Lampung Post Selasa, 10 Oktober 2017

Page 1

SELASA, 10 10 2017 NO. 14290 Tahun xliiI TERBIT SEJAK 1974 24 Halaman Rp3.000/eks

T ERUJI T EP ERC AYA

facebook.com/ lampungpost

ig@lampost

@lampostonline @buraslampost

Poros Ridho-Herman

Perkuat Lintas Agama-Budaya

DPD Lebih Tahu Daerah KEPENDUDUKAN Dibanding DPR PENGAMAT ekonomi dari Universitas Padjajaran, Ina Primiana, meyakini jika DPD diberdayakan, semua urus­ an negara akan selesai. “Karena yang bisa menge­ tahui di daerah, salah sa­ tunya DPD. DPD itu bisa menjadi sumber informasi ke DPR atau pemerintah sebelum menggelontorkan dana untuk daerah-daerah,” kata Ina saat mengikuti focus group discussion (FGD) bertajuk Pemantapan Kewajiban Konstitusional DPD RI dalam Pembangunan Daerah yang digelar Re­ search Center Media Group di gedung Media Indonesia, Jakarta, Senin (9/10). Menurutnya, jika ingin membangun daerah, harus ada pembangunan, seperti sektor pendidikan dan in­ frastruktur. “Yang mengerti akan potensi itu kan me­ reka, yaitu DPD, tapi memang ha­rus dibantu juga karena orangnya terbatas,” ujarnya. Anggota DPD RI asal Lam­ pung, Ahmad Jajuli, meng­ ungkapkan DPD lahir pada masa reformasi, dalam rang­ ka menjaga ke­seimbangan kontrol dan pengawasan terhadap negara. “Jika se­ lama ini hanya ada satu

lembaga yang punya tupoksi pengawasan UU, secara ke­ wenangan politik kini ada dua lembaga, selain DPR adalah DPD,” kata dia. Pokok pikiran yang terus diwujudkan oleh DPD RI, lanjut Jajuli, adalah mewu­ judkan kemakmuran dan keadilan sosial dari daerah. Sebab, jika daerah makmur, pusat pun akan makmur dan ketahanan persatuan NKRI bisa terjamin. “DPD RI bersama dengan DPR mendorong pemerintah untuk memperbesar ang­ garan transfer ke daerah. Alhamdulillah, sudah terwu­ jud. Dana langsung transfer ke daerah berlaku sejak 2009 dan besarannya sangat fan­ tastik untuk kemakmuran dan pembangunan daerah.” Ketua Komite II DPD Par­ lindungan Purba mengakui selama ini DPD memang tidak begitu dikenal, kare­ na kegiatan yang dilaku­ kan oleh DPD lebih kepada lokal atau daerah saja. Namun, menurutnya, DPD sedang mengusulkan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan RUU Geologi serta memberikan advokasi ke­ pada pengusaha di ­daerah. (LUC/HES/EKA/D2)

n MI/AGUNG W

FGD DPD. (Dari kanan) Staf Ahli Bidang Pemerintahan di Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Direktur Utama Metro TV Suryopratomo, dan Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi dalam focus group discussion di kantor Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (9/10). FGD tersebut membahas tema Pemantapan kewajiban konstitusional DPD RI dalam pembangunan daerah.

Kedua tokoh M Ridho Ficado dan Herman HN merupakan sosok yang baik.

LAMPUNG (2015) 83,64% 1,90%

Kristen

1,60%

Katolik

11,33%

Hindu

AGAMA

ETNIS

Islam

Chaeruddin Tahmid

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung

1,53%

Buddha

0,04%

Konghucu

Sebagai masyarakat Lampung, pasti suka dengan calon yang memperhatikan adat budaya. Budayawan

65,80%

Jawa

12,80%

Lampung

11,36%

Sunda

3,57%

Minangkabau

2,13%

Karnowo

Batak

1,73%

Bali

Tionghoa, Melayu, dan lain-lain

BAHASA Indonesia

Jumlah

Sunda

Jawa

Keduanya selalu mengusahakan keberagaman agama dan budaya menjadi salah satu potensi. Ketua Parisada Buddha Dharma Lampung

2,15%

Lampung

Anshori Djausal

Bali

Siapa pun yang menjadi gubernur, Lampung harus menjadi central of sains dalam dunia pendidikan.

