Lampungpost edisi 1 desember 2013

Page 1

facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

24 Hal. minggu, 1 desember 2013

T E R U J I T E PERC AYA

www.lampost.co

No. 12981

i TAHUN XXXIX

Terbit Sejak 1974

Ridho Ficardo Ketua DPD Partai Demokrat Lampung

Bujang Rahman Dekan FKIP Universitas Lampung...Hlm. 10

Rp.3000

Fitri Aulia menghidupkan lagi busana kemuliaan para muslimah bangsa Moor...Hlm. 24

n MI

Pantai-Pantai dalam Cengkeraman PERAHU ketinting yang dicarter Budi Marta Utama melaju ke tengah laut dari Pantai Ringgung, Pesawaran. Fotografer profesional itu menunggu air surut untuk melancung sampannya. Meza Swastika n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

OVJ ROADSHOW. Para artis Opera Van Java (OVJ) menghibur ribuan penonton dalam OVJ Roadshow Lampung di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (30/11).

Ribuan Penonton Saksikan OVJ Roadshow SEKITAR 10 ribuan penonton membanjiri Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (30/11), sejak pukul 18.55, untuk menyaksikan Opera Van Java (OVJ) Roadshow 2013 yang digelar Trans 7. Selain menghadirkan Sule, Andre Taulany, Aziz Gagap, Nunung, dan Parto Patrio hingga duo sinden Dewi Gita dan Gisel, acara juga menampilkan bintang tamu Vincent Rompies, Didi Riyadi, Dewi Perssik, Angel Karamoy, dan Iis Dahlia. Tak hanya itu, dalam roadshow ini OVJ berkolaborasi dengan salah satu sanggar terpandang di Lampung, yakni Sanggar Bunga Mayang. Hadir juga Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. bersama jajaran Pemerintah Kota Bandar Lampung yang makin menggairahkan suasana. Hampir sepanjang acara, antusi-

asme penonton sangat terlihat. Bahkan hingga pergelaran wayang OVJ berakhir sampai pukul 22.00, penonton bukan ingin beranjak, melainkan malah merangsek lebih banyak. Dengan konsep dan cerita rakyat Lampung, OVJ mengusung tujuh segmen yang jalan ceritanya berbedabeda. Tampilan semakin menarik karena set panggung menggunakan adat budaya Lampung, seperti siger yang menjadi set panggung utama hingga pakaian yang dikenakan sinden menggunakan kebaya tapis khas Lampung. Personel OVJ yang berperan sebagai dalang, Parto, mengaku tersanjung dengan kemudahan yang diberikan Wali Kota Bandar Lampung dan antusiasme warga Lampung. Hal itu yang membuat OVJ Roadshow digelar sampai kedua kalinya di Lampung. “Mewakili seluruh kru yang bertu-

gas, kami sangat mengapresiasi antusias masyarakat Bandar Lampung. Meski sudah dua kali dilangsungkan OVJ Roadshow di Lampung dengan prestasi membanggakan ini, bukan tidak mungkin di OVJ Roadshow berikutnya di 2014 juga akan kembali ke provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Kami harap suasana ini bisa ditemui tahun depan,” kata Parto. Sebelum acara, seluruh personel OVJ, baik dalang, wayang, dan sinden menggelar pawai dari tempat peristirahatan di Hotel Sheraton hingga sepanjang jalan di Bandar Lampung mulai pukul 09.10. Rute yang dilalui, yakni Jalan Wolter Monginsidi, Jalan R.A. Kartini, Jalan Raden Inten, menuju Bundaran Gajah, lalu ke Jalan Ahmad Yani, Jalan Teuku Umar, Jalan Sultan Agung hingga berakhir di Stadion Sumpah Pemuda sebagai tempat acara. (CR13/R-5)

I

tu dilakukan karena ia tertarik cerita ada pulau pasir di kawasan Teluk Lampung itu yang muncul saat laut sat. “Saya dapat fotonya. Cuma, yang buat saya jengkel, di situ sudah ada plang yang mengklaim bahwa pulau itu milik pribadi,” kata dia pekan lalu. Padahal, pasir timbul di perairan Pantai Ringgung itu adalah fenomena alam yang terjadi karena air laut sedang surut. Ia menganggap gumuk pasir itu sangat estetik untuk objek foto. “Cuma pasir timbul saja langsung dijadikan duit, dipasang plang, dan siapa pun yang ke sana harus bayar. Kalau seperti ini, bagaimana pariwisata bisa maju,” kata dia dengan nada kesal. Pasir timbul yang diklaim milik pribadi itu hanyalah contoh kecil. Faktanya, di Lampung banyak objek wisata pantai dimiliki oleh orang per orang untuk dieksploitasi menjadi objek wisata tanpa memperhatikan keberlangsungan ekosistem pantai, termasuk memberdayakan masyarakat sekitar. Herza Yulianto dari Mitra Bentala menyebutkan Keppres No. 32/1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung mengatur perlindungan terhadap sempadan pantai dilakukan untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu

kelestarian fungsi pantai. Luasnya, minimal 100 meter sepanjang pantai dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Keppres itu diperkuat UU No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Sempadan pantai ini berfungsi sebagai pengatur iklim, sumber plasma nutfah, dan benteng wilayah daratan dari pengaruh negatif dinamika laut. Karena itu, Herza mendesak agar pengelolaan pantai secara perorangan harus dievaluasi. “Laut itu open access, artinya adalah milik publik, jadi tidak boleh dan tidak seharusnya dipagari atau dibangun tembok yang tinggi. Laut termasuk di dalamnya pantai adalah milik publik,” ujar Herza. Ia menyebut pengelolaan pantai sebagai objek wisata banyak yang tak mengindahkan ekosistem. Bahkan, ada kawasan hutan mangrove yang direklamasi menjadi pantai. “Semua kawasan pantai yang dimiliki secara pribadi kondisi lingkungannya rusak parah, para pemilik hanya mencari keuntungan dari pantai itu, tapi tidak memperhatikan lingkungannya.” Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Yaman Aziz mengaku bingung dengan model pengelolaan objek wisata di Lampung. Di Bali, kata dia, tak ada objek wisata pantai yang dipungut retribusi. Pungutan hanya dibebankan kepada wisatawan saat mereka memanfaatkan fasilitas. “Kalau di Lampung, mau ke pantai bayar tiket masuk, di dalam pantai untuk bisa santai di pondok harus membayar sewa pondok, ini sama saja dengan pemerasan, tidak akan ada wisatawan yang betah dan akan kembali lagi ke Lampung kalau model pengelolaannya seperti ini,” kata Yaman. (M1) mezaswastika@lampungpost.co.id

FOKUS... Hlm. 14

Chelsea Butuh Kerja Keras untuk Menang TUAN rumah Chelsea bakal mendapat perlawanan ketat dari Southampton dalam lanjutan Liga Primer malam ini di Stamford Bridge. Soton mempunyai kenangan manis saat mampu menahan imbang The Blues 2-2 di kandangnya musim lalu serta kemenangan 2-1 di kandang. Kini arsitek Jose Mourinho pun tetap harus mewaspadai kolektivits tim besutan Mauricio Pochettino. Meski tak bertabur bintang, Soton mampu tampil mengejutkan musim ini yang dibuktikan dengan duduk di posisi lima klasemen.

Siaran langsung SCTV, Minggu (1-12) Pukul 22.30 WIB Frank Lampard dkk. membutuhkan determinasi tinggi untuk bisa mengalahkan sang tamu. Lini tengah yang digalangnya bersama Oscar, Ramires, Eden Hazard harus bisa tampil lebih ngotot untuk menghambat aliran bola lawan. Dukungan publik juga harus benar-benar dimanfaatkan untuk bisa

- Panjang garis pantai provinsi Lampung 1.105 km

mengais tiga poin dari laga ini. Bagaimanapun tambahan poin sangat penting untuk tetap menjaga posisi tiga besar karena dengan poin 24 hanya berselisih dua dengan tim peringkat di bawahnya, Manchester City dan Soton. Bahkan poinnya bisa disamai Manchester United dan Everton yang hanya berselisih tiga poin. Pastinya Mourinho sudah menyiapkan formula jitunya untuk laga ini. Bermain dengan determinasi tanpa henti dan disiplin serta fokus bakal membuat ambisi tuan rumah bisa jadi kenyataan. (LUG/R5)

- Terdapat 66 ruas pantai yang dikelola untuk lokasi pariwisata - Dari jumlah itu, 26 lokasi wisata pantai dimiliki secara pribadi. Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung Pasal 13 Perlindungan terhadap sempadan pantai dilakukan untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai. Pasal 14 Kriteria sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Grafis Yono

OASI S

Steroid dan Mental PENGGUNAAN steroid untuk membantu­ perkembang­an bayi yang lahir prematur dianggap kurang tepat karena bisa meningkatkan risiko gangguan mental. Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal PloS One, para peneliti juga menemukan risiko lebih besar menyangkut penggunaan steroid karena n DP. RAHARJO menyebabkan gangguan atensi saat usia delapan tahun. Saat ini steroid kerap diberikan kepada ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi prematur untuk membantu paru-paru bayi mempersiapkan diri untuk hidup saat di luar rahim, karena obat tersebut dapat membantu mempercepat pengembangan paru-paru. Tetapi, para peneliti dari London Imperial College, Mid Sweden University, dan University of Oulu yang membandingkan antara 37 anak yang terlahir prematur yang ibunya disuntik steroid dan 185 anak yang terlahir dengan kondisi yang sama tetapi ibunya tidak disuntik steroid, menemukan hal yang tidak baik. (MI/R5)

Kegiatan Tanam Pohon Telan Dua Korban KEGIATAN penanaman pohon yang digelar mahasiswa Universitas Lampung (Unila) di pinggir sungai perbatasan Desa Brajaharjosari dan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNKW), Sabtu (30/11), membawa dua korban jiwa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Desa Brajaluhur, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur. Dua siswa bernama Vaulana Efendi dan Fergi Yoga Pratama meninggal dunia setelah terbawa arus sungai di Desa Brajaharjosari, kemarin siang. Koordinator penanaman pohon dari Unila, Danang, mengatakan dalam penanaman pohon tersebut Unila telah mengundang kepala Desa Brajaharjosari beserta stafnya dan pegawai TNWK. Selain itu, mereka juga mengajak siswa-siswa yang tergabung dalam organisasi Sakawana. Setelah melakukan penanaman pohon seban-

yak 400 batang jenis petai, sirsak, dan alpukat di pinggiran sungai, dua anggota Sakawana dari SMPN Desa Brajaluhur bermain perahu dayung. Tanpa diketahui penyebabnya, perahu yang ditumpangi dua siswa itu terbalik dan kedua warga Desa Brajaluhur itu tercebur ke sungai sedalam 2 meter. “Melihat kecelakaan itu, kami yang sedang istirahat makan siang, langsung berusaha menolong kedua anggota Sakawana tersebut. Karena kedua korban yang hanyut sulit ditemukan, kami kemudian meminta bantuan warga,” kata Danang. Setelah puluhan warga tiba di lokasi, dilakukan pencarian selama satu jam. Sekitar pukul 14.00, seorang korban bernama Fergi Yoga Pratama berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Selang satu jam berikutnya atau sekitar pukul 15.00, Vaulana Efendi baru bisa ditemukan. Lalu kedua jenazah korban tenggelam itu

dibawa ke Puskesmas Brajaselebah untuk divisum. “Setelah dilakukan visum, keduanya dibawa pulang keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” kata dia. Sementara itu, Kepala SMPN Desa Brajaluhur, Kecamatan Brajaselebah, Erwati, membenarkan kedua korban tenggelam merupakan anak didiknya. Namun, dia menyatakan di sekolahnya tidak ada organisasi ekstrakurikuler bernama Sakawana. Erawati mengakui koordinator Sakawana Brajaselebah meminta izin kepadanya membawa Vaulana dan Fergi mengikuti kegiatan menanam pohon di pinggiran sungai hutan TNWK atas undangan mahasiswa Unila. “Karena kegiatannya bersifat positif, kami mengizinkan. Mengenai pertanggungjawaban musibah ini, ya mereka yang menyelenggarakan kegiatan tersebut yang bertanggung jawab,” kata Erawati. (GUS/D3)


±

minggu, 1 desember 2013

2

Januari Puncak

Musim Hujan Cuaca ekstrem kerap terjadi pada puncak musim hujan. Masyarakat harus mengantisipasi bencana, misalnya dengan membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan.

B

ADAN Meteorologi, Kli­ matologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mem­ perkirakan puncak musim hujan di Lampung terjadi pada Janu­ ari—Februari 2014. Pemerintah dan masyarakat diminta mulai menyiapkan langkah antisipasi banjir dan tanah longsor menje­ lang puncak musim hujan. Kepala Seksi Data dan Infor­ masi BMKG Lampung Sugiono menjelaskan cuaca ekstrem, se­perti hujan deras disertai pe­ tir dan angin kencang bahkan puting beliung, biasanya kerap terjadi di puncak musim hujan. Untuk itu, daerah-daerah yang menjadi langganan banjir atau tanah longsor harus waspada dan berhati-hati. (Lihat tabel) “Pada puncak musim hu­ jan nanti, intensitas hujan berkisar antara sedang sampai tinggi. Saat itu juga cuaca eks­ trem bisa se­ring terjadi,” kata Sugiono di Bandar Lampung, Sabtu (30/11). Selain cuaca ekstrem di daratan, pada puncak musim hujan wilayah perairan jugan rentan dilanda gelombang tinggi. Nelayan dan nakhoda diminta berhati-hati dan tidak memaksa melaut saat cuaca tidak memungkinkan.

Sebelumnya, Badan Penanggu­ langan Bencana Daerah (BPBD) Lampung juga bersiap mengan­ tisipasi banjir seiring intensitas hujan yang makin tinggi. Kepala BPBD Provinsi Lam­ pung Budiarto mengatakan pihaknya menyiagakan berba­ gai peralatan untuk mengatasi banjir dan bencana alam lain­ nya. Peralatan itu antara lain kendaraan operasional 15 unit yang terdiri dari 1 ambulans, 1 mobil rescue commando, 1 mobil rescue, 1 mobil water treatment, 1 mobil dapur lapangan, 1 truk serbaguna, 2 mobil tangki air, 1 mobil MCK, 4 sepeda motor trail rescue, 1 mobil commob, dan 1 mobil toilet. Selain itu, BPBD juga menyiapkan 50 dus peralatan dapur berisi 15 item dan 2 mesin speedboat 25 pk. “Kami juga saat ini selalu mempersiapkan 10 orang stand by 24 jam di kantor dan ditam­ bah empat petugas di posko. Truk serbaguna juga sudah disiapkan di kantor,” kata dia. Selain itu, BPBD juga sudah menggelar pelatihan untuk desa tangguh bencana di dua kabupaten rawan bencana, yakni di Desa Banding dan Sukaraja, Lampung Selatan, serta Desa Simpangsari, Desa Tugusari, dan Desa Sumber­ jaya, Lampung Barat. (K3)

BURAS

Lestarinya Pendidikan ‘Celengan’! “PENDIDIKAN tradisional menurut Paulo Freire dalam Pedagogy of the Oppressed (1970) seperti piggy bank (celengan babi), murid jadi tabung diisi pengetahuan!” ujar Umar. “Pada periode ter­ tentu maupun akhir suatu jen­ jang pendidikan isi celengan itu diuji! Model yang 50 tahun lalu dinyatakan Freire kuno itu, dipertahankan negeri kita dengan tetap dilakukan­ nya ujian nasional (UN), yang menguji isi celengan!” “Lestarinya pendidikan model celengan yang ke ­ tinggalan zaman setengah abad itu bukan karena demi menghindari model pendidik­ an kritis dari Freire yang

Marxis, melainkan karena banyak model pendidikan kre­ atif berkarakter di ‘pasar mo­ del pendidikan’!” timpal Amir. “Tapi alasannya lagi-lagi ke perspektif Freire, karena the oppressor (penguasa pe­nindas sang penentu sistem) selalu berusaha mempertahan­kan status quo determinasi kekua­ saannya atas sistem dan the oppressed—guru, murid, dan lembaganya yang di­tindas! Se­ antero negeri guru dan murid demo menolak UN pun tak ada artinya di bawah kekuasaan oppressor yang tangguh mem­ pertahankan status quo— sekaligus melindungi segala kepentingan penguasa!” “Itu yang menjawab kenapa

H. Bambang Eka Wijaya meski gonta-ganti kurikulum sekalipun pendidikan kita selalu tertinggal, bahkan dari Malaysia yang 50 tahun lalu mengimpor guru dari Indo­ nesia!” kata Umar. “Artinya, bukan faktor guru jika pen­ didikan kita jadi terbelakang dalam laju kemajuan zaman, karena terbukti guru kita di negeri lain bisa membuat kemajuan signifikan! Tapi, blundernya, terletak pada sistemnya yang dilestarikan

Rawan longsor: Liwa—Krui, Pesisir Barat, dan Pringsewu—Tanggamus.

Rawan banjir:

Potensi gelombang tinggi: Pesisir Lampung bagian barat, timur, utara, dan selatan.

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

PAWAI KEMBANG TELUR. Warga menyaksikan pawai kembang telur di Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, Sabtu (30/11). Acara ini digelar Pemkot Bandar Lampung dan Majelis Taklim Rachmat Hidayat untuk memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1435 H.

Pria Stres Bunuh Tetangga ROYANI (38), warga Jalan Jati, Gang Bungur, Kelurahan Tanjungraya, Tanjungkarang Timur, mengamuk di rumahnya lalu menusuk tetangganya, Masud (50), Jumat (29/11), sekitar pu­ kul 23.30. Royani diduga mengidap gangguan jiwa dan kini diamankan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung. Kasi Humas Polsek Tanjungkarang Timur Aipda Hendra Indrawan men­ jelaskan peristiwa ini berawal saat

Royani tiba-tiba mengamuk di rumah­ nya. Warga dan ketua RT langsung ber­ kumpul dan berusaha menenangkan Royani dengan doa-doa. Bukannya tenang, Royani justru makin beringas dan mengambil pisau di dapur lalu mengarahkannya ke ketua RT dan warga lainnya. “Dia membabi buta menghunuskan pisau kepada siapa yang ada di dekatnya. Pak RT sampai terluka di kaki saat berusaha menjauh,” kata Hendra saat

dihubungi, Sabtu (30/11). Saat itulah Masud mendekati Ro­ yani untuk menenangkannya. Nahas, Royani langsung menghujamkan pisau ke dada kiri Masud. Tusukan ini membuat Masud kehilangan ba­ nyak darah dan meninggal di tempat. “Warga sempat membawa Masud ke rumah sakit, tetapi ternyata dia sudah meninggal,” ujarnya. Polisi yang mendapat laporan lang­ sung datang ke lokasi dan membawa

Royani ke Rumah Sakit Jiwa untuk me­ mastikan Royani mengidap gangguan jiwa atau tidak. Jika yang bersangkut­ an sehat, Hendra memastikan Royani akan dikeluarkan dari RSJ dan diproses sesuai hukum yang berlaku dan bakal dikenakan pasal pembunuhan. “Sementara ini dibawa ke RSJ dulu biar dilihat visumnya apakah benarbenar sakit jiwa atau tidak. Setelah ha­ sil visumnya ada, baru kami lakukan penyidikan,” kata Hendra. (CR4/K3)

“Determinasi kepentingan kekuasaan terhadap sistem pendidikan dalam model ce­ lengan itu bukan saja me­ masung pengembangan kapa­ sitas pribadi-pribadi guru dan murid karena secara nasional segala prosesnya telah ditakar lewat UN, kurikulum, dan pelaksanaan teknisnya!” tukas Umar. “Melainkan sekaligus memasung bangsa dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusianya! Se­ hingga, gonta-ganti kurikulum juga secara praktis cuma ganti celengan, dari ‘celengan babi’ ke ‘celengan semar’!” ***

Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

Rebutan

RATUSAN kendaraan yang di­ hias dengan kertas, guntingan pita, tali-temali, dan pernakpernik lainnya memenuhi lapangan Merah, Enggal, Ban­ dar Lampung, Sabtu (30/11). Salah satu hiasan yang ter­ pajang di hampir seluruh kendaraan adalah susunan telur rebus berwarna-warni. Ada yang dibentuk menjadi bunga, daun, dan lainnya. Telur memang menjadi ben­ da wajib pada pawai kembang telur peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1435 H yang digelar Pemkot Bandar Lam­ pung bersama Majelis Taklim Rachmat Hidayat kemarin. Pawai ini dibuka dengan penglepasan balon oleh Wali kota Bandar Lampung Her­ man H.N. dan tabuhan rabana yang bersautan. Sesaat kemu­ dian, satu per satu kendaraan berhias telur mulai berjalan perlahan keluar dari lapangan mengikuti rute yang ditetap­ kan panitia. Baru berjalan beberapa meter, ratusan kendaraan hias ini diser­ bu warga yang sudah menunggu di tepi jalan. Mereka berebut mengambil telur dan menyim­

Daerah Rawan Bencana

Sebagian Bandar Lampung, bantaran sungai di Lampung Tengah, Way Kanan.

dengan status quo menjaga amannya kepentingan the oppressor!” “Bukan lagi cuma Freire, secara universal pendidikan model celengan kini sudah dinyatakan dehumanisasi, sebab melawan kodrat ma­ nusia yang setiap pribadi punya potensi berkembang sesuai bakat dan dukung­ an lingkung­a nnya!” timpal Amir. “Sedang dalam model ce­ lengan dijadikan makhluk sta­ tis, nyaris benda mati, karena setiap ditarik isi celengannya harus sesuai dengan yang dimasukkan!”

Telur yang Dipajang Jadi

wandibarboy@lampungpost.co.id Mulai Merata Sugiono menambahkan saat ini hujan mulai merata di Lam­ pung. Namun, intensitasnya masih ringan hingga sedang. Karena hujan belum terlalu sering, kata dia, masyarakat bisa memanfaatkan waktu untuk membersihkan lingkungan, khususnya saluran air, agar saat puncak musim hujan aliran air tidak tersumbat dan tidak me­ luap ke permukiman warga. “Jangan membuang sampah sembarangan juga karena bisa menyebabkan aliran air tidak lancar dan banjir,” ujarnya.

±

CMYK

BANDAR LAMPUNG

LAMPUNG POST

Wandi Barboy

±

CMYK

pannya ke dalam kantong baju, kantong celana, bahkan kantong plastik yang sengaja mereka bawa dari rumah. Bahkan, beberapa ibu ru­ mah tangga tak menggubris hadang­an petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melarang mereka mengambil telur karena masih akan dipa­ merkan dalam pawai. “Ya, sekali-sekali enggak apa-apa kan kayak gini. Lu­ mayan telurnya buat dima­ sak. Setengah kilo lebih ini dapatnya,” kata Warti, warga Kedaton, yang sengaja meng­ hentikan sepeda motornya demi mendapatkan telur rebus. Andi, warga Sukabumi, Bandar Lampung, yang juga berebut telur, mengatakan telur-telur itu nantinya akan dibagikan kepada tetangganya. Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengatakan pawai dalam rangka peringat­ an Tahun Baru Islam ini di­ harapkan bisa mempertebal keimanan masyarakat. Selain itu, banyaknya kendaraan hias juga diharapkan bisa menghibur masyarakat Bandar Lampung. (K3) n Wandi Barboy


MINGGU, 1 DESEMBER 2013 LAMPUNG POST

3

HARI ULANG TAHUN POLAIRUD KE-63

 MAKO DIT POLAIR POLDA LAMPUNG

 PEMBARETAN ANGGOTA DIT POLAIR POLDA LAMPUNG

 KEGIATAN PATROLI PERAIRAN

 PENEGAKKAN HUKUM ILLEGAL LOGGING

TUPOK DIT POLAIR POLDA LPG Ditpolair merupakan unsur pelaksana tugas pokok Polda yang berada di bawah Kapolda.

 KEGIATAN PATROLI PERAIRAN

Ditpolair bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian perairan yang mencakup patroli, pe­negakan hukum, TPTKP di perairan, SAR di wilayah perairan, dan Binmas pantai atau per­airan serta pembinaan fungsi kepolisian per­airan dalam lingkungan Polda.

3. Memberikan Dukungan Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepolisian Perairan. 4. Menyelenggarakan Binkamtibmas Gakkum Di Wilayah Perairan Dan Sekitarnya, Dalam Batas – Batas Kewenangan Yang Ditetapkan Oleh Kapolri. 5. Menyelenggarakan Pencarian Dan Penyelamatan ( Sar ) Berkenaan Dengan Suatu Kecelakaan Atau Bencana Alam. 6. Memberikan Taktis Transportasi Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas – Tugas Polri.

FUNGSI DIT POL AIR

7. Mengadakaan Koordinasi Dan Kerja Sama Dengan Organisasi Sosial / Kemasyarakatan Perairan Dalam Rangka Membantu Pelaksa-Naan Fungsi Bimmas Kepolisian.

1. Merumuskan Dan Mengembangkan Petunjuk Dan Prosedur Pelaksanaan Fungsi Kepolisian Perairan.

8. Melakukan Anev Pelaksanaan Dan Kinerja Pengemban Fungsi Kepolisian Perairan.

2. Menyelenggarakan Pengawasan Dan Memberikan Arahan Dalam Rangka Menjamin Terlaksananya Tugas Sesuai Petunjuk Dan Prosedur Pelaksanaan Fungsi Kepolisian Perairan.

9. Mengadakan Koordinasi Dan Kerja Sama De­ngan Badan – Badan Di Dalam Dan Di Luar Polri Untuk Kelancaran Pelaksanaan Tugas.

 KEGIATAN POLMAS PERAIRAN

 KEGIATAN SAR LAUT

 PENEGAKKAN HUKUM KASUS BBM

 PENEGAKKAN HUKUM KASUS HANDAK

 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDAYUNG

 Penanganan Tubrukan Kapal Bahuga Jaya dengan MT Norgas Cathinka

 PENCURIAN KABEL DIBAWAH LAUT

 UPACARA PENGGANTIAN BARET KHAS POLAIR

 PENYERAHAN REGU BERANTING NAPAK TILAS SAT BRIMOB POLDA LAMPUNG KEPADA SAT BRIMOB POLDA BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL PATROLI

RANGKAIAN GIAT HUT POLAIRUD KE 63

 ANJANG SANA DI YAYASAN AL-BANNAT LEMPASING BANDAR LAMPUNG

 DONOR DARAH DI MAKO DIT POLAIR POLDA LAMPUNG DENGAN MELIBATKAN SATKER JAJARAN POLDA LAMPUNG

 GERAK JALAN BERSAMA INSTANSI MARITIM DAN MASYARAKAT SEKITAR MAKO DIT POLAIR POLDA LAMPUNG

 KERJA BAKTI DAN FOGGING DI TEMPAT IBADAH DAN MASYARAKAT SEKITAR MAKO DIT POLAIR POLDA LAMPUNG


minggu, 1 deseMBER 2013

PARIWARA

LAMPUNG POST

4

LOWONGAN

pariwara AC Winda AC jual AC/Secd, serv/cuci AC, kulkas, dispenser, PS ms cuci dll, 257556, 7403726 08127921648 & 0721-7174866 Minggu Buka Service AC...AC...AC...perbaikan penjualan, rental AC, Mysticool, segala

foto copy LAMPUNG FC, jilid hard cover/soft cover, spiral kawat, Jl. Wr. Monginsidi 23 B T.Karang, Bandar Lampung telp.0721256053, 08127272602, email: lampung_fotocopy@yahoo.co.id

GORDYN

OBAT TELAT BULAN anda telat bln & lncr haid..?? kini ada solusi cpt & tpt ckp 1xpakai dlm wkt 3 jam d’jamin lgsg lncr 100% tuntas aman tnp efek smpg, OBAT BERGARANSI smpai tuntas hp.082169071222

PIJAT TRADISONAL

7199155,087899310100

model gordyn,vertical & horizontal

0852.679046681, 081933591789

Tiket murah garuda, sriwijaya, merpati, lion, air asia, sky aviation tiket diantar hub.GEMA TNT (0721) 486100, 7467967 SMS booking 081274777959

ahli gigi

Halim. Hub.0813.7950.1632. Supri Gordyn terima pesanan gordyn vitrase import & lokal, kasa nyamuk, vertikal blind,herizontal blind dll , harga bersaing. Hub.0858.5142. 7293

HERBAL

Rama Dental ahli bikin gigi, psng behel

Herbal Xamtone, Gold G,propolis,

gigi Jl P. Antasari 18/dpn bioskop Sinar

madu asli, koyo kaki, minyak zaitun,

Bdl. JL. Urip S. Smpng Tiga Pejajaran

acemax, habatussaudah, S-K.Etawa,

hub.087899516746, 0812.7945122

sari kurma, dll. Hub. 0811.7221136

ARSITEKTUR

indekos

G. ARSITEK. Terima jasa aristek

Trima Kost Mggn, Blnn, Jl Griya

3D, RAB, pemborongan, penga-

Fantasi 2C/8 WHP Hub. 702498,

wasan, pembuatan maket & taman.

