Kreatinvo Edisi 2

Page 1

KREATINVO EDISI 02 - 2016

Awaken Your Ideas!



Beast Taruna


EDITORIAL

EDITOR: Bima Ratio CONTENT WRITER:

Bima Ratio & Shafhi Kasyfillah LAYOUT: Andi Riswandi Rachmat COVER: Art by maghfirare UK DKOC WFCJ PKMCJ GWA!


Fallen Legion from Mintsphere

CONTENTS ADELIA MAGHFIRA

06 ADITYA NUGRAHA WARDHANA 14 FANDRY INDRAYADI 22 MUHAMMAD LUQMAN NUGRAHA 30

NGALOR NGIDUL REVIEW: NIGELLA REVELATIONS

36 40 42



PELAWAK BERBULU MERAK Adelia Maghfira AKA Maghfirare www.facebook.com/maghfirare Penulis oleh Bima Ratio

Dunia perkomikan Nusantara tampaknya memang tak pernah kehabisan bahan untuk membuat para pelaku maupun penikmat kreatif terkesima. Setelah media sosial dihebohkan oleh kemunculan komik empat panel Tahilalats, kini muncul lagi komik serupa dengan judul Maghfirare. Bedanya, jika Tahilalats merupakan komik yang dibuat secara spontan, Maghfirare justru dibuat dengan persiapan yang lebih serius—bisa terlihat dari gambarnya yang menyegarkan mata, walaupun dari segi cerita sama-sama koplak. Akan tetapi, terlepas dari semua itu, tahukah kamu bahwa Maghfirare dibuat oleh seorang komikus wanita muda? Benar, Maghfirare dikonsepkan dan dibuat oleh seorang komikus tunggal bernama Adelia Maghfira. Ia adalah salah satu komikus muda yang berbakat, ia bahkan mampu menarik perhatian perusahaan sekaliber Oppo pada usia yang relatif muda bagi kebanyakan komikus—18 tahun. Adelia mengakui bahwa ia memang sudah terjun ke dunia komik dan ilustrasi sejak masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan hal itu terus berlanjut hingga ia

mengenyam pendidikan sebagai pelajar putih abu-abu. Tak pelak kemampuannya menggambar memang terbilang cukup mengagumkan. Jika kamu memperhatikan, komik Maghfirare ini dipenuhi dengan lawakan-lawakan frontal seputar kehidupan anak muda. Rupanya, ide tersebut terinspirasi dari komik Jepang berjudul Horimiya yang ditulis oleh Haigawara Daisuke. Jika dilihat-lihat, gaya penulisan cerita Maghfirare memang sedikit mirip dengan Horimiya; komedinya sederhana, namun cara penyampaiannya mampu membuat pembaca paling tidak nyengir-nyengir kuda. Dari segi ilustrasi, Adelia mengakui bahwa ia juga terinspirasi dari Sakisaka Io—komikus Ao Haru Ride. Influence ini bisa terlihat pada ilustrasi karakter komik Maghfirare yang manis-manis dan imut-imut, beberapa pembaca bahkan sempat beropini bahwa karakter-karakter Maghfirare terasa lebih lovely daripada karakter moe Jepang.

kreatinvo:02| 7


Saat ini, Adelia mengakui bahwa ia sedang merampungkan komiknya dalam versi cetak. Alasannya, ia ingin komiknya bisa dibaca oleh semua kalangan, bukan hanya dari kalangan penghuni media sosial. Ia juga menyatakan bahwa tujuan dari munculnya komik Maghfirare adalah untuk mengingatkan orang akan pentingnya bersantai dalam hidup. “Aku pengen orang-orang berpikir lebih simpel dan nggak ngeseriusin semua perkara. Hidup udah sulit, jangan dipersulit lagi, sesekali dibawa santai aja gitu,� paparnya. Kata-kata yang mengagumkan dari seorang pelawak muda, bukan begitu?


