Operasi Jakarta - Ferdinand Zaviera

Page 1



Ferdinand Zaviera

Konspirasi CIA di Balik Kudeta terhadap

Salvador Allende di Chili


OPERASI JAKARTA: Konspirasi CIA di Balik Kudeta terhadap Salvador Allende di Chili Ferdinand Zaviera Editor: Meita Sandra Proofreader: N u r Hidayah Desain Cover: TriAT Desain Isi: A h m a d y Averoez Penerbit:

GARASI HOUSE OF BOOK Jl. Anggrek 126 Sambilegi, M a g u w o h a r j o , D e p o k , Sleman, Jogjakarta 5 5 2 8 2 Telp./Fax.: (0274) 4 8 8 1 3 2 E-mail: arruzzwacana@yahoo.com ISBN: 9 7 8 - 9 7 9 - 2 5 - 4 6 9 0 - 3 C e t a k a n I, Februari 2 0 1 0 Didistribusikan oleh:

AR-RUZZ MEDIA GROUP Telp./Fax.: (0274) 4 3 3 2 0 4 4 E-mail: marketingarruzz@yahoo.co.id Perwakilan: Jakarta: Telp./Fax.: (021) 7 8 8 8 3 1 2 9 Malang: Telp./Fax./: (0341) 5 6 8 4 3 9

Perpustakaan Nasional: Kiitalog Dalam Terbitan (KDT) Zaviera, Ferdinand Operasi Jakarta: Konspirasi C I A di Balik Kudeta terhadap Salvador AJlende di Chili/Ferdinand Zaviera-Jogjakarta: Garasi H o u s e of Book,

2010 140 him, 1 3 , 5 X 2 0 c m ISBN: 9 7 8 - 9 7 9 - 2 5 - 4 6 9 0 - 3 1. Sejarah I. Judul

II. Ferdinand Zaviera


Kata Pengantar Penerbit

merika Latin adalah negeri yang amat kaya, terutama s u m b e r daya a l a m n y a . Kekayaan a l a m inilah yang mendorong bangsa Eropa untuk menginvasi Amerika Latin. Begitu juga, Amerika Serikat. Amerika Serikat menilai Amerika Latin sebagai kawasan yang sangat strategis ditinjau dari segi ekonomi maupun keamanan. Oleh karena itulah, AS berusaha sekuat tenaga menguasai negara-negara di Amerika Latin. S e k i t a r 1932, Chili d i p i m p i n oleh S a l v a d o r A l l e n d e . Kepemimpinan ini tidak disukai oleh Amerika Serikat. Oleh karena itulah, di bawah perintah Presiden Richard Nixon, dibentuklah Operasi Jakarta. Operasi Jakarta adalah operasi bentukan Presiden AS Richard Nixon. Dalam operasi tersebut, Nixon memerintahkan CIA untuk membantu junta militer Chili mengudeta Presiden Salvador Allende yang sosialis dan menaikkan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Chili Augusto Pinochet Agurte. Akan tetapi, pengangkatan Pinochet ini justru berdampak buruk bagi Chili. Tidak kurang dari 2025 pelanggaran HAM terjadi selama masa pemerintahannya melalui dinas rahasianya, DINA. Sejumlah 1068 pembunuhan terjadi dan 957 kasus orang hilang.

5


Lantas, mengapa operasi ini dinamakan Operasi Jakarta? Operasi ini jika d i c e r m a t i mirip d e n g a n operasi CIA untuk m e n g g u l i n g k a n S o e k a r n o dan m e n a i k k a n S o e h a r t o . A d a beberapa persamaan kedua operasi tersebut. Di antaranya adalah beredarnya dokumen yang meresahkan tentang rencana pembunuhan beberapa jenderal dan komandan militer, disebarnya isu yang menimbulkan keresahan dan ketidakstabilan politik dalam negeri. Di bawah kepemimpinan Pinochet, Chili berubah menjadi negara liberal, mirip dengan ketika Indonesia baru dipimpin oleh Soeharto. Semua perusahaan yang dinasionalisasi, dijual kepada pihak asing. Pinochet secara besar-besaran mengundang investor untuk menanam sahamnya di perusahaan-perusahaan Chili. Pinochet juga dikelilingi oleh "The Chicago Boys". Mereka inilah yang menerapkan neoliberalisme di Chili. Sistem inilah yang membawa Chili dalam kehancuran. Kehancuran ini pulalah yang menggulingkan rezim Pinochet. Pinochet kemudian dihukum karena kasus-kasus pelanggaran HAM. Pinochet kemudian dijatuhi tahanan rumah. Hal ini tentu berbeda dengan Soeharto yang hingga akhir hayatnya tuntutan pengadilan tidak pernah berhasil membawanya ke hadapan meja hijau. Padahal, berdasarkan bukti-bukti dan pengakuan saksi, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Soeharto jauh lebih banyak dibandingkan dengan Pinochet. Simak lebih detail dan tajam mengenai Operasi Jakarta dalam buku ini. Akhir kata, selamat membaca karya sejarah ini.

Jogjakarta, Januari 2010 Redaksi

6


Daftar Isi

Kata Pengantar Penerbit

5

Daftar Isi

7

1

Lima Abad Penjarahan

9

2

Salvador Allende dan Kebencian Amerika

25

3

Augusto Pinochet Pion CIA

39

4

"Jakarta Se Acerca!"

49

5

Setelah Allende Pergi

59

6

Kekejaman Rezim Pinochet

71

7

The Chicago Boys

89

8

Matinya Pinochet

97

9

Pinochet Berguru kepada Soeharto

107

Daftar Pustaka

123

Lampiran

127

Indeks

135

7


4 Lima Abad Penjarahan "Menjadi negeri sosialis tidak harus dilakukan

dengan

jalan kekerasan, perebutan kekuasaan, atau

revolusi.

Ada jalan demokratis menuju

sosialisme."

— Dr. Arief Budiman. 1

TRINIDAD dan Tobago, 17 April 2009. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bertemu Presiden Venezuela Hugo Chavez. Obama menyapa dalam bahasa Spanyol. "Commo esta?". Chavez balik menyapa Obama disertai senyum tanda gembira dan jabatan tangan erat, "Hello." Peristiwa langka itu terjadi di sela acara pertemuan 34 presiden negara-negara yang tergabung dalam Organization of American States (OAS). Pertemuan ini menyita perhatian banyak kalangan di seluruh dunia. Sekira 6.000 wakil media massa dari banyak negara hadir untuk meliput peristiwa besar tersebut. Apalagi, media sebelumnya m e n d e n g a r bahwa p e r t e m u a n 1.

Arief Budiman. Jalan Demokratis Allende,

ke Sosialisme,

Pengalaman

Chili di Sawah

(Jakarta: Sinar Harapan. 1987). Semula ini adalah disertasi yang

b e r j u d u l Chili under Allende: Democratic

The Mobilization

and State Strategies

in a

Transition to Socialism.

9


selama tiga hari yang bersejarah ini akan ditandai dengan sikap baru AS lewat Obama dalam menghadapi persoalan negaranegara Amerika Latin. Dengan latar belakang seperti itu, jabat tangan Obama dan Chavez merupakan momentum yang tak biasa. Chavez adalah simbol kebangkitan neo-sosialisme di Amerika Latin pada dekade belakangan ini. Sedangkan, Obama adalah pemimpin baru AS yang berjanji akan menampilkan wajah yang lebih ramah bagi dunia. Jabatan tangan kedua pemimpin tersebut semakin terasa simbolis karena terlihat bahasa t u b u h Chavez yang hangat bersahabat, tangan terjulur siap bersalaman, tetapi dengan tatapan menggugat yang langsung menghujam ke arah mata Obama. Sedangkan, Obama tampak gamang menatap buku yang diberikan Chavez kepadanya. Buku itu berjudul Las venas abiertas de America Latina. Obama menunduk dan melihat ke arah buku yang akan diberikan oleh Chavez kepadanya. Mungkin karena dia belum mengetahui dan sangat tertarik dengan buku itu. Mungkin juga Obama sudah mengetahui buku tersebut sebelumnya sehingga dia tak kuasa menatap mata Chavez secara langsung. Namun, apa sebenarnya isi buku itu? Las venas abiertas de America Latina yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Open Veins of Latin Five Centuries of the Pifiage of a Continent

America:

(Menguak Tabir-tabir

Amerika Latin: Lima Abad Perampasan Sebuah Benua) adalah buku pertama karya jurnalis Uruguay, Eduardo Galeano. Buku ini diterbitkan pertama kali pada 1971 dalam bahasa aslinya, dan kemudian pada 1998 diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan kata pengantar singkat dari sastrawan Chili, Isabel Allende. 10


Dalam nomenklatur kedokteran, vein berarti 'nadi'. Akan tetapi, dalam nomenklatur geologi, vein berarti 'batuan urat' yang menjadi sasaran para geolog karena biasanya mengandung emas. Jadi, judul buku itu menawarkan imajinasi tentang Amerika Latin sebagai urat emas terbuka yang dijarah selama lima abad. Open Veins of Latin America tampaknya ditulis oleh Galeano dengan cinta. Hal ini terasa dari kekayaan buku ini yang mencakup fakta-fakta, angka statistik, dan metafora yang bertaburan khas penulis Amerika Latin, bahkan ketika dia menuliskan suatu peristiwa yang memilukan sekalipun, lengkap dengan rekaman emosi dan situasi yang melatarbelakangi semua data yang terdokumentasikan secara baik. D a l a m p e n g a n t a r u n t u k edisi bahasa Inggris, Isabel menceritakan pengalaman personalnya tentang buku ini. Pada 1970-an, Chili berada di bawah pemerintahan Salvador Allende, seorang Marxis pertama di dunia yang menjadi pemimpin sebuah negara melalui pemilihan u m u m yang demokratis. Namun, dia kemudian digulingkan melalui kudeta yang disokong sepenuhnya oleh AS. Rupanya, AS tidak ingin ada lagi pemerintahan sosialis di "halaman belakang" mereka. Cukuplah satu Kuba di Amerika Latin. Isabel muda sebagai pengungsi akibat kudeta ini hanya m e m b a w a b e b e r a p a p o t o n g pakaian dan d u a b u a h buku bersamanya. Salah satunya adalah buku bersampul kuning, Open Veins of Latin America, yang berisi sejarah penjajahan dan penjarahan besar-besaran di Amerika Latin oleh para penjajah sejak abad ke-15. Semula Amerika Latin adalah tempat yang makmur dengan penduduk yang memiliki ekspresi seni a d i l u h u n g . M e n u r u t Galeano, Kota Potosi (di Bolivia sekarang) dulunya adalah kota 11


yang sangat besar dan megah dengan bangunan-bangunan bertakhtakan perak. Kehidupan begitu semarak di kota itu, siang malam dipenuhi keriangan, dan kota tenggelam dalam pesta serta cinta khas Amerika Latin. Berdasarkan sensus 1573, kota itu memiliki penduduk sebanyak 120.000 jiwa. Artinya, pada saat itu populasi Potosi kurang lebih sama dengan populasi London, melebihi Sevilla, Madrid, Roma, bahkan Paris, atau lebih ekstrem, pada saat yang bersamaan nama Boston belum ditemukan orang. Namun, semuanya berubah ketika conquestador

(penakluk atau

penjajah) tiba. Secara geopolitis, Amerika Latin terdiri dari 21 negara besar dan kecil, yang terbentang di antara Sungai Rio Grande di utara sampai Antartika di selatan. Brazil merupakan negara terbesar, baik dari segi wilayah maupun penduduk. Kira-kira 40 persen luas tanah Amerika Latin adalah wilayah negara Brazil dan sepertiga penduduk benua ini adalah warga negara Brazil, Sejak penemuan benua ini oleh Cristopher Columbus pada akhir abad ke-15, ekspedisi demi ekspedisi silih berganti menuju Amerika Latin. Sasaran utama orang-orang Portugis dan Spanyol tentu saja adalah emas dan perak yang melimpah ruah dan keadaan alam yang indah. Ketika pertama kali berlabuh di atol San Salvador, Columbus langsung jatuh hati pada Laut Karibia yang transparan, lanskap hijau yang membentang sejauh mata memandang, udara yang lembut dan bersih, burung-burung ajaib, dan anak-anak muda dengan muka indah tertatah. O r a n g I n d i a n , s e p e r t i b a n g s a w a n M o n t e z u m a yang tersohor, sebenarnya terpengaruhi oleh kepercayaan lokal bahwa conquestador yang datang adalah reinkarnasi dari Quetzalcoatl, dewa yang agung. Mereka ketakutan dengan tubuh-tubuh yang tinggi dan rambut pirang sebagian conquestador, juga jenggot12


jenggot mereka yang panjang. Ha! ini memperkuat dugaan para sejarawan bahwa sebenarnya jauh sebelum Columbus menginjakkan kakinya di Amerika Latin, telah ada orang Eropa yang sampai di sana sebelumnya, pada siapa Suku Indian mengidentifikasi Ouetzalcoatl. Itulah awal conquestador

menancapkan taring di Amerika

Latin, dan belakangan diikuti oleh AS. Berton-ton perak dan emas diangkut dari Amerika Latin ke Eropa. Pada pertengahan abad ke-17, dengan Potosi sebagai pusat tambang perak, lebih dari 99 persen komoditas ekspor dari "Amerika-Spanyol" ini adalah perak. Antara 1503—1660, sebanyak 185.000 kilogram emas dan 16 juta kilogram perak tiba di Pelabuhan Sanlukar dan Barrameda, Spanyol. Catatan tentang metal yang dihasilkan oleh Amerika Latin ini bukanlah angka faktual mengingat, seperti diungkapkan Galeano, banyak kapal pembawa emas dan perak dari Amerika Latin yang berlayar ke Filipina, China, dan Spanyol yang tidak tercatat. Selain datang dan menjarah hasil bumi, para penakluk dari Eropa ini juga membawa serta bibit-bibit penyakit. Bakteri dan virus adalah senjata yang paling efektif untuk memusnahkan penduduk lokal. Ketika orang-orang Eropa mendarat di Amerika Latin, seketika itu pula berjangkit wabah penyakit, seperti tetanus, trakhoma, tipus, kusta, demam, dan batuk. Kaum Indian rupanya tidak memiliki antibodi terhadap virus dan bakteri yang dibawa oleh para penakluk dari Eropa itu. Antropolog Brasil, Darcy Ribeiro, memperkirakan bahwa lebih dari separo penduduk lokal, baik itu Indian di Amerika maupun Aborigin di Australia dan Oseania, terserang wabah penyakit dan mati pada kontak pertama mereka dengan orang-orang kulit putih. 13


Conquestador juga membunuh para penduduk lokal. Sebut saja Pedro de Alvarado yang menaklukkan Guatemala dengan m e m b u n u h begitu banyak Indian sehingga darah menganak sungai. Sejak penemuan benua ini, orang-orang Spanyol telah m e m u s n a h k a n penduduk lokal sekira 95 persen pada satu setengah abad pertama pendudukan mereka dengan berbagai cara, seperti perang, perbudakan, dan penularan penyakit. Artinya, genosida adalah salah satu strategi Spanyol dalam melakukan penaklukan. 2 Sejarah Amerika Latin beberapa ratus tahun sejak datangnya para penjajah Spanyol juga menunjukkan bahwa mereka sedikit sekali mendatangkan kemakmuran, kesehatan, dan kebahagiaan kepada rakyat berbagai negeri di benua ini. Segolongan kecil dari penjajah yang berkulit putih ini selama ratusan tahun memegang kekuasaan pemerintahan dan tuan-tuan tanahnya menguasai lahan-lahan yang subur serta luas. Penduduk aslinya, yang kebanyakan terdiri dari suku-suku Indian dan budak-budak kulit hitam, diusir dari tanah mereka. Mereka dipaksa hidup dalam gubuk-gubuk atau perumahan sederhana di daerah pedalaman dan pegunungan. Jelaslah kiranya bahwa sejak dijajah oleh

conquistador,

Amerika Latin menjadi ajang rebutan dan penjarahan berbagai bangsa Eropa, t e r u t a m a bangsa Spanyol, dengan genosida terhadap Suku Indian di banyak wilayah. Kekuasaan despotik ini berlangsung sekira 300 tahun, ketika pecah perang pembebasan dari penjajahan Spanyol.

2.

http://annelis.wordpress.com/2009/05/07/lima-abad-penjarahan/, 5 Januari 2010.

14

Diakses pada


Tokoh besar dalam perjuangan untuk pembebasan dari penjajahan Spanyol ini adalah Simon Bolivar, yang juga dikenal dengan julukan "El Libertador" (Sang Pembebas). Dia memimpin p e r a n g di w i l a y a h yang s e k a r a n g d i n a m a k a n Venezuela, juga membebaskan Ekuador, Peru, dan Bolivia. Perjuangan revolusioner untuk pembebasan ini berlangsung kira-kira selama 10 tahun. Cita-cita Simon Bolivar pada waktu itu adalah membangun Persekutuan Negara-Negara A m e r i k a Latin, yang m e l i p u t i wilayah dari Sungai Rio Grande sampai Tierra del Fuego di dekat Kutub Selatan. Persekutuan ini bertujuan melawan kolonialisme dan memberikan persamaan hak bagi semua orang, termasuk orang-orang Indian dan budak-budak berkulit hitam. Akan tetapi, cita-citanya ini tidak terealisasi, hingga akhirnya Bolivar wafat pada 1830. Ketika memasuki zaman modern, kalangan borjuasi besar dan feodal Spanyol b e r a n g s u r - a n g s u r m e n j a l i n h u b u n g a n ekonomi dan politik dengan neo-kolonialisme yang datang dari AS. Perusahaan-perusahaan besar, dengan dukungan dan bantuan penuh dari pemerintah AS, menancapkan kakinya di berbagai negeri di Amerika Latin. Sejak itulah Amerika Latin menjadi "halaman belakang" atau wilayah pengaruh AS. Persekutuan antara berbagai kekuatan imperialis AS dan kalangan borjuasi reaksioner dan feodal di berbagai negeri di benua ini ternyata lebih kejam dan lebih tidak manusiawi daripada kaum pendahulu mereka di masa silam. Pada abad belakangan, AS hadir melalui perusahaanperusahaan minyak yang beroperasi di Amerika Latin, seperti Standard Oil of New Jersey (sekarang Exxon). Harga minyak dimanipulasi sedemikian rupa dalam skala internasional agar 15


tetap dapat mempertahankan pajak yang murah, sementara industri hilir semakin mahal hitungannya. Dalam bisnis minyak ini, negara-negara kaya sebagai importir minyak mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh negara-negara miskin sebagai produsen. Perbandingannya hampir tidak masuk akal, yaitu 10:1. Untuk setiap 11 dolar AS, negara produsen hanya mendapatkan total 1 dolar untuk pajak dan biaya ekstraksi, sementara negara maju yang menjadi pusat perusahaan-perusahaan raksasa menikmati 10 dolar AS lainnya melalui bisnis transportasi, pengilangan, pemrosesan, dan distribusi. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, motif terbesar dari politik luar negeri AS adalah menguasai ekonomi strategis dari hulu hingga hilir. Pertama adalah perang ideologis melawan k e k u a t a n k o m u n i s Uni Soviet. Pada saat yang s a m a , AS melakukan penjajahan ekonomi terhadap sumber-sumber daya alam yang bernilai tinggi, seperti minyak bumi, emas, timah, bauksit, tembaga, dan tidak terkecuali kekayaan hutan. Kebijakan-kebijakan politik luar negeri AS yang dicanangkan oleh Presiden Harry S. Truman, Sekretaris Negara John Foster Dulles, dan Direktur Dinas Intelijen AS (CIA) Allen Dulles lebih memfokuskan perhatiannya pada negeri-negeri jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Alasannya, negeri-negeri di ketiga kawasan ini masih d a l a m t a h a p p e r j u a n g a n p e m b e b a s a n dari k o l o n i a l i s m e ketika AS dan s e k u t u - s e k u t u n y a s i b u k menghancurkan Nazi Jerman dan berperang dengan Jepang. Pada saat itulah, AS ingin menguasai kawasan-kawasan tersebut. AS menilai Amerika Latin sebagai kawasan yang sangat strategis ditinjau dari segi ekonomi maupun keamanan. Di bidang ekonomi, posisi negara-negara di Amerika Latin sangat penting 16


karena merupakan produsen serta eksportir minyak bumi yang signifikan dengan kapasitas ekspor mencapai tiga juta barel per hari. Sedangkan, dalam bidang keamanan, AS menilai Amerika Latin sebagai ancaman terbesar karena letak geografis yang dekat dan perkembangan militer negara-negara di sana yang cukup signifikan. Oleh karena itulah, AS d e n g a n segala cara berupaya menguasai negara-negara di Amerika Latin. Sasaran utamanya adalah negara-negara yang tidak mendukung kebijakan luar negeri AS u n t u k m e n g u c i l k a n Uni Soviet, n e g a r a - n e g a r a yang tidak menerima perusahaan-perusahaan Amerika untuk menguasai dan mengeksploitasi sumber daya alam, ataupun negara-negara yang tidak mengindahkan kemauan Paman Sam untuk menerima bantuan keuangan yang disertai penjeratan ekonomi. Setelah Uni Soviet runtuh pada 1990, fokus AS berubah menjadi tujuan ekonomi. Berbagai tekanan bahkan penggulingan negara-negara di Asia maupun Amerika Latin lebih disebabkan oleh faktor ekonomi (perang ekonomi). Dalam menjalankan perang ekonomi, AS membawa isu-isu lain, seperti kediktatoran penguasa, terorisme, komunisme, atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh pemimpin negeri yang sedang ditargetkan. Isu-isu dibuat dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga publik internasional terkecoh dan akhirnya perang ekonomi oleh AS pun mendapat persetujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). D a l a m hal ini, p e r a n g e k o n o m i ala AS s a n g a t erat hubungannya dengan politik. Alasannya, Pemerintah AS harus mendapat persetujuan dari Kongres untuk melancarkan serangan ataupun kudeta. Artinya, skandal politik-ekonomi internal AS 17


adalah hulu dari penggulingan terhadap pemerintah di sebuah negara. Agar resolusi yang dikeluarkan Kongres AS terlihat mulia dan tidak dikritik oleh rakyatnya, skenario pencitraan negatif t e r h a d a p negara atau p e m i m p i n negara-target pun mulai dilakukan. Agen-agen khusus dikirimkan ke negara tersebut, dan berbagai penghasutan disebarkan untuk merongrong pemerintah yang sedang berkuasa. Orang-orang yang berpotensi menjadi pengkhianat lalu didekati oleh agen-agen CIA yang kemudian diubah menjadi "penyelamat negara". Setelah rakyat di negara tersebut mulai terpecah, langkah Kongres pun menjadi semakin ringan. Orang-orang terdekat presiden di AS maupun anggota Kongres akan mengampanyekan serangan ke negara tersebut. Serangan harus dilakukan dengan alasan apa pun meskipun sebagian anggota Kongres tidak menyetujuinya. Kesuksesan lobi-lobi di PBB kian membuat AS sebagai pihak yang dianggap benar. Serangan lantas dilancarkan untuk menguasai, baik secara ekonomi maupun politik terhadap negara-target. Para pemimpin negara yang terlalu nasionalis dan tidak mengikuti agenda AS segera menjadi target operasi dan bahkan dibunuh. Hal ini tampak dalam kasus p e m b u n u h a n terhadap Presiden Omar Torrijos di Panama dan Presiden Jaime Roldos di Ekuador, kudeta di Iran, penggulingan terhadap Presiden Soekarno di Indonesia, juga kudeta terhadap Presiden Salvador Allende di Chili. Dalam hal ini, Stephen Kinzer menyebutkan bahwa AS terlibat dalam serangkaian penggulingan pemerintahan di Hawaii, Kuba, Kosta Rika, Filipina, Nikaragua, Honduras, Iran, Guatemala,

18


Vietnam Selatan, Chili, Grenada, Panama, Afghanistan, dan Irak.3 Menurutnya, dari belasan kudeta yang terjadi di negara Amerika Latin dan Asia sejak 1893, setiap rancangan kudeta selalu melalui tiga proses atau langkah. Pertama, perusahaan-perusahaan (multinational

corporations

multinasional

atau MNC) dari AS menghadapi

sejumlah ancaman dari pemerintah negara-target yang menuntut pembayaran pajak, juga merombak undang-undang buruh atau lingkungan hidup. Adakalanya presiden negara-target yang berjiwa nasionalis lalu menasionalisasi perusahaan milik MNC atau mendesak penjualan sebagian asetnya. Nah, dalam hal inilah MNC meminta pertolongan kepada Kongres agar mereka dapat terus mengeksploitasi kekayaan negara-target. Kedua, para politisi AS melihat bahwa kemunduran MNC adalah ancaman bagi keamanan AS. Kinzer mengatakan, "Para politisi mengubah motivasi dari ekonomi menjadi strategi politik ataupun strategi kawasan. Mereka menganggap bahwa rezim pemerintah yang akan (sedang) mengganggu atau mengusik MNC berarti pemerintahan anti-AS, represif, diktator, dan ada kemungkinan negara tersebut menjadi alat bagi kekuatan asing lain untuk mengusik AS.M Ketiga, penggiringan opini publik. Para politisi AS akan b e r u s a h a m e n g i n t e r v e n s i p u b l i k dan m e n g g u l i r k a n o p i n i perjuangan rakyat atas kebaikan versus kejahatan, dengan slogan "mengubah bangsa yang tertindas dari rezim brutal dan menyebutnya sebagai pemerintah diktator karena pemerintah mereka mengancam eksistensi perusahaan AS",

3.

Stephen Kinzer. Overthrow: America 's Century of Regime Change from to Atuntactui,

(New York: Times Books. 2006).

