Lampung Post Minggu, 25 September 2016

Page 1

HIJAB Hlm.17

lampost.co

Tampil Rapi ke Kantor dengan Pashmina Ima Scarf

facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

Kelebihan hijab pashmina dari bahan ima scarf adalah meski tak menggunakan ciput, tatanan hijab tidak mudah berubah karena bahannya cukup kaku.

No. 13929 | TAHUN XLII Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TERUJI TEPERCAYA

l 24 Hlm.

MINGGU, 25 September 2016

n LAMPUNG POST/zainuddin

Mabes Polri Jelaskan Mutasi Krishna Murti MARKAS Besar Kepolisian RI menegaskan mutasi Komisa­ ris Besar Krishna Murti dari posisinya sebagai Wakapol­ da Lampung bukan karena tersandung kasus kekerasan yang kini tengah diselidiki Divisi Profesi dan Peng­ amanan Polri. “Tidak ada kaitan kasus. Itu kan mekanisme yang berjalan di Propam,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafly dalam rilis­ nya, Sabtu (24/9). Boy menyebutkan dua alasan mengapa Krishna dimutasi ke posisi Kepala Bagian Pengembangan Kapasitas Biro Misi Inter­ nasional Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri. “Ada perubahan tipologi Polda Lampung menjadi tipe A membutuhkan pucuk pimpinan yang diisi oleh bintang dua dan bintang satu,” ujarnya. Krishna Murti menduduki posisi Wakapolda Lampung sejak 12 Agustus 2016. Sebe­ lumnya, ia menjabat sebagai Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Menurut Boy, Krishna masih terlalu muda untuk naik jabatan menjadi brigadir jenderal. Perubahan tipologi Polda Lampung, kata Boy, mem­ buat posisi wakapolda harus diisi oleh sosok yang kaya pe­

nga­laman. “Krishna lulusan Akpol 1991, oleh tim Dewan Kebijakan dianggap masih junior. Karena itu, harus diisi oleh yang lebih senior.” Selain Polda Lampung, Pol­da Riau dan Polda Ke­ pu­l auan Riau juga telah di­tetapkan dalam kategori ti­pe A. “Jadi ada tiga Polda, Riau, Kepri, dan Lampung, jadi menyesuaikan,” ujar dia. Alasan kedua, kemam­ puan Krishna dibutuhkan untuk sidang umum Interpol di Bali pada November 2016. Boy mengatakan Krishna memiliki pengalaman dan ke­mampuan di bidang hu­ bungan internasional. Pada 2011, ia menjadi staf peren­ canaan PBB di New York, Amerika Serikat. Kemudian, pada 2012, ia ditunjuk sebagai penerje­ mah utama Divisi Hubung­ an Internasional. “Polri akan jadi tuan rumah dari 190 negara nanti. Jadi bu­ tuh tenaga banyak karena masalah yang dibahas international crime,” kata Boy. Setelah ditinggalkan Krishna, posisi Wakapolda Lampung akan kembali di­ pegang pejabat sebelumnya, yakni Kombes Bonafasius Tampoi, yang kini bertugas di Seslem Sespim Polri Lem­ dikpol. (MI/R3)

n LAMPUNG POST/PERDHANA WIBYSONO

BAYAR DENDA. Sejumlah truk barang yang melebihi tonase tengah membayar denda sebesar Rp150 ribu/truk di lokasi jembatan timbang milik Dinas Perhubungan Provinsi Lampung di ruas jalan lintas Sumatera Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.

Pembatalan Perda Lamban Direspons Pemerintah Provinsi dan DPRD Lampung belum merespons pembatalan perda oleh Pemerintah Pusat. FIRMAN LUQMANULHAKIM

A

n ANTARA/PRASETYO UTOMO

SENAM RITMIK. Pesenam Jatim, Sinta Ernawati, beraksi pada nomor senam ritmik alat pita beregu putri PON XIX di Gymnasium Sport Centre Arcamanik, Bandung, Jabar, Sabtu (24/9).

DA belasan peraturan daer­ ah (perda) milik Pemerin­ tah Provinsi Lampung telah dibatalkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Meski perda sudah dibatalkan, masih ada sejumlah retribusi yang dipungut dengan dasar berita acara dengan kementerian. Salah satu perda yang dibatal­ kan, yakni Perda No. 5 Tahun 2011 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kelebihan Muatan Angkutan Barang sebagai pedom­ an penarikan retribusi jembatan timbang. Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Minto Raharjo membantah jika Perda Pengenda­ lian Kelebihan Muatan Angkutan Barang sudah dibatalkan Peme­ rintah Pusat. “Mendagri hanya merekomendasikan supaya di­ cabut dan harus dicabut Pemprov sendiri,” kata Minto, saat dihubu­ ngi, Jumat (23/9).

Ia menjelaskan usulan pem­ batalan perda masih menunggu persetujuan DPRD Provinsi Lam­ pung. Sejumlah perda yang akan dicabut sudah dibahas legislatif dan eksekutif. Namun, lanjutnya, dalam berita acara serah terima (BAST) aset jem­ batan timbang ke Pemerintah Pusat pada Agustus lalu, tertulis bahwa Pemprov Lampung masih diberikan kewenangan untuk mengelola hingga 31 Desember 2016. “Dalam klausul serah terima aset, Pemprov diberikan hak mengelola sam­ pai 31 Desember 2016,” ujar Minto. Ia menyatakan penarikan retribu­ si atau dendanya akan dihentikan jika perda telah resmi disetujui untuk dicabut oleh DPRD Lam­ pung. Pengelolaan jembatan akan tetap dipegang Pemprov hingga 31 Desember dan per 1 Januari akan resmi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Minto menambahkan Peme­ rintah Provinsi dan DPRD telah menyetujui target penerimaan asli daerah (PAD) dari jembatan timbang dalam Perda APBD 2016. Sudah ada target PAD, khususnya

di sektor retribusi, sehingga perlu ada kesepakatan antara eksekutif dan legislatif jika ada penerimaan yang dipangkas.

Tidak Ada Koordinasi Kepala Biro Hukum Pemprov Lampung Zulfikar menyayangkan tidak adanya koordinasi Pemerin­ tah Pusat melalui Kementerian Perhubungan ter­ kait serah terima ke­wenangan aset ber­d asarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerin­ tah Daerah. “Jembatan tim­ bang memang su­ dah enggak boleh lagi karena sudah dicabut oleh men­ teri. Tapi, dalam be­rita acara serah t­e ­r ima aset, ada kla­usul yang menyatakan segala pembiayaan (retribusi) sampai dengan akhir Desember masih diperbolehkan,” kata Zulfikar kepada Lampung Post, Senin (19/9). Ia menerangkan berita acara serat terima aset menjadi acuan pengoperasian jembatan timbang dan pembiayaan operasionalnya yang masih dilakukan Pemprov Lampung. “Pihaknya akan me­ manggil Dishub, juga SKPD (sa­

Meski perda sudah dibatalkan, masih ada sejumlah retribusi yang dipungut.

Terjun Payung Berpeluang Sumbang Emas TIM terjun payung putra Lampung me­ ngunci peringkat pertama beregu dalam ronde ketujuh pada nomor ketepatan mendarat PON XIX/2016 Jawa Barat di Lapangan Udara Nusawiru, Pangan­ daran, Sabtu (24/9). Demikian dilaporkan wartawan Lampung Post Ricky P Marly dari Bandung, Jawa Barat. Lima penerjun putra Lampung mengumpulkan poin 04 dengan pencoretan nilai Edmon 05. Adapun perincian poinnya, yakni Margono 01, Amirulfata 01, Edmond 05, Mudji Erpintono 01, dan Setiadi 01. Atas hasil tersebut, dalam ronde final kedelapan, Minggu (25/9), kon­ tingen Lampung bisa menambah perolehan emas dari terjun payung beregu putra. Hingga ronde ketujuh akumulasi perolehan poin beregu

putra, Lampung mencapai 56 poin, meninggalkan pesaing terdekatnya Aceh dengan 103 poin. Sementara itu, tim terjun payung putri dalam beregu pada ronde ketu­ juh memperoleh poin 38. Adapun pe­ rinciannya, yakni Benanda Fransiska dengan poin 03, Nurul Chasanah 03, Ayu F Handriani 16, Hosmice Friyarti 16, dan Puji Rahayu Ningsih 16. Atas hasil tersebut, peluang tim beregu putri dalam laga final Ming­ gu (25/9) bisa finis di peringkat ketiga dan berhak untuk meraih perunggu. Hingga ronde ketujuh akumulasi poin putri, yakni 243 poin dengan dibuntuti DKI Jakarta 287 poin dan Aceh 288 poin. Asisten pelatih terjun payung

Lampung, Dwi Hari Setiawan, me­ ngatakan peringkatnya tidak berubah dari sebelumnya. “Kalau di beregu masih tetap sama,” kata dia. Dia pun memastikan emas dapat diraih kontingen Lampung dari be­ regu putra dengan hasil saat ini. “In­ sya Allah 90 persen. Yang pasti kami selalu bersyukur dan bisa bertahan di posisi utama,” katanya. Menurut dia, untuk kategori putra perorangan, Margono berada di pe­ ringkat pertama. “Untuk Amirulfata peringkat ketiga bersama dengan Erwis dari Jawa Barat. Putri per­ orangan Benanda bertahan di posisi pertama,” ujar Dwi. (RIC/L1)

I

BERITA TERKAIT Hlm.4-5

tuan kerja perangkat daerah) terkait, termasuk pemkab/pem­ kot untuk membahas keputusan Mendagri terkait pembatalan perda,” ujarnya. Zulfikar membenarkan total ada 18 perda milik Pemprov Lampung yang diusulkan ke Kemendagri un­ tuk dibatalkan. Namun, pihaknya belum bisa memerinci apakah perda dibatalkan secara keseluruh­ an atau sebagian saja. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung Piterdono belum bisa berkomentar terkait pembatalan Perda No. 28 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Panas Bumi dan Perda No. 4 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pertam­ bangan Mineral dan Batu Bara. Ia mengarahkan Lampung Post ke­ pada Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Asrul Tristianto. “Saya belum tahu soal itu. Kalau kami mengacu pada UU Minerba dan Panas Bumi. Coba soal teknis ke kabid saja,” kata Piterdono yang saat dihubungi mengaku masih di Jakarta. Sementara Asrul Tristianto be­ lum bisa dikonfirmasi. Telepon dan pesan singkat yang dikirim Lampung Post belum direspons. (M1) firman@lampungpost.co.id

SOROT I Hlm.3

OASIS

HASIL Perolehan Medali Sementara *Data hingga Pukul 21.30

1. Jawa Barat 136 emas 77 perak

92 perunggu

2. Jawa Timur 82 emas 84 perak

74 perunggu

3. DKI Jakarta 76 emas 80 perak

74 perunggu

4. Jawa Tengah 15 emas 28 perak

45 perunggu

17. Lampung 3 emas 4 perak

6 perunggu

Sumber: www.pon-peparnas2016jabar.go.id

Swafoto Tingkatkan Rasa Bahagia STUDI teranyar dari University of California, AS, menemukan bahwa berfoto selfie atau swafoto dan membagikannya ke teman-teman memiliki dampak positif terhadap kondisi psikologis dan emosional atau bisa membuat Anda lebih gembira dan percaya diri. Dalam studi tersebut, tim ilmuwan meneliti 41 mahasiswa yang terdiri 28 perempuan dan 13 laki-laki ketika mereka melakukan rutinitas kampus mereka. Pada akhir studi, para peneliti mengumpulkan dokumentasi lebih dari 2.000 mood dari semua partisipan. Mereka menemukan bahwa mood positif meningkat di tiap-tiap kelompok, tetapi kelompok selfie dilaporkan menjadi lebih percaya diri dan nyaman dengan diri mereka sendiri dari waktu ke waktu. Penelitian ini memberikan sedikit berita menggembirakan di tengah pesatnya kemajuan teknologi, terutama dampak teknologi terhadap kesehatan mental. (MI/R3)


politik

2

LAMPUNG POST MINGGU, 25 september 2016

Calon Yakin Lolos Tes Kesehatan

PEMERIKSAAN KESEHATAN. Bakal calon kepala daerah sedang menunggu untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan di Mahan Nyunyai RSUD Abdul Moloek Bandar Lampung, Sabtu (24/9). Pada hari kedua jadwal pemeriksaan kesehatan itu diikuti tiga pasangan, yakni Edy Irawan Arief-Ulul Azmi Soltiansa (Lampung Barat), WinartiHendriwansyah (Tulangbawang), dan Siti Rahma-Edi Agus Yanto (Pringsewu). n LAMPUNG POST/TRIYADI ISWORO

Tes Kejiwaan Calon Pakai Dua Metode Himpsi bersama Ikatan Dokter Indonesia dan Badan Narkotika Nasional akan menggelar rapat untuk memutuskan kondisi kesehatan calon kepala daerah dan wakilnya. triyadi

T

IM Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Sumatera Bagian Selatan siap memeriksa kesehatan kejiwaan dengan dua metode, yakni psikotes dan wawancara. Tes tersebut wajib diikuti seluruh bakal calon bupati dan wakil bupati sebagai persyaratan pilkada 15 Februari 2017. Ketua Tim Himpsi Sumbagsel Ranyep Praborini mengatakan timnya akan melakukan dua tahapan tes, yaitu psikotes tertulis dan wawancara mendalam setiap calon, meliputi kecerdasan umum, kepribadian, dan sikap kerja. “Tes serentak yang diiikuti semua calon kepala daerah di lima kabupaten selesai dalam sehari. Hasilnya nanti bisa diumumkan dan ditetapkan dalam rapat pleno oleh tim pemeriksa kesehatan pada 27 September 2016,” kata

Praborini, saat dihubungi, Sabtu (24/9). Ia menjelaskan pihaknya mempersiapkan tes psikologi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Himpsi Pusat. Ia juga mengatakan pihaknya sudah siap untuk menggelar tes psikolog tersebut di Aula RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, Minggu (25/9), dimulai pukul 08.00.

Ia menambahkan selain Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN), Himpsi juga merupakan instansi yang dilibatkan untuk penentu lolostidaknya para calon kepala daerah dalam rangkaian tes kesehatan, khususnya rohani dan kejiwaan. “Kalau dalam pemeriksaan kesehatan rohani kami bisa melihat bahwa apakah calon yang bersangkutan memiliki rohani yang baik,” katanya. Tes psikologi untuk mengetahui kesiapan mental dan kejiwaan para calon bupati dan wakil bupati untuk memimpin daerahnya. “Dari hasil tes kejiwaan dapat diketahui harapan hidup d a n m o t iva s i calon, mampu atau tidak menggunakan kapasitas intelektualnya dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan. Selain itu, kami juga bisa melihat apakah pemimpin ini bisa bekerja di bawah tekanan dan melihat bagaimana menyelesaikan konflik,” kata dia.

Dari hasil tes kejiwaan dapat diketahui harapan hidup dan motivasi calon. “Kami sudah siap, baik pelaksana­an dalam arti psikolognya sesuai standar yang sudah ditentukan. Kemudian juga materi-materi tesnya, waktu, tempat, lokasi, dan semua perlengkapan administrasi,” katanya.

Ia menjelaskan pihaknya akan menjadi satu kesatuan dengan hasil pemeriksaan kesehatan jasmani dari IDI dan bebas penyalahguna­ an narkotika dari BNN dalam memutuskan apakah calon tersebut lolos tahapan kesehatan atau tidak. “Kami dari Himpsi serta IDI dan BNN akan rapat bersama-sama mengambil keputusan untuk para kandidat calon mengenai kondisi kesehatannya,” ujarnya.

Cukup Istirahat Secara terpisah, calon bupati Pringsewu, Siti Rahma, mengatakan kesiapannya mengikuti seluruh rangkaian tes kesehatan yang telah diagendakan. “Untuk psikotes kami istirahat saja yang cukup,” katanya saat ditemui di RSUD Abdul Moloek, kemarin (24/9). Hal senada juga disampaiakan calon wakil bupati Tulangbawang, Heri Wardoyo. Ia mengatakan untuk tes kesehatan mempersiapkannya dengan mengonsumsi air mineral. “Minum air putih banyak-banyak biar pikiran segar dan fokus. Kemudian juga istirahat yang cukup,” katanya. (*9/R3) triyadi@lampungpost.co.id

SELURUH bakal calon kepala daerah optimistis lolos tes kesehatan dan bebas penyalahgunaan narkotika oleh tim dokter di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, Sabtu (24/9). Agenda selanjutnya, hari ini akan dilanjutkan dengan tes psikologi. Bakal calon bupati Lampung Barat, Edy Irawan Arief, mengaku agak takut saat mengikuti tes bebas penyalahgunaan narkotika jika menggunakan sampel rambut. “Biasa saja, tidak ada masalah. Tes narkoba juga hanya urine. Kalau menggunakan sampel rambut, nah itu yang jadi pemikiran. Kami yakin lolos,” ujar Edy yang didampingi calon wakilnya, Ulul Azmi Soltiansa. Bakal calon bupati Tul a n g b awa n g , W i n a r t i , mengatakan semua tahapan yang disyarati oleh KPU, IDI, dan BNN sudah dijalani dengan baik. Ia juga mengatakan bersama

Hendriwansyah optimistis lolos kesehatan. “Tadi juga diperiksa dokter spesialis, insya Allah lolos. Kami juga siap untuk psikotes. Setelah itu kami siapkan strategi untuk melawan petahana dengan tim pemenangan yang sudah dibagi tugas serta bersama-sama masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, bakal calon bupati Pringsewu, Siti Rahma, juga optimistis lolos tes kesehatan. Menurut dia, tes kesehatan tidak ada yang sulit dan selanjutnya ia akan fokus dengan psikotes hari ini. “Insya Allah tes kesehat­ an tidak sulit. Yang sulit itu mendapatkan surat keputusan rekomendasi de­ ngan form model B1KWK dari partai. Setelah tes ini selesai kami bersama tim koalisi langsung bergerak untuk merebut kemenang­ an,” kata Siti yang diamini calon pendampingnya, Edi Agus Yanto. (*9/R3)

Handoyo dan Win-Hen Mulai Bergerak KOALISI Tulangbawang Bersatu menggelar rapat perdana untuk memantapkan kemenangan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Hanan A Razak dan Heri Wardoyo (Handoyo), Sabtu (24/9). Rapat yang digelar di sekretariat koalisi di jalan dua jalur Gunungsakti, Menggala, itu dihadiri langsung pimpinan delap­ an partai yang tergabung dalam koalisi, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, NasDem, PKS, dan PPP. “Dalam rapat perdana koalisi ini kami membahas pembentukan tim kemenangan mulai dari tingkat kampung dan kecamatan,” ujar Ketua Koalisi Tulangbawang Bersatu, Zazili, saat dihubungi, Sabtu (24/9).

Ia menjelaskan dalam rapat koalisi tersebut, delapan partai pengusung Handoyo sepakat membentuk tim hingga tingkat kampung dan kecamatan. Tim yang dibentuk tetap berasal dari kader dan simpatisan partai yang tergabung dalam koalisi. “Semua kader partai koalisi akan bergerak mewujudkan kemenangan Handoyo. Ayo kita lanjutkan Handoyo untuk memba­ ngun Tuba lima tahun ke depan,” kata dia. Ia menambahkan semu a p i mp i n a n p a r t a i akan menggerakkan kader dan simpatisan di semua lapisan yang tersebar 151 kampung dan 15 kecamat­ an. “Target tim ini akan menang di semua kecamatan,” ujar dia. (MER/R3)

KPU Gelar Lomba Tulis Akses Pemilu

n ANTARA/ROSA PANGGABEAN

TES KESEHATAN. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno (tengah) bersama perwakilan IDI Slamet Budiarto (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Lukman Djauw (kiri) usai konferensi pers mengenai tes kesehatan cagub dan cawagub DKI Jakarta di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9). Pemeriksaan pasangan cagub DKI Jakarta melibatkan 71 dokter umum dan spesialis dari tim dokter TNI.

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) bersama General Election Network for Disability dan Dewan Pers menyelenggarakan lomba karya jurnalistik bagi para jurnalis dan masyarakat umum bertema Peningkatan akses pemilu bagi penyandang disabilitas. Ketua KPU Juri Ardiantoro saat peluncuran lomba tersebut di Jakarta, Jumat (23/9), mengatakan peranan media dalam mendukung perwujud­ an pemenuhan hak politik dan akses pemilu bagi penyandang disabilitas sangatlah penting. Pemberitaan media terhadap masalah tersebut selama ini dinilai kurang dari segi kuantitas dan sering salah pemahaman.

Untuk itu, dengan adanya lomba tersebut diharapkan pemberitaan semakin banyak dan dengan demikian pengawalan untuk mewujudkan pilkada serentak 2017 yang dapat diakses dengan baik oleh para penyandang disabilitas juga semakin masif. Ia mengatakan pemilu yang mudah diakses para penyadang disabilitas belum merata dipahami sehingga tidak semua daerah saat ini menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk para penyandang disabilitas. Oleh karena itu, melalui lomba tersebut diharapkan pemikiran tentang akses pemilu yang baik bagi

penyandang disabilitas semakin tersebar luas. Sementara itu, beberapa kategori yang dilombakan adalah liputan pemberitan pemilu akses bagi penyandang disabilitas di media cetak/online, pemberitaan di media televisi/radio, lomba penulisan opini pemilu akses bagi penyandang disabilitas di media cetak/online, dan lomba foto pemilu akses di media cetak dan online. Karya yang dilombakan adalah yang dimuat mulai 23 September 2016 hingga 10 Maret 2017. Sementara untuk pengiriman karya paling lambat harus telah diterima panitia pada 15 Maret 2017. (ANT/R3)


sorot

LAMPUNG POST MINGGU, 25 september 2016

3

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

DEMO JEMBATAN TIMBANG. Seorang petugas Polresta Bandar Lampung mengawasi aksi simpatik massa aksi di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu. Massa aksi meminta aparat penegak hukum mengusut penyelewengan jembatan timbang di Way Kanan dan meminta Gubernur Lampung mengevaluasi Dishub.

Cerminan Buruknya Legislasi Pemerintah Daerah yang keberatan atas pembatalan perda bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung. SETIAJI PAMUNGKAS

P

ENGAMAT hukum tata negara Universitas Lampung, Iwan Satriawan, mengatakan pembatalan peraturan daerah (perda) oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak hanya di Lampung, tapi juga menimpa berbagai daerah. Ia menyebut pembatalan tersebut bisa disebabkan beberapa faktor, seperti jeleknya sistem legislasi di daerah. “Bisa jadi perda tidak dibuat melalui analisis fakta di lapangan karena minimnya dana yang disediakan,” ujarnya kepada Lampung Post, Sabtu (24/9). Menurut Iwan, perda yang dibatalkan karena dinilai Pemerintah Pusat menghambat investasi di daerah. Terkait pembatalan perda, kata dia, pemerintah daerah yang merasa keberatan bisa mengajukan keberatan ke Mahkamah Agung (MA). Iwan menyatakan setelah perda resmi dibatalkan dan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka otomatis DPRD sebagai pembuat perda bersama kepala daerah harus mencabut perda tersebut. “Jika masih ada pemungutan, sedangkan perda sebagai payung hukumnya sudah resmi dibatalkan, maka itu termasuk

pungutan liar,” ujar Iwan. Ia menambahkan sejumlah perda di Lampung yang dibatalkan merupakan aturan yang proses legislasinya buruk. Perda tersebut tidak melalui kajian yang mendalam karena minimnya anggaran yang ada sehingga aturan dibuat tanpa ada kajian dan perbandingan dengan daerah lain. Pengamat kebijakan publik Unila, Dedi Hermawan, mengatakan pembatalan perda milik Pemprov Lampung oleh Pemerintah Pusat harus segera disikapi dengan memberhentikan semua kegiatan yang diatur dalam perda tersebut. Sebab, jika masih ada kegiatan yang dilakukan, seperti penarikan retribusi, hal tersebut ilegal dan masyarakat bisa menuntut. Dedi menilai DPRD dan Pemprov harus mengkaji dan mencermati

Sejumlah perda di Lampung yang dibatalkan merupakan aturan yang proses legislasinya buruk. kembali perda yang dibatalkan Kemendagri. Aturan dalam perda tersebut perlu dibenahi dan harus dievaluasi. “Bagian mana yang harus dibenahi agar perda yang baru seirama dengan keputusan Pemerintah Pusat dan tidak ada pelanggaran,” kata dia kepada Lampung Post, kemarin.

Menurut dia, pembatalan perda merupakan bagian dari evaluasi agar pemerintah daerah bersama DPRD melahirkan produk aturan baru yang tidak melanggar ketentuan pusat. Perda dibatalkan karena beberapa hal, seperti melanggar konstitusi dan hak asasi, tidak mendukung iklim investasi, dan birokrasi yang berbelit. Anggota DPRD Lampung, Watoni Nurdin, mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pembatalan perda dengan melihat sisi legal draft. DPRD akan melihat alasan pembatalan perda, apakah karena bertentangan dengan undang-undang dan hanya menguntungkan golongan tertentu. “Kalau memang dasarnya seperti itu, DPRD mengikuti, tapi jika tidak, kami akan mempertahankan. Untuk menghasilkan perda itu menggunakan anggaran rakyat,” ujar dia. Politikus PDIP tersebut menerangkan belum tentu semua perda yang dibatalkan Pemerintah Pusat akan diikuti oleh Pemprov dan DPRD. Lembaga legislatif akan melakukan kajian lebih mendalam sebagai pertimbangan untuk mempertahankan perda. DPRD, kata dia, akan melibatkan Bagian Perundangan dan Biro Hukum Pemprov untuk membahas pembatalan perda. DPRD bersama Badan Pembuat Peraturan Daerah (Bapemperda) akan menyinkronkan apa saja yang diinginkan Pemerintah Pusat atas pembatalan perda tersebut. (*1/M1)

n LAMPUNG POST/PERDHANA WIBYSONO

JEMBATAN TIMBANG. Truk memasuki jembatan timbang di Lampung Selatan, Senin (23/5). Bupati Lampung Selatan mempertanyakan kontribusi dua jembatan timbang di Desa Gayam, Kecamatan Penengahan, dan Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, karena tidak dirasakan memberikan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Lampung Selatan.

setiaji@lampungpost.co.id

Pemprov akan Kumpulkan Semua Kabag Hukum SETIDAKNYA ada 30 lebih peraturan daerah (perda) di Lampung, provinsi dan kabupaten/kota, yang dibatalkan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Provinsi Lampung masih menunggu sikap pemkab dan pemkot terkait perda yang dibatalkan tersebut. Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi Lampung Zulfikar menyatakan dalam rapat kerja nasional beberapa waktu lalu, Kementerian Dalam Negeri mempersilakan kabupaten/kota menyampaikan keberatan atas pembatalan perda yang dilakukan gubernur. Beberapa pemkab/ pemkot sudah mangirimkan respons, tapi dan beberapa pemda yang belum menyampaikan timbal balik. Biro Hukum Pemprov masih

menunggu feed back dari kabupaten/ kota terkait pembatalan beberapa perda tersebut. “Apakah menerima atau keberatan,” kata Zulfikar kepada Lampung Post, Senin (19/9). Ia mengungkapkan beberapa dae­ rah telah menyetujui pembatalan dan melaporkan ke DPRD masing-masing. Ada pemkab/pemkot yang mematuhi apa yang sudah diputuskan gubernur dan membuat perda pembatalan untuk disampaikan ke Pemprov. Pihaknya mengharapkan kabupaten/ kota menyampaikan sikap, apakah menerima atau keberatan. “Harus jelas sikapnya supaya dikemudian hari enggak ada klaim lagi,” kata mantan Kabag Perundang-undangan DPRD Lampung ini.