kreatinvo:02| 9



K: Apakah ada tips-tips tertentu untuk membuat komik komedi? Karena masih banyak penulis yang bingung cara bikin cerita komedi, somehow itu salah satu seni yang sulit dikuasai. M: Aku bikin komik bener-bener ngikutin kejadian asli yang aku alami. Tapi coba nih, sebelum bikin komik, pikirkan inti cerita yang mau kamu sampaikan, satu poin aja cukup, yang penting intinya ngena. Nggak usah bertele-tele. Usahain jokes-nya dibawakan dengan cara yang natural, layaknya kita bercanda seharihari. Ekspresi dari si tokoh komik juga lebih baik biasa aja, nggak usah lebay seperti reaksi tokoh-tokoh anime. Soalnya, nggak semua penikmat komik kita bisa dikategorikan otaku, takutnya malah jadi garing. Dan kalo bikin komik (lawak), lebih baik bikin yang ceritanya universal biar semua orang ngerti. K: Maghfirare ini gambarnya lucu dan khas, bisa dibilang ini moe versi Indonesia. Bagaimana sih cara membuat karakter yang mukanya imut-imut begitu? Mungkin ada trik khusus menggambar di bagian matanya, mukanya, atau mulutnya? M: Hahaha, nggak ada trik khusus sih, aku kalo gambar facial features semuanya kubuat simpel, bikin matanya aja cuma bulet gitu. K: Apakah ada tips bagaimana cara promosi komik yang efektif dan cara menjaring pembaca tanpa harus keluar biaya untuk ngiklan? Karena Maghfirare ini fans-nya banyak lho. M: Aduh, banyak fans apaan, aku mah orang biasa aja kok. Hehe. Kalo soal promosi komik yang paling simpel sih dengan bikin kolaborasi sama komikus yang udah lebih terkenal, kalo mereka suka biasanya bakal di-repost dan karya kita akhirnya jadi ikut terangkat karna dipromosikan gratis olehnya. Tapi aku sendiri juga nggak pernah kayak gini sih, hahaha. Makanya, itulah alasan kenapa harus bikin cerita yang universal dan berhubungan dengan pengalaman orang banyak, karena akun-akun banyol (yang followers-nya bejibun) gitu suka ngerepost konten lucu-lucuan. Kalo karyamu di-repost sama akun-akun seperti ini biasanya followers kita bakal langsung nambah.

kreatinvo:02| 11


Kejadian Paling Memorable dalam Berkarya “Yang paling nyebelin sih biasanya ada pembaca yang nggak menghargai karyaku dengan nge-repost karyaku tanpa source dan ngehapus watermark yang biasanya kucantumin di komikku. Hal nyebelin lainnya adalah munculnya pembaca yang malah terfokus dengan hal-hal kecil di karyaku dan marah-marah tak jelas sehingga menghilangkan esensi jokes-nya. "Kalo hal menyenangkannya banyak banget. Dari komik Maghfirare ini, aku jadi ketemu sama orang- orang yang punya hobi sama, aku jadi bisa bertukar pikiran dengan mereka. Terus, kalau lagi jalan, seringkali ada orang yang notice kalo aku komikusnya Maghfirare, mereka bilang kalo mereka suka karyaku dan sebagainya. Itu sebenernya simpel, tapi bikin aku seneng banget.�


“Jangan takut menjadi berbeda. Karena yang berbeda biasanya yang paling membekas. Jangan pernah juga merasa sia-sia dengan apa yang kita lakukan, selalu tuangkan kemampuan kita seratus persen. Dalam berkarya, biarpun kamu hanya membuat komikstrip, ketika kamu mengerahkan kemampuanmu sepenuhnya, kamu pasti bakal mendapatkan hasil yang setimpal. Capek itu pasti, tapi semuanya akan indah.� Maghfirare



LIGHT NOVEL AND JUSTICE! Aditya Nugraha Wardhana AKA Aditya NW www.facebook.com/BeastTaruna Penulis oleh Bima Ratio

Bagi sebagian orang, light novel masih merupakan format karya yang asing didengar. Bukan hanya karena namanya, tetapi secara definisi, light novel juga masih terasa membingungkan. Jika dibilang bahwa light novel sama dengan novel, pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, karena dari segi cerita biasanya jauh lebih sederhana daripada novel reguler. Belum lagi jika kita harus membicarakan ilustrasi yang biasanya diselipkan untuk memperkuat dramatisasi adegan, hal ini tentu membuat light novel berbeda dengan format tekstual yang selama ini kita kenal dengan nama novel. Meskipun demikian, seorang kreator asal Bekasi berusaha untuk memperkenalkan format baru ini kepada masyarakat kreatif Indonesia. Ia adalah Aditya NW. Di kalangan komikus dan ilustrator Indonesia, Aditya memang dikenal sebagai kreator yang unik. Selain karena cerita-cerita yang ia buat terkenal sangat kompleks dan berbasis riset, Aditya juga secara konsisten menuangkan karyanya lewat light novel meskipun ia tahu light novel bukan format yang populer di Indonesia. Salah satu karya yang menjadi