Hawaii


Hal ini dialami oleh Omar Torrijos yang memperjuangkan kesejahteraan sebagian besar rakyat Panama yang miskin. Sikapnya itu tentu saja bersinggungan dengan perusahaan minyak dari AS dan sejumlah perusahaan lokal yang pro-MNC. Skenario lalu dibuat oleh AS, yaitu dengan melakukan kekacauan ekonomi yang disertai provokasi bahwa Torrijos m e m i m p i n negara secara kejam dan membatasi hak para pengusaha kaya untuk menguasai hajat hidup orang banyak. Ketika rakyat sudah terhasut, CIA akan mudah membunuh orang-orang yang silang kepentingan dengan AS. Tak heran jika Torrijos akhirnya tewas dalam sebuah ledakan helikopter. Dalam peristiwa p e m b u n u h a n terhadap Torrijos, John Perkins memberikan pengakuan: " O m a r Torrijos adalah Presiden Panama. Dia telah menandatangani Perjanjian Kanal {The Canal Treaty) dengan Presiden AS Jimmy Carter, dan. Anda tahu. ini hanya melalui persetujuan satu orang anggota Senat/ Kongres. Ini adalah isu tingkat tinggi. Torrijos kemudian pergi dan bernegosiasi dengan Jepang untuk membangun sebuah kanal-laut di Panama. Jepang berkeinginan membiayai dan m e m b a n g u n kanal-laut tersebut. Perundingan Torrijos ini membuat perusahaan Bechtel marah. Waktu itu direkturnya adalah George Schultz, sedangkan senior council dijabat oleh Casper Weinberger. Ketika Carter terdepak (dan terdapat cerita yang menarik perihal apa sebenarnya yang terjadi), ketika dia kalah dalam pemilihan, dan Ronald Reagan terpilih sebagai presiden, lalu Schultz menjadi menteri luar negeri dari Bechtel, serta Weinberger dari Bechtel juga menjadi menteri pertahanan, maka mereka benar-benar marah pada Torrijos. Mereka berusaha menegosiasi kembali

20


Perjanjian Kanal dan m e m a k s a Torrijos untuk tidak berhubungan dengan Jepang. N a m u n , Torrijos m e n o l a k . Dia a d a l a h sosok y a n g memegang prinsip. Dia memang mempunyai persoalan di dalam dirinya, tapi dia adalah orang yang mempunyai prinsip. Dia adalah orang yang mengagumkan, si Torrijos itu. Dan. kemudian dia t e r b u n u h dalam kecelakaan pesawat yang mengerikan, ini berhubungan dengan tape recorder

yang meledak bersamanya.

Saya ada di sana (Panama) waktu itu. Saya sedang bekerja sama dengan dia. Saya tahu, kami (<economic hit men) telah gagal. Saya tahu "serigala-serigala" {the jackals)

sedang mendekati dia. dan kemudian, pesawatnya

meledak dengan sebuah tape recorder

yang berisi bom

di dalamnya. Saya tak meragukan sama sekali bahwa ini adalah sanksi dari CIA, dan sebagian besar para investigator Amerika Latin mempunyai kesimpulan yang sama. Tentu saja kita tak pernah tahu tentang hal ini di negara kita (AS).,,<1

Hal yang serupa terjadi pada Jaime Roldos di Ekuador dan Salvador Allende di Chili. 5 Intinya, para penentang kemauan AS akan menemui akhir tragis dalam hidup mereka. Namun, Amerika Latin memiliki logika perkembangannya. Dinamika politik di kawasan ini ditandai dengan kentalnya peranan militer. Selama bertahun-tahun, gelanggang politik di sana didominasi oleh tampilnya militer, baik dengan jalan konstitusional maupun dengan jalan kudeta militer.

4.

John Perkins. Pengakuan Bandit Ekonomi; Kelanjutan Kisah Petualangannya di Indonesia dan Negara Dunia Ketiga. terj. Wawan Eko Yu I i an to dan Med a Satrio. (Jakarta: Ufuk Press. 2007).

5.

http://nusantaranews. 1893-dari-hawai-hingga-irak/,

wordpress.com/2009/03/01/kudeta-oieh-amerika-sejakDiakses pada 5 Januari 2010.

21


M e n u r u t Jorge Castenada, ketika demokrasi telah memungkinkan orang-orang yang tercampak berada di depan gerbang dan mengetuk pintu rumah-rumah di Lo Curro dan Barrio Alto (wilayah hunian mewah di Santiago, Chili), maka pada saat itu hukum tak tertulis dari sistem demokrasi Amerika Latin telah dilanggar. Pelanggaran inilah yang akan membuat para politisi sayap kanan tergoda untuk meminta tentara keluar dari barak dan mengambil-alih kekuasaan. 6 Hampir seluruh kawasan Amerika Latin, kecuali militer Venezuela dalam derajat tertentu, memainkan peran efektif untuk menghadapi radikalisme kelas pekerja, kaum tani, dan kelas-kelas terisap. Pada 1951, misalnya, untuk pertama kalinya Guatemala memilih presiden secara demokratis sejak Spanyol hengkang pada 1820. Presiden terpilih Jacobo Arbenz yang ingin memperbaiki standar hidup rakyatnya melalui land reform justru harus menelan pil pahit. United Fruit Company, perusahaan AS yang 10 persen lahannya akan terkena land reform

dan

industrinya setengah dinasionalisasikan, memancing kemarahan Washington. Dengan menyebarkan propaganda anti-komunisme dan bekerja sama dengan militer kanan yang dibayar, militer AS mengajak Kolonel Castilo Armas, yang menerima dana sebesar 60.000 dolar AS dari CIA, untuk melancarkan kudeta. Pada saat itu Chili masih diperintah oleh Gonzalez-Videla. Situasi inilah yang melatarbelakangi kemenangan Salvador Allende dari Unidad Popular dalam pemilihan u m u m padaS November 1970. Dengan mendapatkan dukungan dari Partai Sosialis, Partai Komunis,

6.

J o rge Caste n ad a. Utopia Unarm eo': The La tin American Left after the Cofd Wa r, (New York: Knopf. 1996).


Partai Radikal. MAPU (Movimiento de A c c o n Popular Un tano). dan pembangkang dari Partai Kristen Demokrat A leude be r has I membalikkan kecenderungan ekonomi-politik C hi i yang proimperialis, d e r a a n pemerintahan baru yang bersifat demokratis dan kerakvatan.

Gambar 1. Salvador Allende

Kemenangan A! ende tentu saja tak disukai oleh AS sehingga AS segena menyusun skenario untuk menjatuhkan pemerintahan Allende. Sekutu paling layak bagi AS adalah militer, kelompok gereja, aoisan borjuis keci. tuan tarah, dan orang-orang kaya. yang terancam oleh pemerintahan sosialis CIA kemudian berhas i mengga ang militer dan dengan menggunakan tangan Jenderal Augustc Pinochet. Allende pun berhasil digul ngkan pada '973.

23


4 Salvador Allende dan Kebencian Amerika

PADA dekade 1950-an hingga 1990-an, komunis menjadi musuh utama AS. Akibatnya, AS harus berada di front terdepan dalam Perang Korea (1950—1953), Invasi Teluk Babi (1961), Krisis Rudal di Kuba (Oktober 1962), Perang Vietnam (1968—1975), dan Invasi Grenada (1983). AS juga harus memberikan bantuan kepada kelompok m u j a h i d i n di Afghanistan (1979—1997), Jenderal Augusto Pinochet di Chili (1973), Jenderal Jorge Rafael Videla di Argentina (1976—1983), pemberontak UNITA dan F N LA antiMarxisdi Angola (pertengahan 1970-an hingga akhir tahun 2002), monarki Nepal melawan gerilyawan Maois (1994), gerilyawan Kontra di Nikaragua (1983—1988), dan rezim-rezim di El Salvador, Guetemala. serta Honduras. Lalu, bagaimanakah sikap AS di Chili? Mengapa AS menyingkirkan Presiden Salvador Allende? Mari kita membacanya dengan pertama kali melihat posisi Chili sebagai negara yang penting bagi AS. 25


Gambar 2. Salvador Allende dan Che Guevara

Republik Chili terletak di barat daya Amerika Selatan, membentang jauh sampai ke bagian selatan Antartika. Titik terjauh Chili adalah Easter Island yang berada di Samudra Pasifik dan berjarak 3.670 km dari pantai terluar Chili. Panjang negara Chili adalah 4.329 km, atau hampir sama panjang dengan jarak dari Madrid (Spanyol) ke Moskow (Rusia). Di bagian utara, Chili berbatasan langsung dengan Peru dan terpisah dengan garis perbatasan sejauh 160 kilometer yang dikenal dengan Linea de la Concordia. Di bagian timur, salah satu gunung tertinggi di dunia, Aconcagua (Pegunungan Andes), memisahkan Chili dengan Argentina dan Bolivia. Sedangkan, lebar Chili memiliki ciri yang unik. yaitu maksimum 150 kilometer dan yang tersempit hanya 15 kilometer. S e b a g a i m a n a lazimnya negara yang terdekat d e n g a n kutub dunia, negara yang terbentuk pada 18 September 1810 dan berbahasa resmi Spanyol ini memiliki iklim yang beragam. Namun, ada perbedaan karakteristik antara wilayah bagian utara dan selatan. Karena terdapat gurun di utara, iklim di Chili sangat

26


kering. Namun, di bagian tengah dan selatan beriklim lebih sejuk sampai bersalju. Kebudayaan Chili merupakan campuran antara penduduk asli Indian dan warisan bangsa Spanyol. Pada awal abad ke19. Chili terpengaruh kuat dengan berbagai budaya bangsa Eropa, yang masih tecermin dari berbagai bangunan utama di Ibukota Santiago, seperti Istana Presiden (La Moneda), Kantor Kementerian Luar Negeri, Museum Seni, Katedral Santiago (Plaza de Armas), dan Municipal Theatre. Ketika Chili mengukuhkan kemerdekaannya dari Spanyol, kekuasaan yang dipegang oleh Gubernur Chili atas nama Raja Spanyol dialihkan kepada presiden baru Republik Chili. Hal ini menghasilkan sistem politik yang otoriter dan memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada presiden, yang dipilih secara tak langsung untuk masa lima tahun dengan kemungkinan terpilih kembali. Sistem ini diterjemahkan ke dalam empat "pemerintahan sepuluh-tahunan", yaitu Jose Joaquain Prieto, Manuel Bulnes, Manuel Montt, dan Jose Joaquain Perez. Pada 1871, sebuah pembaruan konstitusional menghapuskan pemilihan-kembali dan menetapkan mandat jabatan lima tahun. Presiden Federico Errizuriz, Anibal Pinto, Domingo Santa Maria, dan Jose Manuel Balmaceda memerintah selama periode ini. Tatanan p o l i t i k d i s u s u n m e l a l u i s e b u a h " i n t e r v e n s i dewan pemilih" setengah terbuka pada pihak eksekutif, yang memungkinkannya tinggal di kursi kekuasaan dan membatalkan oposisi mana pun. Situasi ini menimbulkan kemacetan yang m e n i n g k a t di sektor politik dari kaum elit gaya lama, yang akhirnya meledak menjadi perang saudara pada 1891. Dengan dikalahkannya Balmaceda, sebuah rezim parlementer muncul dan menghapuskan wewenang presiden, mengubahnya menjadi 27


sosok tanpa peranan mendasar dalam perkembangan negara, yang kini dipercayakan kepada dua blok politik, yaitu liberal dan konservatif. Parlementerisme, yang membusuk pada 1920-an karena h i l a n g n y a g e n g s i dan resesi e k o n o m i yang m e m e n g a r u h i negara ini, lalu melahirkan krisis politik secara keseluruhan. Jalan keluarnya adalah p e r u m u s a n K o n s t i t u s i 1925 yang menggantikan rezim parlementer dengan rezim kepresidenan, dan memperpanjang mandat presiden dari lima menjadi enam tahun serta mengubah pemilihan u m u m menjadi pemilihan langsung. Dalam praktiknya, hal ini tidak mudah dilakukan. Pemerintahan diktator militer yang dipimpin oleh Kolonel Carlos Ibanez del Campodan belakangan "Republik Sosialis" menghasilkan masa interupsi dalam pembentukan sistem politik yang baru. Namun demikian, sejak 1932 dan selama empat dasawarsa berikutnya, sebuah sistem demokratis perwakilan dari massa perkotaan yang besar mulai terbentuk. Presiden Arturo Alessandri, Pedro Aguirre Cerda. Eduardo Frei Montalva, dan Salvador Allende adalah masa-masa puncak periode ini. Namun, pada awal dekade 1960-an, koeksistensi nasional menjadi terpolarisasi dalam sebuah iklim konfrontasi yang menimbulkan kudeta pada 1973. Jadi, pemerintahan diktator militer yang berlangsung lama memang menang dan kelak mendanai kembali republik dengan cara membentuk tatanan sosial yang baru, dengan sistem ekonomi yang liberal dan politik yang otoriter, seperti yang dinyatakan dalam Konstitusi 1980.

28


Gambar 3. Salvador Allende dalam Pakaian Militer

Kekalahan Augusto Pinochet Ugarte dalam plebisit 1988 membuka jalan bagi suatu masa "transisi menuju demokrasi" yang dipimpin oleh koalisi kiri-tengah. Tak heran jika selama masa pemerintahan Presiden Patricio Aylwin, Eduardo Frei Ruiz-Tagle, dan Ricardo Lagos muncul usaha-usaha untuk membuang citra pemerintahan yang otoriter dan memulihkan jalur kepresidenan yang mewakili seluruh bangsa Chili. Chili sekarang m e r u p a k a n negara demokratis dengan sistem multi-partai. Partai politik memainkan peran besar dalam kehidupan negara walaupun masih terdapat usaha rezim militer untuk mengganggu peran partai. Lembaga legislatif Chili yang berkantor pusat di Val Paraso disebut sebagai Kongres Negara dan terdiri dari Dewan Deputi dan Senat. Kongres Nasional telah dibubarkan pada September 1973 pasca-kudeta militer dan mulai berfungsi kembal; pada 11 Maret 1990. Secara keseluruhan, terdapat 120 deputi yang terpilih di 60 distrik dan 38 senator di 19 distrik,

29


Di Chili sekarang terdapat tujuh partai politik utama, yakni Partido Democrata Cristiano (Partai Demorrat Kristen), Partido Por la Democracia (Partai untuk Demokrasi), Partido Socialists de Chili (Partai Sosialis Chili). Partido Radical Socialdemocrata (Partai Radikal Sosial Demokrat), Renovacion Nacional (Pembaharuan Nasional), Union Democrata Independiente (Uni Demokrat Independen), dan Partido Comunista de Chili (Partai Komunis Chili). Lalu, siapakah Allende? Salvador Isabelino del Sagrado Corazon de Jesus Allende Gossens lahir pada 26 Juli 1908 Valparaso, Chili. Dia terpilih sebagai Presiden Chili pada November 1970 hingga meninggalkan jabatannya dan meninggal pada 11 September 1973 . Dia terpilih secara demokratis sebagai presiden pertama di dunia yang berasal dari kalangan Marxis. Allende d i u s u n g oleh sebuah koalisi bernama Unidad Popular (UP) atau Persatuan Rakyat. Koalisi ini terdiri dari Partai Sosialis, Partai Komunis, Partai Radikal, MAPU (Movimiento de Accion Popular Unitario), dan pembangkang dari Partai Kristen Demokrat. Sebagai seorang politisi Partai Sosialis, Allende pernah t a m p i l sebagai senator, wakil menteri kabinet, dan menjadi presiden setelah memenangi pemilihan presiden pada 1970. Dia pernah tiga kali mencalonkan diri sebagai presiden, yaitu pada 1952,1958, dan 1964. Setelah meraih kemenangan dengan suara penuh, AS mencoba menggusurnya dari jabatannya. Segera setelah berkuasa, pemerintahan

Allende

memberlakukan serangkaian kebijakan radikal dalam bidang ekonomi, yaitu nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan perbankan, peningkatan upah buruh, alokasi anggaran 30


yang besar pada sektor pendidikan dan kesehatan, pelaksanaan program susu gratis bagi anak-anak, menolak pembayaran utang luar negeri, dan memberlakukan kebijakan land reform. Seluruh program ini diberi label La via Chilina a/socialismo

atau "Chilian

Road to Socialism" (Jalan Chili Menuju Sosialisme). Banyak perubahan dan kebijakan Allende yang terkait dengan sosialisme. Dia menciptakan perawatan kesehatan untuk semua orang, meningkatkan mutu pendidikan, dan memperkuat kontrol terhadap ekonomi negara. Dalam waktu singkat, seluruh kebijakan radikal ini telah menjadikan Allende sebagai musuh bagi pemerintah AS, korporasi asing, para tuan tanah dan borjuasi domestik, Gereja Katolik Roma, dan sebagian faksi dalam militer Chili. Pemerintahan Richard Nixon di Washington, misalnya, m e m a n d a n g pemerintahan Allende sebagai ancaman terbesar bagi kepentingan ekonomi dan geopolitik AS di kawasan Amerika Latin, James Petras dan Morris Morley mencatat bahwa investasi swasta langsung perusahaan-perusahaan AS di Chili hingga 1970 mencapai 1,1 miliar dolar dari total perkiraan investasi asing sebesar 1,672 miliar dolar. Korporasi-korporasi AS dan asing lainnya, kata Petras dan Morley, mengontrol hampir seluruh sektor ekonomi vital dan paling dinamis Chili, yaitu mesin dan peralatan (50 persen); besi, baja, dan produk-produk metal (60 persen); industri dan kimia lainnya (60 persen); produk-produk karet (45 persen); perakitan otomotif (100 persen); radio dan televisi (100 persen); farmasi (mendekati 100 persen); kantor perlengkapan (mendekati 100 persen); tembakau (100 persen); pabrik tembaga (100 persen); dan periklanan (90 persen). Bahkan, satu-satunya pendapatan terbesar Chili dari perdagangan internasional,

31


yakni tembaga, sekira 80 persen pengelolaannya dikontrol oleh korporasi AS. Menurut dokumen CIA, Allende adalah sosok pemimpin sosialis yang bisa membawa Chili ke dalam orbit Uni Soviet. Oleh karena itulah, CIA merancang operasi bersandi Project Fubelt. Hasilnya, pada 1973, Allende dijatuhkan oleh sebuah kudeta berdarah di bawah pimpinan Jenderal Augusto Pinochet. A l l e n d e tewas d a l a m kudeta yang d i d a l a n g i oleh AS tersebut. Ini adalah kudeta militer paling berdarah di sepanjang sejarah politik modern Chili. Demokrasi di Chili pun ikut mati dan digantikan kediktatoran militer. 7 Demikianlah, umur pemerintahan Allende memang telah bisa diduga. Apalagi, seperti ditulis Jonathan Haslam, pada dasarnya secara politis Pemerintahan Allende adalah pemerintahan yang lemah. Dalam Pemilu 1970, dia hanya meraih 36,2 persen suara, unggul tipis dari mantan presiden Jorge Alessandri (34,9 persen), dan Radomiro Tomic dari Partai Kristen Demokrat (27,8 persen).8 K e m e n a n g a n A l l e n d e jelas m e n g g e l i s a h k a n AS yang berusaha agar kelompok kiri tidak berkuasa. Pada pemilu empat t a h u n sebelumnya. AS m e n g u c u r k a n dana kampanye agar Allende tidak berkuasa. Usaha ini berhasil. Akan tetapi, mereka gagal mengulanginya dalam Pemilu 1970. Saat itu AS dan Uni Soviet berusaha berebut pengaruh di dunia. Uni Soviet sudah menguasai Kuba lewat Fidel Castro

7.

http://www.inifah.com/berita_print.php?id=25739.

Diakses pada 5 Januari

2010.

8.

http://coenpontoh. 5 Januari 2010.

wordpress.com/2006/11/13/the-chicago-boys/,

Diakses pada


belasan tahun sebelumnya. AS takut Chili juga akan jatuh ke tangan Soviet. B e g i t u h a s i l p e m i l u d i p a s t i k a n , D e p u t i CIA B i d a n g Perencanaan Thomas Karamessines mengirim kawat kepada pos CIA di Santiago. "Sudah menjadi kebijakan konsisten bawah Allende akan diturunkan lewat kudeta," tulis Karamessines. "Tindakan ini harus diterapkan secara rahasia dan aman sehingga USG (United States Government atau Pemerintah AS) dan tangan Amerika tak terlihat." U n t u k m e m u l a i , CIA m e n c u l i k P a n g l i m a A n g k a t a n Bersenjata Chili Jenderal Rene Schneider. Dia dibunuh karena berpegang teguh pada konstitusi dan dipastikan akan menolak kudeta. CIA yakin bahwa jika ingin membunuh presiden, tentara yang menolak kudeta harus dibereskan dulu. Itulah sebabnya, Schneider menjadi sasaran pembunuhan. CIA lalu memberi senjata kepada dua kelompok penentang Allende untuk mencegah presiden terpilih itu dilantik. Kelompok ini menyerang dan menewaskan Schneider. Namun, reaksinya negatif. Seluruh rakyat dan tentara Chili justru bersatu mendukung Allende. Proses kudeta itu lalu dihentikan oleh CIA. Pemerintah AS membaca situasi yang tidak menguntungkan di Chili. Jika dipaksakan melakukan kudeta, justru akan negatif karena terlalu prematur. Pada 1971, AS bertambah cemas karena Allende sepertinya akan mengubah Chili menjadi negeri diktator komunis. Apalagi, pada saat itu Fidel Castro mengunjungi Chili sebulan penuh.

33


Gambar 4. Salvador Allende Menyambut Kedatangan Fidel Castro

AS tidak mau menunggu perkembangan dengan hanya berpangku tangan. Mereka memberi sanksi ekonomi bagi Chili untuk menekan Allende mundur. Padahal, saat Allende menjadi presiden, kondisi ekonomi sudah m e m b u r u k . Pertumbuhan ekonomi b e r j a l a n lamban, inflasi m e m b u b u n g tinggi, dan pendapatan rakyat tidak merata. Allende juga membuat kebijakan yang tidak disukai kelompok kelas menengah, seperti pembagian tanah dan nasionalisasi perusahaan besar. Sebaliknya, bagi rakyat kecil, Allende dipuji karena melakukan reformasi kesehatan dan program seperti susu gratis untuk anak-anak.

34


Gambar 5. Allende dan Castro di Istana Kepresidenan Chili pada 1971

Pada Oktober 1972. mulai m u n c u l sejumlah unjuk rasa di Chili, dari pemogokan pemilik truk, pengusaha kecil, hingga mahasiswa. Unjuk rasa ini berlangsung selama 24 hari. 9 CIA berada di balik aksi-aksi massa tersebut. Pada 11 September 1973. Allende dijatuhkan oleh kudeta Pinochet. Allende dinyatakan tewas walaupun sebab kematiannya banyak d i p e r t e n t a n g k a n banyak o r a n g . Versi resmi yang dikeluarkan pemerintah junta militer pimpinan Pinochet menyebut bahwa dia bunuh diri dengan senjata api. Namun, ada pula yang menyebut bahwa dia dibunuh oleh pasukan yang dipimpin Pinochet.

9.

"Hari Saat Allende Tersungkur" Dalam Koran Tempo. 20 November 2004.


Gambar 6. Allende Ketika Meninggalkan Istana Kepresidenan

Kudeta terhadap Allende adalah peristiwa yang sangat menonjol di tengah o j l u h a n kisah kudeta di dun a selama seabad terakhir Kudeta ini juga mencerminkan bagaimana pemerintah AS menghalalkan segala cara untuk memenangi persaingan melawan Uni Soviet dalam Perang Dingin. Kudeta di Chil bahkan m e n g i s a h k a n kekejian p e m e r i n t a h a n m i h t e r yang ekornya membuat Pinochet tidak diterima d mana-mana. Tiga dekade kemudian. Pemerintah AS menyesali keterlibatan mereka d a l a m kudeta Chili. "Vang t e r j a d i d e n g a n Allende bukan bagian sejarah yang dibanggakan Amerika.' kata Colin Powell suatu ketika, saat ada wartawan yang membandingkan keterlibatan AS di Irak pada 2003 dengan kudeta di Chili pada 1973. Naomi Kle n dalam The Shock Doc tim e (2007) yak. n bahwa kudeta yang di akukan terhadap Allende memang sangat didukung oleh AS. Dukungan itu ditandai dengan pemberian beasiswa besar-besaran bagi para mahasiswa Chili untuk menempuh studi

36


ekonomi di Chicago University, pusat aliran ekonomi neoliberal dengan salah satu staf pengajarnya ialah Milton Friedman. A l u m n i universitas ini kemudian dikenal dengan istilah "The Chicago Boys". Mereka kemudian mengelilingi Pinochet dalam menjalankan ekonomi neoliberal di Chili. Segera setelah Pinochet naik takhta, maka Chili menjadi l a b o r a t o r i u m pertama bagi e k s p e r i m e n neoliberalisme ala Friedman yang ditandai dengan tiga resep utama: privatisasi, deregulasi, dan pemotongan anggaran untuk pelayanan publik. Cara kerja seperti ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Chili, melainkan juga di Brazil. Jenderal Humberto Castello Branco mengambil alih kekuasaan pada 1964 dari tangan Joao Goulart yang memiliki kebijakan pro-rakyat miskin. The Chicago Boys adalah pihak yang menyusun rencana untuk membuat Brazil terbuka seluas-luasnya bagi investasi asing. Pinochet kian mapan karena didukung penuh oleh militer. Junta militer di Chili juga memberikan banyak hak prerogatif bagi kalangan militer. Lebih dari sepertiga anggota Dewan Deputi merupakan simpatisan militer, dan dalam tubuh Senat selalu disediakan sembilan kursi yang diperuntukkan bagi pejabat militer. Pada 2009, ketika Barack Obama berjabat tangan dengan Hugo Chavez, Amerika Latin tidak sepenuhnya menjadi kawasan seperti yang diidamkan Simon Bolivar ataupun diperjuangkan oleh Salvador Allende. Tak heran jika Obama tidak sanggup menatap mata Chavez ketika mereka hendak bersalaman. Buku Open Veins of Latin America, setelah seperempat abad lebih sejak diterbitkan pertama kali, akan kembali mengantarkan Galeano berkomunikasi dan berkomunike dengan pembacanya, persis seperti apa yang dia tuliskan dalam bukunya yang lain, Days and 37


Nights of Love and War.MOne writes out of a need to and to commune

with othersHanya

communicate

saja kemungkinan besar

kali ini dia datang menemui pembaca yang secara numerik akan jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. 10

10. http://annelis.wordpress.com/2009/05/07/lima-abad-penjarahan/, 5 Januari 2010.

