Lampung Post Jumat, 29 September 2017

Page 1

JUMAT, 29 09 2017 NO. 14279 Tahun xliiI TERBIT SEJAK 1974 24 Halaman Rp3.000/eks

T ERUJI T EP ERC AYA

facebook.com/ lampungpost

Rutinitas Baca 30 Menit Harus Dipaksakan

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

GERAKAN LAMPUNG MEMBACA. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, Ketua PKK Lampung Yustin Aprilani Ficardo, Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal, dan Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando saat pencanangan Gerakan Lampung Membaca (GLM) di lapangan Korpri, Pemerintah Provinsi Lampung, Kamis (28/9). GUBERNUR Lampung M Ridho Ficardo mengingatkan pentingnya program membaca yang dilakukan oleh anakanak dan pelajar minimal 30 menit per hari. Gerakan ini perlu dilakukan atas kesadaran masyarakat dan didukung penuh pemerintah. “Anak-anak harus ada program mem­ baca minimal 30 menit sehari. Itu harus diprogramkan sendiri dari masingmasing anak kita. Gerakan ini bukan yang dipimpin pemerintah, melainkan yang dipimpin langsung masyarakat dengan sokongan dukungan dari pemerintah,” kata Ridho saat talkshow Gerakan Lam­ pung Membaca (GLM) di lapangan Kor­ pri, Bandar Lampung, Kamis (28/9). Selain Gubernur, turut hadir seba­ gai pembicara Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, dan Ketua DPRD Provinsi Dedi Afrizal. Kegiatan ini diikuti ratusan pelajar. Najwa Shihab mendukung usulan Gubernur Lampung terkait adanya program wajib membaca. Investasi un­ tuk peningkatan sumber daya manusia melalui membaca harus dipaksakan. Menurut dia, membaca harus dilatih. Masukkan jadwal membaca dalam rutinitas kegiatan sehari minimal 5 menit pada pagi, siang, sore, dan malam, ­sehingga total ada 20 menit sehari. Indonesia, kata dia, menjadi salah satu negara dengan minat baca terendah. Masalah ini bukan disebabkan minat masyarakat yang rendah, melainkan karena akses untuk mendapatkan bahan bacaan sulit dan pasokan buku sedikit. Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando menyatakan dukungan kepada Pemprov Lampung jika ada regulasi yang mengatur terkait kewajiban mem­ baca di sekolah selama 30 menit sebe­ lum pelajaran di mulai. (RAN/*2/S1)

KPK Tekan Korupsi Pemda-Pengusaha Pemerintah bertanggung jawab meningkatkan integritas, pengawasan, dan perbaikan sistem yang sesuai tugas dan fungsinya. EFFRAN KURNIAWAN

K

OMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mempunyai target menekan korup­ si terkait hubungan pemerintah daerah (pemda) dan pengusaha. Pasalnya, makin banyak kepala dae­ rah yang terkena operasi tangkap ­tangan (OTT) sehubungan ­dengan gratifikasi perizinan bisnis. Kemarin (28/9) dilakukan penan­ datanganan komitmen penerapan pe­ngendalian gratifikasi di seluruh tingkat pemerintahan se-Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lam­ pung. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama KPK me­ nyinergikan pencegahan perilaku gratifikasi di Lampung. Sejumlah poin dalam komitmen atau pakta integritas itu berisi agar setiap daerah dapat menerapkan prinsip-prinsip antikorupsi, yaitu tidak menawarkan, menyuap, dan melaku­ kan gratifikasi dalam bentuk apa pun.

Pemerintah juga tidak akan meminta dan menerima apa pun dan dari mana pun terkait tugas pokok dan fungsi yang dilarang aturan berlaku. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menjelaskan penan­ datanganan komitmen itu sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam pemberantasan korup­si, ter­ utama menekannya melalui pence­ gahan. “Mudah-mudahan langkah ini bisa menekan dan mengurangi

Tujuh Klasifikasi Korupsi - Kerugian keuangan negara - Konflik kepentingan dalam pengadaan - Perbuatan curang - Pemerasan - Suap - Gratifikasi - Penggelapan dalam jabatan

angka kejahatan. Tidak ada penyim­ pangan yang mengkhawatir­k an dan merugikan masyarakat,” kata Gubernur, kemarin. Kegiatan itu turut dihadiri Direktur Gratifikasi KPK Giri Su­ prapdiono, 15 bupati/wali kota seLampung, Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo, Danrem 043/ Garam Kolonel Inf Hadi Basuki, Kajati Syafruddin, dan seluruh kapolres se-Lampung.