andalannya saat ini adalah Beast Taruna, light novel ini menceritakan tentang kelompok superhero yang terjebak dalam situasi dimana dunia dimenangkan oleh kubu fasis (Nazi Jerman, Imperium Jepang, dan Italia)— suatu konsep yang menarik, bukan? Kreator yang terinspirasi dari penulis Philip K. Dick ini menyatakan bahwa kemunculan Beast Taruna dimotori oleh dua hal: pertama, Aditya NW ingin memperkenalkan kerennya format light novel kepada masyarakat Indonesia. Kedua, Aditya NW ingin membuat konsep baru tentang fiksi superhero. “Proyek ini menjadi alasan bagi saya untuk mempopulerkan format light novel di Indonesia, sekaligus memberikan ‘angin segar’ pada genre superhero di Indonesia dengan karakter dan cerita yang lebih rumit. Beast Taruna juga (saya harapkan) menjadi pelopor subgenre alternate history― sejarah yang berbeda dari dunia nyata―di Indonesia,” paparnya.

kreatinvo:02| 15


Ketika ditanya tentang tujuan besarnya berkarya, Aditya menyatakan bahwa ia ingin mengubah pandangan polos masyarakat tentang pembela kebenaran lewat light novel yang ia kerjakan. “Selama ini, kita sering melihat tokoh pahlawan super adalah orang-orang yang sempurna tanpa cacat, alasannya agar mereka bisa menjadi teladan bagi orang banyak. Tetapi saya justru menganggap karakterisasi seperti itu membuat audiens merasa tak mungkin untuk mencontoh pahlawan super yang sedemikian sempurna. Manusia super seakan-akan orang yang sudah dari sananya jago dan konsep itu tidak berubah,� ungkapnya. “Itulah kenapa saya pilih konsep yang serupa dengan sentai atau kamen rider; orang biasa bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Itulah yang saya incar.�




K: Banyak penulis pemula yang masih bingung cara merangkai kata-kata, sehingga cerita yang mereka sampaikan menjadi sulit dipahami oleh pembaca. Apakah ada tips tertentu untuk mengasah kemampuan tersebut? NW: Cara menambah pilihan kata yang biasa saya lakukan adalah membuat sebuah daftar vocabulary pribadi. Kosakata baru yang kalian dapatkan dari mana pun bisa memperkaya penceritaan, silakan dicatat dan dibuat menjadi sebuah daftar. Buatlah cerita secara utuh terlebih dahulu, kemudian periksa kembali. Ambil daftar yang sudah kamu buat, lalu ganti kata-kata yang terkesan membosankan. Sumber daftar vocabulary ini tidak hanya dari buku-buku seperti novel saja ya, tetapi bisa juga dari drama atau bahkan subtitle sebuah film. K: Apakah ada cara tertentu agar cerita yang kita tulis tidak stuck atau malah jadi tidak jelas di tengah jalan? NW: Ingatlah tujuan kalian membuat cerita. Bila perlu, buatlah kerangka karangan secara kasar. Tidak perlu detail, hanya garis besar event dan urutan kejadian penting yang bisa membuat jalan cerita tetap masuk akal. Kalian bisa juga membuat pembukaan/awal cerita/prolog dan penutupan/akhir cerita/epilog terlebih dahulu. Dengan begitu, meskipun jalan cerita berkelok-kelok ke manapun, kalian sudah tahu apa yang akan terjadi di akhir, jadi kalian tetap menulis pada tujuan. K: Menurut Mas Adit, bagaimana cara agar light novel bisa sama menariknya dengan komik yang kini sedang digandrungi oleh masyarakat kreatif Indonesia? NW: Masyarakat kreatif Indonesia memang masih “kecanduan� media visual, terutama komik. Sehingga apa yang harus dilakukan oleh para kreator light novel adalah memanfaatkan keadaan tersebut. Sebuah light novel idealnya memiliki ilustrasi cerita yang lebih banyak, jadi tidak hanya sekadar satu gambar untuk satu bab (sekitar 15 halaman). Hal lain yang saya rasa baik dilakukan adalah memodifikasi format light novel menjadi seperti komik, baik dalam ukuran maupun dalam jadwal terbit. Komik biasanya berukuran cukup kecil seperti 14x20 cm atau 13x19 cm, light novel bisa mengikuti tren tersebut. Mengenail jadwal terbit, komik yang ada di toko buku Indonesia terbitnya memang cukup cepat, mungkin satu bulan sekali. Tetapi itu dikarenakan kebanyakan komik yang kita nikmati berasal dari Jepang, sehingga sudah ada stok edisi lanjutan bahkan sebelum edisi pertama diterbitkan. Jadwal terbit komik Indonesia lebih longgar, sekitar tiga bulan atau bahkan enam bulan sekali. Kreator light novel bisa mengikuti pola tersebut. Tujuan dari membuat jadwal terbit ini adalah agar para pembaca tidak melupakan karya yang kita buat. Dengan dua hal tersebut, kreator light novel harus meninggalkan paradigma bahwa karya mereka lebih menyerupai novel. Sifat sebuah light novel lebih menyerupai komik: berlanjut. Kalau pun oneshot, selesai dalam satu buku, pastikan bahwa promosi buku tersebut ditekankan pada hal visual.