38

Diakses pada


4

Augusto Pinochet Pion CIA

AUGUSTO Jcse Ramon Pinochet Ugarte lahir di Valparaso pada 25 November 1915. Namanya menjadi terkenal di se uruh dunia ketika pada 11 September 1973 ia melakukan kudeta berdarah untuk menumbangkan pemerintahan Presiden Salvador Allende di Chili. Kudeta ini didukuno oleh Pemerintah AS melalui CIA. S-*

Gambar 7. Augusto Pinochet

39


M e l a l u i Operasi Jakarta, Presiden AS R i c h a r d Nixon m e n g g u n a k a n CIA untuk m e m b a n t u Pinochet mengkudeta Allende.11 CIA bekerja selama berbulan-bulan untuk mengacaukan pemerintah Allende, termasuk dengan mendanai pemogokan sopirtruk untuk melumpuhkan jalur distribusi makanan di seluruh Chili. Sandi "Operasi Jakarta" terinsipirasi oleh keberhasilan Gerakan 30 September (G 30 S) di Indonesia pada 1965. Bahkan, metode kup di Chili pun mirip dengan penggulingan terhadap Presiden Soekarno. Hal ini antara lain tampak dengan beredarnya dokumen yang meresahkan tentang perencanaan pembunuhan terhadap beberapa jenderal dan komandan-komandan militer. Menjelang kudeta, d o k u m e n s e m a c a m itu beredar di Chili sebagaimana Dokumen Gilchrist menjadi salah satu pemantik keresahan menjelang G 30 S di Indonesia. S e l a i n i t u , m u n c u l p u l a isu y a n g m e r e s a h k a n d a n menimbulkan ketidakstabilan politik di dalam negeri. Di Chili, serikat-serikat buruh militan dan jenderal-jenderal konservatif

11. Nama lain yang patut diingat dalam setiap kebijakan politik luar negeri AS adalah Henry Kissinger. Untuk waktu yang panjang, yaitu sejak November 1968 hingga 1977. dia duduk di kursi yang sangat menentukan politik luar negeri AS. Dia ikut menggelindingkan perubahan-perubahan besar. Dia pergi ke Peking. China, secara sembunyi-sembunyi dan menjalin hubungan AS-China ketika hal itu tak terbayangkan. Dia berunding dengan Vietnam Utara untuk mencoba mengakhiri keterlibatan AS di Asia Tenggara. Dia juga mendapat Nobel Perdamaian. Kissinger adalah sang penyaksi. Dia menyaksikan hari-hari terakhir Presiden Nixon yang terlibat dalam kekotoran politik dalam Skandal Watergate. Dia juga ikut menjatuhkan Presiden Salvador Allende di Chili. Uniknya, dia adalah orang Yahudi yang bersahabat dengan Presiden Mesir Anwar Sadat.


mendapat kiriman kartu-kartu kecil yang mencantumkan katakata "Jakarta Se Acerca" (Jakarta Sudah Mendekat).

Gambar 8. Augusto Pinochet dan Salvador Allende

S e t e l a h m e l a k u k a n kudeta, P i n o c h e t m e m b u r u dan menghabisi para pendukung Allende, juga rakyat awam. Sekira 3.000 orang telah d i b u n u h oleh aparat militer, 28.000 orang ditahan secara sewenang-wenang dan disiksa. Sedangkan, ratusan ribu orang lainnya lari ke pengasingan di luar negeri. Catatan lainnya menyebutkan bahwa antara tahun 1974—1990, tidak kurang dari 2.025 kasus pelanggaran H A M dilakukan oleh rezim Pinochet melalui dinas intelijen Direccion Nacional de Inteligencia (DINA) atau Direktorat Intelijen Nasional Chili bentukan Pinochet. Sekira 1.068 pembunuhan dan 957 kasus orang hilang pun terjadi di Chili.' 2 "Pinochet mengepalai rezim yang m e m b u n u h lebih dari 3.000 lawan politiknya, seperti yang dituduhkan sebuah komisi

12. Salah satu orang yang pernah diasingkan oleh Pinochet adalah keluarga Michele Bachelet. perempuan yang kini menjabat sebagai presiden Chiii. la pernah ditahan dan disiksa di rumah-penjara. sedangkan ayahnya meninggal dunia di penjara karena mengalami siksaan berat.

41


yang dibentuk setelah Chili kembali ke demokrasi pada 1990-an. Dia juga yang telah menerapkan kebijakan ekonomi yang menjadi fondasi kemakmuran kawasan Amerika L a t i n , k a t a Riordan Roett, Direktur Pusat Studi Amerika Latin di School of Advance International Studies, Johns Hopkins University, AS. Namun. Roett agaknya lupa bahwa kemakmuran Chili hanyalah semu dan rakyat tetap saja ditodong senjata oleh junta militer. Pada 1990, Pinochet mengadakan plebisit di Chili. Dia terlalu yakin bahwa rakyat masih menginginkan kepemimpinannya. Faktanya, dia kalah tipis dan harus turun dari kursi kepresidenan. Seandainya dia bersikeras menggunakan kekuasaannya untuk bertahan, barangkali dia masih bisa berlenggang kangkung seperti halnya pemimpin rezim militer Kongo, Laurent Kabila.

Gambar 9. Detik-Detik Kup Pinochet

Pinochet lantas digantikan oleh jenderal pendukungnya, yaitu Patricio Azocar, namun masih menjadi panglima militer Chili hingga 1998. Dia lalu menetap di London, Inggris. Akan tetapi, Menteri Dalam Negeri Inggris Jack Straw mengekstradisi Pinochet

42


ke Spanyol. House of Lords, lembaga hukum tertinggi di Inggris, menolak status kekebalan hukum yang dimiliki sang diktator. Straw semasa kuliahnya dikenal sebagai mahasiswa berhaluan kiri yang kerap berunjuk rasa menentang rezim Pinochet. Penghinaan pertama yang harus dituai Pinochet setelah kepulusan Straw ini adalah penggelaran penyidikan awal di Pengadilan Rendah Inggris di London. Padahal, pengadilan ini biasanya berurusan dengan para kriminal kakap maupun teri. m u n c i k a r i . serta pelacur. N a m u n . Pinochet harus rela menjalaninya karena ini adalah peluang untuk menyelamatkan dirinya. Penyidikan awal yang dimaksudkan untuk membuktikan tuduhan ini oleh pengacara Pinochet sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang pengajuan banding. Ekstradisi memang tidak serta-merta bisa dilakukan. Bila House of Lords mengesahkan permintaan ekstradisi ini, barulah Pinochet bisa dibawa ke Spanyol. Proses ini semula diperkirakan oleh para pakar hukum di Inggris akan memakan waktu sekira dua tahun.

Gambar 10. Ketika Pinochet Menjalani Tahanan Rumah pada 1998

43


Pada 2001, ketika Pinochet lebih banyak menghabiskan waktunya di vila di dekat pantai tengah Chili, juga di antara deraan dementia, diabetes, serta stroke yang dialaminya, pengadilan tingkat banding di Chili memblokir ekstradisi dari Pinochet ke Argentina, negara tempat dia akan menjalani interogasi sebagai bagian dari investigasi atas tuduhan pembunuhan dengan bom mobil. Menurut Presiden Chili Carlos Cerda, pengadilan tinggi sudah menyatakan bahwa Pinochet secara mental dan fisik tidak sehat untuk menghadapi sidang pengadilan yang diminta oleh Argentina. Keputusan itu terlihat sebagai indikasi lain bahwa Pinochet agaknya tidak akan menghadapi pengadilan terkait dengan kediktatorannya yang berakhir pada 1990. Pihak penyelidik di Chili dan Argentina telah menghubungkan jejak p e m b u n u h a n t a h u n 1974 lalu atas J e n d e r a l Carlos Prats d a n i s t r i n y a Sofia C u t h b e r t ke DINA, Prats berada dalam pengasingannya di Argentina sesaat setelah Pinochet menggulingkan Allende pada 1973. Dia memang menentang kudeta tersebut. 13 Pada 2006, Pinochet mengatakan bahwa dia tidak memiliki rasa sakit hati walaupun ada tuntutan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dituduhkan kepada dirinya. Pernyataan itu dia sampaikan pada hari ulang tahunnya. Alih-alih khawatir dengan nasib dirinya, Pinochet justru duduk di kursi roda di depan rumahnya, lalu tersenyum sambil melambaikan tangan kepada sekelompok orang yang ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya dari pinggir jalan di depan rumahnya di La Dahesa, Chili. Dalam pesan tertulisnya

13. http://www.hupelita.com/baca.php7id=2206,

Diakses pada 5 Januari 2010.


dia juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada angkatan bersenjata atas peran mereka yang berhasil melengserkan pemerintahan Allende. 14 Toh, akhirnya, semua berakhir ketika Pinochet meninggal dunia pada 10 Desember 2006, seminggu setelah terkena serangan jantung. Drama Pinochet memang penuh paradoks. Pertama, dia telah melakukan kudeta berdarah atas pemerintahan Allende, dan setelah itu ribuan orang harus menemui ajal atau hilang karena menentangnya. Namun, sistem ekonomi bebas yang diperkenalkannya membuat angka pertumbuhan Chili menjulang di kawasan Amerika Selatan. Bila dibandingkan dengan situasi ekonomi pada masa Allende, perbedaannya bagai bumi dan langit. Resep pembangunan kiri, seperti nasionalisasi perusahaan swasta, yang diterapkan Allende telah menyebabkan inflasi sampai 500 persen pada 1973. Pasar gelap meluas, cadangan devisa habis, dan yang tak terelakkan adalah huru-hara yang berkepanjangan. Semua itu tak terjadi pada masa Pinochet yang menerapkan neoliberalisme. Kedua, ditangkapnya Pinochet di Inggris, negara yang dianggapnya kampung halaman kedua. Maklum, Chili mendukung Inggris dalam Perang Falkland melawan Argentina pada 1982. Tak mengherankan bila rekan Pinochet, mantan Perdana Menteri Margaret Thatcher, mengecam penangkapan ini dan menyatakan sebagai kesalahan besar. Ketiga, Pinochet, menurut hukum Spanyol, terlalu tua untuk bisa dipenjarakan karena usianya yang sudah melebihi 75 tahun. Akibat langsung dari keputusan Jack Straw adalah ditariknya Duta Besar Chili untuk Inggris sebagai pernyataan protes. Akibat lain

14. http://rn.kapanlagi.eom/h/0000U5479.html,

Diakses pada 5 Januari 2010.


adalah tersampaikannya dua pesan penting bagi para penguasa di seluruh dunia. Menurut sebagian ahli hukum Inggris, seperti yang terjadi pada Pinochet, tuntutan yang serupa bisa diajukan kepada Ratu Elizabeth II atas tindakan Inggris di Irlandia Utara, atau kepada Presiden AS Bill Clinton atas pengeboman di Irak.15

Perjalanan Pinochet 1915: Lahir pada 25 November di Valparaiso. Chili. 1936: Lulus dari akademi militer. 1973: Melakukan kudeta terhadap pemerintahan Salvador Allende. 1974: Mendeklarasikan kekuatan tunggal. 1978: K e p e m i m p i n a n n y a d i w a r n a i d e n g a n banyak pembunuhan. Ditolak oleh 75 persen suara dalam sebuah plebisit. 1981: Memperkenalkan konstitusi baru yang memberikan j a m i n a n baginya untuk m e m e g a n g kursi k e p e m i m p i n a n selama delapan tahun mendatang. 1988: Ingin melanjutkan kendali terhadap partai oposisi tetapi ditolak, dari 55 persen suara menjadi 43 suara. 1990: Turun dari jabatannya. 1998: Ditangkap di London karena kasus pembunuhan. 2000: Kembali ke Chili sebagai orang bebas. 2004: Semakin d i t i n g g a l k a n p e n d u k u n g n y a setelah terbukti menggelapkan uang sebesar 27 juta dolar AS. 2006: Meninggal dunia.

15. "Ironi Sang Jenderal". Dalam Tempo, 11/XXVII. 15 Desember 1998.


Pinochet meninggal dengan meninggalkan istrinya Lucia Hiriart dan lima anaknya, yaitu Augusto, Lucia, Marco Antonio, Jacqueline, dan Veronica. Kematiannya juga meninggalkan citra buruk bagi keluarga dan para p e m b a n t u terdekatnya. Para jaksa Chili yang mengusut perkaranya selalu mengatakan bahwa anggota keluarga besar terlibat dalam berbagai kejahatan Pinochet sehingga harus diadili. Setelah Pinochet meninggal dunia, keluarganya memang tidak bisa hidup tenang. Sang istri, Lucia Hiriart, harus menikmati masa tua di balik jeruji besi. Pada Oktober 2007, Hakim Chili telah memerintahkan penangkapan terhadap Hiriart dan kelima anaknya atas tuduhan penggelapan uang sebesar 27 juta dolar AS di Bank Riggs yang bermarkas di Washington D.C., AS. M e n u r u t c a t a t a n p e n g a d i l a n , s e b a g i a n r e k e n i n g itu menampung dana dari Rumah Militer kantor yang membantu kegiatan militer Pinochet selama berkuasa. Sekira 7,9 juta dolar secara ilegal telah dikorupsi dari Rumah Militer tersebut. Presiden Michelle Bachelet mendukung putusan pengadilan itu. "Chili adalah negara tempat tak seorang pun berada di atas hukum," katanya. 16 Sedangkan, Menteri Kehakiman Carlos Maldonado menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi perlakuan khusus terhadap keluarga Pinochet di dalam penjara. "Semuanya sama di muka hukum," ujarnya. H i r i a r t dan seorang putranya, M a r c o A n t o n i o , j u s t r u menuding perintah penangkapan itu ilegal dan melanggar hak dasar individu. Tak kuat mendengar berita mengejutkan itu, Hiriart pun jatuh sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Militer Santiago.

16. "Keluarga Pinochet Ditahan karena Korupsi". Dalam Koran Tempo. 5 Oktober 2007.


Menurut pengacaranya, Pablo Rodriguez, Hiriart syok mendengar kelima anaknya digiring ke penjara. Hakim Carlos Cerda juga memerintahkan penangkapan terhadap 17 orang lainnya, termasuk mantan sekretaris pribadi Monica Ananias, m a n t a n j u r u bicara Guillermo Garin, dan pengacara Gustavo Collao serta Pinochet Ambrosio Rodriguez. Cerda memerintahkan penahanan tersebut karena mereka diduga kuat telah berpartisipasi dalam penyelewengan pajak (misuse of fiscal funds) selama kediktatoran Pinochet (1973—1990). Indikasiindikasi tersebut dijelaskan dalam dokumen pengadilan (courts documents)

setebal 2.000 halaman. 17 Berita tentang tindakan

terhadap istri dan anak-anak Pinochet tersebut disiarkan sejak 4 Oktober 2007 oleh kantor-kantor berita internasional dan nasional seperti United Press, Associated Press, Reuter, AFP, Kyodo, juga radio-radio berbagai negeri. Pemerintah Chili menegaskan bahwa tindakan penahanan terhadap istri dan anak-anak Pinochet beserta 17 orang pembantu terdekatnya adalah sepenuhnya berupa keputusan hukum (strictly judicial decision). "Pengadilan sudah memerintahkan penahanan ini. Pemerintah tidak memberikan keterangan lainnya," kata Menteri Dalam Negeri Felipe Harboe.

17. http://hariansib.com/?p

48

=15516. Diakses pada 5 Januari 2010.


4 "Jakarta Se Acerca!"

SANTIAGO, 12 September 2002. Sekira 500 orang berkumpul di depan istana presiden. Mereka kemudian berkumpul di dekat stasiun kereta api pusat, tempat puluhan pendukung Presiden Salvador Allende dibunuh puluhan tahun yang lalu. Polisi lalu membubarkan para demonstran dengan menggunakan gas air mata dan meriam air. Barikade d i b u a t dan ban-ban dibakar di Villa Francia dan s e j u m l a h jalan sekitar distrik selatan Santiago, ketika polisi meningkatkan keamanan setelah tembakan dilepaskan. Bentrokan juga terjadi di Penalolen, sebelah t i m u r ibukota tersebut. Akibatnya, sekira 14 polisi cedera, empat di antaranya terkena tembakan. Polisi Santiago juga menangkap 445 orang, sementara polisi di provinsi-provinsi lain di Chili menangkap 60 orang lagi. Sementara itu, di Stadion Nasional, Santiago, ribuan lilin dinyalakan untuk menghormati ribuan penentang yang dibawa

49


ke sana setelah kudeta oleh Jenderal Augusto Pinochet. Acara keagamaan juga berlangsung di gereja di Istana La Moneda, yang dihadiri untuk pertama kalinya oleh Presiden Ricardo Lagos. Acara ini juga menarik sejumlah besar massa.18 Begitulah antara lain rakyat Chili mengingat kudeta berdarah terhadap Presiden Allende yang terjadi pada 1973. Bagaimanakah kudeta itu berlangsung? Mark Zepezauer dalam buku C/A's Greatest Hits menuliskan salah satu pekerjaan sukses CIAyang tak pernah diakui karena dipandang kotor. Dia mengisahkan bagaimana pada 1973 CIA menghancurkan sistem demokrasi tertua Amerika Latin yang ada di Chili. Sesuatu yang hingga 20 tahun kemudian masih tak diakui oleh badan intelijen ini.19 Sebenarnya, CIA telah berhasil mengintervensi Pemilihan U m u m 1958 dan 1964 di Chili. Namun, CIA menjadi begitu khawatir ketika pada Pemilu 1970, Salvador Allende, kandidat sosialis, terpilih sebagai presiden. Presiden AS Richard Nixon yang tak kalah cemas langsung m e m e r i n t a h k a n CIA untuk mencegah pelantikan Allende. CIA lalu berusaha untuk merancang sebuah kudeta militer. Akan tetapi, tradisi militer Chili, yang sangat menghargai proses demokrasi, menyulitkan upaya CIA itu. Salah satu penghalang adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Rene Schneider. Untuk mengenyahkan Schneider, CIA m e r a n c a n g skenario pembunuhan. Namun, pembunuhan Schneider tak menyokong strategi besar CIA. Pihak militer Chili justru bersatu di belakang

18. http://www.hupeiita.com/baca.php7id

=788. Diakses pada 5 Januari 2010.

19. Mark Zepezauer. CIA's Greatest Hits, (New York: Odonian Press, 1998).

50


Allende hingga dia naik ke kursi kepresidenan sesuai dengan jadwal pelantikannya. 20 Mengetahui rencana awalnya gagal, Pemerintah AS berganti taktik. CIA diperintahkan merekayasa pematangan "atmosfer kudeta". Presiden Nixon meminta CIA menyokong aksi-aksi teror dan sabotase. Maka, CIA pun melatih anggota-anggota organisasi fasis Patria y Libertad (PyL) untuk melakukan perang gerilya dan pemboman. Tak lama kemudian terjadilah aksi-aksi pembakaran oleh kelompok PyL Selain menyokong PyL, CIA juga mensponsori demonstrasi dan pemogokan, dengan dana dari perusahaan-perusahaan ternama Amerika yang memiliki cabang di Chili. Media massa yang dekat dengan CIA, termasuk harian terbesar di Chili, bahkan mulai membesar-besarkan krisis yang terjadi. 21 Sementara itu,

20. Bandingkan dengan kegagalan kudeta militer terhadap Presiden Venezuela Hugo Chavez pada 2002. Oleh sineas Irlandia. Kim Bartley dan Donnacha O'Briain, peristiwa itu dipotret dalam f i l m dokumenter The Revolution Will Not be Televised; Chavez: Inside the Coup. Film berdurasi 73 menit ini diproduksi pada 2003. Film ini adalah sebuah film dokumenter yang berfokus pada situasi genting politik Venezuela saat terjadi kudeta terhadap Chavez pada 11—13 April 2002. Film ini meraih banyak penghargaan karena berhasil mengungkapkan k e b o h o n g a n m e d i a di balik l i p u t a n d e m o n s t r a s i u n t u k m e n j a t u h k a n Chavez tersebut. Dalam film tersebut, diperlihatkan bagaimana media yang mendukung kudeta merekayasa penembakan (yang sebenarnya dilakukan oleh para pendukung kudeta) sehingga seolah-olah dilakukan oleh tentara pemerintah. 21. Bandingkan dengan sikap media massa AS. seperti Los Angefes Time dan Financial Time yang tak. ramah, kalau tak bisa dibilang sinis, terhadap Hugo Chavez Frias dan Revolusi Bolivarian-nya di Venezuela. Sejak Chavez terpilih sebagai presiden pada 1998 hingga awal 2006. sudah 28 halaman penuh editorial dipersembahkan Los Angeles Times untuk Chavez. Setiap lembarnya bersuara negatif. Hampir s e m u a istilah buruk digunakan oleh LA Times

51


patriotisme kalangan militer Chili secara perlahan makin menipis akibat pemberitaan tak putus-putus tentang "kekejaman" kaum Marxis, Militer Chili yang membela Allende justru dituduh terlibat kanibalisme dan pengebirian. Juga, muncul rumor bahwa kaum militer akan dihapuskan, lalu Allende akan mendirikan basis pertahanan baru menggunakan tentara Rusia. Situasi politik nasional kian tak menentu. Pada 29 Juni 1973, resimen tank di bawah komando Kolonel Roberto Souper mengepung Istana Presiden. Pengepungan ini adalah sebuah kudeta pertama di Chili, namun gagal. Pada 9 A g u s t u s 1973 Presiden A l l e n d e m e n g a n g k a t Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Prats sebagai Menteri Pertahanan. Akan tetapi, pilihan ini tidak disukai kalangan militer sehingga dia hanya bertahan selama 13 hari. Prats lalu melepas jabatannya sebagai Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Bersenjata. Sebagai panglima baru, ditunjuklah Jenderal Augusto Pinochet. Saat itu unjuk rasa menjadi santapan sehari-hari. Mahkamah A g u n g j u s t r u secara resmi m e n g e l u h k a n k e t i d a k m a m p u a n pemerintah dalam menegakkan hukum. Anggota parlemen dari

dalam menggambarkan Chavez. "Caudillo" (diktator) dan "Lelaki Bertangan Besi" adalah yang paling sering disebut di awal-awal pencalonan Chavez sebagai presiden. Sedangkan, Finaciaf Times edisi 13 Januari 2005, misalnya, menyatakan bahwa "Reformasi Agraria... selama lebih dari tiga tahun sudah ada di dalam undang-undang. N a m u n baru sekarang Chavez laksanakan." Mayoritas media nasional di Venezuela menyebut Chavez sebagai orang gila. diktator yang m e n g a n c a m properti individu, dan sedang m e m b a w a Venezuela menuju komunisme bergaya totalitarian ala Kuba. Ternyata, semua kampanye negatif itu terjadi karena para pemilik media adalah bagian dari gaya kapitalisme AS yang merasa terancam dengan sikap Chavez.

52


kelompok kanan, seperti Demokrat Kristen dan Partai Nasional, sudah meminta militer bertindak. Demi ketertiban, katanya. Selain itu, Allende memerintah dengan dekrit, bukan undang-undang yang harus melalui parlemen. Akhirnya, kudeta militer benar-benar terjadi pada September 1973. Kudeta ini dipimpin oleh anggota militer paling fasis di Chili, yaitu Jenderal Augusto Pinochet. Pada 11 September, pesawat tempur Hawker Hunter menembaki Istana Presiden. Pada saat itulah Allende tewas. M e n u r u t versi resmi. Allende tewas karena bunuh diri dengan menggunakan senapan otomatis yang dihadiahkan oleh Fidel Castro. Akan tetapi, sampai sekarang masih banyak orang yang percaya Allende sebenarnya tewas dibunuh.

Gambar 11. Ketika Fidel Castro mengunjungi Chili Sebulan Penuh

Selepas kudeta, universitas dan perguruan tinggi yang merupakan basis pendukung Allende diletakkan di bawah kontrol militer. Pada saat yang sama, empat pemimpin junta bersepakat

53


akan bergiliran menjadi presiden. Selain Pinochet dari Angkatan Darat, ada Gustavo Leigh Guzman dari Angkatan Udara, Jose Toribio Merino Castro dari Angkatan Laut. dan Cesar Mendoza Duran dari polisi nasional alias Gendarmerie. Namun, akhirnya diputuskan mengangkat Pinochet sebagai pemimpin junta. Dua hari kemudian, Pinochet membubarkan Kongres. Dalam perjalanannya, junta militer Pinochet memerintah di Chili secara represif. Stadion Nasional menjadi tahanan raksasa. Dalam tiga tahun, 130.000 orang menjadi tawanan. Ribuan orang lenyap tak berbekas dan ribuan lagi disiksa. Ketika Allende menjadi pahlawan sosialisme dunia, Pinochet j u s t r u harus bertanggung jawab atas pembunuhan dan penyiksaan terhadap rakyat Chili. 22 Di masa pemerintahan Pinochet, partai oposisi dinyatakan terlarang, sementara ribuan warga Chili disiksa dan dibantai. Kebanyakan dari mereka dibunuh karena masuk dalam daftar "kaum radikal" yang disuplai CIA. Penyiksaan terhadap para pembangkang menjadi hal biasa yang rutin. Jurang kehancuran bagi rezim Pinochet muncul pada saat krisis ekonomi 1990 melanda Chili. Rakyat tersadarkan bahwa semua resep ekonomi neoliberal yang dipandu oleh Dana Moneter Internasional (IMF)23 dan AS telah gagal. Gerakan massa kembali

22. "Hari Saat Allende Tersungkur". Dalam Koran Tempo, 20 November 2004. 23. IMF adalah sebuah lembaga keuangan yang dibentuk sebagai mitra ekonomi internasional, yang dapat meningkatkan kerja sama moneter internasional antara negara anggotanya yang kini berjumlah 181 negara. Sekarang lembaga ini berpusat di Washington D.C.. AS. IMF berdiri dari hasil pertemuan (konferensi) di Bretton Words, sebuah kota kecil di wilayah New Hampshire. AS. pada Juli 1944. Lembaga ini menjadi pasangan IBRD (Internasional Bank for Reconstruction and Development) atau yang sering disebut sebagai Bank Dunia. IMF bertugas menggalang

54


bermunculan, termasuk gerakan yang digagas oleh para ibu dan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya semasa kekuasaan Pinochet. Tampilnya ibu-ibu yang kehilangan anaknya atau anggota keluarganya semasa kediktatoran Pinochet adalah hal yang menarik dalam perjuangan demokrasi di Chili untuk mengungkap kebenaran. Mereka terinspirasi oleh gerakan ibu-ibu yang selalu melakukan aksi di depan Istana Plaza De Mayo, Argentina, yang dikenal dengan nama "Las Madres des Plaza de Mayo". Ibu-ibu ini mulai melakukan aksi demonstrasi. Mereka menjahit tenunan yang menggambarkan kekejaman militer Pinochet yang telah mengambil anak dan keluarganya.

kehadiran suatu sistem moneter international, menjaga kestabilan nilai tukar, m e m b a n t u neraca pembayaran, serta memberikan jasa konsultasi dan kolaborasi terhadap persoalan moneter. Sedangkan, Bank Dunia lebih memusatkan diri pada pembangunan ekonomi. IMF semula beranggotakan 39 negara. Semua negara tersebut merupakan negara-negara yang sedang mengalami krisis ekonomi sebagai akibat Perang D u n i a II. Maka, kehadiran IMF pada waktu itu menjadi s e m a c a m dewa penolong yang akan membantu memecahkan persoalan ekonomi negaranegara anggotanya tersebut. IMF berpusat di Washington, AS. Tepatnya di 19th Street, Washington. Di samping itu, IMF juga mempunyai kantor kecil di beberapa negara, seperti di Paris, Jenewa, Tokyo, juga di PBB. Ada 2.200 staf yang bertugas, yang sebagian besarnya di kantor pusat. Mereka yang berasal dari 121 negara itu berperan dan melakukan analisis terhadap perkembangan moneter di seluruh negara anggota. Dari setiap negara anggota. IMF m e n g h i m p u n dana yang kemudian disalurkan kepada negara anggota yang membutuhkan. Penentuan jumlah sumbangan negara anggota ditetapkan kuotanya, yang setiap lima tahun sekali ditinjau ulang. Semakin tinggi atau semakin m a k m u r sebuah negara, semakin tinggi kuota yang harus disumbangkan. Lihat "IMF, Siapakah Dia?", Tempo. 02/XXXIII, 18 Oktober 1997.

