, akhirnya saya hanya berjualan gorengan,” ungkapnya. Atminah mengaku kecewa karena tidak mendapatkan dana PSKS. Selain karena keterbatasan ekonomi yang menimpanya, ia juga merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah, terutama kepala desa setempat. Terbukti, lanjutnya, selama ini tak pernah didata oleh aparat desa. “Padahal, kepala desa di sini kalau mau ke kantornya setiap hari lewat di sini,” ujarnya sambil menunjukkan jalan yang pas di depan gubuknya yang sempit itu. Meski kali ini ia tak dapat dana PSKS, namun Atminah tak putus harapan. Dia berharap dirinya mendapat bantuan lagi. Menurutnya, jika mendapat bantuan, selain akan digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya, juga akan dijadikan modal usahanya berjualan gorengan. Sementara itu, Kepala Desa Kalianget Timur tak dapat dite-

mui untuk diminta komentarnya. Menurut Sekdes Kalianget Timur, Aminurrahman, Kades setempat sedang mengikuti diklat di Malang. “Kepala Desa saat ini tidak ada. Mengikuti diklat bersama kepala desa yang lain,” tuturnya saat ditemui di Balai Desa setempat. Aminurrahman mengakui, memang banyak warga desa yang mengeluh karena tak mendapat jata PSKS. Bahkan, katanya, sebagian warga desa Kalianget Timur ada yang mengira aparat desa yang mencabut bantuan itu. “Padahal itu sudah dari pusat,” tukasnya. Menurut dia, warga miskin yang diajukan untuk mendapat bantuan PSKS sudah mencapai 1.147 orang. Namun, lanjutnya, setelah diverifikasi oleh Tim Verifikasi Pusat, warga desa yang mendapat dana PSKS hanya 247 orang. “Kita memang menginginkan semuanya dapat. Tapi, kuota dari pusat memang segitu. Mau gimana lagi,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

Sumenep - Ratusan warga Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendaftar sebagai anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) pemilihan kepala daerah setempat yang akan digelar pada 9 Desember 2015. "Untuk sementara hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB, sudah ada 206 warga yang mengambil formulir pendaftaran secara manual ke sekretariat KPU. Namun, jumlahnya bisa di atas angka itu, karena warga bisa mengambil formulir dengan cara mengunduh di laman KPU Sumenep," kata komisioner KPU Sumenep, A Zubaidi di Sumenep. Sesuai tahapan Pilkada Sumenep, masa pendaftaran anggota PPK selama enam hari, yakni sejak Selasa (21/4) hingga Minggu (26/4). "Dari 206 pengambil formulir secara manual, sebanyak 187 orang sudah mengembalikan formulir pendaftaran sekaligus menyerahkan berkas persyaratannya ke sekretariat KPU. Itu sesuai data yang masuk hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB," ucapnya, menambahkan. Ia juga mengemukakan, sesuai Peraturan KPU RI Nomor 3 Tahun 2015, salah satu persyaratan menjadi anggota PPK, panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pilkada adalah orang yang belum pernah menjabat dua kali pada jabatan sama. "Aturan tersebut ditanyakan oleh sebagian mantan anggota PPK pada pemilihan umum sebelumnya. Mereka menanyakan kepastian dan kebenaran aturan itu kepada kami. Sebagian mantan anggota PPK tersebut kemungkinan besar ingin mendaftar lagi sebagai anggota PPK Pilkada Sumenep 2015," kata Zubed, sapaan A Zubaidi. Sesuai tahapan Pilkada Sumenep 2015, para pendaftar yang memenuhi persyaratan secara administrasi akan menjalani tes tulis pada 2 Mei dan selanjutnya yang dinyatakan lolos tes tulis akan mengikuti tes wawancara pada 5-8 Mei. Kemudian KPU Sumenep akan menetapkan sekaligus mengumumkan anggota terpilih PPK di 27 kecamatan pada 10-11 Mei dan pelantikan anggota PPK dijadwalkan pada 12 Mei. Masa jabatan A Busyro Karim-Soengkono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015. =ABD AZIZ/ANT


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

C

Bibit Lokal dalam Ancaman Bupati: Belum Ada Perbup Ketahanan Pangan SUMENEP – Aktivis lingkungan, Abd. Rahman mengatakan, bibit lokal dalam ancaman. Sejumlah bibit asli daerah seperti jagung, padi, dan beberapa tanaman holtikultura lainnya nyaris punah karena petani beralih ke bibit lain. Katanya, petani di Kabupaten Sumenep lebih akrab dengan bibit hibrida daripada bibit lokal, baik itu bibit padi, jagung, dan tanaman holtikultura lainnya. ”Kalau jagung dan padi sudah lumrah. Itu karena versi petani hasilnya lebih memuaskan,” terangnya. Jika pola pikir tersebut dibiarkan akan meniadakan kearifan lokal yang mestinya dipertahankan. Pihaknya mendesak pemerintah menerbitkan regulasi untuk mempertahankan bibit lokal, karena sampai saat ini belum ada perda yang mengatur tentang hal itu. ”Kami harap pemerintah peka terhadap peristiwa ini. Minimalnya harus membuat regulasi baru, baik itu berupa perda (peratuan daerah) maupun perbup

Untuk saat ini masih belum ada perbup yang mengatur tentang ketahanan pangan,”

A. Busyro Karim Bupati Sumenep

(peraturan bupati), yang bisa menjadi payung hukum untuk melestariakan keraifan lokal di Sumenep ini,” pintanya. Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengaku belum bisa berbuat banyak untuk mengendalikan modernisasi pertanian. Sebab, hingga saat ini belum punya payung hukum. ”Untuk saat ini masih belum ada perbup

yang mengatur tentang ketahanan pangan,” katanya. Kendati demikian, mantan Ketua DPRD Sumenep dua pereode itu, mengaku dalam waktu dekat segera menerbitkan perbup tentang ketahan pangan. ”Kami telah menginstruksikan Pak Sekda (Hadi Soetarto) untuk segera menyusunnya. Karena kami kira keberadaan perbup itu sangat urgen,” ungkapnya. Hanya saja, pembentukan peraturan itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebab, masih banyak proses yang harus dilalui, seperti pengkajian tentang produktivitas pertanian. ”Kalau hanya ingin membuat perbup, saya kira satu hari sudah cukup, karena tinggal menandatangani saja. Yang membutuhkan waktu lama pengkajian soal administrasinya. Makanya, kami harap semua elemen bisa membantunya. Sebab, saya tidak ingin apabila perbup itu jadi, masih menyisakan masalah di belakang hari,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

SEREMONIAL

Dishutbun Gelontorkan Bibit Tembakau Gratis

S

UMENEP - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep telah menggelontorkan bantuan bibit tembakau terhadap puluhan kelompok tani (poktan) secara gratis. Pemberian bantaun secara simbolis diberikan langsung oleh Kepala Dishutbun Sumenep Herman Poernomo, dalam acara Sosialisasi Kegiatan Mendorong Pembudidayaan Bahan Baku dengan Kadar Nikotin Rendah, Kamis (24/4) di Aula Dishutbun Sumenep. Kepala Dishutbun Sumenep Herman Poernomo menjelasakan, bantuan yang diberikan itu berupa benih bibit sebanyak 800 kilogram (Kg). Bantuan tersebut diberikan terhadap 20 poktan yang tersebar di 15 kecamatan daratan Sumenep. "Dari 20 titik masing-masing akan diberikan penangkaran benih sebanyak 800 Kg untuk 0,25 hektar, yang terbagai dalam dua puluh titik. Setiap titik itu ditargetkan minimalnya bisa menghasilkan bibit temabaku sabanyak 3 juta batang. Jadi kalau sebanyak 20 titik bisa menghasilkan sekitar 60 juta bibit," katanya. Dijelaskan, dikeluarkannya bantuan bibit

KHIDMAD. Kepala Dishutbun Herman Poernomo (tengah), Kabid Perkebunan Dishutbun Sumenep Nasah Bandi (kiri) dan Sekretaris Dishutbun Sumenep (kanan) saat memberikan arahan terhadap sejumlah penerima bantuan benih bibit tembakau.

secara cuma-cuma itu untuk mendongkrak produksi tembakau yang optimal. Sehingga, hasil tembakau rajangan nantinya bisa mempunyai daya saing yang tinggi dibandingkan dengan tembakau dari berbagai daerah di Pulau Madura. =ADV/JUNAEDI

RUSAK. Kondisi pelabuhan yang ada di Desa Banmaleng Kecamatan Giligenting.

PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

Komisi III: Kami Atensikan Pelabuhan Gili Raja SUMENEP – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, berjanji akan menganggarkan perbaikan dua pelabuhan di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting sekalipun tidak tercover dalam APBD. Ketua Komisi III DPRD Sumenep Dulsiam mengatakan, dana itu akan diambilkan dari anggaran PAK 2015. ”Kami atensikan pelabuhan ini akan diambilkan dari anggaran dari PAK, karena pada penggunaan dana APBD, pelabuhan tidak mendapatkan anggaran,” katanya. Pantauan Koran Madura, kondisi dua pelabuhan di Gili Raja saat ini sangat memprihatinkan. Bahkan, sebagian dermaga pelabuhan yang berada di Desa Banbaru tidak bisa dipakai lantaran batu karangnya sudah banyak yang lepas. Menurut Dul Siam, perbaikan dua pelabuhan itu merupakan salah satu agenda Komisi III yang bersifat mendesak. Jika tidak segera diperbaiki tingkat kerusakannya akan semakin parah dan saat akan diperbaiki nanti butuh anggaran yang lebih besar. “Apalagi pelabuhan bagi warga kepulauan merupakan sarana vital untuk akses warga setempat dengan warga luar (kepulauan). Sehingga bila tidak ada pelabuhan, masyarakat masyarakat tidak bisa berinteraksi dengan

masyarakat luar,” tuturnya. Tidak hanya itu, bila pelabuhan di kepulauan runtuh, ekonomi masyarakat setempat juga akan lumpuh. ”Kalau pelabuhan ini kita biarkan rusak, maka ekonomi masyarakat di pulau ini akan lumpuh. Makanya kami atensikan agar perbaikan pelabuhan ini dipercepat,” bebernya. Sebelumnya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Saropras) Dishub Kabupaten Sumenep, Agustiono Sulasno mengatakan, perbaikan dua pelabuhan di Pulau Gili Raja, sangat sulit dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu disebabkan minimnya anggaran yang disedikan oleh pemerintah daerah. Pada tahun ini pemerintah daerah tidak menganggarkan perbaikan pelabuhan, yang ada hanya anggaran perbaikan tambat labu. "Untuk tahun ini memang tidak ada anggaran untuk perbaikan pelabuhan di Pulau Gili Raja, mungkin tahun depan bisa dianggarkan," katanya. Menurutnya, alasan mendasar dua pelabuhan di Pulau Gili Raja tidak mendapat anggaran pada tahun ini, karena dua tahun sebelumnya pelabuhan tersebut sudah pernah diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp 200 juta. Namun anggaran tersebut tidak maksimal. =JUNAEDI/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