0812.727.7590

Hub.0823.10919901

BIBIT CENGKEH Jual bibit cengkeh, kakao, karet dan pala (bersertifikat) kel.tani marga jaya, gedung tataan hub.08127246259, 089683164532

biro jasa KURSUS STIR MOBIL Belajar mobil ADILA diantar jemput 360rb/paket, drop Bandara 95rb. Hub.07219369661, 081379640519

BORDIR

INTERIOR SAFIRA INTERIOR, Spesial membuat kitchen set, pantry, lemari pnjg, kmr set, minibar, d.partisi, meja kantor, hub.0721-7164443,081379337474 Nadia Interior, Mendesain/ Membuat kitchen set, kmr set, lemari pajangan, counter, bar, counter bank, meja kantor, r. karaoke. Phone 0811792863

KATERING WM. Kasta Nusantara terima pesanan nasi kotak/bungkus, catering

Shinta pijat urut Jl.Sultan Agung

mesin fotocopy canon digital ber-

7543674 siap panggil 24 jam

garansi hrg 7 jtan bambu kuning

Pijat Indonesia ahlinya urat kejepit, skt pinggang, 10th 3x pijat sembuh @ 100rb. terddk urat-2 kaki, stroke,stpl urat,pasurti 70 th keras kembli stel

32 Keselamatan penumpang tujuan kami, please call me 08154019822 www.busdarmaduta.com

Spesialis canopy Spesialis canopy, pagar, tralis dll, bergaransi, harga bersaing. Hub. 0852.0833.2414, 0853.78008111, 07217328729

akan melayani anda dgn baik.

SERVICE “CENTRAL SERVICE” kompor gas semua merk,garansi 1 th. Hb.0823.7511.8477

SUMUR BOR

musik

mesin utk slrh lampung hrg nego

E. Sinurat, M.Kes, Jl.RA.Basyid,Jl.Kapt.

hub.082178224555, 085769957841

NISA massage urat, therapty pengobatan, perawatan, bisa dipanggil. Hub. 0821.8182.3301.

TERAPI LINTAH Terapi lintah hwn raja obat darah tinggi, asam urat, alergi, klsterol, kanker dll. Hub. 0812.72729660.

kolam renang Dunia Kolam Renang: Pembtn, prwtn, perbaikan, ob at-2 an, peralatan Jl. Hayam Wuruk 198 E Kedamaian tlp. 0721- 7444567

KOMPUTER

Subh No.21 Lb Dlm Bdl.

peralatan musik ADI Musik: jl/tkr tmb: i5(4) i4(5) i3(5,5) Pa50(7) Pa80 Pa500, PSR900, KN1400, 2400,2600,X50,CORA,Blazer,Beta 3 ,PV16ch,8ch,CS800,AD3600,Behr. 20 ch, a/esis,DOD, AXL. Ph.268983, 081369139529.

PENDIDIKAN LBB SMART PRIVAT. Menerima bimbel & privat u/ TK,SD,SMP,SMA n umum. Calistung, Jarimatika, n mengaji. Paket ujian semester & UN. 085382286133-085769650375.

Dibeli komputer/laptop second,

KULIAH CEPAT: Konversi S1 dan S2

berbagai type/merk, harga tinggi.

berbagai jurusan resmi, legal dan pro-

Hubungi: 0813.30125042

gram wisuda. Hub. 0812.72432244

KONVEKSI

menerima pesanan kaos, jaket, topi, spanduk,undangan dll,Jl.Sta-

KURSUS TEHNISI HP

PRIVAT Privat profesi guru ke rumah, semua pelajaran TK, SD, SMP, SMA, ngaji, sempoa 0721-7503131, 085658957909, 081369152541 profesional & sabar, siap UN Prvat Eldorado, guru dtg kermh, pljran bhs arab, bhs inggris, komputer utk TK,

PENGINAPAN PONDOK PALAPA, HARGA MULAI DARI 85 RBU, DI PUSAT KOTA, FAS : AC, TV, KM PRIBADI, BREAKFAST, PARKIR LUAS, JL. P.E.M NUR 7623158, 7188333, 087899764477, 085380151888

PENGOBATAN Sakit kulit & kelamin, gatal-2, herver, go, kutil, lemah syahwat, kanker dll. Hub.0878.23006200

RUPA - RUPA ATASI KEBOCORAN MENGATASI KEBOCORAN, Rembes, Retak/Pecah pd bangn Anda, sprti: K.Mandi, Dak, Talang, Karpus, Basement, Terowongan, Bak Limbah, dpt kami atasi dg Grouting/Injeksi Beton, Couting, Waterpro-ning, Renov bangnn. Specialis Pengctn Crant Container/Tower Telkom, Gypsum, Polis Marmer. HELDINA 0813.79918592, 0721-7520154

Spesialis Atasi Mampet Sal. Air, Wastafel, WC dll, tanpa bongkar

an. Sarmanudin

ZA Pagar Alam No.2 gdg meneng, bk

Privat Sahabat Edukasi : guru dtg

kls mahir psti bs smua merk hp grnsi

kerumah semua pljrn TK, SD, SMP,

uang kembali Hub.0856.6977.7966

SMA, Umum & mengaji 5 org gratis 1 hub.0721-7511559, 081279199569 Privat Siklus Guru dtg kermh semua

Animo Chemical & Lab: menjual

pelajaran SD,SMP,SMA Hub:0721-

bahan kimia industri & laboratorium,

7481330, 0857-68003557

Penjahit Leman meneriam pesanan sekolah, pegawai,pesta & menjual perlengkapan sekolah Jl. Sutan Sjahrir depan SKB RT 24 RW 6 Mulyojati Metro Barat HP. 0857.69278601. Berlian Tailor trm pesanan jahitan pria & wnt, seragam kantor,lap angan,jas,safari,busana muslim,sedia bahan halus & kasar Jl.Imam Bonjol 169 HP.0853.77785007

METRO Monster Batu & Monster HP sedia cincin berkualitas & HP second bergaransi. Komplek Psr Cendrawasih Metro. 0852.7922.4444 PIN BB 29265E2A.

PESISIR BARAT HOTEL Hotel Krui Syarih Kab. Pesisir Barat blkang SD Psr Krui, bersih, > 3 hr/ romb. disc. Hub. 0813.8009.9255, 0728.51632.

ATASI MAMPET

hub.085664690632,082375907893

Nvu ponsel service & kursus hp Jln.

LABORATORIUM

TAILOR

SD ,SMP, SMA & umum, mengajar ngaji

B71108K688332, Ns. HB71E-1682945,

0813.6991.1105

hub.Enggo: 085766755571 kami

ultah,b.taon srtua. Hub. 085216105475

1105238, An. Sobirin

0853.7726.6697, 0858.3279.9928,

belum memiliki website, segera

LYDIA FLORIST menerima pesana bunga papan sewa/lepas u/ pernikahan, sukses, duka cita dll. Dpn SMU Arjuna Enggal. Hub. 0821.81684111

082376229770 Pak Supangat

HO.0813.69052451 Agung Utomo

gil. Hubungi. 0812.7990.1117,

Anda memiliki perusahaan namun

SANGGAR BUNGA

jasa pembuatan sumur bor pakai

MH1JBE214BK104817, Nosin.JBE2E-

Iin Massage & lulur siap pang-

BUTUH DANA CEPAT

Dibthkan Adm Wanita min. D3 max 27 th, ditmptkan di Serpong, disediakan mes. Hub. 0857.68628911.

tradisional Tapanuli u/ Resepsi nikah,

diun No.51 Tejo Agung Metro Timur

kesehatan

PELUANG BISNIS

SEDOT WC & atasi mampet LUAR dan DALAM KOTA 082180803233, 085783667003

40 bisa sembuh. Hb.0857.69153124-

STNK BE 4264 NG, Noka.

STNK BE 5382 EX, Noka. MH1H-

Jual palet plastik (bekas) u/ keperluan industri dgn brbgai ukr. Hb. 0821. 1311.5073

Dbthkan Surveyor Part-time utk riset area Lampung Kota & Kabupaten, bisa komputer, Pria/Wanita ada KTP. Krm lamaran ke mrghrd@gmail.com

Untung Sumur Bor, menerima

ragam sekolah SD, SMP, SMA,

Sewa bus wisata darmaduta seat

07212822977, 082371754455

PALET PALSTIK

SEDOT WC & ATASI MAMPET, LIMBAH STAND BY 24 JAM (LUAR & DLM KOTA). HUB.0721-7905006, 0853.7766.9976

Sinarta Musik Ent sedia musik

th

relattif murah. CP.0821.3132.1112.

BUS WISATA

SQUARE Lantai 1 no 37/38 T.krg BDL

Privat Bintang Education smua pljrn TK, SD, SMP, SMA, umum, mengaji, guru dtg ke rmh, professional & sabar, siap UN, semester. hub. 07213667558, 0813 69 277 269 

body,waktu kecil baru terasa umur

nama, topi, jaket, bendera, tapis dll,

0823.71502925.

MESIN FOTO COPY

Sriwijaya) 0813.6937.2811, 0721-

Mandiri Konveksi menjual se-

kel Wayan Metro Barat, 0812.7289676,

& computer langsung Lincah Store

CV bandar digital copier menjual

bulanan & delivery order dgn hrg

kehilangan

Dua mesin cetak offset toko 910

dua jalur W.Halim No.59 (dkt SMA

Mega Bordir. Bordir Komputer: logo Jl.Sutan Sjahrir No.153 samping beng-

MESIN CETAK

Ramayana.

fleksi dll terima panggilan. Hub.

Maja dpn Gg.Al-Ikhlas(Gg.kedua) Way

MESIN -mesin

Jl.Pemuda No.94 Tj Karang seberang

Azizah Gordyn trm pesanan,aneka blind,dll. u/ rmh & perkantoran Jl.Ki

Chandra, HP.0812.7289997.

VIVI URUT TRADISIONAL, Re-

jenis hub. Anugrah Teknik Mandiri

AIRLINES TIKET

harga terjangkau Jl.Pemuda 126 dpn

garansi, bisa kuras sumur. Hub. 082180803233.

SEDOT WC Sedot WC & atasi mampet “Clean Care” 4 unit dlm & luar bdl, berpengalaman sejak’08 pionir di lpg 07217400060, 081252711000

PROPERTI ALUMINIUM Maju Makmur jual canopi, besi, stenlis, kusen, folding gate, krey Jl. P.Morotai No.69. Hb. 7471238, 773500 Spesialis kusen, jndla, partisi, pntu almnium, folding gate, rolling door, rak alm dll, mrh ber garansi. Hub. Toko MITRA Jl. Samratulangi 33 A tlp.7477282, 081379200333

bahan bangunan Terima pembuatan kusen pintu, bangku sekolah telp.081541247037

MARMER CV Aneka Marmer Distb marmer & granit lokal import. Trm pasang lantai, dinding, meja, tangga dll. Ruko P. Antasari 153 i dpn Giant. Hb.0812.72224222

KIOS DIKONTRAKAN Dikontrakan Kios ada kamar mandi, Jl. Tupai/Bhakti 21 Kedaton, istimewa. Hub. 0721-786891

RumaH dijual Rumah dijual Jl.M Ryacudu Prum BBI Blok 3 No. 2 Campang Raya3KT, SHM Hub: 081379909174

Dijual rmh LT 323, LB 125, KT 2, KTP 1, KM/WC 2, RT, RK, Dpr/RM, teras, R.Cuci, grs 1, carp 1, tmn dpn/ blk, smr biasa/bor, PLN 2200, Jl. KUA 1/41 Kotabaru bdl, telp, Rp.800 jt, hub.0819.3357.7204 Dijual 2unit rmh @T/B=128/80M, SHM, 3KT, 2KM, parkir 2 bml,Jl. Aster No. 5 Rawa Laut Enggal 100% baru Hp: 082372194569 Dijual cpt rmh ls 375 m2 (25x15) Jl.Dr.Harun II Gg.Agus Salim No.25 E Tanjungkarang Timur Bdl, 800 jt ng. Hub.0853.77112098, 0812.72295494. Jual rumah LT 321, LB 321, SHM, Jl. Maulana Yusuf No. 51 Bandar Lampung. Hub. 0811.7221136.

dikontrakkan Rmh JL.Basuki Rahmat No.45/45 s m p g a p o t i k n o v a / f a s l g k p, tlp, pam, lstrk, (bs u/ dagang) hb.484266, 481196, 08127953091, 08127913140 Rmh dikontrakan, akses pusat kota, 12 Lt, 4KT, 2KM, carford. Hub. 0821.81050309 Ali Lahadar.

RUKO dijual uko T.usaha tdk tingkat, LT 300 m, lok. JL.Pramuka kel.kemiling bdl, lstrk

2.300 wat, S.bor, sertifikat, hrg ng hb.081379938691 bp.johan

cocok u/ SPBU, RM, gudang @ Rp 125.000/m. HP.0853.69.480.372

Dijual ruko 4 lantai,sumur bor,Jl.Gajah Mada No. 17 F,dpn Apotik Sentosa 800 Jt/Ng, Hub.081279777999

Dijual cpt tnh ukr 20 x 20 m lokasi strtgs, AJB, 250 rb/m, sblm pom bensin Kurungan Nyawa. Hub. 0812.72363090.

dikontrakkan Dikntrkn ruko 2 lantai, berikut rmh tmpt tinggal diblkngnya, jl. P. M.Noor No. 28B, fas list, telp, pam. Hub. 0721848266/481196, 08127953091/08127915140

TanaH Dijual tnh 1000 m, di dpn deler Hino Hajimena Lpg Selatan, bagi yg berminat hub: 085669985084 Dijual tnh 4500 m. di Jl. Raya Trans Sumatera, Kalianda. KM 53 ukr 75x60 m @Rp. 200.000/m. cocok untuk showroom, RM, SPBU. HP: 082372194569 Jual tnh SHM 740 m2 hrg 650 rb/ m2 ngo Jl. Tirtayasa dekat SMK 5 & 1340 m2 hrg 400 rb/m2 ngo di Sukarame dekat Kampus ITS. Hub. 0816.411272, 0823.73966277 No.SMS Tnh 2,2 Ha, 2,1 Ha, 1,1 Ha di Jl. Ry Trans Sumatera Kalianda Lamsel,

Djl tnh di Banjar Negeri Tegineneng lamsel 320 m2, pggr jln 2 jlur cck u/ toko,RM Lok.Strtgs, aman, ramai hrg 500rb/m hb:085369027857 no sms Tnh Kebun 2.1 HA, SHM, 2 Km dr Ir.Sutami Palputih simpang arah Kp

Tanah dijual ukr. 300 m2 di Jl. Musyawarah/lurusan Jl. Harapan Kota Sepang Raya. Hub. 0853.69474733

Bringin kebun PTPN BERGEN isi jati,

Tnh bukit-datar bs u/ villa & tnh keruk, batu hitam JL. Sukarno Hatta diatas terowongan PJKA Kp.Jambu waylunik pjg, pggr jln, RP 8 M bs ditawar LS 1 Ha, hub. 081271039921,Lasmidar 0721-252190 (SMA 1),082186068344, 08128191372

Dijual tanah hook, SHHM,Ls 467

Jual tanah kosong luas 720m,lebar muka 22m,SHM, cocok buat tempat usaha pinggir Jl. besar di Jl. Sisingamangaraja Bdr Lmpg, hrg nego pembeli serius Hub. Asep 07219350726/ Desy 07217467450 Tnh Ls:7,248 M2 di Jl WA. Rahman Batuputu loks. Strtgis (Jl Aspal) SHM, cck utk Villa,Ng,085269921111, TP Dijual tanah di dpn Chandra Mart 15 A Metro, LT 430 m2, SHM, nego. Hub. 0812.7878380

kelapa, coklat, sirsak, alpukat, durian,

484266/481196, 08127953091, 08127915140

METRO DIJUAL/DIKONTRAKAN Rumah di Jln. AM Bangsawan No.44 Hadimulyo Timur, 4KT, 2KM, sumur pompa, List 2200, taman dpn/blkg, nego. Hub. Lia 0817465012

pinang,sdh panen & ada DEPOSIT SILIKA rp.75rb/mtr hub.0811722018

DIJUAL CEPAT

Dijual tnh pkrgn (TP), L: 1.050 M2

Tanah luas 1.000 m lebar 34 m panjang 30 m lokasi tanjung karang timur, view laut panjang, cck utk Resto, sekolah, villa, kompl perumahaan, hrg nego, ready 6 kav 10 m pnjg x 15 m lbr, hrg/ kav 98jt nego. hubungi:

(14x75), SHM, dtar, lok. Metro 300 m

081296113643, 08176692277

m2, Jl. Endro Suratmin 100 m dr pgr jln dkt SDN 1 Way Dadi hrg nego. TP 0812.7847.591.

sblh barat cuci mbl UB29 berisi tanman akasia 250 btg hrg 130jt (nego) hub.0811797490 Tnh 740 M2, SHM, Jl. Bandar Agung (Jl.A. Salim atas dkt Villa Lamban Gunung) Kaliawi Jl Aspal 4m Rp.150 Jt Hp.085367053258

DIJUAL/DIKONTRAKAN Tnh + bngnan diatasnya,SHM, Luas 388 m2, fas lgkp listk,pam,tlp, Jl.MS. Batubara No. 137 (dpn Macan Putih) Kupang Teba BDL. Hub. (0721)

Bth sgr posisi Formen Pria, pend. Min. SMA ditmptkn di Lahat, penglmn min 1 thn. Krm ke CV Panca Sukses Makmur Jl. Soekarno Hatta No. 9 dpn Hotel Puri Intan tlp. 772017 bdl

Dbthkn PR&KS P&W mx 25 th, pdkn SMA MTC pria SMK jur Lstrk&elktro, admin P&W mx 25 th pdkn SMU/SMK all jur CV lgkp dtg lsg ke JL.Tembesu No.8 Campang Raya bdl

Bth cpt PRT, baby sitter, pegawai toko, dan restoran u/ jkt batam, gj 1 jt s/d 3 jt, lsg kerja hub.081225085900

Dbthkn 1-2 org kryawati jrsn Adm & Akuntansi kom brpnglmn min SMA/ D1 diutamakn, domisili Teluk Betung BDL hub.480307/485013


minggu, 1 deseMBER 2013

LAMPUNG POST

PARIWARA 5

otomotif ALAT-ALAT MOBIL Jual spare part khusus Hyundai mobil hubungi : 085381793511

BAUT Empu Jaya Baut jual aneka jenis baut berbagai ukuran, Jl. Raya Hajimena No. 17 Lamsel. Hub. 0812.78.883440

BENGKEL Pindah alamat per 1 Des 2013 Dealer Ayong Motor Metro pindah ke Jl. Tulangbawang No.32 Yosorejo Metro Timur (Buka di rumah) Info.0852.7922.4444

POWER STERING AHLI SERVIS/psng power stering, semua jenis mobil. Hub. @wing Motor 085269566067, 089631633102 Jl.ZA. Pagar Alam 46 Lb Ratu sbrng Sekolah Darma bangsa.

mobil DIsewaKAN JONI NIAGA RENT CAR: Inova, Kijang Capsul, Avanza, Xenia, APV, Altis, ALphard. Hub. 7403700, 7692086, 0812.7264905 ****** OONK RENTAL CAR ****** Sewakan Sedan Pengantin, Innova, Avanza, Xenia. Hub: 0721-7471813, 0811.799813 n Alvan Rent Car menyewakan Avanza, Xenia, Innova, Sedan. Hub. 0853.66908998, 0852.67268999.

mobil dijual Innova G’08, Hitam,BE, 175Jt ng, Yaris E MT 010 Silver, 150Jt ng, Avanza G’09 Silver,BE 128Jt ng, G.Livina LS’03,Hitam,BE,135Jt ng, Innova 20 G’06, Hitam,BE,150jt ng. Hub. 0821.80538351 H.Cielo 2.2’96,BE,75 Jt ng, Kijang Grand’93 Abu-2,BE,62Jt ng,Mits.Kuda Diamon Silver,87Jt ng,Kijang Krista’03 Biru,BE,112Jt ng,Isuzu Panther LS’03,BE,120Jt ng. Hub.0821.80538351

DAIHATSU Sedan Classy’94, BE Kdy,an.sndri,AC dgn,PS,EM,VR,BR,DVD,rmt,ng.0812.7 937256,0721-7553110. Gran Max ’08 Optima 1,5 CC, Htm Met, BE, AC, PS, VR,istmmw. Hub.0812.74014112 Luxio’10, Hitam Met, BE, tipe D, istimewa. Hub. 0813.6962.2245 Grand Max MB D 2010, top: 2474 ang 3.055 rb x 35 hub. Daniel Motor 0811723457, 7411299 Grandmax mini’08, hitam, BE mulus siap pakai hub.081379986809 Espass Pu’04, hitam, 33 jt nego hub. 081379766664

HONDA Honda City IDSITh’2004 Manual, Gold Met, Plat B, mobil bagus & terawat. Hub. 0812.7221250. Maestro 91, merah, BE kdy, body, mesin, kaki2 oke, S.pkai Hp. 081379929120

isuzu Panther LS merah 2002 orisinil tgn prtma hub.0811791028 Panther’98, abu-abu metalik, AC, PS, PW, harga nego hub.085367731292 Panther New Hi Grede, wrn hijau’2000, 87 jt, hub. 0852.7980.5927. Panther New Hi Grade th’98 kodya, pajak panjang juni, Ban baru semua, radial, central lock ac double blower hrg 87 jt ng, hub.085269794627

Mitsubishi GRANDIS Tn’2005 plat BE, wrn hitam km 69.000 jarang pkai hub: 081272866616 Colt Diesel FE 349 Light Truck ‘01, Kuning,hrg 80Jt. Hub. 0853.77944555 (Hasbi, 08131561741 (Hermawan).

NISSAN Nissan X-Trail, warna silver, 2004, hrg nego, hub. 0813.7949.2222.

SUZUKI Grand Vitara JLX MT 2007, wrn abu-abu metalik, plat istimewa BE 18 PJ, tangan pertama, hrg 160 jt nego. Peminat serius hub. 081369958888, 085379636396 KATANA GX’97, Ungu mtlk, BE LamUt, AC,BR, hrg 50 Jt/Nego Hub : 081369195700

Kijang pick up’96, hitam, siap bekerja, 50 jt nego hub.081379766664 Jl cpt Kijang Pick Up’90, Htm, mls, s,pakai, pjk hidp ,Rp35Jt ng. HP.0852.6821.1017. Rush S’08 A/T, plat B, pjk pjg, silver met, mbil bgs & terawat hub. 08127221250

Futura 2005, AC, harga Rp.45 jt, nego, warna biru, hub.0821.81997707

Innova 2.0 G th 2009 top: 55 jt angs 5.416 rb x 35 hub. Daniel Motor 0811723457, 7411299

Futura PU’12 akhir, hitam, BE hub.0813799868 09

Kijang Grand long’96 hijau, BE mulus siap pakai hub.081379986809

Futura Realvan’04, biru, 50 jt nego hub.081379766664

Kijang PU TH 2002 plat B, hitam, orsl 70 jt nego hub.082185390876

TIMOR TIMOR’98 SOHC, Pribadi, B, AC, CL, RT, remote, PS, Hitam, Rp 37 Jt . Hub. 0821.11469913. Timor Dohc, wrn hijau’97, over kredit 25 jt hub. 0852.7980.5927.

TOYOTA Innova G 2010, orisinil cat, terima atas nama pemakai hub. 082185391999 Kijang LGX 2004 silver orisinil mbl, bagus hub.082185391999 AVANZA G’11, B, Hitam Metalik, mulus, harga130 Juta nego. Hub. 0812.7394.2236.

MOTOR dijual Yamaha Vega’08 kond bagus, pjk 1 thn, hrg 6,5 Jt ng. hub. 0816.411272, 0823.73966277 tdk SMS Supra X 125 cc, wrn putih merah 2006, kondisi okey pajak januari 6,5 jt nego. hub.085279217148 Motor Yamaha Byson Th’2012, wa r n a B i r u , h rg n e g o. H u b. 0812.72363090. Astra Motor btuh motor honda kualitas astra, dptkn hadiah vocer blnja s/d 1,5 jt & pot 3 bln angsrn. hub.Antoni 081274163320, 085783341989


CMYK

±

CMYK

±

±

DAERAH mINGGU, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

6

Pembegal Anggota Brimob

Tewas di Tangan Petugas Tersangka yang mengetahui kedatangan petugas langsung kabur menuju hutan di belakang rumahnya sembari melepaskan empat kali tembakan. M. Lutfie

T

ERSANGKA pembegal anggota Brimob Kompi IV Lampung Tengah pada September lalu, Yudi Amses (30), warga Kampung Komeringagung, Kecamatan Gu­ nungsugih, akhirnya tewas setelah empat peluru bersarang di tubuhnya. Tersangka tewas di hutan di belakang rumahnya saat berusaha kabur dari sergapan petugas, Sabtu (30/11), seki­ tar pukul 16.00. Petugas terpaksa melumpuhkan

tersangka karena saat akan ditangkap dia melepaskan tembakan empat kali. Beruntung tembakan tersangka tidak ada yang mengenai petugas. Dari tangan tersangka, petugas menyita satu pucuk senjata api be­ serta empat selongsong peluru yang digunakan Yudi saat melakukan perlawanan dan berusaha melukai petugas dengan senjata api. Menu­ rut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah AKP Aditya Kurniawan, Yudi Amses memang ter­ libat beberapa kali pembegalan.

Aksinya yang terakhir saat membe­ gal anggota Brimob Kompi IV Lampung Tengah pada 10 September lalu di Jalinsum Kampung Terbanggiagung, Lampung Tengah. Akibat kejadin saat itu, Ilham, korban anggota Brimob, mengalami luka bacok di pergelangan tangan, kaki, dan perut akibat mem­ pertahankan sepeda motor Yamaha Vixion miliknya yang akan direbut Yudi Amses dan Tamrin, rekan tersangka yang tertangkap saat kejadian. Dari pengakuan Tamrin saat itu, sebelum beraksi, kedua pelaku lebih dahulu mengintai calon mangsanya di Alfamart Kampung Wates. Setelah mendapat calon korban, mereka ke­ mudian mengikutinya. Tiba di tempat sepi, Yudi dan Tam­ rin langsung memepet sepeda motor

yang dikendarai Ilham dan rekan­ nya, Ketut, yang saat itu berpakaian preman. Yudi lalu menyambar kunci kontak hingga sepeda motor korban terjatuh. Saat itu Yudi langsung mem­ bacok tangan Ilham beberapa kali hingga anggota Brimob itu terkapar. Sementara itu, Ketut berduel dengan Tamrin dan melumpuhkannya. Meli­ hat rekannya tak berdaya, Yudi Amses kabur menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion milik korban. Namun, senjata tajam berupa pedang sepan­ jang 1 meter yang digunakan Yudi untuk membacok korban tertinggal. Saat itu juga Ketut membawa Tamrin ke Polres Lampung Tengah, sedangkan Ilham yang terluka parah dibawa ke rumah sakit di Bandar Lampung yang kemudian dirujuk ke Jakarta.