55


Taktik perjuangan kaum kiri di bawah kediktatoran Pinochet memang berlangsung dengan berbagai cara. Beberapa kelompok intelektual, mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat melakukan kampanye soal situasi di Chili karena memang praktis, di bawah Pinochet tidak ada kebebasan informasi, dan rakyat di isolasi dalam rumah mereka dan dijauhkan dari informasi. Beberapa kelompok kiri, sisa-sisa Partai Sosialis, antara lain Movement of the Revolutionary Left (MIR), melakukan perjuangan bersenjata secara k/andestein.24

Namun, seluruh kelompok

perlawanan ini disatukan pada satu pandangan bahwa perjuangan rakyat Chili adalah bagaimana membuka ruang demokrasi dan bagaimana meraih kembali kesadaran rakyat Chili. Setelah t u m b a n g dari kekuasaan, Pinochet tetap belum bisa tersentuh proses hukum karena dia segera mendapat posisi sebagai senator seumur hidup dan mendapat hak kekebalan dari jaksa agung. Namun, perjuangan demokratik yang dilakukan oleh kias pekerja, kaum miskin kota, mahasiswa, dan ibu-ibu korban pelanggaran H A M terus dilakukan secara massif. Akhirnya, pada 2000 jaksa agung mencabut hak kekebalan Pinochet. Pada saat itu beberapa kelompok masyarakat, terutama kelompok Katolik yang saleh, bersedia memberikan maaf. Pengadilan akhirnya memberikan penuntutan dan membuka kasus kejahatan Pinochet, kendati dia berkali-kali menyangkal. Pada 2 0 0 1 , H a k i m G u z m a n m e n d a k w a

Pinochet

dengan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia dan

24. MIR a d a l a h g r u p r e v o l u s i o n e r yang a n g g o t a n y a k e b a n y a k a n a d a l a h m a h a s i s w a . MIR m e r u p a k a n pecahan dari Partai Sosialis karena tidak meyakini bahwa jalan parlementer akan memberikan perubahan di Chili. Grup ini sangat terinspirasi oleh Revolusi Kuba dan mendemonstrasikan secara buta metode gerilya Che Guevara.

56


menetapkannya dalam tahanan rumah, tetapi hanya berlangsung 43 hari. Beberapa bulan kemudian, gugatan itu dicabut oleh M a h k a m a h A g u n g yang m e m u t u s k a n Pinochet secara fisik dan mental kurang sehat untuk menjalani proses pengadilan. Dia didiagnosis menderita demensia ringan. Alasan kesehatan membuat dia tidak diproses secara hukum. Kasus yang ditangani Hakim Guzman merupakan salah satu dari ratusan kasus gugatan terhadap Pinochet. Umumnya menyangkut pelanggaran kekuasaan dan beberapa perkara hukum lain. Kendati Pinochet tidak pernah mendapat sanksi h u k u m s e t i m p a l karena kejahatannya, rakyat Chili s u d a h bergembira karena setidaknya mendung hitam yang menutupi demokrasi sudah mulai tersingkap. 25 Beberapa tahun setelah kudeta 1973, sebuah komisi di Kongres AS dibentuk untuk menyelidiki peristiwa berdarah di Chili tersebut. Hasil yang dilaporkan: CIA memang terlibat. Bukan saja dalam kudeta 1973, melainkan juga dalam kudeta militer sebelumnya yang gagal. Terungkap pula bahwa Pemerintah AS memberikan bantuan keuangan pada partai-partai politik anti-komunis. Bantuan itu digunakan dalam membiayai kampanye anti-komunis yang dilakukan melalui media di masa Allende. D o k u m e n yang m e r a n g k u m semua itu dikenal dengan nama "Track 1" dan "Track 2". Sepanjang masa pemerintahan Pinochet, AS tak banyak menggugat junta militer di Chili. Itulah yang dikritik oleh Carlos Fuentes, penulis dari Meksiko, saat AS bersuara keras dan ingin

25. "Menegakkan HAM, Belajarlah dari Chili", Dalam Sinar Harapan. 2007.

16 Maret


menjadi pahlawan dengan menggugat Pinochet habis-habisan di akhir kekuasaan junta militernya. Fuentes, yang sudah lama m e n e n t a n g kebiadaban rezim-rezim militer A m e r i k a Latin, membahasakan rezim Pinochet sebagai "rezim yang dibangun Nixon dan dikutuk Madeleine Albright". 26

26. http://www.gatra.com/versi_cetak.php7id=991,

Diakses pada 5 Januari 2010.


5 Setelah Allende Pergi "ÂŁ/ socidJismo peudei lega r solo en

bicideta."

(Sosialisme hanya akan tiba dengan berkendaraan sepeda). — Ucapan seorang warga negara Chili kepada penulis Ivan lllich.

KONDISI politik di Chili kacau setelah Presiden Salvador Allende dikudeta oleh Jenderal Augusto Pinochet. Pemerintahan Fidel Castro di Kuba menuding penggulingan Allende sebagai hasil dari pekerjaan kotor CIA. Pinochet yang menjabat kedudukan tertinggi di negara yang baru saja dilanda huru-hara berdarah itu menjanjikan kepada rakyatnya bahwa dalam waktu singkat sebuah pemilihan u m u m akan diselenggarakan. Setelah itu, pemerintahan sipil segera bergiat kembali. Laporan-laporan yang datang dari Chili memang m e n u n j u k k a n penguasaan yang rapi oleh tentara terhadap keadaan meskipun di berbagai tempat masih juga ditemukan perlawanan kaum kiri secara sporadis. Sekira 5.200 orang yang ditahan sejak pecahnya huru-hara yang mematikan Allende. dalam waktu singkat akan diajukan ke pengadilan. "Tapi, mereka mendapatkan hak untuk membela diri," kata seorang jenderal yang menjabat sebagai menteri kehakiman.


Penggeledahan-penggeledahan yang dilakukan di berbagai tempat membuktikan bahwa golongan kiri di dalam Kota Santiago sejak lama menyimpan banyak senjata. Di kediaman resmi Allende saja ditemukan 200 pucuk senjata buatan Uni Soviet. Akan tetapi, kalau bisa dipercaya, hasil gemilang penggeledahan itu adalah penemuan pasukan-pasukan yang membongkar arsip dokumen pada Kementerian Dalam Negeri. Surat kabar Santiago, E! Mercurio

dan Ba Terca, edisi 17

September 1973 secara panjang lebar membongkar dokumen penting tentang rencana kudeta yang dipersiapkan oleh rezim Allende. Karena menghadapi tantangan dari beberapa perwira tinggi Angkatan Bersenjata Chili, rezim kiri Allende menyusun suatu daftar dari perwira-perwira dan tokoh-tokoh sipil oposisi yang harus segera dilenyapkan. Semua itu akan dilakukan dengan rapi melalui suatu kudeta yang diatur oleh Allende. Untuk itulah, golongan kiri dan pendukung Allende melakukan persiapan dan latihan-latihan militer. Rencana kudeta itu rupanya tercium oleh intelijen Angkatan Laut Chili s e h i n g g a g e r a k a n m i l i t e r p e r t a m a m e n e n t a n g Allende datang dari Valparaiso, markas Angkatan Laut. Setelah mendapatkan informasi dari Angkatan Laut, Pinochet yang m e n g u a s a i A n g k a t a n Darat s e g e r a m e n g a m b i l t i n d a k a n bersamaan dengan marinir yang telah bergerak dari Valparaiso. "Kami telah dipaksa melanggartradisi independen kami terhadap politik," komentar seorang perwira tinggi Chili terhadap kudeta militer para perwira itu. Serentak dengan pengumuman dokumen rahasia Allende itu, dari luar negeri eks-Duta Besar Chili di Meksiko Hugo Vigoreno, tampil pula dengan versinya. Dia mengaku telah melihat sebuah dokumen CIA yang disebut "Plan Conlaur". Konon dokumen itu 60


telah disiapkan dua tahun sebelumnya dan isinya tidak lain dari rencana AS untuk menggulingkan Allende. Mana yang benar dari kedua dokumen itu, tentu saja tidak dengan segera diketahui. Akan tetapi, pengalaman Indonesia dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 menunjukkan bahwa dokumen yang ditemukan di kantor Kementerian Dalam Negeri bukanlah sesuatu yang asing. Benar-tidaknya dokumendokumen tersebut tidak sepenting perkembangan luar negeri yang berhubungan dengan keadaan dalam negeri Chili. Meskipun istri Salvador Allende, Hortensia Allende, tidak berani m e m b e n a r k a n atau m e m b a n t a h keterlibatan negara asing dalam penggulingan terhadap suaminya, AS tetap menjadi sasaran tudingan banyak negara. Buktinya, sebuah bom meledak di suatu kantor perwakilan AS di Eropa, sementara di berbagai penjuru dunia kantor-kantor Kedutaan Besar AS sibuk meladeni para demonstran yang pro-Allende. Lalu, bersamaan dengan terbentuknya Front Patriotik Chili di Buenos Aires, Argentina, oleh para pelarian politik Chili, Brigade Internasional yang didirikan oleh para mahasiswa di Argentina juga terbentuk dan siap bertempur "bersama rakyat tertindas di Chili".

Gambar 12. Hortensia Allende Ketika Sedang Bersama Suaminya

61


Di S w e d i a , s e o r a n g p e r e m p u a n a n g g o t a

parlemen

mengumumkan niatnya mencalonkan Allende sebagai pemenang Nobel Perdamaian. Namun, karena Allende sudah meninggal, ide tersebut gugur. Hal yang nampaknya sulit untuk digugurkan adalah kegiatan delegasi Kuba di PBB. Sementara Fidel Castro terus menuding CIA sebagai dalang di balik penggulingan Allende, perwakilan Kuba di PBB sibuk mengorganisasi suatu resolusi yang mengutuk rezim militer Chili. Paling tidak Chili akan repot oleh kegiatan Kuba ini karena dengan veto yang ada di tangan negara-negara komunis, tidak terlalu banyak yang bisa dilakukan oleh delegasi Chili di PBB. Tentu saja keadaan akan b e r u b a h jika p e n g e p u n g a n t e r h a d a p Kedutaan Besar Kuba di S a n t i a g o d i l o n g g a r k a n dan junta militer Pinochet meminta maaf atas tuduhan Kuba mengenai penembakan kapal-kapal Kuba oleh patroli laut Chili di laut lepas. Akan tetapi, yang terakhir ini sulit dilakukan oleh Santiago sebab mereka dari pertama kali menyangkal tuduhan tersebut. Tanda-tanda perdamaian memang sudah diperlihatkan oleh rezim militer di Chili kepada Kuba dengan mengizinkan orangorang Chili, yang mendapat suaka politik di Kedutaan Besar Kuba, untuk meninggalkan Santiago kapan saja mereka mau. Namun, usaha semacam itu tidak cukup untuk menenangkan hati para pelarian politik Chili, termasuk Hortensia Allende yang disambut hangat di Meksiko, yang segera mengorganisasi pemerintah pelarian. Junta militer Chili memang disibukkan oleh para pelarian-pelarian tersebut. 27

27. "Setelah Allende Pergi". Dalam Tempo. 30/111. 29 September 1973.


Gambar 12. Salvador Allende dan Hortensia Allende

Di sisi lain, semenjak junta militer berkuasa di Chili, sejumlah negara dan lembaga donor dari luar negeri m e n g h e n t i k a n bantuan resmi dari untuk Chili, Namun, walaupun hubungan diplomatik dan bantuan ekonomi secara resmi sudah diputus, gereja-gereja dan serikat-serikat buruh di Chili tetap menerima bantuan lewat saluran-saluran swasta yang mendapat subsidi, seperti Novib, Cebemo. dan Icco. Ironisnya, IMFyang sebelumnya enggan membantu pemerintahan Allende justru kemudian sangat menyokong rezim Pinochet. Yang jelas, munculnya Pinochet adalah jalan bagi penguasaan kaum kapitalis terhadap Chili. Naomi Klein berhasil menyingkap muslihat kaum kapitalis yang secara menyeramkan menggasak aset negara, tak peduli jutaan orang mati dan jatuh melarat karenanya. Para kapitalis ini mengarsiteki sekaligus mensponsori kudeta-kudeta berdarah di seluruh dunia, swastanisasi aset dan sistem pelayanan publik, krisis moneter, merger dan akuisisi

63


perusahaan pasca-krisis, liberalisasi perdagangan, invasi terhadap Irak, bahkan gerakan demokratisasi, la bahkan menjelaskan kasus tersebut dalam hubungannya dengan Chili. 28 M e n u r u t Klein, s e l a i n m e w u j u d d a l a m p e r u s a h a a n perusahaan multinasional (MNC), kaum kapitalis mengotaki IMF, Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), bahkan organisasi-organisasi bantuan internasional seperti Badan Bantuan P e m b a n g u n a n Internasional AS (USAID). Mereka melekat pula pada lembaga-lembaga terkenal, seperti American Enterprise Institute, Heritage Foundation, dan Cato Institute, sementara ruhnya bersemayam di sejumlah universitas Barat yang menjadi tempat kuliah para teknokrat negara berkembang yang m e n e m p u h studi dengan dana beasiswa asing. Kaum kapitalis ini tak peduli apakah sebuah rezim itu zalim atau tidak, demokratis atau tidak, korup atau tidak, yang penting menguntungkan mereka. Kaum neoliberal ini, kata Klein, sangat anti-kepemilikan publik dan berupaya membuat pemerintahan di banyak negara lumpuh sehingga merekalah yang sesungguhnya berkuasa atas negara dan sistem transaksi sosial, ekonomi, dan politik antarbangsa. "Saya ingin pemerintah dikerdilkan sampai saya bisa menyeretnya ke kamar mandi untuk kemudian membenamkannya dalam bak mandi," kataGrover Norquist, pelobi kepentingan bisnis MNC terkenal di AS sekaligus pembela fanatik neoliberalisme, sebagaimana dikutip Klein. U n t u k m e n g e r d i l k a n p e m e r i n t a h , kata Klein, mereka mengacaukan suatu negara dengan menciptakan situasi krisis

28. Naomi Klein. The Shock Doctrine; Penguin Books. 2007).

The Rise of Disaster Capitalism,

(London:


sampai kesadaran nasional negara itu hilang, terutama berkaitan dengan konsep dasar pengelolaan ekonominya. Negara itu lalu dipaksa menelan resep ekonomi pro-pasar dalam dosis tinggi nan beruntun, tak peduli rakyatnya bakal sengsara. Hal terpenting adalah negara itu menjadi amat tergantung pada modal asing sehingga setiap saat bisa dieksploitasi oleh kaum kapitalis. Metode m e m b u a t syok nasional sehingga negara tak sadar telah dikuasai kapitalis ini disebut oleh Klein sebagai "Shock Doctrine". Klein menganalogikan terapi syok ekonomi ini dengan doktrin militer AS, yaitu "Kejutkan dan Takutkan" (Shock and Awe), dan metode cuci otak ala CIA, yaitu ku bark counter interrogation.

intelligence

Lewat kubark, CIA m e m b u n u h karakter manusia

dengan teknik interogasi mengerikan sehingga memori manusia hilang untuk kemudian diganti karakter baru jadi-jadian, seperti dalam kisah trilogi Bourne yang dibintangi aktor Hollywood, Matt Damon. Dalam format berbeda, para ekonom

neoliberal

mengaplikasikan metode dekarakterisasi ala CIA ini ke tingkat negara dengan membuat negara berada dalam suasana krisis sehingga mudah dipaksa untuk menelan resep kebijakan ekonomi pro-kapitalis yang formula dasarnya adalah liberalisasi pasar, penghapusan subsidi, dan swastanisasi aset publik. Penggagas terapi syok ini adalah Milton Friedman, penentang intervensi negara dalam pengelolaan ekonomi yang dulu disarankan ekonom besar pasca-Perang Dunia I, John Maynard Keynes. Friedman percaya bahwa perekonomian harus diserahkan sepenuhnya pada pasar dan dia ingin dunia mempraktikannya tanpa kecuali. Terinspirasi sukses Mafia Berkeley di Indonesia pada akhir dekade 1960-an dan junta militer Brazil pimpinan 65


Castello Brancoyang mengakhiri ekonomi kerakyatan ala Presiden JoaoGullart pada 1964, Friedman membidik Chili sebagai kelinci percobaan pertamanya. Semasa dipimpin oleh Allende pada awal 1970-an, Chili mengusung sistem ekonomi sosialis yang tak mengharamkan kepemilikan swasta, namun mengharuskan negara melindungi k e p e n t i n g a n p u b l i k . E k o n o m i s o s i a l i s C h i l i b e r b e d a dari komunisme, seperti diklaim AS, bahkan mirip asas demokrasi ekonomi ala Mohammad Hatta di Indonesia. Karena ingin menasionalisasi perusahaan asing, sosialisme Allende itu lalu dipandang oleh MNC asal AS sebagai ancaman. Salah satu yang t e r a n c a m a d a l a h A m e r i c a n Telephone & Telegraph (AT&T) yang kemudian mendesak Pemerintah AS untuk mendongkel Allende dari kekuasaannya, Sebelum mendongkel Allende, AS mendidik mahasiswamahasiswa Chili di bawah asuhan Friedman dengan tujuan mengimbangi popularitas para ekonom sosialis pimpinan Pedro Vuskovic Bravo yang menjadi arsitek kebijakan ekonomi Allende. Untuk mengaburkan intervensi, pemerintah AS bersembunyi di balik Ford Foundation, lembaga yang juga mensponsori para mahasiswa Indonesia berkuliah di California University at Berkeley pada 1956 hingga kemudian menjadi teknokrat Orde Baru. Nah, para mahasiswa Chili yang dibiasakan mempelajari ekonomi neoliberal ini disiapkan sebagai teknokrat pasca-Allende. 29

29. Neoliberalisme di Amerika Latin kian mengental pada paruh pertama dekade 1990-an hingga sekarang. Para pemimpin yang mengadopsi dan menerapkan ekonomi neoliberal di negaranya adalah Fernando Belande. Alan Garcia, dan Alberto Fujimori (Peru); Raul Alfonsin dan Carlos Menem (Argentina); Miguel de la Madrid, Carlos Salinas, dan Ernesto Zedillo (Meksiko); Julio S a n g u i n e t t i d a n Luis La Calle (Uruguay): Jose Sarney. Fernando Collor.


Pada 1973, Allende digulingkan oleh Pinochet yang didukung CIA. Selagi Pinochet menebarkan teror hingga rakyat Chili syok dalam ketakutan, para ekonom neoliberal menyuntikkan resep pro-pasar dalam dosis tinggi hingga Chili terperangkap utang dan kekuasaan asing.3,9 Setelah berakhirnya rezim militer Pinochet, Presiden Ricardo Lagosyang dilanjutkan oleh Presiden Michelle Bachelet Jeria terus berupaya mengamandemen konstitusi yang saat itu dianggap kurang mencerminkan asas demokrasi, mereformasi hukum pidana, serta penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu. Upaya tersebut di antaranya dengan membentuk Komisi Pengumpulan Fakta (Komisi Rettig) dan Komisi Nasional Tahanan Politik dan Penyiksaan (Komisi Valech). Langkah ini kemudian dipertegas dengan pengadilan independen bagi mantan pejabat militer dan sipil rezim Pinochet yang terlibat pelanggaran. Kini, p e r k e m b a n g a n dan situasi politik d a l a m negeri Chili di bawah kepemimpinan Bachelet berjalan dengan baik. Upaya reformasi terus dilakukan, seperti penegakan hukum, pemajuan dan perlindungan, serta penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, amandemen konstitusi, pemberantasan korupsi, dan pengentasan kemiskinan. Kestabilan politik dalam negeri merupakan keunggulan utama Chili dalam mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi dan memajukan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

dan Fernando Henrique Cardoso (Brazil): Carlos Andres Perez dan Rafael Caldera (Venezuela): serta Jaime Paz Zamora dan Gonzalo Sanchez de Losada (Bolivia). 30. http://wmv.antara.co.id/view/7i

=1218009591&c=ART&s

= , Diakses pada 5

Januari 2010.

67


Dalam pelaksanaan politik luar negeri, arah kebijakan pemerintah d i t u j u k a n pada peningkatan kerja s a m a politik dan keamanan internasional serta memelihara perdamaian dunia. Untuk itu, Chili berpijak pada empat komponen penting, yaitu dialog politik, kerja sama ekonomi dan perdagangan, menghormati konsensus, dan mendukung gagasan pembentukan dunia yang multipolar. Chili j u g a b e r u s a h a m e r a n g k u l s e m u a negara u n t u k m e m p e r l u a s p e r s a h a b a t a n dan k e r j a s a m a yang s a l i n g menguntungkan dengan prioritas utama kerja sama ekonomi dan perdagangan. Upaya ini dilakukan melalui pengerahan semua potensi dan sumber daya yang tersedia agar terlaksananya kerja sama Chili di f o r u m bilateral, inter-regional, regional, dan i n t e r n a s i o n a l , t e r m a s u k p r i o r i t a s Chili d a l a m rangka keanggotaannya dalam Forum Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Chili juga aktif dalam usaha memperkuat posturnya dalam hubungan internasional, seperti keanggotaannya pada Dewan K e a m a n a n PBB (2003—2004) dan aktif d a l a m P e r t e m u a n Tingkat Tinggi Negara-negara Iberoamerika pada 2007. Chili bahkan mendukung upaya restrukturisasi PBB, dan pada saat yang sama bertekad menjadikan Benua Amerika sebagai zona perdagangan bebas dengan cara menjalin kerja sama ekonomi yang telah ada, seperti MERCOSUR, Masyarakat Andean (CAN), Perjanjian Perdagangan Bebas Atlantik Utara (NAFTA), dan Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Amerika Tengah dan Karibia (CARICOM). Ya, semuanya m e m a n g berbeda setelah Allende pergi. Sejumlah presiden berhaluan kiri sekarang sedang menguasai Amerika Latin. Mereka adalah Luiz Inazio "Lula" Da Silva (Brazil), Evo Morales (Bolivia), Daniel Ortega (Nikaragua), Rafael Correa 68


(Ekuador), Hugo Chavez Frias (Venezuela), Nestor Kirchner (Argentina), dan Duarte Frutos (Paraguay). Langsung ataupun tidak, mereka adalah penerus gerakan perlawanan terhadap kapitalisme yang ditunjukkan contohnya oleh Allende. Sayangnya, Chili kini s e p e r t i tak m e m i l i k i ketegasan s i k a p t e r h a d a p kapitalisme.

69


6 Kekejaman Rezim Pinochet "Tak ada selembar daun pun yang bisa

berpindah

bila tidak atas izin saya." - Augusto Pinochet. 1981.

KOLONI Dignidad, Chili, 11 November 2000. Lebih dari 50 personel polisi, tanpa peringatan, mengepung dan menyerbu tempat ini. Penyerbuan dilakukan atas perintah Hakim Ricardo Riquelme yang menduga para pemimpin Koloni D i g n i d a d berperan p e n t i n g d a l a m p e l a n g g a r a n hak asasi manusia semasa pemerintahan diktator A u g u s t o Pinochet. Riquelme memerintahkan polisi memeriksa semua dokumen milik 300 penduduk koloni, yang kebanyakan adalah warga negara Jerman. Sebelumnya, pada awal September, penyerbuan serupa juga terjadi atas perintah Hakim Juan Guzman Tapia. Sebagaimana Riquelme, Tapia bertanggung jawab memeriksa sejumlah kasus pembunuhan pada masa Pinochet.