Zulfikar menambahkan tahap selanjutnya dari pembatalan perda adalah menginventarisasi peraturan bupati dan peraturan wali kota yang bertentangan dengan aturan di atasnya. Pihaknya belum sempat mengumpulkan kepala Bagian Hukum kabupaten/kota untuk menginventarisasi peraturan yang dikeluarkan kepala daerah. Ia meminta Bagian Hukum dan kepala daerah di masing-masing daerah untuk terbuka dan memberikan semua informasi. “Kalau ada instruksi dari kepala daerah supaya jangan memberikan data, kami bisa apa? Hal seperti ini juga terungkap dalam rakernas. Kejadiannya sama di provinsi lain juga,” katanya. (MAN/M1)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10. 11. 12.

Soetta Sky Park Bandung Indah Sejahtera Land PT. Tri Windu Kencana Abadi Villa Bukit Tirtayasa PT. Agung Jaya Permai PT. Bangun Dunia Realestate Bank Tabungan Negara Andalas Group PT. Patala Global Perdana Slara Residence Nusantara Residence

13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 22. 23. 24.

PT. Jati Wangi Properti Kedamaian Residence Citragarden PT. Lampungutama Costruksindo SENPRO Puri Saujana Kedamaian Mansion PT. Beringin Subur Kencana Perumahan Pelawi Indah II PT. Holcim Indonesia Tbk Genteng Cisangkan

25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.

Green Kemiling Green Kemiling PT. Alfarizi Yahsan Mandiri Tirtayasa Garden Emerald Hill Residence PT. Adjie Bangun Property PT. Graha Property Center PT. Berkah Sahabat Sumbay

CONTACT PERSON

REI 0821 81678 666

EO : 081278693437


OLAHRAGA

4

5

LAMPUNG POST I MINGGU, 25 september 2016

Tampil Superior, Bisbol Lampung Permalukan Yogyakarta 21-1

Zakaria Sementara Pimpin Nomor Dasalomba ATLET cabang atletik nomor dasalomba andalan Lampung, Zakaria Malik, untuk sementara memimpin lomba hingga lima nomor yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Dia bersaing dengan dua atlet dasalomba terbaik Tanah Air lainnya, Yusak Refasi dari Papua dan Gayus Sibuangin dari Kalimantan Timur. Pada lomba di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (24/9), Zakaria unggul di nomor lompat tinggi setelah mencatat lompatan 1,87 meter dengan poin 687, diikuti Gayus yang mencatat lompatan 1,84 meter dan mendapat nilai 661. Sedangkan Yusak mencatat lompatan 1,81 meter untuk mendapatkan 636 poin. Di nomor 400 meter, giliran Yusak yang tampil baik dengan mencatat waktu 50,92 detik dengan poin 773. Zakaria harus puas di posisi kedua dengan waktu 51,06 untuk mendapat poin 776, sedangkan gayus di peringkat keempat dengan

waktu 52,69 untuk meraih 695 poin. Hingga lima jenis pertandingan yang dilombakan pada hari pertama nomor dasalomba, Zakaria masih memimpin di tempat teratas dengan meraih poin 3.717. Yusak berada di urutan kedua dengan 3.493 poin dan Gayus mengumpulkan 3.316 poin. Namun, sangat disayangkan wakil Lampung lainnya, Koko Hadi Mardanto, gagal melanjutkan lomba pada nomor lompat tinggi dan lari 400 meter karena mengalami cedera kaki. Cedera didapat saat berlomba di nomor lari 100 meter dan lompat jauh, walaupun pada nomor tolak peluru mampu menempati peringkat kedua. Lima nomor tersisa akan digelar hari ini (25/9) dengan memperlombakan lari 110 meter gawang, lempar cakram, lompat tinggi galah, lempar lembing, dan terakhir lari 1.500 meter. “Saya mohon doa dan dukungan masyarakat Lampung agar saya bisa kembali mempersembahkan emas,” ujar Zakaria. (LUG/L1)

TIM bisbol Lampung tampil superior dengan mempermalukan Yogyakarta 21-1 pada game kelima pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Sport Jabar Archamanik, Bandung, Sabtu (24/9) malam. Pada laga yang ditandai dengan kemenangan mercy rules di inning kelima itu, pemain Lampung Hamzah mencetak home run pada inning keempat. Tanda-tanda kemenangan tim Lampung sudah mulai terlihat sejak inning pertama dengan langsung unggul telak 5-0. Di inning kedua, permainan berlangsung ketat dan masing-masing tim tak ada yang mencetak poin. Ranjani dkk tampil superior pada inning ketiga dengan mencetak 15 poin sekaligus memperlebar keunggulan menjadi 20-0. Pada inning kelima, Yogyakarta menambah satu poin. Namun, pertandingan sudah harus berakhir dengan kemenangan mercy rules bagi Lampung lantaran perolehan poin sudah tidak mungkin terkejar. Pelatih bisbol Lampung, Aliansyah, mengatakan kemenangan yang diraih pada game kelima ini tidak terlepas dari penampilan gemilang seluruh pemain. “Anak-anak semuanya bermain taktis dan bagus. Ini menjadi modal penting untuk menghadapi tim tuan rumah besok,” kata Aliansyah, usai pertandingan, kemarin. Ia menambahkan pada laga itu, salah

satu pitcher muda Lampung berusia 18 tahun yang berlatih di Kanada, Hakim, juga sudah mulai dimainkan. “Penampilan anak-anak semakin baik dan solid.” Ketua Umum Pengprov Perbasasi Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang menyaksikan langsung pertandingan itu memberi apresiasi dan bangga dengan penampilan para pemain serta strategi pelatih. “Hebat. Kami benar-benar bangga. Jika permainan seperti ini bisa terjaga dengan konsisten, mudahmudahan bisbol bisa ke final dan juara,” kata Mirza didampingi Ketu a H a r i a n M a r i n d o Ku r n i awa n . Secara khusus, Mirza juga memberikan apresiasi kepada para suporter Lampung yang antusias memberikan dukungan bagi tim bisbol Lampung di PON XIX. Sementara itu, Marindo menambahkan kemenangan atas Yogyakarta tersebut sekaligus memastikan tim bisbol Lampung paling tidak sudah mendapat perunggu. “Tapi tentu kami harapkan para pemain tetap tampil on fire dan fight. Kans ke final sangat terbuka,” ujar Marindo. Menurut dia, ada dua pertandingan sisa yang akan dihadapi tim bisbol Lampung, yakni kontra tuan rumah Jawa Barat, Minggu (25/9), dan Banten, Senin (26/9). “Kuncinya saat melawan Jawa Barat. Jika menang, bisa dibilang satu kaki kami sudah di final,” kata Marindo. (LUG/L1)

Atletik Sumbang Perak dari 400 M Gawang Putra n LAMPUNG POST/MUHARAM CANDRA LUGINA

BERI APLAUS. Para suporter Lampung memberi aplaus kepada para pemain usai meraih kemenangan mercy rules atas Yogyakarata dengan skor 21-1 pada pertandingan PON XIX/2016 di Sport Jabar, Archamanik, Bandung, Sabtu (24/9) malam.

Pemanah Suci Tembus Final Ronde Nasional 40 Meter Suci merupakan satusatunya pemanah Lampung yang masuk final. RICKY P MARLY

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

BERMAIN REMIS. Pecatur putri Lampung Via Lastiningtyas (jaket biru) bertarung di babak ke-8 nomor catur klasik melawan pecatur Bali, Era Susanti, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Sabtu (24/9). Pertandingan itu berakhir dengan hasil remis.

P

EMANAH putri kontingen Provinsi Lampung, Suci Dwi Megasari, lolos ke final cabang panahan nomor ronde nasional perorangan putri jarak 40 meter pada PON XIX 2016 Jawa Barat. Pada babak semifinal di Lapangan Panahan Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9), Suci yang kelahiran Bandar Lampung, 15

Desember 1983 itu mengalahkan pemanah Ninik Umardyani asal Yogyakarta dengan skor 6-3. Pada final yang akan dilangsungkan hari ini (25/9), Suci akan menantang pemanah asal Jawa Timur, Bunga Arbela. Pelatih cabor panahan Lampung, Puryoto, mengatakan Suci merupakan satu-satunya pemanah Lampung yang masuk final. Selain itu, Suci merupakan atlet yang berpengalaman dan senior di antara atlet panahan Lampung lainnya. “Dalam pertandingannya juga sudah melawan banyak atlet di nomor ini, tinggal kita menjaga fisiknya agar tampil bagus di laga final,” kata Puryoto usai pertandingan, kemarin. Ia menjelaskan perjalanan Suci menuju final terbilang mulus. Usai lolos di babak

kualifikasi, Suci berhadapan dengan atlet panahan asal Kalimantan Barat, Dwi Rini Pangestuti, di babak 32 besar. Suci mengungguli lawannya dengan skor 6-0 dan melaju ke babak 16 besar. Di babak 16 besar, Suci menaklukkan

Dalam pertandingannya, Suci juga sudah melawan banyak atlet di nomor ini, tinggal kami menjaga fisiknya agar tampil bagus di laga final. pemanah tuan rumah Jawa Barat, Ratna Humaira, dengan skor 6-0 dan melaju

ke perempat final. Kemudian di babak delapan besar, Suci kembali mengalahkan pemanah asal Jawa Barat, Syifa Nur Afifah, dengan skor 6-0. Dan di semifinal Suci mengalahkan pemanah Ninik Umardyani asal Yogyakarta dengan skor 6-3 untuk melaju ke final. “Penampilan Suci bagus. Dan di babak 16 besar, Suci melaju ke perempat final setelah mengalahkan pemanah tuan rumah Jawa Barat, Ratna Humaira yang merupakan pemanah putri ranking satu nasional. Dan besok (hari ini) di final, Suci akan melawan pemanah asal Jawa Timur, Bunga Arbela yang punya ranking nomor 2 nasional,” ujar Puryoto. “Penampilan Suci bagus. Dan di babak 16 besar, Suci melaju ke perempat final setelah mengalahkan pemanah tuan

Dua Pesenam Ritmik Lampung Melaju ke Final DUA pesenam ritmik Lampung melaju ke final pada kategori semua alat di PON XIX/2016 Jawa Barat. Kedua pesenam itu, yakni Yuni Dwi Rahmawati dan Tri Wahyuni, yang berlaga pada babak penyisihan di Gymnasium Arcamanik, Bandung, Sabtu (24/9). Pelatih senam ritmik Lampung, Rinawati, menuturkan keduanya akan berlaga dalam final yang akan digelar hari ini (25/9) di venue pertandingan yang sama. “Alhamdulillah, dua atlet kami masuk final besok (hari ini). Tapi saya belum tahu poin yang berhasil diraih masingmasing atlet berapa, karena belum diberikan panitia, mungkin besok pagi menyusul,” katanya. Menurut dia, ada 14 atlet yang masuk final, termasuk kedua atletnya. Disinggung mengenai lawan terberat dalam pertandingan final, Rinawati menuturkan untuk sementara ini kontingen Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara masuk daftar lawan yang harus diwaspadai.

“Semua lawan sama kuatnya bagi kami, tidak ada yang dianggap enteng, apalagi tuan rumah Jawa Barat.” Sementara itu, pada pertandingan kemarin, salah satu atlet senam atas nama Tri Wahyuni sempat mengalami cedera di lutut kiri. Namun, beruntung pada saat bertanding, wanita kelahiran Bandar Lampung, 10 Agustus 2000 itu masih tetap melakukan gerakan dengan mulus dan gemulai. “Dan memang ada sempat atlet kami yang cedera, Tri Wahyuni. Tetapi sudah baikan, dan alhamdulillah waktu tanding bisa melakukan gerakan dengan baik, dan masuk final,” kata dia. Diketahui, pada pertandingan kemarin, kontingen Lampung menurunkan tiga atletnya pada pertandingan senam ritmik di nomor semua alat. Ketiganya, yakni Tri Wahyuni, Yuni Dwi Rahmawati, dan Vidia Fhiarani. Namun, satu di antaranya, yakni Vidia Fhiarani, gagal dalam babak penyisihan. (RIC/L1)

rumah Jawa Barat, Ratna Humaira, yang merupakan pemanah putri ranking satu nasional. Dan besok (hari ini) di final, Suci akan melawan pemanah asal Jawa Timur, Bunga Arbela, yang punya ranking dua nasional,” ujar Puryoto. Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Provinsi Lampung Yandri Nazir yang turut hadir dalam pertandingan itu mengharapkan Suci tetap fokus dalam laga final nanti. “Kami berharap Suci tampil tenang, fokus, dan berikan yang terbaik di laga final. Kami mohon doa kepada masyarakat Lampung agar Suci bisa memberikan prestasi terbaik untuk PON kali ini,” kata politikus Partai Demokrat itu. (RIC/L1) ricky@lampungpost.co.id

TIM atletik Lampung mengawali perjuangannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat dengan menyumbang perak. Medali disumbangkan Iwan Budianto dari nomor 400 meter gawang putra. Demikian dilaporkan wartawan Lampung Post Muharam Candra Lugina dari Bandung, Jawa Barat. Keberhasilan itu dicetak pada lomba di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (23/9), sekaligus membayar kegagalannya di PON empat tahun lalu di Riau. Iwan mencatat waktu 51,97 detik, lebih baik dari waktu yang dibukukan saat tampil di seri pertama dengan waktu 53,20 detik. Sayang, keberhasilan Iwan tidak diikuti rekannya Widiyanto yang juga tampil di laga final. Atlet yang kerap disapa Widi itu hanya berada di posisi kelima dengan waktu 54,71 detik. Namun, catatan tersebut lebih baik dibanding dengan saat tampil di seri kedua dengan mencatat waktu 54,88 detik. Emas nomor ini direbut atlet Nusa Tenggara Barat (NTB), Andrian, dengan waktu 51,83 detik. Catatan waktu tersebut lebih baik dari waktu yang dicatat pada seri pertama dengan 53,74 detik. Sedangkan perunggu menjadi milik Budi Ahmad Prayoga dari Maluku dengan waktu 52,32 detik. “Syukur alhamdulillah, ini adalah persembahan terbaik yang diberikan Iwan buat Lampung. Dia mampu

menandingi atlet pelatnas yang dipersiapkan untuk SEA Games dan Asian Games dan dari foto finis kalahnya hanya 5 sentimeter karena keduanya hampir berbarengan menyentuh garis finis,” ujar manajer tim atletik, M Irianto Hatta, lewat sambungan telepon. Dia menambahkan catatan waktu Iwan 51,97 detik cukup luar biasa karena catatan terbaiknya 52,00 detik dan sebelum berangkat dia sempat sakit DBD. “Kondisi Iwan sempat membuat kami galau. Kami pun memberikan perawatan ekstra kepadanya selama di Bogor dan beruntung dia bisa pulih dan merebut perak,” katanya. Keberhasilan putra gagal diikuti putrinya. Juwarti Rahayuni yang juga turun di nomor lari 400 meter gawang hanya menempati peringkat ketujuh dengan catatan waktu 1.04,82 detik. Emas nomor lari 400 meter gawang direbut Alvin Tehupeiory dari Maluku dengan catatan waktu 1.00,72 detik, perak untuk Rama Januarti dari Bangka Belitung dengan waktu 1.01,27, dan perunggu direbut Dakwatul Anisah dari Jawa Timur dengan waktu 1.01,35 detik. Hari ini (25/9) dua atlet Lampung, Zakaria Malik dan Koko Hadi Mardanto, kembali berlaga di nomor dasalomba. Pada hari pertama dilombakan nomor lari 100 meter, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 400 meter. (LUG/L1)

Pogba Cetak Gol Perdana Saat MU Tekuk Leicester

KE FINAL. Pemanah putri Lampung Suci Dwi Megasari (kedua kanan) berfoto bersama usai pertandingan cabang panahan di Lapangan Panahan Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9). Suci akan berlaga di final hari ini (25/9) usai mengalahkan pemanah Ninik Umardyani asal Yogyakarta dengan skor 6-3 di laga semifinal. n LAMPUNG POST/RICKY MARLY

MANCHESTER United sukses memetik kemenangan saat menjamu Leicester City pada pekan keenam Liga Primer Inggris 2016—2017, Sabtu (24/9). Pada laga yang berlangsung di Old Trafford itu, Setan Merah menang dengan skor telak 4-1. Bagi MU, ini merupakan kemenangan kedua mereka di seluruh kompetisi. Sebelumnya, Setan Merah meraih kemenangan saat menghadapi Northampton pada putaran ketiga Piala Liga Inggris, Kamis (22/9). MU pantas meraih kemenangan tersebut. Sebab, mereka tampil dominan sejak awal pertandingan. Menilik catatan statistik, Red Devils bermain dengan penguasaan bola sebanyak 67 persen. Keunggulan MU juga mampu diperlihatkan dalam hal agresivitas. Tim besutan Jose Mourinho itu tercatat melepaskan tujuh tembakan mengarah ke gawang dari 16 peluang tercipta. Sedangkan Leicester hanya mampu menciptakan tiga tembakan mengarah ke gawang dari 10 peluang tercipta. Walau begitu, MU tidak mudah menembus gawang Leicester. Setan Merah butuh waktu 22 menit untuk men­

cetak gol lewat Chris Smalling. Ia sukses meneruskan umpan Blind dari sepak pojok dengan sundulan. MU semakin percaya diri usai unggul. Me­reka terus menekan pertahanan Leicester hingga akhirnya mampu menambah keunggulan pada menit ke-37 lewat Juan Mata. Tepatnya pada menit ke-42, gawang me­ reka kembali kebobolan usai Paul Pogba melepaskan sundulan di dalam kotak penalti. Gol ke gawang Leicester tentu terasa istimewa bagi Pogba. Sebab, ini merupakan gol debutnya bersama Setan Merah. Hingga babak pertama usai, MU tidak lagi mencetak gol. Skor 4-0 bertahan untuk keunggulan MU. Tertinggal jauh di babak pertama tampak membuat pelatih Leicester Claudio Ranieri tak puas melihat performa para pemainnya. Te r u t a m a d a l a m s e k t o r l i n i d e p a n . Untuk memperbaiki performa Leicester, Ranieri akhirnya memutuskan untuk menarik Jamie Vardy dan Riyad Mahrez pada babak kedua. Kedua pemain tersebut digantikan Andy King dan Demarai Gray.

Keputusan Ranieri memasukkan dua pemain tersebut terbilang tepat. Dengan masuknya dua pemain itu membuat permainan Leicester membaik. Alhasil, Leicester memperkecil ketinggalan lewat Gray pada menit ke-59. Ia sukses melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper MU, David De Gea. Gol tersebut membuat semangat para pemain Leicester meningkat. Mereka membuat tekanan ke pertahanan MU. Akan tetapi, tekanan-tekanan Leicester tak lantas membuat mental pemain MU luntur. Tim besutan Mourinho itu mampu keluar dari tekanan dan memberikan seranganserangan balik ke pertahanan Leicester. Walau begitu, tidak ada gol yang mampu diciptakan kedua tim hingga laga usai. MU akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 4-1. Dengan kemenangan tersebut, MU kini naik ke posisi ketiga klasemen sementara dengan mengoleksi 12 poin. Mereka kini terpaut tiga poin dari pemimpin klasemen Manchester City. (MTVN/L1)


BANDAR LAMPUNG

6

LAMPUNG POST MINGGU, 25 september 2016

Polisi Kantongi Identitas Pembobol Minimarket SATUAN Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung berupaya maksimal untuk mengungkapkan maraknya kasus pembobolan minimarket di Bandar Lampung. Setelah melakukan penyelidikan secara mendalam, akhirnya Polresta mengantongi identitas tersangka pembobol salah satu minimarket. Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya menjelaskan pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Meskipun petugas telah mengantongi identitas pelaku, untuk menjeratnya

masih diperlukan pembuktian terlebih dahulu. “Untuk kejadian yang di Sukarame kami masih mendalaminya, karena sekarang juga kami sedang mencurigai salah seorang sebagai pelakunya. Namun, masih kami cari pembuktiannya dulu untuk menangkapnya. Untuk pencurian di Kedaton, kami masih selidiki,” kata dia di Mapolresta, Sabtu (24/9). Menurutnya, Satreskrim membentuk empat tim dan telah memeriksa lima saksi serta menyita sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara. “Kami tidak bisa menyebutkan barang

bukti itu, karena materi dari penyelidikan,” kata Dery. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan pegawai m i n i m a rke t , d i ke t a h u i total kerugian yang di­ alami minimarket senilai Rp6 juta. Namun, terkait pelaku, pihaknya belum dapat menyimpulkan ka­ rena penyelidikan masih berjalan. “Untuk pelakunya dari kedua minimarket itu lebih dari satu, artinya pelaku adalah orang yang berbeda. Itu berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi yang kami simpulkan bahwa pelaku berbeda dan tidak identik,” kata dia. (RAN/M3)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

UKUR BANGUNAN. Sejumlah petugas dari Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung melakukan pengukuran di rumah warga Kelurahan Tanjungagung, Tanjungkarang Timur, Sabtu (24/9). Pengukuran tersebut mendata pemilik dan luas bangunan untuk memperbarui data pajak yang harus dibayar masyarakat.

Nasib Pasar SMEP Terus Menggantung Kalau pengembang terdahulu enggak mungkin mau melanjutkan pembangunan Pasar SMEP. Kalau dia (Alay) punya niat sudah dari dulu berdiri. Tapi buktinya yang berdiri omongan besarnya saja. FEBI HERUMANIKA

E

MPAT tahun sudah pedagang Pasar SMEP terkatung-katung tanpa kejelasan kapan pembangunan pasar yang dijanjikan itu dilanjutkan. Mereka pesimistis Alay, sang pengembang pasar, mampu melanjutkan pembangunan yang mandek. Sabtu (24/9), para pedagang yang pernah memberi uang muka didata oleh orang yang mengaku pengembang baru pasar tradisional dari Jakarta. Mereka pula mengaku yang akan melanjutkan pembangunan Pasar SMEP. “Tadi ada beberapa orang mendatangi kami, mengobrol dan minta data kami (pedagang) yang pernah membayar uang muka ke pengembang,” ujar Lusi, kemarin. Lusi mengatakan orang-orang tersebut memberi harapan baru bagi para pedagang yang selama ini tanpa kepastian. “Mereka itu yang bakal melanjutkan pembangunan SMEP. Saya sudah tanya sama mereka kok,” katanya.

Beberapa petugas tersebut, lanjut Lusi, mendata bersama Kepala Pasar SMEP, tetapi tidak ada satu pun petugas yang berani menyebutkan kapan pembangunan dimulai dan siapa pengembang baru yang dinantinanti itu. Lusi menambahkan karena ada pengembang baru yang bakal membangun Pasar SMEP, dia pun menghubungi Alay, direktur PT Prabu Makmur atau pengembang pasar yang terbengkalai itu. Menurutnya, setelah diberi tahu akan ada pengembang baru, ujar Lusi, Alay pun terkesan gelisah. Terbukti Alay beberapa kali menghubunginya via telepon genggam. “Kelihatannya, dia (Alay, red) panik waktu menghubungi saya, dia nanya siapa yang bakal membangun dan dari mana asalnya. Pokoknya banyak pertanyaannya. Saya ditelepon bolakbalik sama dia,” kata Lusi. Setelah kedatangan orang yang mengaku pengembang baru, para pedagang di Pasar SMEP sedikit lega, meskipun kejelasan uang muka yang mereka bayarkan masih mengam-

bang. “Pemerintah kan mengimingimingi tempat yang kami pakai sekarang ini gratis. Kalau saja lahan yang kami gunakan untuk berdagang sekarang digusur, saya pastikan bakal ada keributan besar dan bakal ada pengaduan persoalan ini,” katanya. Lusi memperkirakan jika pengembang terdahulu akan melanjutkan kembali pembangunan pasar, dia memastikan tidak akan terealisasi mengingat pasar tersebut sudah memasuki tahun keempat dan belum ada titik terang. “Sudah-sudahlah, kalau pengembang terdahulu enggak mungkin mau melanjutkan Pasar SMEP itu, kalau dia punya niat sudah dari dulu berdiri. Tapi buktinya yang berdiri omongan besarnya saja,” kata Lusi. Secara terpisah, Ketua LBH Bandar Lampung Alian Setiadi mengungkapkan pihaknya selalu siap mendampingi siapa pun yang meminta pendampingan hukum, termasuk Pasar SMEP. “Kalau ada yang menga­ du dan mau minta pendampingan, kami pastikan kapan pun kami siap,” kata Alian. Alian menuturkan jika pedagang akan melaporkan persoalan ini ke ranah KPK, LBH Bandar Lampung menyatakan kesiapan dalam hal pendampingan hukum terhadap masyarakat kecil. (M3) febiherumanika@lampungpost.co.id

BURUH SORTIR TERI. Puluhan warga sekitar Pulau Pasaran ikut menjadi buruh penyortir ikan asin di Pulau Pasaran, Telukbetung Barat. Para buruh yang umumnya ibu-ibu rumah tangga menerima upah Rp4.000/jam. Jika ikan sedang banyak, mereka membawa uang Rp30 ribu—Rp50 ribu tergantung berapa jam mereka bekerja.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. Potensi cuaca itu akan terjadi di sekitar Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara dalam periode tiga hari ke depan. Dalam rilisnya melalui situs dari Kupang, Jumat (23/9), disebutkan dari kondisi atmosfer terkini terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang seki-

tar Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara dalam periode tiga hari ke depan. Dalam rilis yang ditandatangani Kedeputian Bidang Meteorologi BMKG dikatakan indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitaran wilayah tersebut bentuknya masih sporadis. Daerah-daerah itu antara lain Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jabo detabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTT, Jawa Timur, dan pesisir selatan Pulau Jawa.

