DESAIN Hlm.24 Tren Fashion Terbaru dari Pekan Mode Dunia
No. 13949 TAHUN XLII Terbit Sejak 1974
Harian Umum LampungPost @lampostonline @buraslampost
TERUJI TEPERCAYA
Beberapa perancang busana memamerkan gaun rancangan mereka yang mengusung konsep dan warna berbeda, sesuai dengan karakter desain masing-masing.
24 HALAMAN
Rp3.000 MINGGU, 16 oktober 2016
lampost.co
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
KONSER RINDU. Sang vokalis Noah, Ariel, menghipnosis ribuan penonton dalam konser Feel The Blackgold Concert di Lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (15/10) malam. Dalam konser ini, Ariel dkk mempersembahkan 12 tembang khusus untuk mengobati kerinduan Sahabat Noah di Lampung.
12 Tembang Lepas Kerinduan Sahabat Noah NOAH melepaskan ke rinduan fan setianya di Lampung saat manggung di Lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (15/10) malam. Dalam perhelatan ber tajuk Feel The Blackgold Concert, band yang di gawangi Nazril Irham alias Ariel ini mengusung 12 lagu andalannya yang dipersembahkan khusus kepada ribuan Sahabat Noah yang datang dari berbagai daerah di Lam pung. Empat personel Noah, yakni Ariel, Lukman, Uki, dan David, memuaskan dahaga penggemarnya dengan menyanyikan lagu teranyar mereka, seperti Cinta Bukan Dusta, Andaikan Kau Datang, dan Kisah Cintaku. Selain itu, Noah juga turut men dendangkan lagu Di Balik Awan, Bintang di Surga, Ada Apa Denganmu, dan Tak Bisakah. Konser tersebut juga dimeriahkan Pilotz yang mengusung beberapa tembang lawas seperti Sepanjang Hidupku. Sang vokalis, Erzie, pun menga jak penonton bernostalgia menyanyikan lagu yang sempat merajai tangga lagu di radio-radio pada 2008 lalu. “Masih ingat kan de ngan Sepanjang Hidupku?” tanya Erzie. “Yuk, kita nyanyikan bersamasama.” Ke m u d i a n d i l a n j u t
kan penampilan Geisha yang digawangi lima p e r s o n e l n y a ; M o m o , Roby, Aulia, Rasyid, dan Ramadhan yang me manjakan My Geisha, sebutan fan setia band tersebut. Malam itu, sang voka lis, Momo, tampil kasual mengenakan kaus putih berbalut jaket kulit hitam dan celana jins hitam. Ia menghipnosis penonton lewat tembang roman tis, Jika Cinta Dia. Pada pertengahan lagu, Momo mengungkapkan, “Lirik lagu ini betul-betul bagus kalau dihayati. Lagu ini mengungkapkan kalau benar dia enggak me nyayangi kita, ngapain kita paksakan. Biarkan saja dia bahagia dengan yang lain,” kata Momo sembali melanjutkan la gunya. Momo juga melantunk an lagu Lumpuhkanlah Ingatanku, Tak Seimbang, Acuh Tak Acuh, dan Setahun Lalu, serta tembang milik Slank berjudul Terlalu Manis dan Izinkan Aku Menyayangimu mi lik Iwan Fals. Seluruh penonton serentak ikut bernyanyi bersama grup band asal Pekanbaru itu. Sementara akibat tidak tahan berdesak-desakan dengan penonton lain nya, tiga wanita jatuh pingsan sehingga harus dilarikan ke kamp me dis. (EBI/RAN/*9/M2)
Pembiaran Kerusakan Lingkungan Perusakan lingkungan terus berulang dan pemerintah kembali tidak berdaya menghadapi pengembang yang secara jelas melanggar aturan. FEBI HERUMANIKA
K
ONDISI Jalan Raden Imba Kusuma, Suka danaham, Tanjung karang Barat, kini mulus dan lebar karena baru ram pung diperbaiki. Tidak jauh dari jalan tersebut, akan dibangun kompleks peru mahan yang dikerjakan PT Patala Global Perdana. Sudah tiga bulan terakhir pengembang bekerja meng gerus bukit dan mendiri kan beberapa rumah. Jumat (14/10) lalu, aktivitas di lokasi proyek masih berlangsung. Meski belum sama sekali mengantongi izin, PT Patala Global tetap ngotot melanjut kan pembangunan. Dalam Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011—2030, disebut kan bahwa daerah resapan air mencakup kawasan Batu putu di Kecamatan Telukbe tung Utara, Sukadanaham dan Susunanbaru di Keca matan Tanjungkarang Barat, Beringinraya, Sumberagung, dan Kedaung di Kecamatan Kemiling, Keteguhan dan Su