Minat Baca Masyarakat Masih Rendah Perpustakaan Daerah Hanya Diakses Pelajar SUMENEP - Kepala Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumenep, Agus D. Putra menilai, minat membaca masyarakat umum masih rendah. Hal itu berdasarkan pengunjung perpustakaan yang masih didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa. Sehingga, menurutnya, penting menumbuhkan minat baca masyarakat sejak dini. Menurut dia, setiap harinya pengunjung perpustakaan daerah mencapai 80 hingga 150 orang. Namun, dari jumlah pengunjung tersebut, hanya 20 persen dari kalangan masyarakat umum. Selebihnya, yaitu 80 persen adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. “Coba dilihat, pengunjung yang ada sekarang saja memang kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Kalau masyarakat umum memang sedikit,” katanya sambil menunjukkan pengunjung perpustakaan, Kamis (23/4). Menurut Agus, sedikitnya pengunjung perpustakaan dari kalangan masyarakat umum disebabkan, pola pikir masyarakat sudah mulai pragmatis. Menurut dia, sebagian masyarakat mungkin berpikir bahwa membaca merupakan pekerjaan yang membosankan karena tidak menghasilkan secara finansial. “Sehingga, mungkin menurut mereka, daripada membaca, lebik baik bekerja bisa mendapatkan uang,” tuturnya. Oleh karena itu, menurutnya, penting menumbuhkan minat baca masyarakat sejak dini. “Sehingga kalau sudah terbiasa membaca sejak dini, mereka akan sadar bahwa membaca itu merupakan kebutuhan,” kata dia. Namun, sergahnya, sejak beberapa tahun terakhir pengunjung perpustakaan selalu mengalami peningkatan. Menurut dia, pada tahun 2011 lalu, selama satu tahun pengunjung perpustakaan berjumlah sekitar

BACA. Pengunjung sedang membaca buku di Perpustakaan Daerah Sumenep, Kamis (23/4). Minat baca masyarakat umum masih tergolong rendah dan perpustakaan hanya diakses kalangan pelajar.

7.800 orang. Untuk tahun 2012 mencapai 11.869 pengunjung. Sedangkan untuk tahun selanjutnya, pada tahun 2013 dan 2014, secara berurutan adalah 1.5431 dan 18.384 pengunjung. “Sedangkan untuk tahun ini asumsi kita jumlah pengunjung bisa menyentuh 23.000 lebih,” paparnya. Sedangkan jumlah peminjam buku perpustakaan, menurutnya, tidak tetap dalam setiap tahunnya. Terkadang dalam satu tahun peminjam buku perpustakaan bisa mencapai 38 ribu.

“Tapi pernah pada tahun 2009 lalu mencapai 57.000 peminjam. Sedangkan khusus tahun ini, tertinggi adalah bulan Maret, yaitu sudah mencapai 6.192 peminjam,” jelasnya. Dia mengakui, banyaknya peminjam buku itu memang mengandung risiko, yaitu kehilangan buku. Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir, kecuali pada tahun 2014 dan 2015, jumlah kehilangan buku perpustakaan mencapai 300 sksemplar, meski sebagian sudah dikembalikan. Belajar dari kejadian itu,

pihaknya mengadakan CCTV di ruang perpustakaan. Selain itu, ia juga mengaku semakin memperketat persyaratan administratif bagi calon anggota baru perpustakaan. “Jika sebelumnya biasa hanya cukup kartu pelajar, sekarang harus pakai KTP. Karena kalau hanya kartu pelajar, takutnya ketika sudah lulus juga langsung berhenti ke perpustakaan. Padahal, misalnya, dia masih punya tanggungan mengembalikan buku,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

KEBUDAYAAN

Kandidat Ahli Cagar Budaya Ikuti Asesmen SUMENEP - Tujuh kandidat tim ahli cagar budaya Kabupaten Sumenep, mengikuti asesmen yang dilaksanakan oleh tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Proses uji kompetensi yang meliputi tes tulis dan wawancara bagi mereka sudah dilakukan oleh tim asesor dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta," kata Kabid Budaya dan Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep, Sukaryo melalui telepon dari Jakarta, Kamis (23/4). Ia menjelaskan, tujuh kandidat tim ahli cagar budaya Sumenep itu mengikuti proses asesmen selama tiga hari, yakni pada Senin (20/4) hingga Rabu (22/4). "Sebenarnya jumlah kandidat tim ahli cagar budaya Sumenep itu sebanyak sembilan orang. Namun, satu orang, yakni Edy Setiawan mengundurkan diri, karena kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan," ucapnya. Sementara satu orang lainnya, yakni D Zawawi Imron tidak bisa mengikuti asesmen, karena menjadi juri pada salah satu kegiatan tingkat nasional yang digagas Pemerintah. "Salah satu persyaratan untuk menjadi tim ahli cagar budaya itu memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk memperoleh sertifikat, harus mengikuti asesmen atau uji kompetensi yang dilakukan oleh tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Sukaryo, menerangkan. Ia menjelaskan, Pemkab Sumenep memang ingin secepatnya membentuk tim ahli cagar budaya dalam rangka penetapan sejumlah objek yang diduga cagar budaya setempat sebagai cagar budaya. "Sebelum ditetapkan oleh kepala daerah, objek berupa benda, bangunan, situs, dan kawasan yang dinilai layak sebagai cagar budaya harus direkomendasikan sebagai cagar budaya oleh tim ahli. Tahapannya memang seperti itu," ujarnya, menambahkan. Sejak beberapa waktu lalu, Pemkab Sumenep melalui disbudparpora mengiventarisasi objek diduga sebagai cagar budaya yang berada di Kecamatan Kota dan Kalianget. Dua objek diduga cagar budaya di Kecamatan Kota, di antaranya Keraton dan Museum Daerah setempat. =ABD AZIZ/ANT


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

E

PENDIDIKAN

Naskah UN SMP Mulai Didistribusikan SUMENEP - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai mendistribusikan naskah ujian nasional (UN) SMP sederajat ke wilayah kepulauan. "Pada Kamis (23/4) pagi ini, kami mendistribusikan naskah UN SMP sederajat yang menjadi jatah lembaga penyelenggara di dua kecamatan kepulauan, yakni Arjasa dan Kangayan, Pulau Kangean, melalui kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kalianget," kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Sumenep, Nurul Hamzah.

Ia menjelaskan, sebagian naskah UN SMP sederajat yang menjadi kuota lembaga penyelenggara di Sumenep sudah diterimanya, yakni jatah bagi lembaga penyelenggara di delapan kecamatan kepulauan, pada Selasa (21/4) dan langsung disimpan di markas kepolisian resor (mapolres) setempat. "Distribusi naskah UN SMP sederajat yang merupakan jatah lembaga penyelenggara di wilayah kepulauan memang didahulukan, karena pengirimannya

harus menyesuaikan dengan jadwal kapal/perahu," ujarnya. Pihak terkait di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur pun, kata dia, memakluminya dan selanjutnya mengeluarkan kebijakan khusus. "Naskah UN SMP sederajat yang sudah kami terima pada Selasa itu hanya jatah untuk lembaga penyelenggara di wilayah kepulauan. Sementara jatah untuk 18 kecamatan daratan dan satu kecamatan kepulauan terdekat, baru bisa kami ambil atau

jemput ke Surabaya pada Rabu (29/4) pekan depan," katanya. Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan. Namun, salah satu kecamatan kepulauan, yakni Talango, Kepulauan Poteran, dianggap kecamatan daratan, karena perjalanan lautnya (Kalianget-Talango) hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Naskah UN SMP sederajat yang sudah diterima oleh Disdik Sumenep pada Selasa (21/4) dan langsung disimpan di mapolres

setempat itu adalah jatah lembaga penyelenggara di delapan kecamatan kepulauan, yakni Masalembu, Sapeken, Kangayan, Arjasa, Raas, Gayam, Nong Gunong, dan Gili Genting. "Kalau tidak ada kendala dengan pemberangkatan kapal, kami akan mendistribusikan naskah UN SMP sederajat ke Masalembu pada Jumat (24/4)," katanya. Sesuai data di Disdik Sumenep, jumlah peserta UN SMP sederajat pada tahun ini sebanyak 17.167 siswa. =ABD AZIZ/ANT