@lampostonline @buraslampost

ig@lampost

Kami Tidak Pernah Mengajarkan Terorisme “KAMI tidak pernah menga­ jarkan kekerasan, aksi eks­ tremisme, bahkan teroris­ me.” Begitu dikatakan Khalifah Khilafatul Mus­ limin Abdul Qadir Hasan Baraja bercerita kepada awak media di kantor pusat Khilafatul Muslimin, Jalan WR Supratman, Kelurahan Bumiwaras, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Kamis (28/9) siang. Menurutnya, organisasi keagamaan yang dia pimpin hanya mengajarkan tentang Islam yang kafah atau se­ penuhnya. Apalagi, dalam Islam sama sekali tidak dibe­ narkan adanya tindak­an ke­kerasan antarsesama mus­ lim, bahkan nonmuslim seka­ lipun. Sebab, tujuan utama organisasi itu semata untuk mempersatukan umat Isalam dan kemerdekaan yang memiliki keanekaragam­an budaya dan agama. “Kita tidak ada sedikit pun berpikir untuk membenci dan menyakiti penganut agama lain, bahkan tindakan kekerasan tidak dibenarkan agama Islam,” kata pria ber­ janggut putih itu. Dia menganalogikan me­ nyembelih hewan kurban menggunakan alat yang

tumpul itu saja tidak diper­ bolehkan. Kemudian, dalam Islam membunuh semut saja tidak boleh, apalagi menyakiti sesama manusia. “Itulah ajaran Islam sesung­ guhnya,” ujar dia. Terkait kepemilikan dan peracikan bahan peledak untuk menangkap ikan, menurut Abdul Qadir, juga tidak diperbolehkan. Sebab, tindakan itu dapat merusak keanekaragaman hayati, dan alam. Sebagai manu­ sia, sebagai khilafah, harus bisa menjaga apa-apa yang diciptakan Allah di bumi. Maka itu, peristiwa yang dialami Mustafa Zailani yang menjadi tersangka atas kepemilikan bahan peledak, menurutnya, tidak ber­ hubungan dengan Khilafatul Muslimin. “Itu murni urusan pribadi dia. Ya, kami berdoa semoga proses hukumnya cepat selesai,” katanya. Untuk itu, jabatan Mustafa sebagai amir wilayah Bandar Lampung (awalnya Lampung Selatan, red) untuk semen­ tara digantikan oleh Abu Bakar. Hal itu diputuskan dalam musyawarah darurat oleh pengurus Khilafatul Mus­ limin, Rabu (27/9) malam. (R5) n ASRUL SEPTIAN MALIK

Giri Suprapdiono mengingatkan tujuh klasifikasi korupsi berdasarkan UU Nomor 31/1999 jo UU 20/2001 di antaranya kerugian keuangan negara dan konflik kepentingan dalam peng­ adaan. “Makin banyak kepala daerah terjaring OTT KPK,” ujar dia.

KAD Lampung Pada bagian lain, Komite Advokasi Daerah (KAD) Antikorupsi Lampung dibentuk di Hotel Sheraton, kemarin. Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujarnako men­ jelaskan Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Peraturan Nomor 13/2016 untuk menangani kejahat­ an korporasi. “KPK tidak hanya me­nindak, tetapi sebagai wadah komunikasi antara regulator dan pelaku usaha,” kata Sujarnako. Ketua Kadin M Khadafi mengata­ kan sebagian besar pelaku korupsi adalah pengusaha dan pemerintah. Hal itu merupakan permasalahan yang harus dientaskan. “Sering terlihat korupsi ini karena keter­ paksaan, seperti iklim investasi dan tekanan aparatur negara dari atasannya dengan ancaman nonjob,” ujar dia. (MAN/R5) effran@lampungpost.co.id

Kita ingin menyeruput kopi Lampung dengan nikmat dan pada saat bersamaan dapat mengangkat kesejahteraan petani kopi.”

UPT Puskesmas Dimintai Jatah 10%

Peserta UNBK Paket B Berumur 45 Tahun

Permintaan dana setelah adanya MoU antara BPJS dan Dinas Kesehatan Lampung Timur dengan UPT puskesmas mendapat dana kapitasi JKN BPJS kesehatan.

Ia menerangkan peserta yang mengikuti UNBK program paket telah mengikuti pembelajaran secara baik seperti sekolah pada umumnya.