kamaju di Kecamatan Teluk betung Barat, serta kawasan bukit dan gunung. Namun, faktanya kawasan Sukadaham dan Keteguh an sud ah banyak beralih
nus menegaskan bahwa di kawasan Sukadanaham tidak dapat dibangun karena ka wasan resapan air. “Sudah kami katakan ke pengembang bahwa tidak dapat dibangun. Kami tegaskan enggak bisa dibangun, titik,” kata Efendi. Menurutnya, dalam Per da Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah jelas bahwa Sukadanaham tidak boleh dipakai untuk pe rumahan. Pihaknya juga
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
MENGGERUS BUKIT. Kondisi bukit yang tergerus untuk pembangunan perumahan di daerah Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Selasa (4/10). Daerah tersebut merupakan zona merah kawasan lindung dan resapan air. fungsi menj adi kompleks perumahan. Pemkot Bandar Lampung tidak melakukan penertiban kawasan yang melanggar perda ini. Kepala Dinas Tata Kota Bandar Lampung Efendi Yu
mengeluarkan surat agar PT Patala Global tidak melan jutkan pembangunan. Saat ditanya mengapa kawas an resapan air di lokasi lain bisa berubah menjadi perumahan, Efendi berkelit, yang saat ini
PASEMON PENGANTAR MULAI pekan ini, Lampung Post menampilkan rubrik Pasemon yang terbit setiap hari Minggu. Rubrik yang ditulis oleh Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia (grup Lampung Post) Ono Sarwono ini berisi tentang sindiran terhadap situasi sosial dan politik di tengah masyarakat kita dengan latar belakang kisah perwayangan. Semoga rubrik ini menjadi inspirasi dan referensi bagi para pembaca Lampung Post.
ADA peribahasa Jawa yang berbunyi, Tembang rawatrawat, ujare mbok bakul sinambi wara. Artinya kurang lebih kabar yang belum terkonfirmasi. Ini terkait dengan adanya hembusan pihak-pihak tertentu be-
Saya sudah ngobrol soal izin itu nanti ada kebijakan sendiri. Kalau kebijakan itu ada toleransi,” ujarnya. Menurut Hendra, pihak nya akan membangun be ronjong di sekitar lahan un
tuk mengantisipasi terjadi nya longsor dan banjir kare na lokasi perumahan ada di daerah yang tinggi. Direktur Eksekutif Mitra Bentala Mashabi mengatakan pembangunan perumahan di zona merah yang terus ber lanjut adalah bentuk ketidak tegasan Pemerintah Kota. Pihaknya prihatin karena ke jadian tersebut terus berulang. Sudah menjadi kebiasaan pengembang membangun terlebih dahulu, kemudian mengurus belakangan. Mitra Bentala melakukan investigasi beberapa waktu lalu dan melihat pengembang perumahan di Sukadanaham masih melakukan pemba ngunan, bahkan sudah berdi ri beberapa unit rumah. Pada hal Pemerintah Kota belum memberikan izin. “Kami melihat bahwa le mahnya penegakan hukum atas pelanggaran UU No. 26 Tah un 2007 tentang Tata Ruang dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hid up. Seharusnya tidak ada pembangunan di zona tangkapan air,” kata dia, ke marin. Daerah Kemiling dan dataran tinggi lainnya, kata dia, adalah zona yang ditetap kan sebagai ruang hijau dan kawasan lindung yang harus dijaga. (AJI/RUL/M1) febi@lampungpost.co.id
OASIS
Politik Negara
Ono Sarwono
dibahas adalah pembangunan yang dilanggar PT Patala. “Ja ngan melihat yang lain. Kalau mau tahu kenapa yang lain bisa lolos, cari saja informasinya sendiri,” kata dia. Direktur PT Patala Global Perdana, Hendra Agung, mengakui pihaknya belum mengantongi izin untuk membangun perumahan di kawasan bukit Sukada naham. “Jujur kalau izin belum keluar, masih proses.