INFRASTRUKTUR

Jalan Menuju Objek Wisata Rusak SUMENEP – Kerusakan jalan di Kabupaten Sumenep tak hanya terjadi di jalan-jalan pedesaan. Namun, jalan provinsi pun demikian. Seperti terlihat di Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-batang. Saat ini kondisi jalan di sana rusak. Padahal, jalan tersebut juga merupakan salah satu akses menuju lokasi wisata Pantai Lombang. Kerusakan jalan membawa efek buruk bagi pengendara. Pasalnya, akibat kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki, sudah sering pengendara mengalami kecelakaan di lokasi tersebut. Hal itu berdasarkan pengakuan warga sekitar, Feri Hartanto Setiawan. Menurut dia, kondisi jalan yang merupakan akses menuju Pantai Lombang itu materialnya sudah tampak mengelupas. Tak hanya itu, jalan tersebut juga sudah banyak berlubang. Akibatnya, kata Feri, ketika turun hujan lubang-lubang itu tertutupi air sehingga tampak mulus. Banyaknya lubang yang tak tampak saat turun hujan itu, menurutnya, menimbulkan kekhawatirkan di kalangan masyarakat. Pasalanya, jika tak hati-hati dan tak pernah melalui jalan tersebut, bukan tidak mungkin pengendara akan mengalami kecelakaan. Bahkan, dia menuturkan, di lokasi tersebut pernah ada mobil hampir nyungsep ke kolong jembatan. Pasalnya, saat itu si sopir berusaha menghindari jalan berlubang itu. “Mujur, si sopir masih bisa mengendalikan laju mobilnya. Sehingga tak sampai terjadi kecelakaan. Tapi sudah hampir saat itu,” tuturnya. Feri mengaku tidak tahu,

kenapa jalan provinsi itu sampai sekarang masih belum diperbaiki. Padahal, lanjutnya, kerusakan jalan sampai di depan Puskesmas Batang-Batang yang notabene menjadi tempat lalu-lalang banya banyak orang. “Terus terang kami sangat kecewa. Karena tidak segera diperbaiki,” tandasnya. Menanggapi kerusakan jalan itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Edi Rasiadi menjelaskan, Pemkab tidak memiliki kewajiban melakukan perbaikan terhadap jalan yang rusak itu. Menurutnya, yang bisa dilakukan pihaknya hanya memberitahukan kondisi jalan tersebut ke kepada Pemprov. Edi berharap agar Pemprov segera memperbaiki jalan dimaksud. Sehingga masyarakat tak selalu mengeluhkan kondisi jalan yang rusak itu. “Kami juga merasa kasihan kepada masyarakat. Bahkan, sudah sering kami mendapat informasi tentang adanya potensi kecelakaan di sana karena jalannya rusak,” tandasnya. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Sumenep, Indra Wahyudi ikut menyayangkan kerusakan jalan yang merupakan jalan poros provinsi itu. Menurut dia, harusnya jalan di sana segera diperbaiki. “Karena jika tidak, kesan bahwa jalan itu dibiarkan

JALAN RUSAK. Pengendara melintas di jalan provinsi di Desa Batang-Batang, Kamis (23/4). Jalan tersebut akses menuju Pantai Lombang rusak.

dan tak diperbaiki akan terus ada,” katanya. Apalagi, lanjutnya, jalan tersebut merupakan salah satu akses menuju tempat wisata Pantai Lombang. Harusnya, jika pemerintah memiliki perhatian terhadap potensi wisata yang ada, perbaikan kepada jalan di sana segera

dilakukan. “Kecuali pemerintah memang sudah tidak mau peduli dengan potensi-potensi yang itu,” tandasnya. Selebihnya, menurut politisi partai berlambang mercy itu, meski perbaikan jalan provinsi bukan kewenangan Pemkab, harusnya pemerintah setempat

tidak lepas tangan. Pasalnya, lokasi jalan tersebut berada di lingkungan Pemkab Sumenep. “Setidaknya Pemkab menyambungkan ke Pemprov tentang adanya jalan rusak parah itu. Sehingga Pemrov juga segera mengambil tindakan,” pungkasnya. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

E

PENDIDIKAN

Naskah UN SMP Mulai Distribusikan SUMENEP - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai mendistribusikan naskah ujian nasional (UN) SMP sederajat ke wilayah kepulauan. "Pada Kamis (23/4) pagi ini, kami mendistribusikan naskah UN SMP sederajat yang menjadi jatah lembaga penyelenggara di dua kecamatan kepulauan, yakni Arjasa dan Kangayan, Pulau Kangean, melalui kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kalianget," kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Sumenep, Nurul Hamzah.

Ia menjelaskan, sebagian naskah UN SMP sederajat yang menjadi kuota lembaga penyelenggara di Sumenep sudah diterimanya, yakni jatah bagi lembaga penyelenggara di delapan kecamatan kepulauan, pada Selasa (21/4) dan langsung disimpan di markas kepolisian resor (mapolres) setempat. "Distribusi naskah UN SMP sederajat yang merupakan jatah lembaga penyelenggara di wilayah kepulauan memang didahulukan, karena pengirimannya

harus menyesuaikan dengan jadwal kapal/perahu," ujarnya. Pihak terkait di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur pun, kata dia, memakluminya dan selanjutnya mengeluarkan kebijakan khusus. "Naskah UN SMP sederajat yang sudah kami terima pada Selasa itu hanya jatah untuk lembaga penyelenggara di wilayah kepulauan. Sementara jatah untuk 18 kecamatan daratan dan satu kecamatan kepulauan terdekat, baru bisa kami ambil atau

jemput ke Surabaya pada Rabu (29/4) pekan depan," katanya. Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan. Namun, salah satu kecamatan kepulauan, yakni Talango, Kepulauan Poteran, dianggap kecamatan daratan, karena perjalanan lautnya (Kalianget-Talango) hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Naskah UN SMP sederajat yang sudah diterima oleh Disdik Sumenep pada Selasa (21/4) dan langsung disimpan di mapolres

setempat itu adalah jatah lembaga penyelenggara di delapan kecamatan kepulauan, yakni Masalembu, Sapeken, Kangayan, Arjasa, Raas, Gayam, Nong Gunong, dan Gili Genting. "Kalau tidak ada kendala dengan pemberangkatan kapal, kami akan mendistribusikan naskah UN SMP sederajat ke Masalembu pada Jumat (24/4)," katanya. Sesuai data di Disdik Sumenep, jumlah peserta UN SMP sederajat pada tahun ini sebanyak 17.167 siswa. =ABD AZIZ/ANT

INFRASTRUKTUR

Jalan Menuju Objek Wisata Rusak SUMENEP – Kerusakan jalan di Kabupaten Sumenep tak hanya terjadi di jalan-jalan pedesaan. Namun, jalan provinsi pun demikian. Seperti terlihat di Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-batang. Saat ini kondisi jalan di sana rusak. Padahal, jalan tersebut juga merupakan salah satu akses menuju lokasi wisata Pantai Lombang. Kerusakan jalan membawa efek buruk bagi pengendara. Pasalnya, akibat kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki, sudah sering pengendara mengalami kecelakaan di lokasi tersebut. Hal itu berdasarkan pengakuan warga sekitar, Feri Hartanto Setiawan. Menurut dia, kondisi jalan yang merupakan akses menuju Pantai Lombang itu materialnya sudah tampak mengelupas. Tak hanya itu, jalan tersebut juga sudah banyak berlubang. Akibatnya, kata Feri, ketika turun hujan lubang-lubang itu tertutupi air sehingga tampak mulus. Banyaknya lubang yang tak tampak saat turun hujan itu, menurutnya, menimbulkan kekhawatirkan di kalangan masyarakat. Pasalanya, jika tak hati-hati dan tak pernah melalui jalan tersebut, bukan tidak mungkin pengendara akan mengalami kecelakaan. Bahkan, dia menuturkan, di lokasi tersebut pernah ada mobil hampir nyungsep ke kolong jembatan. Pasalnya, saat itu si sopir berusaha menghindari jalan berlubang itu. “Mujur, si sopir masih bisa mengendalikan laju mobilnya. Sehingga tak sampai terjadi kecelakaan. Tapi sudah hampir saat itu,” tuturnya. Feri mengaku tidak tahu,

kenapa jalan provinsi itu sampai sekarang masih belum diperbaiki. Padahal, lanjutnya, kerusakan jalan sampai di depan Puskesmas Batang-Batang yang notabene menjadi tempat lalu-lalang banya banyak orang. “Terus terang kami sangat kecewa. Karena tidak segera diperbaiki,” tandasnya. Menanggapi kerusakan jalan itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Edi Rasiadi menjelaskan, Pemkab tidak memiliki kewajiban melakukan perbaikan terhadap jalan yang rusak itu. Menurutnya, yang bisa dilakukan pihaknya hanya memberitahukan kondisi jalan tersebut ke kepada Pemprov. Edi berharap agar Pemprov segera memperbaiki jalan dimaksud. Sehingga masyarakat tak selalu mengeluhkan kondisi jalan yang rusak itu. “Kami juga merasa kasihan kepada masyarakat. Bahkan, sudah sering kami mendapat informasi tentang adanya potensi kecelakaan di sana karena jalannya rusak,” tandasnya. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Sumenep, Indra Wahyudi ikut menyayangkan kerusakan jalan yang merupakan jalan poros provinsi itu. Menurut dia, harusnya jalan di sana segera diperbaiki. “Karena jika tidak, kesan bahwa jalan itu dibiarkan

JALAN RUSAK. Pengendara melintas di jalan provinsi di Desa Batang-Batang, Kamis (23/4). Jalan tersebut akses menuju Pantai Lombang rusak.

dan tak diperbaiki akan terus ada,” katanya. Apalagi, lanjutnya, jalan tersebut merupakan salah satu akses menuju tempat wisata Pantai Lombang. Harusnya, jika pemerintah memiliki perhatian terhadap potensi wisata yang ada, perbaikan kepada jalan di sana segera

dilakukan. “Kecuali pemerintah memang sudah tidak mau peduli dengan potensi-potensi yang itu,” tandasnya. Selebihnya, menurut politisi partai berlambang mercy itu, meski perbaikan jalan provinsi bukan kewenangan Pemkab, harusnya pemerintah setempat

tidak lepas tangan. Pasalnya, lokasi jalan tersebut berada di lingkungan Pemkab Sumenep. “Setidaknya Pemkab menyambungkan ke Pemprov tentang adanya jalan rusak parah itu. Sehingga Pemrov juga segera mengambil tindakan,” pungkasnya. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

MADURA

F

RAPERDA PILKADES

Ada Pasal Dibiarkan Melabrak Permendagri

GELAR BARANG BUKTI NARKOBA. Petugas menggelar sejumlah barang bukti penyalahgunaan narkoba, di Polres Pamekasan, Jawa Timur. Polisi berhasil menangkap MZ terduga pengedar narkoba jenis sabu di wilayah Kecamatan Larangan, Pamekasan dengan barang bukti berupa uang Rp 335 ribu, dua poket besar masing-masing berisi sabu seberat 2.02 gram, 8 bendel plastik klip, 6 poket plastik berisi sisa sabu, seperangkat alat hisap, dua buah alat suntik dan sejumlah BB lainnya.