Kejadian Paling Memorable dalam Berkarya “Untuk seorang penulis, kejadian paling mengesankan sudah pasti ketika karyanya diterbitkan. Saya mendapat kabar pada November 2013 bahwa buku pertama Beast Taruna sudah akan dikirim ke toko buku. Tetapi, saya kemudian berpikir bahwa cerita superhero tampaknya akan sulit diterima oleh masyarakat Indonesia jika dikemas dalam format light novel. Hal ini terbukti ketika saya melakukan survei tentang minat pembaca terhadap light novel yang saya buat. Akan tetapi,ini justru menjadi momen pembuka bagi saya untuk (lebih serius) terjun ke dunia light novel dan (saya harap) menjadi pelopor light novel di Indonesia.�


“Kalau perjalanan berkaryamu membuatmu merasa tertekan dan belum memberikan manfaat bagi orang lain, jalani saja sembari terus meningkatkan kualitas diri. Suatu hari, kalian bisa melihat kilas balik pada momen tersebut dan menertawakannya.� Aditya NW



MEMBUAT KARYA YANG MEMORABLE Fandry Indrayadi AKA Fan-Fan www.mintsphere.com Penulis oleh Muhammad Shafhi Kasyfillah

Fandry Indrayadi atau yang akrab dipanggil Fan-Fan adalah seorang kreator game yang telah memulai sepak terjangnya di dunia video game sejak masih duduk di bangku SMP. Minat ini sebenarnya sudah tampak pada saat ia duduk di bangku sekolah dasar, dimana pada saat itu ia, berhasil membuat sebuah boardgame yang menggabungkan teknik monopoli dan RPG hanya menggunakan kartu dan dadu. Orangtua Fan-Fan sendiri telah memperkenalkan video game pada saat ia berusia tiga tahun. Tak heran jika kemudian terbentuk passion untuk membuat permainan digital yang mendunia. Saat ini, Fan-Fan bekerja sebagai Creative Director/Lead Game Designer di Mintsphere—sebuah game developer Indonesia. Fan-Fan pernah ikut serta dalam pengembangan beberapa game yang cukup populer diantaranya seperti Cube Colossus, Valthian Arc (saat ini dikembangkan Agate studio), dan beberapa game yang dikerjakan bersama rekan-rekannya di Mintsphere, seperti Trigger Knight, Trigger Princess, dan Fallen Legion.

Berbicara soal Fallen Legion, game ini rencananya akan dirilis untuk Playstation 4. Ia mengatakan bahwa proyek ini merupakan proyek yang paling menarik untuk dikembangkan saat ini, karena ia mendapatkan banyak pengalaman untuk mengembangkan game di platform konsol. Selain itu, karena proyek ini bekerjasama dengan publisher di Amerika Serikat, banyak sekali info dan wejangan menarik yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk pengembangan game-game berikutnya. Dalam berkarya, Fan-Fan memiliki tujuan besar, yakni untuk membuat karya yang membekas di ingatan orang banyak. Ketika mendesain game, ia juga selalu berusaha untuk menyelipkan nilai moral dengan memasukkan unsur consequences (konsekuensi), baik secara mechanic ataupun narrative. “Game is all about consequence and effect,� paparnya.

kreatinvo:02| 23


Sifat unik dari game yang interaktif memungkinkan pembuatnya menyampaikan berbagai macam hal seperti, “Oke,kamu dan orang-orang yang kau kenal selamat dan hidup bahagia. Tetapi bagaimana dengan yang lain?�


Atau seperti, “Apakah semua yang kau lakukan itu benar?� Hal seperti ini sulit untuk dilakukan melalui media lain, itulah mengapa unsur consequences adalah kekuatan utama dari media game.