lakangan ini yang mewacanakan (berkeinginan) agar Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mendapatkan hak politik. Diksi kata kembali dalam kalimat tersebut karena dalam perjalanan sejarah bangsa ini, TNI memang pernah berpolitik. Fitrahnya, tentara
memang harus “berpolitik”. Ini karena tentara merupakan komponen negara yang eksistensi dan perannya sangat vital bagi tegak dan berdirinya negara berdaulat. Tapi, apakah hak politik tentara itu mesti terkait langsung dengan kekuasaan? Dalam cerita wayang, ada kisah bagaimana prajurit “berpolitik”. Di antaranya seperti pikiran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV (1809—1881) yang tertuang dalam karyanya, Serat Tripama. Dalam buku itu, Adipati Puri Mangkunegara periode 1853—1881 tersebut nyerat
(menulis) tiga kesatria utama yang pantas diteladani prajurit, yakni Bambang Sumantri pada zaman Lokapala, Kumbakarna (Ramayana), dan Karna (Mahabharata). Bambang Sumantri Bambang Sumantri ialah seorang pemuda desa yang tampan dan pideksa (perkasa). Ia anak dari Begawan Suwandagni dengan Dewi Darini di Per tapaan Argasekar yang masih dalam wilayah Negara Maespati. Setelah memiliki modal lahirbatin, Sumantri berkeingin an mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Ia melamar
sebagai prajurit Maespati yang dipimpin Prabu Arjunasasrabahu. Sumantri merangkak dari bawah hingga mencapai puncak karier sebagai patih bergelar Patih Suwanda. Tentang jiwa keprajuritan Sumantri, Mangkunegara IV menulis: Yogyanira kang para prajurit/Lamun bisa sira anulada/ Duk ing nguni caritane/Andelira sang prabu/Sasrabahu ing Maespati/Aran patih Suwanda/Lalabuhanipun/Kang ginelung triprakara/Guna kaya purun ingkang den antepi/Nuhoni trah utama.
BERSAMBUNG I Hlm.2
Imunoterapi Lebih Efektif dari Kemoterapi SELAMA bertahun-tahun penanganan pasien kanker dengan kemoterapi sudah menjadi kelaziman. Tetapi, dalam penelitian terbaru yang dilakukan seperti dilansir dalam New England Journal of Medicine, penanganan pasien kanker dengan memberikan obat kanker imunoterapi dirasa lebih efektif daripada menjalankan kemoterapi. Disebutkan dalam jurnal tersebut, sebagaimana dilansir BBC, dari 351 pasien yang diteliti, 36% diberi obat kanker imunoterapi, sementara 17% lainnya menerima kemoterapi saja. Hasilnya menunjukkan, dari dua kelompok ini, yang pertama “masih memiliki umur yang panjang” daripada yang menjalani kemoterapi. BBC juga melaporkan bahwa selain memperpanjang hidup pasien, obat kanker imunoterapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka untuk menghancurkan sel-sel kanker. Cara pengobatan ini juga dinilai lebih sedikit memiliki efek samping. (MI/R3)