Pemkab-DPRD Tidak Sepaham Terkait Pemaknaan Inpres Batas Waktu Lelang PAMEKASAN – Pemkab Pamekasan dan DPRD setempat tidak sejalan dalam memaknai batas waktu lelang pengadaan konstruksi yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2015. Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan, Pemkab Pamekasan Rahmat Kurniadi Suroso mengartikan batas waktu lelang yang diatur dalam Inpres tersebut hanya untuk pelaksanaan proyek besar, yang pengerjaannya sampai satu tahun. Sementara DPRD Pamekasan menganggap ketentuan itu untuk semua proyek. Anggota Fraksi Partai Golongan Karya Ach Tatang mengatakan pemaknaan Inpres batas waktu lelang yang disampaikan Kabag Pembangunan itu lebih mengarah pada proyek multi years, yang pelaksanaannya dilakukan secara

bertahap dalam setiap tahun. Padahal, dalam Inpres tersebut sudah jelas menyatakan bahwa proyek yang dapat dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, bukan Penunjukan Langsung (PL), lelangnya harus digelar maksimal pada tanggal 31 Maret 2015. “Kalau begitu penafsirannya, itu salah besar. Mana ada jadwal proyek jangka waktu setahun. Yang dimaksud pekerjaan besar itu untuk proyek multi years. Artinya, lelang proyek yang bukan PL harus digelar maksimal 31 Maret,” kata Tatang. Dalam bagian III poin ketiga

pada Inpres tersebut tertulis, wajib menyelesaikan pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah paling lambat 31 Maret tahun anggaran berjalan, khususnya pengadaan konstruksi yang penyelesaiannya dapat dilakukan dalam waktu satu tahun. Menurutnya, penafsiran Kabag Pembangunan terbalik. Seharusnya yang bisa dilelang setelah 31 Maret adalah proyek besar atau proyek multi years, bukan proyek kecil yang hanya butuh waktu kurang dari 6 bulan pengerjaannya. “Kalau berbicara konsekuensi hukum, jelas ada pelanggaran. Soal bahasa proyek tahun tunggal dan jamak (multi years) sudah jelas di undang-undang tentang pengadaan jasa konstruksi dikatakan proyek tahun tunggal itu yang

masa penyelesaiannya kurang dari satu tahun, kalau tahun jamak yang pengerjaannya lebih dari satu tahun,” ungkapnya. Sebelumnya, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Pamekasan, Rahmat Kurniadi Suroso mengatakan Inpres nomor 1 tahun 2015 perlu dibaca lebih rinci. Di dalamnya terdapat poin yang menyatakan bahwa batas akhir bulan Maret itu hanya pada proyek yang penyelesaiannya membutuhkan waktu satu tahun. “Untuk kegiatan yang besar, akhir Maret itu sudah siap. Di Pamekasan hanya pembangunan stadion yang merupakn pekerjaan besar, dan kini sudah digelar. Kalau yang lain, pengerjaannya tidak sampai butuh waktu satu tahun,” kata Rahmat. =ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah selesai digelar. Namun, isi raperda tersebut masih terdapat pasal yang tidak sesuai (melanggar) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang desa. Dalam waktu dekat raperda tersebut akan memasuki tahap Rapat Umum Dengar Pendapat (RUDP) dengan semua elemen masyarakat Pamekasan. Namun, raperda tersebut masih akan ditawarkan ke Mendagri untuk bisa disetujui dan tidaknya. Ketua Pansus I DPRD Pamekasan, Ismail mengatakan jika menyesuaikan dengan Permandagri nomor 112 tahun 2014 itu, banyak ketentuan yang sulit diterapkan di Pamekasan karena hanya akan memicu persoalan baru dalam tataran pelaksanaannya. Salah satunya tentang penentuan pemenang jika perolehan suara imbang. Sementara di Permendagri tidak ada ketentuan pemilihan ulang. Namun menggunakan metode tertentu, dengan didasarkan pada wilayah tempat tinggal jumlah penduduknya. Selain itu, Raperda yang dibuat tidak sesuai Permendagri adalah mengenai pembatasan jumlah calon yang tidak lebih dari 5 orang. kemudian juga, terkait dengan penentuan TPS, di Raperda ketentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya satu sementara di Permendagri harus tersebar beberapa TPS. “Untuk sementara kami (legislatif) dan eksekutif sudah sepakat dengan raperadanya, meski ada pasal yang tidak sesuai Permendagri. Karena kalau aturan itu diterapkan ke bawah hanya akan menimbulkan kerawanan,” kata Ismail. Menurutnya, pembuatan raperda setiap pasal per pasalnya disesuaikan dengan kondisi goegrafis, adat istiadat serta kebiasasan di Pamekasan, yang sudah terbiasa dengan cara seperti itu. Keputusan itu diambil karena ketentuan Permendagri itu tidak cocok dengan karakteristik Desa di Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan. =ALI SYAHRONI/rah


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

G

ILUSTRASI. Siswa SMP sedang mengikuti upacara di lapangan pendopo Ronggosukowati Pamekasan.

Peserta UN SMP/MTs Meningkat Moh. Tarsun: Siswa yang Sakit Harus Menyertakan Keterangan Dokter PAMEKASAN – Dibanding tahun 2014, tahun ini jumlah peserta ujian nasional (UN) yang telah ditetapkan dalam daftar nominasi tetap (DNT) tingkat SMP/MTs di Pamekasan meningkat. Tahun lalu jumlah siswa peserta UN sebanyak 15.297 orang, pada tahun 2015 mencapai 15.760 siswa. Kendati jumlah pesertanya lebih banyak, namun Dinas Pendidikan Pamekasan belum dapat memastikan seluruh siswa yang telah masuk DNT UN tersebut dapat mengikuti ujian. Bisa jadi ada siswa yang mengundurkan diri saat pelaksanaan UN pada 4 sampai 7 Mei mendatang.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada UN tahun 2014 lalu jumlah peserta UN SMP/Mts yang mengundurkan diri cukup banyak, mencapai 208 siswa. Mayoritas siswa yang mengundurkan diri itu berasal dari siswa di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) atau siswa MTs

dengan jumlah siswa 159 orang. Sedang siswa SMP atau siswa dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) berjumlah 49 siswa. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Pamekasan, selaku ketua Rayon UN SMP/MTs Pamekasan, Moh Tarsun mengatakan saat ini jumlah peserta UN SMP/MTs telah final. Dengan jumlah peserta sebanyak 15.760 siswa, dengan rincian, siswa SMP sebanyak 6.833 orang dan siswa MTs sebanyak 8. 922 orang. “Sekarang jumlah siswa peserta UN SMP/MTs tahun ini sudah

final. Dengan jumlah yang lebih banyak dari tahun lalu. Kalau soal bisa ikut semua atau tidak, kami tidak bisa menebak-nebak. Pastinya, sejauh ini belum ada laporan dari sekolah terkait adanya siswa yang masuk DNT mengundurkan diri,” katanya. Pihaknya berharap semua siswa yang sudah masuk dalam DNT dapat mengikuti ujian. Jika terdapat siswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena sakit, hendaknya mengirimkan surat izin yang disertai keterangan dokter agar dapat mengikuti ujian susulan.

“Ujian untuk SMP/MTs berbeda dengan UN SMA sebelumnya. Untuk satu hari hanya satu mata pelajaran yang diujikan. Mata pelajaran yang akan diujikan itu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA (ilmu pengetahuan alam),” ungkapnya. Sekadar mengingatkan, berdasarkan data pada Dinas Pendidikan Pamekasan, jumlah peserta UN tingkat SMP dan MTs tahun 2014, seluruhnya berjumlah 15.297 siswa. Dengan rincian MTs sebanyak 8.615 siswa dan siswa SMP sebanyak 6.681 orang. =ALI SYAHRONI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

MESIN PANEN PADI. Petani memanen padi menggunakan mesin potong padi modern di persawahan, karena proses panen lebih cepat dan biaya sewa mesin hanya menggunakan sistem bagi hasil.

Disperta Kurang Inovatif Hosnan: Bantuan yang Diberikan Masih Sama setiap Tahun PAMEKASAN – Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Pamekasan, melalui Dinas Pertanian (Disperta) memberikan bantuan hibah alat pertanian kepada kelompok tani (Poktan) di wilayah itu. Namun, bantuan tersebut dinilai kurang inovatif. Sebab jenis bantuan yang diberikan masih sama setiap tahunnya. Padahal saat ini sudah banyak alat pertanian yang teknologinya dapat mempermudah kerja petani. Bahkan, dengan adanya teknologi tersebut keuntungan petani akan lebih besar. Sebab biaya produksinya dapat ditekan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi. Menurutnya, selain

memberikan pengetahuan dengan penyuluhan dalam bidang pertanian, petani Pamekasan harusnya dikenalkan dengan teknologi baru. “Peningkatan SDM, itu harus. Tapi petani juga perlu dikenalkan dengan alat pertanian dengan teknologi yang dapat meringankan pekerjaan petani. Selama ini,

yang dibantu berkutat pada jenis traktor, padahal sudah banyak teknologi baru yang mungkin bisa diterapkan di Pamekasan,” kata Hosnan. Teknologi dalam bidang pertanian sudah cukup banyak, mulai dari alat untuk penanaman hingga panen. Dengan kehadiran alat pertanian tersebut, petani akan sangat terbantu di tengah sulitnya mendapatkan buruh tani untuk dipekerjakan. Tidak hanya itu, dengan alat pertanian yang kini banyak diterapkan di luar daerah, akan mempercepat kerja proses produksi. Sistem kerja alat pertanian dengan mikanis, lebih cepat dari-

pada kerja yang konvensional. “Misalnya saja di Jember. Di sana untuk menanam padi sudah tidak lagi menggunakan tenaga manusia. Tapi, menggunakan mesin tandur, yang bekerja secara mikanik. Apalagi semakin lama buruh tani akan semakin sulit. Sehingga petani perlu tahu teknologi pertanian,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Isye Windarti mengakui bantuan alat pertanian kepada poktan masih berupa hibah Handtractor untuk membajak lahan pertanian. Sebab pihaknya beralasan, setiap petani yang menggarap lahannya, pertama kali yang harus dilaku-

kan adalah mengolah lahannya dengan dibajak. Diakuinya, Dinas Pertanian Pamekasan belum merencanakan pengadaan bantuan mesin tanam padi tahun ini. Kendati demikian, pihaknya mulai memprogramkan untuk memberikan bantuan berupa mesin pemotong padi yang digunakan sebagai pengganti sabit. “Handtractor itu sebagai pengganti sapi dalam membajak sehingga mengolah tanah secara cepat. Kalau mesin tanam padi, kami belum ada rencana. Tapi kalau mesin potong pengganti sabit sudah mulai diprogramkan tahun ini,” kata Isye. =ALI SYAHRONI/rah