Menurut AKP Aditya Kurniawan, sejak itu Yudi menjadi DPO Polda Lampung dan Polres Lampung Te­ ngah. Petugas sempat beberapa kali menggerebek kediaman Yudi dan tempat persembunyiannya, tapi Yudi tidak juga ditemukan. Sabtu (30/11), anggota Buru Sergap Polres Lampung Tengah dipimpin AKP Aditya Kurniawan kembali mengintai kediaman tersangka se­ jak pukul 07.00 karena mendapat informasi Yudi berada di rumah dan hanya bersembunyi di sekitar tempat tinggalnya. Sekitar pukul 15.00, se­ telah memastikan Yudi berada dalam rumah, petugas mendekat hendak menangkap tersangka. (D3)

lutfie@lampungpost.co.id

Balap Motocross

Meriahkan HUT Mesuji DALAM rangka memperingati HUT ke-5 Kabupaten Mesuji, sedikitnya 500 peserta dari pen­ juru daerah berdatangan ke kabupaten itu untuk mengikuti balap motocross yang digelar klub motocross lokal Tercam, Sabtu (30/11). Lomba yang berjarak 35 km diikuti Bupati Mesuji Khamamik, Bupati Tu­ langbawang Barat Bachtiar Bas­ ri, Dandim 0426/Tulangbawang Letkol Inf. Yana Susana, dan Kapolres Tulangbawang AKBP Agoes Sujadi mengambil start dan finis di rumah dinas Bupati Mesuji di Desa Brabasan. Ketua panitia lomba yang j u g a D a n r a m i l 0 1 / M e su j i Kapten Cpl. Susmanto men­ jelaskan lomba motocross dipi­ lih selain sebagai olahraga yang kini tengah populer di Mesuji, juga banyak diminati peserta dari daerah lain. “Ini adalah olahraga yang banyak pemi­ natnya meski tidak ada hadiah yang mewah. Terlebih semua elemen masyarakat mendu­ kung digelarnya olahraga ini sebagai hiburan dan sebagai daya tarik Mesuji tersendiri. Kami berharap olahraga ini bisa terus diadakan di Mesuji, tentu dengan dukungan penuh masyarakat seperti sekarang,” kata Susmanto kemarin. Pada balapan kali ini pani­

tia menyediakan hadiah satu sepeda motor, 4 televisi, ser­ ta berbagai hadiah hiburan. Walau begitu, banyak peserta yang datang beralasan jika hadiah bukanlah daya tarik utama. Peserta mengaku cu­ kup senang dengan perlom­ baan ini karena sangat jarang digelar di Lampung. “Hadiah sih bukan tujuan saya, yang jelas ini adalah tantangan yang jarang dige­ lar di daerah lain di Provinsi Lampung. Ini kegiatan positif dan kami akan terus mengikuti kegiatan ini kapan pun digelar kembali di Mesuji,” ujar Andi, peserta dari Lampung Timur. Sedangkan Dandim Letkol Inf. Yana Susana mengaku senang mengikuti lomba motocross di Mesuji. Bagi dia, ini merupakan kedua kalinya mengikuti lomba di kabupaten itu. “Sangat senang sekali, terlebih jika lomba diikuti banyak peserta. Ini kedua kali­ nya saya mengikuti perlombaan ini, untuk seterusnya, pasti saya akan ikut,” ujar Dandim. Sementara itu, Bupati Khamamik mengharapkan lomba motocross ini dapat ter­ us terselenggara. Pemkab akan terus mendukung segala jenis olahraga yang dapat diber­ dayakan dan mampu menjadi daya tarik Mesuji. (CK6/D3)

n LAMPUNG POST/M. RIDWAN ANAS

TUNJUKKAN ARAH. Bupati Mesuji Khamamik (kanan) membantu menunjukkan arah kepada peserta lomba motocross untuk memeriahkan HUT ke-5 Mesuji, Sabtu (30/11). Selain Bupati Khamamik, lomba tersebut diikuti Bupati Tulangbawang Barat Bachtiar Basri, Dandim 0426/Tulangbawang Letkol Inf. Yana Susana, Kapolres Tulangbawang AKBP Agoes Sujadi, dan ratusan peserta lain.

Rehab Gedung SD Diduga Proyek Siluman PIHAK SDN 1 Pulaupanggung dan UPT Disdik Kecamatan Abungtinggi tidak mengetahui pasti rekanan yang merehabilitasi sekolah terse­ but. Pasalnya, Disdik Lampung Utara (Lampura) tidak memberitahukan sebelumnya. Menurut Kepala SDN 1 Pulau­ panggung Eni Abadi, Sabtu (30/11), pihaknya tidak mengetahui secara pasti peruntukan dan bestek perbai­ kan tiga gedung tersebut. Namun, rehabilitasi dilakukan bersamaan

dengan perbaikan SDN 3 Tanjungraja dan satu SD di Abung Barat yang am­ bruk lebih dahulu. Saat itu seorang pengawas berasal dari Kecamatan Tanjungraja member­ itahunya jika SDN 1 Pulaupanggung mendapat bantuan rehabilitasi ge­ dung untuk tiga lokal. “Pengawasnya bilang rekanan berasal dari Kotabumi, mereka bekerja pada sore hari. Saat ditegur mengapa pekerjaan terlihat asal jadi, dia menjawab pekerja­an telah sesuai dengan prosedur, maka

kami pun menerimanya begitu saja,” kata Eni. Pihak sekolah mengharapkan Pem­ kab Lampura segera tanggap. Sebab, SDN 1 Pulaupanggung kekurangan gedung sehingga terpaksa memakai laboratorium. Satu kelas di antara tiga lainnya menumpang di kelas lain. Ketika Lampung Post mendatangi kantor UPTD Abungtinggi kemarin siang, mereka menyatakan tidak mengetahui adanya rehabilitasi dari

Dinas Pendidikan tersebut. Menurut Kepala UPTD Pendidikan Abungtinggi Dahrul Lani, pihaknya tidak pernah mendapat pemberitahuan adanya perbaikan yang dilakukan Pemkab melalui kepanjangan tangan Disdik. Ia mengetahui adanya bantuan perehaban bangunan sekolah dari kepala sekolah yang bersangkutan. “Kami tidak mengetahui di sana dibangun. Pasalnya, tidak ada pem­ beritahuan dari instansi terkait,” kata Dahrul Lani. (CK5/D3)

Empat Penjudi Koprok Dibekuk POLSEK Abung Barat, Lampung Utara, menangkap empat warga yang sedang asyik bermain judi koprok di belakang gedung taman kanak-kanan (TK) di Desa Oganjaya, Abungpekurun, Lam­ pung Utara, Jumat (29/11), sekitar pukul 21.00. Sayang, dua bandar judi koprok dan puluhan penjudi lainnya lolos saat penggerebekan berlangsung. Dari lokasi judi, petugas menyita ba­ rang bukti berupa uang tunai pecahan Rp1.000, Rp5.000, Rp10 ribu, dan Rp50 ribu sebanyak

Rp106 ribu serta sejumlah alat judi koprok berupa dua lembar karpet gambar mata dadu dan empat buah mata dadu. Selain itu, barang bukti lain berupa empat tempurung koprok, dua tas ransel, dan cas aki berikut dua buah bohlam untuk penerangan. Keempat penjudi yang tertangkap merupakan warga Desa Oganjaya, Abungpekurun. Mereka adalah Habu Hanipah (18), Albet Hutabarat (31), Milik Henderi Hartono (38), dan Abdu Rohman (42). Keempatnya kini

ditahan di Mapolsek Abung Barat. Kapolsek Abung Barat AKP Rohmadi ketika dikonfirmasi, Sabtu (30/11), mengatakan penangkapan judi koprok tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan masyarakat tentang adanya aktivitas perjudian di belakang gedung salah satu TK di daerah setempat. Berbekal informasi itu, pihaknya menerjunkan anggota ke lokasi dan menemukan sejumlah warga tengah asyik bermain judi koprok. ”Kami hanya berhasil menangkap em­

pat orang yang diduga penjudi, sedang­ kan dua bandar serta puluhan pemain lain berhasil kabur,” ujar Rohmadi. Hasil pemeriksaan sementara keempat ter­ sangka, mereka berjudi untuk mencari uang tambahan serta iseng. ”Kami bermain judi karena mencari uang tambahan dan selain itu sambil menunggu seorang tetangga kami yang hendak menggelar hajat pernikahan dengan hiburan organ tunggal, Minggu (1/12),” kata Hendri yang diamini tiga rekannya. (HAR/D3)


CMYK

±

minggu, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

CMYK

±

OLAHRAGA 7

Heat Terus Jaga Tren Kemenangan

VARIA SPORT Lorenzo Kembali Datangi ke Indonesia INDONESIA kembali kedatangan pembalap MotoGP Jorge Lorenzo. Pembalap Spanyol yang datang untuk ke-8 kalinya itu menjadi bagian pembuka acara balapan sepeda motor Yamaha ASEAN Cup Race, Minggu (1/12), di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Mantan juara dunia MotoGP 2010 dan 2012 itu juga hadir untuk menghibur penonton dengan menunggangi Yamaha R6, motor besar Yamaha yang jadi incaran nomor satu penyuka motor gede (moge) di Indonesia. Lorenzo bakal unjuk gigi mengitari trek Sentul besar selama 5 menit. Lalu dilanjutkan dengan berkendara santai bersama konsumen Yamaha selama 30 menit di sirkuit tersebut. “Ini akan menjadi tontonan fantastis bagi para pencinta MotoGP dan fan Lorenzo khususnya. Kesempatan langka melihat seorang pembalap MotoGP balapan di aspal Sentul besar ini, jadi tontonan yang tak akan terlupakan bagi masyarakat Indonesia,” ujar General Manager Service and Motorsport Yamaha Indonesia, M. Abidin, Jumat (29/11) malam, di Jakarta. (MI/O1)

Kemenangan beruntun menunjukkan Miami Heat layak diperhitungkan sebagai calon juara. Muharram Candra Lugina

M

Siapkan Rp750 Miliar untuk Tuan Rumah PON PEMPROV Bali menyiapkan anggaran dana sedikitnya Rp750 miliar untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika seusai acara simakrama atau tatap muka dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu (30/11). Ia mengatakan untuk menjadi penyelenggaraan olahraga nasional ajang lima tahunan tersebut, selain menyiapkan dana juga harus menyiapkan atlet-atlet andal. “Memang Pemerintah Pusat melalui KONI Pusat akan membantu pendanaan untuk penyelenggaraan tersebut kepada tuan rumah, tetapi di satu sisi pihak tuan rumah juga harus menyiapkan infrastruktur penunjang olahraga lainnya yang berstandar nasional,” kata mantan Kapolda Bali itu. Mangku Pastika menambahkan di Bali masih banyak perlu pembenahan dan pembangunan sarana olahraga, seperti membangun kolam renang dan pacuan kuda yang bertaraf nasional atau internasional. “Kami saat ini belum memiliki kolam renang dan pacuan kuda yang bertaraf nasional dan internasional. Kalau menjadi penyelenggara PON kami harus memiliki semua sarana cabang olahraga tersebut,” ujarnya.(ANT/O1)

Jaka Utama Duduki Peringkat Pertama TUAN rumah Jaka Utama tampil sebagai juara umum kejuaraan renang antarklub Jaka Utama Cup 2013 yang memperebutkan trofi Kapolresta Bandar Lampung. Dari seluruh nomor yang diikuti, Jaka Utama mengumpulkan total 592 poin. Para perenang tuan rumah mampu meraih gelar juara dari berbagai nomor yang dilombakan, baik di kelompok senior umum, kelompok umur junior, kelompok pemula, maupun kelompok bibit. Dominasi tuan rumah memang cukup terlihat ka­ rena silisih poin dengan posisi kedua yang ditempati klub sedaerahnya, Aquatik, cukup jauh, 243 poin. Lomba yang dibuka Kapolresta Bandar Lampung Kombes Dwi Irianto dengan ditandai penglepasan balon itu diikuti 230 perenang dari klub-klub se-Lampung. Kejuaraan memperlombakan 104 nomor pertandingan, mulai kelompok bibit, kelompok pemula, hingga junior dan senior. Ketua pelaksana ke juaraan, Bambang Sugeng, mengatakan kejuaraan bertujuan menjaring bibit-bibit unggul untuk menumbuhkembangkan olahraga renang sejak usia dini. “Antusias peserta sungguh luar biasa karena jumlahnya me-

±

lebihi yang kami perkirakan. Semula kami merencanakan 9 klub yang ikut, tapi ada 14 klub yang mengikuti ini. Bahkan ada yang dari luar kota, seperti dari Lampung Tengah, Pesawaran, Pringsewu, dan Kotabumi,” ujar Bambang di sela-sela perlombaan, Sabtu (30/11).

Lima Besar Peraih Nilai Tertinggi 1.Jaka Utama (592 poin) 2.Aquatik Bandar Lampung (349 poin) 3.Rafflesia Bandar Lampung (202 poin) 4.Grojogan Sewu (128 poin) 5.Komet Metro (116 poin) Melihat antusias masyarakat yang baik, Bambang mengatakan kemungkinan kegiatan serupa akan diagendakan tahun depan dengan skup yang lebih luas. Kepala Dispora Provinsi Lampung Hanibal berharap dari perlombaan didapatkan bibit-bibit perenang pemula yang dapat mengangkat nama Lampung di tingkat nasional dan internasional. Kapolresta juga berharap kejuaraan tidak hanya sekadar menunjukkan prestasi terbaik, tapi juga mampu memberikan dukungan pembinaan dan pembibitan agar regenerasi perenang bisa berjalan d ­ engan baik. (CR7/O1)

n AP/PAT SULLIVAN

CETAK POIN. Small forward Brooklyn Nets, Tornike Shengelia (20), melancarkan aksi dunk sambil membelakangi pengawalnya, Omri Casspi dari Houston Rockets, pada lanjutan kompetisi NBA di Toyota Center, Houston, Sabtu (30/11). Tuan rumah Rockets memenangkan pertandingan dengan skor cukup telak 114-95.

Kepulangan Jasad Salomon Tunggu Biaya SATU lagi pesepak bola asing meninggal dunia di Indonesia, Jumat (29/11) sore. Pihak keluarga Salomon Begundo yang ingin jenazahnya diterbangkan ke negara asalnya, Kamerun, terbentur biaya. “Apa pun yang terjadi, jenazah Ben (panggilan Salomon) harus pulang ke Kamerun karena semua keluarga menunggu di sana,” ujar adik Salomon, Belibi Ferdinand, ketika dihubungi Media Indonesia (grup Lampung Post), kemarin. Ia menambahkan kini tinggal berharap ada uluran tangan untuk memulangkan jasad kakaknya itu. Kemarin memang ada orang dari PSSI yang berjanji membantu mencari dana yang diper-

lukan, salah satunya ialah menagih janji Persipro untuk membayar penuh tunggak­ an gaji ke Salomon. “Ya, ada orang PSSI yang datang kemarin dan berjanji mau bantu dana. Mungkin mereka akan carikan dari Persipro atau cara lain,” katanya. Salomon merupakan mantan pemain Persipro Probolinggo yang sempat mengamen di lampu merah pada akhir Desember 2012 lalu. Ia bersama Camara Abdoulaye dan Sylla Mbamba belum menerima gaji yang nominalnya mencapai sekitar Rp80 juta. Belibi mengisahkan kakaknya sudah sering menagih gajinya kepada mantan klubnya tersebut, tetapi selalu hanya menerima janji palsu.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) pun belum bisa banyak membantu karena komunikasi dengan Salomon sempat terputus. “Komunikasi kami sempat terputus sampai kami dengar dia sudah meninggal kemarin. Yang jelas soal gaji, belum ada perkembangan. Artinya Persipro memang masih menunggak,” kata CEO APPI Valentino Simanjuntak. Sementara PSSI masih akan mendalami ke Persipro terkait tunggakan gajinya ini. “Kami akan lakukan pendalaman ke Persipro dan sekarang yang terpenting almarhum segera diurus jenazahnya, termasuk kepulangannya,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti. (MI/O1)

IAMI Heat menunjukkan kelasnya sebagai tim yang layak mempertahankan gelar NBA. Sang juara bertahan memetik kemenangan ke sembilan beruntun saat menundukkan ToNBA ronto Raptors. Berlaga di kandang lawan Air Canada Centre, Toronto, Sabtu (30/11), para pemain Heat tak memperlihatkan kelelahan se­telah berpesta Hari Thanksgiving besar-besaran di rumah LeBron James, Akron, Ohio. Meski mendapat perlawanan cukup keras dari tuan rumah, Heat mampu unggul 20 angka saat kuarter ketiga menyisakan lima menit. Namun, Raptors menutup kuarter itu dengan laju 16-4 dan kemudian unggul dua angka saat waktu pertandingan tinggal menyisakan lima menit. Namun, James tampil apik de­ngan mencetak tujuh angka ter­a khir timnya untuk memimpin juara bertahan dua kali itu de­ngan torehan 27 angka. “Kami merupakan klub bola veteran dan kami telah berada dalam setiap situasi di mana permainan dapat mewakili dirinya sendiri,” kata James. “Kami tidak panik. Kami hanya ingin berusaha meng­ hentikan (mereka) dan mengeksekusi serangan sebagaimana yang kami lakukan pada beberapa menit terakhir.” DeMar DeRozan mencetak 25 angka untuk Raptors. Ini menandai kekalahan kedua beruntun bagi Toronto (6-9), yang memasuki laga dengan keunggulan satu pertandingan

di Divisi Atlantik dengan kelima tim memiliki rekor-rekor kekalahan. Di laga lain, San Antonio Spurs mampu bangkit dari ketertinggalan untuk mempermalukan tuan rumah Orlando Magic 109-91 di Amway Center, Orlando. Meski tanpa diperkuat point guard Tony Parker karena ce­dera pergelangan kaki, Tim Duncan dan shooting guard Marco Belinelli memimpin serangan Spurs dengan masing-masing menyumbang 19 angka. Duncan memasukkan 8 dari 13 tembakan dan menambahinya dengan 9 rebound, sedangkan pemain asal Italia, Belinelli, memasukkan 4 dari 4 tembakan tiga angka. Duncan mencetak 17 dari 19 angkanya di babak pertama dan membawa Spurs mendominasi permainan dengan laju 17 angka beruntun pada kuarter kedua. Cory Joseph yang tampil sejak awal menggantikan Parker menyumbang 13 angka bagi Spurs. Pemain pengganti Victor Oladipo yang menempati posisi point guard Jameer Nelson yang cedera menyumbangkan 15 angka dan tiga blok, serta Arron Afflafo memimpin perolehan angka Magic dengan 17 angka. (ANT/RTR/AFP/O1)

lulu@lampungpost.co.id

Hasil lain

Bobcats 92-76 Bucks Hawks 88-87 Mavericks Celtics 103-86 Cavaliers Lakers 106-102 Pistons Rockets 114-95 Nets Thunder 113-112 Warriors (OT) Pacers 93-73 Wizards Pelicans 121-105 Sixers Nuggets 97-95 Knicks Suns 112-101 Jazz Clippers 104-98 Kings (OT)

Lampung Finis Ke-16 di Pomnas XIII KONTINGEN Badan Pembina Mahasiswa Indonesia (Bapomi) cabang Lampung harus puas berada di peringkat 16 dengan perolehan 1 emas, 5 perak, dan 2 perunggu pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIII/2013 di DI Yogyakarta. Pada hari terakhir, kontingan Lampung menambah satu perak dari tim bola voli putra. Koordinator tim Pomnas Lampung, Madi Hartono, mengungkapkan tim bola voli putra harus mengakui ketangguhan Jawa Tengah pada final. Menurut dia, kekompakan tim Lampung belum mampu menandingi kekuatan Jateng meski sempat memberikan perlawanan hebat. Lampung harus mengakui kehebatan Jateng 0-3 (22-25, 19-25, dan 21-25). “Tim putra Jateng memang belum dapat ditandingi. Begitu juga di kelompok putri, Jawa Tengah menang 3-2 atas DKI,” ujar Madi melalui sambungan telepon, Sabtu (30/11). Dengan tambahan satu perak, posisi Lampung tidak

beranjak dari urutan 16 pengumpul medali dengan 1 emas, 5 perak, dan 2 perunggu. Satu-satunya emas disumbangkan Gusti Agung Risman, pemanah dari Universitas Lampung yang menjadi terbaik pada cabang panahan ronde fita recurve jarak 90 meter perorangan putra. Sedangkan perak disumbangkan pemanah Gusti Agung Risman, Syuhada Ul Auliya, dan Putro Chardinal Akasa di ronde fita recurve beregu putra. Lalu Zenita Iasa (karate kata perorangan), Koko Mar­ dianto (atletik nomor 110 meter gawang), dan Amin Waliyudin di cabang pencak silat putra kelas C (+55 s.d. 60 kg). Meski belum meraih hasil maksimal, kata Madi, pihaknya mengapresiasi torehan prestasi wakil Lampung yang berlaga pada seluruh cabang yang diikuti. Sebab, 133 atlet yang diterjunkan merupakan atlet lokal Lampung dan telah berusaha dengan kemampuan terbaik. (VER/O1)

Perolehan Medali Pomnas XIII 1.DKI Jakarta 2.Jawa Timur 3.Jawa Tengah 4.Jawa Barat 5.Yogyakarta 6.Sulsel 7.Banten 8.Kalteng 9.Sumut 10.Bali

46 22 21 16 10 6 5 5 4 4

30 21 11 28 14 8 3 0 4 3

20 26 38 25 28 4 5 1 1 7

11.Riau 12.NTB 13.Sumsel 14.Babel 15.Kalbar 16.Lampung 17.Maluku 18.Kaltim 19.Sulteng 20.NAD

3 3 2 2 2 1 1 1 1 0

4 1 2 1 2 10 2 4 2 2 5 2 1 3 1 2 0 1 5 4

Sumber: pomnasdiy.com, Sabtu (30/11), pukul 20.00


CMYK

±

CMYK

±

±

SEPAK BOLA minggu, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

8

Marseille Raih Kemenangan Beruntun MARSEILLE bangkit dari hasil buruk di Liga Champions saat menundukkan juara Ligue 1 2012 Montpellier 2-0. Kemenangan itu me­ nempatkan mereka di posisi keempat klasemen sementara dengan 27 poin. Posisi tersebut bakal tetap aman dalam genggaman karena tim besutan arsitek Elie Baup unggul empat angka dari penghuni kelima Nantes. Posisi teratas masih dikuasai Paris Saint Germain dengan 34 poin, unggul empat dari Lille dan lima dari Monaco. Berlaga di depan publik sendiri, Stade Velodrome, Sabtu (30/11) dini hari, gol dari Florian Thauvin dan Saber Khelifa memberi Marseille

kemenangan ketiga mereka beruntun di Ligue 1. Hasil itu cukup bagus mengingat mereka baru saja dikalahkan Arsenal 0-2 di ajang Liga Champions. “Ini suatu pertandingan yang bersejarah karena ini merupakan kemenangan ke-1.000 Marseille di liga,” ujar Baup. “Tetapi hal yang paling penting dari semua adalah meraih tiga poin, sudah tiga kali menang berturut-turut sekarang.” Sementara pelatih Montpellier, Jean Fernandez, mengatakan timnya harus membayar penampilan mereka karena mengawali pertandingan dengan permainan lamban. “Saya frustrasi dengan babak pertama karena kami bermain buruk,” ujarnya. “Kami bermain tan-

pa keakuratan teknis yang diperlukan untuk menekan Marseille,” katanya. “Kami bermain lebih baik di babak kedua dan melakukan segalanya yang kami bisa untuk menyamakan kedudukan. Jika saya mau tetap positif, saya lebih suka permainan kami di babak kedua.” (ANT/AFP/O1)

Florian Thauvin n AP/CLAUDE PARIS

Adu Mental Hotspur dengan Setan Merah LAGA seru bakal tersaji di matchday 13 Liga Primer saat Tottenham Hotspurs menjamu Manchester United di White Hart Lane malam ini. Kedua tim mengincar kemenangan untuk mengangkat posisi mereka di klasemen. Peringkat kedua tim hanya berbeda tiga, MU ada di peringkat enam, sedangkan Hotspur di posisi 9. Begitu juga dengan selisih poin yang hanya berjarak satu, Setan Merah 21 dan Hotspur 20. Performa tuan rumah bisa dibilang sedang turun naik usai dipermak habis Manchester City enam gol tanpa balas. Hasil buruk itu mampu dibayar Robertio Soldado dkk. dengan mengalahkan tuan rumah Tromso 2-0 dalam lanjutan Liga Eropa. Hasil positif itu tentunya kembali ingin diulang tim besutan Andre-Villas Boas di laga ini. Namun, ambisi itu harus dilalui dengan perjuangan keras. Sebab, Setan Merah pun memiliki

performa yang sedang menanjak di kompetisi yang diikutinya. Kemenangan besar 5-0 atas Schalke di Liga Champions, tengah pekan kemarin, bakal menjadi motivasi anak asuh David Moyes. A p a l a g i Way n e Rooney dkk. memiliki rekor cukup bagus dengan tim asal London itu dalam lima pertemuan terakhirnya, dengan menang dua kali, dua imbang, dan sekali kalah. Salah satu kemenangan mereka raih di kandang Hotspur pada Maret tahun lalu. Motivasi tinggi para pemain MU bakal menyulitkan Hotspur mewujudkan ambisinya. Sebab, mental para pemain tuan rumah masih di bawah para pemain peraih 20 trofi Liga Primer itu. (LUG/ R5)

Kesempatan Barca Bangkit Kehilangan sejumlah pemain yang cedera jangan sampai memengaruhi permainan di lapangan.

