Minggu, 31 Juli 2011
FB Page: http://facebook.com/gkiyasmin
Pernyataan Pers:
SEMINGGU SETELAH SERAH TERIMA REKOMENDASI OMBUDSMAN RI, DIANI BUDIARTO TETAP TAK PATUH HUKUM
S
etelah pada tanggal 18 Juli 2011 Pemkot Bogor yang diwakili oleh Sekda Bogor, Bambang Gunawan yang mewakili Wali Kota Bogor, Diani Budiarto, menerima Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang menguatkan kembali putusan Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia soal keabsahan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Taman Yasmin Bogor, ternyata hingga minggu lalu, 24 Juli 2011, Pemkot Bogor tetap tidak bersedia mentaati hukum. Dalam rekomendasinya, ORI merujuk pada putusan MA yang dikeluarkan 9 Desember 2010 yang lalu. Secara tegas dalam rekomendasinya, ORI menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaannya, apa yang dilakukan Diani Budiarto adalah sebuah tindakan yang dikategorikan “perbuatan melawan hukum� dan oleh karenanya Diani diharuskan untuk mencabut SK Wali Kota yang dikeluarkan pada 11 Maret 2011 yang mencabut permanen IMB Gereja, yang tidak sesuai dengan putusan Mahkamah Agung sebelumnya. Namun minggu kemarin 24 Juli 2011, jemaat tetap terpaksa beribadah di trotoar
Jalan KH. Abdullah bin Nuh, Taman Yasmin Bogor. Kenyataan ini menimbulkan serangkaian tanda tanya besar: apakah arti putusan Mahkamah Agung dan rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia di Negara Kesatuan Republik Indonesia? Apakah Indonesia masih merupakan Negara dengan supremasi hukum? Apakah dokumendokumen resmi Negara, dari lembagalembaga Negara berlogo Garuda, tak lagi berarti di Kota Bogor? Kapankah kami dapat beribadah di gereja kami yang sah dan yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung dan Ombudsman Republik Indonesia? Kami berharap Diani Budiarto kembali menjadi pejabat publik yang patuh pada hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami berharap Diani Budiarto tetap menjadi pejabat publik yang ikut menegakkan dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika, menjaga Negara tetap menjadi rumah bersama bagi semua. Semoga Tuhan memberkati Indonesia, sekarang dan sampai selama-lamanya. Bogor, 24 Juli 2011 Majelis GKI Pengadilan 35 Bogor