Dampak yang bisa ditimbulkan dalam kondisi itu, antara lain banjir, tanah longsor, genangan air dan banjir bandang, serta pohon tumbang dan jalanan menjadi licin. Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi antara 2,5—4,0 meter di Laut Andaman. Berikut perairan barat Sabang, perairan Engganobarat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia barat Sumateraselatan NTB. (ANT/M3)


DAERAH

LAMPUNG POST MINGGU, 25 september 2016

7

Tujuh Pejabat Polres Way Kanan Dipindah SEBANYAK tujuh pejabat Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Way Kanan melakukan serah terima jabatan (sertijab). Masing-masing Wakapolres Kompol Henggar Teguh Wahono ditugaskan menjadi Kasubbagproduk Baganalis Ditintelkam Polda Lampung. Kapolsek Baradatu Kompol Dwi Tony Arisandi ditugaskan menjadi Kabagops Polres Lampung Barat, Kapolsek Blambangan Umpu Kompol Suwandi ditugaskan menjadi

Pamen Dit Pamobvit Polda Lampung atau penugasan di luar struktur sebagai Kasat Pol PP Kabupaten Way Kanan. Kemudian Kasat Lantas AKP I Made Sudastra ditugaskan menjadi PS Kanit 5 Subdit Pjr Ditlantas Polda Lampung, Kapolsek Bahuga AKP Maryadi ditugaskan menjadi Kanit 3 Subbid Paminal Bid Propam Polda Lampung, Kasat Narkoba Iptu Anton Saputra ditugaskan menjadi Panit 2 Unit 2 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda

Lampung, dan Kapolsek Negeri Besar Iptu Nelson Siahaan yang ditugaskan menjadi Kasat Narkoba Polres Way Kanan. Upacara sertijab dipimpin langsung Kapolres AKBP Yudy Chandra Erlianto di lapangan Mapolres setempat, Sabtu (24/9). Turut hadir pejabat utama polres, para kasi, dan kanit. Dalam arahannya, Kapolres Way Kanan mengatakan pelaksanaan sertijab sesuai surat telegram Kapolda Lampung Nomor: ST/834/IX/2016,

tanggal 16 September 2016, tentang pemberitahuan pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Lampung. Menurut dia, mutasi jabatan di lingkungan organisasi Polri merupakan hal yang biasa sebagai kelanjutan regenerasi kepemimpinan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para perwira untuk mengembangkan kariernya melalui jenjang penugasan yang beragam. (TRA/M2)

Perda KTR Belum Bisa Diterapkan MEKSI Peraturan Dae ­ rah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sudah disahkan DPRD Pesawaran, belum bisa diterapkan di Bumi Andan Jejama. Sebab, perda tersebut masih perlu sin­ kronisasi dengan perda yang ada di Indonesia secara umum. “Perda KTR memang sudah disahkan, tapi masih perlu konsolidasi dengan Kementerian Dalam Ne­geri untuk dilakukan proses sinkronisasi,” kata Sekkab Pesawaran Hendarma, kemarin (24/9). Selanjutnya Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk memastikan bahwa Perda KTR tersebut tidak bertentangan dengan perda yang ada di daerah lain. Hendarma menjelaskan proses sinkronisasi perlu

dilakukan dengan Kementerian Dalam Negeri dan perda-perda di daerah lain. Hal tersebut supaya perda ini jangan terlihat eksklusif. Sebab, syarat perda bisa diterapkan adalah tidak bertentangan dengan perda di daerah lain. Dia menambahkan sementara Perda KTR masih dalam proses sinkronisasi, tim gabungan yang telah dibentuk untuk mengawasi penerapannya sudah melakukan sosialisasi. Khususnya di lingkung­ an dunia pendidikan dan kesehatan serta instansi pemerintah. “Yang jelas perda ini n a n t i n ya a k a n d i b e r lakukan untuk seluruh ruang publik. Mulai dari p e r k a n to r a n , p u s k e s mas dan rumah sakit hingga sekolah-sekolah,” ujarnya. (AMR/M2)

Dana Desa Tahap II Pesawaran Sudah Cair n LAMPUNG POST/CANDRA PUTRA WIJAYA

PIMPIN UPACARA SERTIJAB. Kapolres Way Kanan AKBP Yudy Chandra Erlianto memimpin upacara serah terima jabatan di lapangan upacara kantor kepolisian setempat, Sabtu (24/9).

Istri Kepala Dusun Bobol Warung Manisan Tersangka melakukan aksi nekatnya dengan cara membobol plafon warung milik korban. HARI SUPRIYONO

A

DA-ADA saja kelakuan istri kepala dusun (kadus) ini. Sebagai istri aparat desa seharusnya memberikan contoh yang baik kepada warganya, ia justru menjadi pencuri. NS (35), warga Desa Bangunjaya, Sungkai Utara, Lampung Utara (Lampura), yang juga istri kadus setempat nekat membobol warung manisan milik tetangganya. Tersangka melakukan aksi nekatnya menjelang subuh, Jumat (23/9), dengan cara membobol plafon warung milik korban. Dalam aksinya tersebut, NS menyikat sejumlah slop rokok berbagai merek dan kecap botol, sejumlah sabun mandi,

sabun cuci, serta satu pak kopi bubuk. Tak hanya itu, tersangka juga menggondol uang milik korban yang disimpan di warung sebesar Rp200 ribu. Namun, belum sempat menjual barang-barang tersebut pada sore harinya atau sekitar pukul 16.30 tersangka sudah ditangkap petugas Polsek Sungkai Utara saat bersembunyi di rumahnya. Selain menangkap ibu dua anak tersebut, polisi juga menyita barang bukti hasil curian barang dagangan milik korban. Tersangka kini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Sungkai Utara. Menurut Kapolsek Sungkai Utara AKP Hadi Sutomo, tersangka ditangkap karena melakukan aksi pencurian dengan membobol warung manisan milik tetangganya sendiri, yaitu Sudirman (63), warga Desa Bangunjaya, Sungkai Utara, Jumat (23/9), sekitar pukul 04.00. Dia juga mengatakan kasus tersebut terungkap setelah pihaknya

melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara serta keterangan sejumlah saksi. ”Dari hasil penyelidikan dan keterangan dari saksi kami langsung bergerak untuk melakukan penangkapan kepada tersangka,” ujar dia, Sabtu (24/9). Tersangka ditangkap saat bersembunyi di rumahnya dan petugas juga

Tersangka ditangkap petugas Polsek Sungkai Utara saat bersembunyi di rumahnya. menyita barang bukti hasil curian barang dagangan milik korban yang belum sempat dijualnya. Barang bukti barang dagangan tersebut disimpan dalam kantong plastik besar yang ditaruh di belakang rumah tersangka.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka diketahui nekat mencuri karena tidak memiliki uang untuk mem­ bayar utang. ”Tersangka nekat mencuri dan dari hasil barang yang diambilnya tersebut rencananya hendak dijual dan uangnya akan digunakan untuk bayar utang,” ujar Hadi Sutomo. Sementara tersangka mengaku melakukan aksinya menjelang subuh dengan cara menaiki tangga menuju atap genting warung milik korban. Kemudian membongkar genting. Setelah itu, tersangka masuk dan membuka tutup plafon warung. Lalu dengan menggunakan tali untuk turun dalam warung. Kemudian tersangka langsung mengambil barang dagangan milik korban. ”Saya belum sempat jual barang dagangan tersebut, tapi sudah tertangkap polisi.” (M2)

DANA desa (DD) tahap II untuk Kabupaten Pesawaran sebesar 40 persen sudah dicairkan dari Pemerintah Pusat ke kas daerah kabupaten berjuluk Bumi Andan Jejama. Ke p a l a B a d a n P e m berdayaan masyarakat Pemerin­t ahan Desa (BPMPD) Kabupaten Pesawaran Rusli RA mengatakan DD tahap II Pesawaran sudah cair dari pusat ke kas daerah. “Alhamdulillah, DD tahap II untuk Kabupaten Pesawaran sebesar 40 persen sudah dicairkan ke kas daerah dari Pemerintah Pusat, pada Rabu (21/9),” kata Rusli RA, Jumat (23/9). Dia menjelaskan pencarian DD tahap II tersebut bisa dicairkan karena BPMPD Pesawaran telah menyampaikan laporan realisasi/pertanggungjawaban penggunaan DD tahap pertama sebesar 60 persen dari seluruh desa, sebanyak 144 desa. “Kami (Kabupaten Pe-

sawaran, red) urutan ke-2 se-Provinsi Lampung yang telah menyampaikan DD tahap II ke pusat setelah Lampung Tengah. Untuk pencairan ke desa-desa sedang diajukan permohonan pencairan dari BPMPD ke sekda dan selanjutnya disetujui bupati,” kata dia. Rusli menambahkan setelah disetujui bupati melalui sekkab, selanjutnya DD dari kas daerah akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing kepala desa sesuai dengan jumlah dana berdasarkan draf atau ketentuan yang telah ditetapkan dari pusat. “Pencairan DD dari kas daerah ke kas/rekening setiap kepala desa (kades) bisa dicairkan apabila permohonan dari BPMPD untuk pencairan DD itu sudah disetujui oleh Bapak Bupati, insya Allah minggu depan sudah bisa cair ke rekening setiap kepala desa,” ujarnya. (AMR/M2)

harisupriyono@lampungpost.co.id

Bawa Senpi, Warga Pringsewu Diamankan SATUAN Narkoba Polres Lampung Selatan (Lamsel) menahan Juli Hidayatullah (30), warga Jalan Kenanga II LK II RT/RW 001/001, Pringsewu Utara, Kabupaten Pringsewu, di pintu masuk pos pemeriksaan Seaport Interdiction Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Jumat (23/6), sekitar 18.00. P r i a k e l a h i r a n Ac e h t a h u n 1986 itu ditahan lantaran mem-

bawa sepucuk senjata api (senpi) jenis FN lengkap berikut magasin dengan amunisi sebanyak 16 butir. Kasat Reserse Narkoba Polres Lamsel AKP Syahrial mengatakan saat anggotanya melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, mendapati salah satu penumpang bus jurusan

Lampung—Jakarta membawa pistol jenis FN lengkap dengan amunisinya. “Selanjutnya tersangka berikut barang bukti diserahkan ke Mako (Markas Komando, red) KSKP Bakauheni untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Syahrial kepada Lampung Post, Sabtu (24/9). Warga sipil tersebut ditetapkan sebagai tersangka akibat peng-

gunaan senjata pistol jenis FN de­ ngan 16 butir peluru tidak berizin. Tersangka Juli terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara ka­ rena melanggar Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan melanggar Pasal 335 Kitab UndangUndang Hukum Perdata (KUHP) tentang Ancaman yang Membahayakan Orang Lain. (KRI/M2)

n LAMPUNG POST/PERDHANA WIBYSONO

SATLANTAS BAKTI SOSIAL. Dalam rangka HUT ke61 Polisi Lalu Lintas, Satuan Lantas Polres Lampung Selatan menggelar bakti sosial, Sabtu (24/9). Kasat Lantas Polres Lamsel AKP Mubiarto Banu Kristanto memberikan sembako bagi warga tidak mampu.

Babinsa, Guru, dan Bhabinkamtibmas Dapat Tunjangan

n LAMPUNG POST/M RIDWAN ANAS

TUNJANGAN PENGHASILAN. Bintara pembina desa (babinsa), guru, dan bhayangkara pembina keamanan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) mendapatkan tambahan penghasilan dari Pemkab Mesuji, Sabtu (24/9), di Kantor Bupati setempat.

BINTARA pembina desa (babinsa), guru, dan bhayangkara pembina keamanan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) mendapat tunjangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji. Tunjangan tersebut diserahkan oleh Bupati Mesuji Khamami di kantornya, Sabtu (24/9). Bupati Mesuji menyebutkan besarnya masing-masing tunjangan. Untuk 545 guru senilai Rp6,122 miliar. Uang itu untuk

membayar tunjangan profesi guru pada triwulan II bulan April, Mei, dan Juni. Ia juga menyebutkan tahun ini jumlah guru yang akan mengikuti pendidikan latihan profesi guru (PLPG) mendapatkan sertifikat pendidikan dan sudah memiliki format A1 adalah 84 orang. Sedangkan untuk babinsa, Pemkab sudah menyiapkan bantuan rumah sebanyak 40 unit rumah dengan nilai Rp1,1 miliar. Semen-

tara bhabinkamtibmas mendapatkan bantuan 10 unit rumah dan 17 unit motor jenis KLX senilai Rp476 juta. “Kita dituntut untuk bekerja keras. Mari kita bekerja keras de­ ngan profesi masing-masing,” kata Khamami. Ia juga meminta kepada TNI AD dan Polri dapat berjalan seirama dengan pemerintah desa untuk membangun desa. “Jika kepala desa salah, polisi jangan menakut-nakuti, melainkan

mengingatkan. Begitu pun babinsa, harus dapat mengawasi jalannya dana desa. Kinerja babinsa sejauh ini sangat baik, begitu pun bhabin­ kamtibmas,” ujar Bupati. Di sisi lain, Komandan Kodim 0426 Letkol Arm Kus Fiandar mengapresiasi Pemkab Mesuji yang telah memberikan perhatian besar kepada babinsa. Ia berharap babinsa dapat memenuhi ekspektasi Pemkab untuk menjadi pengawas yang baik. (NAS/M2)


RAGAM

8

LAMPUNG POST

BURAS

H. Bambang Eka Wijaya Add on: facebook.com/buraslampost Follow on: @buraslampost

MINGGU, 25 september 2016

Pilkada, Oligarki Parpol Semakin Kaku! OLIGARKI—Kekuasaan mutlak segelintir orang atau bahkan seseorang memerintah suatu organisasi—di partai politik (parpol) negeri ini cenderung semakin kaku menuju pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017. Kalau sebelumnya aspirasi daerah masih dipertimbangkan, kini disisihkan total. Contohnya Partai Golkar di Pilkada Kabupaten Pringsewu sebelumnya mengusung kadernya, Ririn. Kini, ketika Ririn selaku kader justru telah menjabat sebagai sekretaris DPD tingkat provinsi, kekuasaan oligarkis Partai Golkar di Pusat justru mendukung incumbent, lawan Ririn dalam pilkada lalu maupun sekarang. Padahal pada pilkada

yang lalu, Ririn nyaris menang, bahkan ada yang meyakini Ririn sebenarnya menang. Tapi lebih kaku lagi PDIP di DKI Jakarta. Para personal pengurus provinsi PDIP DKI menolak, bahkan anti terhadap Ahok. Tak kepalang, penolakan personal pengurus provinsi itu dituangkan dalam yel-yel yang mereka teriakkan bersama-sama: “Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang.” “Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang langgang.” Meski demikian, kekuasaan oligarkis di DPP parpolnya justru menetapkan Ahok

sebagai calon gubernur yang mereka usung. Tak ayal lagi, sebagai bukti ketaatan pada aturan partai, orang-orang yang sama pun meneriakkan yel-yel serupa hingga bergema di kantor DPP partai, tetapi bagian akhirnya disesuaikan: “Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok-Djarot menang.” (Kompas. com, 21/9) Demikianlah praktik oligarki dalam parpol kita, yang relatif berlaku di semua parpol. Dengan parpol sebagai satu-satunya wadah masyarakat bangsa untuk berpartisipasi dalam demokrasi (pemerintahan oleh rakyat) mengelola pemerintahan negara, di mana

Jangan Ada Isu SARA di Pilkada secara terhormat, kalau menang ya m e n a n g s e c a r a te r h o r m at pula,” kata Tjahjo. Selain menghindari isu SARA, ia juga meminta seluruh pasangan calon meninggalkan berbagai siasat yang akhirnya condong pada politik uang. “Bawaslu kami beri kewenan­ gan melakukan tindakan tegas. Kalau ada pasangan yang melaku­ kan politik uang langsung diberi sanksi, tim suksesnya juga harus diproses secara hukum,” kata dia.

Pilgub DKI Jakarta

n ANTARA/ANNY

CEK KESEHATAN AHOK-DJAROT. Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kiri), mengenakan piyama saat akan menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9). Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu syarat bagi cagub dan cawagub.

Kepolisian bersama BIN telah memetakan secara mendetail seluruh wilayah penyelenggara pilkada yang memiliki potensi konflik. isnovan djamaludin

M

ENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meng­ ingatkan pemilihan ke p a l a daerah serentak 2017 agar tidak dinodai munculnya isu bernuansa suku, agama, ras, dan antargolong­an (SARA) untuk menjatuhkan lawan politik. “Jangan sampai pilkada dinodai oleh provokator yang mengarah pada isu SARA,” kata Tjahjo seusai membuka Rakernas Ormas Rajati­ kam di Yogyakarta, Sabtu (24/9). G u n a m e m be n d un g p o te n s i penggunaan isu SARA, Tjahjo m e n g i m b au t i m su k s e s s e r t a

p a s a n g a n c a l o n a g a r m a mp u bersaing secara sportif tanpa memprovokasi pendukungnya untuk menjatuhkan lawan politik. “Kami terus mencermati setiap hari,” kata dia. Menurut Tjahjo, berdasarkan h a s i l ko o r d i n a s i Ke m e n d a g r i bersama Badan Intelijen Negara (BIN), kepolisian telah menyepak­ ati adanya deteksi dini terhadap kemungkinan munculnya pro ­ vokasi SARA serta konflik selama masa pilkada serentak menda­ tang. Kepolisian serta BIN, menurut d i a , te l a h m e m e t a k a n s e c a r a mendetail seluruh wilayah penye­

lenggara pilkada yang memiliki potensi konflik. Meski demikian, potensi itu tidak akan terjadi apabila pe­nanganan oleh seluruh pemangku kepentingan dapat ter­ laksana de­n gan baik. “Oleh kar­

Bawaslu kami beri kewenangan melakukan tindakan tegas. Kalau ada pasangan yang melakukan politik uang langsung diberi sanksi. ena itu, kami mengimbau kepada seluruh pasang­an calon agar tidak memprovokasi pendukungnya. Kalau nanti dia kalah ya kalahlah

Secara terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengingatkan persaingan dalam Pilgub DKI 2017 harus di­ lakukan secara sehat. Penggunaan isu SARA untuk menjatuhkan lawan kandidat harus dihindari. “Jangan menggir­ ing masyarakat Jakarta de­ngan isu SARA karena hal itu berbahaya,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, isu SARA sempat dikhawatirkan akan digulirkan dalam Pilkada DKI 2017 ini den­ gan sasaran calon gubernur Basu­ ki Tjahaja Purnama (Ahok). Meski demikian, Isman mengakui po­ tensi penggunaan isu SARA akan tetap ada. Namun, dia tidak akan terpengaruh dengan isu SARA yang dimunculkan tersebut. “Dalam setiap pemilu sudah pastilah ada karena ingin memak­ sakan memenangkan sehingga mengedepankan isu SARA,” kata dia. Ia meyakini pilihannya untuk mendukung Ahok tidak salah, meskipun keyakinan yang mereka anut berbeda. Ia menyampaikan tidak masalah memilih pemimpin yang berbeda keyakinan dalam hal pengelolaan Ibu Kota agar menjadi lebih baik. (ANT/MI/R3)

untuk pemilihan presiden dan anggota DPR saluran konstitusionalnya hanya bisa melalui parpol, sebenarnya praktik oligarki di parpol merupakan anomali dalam sistem demokrasi. Sebab, oligarkis itu tipe pengua­ sa yang segala sesuatu ditetapkan oleh kekuasaan segelintir orang atau minoritas, sedang demokrasi ditetapkan oleh suara orang banyak atau mayoritas. Dominasi oligarkis di parpol-parpol yang ada jelas punya konsekuensi. Yakni, demokrasi yang ada sebenarnya hanyalah sekadar pseudomatika, cuma keseolaholahan belaka. Sedang realitasnya, yang sebenarnya berlaku adalah apa pun maunya segelitir oligan. ***

HAJI 2016

Kota Mekah Mulai Lengang

Nova Lidarni Wartawan Lampost DENGAN selesainya rangkai­ an pelaksanaan ibadah haji yang terpusat di Kota Mekah dan sebagian jemaah haji telah pulang ke negaranya masing-masing, kini Tanah Suci mulai lengang. Berdasarkan pantauan wartawan Lampung Post Nova Lidarni dari Tanah Suci, kemarin, jalan-jalan di kota kelahiran Nabi Mu­ hammad saw itu terlihat sepi. Begitu juga dengan maktab dan pertokoan tidak lagi dipenuhi jemaah haji. Berdasarkan data Dae­rah Kerja (Daker) Airport Madi­ nah, hingga Sabtu (24/9) dini hari, jumlah jemaah haji Indonesia yang telah dipulangkan ke Tanah Air sebanyak 48.492 jemaah, baik jemaah haji khusus,

isnovan@lampungpost.co.id

reguler, maupun petugas kloter. Mereka diterbang­ kan melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. “Haji reguler 101 kloter dengan jumlah je­ maah 40.786 orang dan petugas kloter 505 orang. Jumlah total 41.291 orang,” ujar Kepala Daker AirportMadinah Nurul Badrutta­ mam Makkiy. Tahun ini Indonesia mendapat kuota 168.800 jemaah haji dari Kerajaan Arab Saudi. Terbagi atas 155.200 jemaah haji re­ guler dan sisanya jemaah haji khusus. Sementara itu, untuk jemaah haji gelombang kedua yang saat ini masih berada di Kota Mekah mu­ lai berangsur diberang­ katkan ke Madinah untuk melaksanaan sunah arbain di Masjid Nabawi. Jemaah haji kloter 40/JKG asal Lampung dan Jakarta yang rencananya baru di­ berangkatkan ke Madinah pada 2 Oktober mendatang, memanfaatkan waktu yang tersisa dengan memper­ banyak ibadah di Masjidil Haram. (M2)

n ANTARA/RENO ESNIR

JPO ROBOH. Petugas Damkar DKI Jakarta mengevakuasi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang roboh di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9). Dalam insiden tersebut menewaskan 3 orang dan 6 luka-luka.

Dua Jasad Korban Banjir Bandang Dites DNA DUA dari 33 jasad korban banjir ban­ dang Kabupaten Garut yang ditemukan di Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), akan dikirim ke Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokes) Polri di Jakarta untuk dilakukan uji DNA agar bisa teridentifikasi. “Ada dua jenazah yang akan ditindak­ lanjuti ke Jakarta untuk dites DNA,” kata petugas Detasemen Kesehatan wilayah Garut, Yayan Supiana, saat rapat koordi­ nasi tanggap darurat bencana di Markas Kodim Garut, Sabtu (24/9) malam. Ia mengatakan dua jasad itu berjenis

kelamin perempuan yang diperkirakan usianya 45 dan 70 tahun. Kondisinya sulit dikenali sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lan­ jut dengan tes DNA agar dapat diketahui keluarganya. “Kondisinya rusak berat makanya mau dicek DNA, karena enggak bisa diidenti­ fikasi,” katanya. Yayan menambahkan jasad yang ditemukan oleh tim pencarian korban banjir hingga Sabtu malam sudah men­ capai 33 orang. Dua jasad yang akan dibawa ke Jakar­

ta, kata dia, sementara dititipkan di ka­ mar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Slamet, sedangkan jasad lainnya di Rumah Sakit Guntur. “Sementara dua jenazah itu disimpan dulu di RSU Dokter Slamet,” katanya. Sementara pascamusibah banjir ban­ dang yang menyebabkan padamnya listrik di 1.467 pelanggan di PLN Area Garut dan 271 pelanggan di PLN Area Sumedang, PLN terus berupaya melaku­ kan pemulihan kondisi kelistrikan yang ada di kedua wilayah tersebut. Dalam keterangan resmi yang diter­

ima, Sabtu (24/9), sedikitnya 120 petu­ gas PLN melakukan penyalaan untuk bangunan/rumah yang sudah siap di PLN Area Garut. Sementara itu, selu­ ruh pelanggan di PLN Area Sumedang sudah menyala kembali. Sebelumnya PLN juga telah melakukan penyalaan 6 buah gardu yang padam akibat banjir, melakukan perbaikan 4 buah tiang tegangan menengah dan 25 buah tiang tegangan rendah sehingga berhasil memulihkan kondisi kelistrikan yang ada di PLN Area Garut satu hari setelah banjir bandang.

Sampai kemarin, sebanyak 344 pe­ langgan di PLN Area Garut yang belum menyala yang disebabkan kondisi ba­ ngunan masih terendam air, bangunan masih basah, berlumpur dan kondisi bangunan belum siap. “Kami akan terus berupaya untuk melakukan penyalaan kembali, kami masih terhalang bangunan yang te­ rendam lumpur, tapi kondisi ini sebisa mungkin kami akan atasi” ujar Deputy Manajer Hubungan Masyarakat & Bina Lingkungan PLN Distribusi Jabar Suar­ gina. (MI/M2)


REFLEKSI

LENTERA Hlm.16

Uji Nyali Pilkada PEKAN ini gegap gempita dimulainya proses pemilihan kepala daerah (pilkada) seantero bumi Nusantara. Paling menyita waktu dan pikiran adalah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Mengapa? Karena di situ barometer proses demokrasi di negeri ini. Apalagi calon gubernur yang disodorkan ke ISKANDAR publik sangat fenomenal. Pilkada DKI ZULKARNAIN bak seperti pemilihan presiden (pilpres). Wartawan Lampung Post Hampir ketua umum partai turun gunung menghitung-hitung akan kemenangan calonnya. Pucuk pimpinan partai seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menapikan bahwa Pilkada DKI Jakarta seperti pilpres. “Pilkada seperti pilpres ya,” seloroh SBY kepada wartawan di kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Kamis (22/9) malam. Akankah pilkada ini membuat kecemburuan bagi provinsi lainnya? Karena semua bos partai ikut meramu calon-calon yang dipasangkan, tidak seperti pilkada enam provinsi lainnya. Tahun ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 101 daerah menyelenggarakan pilkada serentak 2017. Jumlah itu terdiri tujuh provinsi, 18 kota, serta 76 kabupaten. Di Lampung ada lima kabupaten yang menyelenggarakan pesta demokrasi. Kabupaten Pringsewu, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Kabupaten Lampung Barat. Di empat kabupaten – petahananya ikut mencalonkan lagi. Sedangkan satunya lagi di Lampung Barat, adik bupati mencalonkan juga. Rakyat sudah cerdas—siapa yang akan dipilihnya nanti. Negeri ini sudah lelah memilih pemimpin yang gemar korupsi. Pilkada Jakarta sudah mencalonkan tiga pasangan calon. Mereka putra terbaik bangsa ini. Ketiga pasangan adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Pasangan pertama yang mendaftar, Ahok-Djarot diusung empat parpol, yaitu NasDem, Hanura, Golkar, dan PDIP. Total kekuatan kursi AhokDjarot di DPRD DKI berjumlah 52 kursi. Total perolehan suara keempat parpol itu 2.171.187 suara. Selain diusung empat parpol itu, Ahok-Djarot juga didukung oleh sukarelawan Teman Ahok yang mengklaim telah berhasil mengumpulkan 1 juta KTP dukungan untuk putra Belitung itu. Sedangkan pasangan yang mendaftar kedua, Agus-Sylviana, juga diusung oleh empat parpol, yaitu Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Total kursi pendukung Agus-Sylvi di DPRD yaitu 28 kursi. Total jumlah suara keempat parpol, yakni 1.246.096 suara. Sedangkan pasangan yang mendaftar terakhir, Anies-Sandi, diusung dua parpol, yaitu Gerindra dan PKS. Kekuatan kedua partai di DPRD DKI, yaitu 26 kursi. Perolehan suara kedua partai itu di Pemilu 2014 sebesar 1.016.958 suara. Di atas kertas, pasangan Ahok-Djarot yang unggul. Telah terbukti, pilkada lebih bergantung pada sosok figur, bukan ba­nyak­ nya partai pendukung. Atau sebaliknya. Contoh, Fauzi Bowo harus ber­tekuk lutut di hadapan Joko Widodo saat itu. Partai pendukung Fauzi le­bih banyak ketimbang Jokowi. Pendidikan politik selama ini membuat rak­yat kian cerdas. Publik memilih calon yang piawai membangun, bu­kan kemaruk mengeruk duit rakyat. Tabiat korupsi tidak berhenti di negeri ini. *** Di Lampung, ada 11 pasangan bakal calon bupati-wakil bupati untuk pemilihan di lima kabupaten yang mendaftar ke KPU sebelum penetapan. Mereka di Tulangbawang Barat; Umar Ahmad-Fauzi Hasan. Pasangan itu didukung 30 kursi di parlemen. Umar calon tunggal untuk pilkada kabupaten hasil pemekaran Tulangbawang itu. Pasangan calon di Tulangbawang adalah petahana Hanan A Razak-Heri Wardoyo (Handoyo). Total kursi dukungan 29 kursi. Pasangan kedua Winarti-Hendriwansyah. Mereka mendapat dukungan di parlemen 16 kursi. Sedangkan Syarnubi-Solehah adalah pasangan bakal calon jalur independen. Pasangan ini terancam tidak lolos karena saat verifikasi faktual KPU dari sekitar 22 ribu KTP, baru sekitar 7.000 KTP yang memenuhi persyaratan. Rakyat di Lampung Barat hanya mencalonkan dua pasangan, yakni Parosil Mabsus-Mad Hasnurin. Pasangan ini diusung 20 kursi parlemen. Dan Edy Irawan Arief-Ulul Azmi Soltiansa didukung 15 kursi parlemen. Sementara di Kabupaten Pringsewu, ada tiga pasangan calon, yakni Sujadi-Fauzi. Pasangan petahana ini didukung 20 kursi di Dewan. Pasangan Ardian Saputra-Dewi Arimbi dengan 10 kursi. Sedangkan Siti Rahma-Edi Agus Yanto dengan 9 kursi. Di Mesuji hanya dua pasangan calon, yakni Khamami-Sapli yang didukung 25 kursi dan Febrina Lesisie Tantina-Adam Ishak hanya tujuh kursi di parlemen. Dari 11 calon di Lampung juga tiga pasangan calon di DKI, patut kita ingatkan agar menjunjung tinggi pilkada aman, damai, tertib, dan kondusif. Sukses berdemokrasi merupakan tanggung jawab semua pihak. Mereka ditantang publik dengan adu gagasan dan program pembangunan. Saatnya anak bangsa menjual program untuk rakyat, bukan saling menjatuhkan lawan dengan cara-cara licik, memfitnah lawan politik, menjual isu suku, agama, ras, dan antargolongan untuk meraih suara. Terutama petahana, tidak melibatkan birokrat dan aset pemerintah sebagai mesin pendukung di hari pemilihan bulan Februari 2017 nanti. Dahulukan kepentingan nasional dan daerah ketimbang kepentingan pribadi, partai politik, maupun kelompok tertentu. Jika tidak, rakyat akan marah. Pilkada secara langsung oleh rakyat sudah berjalan lebih dari satu dekade sejak pertama kali digelar pada 2005. Anak bangsa ini kian dewasa menapaki demokrasi. Proses pendewasaan demokrasi ada di pundak elite partai politik. Isu-isu primordial sangat rawan menjadi senjata pemicu konflik. Berhentilah dengan isu itu! Jangan dibiarkan pendekar dewa mabuk yang mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa yang dirakit dengan kebhinnekaan. Negeri ini tidak akan dewasa kalau berpikir dan bersikap kerdil. Anak bang­sa akan berjalan terseok-seok dalam menatap masa depannya. Ini se­buah uji nyali untuk bangsa yang besar dengan keberagamannya. Pa­tut kita renungkan, pemenang pilkada nanti—hanya satu pasangan ca­lon. Mereka yang terpilih itu sebagai khalifah dan perpanjangan ta­ngan Tuhan untuk mengatur kehidupan di muka bumi ini. Jangan salah pilih! ***

PARTISIPASI OPINI

Tak ada dalam benak mereka untuk memiliki sepatu. Apa­ lagi meminta pada pemimpin negara mereka.