Roberto Soldado n REUTERS/DYLAN MARTINEZ

M. Candra Lugina

L

AGA berat bakal dihadapi Barcelona saat bertandang ke markas Athletic Bilbao pada lanjutan La Liga dini hari nanti. Tiga poin wajib diraih untuk mempertahankan posisi sebagai pemuncak klasemen. Hingga pekan ke-13, Barca masih kokoh di puncak klasemen dengan 40 poin, unggul tiga poin dari rivalnya Atletico Madrid. Selain itu, kemenangan juga bakal memperpanjang rekor tak pernah kalah di La Liga musim ini. Kekalahan 1-2 dari tuan rumah Ajax Amsterdam dalam lanjutan penyisihan grup Liga Champions, tengah pekan kemarin, menjadi catatan buruk Azulgrana meng­hadapi laga ini. Setidaknya hal itu bisa memengaruhi mental para pemain. Kehilangan sejumlah pemain yang sedang bergelut cedera menjadi salah satu pengganggu penampilan tim besutan Gerardo Martino. Namun, tanpa kehadiran Lionel Messi, Dani Alves, dan Jordi Alba ja­ ngan sampai membuat tim ikut terpengaruh. Hal itu mampu me­ reka tunjukkan saat membantai Granada 4-0 dan menang 1-4 di kandang Real Betis. Itu menunjukkan jika tanpa kehadiran mereka, ter­ utama Messi, masih bisa meraih hasil positif. Apalagi melakoni laga ini, Barcelona memiliki rekor yang cukup bagus saat menghadapi Bilbao. Musim lalu di Nou Camp, Barca menang 5-1 dan

giliran bermain di San Memes imbang 2-2. Bahkan kemenangan mampu mereka ukir pada Mei tahun lalu dengan mempermalukan Bilbao 0-3 di ajang Copa del Rey. Hasil positif itu pun kini menjadi incaran untuk kembali diwujudkan. Ketajaman Neymar, Cesc Fabregas, dan Alexis Sanchez harus mendapat dukungan suplai umpanumpan memanjakan Xavi maupun Andres Iniesta. Bagaimanapun pertandingan bakal berjalan dengan seru dan sengit. Kubu Bilbao pun tak ingin dipermalukan begitu saja. Pasukan Ernesto Valverde membutuhkan tambahan poin untuk merangsek ke urut­ an empat yang ditempati Villarreal karena hanya tertinggal dua poin. Va lve r d e d iya k i n i akan menginstruksikan timnya untuk tampil menekan sejak awal. Hal itu sangat dimungkinkan karena sejumlah pemain muda memiliki tenaga

yang b i s a diandalkan untuk bisa bermain cepat. Motivasi tinggi ditambah dukungan publik sendiri memang menjadi keuntungan bagi kubu tuan rumah. Namun, mereka juga jangan lupa jika yang dihadapi adalah tim sekaliber Barca. Artinya, mereka juga harus memperhitungkan kualitas yang dimiliki sang tamu. Sebab, dengan permainan tiki-taka-nya mereka kerap mendominasi permainan. (R5)

lulu@lampungpost.co.id Siaran langsung

Rekor Pertemuan 27 Apr 2013 La Liga Ath. Bilbao 2-2 Barcelona 2 Des 2012 La Liga Barcelona 5-1 Ath. Bilbao 26 Mei 2012 Copa del Rey Ath. Bilbao 0-3 Barcelona 1 Apr 2012 La Liga Barcelona 2-0 Ath. Bilbao 7 Nov 2011 La Liga Ath. Bilbao 2-2 Barcelona Lima Laga Terakhir Ath. Bilbao 26 Nov 2013 La Liga Malaga 1-2 Ath. Bilbao 10 Nov 2013 La Liga Ath. Bilbao 2-1 Levante 3 Nov 2013 La Liga Atl. Madrid 2-0 Ath. Bilbao 1 Nov 2013 La Liga Ath. Bilbao 2-2 Elche 2 29 Okt 2013 La Liga Getafe 0-1 Ath. Bilbao Lima Laga Terakhir Barcelona 27 Nov 2013 Liga Champions Ajax 2-1 Barcelona

Xavi n REUTERS/GUSTAU NACARINO

RCTI, Senin (2/12) Pukul 02.30 WIB

23 Nov 2013 La Liga Barcelona 4-0 Granada 11 Nov 2013 La Liga Betis 1-4 Barcelona 7 Nov 2013 Liga Champions Barcelona 3-1 AC Milan 2 Nov 2013 La Liga Barcelona 1-0 Espanyol Prakiraan Pemain Ath. Bilbao (4-3-3) 1-Iraizoz, 15-Iraola, 6–San Jose, 4–Laporte, 24–Balenziaga, 17-Rico, 8–Iturraspe, 11-Ibai, 21–Herrera, 19–Muniain, 28-Guilermo Pelatih: Ernesto Valverde Barcelona (4-3-3) 13-Pinto, 2-Montoya, 21-Adriano, 3-Pique, 5-Puyol, 16-Busquets, 6-Xavi, 8-Iniesta, 9-Sanchez, 11-Neymar, 4-Fabregas Pelatih: Tito Vilanova

OFFSIDE Akhiri Musim Lebih Cepat

Lukaku Butuh Dimainkan

Eto’o Absen Dua Minggu

BEK Schalke, Dennis Agogo, harus mengakhiri musim ini lebih cepat. Cedera sobek ligamen yang didapat saat berlatih membuatnya harus absen hingga akhir musim. “Pemeriksaan medis menunjukkan cruciate ligament dan interior sobek di lutut kanan,” kata Schalke dalam pernyataan. “Akibatnya, dia bakal melewatkan sisa musim ini.” Kehilangan Agogo menambah panjang daftar cedera tim peringkat keenam klasemen sementara Bundesliga itu, setelah sebelumnya kehilangan striker Klaas-Jan Huntelaar dan bek Kyriakos Papadopoulos. Padahal mereka sedang berjuang untuk bisa terus berada di papan atas klasemen. Gelandang Jefferson Farfan dan KevinPrince Boateng juga telah meningggalkan beberapa laga karena cedera. (RTR/O1)

KESEMPATAN bermain menjadi keinginan setiap bermain saat membela sebuah tim. Hal itu pula yang membuat Romelu Lukaku lebih memilih bergabung Everton dengan status pinjaman dari Chelsea karena perlu bermain teratur. “Bayangkan saya bermain untuk Chelsea sekarang, saya akan bermain mungkin lima pertandingan dan mencetak satu atau dua gol. Namun, di Everton saya memiliki delapan pertanding­ an dan tujuh gol,” katanya dalam sebuah wawancara kepada BBC, Sabtu (30/11). “Semua orang di Inggris berbicara tentang saya dan sebagai pemain saya baikbaik saja. Kini saya memiliki kepastian untuk menjaga konsistensi permainan,” kata pemain berusia 19 tahun itu. (RTR/O1)

KABAR kurang sedap harus diterima Chelsea terkait dengan cedera yang menimpa penyerang Samuel Eto’o. Pemain Kamerun itu harus absen dua minggu setelah mengalami cedera saat The Blues kalah 0-1 dari Basel di Liga Champions, tengah pekan kemarin. Manajer Jose Mourinho mengakui jika Eto’o bermasalah dengan hamstring. Namun, dia cukup gembira dengan mulai berlatihnya bek David Luiz usai pulih dari cedera lutut. “Ini adalah minggu SSS,” katanya. “Ini adalah waktu untuk semua orang,” ujarnya. Terkait cedera Ashley Cole yang diganti bek Spanyol, Cesar Azpilicueta, dia memuji sikap dan nilai anggotan Timnas Inggris itu. “Ashley akan bermain, pasti,” katanya. “Sikapnya fenomenal seperti biasa dan seperti yang telah sejak pertama kali ia bermain untuk saya. Azpi juga telah bermain luar biasa baik,” katanya. (RTR/O1)

n REUTERS/RADU SIGHETI

n AP/JON SUPER

n REUTERS/DYLAN MARTINES


HIBURAN mINGGU, 1 desember 2013

9

LAMPUNG POST

Lady Gaga

Pihak Label Minta

Ubah Penampilan B

ARU-BARU ini Lady Gaga merilis album bertajuk Artpop. Meski heboh saat perilisannya, penjualan album tersebut ternyata tak cukup baik. Pada minggu kedua, penjualan album tersebut merosot 80% dari minggu sebelumnya. Tak hanya itu, Artpop juga keluar dari posisi lima besar perolehan penjualan album. Label rekaman Gaga, Interscope, merasa hal ini terjadi karena gaya dan penampilan pelantun Bad Romance tersebut yang terlalu berlebihan di Artpop. Merea secara khusus memintanya untuk tampil

lebih normal. “Interscope takut fan Gaga akan lari karena bosan. Mereka saat ini memintanya untuk tidak terlalu gila-gilaan dalam hal penampilan sehingga orang-orang bisa merasa lebih nyaman,” kata seorang sumber, seperti dilansir Showbiz Spy, Sabtu (30/11). Lantas, apakah dengan permintaan label ini Gaga akan mengubah penampilannya menjadi lebih normal? “Sejauh ini Gaga tak menghiraukan permintaan label rekamannya,” ujar sumber yang sama. (S2) n MI

n MI

Syahrini Turunkan Berat Badan BEBERAPA hari ini penyanyi Syahrini terlihat lebih kurus dari biasanya. Apakah pelantun lagu Sesuatu itu ikut tren OCD? Jawabannya tidak. Syahrini punya caranya sendiri, yaitu mengatur makanan yang dikonsumsinya. Untuk menentukan makanan apa saja yang dikonsumsinya, Syahrini pun berkonsultasi dengan dokter gizi langganannya. “Aku konsultasi sama dokter giziku, makanan

yang aku makan juga dicocokin sama golong­ an darah,” ujarnya saat ditemui di Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/11) malam. “Makan nasi juga tergantung porsinya,” kata dia. Selain itu, Syahrini juga mulai rajin berolahraga. Alhasil, kini ia telah mampu menurunkan berat badannya hingga 7 kilogram. “Mengeluarkan singgel baru harus kurus dong. Turunnya 7 kilo, dari 52 ke 45,” kata Syahrini. (S2)

Justin Bieber

n MI

Dilempar ke Tempat Sampah SIAL betul nasib Justin Bieber. Akibat ulahnya “bermain mata” dengan seorang gadis yang sudah memiliki kekasih, penyanyi asal Kanada itu dilempar ke tempat sampah. Kejadian ini bermula ketika Justin Bieber menggelar pesta tertutup di suatu tempat. Saat itu, mantan kekasih Selena Gomez tersebut bermain mata dengan seorang perempuan cantik yang

ternyata sudah memiliki kekasih. “Justin Bieber bergaya hip-hop mengundang gadis yang sangat manis, ternyata gadis tersebut adalah kekasih dari seorang di antara mereka. Saat kedua tamu asyik minum, dan mulai hanyut dalam pesta, Justin main mata dengan gadis itu. Namun, akhirnya kekasih gadis itu sadar bahwa pacarnya hilang bersamaan dengan Justin Bieber,” kata seorang sumber,

seperti dilansir Showbizspy. Sang tamu akhirnya berusaha mencari kekasihnya dan mene­ mukan bersama Justin Bieber di dapur, dia tampak emosi dan menyeret kaki pelantun Baby itu, lalu melemparnya ke tempat sampah. Tidak lama kemudian, pengawal Justin pun datang, tamu tersebut akhirnya meninggalkan pesta bersama kekasihnya yang baru saja digoda pelantun Boyfriend itu. (S2)


CMYK

±

CMYK

±

±

wawancara minggu, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

10

refleksi

Tanggung Jawab “TIDAK ada keunggulan sejati di dunia ini yang dapat dipisahkan dari kehidupan yang benar.” (David Starr Jordan, 1851 1931). Jordan seorang pendidik dan aktivis lingkungan dari Indiana University. Pikiranpikirannya banyak menginspirasi bagaimana mencapai keunggulan, tetapi tetap dalam koridor norma atau yang ia sebut “kehidupan yang benar”. Kehidupan yang benar bisa individu atau institusi yang menempatkan tanggung jawab sebagai landasan bekerja dan berinteraksi antarsesama. Ia laku profetik, laku altruis. Menurut Jordan, tanggung jawab adalah kunci mencapai keunggulan. Tanggung jawab tidak hanya landasan untuk mencapai sukses, tetapi juga punya manfaat bagi umat manusia dan alam. Inilah inti kebudayaan. Sebab, kata Van Persen, kebudayaan adalah siasat manusia untuk menghadapi masa depannya yang lebih cerah.

Tanggung jawab itulah yang kini tengah merapuh di negeri ini. Ia bahkan berada di titik nadir, terutama tanggung jawab para penyelenggara negara. Kehormatan yang ada di pundaknya tidak ia tempatkan sebagai amanah, tetapi sebagai “upaya dagang”, bahkan jadi ranah mengeruk kekayaan negara, kekayaan rakyat. Karena itu, tepatlah Indonesia menggelar Forum Kebudayaan Dunia (World Culture Forum) 2013 di Bali (24—27 November). Perhelatan yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, dihadiri antara lain Jepang, Rusia, Polandia, Brasil, China, Mesir, Afrika Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura. Para pembicara selain Yudhoyono, antara lain Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, pemenerima Nobel Amartya Sen, dan tokoh media internasional Fareed Zakaria. Indonesia tentu secara sosiokultural mesti menjadi latar penting perhelatanperhelatan kebudayaan. Sebagai superpower kebudayaan, para seniman dan intelektual Indonesia telah pula membuat maklumat penting di awal-awal kemerdekaan: “Kami

DJADJAT SUDRADJAT adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri.” Pernyataan ini dimuat dalam Surat Kepercayaan Gelanggang di majalah Siasat, 18 Februari 1950. Sebuah sikap kemandirian yang tegas. Ia tak bisa didikte dan diarahkan oleh bangsa lain. Indonesia punya kepentingan dan cara sendiri untuk menyerap kebudayaan dunia, terlebih kebudayaan sendiri. Wakil Presiden Mohammad Hatta, dalam Kongres Kebudayaan 1 di Solo pada 20—24

Desember 1948, telah menekankan pentingnya peran kebudayaan dalam kehidupan. “Pemerintahan sesuatu negara dapat hidup subur apabila kebudayaan tinggi tingkatnya, karena kebudayaan berpengaruh pula pada sifat pemerintahan negara.” Bung Hatta meminta kebudayaan jangan hanya dirawat tapi juga dikembangkan, diberi konteks yang tepat, terus-menerus. Tetapi, ironisnya, kini pelapukan terjadi di segala bidang. Bahkan, pada acara perpisahan acara yang diikuti sekitar 500 pengunjung itu, terjadi sesuatu yang memalukan. Kehabisan makan malam dan mati listrik. Persediaan makanan hanya seperempat dari peserta yang hadir. Ini sungguh menampar wajah kita. “Arang telah tercoreng di kening,” kata peribahasa Melayu. Malu yang amat sangat. Inilah kebiasaan birokrasi kita yang miskin antisipasi dan buruk komunikasi. Listrik mati, genset yang tersedia tak menghitung kebutuhan pentas kesenian dunia. Forum Kebudayaan Dunia suatu yang penting, tapi di tangan manusia yang mis-

kin tanggung jawab (khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) jadi memalukan. Bagaimana kita akan mengimplementasikan butir-butir penting dari forum itu jika hal permukaan, yakni konsumsi dan penerangan, saja tidak bisa diantisipasi? Ini tak bisa dianggap sepele. Ini soal serius. Ini soal tanggung jawab yang merapuh, soal kultur melayani yang rendah, soal kebudayaan yang tak beri tempat terhormat di negeri ini. Ia dikalahkan kekuatan ekonomi kapitalis yang loba. “Hepeng Do Na Mangatur Negara On, kata pepatah Batak, benar-benar kini kita rasakan. Uang mengatur negara. Kebudayaan kita dihancurkan, tapi justru dibiarkan bahkan didukung negara. Segala urusan bisa lancar kalau ada uang. Birokrasi kita menjadi sumber penghambat kemajuan: lamban, pasif, tidak kreatif, sarang korupsi. Harapan Hatta pun kian lama kian melisut. Indonesia hampir jadi pecundang di segala bidang. Kita butuh restorasi kebudayaan yang meletakkan tanggung jawab menjadi hal yang amat penting dalam bekerja.***

Luruskan Niat

Menjadi Guru

Mendidik harus berawal dari panggilan hati dan jiwa, bukan sekadar motivasi aktualisasi diri, apalagi cuma untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

R

EFLEKSI Hari Guru Nasional dan HUT ke-56 PGRI di Lampung diwarnai polemik bernuansa politik guru. Itu berawal dari pernyataan Ketua PGRI Lampung Wayan Satria Jaya di depan forum yang menyebut kekacauan guru akibat munculnya banyak organisasi profesi guru di luar PGRI. Tak semua guru anggota PGRI. Tak pelak, reaksi keras muncul dari para guru non-PGRI yang berhimpun di berbagai organisasi. Akibatnya, masalah esensial guru yang mestinya dikancah untuk refleksi dan menyusun langkah strategis guru menjadi abai. Yang ada adalah polemik berkepanjangan, bahkan hingga akan menuntut secara hukum. Lalu, bagaimana masalah krusial guru saat ini? Apakah soal politik guru ini juga bagian dari isu krusial sehingga mereka belum sukses mengantar anak didik berprestasi? Untuk mengungkap itu, wartawan Lampung Post Sudarmono mewawancarai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila Bujang Rahman, Kamis (28/11). Berikut petikannya. Sebagai bos fakultas pencetak guru, apa komentar Anda terhadap pernyataan Ketua PGRI Lampung soal organisasi guru? Komentar saya, ya itu saya anggap sebagai pernyataan pribadi. Kalau soal kontennya, saya tidak berkapasitas untuk menyampaikan tanggapan. Kalau duduk persoalannya, bagaimana? Saya akan kutip Undang-Undang Guru yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2008, bahwa guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi guru dengan tetap mengutamakan pelaksanaan tugas proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Nah, dari itu saya melihat akar permasalahannya adalah pada independensi organisasi profesi guru. Semestinya organisasi profesi guru bersifat independen, tidak ada organisasi profesi guru yang langsung di bawah pemerintah. Jadi, tidak ada kewajiban guru untuk menjadi anggota organisasi profesi guru tertentu. Di sisi lain, setiap organisasi profesi guru harus menjadi mitra pemerintah, bukan oposan. Jika terjadi perbedaan dapat diselesaikan melalui kegiatan ilmiah, seperti seminar, simposium yang diselenggarakan secara ilmiah. Karena itu salah satu karak­ teristik budaya akademik profesi guru. Apa sebenarnya tugas organisasi guru?

Nah, itu yang lebih penting. Yakni, bagaimana menjaga agar para guru tetap komitmen pada tugas keprofesiannya, tidak terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu. Baik, kita tinggalkan polemik itu. Di Hari Guru ini, apa sebenarnya masalah yang krusial? Cocok. Hari Guru hendaknya dijadikan momentum bagi semua unsur yang terkait dengan pendidikan untuk melakukan review terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini. Konkretnya? Dari sisi guru, hendaknya merenungkan kembali apakah selama ini sudah sesuai dengan landasan filosofis pendidikan. Sebab, inti pendidikan adalah kegiatan pembelajaran merupakan upaya untuk membantu pengembangan potensi anak didik guna mencapai kematangan (maturity). Konkretnya, hasil akhir proses pendidikan itu adalah sikap dan tingkah laku, pendidikan yang berhasil adalah yang membangun sikap dan meng­ ubah perilaku ke arah kematangan. Di sinilah kesalahan umum pemahaman tentang filosofi pendidikan, dikuasainya sejumlah pengetahuan oleh anak didik bukanlah tujuan esensial pendidik­an, melainkan hanya jembatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah kematang­ an yang ditandai oleh pengembangan sikap dan perubahan tingkah laku. Itu tugas berat. Menurut Anda, guru kita mampu? Tentu tidak bisa sendiri atau satu pihak saja. Salah satu simpul amat penting adalah peran pemerintah. Saya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah terhadap guru selama ini, program akselerasi sarjana (S-1) dan sertifikasi guru. Dampak yang sangat terasa dari program-program itu meningkatnya status (sebut saja kualifikasi akademik) dan ke­ sejahteraan guru. Sayangnya, hasil penelitian Bank Dunia, sertifikasi guru belum mengubah strategi mengajar guru, melainkan baru meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi guru. Apakah ini masalah mentalitas atau menjadi berlaku prinsip ekonomi? Ada kecenderungan seperti itu. Tetapi saya lebih suka membincangkan resolusi ke depannya. Ke depan harus ada sistem rekrutmen khusus untuk penerimaan guru baru. Hal ini sebagai

Bujang Rahman Dekan FKIP Universitas Lampung konsekuensi dari guru adalah jabatan profesional, tentu persyaratannya harus lebih spesifik. Sistem rekrutmen itu bukan hanya dimulai pada saat penerimaan guru baru, melainkan harus dimulai dari penerimaan mahasiswa calon guru di LPTK. Dengan demikian, seleksi masuk LPTK juga harus lebih spesifik, mengacu kepada standar kompetensi yang akan dikuasai. Sistem rekrutmen menjadi sangat penting jika kita memahami proses pendidikan itu secara mendalam. Mendidik harus berawal dari panggilan hati, panggilan kejiwaan, bukan hanya sekadar motivasi aktualisasi diri, apalagi sekadar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Ya, kebutuhan ekonomi itu tidak dapat dihindari, tapi bukan bahan pertimbangan utama untuk memperoleh guru yang profesional. Intinya adalah niat menjadi guru itu yang harus diluruskan. Kinerja guru kadang diintervensi oleh politik birokrasi. Misalnya soal hasil UN yang harus begini? Ini sangat krusial. Kebijakan pendidikan juga harus dilandasi oleh pemahaman yang komprehensif dan integral terhadap dunia pendidikan. Para pengambil kebijakan pendidikan juga harus paham filosofi. Sebab, perilaku mendidik guru bukan variabel yang berdiri sendiri, melainkan sangat terkait dengan variabel-variabel lain, seperti kenyamaman bekerja, kepastian pengembangan karier, dukungan sarana dan prasarana. Jadi guru, jangan hanya dituntut agar bekerja secara profesional, itu tidak akan bisa jika tidak difasilitasi oleh pemerintah atau pengelola pendidikan lainnya. FKIP Unila adalah penguji untuk sertifikasi guru. Seperti apa penilaian Anda terhadap guru kita?

Ada satu fase yang harus dilewati calon guru bersertifikat. Yaitu, pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Selama dua pekan mereka mengikuti pelatihan dan diuji menunjukkan kompetensinya. Saya melihat selama proses PLPG, guru-guru mampu menunjukkan kinerja yang optimal, karena dimotivasi oleh kelulusan PLPG. Tapi, ketika kembali ke sekolah hasil PLPG itu tidak diimplementasikan di lapangan. Artinya sistem maintenance dan pembinaan di lapangan masih sangat lemah. Nah, ini saya kira PR kita semua sekarang. Kita harus kawal para guru ini sampai lini terbawah. (M2)

BIODATA Nama

: Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

Kelahiran : Pagaralam, 15 Maret 1960 Istri : Dra. Hj. Diana Dewi Anak: Rahmah Dianti Putri, S.E. Rosydalina Putri, S.E. Muhammad Riyadhi Saputra Raudhah Diara Putri Muhammad Ahadi Nouvan, S.E. (menantu) Muhammad Rasyad Rava (cucu) Pendidikan: SDN Pagaralam (1973) PGA Negeri 4 Tahun Kotabumi (1977) PGAN 6 Tahun Tanjungkarang (1979) S-1 FKIP Unila (1983) S-2 UI, Jakarta (1994) S-3 UPI Bandung (2010) Jabatan: Dosen FKIP Universitas Lampung (1983-sekarang) Ketua PS Administrasi Pendidikan FKIP Unila (1988-1991) Sekretaris Pusat Studi Kependudukan Unila (1994-1998) Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila (1999-2003) Anggota Majelis Pendidikan Provinsi Lampung (2000-2003) Anggota Senat Unila (2000-2003) Pembantu Dekan I FKIP Unila (2003-2010) Dekan FKIP Unila (2010—sekarang)

Direktur Utama: Raphael Udik Yunianto. Pemimpin Umum: Bambang Eka Wijaya. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Gaudensius Suhardi. Wakil Pemimpin Redaksi: Iskandar Zulkarnain. Pemimpin Perusahaan: Prianto A. Suryono. Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua), Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryopratomo, Toeti Adhitama, Usman Kansong. Redaktur Pelaksana: Iskak Susanto. Kepala Divisi Percetakan: Kresna Murti. Sekretaris Redaksi: M. Natsir. Asisten Redaktur Member of Media Group Pelaksana: D. Widodo, Umar Bakti. Redaktur: Hesma Eryani, Lukman Hakim, Muharam Chandra Lugina, Musta’an Basran, Nova Lidarni, Sri Agustina, Sudarmono, Trihadi Joko, Wiwik Hastuti, Zulkarnain Zubairi. Asisten Redaktur: Abdul Gofur, Aris Susanto, Isnovan Djamaludin, Iyar Jarkasih, Fadli Ramdan, Rinda Mulyani, Rizki Elinda Sary, Sri Wahyuni, Sony Elwina Asrap, Susilowati, Vera Aglisa. Liputan Bandar Lampung: Agus Hermanto, Ahmad Amri, Delima Napitupulu, Fathul Mu’in, Ricky P. Marly, Meza Swastika, Karlina April Sita, Surya Bakara, Wandi Barboy. LAMPOST.CO. Redaktur: Kristianto. Asisten Redaktur: Adian Saputra, Sulaiman. Content enrichment Bahasa: Wiji Sukamto (Asisten Redaktur), Chairil, Kurniawan, Aldianta. Foto: Hendrivan Gumay (Asisten Redaktur), Ikhsan Dwi Satrio, Zainuddin. Dokumentasi dan Perpustakaan: Syaifulloh (Asisten Redaktur), Yuli Apriyanti. Desain Grafis redaktur: DP. Raharjo, Dedi Kuspendi. Asisten Redaktur: Sugeng Riyadi, Sumaryono. Biro Wilayah Utara (Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat): Mat Saleh (Kabiro), Aripsah, Buchairi Aidi, Eliyah, Hari Supriyono, Hendri Rosadi, Yudhi Hardiyanto. Biro Wilayah Tengah (Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur): Chairuddin (Kabiro), Agus Chandra, Agus Susanto, Andika Suhendra, Djoni Hartawan Jaya, Ikhwanuddin, M. Lutfi, M. Wahyuning Pamungkas, Sudirman, Suprayogi. Biro Wilayah Timur (Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat): Juan Santoso Situmeang (Kabiro), Merwan, M. Guntur Taruna, Rian Pranata. Biro Wilayah Barat (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran): Sayuti (Kabiro), Abu Umarly, Erlian, Mif Sulaiman, Widodo, Heru Zulkarnain. Biro Wilayah Selatan (Lampung Selatan): Herwansyah (Kabiro), Aan Kridolaksono, Juwantoro, Usdiman Genti. Kepala Departemen Marcomm: Amiruddin Sormin. Senior Account Manager Jakarta: Pinta R Damanik. Senior Account Manager Lampung: Syarifudin. Account Manager Lampung: Edy Haryanto. Manager Sirkulasi: Indra Sutaryoto. Manager Keuangan & Akunting: Rosmawati Harahap. Alamat Redaksi dan Pemasaran: Jl. Soekarno Hatta No.108, Rajabasa, Bandar Lampung, Telp: (0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi). Faks: (0721) 783578 (redaksi), 783598 (usaha). http://www.lampungpost.com e-mail: redaksi@lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com. Kantor Pembantu Sirkulasi dan Iklan: Gedung PWI: Jl. A.Yani No.7 Bandar Lampung, Telp: (0721) 255149, 264074. Jakarta: Gedung Media Indonesia, Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp: (021) 5812088 (hunting), 5812107, Faks: (021) 5812113. Kalianda: Jl. Soekarno-Hatta No. 31, Kalianda, Telp/Fax: (0727) 323130. Pringsewu: Jl. Ki Hajar Dewantara No.1093, Telp/Fax: (0729) 22900. Kotaagung: Jl. Ir. H. Juanda, Telp/Fax: (0722) 21708. Metro: Jl. Diponegoro No. 22 Telp/Fax: (0725) 47275. Menggala: Jl. Gunung Sakti No.271 Telp/Fax: (0726) 21305. Kotabumi: Jl. Pemasyarakatan Telp/Fax: (0724) 26290. Liwa: Jl. Raden Intan No. 69. Telp/Fax: (0728) 21281. Penerbit: PT Masa Kini Mandiri. SIUPP: SK Menpen RI No.150/Menpen/SIUPP/A.7/1986 15 April 1986. Percetakan: PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno - Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan. Harga: Eceran per eksemplar Rp3.000 Langganan per bulan Rp75.000 (luar kota + ongkos kirim). DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, ­WARTAWAN LAMPUNG POST DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU M ­ EMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN.

±

CMYK

±

CMYK

±


CMYK

±

CMYK

±

±

wawancara minggu, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

10

refleksi

Tanggung Jawab “TIDAK ada keunggulan sejati di dunia ini yang dapat dipisahkan dari kehidupan yang benar.” (David Starr Jordan, 1851 1931). Jordan seorang pendidik dan aktivis lingkungan dari Indiana University. Pikiranpikirannya banyak menginspirasi bagaimana mencapai keunggulan, tetapi tetap dalam koridor norma atau yang ia sebut “kehidupan yang benar”. Kehidupan yang benar bisa individu atau institusi yang menempatkan tanggung jawab sebagai landasan bekerja dan berinteraksi antarsesama. Ia laku profetik, laku altruis. Menurut Jordan, tanggung jawab adalah kunci mencapai keunggulan. Tanggung jawab tidak hanya landasan untuk mencapai sukses, tetapi juga punya manfaat bagi umat manusia dan alam. Inilah inti kebudayaan. Sebab, kata Van Persen, kebudayaan adalah siasat manusia untuk menghadapi masa depannya yang lebih cerah.