K: Apa hal yang membuat game memiliki tingkat adiktif yang tinggi? F: Untuk membuat sebuah game dengan tingkat adiktif yang tinggi, ada banyak cara—tergantung audiens. Contohnya, ada beberapa orang yang senang menyelesaikan seluruh tantangan yang disediakan di dalam game terkait, tetapi ada juga orang yang memainkan sebuah game hanya untuk membuang-buang waktu. Jadi, untuk membuat game yang adiktif kita harus mengetahui seperti apa audiens yang menjadi target pasar kita—singkatnya, kita menyesuaikan kesukaan mereka ketika bermain game. Saya pribadi tidak mengejar efek adiktif dalam game yang saya buat, tetapi lebih ke arah memorable. Saya ingin setelah orang selesai main pun tetap ingat dan suatu saat akan kembali memainkan karya-karya yang saya buat. K: Adakah tips atau langkah-langkah yang sebaiknya diambil agar game developer pemula bisa bikin game setingkat AAA? F: Know your limit, start small. Tidak ada yang bisa membuat game AAA sendirian. Membuat game AAA membutuhkan resource dan budget yang tidak sedikit. Dan tanpa bermaksud discouraging, kemungkinannya sangat kecil untuk membuat game AAA milik kita sendiri. K: Bagaimana pendapatmu tentang game yang ber-story seperti Final Fantasy? F : Story di dalam game menarik, karena tidak seperti media lainnya, game lebih menggunakan visual narrative. Story di dalam sebuah game tidak harus dipaparkan lewat teks atau dialog. Contoh paling simpelnya bisa terlihat pada sebuah game ber-setting fantasi. Misalnya kita memainkan sebuah karakter, lalu menjelajahi sebuah kota yang sepi. Tiba-tiba, kita melihat mayat bergelimpangan di mana-mana, asap mengepul dari pusat kota, dan darah menggenang di lantai batu. Kita tentu akan bertanya-tanya: siapa yang baru saja menyerang kota ini? Pasukan Goblin? Raksasa? Tanpa harus ada penjelasan berupa narasi, tiba-tiba karaktermu ingat kalau ia baru saja melihat sekawanan bandit 10-15 menit yang lalu. That must be it! Dari contoh di atas, kita dapat melihat sebuah sebuah cerita tanpa ada dialog maupun narasi sama sekali. Ini adalah kekuatan sebuah game yang jarang dimiliki oleh media lain.

kreatinvo:02| 27


Kejadian Paling Memorable dalam Berkarya Kejadian yang paling menyenangkan bagi Fan-Fan adalah ketika proyek yang ia kerjakan bersama dengan timnya rilis setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun menunggu konfirmasi. “Rasanya tangis darah selama berbulan-bulan langsung terbayar!� ujarnya bahagia.

Caesar Cipher, N=2


“Fail often, fail quickly! Jangan malu dan takut untuk gagal. Sepuluh game pertama yang kita kembangkan boleh jadi jelek. Akan tetapi, pengalaman dan ilmu yang kita dapatkan dari karya-karya tersebut tak dapat dibeli oleh uang.� Fan-Fan

kreatinvo:02| 29



JIWA BOBOTOH DALAM DESAIN Muhammad Luqman Nugraha AKA Lulu meoong-kun.deviantart.com Penulis oleh Muhammad Shafhi Kasyfillah

Ilustrator, nyunda, bobotoh. Ketiga hal itulah yang mungkin akan menjadi kesan pertama saat bertemu dengan pria bernama lengkap Muhammad Luqman Nugraha. Luqman atau yang lebih sering disapa dengan panggilan Lulu ini adalah seorang ilustrator berbakat asal Bandung yang amat mencintai Persib, bahkan ia menyatakan bahwa ia ditakdirkan lahir untuk menjadi bobotoh. Tidak hanya soal Persib, budaya Sunda pun begitu melekat pada dirinya, terbukti pada saat diwawancarai tim Kreatinvo, kata-kata yang pertamakali dilontarkan adalah sapaan khas sunda, Sampurasun. Lulu pertamakali mulai mendapat pengaruh untuk menggambar saat duduk dikelas VIII SMP oleh temannya yang jago menggambar. Keseriusannya dalam menekuni dunia ilustrasi semakin bertambah saat ia memasuki kelas XI SMA, terlebih dengan adanya dukungan sarana dan prasarana dari temannya yang memiliki usaha rental komik. Dari situ, Lulu mulai mencoba-coba berbagai macam jenis style dan genre komik, terutama komik Jepang. Pada saat itu, ia juga mulai berpikir bahwa dirinya harus berubah—dari yang semula hanya

penikmat berubah menjadi pencipta. Proses dari awal berlatih menggambar hingga menjadi seperti sekarang memakan waktu yang cukup lama, ia bahkan sempat berhenti karena tangan kanannya patah. Akan tetapi, ia merasa bahwa semua itu harga yang pantas untuk ia bayar karena skill yang ia dapatkan bisa diaplikasikan baik untuk proyek luar maupun dalam negeri. Saat ini, Lulu sedang disibukkan dengan banyaknya commission yang ia terima dari luar negeri, terutama dari negeri Paman Sam. Meskipun demikian, ia juga memiliki beberapa project pribadi yang ia jalankan bersama teman-temannya. Visual novel dan komik yang ia kerjakan bersama komunitas komik Funco adalah salah satunya, ia merasa dengan membuat proyek sendiri akan memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan lebih jauh. “Soalnya di sana menjadi ladang buat bereksperimen segila-gilanya baik dari segi story, art, sampai programming-nya,� tutur Lulu yang juga memiliki background sebagai programmer.


