SELASA, 12 09 2017 NO. 14263 Tahun xliiI TERBIT SEJAK 1974 24 Halaman Rp3.000/eks
T ERUJI T EP ERC AYA
facebook.com/ lampungpost
ig@lampost
@lampostonline @buraslampost
Ojek Online Bandar Lampung Di-sweeping ANGKUTAN umum berbasis dalam jaringan (online), GoJek, di-sweeping atau disisir untuk dicopot atributnya di sejumlah lokasi dalam dua hari terakhir. Kemarin, Persatuan Ojek Pangkalan Kota Bandar Lampung (Pokbal) kembali men-sweeping dan memaksa pengojek online melepas atribut di depan Pemkot Bandar Lampung, Senin (11/9). Ke t u a P o k b a l A l b e r t mengatakan hasil sweeping beberapa hari itu dikumpulkan dan diserahkan ke Pemkot. Sembari mereka meminta keseriusan Pemkot dalam menutup perusahaan aplikasi itu. “Kami minta Wali Kota tegas menutup aplikasi itu. Mereka itu beroperasi di sini ilegal karena enggak ada izinnya,” ujar Albert ditemui di depan Pemkot setempat, kemarin. Salah seorang pengojek, Karno Widodo, yang menga ku pernah diancam pengemudi Go-Jek, meminta Pemkot segera menutup aplikasi Go-Jek dan Grab. Sebab, itu akan mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan.
“Sekarang ini kami cuma menyerahkan helm dan jaket Go-Jek dan Grab, tapi enggak tahu nanti,” kata nya ditemui di tempat yang sama, kemarin. Kepala Badan Polisi Pamong Praja (Banpol-PP) Kota Bandar Lampung Cik Raden menerima aspirasi anggota Pokbal yang meminta dukungan pemerintah menutup transportasi daring itu. “Kami juga bekerja sama dengan kepolisian selama ini sudah berkoordinasi. Barang bukti yang diserahkan ke Pemkot akan diteruskan ke Polresta,” ujar dia, kemarin. Sebelumnya, Pemkot berjanji melakukan penyisiran untuk menertibkan angkutan daring yang masih beroperasi di daerah itu. Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat diwawancarai berjanji menertibkan transportasi daring yang hingga kini tidak memiliki izin operasional. “Nanti kami tertibkan melalui aparat supaya enggak operasi sembarangan,” katanya, akhir bulan lalu. (MAN/R5)
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
SWEEPING. Anggota Pokbal dibantu anggota Banpol PP men-sweeping helm dan melepas paksa atribut pengojek daring di depan kantor Pemkot Bandar Lampung, Senin (11/9). Sebelumnya, Wali Kota berjanji akan menyisir angkutan online untuk penertibannya.
Kapolda Ultimatum Truk Batu Bara Angkutan batu bara tidak mengindahkan beban muatan. Mereka masih saja melintas di Jalinsum Way Kanan. ASRUL SEPTIAN MALIK
K
APOLDA Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo mengultimatum truk batu bara yang masih melintasi Way Kanan. Sebab, mereka tetap melanggar kesepakatan yang sudah dibuat, yakni tidak menggunakan kendaraan bertonase besar, harus melintas pada jam malam, dan mesti mengantongi surat izin dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Jenderal bintang dua itu segera memerintahkan kapolres Way Kanan dan jajarannya untuk mengawasi, memantau, dan menilang kendaraan pengangkut batu bara yang masih saja melanggar kesepakatan. “Segera saya perintahkan Polres di sana untuk mengawasi. Jangan sampai kesepakatan yang telah dibuat masih saja dilanggar,” ujarnya saat dihubungi Lampung Post, Senin (11/9). Karena masih saja ada sopir yang
membandel, perintah lebih spesifik untuk mengurangi beban muatan jika memang melebihi batas beban jalan di Way Kanan segera dijalankan, tetapi tetap berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Dinas Perhubungan Lampung. Namun, sebelumnya, mafia angkutan batu bara itu selalu membandel dengan kesepakatan. Bahkan, walau sudah 90-an angkutan ditilang, masih saja mereka nekat melintas di Jalinsum Way Kanan. Berdasarkan pemantauan Lampung Post di lapang
ditentukan dengan menggunakan tronton bertonase lebih. Kasatlantas Polres Way Kanan AKP I Wayan Diarta saat dikonfirmasi mengatakan ken daraan batu bara yang melintas siang menjeleng sore belum ada laporannya. “Bila kendaraan batu bara itu ada yang berangkat siang hari, polisi akan melakukan penilangan,” kata Wayan saat dihubungi, kemarin.
Surat Izin
Sebelumnya, Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya menuturkan rapat terakhir pembaKesepakatan Truk Batu Bara hasan kendaraan batu bara di Mapolres Way - Harus ada izin dari Kementerian PU-Pera Kanan. Dalam hasil bagi truk batu bara yang melintas kesepakatan itu, dipu- Pengaturan jam malam tuskan kendaraan batu - Pengaturan tonase muatan kendaraan bara tidak bisa melintas Sumber: Data Pemberitaan di Jalinsum Way Kanan sebelum memperlihatIrjen Suroso Hadi Siswoyo kan izin dari KementeKapolda Lampung rian PU-Pera. an, Senin (11/9), kendaraan batu bara “Jika telah memegang surat izin masih saja tidak mengindahkan beban bisa melintas, barulah akan dilakumuatan yang sampai saat ini masih kan rapat lanjutan untuk membahas saja dilakukan. Terkadang, ada juga regulasi lainnya. Seperti membahas kendaraan batu bara yang melintas jam malam dan tonase yang harus pada siang menjelang sore hari. disepakati,” ujar Bupati saat dimintai Untuk muatan, kendaraan batu tanggapan, Jumat (8/9). (TRA/R5) bara yang melintas masih saja tidak mengikuti kesepakatan yang telah asrul@lampungpost.co.id
Hendaknya program pem bangunan tidak mengubah hal-hal krusial yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan dan peninggalan sejarah.”