Tajuk | Hlm 2

Kota | Hlm 6

Humaniora | Hlm 15

OASIS

Alasan Menyukai Film Horor INDIVIDU yang lebih banyak mencari sensasi mungkin tertarik pada film-film yang menyeramkan. Menurut Margee Kerr, seorang sosiolog yang mempelajari ketakutan, hal ini merupakan upaya mereka untuk menghilangkan stres. Lebih lanjut, Margee menjelaskan film yang merangsang rasa takut akan membuat denyut jantung seseorang semakin kencang dan membuat tubuh terasa seolah perlu mengeluarkan energi. Beberapa mungkin menganggap positif hal tersebut. Mereka merasa benar-benar kembali merasa hidup kembali. Hampir seperti perasaan seusai ikut kelas yoga yang benar-benar hebat atau seperti melakukan sesuatu yang memusatkan semua perhatian ke dalam tubuh Anda. “Namun, bagi orang lain, mereka mungkin menafsirkannya hampir seperti serangan panik, yang membuat mereka merasa kehilangan kendali atas apa yang tubuh mereka lakukan,” ujar Margee. (MI/R5)

Banjir Rendam Puluhan Hektare Sawah Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, melalui BPBD Lamsel, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai ancaman banjir. Ruwa Jurai | Hlm 17

“Saya akan mencari wakil yang bisa membuat situasi menjadi baik,” Mustafa Bupati Lamteng Politik | Hlm 4

Hari Kopi Internasional Menjadi Promosi Fine Robusta

n MRF

KOPI jenis fine robusta adalah produk kopi unggulan Lampung karena lebih disukai penikmat kopi di berbagai kafe. Untuk itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menjadikan Hari Kopi Internasional (Interna­ tional Coffee Day) sebagai ajang promosi kopi fine robusta, kopi spesial khas Lampung. “Fine robusta dihasilkan dari budi daya kopi petik merah yang harganya dua kali lipat dari kopi asalan. Kopi ini lebih disukai pemilik kafe dan menjadi fa­ vorit peminum kopi. Ini sejalan dengan misi Pemprov Lampung meningkatkan nilai tambah dan penghasilan petani kopi,”

kata Gubernur Ridho di Bandar Lampung, Kamis (28/9). Promosi fine robusta, kata Gubernur, sejalan dengan tema Hari Kopi Internasional yang dipusatkan di Lampung, yakni Kopi untuk kesejahteraan rakyat. Kopi ini lebih bagus dari grade satu dan dihasilkan para petani di sentra kopi Sumberjaya, Way Tenong, dan Airhitam, Kabu­ paten Lampung Barat. Selain itu, dari Ulubelu, Tanggamus. “Semua kopi yang tampil di Hari Kopi Internasional merupakan produk terbaik. Seluruh peserta komitmen menampilkan produk kopi unggulan. Saya mengajak masyarakat hadir menikmati

fine robusta ini,” kata Gubernur Ridho, seperti dalam rilis yang di­ terima Lampung Post, kemarin. Peringatan Hari Kopi Interna­ sional, ucap Ridho, merupakan rangkaian promosi kopi sebagai komoditas unggulan perkebun­an Lampung. Selain itu, juga digelar talkshow dengan menghadirkan empat pembicara dari Bank Indo­ nesia, eksportir kopi PT Armjaro/ Indocafco, MIG Kopi Bajawa, dan perwakilan petani kopi, di Hotel Novotel, Minggu (1/10). Sebelum event ini, Pemprov Lam­ pung menggelar tiga festival kopi, yakni Lampung Coffee Festival (La­ cofest) dengan target meningkatkan branding kopi Lampung pada 7—8

Desember 2016. Kemudian, Coffee Bussiness Meeting 2—3 Agustus 2017. Untuk diketahui, Lampung memiliki 160.876 ha lahan kopi dengan produksi 110.122 ton per tahun. Produktivitasnya mencapai 790 kg/ha. Menurut Kepala Dinas Peter­ nakan dan Perkebunan Lam­ pung Dessy Desmaniar Romas, ajang itu juga dijadikan wahana berbagai ilmu sesama petani kopi, terutama meningkatkan produksi fine robusta. Salah satunya dalam bentuk kunjung­ an lapangan dalam acara Tour the Coffee Knowledge ke kebun kopi PT Nestle, Tanggamus, pada Sabtu (30/9). (R10)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.