9 LAMPUNG POST I MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

G

Lampung Perlu Regenerasi Seniman

EDUNG Teater Tertutup Taman Budaya Lampung di Jalan Cut Nyak Dien, Bandar Lampung, Jumat (23/9) sore, masih ramai. Di dalam ge­ dung tersebut, ratusan siswa SMA tampak histeris saling berteriak, ketika beberapa nominasi juara disebutkan. Mulai dari penata panggung terbaik, aktor, hingga kelompok teater terbaik. Sudah lima hari sejak Senin (19/9), Unit Pelaksana Teknis Dae­ rah (UPTD) Taman Budaya Lam­ pung menggelar Liga Teater Pelajar SMA se-Provinsi Lampung 2016. Digelar sejak 2003, kali ini diikuti 14 sekolah yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota. Kepala UPTD Taman Budaya Lampung (TBL) Yusuf Rusman (53) sedari awal pergelaran selalu duduk di bangku paling depan, tak pernah absen menonton meski tidak ikut menjuri. Juri liga kali ini diserahkan ke orang yang benarbenar berkompeten, termasuk Sha Ine Febriyanti, aktris, pemain teater, dan sutradara film dari Ja­ karta sengaja didatangkan. Selain liga teater, UPTD TBL juga memiliki agenda menggelar Liga Tari Pelajar SMA. Yusuf Rusman menyebut Taman Budaya memiliki tanggung jawab untuk melahirkan seniman-seniman muda di Sai Bumi Ruwa Jurai. Karena seni tak boleh mati dan regenerasi tak boleh putus. Menurutnya, mem­ bangun budaya berkesenian di kalangan anak-anak muda sangat­ lah penting. Seni untuk memba­ ngun karakter anak-anak bangsa. Karena dengan seni, kata dia, anak-anak muda Lampung dapat mengasah rasa. Membahas peran UPTD TBL dalam mendorong regenerasi baru seniman di Lampung, re­ porter Lampung Post Rudiyansyah berkesempatan mewawancarai Yusuf Rusman usai menutup perge­ laran Liga Teater Pelajar SMA se-Provinsi Lampung 2016 di ru­ angannya. Berikut petikan wawan­ caranya: Apakah membangun kesenian di kalangan anak-anak muda, khususnya para pelajar, sudah menjadi prioritas Taman Budaya? Taman Budaya merupakan UPTD Dinas Pendidikan dan Ke­ budayaan yang berfungsi sebagai laboraturium seni, sebagai pusat informasi seni, memfasilitasi seni, serta etalase seni untuk berbagai penyelenggaraan festival. Selain seni pertunjukan, kami juga ada pameran pertunjukan. Tak hanya itu, untuk meme­ lihara kehidupan berkesenian di Provinsi Lampung, tentunya kami juga banyak mengajak dan bekerja sama para generasi muda seni, sekolah. Banyak bakat-bakat penerus di Provinsi Lampung yang harus selalu dipacu. Kemudian sebagai media untuk menyalurkan ekspresi. Taman Budaya sebagai

alternatif saat anak muda ingin menunjukkan ekspresinya. Saat mereka ingin berkarya, mereka bisa menggunakan tempat ini. Seperti kegiatan liga teater dan tari yang sudah kami adakan sejak 2003 sampai sekarang se­ lalu menarik pelajar. Penonton ba­n yak, khususnya dari Bandar Lampung. De­ ngan sering berkumpul dan berkarya bersa­ ma di Taman Budaya, mere­ka akan tumbuh bersama.

laran seperti Liga Teater ini? Kami akan melakukan follow up jika ada undangan dari luar daerah, peserta yang sudah ikut liga teater akan diprioritaskan untuk mengikuti kompetisi teater mewakili Lampung. Bagaimana pembinaannya selama ini? Kalau untuk pembinaan, kelompok yang ingin berkonsultasi akan kami layani. Namun, kami berharap sekolah juga memberikan sup­ port kepada para siswa. Kami siap membe­

Sepertinya kegiatan seni pelajar masih dido­ minasi oleh sekolahsekolah di Bandar Lampung, seperti Liga Teater saat ini? Kami berharap di daerah lain masyarakat dan

BIODATA Nama : Drs. Yusuf Rusman, M.M Kelahiran : Kotabumi, 13 April 1963 Jabatan : Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung (sejak 2014—sekarang) Pendidikan : 1. S-1 Ilmu Budaya Jurusan Sejarah, Universitas Diponegoro, Semarang. 2. S-2 Magister Manajemen Universitas Bandar Lampung (UBL). Istri : Nitasari, S.Ip Anak : Puan Mutia Ayu Nisa n Lampung Post/Rudiyansyah

pemerintah memberi dukungan sehingga minat di daerah juga me­ningkat. Jangan sampai hanya dominan di Bandar Lampung saja. Apa tindak lanjut dari perge-

rikan fasilitas jika mereka ingin me­n ampilkan karya-karya seni. Si­lakan mereka melakukan gelar karya di sini. Jika Taman Budaya identik de­ ngan liga seni, sementara Dinas

Pendidikan memiliki program festival dan lomba seni siswa, apakah tidak saling tumpang tindih? Kalau Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) lebih ke pendidik­ an seni budaya. Itu kan sudah pro­ gram dari kementerian. Otomatis di daerah mengikuti program itu. Kalau liga memang rancangan Taman Budaya Lampung sejak 2003 (sebelum FLS2N). Tapi de­ ngan banyaknya peserta yang ikut, kami senang karena para pelajar mempunyai lebih banyak ruang berkompetisi. Kedua program itu juga seiring sejalan. Kalau di Taman Budaya, kami mulai banyak melatih mereka mengenal manajemen seni per­ tunjukan. Mereka mengenal proses produksi hingga ditampilkan di gedung pertunjukan. Apa yang melatarbelakangi adanya Liga Seni Pelajar? Yang jelas event ini digunakan sebagai media alternatif untuk mengapresiasi seniman. Ka­ lau mereka tidak ditonton, seniman tidak memiliki rasa kepuasan. Sebaliknya, jika ditonton mereka mempunyai kebanggaan sendiri bahwa karyanya diapresiasi oleh orang lain. Taman Budaya terbuka untuk masyarakat luas, ko­ munitas budaya juga kerap melakukan pertunjukan di sini. Grup seniman yang keliling dari berbagai kota juga dapat mengadakan pertunjukan di Taman Budaya. Kami ingin ada regenerasi seniman de­ngan mendorong mereka supaya mengasah kreativitas dan kompetisi. Liga ini salah satu­ nya. Taman Budaya merupakan ruang kreatif. Bagaimana Anda melihat geliat seni khususnya di Kota Bandar Lampung? Sangat bergairah. Bandar Lam­ pung sudah tumbuh menjadi kota metropolitan dan seni sudah di­ anggap sebagai hiburan. Untuk mengajak anak muda menonton, strateginya adalah kolaborasi antara seni tradisi dan teknologi. Seni tradisi harus dikemas lebih menarik dan modern, tapi tetap memiliki nilai-nilai tradisi. Tidak hanya Bandar Lampung, tetapi perhatian daerah lain dengan seni juga semakin baik. Upacara adat, perayaan juga sudah mulai digalak­ kan. Seni budaya memang harus dipelihara. Apa harapan Anda untuk dunia seni di Lampung? Saya berharap seniman muda tetap semangat berkesenian karena dengan berkesenian, setiap orang akan memiliki rasa. Seni mengasah rasa sehingga dalam menghadapi kehidupan bisa lebih enjoy, tidak cepat emosi, dan dapat hidup damai bersama-sama. (M2) n RUDIYANSYAH

Lampung Post menerima opini orisinal dan tidak dikirim ke media lain, tak lebih dari 6.000 karakter. Kirim via e-mail ke opini@lampungpost.co.id dengan mencantumkan nomor kontak dan rekening bank. Kami mengutamakan tulisan yang mengkaji fenomena aktual di lingkungan masyarakat Lampung. Setiap artikel/tulisan, foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Lampung Post dapat dipublikasikan atau dialihwujudkan kembali dalam format digital dan atau nondigital tetap merupakan bagian dari harian ini.

Direktur: Usman Kansong. Pemimpin Umum: Bambang Eka Wijaya. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Iskandar Zulkarnain. Pemimpin Perusahaan: Prianto A. Suryono. Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Najwa Shihab, Putra Nababan, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat, Suryopratomo, Usman Kansong. Kepala Divisi Pemberitaan: D. Widodo. Kepala Divisi Content Enrichment: Iskak Susanto. Kepala Divisi Percetakan: Kresna Murti. Asisten Kepala Divisi: Nova Lidarni, Musta’an Basran, Sri Agustina. Sekretariat Redaksi: Nani Hasnia.

WAWANCARA

Meraih Mimpi Bersama Anak-Anak Papua

Redaktur: Abdul Gofur, Iyar Jarkasih, Muharram Candra Lugina, Padli Ramdan, Rinda Mulyani, Vera Aglisa, Wiwik Hastuti.

Desain Grafis/Foto Redaktur: Hendrivan Gumala, Asisten Redaktur: Sugeng Riyadi, Nurul Fahmi, Ridwansyah.

Asisten Redaktur: Aris Susanto, Delima Natalia Napitupulu, Dian Wahyu Kusuma, Eka Setiawan, Fathul Mu’in, Ricky P. Marly, Susilowati, Wandi Barboy.

Biro Wilayah Selatan (Lampung Selatan): Herwansyah (Kabiro), Aan Kridolaksono, Juwantoro. Business Development: Amiruddin Sormin.

Biro Wilayah Utara (Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat): Mat Saleh (Kabiro), Aripsah (Asisten Kabiro), Eliyah, Hari Supriyono, Hendri Rosadi, Yudhi Hardiyanto, Candra Putra Wijaya, Yon Fisoma, Fajar Nafitra.

Senior Account Manager Jakarta: Pinta R Damanik.

Liputan Bandar Lampung: Adi Sunaryo, Deni Zulniyadi, Febi Herumanika, Firman Luqmanul Hakim, Ikhsan Dwi Satrio, M Umarudinsyah Mokoagow, Nur Jannah, Setiaji Bintang Pamungkas, Umar Wira Hadi Kusuma, Zainuddin, . Liputan Jakarta: Hesma Eryani. Radio SAI-LAMPOST.CO. : Isnovan Djamaludin (Redaktur), Asrul Septian Malik. Publishing (Tabloid, Majalah, Buku): Rahmat Hidayat, Djadi Satmiko. Content Enrichment Bahasa: Wiji Sukamto (Asisten Redaktur), Chairil, Kurniawan, Aldianta.

Biro Wilayah Tengah (Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur): Chairuddin (Kabiro), M. Wahyuning Pamungkas (Asisten Kabiro), Agus Chandra, Agus Susanto, Andika Suhendra, Djoni Hartawan Jaya, Ikhwanuddin, M. M. Lutfi, Suprayogi, Musannif Effendi Y. Biro Wilayah Timur (Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat): Juan Santoso Situmeang (Kabiro), Merwan (Asisten Kabiro), Rian Pranata. Biro Wilayah Barat (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran): Widodo (Kabiro), Abu Umarali, Mif Sulaiman, Sudiono, Ahmad Amri.

Senior Account Manager Lampung: Syarifudin. Account Manager Lampung: Edy Haryanto. Account Manager Iklan Biro: Siti Fatimah. Manager Sirkulasi: Indra Sutaryoto. Manager Keuangan & Akunting: Handoko. Alamat Redaksi dan Pemasaran: Jl. Soekarno Hatta No.108, Rajabasa, Bandar Lampung, Telp: (0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi). Faks: (0721) 783578 (redaksi), 783598 (usaha). http://www.lampost.co e-mail: redaksi@ lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com. Jakarta: Gedung Media Indonesia, Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp: (021) 5812088 (hunting), 5812107, Faks: (021) 5812113. Kalianda: Jl. Soekarno-Hatta No. 31, Kalianda, Telp/Fax: (0727) 323130. Pringsewu: Jl. Ki Hajar Dewan-

tara No.1093, Telp/Fax: (0729) 22900. Kotaagung: Jl. Ir. H. Juanda, Telp/Fax: (0722) 21708. Metro: Jl. Diponegoro No. 22 Telp/Fax: (0725) 47275. Kotabumi: Jl. Pemasyarakatan Telp/Fax: (0724) 26290. Liwa: Jl. Raden Intan No. 69. Telp/Fax: (0728) 21281. Penerbit: PT Masa Kini Mandiri. SIUPP: SK Menpen RI No.150/Menpen/SIUPP/A.7/1986 15 April 1986. Percetakan: PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno - Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan. Harga: Eceran per eksemplar Rp3.000 Langganan per bulan Rp75.000 (luar kota + ongkos kirim).

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN LAMPUNG POST DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN. Member of Media Group


PENTAS

10

Malam Romantis Bersama Glenn Fredly

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

MUSIC CHART n CHART INDONESIA “SANDI21” (SASARAN NADA INDONESIA DUA SATU) VERSI SAI RADIO 100 FM LAMPUNG Sabtu, 24 September 2016 PENYIAR

: VANDY ATMADJA

PUKUL

: 15.00—18.00

Posisi 1 - Agnez Mo - Sebuah Rasa Posisi 2 - Tata Janeta - Korbanmu Posisi 3 - Kunto Aji - Akhir Bulan Posisi 4 - Kamasean Feat Syaharani - Seperti Dikejar Dosa Posisi 5 - Yura Yunita - Intuisi Posisi 6 - Rinni Wulandary Feat Jevin Julian - Buktikan Padaku Posisi 7 - Balawan - Bunga Posisi 8 - Vierratale Feat Ilyas - Perjuangan Posisi 9 - Kotak - Haters Posisi 10 - Maliq & D’essentials Feat The Groove - Coba Katakan Dengan Cinta (Ckdc) n CHART MANCANEGARA “SAI TOP 40” THE ARTLYCIUS COMPILATION EVER Sabtu, 24 September 2016 PENYIAR

: ARIN ZAHRA

PUKUL

: 18.00—21.00

Posisi 1 - The Lonely Island Feat Adam Levine - Im So Humble Posisi 2 - Chvreches Feat Hayley William - Bury It n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

ROMANTIS. Glenn Fredly saat tampil di De Sky Resto & Lounge Roof Top Grand Karaoke Bandar Lampung, beberapa waktu lalu. Glenn menembangkan lagu-lagu romantisnya untuk menghibur penggemarnya di Bandar Lampung.

Vokalis nyong Ambon ini berhasil menciptakan suasana malam yang romantis sejak awal pertunjukan. RUDIYANSYAH

M

ELODI gitar yang terdengar seke­ tika membuat sebagian penon­ ton refleks berteriak. Antusias menyambut penampilan artis yang sedari tadi dinantikan. Glenn Fredly mengawali penampilannya Sabtu malam, pekan lalu dengan tembang You Are My Everything miliknya. Vokalis nyong Ambon ini berhasil menciptakan suasana malam yang roman­ tis sejak awal pertunjukan. De Sky Resto & Lounge Roof Top Grand Karaoke Bandar Lampung malam itu makin semarak. Tak ingin terlewatkan mengabadikan momen, banyak penonton yang aktif mengambil gambar melalui gawainya saat Glenn mulai menghibur. Na­ mun, sang idola justru melarang. Memin­ta penonton kembali duduk manis dan me­ nikmati musik malam itu. “Nikmatilah musik malam ini, please masuk­ kan handphone kalian dan nikmati musik malam ini,” ujar Glenn dengan nada lembut. Penonton pun kembali duduk manis, mengikuti ucapan Glenn. Mantan istri artis Dewi Sandra ini kembali melanjutkan penampilannya, membawakan tembang kedua yang ia tujukan kepada para penonton wanita yang hadir malam itu. “Ini untuk kalian para wanita yang cantik-can­ tik,” ujarnya disambut teriakan histeris para penonton kaum Hawa. Lagu Perempuanku kembali mengisi setiap ruang di lantai IV Grand Karaoke malam itu. Lewat acara bertajuk “Authenticity 2016” para penonton tampak lebih dekat dengan sosok Glenn Fredly. Panggung yang tanpa sekat dengan bangku-bangku penonton membuat Glenn aktif berkomunikasi ­dengan mereka sebelum melantunkan lagulagu romantisnya. Menghadirkan suasana konser yang lebih hangat dan akrab antara Glenn dan penggemarnya di Lampung. Sajian romantisme malam itu benarbenar terasa. Semakin muncul kala Glenn melantunkan tembang Sekali ini Saja. Glenn yang malam itu tampil mengenakan kaus putih berlapis jaket sport dan topi hitam khasnya tersebut, bernyanyi sambil duduk memainkan tut piano. Seorang pe­ main saksofon mengiringi. Nada kedua alat musik tersebut menyatu saat mengiringi tembang romantis yang dihafal oleh ham­ pir seluruh penonton. Tak sendiri, Glenn

bernyanyi bersama ratusan penggemarnya yang hadir. Bersama-sama menyenandung­ kan lagu cinta. Glenn memang cerdas membangun sua­ sana romantis di setiap pertunjukannya. Selain membawakan lagu-lagunya yang su­ dah terkenal dengan sajak-sajak cintanya. Malam itu ia menambah suasana romantis dengan memberikan panggung khusus kepada pemain saksofon. Penonton yang kebanyakan hadir berpasangan malam itu, tampak menikmati musik romantis kala pemain saksofon mengakhiri lagu Sekali ini Saja dengan nada-nada merdu. Di panggung malam itu, penyanyi kelahiran Jakarta, 30 September 1975 juga mengajak para penonton untuk sejenak mengenang sosok January Christy, penyanyi jaz Indonesia yang baru saja tutup usia. Menyenandungkan lagu Melayang karya January Christy. Usai membawakan sekitar sembilan lagu, Glenn tampak masih semangat menghibur. Ia pun sesekali memberikan hiburan berupa stand up komedi yang mengundang gelak tawa penonton. Di akhir konser, Glenn benar-benar mengajak penonton untuk menikmati musiknya. Mengajak mereka bergoyang hingga berjoget bersama-sama saat me­ nyanyikan lagu Hikayat Cintaku. Berhasil menyemarakkan suasana kon­ ser, Glenn kembali membuai penonton dengan lagu-lagu romantisnya kembali. Kisah Romantis menjadi salah satu tembang yang dibawakannya di penghujung konser yang juga romantis malam lalu. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

Nyong Ambon Penggemar Ruth Sahanaya PENEMBANG lagu-lagu romantis, Glenn Fredly ternyata memiliki kenangan terhadap sosok Ruth Sahanaya. Pada awal 1990-an, Glenn harus menelan kecewa karena tak mampu membeli tiket konser penyanyi idola­ nya tersebut. Sebagai obat kekecewaannya, Glenn tengah mempersiapkan konser khusus untuk sang idola di penghujung September nanti. Kala itu, Glenn masih duduk di bangku SMA. Beberapa bulan sebelum konser dimu­ lai, Glenn menyisihkan uang jajan sekolah­ nya. “Saya melihat konser itu pengen banget nonton. Itu konser yang jadi bahan omongan di Indonesia. Tiga bulan sebelum konsernya diadakan sudah ramai diberitakan. Saya coba nabung,” ujar Glenn. Glenn kemudian menyampaikan keinginan­ nya kepada ibunya untuk menyaksikan konser yang dulu dihelat di Taman Ismail Marzuki itu. Namun, sang ibu merasa tidak mampu membantu Glenn membeli tiket konser ­seharga Rp15 ribu. Meski uang yang dimilikinya tidak cukup, Glenn tetap men­ datangi tempat konser empat jam sebelum acara dimulai. Dia coba mencari cara agar bisa menikmati konser, tapi sayangnya Glenn tetap tidak bisa melihat langsung konser yang digelar selama tiga hari itu. Akhirnya Glenn pulang. “Sedih kalau di­ ingat. Tapi saya senang bisa datang ke konser orang yang saya kagumi,” kenang Glenn. Siapa sangka, anak SMA yang tak mampu membeli tiket konser Ruth Sahanaya itu kelak menjadi sosok penting di industri musik Indonesia. Bahkan, Glenn menginisiasi sebuah konser untuk mengapresiasi 30 tahun perjalanan musik Ruth Sahanaya. Konser bertajuk bertajuk Konser Tanda Mata Glenn untuk Ruth Sahanaya akan digelar 30 September 2016 di Balai Sarbini, Jakarta. Konser ini akan melibatkan musisi lintas genre dan generasi, seperti Bob Tutu­ poly, Yovie Widianto, GAC, Aminoto Kosin, Yura, dan Kunokini. Sebuah lagu berjudul Tanda Mata akan di­ rilis bertepatan dengan konser berlangsung. Konser ini murni wujud penghormatan Glenn terhadap Ruth Sahanaya. Glenn yang juga akan menjadi host di konser itu sengaja meminta Uthe tak ikut menyanyi. “Pokoknya Mami Uthe cukup datang lalu duduk manis saja,” ucap Glenn tertawa. (M2) n RUDIYANSYAH/MTVN

Posisi 3 - Kung Feat Cookin On - Burners Posisi 4 - Magic - Red Dress Posisi 5 - Twenty One Pilots - Heathens Posisi 6 - Rihanna - Sledgehammer Posisi 7 - Jarryd James Feat Broods - 1000x Posisi 8 - Katty Perry - Rise Posisi 9 - Dawin Feat R. City - Bikini Body Posisi 10 - Disclosure Feat Al Green - Feel Like I Do

L AMPUNG N E W S & E N T E R TA I N T M E N T

Kisah Siti Khadijah hingga Aung Suu Kyi di Meja Makan

n NET

DI ruang kedua pameran tunggal “Pilgrimage” Lenny Ratnasari Weichert di Galeri Nasional, Jakarta, terdapat sebuah meja bundar kokoh yang terbuat dari kayu rel kereta. Di atasnya terdapat piring, gelas, dan mangkuk kecil untuk kobokan yang terbuat dari keramik putih. Di atas piring terdapat simbol dari sembilan perempuan yang dihadirkan perupa Lenny. Ada istri Rasulullah, Siti Khadijah, yang disandingkan dengan dewi kecantikan, Venus, dari mitologi Yunani. Ada juga sastrawan sekaligus sarjana perempuan abad 19 di Bugis Colliq Pujie yang duduk bersama dengan Helena Blavatsky, penggagas masyarakat theosofi asal Rusia. Di sampingnya lagi ada Bunda Teresa, Malahayati, Aung San Suu Kyi, Dewi Sri, serta Dewi Kwan Im. Tokoh sejarah dan mitologi sengaja dipilihnya sebagai bagian representatif. “Ibarat perjamuan makan malam, mereka menonton video yang berisi kepedihan-kepedihan dari perempuan Indonesia. Mereka ikut membicarakan persoalan buruh perempuan yang tidak selesai, Marsinah, dan lain-lain,” ujar Lenny, di Galeri Nasional pada 21 September lalu. Video narasi yang memperjuangkan kebebasan ber­ ekspresi menampilkan sosok Marsinah, nasib pekerja migran (TKW-tanpa nama) di Arab, mantan tahanan politik-Mbah Lestari), kisah sejumlah lanfu, dan budak seks pada masa penjajahan Jepang. Ke-9 perempuan seakan diundang makan malam, sambil menonton video yang disajikan Lenny. Lewat “Dinners Club”, karya Lenny tak lagi bersifat personal yang memilih sosok Barat dan Timur, teritori atau persoalan gender yang tak terselesaikan. “Seni bisa diimajinasikan dan simbol perempuan yang ada di atas piring ini dicoba direkonstruksi Lenny,” tutup kurator pameran Bambang Asrini Widjanarko. (MTVN/M2)


komunitas

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

KOMUNITAS MOBIL TERTUA. Anggota komunitas Volkswagen Club Lampung (VCL) berkumpul di Bandar Lampung. Komunitas VCL sudah berdiri sejak 6 Juni 1986 dan termasuk komunitas mobil tertua di Indonesia.