Pamekasan PENCURIAN POMPA AIR

Seorang Pria Nyaris Dihakimi Massa PAMEKASAN - Seorang pria yang diperkirakan berusia 40 tahun nyaris dihakimi warga di Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Pria ini dicurigai sebagai pencuri puluhan pompa air yang meresahkan warga di wilayah timur Kecamatan Kadur, dalam dua bulan terakhir, di antaranya di Desa Bungbaruh, Gagah, Kertagena Tengah, dan Desa Kertagena Laok, kecamatan setempat. Pria yang mengenakan kaos warna hijau ini pertama kali diketahui warga di dekat salah satu sumur yang terdapat pompa air di wilayah itu. Mengetahui ada orang asing di wilayahnya, warga menegur yang bersangkutan, namun tidak merespons. Mereka yang masih trauma dengan pencurian 5 pompa air dua hari sebelumnya langsung mendekati yang bersangkutan diikuti sejumlah warga lainnya, untuk menangkap. Namun yang bersangkutan berusaha melarikan diri hingga akhirnya berhasil diringkus. “Orang ini sempat lari, makanya kami semakin yakin kalau dia pelaku pencurian pompa air di Sumur Kool milik Sudiran, Hamidi, Matsahli, dan milik Masjid,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya. Saat ditangkap, pria itu membawa zak yang diyakini warga sebagai bungkus pompa air hasil curian. Apalagi pada lipatan celananya terdapat bungkusan kecil yang menurut warga setempat, azimat. Warga semakin geram dan nyaris menghamiki yang bersangkutan dengan tangan kosong maupun benda keras yang ada di sekitarnya. Beruntung warga lainnya bisa menghalangi dan akhirnya diamankan ke rumah Kepala Desa Kertagena Laok, Abd Kadir. Kabar penangkapan orang asing ini menyebar hingga didengar warga di desa-desa yang menjadi langganan aksi pencurian pompa. Mereka berdatangan untuk mengecek kebenaran informasi penangkapan maling pompa air itu. =A. FAUZI M/RAH

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

I

Kader NU Harus Terlibat Pendampingan Desa Kemampuan Perangkat Desa Masih Butuh Didampingi PAMEKASAN - Ketua Pengurus Cabang Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Pamekasan, Taufiqurrahman Khafi meminta semua kader ranting NU merebut peran dalam pendampingan program pembangunan di desa masing-masing. Peran pendampingan itu, sebagai wujud kesadarannya sebagai warga desa dan tidak harus masuk dalam struktur Fasilitator Pendamping Desa yang proses rekrutmennya dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun ini. “Ini adalah wujud dari peran kader NU dalam pembangunan yang lebih nyata dibanding peran organisasi ini dalam bidang pembangunan lainnya,” kata dia, Kamis (23/4). Menurutnya, masih ada pemahaman masyarakat, bahkan di tingkat kader NU sendiri,

bahwa peran mereka hanya sebatas dalam urusan sosial keagamaan dan bukan pada hal yang berkaitan dengan pembangunan secara umum. Padahal sebagai organisasi yang kadernya langsung bersentuhan dengan kepentingan di tingkat desa, NU harus mengambil peran aktif, termasuk dalam perencanaan pembangunan dan pengawasan pelaksanaannya. “Peran aktif kader NU tidak harus masuk dalam struktur pendamping desa yang direncanakan oleh pemerintah. Sebab konsepnya adalah relawan,” jelas Taufik.

Ia menerangkan, relawan pendamping desa, tidak tergantung dengan anggaran yang banyak diributkan oleh sebagian besar masyarakat. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai kader pendamping, mereka diharapkan bekerja secara relawan dan tidak mengharapkan honor. Para kader itu bisa melakukan advokasi kepada warga NU yang menjadi perangkat desa di masing-masing ranting, juga melakukan pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan. Saat ini, kata dia, kemampuan perangkat desa yang sebagian besar merupakan kader NU masih membutuhkan pendampingan, terutama dalam menjalankan Undang Undang Desa dengan segala aturannya.

GILA. Seorang pria nyaris dikeroyok massa karena diduga pelaku pencurian pompa air.

Mereka diharapkan mampu melaksanakan tugas dan menjalankan Undang Undang dengan baik, dan tidak terjerumus dalam tindakan yang bisa menjerat mereka dalam proses hukum seperti pada kasus Kredit Usaha Tani (KUT). Lakpesdam NU akan membekali mereka dengan kemampuan khusus yang berkaitan dengan penggunaan dana desa. Lembaga itu juga akan menyediakan buku panduan pendamping desayang mudah dibaca dan dipahami, guna disalurkan kepada perangkat desa. “Kami masih menunggu keputusan Pengurus Pusat Lakpesdam NU di Jakarta, untuk buku petunjuk relawan pendamping desa. Dalam waktu dekat, relawan pendamping desa NU akan dilatih khusus,” katanya. =g. mujtaba/rah


KORAN J KAMIS 23 APRIL 2015 | No. 0593 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

J

81 Warga Terjangkit HIV/AIDS SAMPANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang mencatat, sebanyak 81 warga Kota Bahari tersebut terjangkit penyakit human immunodeficiency virus (HIV) dari tahun 2013 hingga 2015. Angkanya tiap tahun cenderung meningkat. Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi melalui Kasi Pengendalian Penyakit, Kustono memerinci, warga yang terjangkit penyakit HIV pada 2013 sebanyak 28 orang, pada 2014 sebanyak 46 orang, dan pada 2015 dari Januari hingga April seba-

nyak 7 orang. ”Pasien bukan hanya dari Kota Sampang saja, namun dari kabupaten lain seperti Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Pada 2013 masih belum dipisah pasiennya, tapi keseluruhan 28 orang dari Kota

Sampang sendiri, pada 2014 sebanyak 30 orang Sampang sendiri, sedangkan pada 2015 hanya 1 orang yang dari Kota Sumenep sisanya warga Sampang,” paparnya. Kustono menambahkan, penderita penyakit itu setiap tahunnya semakin meningkat, karena penyakit HIV tidak sama dengan penyakit lainnya. Sehingga akan kesulitan untuk mengobati, jika memang yang bersangkutan tidak benar-benar terbuka. ”Penyakit HIV ini tidak sama dengan penyakit yang lain. kadang pasien

merasa malu dan tidak terbuka. Baru setelah parah kondisinya berobat dan kami merasa kesulitan juga,” ungkapnya. Dijelaskan, penyakit HIV itu adalah virus penyebab AIDSdan penularannya itu melalui hubungan seksual, jarum suntik yang sudah terinveksi kuman HIV. Apalagi kondisi tubuh tidak begitu stabil, maka akan cepat untuk diketahuinya. ”Yang sudah terjangklit penyakit HIV tidak langsung diketahui,” terangnya. Diharapkan kepada

masyarakat untuk berperilaku hidup yang sehat. Agar penyakit tidak mudah menggerogoti tubuh. Apalagi sampai gonta ganti pasangan, yang nantinya akan menimbulkan penyakit HIV yang bisa mematikan. ”Kami berharap agar masyarakat Sampang menjaga pola hidupnya. Karena kebersihan itu penting. Supaya tidak mudah terjangkit penyakit, apalagi penyakit yang mematikan ini, khususnya para pemuda,” tandasnya. =RIDWAN/LUM

PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA

Pencairan Dana PSKS Bertahap SAMPANG- Kepala Pos Kabupaten Sampang Moh. Arief Djunaidi mengatakan, proses pencairan penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tahun ini sengaja dilakukan secara bertahap. Mengingat petugas yang ada terlalu minim. Dilingkungan kota, pencairan dana PSKS tahap pertama sengaja dilakukan ditingkat kelurahan seperti yang terjadi di Karang Delem, Polagan, Banyuanyar, Rong Tengah, Dalpenang, dan Gunung Sekar. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi antean panjang dalam proses pencairannya. Selain itu, petugas dalam pendistribusian kegiatan itu terlalu minim. “Kami sangaja konsep pendistribusian PSKS tahun ini secara bertahap. Sebab petugas yang ada terlalu minim,” katanya pada awak media, Kamis (23/4). Dikatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin dari Polres Sampang untuk melakukan pendistribusian dana PSKS secara bertahap untuk menghindari antrean panjang. Juga untuk mengantisipasi kesehatan penerima yang sudah tua. “Pencairan dana PSKS kali ini dilakukan di Kecamatan Sampang, proses selanjutnya kecamatan lainya,” ucapnya. Menurutnya, penitia pelaksana pencairan dana PSKS sudah membuat jadwal pencairan baik tingkat kecamatan, kelurahan/ desa. Untuk pencairaan di Kecamatan Sampang dilakukan selama tiga hari terhitung dari tanggal 23-26 April 2015. “Setelah pencairan ini selesai, dilanjutkan di kecamatan lain. Namun jadwalnya saya tidak ha-

fal,” tuturnya. Sebelum kita melangkah pada kecamatan lainnya, Arief Djunaidi menjelaskan, pihak pos akan mengirimkan surat pemberitahuan ke kecamatan dan kelurahan/desa sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh panitia.

“Nanti proses pencairan ini akan dibantu oleh petugas pos yang ada di kecamatan,” jelasnya. Katanya, jumlah penerima PSKS 2015 tidak jauh beda dengan jumlah penerima tahun 2014 lalu yakni 18.673 penerima. Setiap penerima, menerima Rp

600 ribu. “Silakan tanyakan ke penerima, pihak panitia mencairakan utuh Rp. 600 ribu. Kalau ada yang kurang silakan konfirmasi ke pihak pos,” tandanya. Afan, salah satu penerima dana PSKS asal Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Kota Sam-

pang, mengaku selama dirinya menerima bantuan selelu menerima utuh yakni Rp 600 ribu, baik tahun sebelumnya hingga tahun ini. “Tidak ada yang dipotong, Mas, semuanya menerima dengan utuh,” singkatnya. =RIDWAN/LUM


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594 | TAHUN IV

K

TAK BAYAR RETRIBUSI

Dishubkominfo Janji Tarik Motor Roda Tiga dan Pikap

miftahul ulum/koranmadura

RAPIM ULANG: Pimpinan DPRD Sampang menggelar rapat dengan pimpinan fraksi-fraksi membahas penjadwalan ulang pembahasan LKPJ Bupati Sampang TA 2014 di ruang Rapat Besar DPRD Sampang, Kamis (23/4).