NU-Muhammadiyah Wakafkan Kader
80 Kloter Haji Sudah Dipulangkan
Tantangan Berat Juve di Camp Nou
UU Pemilu mengatur bila setiap penyelenggara pemilu harus mengundurkan diri dari kepengurusan ormas.
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia sudah memasuki hari keenam. Data Siskohat Daker Bandara mencatat 80 kloter sudah diberangkatkan menuju Tanah Air.
Di tengah situasi krisis pemain yang dialami jawara Serie A musim lalu itu, Barca tentu mendapatkan keuntungan besar untuk bisa mencuri poin pada leg pertama.
Tajuk | Hlm 2
Rumah Demokrasi | Hlm 3
Berita Utama | Hlm 5
Sepak Bola | Hlm 24
OASIS
Ekstrak Tebu dan Insomnia
RISET terkini dari International Institute for Integrative Sleep Medicine University of Tsukuba di Jepang menemukan ekstrak tebu dapat meredakan insomnia atau kesulitan tidur karena stres. Tim riset menguji efek octacosanol pada dua kelompok tikus. Satu kelompok memiliki kandang yang berubah sehingga menimbulkan rasa stres ringan yang mengganggu tidur tikus. Kelompok lainnya dijaga dalam kondisi normal. Setengah dari tikus di masing-masing kelompok menerima 200 mg per kg octacosanol secara oral, sementara separuh lainnya tidak. Mereka memantau dua kelompok itu 24 jam. Periset mengambil tes darah mengukur kadar plasma darah kortikosteron, indikator stres dan memantau aktivitas otak tikus menggunakan electroencephalogram (EEG) mengetahui waktu tidur, nyenyak, atau tidak. Hasilnya, tikus yang diberikan octacosanol memiliki waktu tidur lebih banyak, lebih mudah terlelap, dan tidur nyenyak. (MI/R5)
“Pelayanan kesehatan itu tidak selalu pasien yang datang, tetapi kami mendatangi pasien.” M Ridho Ficardo Gubernur Lampung Kota | Hlm 6
Titik Nol Bandar Lampung yang Tergerus SIANG itu (11/9) matahari tidak terlalu terik menerpa perwajah an Taman Dipangga yang kini telah berubah drastis. Rerumput an dan rerimbunan pepohonan yang dahulu mengiasi taman telah berganti tanah merah hasil olahan alat berat. Ratusan batu belah kini menumpuk di salah satu sudut taman. Alat berat yang beberapa hari lalu selalu mend eru sekaligus mengubah lanskap taman kini terparkir bisu bak membatu. Tampaknya, proyek pemugaran taman itu memasuki masa rehat. Di sudut bawah dekat patung gajah tampak dua pria duduk santai berbicang. Seorang lelaki paruh baya berjaket olahraga hi-
tam dan topi hitam. Seorang lainnya berbadan agak tegap. Rupanya mereka merupakan pekerja renovasi Taman Dipangga. Juni Supriadi, peria bertopi, ternyata bertugas sebagai kepala tukang pengerjaan proyek tersebut. Ia mengatakan aktivitas hari itu diliburkan karena hanya tinggal merapikan dan menyusun batu belah yang kelak dijadikan fondasi parkiran. “Jadi, yang atas itu mau jadi lahan pakir. Terus turun ke bawah bagian lahan yang sudah rata ini mau jadiin parkiran juga. Nah, di bawahnya tetap jadi ruang terbuka hijau dan bisa diakses sama masyarakat,” ujar Supriadi. Menurutnya, monumen mer-
cusuar Taman Dipangga yang dibangun untuk mengenang dahsyatnya letusan Gunung Krakatau 1883 tersebut terkena pelebaran lahan parkir dan direncanakan untuk digeser ke bawah sedikit namun masih dalam lokasi taman. Kondisi monumen itu cukup memprihatinkan. Lampu mercusuarnya masih kokoh berdiri, tetapi sebagian relief ukiran yang menggambarkan meledaknya Gunung Krakatau dan masyarakat yang mengungsi pada tahun 1883 mulai retak dan tertutup tanah kerukan. Inskandarsyah, salah satu sejarawan Lampung, menyebutkan Taman Dipangga dengan monumen mercusuarnya merupakan
cagar budaya dan aset sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan. Taman itu merupakan salah satu aset bersejarah di bumi Lampung. “Sah-sah saja kalau ada pembangunan, tapi jangan sampai renovasi perluasan lahan parkir menghilangkan nilai historis dan juga fungsi utama sebagai ruang terbuka hijau tempat masyarakat sekitar bersantai,” katanya kepada Lampung Post. Selain menjadi saksi bisu dari bencana letusan Gunung Krakatau pada 1883 silam, lampu mercusuar pada monumen itu juga dipergunakan oleh Departemen Perhubung an kala itu pada 1970 sebagai tanda kilometer 1 Bandar Lampung. (D1) ASRUL SEPTIAN MALIK
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
TAMAN DIPANGGA. Ekskavator menggerus lahan di area Taman Dipangga, Bandar Lampung, Senin (11/9). Selain menjadi saksi bisu bencana letusan Gunung Krakatau pada 1883 silam, lampu mercusuar pada monumen ini juga dipergunakan Departemen Perhubungan kala itu, pada 1970, sebagai tanda kilometer 1 Bandar Lampung.