Sparepart Tak Jadi Kendala MESKI termasuk mobil antik, para pecinta Volks­wagen ­m engaku tak kesulitan memeroleh onderdil atau sparepart kendaraannya. Berbeda ­dengan kebanyakan kendaraan antik, menurut Masriyahya, hingga kini pabrik pembuat kendaraan jenis VW masih memproduksi sparepartnya untuk pengguna setia VW yang banyak berkomunitas. Hal tersebut dilakukan karena masih banyaknya masyarakat di berbagai penjuru dunia, yang masih setia meng-

gunakan jenis mobil ­dengan bodi unik nan klasik ini. “Jangan takut kalau sparepart-nya sulit karena kebanyakan orang pasti akan berpikir ke sana, tetapi kalau di VW beda karena pabriknya masih tetap produksi,” tuturnya. Khusus untuk pemeliharaan, Heru menyebut mobil yang sering digunakan justru tidak mudah bermasalah sehingga menurutnya agar mobil tetap prima, hendaknya setiap pemilik VW menggunakannya

walaupun hanya untuk jarak 10 kilometer per hari. Sementara Ridwan Holil (Aling)(48), yang memiliki dua VW sekaligus yakni Kodok dan Combi, mengaku selama ini tak kesulitan mendapatkan sparepart kala kendaraannya harus mengalami pergantian sparepart. Berkumpul dengan sesama pecinta VW di VCL menurutnya membuat dirinya lebih mudah memeroleh sparepart yang berkualitas dan harga yang lebih terjangkau. (M2) n RUDIYANSYAH

11

Merawat Kekeluargaan di Volkswagen Lampung Semakin banyak kegiatan, kekompakan anggota VCL akan semakin terjaga. RUDIYANSYAH

S

UDAH lebih dari 30 tahun, komunitas Volkswagen Club Lampung (VCL) berdiri, menjadi keluarga kedua bagi setiap anggotanya. Hingga kini, VCL terus eksis berkegiatan, menjadi salah satu komunitas mobil tertua di Bumi Ruwa Jurai. Dua Volkwagen jenis kodok terparkir di depan bengkel Asba Jaya Motor di Jalan Pangeran Antasari, No. 135 Bandar Lampung, Selasa (20/9) Sore. Ketua Umum VCL Masriyahya (60) menjelaskan sudah lebih dahulu tiba di bengkel yang menjadi sekretariat para pecinta mobil antik Volkswagen. Masriyahya menyebut akhir-akhir ini mobil para anggota VCL kerap jadi buruan orang untuk ber-selfie. Bodi mobil keluaran Jerman yang antik, tak jarang membuat seseorang meminta izin untuk sekadar berfoto kala mobil sedang teparkir. “Satu aja bisa jadi perhatian, apalagi kalau kami sedang konfoi rame-rame,” sebutnya. Masriyahya kembali menceritakan komunitas VCL kali pertama berdiri pada 6 Juni 1986. “Mungkin lebih tua dari Anda ya,” timpalnya. Namun, menurutnya, sampai saat ini komunitasnya masih sangat rutin menggelar berbagai jenis kegiatan. Mulai dari kumpul bersama para anggota setiap Jumat malam dalam agenda Volks Night City Tour, hingga tur ke beberapa daerah. Saat ini juga para anggota VCL mempersiapkan keikutsertaan dalam kegiatan VW Jelajah Sumatera II di Sumatera Utara dan hendak menyambangi titik nol Indonesia di Sabang, Aceh. Menurut Masriyahya, semakin banyak kegiatan, kekompakan anggota akan semakin terjaga. “Hampir setiap minggu kami selalu punya agenda, undangan dari berbagai daerah juga tak pernah kosong,” tuturnya. Menurut Masriyahya, komunitasnya sudah banyak memiliki relasi, baik dengan sesama komunitas pecinta VW, maupun komunitas lain hingga lembaga pemerintahan

dan perusahaan-perusahaan swasta sehingga setiap ada kegiatan banyak yang melibatkan VCL.

Satu Keluarga Menurut sekretaris VCL Heru, tak hanya mempertemukan perorangan pengguna Volkswagen, di VCL biasa mengikutsertakan anggota keluarga kala berkumpul. Konsep tersebut ­sengaja dipakai untuk mengenal lebih jauh keluarga para anggota VCL. Sehingga saat kumpul bersama ataupun tur jarak dekat, para anggota VCL kerap mengajak istri, anak, bahkan cucu mereka, menjadi sebuah keluarga besar. Melibatkan anggota keluarga, menurut Heru, semakin mempererat kekeluargaan antaranggota. “Satu keluarga dengan keluarga lain jadi saling kenal, kenal dengan istri sampai anak-anak mereka hingga muncul Volkswagen Women juga,” tuturnya. Menurut Masriyahya, jumlah unit kendaraan Volkwagen di Lampung saat ini ada sekitar 150 unit, namun yang telah bergabung di VCL baru sekitar 100 kendaraan, dan 60 adalah anggota aktif. Belum semua pemilik VW bergabung di komunitas, padahal menurut Masriyahya, bergabung di komunitas justru semakin membuat hobi tersebut asyik. “Kalau punya hobi tapi enggak punya teman, berarti ya enggak gaul,” tuturnya. Selain mengadakan kegiatan kumpul anggota yang dilakukan setiap Jumat malam di depan Mahan Agung (Rumah Dinas Gubernur), Komunitas Volkswagen juga aktif mempromosikan pariwiasta Lampung kepada para pecinta VW di seluruh Indoneia. “Ini yang disebut wisata komunitas, kami bisa mengenalkan Lampung melalui komunitas kami yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, Asia, bahkan dunia,” tuturnya. Seperti saat Lampung menjadi tuan rumah VW Jelajah Sumate­ ra I, 2015 silam yang turut mengenalkan objek wisata seperti Way Kambas kepada para peserta yang hadir. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id


DUNIA ANAK

12

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Sepeda Ontel Tio Cerita Anak Lish Adnan

S

EPULANG sekolah, Tio terlihat murung. Dia tak seperti biasanya. Ibu yang melihat bertanya, “Kamu kenapa? Kok, kelihat­ an ndak semangat.” Tio menghela napas. Dia menatap ke arah sepeda on­ tel yang selalu dipakainya ke sekolah. Sepeda ontel pembe­ rian kakek. Ibu menangkap arah mata Tio. “Ada apa dengan sepeda­ nya?” Ibu bertanya lagi. Tio hanya menggelengkan kepala. “Bannya kempes?” Ibu mencoba menebak. Lagi-lagi Tio menggeleng. “Bannya bocor?” Ibu me­ ngira lagi. Tio membalas se­ mua pertanyaan ibu dengan gelengan kepala. “Terus kenapa? Cerita dong sama ibu,” pinta Ibu. Ibu duduk mendekat di samping Tio. Berharap Tio mau men­ curahkan isi hatinya. “Sebenarnya Tio malu, Bu. Tio malu diledek sama temanteman soal sepeda ontel itu. Katanya sepeda Tio itu jadul (zaman dulu), ndak keren,” cerita Tio. Ibu mengelus kepala anaknya. “Tio ingin sepeda baru, Bu,” ujar Tio lirih. Ibu tak langsung meng­ iyakan keinginan Tio. Beliau ingin meminta pendapat Ba­ pak terlebih dulu. Meski ibu tahu, bapak tak mungkin mengizinkannya. Tio jongkok menghadap sepedanya. Dia tengah ber­ usaha memasangkan rantai yang terlepas dari tempatnya. Faiz, teman sekelasnya meng­ hampiri Tio. “Kenapa dengan sepedamu, Tio?” tanya Faiz. “Ini, Iz, rantai sepedaku lepas,” jawab Tio sambil masih berusaha memasang­ kan rantai sepedanya.

n SUGENG

Faiz yang saat itu masih duduk di atas sepedanya, tu­ run. Dia melihat lebih dekat. Di saat itu, Zidan datang. “Sepeda jadul dipakai. Sepe­ da jadul itu harusnya disim­ pan di museum!” ledek Zidan. Tio yang mendengar ledekan Zidan hanya terdiam. “Eh, jangan gitu! Udah Tio, tidak usah didengarkan,” bela Faiz. Zidan terus saja tertawa dan meledek sepeda Tio dengan sebutan sepeda jadul. Dia lalu pergi dengan sepeda baru mi­ liknya. Sepeda Zidan memang terlihat keren. Tak seperti sepeda milik Tio yang terlihat lawas. Ya, sepeda ontel milik Tio memang keluaran lama. Sepeda itu kakek miliki sejak

masih kecil. Tentu sudah pu­ luhan tahun umurnya. Lebih tua dari umur Tio. Hari ini mau tak mau Tio harus pulang jalan kaki dari sekolahnya sambil menuntun sepedanya. Tak ada bengkel dekat sekolahnya. Lagi pula Bapak bisa membetulkan­ nya. Di rumah, Tio terus me­ nekuk wajahnya. Bapak yang melihatnya bertanya. Tio memberanikan diri meminta sepeda baru pada bapak. Tapi bapak beralasan tak punya uang. Tio menyarankan agar sepeda ontel miliknya dijual dan uangnya untuk membeli sepeda baru. “Maafkan Bapak, Tio. Sepe­ da ontel itu tak akan pernah

SAHABAT

bisa Bapak jual,” ujar Bapak. Mata bapak menerawang jauh ke depan. Bapak men­ jelaskan kisah di balik sepeda ontel kakek. ??? Siang sepulang sekolah, gantian Zidan yang meman­ dangi sepedanya di parkiran. Mukanya terlihat panik. Be­ berapa temannya mengelili­ ngi Zidan. Tio dan Faiz yang akan pu­ lang berhenti. Mereka turun dari sepedanya dan melihat apa yang terjadi. Rupanya ban sepeda Zidan bocor. Tio menawarkan diri meng­ antar Zidan pulang. Kebetul­ an rumah mereka searah. Dan sepeda ontel milik Tio ada boncengannya. Tak se­

perti sepeda milik temantemannya yang lain. “Tio, apa kamu yakin bisa? Sepeda kamu, kan, besar!” kata Faiz. “Iya, bisa. Aku sudah per­ nah kok boncengin sepupuku dulu pas liburan,” balas Tio mantap. Awalnya Zidan sedikit ragu, tapi akhirnya dia mau membonceng Tio. Sementara sepeda milik Zidan dititipkan di Pak Kebon sekolahnya. Di perjalanan, Zidan dan Tio merasa canggung. Mak­ lum, mereka tak begitu akrab. Tapi, tak berapa lama kemu­ dian, Tio berhasil mencairkan suasana lewat cerita sepeda ontelnya. Ya, kisah di balik sepeda ontel miliknya yang

kemarin diceritakan bapak. Sepeda ontel milik kakek sangat berjasa untuk bapak. Berkat sepeda ontel itu, bapak tetap semangat melanjutkan sekolah. Bapak menggunakan sepeda itu untuk berangkat ke sekolahnya. Di saat temantemannya yang lain banyak yang putus sekolah karena jarak sekolah terlalu jauh. Sepeda ontel itu menyim­ pan banyak kenangan antara bapak dan kakek . Bapak sering ke sawah dibonceng kakek dengan sepeda ontel itu. Kakek selalu mencerita­ kan kisah-kisah perjuangan yang membuat bapak tetap semangat. “Kata Bapakku, sepeda on­ tel ini menyimpan banyak kenangan dan bisa membuat Bapak semangat saat melihat­ nya,” cerita Tio. “Satu lagi. Bukan terlihat bagus atau tidaknya sepeda, tapi yang penting fungsinya,“ tambah Tio menirukan katakata bapak. Penjelasan bapak kemarin membuat Tio tak malu lagi dengan sepeda ontelnya. “Benar juga kata Bapakmu. Buktinya sepedaku. Terlihat bagus, tapi sekarang tidak bisa dipakai! Maaf ya, Tio, kemarin sudah mengejek sepedamu,” ucap Zidan. Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Zidan. Tio senang bisa membantu. Zidan sangat berterima kasih pada Tio. Kalau tak ada Tio, dia mungkin harus berjalan kaki sampai rumah. Tio segera melanjutkan per­ jalanannya ke rumah. Hari ini kau sudah menciptakan kenan­ gan baru sepeda ontel. Terima kasih, Kakek. Batin Tio. Tio teringat dengan wajah kakeknya yang kini sudah tia­ da. Bagi Tio dan bapak, sepe­ da ontel pemberian Kakek itu sangat berjasa. n

MEWARNAI

Rumi Ingin Jadi Dokter HALLO kawan-kawan, perkenalkan namaku Nabil Rayyana Rumi Kardiansyah. Aku biasa dipanggil Rumi. Aku lahir di Bandar Lampung, 2 Juli 2013. Ayahku bernama M Yuseano Kardiansyah dan bundaku Laila Ulsi Qodriani. Usiaku sekarang baru 3 tahun 2 bulan, tapi aku sudah punya cita-cita lo. Aku ingin menjadi dokter. Kata ayah dan bunda, menjadi dokter itu adalah cita-cita yang bagus karena bisa membantu banyak orang. Aku ingin jadi dokter karena kalau ada yang sakit aku bisa bantu menyembuhkan. Aku mau menolong semua teman-teman. Buat teman-teman yang mau main bareng aku datang aja ke rumahku di Perumahan Bumi Puspa Kencana 3 di Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung. Sampai bertemu teman-teman semua. Salam kenal dari Rumi. n

HAI teman-teman Sahabat Anak Lampung Post. Jika kalian ingin menjadi Sahabat Anak Lampung Post, silakan kirim foto dan tulisan tentang cita-cita dan biodata ke Redaksi Lampung Post, email: redaksi@lampungpost.co.id atau redaksilampost@yahoo.com. Kami tunggu, ya. Terima kasih.

TEMAN-teman, yuk mengasah kreativitas kita dengan mewarnai. Hasil mewarnai teman-teman bisa dikirimkan ke: Redaksi Lampung Post di Jalan Soekarno-Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung. Ditunggu ya.


LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

REporter cilik

13

Lampung itu Gudangnya Ternak Sapi, Lo!

Reporter Cilik Lampung Post dari SDN 5 Bandarjaya, Lampung Tengah, Restan Banie Yusup, Suci Amanda, dan Assyra Shiva Ramadhani mewawancarai Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung yang juga pengelola peternakan sapi di PT Indo Prima Feed di Desa Adijaya, Bandarjaya, Bapak Nanang Subendro.

H

ALLO sahabat Reporter Cilik (Repcil) Lampung Post, kita berjumpa kembali untuk ber­ bagi pengalaman dan pengetahuan. Kali ini kami Repcil Lampung Post, Restan Banie Yusup, Suci Amanda, dan Assyra Shiva Ramadhani dari SDN 5 Ban­ darjaya, Lampung Tengah (Lamteng), ingin menggali tentang cara beternak kambing dan sapi yang benar. Kita tahu beternak hewan ini termasuk salah satu jenis kegiatan yang sudah biasa dilaku­ kan masyarakat terutama di pedesaan yang umumnya kaum petani. Hampir sebagian besar masyarakat, terutama di daerah pedesaan memiliki binatang peliharaan, baik kambing, ayam, sapi, atau binatang lain yang tentunya memi­ liki nilai ekonomi tinggi. Pada umumnya mereka hanya me­ melihara dalam jumlah terbatas dan tidak ada target berapa kambing atau sapi yang harus dimiliki dalam satu bulan atau satu tahun ke depan. Mereka biasanya hanya memelihara karena sudah menjadi tradisi sebagai masyarakat desa yang sifatnya sebagai harta simpanan jika sewaktu-waktu butuh uang mendesak bisa dijual. Sebenarnya beternak hewan terse­ but bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan keuntungan jika di­ jalankan secara serius karena selain tingginya permintaan daging, cara perawatannya pun cukup mudah dilakukan. Cuma sebagian besar masyarakat tidak melakukan hal itu karena umumnya mereka fokus pada pekerjaan utama yaitu bertani. Untuk mengetahui bagaimana cara yang baik beternak hewan tersebut kami mewawancarai bapak Nanang Subendro, ketua Perhimpunan Dok­ ter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Lampung yang juga pengelola peter­ nakan sapi di PT Indo Prima Feed di Desa Adijaya, Bandarjaya, Lampung ­Tengah. Perusahaan yang dipimpin­ nya memelihara 2.500 ekor sapi. Yuk kita simak hasil wawancaranya? Assalamualaikum, selamat siang Pak Nanang Subendro, bagaimana caranya memilih dan ciri-ciri sapi atau kambing yang sehat? Waalaikumsalam. Selamat siang kembali anak-anak yang pemberani

dan pintar-pintar. Oh kalian dari sekolah dekat sini saja tho. Baiklah bapak jawab pertanyaan kalian yang bagus ini. Mudah saja kok cara mengetahui hewan itu sehat atau tidak. Secara fisik, hewan yang sehat terlihat tidak lesu, matanya tidak sayu, bergas, jalannya tidak pincang. Tetapi jika kita temua hewan itu lesu, matanya sayu seperti malas, badannya kurus, secara fisik jelas hewan itu tidak da­ lam keadaan sehat. Dengan ciri-ciri fisik seperti itu sudah dapat diketahui hewan sehat atau tidak. Selain itu ya diperiksa oleh ahlinya untuk memas­ tikan sehat atau tidak secara medis. Bagaimana memelihara sapi atau kambing agar selalu sehat Pak? Memelihara ternak agar selalu sehat tentu dimulai dari pemilihan bibitya yang unggul dan sehat. Kemu­ dian kebersihan kandang agar bebas dari desinfektan serta pakan yang juga sehat. Misalnya dengan pakan yang diolah dari bahan dedaunan se­ perti daun jagung dan rumput gajah. Rumput dan daun jagung tadi digiling ­dengan mesin lalu dicampur kulit nanas yang bisa juga didapat dengan mudah di sekitar Lampung Tengah.

Reporter Cilik Lampung Post dan Bapak Nanang Subendro berpose di depan peternakan sapi PT Indo Prima Feed. Kanguru tersebut sehat sehat dan bebas dari penyakit sehingga tidak menular­ kan penyakit sapi di Indonesia. Mengapa tidak memilih sapi lokal, Pak? Peternak sapi lokal jumlahnya masih sedikit sekali sedangkan kebu­ tuhan kami sangat banyak.

Dari mana mendapatkan bahan pakan sapi, Pak? Banyak di sini. Di wilayah Lampung Tengah ini atau Bandarjaya, bahan untuk pakan ternak melimpah ru­ wah. Lampung Tengah masih banyak petani dan lahannya sangat luas, ­m erupakan kawasan yang paling ­banyak peternak sapi profesional.

Mana yang menguntungkan membesarkan sapi lokal apa sapi impor? Sama-sama menguntungkan. Yang terpenting sapi yang kita pelihara dalam penggemukan itu sapi yang sehat dan unggul.

Dari mana Bapak membeli sapi yang diternak ini. Sapi impor atau sapi lokal? Sapi yang digemukkan di PT Indo Prima Feed saat ini jumlahnya men­ capai 2.500 ekor. Sapi kami semuanya diimpor dari Australia yang merupa­ kan persilangan sapi India dengan sapi Eropa yang diternak di Australia.

Apakah sapi impor cocok diternak di Lampung, Pak? Wah ….sangat cocok sekali, karena Lampung ini gudangnya ternak sapi. Di sini pembeli bisa langsung datang ke kandang penggemukan sapi, me­ lihat dan memilih sapi seperti apa yang diinginkan. Pokoknya sapi di Lampung melimpah.

Mengapa memilih dari sapi dari Australia, Pak? Mengapa dibeli dari Asutralia, salah satu alasannya Australia wilayah ter­ dekat dari Indonesia. Sapi dari Negeri

Sejak kapan PT Indo Prima Feed ini memelihara sapi? Kami di sini mulai melakukan penggemukan sapi sejak 2012. Di tem­ pat pengemukan sapi di sini ada tiga

Reporter Cilik Lampung Post bersama Nanang Subendro meneriakan yel-yel Reporter Cilik Lampung Post.

Reporter Cilik Lampung Post usai wawancara berkeliling melihat ternak sapi di PT Indo Prima Feed. dokter hewan, ada juga yang lulusan diploma serta S-1 Peternakan serta S-1 Perekonomian. Tempat kami ini juga sering dikunjungi para maha­ siswa untuk belajar beternak sapi dan kambing. Pulang dari sini mereka bisa menjadi penyuluh peternakan. Apa kalian ada yang ingin menjadi peter­ nak seperti saya. Siapa yang mau jadi peternak, silakan belajar di sini. Terima kasih Pak sudah berbagi ilmu pengetahuan beternak sapi kepada kami. Apa pesan Bapak untuk anak-anak sahabat Repcil

Lampung Post? Baiklah anak-anakku, pesan ba­ pak belajar yang rajin, galilah ilmu dengan tekun agar kalian memiliki kepandaian. Jangan malu dan jangan ragu jadi peternak seperti Bapak. Lampung memiliki wilayah perta­ nian yang luas sehingga pakan ternak pun melimpah. Mari kita sama-sama membangun daerah kita agar pem­ bangunan maju dan masyarakatnya sejahtera. (M2) n ARIS SUSANTO

FOTO: ZAINUDDIN


APRESIASI

14

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Membaca Ulang Sitti Nurbaya;

GALERI Winnie the Pooh

Sebuah Pemikiran yang Melampaui Zamannya Sosok Sitti Nurbaya “garapan” Marah Rusli yang digambarkan tepelajar dalam pemikiran, kritis, dan pemberani. NUR HADI

S

itti Nurbaya telanjur dianggap menjadi ikon dari pendobrakan budaya kawin paksa zaman dulu. Nama Sitti Nurbaya sendiri bahkan secara semiotik seolah telah menjadi simbol dari keterkungkungan perempuan atas dominasi lakilaki dan adat. Perempuan dianggap tak memiliki kemerdekaan atas dirinya sendiri, yang meskipun ketika pembacaan ulang, perkawinan paksa yang terjadi sebenarnya adalah atas kehendak pribadi Sitti Nurbaya sendiri yang berniat menolong ayahnya dari jeratan utang terhadap Datuk Meringgih (hal. 119). Jadi, yang dimaksud dengan “perkawinan paksa” di sini kemungkinan besar adalah “keterpaksaan” Nurbaya dalam menerima perkawinan yang menyelamatkan sang ayah dari penjara. Bukan lantaran “dipaksa” oleh Baginda Sulaiman atau (bahkan) Datuk Meringgih sen­ diri—meskipun secara tersembunyi, kejahatan tersebut terjadi lantaran andil besar kelicikan sang saudagar tersebut. Kekeliruan tafsir ini pun akhir­nya melahirkan sejumlah karya dari sejumlah pengarang (yang kemungkinan besar hanya mendengar ulang) atas fakta bahwa Nurbaya adalah korban (objek), bukan bagian dari salah satu pelaku (subjek) sebuah perkawinan. Karya-karya yang bersifat antitesis tersebut mengg a m barkan bahwa ( s e o l a h) Nurbaya adalah sosok gadis lugu yang tak memiliki daya menerima pernikahan yang tak diinginkannya. Sungguh bertolak belakang dengan sosok Nurbaya “garapan” Marah Rusli yang digambarkan tepelajar dalam pemikiran, kritis, dan pemberani. Mari saya kutipkan; Tatkala kulihat ayahku akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilang­lah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak, “Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri Datuk Meringgih!” (hal. 119). “Keterpaksaan” inilah yang kemudian disalahartikan sebagai “paksa” sehingga kemudian menimbulkan pemikiran-pe mikiran turunan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dibawa oleh novel Sitti Nurbaya itu sendiri. “Keterpaksaan” sudah tentu beda makna dengan

“paksa”. Dalam “keterpaksaan”, seorang subjek sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk membebaskan diri dari ikatan yang akan membelenggunya. Sementara dalam “paksa”, seseorang sudah menjadi objek yang haknya terampas dan dihilangkan. Itulah kenapa, setelah Ba­ ginda Sulaiman menemui ajal, Nurbaya pun kemudian lebih memilih mencari jalan supaya dapat terbebas dari perkawinan yang tak diinginkannya itu. Dalam kondisi keterpaksaan itu, akhirnya Nurbaya memilih jalannya sendiri. Apa yang ada dalam benak Nurbaya, nyata benar terekam dalam adeganadegan percakapannya dengan Alimah (sepupu Nurbaya yang sudah merasai perceraian). Penderitaan (baik fisik maupun batin) yang dialami Nurbaya, tampak benar bermuara dari pikiran-pikiran yang melampaui zaman. Beberapa aturan adat dan agama yang dirasanya meng­ anaktirikan p e r e mp u a n pun kemudian diperbincangkan dan dipertanyakan secara kritis (baca Bab Percakapan Nurbaya dengan Alimah). Kejahatan tentang poligami, menjadi salah satu poin sentral. Pendidikan yang hanya memihak kaum lelaki, bahkan kesetaraan jender juga disinggung secara gam­ blang. Meski dalam percakapan itu terasa benar tokoh-tokoh ini hanya menjadi corong pemikiran dari pengarang. Saya kutipkan salah satu kalimat bernada keluhan dari Nurbaya yang menyinggung hal itu; Bukan hatiku rawan, Lim; memang hal ini sudah lama terpikir olehku. Cobalah kau pikir benarbenar, nasib kita perempuan ini! Dari Tuhan yang bersifat rahman dan rahim, kita telah dikurangkan daripada laki-laki, teman kita itu. Sengaja kukatakan teman laki-laki kita itu karena sesungguhnyalah demikian walaupun banyak di antara mereka yang menyangka, mereka itu bukan teman, melainkan tuan kita dan kita hambanya. Pada persangkaan mereka, mereka lebih daripada kita, tentang kekuatan dan akal mereka. Betul kita lemah daripada

laki-laki dan barang kali juga tiada sepandai laki-laki, akan tetapi kelemahan tubuh kita, sangat berlainan dengan lakilaki. Ingatlah, kita ini bangsa ibu karena anak itu kita yang mengandungnya, melahirkannya, menyusukannya, memeliharanya, dan membesarkannya. Laki-laki tak tahu apa-apa, hanya tahu senangnya saja. ……… Lagi pula, segala pekerjaan laki-laki menambah kekuatan badannya dan tajam pikirannya, tetapi pekerjaan kita perempuan dari rumah ke dapur dan dari dapur ke rumah, menjaga anak, memasak, mencuci dan membersihkan rumah tangga, sekali-kali bukan pekerjaan yang menambahkan kekuatan dan pikiran (hal. 201). Ada tengarai bahwa kekritis­ an-kekritisan yang bernada mendompleng dominasi agama dan adat tersebut adalah sebagai efek dari politik etis yang saat itu mulai mendapatkan angin. Kita tahu bahwa tahun kelahiran novel ini semasa dengan tahun suburnya pergerakan-pergerak­ an pemikiran yang bertujuan mencari persamaan hak dan lepas dari penindasan. Lepas dari pandang­ an skeptis k e l u a r ­g a Samsulbahri bahwa tujuan utama pendidikan t i n g g i a d alah gaji/ penghidup ­ an yang baik. Tapi terselip pula kesadaran menge­nai “anak perempuan pandai menulis dan membaca; suka menjadi jahat” yang bisa diartikan sebagai kecerdasan intelektual yang cen­ derung mencari kemerdekaan (hal. 21). Bisa kita rasakan bahwa pemikiran-pemikiran kritis itu, lari dari kondisi zamannya yang masih menganaktirikan perempuan. Keserakahan Datuk Meringgih menjadi muara dan plot yang menggerakkan cerita. Sayangnya penokohan yang go­ yah (meminjam istilah Sapardi Djoko Damono dalam pengantar Denny Prabowo) menjadikan novel ini terasa sedikit mengecewakan harapan pembaca. Datuk Meringgih yang sedari awal digambarkan serakah, jahat, licik, dan ambisius, diposisikan menjadi pembela kaum pribumi pada akhirnya harus berhadap-hadapan dengan Letnan Mas (Samsulbahri) yang akhirnya memilih menyeberang ke pihak Penjajah dengan latar belakang percobaan bunuh

Dengan Sitti Nurbaya, kita bahkan bisa juga mengukur sejauh mana perkembangan karyakarya berbau feminisme di negeri ini.

diri yang efeknya menimbulkan lemah ingatan sehingga ia pun menjadi salah satu serdadu Belanda. Meminjam istilah Mongare Serote—penyair kelahiran Afrika Selatan, kompleksitas kebenaran tak diurai secara berimbang. Dua tokoh yang berseteru ini seolah hanya menjadi ‘boneka’ ­Pengarang yang menginginkan agar keduanya tetap berada dalam jalur permusuhan. Semangat nasionalisme justru terwakili oleh sosok antagonis yang sepanjang cerita digambarkan tak memiliki kebaikan sama sekali, sementara tokoh protagonis yang digambarkan serba sempurna sejak dari awal justru menjadi pecundang. Alasan yang konon; alur tersebut dibuat hanya demi meloloskan karya dari sensor Peme­ rintah Belanda dan demi bisa masuk ke meja Redaksi Balai Pustaka hanyalah sebagai trik Pengarang yang menginginkan “keselamatan” naskahnya pun kemudian termaklumi. Apalagi kemudian zaman sudah berganti, Indonesia sudah menjadi negara berdaulat. Namun, toh membicarakan keistimewaan karya ini tetaplah memiliki urgensi tersendiri, lantaran ia menjadi tonggak bagi karya-karya selanjutnya dalam keberaniannya mengkritisi segala dominasi pemikiran yang menyudutkan kaum perempuan. Gelombang feminisme ternyata juga sudah merasuki kaum terpelajar dunia ketiga. Dengan Sitti Nurbaya, kita bahkan bisa juga mengukur sejauh mana perkembangan karya-karya berbau feminisme di negeri ini, sejak dari yang terbungkus rapi dalam bahasa manis, sampai ke yang tak tahu malu dan tak mau tahu kenyamanan pembaca lantaran terlalu vulgarnya dalam berbahasa. Meski alurnya tak begitu “kaya” dalam menyimpan banyak kejutan, namun kemampuannya dalam mengajak pembaca untuk kreatif dalam mengembangkan pemikiran hingga akhirnya mampu melahirkan gagasan-gagasan baru, menjadikan Sitti Nurbaya layak untuk menjadi karya yang senantiasa diperbincangkan. Dan seperti itulah karya yang bagus menurut kritikus sastra senior kita, HB Jassin. Lepas dari sisi negatif, mengapa harus jalan perceraian yang dipilih Nurbaya demi “membebaskan” diri. Tidakkah itu ajaran yang menyesatkan dan merugikan?*

Biodata Singkat Penulis Nur Hadi memiliki nama pena Adi Zam-zam. Ia bermukim di Jepara, Jawa Tengah. Karyanya baik cerpen dan puisi dipublikasikan di berbagai media massa lokal maupun nasional.

