Lampung Post Minggu, 18 September 2016

Page 1

HIJAB Hlm.17

lampost.co

Bergaya Kasual Saat Hangout

facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

SAAT hendak berkumpul bersama teman atau hangout, para hijaber akan lebih cocok berpenampilan kasual. Penampilan yang tidak banyak menonjolkan pernik tetapi lebih memperhatikan perpaduan warna gaun dan hijab akan memberikan kenyamanan setiap hijaber.

No. 13922 | TAHUN XLII Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TERUJI TEPERCAYA

l 24 Hlm.

MINGGU, 18 September 2016

n LAMPUNG POST/zainuddin

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

PARADE KONTINGEN LAMPUNG. Kontingen Lampung mengikuti parade kontingen saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (17/9).

Juara PON Dipersiapkan Ikuti SEA Games P E R H E L ATA N P e k a n Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Ba­r at, 17—29 September 2016, secara resmi dibuka Pre­s iden RI Joko Widodo, Sab­t u (17/9) malam, di Stadi­on Gelora Bandung Laut­a n Api (GBLA), Gedebage, Ko­t a Bandung, Jawa Barat. De­mikian dilaporkan langsung wartawan Lampung Post Ricky P Marly, Muha­ram Candra Lugina, dan fo­tografer M Umarudinsyah Mo­koagow dari Bandung, Jawa Barat. Perhelatan ajang olahraga empat tahunan itu secara resmi telah dibuka walaupun sejak Selasa (13/9) sudah dilakukan pertandingan sejumlah cabang olahraga, seperti hoki indoor, sepak bola, renang, catur, judo, dayung, dan drumben. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga Ketua Umum PON XIX Jawa Barat mengatakan perhelatan PON kali ini diikuti sebanyak 9.175 atlet dengan 44 cabang olahraga (cabor) serta 12 cabor ekshibisi.

“Kemudian penyelenggaraan PON XIX juga telah mendorong perekonomian, bisnis, industri, dan lainnya,” katanya. “Selamat bertanding dan selamat berjaya di Tanah Legenda,” kata Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Aher ini. Presiden Jokowi saat membuka perhelatan mengatakan para atlet yang berprestasi di Tanah Legenda Jawa Barat ini dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan SEA Games Malaysia tahun 2017 dan Asian Games di Indonesia (Jakarta-Palembang) tahun 2018. “Maka jadilah juara di PON kali ini dan juga buat daerah bangga dengan prestasi,” kata Presiden yang sekaligus membuka PON XIX 2016. Pembukaan diawali dengan penyalaan kembang api yang begitu megah di sisi stadion sekitar 10 menit. Kemudian dilanjutkan pe­nampilan kesenian tra­ disional dari Jawa Barat serta penampilan defile setiap kontingen dari 34 provinsi di Indonesia. (RIC/LUG/L1) n BERITA TERKAIT Hlm. 4-5

Sebagi, Riwayat Batik Lampung LAMPUNG tidak memiliki tradisi membatik. Namun, ada peninggalan yang disebut sebagai batik pertama yang dikenakan oleh masyarakat Lampung, yaitu kain sebagi. RUDIYANSYAH

K

ain tersebut dibuat di Tiongkok yang dipesan oleh rajaraja di Lampung. Kepala UPTD Museum Lampung Zuraida Kherustika menyebut masyarakat Lampung tidak memiliki kebudayaan membatik. Hingga kini belum ditemukan artefak berupa alat untuk membatik yang digunakan masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai. Menurutnya, kain sebagi atau kain patola yang disebut sebagai batik Lampung dibuat di Tiongkok. Kain tersebut sudah digunakan masyarakat Lampung sejak ratusan tahun silam, sejak masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. “Saat itulah hubungan perdagangan dengan beberapa negara lain

terjadi, salah satunya dari Tiongkok yang kemudian membawa kebudayaan tekstil atau batik. Di Lampung, kain itu adalah kain sebagi,” kata Zuraida kepada Lampung Post, Sabtu (17/9). Ia menjelaskan kain sebagi berbentuk selendang dan biasa digunakan oleh para istri penyimbang saat mengikuti upacara-upacara adat. Sebagi tidak digunakan oleh seluruh masyarakat karena saat itu yang mampu membeli hanya­lah golongan tertentu. Motif pada kain sebagi, kata dia, kebanyakan tentang alam, seperti bunga dan dedaunan. Beberapa motif kain sebagi yang disimpan di Museum Lampung identik dengan ornamen Lampung. Kemungkinan adalah hasil pesanan raja-raja terdahulu kepada pedagang asal Tiongkok. Kepala Seksi Pelayanan Museum Lampung Budi Suprianto menyatakan kain sebagi yang dikenal sebagai batik Lampung tidak memiliki filosofi khusus seperti kain tapis. Sebagi hanya digunakan sebagai kain pelengkap atau aksesori yang biasa digunakan oleh para istri penyimbang sebagai penutup kepala. Menurutnya, motif tertua kain sebagi yang kini ada adalah patola, berupa empat bunga yang berada da-

lam sebuah lingkaran. Motif tersebut melambangkan arah mata angin. Meskipun bukan tradisi orang Lampung, kini bermunculan batik khas Lampung yang tampil beda. Motif yang dihadirkan menunjukkan kekhasan daerah Lampung yang berbeda dengan batik asal Jawa. Zuraida menilai batik Lampung saat ini mengalami perkembangan ragam hias yang kemudian dituang-