Tanggung jawab itulah yang kini tengah merapuh di negeri ini. Ia bahkan berada di titik nadir, terutama tanggung jawab para penyelenggara negara. Kehormatan yang ada di pundaknya tidak ia tempatkan sebagai amanah, tetapi sebagai “upaya dagang”, bahkan jadi ranah mengeruk kekayaan negara, kekayaan rakyat. Karena itu, tepatlah Indonesia menggelar Forum Kebudayaan Dunia (World Culture Forum) 2013 di Bali (24—27 November). Perhelatan yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, dihadiri antara lain Jepang, Rusia, Polandia, Brasil, China, Mesir, Afrika Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura. Para pembicara selain Yudhoyono, antara lain Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, pemenerima Nobel Amartya Sen, dan tokoh media internasional Fareed Zakaria. Indonesia tentu secara sosiokultural mesti menjadi latar penting perhelatanperhelatan kebudayaan. Sebagai superpower kebudayaan, para seniman dan intelektual Indonesia telah pula membuat maklumat penting di awal-awal kemerdekaan: “Kami

DJADJAT SUDRADJAT adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri.” Pernyataan ini dimuat dalam Surat Kepercayaan Gelanggang di majalah Siasat, 18 Februari 1950. Sebuah sikap kemandirian yang tegas. Ia tak bisa didikte dan diarahkan oleh bangsa lain. Indonesia punya kepentingan dan cara sendiri untuk menyerap kebudayaan dunia, terlebih kebudayaan sendiri. Wakil Presiden Mohammad Hatta, dalam Kongres Kebudayaan 1 di Solo pada 20—24

Desember 1948, telah menekankan pentingnya peran kebudayaan dalam kehidupan. “Pemerintahan sesuatu negara dapat hidup subur apabila kebudayaan tinggi tingkatnya, karena kebudayaan berpengaruh pula pada sifat pemerintahan negara.” Bung Hatta meminta kebudayaan jangan hanya dirawat tapi juga dikembangkan, diberi konteks yang tepat, terus-menerus. Tetapi, ironisnya, kini pelapukan terjadi di segala bidang. Bahkan, pada acara perpisahan acara yang diikuti sekitar 500 pengunjung itu, terjadi sesuatu yang memalukan. Kehabisan makan malam dan mati listrik. Persediaan makanan hanya seperempat dari peserta yang hadir. Ini sungguh menampar wajah kita. “Arang telah tercoreng di kening,” kata peribahasa Melayu. Malu yang amat sangat. Inilah kebiasaan birokrasi kita yang miskin antisipasi dan buruk komunikasi. Listrik mati, genset yang tersedia tak menghitung kebutuhan pentas kesenian dunia. Forum Kebudayaan Dunia suatu yang penting, tapi di tangan manusia yang mis-

kin tanggung jawab (khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) jadi memalukan. Bagaimana kita akan mengimplementasikan butir-butir penting dari forum itu jika hal permukaan, yakni konsumsi dan penerangan, saja tidak bisa diantisipasi? Ini tak bisa dianggap sepele. Ini soal serius. Ini soal tanggung jawab yang merapuh, soal kultur melayani yang rendah, soal kebudayaan yang tak beri tempat terhormat di negeri ini. Ia dikalahkan kekuatan ekonomi kapitalis yang loba. “Hepeng Do Na Mangatur Negara On, kata pepatah Batak, benar-benar kini kita rasakan. Uang mengatur negara. Kebudayaan kita dihancurkan, tapi justru dibiarkan bahkan didukung negara. Segala urusan bisa lancar kalau ada uang. Birokrasi kita menjadi sumber penghambat kemajuan: lamban, pasif, tidak kreatif, sarang korupsi. Harapan Hatta pun kian lama kian melisut. Indonesia hampir jadi pecundang di segala bidang. Kita butuh restorasi kebudayaan yang meletakkan tanggung jawab menjadi hal yang amat penting dalam bekerja.***

Luruskan Niat

Menjadi Guru

Mendidik harus berawal dari panggilan hati, panggilan kejiwaan, bukan hanya sekadar motivasi aktualisasi diri, apalagi sekadar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

R

EFLEKSI Hari Guru Nasional dan HUT ke-56 PGRI di Lampung diwarnai polemik bernuansa politik guru. Itu berawal dari pernyataan Ketua PGRI Lampung Wayan Satria Jaya di depan forum yang menyebut kekacauan guru akibat munculnya banyak organisasi profesi guru di luar PGRI. Tak semua guru anggota PGRI. Tak pelak, reaksi keras muncul dari para guru non-PGRI yang berhimpun di berbagai organisasi. Akibatnya, masalah esensial guru yang mestinya dikancah untuk refleksi dan menyusun langkah strategis guru menjadi abai. Yang ada adalah polemik berkepanjangan, bahkan hingga akan menuntut secara hukum. Lalu, bagaimana masalah krusial guru saat ini? Apakah soal politik guru ini juga bagian dari isu krusial sehingga mereka belum sukses mengantar anak didik berprestasi? Untuk mengungkap itu, wartawan Lampung Post Sudarmono mewawancarai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila Bujang Rahman, Kamis (28/11). Berikut petikannya. Sebagai bos fakultas pencetak guru, apa komentar Anda terhadap pernyataan Ketua PGRI Lampung soal organisasi guru? Komentar saya, ya itu saya anggap sebagai pernyataan pribadi. Kalau soal kontennya, saya tidak berkapasitas untuk menyampaikan tanggapan. Kalau duduk persoalannya, bagaimana? Saya akan kutip Undang-Undang Guru yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2008, bahwa guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi guru dengan tetap mengutamakan pelaksanaan tugas proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Nah, dari itu saya melihat akar permasalahannya adalah pada independensi organisasi profesi guru. Semestinya organisasi profesi guru bersifat independen, tidak ada organisasi profesi guru yang langsung di bawah pemerintah. Jadi, tidak ada kewajiban guru untuk menjadi anggota organisasi profesi guru tertentu. Di sisi lain, setiap organisasi profesi guru harus menjadi mitra pemerintah, bukan oposan. Jika terjadi perbedaan dapat diselesaikan melalui kegiatan ilmiah, seperti seminar, simposium yang diselenggarakan secara ilmiah. Karena itu salah satu karak­ teristik budaya akademik profesi guru. Apa sebenarnya tugas organisasi guru?

Nah, itu yang lebih penting. Yakni, bagaimana menjaga agar para guru tetap komitmen pada tugas keprofesiannya, tidak terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu. Baik, kita tinggalkan polemik itu. Di Hari Guru ini, apa sebenarnya masalah yang krusial? Cocok. Hari Guru hendaknya dijadikan momentum bagi semua unsur yang terkait dengan pendidikan untuk melakukan review terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini. Konkretnya? Dari sisi guru, hendaknya merenungkan kembali apakah selama ini sudah sesuai dengan landasan filosofis pendidikan. Sebab, inti pendidikan adalah kegiatan pembelajaran merupakan upaya untuk membantu pengembangan potensi anak didik guna mencapai kematangan (maturity). Konkretnya, hasil akhir proses pendidikan itu adalah sikap dan tingkah laku, pendidikan yang berhasil adalah yang membangun sikap dan meng­ ubah perilaku ke arah kematangan. Di sinilah kesalahan umum pemahaman tentang filosofi pendidikan, dikuasainya sejumlah pengetahuan oleh anak didik bukanlah tujuan esensial pendidik­an, melainkan hanya jembatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah kematang­ an yang ditandai oleh pengembangan sikap dan perubahan tingkah laku. Itu tugas berat. Menurut Anda, guru kita mampu? Tentu tidak bisa sendiri atau satu pihak saja. Salah satu simpul amat penting adalah peran pemerintah. Saya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah terhadap guru selama ini, program akselerasi sarjana (S-1) dan sertifikasi guru. Dampak yang sangat terasa dari program-program itu meningkatnya status (sebut saja kualifikasi akademik) dan ke­ sejahteraan guru. Sayangnya, hasil penelitian Bank Dunia, sertifikasi guru belum mengubah strategi mengajar guru, melainkan baru meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi guru. Apakah ini masalah mentalitas atau menjadi berlaku prinsip ekonomi? Ada kecenderungan seperti itu. Tetapi saya lebih suka membincangkan resolusi ke depannya. Ke depan harus ada sistem rekrutmen khusus untuk penerimaan guru baru. Hal ini sebagai

Bujang Rahman Dekan FKIP Universitas Lampung konsekuensi dari guru adalah jabatan profesional, tentu persyaratannya harus lebih spesifik. Sistem rekrutmen itu bukan hanya dimulai pada saat penerimaan guru baru, melainkan harus dimulai dari penerimaan mahasiswa calon guru di LPTK. Dengan demikian, seleksi masuk LPTK juga harus lebih spesifik, mengacu kepada standar kompetensi yang akan dikuasai. Sistem rekrutmen menjadi sangat penting jika kita memahami proses pendidikan itu secara mendalam. Mendidik harus berawal dari panggilan hati, panggilan kejiwaan, bukan hanya sekadar motivasi aktualisasi diri, apalagi sekadar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Ya, kebutuhan ekonomi itu tidak dapat dihindari, tapi bukan bahan pertimbangan utama untuk memperoleh guru yang profesional. Intinya adalah niat menjadi guru itu yang harus diluruskan. Kinerja guru kadang diintervensi oleh politik birokrasi. Misalnya soal hasil UN yang harus begini? Ini sangat krusial. Kebijakan pendidikan juga harus dilandasi oleh pemahaman yang komprehensif dan integral terhadap dunia pendidikan. Para pengambil kebijakan pendidikan juga harus paham filosofi. Sebab, perilaku mendidik guru bukan variabel yang berdiri sendiri, melainkan sangat terkait dengan variabel-variabel lain, seperti kenyamaman bekerja, kepastian pengembangan karier, dukungan sarana dan prasarana. Jadi guru, jangan hanya dituntut agar bekerja secara profesional, itu tidak akan bisa jika tidak difasilitasi oleh pemerintah atau pengelola pendidikan lainnya. FKIP Unila adalah penguji untuk sertifikasi guru. Seperti apa penilaian Anda terhadap guru kita?

Ada satu fase yang harus dilewati calon guru bersertifikat. Yaitu, pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Selama dua pekan mereka mengikuti pelatihan dan diuji menunjukkan kompetensinya. Saya melihat selama proses PLPG, guru-guru mampu menunjukkan kinerja yang optimal, karena dimotivasi oleh kelulusan PLPG. Tapi, ketika kembali ke sekolah hasil PLPG itu tidak diimplementasikan di lapangan. Artinya sistem maintenance dan pembinaan di lapangan masih sangat lemah. Nah, ini saya kira PR kita semua sekarang. Kita harus kawal para guru ini sampai lini terbawah. (M2)

BIODATA Nama

: Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

Kelahiran : Pagaralam, 15 Maret 1960 Istri : Dra. Hj. Diana Dewi Anak: Rahmah Dianti Putri, S.E. Rosydalina Putri, S.E. Muhammad Riyadhi Saputra Raudhah Diara Putri Muhammad Ahadi Nouvan, S.E. (menantu) Muhammad Rasyad Rava (cucu) Pendidikan: SDN Pagaralam (1973) PGA Negeri 4 Tahun Kotabumi (1977) PGAN 6 Tahun Tanjungkarang (1979) S-1 FKIP Unila (1983) S-2 UI, Jakarta (1994) S-3 UPI Bandung (2010) Jabatan: Dosen FKIP Universitas Lampung (1983-sekarang) Ketua PS Administrasi Pendidikan FKIP Unila (1988-1991) Sekretaris Pusat Studi Kependudukan Unila (1994-1998) Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila (1999-2003) Anggota Majelis Pendidikan Provinsi Lampung (2000-2003) Anggota Senat Unila (2000-2003) Pembantu Dekan I FKIP Unila (2003-2010) Dekan FKIP Unila (2010—sekarang)

Direktur Utama: Raphael Udik Yunianto. Pemimpin Umum: Bambang Eka Wijaya. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Gaudensius Suhardi. Wakil Pemimpin Redaksi: Iskandar Zulkarnain. Pemimpin Perusahaan: Prianto A. Suryono. Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua), Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryopratomo, Toeti Adhitama, Usman Kansong. Redaktur Pelaksana: Iskak Susanto. Kepala Divisi Percetakan: Kresna Murti. Sekretaris Redaksi: M. Natsir. Asisten Redaktur Member of Media Group Pelaksana: D. Widodo, Umar Bakti. Redaktur: Hesma Eryani, Lukman Hakim, Muharam Chandra Lugina, Musta’an Basran, Nova Lidarni, Sri Agustina, Sudarmono, Trihadi Joko, Wiwik Hastuti, Zulkarnain Zubairi. Asisten Redaktur: Abdul Gofur, Aris Susanto, Isnovan Djamaludin, Iyar Jarkasih, Fadli Ramdan, Rinda Mulyani, Rizki Elinda Sary, Sri Wahyuni, Sony Elwina Asrap, Susilowati, Vera Aglisa. Liputan Bandar Lampung: Agus Hermanto, Ahmad Amri, Delima Napitupulu, Fathul Mu’in, Ricky P. Marly, Meza Swastika, Karlina April Sita, Surya Bakara, Wandi Barboy. LAMPOST.CO. Redaktur: Kristianto. Asisten Redaktur: Adian Saputra, Sulaiman. Content enrichment Bahasa: Wiji Sukamto (Asisten Redaktur), Chairil, Kurniawan, Aldianta. Foto: Hendrivan Gumay (Asisten Redaktur), Ikhsan Dwi Satrio, Zainuddin. Dokumentasi dan Perpustakaan: Syaifulloh (Asisten Redaktur), Yuli Apriyanti. Desain Grafis redaktur: DP. Raharjo, Dedi Kuspendi. Asisten Redaktur: Sugeng Riyadi, Sumaryono. Biro Wilayah Utara (Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat): Mat Saleh (Kabiro), Aripsah, Buchairi Aidi, Eliyah, Hari Supriyono, Hendri Rosadi, Yudhi Hardiyanto. Biro Wilayah Tengah (Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur): Chairuddin (Kabiro), Agus Chandra, Agus Susanto, Andika Suhendra, Djoni Hartawan Jaya, Ikhwanuddin, M. Lutfi, M. Wahyuning Pamungkas, Sudirman, Suprayogi. Biro Wilayah Timur (Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat): Juan Santoso Situmeang (Kabiro), Merwan, M. Guntur Taruna, Rian Pranata. Biro Wilayah Barat (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran): Sayuti (Kabiro), Abu Umarly, Erlian, Mif Sulaiman, Widodo, Heru Zulkarnain. Biro Wilayah Selatan (Lampung Selatan): Herwansyah (Kabiro), Aan Kridolaksono, Juwantoro, Usdiman Genti. Kepala Departemen Marcomm: Amiruddin Sormin. Senior Account Manager Jakarta: Pinta R Damanik. Senior Account Manager Lampung: Syarifudin. Account Manager Lampung: Edy Haryanto. Manager Sirkulasi: Indra Sutaryoto. Manager Keuangan & Akunting: Rosmawati Harahap. Alamat Redaksi dan Pemasaran: Jl. Soekarno Hatta No.108, Rajabasa, Bandar Lampung, Telp: (0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi). Faks: (0721) 783578 (redaksi), 783598 (usaha). http://www.lampungpost.com e-mail: redaksi@lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com. Kantor Pembantu Sirkulasi dan Iklan: Gedung PWI: Jl. A.Yani No.7 Bandar Lampung, Telp: (0721) 255149, 264074. Jakarta: Gedung Media Indonesia, Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp: (021) 5812088 (hunting), 5812107, Faks: (021) 5812113. Kalianda: Jl. Soekarno-Hatta No. 31, Kalianda, Telp/Fax: (0727) 323130. Pringsewu: Jl. Ki Hajar Dewantara No.1093, Telp/Fax: (0729) 22900. Kotaagung: Jl. Ir. H. Juanda, Telp/Fax: (0722) 21708. Metro: Jl. Diponegoro No. 22 Telp/Fax: (0725) 47275. Menggala: Jl. Gunung Sakti No.271 Telp/Fax: (0726) 21305. Kotabumi: Jl. Pemasyarakatan Telp/Fax: (0724) 26290. Liwa: Jl. Raden Intan No. 69. Telp/Fax: (0728) 21281. Penerbit: PT Masa Kini Mandiri. SIUPP: SK Menpen RI No.150/Menpen/SIUPP/A.7/1986 15 April 1986. Percetakan: PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno - Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan. Harga: Eceran per eksemplar Rp3.000 Langganan per bulan Rp75.000 (luar kota + ongkos kirim). DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, ­WARTAWAN LAMPUNG POST DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU M ­ EMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN.

±

CMYK

±

CMYK

±


±

CMYK

±

CMYK

±

komunitas mINGGU, 1 Desember 2013

LAMPUNG POST

±

11

Gaple Ceria Mencari Sejuta Teman

±

Tujuan mendirikan komunitas ini cuma satu, yaitu mencari sebanyak-banyaknya teman untuk keceriaan. Dian Wahyu Kusuma

S

ETIAP Sabtu malam dan Minggu, kawasan Kebonsawo, Bandar Lampung, ramai orang bermain gaple. Mulai pukul 21.00 sampai pukul 24.00 beberapa lelaki dewasa berkumpul untuk berkompetisi. Tiap malamnya ada 30 hingga 40 orang dari berbagai profesi, mulai tukang parkir, tukang ojek, pedagang, PNS, Polri, tentara, yang mengisi 10 meja yang disediakan. Mereka menamakan diri komunitas Gaple Ceria. Bahkan pada bulan puasa, Ramadan lalu, peserta Gaple Ceria ini mulai bermain pukul 22.00—03.00, yang dilanjutkan dengan sahur bersama. “Dengan adanya komunitas ini, akan menjauhi dari taruhan dan perjudian,” kata Vicky Dzulkarnain yang memprakarsai komunitas ini, Rabu (28/11). Menurut Vicky, gaple merupakan salah satu permainan olahraga adu otak. Permainan ini seperti domino. Menggunakan berbentuk balok yang berisi titik mulai dari kosong sampai enam dan kombinasi angka-angka tersebut. Permainan ini juga menggunakan istilah yang sama, yaitu balok kosong, balok

±

±

±

±

foto-foto: lampung post/dok.

enam, dan seterusnya. Bedanya, jika biasanya domino dimainkan oleh dua orang, Gaple Ceria memainkannya dalam tim. Teknis permainannya untuk menentukan pasang atau tim, dikocok acak, jadi setiap malamnya anggota tim bisa berganti-ganti. Ini dilakukan untuk saling mengenal personelnya juga kemampuan bermainnya. Vicky juga menyediakan hadiah bagi para pemenang suvenir sebagai kenangan-kenangan, seperti handuk dan kaus. Menurut Vicky, karena dimainkan dalam bentuk tim, permainan ini juga mirip seperti sepak bola. Harus ada strategi dan taktik bersama untuk memenangkan permainan. “Untuk bikin gol itu tidak harus kita, kadang-kadang kita harus mengorbankan kartu sendiri untuk mendukung rekan supaya kartunya habis, jadi targetnya kemenangan tim,” kata lelaki kelahiran Tanjungkarang, 8 Oktober 1970 ini. Dia berharap ke depannya gaple dimasukkan salah satu cabang olahraga otak seperti catur. Perkumpulan Gaple Ceria ini direncanakan menjadi cikal bakal terbentuknya persatuan olahraga gaple (KONI) dan program-program kemanusiaan nantinya,” kata Vicky. Karena hobinya itu, Vicky membuat meja kecil (ukuran 60 cm²) yang selalu ada di mobilnya untuk selalu siap sedia gaplean di mana saja. Vicky mengajak penghobi gaple untuk bergabung bersama Gaple Ceria. Menurut Vicky, perkumpulan pencinta gaple ini sebagai ajang berkumpul sekalian ronda malam. Obrolan dan sharing berbagi suka dan duka antaranggota serta silaturahmi dengan teman dan kerabat. Di komunitas ini juga menambahkan kawan sambil mengasah otak. “Mengajak berpikir positif dan jauhi hal-hal negatif, seperti narkoba,” kata lelaki yang bertugas di Polda Lampung ini. (M2)

±

±

dianwahyukusuma@lampungpost.co.id

±


± ±

± ±

CMYK CMYK

CMYK CMYK

± ±

DUNIA mINGGU, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

ANAK 12

n Cerita Anak

±

±

Andi dan Iguana S

ETELAH enam hari bersekolah, hari Minggu adalah hari yang paling membuat Andi bahagia. “Ibuuu… Andi maraton ya,” pagi itu Andi menghampiri Ibu yang sedang di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. “Bawa air minum supaya tidak kehausan di jalan,” jawab Ibu sambil mencuci beras di dapur. “Iya Bu,” jawab Andi senang sekali diperbolehkan maraton pagi itu. Selesai mengambil air minum. Andi bergegas berlari keluar rumah, di jalan depan rumah Andi bertemu dengan Nabil, Bagas, dan Danda. Mereka berlari sangat cepat dan terengah-engah. “Seperti lomba lari saja rasanya,” kata Andi. Kemudian mereka berhenti di trotoar untuk istirahat karena kelelahan. “Kita nanti main kelereng di halaman rumahku saja ya,” ujar Andi sambil minum air dalam botol Aqua yang dibawa dari rumah. “Ayuk Ndi kita pulang, jalan sudah mulai ramai,” Danda berlari dengan agak cepat. Sesampainya di rumah, Andi bergegas masuk ke rumah mengambil kelereng yang disimpan di tempat mainan. “Ibu, Andi bermain kelereng di halaman depan ya Bu,” kata Andi sambil menghampiri Ibu yang sedang memasak. “Andi, bermainnya jangan kelamaan ya. Setelah itu mandi dan sarapan dulu,” kata Ibu. “Iya bu….” kata Andi seraya berlari ke depan karena sudah ditunggu teman-temannya. Tiba-tiba muncullah Deva membawa binatang Iguana yang sangat lucu, dia tunjukkan kepada teman-temannya. “Deva beli di mana iguana ini, aku mau minta uang ke Ibu lah, berapa harganya Deva,” Andi senang melihat iguana yang dibawa Deva. Agak ragu-ragu tangannya terulur mengelus tubuh iguana. “Aku tidak beli, aku dapatkan dari teman ayahku yang sedang mencari burung di hutan dan menemukan iguana ini,” jawab Deva, sambil mengelus-elus iguananya. “Mencari? Wah aku juga mau, kita tidak jadi bermain kelereng hari ini ya,” kata Andi bersemangat. “Yuuk kita ke ladang saja, di sana kan seperti hutan,” di benak Andi ladang itu adalah hutan. Andi lupa perintah Ibu yang menyuruhnya mandi dan sarapan. Saat ini Andi hanya berpikir bagaimana caranya mendapatkan iguana yang lucu seperti milik Deva.

±

n ferial

Andi, Nabil, Danda, dan Bagas setuju dengan usul Andi. Mereka beriringan menelusuri pematang sawah menuju ladang. Hampir satu jam mereka menyusur jalan di ladang itu. Mereka berjalan agak membungkuk sambil mengibasngibaskan rumput dan semak. Siapa tahu di balik semak itu ada sekeluarga iguana sedang bersembunyi, kan bisa mereka bagi masingmasing satu iguana untuk dibawa pulang. “Wah, kok belum ketemu-ketemu ya. Yuk kita

coba lagi ke ladang yang ada di sebelah sana,” teriak Andi masih bersemangat. Mereka sampai di bagian semak yang cukup tinggi. Di sana juga tumbuh pepohonan besar yang cukup banyak. Tiba-tiba terdengar suara mendesis. Dari kejauhan Andi dan teman-temannya melihat ular besar yang sedang menjulurkan lidahnya. “Ular! Lari!” teriak mereka serentak. Sampai di daerah pesawahan mereka berhenti berlari, napas mereka terengah-engah. Mereka

menunduk memegang dengkul kaki yang mulai lemas. Ternyata mencari iguana tidak semudah yang mereka bayangkan. Apalagi mereka tidak membawa bekal sedikit pun. Tenggorokan mereka terasa sangat kering, perut pun mulai keroncongan. Untuk mengatasi rasa dahaga yang amat sangat, Andi dan teman-temannya terpaksa meminum sedikit air bening yang mengalir di sawah. “Kita pulang saja Ndi, pasti ayah dan ibu kita sangat cemas memikirkan kita,” kata Danda yang sudah sangat kelelahan dan lemas. “Iya, besok lagi aku tidak mau seperti ini, kasihan ibu, ibu pasti sedih” jawab Andi. Air matanya mulai mengambang, dia membayangkan betapa cemas dan sedihnya ibu menunggunya di rumah. Hari menjelang sore. Di rumah Ibu yang sedang menyetrika pakaian tidak tenang karena memikirkan Andi. Tibatiba terdengar suara, “Bruuk…. Itu pasti suara sepeda sepeda Andi yang disandarkan di halaman depan rumah, pikir Ibu. “Ibu, Andi lapar Bu,” kata Andi sambil memegang perut. Ibu tidak menyahut Andi. Ibu masih menyimpan rasa kesal. Tapi, saat melihat wajah Andi yang agak pucat, Ibu langsung memeluk Andi. “Andiii, mainnya ke mana saja sayang, Ibu cemas dari tadi menunggumu tidak pulang-pulang,” air mata menetes di pipi Ibu. Sepertinya ibu bisa menahan rasa yang bercampur baur, cemas, kesal, marah dan kasihan melihat Andi. Melihat Ibu menangis, Andi ikut menangis dengan sesenggukan Andi meminta maaf pada Ibu. “Ibu, maafkan Andi ya Bu, tadi Andi ingin punya iguana seperti punya Devan. Andi tidak pamit sama Ibu main ke ladang belakang sana,” ujar Andi. Suaranya terputus-putus karena isak. Ibu mengelus kepala Andi. “Ya sudah, besok lagi jangan diulangi, sekarang mandi dulu, Ibu sudah siapkan makanan di meja makan.” Andi sangat menyesal, bertekad tidak akan buat ibu cemas dan menangis lagi. n Afriana Uyar

±

n sahabat kita

Caca Punya Seabrek Prestasi SAHABAT kita yang satu ini bernama Salsabila Puspa Putri Erfani. Caca panggilannya. Caca pernah menjadi penari terbaik di TK As-salam Lampung pada 2011—2012. Putri pasangan Fauzan dan Ernawati ini menjadi juara I konser drumben TK se-Jabodetabek plus di Pasar Seni Ancol pada 2012. Caca dan timnya juga menjadi juara umum drumben TK Pramandiri, Gebyar HUT Persit. Selain itu, ia meraih juara I lomba drumben TK se-Provinsi Lampung. Gadis cantik kelahiran Tanjungkarang, 23 Maret 2006 ini sekarang duduk di kelas II SD Al Azhar 2 Way Halim. Caca bercita-cita menjadi guru ketika besar nanti. Kini, Caca tinggal di Jalan Pulau Buru No. 8/14 RT 02 RW 01, Way Halim Permai, Bandar Lampung.

±

±

(KAK DIAN/M2)

± ±

CMYK CMYK

± ±

CMYK CMYK

± ±


±

±

CMYK

CMYK

±

REPORTER

mINGGU, 1 Desember 2013 LAMPUNG POST

CILIK 13

Meriahnya Pawai Budaya

±

±

HUT Lamsel

DUA minggu lalu, kami ikut memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-57 Lampung Selatan, tapi bukan ikut pawai lo.