Selain itu, ia juga diketahui mendirikan komunitas independen dengan teman sesama artist dan bobotoh bernama Bobotoh Wibu. Tujuan dari adanya komunitas tersebut adalah untuk memberi dukungan kepada Persib lewat media visual kreatif dan membuktikan bahwa bobotoh sekarang sudah bageur—bukan lagi pembuat onar. Dalam setiap karyanya, Lulu selalu berusaha memasukkan muatan lokal agar karyanya bisa menjadi media promosi bahwa Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang luar biasa. Ia juga berpendapat bahwa karya seni bisa menjadi media propaganda yang efektif untuk menyuarakan pesan-pesan moral maupun kritik sosial.


K: Adakah cara atau tips bagi para ilustrator baru untuk menentukan ciri khas atau menghasilkan ciri khas pada gambar sendiri? L: Semua butuh proses. Semua ilustrator kalo ditanya pasti bakal nyaranin sistem ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Tapi, semuanya harus dalam porsi wajar. Jangan sampai kebanyakan mengamati karya orang lain, tetapi kita sendiri malah nggak berkarya, atau malah kebanyakan meniru sampe menjurus ke arah plagiat. Senior saya di tempat kerja dulu pernah nyaranin, cari satu atau dua nama komikus atau ilustrator yang paling kamu suka style-nya, amati semua karya atau baca semua komiknya, terus silakan modifikasi style-nya sesuai keinginanmu. Intinya, ciri khas kita bakalan muncul dari proses trial and error dalam berkarya. Bagaimana awal mula agar bisa terjun ke dunia ilustrator hingga bisa membuka commission? L: Nah kalo itu sebenernya saya nggak sengaja. Awalnya iseng-iseng bikin akun DeviantArt biar keliatan kekinian, akan tetapi, selang beberapa jam setelah memposting artwork, saya dapet banyak message yang intinya menanyakan, “Do you open for commission?� Awalnya saya girang sekaligus bingung, tetapi akhirnya saya iyakan saja. Saya makin bingung pas ditanya soal harga, karena saya takut kemahalan atau malah kemurahan. Akhirnya, dari sekian banyak teman yang saya mintai saran, ada yang ngasih wejangan, “Percaya diri aja sama kualitas artwork-mu, kalo kualitasmu makin bagus, otomatis harga kamu juga naik.� Apakah kita harus menentukan harga yang sama dalam setiap commission atau bergantung pada wilayah dan course mata uang di negara tertentu? Karena bisa saja standar harga comission di tiap negara berbeda. L: Aduh euy, nyambungnya sama ekonomi. Tentunya nggak, terutama kalo buka komisi buat klien dari Indonesia, soalnya rupiah kita ‘kan dipengaruhi banget sama nilai tukar terhadap dolar. Kalo buat klien di luar negeri sih, saya udah punya range harga yang pasti, dan klien dari luar negeri nggak akan susah diajak negosiasi soal harga. Intinya sih nyambung dari pertanyaan sebelumnya: kualitas menentukan harga. :)


Kejadian Paling Memorable dalam Berkarya Pada tahun 2012, pernah ada kejadian menyebalkan yang tidak bisa ia lupakan. Saat itu, Lulu sedang mengerjakan proyek dari salah satu penerbit di Amerika Serikat. Akan tetapi, tiba-tiba saja kontraknya diputus, padahal sebentar lagi akan naik cetak. Setalah ditelusuri lebih jauh, ternyata penerbit tersebut bodong alias fiktif. Walapun rugi dari segi waktu dan tenaga, tetapi ia bersyukur tidak dirugikan lebih jauh dan kejadian itu membuatnya ekstra berhati-hati bila ada kerjasama yang ditawarkan dari penerbit asing.