Brian Sibley Egmont Publishing SEKUEL resmi dari The Best Bear in All the World akan diterbitkan Oktober mendatang. Sebuah karakter baru dari semesta Winnie the Pooh telah diluncurkan jelang peringatan ke-90 dari dongeng ciptaan AA Milne itu. Buku yang terinspirasi dari sebuah foto sang penulis bersama putranya bernama Christopher, Milne menggabungkan karakter Christopher (Robin) dengan temantemannya, yakni Pooh, Piglet, Eeyore, Owl, Rabbit, Kanga, Roo, dan Tigger. Karakter penguin akan tampil perdana dalam buku The Best Bear in All the World yang ditulis oleh Brian Sibley. Sibley menciptakan karakternya setelah melihat mainan bekas milik putra Milne. Dia pernah bermain bersama dengan mainan penguin dan beruang yang mengilhami karakter Winnie the Pooh. Buku yang rencananya menampilkan empat musiman tersebut diakui Sibley merupakan cerita baru yang liar dan menarik. “Setelah mempelajari dan menulis tentang karya-karya AA Milne, itu sangat menakutkan,” kata dia. “Tapi bagi saya ini adalah tantangan sekedar mencoba untuk bermain dengan permainan sastra AA Milne. Saya juga ingin memperkenalkan karakter baru Winnie the Pooh, sementara banyak pembaca yang masih bersimpati hanya dengan buku asli,” ujar Sible. Rupert Hill dari perwakilan Pooh Properties mengatakan karakter Penguin berdasarkan mainan nyata Christopher Robin. “Tim buku telah menambahkan karakter yang sempurna dan sesuai dengan karya buku klasiknya,” kata dia. Buku The Best Bear in All the World menandai sekuel resmi kedua Milne sendiri setelah Winnie the Pooh (1926), The House at Pooh Corner (1928), diikuti oleh David Benedictus dengan Return to the Hundred Acre Wood (2009). Survei terbaru menyatakan karakter Winnie the Pooh menjadi karakter favorit buku anak-anak di Inggris sepanjang 150 tahun terakhir.

Mycroft Holmes Kareem Abdul-Jabbar Titan Books KISAH detektif fiksi Sherlock Holmes tak hanya ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle, namun semesta dari cerita tersebut masih berlanjut. Kini, mantan pemain bola basket asal Amerika, ­Kareem Abdul-Jabbar menulis buku tentang kakak dari Sherlock Holmes. Novel grafis yang terdiri dari lima bab berjudul Mycroft Holmes tersebut diterbitkan oleh penerbit Titan Comics. Penulis yang merupakan fan fanatik dari Holmes itu mengisahkan cerita yang brilian dan nakal dari semesta Holmes. Ia menulis cerita dari misi Amerika Serikat saat akhir Perang Dunia II. Kakak Sherlock Holmes yang memiliki kemampuan yang sama dengan detektif tersebut bertugas untuk menyelamatkan misi. Ide cerita dari Mycroft Holmes pertama kali bocor pada 23 September tahun lalu. Holmes pertama kali muncul pada tahun 1887 dan menjadi tokoh utama di empat novel serta 56 cerita pendek. Tokoh ini semakin populer setelah cerita pendeknya dimuat secara berseri di The Strand Magazine, diawali ­dengan Skandal di Bohemia pada 1891. Berlanjut sampai 1927 dengan tambahan dua novel. Novel dan cerita pendek tersebut berlatar waktu 1880-an hingga 1914.

LAMPUNG TUMBAI Nilai Etis Berbasis Islam Fauzi Nurdin Guru Besar Filsafat IAIN Raden Intan Lampung

BUDAYA muakhi sebagai nilai dasar etika sosial, sikap, dan pandangan hidup dalam masyarakat adat Pubian lebih bermakna jika dikembangkan secara filsafat sosial dengan memosisikan berdasar ontologis, epistemologis, dan axiologis. Pendekatan ontologis terhadap budaya muakhi dalam budaya lokal didasarkan atas etika rasional dan etika religius. Dari aspek epistemologis, muakhi diposisikan sebagai bangunan ilmu pengetahuan yang dilandasi hakikat pengetahuan dan didasarkan pada pengandaianpengandaian sehingga diperoleh pengetahuan yang benar, meski unsur subjektif tidak terlepas adanya. Ternyata muakhi sebagai konsep dan budaya dipahami secara beragam se­ hingga persepsi dan sikap masyarakat adat yang demikian itu mengindikasikan ada­nya relativisme epistemologis. Faktanya, budaya muakhi hidup dan berkembang dalam masyarakat memiliki nilai kearifan

budaya lokal yang secara axiologis cukup bermakna bagi pembangunan daerah. Pertemuan muakhi sebagai sikap dan pandangan hidup dengan masyarakat adat dicirikan adanya nilai etis berbasis ajaran Islam dan teraktualisasi dalam kehidupan dan kearifan budaya lokal sehingga melahirkan sebuah kontak pemikiran dan budaya yang dimiliki oleh masing-masing komunitas sehingga terjadi proses dialektika pemikiran dalam masyarakat sejalan dengan dinamika pembangunan daerah. Respons yang berbeda terhadap proses akulturasi budaya menjadikan masyarakat mampu beradaptasi dan hidup toleran. Meski dipahami, potensi konflik yang bersifat laten perlu diantisipasi dengan membangun kesadaran dan menjunjung tinggi persaudaraan dan kebersamaan yang benar-benar teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Membangun budaya muakhi dan ke-muakhi-an sebagai nilai etis berbasis persaudaraan dan kebersamaan dalam budaya budaya merupakan modal sosial dapat berguna bagi pembangunan.

Makna bagi Kehidupan

Dalam pandangan dunia sebagai keyakinan masyarakat tentang budaya muakhi yang berkembang dalam realitas kehidupan masyarakat sungguh bermakna bagi hidup dan pengalamannya.

Membangun kesadaran dalam keberagaman budaya dan masyarakat majemuk membutuhkan persaudaraan dan kebersamaan Satu kesatuan pengalaman hidup dalam membangun persaudaraan ternyata tidak dibagi-bagi dalam berbagai bidang yang terpisah-pisah, tetapi benar-benar dipahami persaudaraan bermakna bagi masyarakat dan pembangunan. Bagi orang Lampung, pandangan dunia bukan diartikan sebagai sesuatu yang abstrak,

melainkan berfungsi sebagai sarana dalam usahanya untuk berhasil dalam menjalani dan menghadapi masalah-masalah kehidupan. Secara pragmatis, pandangan dunia diartikan kerangka kerja dan cara mencapai suatu keadaan yang menunjuk pada adanya ketenangan, ketenteraman, dan keseimbangan batin. Bagi mereka, masa hari tua perlu dinikmati, tapi bukan untuk mencari kenikmatan sesaat dan merusak orang lain. Membangun kesadaran dalam keberagaman budaya dan masyarakat majemuk membutuhkan persaudaraan dan kebersamaan sebagai landasan moral dan etika sosial yang sekaligus merupakan ciri khas masyarakat bangsa yang terdiri dari beragam suku bangsa, termasuk juga budaya dalam masyarakat Lampung. Masyarakat Lampung dengan kemajemukan pendukuk, suku bangsa, penganut agama, dan budaya yang dibawa dari daerah asal yang dikaji secara ilmiah, baik dari aspek sosiologis, antropologis, geografis, dan historis dapat berguna bagi pembangunan.

Kemajemukan budaya dan kelompok sosial menunjuk pada sebuah miniatur daerah yang mencerminkan ragam budaya, adat, dan perilaku sosial dari sejumlah suku bangsa penghuninya. Masyarakat adat berubah disebabkan oleh berbagai kekuatan dari dalam maupun luar sehingga menyebabkan apa yang dikatakan para akademisi dan birokrat dalam mengidentifikasi komunitasnya sebagai penduduk asli dan penduduk pendatang. Padahal, tak akan ada sebuah entitas bangsa dan negara yang bernama Indonesia, jika tidak ada kemajemukan. Karena itulah kemajemukan negara bangsa dan budaya lokal harus dipelihara, dirawat, diberdayakan, dan difungsionalisasikan agar masyarakat dapat membangun daerahnya secara lebih baik menuju masyarakat yang lebih bermartabat di masa depan. Berarti jelas, muakhi sebagai nilai etis dalam budaya lokal berfungsi membangun kesadaran moral, perekat sosial, budaya, ekonomi, politik, dan persatuan bangsa pada masa depan.n


SASTRA

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

15

Suara dari Puncak Bukit Cerpen Arianto Adipurwanto

M

ENYERET jejeret, ia berjalan lesu; tersaruk-saruk menuju puncak bukit. Air matanya jatuh menimpa selembar daun kering. Duri-duri dadap menusuk telapak kakinya yang telanjang. Pelan-pelan, suara Sungai Keditan menghilang. Suaminya; Maq Colaq, masih duduk di depan tungku. Sebagian tubuhnya terasa panas. Api terus menjilat-jilat tepi kocor. Paruhnya memuntahkan air panas. Jatuh di atas kayu bakar yang menyala dan mendesis-desis. Maq Colaq lupa pada keinginannya minum kopi. “Lebih baik saya mati. Lebih baik saya mati. Lebih baik saya mati.” Kata-kata istrinya yang diucapkan di sela-sela tangis sebelum pergi tadi terus terputar di kepalanya. Tadi—masih dengan kain selimut membungkus tubuhnya—ia keluar. Hal pertama yang ia lihat adalah tungku. Beberapa potong kayu bakar masih tergeletak. Anjing masih tertidur pulas di depannya. Istrinya; Naq Colaq, duduk di berugaq, memandang kejauhan. Pelan-pelan Maq Colaq mendekat. “Belum bikin kopi?” Maq Colaq seperti tidak mendengar apa pun. “Buatkan saya kopi!” Naq Colaq hanya mengubah arah duduknya. “Kamu tuli ya?” Maq Colaq membentak. Naq Colaq terperanjat. Hanya sebentar. Ketika ia bisa menguasai diri, ia balik membentak. “Kamu yang tuli!” Suaranya begitu keras. Anjing di tungku terkejut dan terbangun. Maq Colaq memandang istrinya dengan tatapan tajam. Ia seperti hendak menelan istrinya. “Dari dulu saya minta pergi dari sini, kamu tidak mau.” Naq Colaq berbicara pelan, tanpa memandang suaminya. Tadi malam, mereka bertengkar gara-gara hal yang sama. Begitu pula malam-malam sebelumnya. “Untuk apa kita pergi?” “Saya tidak tenang di sini.” “Terus di mana menurutmu kita bisa tenang?” “Kita pulang.” Maq Colaq berjalan ke tungku. Ia berniat akan membuat kopi sendiri. “Dari dulu saya minta pulang.” Naq Colaq terdengar seperti akan menangis. Maq Colaq tidak menggubrisnya. Ia terus meniup lubang tungku dengan sepotong bambu kecil. Abu melayanglayang menerpa mata kirinya. “Apa gunanya tanah yang luas ini

kalau kita ndak punya anak,” kata Naq Colaq pada saat yang bersamaan. “Bisa kamu diam?!” bentak Maq Colaq lagi. Ia mengucek-ucek matanya dengan keras. “Bagaimana saya bisa diam? Setiap hari saya ndak tenang makan.” “Jadi karena kamu ndak tenang, kamu ndak buatkan saya kopi?” Api tidak kunjung menyala. Hanya asap yang semakin menebal. Juga mengenai matanya. Sementara Naq Colaq terus berbicara seperti tiada putus-putusnya. Ia mengulang terusmenerus tentang ketidaktenangan-

nya. “Kamu ngomong lagi saya sumpal mulutmu dengan kayu bakar ini,” ancam Maq Colaq. Kedua matanya perih berair. Di bawah sana terdengar suara ­sungai Keditan. Terdengar seperti sedang mengamuk. Maq Colaq membayangkan darahnya mengalir seperti aliran Sungai Keditan. Sebisa mungkin ia menahan diri. Meski

kedua tangan dan kakinya tidak bisa berhenti bergetar. Naq Colaq mendengar hal yang sama. Ia membayangkan dirinya dihanyutkan sungai itu. Kepalanya terbentur di bebatuan. Dan ia tidak akan merasakan kesusahan seperti sekarang. Sebongkah batu terasa mengganjal di dadanya. Terlintas kata-kata suaminya tadi malam. “Anak bisa dibuat, tanah ini dari mana kita bisa dapat.” Lalu ia mulai membayangkan anaknya. Telanjang, berlari-lari di

halaman. Ia juga membayangkan dirinya memamahkan singkong untuk anaknya. Dan mulut mungil anaknya menelan singkong yang telah dihaluskan itu sambil mengeluarkan suara-suara lembut. Tapi, ia tahu itu tidak akan terjadi. Anaknya telah hilang. Diambil oleh penunggu tanah yang sedang mereka tinggali. Ia tahu, penunggu tanah itu membutuhkan tumbal.

Dan ia sadar penunggu tanah itu t i d a k a k a n b e r h e nt i m e n u nt u t sesuatu. “Seandainya dulu kita tidak ke sini,” kata Naq Colaq tanpa sadar. Suaranya begitu pelan. Maq Colaq duduk di dekat tungku. Api telah menyala dengan sendirinya. Ia mengabaikan istrinya yang terus berbicara. “Ndak apa-apa kita ndak punya tanah banyak, yang penting kita tenang. Cukup makan telor setiap hari. Ndak apa-apa, yang penting kita bisa tidur nyenyak. “Kalau kita ndak ke sini dulu mungkin kita sudah hidup tenang.” “Ya, kalau kita ndak ke sini dulu kita sudah hidup tenang di dalam tanah,” ucap Maq Colaq sinis. “Lebih baik saya mati.” “Kalau kamu mati saya ndak akan rugi,” kata Maq Colaq lagi dengan nada menghina. “Lebih baik saya mati. Mudahan saya mati!” Naq Colaq turun dan berjalan pergi. “Lebih baik saya mati. Lebih baik saya mati. Lebih baik saya mati. M u d a h a n s aya mati sekarang.” Ia pergi sambil menangis. Beberapa depa dari rumah, Naq Co l a q me l e pa s jejeret yang melingkar di pinggangnya. Tersaruk­saruk, ia berjalan n SUGENG RIYADI ke puncak bukit. Sekarang, ia telah sampai. Ia berdiri di dekat sebatang pohon. Di depannya ujung daun bergerak-gerak. Terdengar suara anjing menggonggong. Maq Colaq sangat mengenal suara anjingnya. Tiba-tiba ia merasa anjing itu melihat sesuatu. Ia mulai berpikir istrinya tidak sekadar mengancam. Lalu, ia berdiri, mening­galkan tungku. Ia mengambil

parang yang ia selipkan di atap, dan berjalan ke hutan. Pelan-pelan suara sungai Keditan menghilang. Suara anjing itu terdengar dari puncak bukit. Pasti anjing itu melihat sesuatu. Maq Colaq mempercepat langkah. “Lebih baik saya mati. Lebih baik saya mati.” Kata-kata istrinya terus mencecarnya. Maq Colaq ingin segera sampai. Ia setengah berlari. Duri-duri dadap menusuk kedua telapak kakinya. I a b e r te r i a k- te r i a k m e m a n g gil istrinya. Anjing miliknya se makin menggonggong mendengar ­suaranya. Ia terus berteriak memanggil istri­ nya, membuat anjing semakin keras juga menyambut panggilannya. Sepotong kayu kering hampir membuatnya jatuh. Dengan parang miliknya, ia menetak potongan kayu itu sampai hancur lebur. Menjadi potongan-potongan kecil. Pohon berduri yang menggores lengannya ia tetak juga sekuat tenaga, hingga kulit pohon itu berhamburan ke badan dan wajahnya. Sebentar lagi ia akan sampai di puncak bukit. Gonggongan anjing semakin terdengar keras. Namun ia tidak tahu persis di mana anjingnya berada. Ia memanggil nama anjingnya, kemudian istrinya, terus berganti-ganti. Ia membayangkan istrinya benarbenar bunuh diri. Perasaan takut menjalari tubuhnya. Menghidupkan bayangan-bayangan dalam kepala­ nya. Tidur sendiri. Mengolah tanah sendiri. Karena itu, ia benar-benar berlari. Semak belukar beberapa kali hampir menjungkirbalikkan tubuhnya. Sekarang, puncak bukit berada beberapa depa di atasnya. Ia berhenti sebentar menarik napas. Dadanya terasa seperti akan meledak. Ketika ia hendak melangkah, terdengar suara dahan patah dari atas bukit.* Jejeret: Sabuk atau ikat pinggang yang terbuat dari kain.

Arianto Adipurwanto, lahir di Selebung, Lombok Utara, 1 Nopember 1993. Cerpen-cerpennya pernah disiarkan di surat kabar Tempo, Pikiran Rakyat, Minggu Pagi, Batam Pos, Rakyat Sultra, Padang Ekspres, Haluan, dan Suara NTB. Belajar di Komunitas Akarpohon, ­Mataram, Nusa Tenggara Barat.

SAJAK

SAJAK-SAJAK Hari Palguna SJP Long Tail Cat Di belakang meja kerja ini aku menatap ke balik kaca jendela terlihat, seperti dua puluh enam tahun lalu saat aku masuk kerja pertama kali Waktu cepat berlalu, hampir tidak ada yang berubah, juga harapanku namun langkah semakin berat untuk sekadar mengikuti Seandainya aku boleh memulai kembali tak ingin duduk di ruang ini, namun berlari di hutan yang penuh tantangan bagai kucing berekor panjang Di hutan, bersahabat dengan kera yang bikin aku tertawa berlomba dengan serigala yang membuat aku semakin tangguh Mataku, di waktu siang maupun malam adalah peringatan Yogya, 26 Juni 2016

Balikpapan Di pinggiran Kota Balikpapan Air Sungai Manggar mengalir malu bertemu pada selat Makassar Rumah-rumah berjajar bagai teritip pada papan di sisi kapal Anak-anak usia sekolah mendayung kehidupan, sedang

laut semakin jarang ikan Aah, sepagi itu tidak ada orang tidak berpeluh cerecet anak-anak dan teriakan keras orang-orang dewasa seakan tak tertindih hentakan musik dangdut gerimis pun berlalu, tak berbekas di ingatan mereka Kapal-kapal pursein tertambat di tepian Mereka kalah bersaing menangkap ikan di tengah lautan Ini ceritera di pinggiran Kota Balikpapan, kota kaya dengan tower-tower menjulang Balikpapan, 3 April 2014

Memorial Yogya Rakyat negeri bagai merayap pada batang kayu mengeras semua jantung berpacu dengan mesin yang menderas dan angan pun melampaui derunya! sampai kapan? Di Yogya rakyatnya memang istimewa berhati selentur liuk penari serimpi membalut luka dengan diam namun di sudut perempatan di siang itu anak pengemis menggambar wajah bapaknya pada langit kerinduan di kota ini jangan bertanya tentang hak ia telah mati!

Saat kepala mangir pecah, darah mengalir tempik sorak membahana di bumi Mataram dan hari ini kita diperingatkan di sudut kota di malam itu sebelum satu kata pembelaan darah ditumpahkan tepok sorak kembali membahana di bumi Mataram “Ayo katakan! bahwa kita tidak istimewa” Bantul, 5 September 2013

Syair Lawe: Menisik Biografi Biografinya bagai kain memanjang Di bentang dari ujung ke ujung Lawe menatap bagai siang mengeja jejak-jejak yang tertinggal ia ingin noda dibiarkan sebagai rona namun yang koyak mesti ditisik sehingga semua masih dapat dipahami sebagai kejujuran kalau ada noda itu karena alpa, namun jika koyak bukan karena jauhnya perjalanan di awal waktu sebagai takdir ilahi, kemudian hati dalam sepi merindukan kasihnya rindu sebagai angin yang memanas menyerupai api membakar hati dalam penantian waktu bagai bedor melesat pada langit dan senja pun tiba, langit memerah Ia membaca bagai siang di hatinya

Tuhan adalah kasih yang ia rindukan dalam sepi bukan bulan bukan matahari seperti dalam mimpi-mimpinya Yogya, Agustus 2013

Negeri Parodi Ini negeri parodi manusia tanpa hati yang terbelit tergelantung tampak riang mengedan, orang-orang memamerkan belitan petinggi negeri penjarah subsidi rakyat sendiri pengemis tertawa melihat orang yang telah ­terbodohi di persimpangan seonggok orang menenggelam dalam segelas alkohol dan mati serampak barisan orang mengapa membakar dirinya sendiri di tempat yang sepi orang-orang dalam doa bersuara mirip denging lebah seakan dicukupkan surga untuk mereka di tapak tangan Tuhan, seseorang dilempar bagai sekeping mata uang di meja pertaruhan kita menunggu negeri ini akan seperti apa? Yogya, 25 Agustus 2013


LENTERA

16

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Meraih Mimpi

Bersama Anak-Anak Papua

Tak ada dalam benak mereka untuk memiliki sepatu. Apalagi meminta kepada pemimpin negara mereka. RUDIYANSYAH

MANA ko pu sepatu?” ujar Jarwo dengan aksen Papua yang masih kaku, bertanya ke Alex Abon, siswa kelas I di SD YPK Sambrawai, Papua. ”Kosong, Pak Guru. Mama trada duit,” jawab siswa itu singkat sambil menggelengkan kepala di hadapannya. Jarwo terdiam. Dengan membungkukkan badan lebih rendah, ia menatap bocah berkulit hitam di depannya, mengucapkan sesuatu dengan lirih. ”Trapapa, tarada sepatu. Tapi, ko harus pu semangat sekolah e,” ujarnya singkat. ”Iiyo, Pak Guru, sa salalu ­semangat sekolah e,” timpal Alex, siswa tanpa alas kaki yang segera bergabung ­dengan siswa lain. Percakapan tersebut menjadi salah satu tulisan Tri Sujarwo, di dinding Facebook-nya awal Juni lalu. Menceritakan pengalaman pada hari pertamanya mengajar anak–anak pedalaman Papua. Pemuda asal Pringsewu, Lampung, ini tengah menjalani tugas sebagai pengajar muda program Indonesia Mengajar dan ditempatkan di Kampung Sambrawai, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Pada hari pertama mengajar, pria periang ini sudah harus menyaksikan siswanya yang berbaris rapi tanpa alas kaki atau sepatu. Pemandangan yang berbeda dari sekolah yang selama ini ia saksikan. Namun, Jarwo melihat keceriaan anak-anak SD tempatnya mengajar, yang menurutnya

sangat bergembira kala datang ke sekolah. Berlarian dan saling kejar di atas tanah pasir tanpa mengenakan alas kaki, kala jam istirahat. “Tak ada dalam benak mereka untuk memiliki sepatu. Apalagi meminta pada pemimpin negara mereka,” kata Jarwo, dalam tulisan berjudul Pak Presiden, Sepatu sa Mana?. Sejak saat itulah Jarwo mengaku semakin mantap mengabdikan waktu setahunnya untuk anak-anak Papua. Terus memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak tanpa alas kaki yang sejak awal semangatnya memikat dirinya. Mendampingi mereka meraih mimpi–mimpi dan perubahan melalui dunia pendidikan.

Mantan Jurnalis Sejak pertengahan Mei 2016, pria yang pernah menjadi pendamping anak-anak jalanan dalam program Jambore Sahabat Anak DKI Jakarta ini terpilih menjadi pengajar muda Indonesia Mengajar. Setelah berhasil bersaing dengan lebih dari 14 ribu pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia, akhirnya Jarwo berhasil menjadi bagian dari 42 pemuda yang terpilih. Mantan jurnalis Lampung Post ini ditempatkan di Pedalaman Suku Wanijan di Kampung Sambrawai, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua. “Alhamdulillah, tidak menyangka bisa lolos menjadi pengajar muda Indonesia Mengajar. Bersyukur bisa turut mengabdi untuk anak-anak Papua,” kata dia, diwawancarai Lampung Post melalui surat elektronik, pekan lalu.

Selama setahun Jarwo akan menjadi guru sekolah dasar. Banyak cerita-ceri­ ta unik yang mengalir setiap harinya. Mulai dari hidup tanpa sinyal dan listrik, melihat habitat burung cendrawasih, hingga keseruan mengajar anak-anak pedalaman. Ia pun selalu menuliskan kisah-kisahnya tersebut di dinding Facebook-nya, kala berada di kota dan bisa mendapat jaringan internet. Pengalaman yang juga banyak mengundang komentar sahabatnya dari penjuru Nusantara. “Anak-anak di sini tak kalah cerdasnya dengan anak-anak di daerah lain di Indonesia. Hanya butuh kerja keras dan didikan yang tepat agar mereka menjadi generasi emas Tanah Papua. “Masih banyak yang belum bisa membaca, tapi sebenarnya mereka anak yang cerdas jika dilatih dengan telaten,” kata juara III Lomba Dai Tingkat Mahasiswa Provinsi Lampung itu. Sejak lama Jarwo memang berkeingin­ an mengajar di pedalaman. Ia ingin bermanfaat bagi yang lainnya. Ia berharap dengan menjadi pendidik agar bisa menjadi bagian dari pemuda yang turut melunasi janji kemerdekaan; mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai seorang guru, pria yang pernah meraih juara I Moslem Broadcasting Competition ini juga terus memotivasi siswa untuk mengejar mimpi-mimpi mereka. Teruslah bermimpi karena Allah akan mewujudkan mimpi-mimpi kita. Selama ada kemauan, sesulit apa pun itu, Allah pasti akan memberikan jalan. ”Jangan pernah berhenti, sekali berhenti maka kau akan ‘mati’. Teruslah bergerak agar semakin banyak yang bisa kau perbuat,” kata peraih juara II Lomba Jejak Petualang Unila ini. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

PROFIL Nama: Tri Sujarwo Kelahiran

: Ambarawa, 27 Mei 1989

Hobi

: membaca, numismatika, filateli, dan travelling

Pendidikan

: S-1 Manajemen FEB Unila

Jabatan

: Pengajar muda program Indonesia Mengajar dan ditempatkan di Kampung Sambrawai, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Prestasi: Jambore Pemuda Indonesia Duta Lampung Nasional Kapal Pemuda Nusantara Duta Bahari Lampung Nasional Jambore Sahabat Anak Utusan Lampung Provinsi DKI Jakarta Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung Award 2012 Juara II Nasional lomba menulis esai Impian Masa Depan Juara I lomba menulis esai Budaya oleh Dewan Kesenian Lampung


ESAI FOTO Hlm.19

DESAIN Hlm.24

Menebar Jaring di Teluk Lampung

Kolam Ikan Hias yang Asri di Lahan Sempit

MASIH ingat salah satu tembang tentang nelayan yang kerap dinyanyikan sewaktu di SD.