71


Penyerbuan berulang pada Koloni Dignidad membawa kenangan akan peristiwa penyerbuan pada pagi 1 April 1998. Penyerbuan ketiga di awal 1998 itu termasuk penyerbuan paling ganas terhadap Dignidad. Pemerintah Chili menggunakan tiga truk penuh aparat keamanan, dibantu tiga helikopter, ratusan personel infanteri, personel bersepeda motor, dan pasukan berkuda. Penyerbuan kali itu dipantau, bahkan mungkin diselia, oleh dinas intelijen Jerman dan Israel. Penyerbuan di sepanjang 1998 merupakan bagian dari upaya resmi untuk menangkap Paul Schaefer, pendiri Koloni Dignidad. Schaefer adalah warga negara Chili yang dilahirkan di Jerman, dan selama Perang Dunia II mengabdi sebagai perwira Waffen-SS. Koloni Dignidad merupakan sebuah komunitas swasta di pedalaman Chili Selatan. Tepatnya berada di tepi Sungai Perquilauqueen dan muara El Lavandero, di kaki Pegunungan Andes. Sebelumnya, sekelompok orang Jerman, kebanyakan pelarian Nazi, yang tiba di Chili pada pertengahan 1950-an telah membentuk La Sociedad Benefactora y Educacional Dignidad. Selama empat dasawarsa, ratusan orang Jerman dengan gaya hidup yang memberi kesan bahwa mereka adalah kaum tradisionalis, pencinta keluarga, dan penganut Kristen yang saleh, bermukim di Koloni Dignidad. Cara hidup semacam itu membuat penghuni Koloni Dignidad mampu memelihara bahasa Jerman dan warisan tradisi mereka yang lain. Para anggota koloni melakukan kegiatan pertanian dan perdagangan di atas lahan sekitar 13.000 hektare, seraya melakukan karya-karya sosial, seperti mendirikan sekolah dan rumah sakit gratis. Yang menarik, koloni ini sama sekali tak memiliki catatan resmi tentang j u m l a h kedatangan, kelahiran, kematian, dan 72


pemakaman. Koloni ini juga seolah menjadi "negara di dalam negara". Mereka memiliki bandar udara, sumber energi, dan sumber pangan. Tak mengherankan jika koloni ini ideal sebagai tempat persembunyian bagi pelarian Nazi atau pelaku kejahatan lain. Martin Borman, misalnya, salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan John F. Kennedy, pernah lari ke daerah ini. Pada 1961, Paul Schaefer bergabung dan membangun koloni itu dalam bentuknya yang sekarang. Sebelum mendirikan koloni itu, dia lari dari Jerman karena menghadapi tuntutan pengadilan dalam kasus penganiayaan anak. Untuk menghilangkan jejak, dia menggunakan surat kematian palsu. Rupanya, keahlian dia menghilang masih ampuh. Polisi tak pernah menemukannya di Dignidad. Hakim Federal Chili membongkar Dignidad untuk mencari bukti-bukti kuat bagi 174 gugatan pelanggaran hak asasi yang mereka ajukan terhadap Pinochet. Sebagian besar gugatan itu berkait dengan Koloni Dignidad. Menurut kesaksian sejumlah orang yang berhasil lolos dari sana, koloni Jerman ini digunakan sebagai pusat penahanan dan penyiksaan selama periode 1973—1977, masa awal kekuasaan Pinochet. Begitu pula kesimpulan riset Amnesty International dan National Truth and Reconciliation C o m m i s s i o n atau Rettig Commission, sebuah komisi rekonsiliasi dan pencarian kebenaran yang dibentuk oleh Presiden Patricio Aylwin pada 1990. Dua lembaga itu sampai pada kesimpulan bahwa Koloni Dignidad berkolaborasi erat dengan Direccion Nacional de Inteligencia (DINA) atau Direktorat Intelijen Nasional Chili. DINA merupakan lembaga yang sangat represif dan menjadi ujung tombak Pinochet untuk mempertahankan kediktatorannya.

73


K o m i s i Rettig m e n e m u k a n bukti p e n g g u n a a n Koloni Dignidad oleh DINA. Melalui berbagai macam persetujuan, DINA dan para pemimpin Koloni Dignidad melakukan penahanan dan penyiksaan terhadap lawan dan tawanan politik Pinochet. Komisi rekonsiliasi ini menerima sejumlah deklarasi, kesaksian, dan bukti berupa berkas-berkas hukum, baik di Chili maupun di Republik Federal Jerman. Akan tetapi, pada awal 1990-an itu, Pinochet masih kebal hukum sehingga ketika permohonan tertulis untuk mengunjungi Dignidad ditolak, tak ada lagi yang bisa dilakukan. Berdasarkan fakta yang sudah diperoleh, Komisi Rettig berani menyimpulkan bahwa sejak November 1973, direktur DINA dan agen-agennya kerap m e n g u n j u n g i Dignidad dan berhubungan erat dengan para pemimpinnya. Dalam laporan Komisi Rettig, terlampir banyak laporan dari mereka yang pernah ditahan di Dignidad. Mereka menyatakan dibawa ke Koloni Dignidad dengan mata tertutup, untuk disiksa. Komisi Rettig juga menerima laporan bahwa beberapa orang yang ditahan di kota lain dibawa ke Koloni Dignidad untuk menerima penyiksaan yang sama. Laporan tentang penyiksaan di Dignidad itu, misalnya, muncul dalam buku After the First Death: A Journey Through Chili Time Mind.31 Di situ terbaca, "Tubuhku penuh dengan sayatan dan pukulan. Semua bagian tubuhku membusuk. Mata dan hidungku bernanah. Mulutku sepenuhnya mati rasa, begitu pula penis dan tungkaiku. Tubuhku penuh bekas bakaran rokok...."

31. Lake Sagaris. After the First Death: A Journey (Toronto: Somerville House Books. 1996).

74

through

Chili, Time,

Mind,


Yang membuat yakin, semua kisah tentang penyiksaan yang sangat mengenaskan itu muncul dari banyak pelapor individual yang sebelumnya tak pernah bertemu dan bersepakat lebih dulu. Selain itu, Komisi Rettig juga menerima pernyataan tentang kisah penyiksaan serupa dari sejumlah bekas agen DINA, bahkan dari bekas anggota Koloni Dignidad. Tak hanya laporan penyiksaan, Komisi Rettig bahkan menerima sejumlah tuntutan khusus berkenaan dengan hilangnya jejak sejumlah orang, setelah mereka mencapai Koloni Dignidad. Salah seorang tokoh paling menonjol yang dipastikan lenyap di sana adalah Alvaro Vallejos Villagran, tokoh mahasiswa yang m e m i m p i n perlawanan bersenjata menentang pemerintahan Pinochet pada 1974. Dalam penyerbuan ke Villa Baviera yang diperintahkan Hakim Juan Guzman Tapia, muncul sedikit titik terang mengenai kasus lenyapnya tokoh perlawanan mahasiswa kiri Chili itu. Dari sebuah gereja Katolik di Villa Baviera, alias Koloni Dignidad, polisi berhasil menyita dokumen-dokumen yang penuh berisi nama politisi, pejabat militer, dan birokrat tingkat tinggi. Berdasarkan dokumen itu, Gerhard Mucke, penguasa Koloni Dignidad setelah Schaefer, secara resmi ditahan dengan tuduhan terlibat dalam penghilangan Villagran. Yang menarik, dalam dokumen itu terdapat banyak arsip tentang Panglima Angkatan Darat Chili Jenderal Rene Schneider yang t e r b u n u h pada 1970. Tak mengherankan, walau belum melakukan penelusuran menyeluruh terhadap dokumen yang mereka temukan, pejabat Departemen Kehakiman Chili menduga bahwa Koloni D i g n i d a d m e m i l i k i j a r i n g a n intelijen bawah tanahnya. Besar kemungkinan dugaan itu terbukti. Alasannya,

75


telah menjadi rahasia u m u m di Chili bahwa banyak penghuni Koloni Dignidad adalah mantan prajurit Nazi. Bagi sejumlah buronan Nazi, Koloni Dignidad merupakan suaka damai untuk bersembunyi dan menghindari tuntutan pengadilan perang sebagai penjahat kemanusiaan. Sebagai bagian dari mesin perang Adolf Hitler, mereka piawai dalam kiat-kiat penyiksaan, Laporan para korban menunjukkan bahwa penyiksaan di Koloni Dignidad identik dengan teknik penyiksaan ala kamp konsentrasi Nazi. Temuan saluran telepon hotline

rahasia antara Koloni

Dignidad dan markas pusat angkatan bersenjata, yang berfungsi sejak masa Pinochet, m e m b u k t i k a n kedekatan itu. Bahkan, kedekatan anggota Koloni Dignidad dengan DINA juga sangat mudah dijelaskan karena ideologi Nazi dan ideologi fasis ala Pinochet tak jauh berbeda. Ideologi berbasis doktrin keamanan nasional yang dikembangkan Pinochet, dan junta militer lainnya di Amerika Latin, memang sejajar dengan ideologi Nazi. Kedua ideologi itu m e n g a n g g a p bahwa negara adalah segalanya, sementara individu tak berarti. Juga, bahwa kontrol atas "subversi" hanya mungkin terjadi lewat dominasi angkatan bersenjata. A n a l i s i s paling m e n a r i k d a t a n g dari Noam Chomsky dan Edward S. Herman. Mereka sepakat bahwa ideologi fasis berkembang di Amerika Latin sejak banyak pelarian Nazi datang ke wilayah itu, usai Perang Dunia II. Akan tetapi, menurut mereka, ada faktor lain yang lebih penting. "Ideologi fasis di kawasan ini t u m b u h karena disuburkan oleh tangan militer AS dan jaringan intelijennya," tulis Chomsky dan Herman. 32

32. Noam Chomsky dan Edward S. Herman. The Washington Connection and Third World Fascism, (South End Press. 1979).


Di Eropa, atas nama strategi membendung komunisme, s u d a h l a m a p u c u k p i m p i n a n m i l i t e r dan i n t e l i j e n AS tak m e n g h a r a m k a n pertemanan dengan para penjahat perang Nazi. Hal yang sama terjadi di Amerika Latin. Untuk kepentingan anti-gerakan kiri di negeri-negeri kawasan ini, intelijen AS kerap bekerja sama dengan pelarian Nazi. Kasus Klaus Barbie, misalnya, menunjukkan hal itu. Pada masa Perang Dunia II, Barbie dikenal sebagai jagal dari Lyon dan bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Prancis di bawah pendudukan Jerman. Barbie ternyata bisa bebas atas jaminan intelijen AS. Korps kontra-intelijen AS ikut membayar biaya pelarian Barbie dari Eropa. Sebagai imbalan, dalam pelarian Barbie harus melakukan beberapa pekerjaan spionase bagi AS. Salah satu tugasnya adalah mendekati rezim militer Argentina. Untuk itu, pada 1982, ketika Perang Falkland antara Inggris dan Argentina meletus, Barbie dan Ronald H. Rewald, seorang agen CIA, sengaja menjual rudal Exocet kepada Argentina. Berkat rudal itu, militer Argentina berhasil menenggelamkan satu kapal pengangkut penumpang Inggris pada Mei 1982. Dalam pekerjaan intelijen, semua hal memang seolah bisa dihalalkan. 33 Dignidad adalah salah satu kepingan dari konstruksi utuh kekejaman yang terjadi di Chili semasa rezim militer pimpinan Pinochet. Dia m e r e b u t kekuasaan dari Presiden Salvador Allende pada 1973 dengan m e n u m p a h k a n darah rakyat dan mempertahankannya dengan meneror lawan-lawan politiknya. Usai kudeta, Pinochet mengumumkan dalam bahasa Inggris yang menyebutkan Allende bunuh diri, bukan ditembak mati oleh militer. Dia juga menyatakan, "Kudeta ini tidak diarahkan

33. http://www.gatra.com/versijcetak.php7id=991,

Diakses pada 5 Januari 2010.


pada rakyat Chili, tapi atas kelaparan yang diderita rakyat karena kebijakan dan program Presiden Allende. Angkatan bersenjata beraksi terhadap antrean panjang di depan toko-toko di jalanan Santiago. Aksi ini tidak diarahkan pada rakyat, tetapi justru didukung oleh mayoritas rakyat dan kaum buruh." Bersamaan dengan itu, setelah p e n g u m u m a n sebagai dalih membenarkan kudeta, semuanya menjadi jelas seiring diberlakukannya sensor, pelarangan atas kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, bahkan penghapusan gaji minimum dan pemberangusan serikat-serikat buruh, dengan menerapkan peraturan yang sangat keras. Pinochet menempuh langkah apa pun demi stabilitas politik dan ketenangan sistem perekonomian d a l a m b e r p r o d u k s i , dari m e m b e r l a k u k a n d a r u r a t militer, memberangus media massa, menyumbat semua oposisi, sampai m e m b u r u segala gerakan sempalan yang dinilai memecahbelah bangsa, Dia bahkan tak sungkan memerintahkan aparat k e a m a n a n u n t u k m e n g e k s e k u s i mati rakyatnya. "Tentara diperkirakan telah m e m b u n u h 11.000 warga Chili sepanjang tahun pertama kekuasaan Pinochet," klaim Gunson, Thompson, dan Chamberlain. 34 Pada 1975 P i n o c h e t m e l a n c a r k a n O p e r a s i R a j a w a l i (Operation Condor). Operasi ini diikuti enam negara Amerika Latin dan dimaksudkan untuk menumpas kelompok-kelompok oposisi di kawasan. Sedangkan, kejahatan lainnya pada era kediktatoran Pinochet adalah Operasi Karavan Kematian (Operation Caravan of Death). Dalam operasi tersebut, orang-orang yang diduga mendukung pemerintahan Allande atau bersikap anti-AS hilang atau terbunuh.

34. ibid.

78


Gambar 14. Tahanan Politik yang Dikumpulkan di National Stadium

Selama 17 tahun berkuasa. Pinochet memang melakukan berbagai tindak kejahatan dalam rangka memuluskan kepentingan AS. Sementara itu, perusahaan-perusahaan AS dengan sangat mudah mengeruk tambang tembaga di Chili. Ihwal kerja sama intelijen antar-negara di kawasan Amerika Latin, Pinochet terlibat sangat jauh. Kesuksesan operasi militerpolitik telah mendorong rezim-rezim otoriter atau militer untuk menjalin kerja sama antar-dinas intelijen dan keamanan negaranegara Kawasan Selatan (Southern Zone). Selain badan intelijen dan keamanan Chili, juga bergabung badan-badan yang sama dari Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay pada 1975. Kolombia. Peru, dan Venezuela juga ikut bekerja sama dalam memberikan informasi intelijen sebagai tanggapan atas permintaan dari perkumpulan badan intelijen dan keamanan yang telah terbentuk. Aliansi intelijen ini mendapatkan akses "instalasi komunikasi" melalui Terusan Panama di bawah proyek deklasifikasi Chili. Pembentukan p e r k u m p u l a n badan intelijen dan keamanan

79


K a w a s a n S e l a t a n itu j u g a m e n a n d a i k e s e p a k a t a n u n t u k menggulirkan operasi terselubung mereka dalam membasmi komunisme, kelompok kiri atau pembebasan nasional (national liberation),

dan oposisi lainnya. Mereka mempropagandakan

pembasmian kelompok kiri atau pembebasan nasional ini sebagai terorisme untuk membenarkan proyek kontra-terorisme. Perkumpulan dinas rahasia kawasan Amerika. Selatan ini semula bergerak dari kesuksesan Operasi Jakarta di Chili menuju Operasi Rajawali. Proyek politik dan intelijen ini bertujuan untuk menumpas kelompok-kelompok oposisi di kawasan yang diarsiteki rezim Pinochet pada 1975. Buktinya, berdasarkan "arsip-arsip teror" yang ditemukan pada Desember 1992 di Paraguay, sekurang-kurangnya 50.000 orang dibunuh, 30.000 orang hilang, dan 400.000 dipenjarakan. Arsip-arsip ini juga menjadi bukti adanya kerja sama terselubung antar-badan intelijen Kolombia, Peru, dan Venezuela yang bersandi Operasi Rajawali. Aparat rahasia ini menjadi pemberi informasi untuk melancarkan operasi brutal yang dijalankan rezim-rezim militer di Amerika Selatan.

Gambar 15. Tahanan Politik

80


D a l a m O p e r a s i K a r a v a n K e m a t i a n , rezim P i n o c h e t membasmi pendukung Allande, termasuk memenjarakan Ricardo Lagos dan M i c h e l l e Bachelet. 3 5 Dalam k u r u n tiga tahun, Pinochet menangkap lebih dari 130.000 orang. Operasi ini memang dilaksanakan dengan membunuh, menangkap dan menahan secara sewenang-wenang, menyiksa tahanan politik, atau menghilangkan orang secara paksa. Tank dan serdadu berkeliaran di jalan-jalan kota, stadion o l a h r a g a p e n u h d e n g a n o r a n g yang m e n u n g g u eksekusi dan tubuh-tubuh para korban ditumpuk di pinggir jalan atau mengapung di sungai. Militer baru mengakui pada 2000 bahwa sekira 200 orang pembangkang telah dibunuh pada awal-awal pemerintahan Pinochet. Mayat-mayat mereka dilempar ke laut dan danau d e n g a n m e n g g u n a k a n helikopter. Orang-orang menyebutnya "penerbangan kematian". Namun, kata pihak militer, sejauh ini hanya ada sejumlah mayat yang ditemukan. Dalam bidang ekonomi, Pinochet mengembalikan perusahaan yang telah dinasionalisasi beralih menuju swastanisasi termasuk perusahaan negara lainnya. Tujuannya adalah untuk memperjelas kepentingan kelompoknya. Ekonomi Chili pun kembali bergantung pada modal asing, terutama di sektor pertambangan tembaga dan emas, serta bergantung pada utang luar negeri. Dalam konteks

35. R i c a r d o Lagos lalu m e n j a d i presiden Chili pada periode 2000—2006. dilanjutkan oleh Presiden Michelle Bachelet (2006—sekarang). Keluarga Bachelet memang menjadi salah satu korban kekejaman rezim Pinochet. Sang ayah adalah Jenderal Angkatan Udara Chili Alberto Bachelet yang t e w a s di penjara setelah dia d i t a h a n d e n g a n t u d u h a n p e n g k h i a n a t a n dan penyiksaan. Michelle dan ibunya. Angela Jeria. ditahan secara ilegal dan setelah dibebaskan mereka meninggalkan Chili. Michelle kembali ke negaranya pada 1979.

81


ini pula, Pinochet dan keluarga serta kroni-kroninya memupuk kekayaan yang bersumber dari praktik korupsi. Pinochet tumbang pada 1990 karena kalah dalam sebuah referendum. Komisi independen kemudian mengendus seluruh kejahatan dan menyusun daftar dosa Pinochet. Namun, upaya kejaksaan u n t u k menyeretnya ke pengadilan selalu gagal. Sebagai anggota parlemen, sang mantan diktator ini memiliki kekebalan hukum. Kesempatan bagi kejaksaan m u n c u l lagi setelah Pinochet pensiun. Akan tetapi, lagi-lagi dia lolos karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya menghadiri sidang pengadilan. 36 Pada 1 September 2009, Pengadilan Chili memerintahkan p e n a n g k a p a n t e r h a d a p 129 eks-tentara dan polisi karena pelanggaran hak asasi manusia pada masa kediktatoran militer Pinochet. Surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Hakim Victor Motiglio itu ditujukan kepada para agen DINA, pensiunan pejabat militer, serta eks-bintara dari pasukan udara, laut, dan dinas kepolisian. Mereka didakwa terlibat dalam Operasi Rajawali. Pengadilan juga menargetkan orang-orang

yang

mengawasi dan melakukan Operasi Colombo, suatu operasi yang mengakibatkan tewasnya 119 anggota oposisi Chili pada 1975. Orang-orang yang akan ditangkap pengadilan itu juga diduga terlibat dalam kasus hilangnya 10 orang komunis dari markas mereka di Conferencia Street di Santiago pada 1976. "Secara mendasar, kami menyelidiki setiap orang yang ada di barak itu, sejauh mana mereka berpartisipasi, berusaha untuk berpartisipasi

36. http://www.robbiesfamily.net/2008/02/soeharto-dan-pinochet. pada 5 Januari 2010.

htm/.

Diakses


atau mengetahui perampasan kemerdekaan korban. Kami makin mendekati akhir," kata seorang hakim. Perintah penangkapan itu akan dilakukan dengan cara mengejutkan dan semua orang yang ditargetkan untuk ditangkap akan m e n g h a d a p i t u d u h a n p e n c u l i k a n . H a k i m M o n t i g l i o mengambil alih penyelidikan itu pada 2006. Dia menggantikan Hakim Juan Guzman yang pada 1998 memulai penyelidikan ditandai dengan kesaksian yang bertentangan dan perselisihan lain yang menangguhkan setiap keputusan. "Ada elemen-elemen penting dalam kasus ini yang perlu d i p e c a h k a n sehingga Menteri (Kehakiman) m e m i n t a kami untuk menggunakan kebijaksanaan agar pekerjaan yang lebih mendalam dalam penyelidikan HAM penting seperti Operasi Colombo, Operasi Rajawali, dan Operasi Conferencia, dapat diselesaikan," kata Boris Paredes, seorang pengacara yang mewakili Kementerian Dalam Negeri.37 Selain itu, Pengadilan Chili juga menangkap enam orang yang terlibat d a l a m kasus p e m b u n u h a n t e r h a d a p m a n t a n Presiden Eduardo Frei Montalva, politisi dari kelompok kiri-tengah yang menentang rezim Pinochet. Putusan itu dikeluarkan kurang dari sepekan sebelum putera Frei Montalva, Eduardo Frei, calon presiden koalisi kiri-tengah, menghadapi calon konservatif dan sekaligus miliarder Sebastian Penera untuk memperebutkan jabatan presiden. Eduardo m e n u d u h agen-agen pemerintah militer Pinochet telah membunuh ayahnya. Pengadilan mengatakan bahwa tiga dari orang-orang yang ditangkap itu dituduh melakukan pembunuhan atas Frei

37. "129 Bekas Agen Jenderal Pinochet Diburu". Dalam Kompas. 2 September 2009.


Montalva, satu lagi dituduh sebagai kaki tangan p e m b u n u h dan dua diduga menutupi kejahatan tersebut. "Para terdakwa itu telah dipenjarakan di beberapa tempat yang berbeda," kata pihak pengadilan. Radio setempat sebelumnya melaporkan empat orang yang telah didakwa. Media melaporkan mereka yang ditahan itu termasuk dua dokter yang menyertai Frei, yang memerintah Chili pada 1964—1970 dan meninggal pada 1982, setelah dirawat karena sakit hernia pada usia 71 tahun. Para pejabat mengatakan pada waktu itu bahwa dia meninggal karena infeksi bakteri. Namun, ada dugaan di Chili bahwa bekas dinas intelijen militer telah meracuni Frei Montalva. 38 Penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM era Pinochet bahkan menyisir orang-orang sipil pendukung j u n t a militer. Misalnya, ketika Pengadilan Chili pada September 2007 mendakwa seorang pendeta Katolik, Luis Jorquera, di bagian utara Kota Antofagasta karena dituduh telah melakukan penggalian ilegal pada korban kekerasan tanpa izin di dekat Kota Calama. Pengadilan juga menuduh 11 orang diduga mengetahui pembunuhan yang terkait dengan Operasi Karavan Kematian. Termasuk, di antara mereka adalah mantan Jenderal Miguel Trincando, sosok yang didakwa telah menutupi kejahatan, dan Mayor Armando Fernandez Larois, yang terlibat dalam tindakan terlarang dan pembunuhan. Pendeta Jorquera pernah mendapat tanda kehormatan dari Pinochet. Adapun Jenderal Trincando adalah komandan pasukan militerdi Calama yang dituduh terlibat dalam pembunuhan massal

38.

http://www.antaranews.com/beritan260227906/enam-orang-akan-dM pembunuhan-mantan-presiden-chi/e.

Diakses pada 5 Januari 2010.


semasa Pinochet berkuasa walaupun Trincando membantah semua keterlibatannya dalam kasus tersebut. Sosok lainnya yang ditangkap adalah Fernadez Larios yang hidup di AS. Dia adalah pengawal setia Jenderal Sergio Arellano, orang kepercayaan Pinochet. Pada 1987, Larios dimajukan di meja hijau di AS karena dituduh sebagai otak pengeboman pada 1976 di Washington DC. Pada 2005, pemerintah federal di Atlanta mendendanya sebesar empat juta dolar setelah hakim menemukan bukti dia terlibat dalam pembunuhan terhadap para politisi selama kudeta berlangsung pada 1973.39 Setelah muncul gerakan reformasi dan kepemimpinan Chili dipegang oleh Presiden Ricardo Lagos, Pinochet kian tersudut. Dia juga sakit-sakitan sehingga harus berobat ke Inggris. Di sana dia ditangkap atas tuduhan kejahatan HAM ketika memimpin Chili. Namun, pengadilan Inggris batal mengadilinya karena alasan kesehatan. Pinochet kemudian diekstradisi dari Inggris ke Spanyol. Namun, karena sakit, pengadilan tak juga terjadi. Para hakim di Madrid, Spanyol, memang memburu Pinochet, bukan karena dia mengkudeta Allende, melainkan karena militer di bawah komandonya telah membunuh dan menghilangkan secara paksa sekira 3.000 orang dan menyiksa beberapa ribu lainnya di Chili. Di C h i l i , s i s t e m p e r a d i l a n t e t a p m e n u n t u t

Pinochet

meskipun banyak warga Chili yang u m u m n y a Katolik saleh bersedia memaafkannya, Pinochet terus menghindari pengadilan dan enggan mengakui telah berbuat salah dan zalim sampai meninggal pada 2006.

39.

http://intemational.okezone.com/index.php/ReadStory/2007/9/01/18/43940/ endeta-chUi-terUbat-pelanggaran-ham,

Diakses pada 5 Januari 2010.