: 8.117.268 jiwa

Masyarakat Lampung dinilai sudah pandai menentukan pilihan dengan melihat rekam jejak para calon yang muncul. TRIYADI ISWORO

S

ETELAH kalangan dunia usaha dan kampus, kini tokoh lintas agama dan budaya memberi dukungan bersatunya kekuatan Ridho-Herman untuk membangun Lampung. Kedua tokoh itu diharap­ kan mampu memperkuat persatuan dan kesatuan lintas agama dan bu­ daya di Lampung. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Chaeruddin Tahmid mengatakan kedua tokoh itu, M Ridho Ficado dan Herman HN, merupa­ kan sosok yang baik. Menurutnya, masyarakat tetap yang menentukan pilihan. Pastinya, yang terpilih itulah yang terbaik. MUI berharap yang terpilih tidak sekadar berjanji, tetapi menunjukkan bukti. “Itu kan kabar positif (M Ridho Ficardo-Herman HN red). Kalau itu terjadi, hal yang positif. Karena, ba­

Hasriadi Mat Akin Rektor Unila

gaimanapun kedua orang ini kan su­ dah dikenal masyarakat dan memiliki track record yang baik,” katanya saat dimintai pendapatnya oleh Lampung Post, Senin (9/10). Chairuddin juga mengatakan sela­ ma ini Lampung dikenal dengan dae­ rah yang religius. Maka itu, perhatian terhadap keagamaan meski dijadikan prioritas. Kemudian kerukunan umat beragama harus terjalin dengan baik sehingga pilar-pilar untuk mewujud­ kan pembangunan. “Kalau terjadi gesekan, maka terjadi ketegangan. Maka dari itu, gubernur harus men­ ciptakan kerukunan,” ujar dia. Hal senada dikatakan Ketua Pari­ sada Budha Dharma Lampung Kar­ nowo yang mendukung adanya poros baru Ridho-Herman. Kedua pejabat ini, menurut dia, merupakan pejabat baik yang selalu mendukung keber­ agaman. “Semuanya baik. Keduanya selalu mengusahakan keberagaman agama dan budaya menjadi salah satu potensi,” kata dia, kemarin. Menurutnya, selama menjadi guber­ nur dan wali kota, keduanya terbukti mampu menjaga keberagaman dalam persatuan dan kesatuan. “NKRI harga

mati. Itu bukan sekadar semboyan, tapi sudah keharusan,” ujarnya. Ketua Pimpinan Wilayah ­Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Soleh Bajuri mengatakan konstelasi Pilgub Lam­ pung masih sangat dinamis. “Pilgub ini kan masih lama, kan di 2018. Dinamikanya masih bisa berubah,” katanya, kemarin.

Terbaik Pada bagian lain, budayawan Lam­ pung, Anshori Djausal, berpendapat siap mendukung prosesnya. Siapa yang terbaik, ucapnya, calon tersebut yang akan menang. Dia yakin tokoh yang kini muncul ingin jadi gubernur Lam­ pung merupakan orang-orang yang mempunyai kapasitas dan rekam jejak baik. “Yang akan kita dukung adalah orang yang bisa mendukung kelestari­ an adat budaya Lampung,” katanya. Sebelumnya, kalangan kampus mengapresiasi kemunculan poros baru ini. Salah satunya Rektor Unila Hasriadi Mat Akin menilai kedua to­ koh itu pemimpin yang baik dan bisa dipilih masyarakat. (MAN/R5) triyadi@lampungpost.co.id

Tidak satu pun yang bisa memastikan realisasi pasangan Ridho-Herman kecuali keputusan DPP parpol dan kehendak rakyat.”

Parpol Keluhkan Penggunaan Sipol

Pemasok Sabu Jaringan Rutan

Geofisika Unila Terbaik Ke-3

Partai politik mengeluhkan penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang dijadikan sebagai syarat parpol untuk bisa mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019 ke Komisi Pemilihan Umum.

Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandar Lampung menangkap pemasok sabusabu bernama Ahmad Deris (33), warga Tanjungkarang Timur.

Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknik Unila meraih akreditasi peringkat A. Perbaikan akreditasi ini berdasarkan keputusan BAN-PT tanggal 15 September.