“Percaya diri dan yakinkan semua orang kalo kita punya karya yang layak dinikmati, karena yakinlah, di suatu tempat di belahan dunia ini pasti ada orang yang menyukai karyamu dan diam-diam menjadi penggemar rahasiamu. May the force be with you!� Lulu


NGALOR NGIDUL > <

Kalau makanan bisa menjadi pendorong semangat untuk berkarya, kira-kira kamu bakal milih makanan apa biar kamu tetep semangat berkarya? Kenapa? Makaroni pedes! Bikin mood naik, soalnya enak, haha. Tapi sebenernya apa aja oke sih, yang penting ada minuman dingin, soalnya di depan PC lama-lama bikin Maghfirare mumet, jadi biar seger.

Aditya NW

Bebek Renon dengan sambal matahnya dan burger Whooper dari Burger King. Mengapa? Karena kedua santapan itu merupakan ledakan rasa bagi saya, dan itu sudah cukup menjadi pendorong semangat saya.

Pizza! Karena benda ini rasanya sudah menjadi makanan umum para developer di seluruh dunia, terutama kalau lagi lembur, haha.

Fan-Fan

Lulu

Kalo disuruh milih, kayaknya saya bakal milih nasi goreng, terutama bikinan bapak saya. Murah meriah dan mengenyangkan. Emang sih, itu nggak bakal bikin saya terbang ke langit ketujuh seperti di anime Cooking Master Boy, tetapi sensasi pedas manisnya itu lho ‌ awas ngiler.


Siapakah kreator idola di bidangmu yang pengen kamu jadikan rival dalam dunia berkarya? Mengapa?

Tahilalats dan Annisa Nisfihani, soalnya aku ngerasa punya kemampuan lebih dari mereka (pede), ahahaha. Maghfirare

Aditya NW

Sweta Kartika dan tim Nusantaranger, karena mereka juga membuat cerita superhero untuk Indonesia. Kesuksesan mereka dalam membangun fanbase dan relasi dengan masyarakat kreatif luar negeri menjadi benchmark pertama bagi sayauntuk mengembangkan karya sendiri.

Idola saya di industri game adalah Hidetaka Miyazaki (Director dari Dark Souls dan Bloodborne). Game-game yang beliau desain sangat brilian dan spot-on, saya pun Fan-Fan banyak mengambil influence dan inspirasi dari beliau.

Lulu

Mungkin saya bakal nyebut Fauzy Zulfikar dan Chiiririn a.k.a. Indita Pratiwi Kristie. Kenapa begitu? Soalnya di usia yang relatif lebih muda dari saya, mereka sudah punya karya yang diakui oleh masyarakat lokal maupun internasional. Itu kadang-kadang bikin saya minder, tapi ya kesuksesan orang berbeda-beda, kesuksesan juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Saya nggak nganggep mereka rival, melainkan lebih ke arah “teman sejawat�—aduh, bahasanya jadul sekali.

kreatinvo:01| 37


Kalau kamu ketemu Shen Long Dragon Ball dan boleh minta satu kekuatan super yang menguntungkan aktivitas berkaryamu, kira-kira kekuatan apa yang akan kamu minta? Mengapa?

Kekuatan untuk mengerjakan segalanya dalam waktu lima detik. Aku ngerasa kalo berkarya itu harus perfeksionis, detil terkecil yang sebenernya nggak Maghfirare keliatan suka aku polesin sampe puas, dan itu ngebuang waktu banget. Dan kekuatan antimales deh kayanya, haha.

Aditya NW

Endless amount of wealth (kekayaan tanpa batas), meskipun sepertinya itu bukan kekuatan super. Alasannya sudah jelas, bukan? Pilihan lainnya bisa juga mengendalikan waktu, sehingga pilihan buruk yang saya ambil dalam perjalanan pembuatan karya saya bisa di-reset.

Kekuatan super untuk menghilangkan creator’s block, karena kita tahu itu salah satu musuh paling besar pada pelaku industri. :P

Fan-Fan

Lulu

Cuma satu yah? Ah, Shen Long pelit. Tapi kalo boleh milih, saya mau minta kemampuan mind trick kaya para Jedi di film Star Wars, supaya saya bisa “menghasut� para klien agar ngebayar jasa desain saya semahalmahalnya, huehuehuehue.