Para kroni dan p e n d u k u n g setia m e l i n d u n g i Pinochet dengan m e m b e r i hak kekebalan dari t u n t u t a n h u k u m atau menetapkan status kesehatannya yang sakit-sakitan sebagai alasan menghindari pengadilan. Kendati begitu, proses peradilan Pinochet terus dilakukan. Meski pengadilan gagal menghadirkan Pinochet, rakyat merasa keadilan telah berusaha ditegakkan. Mereka tak menyesal karena kini mereka merasa memiliki sistem penegakan hukum yang berani dan tak pandang bulu menyeret siapa pun ke kamar mahkamah. "Ini kali pertama dalam sejarah Chili, seorang mantan presiden, seorang mantan panglima angkatan bersenjata, dan seorang diktator diberlakukan tidak kebal dari tuntutan hukum. Di masa lalu, para pemimpin kita selalu berusaha bersembunyi dari tuntutan hukum dengan merekayasa produk hukum," kata Jaksa Hugo Gutierrez dalam wawancara dengan satu jurnal hukum Chili pada 21 Februari 2002. Kini, Chili menjadi salah satu negara yang memiliki sistem demokrasi yang t u m b u h matang bersama makin berwibawanya sistem penegakan hukum. Selanjutnya, Chili melangkah percaya diri, bahkan menjadi inspirator gelombang demokratisasi di Amerika Latin. Pada 2009, Presiden Chili Michelle Bachelet mengumumkan 30 Oktober sebagai Hari Korban Eksekusi Politik. Ini adalah sebuah bentuk penghormatan atas ribuan orang yang tewas terbunuh di masa pemerintahan Pinochet. " H a r i i n i , t a n p a d i r a g u k a n lagi,

(dipersembahkan)

kepada mereka yang menjadi korban dari aksi kekerasan dan ketidaktoleranan," kata Bachelet saat ia m e n a n d a t a n g a n i keputusan yang m e n y e b u t k a n b a h w a h a m p i r 3.000 orang dibunuh, atau diculik dan tampaknya dibunuh karena alasan 86


politik selama Pinochet memerintah pada 1973—1990. "Kami m e n g i r a ini adalah cara yang p e n t i n g dan relevan u n t u k memerhatikan saudara-saudara sebangsa kami yang menjadi korban kejahatan sebuah masa yang tidak seharusnya terjadi, dan sekali lagi menegaskan komitmen kami untuk menegakkan perlindungan HAM sepanjang masa dan di mana saja," katanya di hadapan para keluarga korban. Penghormatan ini, tambah dia, bertujuan untuk menjaga kenangan dari apa yang terjadi di masyarakat kita sehingga generasi mendatang belajar dari sejarah dan membuat komitmen moral untuk m e n c e g a h terulangnya kesalahan yang sama, kengerian yang sama.40 Pinochet meninggal dunia pada 2006 di sebuah rumah sakit militer di Chili dalam usia 91 t a h u n . Sebelumnya dia selalu menghindari upaya berulang pihak pemerintah untuk membawanya ke pengadilan. Dua pekan sebelum kematiannya, dia mengambil tanggung jawab atas tindakan-tindakan yang dilakukan pada masa pemerintahannya, tapi dia tak pernah meminta maaf atas kekejaman yang dilakukannya.

40. http://news.id.finrolf.com/news/74-benta• penghormatan-korban-kediktatoran.html.

terkini/163132-chili-tetapkan-hariDiakses pada 5 Januari 2010.

87



6 The Chicago Boys

SETELAH berhasil menggulingkan kekuasaan Salvador Allende melalui kudeta di Chili pada 1973, Jenderal Augusto Pinochet pun berkuasa. Dia lalu memberangus kebebasan pers, juga membekukan seluruh aktivitas partai politik dan organisasi massa, terutama yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Allende. Dia bahkan melancarkan pembunuhan politik besar-besaran, termasuk memenjarakan dan mengasingkan lawan-lawan politiknya. Pinochet m e m a n g sukses secara politis, n a m u n tidak d e m i k i a n secara ekonomi. Dia gagal merestorasi kembali bangunan ekonomi kapitalis yang coba dihancurkan oleh Allende. Sektor ini seperti terra incognita

bagi Angkatan Laut Chili yang

diserahi tanggung jawab mengurusinya. Satu-satunya patokan adalah mengganti seluruh kebijakan ekonomi yang sebelumnya dilaksanakan oleh pemerintah Allende. P i n o c h e t s e g e r a m e m u t a r balik g e r b o n g

kebijakan

p e m e r i n t a h a n A l l e n d e . Pinochet m e n g e m b a l i k a n s e l u r u h perusahaan yang telah d i n a s i o n a l i s a s i , juga m e n g u n d a n g 89


investor asing dengan meliberalisasi sektor keuangan dan perdagangan. S e b a g a i m a n a P r e s i d e n S o e h a r t o di I n d o n e s i a pada awal Orde Baru, Pinochet m e m b e n t u k t i m e k o n o m i yang beranggotakan para teknokrat ulung didikan AS. Ketika Soeharto merekrut para ekonom lulusan University of California at Berkeley, Pinochet mengajak ekonom-ekonom jebolan Chicago School ef Economics untuk memimpin perekonomian Chili pasca-Allende. Di Indonesia, tim ekonom ini dikenal dengan sebutan "Mafia Berkeley", sedangkan di Chili disebut "The Chicago Boys". The Chicago Boys berada di bawah bimbingan Profesor M i l t o n Friedman dan A r n o l d Harberger. 4 ' S e b e l u m kudeta berlangsung, sebenarnya telah terjadi kontak antara angkatan laut dan The Chicago Boys. Menurut Michael Rasch, kontak pertama terjadi pada 1973 yang difasilitasi oleh surat kabar El Mercurio. Pada akhir 1973, kontak kian intensif, terlebih ketika pejabat tinggi Angkatan Laut Chili mengetahui bahwa kelompok ini turut dibiayai oleh CIA. Namun, setelah kudeta, kontak antara kedua kelompok ini agak mengendur. Sebabnya, junta militer lebih memercayai beberapa anggota Partai Kristen yang konservatif, tapi memiliki reputasi internasional yang tinggi. Mereka antara lain Sergio Molina, mantan menteri keuangan di bawah presiden Eduardo Frei Montalva, atau Carlos Massad dan Raul Saez yang juga menduduki posisi penting dalam pemerintahan Frei. Akan

41. Teori-teori Friedman, tokoh monetaris yang meraih Nobel Ekonomi 1975. sering dianggap m e n g a n d u n g bias politik yang sangat besar. Friedman dikenal sebagai ekonom yang mendukung secara provokatif posisi politik tertentu. Tak heran ketika dia menerima Nobel, ekonom Gurnar Myrdal mengirim surat terbuka kepada panitia agar Nobel Ekonomi dihapus saja. Lihat "Nobel di Masa Depan". Tempo. 43/XXX. 26 Desember 2001.

90


tetapi, kontak dengan elemen konservatif dari Partai Kristen ini tak berlanjut lantaran sebagian besar pendukung Partai Kristen menolak kerja sama tersebut karena secara pol itik dianggap tidak menguntungkan. Pada saat yang sama, The Chicago Boys mengatakan bahwa untuk mengubah secara radikal masyarakat dan mentalitas rakyat Chili, satu-satunya cara adalah melakukan perubahan mendasar dalam bidang ekonomi. Sejak saat itulah, kontak junta militer dengan The Chicago Boys pun semakin penting. Dalam waktu singkat. The Chicago Boys menduduki jabatanjabatan strategis dalam rezim militer pimpinan Pinochet. Mereka adalah: •

Sergio de Castro, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Chili, yang dianggap sebagai pemimpin The Chicago Boys, menjadi menteri keuangan (1974—1982);

Pablo Baraona, Menteri Ekonomi (1976—1979);

Alvaro Bardan, Menteri Ekonomi (1982—1983);

Hernan Bachi, Menteri Ekonomi (1979—1980) kemudian menteri keuangan (1985—1989);

Robert Kelly, Menteri Ekonomi (1978—1979);

Fernando Laniz, Menteri Ekonomi (1973—1975);

Emilio Sanfuentes, penasihat ekonomi di Bank Sentral;

Juan Villarza, direktur anggaran; dan

Jorge Cauas, Menteri Perumahan (1975). Pada Maret 1975, The Chicago Boys menggelar seminar

ekonomi yang mendapat perhatian luas media nasional. Dalam seminar tersebut, mereka memaparkan proposal penyelamatan ekonomi Chili melalui program pengetatan radikal yang disebut terapi kejut (shock

treatment).

91


Dalam seminar itu pula mereka mengundang Friedman dan Harberger sehingga tak aneh jika proposal pengetatan ekonomi ini memperoleh sambutan luar biasa. Dalam proposal tersebut dicantumkan serangkaian program, seperti pengurangan drastis suplai uang dan pengeluaran pemerintah, privatisasi pelayananpelayanan pemerintah, deregulasi pasar besar-besaran, dan liberalisasi perdagangan internasional. Segera setelah seminar tersebut, Pemerintah Chili meluncurkan Program Pemulihan Ekonomi (Economic Recovery Program atau ERP). Fase pertama dari kebijakan terapi kejut ini adalah mereduksi suplai uang dan pembelanjaan pemerintah, yang diikuti dengan pemotongan inflasi hingga level yang bisa diterima. Namun, kebijakan ini menyebabkan meningkatnya angka p e n g a n g g u r a n dari 9,1 menjadi 18,71 persen antara tahun 1974—1975. Selain itu, seluruh program pemulihan ekonomi ini dilakukan di tengah ketiadaan demokrasi. Di sini peran Pinochet adalah m e n d u k u n g dan merepresi seluruh t a n t a n g a n yang menghambat kerja-kerja The Chicago Boys. Artinya, buruh dan sektor rakyat miskin lainnya menerima program terapi kejut di bawah todongan senapan. Pada pertengahan 1976, ekonomi Chili mulai membaik. Sejak 1978 h i n g g a 1981, hasil dari p r o g r a m t e r a p i kejut ini m e n g g e m b i r a k a n p e m e r i n t a h a n P i n o c h e t d a n d u n i a internasional. "Chili adalah perekonomian yang ajaib," kata Friedman dalam Newsweek edisi Januari 1982. Dari Friedman pula lantas muncul istilah populer "The Miracle of Chili" (Keajaiban Chili). IMF d a n Bank D u n i a j u g a m e n j a d i k a n s u k s e s C h i l i sebagai contoh yang pantas bagi negara-negara berkembang 92


lainnya.42 Investasi dan bantuan asing mengucur deras ke Chili, meningkat tiga kali lipat antara tahun 1977 hingga 1981. Sekira 507 perusahaan negara yang dibangun sebelum atau selama pemerintahan Allende sukses diprivatisasi menjadi tersisa 27 perusahaan. Apa sebenarnya makna di balik pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem kapitalisme di Chili? Steve Kangas mencatat, s e s u n g g u h n y a p e r t u m b u h a n ekonomi Chili bersifat artifisial atau fiktif alias tidak riil. Antara tahun 1977 dan 1981, 80 persen pertumbuhan terjadi di sektor ekonomi yang tidak produktif, seperti pasar dan jasa keuangan. Sebagian besar praktik spekulasi ini telah melambungkan tingkat suku bunga hingga mencapai 51 persen pada 1977. Prestasi yang tertinggi di dunia saat itu. Di samping itu, integrasi mendalam Chili pada ekonomi internasional menyebabkan sedikit saja terjadi resesi, maka ekonomi Chili kontan bergejolak. Misalnya, ketika terjadi resesi pada 1982, Chili merupakan negara yang menderita paling parah ketimbang negara-negara lain di kawasan Amerika Latin. Di paro p e r t a m a masa kekuasaan Pinochet, e k o n o m i Chili t u m b u h pesat. Namun, pada 1982 ekonomi Chili sempat berantakan dihantam krisis. Pinochet lalu menunjuk ekonom Hernan Buchi menjadi Menteri Keuangan. Buchi melancarkan 42. IMF juga mendukung rezim apartheid di Afrika Selatan pada 1970-an dan 1980an. Padahal, kebijakan IMF sebenarnya merugikan negara-negara penerima bantuan. Misalnya, dalam syarat-syarat yang kerap diberlakukan IMF sebagai imbalan bantuan Finansial yang diberikannya atau yang dikenal dengan istilah "penyesuaian struktural", yang meliputi Finansial dan ekonomi, seperti devaluasi mata uang. pertumbuhan yang disebabkan ekspor, penekanan upah. pembatasan kredit, juga liberalisasi perdagangan.

93


program reformasi ekonomi dengan mengambangkan nilai tukar peso, mengendalikan lalu lintas modal, menata kembali sistem perbankan, menawari pengusaha insentif pajak yang besarannya telah dipangkas, dan menggalakkan lagi swastanisasi guna menggalang modal swasta demi bangkitnya ekonomi Chili. Hasilnya, inflasi turun drastis dari 1.000 persen menjadi hanya 10 persen, produktivitas nasional mengencang hingga Produk Domestik Bruto tumbuh 5,9 persen pada 1990 atau tercepat di seantero Benua Amerika. Pada 1983 e k o n o m i Chili benar-benar anjlok, t i n g k a t pengangguran melonjak mencapai 28 persen. Untuk mengatasi gelombang krisis yang semakin parah, IMF mengucurkan dana. Syaratnya, Chili harus menjamin pembayaran seluruh utangutangnya yang mencapai total 7,7 miliar dolar. Total pembayaran utang ini menghabiskan biaya sebesar tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Chili setiap tahunnya selama tiga tahun. Menariknya, ketika ekonomi mengalami booming, perusahaanperusahaan yang diprivatisasi mereguk keuntungan luar biasa besar. N a m u n , ketika e k o n o m i t e n g a h krisis, u t a n g - u t a n g perusahaan ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Artinya, bukan keuntungan yang tersosialisasi, melainkan utang. Setelah kucuran dana IMF ini, ekonomi Chili kembali membaik pada 1984, pertumbuhan kembali tinggi mencapai 7,7 persen per tahun antara 1986 dan 1989. Akan tetapi, PDB per kapita pada 1986 tetap 6,1 persen, lebih rendah ketimbang tahun 1981. Lantas, apa rekor dari keseluruhan pemerintahan rezim Pinochet? Mari kita dengar uraian Kangas: antara 1972 dan 1987, PDB per kapita jatuh pada level 6.4 persen. Dengan nilai dolar tetap pada 1993, PDB per kapita Chili pada 1973 mencapai angka di 94


atas 3.600 dolar. Namun, pada masa pemulihan hingga 1993, PDB per kapita hanya berkisar 3,170 dolar. Pada akhir 1989, tingkat kemiskinan di Chili mencapai 41,2 persen, sepertiga dari mereka benar-benar dikategorikan sangat miskin. Pada 1970, konsumsi harian 40 persen kaum miskin mengandung 2.019 kalori. Pada 1981, jumlah kalori ini turun hingga 1.751 dan pada 1990 kembali turun ke angka 1.629. Sementara itu, jumlah populasi yang tidak menempati rumah yang layak, angkanya meningkat dari 27 menjadi 40 persen antara 1972 dan 1988. Bagaimana dengan komposisi struktur sosial? Ketimpangan pendapatan di Chili merupakan yang terburuk di kawasan Amerika Latin. Pada 1980, 10 persen penduduk kaya menikmati 36,5 persen pendapatan nasional. Pada 1989, meningkat menjadi 46,8 persen. Sebaliknya, 50 persen kelompok bawah memiliki pendapatan yang jatuh dari 20,4 menjadi 16,8 persen dalam periode yang sama. Ketika The Chicago Boys meluncurkan program privatisasi, oligopoli terbentuk sangat cepat di hampir semua sektor di Chili. Misalnya, di sektor industri kertas dan selulosa, jumlah industri yang bermain di sektor ini hanya ada dua, sementara share industrinya mencapai 90,0 persen. Di sektor produk-produk hutan, jumlah industri yang berkiprah hanya lima dengan share industrinya sebesar 78,4 persen. Aliansi tidak suci The Chicago Boys dan rezim militer gagal mengantarkan Chili ke lapis atas negara makmur dan demokratis. N a m u n , w a l a u p u n fakta kerusakan ekonomi-politik-sosiallingkungan sudah terang benderang, bukan berarti tak ada yang membela kelompok intelektual liberal ini. Ekonom-cum sosiolog p e n e r i m a Nobel, Garry Becker, mengatakan bahwa kerusakan penderitaan Chili tak bisa semena95


mena dituduhkan pada The Chicago Boys. Menurut Becker, pasar bebas yang diusung oleh The Chicago Boys memang tak sertamerta bisa menyelesaikan masalah di Chili dan negara-negara Amerika Latin lainnya. Apalagi, ide-ide merkantilis sering menjadi duri penghalang bagi kelancaran kerja mekanisme pasar. Ironisnya, perihal gagalnya demokrasi di Chili, Milton Friedman tak melihatnya sebagai sebuah masalah. Dia bahkan memberi apresiasi mendalam terhadap Pinochet yang mau dan bersedia mendukung prinsip-prinsip pasar bebas. "Hasilnya luar biasa," kata Friedman, "inflasi turun secara drastis." Akan tetapi, bagaimana dengan demokrasi? Di Chili, dorongan bagi kebebasan politik adalah hasil dari kebebasan ekonomi dan hasil dari sukses ekonomi ini pada akhirnya akan menghasilkan referendum yang merupakan awal bagi demokrasi politik. Sekarang, pada akhirnya, Chili akan memiliki tiga hal: kebebasan politik, kebebasan manusia, dan kebebasan ekonomi. Namun, terbukti bahwa khotbah Fierdman tentang ekonomi neoliberal tak terbukti. Kebebasan politik dan demokrasi di Chili bukan hasil dari kebebasan ekonomi melainkan hasil dari perjuangan panjang gerakan progresif.43 Lima belas tahun setelah kudeta berdarah terhadap Allende, rezim Pinochet pun t u m b a n g . Melalui sebuah plebisit pada 1990, rakyat Chili menolak dilanjutkannya pemerintahan militer. Pinochet pun dipaksa turun dari jabatan presiden.

43. http://coenpontoh. 5 Januari 2010.

96

wordpress.com/2006/1

W3/the-chicago-boys/,

Diakses pada


6 Matinya Pinochet "Saat ini adalah sebuah ketika kaum kiri mampu menciptakan menjadi kaum kiri yang konstruktif;

bukan yang

momentum alternatif, destruktif."

- Marta Harnecker, 10 Januari 2005.

PLAZA Italia, Santiago, 11 Desember 2006. S e j u m l a h w a r g a m e n a r i - n a r i di j a l a n - j a l a n . M e r e k a j u g a membunyikan klakson kendaraan dan mengibarkan bendera Chili. Mereka melakukannya karena bergembira mendengar kematian Augusto Pinochet. S e m e n t a r a itu, b e n t r o k a n m e r e b a k di d e p a n i s t a n a kepresiden Chili. Polisi membubarkan sekira 1.000 warga yang melakukan perayaan kematian Pinochet. Kelompok demonstran anti-Pinochet ini melemparkan batang-batang besi dan botol-botol serta menyalakan api unggun sebesar mobil di jalan-jalan di pusat kota. Polisi berusaha membubarkan aksi itu dengan tembakan meriam air dan gas pemedih mata, Pinochet meninggal sehari sebelumnya di rumah sakit militer di Santiago, setelah seminggu menjalani perawatan

97


akibat serangan jantung. Sekira 2.000 ribu pendukung Pinochet berkumpul di depan rumah sakit militer. Mereka menyatakan dukacitayang sedalam-dalamnya atas kematian mantan diktator ini. Reaksi warga yang saling bertolak belakang itu menunjukkan betapa negeri itu masih terbelah oleh warisan politik Pinochet. Satu pihak menganggap dia telah menyelamatkan Chili dari Marxisme dan pihak lain geram karena dia tidak pernah tersentuh hukum atas pembunuhan sekitar 3.000 lawan politiknya. Sementara itu, ucapan belasungkawa atas meninggalnya Pinochet datang dari mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher. M e n u r u t j u r u bicara Thatcher, ia sangat bersedih atas meninggalnya Pinochet, namun tidak akan mengeluarkan p e r n y a t a a n r e s m i . " T h a t c h e r akan m e n g i r i m k a n

ucapan

belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada janda serta keluarga." ujar sang juru bicara. 44 Pinochet memang disukai Thatcher karena mendukung Inggris dalam Perang Falkland melawan Argentina. Di pihak lain, Pemerintah AS menyatakan bahwa kematian Pinochet menjadi perhatian penting bagi para keluarga korban kekejaman rezim m a n t a n orang kuat itu ketika berkuasa. "Kediktatoran A u g u s t o Pinochet di Chili merepresentasikan masa yang paling sulit di dalam sejarah bangsa itu. Perhatian kami sekarang adalah kepada para korban dan keluarganya dari kekejaman rezim Pinochet," kata Juru Bicara Gedung Putih Tony Fratto. Ini adalah sikap yang kontras dari AS karena kudeta pada

44. "Rakyat Chili Sambut Gembira Meninggalnya Pinochet". Dalam Koran Tempo. 12 Desember 2006.

98


1973 oleh Pincohet terhadap Salvador Allende justru didukung CIA. Tony p u n m e n y a m p a i k a n p u j i a n n y a atas k e m a j u a n pembangunan masyarakat di Chili selepas rezim Pinochet yang berdasarkan kebebasan, supremasi hukum serta penghormatan kepada hak asasi manusia. Upacara penguburan militer disiapkan untuk Pinochet meski p e m e r i n t a h yang berkuasa e n g g a n m e n g h a d i r i n y a . P e m a k a m a n n y a pun d i g e l a r d e n g a n k e h o r m a t a n militer, tapi minus penghormatan secara kenegaraan, "Pemerintah memutuskan untuk mengibarkan bendera setengah tiang hanya di fasilitas militer," kata Sekjen pemerintah Chili Ricardo Lagos Weber. P e m e r i n t a h Chili hanya m e m a s t i k a n j i k a p e r i n g a t a n pemakaman Pinochet akan dilakukan secara tenang. "Pemakaman akan dilakukan di sekolah militer, tempat peti mati Pinochet kini ditaruh di sebuah kapel," ujar Weber.45 Weber mengatakan, Pinochet akan d i k r e m a s i k a n dan Menteri Pertahanan akan menghadiri upacara pemakaman itu. Polisi sudah dikerahkan di jalan-jalan di dekat Escuela Militan tempat penyelenggaraan upacara pemakaman. Sikap Presiden Michelle Bachellet memang teguh, la tidak bersedia menyatakan hari berkabung nasional, juga enggan menyetujui acara pemakaman nasional. Pinochet hanya dihargai lewat acara pemakaman militer.

45. http://www.infoanda.com/id/link.php9lh=V1RTAQQKB1

UI, Diakses pada 5

Januari 2010.

99


Sebagian kalangan konservatif mengritik Presiden Bachelet karena dinilai tidak menunjukkan empati pada tokoh di Chili yang sudah meninggal. Namun, Bachelet tetap tegas. Marco Antonio, putra termuda Pinochet, berang karena merasa ayahnya telah membawa Chili ke arah kemajuan dan lepas dari kekacauan. Antonio menilai ayahnya layak mendapatkan acara p e m a k a m a n dengan acara kenegaraan. Di sisi lain, sebagian kecil warga di Chili juga menunjukkan simpati pada Pinochet. Sikap Bachelet memang bukan tanpa alasan, la adalah korban kekejaman Pinochet, la pernah dipenjarakan dan ayahnya lenyap karena mengkritik rezim militer di bawah Pinochet. "Saya harus melakukan itu demi kepentingan rakyat banyak di Chili. Secara pribadi, saya merasa prihatin, tetapi ini demi kepentingan rakyat banyak," kata Bachelet. Walaupun ada yang menyatakan simpati, mereka yang m e m b e n c i mengatakan Pinochet tidak layak mendapatkan kehormatan. Dengan sikap Presiden Chili itu, Pinochet pun bernasib sama dengan eks-Presiden Filipina Ferdinand E. Marcos. Kedua diktator ini sama-sama tidak mendapatkan penghormatan nasional pada acara pemakaman. 46 Seusai dilepas dengan upacara militer, jasad Pinochet dibawa ke krematorium. Perabuan dipilih karena lebih cocok dengan situasi politik Chili. Jika dimakamkan, para pendukung Pinochet khawatir makam itu akan menjadi sasaran vandalisme para seteru mereka. Bisa saja ini dianggap h u k u m karma. Akhir hidup Pinochet berbeda jauh dengan jasad Allende yang

46. http://www.caninews.com/hot 5 Januari 2010.

100

Jssues/article.php?articfeJd=311.

Diakses pada


berbaring tenang di Cementario General, kira-kira 2 km di utara Istana La Moneda, Santiago. 47 Berdasarkan h u k u m internasional, kejahatan Pinochet masuk d a l a m ruang l i n g k u p p e l a n g g a r a n berat hak asasi manusia, khususnya kejahatan kemanusiaan yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, serta penghilangan paksa. Setelah dia t u r u n dari kekuasaan, m u l a i t e r l i h a t ada upaya-upaya dari Pemerintah Chili untuk menyeretnya ke pengadilan demi mempertanggungjawabkan perbuatannya. Di antara upaya-upaya itu bahkan melahirkan sebuah prinsip hukum internasional, yaitu prinsip yurisdiksi universal yang m e m u n g k i n k a n siapa pun yang melakukan pelanggaran berat HAM untuk diadili dan dihukum di pengadilan negara mana pun di dunia. Prinsip ini lahir ketika Pinochet pada 1998 menjalani pengobatan di Inggris, namun kemudian ditahan berdasarkan surat penahanan yang dikeluarkan oleh Hakim Spanyol Baltasar Garson. Pada waktu itu, bandul keberuntungan memang menjauhi Pinochet. Setelah sempat menghirup udara bebas sekitar satu bulan dan dirawat di klinik mewah di London, dia kembali berstatus tahanan. Law Lords of House of Lords, lembaga hukum tertinggi di Inggris, menolak status kekebalan diplomatik Pinochet dengan suara 3 berbanding 2. Sebelumnya, lembaga pengadilan di bawahnya menyatakan Pinochet tidak bisa diadili berdasarkan Piagam Nuremberg. Dalam piagam yang lahir tahun 1945 itu, dinyatakan bahwa seorang bekas kepala negara tidak bisa diadili oleh pengadilan negara lain karena tindakannya sebagai kepala negara. Namun, menurut House of Lords, kejahatan,

47. h ttp:/fwww. robbiesfam iiy. n e t/2008/02/s oeha rto-dan-pinoch

et. htm/.

Diakses

pada 5 Januari 2010.

