TERUJI TEPERCAYA
www.lampost.co
l
No. 13932 TAHUN XLll
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l rabu, 28 september 2016 l 24 Hlm.
Etnis Tionghoa Solusi Peretasan Kemiskinan
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
PELUNCURAN BUKU. Direktur Utama Lampung Post Usman Kansong mengambil buku Tionghoa Membangun Peradaban Lampung dan Tajuk-Politik Redaksional Lampung Post yang diberikan barongsai dengan disaksikan (kanan-kiri) Gubenur Lampung M Ridho Ficardo, Pemimpin Redaksi Iskandar Zulkarnain, dan Pemimpin Umum Bambang Eka Wijaya, saat launching buku dan HUT ke-42 Lampung Post, di Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (27/9).
Buku menjadi salah satu kerja intelektual para jurnalis untuk memperkaya literer sebagai bahan referensi. TRIYADI ISWORO
D
ALAM kehidupan mu l t ik u l t u r, s e t i a p etnis mendapat porsi yang sama dalam membangun daerahnya. Salah satunya etnis Tionghoa, yang memang ber gerak di bidang perekonomian, diharapkan mampu memberi solusi untuk peretasan angka kemiskinan. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan hal itu dalam sambutannya pada peluncuran buku Tionghoa Membangun Peradaban Lampung dan Tajuk-Politik Redaksional Lampung Post di Ball room Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (27/9) malam. Menurutnya, etnis Tionghoa juga bisa bersama-sama mem bantu dan meringankan beban masyarakat miskin. “Perlambatan ekonomi yang signifikan ini bisa memenga ruhi terjadinya angka pening katan kriminalitas di Lampung. Saya mengajak berinvestasi di Lampung agar meringan kan beban masyarakat,” kata Ridho, tadi malam. Gubernur juga mengatakan suatu kebanggan etnis Tionghoa yang begitu besar membangun
peradaban dan ikut menjaga perekonomian Lampung. “Dalam rangka percepatan perekono mian, ayo bersama menjalankan program prioritas pembangunan Pemprov,” ujarnya. Peluncuran dua buku yang diterbitkan Publishing Lampung Post itu selain dihadiri tokoh etnis Tionghoa, juga mengun dang Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Edward Syah Pernong Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke-23 sebagai saudara angkon etnis Tionghoa yang tergabung di Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indone sia (PSMTI) Lampung.
“
seniman etnis Tionghoa, bahkan didaulat memberikan buku yang diterbitkan kepada Direktur Uta ma PT Masa Kini Mandiri Usman Kansong di awal acara. Saat sambutan, Usman Kan song mengucapkan syukur atas penerbitan buku oleh Lampung Post. Bahkan, Usman mengaku tidak menyangka koran itu berkembang begitu pesat. “Ada radio, EO, termasuk publishingnya. Kami di Jakarta, Media Indonesia, bahkan meniru Lampung Post tentang reporter cilik,” kata Usman yang juga Direktur Pemberitaan Media Indonesia itu.
Apresiasi
Untuk rakorgub di Jateng, sekali-sekali Pak Wagub dulu yang berangkat. Kemudian juga Kapolda Lam pung Brigjen Ike Edwin, Ko mandan Korem 043/Gatam Kol Kav Supriyatna, Ketua DPRD Dedi Afrizal, Kajati Lampung Syafrudin, beserta anggota Forkopimda lainnya. Tampak juga hadir sejumlah bupati/ wali kota se-Lampung serta sejumlah tokoh masyarakat. Acara itu juga diwarnai dengan tari Seribu Tangan dan tari Ki pas yang mengolaborasikan tari Tionghoa dan Lampung. Ada juga atraksi barongsai yang dimainkan
Peluncuran buku itu pun mendapat apresiasi dari Gu bernur Ridho Ficardo. Bahkan, Gubernur mengaku sengaja membatalkan sejumlah agen danya demi untuk menghadiri acara itu. “Untuk rakorgub di Jateng, sekali-sekali Pak Wagub dulu yang berangkat,” ujar dia. Hal senada dikatakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang juga hadir dalam acara itu. “Ini merupakan fenome na luar biasa. Dua dimensi, satu sisi milad Lampung Post, kemudian kedua memberikan ekspektasi setinggi-tingginya kepada tokoh-tokoh Tionghoa, khususnya di Lampung,” kata Dendi ditemui di sela acara itu, tadi malam. (DEN/AMR/R5) triyadi@lampungpost.co.id