sil-hasil pertanian saat ini, seperti singkong, membuat program kemitraan untuk penggemukan dan ternak sapi menjadi satu-satunya harapan. Akibatnya, menurut mereka, masalah isu kuota daging impor dari India berdampak fatal karena produk impor dijual murah di Indonesia dan peternak kecil belum yakin akan kesehatannya. “Harapan saya, apabila pemerintah memberi kebijakan, hendaknya tolong jaga supply dan demandnya. Supaya supply stok dari harga daging sapi tetap stabil sehingga petani tidak ketergantungan hanya pada hasil tani mereka. Karena selain memanfaatkan

ternak dan produksi susu sapi, kotoran sapi pun dapat kembali digunakan untuk pupuk nonorganik pada tanaman,” ujar Sarjono dalam kunjungan kerja Menteri Perdagangan (Mendag) Enggatiasto Lukita ke peng­ usahaaan penggemukan sapi (feedloter) GGLC, di Lamteng, Sabtu (17/9). Selain Lamteng, didam­ p i n g i B u p at i L a mp u n g Timur (Lamtim) Chusnunia Chalim dan Kapolres Lamtim AKBP Harseno, Mendag juga mengunjungi PT Austasia Stockfeed, perusahaan penggemukan dan breeding sapi di Desa Negarabatin, Kecamatan Jabung. Kemitraan masyarakat petani dan feedloter GGLC

sendiri berlangsung sejak 2012 dengan permodal­ an awal para petani yang memiliki kemampuan untuk beternak sapi, kemudian per­usahaan memasok pakan konsentrat. Petani diberikan impor sapi indukan untuk kemudian dirawat dan dipanen. Kini dari tujuh komunitas petani tersebut telah berhasil menggelontorkan 4.500 ekor sapi, termasuk yang sudah panen dan terjual, dengan kini satu petani mengurus 10 ekor sapi. Menanggapi hal tersebut, Enggartiasto Lukita menjabarkan masuknya pasokan daging impor digunakan pemerintah untuk menekan harga daging sapi potong

rudi@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

MOTIF LAMPUNG. Sejumlah pekerja sedang membuat pola bunga pada kain batik di salah satu perajin batik LKP Siger Roemah Batik di Kecamatan Kemiling. Kain batik dengan pola khas Lampung sudah banyak beredar dan menjadi pakaian seragam untuk pegawai negeri di Lampung.

Peternak Resah Pemerintah Impor Daging Sapi KEMENTERIAN Perdagang­ an sedang menggalakkan stabilisasi harga pangan. S a l a h s a t u n ya d e n g a n menggelontorkan pasokan daging kerbau dan daging sapi beku. Namun, dari sisi petani dan peternak, hal ini membuat mereka cemas sapi yang mereka jual tidak laku di pasaran atau bahkan harga jatuh sehingga merugikan. Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh tujuh k e l o m ­p o k p e t a n i ya n g menja­di peternak kecil dari tujuh desa binaan kemitraan Great Giant Lifestock Company (GGLC) di Lampung Tengah (Lamteng). Salah satu petani, Sarjono, melihat turunnya harga ha-

kan dalam motif tertentu menggunakan teknik membatik. Lampung sangat kaya akan ragam hias. Ragam hias kain, kata dia, menjadi inspirasi pada kain batik yang kini banyak beredar. Kain batik Lampung adalah kebudayaan baru, tapi kain tradisional yang kemudian menjadi identitas masyarakat Lampung hingga kain adalah tapis. (M1)

lokal, yang biarpun semakin naik Rp140 ribu/kg, keuntungan hanya untuk para calon perantara. Selain pedagang eceran semakin merugi, dengan harga se­tinggi itu masyarakat sulit untuk mengonsumsi da­ging. “Jadi sekarang harus ada perimbangan. Impor daging kerbau dari India hanya didistribusikan ke Jabodetabek, dengan pengimpor tunggal Bulog. Ini upaya pemerintah menghajar para pemain daging yang tidak benar dalam menetapkan harga, bukan untuk menye­ rang peternak/feedloter. Begitu pemain daging menaikkan harga, supply daging saya gelontorkan,” ujar Enggar. (GUS/MI/M2)

OASIS Remaja Penderita Kanker di AS Turun DATA Federal baru-baru ini mengungkapkan jumlah anak dan remaja di Amerika Serikat (AS) yang menderita kanker menurun sekitar 20%. Laporan yang diterbitkan Jumat (17/9) atau Sabtu WIB itu menyebutkan rata-rata kematian anak dan remaja akibat kanker menurun drastis dari 1999 hingga 2014. Data itu juga menyebutkan remaja yang meninggal lebih tinggi akibat kanker paling banyak laki-laki ketimbang perempuan. Laporan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS. Laporan menunjukkan dari 1999—2014 jumlah remaja dengan rentang usia 15—19 tahun yang meninggal akibat kanker lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa. Namun, secara umum jumlahnya menurun sekitar 22%. Data itu juga mengungkapkan lebih dari setengah anakanak dan remaja yang terkena kanker umumnya adalah jenis leukimia (kanker darah) dan kanker otak. (MI/R3)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Minggu, 18 September 2016 by Lampung Post - Issuu