Pembahasan LKPJ Dijadwal Ulang SAMPANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menggelar rapat pimpinan (rapim) di ruang Rapat Besar DPRD Sampang untuk membahas penjadwalan ulang pembahasan dan rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sampang TA 2014, Kamis (23/4). Sebelumnya, rapat tersebut sempat gagal dilaksanakan lantaran Bupati Sampang A Fannan Hasib dan empat pimpinan DPRD Sampang kompak bolos dalam rapat paripurna nota penjelasan bupati terhadap LKPJ bupati TA 2014, yang telah diagendakan sebelumnya. Konsekuensinya, rapat yang akan merekomendasikan hasil kerja bupati selama satu tahun itu harus diulang dari proses awal lagi, yaitu dari rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang sejatinya sudah pernah digelar sebelumnya. Sejumlah pimpinan fraksi tampak hadir dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Sampang itu. Sempat terjadi perdebatan alot anatar peserta rapat dalam memaknai perintah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ, dan IPPD. Dalam Pasal 23 ayat (6) dijelaskan bahwa LKPJ

kepala daerah harus dibahas paling lambat 30 hari setelah draft LKPJ diterima oleh DPRD. Dalam pasal itu, para pimpinan fraksi yang hadir berbeda pendapat. Ada yang menafsirkan waktu 30 hari dihitung sejak draft LKPJ bupati diterima oleh Sekretariat Dewan (Setwan). Ada juga yang menafsirkan bahwa waktu 30 hari yang dimaksud PP tersebut adalah setelah dibacakan dalam rapat paripurna nota penjelasan LKPJ bupati. Jika pemahaman yang kedua yang benar maka pembahasan LKPJ Bupati Sampang TA 2014 masih tetap absah sesuai amanat PP No 30/2007. ”Saya sudah konsultasi dengan Kabag Hukum Setwan DPRD Provinsi Jatim bahwa 30 hari itu terhitung setelah dibacakan di rapat paripurna nota penjelasan LKPJ oleh bupati, bukan sejak diterima Setwan DPRD Sampang,” kata Agus Husnul Yakin yang saat

itu menjadi perwakilan Fraksi Madani. ”Tapi, Bagian Pemerintahan Setwan DPRD Provinsi Jatim malah menyatakan sebaliknya. Menurutnya, 30 hari itu terhitung sejak masuk ke Setwan DPRD Sampang,” sanggah Ahsan Jamal, ketua Fraksi PKB. Namun, pimpinan rapim Abdus Salam segera menghentikan polemik perbedaan pendapat tersebut dengan menawarkan dua opsi kepada peserta rapim; apakah pembahasan LKPJ Bupati TA 2014 perlu dijadwal ulang atau tidak. Ternyata, mayoritas peserta rapim menyetujui penjadwalan ulang. Sehingga, rapat Banmus ulang akan digelar Senin (27/4) mendatang. ”Apakah penjadwalan ulang pembahasan LKPJ bupati TA 2014 dapat disetujui,” opsi Abdus Salam itu langsung disetujui mayoritas peserta rapim. Rapat tersebut juga menetapkan kemungkinan dibentuknya panitia khusus (pansus) jika ternyata pandangan umum (PU) fraksi-fraksi menemukan kejanggalan yang perlu ditindak lanjuti dengan serius. Hal itu juga disetujui oleh mayoritas peserta rapim. =MIFTAHUL ULUM

SAMPANG - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang bernjanji akan menarik motor roda tiga dan pikap yang tidak membayar retribusi selama ini. Dishubkominfo sudah memberikan teguran kapada pengguna kendaraan tersebut. Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Sampang, Moh. Fadeli mengatakan, untuk menarik motor roda tiga dan pikap itu Dishubkominfo sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam melakukan penarikan kepada penerima yang tidak membayar retribusi sewa motor roda tiga dan pikap. Selama ini dinas sudah melakukan teguran kepada pengguna. Bahkan surat perjanjian pembayaran retribusi berulang kali dilakukan. Namun surat itu tidak pernah digubris. “Kami tidak akan tinggal diam. keputusan terakhir kami akan menarik semua motor roda tiga dan pikap yang tidak membayar retribusi ke dinas,” tegas Fadeli. Menurutnya, sejak awal tahun kemarin, Dishubkominfo sudah melakukan penarikan. Bahkan sudah ada satu unit pikap dan tiga motor tiga roda yang sudah berhasil ditarik oleh petugas dinas dan kepolisian. “Kami bukan tidak berkerja untuk memaksimalkan program ini. Cuma dari pihak pengguna yang tidak mengerti,” katanya.

Lebih lanjut pria asal Pamekasan itu menjelaskan, pada saat penarikan kendaraan, pihak penerima dibuatkan surat pernyataan yang berisi bahwa pihak penerima siap mematuhi aturan dan siap membayar cicilan setiap bulan. “Dengan adanya surat pernyataan untuk tunggakan retribusi dengan pengguna. Motor yang sempat ditarik itu dikembalikan lagi,” ucapnya. Ditegaskan, dinas tidak akan memberikan tolerensi lagi terhadap pengguna pikap dan motor roda toga yang difasilitasi pemerintah. Karena pihaknya sudah berulang kali memberikan teguran namun saja tetap tidak digubris. ”Artinya, jika surat pernyataan yang diberikan dinas belum juga digubris, terpaksa petugas dan dinas akan menarik secara paksa. Sebab, kami sudah mulai tidak kuat dengan ulah dan berbagai alasan yang disampaikan oleh penerima bantuan,“ tegasnya. Katanya, pihak Dishubkominfo sudah membentuk tim khusus penagihan. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya tunggakan pembayaran sewa yang semakin tinggi. “Kami bukan tidak bekerja ya dalam menjalankan program ini. Saat ini kami membentuk tim penagihan. Kalau tidak ada perkembangan, terpaksa kami akan tarik lagi motor tersebut,” tutupnya. =RIDWAN

Terbit Petang ePaper Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Ikuti berita-berita teraktual seputar Madura hanya di www.koranmadura.com

kunjungi dan unduh dari issuu.com/koranmadura


KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594| TAHUN IV

Menghindar dari MPU, Justru Dihantam Xenia

DANA PARTAI POLITIK

Seorang Siswa SMAN 2 Tewas dengan Kepala Bocor BANGKALAN - Nasib tragis dialami seorang pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bangkalan. Rehan Resandi (16) tewas tertabrak mobil pada Kamis (23/4) pukul 08.30 WIB di jalan Halim Perdana Kusuma, tepatnya di depan pasar Ki Lemah Duwur. Pada saat itu korban mengendarai Shogun dengan nopol M 5794 GD bertabrakan dengan

Xenia nopol M 1203 E. Menurut informasi yang berhasil diperoleh di tempat kejadian, korban hendak pulang ke rumahnya di Perum Nilam Blok LA nomor 01 Kelurahan Mlajah, namun sebelum sampai di rumah, ketika baru tiba di TKP korban keburu mengalami musibah itu. Luka parah di bagian kepala membuat korban tak bisa bertahan hidup di tempat kejadian perkara. Beberapa saat kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Syamrabu untuk menjalani visum. Korban tercatat sebagai siswa SMA Negeri 2 Bangkalan. Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Nopta Histaris mengatakan kejadian tabrakan antara pengendara sepeda motor dan

mobil yang menyebabkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di TKP terjadi di pagi hari. "Kejadian laka lantas antara pengendara sepeda motor dengan mobil terjadi pagi tadi. Satu korban meninggal dunia, yakni atas nama Rehan Resandi, pengendara motor," terangnya. Kronologi laka yang menyebabkan korban jiwa tersebut terjadi saat Rehan yang mengendarai Suzuki Shogun melaju dari arah barat menuju ke timur. Saat sampai di TKP, korban berjalan terlalu ke kanan lantaran berusaha menghindari MPU yang hendak berbalik arah. Sialnya, bersamaan dengan itu, tiba-tiba muncul dari arah timur mobil Xenia, yang

LAKA. Kondisi korban kecelakaan yang mengalami pendarahan di bagian kepala.

dikendarai Mohammad Halili (48), warga Dusun Mongging, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan. Halili tak dapat menghindar karena jarak antara pengendara motor dan mobilnya terlalu dekat. Tabrakan pun tak bisa dihindarkan. Atas kejadian tersebut, kerugian material diperkirakan sebesar Rp 3 juta. "Korban langsung dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan, sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan, sepeda motor dengan mobil Xenia sudah diamankan petugas untuk dijadikan barang bukti," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

ist/koran madura

Kasus Banpol Masih Tunggu Audit BPK BANGKALAN - Kasus dana bantuan politik (banpol) yang melibatkan salah satu partai di Bangkalan masih menunggu proses audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dana bantuan yang diberikan kepada salah satu partai diduga bermasalah. Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan tengah menyelidiki kasus tersebut. Penetapan tersangka pun masih menunggu audit BPK, meskipun ada nama yang ditengarai akan dijadikan tersangka. "Belum ada penangkapan. Masih menunggu audit BPK untuk menetapkan seorang tersangka. Nanti, tunggu saja setelah proses audit," terang Kasi Pidsus Kejari Bangkalan, Agus Budiyanto, kemarin (23/4). Agus menjelaskan, dana bantuan partai politik (Banpol) yang diperuntukkan untuk kegiatan partai diduga digelapkan. Penyilidikan terkait dugaan penyalahgunaan dana banpol di tahun 2012 yang diterima salah satu partai. Bahkan, beberapa saksi sudah diperiksa guna mengumpulkan buktibukti. Sebab, ada kerugian negara yang ditaksir mencapai puluhan juta. Bantuan dana dari APBD tersebut diterima salah satu partai dan disinyalir ada penggelapan dana. Sembilan saksi sudah dimintai keteranganan. Nilainya puluhan juta, namun masih dikembangkan penyelidikannya. Tidak menutup kemungkinan itu dilakukan berulang dan ratusan juta yang digelapkan. "Pemeriksaan kami lakukan hanya di satu partai. Seluruh anggotanya dimintai keterangan. Namun, kami belum bisa menjelaskan lebih rinci. Kita kabari kalau ada penetapan tersangka," ungkapnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Madura