K

ami lima reporter cilik Lampung Post: Ayu Pandan Harum, Hafidz Anazly, Asti Zaviera Putri, Amelia Ramadhani, Delavida Padma Terakota, Zidan Zifran, Annisa Zahwa Salsabila, dan Nindy Dwiyana Putri dari SMPN 1 Kalianda mewawancarai Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza. Tentunya, kami tidak mau kehilangan kesempatan menyaksikan pawai dan atraksi budaya di sana dong. Sebelum wawancara dengan Pak Bupati, kami menggunakan kesempatan itu berkenalan dan berfoto dengan beberapa peserta pawai. Pawai budaya ini diikuti oleh 17 kecamatan yang ada di Lampung Selatan. Kecamatan Penengahan me-

±

nampilkan budaya Ngakhak Maju Keratun Darah Putih dengan dikawal pasukan bertupping (topeng). Ngakhak Maju Keratun Darah Putih ini merupakan tradisi adat perkawinan masyarakat suku Lampung, khususnya di Keratuan Darah Putih. Pengantin ini diarak keliling kampung diiringi tari rudat, setiakh, memandapan, pencak silat, dan tetabuan musik. Sementara pasukan bertopeng merupakan pengawal Raden Intan dalam melawan penjajahan Belanda. Hihihi, lucunya anak-anak menggunakan topeng yang beragam bentuk itu. Kecamatan Rajabasa menampilkan kesenian rudat atau pengiring raja. Kesenian ini melambangkan kunjungan seorang raja ke

suatu daerah dikawal pasukan yang juga merupakan pasukan topeng. Kemeriahan HUT Lampung Selatan semakin semarak ketika dari kecamatan lain yang ada di Lampung Selatan mengikuti pawai busana tersebut. Apalagi, di Lampung Selatan banyak penduduk atau suku dari berbagai daerah yang menetap ikut serta merayakan pawai busana dan kesenian daerahnya masing-masing yang dikemas menjadi satu dengan adat budaya Lampung. Kecamatan Sidomulyo menampilkan arak-arakan budaya yang juga diiringi pasukan bertopeng. Kegiatan ini merupakan adat perkawinan Lampung Pepadun dan Saibatin yang ada di Marga Ketibung, atau yang lebih dikenal dengan acara Begawi Adat Lampung. Tidak kalah dengan kecamatan lainnya, Kecamatan Palas menampilkan rudat seganti. Kesenian ini merupakan seni budaya masyarakat Desa Palaspasemah yang berdiri pada 1963. Sekarang, kegiatan seni rudat seganti juga diramaikan dengan tarian pencak silat yang diberi nama Silat Kumbang Melintang Gambir Melayang. Kecamatan Way Panji menampilkan pawai budaya bala mekhanai berupa mahkota burung cendrawasih yang menggambarkan keindahan Bumi Khagom Mufakat. Maksudnya, walaupun budaya berbedabeda, tetap bersatu lewat musyawarah. Makanya, di pawai ini tidak hanya seni dan budaya Lampung saja yang tampil, tapi juga pakaian adat dan seni budaya suku-suku lain, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Jawa, dan Nusa Tenggara. Yang lebih asyik lagi nih teman-teman, sejumlah siswa sekolah menampilkan atraksi dan teater budaya di halaman depan Kantor Bupati. Seru lo! (M2)

± foto-foto: lampung post/ikhsan

±

±

±

CMYK

±

CMYK

±


CMYK

±

CMYK

±

±

fokus mINGGU, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

14

Mengangkangi

Harta Karun Pantai Mutun

Pemerintah tak berdaya bersikap tegas agar mendapat pemasukan daerah dari pengelolaan pantai itu. “Seribu perak pun tak ada yang masuk ke kas daerah.” Meza Swastika

S

odikin masih ingat betul letak pondokan tempatnya berjualan sekaligus tinggal di Pantai Mutun. Sejak awal 2000, ia bersama beberapa orang lainnya mengubah nasib, dari kuli panggul di TPI Lempasing menjadi pedagang makanan ringan di sekitar Pantai Mutun. “Dulu masih belum ramai seperti sekarang. Malah pengunjung kadang kucing-kucingan masuk lewat pantai agar tak perlu membayar. Dagangan saya juga kadang laku kadang enggak,” ujarnya mengenang. Sembari nyambi berdagang yang penghasilannya tak menentu, ia kerap ikut rekannya mencari ikan ke laut untuk menambal kebutuhan atau mencari kelapa muda untuk dijual. Tahun 2007, saat Pantai Mutun mulai ramai dan Sodikin beserta 150 warga lainnya merasakan nikmatnya berjualan, tiba-tiba datang Muchtar Sani. Pengusaha lokal itu mengklaim sebagai pemilik Pantai Mutun dan mulai melirik pantai ini. Warga pun mulai resah, status mereka yang hanya menumpang mulai diusik. Konflik mulai muncul. Di pengujung 2009, sekitar 150 warga ini dimintai tanda tangan yang diakui mereka sebagai upaya untuk meng­usir mereka. “Waktu itu kami dimintai tanda tangan, katanya untuk persetujuan bagi hasil pe­

ngelolaan pondok yang ada di Pantai Mutun. Tetapi, ternyata surat itu berisi persetujuan pembongkaran pondok-pondok milik kami,” ujar Sodikin yang sempat mengadu ke DPRD Pesawaran pada 2010. Kini, total pengelolaan Pantai Mutun dikuasai sepenuhnya oleh Muchtar Sani. Sodikin bersama ratusan warga lainnya tersisih dan hanya bisa tinggal di gubukgubuk kecil di dekat pantai dengan tetap berjualan. “Yah, sekarang cuma bisa ngeliat dari luar, jualan juga sekadarnya”. *** Pantai Mutun kini menjadi salah satu objek wisata favorit di Lampung. Setiap akhir pekan, tempat ini selalu dijejali ribuan pengunjung. Belum lagi saat menjelang pergantian tahun atau hari raya, tempat ini menjadi penyumbang kemacetan paling parah, karena semua kendaraan menuju ke satu titik, Pantai Mutun. Namun, model pengelolaan Pantai Mutun dikritisi oleh Herza Yulianto dari Mitra Bentala. Menurutnya, tak selayaknya pantai dipagari secara permanen dengan tembok-tembok pagar yang tinggi. “Pantai itu akses publik, siapa pun boleh masuk ke pantai itu.” Ia juga melihat rusaknya ekosistem pantai akibat pengelolaan wisata yang dilakukan secara sporadis tanpa mengindahkan kaidahkaidah lingkungan. “Pemerintah seharusnya melihat perizinannya.” Menurutnya, pengelolaan objek wisata secara pribadi harus dievaluasi kembai. Pemanfaatan sumber daya alam laut sebagai objek wisata memang diperbolehkan, tetapi harus juga memperhatikan kondisi lingkungannya. “Pantai itu kawasan lindung, pengelolaannya harus memper-

hatikan ekosistem, tidak boleh melakukan perusakan seperti mereklamasi atau membabat hutan mangrove,” ujar Herza Yulianto yang bersama Mitra Bentala berhasil mengelola Pulau Puhawang sebagai lokasi ekowisata dengan memberdayakan masyarakat yang tinggal di pulau tersebut. Selama ini ia melihat para pemilik objek wisata itu juga tak berkontribusi terhadap daerah. Semua pendapatan mulai dari tiket masuk hingga penyewaan pondok masuk kantong pribadi pemilik. “Masyarakat sekitar juga tidak diberdayakan.” Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran Suhanda yang dihubungi melalui telepon pun mengakui tak sepeser pun pemerintah memperoleh pendapatan dari pengelolaan Pantai Mutun. “Tiket masuk dan sewa pondok semuanya tidak ada yang disetor sebagai pendapatan daerah,” kata Suhanda. Pemerintah, lanjut Suhanda, tak berdaya untuk bersikap tegas agar mendapat pemasukan dae­ rah dari pengelolaan pantai itu. “Seribu perak pun tak ada yang masuk ke kas daerah.” Ketiadaan peraturan daerah yang mengatur secara khusus tentang pungutan seperti retribusi di objek wisata serta tidak kooperatifnya pengelola membuat pemerintah hanya bisa diam saja melihat pengelola itu meraih keuntungan dari objek wisata tersebut. Pemilik Pantai Mutun, Muchtar Sani, yang dicoba dimintai tanggap­annya, tidak berhasil dihubungi. Pesan singkat permintaan wawancara pun tak mendapat tanggapan. (M1) n Meza Swastika

mezaswastika@lampungpost.com

n lampung post/MEZA SWASTIKA

Memelihara Ekosistem Pulau Pahawang AIR mata Rachel Marie Jordan menetes saat sejumlah anak Pulau Puhawang melambai kepadanya dari dermaga. Dari atas perahu yang membawanya ke Pelabuh­a n Ketapang, wisatawan asal Prancis itu hanya memandangi anak-anak yang selama ini akrab menemaninya saat berlibur di pulau itu. Ia seperti tak kuasa meninggalkan Pulau Puhawang yang sudah seperti rumah kedua buatnya, suasana yang hangat, lingkungan yang hijau. Kepada warga setempat, ia hanya berpesan pendek, “Jaga pulau ini tetap seperti ini, ya.” Dari sejak datang ke pulau itu, ia seperti menemukan dunia yang ia mimpikan. Naik perahu, bersepeda mengelilingi pulau, mengamati rimbunnya hutan mangrove, dan bercanda dengan penduduk pulau. Pulau Pahawang kini memang tengah serius digarap sebagai kawasan eko­ wisata. LSM Mitra Bentala yang melakukan pendampingan terhadap warga Pulau Puhawang sejak 1997 pelan-pelan terus memberikan pemahaman tentang pentingnya ekosistem laut untuk keberlangsungan warga itu sendiri. Kini warga pula yang mulai merasakan manisnya jasa pariwisata yang berwawasan lingkungan. Setiap pekan pulau ini menjadi tujuan paling rasional bagi wisatawan yang berwawasan lingkungan. Wisata tak lagi melulu tentang mengunjungi objek wisata kemudian pulang tanpa bekas sama sekali. Tren wisatawan dunia kini mengarah kepada wisata yang berwawasan lingkung­ an atau ekowisata. “Di sini wisatawan pun harus menjaga lingkungannya, tak boleh membuang sampah sembarangan sampai

ikut menanam bibit bakau agar mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Isnen warga Pulau Puhawang. Pengelolaan ekowisata Pulau Puhawang, menurut Herza Yulianto dari Mitra Bentala, sepenuhnya dikelola oleh penduduk setempat. Ini, kata dia, adalah upaya Mitra Bentala untuk memberdayakan masyarakat sekitar selain menjadikan potensi ekonomi baru bagi masyarakat setempat, juga membebankan tanggung jawab kepada masyarakat untuk menjaga lingkungannya, khususnya hutan-hutan bakau. “Pulau Pahawang tak menawarkan fasilitas layaknya objek-objek wisata lain. Kami hanya menawarkan wisata yang berwawasan lingkungan. Wisatawan bahkan tinggal bersama penduduk.” Konsep ekowisata memang menjadi pilihan di tengah model pengelolaan wisata secara individu yang dilakukan serampang­an tanpa mengindahkan kai­ dah-kaidah lingkungan. Komunitas-komunitas seperti Backpacker bahkan memiliki kecenderungan untuk mengunjungi objek wisata seperti ini ketimbang objek wisata konvensional yang melulu hanya mengeruk uang pengunjung. Pulau Pahawang bukan sedang menjadi pembanding untuk objek-objek wisata yang dikelola asal-asalan hanya untuk mencari keuntungan pribadi. Dari sisi jumlah kunjungan wisatawannya pun pulau ini masih relatif lebih sedikit ketimbang Pantai Mutun atau pantai-pantai lain yang dikelola secara individu. “Di sini buah dari tanaman bakau diolah oleh warga menjadi penganan khas artinya semua dilakukan secara sederhana.” (M1) n Meza Swastika

Objek Wisata Salah Kelola KONDISI pengelolaan objek wisata yang dikelola secara pribadi memang memprihatinkan. Lampung Post mencatat dari sekitar 66 objek wisata pantai yang tersebar di Lampung, 26 di antaranya dikelola secara individu dengan klaim sepihak kepemilikan lahan di sekitar pantai. Sisanya sebagian dikelola masyarakat setempat dan yang lainnya dikelola swasta. Dari 26 objek wisata pantai dan pulau yang “dikuasai” secara pribadi itu kondisinya sangat memprihatinkan. Sampah di manamana, dan yang le­ bih parah lagi, pantai yang semula rimbun dengan hutan-hutan bakau kini disulap melalui proses reklamasi menjadi objek wisata yang dipaksakan. Herza Yulianto dari Mitra Bentala menyebut sesuai dengan undang-un-

±

CMYK

dang tak boleh ada siapa pun yang berhak memiliki garis pantai, apalagi secara pribadi. Hal ini bahkan ditegaskan dalam Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Namun, kebanyakan individu-individu yang memiliki lahan yang berada di dekat pantai langsung mengklaim memiliki garis pantai yang berhadapan langsung dengan tanahnya. “Kemudian diubah menjadi objek wisata pribadi.” Ia mencontohkan kawasan Pantai Ringgung yang sebagian garis pantainya direklamasi untuk membangun objek wisata baru. “Bukit di Pantai Ringgung yang diklaim sebagai milik pribadi digerus dan tanahnya digunakan untuk mereklamasi pantai untuk membuka objek wisata milik pribadi. Cara seperti ini jelas merusak, apalagi orientasinya hanya untuk mencari keuntungan pribadi,” kata dia. Sempadan pantai, kata Yasman, ini berfungsi sebagai pengatur iklim, sumber plasma nutfah, dan benteng wilayah daratan dari pengaruh negatif dinamika laut. Yaman Aziz melihat model pengelolaan pantai di Lampung jauh berbeda dengan daerah tujuan wisata yang sudah lebih maju. Bali, misalnya, tak ada wisatawan yang ditarik tiket masuk ketika masuk

±

ke objek wisata. Tetapi ketika wisatawan hendak memanfaatkan fasilitas yang ada di objek wisata itu barulah mereka mengeluarkan uang. “Kalau di sini beda, mau masuk pantai bayar tiket masuk, semuanya pakai duit.” Karena itu, angka 2,6 juta jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Lampung pada 2012, dinilai Yaman Aziz bukan sebagai angka yang memuaskan. Apalagi jika dibandingkan dengan Jawa Barat yang angka kunjungan wisatawannya sudah mencapai 46 juta wisatawan. Ia mencontohkan Sumatera Selatan yang tak memiliki objek wisata layaknya yang dimiliki Lampung kini mulai menyasar sektor pariwisata sebagai potensi baru. Sementara Lampung terkesan stagnan. Grafik angka kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun pun tak pernah melonjak signifikan. Lihat saja pada 2009, angka kunjungan wisatawan sebanyak 2 juta wisatawan, kemudian 2010 angka kunjungan hanya bertambah 100 ribu wisatawan, yakni menjadi 2,1 juta wisatawan. Kemudian, pada 2011 angka kunjungan hanya naik 200 ribu wisatawan menjadi 2,3 juta jiwa, dan 2013 angka kunjungan hanya 2,6 juta wisatawan. (M1) n Meza Swastika

CMYK

±


minggu, 1 deseMBER 2013

LAMPUNG POST

PARIWARA 15


CMYK

±

CMYK

±

±

lentera mINGGU, 1 desemBER 2013 LAMPUNG POST

16

LBH Kesehatan Mustofa Meza Swastika

M

ATA Mustopa nyaris tak berkedip ketika menyaksi­ kan berita tentang penahan­ an dokter Ayu Sasiari yang ditahan karena kasus malapraktik. Dari layar tabung televisi, Mustopa terus meng­ ikuti perkembangan kasus ini. “Dalam hukum kesehatan sudah jelas, jika terjadi sengketa medik wa­ jib diselesaikan dengan mediasi. Itu karena begitu banyak faktor, seperti lamanya waktu persidangan dan fak­ tor lainnya, maka penyelesaiannya di­ lakukan melalui mediasi,” kata lulus­ an magister hukum kesehatan Unika Soegijapranata ini. Kasus ini terus ia ikuti karena ia mengambil tesis tentang proses pe­ nyelesaian sengketa medik di rumah sakit pada hubungan dokter dan pasien di luar pengadilan ini. Menu­ rut Ketua Ikatan Perawat Anestesi Lampung ini, penanganan kasus sen­ gketa medik harus dilakukan secara hati-hati dan tidak mencari pada sia­ pa yang benar dan siapa yang salah. Tetapi lebih mengacu kepada aturan yang berlaku. “Dokter dan pasien itu hubungan­ nya keperdataan. Dan yang perlu di­ ingat adalah dokter itu berusaha me­ nyembuhkan, bukan pasti sembuh, sehingga dalam setiap tindakan medis pasti ada risikonya,” kata dia. Perawat anestesi di RS Pringsewu ini mengakui selama ini pemahaman masyarakat tentang kasus malaprak­ tik kerap salah. Demikian halnya juga masyarakat kesehatan yang juga abai dengan tugas mereka. Akibatnya, ketika ada masyarakat yang mening­ gal dunia saat penanganan medis berlangsung, masyarakat kemudian menuding bahwa tindakan itu adalah malapraktik. “Padahal sebenarnya kasus mal­ apraktik itu terdiri atas unsur kese­ ngajaan dan ketidaksengajaan. Ke­ sengajaan dalam hal ini adalah yang dilarang dalam undang-undang dan hukum kesehatan, seperti tindakan medis yang dilakukan tidak sesuai dengan standar profesi, standar pe­ layanan medis, dan standar kedok­ teran, kalau sudah seperti itu bisa di­ sebut malapraktik,” kata dia. Karena itu, Mustopa berencana membuka lembaga bantuan hukum

khusus yang menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum ke­ sehatan sebagai pendidikan, sekali­ gus memberikan pemahaman kepada masyarakat umum dan masyarakat kesehatan, termasuk penyelesaian sengketa medis melalui jalur mediasi. “Jadi, fungsi LBH ini nanti sebagai mediator antara dokter dan pasien jika terjadi sengketa medik atau yang biasa disebut masyarakat malaprak­ tik. Harapannya, kasus sengketa medik tidak masuk ke pengadilan agar tidak merusak reputasi dokter, termasuk hak dasar pasien agar pe­ nyakitnya tidak diketahui publik.” Selain itu, lanjutnya, selama ini masyarakat kerap salah ketika terjadi kasus malapraktik, masyarakat lang­ sung melapor ke aparat kepolisian. Padahal dalam ketentuan hukum kesehatan, sengketa medik sebaiknya di­selesaikan di tingkat organisasi pro­ fesi terlebih dahulu. “Nanti organisasi profesinya yang akan mengklarifikasi apakah tindakan tenaga medis itu sudah sesuai prose­ dur termasuk melihat rekam medis dari si pasien yang diduga mengalami malapraktik. Tinggal dilihat, apakah sengketa itu dengan dokter, maka or­ ganisasi profesinya adalah IDI. Begitu juga bidan dengan IBI atau perawat dengan PPNI, setelah dilakukan klari­ fikasi oleh organisasi profesi, maka organisasi profesi yang layak menen­ tukan apakah tindakan itu melanggar etik, disiplin, atau bahkan melanggar pidana,” kata Mustopa. Mustopa mengaku tertarik men­ dalami hukum kesehatan karena hu­ kum kesehatan dianggapnya unik. Ia menyebut, misalnya hubungan antara dokter dan pasien yang semula bersi­ fat keperdataan justru bisa mengarah ke pidana. Di sisi lain, ia melihat sela­ ma ini belum banyak masyarakat dan penegak hukum yang mengerti akan hukum kesehatan. “Lihat saja pada kasus dokter Ayu. Saya tidak setuju dengan kriminalisasi terhadap dokter, bagaimana nanti jika dokter tidak mau menangani pasien lagi? Bisa Anda bayangkan kan. Se­ lama ini masyarakat jika mengalami dugaan kasus malapraktik langsung melapor ke aparat hukum seperti polisi, padahal bisa saja aparat hu­ kum itu belum paham dengan hukum kesehatan,” kata Mustopa yang juga

kini tengah mendalami ilmu hukum di Universitas Saburai. Ia menjelaskan banyak tentang hak pasien yang diatur dalam tiga un­ dang-undang, yakni Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pasien, menurutnya, memiliki hak untuk bertanya dan meminta penjelas­ an. Demikian halnya dengan dokter yang memiliki kewajiban untuk men­ jelaskan tindakan medis yang akan diberikan kepada pasiennya. “Ka­rena sebelumnya, sejak pasien datang kepada dokter, keduanya sudah terikat perjanjian keperdataan, tapi meski demikian pasien harus memiliki orientasi bahwa dokter itu berusaha menyembuhkan bu­ kan pasti sembuh.” Meski demikian, ia juga tak setuju jika dalam kasus mal­ apraktik, dokter disebut pen­ jahat. Sebab, tindakan medis yang dilakukan dokter sudah sesuai dengan prosedur. “Ke­ cuali jika tindakan medis itu dilakukan di luar stan­ dar profesi atau dokter itu melakukan tindakan medis, sementara dokter itu belum memiliki surat tanda regis­ trasi.” Hubungan dokter dan pasien pada saat ini tidak lagi seperti dahulu yang mengarah pada hubungan paternalistik, tetapi lebih kepada hubun­ gan sebagai mitra yang ke­ duanya memiliki hak dan kewa­ jiban masingmasing. (M1)

mezaswastika @lampungpost.com

n LAMPUNG POST/MEZASWASTIKA

Biodata

Nama

: Mustopa, S.Kep., M.H.Kes.

Alamat : Sidoharjo, Pringsewu Pekerjaan : PNS/Perawat anestesi Pendidikan : 1. SPK Tanjungkarang 2. PAM Anestesi Jakarta 3. Stikes Umitra Lampung 4. Fakultas Hukum Unika Soegijapranata Semarang Jawa Tengah (Magister Hukum Kesehatan) 5. Fakultas Hukum Unisab Lampung Organisasi : Ketua Ikatan Perawat Anestesi Indonesia DPD Provinsi Lampung

Kegagalan Kaderisasi Politikus Versi Sutiyo DUA pakar sosiologi itu manggut-manggut saat Sutiyo, dosen Stisopol Dharma Wa­ cana Metro, menyampaikan presentasi­ nya, bulan lalu. Di aula Universitas Ter­ buka, Thamrin Amal Tomagola dan Yudi Latif, keduanya sosiolog, melakukan uji klarifikasi atas tulisan Sutiyo yang ditetap­ kan sebagai juara III lomba karya tulis Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) 2013. Statement Sutiyo dinilai kontradiktif. Ia menyebut entrepreneurship da­ lam kepemimpinan pemerintahan adalah efek dari kegagalan parpol untuk memproduksi pemimpin politik yang benar-benar berlatar belakang politikus. Ia bahkan me­ nyebut Jokowi bukanlah produk partai politik yang memiliki la­ tar belakang politikus. “Jokowi itu juga dari kalangan peng­ usaha. Pengusaha mebel,” kata Sutiyo. Ia melihat pengusaha dalam parpol tak selamanya hebat. Yang jadi akar masalah jus­ tru terletak pada kegagalan pelaksanaan fungsi partai politik sebagai fungsi re­ krutmen politik. n LAMPUNG POST/MEZASWASTIKA “Pak Thamrin Amal Tomagola bahkan membenarkan dan me­ nambahkan bahwa kelemahan pengusaha yang menjadi pemimpin adalah berpikir terlalu cepat dalam mengambil keputus­ an yang terburu-buru sehingga kurang menghitung dampak sistemik yang mun­ cul di masa datang,” kata dia mengutip

±

CMYK

sang penguji. Sutiyo meraih juara III lomba Apkasi dengan tulisan berjudul Menegakkan Kewibawaan Otonomi Daerah dari Kooptasi Politik Pragmatis. Ia menambahkan ketika itu kedua sosiolog ini tak menolak pandangannya. “Karena memang itu rea­ litas yang sudah lama menggejala, pada­ hal pandangan saya ini adalah tesis yang saya buat tiga tahun yang lalu.” Ia mengumpamakan kaderisasi parpol terhadap pemimpin layaknya pemain bola Lionel Messi dan klub sepak bola Spanyol, Barcelona. “Messi itu direkrut sejak dini walau banyak kriteria yang seharusnya tak layak seperti tinggi badan yang tidak ideal, tapi Barcelona melihat adanya po­ tensi besar yang ada pada Messi.” Sutiyo yang pernah menabur puluhan karya tulis di berbagai media lokal dan na­ sional serta meraih beragam penghargaan terkait karya tulisnya ini konsisten dengan masalah politik dan pemerintahan. Ia yang pernah ikut praktik kerja lapan­ gan di Lampung Post pada 1999 ini juga pernah menjadi copy editor sejumlah buku, termasuk buku Komunitas Gelembung Sabun karya Khaidir Asmuni yang juga mantan wartawan Lampung Post ini mengaku prihatin terhadap kondisi per­ politikan bangsa. Namun, sikap prihatinnya itu dirasa selamanya tak akan pernah tersalurkan jika tak ia tuangkan dalam karya-karya tulis melalui pemikiran ideal berdasar pandangan-pandangan yang realistis. “Menulis itu seperti roh kedua buat saya, ada sisi lain dan kepuasan batin tersendiri

±

saat menuangkan gagasan melalui sebuah karya tulis.” Karena itu, banyak karya Sutiyo men­ jadi incaran media mainstream seperti media nasional, di tingkat lokal opiniopininya yang bernas seperti tak pernah absen termasuk di Lampung Post. Kali lain, pada 2006 ia pernah membuat sebuah karya penelitian yang menyoal kualitas birokrasi; studi terhadap imple­ mentasi penyebab dan solusi dari rendah­ nya kualitas birokrasi yang diterbitkan di jurnal Wacana Publik. Menjelang Pemilu 2014, Sutiyo mengaku sudah prihatin sejak 2011 lalu karena ia merasakan banyak calon-calon pemimpin yang muncul memiliki latar belakang pengusaha. Sikap parpol yang cenderung menganggap pengusaha lebih layak men­ jadi pemimpin dianggapnya bukan seba­ gai bentuk sikap simbiosis mutualisme, melainkan perselingkuhan kekuasaan pragmatis. “Padahal parpol dibuat dan di­ danai oleh negara untuk masyarakat.” Sutiyo mengaku tertarik menyoroti masalah ini, termasuk melemparnya se­ bagai bahasan dalam seminar nasional itu karena ia melihat krisis kepemimpinan yang semakin menjadi-jadi. “Parpol gagal memainkan perannya, solusinya adalah akademisi harus mulai turun gunung dan mengawal model rekrutmen parpol. Bah­ kan melakukan upaya sistemik dengan membuat undang-undang tata cara kerja rekrutmen parpol yang lebih kapabel dan manusiawi dan ini sangat mungkin ka­rena parpol adalah anak kandung ­negara,” kata dia. (M1) n Meza Swastika

CMYK

±


CMYK

±

CMYK

±

±

HIJAB mINGGU, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

17

Kaftan Masih

Primadona Pesta Ikhsan Dwi Nur Satrio

W

ALAU kaftan booming pada tahun lalu, hingga sekarang belum ada model terbaru yang menggantikan posisi kaftan sebagai primadona pesta. Kini, kaftan malah semakin variatif. Mulai dari variasi sederhana sampai sangat glamor. Irma Andala Barusman pun masih menggemari kaftan untuk busana pestanya. Pengusaha travel umrah ini sudah berhijab sejak 2007, tapi baru dua tahun belakangan ini dia mencoba kreasi-kreasi hijab. Dalam berbusana, Irma memang lebih terinsprasi oleh tata busananya Dian Pelangi dan Lulu Elhasbu. Dia sering melihat-lihat Instagram dua perancang busana muslim ternama ini. Modis dan elegan. Namun, dia juga menyukai kaftan karena busana ini dipopu­

lerkan Syahrini, artis berpipi chubby. Irma merasa kaftan sangat pas untuknya karena ia juga memiliki pipi chubby. Dia pernah menjadi model kover buku Jilbab Pashmina Untuk Si Pipi Chaby karya Indri Andriani pada 2012. Irma memiliki beberapa koleksi busana kaftan. Kali ini dia memakai kaftan yang dipenuhi payet dan batu-batu Swarovski. Batu ini memiliki kualitas tinggi dan harganya lebih mahal. Pada busana, batu berkilauan mirip permata ini memberi kesan mewah dan glamor. Maka itu, kaftan dengan aksesori batu dan payet lebih pas dipakai untuk acara pesta. Irma memadukan busana ini dengan hijab model layer turban menggunakan pashmina glitter dengan menambahkan aksesori kalung mutiara di bagian atas turban. (M2)

ikhsandwinursatrio@lampungpost.co.id

Foto : Ikhsan Dwi Nur Satrio

Menyiasati Rahang Lebar dengan Asymmetric Wave YUNITA Imelda mengambil inner ninja dan pashmina sifon ceruti. Dengan kaca cukup besar di depannya, Yuyun, panggilan akrabnya, mulai mencobacoba beberapa kreasi jilbab. Hmm, gaya yang satu ini pas banget untuk wajah Yuyun yang memiliki rahang agak lebar. Dia menyebutnya asymmetric wave. Hijab ini memiliki juntainya panjang yang bergelombang di bagian sebelah kirinya. Layer ini menutupi bagian wajah yang agak lebar

±

±

sehingga Yuyun tampil sempurna dengan kecantikannya. Ibu rumah tangga ini memang kerap berkumpul dengan para hijaber atau ibu-ibu berjilbab. Melihat teman-teman hijabers-nya semakin lama semakin modis dan anggun, Yuyun pun tertarik menggunakan jilbab. “Saya kan cantik sih Mas, jadi memang dituntut harus tampil modis, hehe,” ujarnya percaya diri. Yuy un memadukan gaya hi-

jabnya i ni dengan baju spandek kombi nasi brokat warna cokelat. Bahan i ni memberi kesan santai dan kasual. Dia kerap mengg unakan busana ini ke acara semiresmi seper ti arisan. “Ini rancangan butik Deandra, saya suka pakaian ini karena modelnya tidak pasaran,” kata dia. Yuyun hanya menambahkan aksesori an­ ting panjang di bagian kanan untuk menambah kesan anggun dan feminin. (IKHSAN/M1)