101


seperti penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan tidak dapat digolongkan sebagai tindakan fungsional seorang kepala negara sehingga yang bersangkutan tidak selayaknya beroleh kekebalan. Maka, keputusan kekebalan itu pun dibatalkan. Beragam reaksi bermunculan atas keputusan ini. Isabelle Allende, putri mendiang Salvador Allende, menyambut keputusan ini dengan gembira. "Keputusan ini menunjukkan bahwa prinsip keadilan universal telah ditegakkan, bahwa tidak ada diktator yang boleh bepergian dengan menyandang kekebalan dan berpikir dirinya di atas hukum," ujar Isabelle. Sedangkan, putra tertua Pinochet, yang juga bernama A u g u s t o , m e n y a t a k a n p u t u s a n t e r s e b u t kejam dan sadis mengingat dijatuhkan bertepatan dengan ulang tahun Pinochet yang ke-83. Ibukota Chili, Santiago, kembali terbelah. Barisan pendukung dan penentang mantan diktator itu sama-sama turun ke jalan. Para pendukung Pinochet menghujat kaum komunis yang mereka anggap berada di belakang kasus ini, sementara para penentang m e n d u k u n g keputusan pengadilan Inggris. Bentrokan tak terhindarkan di beberapa tempat, sekalipun belum dilaporkan ada yang cedera serius. Polisi yang kerepotan akhirnya menggunakan meriam air untuk memisahkan keributan. Nasib Pinochet selanjutnya berada di t a n g a n Menteri Dalam Negeri Inggris Jack Straw yang mengeluarkan pernyataan resminya pada 2 Desember 1998. Dalam kapasitasnya, Straw bisa memperbolehkan Pinochet meninggalkan Inggris dengan alasan kesehatan atau meluluskan permintaan ekstradisi atas Pinochet dari pemerintah Spanyol. Negara matador itu memang sangat berkepentingan dalam kasus ini. Penangkapan Pinochet pada 16 Oktober 1998 oleh polisi Inggris berawal dari permintaan hakim Spanyol, BaltasarGarzon. 102


Tuduhannya, Pinochet bertanggung jawab atas terbunuhnya tujuh warga Spanyol di Chili semasa pemerintahannya. Reputasi Pinochet dalam pelanggaran hak asasi manusia m e m a n g luar biasa. Yang ikut menemui ajal di Chili, selain w a r g a Spanyol, terdapat pula w a r g a Prancis, Italia, Swiss, Swedia, Jerman, dan Belgia. Semua negara tersebut juga telah mengajukan permintaan ekstradisi kepada pemerintah Inggris. Pemerintah Chili lalu mengirimkan Menteri Luar Negeri Jose Insulza ke Inggris agar ekstradisi tidak terjadi. "Kami tidak bermaksud melindungi diktator masa lalu. Namun, kami harus melindungi proses transisi demokrasi di negara kami," ujar Duta Besar Chili untuk Inggris Mario Artaza. Argumen ini dikemukakan mengingat Pinochet, terlepas dari kekejamannya, adalah seorang diktator yang akhirnya bersedia turun dengan demokratis di saat masih sangat berkuasa. Yang menarik, di Spanyol malah ada suara dari sebagian orang penting di pemerintahan yang ingin agar ekstradisi tidak terjadi karena akan menimbulkan kesulitan baru bagi Spanyol. Namun, m e n g i n g a t M e n t e r i Jack Straw di masa m u d a n y a dikenal berhaluan kiri dan pernah berunjuk rasa menentang Pinochet, tipis harapan Pinochet bisa bebas begitu saja. Dari sebuah klinik tempatnya dirawat, Pinochet menyatakan bahwa ia tak akan mudah dikalahkan. Hukuman memang belum jatuh. Namun, sang jenderal sudah harus mulai menghitung hari.48 Setelah dua tahun menjalani tahanan rumah, ironisnya, Pinochet lolos dari jerat hukum dan dibebaskan untuk pulang ke Chili dengan pertimbangan kesehatannya yang memburuk.

48. "Pinochet Menghitung Hari". Dalam Tempo. 09/XXVII. 1 Desember 1998.

103


Hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah menjalani pengadilan dan dihukum atas kekejamannya. Alasan kesehatan dan imunitas di dalam negeri menjadi hambatan untuk melakukan proses hukum terhadapnya. Dunia kecewa dan sedih atas kematian Pinochet, bukan karena kehilangan seseorang yang berjasa, melainkan karena telah terbukti bahwa tidak mudah dan butuh waktu yang panjang untuk dapat membawa pelaku pelanggaran HAM ke pengadilan untuk dihukum. Sekali lagi, Pinochet berhasil lolos dari ketukan palu hakim-hakim di dunia, tapi kini saatnya ia harus berhadapan langsung dengan Hakim Dari Segala Hakim. 49 Sepeninggal Pinochet, keluarganya harus berhadapan dengan penegak hukum. Kekayaan memang beralih ke tangan istri dan kelima anaknya. Kemudian, keluarga ini dikenai tuduhan penggelapan pajak dan korupsi serta menyimpan 27 juta dolar AS di bank-bank asing. Pinochet memang didakwa memperkaya diri dan keluarga besarnya selama dia berkuasa. 50 Pada 2004, misalnya, Senat AS membongkar rekening rahasia Pinochet, yang kebanyakan disimpan di Bank Riggs yang berpusat di Washington. Sedangkan, pemerintah Chili menuduh Pinochet melakukan korupsi dan menghindari pajak secara besar. Dia didapati memiliki sedikitnya 128 rekening rahasia, yang dibuat berdasarkan sejumlah paspor palsu dan diduga berisi 100 juta dolar atau bahkan lebih. Pinochet d i t u d u h mengalihkan dana masyarakat demi keuntungan dirinya dan kerabat terdekatnya. Menteri Kehakiman

49. h ttp://www. robbiesfam i/y. net/2008/02/s

oeha rto-dan-pinoch

et. h t m/. D i a kses

pada 5 Januari 2010. 50. "Pinochet Tutup Usia. Cile Bersuka Ria". Dalam Suara Merdeka. 12 Desember

2006.

104


Carlos Maldonado menegaskan bahwa bagi pemerintah "sama saja" apakah keluarga Pinochet dan mantan para pembantunya dibebaskan atau tetap mendekam di penjara. Anak-anak Pinochet, yang telah dewasa, dua laki-laki dan tiga perempuan, lalu ditahan di dua penjara di Santiago. Istri Pinochet, Lucia Hiriart, mendapat perawatan di Rumah Sakit Militer setelah mengalami gangguan tekanan darah tinggi saat mendengar dikeluarkannya surat perintah penangkapan itu. lornisnya, seorang hakim lalu memerintahkan pembebasan dengan jaminan atas janda dan lima anak Pinochet. Hakim Carlos Cerda, yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mereka, menyerahkan keputusan terakhir kepada Pengadilan Banding di Santiago mengenai status para tersangka itu.

105


6 Pinochet Berguru kepada Soeharto

ISTANA Merdeka. Jakarta, 28 April 2004. Presiden Chili Ricardo Lagos b e r t e m u Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat itu dia berkata, "Indonesia adalah negara kaya yang menghasilkan banyak gas. energi, dan protalium. Oleh karena itu, harus ada inisiatif atas perusahan energi kedua negara yang harus kita didorong." Keinginan Chili untuk membeli gas itu tidak lepas dari k e b e r h a s i l a n Indonesia m e n y u p l a i gas ke C a l i f o r n i a , AS, melalui Meksiko. "Ini juga alasan kami untuk mulai menggali k e m u n g k i n a n m e n i n g k a t k a n perdagangan di antara kedua negara," kata Lagos. Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjorojakti membenarkan bahwa Chili ingin membeli LNG dari Indonesia karena mendengar laporan Indonesia berhasil menjual gas alam

107


ke AS. Untuk memasok Chili, lanjutnya, Indonesia masih memiliki lapangan gas di Donggi, Sulawesi Selatan. 51 Sebelum peristiwa di Istana Merdeka itu, nama Indonesia bukanlah sesuatu yang asing bagi Chili. Pada awal Oktober 2000, Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bertemu dengan Presiden Ricardo Lagos di Chili. Mereka membicarakan Soeharto, Augusto Pinochet, dan hak asasi manusia. "Dalam pertemuan itu kami sempat bertukar pengalaman soal penanganan Pinochet. Kami bertukar pengalaman dalam arti yang luas. Tapi, tidak saya katakan pada Anda karena ini adalah informasi yang sangat tertutup dan tidak selayaknya," kata Gus Dur pada wartawan. "Bagaimana kita bisa mengajukan tuntutan-tuntutan tanpa mencari bukti-bukti? Nah, hal inilah yang harus dipertukarkan informasinya. Kalau proses hukumnya tidak sulit, artinya, samasama mempunyai problem yang sama yang harus dipelajari bersama," sambung Gus Dur. Meski saling menimba ilmu, Gus Dur menekankan tidak ada kerja sama secara hukum dalam penanganan Soeharto dan Pinochet. Ya, m e m a n g ada p e r s a m a a n di a n t a r a Pinochet dan Soeharto. Bahkan, Arief Budiman mengatakan: "Ketika Jenderal Soeharto melakukan kudeta terselubung terhadap Soekarno pada 1966, alasannya adalah untuk m e n c e g a h b e r k u a s a n y a k o m u n i s m e di I n d o n e s i a . Jenderal Pinochet menggunakan alasan yang sama ketika melancarkan kudeta terhadap Presiden Allende pada 1973. Pinochet sadar benar akan persamaan ini sehingga kudeta Chili diberi nama sandi 'Operasi Jakarta'." 52 51. http://www. beli-gas-aiam-dari-ri,

detiknews.com/read/2004/04/28/204427/129521/1O/chile-berniat• Diakses pada 5 Januari 2010.

52. Arief Budiman. Kebebasan, Negara, Pembangunan; 2005, (Jakarta: Freedom Institute. 2006). him. 437.

108

Kumpulan

Tulisan 1965-


Dapat pula dimengerti bahwa terpilihnya Michelle Bachelet, yang pernah menjadi tahanan politik dan disiksa oleh polisi rahasia junta militer Pinochet, menjadi presiden di Chili menarik perhatian banyak orang di Indonesia. Alasannya, apa yang dilakukan oleh Pinochet pada 1973 adalah ulangan dari apa yang dilakukan Mayor Jenderal Soeharto pada 1965. Junta militer Pinochet juga sama kejamnya dengan rezim Soeharto. Dalam jangka waktu yang lama, junta militer Chili di bawah Pinochet menaruh hormat terhadap rezim Orde Baru di Indonesia. Dalam hal-hal tertentu, Soeharto adalah "guru" bagi Pinochet, di bawah kontrol CIA. Ada persamaan nasib antara diktator antikomunis yang sama-sama menjadi sekutu imperialis AS waktu itu. Sedangkan, di masa tua, Pinochet dan Soeharto juga sama-sama menjadi hujatan banyak orang akibat kesalahan-kesalahan berat atau kejahatan mereka, terutama pelanggaran di bidang hak-hak manusia dan demokrasi. Uniknya, pelantikan Bachelet dilakukan pada 11 Maret 2006. Pada hari itulah seorang perempuan yang pernah menjadi tahanan politik justru resmi menjabat presiden Chili. Jika 11 Maret di Indonesia merupakan hari pengkhianatan sebagian p i m p i n a n TNI Angkatan Darat terhadap Presiden Soekarno melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), 11 Maret di Chili adalah hari bersejarah untuk merayakan kemenangan seorang perempuan yang menentang Pinochet. Apa kemiripan Pinochet dan Soeharto? Bagaimana mereka mendapatkan kekuasaan politik untuk memerintah? Bagaimana rezim Pinochet mengoperasikan kekuasaan negara dan militer?

109


B a g a i m a n a mereka d i t u n t u t b e r t a n g g u n g j a w a b atas serangkaian kejahatan terhadap hak-hak manusia? Mari kita lihat catatannya.

A.

Anti-Komunis

Sebagaimana juga Soeharto, sebelum melancarkan kudeta berdarah di Chili, Augusto Pinochet adalah seorang perwira t i n g g i militer. Dia menjadi Panglima A n g k a t a n Darat pada 1973, menjelang dia melakukan kup. Sama seperti Soeharto, Pinochet j u g a a n t i - k o m u n i s . Dalih yang d i p a k a i n y a untuk kudeta adalah menyelamatkan negara dari bahaya komunisme dengan merampas pemerintahan pilihan rakyat dari Allende. Dia kemudian menjadi salah seorang diktator paling terkenal pada dasawarsa 1970-an hingga 1980-an. Di Indonesia, setelah kekuatan militer di bawah Soeharto berhasil menumpas kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pendukung-pendukungnya, sejak itu pula Indonesia menjadi model operasi politik-militer bagi negara-negara lain dalam membersihkan komunisme. Operasi pembersihan ini ditandai dengan serangkaian kekejaman yang tak tertandingi dalam sejarah Indonesia. Ratusan ribu orang terbunuh atau dibunuh, jutaan orang ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang, menderita karena penyiksaan dan penganiayaan, kenangan buruk karena kekerasan seksual, dan sepanjang hidup banyak dari korban ini yang terus-menerus mengalami diskriminasi. Dalam hal ini, Chili juga mengalami hal serupa melalui tangan Pinochet.

110


B.

Kudeta September

Bagi orang Indonesia, September merupakan bulan penting karena terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965, ketika enam jenderal dan seorang letnan Angkatan Darat diculik lalu dibunuh secara kejam. PKI lalu dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Kelompok militer yang dipimpin Mayjen Soeharto pun segera menangkapi orang-orang PKI dan kelompokkelompok kiri lainnya, lalu membunuhnya. Diperkirakan, dalam waktu enam bulan saja sekira setengah sampai satu juta orang mati t e r b u n u h . J u m l a h ini adalah 10 kali lipat dari korban kekejaman rezim Pinochet di Chili. Yang menarik, keterlibatan Pemerintah AS dalam G 30 S dan kudeta Pinochet sama-sama melibatkan CIA. Di Chili, keterlibatan ini menjadi jelas saat sebuah komisi di Kongres AS dibentuk beberapa tahun kemudian untuk menyelidiki hal ini. Bukan saja pada kudeta 1973, melainkan juga pada kudeta yang gagal sebelumnya yang dilakukan kelompok militer. Terungkap pula bahwa AS memberi bantuan keuangan terhadap partai politik anti-komunis dan membiayai kampanye anti-komunis yang dilakukan melalui media di zaman Presiden Allende. Di Indonesia, keterlibatan AS juga terbukti setelah publik diperbolehkan melihat dokumen yang semula masuk ke dalam kategori top secret, setelah dokumen ini berumur beberapa puluh tahun. Dari dokumen itu tampak adanya hubungan antara CIA dan militer Indonesia dalam usaha menumpas PKL CIA rupanya sudah tahu bahwa G 30 S akan terjadi, bahkan kemungkinan mereka ikut merencanakannya. Setelah G 30 S, CIA memberikan daftar nama anggota PKI yang kemudian ditangkap dan dibunuh oleh militer.

111


Dari uraian itu tampak, apa yang terjadi di Chili pada 1973 banyak persamaannya dengan yang terjadi di Indonesia pada 1965. Mula-mula ada presiden kiri yang berkuasa (Soekarno dan Allende). Kemudian, ada kudeta militer, dan kedua presiden disingkirkan. Bedanya, Soekarno dikucilkan dari kekuasaan, Allende mati dibunuh. Sesudah itu, ada penangkapan diikuti pembunuhan massal, ribuan korban pun jatuh. Pinochet rupanya tahu apa yang terjadi di Indonesia, lalu melaksanakan skenario yang sama dengan tujuan yang sama, yakni menyapu bersih unsur politik kiri dari kehidupan politik di Chili. Dia mengikuti tindakan Soeharto. Tak heran jika rencana kudeta terhadap Allende dinamakan 'Operasi Jakarta'. 53

C.

Depolitisasi

Dalam peristiwa kudeta di Indonesia dan Chili, keterlibatan AS melalui CIA memang sangat besar. Apa yang terjadi kemudian di kedua negara itu juga banyak persamaannya. Di Indonesia, kudeta militer ini didukung partai politik sipil, terutama partaipartai Islam yang memang anti-komunis. Segera setelah orang komunis disingkirkan, partai-partai politik ini mengharapkan lahirnya sebuah sistem politik yang demokratis, yang akan diberikan kelompok militer. Namun, mereka kecewa karena militer yang berhasil m e n g g u l i n g k a n pemerintahan Soekarno tidak berencana memulihkan demokrasi. Alih-alih demokratis, rezim Soeharto justru memerintah secara otoriter dengan melakukan depolitisasi. Dia hanya mengizinkan tiga partai politik, itu pun terus-menerus dimanipulasi perolehan suaranya dalam setiap pemilihan umum.

53.

Ibid..

112

him. 429—430.


Apa yang terjadi di Chili juga tak banyak bedanya. Kudeta Pinochet didukung oleh partai-partai sipil, terutama partai-partai Kristen, seperti Partai Kristen Demokrat yang merupakan partai terbesar. Tokoh partai sipil ini juga mengharapkan, segera sesudah menyingkirkan Allende melalui kudeta, militer akan memulihkan kekuasaan parlemen yang kemudian akan menyelenggarakan pemilihan u m u m yang demokratis. Namun, semua itu hanya harapan hampa. Langkah ke arah pemerintah militer yang otoriter kian nyata. Puncaknya terjadi beberapa tahun kemudian saat pemerintah militer membubarkan semua partai politik. Semuanya menjadi jelas seiring diberlakukannya sensor, pelarangan kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, bahkan penghapusan gaji minimum, dan pemberangusan serikat-serikat buruh, d e n g a n m e n e r a p k a n peraturan yang sangat keras. Soeharto menerapkan UU/PNPS/No. 11/1963, sedangkan rezim Pinochet menerapkan Undang-Undang Anti-Subversi dengan menahan banyak aktivis politik dan serikat buruh.

D.

Neoliberalisme

S e t e l a h t u m b a n g n y a p e m e r i n t a h a n S o e k a r n o yang antik a p i t a l i s m e , h a m p i r t i d a k ada lagi k e k u a t a n p e n g h a l a n g bagi masuknya kapitalisme ke Indonesia. Rezim Orde Baru memilih logika ekonomi pasar sebagai jalan pembangunan. Sederet ekonom pun ditugaskan untuk menyusun cetak biru pembangunan ekonomi. Mereka kemudian dikenal dengan istilah "Mafia Berkeley". Para anggota tim yang dipimpin oleh Widjojo Nitisastro ini adalah Soemitro Djojohadikusumo, Mohammad Sadli, Ali Wardhana, Emil Salim, Radius Prawiro, Subroto. J.B. Sumarlin, Suhadi Mangkusuwondo. Adrianus Mooy. dan Saleh 113


At if. Sadli mengatakan, "Kelompok dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sejak 1957 menjalin kerja sama dengan TNI melalui Seskoad (Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat) di Bandung, tempat Soeharto pernah menjadi siswa pada 1952." Soeharto lalu memborong seluruh tim ekonomi ini sebagai p e m b a n t u n y a ketika m e n y u s u n p e m e r i n t a h a n . Pada 1967 daftarnya adalah: •

Ali Wardhana, Menteri Keuangan;

Widjojo Nitisastro, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas);

Radius Prawiro, gubernur Bank Indonesia; dan

M o h a m m a d Sadli, ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam m e m a j u k a n ekonomi nasional, Mafia Berkeley

mengusung keyakinan bahwa hanya melalui pasar bebas dan mengintegrasikan diri ke dalam kapitalisme, maka bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Kata Emil Salim, pengintegrasian ke dalam kapitalisme itu merupakan jalan yang rasional, sebagai lawan dari konsep m e m b a n g u n ekonomi nasional yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) yang dianut oleh rezim Soekarno, yang tidak rasional. S e c a r a lebih konkret, m e n u r u t e k o n o m Rizal Ramli, kebijakan ekonomi yang diusung oleh Tim Widjojo berisi empat strategi utama, yaitu: •

Kebijakan anggaran yang ketat dan penghapusan subsidi;

Liberalisasi keuangan;

Liberalisasi industri dan perdagangan; dan

Privatisasi.

114


Segera setelah konstruksi kekuasaan Orde

Baru

terkonsolidasi, hasil kerja Tim Widjojo mulai m e m b u a h k a n hasilnya. Inflasi yang pernah mencapai a n g k a 600 persen berhasil ditarik hingga di bawah angka dua digit. Investasi asing berkembang pesat. Pada saat yang sama. bantuan dari IMF dan Bank Dunia mengucur deras. Bahkan, setelah terjadi lonjakan harga minyak dunia pada 1970-an, performa ekonomi betul-betul mengkilap. Tim Widjojo memperoleh kehormatan tak terkira sebagai arsitek ekonomi Orde Baru. Sukses ekonomi ini membuat Bank Dunia memasukkan Indonesia ke dalam deretan "Keajaiban Ekonomi Asia" (The Asian Economic Miracle). Pada titik inilah Mafia Berkeley seolah menjelma seperti dewa, yang tutur kata dan lakunya menjadi perlambang dan diikuti oleh generasi sesudahnya. 54 Nah, dalam hal ini pula, tampak kemiripan dengan pola Pinochet di Chili. Pertama, sulit dibantah bahwa AS terlibat dalam kudeta yang melahirkan rezim militer di Indonesia dan Chili. Tanpa dukungan AS, mustahil kudeta ini berhasil, mengingat kedua presiden yang digulingkan adalah presiden populis. Kedua, strategi pembangunan yang dipraktikkan di Chili dan Indonesia dilakukan melalui jalan kebijakan deregulisasi, liberalisasi, dan privatisasi. Ini merupakan paket kebijakan AS. Ketiga, dua tim ekonomi yang membangun fondasi ekonomi Chili dan Indonesia pernah dididik di AS dan pendidikan mereka dibiayai oleh lembaga yang bekerja untuk kepentingan AS pula. Keempat, tesis bahwa keterbukaan ekonomi pada akhirnya melahirkan keterbukaan politik, seperti yang dikampanyekan AS,

54. Coen Husain Pontoh. Tim Widjojo. (Jakarta: IndoProgress. 2007).

115


dalam praktiknya terbukti gagal. Demokrasi yang hendak dibangun di Indonesia tidak pernah terjadi. Rezim Orde Baru justru semakin terbirokratisasi, anti-politik, militeristik, teknokratis, konservatif, dan mengusung jargon-jargon hidup harmonis yang didiktekan dengan todongan senjata. Kelima, rezim militer di kedua negara itu akhirnya ambruk d e n g a n m e n y i s a k a n persoalan sosial yang luar biasa. Ini membuktikan sistem ekonomi yang ditiru secara paksa dari AS terbukti gagal membawa kesejahteraan. Fakta-fakta ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia dan Chili. Banyak negara yang dikuasai oleh rezim diktator sipil maupun militer yang mengalami hal sama dan dipastikan bahwa AS terlibat di dalamnya. Misalnya, di Argentina, Bolivia, dan Venezulea. Jadi, sulit pula untuk menerima kemunculan Mafia Berkeley dan The Chicago Boys sebagai sebuah kebetulan. Buktinya, untuk memperjelas kepentingan kelompoknya, Pinochet mengembalikan perusahaan yang telah dinasionalisasi beralih menuju swastanisasi, termasuk perusahaan negara lainnya. Ekonomi Chili kembali bergantung pada modal asing, terutama di sektor pertambangan tembaga dan emas, serta bergantung pada utang luar negeri. Sudah bisa diduga, keluarga Pinochet beserta kroni-kroninya m e m u p u k kekayaan yang bersumber dari praktik korupsi. Di Indonesia, setelah Soeharto berhasil mengonsolidasikan kekuasaannya, Pemerintah AS, juga pemerintah-pemerintah lain di Eropa Barat, bahkan Jepang, segera menjadwalkan kembali pembayaran utang Indonesia yang dibuat di zaman Soekarno dan memberi bantuan keuangan cukup besar. Bank Dunia dan IME masuk lagi ke Indonesia setelah Soekarno mengusirnya beberapa tahun lalu. 116


Di Chili j u g a terjadi hal yang sama. B a n t u a n dari AS segera masuk, termasuk dari USAID, bantuan pangan PL480, penjadwalan ulang utang-utang AS, serta bantuan dari Bank Dunia, dan sebagainya. Hasilnya, ekonomi Indonesia dan Chili mengalami kemajuan. N a m u n , p e m b a n g u n a n e k o n o m i yang bergerak m a j u ini m e m b u r u k karena t e r j a d i n y a korupsi besar-besaran yang dilakukan para pejabat tinggi negara. Kemunduran ini terjadi seiring dengan makin otoriternya pemerintah sehingga rakyat tidak bisa mengontrolnya lagi. Kalaupun ada perbedaan Indonesia dan Chili sekarang, itu karena perkembangannya yang tidak sama. Warisan Soeharto dan Pinochet memang sangat berbeda. Stabilitas dan keamanan di zaman Orde Baru ternyata semu. Setelah Soeharto turun dari kekuasaan, Indonesia menjadi negeri yang morat-marit dan penuh luka. Sedangkan, Chili saat ini adalah negara paling makmur dan paling aman di Amerika Latin. Pendapatan per kapita Chili setahun sekira 12.700 dolar pada 2006. Bandingkan dengan Indonesia yang baru sekira 1.663 dolar pada tahun yang sama. Kemakmuran Chili sekarang bukan semata-mata buah dari pemerintahan Pinochet, melainkan sentuhan tangan besinya memberi sumbangan berarti. Kini, Chili dapat dikatakan setara dengan negara-negara di Eropa. Dengan jatuhnya Pinochet, usaha mereformasi aparat birokrasi dan berbagai lembaga-lembaga penting yang tadinya dikuasai secara ketat oleh m i l i t e r bisa b e r a n g s u r - a n g s u r dilaksanakan di Chili. Upaya itu semakin tampak nyata setelah munculnya Presiden Michelle Bachelet. Sebaliknya di Indonesia, setelah Soeharto t u r u n dari jabatannya, reformasi tidak jalan sarna sekali. Sisa-sisa Orde 117


Baru masih tetap bercokol kuat di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemerintahan yang silih berganti sesudah Soeharto jatuh pun nyaris bernapas sama dengan rezim Orde Baru. Di Chili, penegakan hukum bisa diusahakan untukdijalankan dan dihormati sehingga kepercayaan rakyat kepada pemerintah bisa dipupuk. Di Indonesia sebaliknya, penegakan hukum hanya menjadi pemeo yang tidak artinya atau sebagai slogan yang tidak ada harganya sama sekali. Para korban diktator militer Pinochet mendapat perlakuan yang layak dan pembelaan dalam berbagai cara dan bentuk untuk menuntut keadilan. Sedangkan di Indonesia, para korban kekerasan Orde Baru masih terus mengalami perlakuan yang tidak layak dari pemerintah dan dari sebagian kalangan di masyarakat.

E.

