Lampung Post Minggu, 5 Februari 2017

Page 1

MUDA Hlm.9 Manfaat Menakjubkan Membaca Novel

No.14057

KALAU kalian berpikir membaca novel itu menghabiskan waktu, kalian harus berpikir ulang guys! Menurut penelitian, para pakar neurologi yang menggunakan novel sebagai sarana penelitian mereka, hasilnya menakjubkan.

TAHUN XLII Terbit Sejak 1974

Harian Umum LampungPost @lampostonline @buraslampost

TERUJI TEPERCAYA

24 HALAMAN

Rp3.000

n LAMPUNG POST/DOK.

MINGGU, 5 februari 2017

lampost.co

Waspadai Merebaknya Flu Burung Musim hujan yang bertransisi menjadi kemarau serta pancaroba merupakan kondisi peluang tumbuh suburnya virus tersebut. Asrul Septian Malik

W

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

KEJURNAS DRUMBEN. Ratusan peserta mengikuti pawai dan Kejuaraan Nasional Drumben Junior 2017 di Jalan Dr Susilo, Bandar Lampung, Sabtu (4/2).

Pemprov Dorong Drumben di Sekolah PERGELARAN Kejuaraan Na­ sional (Kejurnas) Drumben Junior diharapkan melahirkan atlet-atlet berkompeten dan berprestasi. Karena itu, Pemer­ intah Provinsi Lampung gen­ car mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk meng­ aktifkan olahraga drumben di sekolah-sekolah. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengaku bangga atas ditunjuknya Lampung sebagai tuan rumah Kejurnas Drum­ ben Junior berstandar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). “Ini adalah Kejunas Drum­ ben pertama kali, atas nama Pemerintah Provinsi Lampung mengaku bangga,” kata Gu­ bernur Lampung usai Kirab Nusantara di Mahan Agung, Sabtu (4/2). Ridho mengatakan meng­ giatkan olahraga drumben di sekolah merupakan salah satu cara dan wahana membentuk serta membangun karakter

bangsa, persatuan dan kesatu­ an di antara peserta didik. “Dan yang paling penting ketika semuanya sudah ber­ satu, maka akan menjauhkan mereka dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya negatif, seperti narkoba dan yang lainnya,” ujarnya. Ridho berharap sebagai tuan rumah, tim Lampung dapat menampilkan yang terbaik dan menoreh prestasi. Ketua Umum Pengurus Be­ sar Persatuan Drum Band Indonesia (PB PDBI) Lampung Aprilani Yustin Ficardo menga­ takan meski ada harapan besar pada kontingen Lampung, dia mengingatkan untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas. Dalam kesempatan itu, Yus­ tin juga mengimbau seluruh kabupaten/kota untuk segera melantik kepengurusan cabang drumben dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. “Kami sudah instruksikan kepada daerah agar segera melantik

kepengurusan di cabang, agar olahraga drumben ini bisa masuk ke sekolah-sekolah se­ cara menyeluruh di Provinsi Lampung,” katanya. Ketua Bidang Organisasi PB PDBI Sis Sugiono mewakili pengurus pusat mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Lampung atas kesediaannya menjadi tuan rumah kejur­ nas. “Ini sekaligus memberikan try out dan agenda rakernas yang digelar dua tahun sekali, untuk memacu prestasi anak-anak kita agar pembinaan ke depan se­ makin baik. Sekaligus persiapan PON 2020 agar berjalan sesuai harapan,” kata Sis. Dia menambahkan pem­ binaan olahraga drumben di Lampung membutuhkan pembinaan intensif. Namun, di bawah kepengurusan saat ini, dia optimistis olahraga yang mengandung unsur musika­ litas tersebut bisa maju dan berkembang. (WIR/R4)

ARGA Lampung sempat digegerkan dengan jatuhnya dua korban yang diduga terkena flu burung. Meski akhirnya dinyata­ kan negatif, kewaspadaan terha­ dap penyakit yang ditimbulkan virus H5N1 itu perlu dijaga. Pada awal Januari lalu, dua korban yang diduga suspect flu burung dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Namun, akhirnya kedua pasien dinyatakan negatif flu burung berdasarkan hasil pemeriksaan Litbang Kementerian Kesehatan. Flu burung memang menjadi salah satu penyakit yang mena­ kutkan. Selain menyerang ung­ gas, virusnya juga bisa menular kepada manusia. Bahkan, pada 2007 Badan Kese­ hatan Dunia (WHO) memasukkan Indonesia sebagai negara terba­ nyak jumlah kematian akibat in­ feksi virus tersebut di Asia-Afrika. Tercatat, dari 99 kasus infeksi, 79 ber­akhir dengan kematian. Sumber penyebar virus H5N1 adalah burung liar dan unggas do­ mestikasi (ternak). Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minu­

man, dan sentuhan. Menurut Kabag Humas Dinas Kesehatan Lampung Asih Hendras­ tuti, flu burung terakhir terjadi di Lampung pada 2006 silam. Setelah itu, walaupun ditemukan kasus suspect, hasil dari Litbangkes Ke­ menterian Kesehatan menyatakan negatif. “Namun, berdasarkan hasil penelitian di laboratorium milik Litbangkes Kementerian Kesehatan menyatakan tidak terjangkit flu burung.”