Pidana Ancam Birokrat Tidak Netral APARATUR sipil negara (ASN), baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun honorer atau tenaga kerja sukarela (TKS), di kantor pemerintah harus bersikap netral terkait pemilihan kepala daerah (pilkada). Pasalnya, ada ancaman pidana jika mereka ikut mendukung atau masuk politik praktis. Untuk diketahui, ada lima kabupaten di Lampung yang akan melaksanakan pilkada, yakni Lampung Barat, Pringsewu, Mesuji, Tu langbawang, dan Tulangbawang Barat. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lam pung Divisi Pengawasan, Nazarudin, mengatakan pihaknya akan serius mengamati perkembangan ASN itu. “Apabila ada ASN yang tidak netral, akan diberi sanksi pidana dan denda sesuai UndangUndang Nomor 1 Tahun 2015,” kata dia kepada Lampung Post, Selasa (27/9). Menurut dia, sesuai Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara secara tegas telah mengatur netralitas birokrasi dan larangan politisasi birokrasi. Kemudian, ia juga menjelaskan kalau untuk pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran netralitas tersebut, bisa diberi sanksi pidana. “Posisi ASN harus netral, baik berupa keputusan maupun tindakan yang merugikan atau mengun tungkan calon, baik dilakukan pada jam kerja mau pun tidak dalam jam kerja, itukan sudah diatur di undang-undang. Jadi kalau dia berbuat pelanggaran, bisa dikenakan sanksi pidana,” kata dia. Terkait netralitas itu, Penjabat Sekretaris Provinsi Lampung Sutono menegaskan ASN harus netral dan profesional dalam pelaksanaan pilkada serentak 2017. “Undang-undang jelas melarang. Jika ada PNS yang tidak mengindahkan ketentuan UU untuk netral selama pilkada, sanksinya akan sangat tegas dan berat, yaitu pemecatan,” kata Sutono, usai konferensi video di ruang rapat utama Kantor Gubernur, kemarin. (*9/MAN/R5)
Lampung Juara Umum Terjun Payung PON
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
RAIH DUA EMAS. Penerjun payung Lampung, Margono (kiri) dan Benanda (kanan), bersukacita usai meraih emas untuk ketepatan mendarat putra dan putri pada PON XIX 2016 Jawa Barat, di Landasan Udara Nusawiru, Pangandaran, Selasa (27/9).
Daftar Perolehan Medali Sementara PON XIX hingga Selasa (27/9) Pukul 22.00 1. Jawa Barat 2. Jawa Timur 3. DKI Jakarta 4. Jawa Tengah 14. Lampung
195 emas 123 emas 118 emas 26 emas 11 emas
140 perak 123 perak 115 perak 49 perak 7 perak
144 perunggu 116 perunggu 112 perunggu 72 perunggu 15 perunggu
Sumber: www.pon-peparnas2016jabar.go.id
TIM terjun payung Lampung keluar sebagai juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 dengan total menyabet tiga emas dan dua perunggu. Dua emas didapat dari nomor perorangan melalui Margono dan Benanda Fran siska pada pert andingan di Lapangan Terbang Nu sawieu, Cijulang, Pangan daran, Selasa (27/9). Satu emas sebelumnya telah didapat dari nomor be regu putra yang bermateri kan Margono, Amirulfata, Mudji Erpintono, Setiadi, dan Edmon. Sedangkan dua perunggu diperoleh dari beregu putri dan Amirula fata yang berlaga di nomor perorangan putra. Pelatih terjun payung Lampung, Suprapto, menga takan raihan tiga emas dan
dua perunggu tersebut me lebihi target yang diberikan KONI Lampung. “Targetnya satu emas, tapi alhamdulil lah hasil ini melebihi tar get,” kata Suprapto, usai pertandingan, kemarin. Suprapto yang bertugas di Lanud Astra Ksetra ini men jelaskan dengan delapan bulan persiapan, tim terjun payung Lampung yang sebe lumnya tidak diunggulkan mampu memberikan kejut an pada PON kali ini. Manajer terjun payung Lampung, Letkol Arief Budi man, mengaku bersyukur atas hasil yang diraih tim nya. “Ini hasil yang luar bi asa. Ini anugerah dan keme nangan seluruh masyarakat Lampung,” ujarnya. Dari cabang senam aerobik, pada pertandingan di Gymna sium Arcamanik, Bandung, ke
marin, Lampung menambah dua perak dan satu perunggu. Perak dipersembahkan Umi Sri Haryani dari nomor per orangan putri dan pasangan Denda Firmansyah serta Umi Sri Haryani dari nomor mixpair atau dobel. Satu perunggu dipersem bahkan Denda Firmansyah dari nomor perorangan putra. Sebelumnya, cabang senam Lampung telah meraih satu emas melalui Meiyusi Ade Pu tra dari nomor palang sejajar. Manajer tim senam Lampung, Farida Abuba kar, mengaku cukup puas dengan raihan yang dicapai para atlet. “Anak-anak sudah tampil baik. Soal menang atau tidak, itu bergantung pada keputusan juri atau wasit karena senam adalah olahraga tidak terukur,” kata dia. (LUG/RIC/K1)
facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
TAJUK
Pilkada dalam Kebhinnekaan PARA pendiri bangsa ini mem bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semangat kebersamaan dalam keberagaman. Pembukaan UUD 1945 tegas menya takan bangsa ini merdeka di atas prinsip bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Semangat persatuan Indonesia itu pun menjadi dasar negara, sebagai sila ketiga Pancasila. Tidak hanya itu, Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetap satu telah menjadi semboyan bangsa yang melekat dalam Burung Garuda sebagai perlambang negara. Karena itulah, dapat pula kita katakan bangsa ini lahir dan dibangun dalam nilai-nilai toleransi dalam keberagaman. Wajar jika bangsa ini demikian kuat me nyuarakan penolakan atas fitnah suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Nilai-nilai atau value bernegara itulah yang kemu dian menjadi semangat dan dasar terbentuknya UU No. 10/2016 tentang pemilihan kepala daerah (pilkada). Payung hukum itu tegas menyatakan isu SARA haram dalam pilkada serentak 2017. Di Lampung setidaknya ada 11 calon bupati/wakil bupati yang berebut kursi di pilkada lima kabupaten. Mereka berasal dari beragam unsur SARA itu. Kita ber harap dalam mengejar kursi kekuasaan para calon tak lantas lupa sistem nilai bernegara. Selain akan melanggar aturan, para calon patut ber pikir ulang melancarkan isu SARA dalam pilkada di Lampung. Masyarakat Sai Bumi Rua Jurai saat ini bukan masyarakat bodoh buta politik sehingga dapat dipoliti sasi dengan isu isu politik murajan. Diukur dari kualitas sumber daya manusia (SDM), In deks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung mencapai 66,95. IPM juga mencerminkan dimensi pengetahuan masyarakat. Isu-isu politik bernuansa SARA hanya efektif pada masyarakat ber-IPM rendah. IPM lima kabupaten penyelenggara pilkada serentak pada 2017 pun masuk kategori baik. Lampung Barat memi liki IPM sebesar 70,37, Tulangbawang (71,86), Pringsewu (73,22), Mesuji (68,79), dan Tulangbawang Barat (70,38). Dengan modal IPM demikian baik itu, kita optimistis isu SARA tidak akan menjadi permainan kotor pilkada di Lampung. Kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat diharapkan memberi kemampuan atau daya memilih pemilih lebih rasional. Dalam pilkada mendatang kita berharap para peserta berkompetisi dalam kontestasi pilitik yang jujur, bersih, serta bebas isu SARA. Sebagai calon pemimpin, para peserta sepatutnya memberi keteladanan dalam berBhinneka Tunggal Ika. Keteladanan itu juga tidak hanya melekat pada diri para calon semata, tetapi juga tecermin dalam sepak terjang mesin politik mereka. Baik partai pengusung, tim pemenangan, juga simpatisan, para calon harus bebas permainan isu isu SARA. n
Film Lola Amaria Sukses di Italia Hlm. 16 oasis
Rendah Oksigen dan Umur PENELITIAN Zhang Yaping dan Wu Dongdong dari Kunming College of Life Science, Chinese Academy of Sciences, menemukan bahwa lingkungan rendah oksigen dapat membuat umur panjang. Hasil penelitian itu telah dipublikasikan di Cell Research awal September, dengan survei di dataran tinggi Tibet. Menurut sensus setempat, proporsi penduduk Tibet berusia lebih dari 60 tahun secara signifikan lebih rendah ketimbang penduduk Han Cina. Namun ada kenaikan dramatis dalam proporsi orang tua berusia lebih dari 91 tahun. Proporsi orang tua berusia lebih dari 100 tahun juga lebih tinggi untuk laki-laki Tibet ketimbang Han Cina. Hasil penelitian menunjukkan ada kaitan antara kondisi kekurangan oksigen atau hipoksia dan umur panjang. Lingkungan rendah oksigen dapat mempercepat evolusi gen penuaan yang dapat mengim bangi efek penuaan dan memperpanjang umur. (MI/R5)