±


CMYK

±

CMYK

±

±

HIJAB mINGGU, 1 desember 2013 LAMPUNG POST

17

Kaftan Masih

Primadona Pesta Ikhsan Dwi Nur Satrio

W

ALAU kaftan booming pada tahun lalu, hingga sekarang belum ada model terbaru yang menggantikan posisi kaftan sebagai primadona pesta. Kini, kaftan malah semakin variatif. Mulai dari variasi sederhana sampai sangat glamor. Irma Andala Barusman pun masih menggemari kaftan untuk busana pestanya. Pengusaha travel umrah ini sudah berhijab sejak 2007, tapi baru dua tahun belakangan ini dia mencoba kreasi-kreasi hijab. Dalam berbusana, Irma memang lebih terinsprasi oleh tata busananya Dian Pelangi dan Lulu Elhasbu. Dia sering melihat-lihat Instagram dua perancang busana muslim ternama ini. Modis dan elegan. Namun, dia juga menyukai kaftan karena busana ini dipopu­

lerkan Syahrini, artis berpipi chubby. Irma merasa kaftan sangat pas untuknya karena ia juga memiliki pipi chubby. Dia pernah menjadi model kover buku Jilbab Pashmina Untuk Si Pipi Chaby karya Indri Andriani pada 2012. Irma memiliki beberapa koleksi busana kaftan. Kali ini dia memakai kaftan yang dipenuhi payet dan batu-batu Swarovski. Batu ini memiliki kualitas tinggi dan harganya lebih mahal. Pada busana, batu berkilauan mirip permata ini memberi kesan mewah dan glamor. Maka itu, kaftan dengan aksesori batu dan payet lebih pas dipakai untuk acara pesta. Irma memadukan busana ini dengan hijab model layer turban menggunakan pashmina glitter dengan menambahkan aksesori kalung mutiara di bagian atas turban. (M2)

ikhsandwinursatrio@lampungpost.co.id

Foto : Ikhsan Dwi Nur Satrio

Menyiasati Rahang Lebar dengan Asymmetric Wave YUNITA Imelda mengambil inner ninja dan pashmina sifon ceruti. Dengan kaca cukup besar di depannya, Yuyun, panggilan akrabnya, mulai mencobacoba beberapa kreasi jilbab. Hmm, gaya yang satu ini pas banget untuk wajah Yuyun yang memiliki rahang agak lebar. Dia menyebutnya asymmetric wave. Hijab ini memiliki juntainya panjang yang bergelombang di bagian sebelah kirinya. Layer ini menutupi bagian wajah yang agak lebar

±

±

sehingga Yuyun tampil sempurna dengan kecantikannya. Ibu rumah tangga ini memang kerap berkumpul dengan para hijaber atau ibu-ibu berjilbab. Melihat teman-teman hijabers-nya semakin lama semakin modis dan anggun, Yuyun pun tertarik menggunakan jilbab. “Saya kan cantik sih Mas, jadi memang dituntut harus tampil modis, hehe,” ujarnya percaya diri. Yuy un memadukan gaya hi-

jabnya i ni dengan baju spandek kombi nasi brokat warna cokelat. Bahan i ni memberi kesan santai dan kasual. Dia kerap mengg unakan busana ini ke acara semiresmi seper ti arisan. “Ini rancangan butik Deandra, saya suka pakaian ini karena modelnya tidak pasaran,” kata dia. Yuyun hanya menambahkan aksesori an­ ting panjang di bagian kanan untuk menambah kesan anggun dan feminin. (IKHSAN/M1)

±


CMYK

±

±

CMYK

±

KEluarga mINGGU, 1 DESEmBER 2013 LAMPUNG POST

18

Yuk, Belajar Bijak

Mengelola Keuangan Suami mencari nafkah, istri mengatur keuangan. Itu pola tradisional. Tapi, saat istri tidak apik mengelola keuangan, suami bisa ikut berperan mengatur keuangan secara bersama. Dian Wahyu Kusuma

B

OCAH usia sekolah dasar itu terus merengek sambil menarik-narik baju ibunya. “Bu, main ke Time Zone, ayo Bu ke Time Zone,” Bima Fitria Ramadan tak henti-henti merayu sang Bunda, Soleha Badri. Namun, sayang rayuan dan rengekan tanpa air mata itu tidak meruntuhkan keputusan si Ibu. “Ehhh, kan kita sudah bikin kesepakatan, liburan ke Time Zone cuma sekali sebulan,” ujar Bunda lembut. Soleha tidak membiasakan memenuhi segala permintaan anaknya yang sudah duduk di bangku kelas III SD itu. Dalam rumah tangganya, Soleha dipercaya penuh oleh suaminya, Beni Hariyanto, mengatur keuangan keluarga. Setiap bulan, suaminya memberikan uang gaji kepada istri. Selanjutnya istri yang bertugas mengelola pendistribusiannya, mulai dari membayar listrik, uang sekolah, belanja, dan bayaran sekolah anak. Soleha harus pintar mengatur pengeluaran karena suami merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Bekerja di perusahaan swasta, gaji sang suami hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dia belanja ke pasar sekali seminggu, selebihnya kebutuhan sayur atau bumbu dibeli di warung dekat rumah. Dia dan suami memang tidak membiasakan anaknya menghamburkan uang di pusat-pusat permainan. Bahkan, Soleha sendiri pun tak sedikit pun tergoda dengan diskon besar akhir tahun yang sering dipromosikan di mal-mal. “Saya lebih baik utamakan untuk kebutuhan pendidikan anak,” ujarnya di rumahnya, Blok U No. 16, Bukit Kemiling Permai, Kamis (28/11). Pasangan ini tetap menyisakan uang untuk kebutuhan rekreasi keluarga atau hiburan anak, tapi itu dibujetkan satu kali

n INT

saja dalam sebulan. “Kalau ke mal, makan di luar, saat ada hari istimewa saja, misalnya merayakan ulang tahun anak, atau saat ayahnya dapat rezeki lebih,” kata Soleha tersenyum. Menurut Beni, setiap bulan dia juga meminta istrinya untuk menyisihkan uang tabungan. Mereka memasukkan dana tabungan dalam anggaran prioritas pengeluaran keluarga, bukan dari uang sisa. Uang tabungan ini penting untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, seperti sumbangan dana untuk pernikahan keluarga, atau ada anggota keluarga yang sakit. “Gaji saya pas-pasan, jadi istri harus pinta-pintar me­ ngelola dan menyiasatinya agar semua kebutuhan bisa terpenuhi,” kata Beni. Bisa Bersama Psikolog Renyep Proborini mengatakan besar ataupun kecil pemasukan dalam keluarga harus diatur dengan baik. “Sebetulnya berapa pun gaji kita untuk memenuhi kebutuh­ an pasti tidak akan pernah cukup, kita harus me-managenya,” kata Rini. Menurut Rini, pengeluaran untuk makan sehari-hari, SPP sekolah anak, uang jajan, bimbingan belajar itu sifatnya relatif, jadi butuh manajemen. Suami istri harus terbuka, jangan sumput-sumputan. Anak juga harus diberi penjelasan tentang kondisi keuang­ an keluarga. Tidak semua harus dibuka ke anak, cukup beritahukan kondisi keuangan secara umum, jangan sampai masalah keuangan keluarga menjadi beban anak. Orang tua bisa memberikan jatah uang jajan ke anak per hari, atau kalau sudah mandiri, anak bisa dijatah per minggu atau bulanan. Menurut dia, anak kelas VI sekolah dasar sudah bisa mula dilatih mandiri dan dijatah per bulan. “Anak juga harus berlatih mengelola uang jajan sendiri,” kata alumnus pascasarjana Universiti Kebangsaan Malaysia ini. Pengelolaan keuangan keluarga bisa dilakukan istri saja, atau bisa juga dengan bantuan suami. Pada pola perkawinan tradisional, lanjut Rini, suami bertugas mencari nafkah dan istri yang mengatur keuangan. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau suami juga ikut berperan, saat istri tidak apik mengelola keuangan, bisa dikelola bersama. Atau bisa juga dibagi tugas, misalnya istri untuk kebutuhan makanan, sedangkan suami kebutuhan sekolah anak, listrik, dan sebagainya. Menurut Rini, bisa saja suami atau istri mencatat pengeluar­ an dan mengumpulkan nota-nota belanja. Dengan catatan yang apik tadi, pasangan bisa meninjau kembali tingkat pengeluaran, apakah melebihi bujet atau tidak. Evaluasi ini bisa dilakukan setiap bulan sehingga pos-pos yang tidak penting yang mengeluarkan bujet banyak juga bisa dikura­ ngi. “Ya tidak seperti laporan keuangan perusahaan ya, pengelolaan keuangan keluarga itu bisa fleksibel,” katanya. (M2)

dianwahyukusuma@lampungpost.co.id

±

CMYK

±

CMYK

±


±

±

CMYK

CMYK

±

FOTO mINGGU, 1 Desember 2013 LAMPUNG POST

19

Kolam

±

Pasar SMEP

±

TEKS DAN FOTO: LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

J

AM menunjukkan angka pukul 15.06. Saya terus melangkah kak i melewati satu per satu pedaga ng d i pena mpu nga n sementara Pasar SMEP yang menjajakan sambil berteriak menawarkan dagangannya. Meskipun dekat, perjalanan ke lokasi yang saya tuju tidaklah mulus. Segala macam bau menusuk hidung. Sepatu pun basah karena jalanan becek akibat hujan siang itu. Sialnya saya menggunakan sepatu kets sehingga air menyerap sampai ke kaus kaki. Pengalaman itu menjadi hal yang tak asing bagi kita bila ke Pasar SMEP, Bandar Lampung. Pedagang yang awalnya mempunyai gedung, kini hanya barakbarak papan melindungi mereka. Si gedung sudah tidak ada. Lokasinya kini yang terlihat hanya sebuah lubang raksasa. Terisi air dengan berbagai macam benda lain sebagai sampah. Hari-hari ini yang mulai sering hujan, lubang raksasa itu menjadi kolam. Dua hari yang lalu ramai. Banyak orang memancing di area tersebut. Di dalam air terdapat ikan gurame dan lele. Pedagang sekitar sengaja menaruhnya, katanya sebagai bentuk protes. Hingga kini sedikit pun tidak tampak ada yang mau dibangun di situ. Yang ada hanya tumpukkan sampah. Hal ini pun dikeluhkan oleh pedagang sekitar. Bau menyengat. Tetapi mereka harus bersabar hingga awal tahun. Kabarnya pembangunan akan dilakukan pada awal tahun depan. n

±

±

±

±

±

CMYK

±

CMYK

±


±

±

CMYK

±

CMYK

apresiasi mINGGU, 1 Desember 2013

LAMPUNG POST

20

Menerawang Nasib Sastra Indonesia Di Indonesia nasib sastra miris dan nyaris mati, bahkan sastrawan sulit untuk dihormati. Padahal, jauh di Negeri Persia, sastrawan satu tingkat di bawah Ilahi, karya-karyanya satu tingkat di bawah Alquran. Den Rasyidi

S

AMPAI detik ini sastra semakin tak berarti di dunia akademi Indonesia. Sastra seakan tak punya gaung dan taring yang tajam untuk unjuk gigi ke permukaan, seakan tak punya makna dan nilai sosial, alhasil sastra mudah disingkirkan. Betapa miris karya sastra hanya dibicarakan antar sastrawan dan bila masuk sistem pendidikan cuma dijadikan subtema, atau mem i njam ist i lahnya A lex R. Nainggolan di Republika (20/10) sastra dijadikan sebagai “pemanis” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tia Setiadi dalam acara pertemuan penyair dan bedah buku puisi Lumbung Perjumpaan kar ya Agus R. Sarjono yang bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, mengatakan bahwa sastra seperti anak tiri atau bahkan anak haram dalam sistem pendidikan Indonesia. Sastra seperti filsafat yang sedikit peminatnya, padahal ilmu pengetahuan berkembang berkat filsafat dan sastra di abad yang silam. Lepasnya pengetahuan dari hegemoni gereja pada abad pertengahan, tak dapat diingkari bahwa itu berkat filsafat dan sastra yang menjadikan manusia tidak lagi sebagai objek. Tapi sebagai subjek yang bebas untuk mencari kebenaran. Saya mencoba untuk berpikir lebih ke dalam semacam ref leksi dan introspeksi. Mungkinkah sastra tidak punya sumbangsih bagi Indonesia? Saya teringat beberapa dari sastrawan yang menjadi inspirator, motivator yang karya-karya mereka merupakan potret kesungguhan dan kejujuran dari masa yang dilalui; karya yang mereka tulis di tengah aliran darah dan air mata. Puisi Chairi l A nwar semisal Aku

Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi yang sering diteriak kan dengan lantang oleh Soekarno adalah salah satu alasan mengapa Soekarno bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tentu tidak hanya itu, Pram, H.B. Jasin, A. Teuw dan banyak yang lain, punya andil besar dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Namun, lambat laun tak ada apresiasi bagi mereka. Karya sastra memang fiksi, tapi tidak akan lepas dari kejujuran dan ketulusan dan ia lebih masuk akal dari realitas yang kita lihat. Tapi, betapa pun karya sastra mempunyai seribu kebenaran tidak akan kelihatan pengaruhnya jika ruang geraknya “terbatasi”. Sehingga peminatnya tak banyak dan peran dalam membangun kemapanan budaya pun tak pernah tampak. Untuk mencari penerbit yang mau menerbitkan karya sastra sekarang semakin sulit, karena karya sastra tidak seperti karya tips-tips, biografi tokoh partai, naskah-naskah proyek yang laku deras, sebab penerbit lebih mementingkan daya jual daripada pemberdayaan budaya. Mungkin ini harus jadi bahan renungan bersama, mengapa sastra minim pembaca dan sering ditolak di mana-mana? Sependek pengalaman saya tak ada acara kebudayaan dan kesusastraan yang mewah dengan banyak dana, atau bahkan dapat honorium bagi peserta seperti yang sering terjadi pada acara-acara partai. Bahkan proposal suatu kegiatan baksos tidak akan dapat respons balik jika kegiatan itu atas nama sastra. Maka mau tidak mau aktivis sastra harus rela tidak makan. Ini memang sepele, tapi perlu dipikirkan dalam-dalam. Padahal, ada banyak komu n itas-komu n itas sast ra ya ng bergerak langsung ke lapangan demi menyembuhkan luka yang diciptakan

galeri

oleh pemerintah. Beda kemudian bila acaranya ditangani oleh pihak pemerintah, yang orientasi di balik kegiatan tersebut hanya untuk menghabiskan dana akhir tahun dan berbau politik. Hal yang demikian ser i ng ter jad i d i du n ia bi rok rasi , dunia yang rentan dengan korupsi. Maka, mana yang lebih berjasa kepada negara, apakah kaum birokrasi yang cenderung menghambur-hamburkan anggaran negara dan sering korupsi, padahal utang negara belum teratasi. Atau budayawan dan sastrawan yang hanya menulis dan bergerak sepenuh hati demi harmoni rakyat atau paling tidak sebagai penenang hati yang dikorupsi?

Di Indonesia, nasib sastra miris dan nyaris mati, bahkan sastrawan sulit untuk dihormati. Padahal, jauh di Negeri Persia, sastrawan satu tingkat di bawah Ilahi, karya-karyanya satu tingkat di bawah Alquran. Afifah Ahmad dalam bukunya The Road To Persia mengatakan betapa seorang penyair, semisal Hafis, Attar, Rumi, dan Ibn Nafis, selalu dipuja. Setiap kelahiran-kematiannya tak henti diperingati oleh bangsa Persia sebagai bentuk penghormatan. Entahlah, di sini apakah sastrawan dan budayawan yang tak punya kiprah dalam harmonisasi sosial atau bangsa Indonesia yang tak mau buka mata sehingga sastra Indonesia dipandang sebelah mata. Nasib sastra telah diketahui, sekarang tinggal

bagaimana menyikapi. Barangkali salah satu langkah yang cu kup bai k bi la ada banyak kar ya sastra yang diterjemahkan ke dalam beragam bahasa. Semisal karya Taufiq Ismail yang saat ini proses penerjemahan ke dalam banyak bahasa (Horison; 2013). Paling tidak dengan cara itu sastra bisa memperkenalkan diri ke negeri lain, meski seperti tak diakui di negeri sendiri. Semoga saya keliru! n

Den Rasyidi, penggerak kajian filsafat di Lingkaran Metalogi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

buku

Mengubah Paradigma Hukum di Negeri ini

Bincang Buku Pekan ini BINCANG Buku Lampost (BBL) pekan ini akan membincangkan buku Sastri Sunarti berjudul Kelisanan dan Keberaksaraan Dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkabau (1859—1940-an) (Diterbitkan KPG, 2013). Sastri mengkaji terbitan awal surat kabar dan majalah yang terbit di ranah Minangkabau mulai pertengahan abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Berbeda dengan para sarjana komunikasi atau jurnalistik, penulis mencoba mengkaji dengan sudut pandang lintas media mengenai keunikan terbitan-terbitan Minangkabau, yang ditandai dengan keterkaitan antara kelisanan dan keberaksaraan. Buku yang sangat menarik. Oleh karena itu, silakan hadiri Bincang Buku Lampost di ruang sidang Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, Rabu (4/12), pukul 13.30—selesai. n

Mengislamkan Jawa M.C. Ricklefs Serambi 2013 15 x 23 cm, 888 hlm. ISLAMISASI Jawa? Mengapa tema ini sangat penting? Antara lain karena suku Jawa merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di dunia muslim. Dengan sekitar 100 juta dar i hampi r 250 juta pendudu k Indonesia, etnis Jawa sekaligus merupakan suku terbesar di Indonesia. Karena itu, etnis Jawa memainkan peran penting dalam berbagai dinamika Indonesia sejak dari sosial, budaya, agama, ekonomi, dan politik dalam periodisasi sejarah nusantara. Meski demikian, banyak kalangan, di dalam maupun luar negeri, melihat sebagian besar muslim Jawa hanyalah abangan atau “Islam KTP”. Masih absahkah anggapan tersebut? Sejarawan terkemuka Ricklefs membantah anggapan itu secara meyakinkan dalam karya mutakhirnya ini. n

±

n ANTARA/DODO KARUNDENG

PAMERAN SELF-POTRAIT. Seorang pengunjung menunjuk sebuah gambar pada pameran seni rupa bertajuk Self-Portrait di Galeri Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (28/11). Pameran yang berkaitan dengan Jakarta Biennale itu menampilkan ratusan karya perupa muda yang berlangsung hingga 7 Desember.

CMYK

WARNA polisi kita, tulis Budi Hatees adalah abu-abu. Pelbagai citra, entah itu baik ataupun buruk, kerap bersemayam d i t u bu h i nst it usi ini. Meskipun jika berbicara ihwal keburukan yang terjadi di kepolisian, tak lepas menyikapinya lewat oknum-oknum tertentu saja. Sebuah buku yang diterbitkan i n i—berca kap banya k masa la h kepolisian. Bagaimana upaya polisi untuk terus meningkatkan kinerjanya, dengan senantiasa berpatokan pada sebuah konsep “melindungi dan mengayomi”. Memang sebagai mana d itu l is Khrisna Murti, seorang komisaris besar polisi, dalam kata penutup bu ku i ni, dengan menganalog ikan pada jajaran kepolisian New York Police Departement, semacam upaya untuk memperbaiki kerja kesehariannya. Bagaimana seorang polisi lalu-lintas parkir, memantau kecepatan kendaraan yang lewat, serta memantau pelanggaran lalulintas yang terjadi. Sebuah edukasi bagi masyarakat untuk menaati peraturan itu sendiri. Setidaknya, diperlukan pula pemahaman yang utuh dan menyeluruh dari masyarakat itu sendiri. Dengan tidak menerapkan jargon yang berkembang selama ini, jika peraturan dibuat untuk dilanggar. Buku ini merupakan kumpulan opi ni—yang mer upakan pendapat pribadi Budi—ihwal penegakan hukum yang dilakukan kepolisian ataupun lembaga lainnya, sekaligus dinamika penerapannya terhadap rentetan peristiwa besar hokum di negeri ini—yang sebagian besar pernah termuat di pelbagai media

massa. Terdiri dari empat bagian: Konflik Polri Versus Rakyat, Konflik Polri Vs Lembaga Penegak Hukum, Konflik Polri Versus Polri, serta Dinamika Penega ka n Hu k u m . D i setiap bagian itu, Budi seperti memilah, memberikan masukan yang berarti. Setiap peristiwa yang disuguhkan kembali dijabarkan. Setidaknya ada benang merah yang diambil, jika terkadang penegakan hukum kita, sebagaimana yang diketahui acap runcing dan taja m bi la menyent u h l api s a n bawa h , tet api mendadak menjadi tumpul dan tak berdaya bila menyang k ut ka langan atas. Dengan kata lain, Budi berupaya menyuguhkan kembali, jika persoalan hukum, bukan sekadar hal “bermain mata”, melainkan mesti jernih diuraikan. Sehingga wilayah hitam dan putih akan terlihat dengan jelas, tak ada pihak yang merasa “terzalimi”. Bu ku i n i d itu l is oleh mantan w a r t aw a n La m pu n g Post y a n g juga menjadi dosen komunikasi, sekaligus konsultan—yang kerap terlibat dalam kegiatan pencitraan di lingkungan Mabes Polri, seperti dalam proyek pembuatan blue print Div isi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri. Buku ini memuat pelbagai sudut bagaimana upaya penegakan hukum di negeri ini, agar tak tumpang-tindih. Budi memotret hal-hal yang kasat-

±

mata terjadi. Dengan gaya yang bercerita yang renyah, persoalan hukum yang rumit jadi tak pelik. Semacam dalam bagian Dinamika Penegakan Hukum, yang memuat

Data Buku: Ulat di Kebun Polri: Dinamika Polri Menegakkan Keadilan Hukum Budi Hatees Raih Asa Sukses, Jakarta, 2013 iv + 172 halaman tulisan Generasi Korup”, Kerudung Para Tersangka, Kesalehan Tersangka—seperti menyentak kesadaran berpikir kita. Budi mengajak untuk menangkap realitas yang mencemaskan itu. Dalam Generasi Korup, bercakap ihwal generasi muda yang korupsi, dituliskannya: Sesungguhnya perilaku korup tidak bisa di lekatkan pada suatu generasi tertentu. Perilaku korup melekat pada diri setiap manusia. Karena itu, terhadap anak-anak muda yang terlibat korupsi, kita hanya bisa prihatin karena persoalan korupsi

belum bisa teratasi di negeri ini… (Hal. 128) Pula dalam “gugatan” Budi terhadap penggunaan ikon keagamaan. Budi menyorotnya dengan penuh keget i ran. Da lam Kerudung Para Tersangka itu Budi berupaya memberik a n sebua h per i ngata n apa yang ditangkap pula oleh khayalak. Budi menulis: Publik menyaksikan paradoks para tersangka korupsi di negeri ini. Para pelaku tindak kriminalitas itu selalu tampil di hadapan publik dalam balutan pakaian yang berasal dari lingkungan religius umat Islam: yang perempuan mengena k a n ker udu ng atau ji l ba b, seda ng k a n laki-laki berkopiah. Setidaknya buku ini menyuguhkan banyak kisah masalah hukum di negeri ini. Yang ternyata dalam aplikasinya selalu sulit untuk menempuh keadilan yang tak timpang. Mungkin semacam cermin yang disuguhkan oleh Budi, agar memang masalah hukum tak rumpang atau berat sebelah. Di sini, kita kembali disandarkan pada sebuah rel, jika setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum. Persamaan hukum untuk setiap warga negara. Begitu. n

A lex R . Na i ng gola n , pem baca buku, berdomisili di Poris Plawad, Tangerang

CMYK

±


±

±

CMYK

CMYK

±

sastra mINGGU, 1 Desember 2013 LAMPUNG POST

21

Pengantin

CERPEN Dyah merta

±

Kehilangan “Kehilangan berarti kau terbebas dari beban,” kudengar kata-katanya seperti palu, berusaha mencongkel keluar paku yang menancap di ulu hatiku. “Sebab setelah itu kau tidak memiliki apa-apa lagi.” Kehi langan berar ti tidak memi li k i apa-apa, pikirku. Rasa-rasanya ada hembusan angin menyentuh pipiku dengan lembut. Kembali pada kosong. Kembali tidak memiliki. Kembali tidak punya. Apa sulitnya? Aku mencoba menepis gagasan itu, tapi kata-katanya perlahan bergerak menguasaiku. Berulang-ulang dia katakan jika aku adalah pilihan. Dia, pria yang kutemui, atau mungkin tepatnya dia menemukanku begitu yang dia tegaskan, di satu malam di sebuah tempat nongkrong yang sepi. Waktu itu, aku sendiri saja. Dari dia, aku seperti mendapatkan uluran tangan, tepat ketika aku berada di tubir jurang, persisnya saat tak seorang pun melihatku. Mungkin dia sejenis malaikat penolong yang diutus Tuhan.

±

Pil Prozac Tak ada lagi waktu, bahkan untuk secangk i r kopi hangat. Ti ba-t i ba semua menjadi dingin. Kehidupan terasa hambar. Aku juga tak ingat lagi apakah waktu bergerak lebih cepat atau justru melambat. “Mungkin kau ‘mati rasa’,” komentar Shita, entah kapan itu, saat kami menikmati malam bersama dengan coffee latte di sebuah kafe. Saat itu aku benar-benar patah hati. Aku gagal menikah, hingga sangat sulit bagiku untuk jatuh cinta lagi. Masih di masa rapuhku, pria itu datang dan bilang bahwa, “Kau terpilih.” Cukup sulit waktu itu untukku memahami kata-katanya. Tulang pipi lelaki itu tertutup bulu-bulu yang terpangkas tipis. Matanya memerci k kan ketedu han. Tak sengaja, aku menangkap siluet cahaya memendar di belakang kepalanya membuatku terseret semakin jauh dalam percakapannya. K au suda h bi sa menduga ji ka a k u pernah jatuh cinta. Aku juga pernah bermimpi menjadi pengantin. Bagiku jatuh cinta itu kekuatan. Cinta menyalakan caudate nucleus untuk memancarkan dopamin. Dengan dopamin, k au a k a n merasa gem bi ra, selu r u h perhatianmu terpusat. Buruknya, pada saat yang bersamaan ada dorongan kuat untuk memperoleh imbalan. Kau butuh perhatian. Balasan atas cinta. Masuk akal jika ada “cinta buta”. Cinta sering membuat kita menempuh risiko besar. Cinta juga dekat dengan gangguan OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder akibat “ketidakseimbangan” serotonin. Ini sejenis penyimpangan kejiwaan. Kau musti tahu, jika cinta dan gangguan jiwa itu pada prinsipnya sulit dibedakan. Bisa saja kau tiba-tiba menghitung anak tangga terus-menerus. Awalnya, hanya untuk mengalihkan pikiran dari orang yang kau cintai. Akhirnya kau terus menghitung apa saja, mulai dari orang yang kau temui

di jalan, garis zebra, mobil yang berlalu lalang hingga bulu alismu sendiri. Kudengar ada pil anticinta, yaitu pil Prozac. Jika gangguan kejiwaan mulai menghampirimu, sebai k nya kau beli Prozac di apotek. Dia bisa menumpulkan gagasan cinta. Dia ibarat peluru yang membuat kita “ogah” bahkan menyantap kenikmatan seks yang tersaji di depan kita. Pil ini mampu mengacaukan kemampuan untuk jatuh cinta. Setidaknya,

bagian terbaik juga bisa mengobati sakit menstruasi. “Bagaimana dengan aku?” aku berbalik tanya ke Shita, dia meracau mendengar kegilaanku pada Prozac. Wajahnya terlihat begitu nyata di pantulan dinding kaca yang menyekat kafe. Dia masih akan muncul lagi beberapa kali dalam hidupku sampai aku memutuskan untuk sendiri. Apa yang terakhir kudengar darinya hari itu, dia menguapkan kata-kata jika konon cinta tak sebatas pada gagasan masa depan, tetapi juga bangunan masa lalu. “Aku tidak lagi jatuh cinta!” mungkin itu jawabanku. Menurutku, bangunan masa laluku telah runtuh dan saat ini aku tidak memiliki gagasan akan masa depan. Tidak ada sama sekali. Aku tidak tahu apa yang aku butuhkan saat ini, apakah pil

Prozac dosis tinggi atau tawaran lelaki itu dengan embel-embel bahwa aku adalah wanita pilihan. Aku pernah gagal menikah dan kini dia menawariku menjadi pengantin.