Korupsi dan Kekebalan Hukum

Augusto Pinochet memegang kekuasaan secara otoriter selama 17 tahun (1973—1999), sedangkan Soeharto selama 32 tahun. Ketika Pinochet dalam kurun belasan tahun mengendalikan dan memupuk secara ketat aparat militer di Chili, Soeharto mengembangkan kekuasaan despotik dalam kurun tiga puluhan tahun alias lebih lama dibandingkan Pinochet. Dalam hal mempertahankan kekuasaan, Soeharto tampak lebih terampil daripada Pinochet meski keduanya mengakhiri karier politiknya secara terhina dan dibenci rakyatnya. Pinochet d i s i n g k i r k a n m e l a l u i sebuah r e f e r e n d u m di akhir 1980-an walau dia masih mampu bertahan sebagai panglima angkatan bersenjata. Akan tetapi, kemudian dia ditahan di Inggris ketika sedang berobat dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. 118


Pinochet selama menjabat presiden dan panglima tertinggi di Chili melakukan korupsi dan berbagai penyelewengan lainnya sehingga menumpuk kekayaan sebanyak ratusan juta dolar AS. Sedangkan, kekayaan Soeharto ditaksir oleh berbagai badan internasional, termasuk oleh Transparency International, sebesar 15—35 miliar dolar AS.55 Soeharto berkuasa jauh lebih lama. Dia tidak tersingkirkan hingga 1998, saat militer, anggota parlemen, dan tokoh politik m e n c a b u t d u k u n g a n n y a s e t e l a h m e n d a p a t t e k a n a n dari m a h a s i s w a dan rakyat yang b e r d e m o n s t r a s i setiap hari di jalanan. Soeharto lalu diduga melakukan korupsi. Namun, proses pengadilan selalu tertunda karena tim dokter selalu mengatakan bahwa dia sakit sehingga tidak bisa datang ke pengadilan. Pada saat yang sama, para mahasiswa terus menekan agar pemerintah segera menyeretnya ke pengadilan karena mereka beranggapan Soeharto hanya pura-pura sakit. Ini m e r u p a k a n akhir yang terhina bagi bekas orang yang pernah sangat kuat berkuasa di Indonesia, Pada 2000 Mahkamah Agung Chili membatalkan keputusan Jaksa Juan Guzman yang menuntut diperiksanya Pinochet di depan pengadilan dan menempatkannya dalam tahanan rumah. Alasan Guzman ialah karena Pinochet bertanggung jawab atas ditembaknya 75 tahanan politik secara sewenang-wenang pada 1973 dalam Operasi Karavan Kematian. Para keluarga korban dan jaringan-jaringan solidaritas internasional kemudian terus mengadakan aksi-aksi tuntutan untuk mengadili Pinochet serta

55. http://www.

kompas.co.id/kompas-cetak/0309/30/opini/590480.

htm,

Diakses

pada 5 Januari 2010.

119


pembesar-pembesar militer atas pembunuhan dan penculikan tersebut. Pinochet menghadapi 190 gugatan atau pengaduan. Karena adanya gugatan dari seorang jaksa Spanyol, mantan diktator Chili ini ditahan oleh kepolisian Inggris selama 503 hari. Pemerintah Chili kemudian mencabut imunitas (kekebalan hukum) Pinochet karena para pengacara para korban menuntut d i c a b u t n y a i m u n i t a s ini d e n g a n alasan bahwa kesehatan Pinochet cukup baik. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan jaksa yang menyatakan di depan pengadilan bahwa Pinochet dapat mendengarkan lagu Lili Marleen dan musik-musik mars militer Nazi kesukaannya. Bukti lainnya bahwa kesehatan Pinochet baik adalah w a w a n c a r a televisi yang diberikan olehnya kepada sebuah stasiun televisi dari Miami, AS. Tayangan televisi ini menimbulkan kemarahan banyak orang, karena di situ Pinochet menampilkan diri sebagai "malaikat yang suci". Di Chili, keluarga Pinochet bisa ditindak secara hukum karena didakwa terlibat korupsi. Hal ini dilakukan berkat adanya sistem h u k u m dan peradilan yang independen, bersih, dan berwibawa. Sedangkan di Indonesia, bobroknya moral para penegak membuat penegakan hukum tak berjalan semestinya. Dibandingkan Chili, tidak ada perubahan mendasar di Indonesia pasca-Soeharto. 56

56. http://www. waspada.co.id/index.php?option=com ltemid=27,

120

Diakses pada 5 Januari 2010.

onterit&task=iew&id

= 0866&


F.

Pelanggaran HAM

P i n o c h e t h a r u s b e r t a n g g u n g j a w a b atas h i l a n g n y a atau dibunuhnya lebih dari 3.000 orang walaupun sebagian laporan m e n y e b u t k a n a n g k a 6.000 o r a n g . A n g k a ini m a s i h kalah dibandingkan jumlah korban Peristiwa 1965 di Indonesia yang ditaksir berjumlah 1,5—3 juta orang, dan ditahannya ratusan ribu orang lainnya dalam jangka waktu yang berbeda-beda panjangnya. Jumlah korban di Chili jauh lebih sedikit daripada korban di Indonesia. Akan tetapi, gema peristiwa Chili jauh lebih besar, t e r m a s u k di arena internasional. PBB telah mengeluarkan kecaman keras tentang pelanggaran HAM di Chili. Sedangkan, mengenai Soeharto, belum ada pernyataan resmi dari PBB yang mengutuk pelanggaran HAM yang dilakukan secara besarbesaran, dan dalam jangka lama. Beberapa tahun sebelum jatuhnya Suharto, AS melalui laporan-laporannya tentang HAM memang membuat ulasanulasan yang cukup kritis tentang berbagai pelanggaran HAM di Indonesia. Kasus tuntutan atau gugatan terhadap Pinochet ini menarik karena adanya sejumlah persamaan dengan masalah Soeharto di Indonesia. Bedanya, skala pembunuhan dan penculikan di Chili jauh lebih kecil daripada yang terjadi di Indonesia di bawah rezim Orde Baru. Artinya, beban tanggung jawab atau dosa-dosa Pinochet lebih kecil dibandingkan Soeharto. Tuntutan untuk mengadili Soeharto juga berkumandang terus di Indonesia. Ini disuarakan tidak hanya oleh eks-tahanan politik dan keluarga para korban Peristiwa 1965, tetapi juga oleh lembaga-lembaga

121


h u m a n i t e r atau berbagai organisasi yang m e m p e r s o a l k a n pembunuhan di Aceh, Lampung, Tanjung Priok, dan lain-lain. Di Chili, penegakan hukum diterapkan terhadap semua pelaku pelanggar hukum berkat adanya kernauan politik (political will) yang jelas dari p e m e r i n t a h yang berkuasa sekarang. Sedangkan di Indonesia, kernauan politik itu tidak ada. Bahkan, hingga akhirnya Soeharto meninggal dunia pada 2008.

122


Daftar Pustaka

Alejandro, Emdievi YG. 2007.41 Diktator Zaman Modem

Mengejar

Ambisi Menuai Tragedi. Jakarta: Visimedia. Budiman, Arief. 1987. Jalan Demokratis ke Sosialisme, Pengalaman Chili di Bawah Allende. Jakarta: Sinar Harapan. . 2006. Kebebasan, Negara, Pembangunan;

Kumpulan

Tulisan 1965-2005. Jakarta: Freedom Institute. Castenada, Jorge. 1996. Utopia Unarmed: The Latin American Left after the Cold War, New York: Knopf. Chomsky, Noam dan Edward S. Herman. 1979. The Washington Connection and Third World Fascism. New York: South End Press. Hambali, Ahmad. 2005. 340 Hari Kediktatoran

Soeharto:

Studi

Surat-Surat Protes Princen, Jakarta: LPHAM. Jonathan, Haslam. 2005. The Nixon Administration

and the Death

of Alfende's Chifi. London: Verso.

123


Kinzer, Stephen. 2006. Overthrow: America's Century of Regime Change

from

Hawaii

to Atuntaqui.

New York: Times

Books. Klein, Naomi. 2007. The Shock Doctrine;

The Rise of

Disaster

Capita/ism. London: Penguin Books. Perkins, John. 2007. Pengakuan Bandit Ekonomi; Kelanjutan Kisah Petualangannya

di Indonesia

dan Negara Dunia

Ketiga,

terj. Wawan Eko Yulianto dan Meda Satrio. Jakarta: Ufuk Press. Pontoh, Coen Husain. 2007. Tim Widjojo. Jakarta: IndoProgress. Sagaris, Lake. 1996. After the First Death: A Journey through Chili, Time, Mind. Toronto: Somerville House Books. Zepezauer, Mark. 1998. CIA's Greatest Hits. New York: Odonian Press.

Surat Kabar dan Majalah Kompas, 2 September 2009. Koran Tempo, 05 Oktober 2007. Koran Tempo, 12 Desember 2006. Koran Tempo, 20 November 2004. Sinar Harapan, 16 Maret 2007. Suara Merdeka, 12 Desember 2006. Tempo, 09/XXVII, 01 Desember 1998. Tempo, 11/XXVI1,15 Desember 1998.

124


Tempo. 30/111, 29 September 1973. Tempo, 43/XXX, 26 Desember 2001. Tempo, XXXI11/02-18 Oktober 1997.

Laman Internet http://annefis. word press, com http://antara.co.id http://caninews.

com

http://coenpontoh. http://detiknews.

wordpress.com com

http://hariansib.com http://infoanda.com http://kapanlagi.

com

http://kompas. co. id http://news.id. finroii. com http://nusantaranews.

wordpress.com

http-J/okezone. com http://waspada. co. id http://www. h upelita.com http://www.

inifah.com

http:Zgatra.com http'./robbiesfamify. net

125


Lampiran

Daftar Operasi Intelijen CIA dan Perang oleh Amerika di Seluruh Dunia Agustus 1945. Pengeboman atom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh AS atas perintah Presiden Harry S. Truman. Peristiwa ini menandai akhir Perang Dunia II. Enam hari setelah dijatuhkannya bom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Korban bom ini berjumlah 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki. Ribuan orang lainnya tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi bom atom. Mayoritas korban adalah penduduk sipil. 25 Juni 1950-27 Juli 1953. Perang Korea yang dilakukan oleh Korea Utara dan Korea Selatan. Konflik senjata ini disebut pula sebagai "Perang yang Dimandatkan" (proxy war) antara AS dan Sekutu kontra Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet. Sekutu utama Korea Selatan adalah AS, Kanada. Australia, dan Inggris, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 15 A p r i l - 1 9 April 1961. Invasi Teluk Babi di Kuba. Teluk Babi adalah nama lain untuk Playa Giron. Inivasi ini adalah sebuah pendaratan yang direncanakan dan didanai oleh AS serta dilakukan oleh orang-orang Kuba di pembuangan di Kuba Barat 127


Daya untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro. Peristiwa ini menandai klimaks tindakan anti-Kuba oleh AS. Namun, invasi ini gagal total dan menjadi aib internasional bagi pemerintahan Presiden John F. Kennedy. 1962. Krisis Rudal Kuba. Ini adalah sebuah krisis yang terjadi akibat dari Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Krisis ini mengungkap fakta bahwa AS telah mensponsori sebuah serangan ke Teluk Babi milik Kuba. Meskipun gagal, penyerbuan ini telah menimbulkan kemarahan Soviet maupun rakyat Kuba sendiri. Pada S e p t e m b e r 1962, P e m i m p i n U n i Soviet N i k i t a Khruschev menyatakan kepada Presiden John F. Kennedy bahwa setiap serangan berikutnya terhadap Kuba akan dinilai sebagai tindakan perang. Tidak lama kemudian, Soviet menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Pada 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Soviet agar menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba. 1965. Gerakan 30 September (G 30 S) di Indonesia. Kedekatan Presiden Soekarno dengan Ketua Comite Central Partai Komunis Indonesia D.N. Aidit dan kecenderungan Soekarno pada ideologi kiri telah menguatkan dugaan adanya campur tangan CIA dalam penggulingan kekuasaan terhadap Soekarno oleh Mayor Jenderal Soeharto. Operasi kup pada dinihari 1 Oktober 1965 memakai sandi Gerakan 30 September. Korban-korbannya adalah para perwira tinggi dan menengah Angkatan Darat. 1957-1975. Perang Vietnam atau Perang Indocina II. Ini merupakan bagian dari Perang Dingin, di mana dua kubu yang 128


saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) versus Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Dalam perang ini AS, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru, dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan RRC mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis. Jumlah korban diperkirakan mencapai 280.000 orang di pihak Selatan dan 1.000.000 di pihak Utara. 1973. K u d e t a J e n d e r a l A u g u s t o P i n o c h e t t e r h a d a p pemerintahan Presiden Chili Salvador Allende. 1975. Setelah 14 tahun melakukan perang gerilya untuk k e m e r d e k a a n , dan j a t u h n y a p e m e r i n t a h a n fasis Portugal oleh kudeta militer, maka Partai N a s i o n a l i s A n g o l a m u l a i merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan dideklarasikan pada November 1975. Lalu, terjadilah perang saudara pecah antara MPLA (Movimento Popular de Libertacao de Angola), UNITA (Uniao Nacional para a Independencia Total de Angola), dan FNLA (Frente Nacional de Libertacao de Angola). Mereka adalah tiga faksi utama di Angola. Perang ini diperburuk dengan adanya campur tangan pihak asing. Pasukan Afrika Selatan bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa negara Angola merdeka tidak akan mengganggu Namibia yang saat itu masih di bawah pendudukan Afrika Selatan. Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975. Hasilnya, MPLA bisa mengendalikan ibukota Luanda dan menjauhkan pasukan Afrika Selatan. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas Angola sedangkan secara resmi kemerdekaan 129


d i u m u m k a n pada November 1975, dengan A g o s t i n h o Neto sebagai presiden pertama. Setahun kemudian, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA yang didukung AS dan Afrika Selatan. 1976-1983. Perang Kotor (bahasa Spanyol: Guerra Sucia). Ini adalah pembersihan terhadap para pembangkang oleh junta militer Jorge Rafael Videla di Argentina. Pemerintahan junta militer lalu dilanjutkan oleh Roberto Viola dan Leopoldo Galtieri. Mereka bertanggung jawab atas penangkapan ilegal, penyiksaan, pembunuhan, atau penghilangan paksa atas sekira 10.000 hingga 3.000 orang Argentina. Kejahatan-kejahatan ini adalah bagian dari suatu rencana terorisme negara yang lebih luas, hingga m e n c a k u p s e l u r u h A m e r i k a Selatan, yang disebut Operasi Rajawali (Operation Condor), yang keberadaannya sekurangkurangnya diketahui oleh Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger semasa pemerintahan Presiden Richard Nixon. 1983. Invasi Grenada. Sandi gerakan ini adalah Operasi Urgent Fury. Ini merupakan AS dan sekutunya di Karibia ke Grenada sebagai respon dari deposisi dan eksekusi Perdana Menteri M a u r i c e Bishop. Pada 25 Oktober 1983, pasukan gabungan dari AS, Saint Vincent dan Grenadines, Dominika, Barbados, A n t i g u a dan Barbuda, Santa Lucia, dan Jamaika mendarat di Grenada untuk menaklukkan perlawanan Grenada dan Kuba, lalu m e n u r u n k a n p e m e r i n t a h a n militer Hudson Austin. 1983-1988. Pemerintah AS membantu persenjataan dan pelatihan gerilyawan Contra yang menentang pemerintahan sah di Nikaragua. Campur tangan AS ini kemudian diputuskan oleh Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa AS telah melanggar hukum internasional dengan mendukung gerilyawan 130


Contra dalam perang melawan pemerintah sah Nikaragua. Pengadilan juga m e m u t u s k a n agar AS tidak menggunakan kekerasan terhadap negara lain, tidak melakukan intervensi terhadap urusan negara lain, tidak melanggar kedaulatan negara lain, serta tidak mengganggu perdagangan damai maritim. 1979-1989. Perang Uni Soviet-Afghanistan. Ini merupakan masa sembilan tahun ketika Soviet berusaha mempertahankan pemerintahan Marxis di Afghanistan, yaitu Partai Demokrasi Rakyat Afghanistan, dan menghadapi mujahidin Afghanistan yang ingin menggulingkan pemerintahan. Uni Soviet mendukung pemerintahan Afghanistan, sementara para mujahidin mendapat dukungan dari banyak negara, antara lain AS dan Pakistan. Perang ini m e n g g e r o g o t i p e r e k o n o m i a n Uni Sovyet, sehingga memiliki dampak yang sangat besar atas bubarnya Soviet pada tahun 1991. Akibat perang ini lebih dari satu juta orang Afghanistan terbunuh, lima juta orang mengungsi ke Pakistan dan Iran, dan dua juta orang lainnya dipaksa untuk bermigrasi dari Afghanistan. Pada 1980, satu dari dua pengungsi di dunia adalah orang Afghanistan. 1992. Perubahan paradigma kebijakan luar negeri AS. Pada Maret 1992, s e k u m p u l a n pejabat penting pada masa pemerintahan Presiden George H. W. Bush yang dimotori Dick Cheney dan Paul Wolfowitz mengeluarkan Draf Pedoman dan Rencana Pertahanan (Defence Planning Guidance Draft) yang mengharuskan dominasi militer dalam kebijakan AS di masa depan. Dokumen itu kemudian dikenal sebagai "Pentagon Paper". Isinya menganjurkan pre-emptive force untuk melindungi AS dari senjata pemusnah massal serta melakukannya sendirian jika perlu.

131


1997. Cheney, Wolfowitz, Donald Rumsfeld, dan I. Lewis Libby mengorganisasikan diri secara resmi dengan membentuk PNAC. Para anggota PNAC adalah sejumlah politisi kanan Republik, Yahudi, intelektual, dan aktivis Christian Right. Mantan Duta Besar AS untuk Afghanistan yang kemudian menjadi Duta Besar AS untuk Irak Zalmay Khalilzad juga merupakan anggota PNAC. Organisasi ini adalah revitalisasi dari serangkaian grup hawkish (penggemar perang) yang berebut pengaruh dengan kelompok anti-perang di Partai Demokrat pada era 1970-an. Grup-grup hawkish itu antara lain Committee on the Present Danger yang didirikan oleh sepasang suami istri, Midge Decter dan Norman Podhoretz pada akhir dekade 1970-an, dan Committee for the Free World yang didirikan oleh Descterdan Rumsfeld. 2000. Sebuah dokumen yang berisi analis kontemporer AS dikeluarkan PNAC di bulan September. Dokumen itu menegaskan kondisi AS yang harus "bermain sendirian" (no global rival) dan m e n g a m b i l peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Eropa, Asia, dan Timur tengah. Strategi utama AS harus diarahkan pada usaha memelihara dan mempertahankan posisi yang m e n g u n t u n g k a n ini selama m u n g k i n di masa depan. 11 S e p t e m b e r 2001. S e r a n g a n g e d u n g W o r l d Trade Center (WTC) di New York, AS oleh teroris internasional dengan menabrakkan dua pesawat komersial yang dibajak. Tuduhan kemudian diarahkan kepada Al-Oaeda, organisasi yang dipimpin oleh Osama bin Laden, eks pejuang mujahidin Afghanistan yang dulu dibantu oleh AS semasa perang pembebasan Afghanistan dari Uni Soviet. Serangan atas gedung WTC menandai dimulainya perang t e r h a d a p t e r o r i s m e oleh AS. Sebenarnya perang t e r h a d a p 132


terorisme merupakan sebuah konspirasi, terkait upaya AS tetap menanamkan pengaruhnya di dunia dalam rangka perluasan jaringan ekonomi oleh perusahaan-perusahaan eksplorasi minyak, teknologi komunikasi dan informasi, serta penanaman modal (pinjaman luar negeri) kepada negara-negara Dunia Ketiga. Dengan alasan telah melindungi Osama, pemerintahan Taliban yang berkuasa di Afghanistan sejak 1996 digulingkan oleh AS pada 2001. Adanya pemerintahan Taliban yang menggunakan hukum-hukum Islam secara keras, dan perjuangan faksi-faksi Islam garis keras lainnya di dunia seperti Suku Pattani di Thailand, Suku Moro di Filipina, Suku Tamil di India, dan lain-lain merupakan salah satu alasan AS menciptakan isu terorisme sebagai upaya legalisasi perang melawannya.

133


Indeks

Arbenz, Jacobo 22 Adrianus Mooy 113 Afganistan 19,131 Afghanistan

Aylwin, Patricio 29, 73 Azocar, Patricio 42

19,25,131,132,

B

133 Alessandri, Arturo 28 Ali Wardhana 113,114 Allende,

Bachelet, Michelle 47, 67, 81, 86, 109,117 badan intelijen 50, 79, 80 Balmaceda 27

Hortensia 61,62 Salvador 11,18.21,22,25, 28, 37, 39, 40, 46, 49, 50, 59, 61, 77, 89, 99, 102, 129 Amerika Latin 5,10,11,12,13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 31, 37, 42. 50, 58.

Jose Manuel 27 Bank Dunia

116,117 Baraona, Pablo 91 Bardan, Alvaro 91 Bolivar, Simon 15,37 Bolivia

Amerika Serikat 9 Angola 25,129

11,15,26,67,68,79, 116

66, 68, 76, 77, 78, 79, 86, 93, 95, 96,117

54, 64, 92, 115,

Boston 12 Branco,

Humberto

Castello

37

135


E

Bravo, Pedro Vuskovic 66 Bulnes, Manuel 27 C

ekonomi kapitalis 89 ekstradisi 43,44,102, 103 Ekuador 18

Castenada, Jorge 22 Castro,

EmilSalim 113,114 Eropa

Fidel 33,53,59,62, 128 Sergio de 91 Cauas, Jorge 91

13, 14, 27, 61, 77, 116, 117, 132

Errizuriz, Federico 27

F

Cerda. Carlos 44,48, 105 PedroAguirre 28 Chavez, Hugo 9, 37, 51, 69

Filipina 13,18,100, 129, 133 Frei Ruiz-Tagle, Eduardo 29

G

Chomsky, Noam 76 CIA 16, 18, 20, 21, 22, 23, 32, 33, 35. 39, 40, 50, 51, 54, 57, 59, 60, 62, 65, 67,77,90, 99,109.111, 112, 124, 127, 128 Clinton, Bill 46 Columbus, Cristopher 12 conquestador 12, 13

D

Galeano, Eduardo 10 Gerakan 30 September 40, 61, 111,128 Grenada 19,25,130 Guatemala 14, 18, 22 Gullart.Joao 66 Gus Dur 108

H Herman, Edward S. 76

del Campo, Carlos Ibanez 28 demokrasi

56, 57, 66, 67, 86, 92, 96, 103, 109, 112 DINA 41,44, 73, 74, 75,76, 82 Dulles, Allen 16 136

Honduras 18,25

22, 29, 42, 50, 55, I

IMF 54, 55, 63. 64, 92, 93, 94, 115, 116 Indian 12,13,14,15,27


Invasi Teluk Babi 25,127 Iran 18.131

Lagos, Ricardo 29, 50, 67, 81, 85,99, 107. 108

J.B. Sumarlin 113

land reform 22, 31 Laniz, Fernando 91

K Kelly, Robert 91

liberalisasi perdagangan

64,

92,93

M

Kennedy, John F. 73, 128 klandestein 56 Koloni Dignidad 71,72,73,74, 75, 76 komunisme

17,22,52,66,77,

80,108, 110

Kongres 17, 18, 19, 20, 29, 54, 57,111 KostaRika 18 Krisis Rudal 25, 128 Kuba 1 1 , 1 8 , 2 5 , 3 2 , 5 2 , 5 6 , 5 9 , 62, 127, 128.129, 130 kudeta

Mafia Berkeley

65, 90, 113,

114, 115,116 Maria, Domingo Santa 27 Marxis 11,25,30,52, 131 Marxisme 98 Megawati Soekarnoputri 107 MNC 19,20,64,66 Mohammad Hatta 66 Mohammad Sadli 113,114 Montalva, Eduardo Frei 28, 83, 90

11, 17, 18. 19, 21, 22, 28, 29, 32, 33, 35, 36, 39, 40, 41, 44. 45, 46, 50, 51, 52, 53, 57, 60, 63, 77, 78, 85. 89, 90, 96, 98, 108, 110, 111, 112, 113.115, 129

Montt, Manuel 27

N Nazi 16,72,73,76,77, 120 neo-sosialisme 10 neoliberalisme 37, 45, 64 Nikaragua 18, 25, 68,130

137


o

R

Obama, Barack 9, 37

Radius Prawiro 113, 114

Operasi Rajawali

resesi ekonomi 28

78, 80, 82,

83, 130 Orde Baru

revolusi 9

66. 90, 109, 113,

rezim 19,25,27,28,29,41,42,

115, 116, 117, 118, 121

43, 54, 58, 60, 62, 63,

P

64, 67, 77, 79, 80, 81, 83, 91, 93, 94, 95, 96,

Panama 18,19,20,21,79

98, 99, 100, 109, 111,

Partai Sosialis 22, 30, 56

112, 113, 114, 115, 116,

PBB

118, 121

17, 18, 55, 62, 68, 121, 127

rezim kepresidenan 28

Perang Dunia I 65

rezim parlementer 27, 28

Perang Dunia II 16,55,72,76,

Riquelme, Ricardo 71

77, 127

Roldos, Jaime 18, 21

Perang Korea 25,127

S

Perang Vietnam 25, 128 Perez, JoseJoaquain 27

Saleh Aflf 113

Peru 15,26,66,79,80

Sanfuentes, Emilio 91

Pinochet, Augusto 23, 25, 29,

Schaefer, Paul 72, 73

32, 39, 50, 52, 53, 59,

Soeharto

90, 107, 108, 109,

71,89, 97,98,108.110,

110,111,112,113,114,

118, 129

116, 117, 118, 119, 120,

Pinto, Anibal 27 Potosi 11,13 Powell, Colin 36 Prieto, Jose Joaquain 27

121, 122, 123, 128 Soekarno 18,40,108,109.112, 113, 114,116, 128 Soemitro

Djojohadikusumo

113 sosialis 9, 11, 23, 32, 50, 66

138


Spanyol

9, 12, 13, 14, 15, 22, 26, 27, 43, 45, 85, 101, 102, 103. 120, 130

Straw, Jack 42,45, 102. 103 Subroto 113 Suhadi Mangkusuwondo 113 Sungai Rio Grande 12, 15

T terra incognita 89 The Chicago Boys 37, 89, 90, 91,92, 95, 96,116 Tierra del Fuego 15 Torrijos, Omar 18,20 Truman, Harry S. 16,127

U Uni Soviet

16, 17, 32, 36, 60,

127, 128. 129, 131, 132

V Valparaiso 46, 60 Venezuela 9,15, 22,51,52, 67, 69, 79, 80 Vietnam Selatan 19,129 Villarza, Juan 91

W Widjojo Nitisastro 113, 114

139


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.