Bangkalan M M

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015

JUMATNo. 24 APRIL 2015| TAHUN | No. 0594|IVTAHUN IV 0594

Pengelolaan Wisata Alam Belum Optimal

BANGKALAN - Potensi wisata alam di Bangkalan dipastikan tak akan terkelola dengan baik karena tidak ada kajian menyeluruh tentang pengembangan potensi wisata yang ada. Baik itu wisata pantai Rongkang Kwanyar dan wisata alam di bukit Geger. Angan-angan untuk menjadikan Bangkalan sebagai kota wisata alam pun tak akan terlaksana. "Kebijakannya ada di bupati. Memang belum ada kajian pariwisata yang paripurna, sehingga potensi pariwisata belum maksimal. Baru setelah pengkajian harus mencari pihak ketiga untuk dikerjasamakan," kata Wakil Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii. Dia menjelaskan, konsepsi dasar sebelum pembangunan tempat pariwisata perlu adanya pengkajian secara menyeluruh. Seluruh tempat wisata harus terkoneksi dengan baik, sehingga perencanaannya harus matang. Misalnya, potensi wisata pantai itu ada di daerah Kamal dan Kwanyar. Kemudian, dikoneksikan pada wisata alam bukit Geger. Itu masih satu lingkup. Selanjutnya, wisata religi Martajazah dipadukan dengan Aer Mata Rato Ebuh. Semua harus saling terikat. Dari konsepsi dasar semacam itu butuh perencanaan dari semua elemen, baik eksekutif dan legislatif.

BERI KETERANGAN PERS. Wakil Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. moh ridwan/koran madura

"Konsepsi tersebut sudah pernah disampaikan kepada bupati. Tinggal menunggu kebijakan yang akan diambil oleh beliau. Selain itu, paling penting kajian menyeluruh," jelasnya. Setelah ada pengkajian paripurna harus mencari pihak ketiga untuk dikerjasamakan. Sebab, jika mengambil dari anggaran APBD tentunya tidak bakal mencukupi untuk membangun sebuah tempat pariwisata. Jika ada perencanaan yang bagus, pasti akan bisa mendatangkan investor yang ingin menginvestasikan di bidang pariwisata. Kendala yang pasti dihadapi saat pembangunan pariwisata, tak lepas dari animo masyarakat. Baik itu penilaian yang positif ataupun negatif. Oleh karena itu, kajian secara menyeluruh juga harus menyangkut sosial masyarakat. Jika kajian yang dilakukan tepat, tentunya ada gambaran jelas arah pariwisata yang ada di Bangkalan. Dampak positifnya itu akan kelihatan. SKPD yang terkait harus bisa merencanakan kajian paripurna, tidak asal menganggarkan sebuah kajian. "Saya pun kadang bingung terhadap sikap SKPD yang tidak relevan terhadap penganggaran sebuah kajian," terangnya. = MOH RIDWAN/RAH

NARKOTIKA

NU-Muhammadiyah Dukung Usulan Tes Urine BANGKALAN - Potensi wisata alam di Bangkalan dipastikan tak akan tergarap dengan baik karena tidak ada kajian menyeluruh tentang pengembangan potensi wisata yang ada. Baik itu wisata pantai Rongkang Kwanyar dan wisata alam di bukit Geger. Angan-angan untuk menjadikan Bangkalan sebagai kota wisata alam pun tak akan terlaksana. "Kebijakannya ada di bupati. Memang belum ada kajian pariwisata yang paripurna, sehingga potensi pariwisata

belum maksimal. Baru setelah pengkajian harus mencari pihak ketiga untuk dikerjasamakan," kata Wakil Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii. Dia menjelaskan, konsepsi dasar sebelum pembangunan tempat pariwisata perlu adanya pengkajian secara menyeluruh. Seluruh tempat wisata harus terkoneksi dengan baik, sehingga perencanaannya harus matang. Misalnya, potensi wisata pantai itu ada di daerah Kamal dan Kwanyar. Kemudian, dikoneksikan pada wisata alam

bukit Geger. Itu masih satu lingkup. Selanjutnya, wisata religi Martajazah dipadukan dengan Aer Mata Rato Ebuh. Semua harus saling terikat. Dari konsepsi dasar semacam itu butuh perencanaan dari semua elemen, baik eksekutif dan legislatif. "Konsepsi tersebut sudah pernah disampaikan kepada bupati. Tinggal menunggu kebijakan yang akan diambil oleh beliau. Selain itu, paling penting kajian menyeluruh," jelasnya. Setelah ada pengkajian

paripurna harus mencari pihak ketiga untuk dikerjasamakan. Sebab, jika mengambil dari anggaran APBD tentunya tidak bakal mencukupi untuk membangun sebuah tempat pariwisata. Jika ada perencanaan yang bagus, pasti akan bisa mendatangkan investor yang ingin menginvestasikan di bidang pariwisata. Kendala yang pasti dihadapi saat pembangunan pariwisata, tak lepas dari animo masyarakat. Baik itu penilaian yang positif ataupun negatif. Oleh karena itu, ka-

jian secara menyeluruh juga harus menyangkut sosial masyarakat. Jika kajian yang dilakukan tepat, tentunya ada gambaran jelas arah pariwisata yang ada di Bangkalan. Dampak positifnya itu akan kelihatan. SKPD yang terkait harus bisa merencanakan kajian paripurna, tidak asal menganggarkan sebuah kajian. "Saya pun kadang bingung terhadap sikap SKPD yang tidak relevan terhadap penganggaran sebuah kajian," terangnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Suramadu

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

JUMAT 24 APRIL 2015 | No. 0594| TAHUN IV

Puluhan Ribu Pohon Rusak Akibat Reklamasi SAMPANG - Sekitar 10 ribu pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai selatan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, rusak akibat reklamasi pantai. Menurut Kasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sampang Sirajuddin, selain karena reklamasi, rusaknya puluhan ribu pohon yang ditanam pemkab di sepanjang pesisir pantai selatan itu,

juga karena dicabut oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab. "Perkiraan kami, hingga saat ini pohon mangrove yang rusak dan dicabut warga itu sudah mencapai 15 ribu pohon lebih," katanya, Kamis (23/4).

Menurutnya, pada tahun 2014, sekitar 10 ribu tanaman mangrove rusak akibat ulah manusia. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena habitat penanaman pohon mangrove saat ini sudah banyak menjadi lokasi reklamasi. Lokasi terparah berada di sepanjang pesisir Pantai Camplong, yakni Desa Taddaan, Kecamatan Camplong, sekitar 7 kilometer kearah timur Kota Sampang.

Hal itu terjadi, karena di wilayah tersebut merupakan wilayah yang marak reklamasi pantai. Sirajuddin menjelaskan, pemkab telah melakukan berbagai upaya pendekatan dengan masyarakat sekitar dan meminta agar tidak merusak pohon mangrove yang ditanam Dishutbun Pemkab Sampang itu, karena tanaman tersebut, untuk menahan ombak. "Semua perwakilan warga dan tokoh masyarakat waktu itu kami

N

undang, dan kami menjelaskan fungsi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai tersebut," terangnya. Akan tetapi, imbauan itu tetap tidak diindahkan. Akhirnya Dishutbun berkoordinasi dengan pihak Satpol PP Pemkab Sampang agar melakukan penertiban. "Beberapa kali Satpol PP memang sudah melakukan razia, bahkan ada warga yang sempat diamankan, lalu diminta pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, tapi tetap saja setelah itu, kembali lagi," katanya. Selain reklamasi dan pohonnya ditebang, yang juga menyebabkan banyak pohon mangrove rusak, karena di sekitar pesisir pantai itu juga ada praktik penambangan pasir ilegal yang juga dilakukan warga setempat. = ANT/ABD AZIZ

RAWAN BENCANA

Waspadai Puting Beliung Musim Pancaroba SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur meminta warga mewaspadai terjadinya angin puting beliung yang terjadi ketika musim pancaroba saat ini. "Pemerintah kabupaten/ kota dan instansi terkait juga harus mewaspadainya karena sekarang ini sedang musim pancaroba di Jawa Timur," ujar Kepala BPBD Jatim Sudharmawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis (23/4). Selain puting beliung, kata dia, pada musim pancaroba seperti sekarang ini juga rawan terjadi bencana tanah longsor sewaktu-waktu dan tidak ada peringatan dini. Menurut dia, seluruh kabupaten/kota di Jatim berpotensi terjadi puting beliung karena angin tidak mengenal dataran tinggi atau dataran rendah. Ia menjelaskan, puting beliung bisa terjadi karena adanya awan Kumulonimbus (CB). Namun daerah di bawah terjadi panas sehingga kondisi seperti itu menyebabkan terjadi puting beliung. Pusaran puting beliung ini kisaran daerahnya tidak sampai 10 kilometer dengan kecepatan angin mencapai 100-150 kilometer per jam.