Kami sudah bergerak cepat dengan mendata wilayah endemis dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan. Kewaspadaan terhadap penyakit mematikan itu memang perlu terus dijaga. Sebab, di Lampung banyak sekali warga yang beternak unggas, seperti ayam dan itik. Itu terbukti dengan banyaknya ayam ternak yang mati men­ dadak, seperti di Metro dan Lam­ pung Tengah. Bahkan, di Metro

Koordinasi Dinas Kesehatan bersama Dinas Peternakan Lampung pun lang­ sung berkoordinasi untuk meng­ antisipasi kejadian flu burung. Permintaan logistik pelayanan kesehatan flu burung ke Kemen­ terian Kesehatan serta melayang­ kan surat tentang sistem kewas­ padaan dini (SKD) flu burung ke kabupaten/kota se-Lampung langsung dilakukan. “Kami sudah bergerak cepat dengan mendata wilayah ende­ mis dan berkoordinasi dengan Dinkes kota/kabupaten dan Dinas Peternakan,” ujarnya. Selain itu, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Bogor melalui Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor turun ke salah satu rumah di Jalan Pandawa I, Kelurahan Korpri Jaya, tempat puluhan unggas di rumah tersebut sebelumnya positif Avian influenza. Mereka mengecek dan mengambil sampel kotoran dari kolaka (anus) dan trakea (saluran pernapasan) di uji lab visual conversion reaction (VCR). Risa Indriani mengatakan pengecekan dan pengambilan sampel tersebut untuk menge­ tahui apakah virus H5N1 sudah bermutasi atau berubah dari virus-virus sebelumnya. (ADI/K1)

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

MENGAMBIL SAMPEL AYAM. Petugas Balai Besar Penelitian Veteriner

Bogor Kementerian Pertanian mengambil sampel kotoran ayam di peternakan ayam pada salah satu rumah warga yang terindikasi virus flu burung, di Jalan Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Senin (23/1).

PASEMON SAYEMBARA yang digelar Raja Mandura Prabu Kuntiboja tersebut terbuka untuk semua kesatria, tanpa pandang bulu trah (asal usul), warna kulit, keyakinan, dan negara asal. Siapa yang unggul dalam adu kesak­ tian di gelanggang perang ialah yang akan menjadi pemenang dan berhak meminang sang putri Kedhaton, Kunti Talibrata. Ada yang nges (bernas) dari pernyataan salah satu calon guber­ nur DKI Jakarta dalam debat pertama pasangan calon yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang lalu. Menurutnya, berkampanye itu mesti juga mendidik warga. Jangan karena adreng (bernafsu) memikat hati pemilih, lantas menjanjikan se­ suatu yang semu.

penyebarannya merata di sejum­ lah kecamatan. Staf peneliti Balai Besar Pene­ litian Veteriner Penelitian Bogor, Risa Indriani, menyebutkan selain Jawa dan Sumatera, wilayah Lam­ pung termasuk endemis kawasan rawan tumbuhnya virus flu bu­ rung. Musim hujan yang bertran­ sisi menjadi kemarau serta pan­ caroba merupakan kondisi peluang tumbuh suburnya virus tersebut. “Kami memetakan daerah untuk dipantau dan kalau ada laporan kami turun, musim hujan ke kema­ rau ini tumbuh subur,” katanya.

asrul@lampungpost.co.id

SOROT I Hlm.6

OASIS

Kompetitor Nges ONO SARWONO Dalam bahasa lain, warga ja­ ngan dibohongi pakai kampanye. Ia memberikan contoh, warga m e s ­t i d i d i d i k bahwa bertem­ pat tinggal di ban­ taran sungai itu tidak benar kare­ na menghambat fungsi sungai. Ini diatur pula dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 2011. Apalagi, tinggal di tem­

pat tersebut juga tidak sehat. Sikap rasional dan apa adanya ini memang melawan arus. Pada umum­ nya, kompetitor selalu menjauhi program yang bisa membuat warga “sesak napas”. n SUGENG Sebab itu, kemu­ dian yang ditabur janji-janji yang meninabobokan, membius. Padahal, itu belum pasti bisa dilaksanakan

manakala memimpin.

Duduk Tegak Kurangi Depresi

Sayembara Kunti

STUDI terkini dari Universitas Auck­ land, Selandia Baru, mengungkapkan bahwa duduk tegak dapat mengu­ rangi depresi ringan hingga sedang. Penelitian melibatkan 61 orang yang cenderung bungkuk, tanda depresi ringan atau sedang. Setengah dari mereka diminta duduk tegak, sedangkan setengahnya lagi bebas berposisi. Kedua kelompok diberikan pita olahraga di punggungnya yang berpengaruh pada kemampuan berpikir. Lalu mereka diminta mengisi survei untuk mengukur suasana hati dan tes stres dengan menulis pidato selama tiga menit. Hasilnya, kelompok yang duduk tegak lebih antusias, bersema­ ngat, dan kuat atau tidak mudah lelah ketimbang kelompok lain­ nya. Kelompok yang duduk tegak juga lebih banyak berbicara saat pidato dan sedikit menggunakan kata “saya”, yang lebih sering digunakan oleh penderita depresi. (MI/R4)

Dari perspektif budaya, sikap ter­ buka dan tanpa tedeng aling-aling (fair) seperti itu selaras dengan nilainilai kesatria. Pakemnya, kesatria itu mesti jujur dan tidak takut mengha­ dapi segala sesuatu (kekalahan) demi te­gaknya keadilan dan kebenaran. Bila kita menengok cerita dunia wayang, keberanian “mendidik” ke­ pada semua orang tentang nilai-nilai ke­satria itu secara simbolis pernah diperlihatkan dua titah bernama Narasoma dan Pandu Dewanata ke­ tika keduanya bersaing dalam sayem­ bara Kunti di Negara Mandura.

BERSAMBUNG I Hlm.2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.