Tajuk | Hlm 2

Politik | Hlm 4

Bandar Lampung | Hlm 7

Pendidikan | Hlm 14

KRPL Lampung Turunkan Angka Gizi Buruk PORGRAM Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) mem­ buat Pemerintah Provinsi Lampung berhasil menu­ runkan angka gizi buruk melalui pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Selain itu, KRPL berhasil menurunkan kon­ sumsi beras dari 105 kg/ kapita/tahun pada 2015 menjadi 95,4 kg/kapita/ta­ hun pada 2016. Menurut Gubernur Lam­ pung Muhammad Ridho Ficardo, program KRPL ini memanfaatkan lahan peka­ rangan. “Pada 2017, prog­ ram ini dilakukan di 70 desa di seluruh kabupaten/

kota se-Provinsi Lampung,” kata Gubernur Lampung melalui Sekretaris Provinsi Lampung Sutono pada per­ ingatan Hari Pangan Sedu­ nia XXXVII 2017, di halaman kantor Gubernur Lampung, Senin (9/10). Seperti dalam rilis yang diterima Lampung Post, kemarin, Gubernur mene­ kankan konsumsi pangan sangat erat kaitannya ter­ hadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Bukti em­ piris menunjukkan kuali­ tas SDM sangat ditentukan status gizi yang baik. Status gizi yang baik ditentukan jumlah asupan pangan yang

n LAMPUNG POST/DOK.

M Ridho Ficardo Gubernur Lampung dikonsumsi. Dalam mengurangi kecen­ derungan mengonsumsi beras, Pemprov Lampung memiliki gerakan peng­ anekaragaman konsumsi

pangan. “Kebijakan ini tidak hanya untuk mengurangi ketergantung­a n pada be­ ras, tetapi juga mengubah pola konsumsi masyarakat ­dengan mengon­sumsi ­pangan ­beragam, bergizi, seimbang, aman, dan lebih baik gizinya,” kata Gubernur. Sebagai gambaran, pada pola konsumsi 2016, masyarakat Lampung meng­ aplikasikannya dengan baik, ditandai dengan skor pola pangan harapan (PPH) 80,4. Tidak hanya itu, Lampung turut menyosialisasikan pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Hasilnya, Pemprov Lam­

pung bekerja sama ­dengan Tim Penggerak PKK Lam­ pung berhasil menyabet juara II nasional Lomba PKK lewat program ­H alam­a n Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman pada Jambore PKK di Jakarta 2—4 Oktober 2017. Program itu berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 4/2015 tentang Gerakan Per­ cepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Keber­ hasilan program itu tidak lepas dari dukungan dan partisipasi seluruh sektor, termasuk Tim Penggerak PKK Lampung. (R10)

“Cuma waktu itu orang menjelang lahiran kan penginnya tiduran makan.” Andien Populer | Hlm 22

Lokasi Pembalakan Liar di Register 19 Makin Luas LOKASI pembalakan liar di Register 19 Wan Abdurrah­ man, Kabupaten Pesawaran, makin luas. Berdasarkan data yang dihimpun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung, tercatat sebanyak lima titik dengan jumlah kayu yang ditebang mencapai ratusan. “Aksi pem­ balakan liar atau illegal logging ada di lima titik,” kata Direktur Walhi Lampung Hendrawan, kemarin. Hal itu diperkuat dengan laporan dari masyarakat dan kelompok tani, yaitu Kelom­ pok Tani Hutan Molokh Lestari, yang mencatat lima titik lokasi pembalakan liar. Kelima titik itu antara lain di Umbul Betuah, Umbul Suka­ harum, Umbul Solo, Umbul Batulapis, dan Umbul Lim­ bungan. “Pembalakan liar di sana terjadi besar-besaran sejak 2015,” ujar dia. Hendrawan menambahkan berdasarkan data sementara Walhi Lampung sejak 2015, diperkirakan jumlah kayu yang ditebang di wilayah hutan lindung lebih dari ratusan. “Bukti penebangan yang dilakukan baru-baru ini sekitar 50 batang dan jika diakumulasi semua peneban­ gan, kurang lebih 250 batang kayu sonokeling dengan di­ ameter 50—150 sentimeter,” ujarnya. Kapolres Pesawaran AKBP M Syarhan juga menyebut kerusakan hutan di kawasan itu makin parah. “Kondisi terkini hutan lindung di Register 19 sudah rusak parah dan mengkhawatir­ kan. Sebab, kegiatan pem­ balakan liar di sana sudah berlangsung sajak lama,” kata Syarhan. Dia menjelaskan keru­ sakan hutan lindung atau Register 19 Wan Abdurrah­ man sudah merata karena para pelaku pembalakan liar melakukan aksinya secara acak di ­s eluruh kawanan hutan l­indung tersebut. “Kerusakan sudah merata karena para pelaku mene­ bang kayu sonokeling secara acak. Semuanya ditebang para pelaku dan saya sendiri sudah melihat langsung kon­ disinya memang mengkha­ watirkan,” ujarnya. (AMR/D2)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Selasa, 10 Oktober 2017 by Lampung Post - Issuu