Di Jatim, lanjut dia, daerahdaerah yang pernah terjadi puting beliung di antaranya, Nganjuk, Malang, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Tulungagung. Untuk mengantisipasinya, BPBD Jatim telah mengeluarkan surat edaran ke pemerintah kabupaten/kota agar bersiap menghadapi dan meminimalkan munculnya korban jiwa, salah satunya memotong pohon yang rawan patah dan memperhatikan papan-papan reklame. BPBD Jatim juga mencatat musim hujan sepanjang akhir 2014 hingga awal 2015 telah menyebabkan 319 desa yang ada di 125 kecamatan dan 32 kabupaten terendam banjir. "Selain curah hujan yang tinggi, banjir kali ini masih disebabkan oleh meluapnya tujuh wilayah sungai yang ada di Jatim," ucapnya. Ke tujuh sungai penyebab banjir di antaranya adalah Bengawan Solo, yang menyebabkan banjir di 139 desa, 47 kecamatan dan tersebar di 10 kabupaten. Selain itu, banjir juga disebabkan meluapnya Sungai Brantas dan merendam 90 desa, 31 kecamatan dan tersebar di sembilan kabupaten. = ANT/FIQIH ARFANI


KORAN MADURA

Madura Sport

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRILJUMAT 2015 |24 No.APRIL 0594 |2015 TAHUN IV

No. 0594 | TAHUN IV

O O

LIGA NUSANTARA

Pamekasan FC Gaet Tiga Pemain Baru PAMEKASAN-Pamekasan FC saat ini memiliki tiga pemain baru dari hasil seleksi yang dilakukan sejak SabtuMinggu (18-19/4) lalu. Masingmasing M Rustam dari klub Cahaya Muda FC, Yasir Arafat asal tim Putra Samarinda, dan Zainuddin MZ dari tim Perssas Sotaber. Ketiganya merupakan pemain yang memiliki kemam-

puan di atas rata-rata dibanding pemain seleksi lainnya. Sehingga tim pelatih merekomendasikan ketiganya untuk berlaga pada Liga Nusantara 2015-2016. Manajer Pamekasan FC, M. Farid menjelaskan ketiga pemain itu memiliki stamina dan teknik permainan di atas rata-rata. Ketiganya mampn meyakinkan tim pelatih dan

menggeser pemain seleksi lainnya yang berjumlah 50 peserta. Ketiga pemain ini diharapkan mampu memberi kontribusi positif terhadap prestasi tim mengingat para pesaingnya cukup berat dan sam-sama memiliki persiapan matang. “Kami memang sengaja mencari pemain yang sudah siap, sesuai dengan target yang dicanangkan

oleh ketua Askab PSSI Pamekasan,” ungkapnya. Lebih lanjut ditegaskan, pihaknya juga mengaku bangga dengan ketiga pemain itu. Selain memiliki kemampuan yang bagus, juga merupakan pemain dari klub-klub internal Askab PSSI Pamekasan. “Ketiganya merupakan pemain klub internal, kita patut berbangga soal itu,” tegasnya.

Seperti diketahui, skuad asuhan Winedy Purwito tergabung di grup 2 Liga Nusantara, musim 2015-2016. Satu grup bersama tim asal Madura lainnya, Perseba Bangkalan. Disusul Persibo, Bumi Wali FC Tuban, Lamongan FC, Persema Malang, Suryanaga Connection Surabaya, Deltras Sidoarjo dan Mitra Surabaya. =A. FAUZI M/RAH

MU-P Siap Songsong Kompetisi SUMENEP- Kemenangan besar 8-0 yang diperoleh skuad Madura United Perssu (MU-P) saat berujicoba dengan klub sepak bola mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Rabu (22/4) lalu, menjadi pertanda bahwa mereka sudah siap menyongsong kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang dijadwalkan kick off pada tanggal 26 April nanti. Hal itu disampaikan oleh pelatih MU-P, Bonggo Pribadi. Menurutnya, kemenangan tersebut merupakan salah satu pertanda bahwa anak asuhnya sudah siap menjalani kompetisi Divisi Utama. Kemenangan 8-0 atas Tim STKIP PGRI Sumenep itu menjadi modal beharga sebelum bersaing dengan klub-klub Divisi Utama lainnya. “Meski hanya bernama laga ujicoba, tapi kemenangan tersebut sangat penting. Karena akan semakin meningkatkan kepercayaan diri pemain. Dengan kemenangan itu, para pemain akan yakin dengan kemampuan dirinya,” kata Bonggo. Selain faktor kemenangan besar itu, kesiapan MU-P berkompetisi juga dapat dilihat dari kondisi fisik semua pemainnya. Bonggo mengungkapkan, saat ini kondisi fisik anak asuhnya sudah fit. Menjelang kompetisi, lanjutnya, tak ada pemainnya yang cedera. “Ini juga patut disyukuri,” ungkapnya. Mantan pelatih PSIS Semarang itu memastikan, hingga kompetisi Divisi Utama bergulir tidak akan melakukan ujicoba lagi. Laga ujicoba melawan Tim STKIP PGRI Sumenep itu merupakan yang terakhir kalinya. Untuk selanjutnya, para pemain akan difokuskan latihan saja. Menurut dia, latihan perlu terus digalakkan. Pasalnya, dia

menilai, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Beberapa hal yang perlu dimatangkan adalah finishing. Menurutnya, lini depan klub yang sedang diasuhnya itu masih perlu dipertajam lagi. “Selain finishing, set peace pemain juga perlu dimatangkan,”

lanjutnya. Sementara disinggung soal kemungkinan akan mendapatkan lawan yang berat di laga perdananya, Bonggo mengaku tak terlalu terbebani persoalan itu. Menurut dia, dirinya hanya akan fokus terhadap interen tim. “Kata soal

lawan kita di laga pertama, saya buta. Saya hanya fokus untuk tim sendiri,” katanya. Namun demikian, dia berharap, di laga perdananya MU-P bisa memetik hasil memuaskan. Hal itu menurutnya penting untuk mendongkrak kepercayaan

diri pemain saat menghadapi lawan-lawan selanjutnya. “Harapan saya, di laga perdana pemain bisa mendapat hasil yang bagus dan dapat mengakhiri pertandingan dengan kemenangan,” harapnya. =FATHOL ALIF


P

KORAN MADURA

JUMAT 24 APRIL 2015 No. 0594 | TAHUN IV

KAMIS 23 APRIL 2015 | No. 0593 | TAHUN IV

P

Laga PSMP vs Persepam MU Belum Dapat Izin

KORAN MADURA

PAMEKASAN - Manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU) tidak terlalu risau dengan belum terbitnya izin pertandingan perdana PSMP vs Persepam MU yang akan digelar Minggu (26/4) nanti. Anak asuh Widodo C Putro itu dipastikan tetap berangkat ke Mojokerto hari ini (24/4), sesuai jadwal yang ditentukan. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan berdasar hasil technical meeting yang digelar 20 April lalu, jadwal pertandingan tidak ada perubahan kecuali grup IV menyusul pengunduran diri Persik Kediri. Sehingga pihaknya akan tetap mengikuti jadwal itu dan tetap berangkat ke Mojokerto. “Urusan ijin ranahnya tim tuan rumah. Kami tetap berangkat, mengantisipasi kemungkinan yang lebih fatal. Sebab jika ijin terbit kami gak datang bisa dianggap WO,” katanya. Disinggung soal ancaman Menpora yang menginstruksikan Polri agar tidak menerbitkan izin pertandingan semua laga PT Liga Indonesia, pasca pembekuan induk sepak bola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pekan lalu, Nadi berharap tidak demikian. Sebab, pihaknya yakin Menpora tidak mungkin mengorbankan dan merugikan klub. “Mudah-mudahan tidak de-

mikian. Karena saya yakin Menpora tidak akan mengambil keputusan yang merugikan klub,” katanya. Seperti dirilis beberapa media, laga home The Lasmojo menghadapi Laskar Sape Ngamok terancam batal karena belum mengantongi ijin pertandingan. Tim tuan rumah mengaku kesulitan menyusul adanya instruksi Menpora agar kepolisian tidak memberi izi pertandingan. Sekretaris PSMP, Endro Ismiarso dalam keterangan persnya menyatakan akan memberitahu

PT Liga terkait kesulitan yang dialaminya. Ia yakin, kesulitan serupa juga terjadi pada klub lain. Namun, demikian, pernyataan Endro Ismiarso ini terkesan janggal. Sebab, surat permohonan ijin belum diajukan ke kepolisian setempat. Menurut Kapolres Mojokerto, AKBP Budhi Herdi Susianto pihak panitia pelaksana (panpel) PS Mojokerto Putra (MP) telah menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian terkait izin pertandingan laga perdana PSMP Minggu besok, namun belum mengajukan

surat resmi. “Secara resmi memang belum ada surat pengajuan izin pertandingan. Namun kalau secara lisan sudah ada,” katanya. Dikatakan, kewenangan memberikan izin pertandingan memang menjadi haknya, namun Kapolres masih menunggu informasi sesuai perintah Kapolri, Komjen Badrodin Haiti. Meskipun Kemenpora memberikan intruksi pihak kepolisian agar tidak memberikan izin pertandingan kepada semua laga yang digelar PT Liga Indonesia. =A. FAUZI M/RAH

DIVISI UTAMA 2015

Hari ini, Persepam MU Bertolak ke Mojokerto PAMEKASAN – Hari ini, skuat Persepam Madura Utama (Persepam MU) dijadwalkan bertolak ke Mojokerto untuk menjalani laga perdana menghadapi tim tuan rumah PS Mojokerto Putra (PSMP), Minggu (26/4) mendatang. Pemberangkatan tim dijadwalkan sekitar pukul 13. 00 dan akan menginap di salah satu hotel di Mojokerto. Penetapan pemberangkatan ini berdasarkan kesepakatan tim pelatih dan manajemen tim.

Waktu dua hari dianggap cukup untuk mempersiapkan tim, meliputi persiapan fisik (tidak kecapean), pengenalan stadion, dan persiapan mental tanding para pemain. Pada laga tandang kali ini, Laskar Sape Ngamok rencananya akan membawa seluruh pemain (full team). Hal ini akan memudahkan tim pelatih dalam menerapkan strategi yang tepat dalam meredam tim tuan rumah. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi menjelaskan sesuai target awal, timnya harus

meraih poin penuh saat bertandang ke kandang PSMP. Sehingga, semua persiapan terutama menyangkut kebugaran pemain menjadi prioritas. Demikian juga persiapan teknis dan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan tim saat pertandingan sudah lengkap. “Kami jajaran manajemen dan pelatih sudah menyiapkan tim ini dengan sangat matang dan para pemain juga sangat bersemangat. Semangat yang ada harus tetap berkobar agar kemenangan bisa dipetik,” ujarnya.

Mengenai strategi dan taktik permainan, Nadi menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih. Pihaknya tidak ikut campur dan memberi keleluasaan penuh kepada tim pelatih untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Namun demikian, ia mengingatkan agar tidak meremehkan kekuatan tim lawan sekalipun baru saja mengalami kekalahan besar saat ujicoba dengan Persis Solo dengan skor 6-0 di Stadion Manahan Solo, beberap hari lalu. =A. FAUZI M/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.