Memanfaatkan halaman rumah yang sempit menjadi tempat yang asri dan sejuk juga tidak harus mengeluarkan biaya banyak.

HIJAB 17 LAMPUNG POST I MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Tampil Rapi ke Kantor dengan

TUTORIAL

Simpel tanpa Ciput HIJAB jenis pashmina banyak digemari para hijaber. Potong­an yang lebih panjang membuat hijaber dapat menata sesuai keinginan. Salah satu jenis pasmina yang cocok untuk Anda yang ingin tetap tampil rapi dan hijabnya tak mudah rusak, jenis pashmina ima scarf bisa Anda pilih. Jenis bahan hijab ini cukup kaku sehingga membuat tatanan hijab lebih tegak lurus. Anda juga tetap bisa berhijab rapi tanpa menggunakan ciput saat mengenakan jenis hijab ini. Berikut salah satu tutorial hijab rapi dan simpel menggunakan pashmina ima scraft ala Novita Wijaya. Berikut langkah-langkahnya.

Pashmina Ima Scarf

Kelebihan hijab pashmina dari bahan ima scarf adalah meski tak menggunakan ciput, tatanan hijab tidak mudah berubah karena bahannya cukup kaku. RUDIYANSYAH

R

API dalam berhijab men­ jadikan penampilan se­ orang muslimah lebih anggun dan sopan. Kesan terse­ but ditampilkan Novita Wijaya (22), salah seorang karyawan di Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (Atro) Patriot Bangsa Bandar Lampung dalam kesehariannya bekerja. Jenis hijab pashmina berba­ han ima scarf dipilih Novita karena menurutnya bahan hijab yang lebih kaku akan membuat tatanan hijab tidak mudah ru­ sak. Jenis hijab tersebut juga cocok untuk para hijaber yang ingin wajahnya tampak lebih tirus. “Potongannya tegak, jadi ter­ lihat rapi dan bisa membuat wajah lebih tirus,” ujarnya, saat diwawancarai di salah satu kafe

Jenis hijab pashmina berbahan ima scarf cocok untuk para pegawai kantoran seperti sekretaris ataupun staf pengajar. di Bandar Lampung, Jumat (23/9) siang. Jenis hijab ini, menurut Novita, cocok untuk para pegawai kan­ toran seperti sekretaris ataupun staf pengajar seperti dirinya yang ingin tampil formal di hadapan mahasiswa. Novita mengaku lebih suka memilih jenis hijab tersebut, khususnya saat ngantor. Kare­ na saat menjalankan aktivi­ tas ­m engajar dan mendam­ pingi praktikum para maha­ siswanya, Novita tetap menjaga penampilan­nya agar tetap rapi, khususnya pada bagian hi­ jabnya. Ia pun memilih pash­ mina jenis ima scarf. Salah satu kelebihan jenis hijab tersebut meski tak menggunakan ciput,

Langkah 1. Kenakan hijab jenis pashmina ima scarf ­dengan sisi kanan lebih panjang dan sisi kiri (pendek) membentuk segi tiga.

tatanan hijab tidak mu­ dah berubah karena ba­ han yang cukup kaku. Untuk tatanan hijab saat ke kan­ tor, dara kelahiran Bandar Lampung, 20 Juni 1994, ini lebih senang berpenampil­ an simpel. Kesan simpel dari tatanan dan pilihan warna hijab. Seperti tatanan hijab yang ia kenakan siang itu. Novita menyebut ha­n ya memakai dua jarum pentul. “Aku memang lebih suka yang simpel tetapi tetap terlihat rapi,” ujarnya. Khusus untuk motif hijab, Novita cenderung menyukai warna-wana hijab polos untuk dapat tampil rapi dan terlihat lebih formal. Namun khusus warna, Novita menyarankan agar setiap hijaber menyesuaikan dengan warna kulit. “Kalau aku suka warna-warna yang cerah,” kata dia.

Langkah 2. Tarik bagian hijab yang panjang ke atas kepala.

Langkah 3. Rapikan hijab.

Sesuaikan dengan Busana Hal penting lainnya bagi para hijaber adalah menyesuaikan h i j a b d e n g a n b u s a n a ya n g dikenakan sehingga penampil­ a n t a mp a k l e b i h p a d u d a n anggun. Novita yang siang itu mengenakan blazer setelan rok berwarna biru dongker mengaku memilih mengenakan hijab polos. Karena potongan blazernya yang berkesan for­ mal harus dipadankan dengan hijab yang lebih simpel. “Eng­ gak begitu ramai ya, kare­n a memang busana kerja lebih formil,” ujarnya. Sebagai pemanis, ia mengena­ kan aksesori kalung panjang se­ hingga membuat penampilannya lebih elegan. Khusus untuk rok yang dikenakan, Novita menga­ku lebih ingin menampilkan kesan feminim dan rapi sebagai wanita pekerja. Sudah terbiasa mengenakan rok , Novita mengaku dapat tetap bebas beraktivitas se­tiap hari saat jam kerja yang dimu­ lai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Untuk make up ia lebih suka tampil natural saat sedang berkantor. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

Langkah 4. Beri pentul untuk mengaitkan dua sisi hijab.

Langkah 5. Rapikan hijab dan Anda sudah tampil dengan hijab simpel tapi rapi.

Model: Novita Wijaya (22) Instagram: @vitawijaya Fotografer: Rudiyansyah

Model: Novita Wijaya (22) Instagram: @vitawijaya Fotografer: Rudiyansyah Lokasi: Kafe Yellow Truck Coffee


kuliner

18

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Menyantap Kelezatan Soto Padang

n LAMPUNG POST/ RUDIYANSYAH

MERACIK SOTO. Yarman (54) sedang meracik soto padang di Kedai Soto Padang Golden yang sudah berdiri sejak 1971.

Meski dihidangkan dalam mangkuk kecil dengan isi daging hingga perkedel, semangkuk soto padang sudah sangat mengenyangkan. RUDIYANSYAH

J

IKA Anda selama ini mengge­ mari masakan Padang, seperti rendang atau satai padang yang sudah banyak dikenal, tidak ada salahnya juga menikmati ku­ liner khas Ranah Minang lainnya, yaitu soto padang. Kuah kental dari aneka jenis rempah disebut mampu memulihkan kondisi ba­ dan yang kurang sehat. Salah satu kedai soto padang yang hingga kini masih bertahan dengan resep turun temurunnya adalah Soto Padang Golden yang berlokasi di belakang deretan ruko Golden Bambu Kuning, Jalan Kartini, Bandar Lampung. Nama Golden diambil dari nama daerah lokasi kedai soto tersebut. Kamis (22/9) sore, saat singgah di kedai soto tersebut, masih tampak kesibukan Uda Yarman (54), sang per­ acik soto padang. Ia tampak melayani beberapa pelanggannya yang hen­ dak menyantap soto yang resepnya sudah diturunkan dari almarhum ayahnya. Yarman menyebut kedai sotonya tersebut sudah berdiri sejak 1971. Saat itu sang ayahlah yang membuat soto. Namun, sejak 1993 ia yang meneruskan usaha tersebut hingga kini. Usai menerima pesanan, Yar­ man langsung sigap mengambil mangkuk kecil, dan memasukkan beberapa isi, seperti mi sohun, po­ tongan daging, sepotong perkedel kentang, dan penyedap rasa. Se­ telah itu ia membuka kuali besar yang berisi kuah soto.

Aroma khas rempah langsung tercium memenuhi warung soto­ nya. Kemudian Yarman menyiram­ kan kuah tersebut, penuh dalam mangkuk. Tak lupa, ia menambah­ kan potongan daun sup dan keru­ puk merah yang dihancurkannya menggunakan tangan. Tak sampai menunggu lama, semangkuk soto padang pun telah terhidang, lengkap dengan sepiring berisi perkedel dan kerupuk kulit khas padang dan kerupuk emping.

Ia sengaja tidak mengganti jenis kerupuk dengan yang lain untuk mempertahankan resep soto padang yang sudah turuntemurun. Resep Turun-temurun Rasa rempah sangat kuat saat mencicipi soto tersebut. Menurut Yarman, yang menjalankan usaha soto padang dengan dibantu sang istri, Yanti (39), kuah soto tersebut­ lah yang menjadikan soto padang berbeda dengan soto-soto lainnya. “Banyak rempah yang diguna­ kan, mulai dari bawang putih, merica sedikit, jahe, dan lain­ nya,” ujar Yarman. Dia mengaku mendapatkan resep tersebut dari sang ayah. “Sudah resep keluarga dan turun-temurun,” ujar sang istri, Yanti. Selain kuah, soto yang dihidang­ kan dalam mangkuk kecil tersebut banyak berisi irisan daging. Irisan

daging tersebut menurut Yarman adalah daging sapi yang sudah direbus lalu digoreng kering, ke­ mudian dipotong kecil-kecil. Gurih daging sapi langsung menyentuh lidah. Meski kering karena meng­ gunakan daging sapi bagian paha, daging tersebut tidak keras. “Kalau pakai daging lainnya enggak seperti itu, bisa keras dan kurang gurih,” ujar Yanti. Selain sohun dan daging, salah satu kekhasan soto padang adalah adanya perkedel kentang di dalam mangkuk. Menurut Yarman, perkedel tersebut bisa menjadi nasi atau lontong. Namun, bagi yang hen­ dak memakan soto bersama nasi, Yarman menyediakan nasi han­ gat. Meski dihidangkan dalam mangkuk kecil, dengan isi da­ging, hingga perkedel, semangkuk saja soto padang sudah sangat meng­ enyangkan. “Bisa kenyang sampai malam kalau makannya sore,” tuturnya. Kerupuk jangek (kulit) dan keru­ puk merah juga menjadi pelengkap khas soto padang. Menurut Yarman, ia sengaja tak mengganti jenis kerupuk tersebut meski kini ­banyak kerupuk lain. Itu merupakan salah satu cara mempertahankan resep soto padang yang sudah turuntemurun itu. Setiap harinya ia mengaku dapat menjual sekitar 50 mangkuk jika ramai. Soto padang yang sudah meleg­ enda ini juga sudah memiliki pe­ langgan-pelanggan tetap. “Sudah banyak orang–orang yang dari dulu makan di sini. Termasuk Pak Alzier dan Hartarto Lojaya juga sering makan soto di sini,” ujarnya. Semangkuk soto padang tanpa nasi di warung soto padang Gol­ den dihargai Rp22 ribu, semen­ tara jika menambah nasi cukup menambah Rp3.000. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/ RUDIYANSYAH

BERKHASIAT. Soto padang biasa dihidangkan bersama perkedel kentang, kerupuk jangek (kulit) dan emping. Kuah rempah soto padang disebut banyak mengandung khasiat khususnya untuk memulihkan badan yang kurang sehat.

Banyak Khasiat SELAIN memiliki rasa yang khas, menurut Yanti istri Yar­ man, kuah soto padang juga berkhasiat untuk memulihkan kondisi tubuh yang sedang terserang penyakit ringan se­ perti flu, atau demam. Khasiat tersebut disebutnya karena banyak kandungan rempah yang juga sebenarnya bisa menjadi jamu untuk tubuh. “Kalau orang habis sakit, biasanya mereka makan soto padang supaya cepat pulih,” tuturnya. Karena dengan bhan rempah-rempah terse­ but, menurut Yanti usai me­ makan soto padang badan akan terasa lebih hangat. Mempertahankan resep keluarga, Yarman mengaku menjalani bisnis soto padang tersebut sebagai ibadah. “Ka­ lau cari uang mungkin bisa usaha lain, tapi saya meng­ ikuti pesan almarhum ayah untuk meneruskan usaha ini

sampai sekarang,” ujarnya. Ia ingin soto padang akan tetap ada dan dapat dinikmati masyarakat sebagai salah satu kuliner Sumatera Barat yang ada di Bandar Lampung. “Saya ingin tetap menyenangkan orang lain dengan soto padang ini,” katanya. Meski mengaku pelanggan­ nya tak seramai dahulu, Yar­ man akan tetap menjalankan usaha soto padang tersebut dan berencana menurunkan resepnya kepada anak atau sanak keluarganya kelak. Yar­ man juga tak membuka kedai soto padangnya sehari penuh. Ia dan Yanti biasa membuka ke­ dainya pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 dan buka setiap hari termasuk hari Minggu dan hari-hari libur. Di kedai ini juga penikmat soto padang dapat memesan untuk acara-acara khusus seperti arisan dan lain­ nya. (M2) n RUDIYANSYAH


ESAI FOTO

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

19

Kru Kapal KM Sri Rujuk bersiap berlayar mengarungi laut Lampung.

M

Menebar Jaring di Teluk Lampung

ASIH ingat salah satu tembang tentang nelayan yang kerap ­dinyanyikan sewaktu di SD.

Nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak tiada takut menempuh badai sudah biasa angin bertiup layar terkembang ombak berdebur di tepi pantai pemuda b’rani bangkit sekarang ke laut kita beramai-ramai. Jumat sore, matahari hampir terbenam di ujung laut bagian barat. Saya bersama sahabat mengikuti salah satu perahu nelayan di Lempasing yang hendak mencari ikan di laut teluk Lampung. Dengan menumpang

KM Sri Rujuk yang dikomandoi Seno bersama 20 anak buah kapal (ABK). Dalam perjalanan menuju spot ikan, dua juru masak Rian dan Aldi mulai meracik menu makan malam untuk seluruh awak kapal. Sambil menunggu sajian makanan, awak kapal mulai menambal jaring di sisi kapal. Juru masak menyodorkan piring-piring plastik berisi nasi dan mi instan. Kami pun langsung menyantap masakan panas yang disajikan juru masak. Dinginnya angin laut seakan tak terasa setelah kami menyeruput kopi panas. Usai makan malam, juru kemudi mulai memutar mencari lokasi untuk menebar jaring sedangkan para kru mulai mengenakan pakaian seragam berupa mantel dari plastik tipis untuk menutupi celana dan baju agar tidak basah sewaktu menarik jaring payang.

Setelah mendapatkan isyarat dari juru belor atau nelayan yang bertugas memegang lampu sorot memberi aba-aba kepada tekong di situlah jaring harus ditebar. ­Dengan tanda peluit satu kali, nelayan yang berada paling depan kapal melepas saut berlampu, disusul gerakan nelayan yang bertugas melepas jaring. Tak berselang lama sekitar 10 menit jaring berhasil diangkat ke geladak kapal. Sebagian ABK mulai menyor­ tir ikan yang bercampur ubur-ubur agar kualitasnya bagus dan harganya mahal. Semangat dan kekompakan para awak kapal ini patut diacungi jempol. Tidak ada suara perintah, mereka bekerja sesuai tanggung jawab masing-masing.

TEKS/FOTO: ZAINUDDIN

Juru masak Rian dan Aldi menyiapkan makan malam buat kru kapal.

Sejumlah kru nelayan membenahi jaring yang rusak.

Kru mulai menarik jaring untuk diangkat ke dak kapal.

Sejumlah kru menyortir ikan hasil tangkapan.

Suasana pelelangan ikan di tepi Ujung Bom Telukbetung, Bandar Lampung.


PARIWARA

20

AHLI GIGI RAMA DENTAL psng gigi palsu, psng kawat gigi Jl. Antasari dpn bioskop sinar & Jl. Urip Sumoharjo no.104 bdl Hub. 0812.7945122

ALAT PEMADAM CV DATAM Menjual & Isi Ulang Alat Pemadam Kebakaran, Hub. Syahril 0821.8401.4555 / 0815.4089.8424.

BIBIT SINGKONG Jual Bibit Singkong Gajah Super, Potensi Hasil + 60 Ton/Ha, Hub. 0812-7230-2770 (tdk trm sms)

KEHILANGAN STNK BE 2040 CB, Nk. MHFM1CA4JK033366 Ns. DBN0128 an. Atong Wijaya STNK BE 3883 DM, Nk. MH1JFD213DK252670 Ns. JFD2E-1247059 an. Sugiyanti

KERJA SAMA Jual/Sewa/Kerja sama mesin Fotocopy, Hrg Mulai dr 5 Jt-an, Hub. 0852-68231083

KOST-KOSTAN ELDE KOST 1,8 Jt/Bln, Hrian 200Rb/Mggu, Mewah, Aman, Lengkap, Prkir dpn Kamar, Pusat Kota, Free Wifi, Jl. Cut Nyak Dien No. 40, Tjk Pusat, Hub. 082281898205

Dunia Kolam Renang, pembuatan,perawatan, obat-2 & peralatan. Jl. Hayam Wuruk Komplek Ruko Kedamaiana Asri No.8 Bandar Lampung. hub. 0851.0309.2567

KURSUS-KURSUS TEHNISI HP NVU PONSEL Servis & Kursus Teknisi Hp kls mahir, djmnin lngsng dpt Duit, Jl. Z.A Pagar Alam, No. 24 Gdg Meneng, Hub. 0896.7496.2976

MESIN FOTOCOPY CV. Mitra Abadi. Jual s ewa p e r b a i k a n s u k u cadang & tinta photo copy. H u b . 0 8 1 2 . 7 9 0 9 . 8 9 8 / 0851.0880.5050

MOBIL DISEWAKAN SEWA MOBIL RESMI DI LAMPUNG, CV. Prima Trans Nusa, ready : All New Paje ro,For tuner,Alphard,Avanza, I n n o v a , N e w C a m r y, S e d a n Toyota Vios,Isuzu Elf (Sheet 12-16), Hub. 0821.8692.4900/ 0812.7110.3434 web: www. jasarentalmobillampung.com

PONDOK PALAPA, Harga Mulai Dari 95.000/Hari, Di Pusat Kota, Fas : Ac, Tv, Km Pribadi, Breakfast, Parkir Luas, JL. P.E.M NUR 7623158, 7188333, 087899764477, 085380151888

PRIVATE Mau Private B. Inggris (Conversation, Toefl & Toeic) dgn kualitas trjmin. Hub. WIDNA ENGLISH SCHOOL, 0721254184/ 0813.7938.3494, 08995804987 Pin 52367C89 Mau Bimbel smua mta pljrn & PR dbntu utk SD, SMP, SMA. WIDNA ENGLISH SCHOOL solusinya, Hub. 0721254184/ 0813.7938.3494, 08995804987 Pin 52367C89

SUMUR BOR PUTRA PERKASA BOR jasa pembuatan sumur bor u/ rumah tangga, pabrik & jasa servis jet pump & submersible. Hub.0812 7229 409 / 0896 4936 3656 RIZKY BOR menerima pembuatan sumur bor bergaransi, servis pompa air, gulung dinamo dll. hub. 0853.6751.9001

TEHNISI AC Anda ingin jd Teknisi AC, Ayo bljr di LPK “MITRA MANDALA” Bljr 2 bln/smpai bisa. Jl. G. Subroto 28 (Komp. MAN 2) HP.0821.8382.0148, 0895.3523.21187

RACUN API CV. CAHAYA ABADI. Menjual berbagai apar+pengisian ulang Jl. Yos Sudarso 138 C(dpn Budi Wahana Motor). Hb. 085107520099, 081278001238.

SCAFOLDING Bina Usaha mnerima Pesanan Pintu Folding Gate & Rolling Door, Ser ta Melayani Servis, Hub. 0813-7950-7962.

CAT MOBIL & MOTOR MENERIMA PENGECATAN mobil / motor, Oplos cat mobil / motor, menjual cat PU, epoxy, cat duco, dempul, cat syntetic dll. Hub. 0853.7738.3777, 0852.6823.2220.

DAIHATSU

SIGRA R DLX

SINGKONG RAKSASA

P E N G O B ATA N A LT E R N A T I F A K U P U N T U R TA N PA O B AT & R A M U A N . H U B . 0821.8304.9330.

angs. 2,2 JT

Bio Etanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan, “SINGKONG RAKSASA DARUL HIDAYAH”. Prediksi Tahun 2017 Produksi 200 Ton/Ha, Prediksi Tahun 2018 Produksi 300 Ton/Ha, Lok. Pugung Raharjo – Lamtim, Minat Hubungi :  Niti Soedigdo 0821-82149494  Siswanto 0853-80666634

Dijual rumah di Jl. Ratu di Balau Gg. Cempaka 3 Ujung. LT 618 m2, 3KT, 3KM, sumur bor, SHM. HUB. 0812.7911.418, 0812.7178.9722

DP 20 JT

AYLA X ANGS 2,1 JT

BANG DINI

0813-6916-2263 5FD747B3

BANG OX

SIGRA NEW OPEN INDENT 2 JUTA

berhadiah

GRANMAX PU

XENIA

AYLA

TERIOS

XENIA

GRANMAX

FE 74 HD

DP 50 Jutaan + Bak Kayu Angs 7,5 Jutaan

HUB :

Dijual Isuzu Panther LV thn 2000, Siap Pakai, Mulus, wrn Merah Maroon, No PR, Hub. 0813-6959-4888

DP 150 Jt-an

Colt Diesel

ANGS 4 JT x 5 TH ANGS 2,6 JT

3057

0812-7381-3939 SIGRA

Angs 10 Jutaan

TERIOS R ADVENTURE

PICKUP 1.5 AC PS

Jual cepat mobil Starlet Kapsul 95 kndisi Mulus, Bensin irit, pjk hdp, Hub. Lisnawati 0821-82725566

CARISCO VARIASI mnrm kc flm, Audio mbl, Alarm mbl,Cntrl lock,Pwr wndow dll, Jl. Sultan Agung jlr 2 Way Halim smping RM Puspa Minang 3 Hub. 0821.84890747/ 0857.68087476

ANGS 4 JT x 5 TH

MINIBUS 1.3 D

3062

BANDUNG MODERN VARIASI distributor MBTECH Accura TLT Phantom kulit, mnrima Jok Paten 2 Brs 1,8Jt, 3 Brs 2,5Jt, Kulit 2 Brs 5,5Jt, 3 Brs 9,5Jt, Kaca Film 3M Solar Screen Spctrm Masterguard, Hub. 0812-72061144

XENIA R SPORTY

JOFIAN 0812.2657.8818

Dijual Tanah 30.000 m, Lok. Pa d a n g C e r m i n , P u n d u h , cocok untuk Tambak & Pariwisata, Hrg. 25.000/m Hub. 0815.4088.5590. Tanah + Bangunan L. 700 m2, Jl. Z.A Pagar Alam jl. Dakwah, Hub. 0853.8179.7777 Tnh SHM 2 HA Palputih simpang sblm berhen ,2 km dri Jl, Ir Sutami & 5 km dri jl tol & kotabaru serta KAIL ad kolam ikan 3 buah serta aneka tnaman buah hub 0813.6993.1333

Jati Mulyo Kec. Jati Agung, Hub. 0812-79606160 (Ari / 08527963.9599 (Nur) Dijual Cepat Tanah Ls. 3.870 m2, SHM, Jl. Pemanggil Kampung Bar u 100m dr SD I/II Gunung Sugih - Lamteng, Hrg Rp. 250 Rb/m, Hub. 08127201.5780/0812-7800.1843 Di Jual sebidang Tanah.ls 2050 M.Jln Raden Imba Kusuma Teluk Betung selatan. Kel. Sumur Putri. Hub Bp.Achmad 081295533867

RUKO DIJUAL

Dijual Tanah Luas 1.165 m2 (SHM) Lokasi : Yosodadi (belakang SMA N 1 Metro), Hub. 0822.9815.7500

Dijual ruko di jl.Jend. Sudirman, Kotabumi & tnh utk gudang ls 25x85 m2, hub: 082371334425 (Nur Cholik)

Tnh bukit +3 ha,12km dr bundaran gjh,200m dr jln. raya Ds.Sukajaya Lempasing (tpi), ajb, sporadik, SKT,,0812.7960.0296 (600jt)

RUMAH DIKONTRAKAN

Tnh 300m[15x20]shm,sdh pondasi, tepi Jln. Ry. Sumantri Sebiayai, dkt sd 2&3 Batara nila haji enak ntar cek u/ ruko jln. Ramai 200jt 082211171428 Dijual Tanah Ls. 33 x 17 m, kwsn

RUMAH BINTANG 2 KT, 1 KM, RT, RM, Pria/Wanita, Bulanan 1,5 Jt, Mewah, Parkir, Jl. Jati No. 20 Tanjung Raya Bdl, Hub. 0813-79827575

DIJUAL TANAH 11 HEKTAR Lokasi Strategis Hanya 3 km dari Bundaran Rajabasa di Jl. Serbajadi Hajimena, Natar HUBUNGI

0811 927 794 0818 0756 2695

Jual Rumah Lt. 300m, Lb. 150m, 3 KT, 4 KM, Dapur, RT, Jl. Griya Nirmala , Sukarame – Bdl, Hp. 0822-42871776

JASA TAMAN J a s a p e m b u a t a n Ta m a n r umah/perkantoran. Dan menjual berbagai tanaman hias. 085268904432 Siap membuat rumah anda terlihat lebih indah.

LOWONGAN

VARIASI MOBIL

LIMITED EDITION

1 Rumah LT. 150, LB. 125 dgn 2 KT, 2 KM, Ktcn set, ac, lmri pkaian, sofa, jet pump, Perum Palem Semi Karawaci, 1 km dri jln tol & 1 km dri UPH ,SUPERMALL, RS SILOAM, Hub 0813.6993.1333

Sari, Hub. 0822.9815.7500

Dijual Rumah + 214 m2, Lb. 100 m2, 4 KT, Garasi luas, Gudang, tmpt solat, lstrk 2.200 wat, Hub. 0857-6944-6523/ 0812-8717-5830

PELUANG USAHA

All New Pajero Sport

Di jual rmh baru 2kmt,2wc,LT 93m2,SHM susunan bar u harga nego T.Karang Barat 0813.1688.3134

Jual Tanah dengan Luas + 5.000 m2 (SHM) Lokasi : 29 Banjar

Harga NEGO

2 unit Hino Lohang th 2004, BE, Bak Besi, 2 unit Fuso th 2003, BE, Bak Besi, 1 unit Hino Damp Truck th 2001, Siap Pakai Kerja, Hub. 0812-7202-035

RUMAH DIJUAL

Dijual cepat tanah kebun di Pinang Jaya, Kemiling 4.500 m2 Rp200 jt dan 2.500 m2 Rp100 jt. Hub. 0853 83030297

HARGA NEGO

HINO

Jual pagar panel beton system knock down a/t: Kota Metro. Hub: 0812.1800.2417. 0897.1403.256

TANAH DIJUAL

OTOMOTIF MOBIL DIJUAL

PAGAR PANEL BETON

Djl Rumah Jl. Raya Natar Sindang Sari, Gardu Induk PLN, Lt. 249 m2, Lb. 714 m2, SHM, Hrg. 300 Jt/Nego, Hub. 08527955-4361

PENGOBATAN

Bisnis jaringan. GAJI sd jtan/hr, Pmula min 3-15jt/bln, Garansi, Dkrjkan mak 2jm/ hr (par t/ full time) Joint? PT. BISA. Collacell & Caturex. 0812-722-7476/29a3f0b3

PROPERTY

650 Jt Nego

INDOCOOL, AC baru. Pasang Service, Sparepart, Tirtayasa 07218013130.0851-01581133/ Antasari 0852-66133838

KOLAM RENANG

PENGINAPAN

580 Jt Nego

RENTAL AC & MUSTY CO OL JUAL BELI AC BARU/ SEKEN, SERVICE, CUCI AC, MSN CUCI, KULKAS, DISPENSER. WINDA AC, 0812- 7921648 / W A 0852.79542465 & 089644983367, PIN BB 7AE8B01B. MINGGU BUKA

Rumah Bintang 2KT, 1KM, RT, RM, Pr/Wnt blnn Rp1,5 Jt, mwh, parkir, Jl. Jati No.20 Tanjung Raya Bdl. Hub.0813.7982.7575.