kankah sejak awal semesta tercipta sudah begitu? Aku diam saja. Lalu samar kudengar kisah-kisah mulai dituturkannya bak dongeng tentang perjalanan para pejuang di Moro. Aku tidak terlalu paham dengan sejarah hidup Sendiri tokoh-tokoh dalam kisahnya. Apa peduA k hirnya aku menemuinya. Sekal i liku. Entah kapan, aku juga mendengar lagi. Dengan keyakinan sebab aku adalah nama-nama yang tak begitu asing disebut, pilihan. seperti Hambali, Imam Samudera, Saad “Hidup itu sendiri.” alias Faturrahman Al Ghozi, dan Abdul Jabar. Beberapa kisahnya terasa spektakuler, dibumbui dengan aksi seperti koboi dan serupa di film-film Hollywood yang sangat digemari Shita. Dia juga memperlihatkan kliping surat kabar berisi berita tentang pembakaran kamp di sebuah tempat di Mindanao dan foto-foto penangkapan beberapa orang yang dikenalnya. Dia menjelaskan bahwa dirinya saat ini mendapat tugas untuk memburu dan aku adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan aksinya itu. Tak sebatas itu, dia berulangkali memutar film-film yang tak jauh dari apa yang diceritakan, hanya tokoh-tokoh di film-film itu banyak yang menutup wajah mereka. Kurasa kostum itu cuma sedikit berbeda dengan ninja –tapi gerak ninja lebih lentur, kalau tak ingin kubilang selera mereka dalam berpakaian sangat buruk. Dia sering mengulang kata-kata itu. Otakku terdikte dengan sempurna. Aku tak melakukan kesalahan sepatah kata pun. Dua bulan setelah intens bertemu dengannya, aku menemui Shita. Ketika mendengar pilihanku untuk menjadi calon pengantin, Shita berteriak, “Sebaiknya kau tidur dengan siapa saja. Tak perlu kau pikirkan dia siapa. Anggap saja semua lelaki itu suamimu!” “Apa kau sudah kehilangan kewarasan berencana mengakhiri hidupmu sendiri?” “Sepertinya aku perlu mengajakmu ke night club!” “Katakan padaku siapa lelaki yang n FERIAL menemuimu itu? Dia bukan ustaz, melainkan bagaimana otakmu bisa me“Sejak awal kelahiran, kau adalah pililengkung sejauh itu. Aku harus bertemu han. Kau telah menyisihkan ribuan sel-sel dengannya. Aku tidak mau satu-satunya kehidupan yang lain yang berlombatemanku punya keputusan gila!” lomba untuk dilahirkan. Kau pun harus Suaranya detik itu berlompatan tak mengakhiri hidup dengan pilihan.” Sethenti, begitu sumbar, seperti panci-panci iap kata-katanya rasanya seperti peluru dipukuli beramai-ramai. Bagiku Shita yang menyisir habis hantu-hantu dalam adalah tipe perempuan yang tidak percakehidupanku, membawaku perlahan ke ya pada tatanan sosial, termasuk pernikapuncak ketenangan. Membuatku juga tak han. Dia hidup bebas, itu persepsinya. Dia ingin menemui Shita. berbanding 180 derajat denganku. “Semakin mengerti, semakin kau tahu Kurasa karena jengah, d ia berd i r i arti sendiri.” dari tempatnya duduk dan memutar tuLalu dia mengisahkan kepadaku perbuhnya yang tinggi semampai berbalut jalanannya sendirian menjelajahi bebergaun sifon mini tanpa lengan dengan apa belantara hingga sahara. “Aku pernah motif hati berbaris di bagian payudara. tinggal di Afghanistan dan Filipina. Kau Pahanya menjuntai seper ti sepasang leher jerapah beriringan. Warna merah harus tahu jika saat ini dunia bergerak di marun mendominasi bagian atas berpadu luar kendali. Kekuatan perlawanan yang dengan motif abu. Di sisi tepi ada renda tersisa hanya ada pada yang terpilih.” tipis. Rambut panjangnya tergerai. “Ini Dunia bergerak di luar kendali? Bu-

±

seri Flaming Hearts,” jelasnya menekan rasa penasaranku melihat ke arah gaun yang dikenakannya. Dengan gaun itu, dia semakin mirip burung flamingo. Lalu dia rebahkan tubuhnya ke sofa. “Coba kau rasakan hidup bebas seperti burung!” Matanya menerawang. “Burung tidak benar-benar mengalami kebebasan. Mereka terhambat topografi dan musim,” tukasku. “Aku cukup bebas.” “Itu hanya pandanganmu. Dan kau bukan burung. Sepanjang kamu hidup, kebebasan hanya kesemuan. Hanya impian. Itu tidak benar-benar ada.” “Setidaknya itu lebih baik daripada kau bunuh diri!” “Bukan begitu, aku mau menjadi pengantin.” Bicara dengan Shita rasanya sia-sia. Memang dia tidak terkejut dengan pilihanku, atau mungkin dia bisa menduga bahwa keputusan itu sangat bisa kupilih. Sekali lagi karena kami sangat berbeda. “Apa kau tidak sedih meninggalkan kehidupan?” suaranya mendadak dramatis. “Kau pernah bilang bahwa aku mati rasa. Maka bagaimana mungkin aku bisa merasakan sedih?” Benar, aku kehilangan sensitivitas rasa. Tidak senang, tidak juga sedih. Bahkan cita rasa berpakaianku bertambah buruk separah kostum peniru ninja itu. Tapi keputusanku semakin bulat. Teroris Inilah hari terakhir itu. Hari ketika aku yakin untuk tidak memiliki apa-apa. Termasuk tubuh dan jiwaku. Aku tak lagi ingin mendengar suara Shita yang terus memekak di telingaku. Aku tak lagi ingin melihat wajah Shita. Aku tak lagi ingin dia berpikir bahwa aku akan mengikuti kegilaannya. Aku bukan Shita. Aku adalah pilihan. Dan ini adalah hari ketika aku menjadi pengantin. “Kau sangat cantik!” ujar pria itu. Dia telah mendandaniku dengan rok panjang dengan celah tinggi di sisi kanan, berwarna emas, dengan lingkar pinggang elastis. Aku nampak seperti putri duyung berbalur atasan hitam berkilat. Aku yakin kata-katanya bukan basa-basi. Sebab hari ketika kau menjadi pengantin adalah hari di mana kau ingin tampil paling cantik dari yang lain. Rasanya, hari ini aku lebih mirip Shita. Aku pun bergerak ke tengah ruangan yang riuh oleh dentum musik house. Dia sudah memastikan bahwa “siapa” yang dia buru ada di situ. Musik mengentak itu seakan memicuku untuk menekan tombol peledak dalam hitungan detik. Detik ketika aku tidak punya apa-apa. Tidak tubuh dan jiwaku. Juga “dia” yang kuburu. Di kehidupan yang masih terus bergerak, pada beberapa sekon setelah ini, mereka akan menyebutku “teroris”, sedang keluargaku akan bilang, “dia sudah lama tidak pulang.” n

±

sajak-sajak Budhi Set yawan

±

Lukisan Penari (1)

Afeksi (1)

aku tak kuasa menera asal usul dan alamatmu sedemikian kilat engkau keluar dari sebalik cermin langit tempatku berkaca untuk menanyakan gerak kupu kupu di antara aroma nektar yang menguar menyerbu

engkaukah yang melambatkan putaran jarum di arlojiku. la lu ma la m menjel ma la bi r i n ya ng dipenuhi kerlip kesepian. dan jarak menjadi kanvas yang teramat luas, sedangkan belum muncul juga: tentang apa yang hendak digoreskan oleh kuas yang terburu terpukau warna.

Berburu Maafmu

aku tak sanggup menerka apa rerumpun kata yang hendak kau terbitkan pada sendi jelajah para pemburu takjub yang bertumbuhan di kanal kanal kenangan dan harapan yang melintasi wilayah wilayah percakapan sepi pada lentik gerik dan runcing kerlingmu aku menafsir siluet siluet kehidupan yang penuh dendang yang acap dilumur ratap radang

engkaukah yang telah menjadi arlojiku, yang melingkari nadi gerakku. wajahmu serupa nebula yang terus mengitari pergelangan, membuat lintasan orbit di sekeliling taman degupku. kautebarkan aroma rempah ke udara malam, sehingga bertumbuh desir kegaiban berbalur nujum perjamuan.

±

2013

: yuni kurniasari

masih kusimpan getar tarian bibirmu menyapu kanvas malam yang mengirimkan suar nyala paling madu kemeriahan yang ritmis mekar di taman bergantung pada kedalaman matamu yang lembayung kuda andong yang gemar mengukur jalanan tumpukan durian memompakan manis tebaran serta keramaian jamu kranggan yang tak lekang oleh gerah tahun tahun yang nyalang berlepasan becak di perempatan menafsir usia kesepian kemarau gigilkan roda ban pada lintasan penantian

2013

CMYK

±

ada degap kepi luan pat u ng pemai n biola mer u nut kelok pa nja ng penga k ua n kelahiran di kolong sayup lagu kebangsaan negeri yang pucat aku yang dikerubut racun metropolitan memutus tali emas dalam erupsi nanar dan kini aku sendiri yang terkapar oleh serapah percakapan diam jalanan perkotaan telah kukunyah petikan karma darimu hingga menjadi roman temaram di alur aliran sungai yang mencari muara ke langit entah bila, dapat kusadap sari kata darimu buat membasuh kekelaman ruang napasku

Purworejo, 2010

±

Cemara Tujuh aku terkenang tujuh tubuh yang meninggi mengusap langit ilusi dialiri bulir sepoi sore bersama denting gamelan dan kicau burung mengirimkan keharuan zaman ke jantung matahari tembaga rerupa bunga padma menjadi lelampu di rantingmu di seberang kekar pilar pilar dan lembar selasar yang tergelar merawi takzim agung balairung memeram riwayat renung dalam khusyuk kembara berkali aku menyunting auramu, hingga mengepul rindu. amuk risau menderu. 2012 Budhi Setyawan, lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 9 Agustus 1969. Tulisannya dimuat di banyak media nasional dan daerah. Sekarang aktif di kegiatan bulanan Sastra Reboan di Bulungan, Jakarta Selatan, serta sebagai penggagas dan ketua Forum Sastra Bekasi.

CMYK

±


CMYK

±

CMYK

±

±

ILMU mINGGU, 1 DESEMBER 2013

LAMPUNG POST

TEKNOLOGI 22

±

±

foto-foto: DOkumentasi Unila

Misi Sempurna

Robot Terbang BKP 010 Dian Wahyu Kusuma

B

IP..bip..bip, sinyal merah berkedip-kedip. Enam orang yang tergabung dalam tim pesawat pemantau Buk it Kemi ling Permai (BKP) 010 dan BKP 001 merapat ke layar komputer. Layar menampilkan video kondisi lapangan rumput hijau nan lengang dan sepi. Selang lima menit terdengar benda jatuh di sekitar jaring net gawang sepak bola di tanah lapang BKP itu. “Siiip, take off dan landing-nya sudah sempurna,” ujar seorang pria berlari kecil membawa pesawat mini tanpa awak. Dosen pembimbing robot terbang, Yulianto Raharjo, sering turun langsung bersama mahasiwa bimbing­ annya melatih pesawat atau robot terbang di lapangan BKP. Makanya, dua tim yang berhasil meraih juara I dan II pada Kontes Robot Terbang di Institut Teknologi Bandung pada 8—10 November lalu, diberi nama tim robot BKP 010 dan BKP 001. Menurut Yulianto, pesawat tanpa awak ini mampu memantau bencana da n kemaceta n. Merek a mena mbahkan kamera di sisi bawah bodi pesawat seh i ngga robot bisa me ­ ngirimkan video berdurasi 10 menit. Kemampuannya bisa mentransfer signal sejauh 2 km. Selain itu, bobot pesawat ini ringan sehingga bisa menggunakan tangan untuk lepas landas (hand launch) saat lapangan tidak memungkinkan untuk dipakai. Saat mendarat, bisa menggunakan ja­ ring atau net tanpa harus menyentuh landasan. Yulianto menjelaskan robot terbang ini sudah diprogram menggunakan mission planner (rencana penerbangan) sebagai otak pesawat yang dipasang di atas bodi pesawat. Remote hanya digunakan untuk take off dan landing.

±

±

±

Pesawat harus menyelesaikan misi pemantauan dalam jarak 500 meter dari landasan dengan tinggi terbang 50—100 meter. Robot terbang yang bisa melakukan misi ini dengan baik yang menjadi pemenang. Robot menggunakan baterai selama 10—15 menit. “Waktu kompetisi kemarin, hanya tim kami yang bisa menyelesaikan misi yang ditugaskan. Yang lain ada yang robotnya tidak bisa terbang sama sekali, ada juga terbang dan hilang, jatuh entah di mana, bukan di landasan,” kata dosen Teknik Elektro ini, Rabu (27-11). “Prinsip dasarnya kami membuat pesawat terbang secara otomatis, menuju ke titik yang sudah ditentukan.” Menurut Yulianto, ada 25 mahasiswa yang ikut dari tim robot Unila ini. Ia membimbing mahasiswanya untuk perakitan robot di laboratorium Teknik Digital Teknik Elektro. Untuk latihan penerbangan, mereka memanfaatkan lapangan di Bukit Kemiling Permai. Sudah lebih dari sepuluh pesawat dikorbankan, mulai dari yang merakit sendiri sampai dengan yang dibeli. “Kelemahan robot terbang ini hanya bisa terbang selama 10 menit, tapi kalau baterai diganti yang bagus bisa lebih lama waktu terbangnya,” ujarnya. Rencananya ke depan robot terba ng i n i a k a n d i kem ba ng k a n menggunakan bahan bakar modifier sehingga bisa mengangkut beban hingga 5 kg (seperti kamera). Komponen Desain Robot terbang BKP 010 menggunakan mesin dan baling-baling di posisi depan, sedangkan BKP 001 mesin dan baling-baling berada di belakang bodi pesawat. Logo unila terpajang di winglet belakang pesawat. Bodi utama pesawat menggunakan gabus dan bambu sebagai penguat sayap. Gabus dipilih karena bahannya murah dan kalau pesawat jatuh masih

CMYK

bisa diperbaiki. Umumnya pesawat menggunakan kayu dan balsa, kalau pesawat sudah jatuh, itu tidak bisa lagi diperbaiki, tim robot harus membeli baru satu frame. Gabus dipotong dengan kawat panjang sehingga menyerupai sayap yang bisa dibongkar pasang pada bodi do-

bot terbang. Bentuknya bentang robot terbang 2 meter, panjang 1,8 meter dan beratnya 2,5 kilogram. Di bawah bodi dekat roda bisa dipasang untuk kamera. Tripleks kayu digunakan untuk bodi bawah pesawat. (M2)

dianwahyukusma@lampungpost.co.id

±

±

±

CMYK

±


CMYK

±

CMYK

±

±

ILMU mINGGU, 1 DESEMBER 2013

LAMPUNG POST

TEKNOLOGI 22

±

±

Misi Sempurna Dian Wahyu Kusuma

B

IP..bip..bip, sinyal merah berkedip-kedip. Enam orang yang tergabung dalam tim pesawat pemantau Buk it Kemi ling Permai (BKP) 010 dan BKP 001 merapat ke layar komputer. Layar menampilkan video kondisi lapangan rumput hijau nan lengang dan sepi. Selang lima menit terdengar benda jatuh di sekitar jaring net gawang sepak bola di tanah lapang BKP itu. “Siiip, take off dan landing-nya sudah sempurna,” ujar seorang pria berlari kecil membawa pesawat mini tanpa awak. Dosen pembimbing robot terbang, Yulianto Raharjo, sering turun langsung bersama mahasiwa bimbing­ annya melatih pesawat atau robot terbang di lapangan BKP. Makanya, dua tim yang berhasil meraih juara I dan II pada Kontes Robot Terbang di Institut Teknologi Bandung pada 8—10 November lalu, diberi nama tim robot BKP 010 dan BKP 001. Menurut Yulianto, pesawat tanpa awak ini mampu memantau bencana da n kemaceta n. Merek a mena mbahkan kamera di sisi bawah bodi pesawat seh i ngga robot bisa me ­ ngirimkan video berdurasi 10 menit. Kemampuannya bisa mentransfer signal sejauh 2 km. Selain itu, bobot pesawat ini ringan sehingga bisa menggunakan tangan untuk lepas landas (hand launch) saat lapangan tidak memungkinkan untuk dipakai. Saat mendarat, bisa menggunakan ja­ ring atau net tanpa harus menyentuh landasan. Yulianto menjelaskan robot terbang ini sudah diprogram menggunakan mission planner (rencana penerbangan) sebagai otak pesawat yang dipasang di atas bodi pesawat. Remote hanya digunakan untuk take off dan landing.

±

±

±

foto-foto: DOkumentasi Unila

Robot Terbang BKP 010 Pesawat harus menyelesaikan misi pemantauan dalam jarak 500 meter dari landasan dengan tinggi terbang 50—100 meter. Robot terbang yang bisa melakukan misi ini dengan baik yang menjadi pemenang. Robot menggunakan baterai selama 10—15 menit. “Waktu kompetisi kemarin, hanya tim kami yang bisa menyelesaikan misi yang ditugaskan. Yang lain ada yang robotnya tidak bisa terbang sama sekali, ada juga terbang dan hilang, jatuh entah di mana, bukan di landasan,” kata dosen Teknik Elektro ini, Rabu (27-11). “Prinsip dasarnya kami membuat pesawat terbang secara otomatis, menuju ke titik yang sudah ditentukan.” Menurut Yulianto, ada 25 mahasiswa yang ikut dari tim robot Unila ini. Ia membimbing mahasiswanya untuk perakitan robot di laboratorium Teknik Digital Teknik Elektro. Untuk latihan penerbangan, mereka memanfaatkan lapangan di Bukit Kemiling Permai. Sudah lebih dari sepuluh pesawat dikorbankan, mulai dari yang merakit sendiri sampai dengan yang dibeli. “Kelemahan robot terbang ini hanya bisa terbang selama 10 menit, tapi kalau baterai diganti yang bagus bisa lebih lama waktu terbangnya,” ujarnya. Rencananya ke depan robot terba ng i n i a k a n d i kem ba ng k a n menggunakan bahan bakar modifier sehingga bisa mengangkut beban hingga 5 kg (seperti kamera). Komponen Desain Robot terbang BKP 010 menggunakan mesin dan baling-baling di posisi depan, sedangkan BKP 001 mesin dan baling-baling berada di belakang bodi pesawat. Logo unila terpajang di winglet belakang pesawat. Bodi utama pesawat menggunakan gabus dan bambu sebagai penguat sayap. Gabus dipilih karena bahannya murah dan kalau pesawat jatuh masih

CMYK

bisa diperbaiki. Umumnya pesawat menggunakan kayu dan balsa, kalau pesawat sudah jatuh, itu tidak bisa lagi diperbaiki, tim robot harus membeli baru satu frame. Gabus dipotong dengan kawat panjang sehingga menyerupai sayap yang bisa dibongkar pasang pada bodi do-

bot terbang. Bentuknya bentang robot terbang 2 meter, panjang 1,8 meter dan beratnya 2,5 kilogram. Di bawah bodi dekat roda bisa dipasang untuk kamera. Tripleks kayu digunakan untuk bodi bawah pesawat. (M2)

dianwahyukusma@lampungpost.co.id

±

±

±

CMYK

±


± ±

CMYK CMYK

± ±

CMYK CMYK

± ±

PERJALANAN mINGGU, 1 Desember 2013 LAMPUNG POST

23

Menjajal

± ±

± ±

Jeram Citarik Arung jeram Sungai Citarik, Sukabumi, memang memiliki daya tarik wisata air yang cukup menantang dan termasuk pada grade III, dengan panorama alam yang cukup eksotis. Sri Agustina

B

ERMAIN-MAIN air di alam terbuka merupakan sesuatu yang menantang bagi sebagian orang. Apalagi mereka yang berkutat dengan rutinitas pekerjaan setiap harinya. Salah satu permainan yang bisa membuat fresh sekaligus menguji

adrenalin adalah arung jeram atau dikenal dengan rafting. Bagaimana tidak menguji adrenalin, jika kita harus melintasi sungai berbatuan besar dan berarus cukup deras dengan menggunakan perahu karet yang tak terlalu besar. Rasa waswas dan ngeri pasti menggelayut bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya. Namun, rasa

± ±

± ±

ingin tahu alias penasaran untuk mencoba olahraga air ini agaknya mampu mengatasi rasa takut tadi. Belum lagi jika sudah mencobanya. Walah, dijamin bisa ketagihan dan ingin tambah lagi di alur yang lebih panjang. Setidaknya, itu saya alami ketika mencoba pertama kalinya mengarungi jeram Sungai Citarik di kawasan Sukabumi, Jawa Barat. Kala itu saya termasuk dari rombongan tur jurnalis yang mencoba kendaraan baru dari salah satu diler mobil nasional ini sengaja disuguhkan kegiatan yang menantang, rafting. Benar saja, dari sekitar 50 jurnalis Sumatera dan Jawa yang ikut serta dalam kegiatan tur itu, hanya separuh saja yang “memberanikan diri” menjajal derasnya sungai dan jeram Citarik. Hal itu wajar, karena kami baru saja menjelajahi jalan berliku dan menanjak dari Pelabuhan Ratu menuju arah Cibadak, Sukabumi, dengan jarak tempuh sekitar dua jam setengah. Sebagian peserta pasti lelah. Arung jeram Sungai Citarik memang memiliki daya tarik wisata air yang cukup menantang dan termasuk pada grade III, dengan panorama alam yang cukup eksotis. Ada berbagai pilihan jarak tempuh rafting yang bisa dipilih; 5 km, 9 km, dan 12 km. Saya sempat ragu karena jujur tidak lihai berenang. Tetapi, rasa iengin tahu begitu membulat sehingga saya memberanikan diri turut serta. “Sudahlah tak usah, nanti basah semua repot lo. Lagian lihat sungainya saja banyak batuan besar, kata seorang rekan yang tak ambil bagian dalam rafting. “Iya, ya tapi saya kepingin nyoba Citarik nih. Bismillah ajalah,” ujar saya. Peserta rafting diminta untuk mengambil perlengkapan mulai dari helm, jaket pelampung, serta dayung. Setelah pembagian kelompok, dengan setiap perahu berisi empat peserta, termasuk satu orang instruktur, kami dibagi menjadi 8 kelompok. Kebetulan saya mendapatkan kelompok pertama dengan instruktur bernama Unang. Semua peserta mendapatkan penjelasan awal, bahwa keamanan dan kekompakan di atas perahu dan selama perjalanan berada di tiap-tiap kelompok. “Inilah salah satu mengukur kemampuan kerja sama tim. Jika

sang instruktur mengomandokan untuk mendayung atau berpindah posisi, perjalanan akan lancar dan selamat,” kata sang komando. Kami juga belajar singkat cara memegang dayung, mengayun ataupun posisi jika kapal terbalik. Termasuk menolong teman yang tenggelam. Sebelum jalan, kami pun berdoa menurut kepercayaan agar perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. Saat naik di perahu karet, jantung mulai berdebar agak kencang karena perahu karet oleng kiri dan kanan belum seimbang. Kami berempat dibagi di posisi masing-masing, dan Umang berada di kendali duduk paling belakang di perahu karet. “Dayung...dayung...angkat,” ujar Umang mengomandoi. Posisi angkat adalah dayung diangkat dengan kedua tangan dengan posisi sep erti angkat tongkat komando. Ini agar dayung tak mengenai kawan lainnya di dalam perahu.

A

da berbagai pilihan jarak tempuh rafting yang bisa dipilih; 5 km, 9 km, dan 12 km. Saat naik di perahu karet, jantung mulai berdebar agak kencang karena perahu karet oleng kiri dan kanan.

Arus di depan mulai terlihat deras dan kami diminta untuk tetap memacu dayung. Perpindahan posisi duduk juga dilakukan. “Pindah ke kanan,” teriak Umang, serta-merta kami pindah ke posisi kanan dengan kaki diselipkan di perahu karet. Rupanya di depan ada batu cukup besar dan jeram yang lumayan tinggi sehingga jika tak pindah posisi, perahu akan terbalik. Meskipun kami melaluinya dengan sempurna, percikan air Sungai Citarik yang dingin membasahi tubuh kami. Gelak tawa pun pecah, rasanya senang bisa melalui jeram itu. Namun ternyata itu belum usai, karena masih ada enam jeram lagi yang harus dilalui. “Ini baru jeram pertama, masih ada enam lagi dan jarak tempuh kita 5 kilometer. Kita mau perahu terbalik tidak?” tanya Umang. Spontan saya menjawab. “Jangan! Please ya,jangan sampai terbalik pera-

foto-foto: lampung post/dok.

± ±

CMYK CMYK

± ±

hunya, saya enggak mahir berenang,” kata saya yang merupakan satu-satunya kaum hawa di perahu itu. Yang lain ada yang sepakat. “Ya kalau bisa jangan terbalik,” ujar rekan jurnalis dari Jakarta. Tapi rekan yang satu lagi kepingin ada hal menarik jika perahu terbalik. “Ya seperti naik banana boat itu lo,” ujar rekan dari Cirebon. Saya pun menyeringai dan memberikan aba-aba dengan geleng kepala. Sang instruktur tertawa, “Tenang saja, biasanya yang takut ini nantinya malah mau nambah lo.” Kami menikmati setiap alur jeram Citarik sambil sesekali melihat pemandangan indah di sisi kiri dan kanan. Bahkan, kami juga melihat rombongan rekan lainnya yang berada di belakang kami dengan jarak sekitar 15-an meter. Ada salah satu perahu di belakang yang terbalik. “Itu karena tidak kompak saat pindah posisi, makanya perahu oleng. Kalau lomba, kelompok ini bisa menang kok, soalnya kompak,” puji sang instruktur kepada kami. Begitu berada di lokasi yang agak tenang, kami harus terjun dari perahu. “Ya, di sini untuk berenang. Ayo turun semua. Saya enggan, tapi malah ditarik sampai akhirnya tercebur. Weleh, dalam sekali, kaki saya tak menyentuh dasar, tapi mampu mengapung berkat pelampung. “Ini dalamnya sekitar 8 meteran sampai 12 meter kok,” kata Umang. Mendengar itu, saya tak mau jauhjauh dari perah karet. Beberapa fotografer sudah siap berada di samping sungai untuk membidik kegiatan kami. Setelah delapan perahu karet berkumpul semua di lokasi yang dalam, dan peserta berenang cukup puas sambil menikmati kadal air yang berseliweran, saatnya melanjutkan perjalanan. Saya mulai merasakan kenikmatan mendayung dan diterpa air saat manuver. Namun, tiba-tiba Umang mengatakan kita akan melintasi jeram terakhir karena 5 kilometer sudah dilalui. “Ah masak sudah 5 kilo sih, sepertinya baru saja satu kilo. Salah kali,” kata saya protes. Umang tertawa. “Kan betul, baru terasa ketagihan kan meski awalnya takut,” ujarnya. Saya masih saja menyangkal jika kami sudah melalui 5 km. “Masak sih, sepertinya tak sampai ya,” kata saya ke rekan lainnya. Rupanya saat itulah perahu kami digoyang Umang agar perahu terbalik. Ups! Untung saya sigap, satu tangan memegang tali perahu kerat sehingga tak tercebur. Sementara rekan dari Cirebon terlempar dari perahu. “Ini sesuai pesanan lo,” kilah Umang agar tak disalahkan. Kami pun mendarat dan disuguhi minuman segar atau hangat sesuai pilihan selera. Dari lokasi finis, kami kembali ke lokasi start dengan menggunakan pikap melintasi jalan yang terjal. Wah, benar-benar memacu adrenalin rafting di Citarik. Sepertinya saya akan kembali lagi mencoba alur yang lebih panjang. (M1)

± ±

± ±

sriagustina@lampungpost.com

CMYK CMYK

± ±


fashion mINGGU, 1 Desember 2013 LAMPUNG POST

24

Busana Kemuliaan

Bangsa Moor Rinda Mulyani

F

ITRI Aulia menghidupkan lagi busana kemuliaan para muslimah bangsa Moor yang hidup di negeri Andalusia, Spanyol pada 711 Masehi. Kini, busana ini menembus ruang dan waktu, berpadu dengan karakteristik motif etnik nusantara. Fitri menampilkan belasan busana rancangannya ini di ajang Jakarta

Fashion Week pada Oktober lalu. Glorious moor sangat terasa saat model-model berjalan anggun penuh kemegahan. Menurut Fitri, pilihan warna serta model disesuaikan dengan konsep budaya bangsa Moor ketika itu. Busana ini didominasi warna-warna netral, seperti cokelat, biru, hitam, dan hijau tua. Sesuai budaya muslim yang sangat kuat di zaman itu. Para muslimah menggunakan busana yang benarbenar rapat, menutupi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Bahkan, Fitri juga menampilkan satu model yang menggunakan cadar. Untuk memadukan busana ini dengan etnik nusantara, Fitri me-

nambahkan motif-motif Aceh pada lis lengan, leher, pinggang, atau pinggiran rok panjang yang mengembang. Motif Aceh ini sekaligus sebagai trademark busanabusana rancangannya. Pilihan bahan berupa lace, satin, sifon, dan sutra memperkuat kesan mewah dan megah. Tren busana muslimah yang terus berkembang menginspirasi Fitri untuk menyuguhkan glorious moor ini. Dia berharap busana ini menjadi tren pada 2014. (M1)

rindamulyani@lampungpost.co.id

foto-foto: ap


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.