END




REVIEW:

NIGELLA

Novel tentang Perjalanan Anak Yatim Cerita mengenai perjuangan masyarakat pinggiran memang selalu berhasil menarik perhatian banyak orang, khususnya di Indonesia. Jayadi Reiji, penulis asal kota Lasinrang, lantas menciptakan sebuah novel mengenai perjuangan seorang anak yatim menelusuri lika-liku kehidupan. Novel tersebut ia beri judul Nigella. Berkisah mengenai seorang anak yatim bernama Edgar Poeder, novel yang dirilis pada 18 Agustus 2015 oleh penerbit Sibuku Media Yogyakarta tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang, salah satunya adalah penulis best seller Merry Riana. Nigella menceritakan tentang kehidupan anak yatim di kota Menton, Prancis. Beberapa anak yatim di kota itu mengidap penyakit lemah ingatan, autis, dan lemah syaraf. Meski demikian, mereka mampu melihat tanda-tanda

kematian melalui mimpi walau hanya berupa visualisasi abstrak. Anak-anak yatim di kota itu juga harus menemukan cara membedakan sahabat palsu dan sahabat sejati, membedakan kasih sayang palsu dan murni, dan berusaha menemukan hal yang lebih berharga daripada sekadar gelar dan beasiswa. Akan tetapi, bagaimana mereka mampu melalui segala kesulitan hanya dengan mengandalkan kasih sayang orangtua adopsi? Bagaimana kehidupan masyarakat pinggiran seperti mereka jika bersekolah di tempat orang-orang elit? Bersama rekan-rekannya, Edgar— protagonis pada novel ini—berusaha melewati segala pelik dalam hidupnya dan menguak misteri mimpi-mimpi tentang kematian.

CARA MEMESAN NOVEL NIGELLA • • • • •

Pesan online di www.larc-nigela.com Pesan via Facebook, kirim pesan ke akun L arc Nigella atau Novel Nigella (FB) Pesan via BBM: 51A5F3EB Pesan via SMS: 085 334 810 112 Pesan via e-mail: larc.nigella.org@gmail.com

Harga novel NIGELLA: Rp.55,000. Untuk pembeli di luar Makassar akan mendapat gantungan kunci official Nigella secara cuma-cuma.

kreatinvo:02| 41


REVELATIONS Apa harapan dan prediksi kamu untuk industri kreatif atau industri komik indonesia ke depannya?

Adelia Maghfira AKA Maghfirare Semoga lebih di-notice lagi sama masyarakat Indonesia, soalnya banyak karya anak bangsa yang sebenernya lebih unggul dari karya-karya orang luar negeri. Dan aku pengen banget industri perkomikan di indonesia dilirik sama media di TV, entah dibuatkan acara khusus atau apa pun. Menurut aku bakal menarik banget kalo ada acara yang nayangin seluk-beluk perkomikan indonesia.

Aditya Nugraha Wardhana AKA Aditya NW Harapan saya adalah industri kreatif Indonesia mampu keluar dari paradigma bahwa karya kreatif harus bersifat visual murni seperti komik. Light novel bisa menjadi media penyampaian ide dan cerita yang mampu bersifat lebih kaya, sehingga bermanfaat baik bagi para kreator maupun para pembaca. Selain itu, saya juga berharap industri kreatif Indonesia mampu keluar dari paradigma yang mengharuskan karya-karya kreatif memiliki sifat ‘mengIndonesia’, terutama jika berhubungan dengan wayang, budaya Hindu-Buddha, sifat regional, maupun wujud nasionalisme yang lain. Para kreator yang baik sudah pasti memiliki niat tulus mengharumkan nama bangsa ini tanpa harus terkungkung ide-ide sempit seperti demikian.

Fandry Indrayadi AKA Fan-Fan Industri kreatif di Indonesia sekarang ini mulai berkembang pesat. Banyak sekali perusahaan luar yang mulai mencari talent dan membuka cabang di Indonesia. Saya kira para pelaku industri kita akan mulai mengambil work ethic dan teknik dari perusahaan-perusahaan multinasional ke depannya. Dan tentu saja, ini akan menjadi huge boost bagi pertumbuhan industri kreatif kita. Harapan saya adalah meningkatnya apresiasi dari para pelaku maupun audiens lokal. Karena jujur saja, dari pengalaman saya, orang-orang dari luar negeri jauh lebih apresiatif terhadap produk lokal daripada orang-orang kita sendiri, which is a shame.

Muhammad Luqman Nugraha AKA Lulu Industri kreatif di Indonesia udah mulai bangkit, tapi kebanyakan sifatnya cuma musiman. Dari diskusi saya beberapa waktu lalu dengan sesama pelaku di industri kreatif, kuncinya ada di konsistensi berkarya. Kalo kita bisa mempertahankan hal itu, Insya Allah industri kreatif kita bisa akan sehebat dan semapan di negara-negara maju. Kalo boleh saya menyadur lirik dari salah satu lagu favorit saya, saya ingin suatu saat kelak industri kreatif indonesia bisa “membangun kota dan peradabannya sendiri�. Seperti itulah harapan saya.


[kreatinvo:02]


kreatinvo:02 maghfirare aditya nw fan-fan lulu


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.