Harga 1 M Nego

AC

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

OPEN INDENT 2 JUTA DP 11 JT-AN

DP 9 JT-AN

DP 11 JT-AN

TERIOS

DP 11 JT-AN MENERIMA TUKAR TAMBAH PROSES PALING CEPAT & GESIT

IKIN 0853-7788-2111

AYLA

DP 8 JT-an DP 9 JT-an

DP 11 JT-an

PICK UP

DP 8 JT-an

TERIMA TUKAR TAMBAH SALES PALING GESIT

RICKY 0812-7928-9879

Kesempatan Berkarir, Kerja di Kapal Pesiar/Hotel Luar Negeri dgn Penghasilan Dollar smbil Keliling Dunia, Silahkan bergabung PRASETYA MANDIRI LAMPUNG Best School Bali, Melatih anda dijamin Lulus Final Test, Hub. 0721-703-470 , Call/ Sms/Wa 0815-1330-5307 Pin BB 51DD657F Bth Mekanik 5 Alat Berat, 5 Mobil, krm ke CV. Panca Sukses Makmur, Jl. Soekarno Hatta No. 9 dpn Hotel Puri Intan, Hp. 081274161869 Bdl Dibtuhkn Karyawati lulusan SMK Akutansi, pny SIM C & Mtr, Perkasa Block Jl. Pulau Psiang No.10 Korpri Raya, lmrn diantr lngsung Sgr dbthkn min. lls SMU/sdrjt u/ diddk, dijdkn Guru TK Paud. hb. Mitra Persada 0857.68322244 / 0821-8216-8440 Mari bergabung bersama LampungDiesel - Distributor mesin terbesar di Lampung. Tersedia lowongan untuk Sopir Barang (KODE SPB) dan staff admin (KODE ADM). Pendidikan min SMA. Lulusan 2016 diutamakan. Jujur, penampilan menarik, dapat bekerja dengan team, memiliki kendaraan sendiri. Kirim lamaran dengan tulisan tangan dengan disertai KODE Lamaran ke Lampung Diesel, Jl. Raden Intan 15/91. Telp 263777, 269777.

LOWONGAN

LOWONGAN

Kami Perusahaan yang Bergerak dibidang Expor, Membutuhkan :

Kami Membutuhkan Beberapa Posisi : - AKUNTAN - PERPAJAKAN - HRD

TEHNIK BESI AHLI KERANGKA BAJA - Pria min. SMA/STM/Sederajat - Usia max. 45 Tahun - Pengalaman dibidangnya min. 1 Tahun - Loyalitas dan Pekerja Keras Kirim Lamaran ke

PO BOX 1003

DICARI / DIBUTUHKAN: Sebuah Perusahaan Terkemuka Membutuhkan Beberapa Tenaga

PELAKSANA LAPANGAN Yang Akan Ditempatkan Di Lampung Dengan Kualifikasi : a. Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai loyalitas yang tinggi b. Pendidikan minimal SLTA c. Pengalaman 2 tahun di bidang konstruksi. Peminat serius agar mengirim Surat lamaran beser ta Curriculum Vitae dialamatkan ke :

Biro HRD

Jl. 2 RT. 003 RW. 001 Dusun 1 Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah 34163 Atau via email di alamat fajarsinayang@gmail.com Lamaran ditunggu paling lambat tanggal 27 September 2016 Hanya pelamar yang memenuhi kualifikasi yang akan dipanggil untuk seleksi.

Kualifikasi : - Pria usia min. 23 Tahun - Lulusan D3/S1 Akuntansi & Hukum - Pengalaman min. 1-2 Tahun di Accounting & Perpajakan - Berdomisili di Sekitar Kalianda dan sekitarnya Hub : PT. Gefindo Intra Lestari – Up. Bpk. Sutarman Tlp.0811-3860365 email: sutarmanku@gmail.com


69 JT NEGO

200 JT NEGO

HARGA NEGO

95 JT NEGO

85 JT NEGO

60 JT NEGO

66 JT NEGO

110 JT NEGO

BAZAR MOBIL SECOND

21

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

TOYOTA COROLLA ALLNEW 97 MANUAL MULUS BE SIAP PAKAI

ISUZU ENGKEL BAK NHR55 THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF ENGKEL BOK THN 2009 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF DOBEL THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

DAIHATSU ALL NEW XENIA 1.3 SILVER R DELUXE 2012, HUB : 0812 73054516

TOYOTA KIJANG INNOVA SOLAR G 2011, SILVER, KM 54.00, HUB : 081273054516

SUZUKI BALENO, BE KODYA, TAHUN 2000 WARNA HITAM, HUB : 0812 73054516

DIJUAL MURAH L300 BOX TH 2002, PLAT BE, PJK HDP, KNDISI PRIMA, HUB. 0812.7960.7819

Kijang SGX 1997, bensin, hrg 80 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Grand Livina 2009, type SU, abu2 metalik, hrg 115 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Nissan Terano granroad hitam,2002, BE, Manual, hrg 110 jt Hub. 0856-5875-7775

CIVIC 2004 115 Jt, Nego/082182000318

Mitsubishi triton, putih, 2011, plat BD, Nego Hub. 0812-7415-6117

Mitsubishi TS, hitam, 2012, BE, Nego Hub. 0812-7415-6117

AVANZA G 08 BE MT 112 Jt, Nego/081272199150

Timor Dohc th 2000, htm,BE kodya,AC,PW,PS, Rp. 40 Jt/Ng Hub : 0858-3800-0800

Timor Sohc th 99,biru,BE kodya, AC,PW, PS,CL,remot Rp. 36 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

Daihatsu Feroza th 94,htm,plat B, AC,PW,PS,siap pakai Rp.47 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

AVANZA G 2008/BE/MT 118 Jt, Nego/Hp : 081379788382

Kijang LGX 2003 125 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Avanza Velloz 2012/ BE/AT 155 Jt, Nego/Hp : 081369630999

Jimny 2000 62 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

STRARLET 1990 crem,mlus,gres,ac,pr,sonsis, hub.0813.6969.5555

KIJANG 92,biru met ac,pr,rt,siap pke hub.0852.7900.7272

KUDA silver

CARY PICK UP,2006

INOVA 2007

ac,pr,siap pke,bsa tuker tambah hub.0813.6969.5555 2001

mesin sases,body mulus, siap kerja,hub.0852.7900.7272

type G silver,bensin,gres siap pke bs tker tambah.HP.0813.6969.5552

YARIS HITAM

KATANA 2009

type j ,th 2008 posisi d kalianda lampung selatan,085658779202

power strering,hijau,fulfar,ac,flek resing, ban besar,hub.0813.6969.5555

SUZUKI AURIO 2003 hitam ,bensin, siap pke 60 jta ngo hub. 0852.7900.7272

Terios 08 135 jt/081369530999

BALENO 2001 B MT 75 JT, Nego/0811723457

TAFT GT 4X4 1995 65 JT, Nego/0812722380

GRAND INOVA B G. 2.5 MT 2013 240 JT, Nego/081279200444

HONDA CITY 1996 /MT 57 JT, Nego/081279200444

KIJANG KRISTA DIESEL 2000 B MT 97.5 JT, Nego/HP 081279200444

HONDA ACCORD B/2002/VTI 90JT, Nego/HP 081279200444

ALL NEW CIVIC 2009 BE MT BALIK DP 85 JT, Nego/081379700700

FREED PSD 2010 175 JT, Nego/081379700700

BMW 318I AT LIMITED EDISION 2000 110 JT, Nego/081379700700

FORTUNER 2.7 2005 170 Jt, Nego/081379788382

XENIA XI DELUXE 2010 105 JT, Nego/081274664617

Innova E 2006/BE/MT 115 JT, Nego/081274664617

GRANDMAX 2011 BE 1.3 65 JT, Nego/085279911893

GRANDMAX 2013 BE 1.3 75 JT, Nego/085279911893

Terios TS 2010 BE MT 135 Jt, Nego/081279200444

Terrios TX 2008/BE/AT 135 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Honda CRV 2005/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0821 81312930

Honda CRV 2008/AT 188 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2012/BE/MT 148 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda City VTEC 2007 125 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Avanza 2012/AT/Jok Kulit 157 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Fortuner VNT 2012 B/MT 350 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

COROLLA 1997 TV AC Nego/082372506999

Inova G 2008/B/MT 160 Jt, Nego/Hp : 0812 31380818

Avanza G 2012/BE/AT/50 RB 145 Jt, Nego / Hp : 0853 77389999

Suzuki SX 4 2009/B/AT 115 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2011/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Nissan March 2012 BE/MT 115 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Kijang LX/BE/MT/PW/DB 75 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda Jazz 2004 BE/AT 110 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Jimni 4x4 trepes 82 45 jt 081369530999

Honda Jazz 2004/BE/AT + Audio 99 Jt, Nego/Hp : 0852 73836499

Inova G 2011/BE/MT/Hitam 173 Jt, Nego/Hp : 085273836499

Honda CRV 2001/BE/AT 95 Juta, Nego/Hp : 0823 77180502

Jimny 4x4 Offroad 88 Juta, Nego/Hp : 0853 77389999

AVANZA E 2012 B MT 135 JT, Nego/082182000318

BMW 328I M40 1990 MT 45 JT, Nego/ 082282000318

BMW 318 MT 28 JT, Nego/082182000318

JAZZ TRIPTONIK 2008. PJK BARU KM RENDAH, Nego/085273836499

KARIMUN GX 2005 BE MT 72 Jt, Nego/085669605480

XENIA Xi FAMILY 2011 BE MT Nego/110 082114082388

FORTUNER DIESEL VNT 2012 BE KM 18 RB 330 Jt, Nego/085669605480

KRISTA DIESEL 2002 115 Jt/0856609605480

CL FREED 09 163 Jt, Nego/081377689090

INOVA SOLAR 2012 225 Jt, Nego/081377689090

MEA HYUNDAY ACCENT 45 Jt, Nego/081377689090

HONDA CITY MT 2008 BE KOTA Nego/081379203099

VIOS 2004 AT/ BE 1013 AR 95 Jt, Nego

BMW 320MT 1995 58 Jt, Nego/082182000318

ALTIS G 2005 MT 135 Jt, Nego/082176808888

L300 2008 105 Jt, Nego/082176808888

HONDA CITY TYPE 7 2001 BE 85 Jt, Nego/08117223835

INOVA NEW MODEL 2011 B PJK PANJANG DP 45 Jt/ANG 4, 730 JT X 47 081357097888

INNOVA V 2006 m/t Bensin, BE 444 DI, km 125rb, Hub. 0812-10592000

Xenia 2012, type M 1000 Cc, putih mutiara, 118 jt nego, 0813-6753-3331

HONDA CITY VTECH TH’2004, PLAT B, WARNA CHAMPAGE, HRG 95 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

LUXIO TYPE X TH’2010, SILVER, PLAT BE, HARGA110 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

HONDA JAZZ VTEC’2005, PLAT BE, MERAH TRIPTONIC, MATIC, HARGA 105 JT NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU TERIOS TX ADVANTURE TH’2011, HITAM, MATIC, 155 JUTA NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

JIMNY’87 FULL OFFROAD 4 X 4, AC, POWER STERING, BAN KOMODO, PLAT H, HRG 80 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU GRAND MAX’2011 TYPE O OPTIMA MINIBUS, PLAT BE KODYA, SILVER, HARGA 90 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

APV TYPE GL’2012, HITAM, PLAT BE, HARGA 105 JUTA NEGO. HUB. 0813.6953.0999

INNOVA THN 2006 TYPE G, 2000CC, NEGO. HUB.081369086655

TOYOTA ALTIS G BE MT 175 Jt, Nego/081271846218

Espass 1.3 2003 BE 55 Jt, Nego/08117223835

FORTUNER 2.7 BENSIN 2OO5 IST 275 Jt, Nego/081379788382

FANTHER BOX 2008 Nego/082379203099

GRAND LIVINA XV 2011/12 BE MT KM 20 RB 135 Jt, Nego/085377389999

HONDA CRV 2.0 MT 2002 BE KM RENDAH 110JT 08117223835

HONDA STEAM 2002 Nego/081272846281

55 JT NEGO

Kijang kapsul LX th 99 biru mulus BE kodya mesin halus siap pakai cp. 0853 77070549

FORTUNER 2011 BE MT KM 60 290 Jt, Nego/085377389999

KIJANG LSX DIESEL 2001 79 JT 081367939779


PERJALANAN

22

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

MEMANCING IKAN GABUS. Seorang warga Dusun Banyuwangi, Desa Relunghelok, Natar, Lampung Selatan, membawa anak-anaknya memancing ikan gabus di kolam eks galian batu bata yang luasnya mencapai sekitar 1 hektare. Memancing di tempat ini sangat asyik dan nyaman.

Mancing Gabus di Danau Bekas Galian Bata Kolam ikan bekas galian pengrajin batu bata di Dusun Banyuwangi, Desa Relunghelok, Natar, Lampung Selatan, ini banyak didatangi para pemancing mania. ARIS SUSANTO

M

EMANCING ikan di kolam pemancingan terkadang membosankan. Selain kare­na ikannya hanya lele, gurame, patin, tembakang, serta ikan mas, pemandangan yang bisa dilihat hanya itu-itu saja. Bagi teman-teman penghobi memancing ikan gabus dan nila ber­u kuran 1 kg dua ekor, bisa mendatangi tempat pemancingan gratis di Dusun Banyuwangi, Desa Relung­h elok, Natar, Lampung Selatan. Lokasi­nya sa­ngat dekat. Hanya sekitar 1 km saja dari Jalan Lintas Sumatera, Tegineneng. Bahkan, dari Bandar Lampung ditempuh hanya sekitar 30 menit. Kolam ikan seluas sekitar 1 hektare itu, dulu bekas galian peng­ rajin batu bata. Karena jumlah tobong bata mencapai puluhan unit, sehingga galian itu menjadi lebar

Lokasi itu bisa dilalui mobil minibus sampai di dekat kolam sehingga tidak perlu khawatir meninggalkan kendaraan tersebut. mirip sebuah danau. Masyarakat setempat pun memanfaatkan tempat itu sebagai sarana hiburan pada sore hari. Tetapi tak jarang tempat itu juga didatangi para pemancing mania dari daerah lain. Karena tempatnya di pedukuhan dan terhalang sejumlah tobong bata sehingga tidak banyak yang mengetahuinya.

“Terkadang ada juga yang memancing hingga malam karena mereka mau mencari ikan gabus. Di sini banyak gabusnya. Ada yang beratnya 1 kg lebih,” ujar seorang warga yang sedang asyik memancing bersama anak-anaknya, Jumat (23/9) petang. Penasaran mendengar ada kolam bekas galian yang cukup dalam dan ikannya beranega ra­gam, serta gratis, saya dan teman pun mendatangi tempat itu. Setelah persiapan alat pancing selesai, kami segera menuju lokasi, me­ ngendarai mobil minibus. Cerita dari teman di sana tidak ada kedai kopi atau warung makanan, kami pun mempersiapkan bekal dari rumah. Sekitar 30 menit perjalanan dari Bandar Lampung, kami pun tiba di lokasi. Ternyata danau itu indah dan asri. Untuk menuju lokasi tersebut dari Bandar Lampung, Anda bisa berhenti di dekat SPBU Tegineneng. Di kanan jalan ada jalan yang menuju kompi bantuan 143 Tri Wira Eka Jaya, Mandah.

Setelah sekitar 500 meter memasuki jalan tersebut, kita akan melihat kompleks tobong pembuatan batu bata. Anda terus melintasi kiri dan kanan tobong bata. Hanya sekitar 10 menit perjalanan, Anda sudah sampai ke lokasi danau eks galian batu batu tersebut. Lokasi itu bisa dilalui mobil minibus

sampai di dekat kolam sehingga tidak perlu khawatir meninggalkan kendaraan tersebut. Namun, teman-teman harus membawa bekal makanan dan minuman karena di sekitar tempat itu tidak ada warung. Satusatunya rumah makan hanya ada di tepi jalan menuju lokasi.

Setelah dua jam memancing, saya dan teman mendapatkan ikan gabus, ikan nila, serta ikan betok. Cukup lumayan untuk lauk makan malam. (M2) arissusanto@lampungpost.co.id

FOTO: RUDIYANSYAH


IPTEK

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

23

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

MEMUDAHKAN PEKERJAAN. Inilah alat pendeteksi yang mampu mengecek jumlah telur dan beras di kulkas. Teknologi itu dibuat untuk memudahkan pekerjaan, termasuk pekerjaan rumah tangga, karena saat ini banyak ibu rumah tangga yang juga punya aktivitas jadi memang sudah harus berbasis teknologi semuanya, termasuk mengecek kebutuhan pokok.

Terus Dikembangkan MASIH dalam bentuk prototipe, menurut Danang, perangkat cerdas rancangannya tersebut masih akan terus dikembangkan. Jika saat ini masih sebatas pendeteksi telur dan beras, dengan penambahan sensor lain seperti pengukur satuan volume, alat tersebut juga dapat untuk mendeteksi ketersediaan kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng. Alat yang sempat dipamerkan dalam acara peresmian Pusat Peraga (Puspa) Ilmu Pengeta-

huan dan Teknologi (Iptek) di halaman Perpusatakaan Daerah (Pusda) Lampung beberapa waktu lalu tersebut juga bisa dikembangkan dalam sekala besar untuk diterapkan di gudang penyimpanan perusahaan. S e b a g a i p e nye mp u r n a a n teknologi rancangannya, ­Danang akan mengganti jaringan internet yang saat ini masih bekerja menggunakan Wi-Fi. “Kalau WiFi masih terbatas jaraknya, kalau sudah menggunakan jaring­ an internet, di mana pun bisa

mengecek stok barang-barang tersebut,” kata dia. Ia juga masih ingin menciptakan alat-alat yang memudahkan pekerjaan dengan basis teknologi Android. “Hampir setiap waktu orang menggunakan smartphone-nya, jadi akan sangat mudah jika banyak pekerjaan yang bisa dilakukan melalui handphone,” kata Danang, yang kini melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-1 Sistem Komputer di kampus yang sama. (M2) n RUDIYANSYAH

Cek Stok Dapur Menggunakan Perangkat Cerdas Tak hanya dapat diaplikasikan dalam skala rumah tangga, alat sistem aplikasi rancangan Danang juga bisa untuk mengetahui stok barang dalam sebuah gudang penyimpanan. RUDIYANSYAH

T

ANGAN Danang Ade Mukti (22) tampak membuka smartphone dari saku celananya. Kemudian ia membuka aplikasi khusus. Bukan game yang sedang Danang buka, melainkan aplikasi yang memberikan informasi jumlah beras dan telur. Di layar handphone-nya tersebut muncul informasi jumlah telur dalam satuan butir dan stok beras dalam satuan gram. Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Bandar Lampung itu baru saja mencoba perangkat cerdas buatannya saat ditemui di laboratorium jaringan komputer Kampus IBI Darmajaya Bandar Lampung, Jumat (23/9). Danang membuat perangkat tersebut sebagai tugas akhir kuliahnya sejak Februari 2016 lalu. Perangkat yang dibuat untuk membantu para ibu rumah tangga untuk mengetahui stok kebutuhan pokok, mulai dari beras hingga telur yang masih tersimpan di dapur. Sang tuan

Aplikasi Danang ini juga sudah dilengkapi aplikasi khusus yang dapat diinstal ke handphone jenis Android. tinggal mengecek jumlah tersebut melalui smartphone-nya. Tak hanya dapat diaplikasikan dalam skala rumah tangga, alat sistem aplikasi rancangan Danang juga bisa dikembangkan untuk mengetahui stok barang dalam sebuah gudang penyimpanan. “Teknologi itu dibuat untuk memudahkan pekerjaan, termasuk pekerjaan rumah tangga, karena saat ini banyak ibu rumah tangga yang juga punya aktivitas jadi memang sudah harus berbasis teknologi semuanya, termasuk mengecek kebutuhan pokok,” ujar pria kelahiran Tambahrejo, 27 Juni 1994 ini.

Mampu Mendeteksi Aplikasi buatannya, menurut Da­ nang, sudah dilengkapi aplikasi khusus yang dapat di-instal ke handphone jenis Android. Dengan begitu, menurut Danang, setiap ibu rumah tangga tinggal mengecek kesediaan dapurnya melalui HP. Karena, menurutnya, smartphone saat ini menjadi benda yang paling dekat dengan seseorang sehingga ia berkeinginan semua pekerjaan juga

dapat dilakukan dari gawai. Sebagai prototipe, alumni SMK Negeri 1 Gadingrejo ini membuat alat yang mampu mendeteksi jumlah telur dan beras. Pada sistem pendeteksi telur, dirinya membuat sebuah perangkat yang menyerupai tempat penyimpanan telur dalam kulkas. Hanya saja alat tersebut dilengkapi dengan sensor limit switch yang dile­ takkan tepat di bagian bawah se­ hingga ketika diletakkan telur, sensor akan terhubung dan mengirimkan sinyal penambahan butir telur. Sementara saat telur diambil, sensor akan kembali terputus dan mengirimkan sinyal jumlah telur berkurang. Sementara pada pendeteksi beras, ia menggunakan strain gauge. Sensor ini akan bekerja ketika adanya beban yang ditambahkan, akan mengirimkan sinyal berupa penambahan berat dalam satuan gram. Setiap pengurangan berat, alat ini akan kembali mengirimkan datanya sehingga jumlah beras dapat terpantau setiap waktu. “Kalau pendeteksi telur, nantinya bisa ditaruh di kulkas, sementara untuk pendeteksi beras bisa dipasang di rice box,” ujar putra sulung Ahmad Seger Riyadi dan Suhartini ini. Sebagai sumber daya, alat pendeteksi stok beras dan telur rancangan Danang bekerja menggunakan energi listrik yang dihubungkan dengan sebuah power supplay. Selain kedua sensor yang mampu menangkap informasi berbeda, dalam perangkat cerdasnya tersebut Danang menggunakan beberapa perangkat lain seperti microcontroler tipe Arduino Uno R 3 untuk menyimpan input data dari kedua perangkat pendeteksi. Kemudian, data yang sudah terekam, akan dihubungkan perangkat ethernet shield yaitu modul yang berfungsi menghubungkan arduino board dengan jaringan internet. Khusus untuk jaringan internet pengirim data, saat ini Danang masih menggunakan teknologi berbasis Wi-Fi. Dari pancaran Wi-Fi tersebut kemudian data akan terkirim secara langsung ke perangkat Android yang sudah terinstal di smartphone. Dalam tampilannya di smartphone, aplikasi yang dibuat Danang cukup mudah dioperasikan. Sang pemilik tinggal menekan informasi bahan pokok, yaitu beras atau telur. Saat menekan tombol telur, data akan menampilkan data jumlah dalam satuan butir, sementara pada stok beras akan ditampilkan dalam satuan gram. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id


DESAIN

24

LAMPUNG POST MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016

Kolam Ikan Hias yang Asri di Lahan Sempit Memanfaatkan halaman rumah yang sempit menjadi tempat yang asri dan sejuk juga tidak harus mengeluarkan biaya banyak. ARIS SUSANTO

S

EBAGAI tempat beristirahat, selain nyaman, rumah juga harus asri dan sejuk, karena rumah dapat kita jadikan sebagai media relaksasi diri untuk mengisi tenaga yang telah habis digunakan untuk bekerja sehari-hari. Untuk mendapatkan itu, kita bisa membuat kolam ikan hias dengan air mancur yang menciptakan gemericik air ataupun sebuah taman mungil pada depan. Namun, terkadang banyak hambatan sebuah rumah untuk menghadirkan taman atau kolam. Alasan­ nya seperti keterbatasan lahan serta kontur tanah yang tidak rata. Namun, kesemuanya itu dapat disiasati jika tahu bagaimana caranya menghadapi persoalan tersebut. Selain itu, memanfaatkan halaman rumah yang sempit menjadi tempat yang asri dan sejuk juga tidak harus mengeluarkan biaya banyak. Seperti yang dilakukan Krisda Risel Hestanti. Gadis berkacamata minus, warga Perum Bukit Kemiling Permai, Bandar Lampung, itu meng­ ubah halaman rumahnya menjadi tempat yang membuat betah pemiliknya berlama-lama nongkrong sambil memperhatikan gerak-gerik sejumlah ikan. Krisda memanfaatkan sudut halaman rumahnya yang mungil dengan membuat kolam ikan berukuran 1,5 meter persegi. Bahan yang disiapkan untuk membuat kolam ikan berukuran 1,5 meter persegi itu antara lain batu bata sebanyak 300 buah, pasir satu kubik, semen 3 sak dan plastik tipis selebar

2 meter persegi, plus batu batu bulat yang diambil dari salah satu sungai di bilangan Way Lima, Pesawaran. “Kedalaman kolam cukup 70 sentimeter agar tidak membahayakan anak kecil dan ikannya bisa terlihat setiap saat,” ungkapnya, baru-baru ini. Cara membuatnya digali lalu dinding kolam diberi batubata dan diplester. Agar tidak bocor, bagian bawah kolam sebelum diplester dengan adukan pasir dan semen diberi plastik tipis. Pembuatannya hanya membutuhkan dua tukang selama 10 jam.

Ditaruh Kendi Untuk mempercantik dan membuat suasana asri dan sejuk di sekitar kolam diberi batu batu alam berbentuk bulat kecil hitam dan di atasnya ditaruh bunga-bunga dalam vas. Jika bosan dengan bunga yang satu, bisa diganti dengan lainnya. Di antara vas-vas bunga itu ditaruh tiga buah kendi dengan cara yang atas kendi besar, di bawahnya lebih kecil dan paling bawah yang lebih kecil lagi. Agar sirkulasi air selalu jernih dan sempurna, dalam kendi yang paling atas ditaruh batu batu kecil dan arang serta ijuk secukupnya. Lalu pompa air mini yang sering digunakan untuk akuarium digunakan untuk menyedot air. Air itu disalurkan menggunakan selang kecil untuk mengisi kendi besar. Dari kendi besar air ditampung ke dalam kendi lebih kecil dibawahnya, lalu air tumpah ke dalam kendi kecil dan ditumpahkan ke kolam lagi. “Jadi, air yang berputar itu dari kolam kembali ke dalam kolam tatapi sudah disaring

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

KOLAM IKAN HIAS. Lahan sempit bukan menjadi kendala untuk membuat kolam yang cantik dan nyaman di halaman rumah. Seperti di salah satu rumah warga Bukit Kemiling Permai, Bandar Lampung, yang memadukan tanaman hias untuk mempercantik kolam dengan aneka ikan hias. sehingga bersih,” ungkapnya. Pada malam hari, lampu neon berwarna ungu atau biru bisa ditempatkan

Lampu neon berwarna ungu atau biru bisa ditempatkan di sudut kolam. di sudut kolam lainnya untuk menyinari air sehingga semua ikan dalam kolam tampak berwarna-warni karena terkena sinar neon tersebut. Pada siang hari, beberapa ekor

burung ditaruh pada dinding kolam. Kicauan burung-burung menambah suasana sekitar kolam menjadi tempat nongkrong yang nyaman dan membuat betah bagi Anda. Sambil menunggu petang atau melepas lelah setelah seharian beraktivitas kita bisa menikmati air teh ­hangat ­dengan gemblong goreng atau biskuit. Cukup asik, kan! Pemanfaatan lahan sempit dan sudut halaman juga diterapkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkotika Kelas I Bandar Lampung Edi Prayitno. Untuk mempercantik halaman blokblok tahanan, ia mengajak para warga binaannya membuat kolam ikan hias. Selain menjadi taman dan tempat yang asri, juga memberi kesibukan untuk para napi. (M2) arissusanto@lampungpost.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.